bab 2 pembahasan
DESCRIPTION
2.1. Protocol Jendela Geser (Sliding Window)TRANSCRIPT
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Protocol Jendela Geser (Sliding Window)
Sifat inefisiensi dari stop and wait DLC telah menghasilkan teknik
pengembangan dalam meperlengkapi overlapping antara message data dan message
control yang sesuai. Data dan sinyal kontrol mengalir dari pengirim ke penerima
secara kontinyu, dan beberapa message yang menonjol (pada jalur atau dalam buffer
penerima) pada suatu waktu.
DLC ini sering disebut sliding windows karena metode yang digunakan sinkron
dengan pengiriman nomer urutan pada header dengan pengenalan yang sesuai.
Stasiun transmisi mengurus sebuah jendela pengiriman yang melukiskan jumlah dari
message(dan nomor urutannya) yang diijinkan untuk dikirim. Stasiun penerima
mengurus sebuah jendela penerimaan yang melakukan fungsi yang saling
mengimbangi. Dua tempat menggunakan keadaan jendela bagaimana banyak
message dapat/ menonjol dalam suatu jalur atau pada penerima sebelum pengirim
menghentikan pengiriman dan menunggu jawaban.
Gambar 3.8. Sliding window data link control
Sebagai contoh pada gambar 3.8 suatu penerima dari ACK dari message
1 mengalir ke Station A untuk menggeser jendela sesuai dengan urutan nomor.
Jika total message 10 harus dalam jendela, Station A dapat menahan pengiriman
message 5,6,7,8,9,0, dan 1. (menahan message-message 2,3 dan 4 dalam kondisi
transit). Dia tidak harus mengirim sebuah message menggunakan urutan 2 sampai
dia menerima sebuah ACK untuk 2. Jendela melilitkan secara melingkar untuk
mengumpulkan nomor-nomor set yang sama.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
gambar berikut menampilkan lebih detail mekanisme sliding window dan contoh
transmisi messagenya.
Gambar 3.9 Mekanisme sliding windows beserta contoh transimisi message
2.2. Spesifikasi dan Verifikasi Protocol
2.3. Protokol-Protokol Data Link Control
Protokol-protokol bit-oriented didesain untuk memenuhi variasi
yang luas dari kebutuhan data link, termasuk :
1. Point to point dan multipoint links.
2. Operasi Half -duplex dan full-duplex.
3. Interaksi primary-secondary (misal : host-terminal) dan peer (misal :
komputer-komputer).
4. Link-link dengan nilai a yang besar (misal : satelit) dan kecil (misal :
koneksi langsung jarak pendek).
Sejumlah protokol-protokol data link control telah dipakai secara
luas dimana-mana :
1. High-level Data Link Control (HDLC).
2. Advanced Data Communication Control Procedures.
3. Link Access Procedure, Balanced (LAP-B).
4. Synchronous Data Link Control (SDLC).
Karakteristik-karakteristik Dasar
HDLC didefinisikan dalam tiga tipe stasiun, dua konfigurasi link,
dan tiga model operasi transfer data.
Tiga tipe stasiun yaitu :
1. Stasiun utama (primary station) : mempunyai tanggung jawab untuk
mengontrol operasi link. Frame yang dikeluarkan oleh primary disebut
commands.
2. Stasiun sekunder (secondary station) : beroperasi dibawah kontrol
stasiun utama. Frame yang dikeluarkan oleh stasiun-stasiun sekunder
disebut responses. Primary mengandung link logika terpisah dengan
masing-masing stasiun secondary pada line.
3. Stasiun gabungan (combined station) : menggabungkan kelebihan dari
stasiun-stasiun primary dan secondary. Stasiun kombinasi boleh
mengeluarkan kedua - duanya baik commands dan responses.
Dua konfigurasi link, yaitu :
1. Konfigurasi tanpa keseimbangan (unbalanced configuration) : dipakai
dalam operasi point to point dan multipoint. Konfigurasi ini terdiri dari
satu primary dan satu atau lebih stasiun secondary dan mendukung
tansmisi full-duplex maupun half -duplex.
2. Konfigurasi dengan keseimbangan (balanced configuration ) : dipakai
hanya dalam operasi point to point. Konfigurasi ini terdiri dari dua
kombinasi stasiun dan mendukung transmisi full-duplex maupun half-
duplex.
Tiga mode operasi transfer data, yaitu :
Normal Response Mode (NRM) : merupakan unbalanced
configuration. Primary boleh memulai data transfer ke suatu secondary,
tetapi suatu secondary hanya boleh mentransmisi data sebagai response
untuk suatu poll dari primary tersebut.
1. Asynchronous Balanced Mode (ABM) : merupakan balanced
configuration. Kombinasi stasiun boleh memulai transmisi tanpa
menerima izin dari kombinasi stasiun yang lain.
2. Asynchronous Response Mode (ARM) : merupakan unbalanced
configuration. Dalam mode ini, secondary boleh memulai transmisi ta
npa izin dari primary (misal : mengirim suatu respon tanpa menunggu
suatu command). Primary masih memegang tanggung jawab pada line,
termasuk inisialisasi, perbaikan error dan logika pemutusan.
Struktur frame
HDLC memakai transmisi synchronous.Gambar 5.menunjukkan
struktur dariframe HDLC. Frame ini mempunyai daerah-daerah :
1. Flag : 8 bit
2. Address : satu atau lebih oktaf.
3. Control : 8 atau 16 bit.
4. Informasi : variabel.
5. Frame Check Sequence (FCS) : 16 atau 32 bit.
6. Flag : 8 bit.
Flag address dan control dikenal sebagai header, FCS dan flag
dinyatakan sebagaitrailer.
Gambar 5.13. Struktur frame HDLC.
Daerah-daerah Flag
Membatasi frame dengan pola khusus 01111110. Flag tunggal
mungkin dipakai sebagai flag penutup untuk satu frame dan flag pembuka
untuk berikutnya.Stasiun yang terhubung ke link secara kontinu mencari
rangkaian flag yang digunakan untuk synchronisasi pada start dari suatu
frame.Sementara menerima suatu frame, suatu stasiun melanjutkan untuk
mencari rangkaian flag tersebut untuk menentukan akhir dari frame.
Apabila pola 01111110 terdapat didalam frame, maka akan
merusak level frame synchronisasi. Problem ini dicegah dengan memakai
bit stuffing. Transmitter akan selalu menyisipkan suatu 0 bit ekstra setelah
5 buah rangkaian ‘1’ dalam frame. Setelah mendeteksi suatu permulaan
flag, receiver memonitor aliran bit. Ketika suatu pola 5 rangkaian ‘1’
timbul, bit ke enam diperiksa. Jika bit ini ‘0’, maka akan dihapus. Jika bit
ke 6 dan ke 7 keduanya adalah ‘1’, stasiun pengirim memberi sinyal suatu
kondisi tidak sempurna.
Dengan penggunaan bit stuffing maka terjadi data transparency
(=transparansi data).
Gambar 5.14 menunjukkan suatu contoh dari bit stuffing.
16
Daerah Address
Dipakai untuk identitas stasiun secondary yang ditransmisi atau
untuk menerima frame. Biasanya formatnya dengan panjang 8 bit, tetapi
dengan persetujuan lain boleh dipakai dengan panjang 7 bit dan LSB
dalam tiap oktet adalah ‘1’ atau ‘0’ bergantung sebagai akhir oktet dari
daerah address atau tidak.
Daerah Control
HDLC mendefinisikan tiga tipe frame :
1. Information frames (I-frames) : membawa data untuk ditransmisi pada
stasiun, dikenal sebagai user data, untuk control dasar memakai 3 bit
penomoran, sedangkan untuk control yang lebih luas memakai 7 bit.
2. Supervisory frames (S-frames) : untuk kontrol dasar memakai 3 bit
penomoran, sedangkan untuk control yang lebih luas memakai 7 bit.
3. Unnumbered frames (U-frames) : melengkapi tambahan fungsi kontrol
link.
Gambar 5.13b dan d, satu atau 2 bit pertama dari daerah kontrol
menunjukkan tipe frame.
Daerah Informasi
Ditampilkan dalam I-frames dan beberapa U-frames.Panjangnya
harus merupakan perkalian dari 8 bit.
Daerah Frame Check Sequence (FCS)
Dipakai untuk mengingat bit-bit dari frame, tidak termasuk flag-
flag. Biasanya panjang FCS adalah 16 bit memakai definisi CRC-CCITT.
32 bit FCS memakai CRC-32.
16
Operasi
Operasi dari HDLC terdiri dari pertukaran I-frames, S-frames, dan
U-frames antara sebuah primary dan sebuah secondary atau antara dua
primary.
Information Frames
Tiap I-frame mengandung serangkaian nomor dari frame yang
ditransmisi dan suatu poll/final (P/F) bit. Poll bit untuk command (dari
primary) dan final bit (dari secondary) untuk response.
Dalam Normal response mode (NRM), primary menyebarkan suatu
pull yang memberi izin untuk mengirim, dengan mengeset poll bit ke ‘1’,
dan secondary mengeset final bit ke ‘1’ pada akhir respon I-frame -nya.
Dalam asynchronous response mode (ARM) dan Asynchronous
balanced mode (ABM), P/F bit kadang dipakai untuk mengkoordinasi
pertukaran dari S- dan U-frames.
Supervisory Frame
S-frame dipakai untuk flow dan error control.
Unnumbered Frames
U-frame dipakai untuk fungsi kontrol. Frame ini tidak membawa
rangkaian nomor-nomor dan tidak mengubah flow dari penomoran I-
frame.
Frame-frame ini dikelompokkan menjadi kategori-kategori :
1. Mode-setting commands and responses ; mode-setting command
ditransmisi oleh stasiun primary/kombinasi untuk inisialisasi atau
mengubah mode dari stasiun secondary/kombinasi.
2. Information transfer commands and responses; dipakai untuk
pertukaran informasi antara stasiun-stasiun.
16
3. Recovery commands and responses ; dipakai ketika mekanisme ARQ
yang normal tidak berkenan atau tidak akan bekerja.
4. Miscellaneous commands and responses .
Contoh-contoh Operasi
Gambar 5.15.Contoh dari operasi HDLC.
Gambar 5.15a menunjukkan frame-frame yang terlihat dalam link
setup dan disconnect. Entity HDLC untuk satu sisi mengeluarkan
command SABM untuk sisi yang lain dan memulai timer. Sisi yang lain,
setelah menerima command SABM, mengembalikan respon UA dan
mengeset variabel lokal dan counter ke nilai inisialisasinya. Entity awal
menerima respon UA, mengeset variabelnya dan counter-counter, dan
menghentikan timer.Koneksi logika sekarang aktif, dan kedua sisi boleh
16
mulai mentransmisi frame-frame. Sewaktu timer selesai tanpa suatu
respon, A akan mengulang SABM. Hal ini akan diulang sampai UA atau
DM diterima.
Penggambaran yang sama untuk procedur pemutusan (disconnect).
Satu sisi mengeluarkan command DISC dan yang lain merespon dengan
respon UA.
Gambar 5.15b menggambarkan pertukaran full-duplex dari I-
frames. Ketika suatu entity mengirim suatu nomor I-frame dalam suatu
anak panah dengan tanpa penambahan data, kemudian serangkaian nomor
yang diterima diulang (misal I,1.1;I,2.1 dalam arah A ke B). Ketika suatu
entity menerima suatu nomor I –frame dalam suatu anak panah dengan
tanpa frame yang keluar, kemudian serangkaian nomor yang diterima
dalam frame yang keluar berikutnya harus mencerminkan aktivitas
komulatif (misal I,1.3 dalam arah B ke A). Catatan, sebagai tambahan
untuk I-frames, pertukaran data boleh melibatkan S-frames.
Gambar 5.15c menunjukkan suatu operasi untuk kondisi yang
sibuk. Beberapa kondisi dapat meningkat karena entity HDLC tidak
mampu memproses I –frames secepat I-frame tersebut tiba, atau maksud
user tidak mampu menerima data secepat mereka tiba dalam I-frames.
Buffer dari entity penerima akan terisi dan harus menghentikan flow I-
frame yang masuk dengan memakai command RNR. Dalam contoh ini,
stasiun mengeluarkan RNR, yang memerlukan sisi yang lain untuk
menahan transmisi I-frames. Stasiun yang menerima RNR akan mem-poll
stasiun yang sibuk pada beberapa interval period dengan mengirim RR
dengan set P bit. Hal ini memerlukan sisi lainnya untuk merespon dengan
RR ataupun RNR.Ketika kondisi sibuk telah jelas, B mengembalikan RR,
dan transmisi I-frame dari NT dapat mulai lagi.
16
Gambar 5.15d suatu contoh error recovery memakai command
REJ. Dalam contoh ini, A mentransmisi I-frame nomor 3,4 dan 5. Nomor
4 terjadi error. B mendeteksi error tersebut dan membuang frame tersebut.
Ketika B menerima I-frame nomor 5, maka frame ini dibuang karena
diluar permintaan dan mengirim REJ dengan N( R) dari 4. Hal ini
menyebabkan A untuk melakukan transmisi ulang dari semua I –frame
yang sudah dikirim, dimulai dengan frame 4. Dan kemudian dapat
melanjutkan untuk mengirim frame tambahan setelah frame yang
ditransmisi ulang.
Gambar 5.15e menunjukkan error recovery memakai time out.
Dalam contoh ini, A mentransmisi I-frame nomor 3 sebagai akhir dalam
rangkaian I -frames. Frame tersebut mengalami error. B mendeteksi error
tersebut dan membuangnya.Bagaimanapun, B tidak dapat mengirim REJ.
Hal ini karena tidak ada cara untuk mengetahui bila ini adalah suatu I-
frame. Jika suatu error dideteksi dalam suatu frame, semua bit-bit ini dari
frame tersebut disangsikan, dan receiver tidak mempunyai cara untuk
bertindak atas hal tersebut. A, bagaimanapun, memulai suatu timer begitu
frame ditransmisi.Timer ini mempunyai panjang durasi yang cukup untuk
merentang respon waktu yang diharapkan. Ketika timer berakhir, A
melaksanakan tindakan pemulihan.
Hal ini biasanya dilakukan dengan mem-poll sisi lain dengan
command RR dengan set P bit, untuk menentukan status dari s isi lain
tersebut. Karena poll membutuhkan suatu respon, entity akan menerima
suatu frame yang mengandung N( R) dan mampu memproses. Dalam
kasus ini, respon mengindikasikan bahwa frame 3 hilang, dimana A
mentransmisi ulang.
2.4. Masalah Alokasi Kanal
16
Medium Access Control menjelaskanpentingnya dilakukan mekanisme
kontrol ataspemakaian channel komunikasi oleh beberapa node yang
hendak melakukan transmisi /pengiriman data.
Control atas channel ini dimaksudkan agartidak terjadi benturan /
tabrakan / collisiondiantara data-data yang kiririmkan olehbeberapa node
yang hendak melakukantransmisi.
Jaringan dibagi dalam 2 kategori :
1. Hubungan point to point
2. Hubungan broadcast
Broadcast channel sering disebut :
1. Multi access
2. Random Access Channels
1. Alokasi kanal statis pada LAN dan MAN
FDM : Frequency Division Multiplexing
Bandwidth dibagi menjadi N bagian yangsama dimana tiap
pemakai memiliki frekwensi band sendiri, tanpa ada interferensi
FDM : sederhana dan efisien untuk pemakai yang terbatas, tetapi
masing-masing mempunyai trafik tinggi
FDM : - Utilisasi kanal rendah
Terutama untuk jumlah pemakai yang besar dantrafiknya bursty
sistem komputer umumnya data bursty (Peak traffic : mean traffic
= 1000 : 1). Pemanfaatan kanal pada tiap saat : << Ntidak efisien
Mean time delay T :
C : kapasitas kanal (bps): laju kedatangan frame/sekon
1/μ : frame length (mean) bits
Bila kanal dibagi N sub kanal :
kapasitas per sub kanal : C/N bps
mean input rate : /N frame/sekon
Berarti : Mean time delay= N x lebih jelek dari T
2. Alokasi Saluran Dinamik pada LAN dan MAN
16
Asumsi yang dibuat :
1. Model stasiun :
N buah stasiun yang independent, mempunyai program atau
user yang menghasilkan frame bila sebuah frame dihasilkan
stasiun akan diblokir sampai frame tersebut ditransmisikan
probilitas frame dihasilkan selamat = . t (konstanta laju
kedatangan dari frame baru).
2. Asumsi saluran tunggal
Hanya 1 kanal tersedia untuk komunikasi semua stasiun
berprioritas sama, kecuali bila diatur lain.
3. Asumsi tabrakan (Collision)
Semua stasiun dapat mendeteksi tabrakan frame ditransmisi
ulang.
4. Waktu kontinu
Transimisi frame dapat dilakukan setiap saat tidak terdapat
master clock.
5. Waktu slot (Slotted time)
Waktu dibagi menjadi interval-intervaldiskrit (slot)
transmisi frame selalu dimulai pada awalsebuah slot.
6. Carrier Sense
Stasiun dapat mengetahui suatu saluransedang dipakai
sebelum mencoba menggunakannya.
7. No Carrier Sense
Stasiun tidak mendeteksi keadaan saluran, setelah beberapa
saat baru diketahuitransmisi berhasil / gagal.
2.5. Multiple Acces Protocol
1. Protokol ALOHA
a. ALOHA murni
16
Ide dasar :membiarkan pengguna untuk melakukan transmisi
kapan saja bila memiliki data pengirim akan mengetahui frame
yang dikirimkan rusak atau tidak setelah 270 mdetik. No Sense
system. Menggunakan sistem contention (persaingan).
Rata-rata frame terkirim per satuanwaktu:S = G e-2G
dimana :
S : mean new frame sent per frame time,menurut poisson
G : mean old (retrans) and new framescombined per frame time (poisson)
frame time :Jumlah waktu yang diperlukan untuk
mentransmisikan frame standard denganpanjangyang tetap = Yaitu
panjang frame dibagi bit rate
Bila S > 1 :Pengguna menghasilkan frame padakecepatan yang
lebih tinggi dari yang dapatditangani saluran
Akibatnya :hampir seluruh frame mengalamitabrakan. Besar
throughput yang layak :O < S < 1, G pada umumnya S
Pada beban rendah : no collision = G S
Pada beban tinggi = G > S
b. ALOHA Berslot (Slotted Aloha) S = G.e G
Karena ada time slotsender dilarang mengirim bila ada (CR)
menunggu slot baru Vulnerable period menjadi ½ t = waktu yang
dibutuhkan untuk mengirim sebuahframe.
2. Protocol LAN
Pada LAN, stasiun melakukan deteksi terhadap Carrier ( transmisi)
disebut carrier sense protocol.
Presistent dan Non presistent CSMA
1. Presistent CSMA
Bila stasiun mempunyai data untuk dikirimakan dilakukan
pendeteksian saluran. Bila saluran sibuk stasiun menunggu. Bila saluran
16
kosong mengirim frame. Bila terjadi tabrakan stasiun menunggu
beberapa waktu untuk berusaha mengirim kembali. Disebut 1 presistent
karena probability oftransmit = 1, yaitu bila saluran kosongPresistent :
selalu mendeteksi adanya saluran sampai saluran benar-benar kosong
Kemungkinan terjadinya tabrakan
Stasiun mendeteksi saluran kosong padahal mungkin paket
yang baru dikirim stasiun lain belum sampai. Hal ini terjadi karena
delay propagasi. Dua stasiun bersama-sama menunggu saluran
yang baru dipakai stasiun lain,begitu selesai kedua-duanya serentak
mengirim paket maka akan terjadi TABRAKAN !!!
Waktu tunda dari paket
Waktu saat paket dikirim dari stasiun pengirim sampai seluruh
paket diterima oleh stasiun penerima - sangat penting!!!
2. Non Presistent CSMA
Stasiun tidak selalu mendeteksi saluran secara terus menerus.
Suatu saat stasiun mendeteksi saluran :
Bila dipakai maka batal dan menunggu. Setelah beberapa saat
(cukup lama), maka akan mendeteksi kembali. Waktu tundanya
menjadi lebih lama.
3. P-Presistent CSMA
Diterapkan pada slotted ALOHA. Stasiun siap mengirim –
setelah dideteksi saluran kosong maka :
Stasiun mengirim dengan probabilitas: p
Stasiun menunggu slot berikutnya bila kosong akan dikiri dengan
prob. q = 1- p
Proses berulang sampai seluruh frame selesai.
4. CSMA / CD
CD : Collision Detection setelah mengetahui adanya tabrakan
segera membatalkan / menghentikan transmisi, tanpa menunggu
selesainya paket yang dikirim menghemat waktu dan bandwidth
16
MODUL yang digunakan pada CSMA / CD mempunyai 3
periode :
Transmit
Contention
Idle
5. Collision Free Protocol
Pada CSMA / CD masih mungkin terjadi tabrakan yaitu pada
interval contention. Bila (panjang saluran) besar dan frame pendek
- masa kritis (contention) menjadi lebih panjang diatasi dengan
Protokol Bit map.
Pada Collision Free Protocol :
Akses ke kanal (oleh stasiun) diurutkan berdasarkan bit – map.
Setiap stasiun mempunyai jatah waktu akses tertentu (unik) dan
tidak dapat dipakai oleh stasiun lain. Bila stasiun baru siap setelah
gilirannya berlalu stasiun tersebut harus menunggu giliran pada
periode berikutnya contoh :
ada 8 stasiun, 8 contention slot Interval terbagi 2 : contention dan
frame.
Analisa :
Bila jumlah stasiun : N
Waktu tunggu rata-rata untuk transmit : N (satuanwaktu)
No stasiun kecil waktu tunggu 1,5N Ra-
No stasiun besar waktu tunggu 0,5N ta2N
Jaringan Komputer, Pertemuan 6 Sistem Informasi-UG
Overhead per frame : N bit
Jumlah data : d bit
Efisiensi : d / (N + d)
Untuk beban tinggi semua stasiun mengirim overhead = 1 bit per
frame.
Efisiensi : d / d + 1
Binary Count Down
16
Pada protokol diatas, overhead = 1 bit per stasiun, diperbaiki
dengan memberikan panjang alamat sama dan dibroadcast-kan.
Bit-bit pada setiap posisi dari stasiun yang berbeda di OR-kan
disebut Binary Count Down, caranya dengan membandingkan.
contoh : 0010,0100,1001,1010 I II pemenangnya 1010
2.6. Standard IEEE 802 untuk LAN dan MAN
Latar belakang singkat dari IEEE802 standar untuk LAN dan MAN
Sementara menghubungkan komputer melalui jaringan kita perlu
memiliki seperangkat aturan / standar untuk data untuk melakukan
perjalanan dari satu komputer ke komputer lainnya. Contoh yang tepat
untuk ini bisa menjadi aturan lalu lintas jalan. Ini diri dimengerti,
mengapa kita perlu peraturan lalu lintas saat mengemudi, dalam arti yang
sama untuk paket data untuk melakukan perjalanan dari satu terminal
komputer ke terminal lain mereka juga harus mengikuti seperangkat
aturan dan peraturan.
Satu set seperti aturan untuk lalu lintas jaringan untuk mengikuti
adalah IEEE802 standar. Yang dikembangkan oleh IEEE (Institute of
Electrical and Electronics Engineers, Inc) IEEE adalah asosiasi
profesional terkemuka dunia untuk kemajuan teknologi. Ini adalah
organisasi nirlaba yang menawarkan anggotanya manfaat besar.
Standar seperti IEEE 802 membantu industri memberikan keuntungan
seperti, interoperabilitas, biaya produk rendah, dan mudah untuk
mengelola standar.
Standar IEEE berurusan dengan hanya Local Area Network (LAN)
dan Metropolitan Area Network (MAN). Lihat pada gambar di bawah,
untuk mengetahui di mana tepatnya standar IEEE802 digunakan dalam
lapisan OSI.
16
The IEEE 802 standar dibagi lagi menjadi banyak bagian. Mereka adalah,
IEEE 802.1 Bridging (networking) dan Manajemen Jaringan
IEEE 802.2 Logical Link kontrol (bagian atas lapisan data link)
IEEE 802.3 Ethernet (CSMA / CD)
IEEE 802.4 Token Bus (bubar)
IEEE 802.5 Mendefinisikan lapisan MAC untuk Token Ring (tidak aktif)
IEEE 802,6 Metropolitan Area Networks (bubar)
IEEE 802,7 LAN Broadband menggunakan kabel Coaxial (bubar)
IEEE 802,8 Fiber Optic TAG (bubar)
IEEE 802,9 Pelayanan Terpadu LAN (bubar)
IEEE 802.10 Interoperable LAN Keamanan (bubar)
IEEE 802.11 Wireless LAN & Mesh (sertifikasi Wi-Fi)
IEEE 802,12 permintaan prioritas (bubar)
IEEE 802,13 Tidak Digunakan
IEEE 802,14 modem kabel (bubar)
IEEE 802.15 Wireless PAN
IEEE 802.15.1 (Bluetooth sertifikasi)
IEEE 802.15.4 (sertifikasi ZigBee)
IEEE 802.16 Broadband Wireless Access (WiMAX sertifikasi)
IEEE 802.16e (Mobile) Broadband Wireless Access
IEEE 802,17 cincin paket Resilient
IEEE 802,18 Radio Regulatory TAG
16
IEEE 802,19 Koeksistensi TAG
IEEE 802,20 Mobile Broadband Wireless Access
IEEE 802,21 Media Independen Handoff
IEEE 802,22 Wireless Regional Area Network
Di sini kita membahas bagian yang paling populer dan kunci Daftar di atas
IEEE 802.3 Ethernet (CSMA / CD)
Sebuah metode yang disebut Carrier Sense Multiple Access dengan
Collision Detection (CSMA / CD) digunakan untuk mengirim data melalui
berbagi satu co-aksial kabel terhubung ke semua komputer di jaringan. Dalam
metode ini, terminal komputer (juga disebut sebagai stasiun) mentransmisikan
data melalui kabel setiap kali kabel idle, Jika lebih dari satu stasiun
mengirimkan pada satu waktu yang sama dan jika mereka bertabrakan,
transmisi akan dihentikan oleh stasiun tersebut. Mereka akan menunggu
selama beberapa waktu acak dan restart transmisi.
Konsep berbagi kabel tunggal atau kabel antara beberapa stasiun
digunakan untuk pertama kalinya di Kepulauan Hawaii. Itu disebut sistem
ALOHA, dibangun untuk memungkinkan komunikasi radio antara mesin yang
terletak di tempat yang berbeda di Kepulauan Hawaii. Kemudian Xerox
PARC membangun 2.94 mbps CSMA / CD sistem untuk menghubungkan
beberapa komputer pribadi pada kabel tunggal. Hal ini disebut sebagai
Ethernet.
Ethernet atau IEEE802.3 standar hanya mendefinisikan MAC (Data link)
dan lapisan fisik dari model OSI standar.
Jangan bingung TCP / IP dengan Ethernet. TCP / IP mendefinisikan
Transportasi dan lapisan jaringan.
Wiring dan pemasangan kabel standar 802.3
Ada empat standar kabel per 802,3, masing-masing telah berkembang dari
waktu ke waktu untuk keuntungan khusus mereka. Empat jenis kabel,
1. 10BASE5
16
2. 10Base2
3. 10Base-T
4. 10BaseF
Tabel di bawah ini membandingkan semua empat jenis kabel
Nama
Teknis
Kabel /
kawat jenis
Max. Segmen /
Panjang kawat
Jumlah
maksimum
Nodes / Segmen
Keuntungan
10BASE5Koaksial
tebal500 meter 100
Panjang kabel
Panjang
10Base2RG58 (tipis)
koaksial185 meter 30 Biaya rendah
10BaseT
Twisted pair
(seperti kabel
telepon)
100 meter 1024Mudah untuk
mempertahankan
10BaseF Serat optik 2.000 meter 1024
Tidak ada
gangguan
kebisingan
10 atas nama teknis mengacu pada kecepatan data 10Mbits/sec.
"Link Integritas" dan "Auto-partisi" adalah bagian dari spesifikasi
10BaseT. Ini berarti bahwa semua peralatan jaringan mengklaim sesuai
dengan 10BaseT harus mendukung Tautan Integritas dan Auto-partisi.
10BASE5
10 Base5 juga disebut sebagai ThickNet atau tebal Ethernet. Menggunakan
RG-8 tebal kabel batang koaksial, yang terlihat seperti berwarna oranye selang
16
taman. Kabel meruncing dengan keran yang disebut keran vampir di mana pin
hati-hati dipaksa setengah jalan ke inti kabel itu. Sambungan dapat dibuat ke
kartu antarmuka jaringan komputer yang diinginkan (NIC) dari PDAM ini
vampir. ThickNet dapat melakukan perjalanan 500 meter per segmen, dan
dapat memiliki maksimal 100 PDAM per segmen. Setiap keran membutuhkan
jarak minimal 2,5 meter sebelum keran berikutnya dan memiliki jarak
penurunan maksimum 50 meter. Kabel harus diakhiri dengan sebuah
terminator 50-ohm resistor.Karena kompleks dan lambat sifatnya 10BASE5
tidak lebih disukai. Kelemahan parah seluruh lini akan gagal untuk setiap
kegagalan tunggal di bagasi. Kabel ini dapat disebut sebagai teknologi usang /
ketinggalan jaman.
Satu ditambah titik ThickNet adalah bahwa, setelah itu terserah dan
berjalan, ia akan terus melakukannya sampai Anda kirim
sebaliknya. Meskipun lambat dan berat, teknologi 10BASE5 sangat handal.
Berikut adalah gambar yang memperlihatkan bagaimana kabel yang
terhubung ke Network Interface Cards dalam komputer menggunakan
10BASE5.
10Base2
10Base2 tidak jauh berbeda dari 10 Base5. Perbedaan fisik yang paling
mencolok antara 10Base2 dan 10BASE5 adalah ukuran co-aksial
16
kabel. 10Base2 lebih tipis dari 10BASE5 dan sebagainya disebut sebagai
thinnet atau tipis Ethernet. Perbedaan lain adalah bahwa 10Base2 diatur dalam
rantai daisy. Daisy chain adalah skema kabel di mana, misalnya, perangkat A
adalah kabel ke perangkat B, perangkat B ditransfer ke perangkat C, C adalah
kabel perangkat ke perangkat D, dan sebagainya.
10Base2 menggunakan konektor BNC melekat pada kabel koaksial
tipis. Panjang segmen maksimum 10Base2 adalah 185 meter, dan jumlah
maksimum perangkat per segmen adalah 30.
10Base juga teknologi usang / usang. Dalam kasus yang jarang terjadi itu
bisa digunakan sebagai backbone untuk jaringan.
Berikut adalah gambar yang memperlihatkan bagaimana kabel yang terhubung
ke Network Interface Cards dalam komputer menggunakan 10BASE5.
10Base-T
10Base-T adalah metode kabel paling populer. Yang juga disebut
Standard Ethernet, atau twisted pair, 10Base-T bekerja pada topologi star
menghubungkan semua komputer ke hub. Hal ini paling baik digunakan
dengan Kategori 5 kabel (sehingga dapat upgrade ke Fast Ethernet) dan
dapat memiliki maksimal tiga hub daisy-dirantai bersama-sama.
Karena sederhana dan murah untuk melaksanakan hal ini sangat
memilih satu. Spesifikasi Standar Ethernet meliputi:
16
1. Menggunakan konektor RJ45 pada twisted-pair (UTP) kabel unshielded.
2. Panjang kabel maksimum adalah 100 meter (sebelum repeater
diperlukan).
3. Jumlah maksimum perangkat per segmen adalah 1.024 (meskipun
kinerja akan menjadi sangat miskin sebelum nomor yang pernah
tercapai).
Standar 10Base-T terbaik yang digunakan dalam LAN di mana biaya
merupakan faktor-dan kecepatan dan jarak tidak.
Link Integritas berkaitan dengan kondisi kabel antara adaptor jaringan
dan hub. Jika kabel rusak, hub secara otomatis akan memutuskan port
tersebut.
Auto partisi terjadi ketika port hub Ethernet pengalaman lebih dari 31
tabrakan berturut-turut. Ketika ini terjadi, hub akan mematikan port
tersebut, pada dasarnya mengisolasi masalah.
10BaseF
Pada 10BaseF kabel twisted copper diganti dengan serat
optik. 10BaseF menggunakan teknologi tinggi kabel kualitas, multimode
(atau single-mode) kabel serat optik, untuk mengangkut data. Teknologi
tertentu memiliki dua subdivisi yang harus diatasi: lebih baru 10Base-FL
dan 10BaseFOIRL.
Karena itu lebih tua, 10BaseFOIRL (Fiber-optik link Inter-repeater)
teknologi tidak memiliki cukup kemampuan baru 10Base-FL. Dengan
10BaseFOIRL, Anda memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Ini didasarkan pada IEEE 802.3.
1. Panjang segmen 1.000 meter.
Ada tiga ukuran serat multimode duplex: 50 -, 62,5-, atau 100
mikron. Dari ketiga, 62,5-mikron adalah yang paling umum.
ST atau SMA 905 konektor yang digunakan oleh 10BaseFOIRL.
16
Ini harus digunakan dalam konfigurasi bintang. AUI konektor
harus terhubung ke transceiver serat.
Yang jauh lebih baik teknologi 10Base-FL menawarkan yang
berbeda spesifikasi:
Ini didasarkan pada 10BaseF IEEE 802.3 spesifikasi. Ini dapat
beroperasi dengan FOIRL dan dirancang untuk menggantikan
spesifikasi FOIRL.
2. Panjang segmen 2.000 meter (jika secara eksklusif menggunakan
10Base-FL).
Jumlah maksimum perangkat per segmen dua, salah satunya adalah
stasiun dan yang lainnya adalah hub. Jumlah maksimum repeater yang
dapat digunakan antara perangkatdua.NIC dengan standar AUI port
harus menggunakan transceiver serat optik.
Manfaat serat optik,
a. Tidak ada radio atau gangguan magnetik.
b. Transmisi aman dari penyadapan elektronik,
c. Kabel sangat ringan,
10Base-FL teknologi serat optik yang terbaik diimplementasikan
dalam berjalan panjang di mana keandalan dan keamanan sangat
penting.
Berbagai jenis kabel topologi:
Empat jenis kabel topologi, linier, tulang belakang, pohon, tersegmentasi.
1) Linear: linier topologi seperti kabel tunggal berjalan di semua bagian
bangunan. Stasiun yang terhubung ke kabel melalui penyadapan.
16
2) Spine: Sepertinya kembali satu sumsum tulang belakang kami, di mana
beberapa nomor darikabel horizontal terhubung ke garis vertikal melalui
amplifier khusus atau repeater.
3) Tree: Ini adalah topologi yang paling umum karena jaringan dengan dua
jalur antara beberapa pasang stasiun akan menderita gangguan antara sinyal.
4) Segmented: Karena setiap versi 802.3 memiliki panjang kabel
maksimum per segmen, untuk memungkinkan jaringan yang lebih
besar, repeater dapat menghubungkan beberapa kabel.
16
5) Manchester Encoding: logika biner normal satu dan nol tidak lebih
digunakan untuk mengirim data dari satu stasiun ke stasiun
lainnya. Alasan tidak menggunakan sinyal biner yang jelas adalah
mereka menyebabkan ambiguitas mengakibatkan kesalahan penafsiran
data yang dikirim. Pelaku utama adalah nol, di mana bahkan tidak ada
data yang dikirim penerima dapat menganggap itu sebagai nol.
Jadi untuk membersihkan ambiguitas atau untuk memastikan interpretasi
data yang tepat, teknik coding disebut Manchester coding digunakan dalam
standar IEEE802.3.
Ada dua dari Manchester coding, mereka sederhana Manchester coding
dan diferensial Manchester coding.
Ringkasan
Setiap bit ditransmisikan dalam waktu yang tetap ("periode").
Ada 0 diungkapkan oleh transisi rendah ke tinggi, 1 oleh transisi tinggi ke
rendah (menurut konvensi GE Thomas '- di IEEE 802.3 konvensi, sebaliknya
adalah benar). Transisi yang menandakan 0 atau 1 terjadi di titik tengah
periode. Transisi pada awal periode adalah overhead dan tidak menandakan
data.
Manchester kode selalu memiliki transisi di tengah-tengah setiap periode
bit dan mungkin (tergantung pada informasi yang akan dikirimkan) memiliki
transisi pada awal periode juga. Arah transisi mid-bit menunjukkan
data.Transisi pada batas periode tidak membawa informasi. Mereka hanya ada
16
untuk menempatkan sinyal dalam keadaan yang benar untuk memungkinkan
transisi mid-bit. Meskipun hal ini memungkinkan sinyal menjadi diri-
clocking, itu menggandakan kebutuhan bandwidth dibandingkan NRZ coding
skema (atau lihat juga NRZI).
Di Thomas konvensi, hasilnya adalah bahwa bagian pertama periode bit
sesuai dengan bit informasi dan babak kedua adalah melengkapi.
Jika sinyal dikodekan Manchester terbalik dalam komunikasi, berubah dari
satu konvensi yang lain. Ambiguitas ini dapat diatasi dengan menggunakan
Manchester differential encoding.
Diferensial Manchester Encoding Tampak pada gambar di atas adalah variasi
dari pengkodean Manchester dasar. A '1 'sedikit ditunjukkan dengan membuat
paruh pertama dari sinyal sama dengan paruh terakhir dari sinyal bit sebelumnya
yaitu tidak ada transisi pada awal dari bit-waktu. A '0 'bit ditunjukkan dengan
membuat paruh pertama berlawanan sinyal ke paruh terakhir dari sinyal bit
sebelumnya yaitu sedikit nol ditandai dengan transisi pada awal bit-waktu. Di
tengah bit-waktu selalu ada transisi, baik dari tinggi ke rendah, atau rendah ke
tinggi. Sebuah skema terbalik adalah mungkin, dan tidak ada keuntungan yang
diberikan dengan menggunakan salah satu skema.
16
Semua 802.3 sistem baseband menggunakan pengkodean Manchester karena
kesederhanaannya. Sinyal tinggi 0,85 Volt dan sinyal rendah adalah -0.85 V
memberikan nilai DC dari 0 volt.
802.3 MAC sub lapisan protocol
The IEEE802.3 berbasis frame Ethernet terdiri dari pembukaan 56 bit-
ukuran, mulai dari frame pembatas ukuran 8bit, alamat tujuan 48 bit-ukuran,
alamat sumber dari 48 bit-ukuran, jenis lapangan untuk mengidentifikasi
protokol lapisan yang lebih tinggi dari 16 bit-ukuran lapangan, data bit
variabel-ukuran, dan lapangan frame check sequence ukuran 32 bit.
Gambar di bawah ini menjelaskan lebih baik.
802.3 Ethernet MAC sub lapisan Protokol Minimum Ukuran Bingkai
Ruas terpanjang = 500 meter
Paling banyak 4 repeater
Panjang LAN maksimum adalah 2500 m
Maksimum waktu sepanjang perjalanan 50μsec
10 Mbps berarti 100 nsec / bit, 500 bit membutuhkan 50 μsec
802.3 menggunakan 512 bit (64 byte) sebagai ukuran frame minimum
Biner eksponensial Algoritma Backoff
Exponential backoff adalah suatu algoritma yang menggunakan umpan
balik untuk multiplicatively menurunkan tingkat beberapa proses, untuk
secara bertahap menemukan tingkat yang dapat diterima.Hal ini sering
digunakan dalam menghindari kemacetan jaringan untuk membantu
menentukan tingkat pengiriman yang benar. Misalnya, pengirim mungkin
mengirim pesan, mengatur timer untuk menunggu 0,25 detik untuk
16
pengakuan, dan jika tidak ada tiba, memancarkan pesan dan menunggu 0,5
detik untuk pengakuan. Ini akan terus mencoba lagi sampai menerima
pengakuan dan akan menunggu, 1s, 2s, 4s, 8s, dll setiap kali sebelum
mencoba kembali.
Slot waktu yang didefinisikan sebagai 51.2μsec selama periode
pertentangan. Setelah saya tabrakan, backoff nomor acak interval antara 0
dan 2i -1. i dibatasi pada 10. Setelah 16 usaha, pengirim berhenti
Intuisi dasar yang digunakan dalam algoritma ini,
1) Asumsikan bahwa jumlah stasiun bersaing kecil sampai terbukti
sebaliknya
2) Jika saya tertuju pada 1023, banyak yang tidak perlu menunggu
3) Jika saya tertuju pada 1, potensi tak terbatas menunggu
Kinerja Ethernet (802.3)
Di sini kita mengevaluasi perfromance dari 802.3 di bawah kondisi beban
penuh dan beban konstan.
Metcalfe dan Boggs - mengabaikan biner backoff eksponensial dan
menganggap probabilitas konstan, p, pengiriman ulang di setiap probabilitas
slot satu stasiun mengakuisisi slot, A, adalah
dimana
k = jumlah stasiun siap untuk mengirimkan
p = probabilitas bahwa stasiun akan memancarkan kembali
Sebuah dimaksimalkan ketika p adalah 1 / k
Ketika p adalah 1 / k, A -> 1 / e sebagai k -> infinity
16
adalah probabilitas bahwa jendela pertentangan slot j
Berarti jumlah slot per pertentangan adalah:
Setiap slot dibatasi oleh 2t, sehingga ukuran window berarti dibatasi oleh
Dengan asumsi optimal p (p = 1 / k), A = 1 / e dan
Misalkan P transmisi berarti waktu / frame
Mari
F = panjang frame
B = bandwidth yang
L = panjang kabel
c = kecepatan cahaya
P = F / B
dan
Sebagai BL meningkat, efisiensi menurun
Berikut adalah grafik yang menunjukkan saluran efisiensi V / S Jumlah
stasiun mencoba untuk mengirim
16