bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 profil smpn 2

36
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2 Singorojo SMPN 2 Singorojo semula bernama SMPN Singorojo, mulai menerima peserta didik baru pada Juli 1985. Tahun pertama kegiatan pembelajaran masih menggunakan gedung SDN Ngareanak 1 dan waktu pembelajaran dilaksanakan siang hari setelah pembelajaran SD. Pada bulan Juli 1986 kegiatan pembelajaran sudah menggunakan gedung sendiri. Lokasi SMPN 2 Singorojo berada di jalan raya Ngareanak desa Ngareanak kecamatan Singorojo kabupaten Kendal dan mempunyai luas lahan sekitar 20.000 m 2 . Dengan luas lahan hampir 2 hektar menjadikan SMPN 2 Singorojo mempunyai ruang terbuka hijau sekitar 60%. Sarana yang dimiliki terdiri 15 ruang kelas, ruang guru dan TU, laboratorium IPA, laboratorium komputer, ruang ketrampilan, perpustakaan, mushola, lapangan olah raga, taman, kantin, WC guru dan peserta didik. SMPN 2 Singorojo memiliki 30 guru, dengan rincian 2 orang sedang menempuh pendidikan S2, 25 orang berijasah S1, dan 3 orang masih berijasah diploma. Tata usaha (TU) ada 5 orang, tenaga kebersihan 3 orang dan 1 satpam. Peserta didik SMPN 2 Singorojo pada tahun 2014/2015 berjumlah 501 peserta didik dengan rincian 269 peserta didik putri dan 232 peserta didik putra. Kurikulum SMP 2 Singorojo berorientasi kepada standar nasional pendidikan untuk menjamin

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil SMPN 2 Singorojo

SMPN 2 Singorojo semula bernama SMPN

Singorojo, mulai menerima peserta didik baru pada Juli

1985. Tahun pertama kegiatan pembelajaran masih

menggunakan gedung SDN Ngareanak 1 dan waktu

pembelajaran dilaksanakan siang hari setelah

pembelajaran SD. Pada bulan Juli 1986 kegiatan

pembelajaran sudah menggunakan gedung sendiri.

Lokasi SMPN 2 Singorojo berada di jalan raya

Ngareanak desa Ngareanak kecamatan Singorojo

kabupaten Kendal dan mempunyai luas lahan sekitar

20.000 m2. Dengan luas lahan hampir 2 hektar

menjadikan SMPN 2 Singorojo mempunyai ruang

terbuka hijau sekitar 60%. Sarana yang dimiliki terdiri

15 ruang kelas, ruang guru dan TU, laboratorium IPA,

laboratorium komputer, ruang ketrampilan,

perpustakaan, mushola, lapangan olah raga, taman,

kantin, WC guru dan peserta didik.

SMPN 2 Singorojo memiliki 30 guru, dengan

rincian 2 orang sedang menempuh pendidikan S2, 25

orang berijasah S1, dan 3 orang masih berijasah

diploma. Tata usaha (TU) ada 5 orang, tenaga

kebersihan 3 orang dan 1 satpam. Peserta didik SMPN

2 Singorojo pada tahun 2014/2015 berjumlah 501

peserta didik dengan rincian 269 peserta didik putri

dan 232 peserta didik putra.

Kurikulum SMP 2 Singorojo berorientasi kepada

standar nasional pendidikan untuk menjamin

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

36

pencapaian tujuan pendidikan nasional. Landasan

pengembangan kurikulum bagi Satuan Pendidikan SMP

2 Singorojo adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasionan Pendidikan (SNP), dan panduan yang disusun

oleh Badan Standar Nasional Pendidikaan (BNSP)

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan SMP Negeri Singorojo disusun dengan

harapan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada

peserta didik agar:

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaannya;

2. Memahami, menghayati, dan mengamalkan potensi

yang dimiliki;

3. Belajar hidup bersama berorganisasi dan

bermasyarakat;

4. Belajar menemukan dan membangun jati diri

melalui kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif,

efektif, inovatif, dan menyenangkan; dan

5. Mengembangkan kecakapan hidup (life skill) yang

dimiliki sehingga mampu mengangkat dan

memberdayakan potensi lokal (daerah) .

Struktur dan muatan kurikulum yang

dilaksanakan di SMPN 2 Singorojo sebagai berikut

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

37

Tabel 4.1

Struktur Kurikulum

A. MATA PELAJARAN

Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4 5

5. Matematika 4 4 5

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2

10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2

B. Muatan Lokal

1. Bahasa Jawa

2. Ketrampilan Kerajinan

C. Bimbingan Konseling

2

2

1

2

2

1

2

1

D. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

Jumlah 36 36 36

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Muatan Lokal

Mata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk

memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan

perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki

wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan

dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-

nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

38

mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta

pembangunan nasional. Mata pelajaran muatan lokal

yang dilaksananakan SMP 2 Singorojo adalah mulok

propinsi bahasa jawa.

Pengembangan diri adalah kegiatan yang

bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta

didik sesuai dengan kondisi sekolah. Pengembangan

diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilain

kegiatan pengembangan diri dilakukan secara

kualitatif, tidak kuantitatif seperti pelajaran. Adapun

pengembangan diri yang dilaksanakan SMP 2 singorojo

adalah pembiasaan: upacara, 3S (salam-sapa-senyum),

sabtu sehat (senam-kerjabakti), sholat berjamaah,

layanan BK, pramuka, PMR, drumband, paskibra, bola

volley, basket, peserta didik berprestasi, KIR.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

4.2.1. Tahap Persiapan

Pelaksanakan tahap persiapan bulan oktober hingga

bulan Desember 2014. Adapun kegiatan yang dilakukan

dalam persiapan adalah: pengajuan judul dan proposal,

mencari kajian teori yang sesuai dengan judul,

menyusun metode penelitian, ujian proposal, mengurus

surat ijin penelitian, observasi lokasi penelitian,

memilih sumber data, menyusun jadwal penelitian,

menyiapkan instrumen penelitian.

4.2.2. Tahap Pelaksanaan

Dilaksanakan mulai bulan desember 2014 hingga

februari 2015. Kegiatan yang dilakukan adalah

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

39

pengumpulan data dan pengolahan data. Cara

pengumpulan data: melakukan wawancara kepada

sumber data, observasi, menggali data penunjang

melalui dokumen yang telah dikumpulkan. Pengolahan

data dilakukan dengan cara data yang diperoleh dari

hasil penelitian dianalisis dengan teknik yang telah

ditetapkan.

4.2.3. Tahap Penyelesaian

Kegiatan selanjutnya dalam tahap penyelesaian

adalah: menyusun kerangka laporan hasil penelitian,

menyusun laporan hasil penelitian, ujian tesis, revisi.,

manfaat juga. Dilaksanakan bulan februari hingga

maret 2015.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Analisa Deskripsi

Dalam bagian ini akan disajikan hasil penelitian

ditinjau dari aspek evaluasi konteks, evaluasi

masukan, evaluasi proses dan evaluasi hasil.

4.3.1.1. Evaluasi konteks

Visi sekolah, visi adalah pernyataan yang

diucapkan atau ditulis merupakan proses manajemen

saat ini yang menjangkau masa depan dan ingin

diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi SMPN 2

Singorojo adalah Menguasai Pengetahuan Dan

Teknologi Yang Dilandasi Keimanan Dan Ketakwaan.

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah,

KS : visi merupakan cita-cita atau harapan

yang ingin dicapai pada masa yang akan

datang, dan visi SMPN 2 Singorojo adalah

Menguasai Pengetahuan Dan Teknologi

Yang Dilandasi Keimanan Dan Ketakwaan.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

40

Indikator visi yang ingin dicapai yaitu menguasai prestasi akademis, menguasai

bidang kegiatan olahraga dan kesehatan,

menguasai kegiatan apresiasi seni dan

menguasai dalam bidang keagamaan. Pernyataan itu juga didukung oleh wakil kepala

sekolah,

WKS : visi merupakan harapan atau target yang

ingin dicapai oleh sekolah. Visi sekolah kita

adalah Menguasai Pengetahuan dan

teknologi yang dilandasi keimanan dan

ketakwaan.

Data dokumen di dalam profil sekolah juga

memuat visi sekolah yaitu Menguasai Pengetahuan Dan

Teknologi Yang Dilandasi Keimanan Dan Ketakwaan.

Misi sekolah, misi adalah arah untuk

mewujudkan visi yang telah ditetapkan, menjadi dasar

program pokok sekolah dengan penekanan pada

kualitas layanan pada peserta didik dan mutu lulusan

yang diharapkan. Misi sekolah memuat pernyataan

umum dan khusus yang berkaitan dengan program

sekolah, serta pengembangannya. Dari hasil

wawancara dengan KS misi SMPN 2 Singorojo adalah

KS : meningkatkan mutu kegiatan pendidikan

dan ekstrakurikuler sehingga menghasilkan

lulusan (output) yang bermutu,

mengintegrasikan pengetahuan tentang

kehidupan dan tantanganya ke dalam mata

pelajaran yang memiliki relevansi, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

melalui berbagai aktifitas yang terintegrasi

dalam kegiatan pembelajaran, memberikan

pra kemampuan kecakapan hidup (life skill)

khususnya bagi peserta didik yang diprediksi

tidak mampu melanjutkan.

Keterangan di atas dikuatkan wawancara dengan

wakil kepala sekolah,

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

41

WKS : misi merupakan rincian dari visi sekolah,

yaitu meningkatkan mutu kegiatan

pendidikan dan ekstrakurikuler,

mengintegrasikan pengetahuan tentang kehidupan dan tantanganya ke dalam mata

pelajaran, meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan melalui berbagai aktifitas yang

terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran,

memberikan pra kemampuan kecakapan

hidup (life skill) khususnya bagi peserta didik yang diprediksi tidak mampu

melanjutkan.

Pernyataan dari KS dan WKS didukung oleh profil

sekolah yang mencantumkan misi sekolah yaitu:

meningkatkan mutu kegiatan pendidikan dan

ekstrakurikuler sehingga menghasilkan lulusan

(output) yang bermutu, mengintegrasikan pengetahuan

tentang kehidupan dan tantanganya ke dalam mata

pelajaran yang memiliki relevansi, meningkatkan

keimanan dan ketaqwaan melalui berbagai aktifitas

yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran,

memberikan pra kemampuan kecakapan hidup (life

skill) khususnya bagi peserta didik yang diprediksi

tidak mampu melanjutkan.

Tujuan sekolah, tujuan merupakan penjabaran

dari misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

waktu yang telah ditentukan dalam jangka pendek.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah,

KS : tujuan sekolah yang terkait dengan mutu

lulusan antara lain mampu meraih juara

dalam seleksi siswa berprestasi dan lomba

mapel tingkat kabupaten. Memiliki tim

basket, tim volley yang mampu juara tingkat

kabupaten. Memiliki regu pramuka yang

mampu juara dalam jambore cabang.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

42

Sebanyak 90% peserta didik berahlak dan

kepribadian baik dan luhur.

Wawancara dengan beberapa guru mendukung

apa yang disampaikan kepala sekolah,

GR1 : tujuan sekolah yang terkait dengan mutu

lulusan antara lain mampu meraih juara

siswa berprestasi dan lomba mapel tingkat

kabupaten. Memiliki tim basket, tim volley

yang mampu juara. Memiliki regu pramuka yang mampu juara dalam jambore cabang.

Penyusunan visi, misi, dan tujuan sekolah

melalui tahapan: tim pengembang sekolah menyusun

draf visi, misi, dan tujuan sekolah yang akan dibawa

dalam rapat dinas struktural yang dihadiri kepala

sekolah, wakil, kepala urusan, bendahara, ka TU, dan

komite untuk memutuskan draf final. Visi, misi, dan

tujuan sekolah yang telah diputuskan selanjutnya

disosialisasikan kepada warga sekolah meliputi guru,

karyawan, peserta didik, orang tua, dan komite

sekolah. Sosialisasi dilaksanakan tidak hanya sekali

tapi berulang kali pada saat upacara, rapat dinas, dan

menggunakan spanduk ditempel dilingkungan sekolah.

Kondisi sekolah

SMPN 2 Singorojo terletak di desa Ngareanak

kecamatan Singorojo Kendal. Kondisi fisik gedung 80%

baik, untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Penataan lingkungan sekolah sudah ideal ditandai

dengan pemisahan areal ruang kelas dengan lapangan

olahraga, sehingga saat jam olah raga tidak

mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas.

Lingkungan sekolah boleh dikatakan 60% merupakan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

43

ruang terbuka hijau dan banyak ditanami pohon buah-

buahan sehingga membuat suasana sejuk, rindang,

nyaman dan tidak membosankan bisa untuk pelepas

penat dan tegang saat mengikuti pembelajaran di kelas,

harapannya setelah istirahat kemudian masuk kelas

mulai pembelajaran peserta didik sudah dalam

keadaan segar. Penjelasan di atas didukung

berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala

sekolah,

WKS : kondisi sekolah sudah baik untuk mendukung

proses kbm, lapangan olah raga terpisah dengan

area lingkungan kelas. kondisi fisik sekolah

lumayan bagus.

Ur. Sarpras mendukung pernyataan wakil kepala

sekolah,

USP : kondisi fisik sekolah sudah baik, taman tertata

dengan baik, ruang terbuka hijau sekitar 60%,

ruang kelas mayoritas baik. Lapangan olah raga

letaknya agak jauh dengan kelas sehingga tidak mengganggu kbm.

Hasil wawancara dengan salah satu guru, juga mendukung pernyataan tentang kondisi sekolah,

GR1 : kondisi gedung yang dimiliki SMPN 2

Singorojo sudah baik, penataan gedung,

lapangan upacara dan lapangan olahraga sedemikian rupa sudah ideal. Ruang kelas

terpisah dengan lapangan olahraga, sehingga

tidak saling mengganggu.

Sekolah SD/MI pendukung, SD/MI pendukung

adalah sekolah yang lulusannya melanjutkan di SMPN

2 Singorojo. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ur.

Humas didukung data dari UPTD Pendidikan

kecamatan bahwa jumlah SD/MI pendukung sebanyak

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

44

22 sekolah yang terdiri 15 sekolah di kecamatan

Singorojo, 1 sekolah di kecamatan Patean, dan 6

sekolah di kecamatan Boja. Walaupun letak SMPN 2

Singorojo di kecamatan Singorojo tapi peserta didik

yang mendaftar dan diterima berasal dari wilayah

singorojo sendiri, patean, dan boja.

SMP/MTs kompetitor, adalah sekolah setingkat

SMP/MTs yang sama-sama menerima lulusan SD.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Urusan Humas

jumlah SMP/MTs kompetitor ada 2 SMP yaitu SMPN 3

Singorojo dan SMPN 1 Boja, serta 3 MTs yaitu MTs Al

Ma’arif NU 02 Boja, MTs Al Hikmah Singorojo, dan MTs

Al Ma’arif NU 22 Singorojo. Adanya sekolah kompetitor

menjadikan panitia PPDB bekerja keras untuk memberi

informasi sebanyak-banyaknya ke sekolah pendukung.

4.3.1.1. Evaluasi input

Peserta didik, tingkat kecerdasan atau

kemampuan akademis peserta didik SMPN 2 Singorojo

sedang atau menengah. Lulusan SD yang mempunyai

nilai ujian tinggi atau rangking 3 besar dan dari

keluarga mampu akan mendaftar dan sekolah ke SMPN

1 Boja yang menjadi sekolah favorit di wilayah sibolim

(singorojo, boja, dan limbangan). Orang tua yang

berlatar belakang NU akan menyekolahkan semua

anaknya di MTs, yang berakibat pendaftar di SMPN 2

Singorojo tinggal sisanya. Sedangkan motivasi anak

untuk sekolah dan belajar juga termasuk sedang atau

menengah dengan ditandai dalam mengerjakan tugas

rumah masih ada yang tidak mengerjakan. Masih ada

anak yang tidak berangkat sekolah tanpa keterangan.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

45

Latar belakang keluarga peserta didik sekitar 30%

bermasalah ada yang broken home, tinggal bersama

kakek-nenek saja sedang orang tuanya kerja di luar

negeri sehingga perhatian di rumah tidak maksimal

yang berakibat rendahnya motivasi sekolah juga

belajarnya. Hal tersebut sebagaimana hasil wawancara

dengan wakil kepala sekolah,

WKS : peserta didik yang mendaftar dan diterima

dilihat dari kemampuan akademis dan

motivasi dikatakan mayoritas menengah

kebawah. Hal tersebut karena anak yang

memiliki peringkat tinggi dan ditunjang latar

belakang ekonomi kuat akan mendaftar di sekolah favorit.

Keterangan tersebut dikuatkan oleh wawancara

dengan urusan kurikulum,

UKR : anak-anak pandai dari SD sekitar SMPN 2

Singorojo akan mendaftar ke sekolah favorit, yang mengakibatkan peserta didik yang

mendaftar dan diterima di SMPN 2 Singorojo

tinggal sisanya dan kemampuan akademis

dan motivasi menengah ke bawah atau rata-

rata cukup.

Beberapa guru mengiyakan tentang motivasi dan

kemampuan akademis siswa SMPN 2 Singorojo rata-

rata menengah ke bawah, sebagaimana hasil

wawancara,

GR1 : pada umumnya motivasi dan kemampuan

akademis peserta didik cukup baik tapi

cenderung menengah ke bawah.

Pendidik/guru, mayoritas guru sudah memenuhi

kualifikasi pendidikan minimal sarjana, tapi masih ada

3 orang yang berijasah diploma. Sekolah memberi

kesempatan kepada pendidik untuk meningkatkan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

46

mutu antara lain dengan studi lanjut S1 ke S2, dari

diploma ke sarjana. Bentuk peningkatan mutu yang

lain menugaskan guru mengikuti MGMP, bintek,

workshop baik tingkat kabupaten maupun propinsi.

Untuk pengampu ekstrakurikuler pramuka juga diberi

kesempatan mengikuti KMD. Pengampu kegiatan

ekstrakurikuler semuanya melibatkan pendidik/guru

mata pelajaran yang mempunyai bakat dan

kemampuan dibidangnya, karena bukan mengambil

dari luar sehingga jarang atau hampir tidak pernah

mengikuti pelatihan yang sesuai dengan bidang ekstra

kurikuler yang diampunya kecuali pengampu

ekstrakurikuler cabang olahraga akan diampu guru

olahraga. Pengampu ekstrakurikuler kebanyakan

mengandalkan bakat kemampuan berdasarkan hobi.

Sebagaimana wawancara dengan kepala sekolah,

KS : mayoritas guru SMPN Singorojo sudah sarjana,

ada beberapa saja masih diploma. Sekolah memberi kesempatan untuk studi lanjut baik ke sarjana atau

program pasca sarjana. Untuk mengembangkan

profesionalisme guru, secara bergiliran diikutkan

bintek, pelatihan, dan penataran. Pengampu

ekstrakurikuler diambilkan dari guru sendiri yang memiliki bakat dan hobi yang bersesuaian.

Wakil kepala sekolah memberi keterangan yang

mendukung sebagai berikut

WKS : ada 26 guru dari 30 orang sudah berijazah

sarjana, upaya sekolah untuk memberi kesempatan meningkatkan profesional guru dengan menugaskan

ikut bintek, workshop dan pelatihan. Untuk

pengampu ekstrakurikuler, memberdayakan guru

sendiri yang memiliki hobi atau bakat sesuai

cabangnya.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

47

Berdasar dokumen profil sekolah, jumlah guru

sebanyak 30 orang.

Tabel 4.2

Jumlah Guru

No. Pend. Terakhir Guru Tetap Guru Tdk

Tetap

Jumlah

1 S3

2 S2 1 - 1

3 S1 21 4 25

4 Sarmud/ D3 2 - 2

5 D2 2 - 2

6 PGSLP/D1/SLTA

Jumlah Guru 26 4 30

Sarana prasarana, SMPN 2 Singorojo baru

memiliki 15 ruang kelas dari 18 rombel yang dimiliki,

sehingga kekurangan kelas menggunakan ruang

ketrampilan dan lab IPA. Ruang lain yang dimiliki

adalah perpustakaan, lab IPA, ketrampilan, lab TIK,

UKS, kantin. Lapangan olah raga yang dimiliki adalah

basket, volley, futsal. Pemanfaatan perpustakaan, lab

IPA dan ketrampilan tidak bisa maksimal karena

digunakan untuk kelas. Lapangan olahraga pagi hari

untuk pembelajaran sedang siang dan sore digunakan

untuk kegiatan ekstrakurikuler.

Hasil wawancara dengan Urusan sarana

prasarana,

USP : secara umum sarana prasarana yang

dimiliki SMPN 2 Singorojo sudah mendekati

ideal ada perpustakaan, lab IPA, lab

Komputer, ruang ketrampilan, ruang KS,

ruang guru, ruang TU, wc, kantin, lap olahraga. Memiliki 15 ruang kelas tapi ada 18

rombel, jadi masih kurang 3 kelas.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

48

Keterangan dari urusan sarpras didukung hasil

wawancara dari beberapa guru,

GR1 : SMPN 2 Singorojo dilihat dari sarana

prasarana boleh dikatakan ideal. Memiliki

beberapa ruang yang menunjang KBM. Ada

lapangan olah raga, perpustakaan, lab IPA,

lab Komp, kantin, ruang ketrampilan,

Mengenai sarana prasarana dapat dilihat dari

profil sekolah pada tabel berikut yang mendukung

keterangan di atas.

Tabel 4.3

Sarana-prasarana SMPN 2 Singorojo

No. Jenis Sumber Belajar kepemilikan Baik Kurang baik

Tidak Ada

1 Ruang Perpustakaan ya v

2 Ruang Laboratorium a. IPA

ya

v

b. Bahasa ya v

c. Matematika tidak V

d. IPS Tidak V

3 Ruang Keterampilan Ya v

4 R. Media / Pusat Sumber Belajar

Tidak V

5 Ruang Komputer Ya v

6 Lapangan olahraga Ya v

7 Klinik mata pelajaran Ya V

8 Alat Peraga a. IPA

Ya v

b. Bahasa Ya v

c. Matematika Ya v

d. IPS Ya v

9 Alat Praktik a. Ketrampilan

Ya v

b. Kesenian Ya v

c. Penjaskes Ya v

10

Media a. OHP

Tidak V

b. Audio player Ya V

c. Radio Ya V

d. Vidio player Ya v

e. Televisi Ya v

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

49

Jenis Sumber Belajar kepemilikan Baik Kurang baik

Tidak Ada

f. Slide proyektor Ya V

g. Komputer Ya v

h. Papan display/ majalah dinding

Ya V

i. CD/Cassete model pembelajaran

Ya V

j. LCD Proyektor Ya V

11 Lingkungan Ya v

Sarana / Ruang Penunjang

No.

Jenis Ruang Penunjang kepemilikan Baik

Kurang

Baik

Tidak

ada

1 Ruang kepala sekolah Ya V

2 Ruang wakil kepala

sekolah

Ya V

3 Ruang guru Ya V

4 Ruang tata usaha Ya V

5 Ruang OSIS Ya V

6 Ruang kesehatan /

UKS

Ya V

7 Ruang ibadah / R.

Pend. Agama

Ya V

8 Ruang BK Ya V

9 KM / WC / Jamban Ya V

10 Kantin Ya V

11 Ruang reproduksi Tidak V

12 Ruang Gudang Ya V

13 R. penjaga Ya v

14 Ruang koperasi Ya v

15 Ruang ganti pakaian Ya v

4.3.1.2. Evaluasi proses

Perencanaan peserta didik, berdasarkan hasil

wawancara dengan KS, urusan Humas, kesiswaan

didukung guru dan proker PPDB, MOPD bahwa SMPN

2 Singorojo sudah melaksanakan perencanaan peserta

didik yang meliputi analisis kebutuhan peserta didik,

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

50

rekruitmen peserta didik, seleksi peserta didik,

orientasi, penempatan peserta didik (pembagian kelas),

kehadiran peserta didik, pembinaan dan

pengembangan peserta didik, pencatatan dan

pelaporan, kelulusan dan alumni.

Prosedur yang dilaksanakan dalam penerimaan

peserta didik baru melalui rapat meliputi:

pembentukan panitia PPDB, penentuan jumlah peserta

didik baru yang akan diterima, pembuatan-

pemasangan-pengiriman pengumuman penerimaan

peserta didik, pendaftaran, seleksi, penentuan yang

diterima, daftar ulang yang diterima. Berdasar

dokumen PPDB bahwa SMPN 2 Singorojo pada tahun

2013/2014 menerima 6 kelas masing-masing terdiri

dari 32 peserta didik sehingga jumlah seluruhnya 192

peserta didik untuk peserta didik baru. Pendataan

jumlah peserta didik SD kelas 6 dilakukan oleh panitia

PPDB dengan mengambil data dari UPTD pendidikan

tingkat kecamatan dan didukung data dari masing-

masing sekolah saat pemberian surat pemberitahuan

pendaftaran peserta didik baru. Sosialisasi PPDB ke SD

pendukung dilakukan dengan cara memberi brosur

yang berisi jadwal pendaftaran, persyaratan yang harus

dikumpulkan, fasilitas yang dimiliki SMP, pretasi yang

diperoleh, kegiatan-kegiatan yang menunjang bakat

minat peserta didik. Untuk lebih menjalin komunikasi

dengan calon peserta didik baru, kepala SMPN 2

Singorojo juga memberi tugas kepada guru untuk

berkunjung ke SD pendukung dalam rangka

memperkenalkan dan menjalin komunikasi. Upaya

sekolah untuk lebih memperkenalkan SMP kepada

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

51

warga SD pendukung juga dengan memberi fasilitas

tempat untuk kegiatan lomba-lomba tingkat SD yang

dilaksanakan UPTD pendidikan tingkat kecamatan atau

MKKS SD. Penerimaan peserta didik baru yang

dilaksanakan SMPN 2 Singorojo melalui seleksi

berdasar nilai ujian SD yang diranking dari nilai tinggi

ke rendah.

Wawancara dengan wakil kepala sekolah tentang

penerimaan peserta didik,

WKS : sekolah membentuk panitia PPDB dalam

kepanitiaan tahunan diawal tahun pelajaran.

Urutan kerja panitia dimulai dari analisa

kebutuhan siswa, pembuatan surat informasi

PPDB ke SD pendukung, pendaftaran,

penentuan aturan seleksi, pengumuman, daftar ulang.

Guru yang ditunjuk menjadi panitia PPDB

menguatkan penjelasan wakil kepala sekolah,

GR2 : setelah kami panitia PPDB dibentuk, segera

menyusun program kerja yang didalamnya terdapat time schedule meliputi analisa

kebutuhan siswa baru, pemberitahuan ke SD

pendukung, pendaftaran, teknis seleksi,

pengumuman, daftar ulang.

Peserta didik baru yang diterima selama 3 hari di

awal tahun pelajaran mendapatkan orientasi yang

bernama Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD)

dengan tujuan agar peserta didik baru mengetahui dan

memahami tentang lingkungan sekolah, kurikulum

yang dilaksanakan di SMP, program sekolah yang

berkaitan dengan pengembangan diri untuk

menyalurkan bakat minat yang dimiliki peserta didik

baru.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

52

Pengelompokkan dalam kelas berdasarkan

perbedaan individu peserta didik seperti minat, bakat,

kemampuan, jenis kelamin. Setiap kelas mencakup

peserta didik yang mempunyai kemampuan tinggi,

cukup dan rendah, sehingga terbentuk kelas normal.

Sebagaimana hasil wawancara dengan panitia

MOPD tentang orientasi peserta didik baru,

GR1 : siswa yang diterima akan dibagi menjadi

beberapa kelas dengan mempertimbangkan

jenis kelamin, kemampuan akademik dan

selama 3 hari mengikuti masa orientasi

untuk dibekali tentang kondisi dan lingkungan SMP, kurikulum, cara belajar,

kegiatan ekstrakurikuler.

Keterangan di atas dikuatkan oleh wakil kepala sekolah,

WKS : siswa yang sudah diterima akan

dikelompokkan menjadi beberapa kelas

dengan mempertimbangkan jenis kelamin

dan kemampuan akademik sehingga diperoleh kelas normal. Selama beberapa hari

siswa baru dibekali beberapa informasi yang

berkaitan dengan kondisi sekolah,

kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler. Pencatatan dan pelaporan peserta didik dimulai

sejak diterima sampai tamat atau meninggalkan

sekolah. Pencatatan peserta didik baru dilakukan agar

sekolah mampu melakukan bimbingan yang optimal.

Pelaporan adalah bentuk tanggungjawab sekolah dalam

perkembangan peserta didik di sekolah kepada orang

tua atau wali murid. Berdasarkan dokumen,

pencatatan peserta didik dilaksanakan dalam buku

induk, buku klapper, daftar presensi dan daftar catatan

pribadi peserta didik. Sedangkan pelaporan kepada

orang tua diberikan dalam bentuk raport dan ijasah.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

53

Hasil wawancara dengan urusan kurikulum,

UKR : sekolah mempunyai kewajiban untuk

mencatat dan memberi laporan tentang kemajuan belajar peserta didik. Semua data

peserta didik dicatat dalam buku induk,

leger, mutasi. Laporan kepada orang tua

berupa raport dan ijasah.

Keterangan tersebut didukung oleh hasil

wawancara dengan kepala sekolah, KS : data siswa dimasukkan kedalam buku

induk, leger, buku mutasi, klapper. Sebagai bentuk laporan kepada orang tua bisa

berwujud raport dan ijasah.

Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik,

Pembinaan dan pengembangan peserta didik

adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan

prestasi akademik dan prestasi non akademik, ada

layanan yang menjadi hak peserta didik dalam

meningkatkan prestasi akademik maupun non

akademik meliputi: a) Layanan BK adalah membantu

peserta didik dalam memilih jenis sekolah jenjang

lanjutannya, lapangan pekerjaan sesuai bakat, minat

dan kemampuan, serta membantu peserta didik

menyesuaikan dengan bakat dan minat untuk

mencapai perkembangan yang optimal. b) layanan

perpustakaan memberikan layanan dalam peminjaman

buku paket menunjang proses pembelajaran di sekolah,

melayani informasi yang dibutuhkan, penyedia bahan

pustaka untuk memperkaya wawasan dalam

mengadakan penelitian, meningkatkan minat baca

siswa. c) layanan kantin, kantin diperlukan agar

kebutuhan anak terhadap makanan yang bersih,

bergizi, dan sehat sehingga kesehatan anak terjamin.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

54

Peranan kantin yang lain agar anak tidak berkeliaran

mencari makanan dan tidak keluar lingkungan sekolah.

d) layanan kesehatan, dengan mengaktifkan kegiatan

UKS untuk meningkatkan kesehatan peserta didik. Hal

tersebut berdasar wawancara dengan guru BK,

BK1 : layanan khusus yang dibutuhkan peserta

didik di sekolah meliputi layanan BK, layanan

perpustakaan, layanan kantin, layanan

kesehatan, layanan trasportasi, layanan asrama.

Keterangan tersebut didukung penjelasan

wawancara dengan kepala sekolah,

KS : untuk mengembangkan bakat minat peserta

didik, ada layanan yang dibutuhkan peserta didik meliputi layanan BK, layanan

perpustakaan, layanan kantin, layanan

kesehatan.

Guru BK yang lain ikut mendukung keterangan

kepala sekolah dan BK.

BK2 : setiap peserta didik mempunyai kelebihan

dan kekurangan sesuai dengan bakat minat,

maka perlu ada layanan khusus meliputi

layanan BK, layanan perpustakaan, layanan

kantin, layanan kesehatan.

Peningkatan prestasi akademik diperoleh dari

proses pembelajaran kurikuler pagi hari dan ditunjang

dengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler KIR

(Kelompok Ilmiah Remaja) walaupun tertulis kelompok

Ilmiah tapi pelaksanaannya mempersiapkan peserta

didik pilihan untuk mengikuti lomba mata pelajaran,

olimpiade sains. Untuk kelas IX diberikan program

khusus untuk persiapan ujian nasional dengan nama

Aksi Sukses UN yang meliputi beberapa kegiatan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

55

antara lain pemetaan materi, tambahan pelajaran (les),

home visite, belajar kelompok, try out, dan doa

bersama.

Program peningkatan prestasi non akademik

dengan mangadakan ekstrakurikuler pada bidang

olahraga dan seni budaya. Kegiatan ekstrakurikuler

melibatkan guru pembina ekstrakurikuler, wali kelas,

guru mata pelajaran, guru BK dan orangtua/wali

murid. Guru Pembina ekstrakurikuler menyusun RPP

dan menyiapkan alat dan media yang akan digunakan.

Guru BK menyusun satlan dalam membina kegiatan

akademik misalnya olimpiade dan kegiatan non

akademik seperti ekstrakurikuler. Wali kelas dan guru

mata pelajaran membantu mengarahkan bakat, minat

dan kemampuan peserta didik untuk mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler.

Hasil wawancara dengan guru BK,

BK1 : dalam perolehan prestasi akademik, peserta

didik mengikuti kurikulum KTSP. Sedangkan

prestasi non akademik diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler.

Wawancara dengan kepala sekolah mendukung

keterangan dari BK,

KS : prestasi akademik peserta didik diperoleh

dengan mengikuti program pembelajaran di

pagi hari. Sedangkan prestasi non akademik

bisa diperoleh dengan mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler.

Senada dengan wawancara urusan kesiswaan,

UKs : prestasi non akademik diperoleh dengan

mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler.

Yang perlu disoroti dalam kegiatan ekstra

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

56

kurikuler yaitu belum semua menyusun program pembelajaran. Evaluasi terhadap

rencana dan hasil kegiatan ekstrakurikuler

perlu diadakan untuk perbaikan yang akan

datang.

4.3.1.3. Evaluasi hasil

SMPN 2 Singorojo diharapkan mempunyai

lulusan yang tidak hanya berprestasi dibidang

akademik saja tetapi juga bidang non akademik.

Berdasarkan hasil wawancara Ur. Kepeserta didikan,

guru ekstra kurikuler, peserta didik, dan ditunjang

data dokumen diperoleh keterangan bahwa prestasi

bidang akademik dan non akademik sebagai berikut,

Prestasi akademik

Pencapaian rata-rata nilai ujian nasional tahun

2013/2014.

Tabel 4.4

Perolehan hasil ujian nasional

No. Mata Pelajaran Rata-rata Nilai Ujian Nasional

2012/2013 2013/2014

1 Bahasa Indonesia 7.28 7.21

2 Bahasa Inggris 5.14 5.58

3 Matematika 5.22 4.52

4 I P A 5.18 5.38

Peringkat sekolah dalam Ujian nasional tahun

2013/2014 adalah 40 dari 108 sekolah negeri dan

swasta se kabupaten Kendal.

Prestasi non akademik

Minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler kategori cukup. Kehadiran dalam

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

57

mengikuti ekstra kurikuler dikatakan cukup, dalam arti

masih ada peserta didik yang hadir hanya 50%.

Kendala yang dihadapi mengapa motivasi dan

kehadiran dikatakan cukup antara lain

transportasi/angkutan tidak mendukung, angkutan

setelah jam sekolah sudah sepi sehingga anak yang

naik angkutan akan merasa enggan untuk hadir dalam

kegiatan ekstrakurikuler. Alasan lain tempat tinggal

yang cukup jauh. Anak merasa bosan karena

pengampu ekstrakurikuler juga guru mata pelajaran di

pagi hari. Ada anggapan dari anak variasi kegiatan

kurang disebabkan program pembelajaran

ekstrakurikuler tidak disusun.

Prestasi non akademik yang diperoleh peserta

didik sesuai bakat minat Beberapa anak yang ditunjuk

untuk mewakili lomba mata pelajaran ternyata hasilnya

masih belum maksimal ditandai dengan perolehan

peringkat hasil lomba. Lomba mata pelajaran yang

sering diikuti adalah matematika, OSN (matematika,

IPA, IPS). Dari dokumen hasil lomba matematika tahun

2014 peringkat terbaik yang diperoleh anak untuk

kelas 7 adalah 32 dari 132 peserta, kelas 8 adalah 42

dari 137 peserta, kelas 9 adalah 44 dari 167 peserta.

Sedangkan anak yang mengikuti lomba/pertandingan

bidang olah raga cukup sukses dengan perolehan

medali baik emas, perak maupun perunggu, perolehan

medali sebagai:

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

58

Tabel 4.5

Perolehan medali Popda 2014

NO NAMA KLS CABANG / NOMOR KETERANGAN

1 LILIK SETIYAWAN A.N. 9E LEMPAR LEMBING JUARA I

2 YANUAR WISNU BAWONO

MUKTI 8F

RENANG 50M GAYA KUPU-

KUPU JUARA I

3 YANUAR WISNU BAWONO

MUKTI 8F RENANG 100M GAYA BEBAS JUARA I

4 FIDI ARMA 9B LARI 800M JUARA I

5 DIAH AYU AGUSTIN 8B LEMPAR CAKRAM JUARA I

6 FIDI ARMA 9B LARI 100M JUARA II

7 CINTYA CINDY MELANIA R. 8A RENANG 50M GAYA BEBAS JUARA II

8 MAYCHAL ROY K. 7A BOLA VOLI PUTRA JUARA II

9 HERI SULIS SETIYAWAN 8A BOLA VOLI PUTRA JUARA II

10 M. YUSRON JUNAEDI 8C BOLA VOLI PUTRA JUARA II

11 VEGA YANUAR HIDAYAT 8C BOLA VOLI PUTRA JUARA II

12 ROSID CHOIRI N. 8D BOLA VOLI PUTRA JUARA II

13 THOIFUL IQBAL 8D BOLA VOLI PUTRA JUARA II

14 ANDIKA RIKY BOY 8F BOLA VOLI PUTRA JUARA II

15 FATCHUROZI R. 9A BOLA VOLI PUTRA JUARA II

16 M. ELVIN ISNANDAR 8C BOLA VOLI PUTRA JUARA II

17 ELKA BAGUS RISTITA 9B BOLA VOLI PUTRA JUARA II

18 PIANU 7E LEMPAR LEMBING JUARA III

19 CINTYA CINDY MELANIA R. 8A RENANG 100M GAYA BEBAS JUARA III

20 PRISCA YUAN LUTHFIANA

P. 7D RENANG 100M GAYA DADA JUARA III

Perolehan 3 emas, 5 perak, dan 8 perunggu

Sebagai pembanding tahun 2011 tim Popda

SMPN2 Singorojo mmperoleh 5 emas, 4 perak, dan 4

perunggu dan dinyatakan sebagai juara umum ke-2 se

kabupten Kendal. Tahun 2012 memperoleh 3 emas, 4

perak, dan 4 perunggu tidak diumumkan peringkat

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

59

kejuaraan. Tahun 2013 memperoleh 3 emas, 5 perak,

dan 8 perunggu juga tidak diumumkan peringkat

kejuaraan diperoleh dari dokumen hasil popda.

Prestasi di bidang seni walaupun belum

memperoleh kejuaraan, tapi tim drumband SMPN 2

Singorojo setiap tahun mendapat tugas sebagai korps

musik pada upacara HUT RI tingkat kecamatan. Juara

I karnaval tingkat kecamatan yang didalamnya

melibatkan tim drumband. Ekstrakurikuler pramuka,

PMR dan paskibra belum bisa memperoleh kejuaraan.

4.3.2 Hasil Analisa Data

Aspek Konteks

Konteks dalam penelitian meliputi visi, misi,

tujuan, kondisi sekolah, sekolah pendukung, dan

sekolah kompetitor. Visi, misi, dan tujuan sekolah

sudah memuat cita-cita untuk meningkatkan mutu

pendidikan yang berdampak pada peningkatan mutu

lulusan. Sekolah pendukung sebagai penyedia calon

peserta didik dari segi kuantitas mengalami

penurunan. Adanya sekolah favorit di wilayah sibolim,

sehingga peserta didik yang mempunyai nilai tinggi dan

segi ekonomi mampu akan mendaftar ke sekolah favorit

tersebut. Kondisi sekolah dilihat dari fisik gedung

sudah baik dan penataan lingkungan sangat

mendukung untuk pembelajaran.

Aspek Input

Hasil penelitian mengenai peserta didik, pendidik,

dan sarana prasarana yang masuk ke dalam aspek

input menjadi penting dalam mendukung terhadap

pelaksanaan manajemen peserta didik di SMPN 2

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

60

Singorojo. Rendahnya kemampuan, motivasi peserta

didik menjadi bahan kajian untuk melakukan program

peningkatan mutu dari segi pengetahuan, sikap,

perilaku dan ahlak peserta didik. Dalam mensukseskan

program tersebut maka pendidik dituntut untuk

meningkatkan kemampuan diri juga dengan mengikuti

bintek, workshop sesuai mata pelajaran atau umum.

Sarana prasarana yang dimiliki telah memenuhi

standar, walaupun untuk ruang kelas belum

mencukupi masih kekurangan 2 lokal.

Aspek Proses

Perencanaan, pembinaan dan pengembangan

peserta didik merupakan bahan yang diteliti dari aspek

proses. SMPN 2 Singorojo telah melaksanakan

perencanaan terhadap peserta didik dengan menyusun

panitia penerimaan siswa baru (PPDB) dan panitia

masa orientasi peserta didik (MOPD). Tugas panitia

PPDB adalah menganalisis kebutuhan peserta didik,

rekruitmen peserta didik, seleksi peserta didik. Dalam

kegiatan PPDB sekolah membuat terobosan dengan

mengundang kepala sekolah SD pendukung untuk

sosialisasi pendaftaran dan penerimaan peserta didik

juga bekerjasama untuk dapat menggunakan fasilitas

SMP pada kegiatan-kegiatan tingkat SD. Setelah calon

peserta didik diterima dilanjutkan dengan kegiatan

MOPD dengan materi kurikulum SMP, tata krama,

wawasan wiyata mandala, berhitung cepat, PBB, bakti

social, outbond. Kegiatan masa orientasi peserta didik

bertujuan mengenalkan peserta didik cara belajar di

SMP, mengenal lingkungan SMP, mengenal kurikulum

SMP, mengerti dan mentaati peraturan yang berlaku,

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

61

aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan sekolah dan

siap menghadapi lingkungan baru secara fisik, mental

dan emosional

Pembinaan dan pengembangan peserta didik

yang dilaksanakan meliputi kegiatan kurikuler,

kegiatan ekstrakurikuler, dan pembiasaan (upacara, 3S

salam-sapa-senyum), sabtu sehat (senam-kerja bakti),

ibadah (sholat berjamaah). Adapun layanan sebagai

hak anak adalah: layanan BK, layanan perpustakaan,

layanan kantin, layanan kesehatan,

Aspek Hasil

Aspek hasil yang meliputi prestasi akademik

belum maksimal dengan fakta perolehan rata-rata nilai

UN masih dibawah KKM yang berimbas pada peringkat

sekolah menduduki urutan 40 dari 108 sekolah negeri

dan swasta. Sedangkan prestasi non akademik

memberi kontribusi yang baik dan mengangkat nama

sekolah di tingkat kabupaten khususnya pada

pelaksanaan POPDA. Tahun 2011/2012 tim POPDA

SMPN 2 Singorojo meraih juara umum ke-2 se

kabupaten Kendal dengan perolehan 5 emas, 4 perak

dan 4 perunggu. Tahun 2013/2014 perolehan medali 3

emas, 5 perak dan 8 perunggu tapi tidak diumumkan

juara umumnya, tapi dari perolehan medali paling tidak

posisi masih masuk 5 besar tingkat kabupaten.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Evaluasi konteks

Visi, misi dan tujuan sekolah disusun dengan

mengakomodasi masukan dari guru, karyawan dan

komite sekolah dalam rapat dewan pendidik/guru yang

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

62

dipimpin oleh kepala sekolah. Tim pengembang sekolah

selanjutnya menyusun draf visi, misi, dan tujuan

sekolah yang akan dibawa dalam rapat dinas untuk

memutuskan draf final. Visi, misi, dan tujuan sekolah

yang telah diputuskan selanjutnya disosialisasikan

kepada warga sekolah meliputi guru, karyawan, peserta

didik dan komite sekolah. Kegiatan perencanaan di atas

yang dilaksanakan sudah sesuai dengan permendiknas

no 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan. Kondisi

fisik bangunan yang 80% baik juga penataan

lingkungan yang memisahkan area pembelajaran di

kelas dan arena pembelajaran diluar kelas merupakan

sarana pendukung untuk memberi rasa nyaman anak

dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan

mutu/ kualitas pendidikan peserta didik. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat Sax dalam Widoyoko (2014:

181) Evaluasi konteks merupakan penggambaran dan

spesifikasi tentang lingkungan program, dan tujuan

program.

Penelitian Sugeng (2012) dengan judul evaluasi

pelaksanaan manajemen peserta didik di SDN

percontohan Surgi Mufti Banjarmasin. Aspek Konteks,

meliputi partisipasi dan kontribusi orang tua sudah

bagus. Sedangkan penelitian yang dilakukan di SMPN 2

Singorojo pada aspek konteks meliputi visi, misi, tujuan

sekolah; kondisi sekolah; sekolah pendukung dan

competitor. Sehingga penelitian yang dilaksanakan di

SMPN 2 Singorojo pada aspek konteks lebih luas.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

63

4.4.2 Evaluasi input

Tingkat kemampuan peserta didik 50% kurang,

30% sedang, 20% tinggi. Motivasi anak untuk sekolah

sudah cukup hanya ada beberapa anak yang kurang.

Kerja sama anak dalam pembelajaran terutama kerja

kelompok cukup baik. Dukungan orang tua terhadap

sekolah anak cukup baik ditandai dengan kehadiran di

sekolah untuk pleno komite, sosialisasi ujian, dan

pengambilan rapot. Tingkat kemampuan, motivasi,

kerjasama, dukungan orangtua hanya predikat cukup

baik disebabkan lulusan SD yang memiliki tingkat

kemampuan tinggi dan segi ekonomi baik akan

mendaftar ke sekolah favorit yaitu SMPN 1 Boja.

Pendidik/ guru SMPN 2 Singorojo ditinjau dari

kualifikasi pendidikan yang minimal sarjana sudah

baik 26 dari 30 guru sudah sarjana. Keikutsertaan

guru dalam pengembangan diri atau peningkatan

pengetahuan dan ketrampilan masih kurang, karena

hanya mengandalkan kegiatan yang diadakan Dinas

Pendidikan kabupaten saja. Pengampu ekstrakurikuler

masih minim pelatihan hampir dikatakan tidak pernah,

disebabkan juga pengampu ekstrakurikuler adalah

guru mata pelajaran yang mempunyai hobi sesuai

dengan jenis ekstrakurikuler tersebut. Hal inilah yang

menjadi hambatan untuk mengembangkan kegiatan

ekstrakurikuler yang lebih bermutu.

Sarana prasarana yang dimiliki SMPN 2 Singorojo

sesuai permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang

sandar sarana prasarana, karena sudah memiliki 1)

ruang kelas walaupun belum cukup, 2) ruang

perpustakaan, 3) ruang laboratorium IPA, 4) ruang

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

64

pimpinan, 5) ruang guru, 6) ruang tata usaha, 7)

tempat beribadah, 8) ruang konseling, 9) ruang UKS,

10) ruang organisasi kepeserta didikan, 11) jamban, 12)

gudang, 13) ruang sirkulasi, 14) tempat bermain

/berolahraga.

Keterangan di atas sesuai dengan pendapat

Widoyoko (2014: 182) bahwa komponen evaluasi

masukan meliputi sumber daya manusia, sarana dan

peralatan pendukung.

Penelitian Sugeng (2012) dengan judul evaluasi

pelaksanaan manajemen peserta didik di SDN

percontohan Surgi Mufti Banjarmasin. Aspek Input,

kegiatan manjemen peserta didik sudah berjalan baik

meliputi pelayanan konseling, sarpras, kegiatan ekstra

kurikuler. Sedangkan penelitian yang dilakukan di

SMPN 2 Singorojo pada aspek input terdiri dari

karakteristik peserta didik, tenaga pendidik, sarana

prasarana. Persamaan kedua penelitian pada bidang

sarana prasarana, sedangkan perbedaannya penelitian

di SMPN 2 Singorojo lebih mendalam dalam mencari

data karakteristik peserta didik dan tenaga

kependidikan sebagai modal untuk pelaksanaan

manajemen peserta didik.

4.4.3 Evaluasi proses

SMPN 2 Singorojo telah melaksanakan

perencanaan terhadap peserta didik yang meliputi

analisis kebutuhan peserta didik, rekruitmen peserta

didik, seleksi peserta didik, masa orientasi peserta didik

baru, penempatan (pengelompokan) peserta didik,

pelaporan dan pencatatan.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

65

Kegiatan pembinaan dan pengembangan peserta

didik yang dilaksanakan SMPN 2 Singorojo meliputi

pengembangan prestasi akademik dengan kegiatan

kurikuler dan pengembangan non akademik dengan

kegiatan ekstrakurikuler. Dalam menunjang

pelaksanaan manajemen peserta didik diberikan

layanan khusus meliputi: layanan BK, layanan

perpustakaan, layanan kantin, layanan kesehatan.

Kegiatan yang dilaksanakan SMPN 2 Singorojo pada

evaluasi proses meliputi perencanaan, pelaksanaan,

dan penilaian sesuai dengan pendapat Suharsimi

Arikunto (2008) bahwa “Evaluasi proses dalam CIPP

menunjuk pada apa (what) kegiatan yang dilakukan

dalam program, siapa (who) orang yang ditunjuk

sebagai penanggungjawab program, kapan (when)

kegiatan akan selesai.”

Penelitian Sugeng (2012) dengan judul evaluasi

pelaksanaan manajemen peserta didik di SDN

percontohan Surgi Mufti Banjarmasin. Aspek proses

sudah berjalan baik meliputi PPDB, Penilaian Lulusan.

Penelitian Rizda Nirmala Sari, Alben Ambarita,

Sowiyah (2014) jurnal Manajemen Kesiswaan Di Mts

Darul A`Mal Metro. Dalam penelitian disebutkan

bahwa: (1) perencanaan kesiswaan dilakukan dengan

mengadakan rapat awal tahun dengan membahas

menghitung daya tampung siswa, perencanaan

penerimaan peserta didik baru dan mengadakan

orientasi peserta didik baru, (2) pengorganisasian

kesiswaan dilakukan dengan cara mengelompokan

siswa ke dalam kelas berdasarkan kemampuan

akademik dan memberi wewenang kepada wali kelas

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

66

untuk membinanya, (3) pelaksanaan kesiswaan diawali

dengan kegiatan pembinaan dan pengembangan

peserta didik melalui kurikuler dan ekstrakurikuler,

kemudian diadakan pencatatan dan pelaporan,

menjalin komunikasi dengan para alumni, dan

memberikan layanan-layanan bagi peserta didik, (4)

pengawasan dilakukan kepala sekolah dengan cara

memantau kegiatan kesiswaan secara langsung dan

membuat hasil laporan setiap bulan, melakukan

evaluasi kepada siswa secara berkala

Jika dibandingkan penelitian Sugeng (2012) dan

Rizda Nirmala Sari, Alben Ambarita, Sowiyah (2014)

dengan penelitian di SMPN 2 Singorojo memiliki banyak

persamaan yaitu (1) penerimaan peserta didik baru

(pembentukan panitia, analisa kebutuhan,

pendaftaran, seleksi, penerimaan), (2) orientasi peserta

didik baru, (3) pengelompokan dalam kelas, (4)

pembinaan dan pengembangan (melalui kurikuler dan

ekstrakurikuler), (5) pencatatan dan pelaporan (buku

induk, klapper, leger, mutasi, raport, ijasah), (6)

komunikasi dengan alumni. Kelebihan penelitian di

SMPN 2 Singorojo pada pembinaan pengembangan diri

berupa pembiasaan yang dikawal dengan ketat meliputi

3S (salam, sapa, senyum), upacara bendera, kegiatan

keagamaan, sabtu bersih-sehat, lagu-lagu perjuangan.

Sedangkan pada penerimaan peserta didik baru SMPN

2 Singorojo menjalin kerja sama dengan guru-guru SD

pendukung dengan memberi fasilitas antara lain bisa

menggunakan fasilitas SMP untuk kegiatan misalnya

lomba tingkat SD, bintek guru-guru SD, upacara

bersama di hari besar nasional.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

67

4.4.4 Evaluasi hasil

Dari data yang diperoleh prestasi non akademik

di SMPN 2 Singorojo lebih unggul dibandingkan dengan

prestasi akademik. Berdasarkan input peserta didik

yang mempunyai kemampuan akademik menengah ke

bawah salah satu penyebab prestasi akademik selalu

kalah dibandingkan prestasi non akademik. Hal ini

menjadi produk unggulan untuk SMPN 2 Singorojo

lebih meningkatkan prestasi non akademik lebih tinggi

dan intensif. Dari pembahasan di atas evaluasi produk

meliputi penilaian dan ketercapaian/keberhasilan

suatu program. Sesuai dengan pendapat Farida Yusuf

Tayibnapis dalam Eko Putro Widoyoko (2014: 183),

“Evaluasi produk untuk membantu membuat

keputusan selanjutnya, baik mengenai hasil yang telah

dicapai maupun apa yang dilakukan setelah program

itu berjalan.”

Sesuai dengan penelitian Sugeng (2012) dengan

judul evaluasi pelaksanaan manajemen peserta didik di

SDN percontohan Surgi Mufti Banjarmasin. Aspek

hasilnya meliputi prestasi akademik dan non akademik.

4.5 Faktor pendukung dan penghambat

Berdasarkan pembahasan dalam evaluasi

konteks, input, proses dan hasil dapat dibandingkan

dengan penelitian terdahulu. Penelitian yang dilakukan

Vera Angggraini (2010) Implementasi Manajemen

Peserta didik Di MA Miftahulm Huda Kabupaten

Grobogan, terdapat persamaan yaitu adanya

penerimaan siswa baru, pendataan kemajuan peserta

didik, bimbingan dan pembinaan disiplin peserta didik.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

68

Kelebihan penelitian di SMPN 2 Singorojo dirangkum

apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat

dalam pelaksanaan manajemen peserta didik di SMPN

2 Singorojo Kendal. Faktor pendukung perlu

dipertahankan dan ditingkatkan. Faktor penghambat

perlu ditinjau ulang untuk dihilangkan atau diperbaiki.

4.5.1. Faktor pendukung

Hal-hal yang menjadi faktor pendukung antara

lain aspek konteks keadaan fisik sekolah dari kualitas

bangunan sudah baik dan penataan lingkungan

sekolah dalam pemisahan areal kelas untuk

pembelajaran di kelas sudah terpisah dari lapangan

olah raga untuk pembelajaran diluar kelas. Aspek input

sebagian guru 20 dari 30 orang sudah memiliki

kompetensi dengan diperolehnya sertifikat pendidik.

Sarana prasarana yang ideal dengan memiliki ruang

perpustakaan, laborat IPA, laborat TIK, UKS, kantin

sekolah. Aspek proses dalam perencanaan terhadap

peserta didik khususnya dalam sosialisasi penerimaan

peserta didik baru, SMPN 2 Singorojo mengajak kepada

MKKS SD untuk bisa memanfaatkan lingkungan dan

fasilitas yang dimiliki untuk kegiatan tingkat SD seperti

lomba, bintek, upacara bersama.

4.5.2. Faktor Penghambat

Beberapa hal yang menjadi penghambat dalam

pelaksanaan manajemen peserta didik di SMPN 2

Singorojo adalah dari aspek konteks sekolah kompetitor

dari MTs dalam satu kecamatan yang mempunyai basis

massa kuat sehingga banyak calon peserta didik baru

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

69

yang sekolah di MTs. Begitu juga kompetitor SMP

favorit yang berakibat calon peserta didik baru yang

mempunyai nilai tinggi dan didukung ekonomi kuat

akan mendaftar ke sekolah favorit, berakibat

menurunnya jumlah pendaftar di SMPN 2 Singorojo.

Aspek input karakteristik peserta didik mempunyai

kemampuan dan motivasi menengah ke bawah akibat

jumlah pendaftar yang mengalami penurunan. Ruang

kelas yang dimiliki baru 15 padahal ada 18 rombongan

belajar yang mengakibatkan ruang ketrampilan dan

laborat IPA untuk pembelajaran. Aspek proses

pengampu ekstrakurikuler bukan ahli dalam bidangnya

berakibat prestasi non akademik tidak maksimal,

hanya beberapa cabang yang berprestasi. Persiapan

pelatihan untuk lomba belum terjadwal hanya

insidental. Aspek hasil belum adanya tindak lanjut

yang dilakukan untuk merespon kesenjangan antara

program dan hasil yang diperoleh sehingga tidak ada

perubahan yang dilakukan berdasar hasil tersebut.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMPN 2

70