bab 2 landasan teori -...

39
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Perangkat Lunak Menurut Pressman (2010:13) mengutip pernyataan Fritz Bauer, rekayasa piranti lunak adalah kegiatan menerapkan dan menggunakan aturan-aturan rekayasa untuk menghasilkan piranti lunak yang ekonomis tetapi realible dan dapat bekerja secara efisien pada perangkat sesungguhnya. Rekayasa piranti lunak mencakup 3 elemen utama untuk mengatur pengembangan piranti lunak (Pressman, 2010:20), yaitu: 1. Proses Menyatukan metode dengan alat bantu dalam pengembangan piranti lunak yang rasional dan prosedur mendefinisikan urutan kerja dimana metode akan diterapkan, mengkoordinasikan data-data yang dibutuhkan, kontrol untuk membantu jaminan kualitas dan mengkoordinasikan perubahan. 2. Metode Mengarahkan sejumlah metode atau cara-cara teknis dalam tahapan pembuatan piranti lunak, yaitu tahap perencanaan dan estimasi proyek, analisa kebutuhan sistem dan piranti lunak, perancangan struktur data, arsitektur program dan prosedur algoritma, pembuatan program, pengujian dan pemeliharaan. 3. Alat Menyediakan suatu dukungan yang otomatis maupun semi-otomatis pada proses dan metode yang ada.

Upload: doanxuyen

Post on 07-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Rekayasa Perangkat Lunak

Menurut Pressman (2010:13) mengutip pernyataan Fritz Bauer, rekayasa

piranti lunak adalah kegiatan menerapkan dan menggunakan aturan-aturan rekayasa

untuk menghasilkan piranti lunak yang ekonomis tetapi realible dan dapat bekerja

secara efisien pada perangkat sesungguhnya. Rekayasa piranti lunak mencakup 3

elemen utama untuk mengatur pengembangan piranti lunak (Pressman, 2010:20),

yaitu:

1. Proses

Menyatukan metode dengan alat bantu dalam pengembangan piranti lunak

yang rasional dan prosedur mendefinisikan urutan kerja dimana metode akan

diterapkan, mengkoordinasikan data-data yang dibutuhkan, kontrol untuk

membantu jaminan kualitas dan mengkoordinasikan perubahan.

2. Metode

Mengarahkan sejumlah metode atau cara-cara teknis dalam tahapan

pembuatan piranti lunak, yaitu tahap perencanaan dan estimasi proyek,

analisa kebutuhan sistem dan piranti lunak, perancangan struktur data,

arsitektur program dan prosedur algoritma, pembuatan program, pengujian

dan pemeliharaan.

3. Alat

Menyediakan suatu dukungan yang otomatis maupun semi-otomatis pada

proses dan metode yang ada.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

7

2.1.1. Model Waterfall

Ada berbagai macam model yang dapat digunakan dalam rekayasa piranti

lunak, model yang biasa digunakan untuk membuat rekayasa piranti lunak adalah

Linear Squential Model atau biasa disebut Classic Life Cycle atau Waterfall Model.

Menurut Pressman (2010:39) model waterfall adalah model klasik yang

bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Berikut ini fase-fase

dalam model waterfall menurut Pressman :

Gambar 2.1 Waterfall Model

Tahapan-tahapan dalam model Waterfall menurut Pressman (2010:15) adalah

1. Communication

Langkah ini penting untuk berkomunikasi dan menyatukan pemikiran dengan

customer dan stakeholder. Langkah ini berguna untuk mengerti keinginan para

stakeholder pada projek dan mengumpulkan informasi yang dapat membantu

pembuatan tujuandan fungsi software.

2. Planning

Proses ini digunakan untuk membuat planning activity yang dapat membantu

tim dalam membuat piranti lunak. Planning activity akan membentuk map

yang disebut sebagai software project plan, yang berisikan pekerjaan teknikal

yang dikerjakan, kesulitan yang akan terjadi, sumber daya yang diperlukan,

dan jadwal pekerjaan.

Communication

Planning Modelling

Construction

Deployment

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

8

3. Modeling

Proses modeling ini membentuk suatu sketsa yang digunakan sebagai model

dari piranti lunak sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan

struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma)

prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software

requirement.

4. Construction

Construction merupakan aktivitas pembuatan kode untuk membuat piranti

lunak. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa

yang bisa dikenali oleh komputer. Setelah pengkodean selesai dilakukan testing

untuk menemukan kesalahan pada piranti lunak kemudian dapat diperbaiki.

5. Deployment

Pada tahap ini piranti lunak akan dikirim kepada customer yang akan

mengevaluasi dari piranti lunak tersebut dan memberikan feedback berdasarkan

hasil evaluasi tersebut.

2.1.2. Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah “a set of modeling conventions

that is used to specify or describe a software system in terms of objects.” (Whitten

dan Bentley, 2007, 371).

Tahun 1990-an Grady Booch, Jim Rumbaugh dan Ivar Jacobson

mengembangkan UML didukung dengan banyak masukkan dari komunitas

pengembang software. Pada tahun 1997 UML 1.0 diajukan ke Object Management

Group, suatu lembaga yang bertugas mengatur spesifikasi untu digunakan dalam

industry komputer. Saat ini standar yang digunakan adalah UML 2.0 berstandar ISO.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

9

2.1.2.1. Use Case Diagram

Use case diagram (Whitten dan Bentley, 2007:246) adalah penggambaran

hubungan yang diharapkan dari sebuah sistem dan sistem berinteraksi dengan

eksternal sistem dan pengguna. Pada diagram ini lebih ditekankan pada hal yang

dikerjakan sistem bukan cara kerja sistem. Contoh use case diagram dapat dilihat

pada Gambar 2.2.

Actor 2

Use Case 1

Use Case 2

Use Case 3

Actor 1

Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram

Tabel 2.1 menjelaskan notasi-notasi dari use case diagram menurut Whitten

dan Bentley (2007:246-248) .

Tabel 2.1 Notasi-notasi Use Case Diagram

Simbol Keterangan

Actor, menggambarkan user atau entitas

luar yang menyediakan informasi atau

menerima informasi dari sistem.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

10

Tabel 2.1 Notasi-notasi Use Case Diagram (Lanjutan)

Simbol Keterangan

Use case, menggambarkan pekerjaan

yang termasuk didalamnya interaksi

antara actor dengan sistem.

Association, menggambarkan hubungan

antara aktor dengan use case.

<<include>>

Include, menggambarkan sebuah use

case mengandung fungsi dari use case

lainnya.

<<extend>>

Extend, menggambarkan suatu use case

menyampaikan tindakan dari use case

lain.

Dependency, menggambarkan sebuah

use case memerlukan use case lainnya.

Generalization, menggambarkan

hubungan use case dimana salah satu use

case bentuknya lebih umum dari yang

lain

2.1.2.2. Sequence Diagram

Sequence diagram (Whitten dan Bentley, 2007,394) adalah sebuah diagram

yang memperlihatkan interaksi antara aktor dan sistem dari skenario use case

diagram. Contoh sequence diagram menurut Whitten dan Bentley (2007:396) :

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

11

Gambar 2.3 Contoh Sequence Diagram

2.1.2.3. Class Diagram

Menurut Whitten dan Bentley (2007,400) class diagram adalah sebuah

grafik yang menunjukan struktur objek bersistem statis, memperlihatkan objek class

sebagai bagian sistem dan hubungan antar class tersebut. Model class diagram tidak

menggambarkan komunikasi dinamik antara objek class.

Class memiliki 3 bagian yaitu nama class, attributes, dan method. Setiap

attributes dan method memiliki nama, tipe dan tingkat visibility. Tingkat visibility

tersebut adalah :

1. Public, dinotasikan dengan simbol “+” yang bearti attributes dan method

dapat diakses dan digunakan oleh class lain.

2. Protected, dinotasikan dengan simbol “#” yang bearti attributes dan method

hanya dapat diakses dan digunakan oleh class itu sendiri dan inheritance dari

class tersebut.

3. Private, dinotasikan dengan simbol “-” yang bearti attributes dan method

hanya dapat diakses dan digunakan oleh class itu sendiri.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

12

Tabel 2.2 menjelaskan bagian-bagian dari class diagram menurut Whitten

dan Bentley (2007:373-381).

Tabel 2.2 Notasi-Notasi Class Diagram

Simbol Keterangan

ClassName

-Attributes

+Method

Class, sebuah gambaran dari objek yang

terbagi dari attributes dan methods

Composition, digambarkan dengan wajik

yang berwarna. Composition

menggambarkan hubungan antara class

yang satu merupakan bagian dari class

lain.

Aggregation, digambarkan dengan wajik

tidak berwarna. Aggregation

menggambarkan hubungan semua

hubungan antara kumpulan dan sebuah

bagian.

Association, menggambarkan hubungan

antar class.

Generalization, menjelaskan sebuah

hubungan dimana suatu class lebih

general atau lebih spesifik dari class

lainnya.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

13

Tabel 2.2 Notasi-Notasi Class Diagram (Lanjutan)

Simbol Keterangan

1 1..*

1 0..1

1 1..*

Multiplicity, menggambarkan jumlah

objek yang tergabung dalam hubungan

antar class

Contoh class diagram menurut Whitten dan Bentley (2007:406) :

Gambar 2.4 Contoh Class Diagram

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

14

2.1.2.4. Activity Diagram

Activity diagram adalah sebuah diagram yang dapat digunakan untuk

memperlihatkan alur dari proses, langkah-langkah dari use case, atau logika dari

method object. (Whitten dan Bentley, 2007:390). Contoh activity diagram menurut

Whitten dan Bentley (2007:393) ada pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Contoh Activity Diagram

Tabel 2.3 menjelaskan notasi-notasi pada activity diagram menurut Whitten

dan Bentley (2007:391).

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

15

Tabel 2.3 Notasi-notasi Activity Diagram

Notasi Keterangan

Intial State, menggambarkan

dimulainya alur proses suatu

system

Action State,

menggambarkansebuah aktivitas

Flow, menggambarkan alur dari

suatu objek pada state ke state

berikutnya

Decision Point menggambarkan

kegiatan pemilihan state

selanjutnya

Synchronization Bars,

menggambarkan dua atau lebih

aktivitas yang dilakukan secara

bersama-sama

Final State, menggambarkan alur

proses pada suatu sistem telah

selesai

2.1.3. Bahasa Pemprograman C#

Menurut Sharp (2012:1) C# memegang peran penting dalam arsitektur

Microsoft .Net Framework, dan beberapa orang membandingkan peranannya sama

seperti C pada pengembangan UNIX. Menurut Karli Watson; Jacob Vibe Hammer;

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

16

John D. Reid; Morgan Skinner; Daniel Kemper & Christian Nagel (2013:7)

mengembangkan aplikasi menggunakan C# lebih sederhana dibandingkan

menggunakan C++, karena penggunaan sintak pada C# lebih sederhana. C# hanya

satu dari bahasa yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi berbasis .NET,

tetapi C# merupakan bahasa yang terbaik dibandingkan yang lain. C# memiliki

kelebihan sebagai satu-satunya bahasa yang mendesign .NET Framework membuat

C# dapat menggunakan seluruh fiture dari .NET Framework code library. Dan juga

setiap versi terbaru dari .NET pasti menyertai pengembangan dari bahasa C#, sebagai

respon dari permintaan para developers, menjadikan C# lebih baik lagi.

2.1.4. Software R

Menurut McLeod, Yu, dan Mahdi (2011) pada area perhitungan timeseries,

terutama algoritma analisis lanjutan, R sudah menjadi pilihan terutama dari banyak

peneliti. Banyak software lainya seperti Mathematica atau symbolic computation

(Smith dan Field, 2001; McLeod, 2006) tetapi untuk banyak peneliti saat berkerja

dengan data time serie, R memberikan platform yang sangat baik.

Beberapa kelebihan dari R adalah R merupakan projek open source,

didapatkan dengan mudah dan gratis, dan memberikan kualitas komputasi yang

tinggi dengan ribuan add-on packages. R sudah mendukung sistem operasi 64-bit,

multicore processor, paralel dan cluster computing (Schmidberger et al., 2009;

Hoffmann, 2011; Pace, 2012). Dan kelebihan dari R berikutnya R sudah dapat

digunakan pada MAC, PC dan Linux serta R dapat dengan mudah berinteraksi

dengan bahasa pemprograman lainnya seperti C dan Fortran.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

17

2.2. Eksplorasi Data

Eksplorasi data digunakan untuk menjabarkan data kuantitatif, dari hasil

penjabaran dapat menjelaskan ciri-ciri atau karakteristik penting dari data.

2.2.1. Sample Means

Means atau rata-rata merupakan suatu ukuran pusat data dari penjumlahan

seluruh data dibagi dengan banyaknya data. Menurut Rumsey (2011:92), rata-rata

dinotasikan dengan rumus :

dimana,

= Sample means atau rata-rata

= Data ke i

= Banyak data

2.2.2. Variance of Sample

Variance adalah ukuran keragaman yang dihitung dengan memperhatikan

posisi relatif setiap pengamatan terhadap nilai tengah dari seluruh data. Rumus

variance dari sample adalah :

dimana,

= Variance dari sample

= Sample means atau rata-rata

= Data ke i

= Banyak data

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

18

2.3. Principal Component Analysis

Metode Principal Component Analysis (PCA) dibuat pertama kali oleh para

ahli statistik dan ditemukan oleh Karl Pearson pada tahun l90l untuk dipakai pada

bidang biologi. Pada tahun 1947 teori ini muncul lagi dan cukup independen sebagai

teori probabilitas yang ditemukan oleh Karhunen, dan kemudian dikembangkan oleh

Loeve pada tahun l963, sehingga teori ini juga dinamakan Karhunen-Loeve

transform pada bidang ilmu telekomunikasi. PCA adalah sebuah transformasi linier

yang biasa digunakan pada kompresi data dan merupakan teknik yang umum

digunakan untuk menarik fitur-fitur dari data pada sebuah skala berdimensi tinggi.

PCA dapat mereduksi kompleks data menjadi dimensi yang lebih kecil untuk

menampilkan bagian-bagian yang tidak diketahui dan menyederhanakan struktur dari

data. Perhitungan PCA melibatkan perhitungan dari matrik kovarian untuk

meminimalkan redundasi dan memaksimalkan variance.

Menurut Johnson (2002) misalkan ada vector random

terdiri dari p variabel, Principal Component (PC) secara aljabar adalah kombinasi

linear dari p variabel tersebut. Sedangkan secara geometris, kombinasi linear p

merupakan sistem koordinat yang didapatkan dengan merotasikan sistem asal

sebagai sumbu koordinat baru. Sumbur koordinat baru (

didefinisikan sebagai arah dengan variance maksimum yang memberikan nilai

covarian lebih sederhana dan adalah PC yang saling tidak berkorelasi.

Syarat membentuk PC agar mempunyai variance besar adalah dengan memilih

eigenvector hingga variance( maksimum, dan

covarian untuk k<i.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

19

Covarian adalah ukuran kekuatan hubungan antara dua dimensi, tetapi jika

himpunan data lebih dari dua dimensi maka lebih dari satu nilai kovarian yang dapat

dihitung.

Nilai PC diperoleh dari eigenvalue-eigenvector dari matriks kovarian maupun

matriks korelasi. Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan

dari diagonal adalah variasi (ragam) tiap variabel dan yang lain adalah kovariansi

(peragam) pada n variabel yang berbeda) dari vector random ,

maka rumus dari ∑ adalah :

dimana,

dan ∑ memiliki pasangan eigenvalue-eigenvector ( dimana

. Maka PC memiliki kombinasi linier sebagai berikut :

dimana,

PC ke-p, yang mempunyai variance terbesar

Variabel asal ke-p

Model PC ke-i dapat juga ditulis dengan notasi dimana I = 1,2, ….,

p oleh karena it :

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

20

Karena PC tidak berkorelasi dan mempunyai variance yang sama dengan

eigenvalue dari ∑, sehingga:

Bila total variance populasi adalah

maka

Apabila PC yang diambil sebanyak k dimana (k<p) maka

Selanjutnya, bila yang dipakai di awal adalah matriks covarian maka total

variance populasi adalah p, yang merupakan jumlah elemen diagonal matriks .

Sehingga :

Berikut ini langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung principal

component dari sebuah matriks, pertama mengurangi setiap nilai dari matriks dengan

rata-rata nilai dari setiap masing-masing dimensi. Kemudian menghitung matriks

kovarian dan dilanjutkan mencari eigenvector dan eigenvalue dari matriks kovarian.

Principal component didapatkan dengan mengurutkan eigenvector berdasarkan

eigenvalue yang paling besar ke paling kecil.

Menurut Johnson (2002) terdapat beberapa kriteria yang dapat dipakai

sebagai acuan dalam menentukan banyak PC, antara lain:

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

21

1. Screen plot menggambarkan besarnya eigenvalue . Untuk menentukan

jumlah PC yang sesuai, maka bisa dilihat pada perpotongan pada garis.

2. Banyaknya PC dipilih sesuai dengan banyaknya eigenvalue yang lebih besar

dari satu (bila PC diperoleh dari matriks korelasi).

3. Menurut Jollife (1986) PC yang ideal dapat digunakan adalah banyak PC

dimana total variance dapat dijelaskan 80 sampai 90 persen.

Menurut Badge (2012) eigenvector dalam PCA dapat menjelaskan variabel

penting. Hal tersebut dilakukan dengan syarat variabel tersebut memiliki nilai

absolute component loadings terbesar pada PC membuat variabel tersebut memiliki

korelasi terbesar diantara variabel-variabel lain. Component loadings didapat dari

nilai pada eigenvector .

2.4. Markov Model

Proses stokastik X(t) adalah aturan untuk menentukan fungsi X(t,ξ) untuk

setiap ξ. Jadi proses stokastik adalah keluarga fungsi waktu yang tergantung pada

parameter ξ atau secara ekivalen fungsi t dan ξ. X(t) adalah proses keadaan diskret

bila nilainya bulat, bila tidak maka X(t) adalah proses kontinu.

A.A. Markov seorang ahli matematika mengemukakan teori ketergantungan

variable acak proses acak yang dikenal dengan proses Markov. Proses Markov

adalah proses stokastik masa lalu tidak mempunyai pengaruh pada masa yang akan

datang bila masa sekarang diketahui.

Bila maka :

Bila maka :

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

22

Definisi di atas berlaku juga untuk waktu diskret bila X( diganti .

Gambar 2.6 Contoh Markov Model

Dapat dilihat dari Gambar 2.6, menurut Idvall dan Jonsson (2008) terdapat 3

state: sunny, cloudy, dan rainy. Jika pada hari ke-1 cuaca rainy (state 3) maka

peluang untuk 3 hari kedepan cuaca selalu sunny adalah

Dari contoh diatas dapat dijelaskan parameter pada model Markov adalah :

S = Kumpulan dari N state.

A= Matriks transition probability, dimana tiap

merepresentasikan peluang perpindahan dari state i ke state j dengan .

Matriks initial probability distribution, dimana

mengindikasikan peluang mulai dari state i, dan .

Hal yang paling penting dari model Markov adalah asusmsi tentang

probabilitas. Dalam orde pertama model Markov, peluang dari state hanya

bergantung pada state sebelumnya, maka :

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

23

Model Markov dimana peluang berjalan diantara dua state dan tidak bernilai

0, disebut ergodic model. Tetapi ada banyak kasus lain seperti left-right model

Markov tidak memiliki transisi dari state tingkat tinggi ke state tingkat rendah.

2.5. Hidden Markov Model

2.5.1. Teori Umum

Hidden Markov Model (HMM) pertama kali dikemukakan oleh Leonard. E.

Baum pada tahun 1960-an dan telah banyak digunakan dalam menganalisis dan

memprediksi fenomana time series. HMM merupakan pengembangan dari Markov

chain, dimana setiap state tidak langsung teramati tetapi variables yang terpengaruhi

oleh state teramati, yang disebut dengan ‘emission’.

Dapat dikatakan HMM adalah model statistika yang memodelkan sistem,

sistem yang berbentuk proses Markov dengan parameter yang tidak diketahui, dan

HMM digunakan untuk mengatur parameter yang tersembunyi tersebut dari

parameter observasi. Model HMM dapat digunakan untuk analisis lebih jauh, seperti

untuk analisis pattern recognition applications.

Dalam HMM setiap state memiliki distribusi probabilitas atas simbol-simbol

output yang mungkin muncul. Dari rangkaian simbol yang dihasilkan oleh HMM

dapat memberikan informasi tentang sekuens atau urutan state.

2.5.2. Parameter HMM

Menurut Stamp (2012) dalam jurnal A Revealing Introduction to Hidden

Markov Models HMM memiliki notasi-notasi sebagai berikut :

1. N = Jumlah state pada model.

2. M = Jumlah simbol observasi.

3. T = Panjang rangkaian observasi.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

24

4. O = Rangkaian observasi, contoh O = O1, O2, … , OT.

5. Q = Rangkaian state Q = q1, q2, …, qT pada model Markov.

6. V = Kumpulan observasi {0, 1, …., M-1}.

7. A = {aij} matrik transisi, dimana aij menjelaskan peluang transisi antara

state i ke state j.

8. B = {bj(Ot)} merupakan matrik emission observasi, dimana bj(Ot)

menjelaskan peluang antara observasi Oj pada saat state j.

9. π = {πt} merupakan prior probability, dimana πt menjelaskan peluang

berada di state i pada awal perhitungan HMM.

Model HMM direpresentasikan sebagai , model HMM dibentuk

dengan parameter N, M, A, B, dan π, dengan syarat aij, bj(Ot), dan πt sebagai berikut :

dimana aij, bj(Ot), dan πt ≥ 0 untuk setiap i, j, t.

2.5.3. Tiga Masalah Utama dalam Hidden Markov Model

Menurut Behrooz Nobakht, Carl-Edward Joseph Dippel dan Babak Loni

(2010) secara umum ada tiga permasalahan yang akan muncul saat menggunakan

HMM untuk menyelesaikan permasalahan. Menggunakan akan ada

tiga permasalahan, yaitu :

1. Bagaimana menghitung nilai P(O | λ), yaitu probabilitas yang dihasilkan

dari serangkaian pengamatan O = O1, O2, … , OT.

2. Bagaimana memilih rangkaian state Q = q1, q2, …, qT sehingga dapat

mendapatkan rangkaian observasi O = O1, O2, … , OT yang

merepresentasikan model .

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

25

3. Bagaimana mendapatkan parameter HMM, sehingga nilai

P(O | λ) maksimal.

Pada analisis dan peramalan harga saham permasalahan pertama dan ketiga

menjadi masalah penting. Permasalahan pertama dapat diselesaikan dengan

menggunakan forward algorithm, dan untuk permasalahan ketiga dapat diselesaikan

menggunakan algoritma Baum-Welch.

2.5.4. Algoritma Forward

Algoritma Forward merupakan algoritma rekursif yang efisien untuk

menghitung P(O | λ). P(O | λ) dengan algoritma forward didefinisikan sebagai

peluang state i pada waktu t. Menurut Blunsom (2004) pada jurnal Hidden Markov

Model menjelaskan algoritma forward, yaitu :

2.5.5. Algoritma Baum-Welch

Menurut Vaseghi (2008:157-158) algoritma Baum-Welch berfungsi untuk

men-training model initial HMM dengan mengestimasi parameter pada model

.

Untuk t = 0, 1, … T-2 dan i, j mendefinisikan “di-

gammas” sebagai

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

26

adalah probabilitas pada berada di state q, saat waktu t dan berpindah

ke state qj saat t + 1. Di-gammas dapat dituliskan sebagai

Hubungan dan dijelaskan sebagai

Dengan dan di-gammas model dapat diestimasi dengan

ketentuan sebagai berikut :

1. Untuk i = 0, 1, … , N-1

2. Untuk i = 0, 1, … , N-1 dan j = 0, 1, … , N-1 hitung

3. Untuk i = 0, 1, … , N-1 dan k = 0, 1, … , M-1 hitung

Proses estimasi merupakan proses iterasi, secara umum proses estimasi

dijelaskan sebagai berikut :

1. Initialisasi

2. Hitung

3. Estimasi model

4. Jika nilai P(O | λ) meningkat ulangin proses pada poin 2.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

27

2.6. Peramalan

Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2009:43) peramalan merupakan usaha

untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang melalui pengujian keadaan di

masa lalu.

2.6.1. Ketepatan Peramalan

Setelah nilai peramalan didapatkan, nilai peramalan harus di ukur performa

ketepatannya dengan membandingkan nilai peramalan dengan data aktualnya.

Ukuran ketepatan peramalan sangat penting untuk mengevaluasi kualitas dari

peramalan.

Menurut Eddy Herjanto (2004:145) untuk pengguna peramalan, nilai

ketepatan ramalan masa yang akan datang merupakan hal yang paling penting dalam

peramalan. Kesalahan dalam peramalan dipengaruhi dengan dua cara yaitu kesalahan

dalam memilih teknik peramalan dan kesalahan dalam mengevaluasi hasil

peramalan.

Ketepatan metode peramalan secara garis besar dibagi menjadi :

1. Ukuran Statistik Standar

Jika Xt merupakan data aktual untuk periode t dan Ft merupakan ramalan

untukperiode yang sama, maka kesalahan didefinisikan sebagai :

dimana,

e = Galat untuk periode ke-t

X t = Data aktual untuk periode ke-t

Ft = Ramalan untuk periode ke-t

t = Periode waktu

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

28

Jika terdapat nilai pengamatan dan ramalan untuk n periode waktu, maka

ukuranstatistik standar berikut yang dapat didefinisikan :

a. Means Error

b. Means Absolute Error

c. Sum of Square Error

d. Means Square Error

e. Standar Deviation Error

2. Ukuran Relatif

Tiga ukuran berikut sering digunakan

a. Percentage Error

b. Means Percentage Error

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

29

c. Means Absolute Percentage Error

Nilai MAPE sebagai ukuran ketepatan peramalan merupakan ukuran relatif

yang mirip dengan MAE. MAPE merupakan ukuran yang paling berguna untuk

membandingkan ketepatan peramalan antar items atau produk. MAPE sudah menjadi

ukuran ketepatan yang umum digunakan pada metode peramalan data kuantitas.

Menurut Lewis yang dikutip oleh Ostertagov´A dan Ostertag (2012) jika nilai MAPE

kurang dari 10%, dapat diinterpretasikan bahwa peramalan tersebut merupakan

peramalan dengan tingkat akurasi tinggi (excellent), jika diantara 10-20% dikatakan

peramalan yang baik (good), jika diantara 20-50% peramalan masih dapat diterima

(acceptable) dan jika diatas 50% peramalan tersebut dikatakan tidak akurat

(inaccurate).

2.6.2. Peramalan Data Harian Harga Saham Menggunakan HMM

Menurut Hassan dan Nath (2005) prosesperamalan menggunakan HMM

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Mencari data historis dengan nilai likelihood sesuai toleransi likelihood (

P’(O | λ) = P(O | λ) + toleransi likelihood) dengan ketentuan data yang paling

baru sebelum waktu t dengan nilai likelihood pada waktu t.

2. Misalkan data historis didapat pada ada pada waktu t-20,difference antara

data A (t-20) dan data setelah A (t-19) dihitung (difference = data(t-19) -

data(t-20)).

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

30

3. Peramalan untuk t+1 didapat dengan cara menambahkan difference dengan

data waktu t.

2.7. Saham

2.7.1. Pengertian Investasi

Investasi adalah uang yang digunakan untuk menanamkan modal dengan

jangka waktu yang lama dengan harapan mendapatkan keuntungan yang lebih besar

dimasa yang akan datang. Kebanyakkan masyarakat takut untuk melakukan investasi

tetapi tidak melihat kekuatan dari berinvestasi. Hirt dan Block (2008:5) memberikan

investasi arti sebagai sebuah komitmen atas dana yang ada sekarang dengan harapan

mendapatkan dana yang lebih besar di masa depan.

2.7.2. Pengertian Saham

Habib (2008:105), menyebutkan bahwa saham adalah surat bukti

kepemilikian atas suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas

(PT).Sedangkan, menurut Hariyani dan Serfianto (2010:198) “Saham merupakan

salah satu instrumen pasar modal yang paling umum diperdagangkan karena saham

mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.”.Pencatatan saham memiliki

interval harian maka ada istilah yang digunakan untuk menuliskan data harga open,

high, low dan close perhari yaitu saham harian, Menurut Rusdin (2005:66)

mengemukakan bahwa:

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

31

“Harga saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran atau kekuatan tawar-menawar. Makin banyak orang ingin membeli saham, maka harga saham tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya, makin banyak orang yang ingin menjual saham, maka saham tersebut akan bergerak turun”

Dapat didefinisikan investasi saham adalah usaha pengelolaan uang dari

seorang individu atau perusahaan dengan cara menggunakan sebagian dari uangnya

untuk ditanamkan dalam bentuk saham dengan harapan mendapat keuntungan di

masa yang akan datang.

2.7.3. Istilah-Istilah pada Pasar Saham

Menurut Widoatmojo (2000) harga saham dibedakan menjadi :

1. Harga Nominal, merupakan nilai yang ditetapkan setiap lembar saham yang

dikeluarkan oleh emiten.

2. Harga Perdana, merupakan harga sebelum dicatat di bursa efek, besar harga

perdana ditentukan dari persetujuan antara emiten dan penjamin emisi.

3. Harga Pasar, merupakan harga jual dari investor ke investor lainnya, harga

pasar ditentukan setelah harga perdana dicatat dibursa efek

4. Harga Pembukaan, merupakan harga yang diminta penjual dari pembeli pada

saat pembukaan sesi pertama perdagangan.

5. Harga Penutupan, merupakan harga yang diminta oleh penjual dan pembeli

saat harga terakhir kali transaksi

6. Harga Tertinggi, merupakan harga yang paling tinggi pada satu hari bursa

tersebut.

7. Harga Terendah, merupakan harga yang paling rendah pada satu hari bursa

tersebut.

8. Harga Rata-rata, merupakan nilai rata-rata dari harga tertinggi sampai

terendah. Harga ini dicatat untuk transaksi harian, bulanan, dan tahunan.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

32

Volume perdagangan menunjukan ukuran besar banyaknya saham yang

diperdagangkan.

2.7.4. Analisis Teknikal

Menurut Susanto dan Sabardi (2010) “Analisis teknikal adalah suatu metode

meramalkan pergerakan harga saham dan meramalkan kecenderungan pasar di masa

mendatang dengan cara mempelajari grafik harga saham, volume perdagangan

indeks harga saham gabungan.”. Menurut Vibby (2009:25) “Analisis teknikal

merupakan analisis studi harga yang terjadi untuk memprediksi harga saham dengan

lebih menitikberatkan pembentukan harga oleh perubahan penawaran (supply) dan

permintaan (demand).”.

Sulistiawan dan Liliana (2007:5) menyatakan 3 asumsi dasar yang dipakai

dalam analisis teknikal, yaitu

1. Market price discounts everything

Adanya kepercayaan bahwa semua peristiwa sangat berpengaruh terhadap

harga saham. Semua kejadian atau peristiwa tersebut akan tercermin pada

harga saham secara seketika.

2. Price moves in trend

Jangan pernah mengambil keputusan transaksi melawan tren harga. Karena

pengguna analisis percaya bahwa semua informasi tercermin pada harga pasar

saham, maka tren tersebut menunjukkan sikap para pelaku pasar atau investor

atas suatu saham. Pahami tren yang ada dan ikuti ke mana tren tersebut akan

bergerak agar bisa memanfaatkan pergerakan pasar tersebut untuk

meningkatkan hasil investasi.

3. History repeats itself

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

33

Data historis dapat digunakan untuk memprediksi data atau harga saham di

masa mendatang. Hal ini diyakini oleh pengguna analisis teknikal mengingat

adanya faktor psikologis para pelaku pasar yang secara umum bersifat

konstan. Maksudnya adalah segala sesuatu yang pernah terjadi pada masa lalu

akan mempunyai dampak yang sama atas kejadi yang sama pada masa

sekarang.

Kelebihan analisis teknikal adalah (Sulistiawan dan Liliana, 2007: 9):

1. Analisis teknikal bisa diaplikasikan pada semua jenis surat berharga atau

sekuritas pada market manapun. Selama sekuritas tersebut memiliki data

historis dengan waktu yang beruntun dan bisa digambarkan grafik dari

runtutan waktu tersebut, maka sekuritas ter-sebut pasti bisa dianalisis dengan

analisis teknikal.

2. Analisis teknikal dapat menentukan waktu beli dan jual saham.

3. Analisis teknikal dapat diterapkan untuk berbagai dimensi waktu, baik harian,

mingguan, maupun untuk jangka waktu yang lebih panjang.

4. Analisis teknikal dapat memberikan return yang tinggi hanya denagn

mempelajari adanya suatu perubahan tertentu pada market sebelum bergerak

menuju keseimbangan baru.

2.7.5. Klasifikasi Analisis Teknikal

Penggolongan analisis teknikal pada 2 kelas utama dibedakan sebagai berikut

(Sulistiawan dan Liliana, 2007: 12):

1. Analisis Teknikal Klasik

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

34

Chartist merupakan sebutan untuk pengguna analisis teknikal ini. Selalu

memiliki kepercayaan bahwa trend an sinyal dari pasar suatu saham dapat

diperoleh dari bentuk dan pola tertentu dari grafik harga saham. Bentuk lain

dari analisis ini adalah menggunakan garis penganalisis pada grafik harga

menurut opini masing-masing pengguna. Oleh karena itu dasar pengambilan

keputusan transaksi biasanya ditentukan berdasarkan judgment dan

interpretasi penggunanya terhadap suatu grafik.

2. Analisis Teknikal Modern

Technician merupakan sebutan untuk pengguna analisis ini. Percaya bahwa

trend an sinyal dari pasar suatu saham dapat diperoleh berdasarkan pola

grafik yang ditentukan atau diindikasikan dari perhitungan kuantitatif, bukan

interpretasi subyektif terhadap suatu grafik. Metode ini secara ilmiah bisa

diuji kemampuan dan kinerjanya dalam menghasilkan keuntungan bagi

investor. Keuntungan lain dari analisis teknikal modern adalah indicator bisa

deprogram secara otomatis melalui komputer.

2.7.6. Teknikal Indikator

Menurut Palimo (2010) teknikal indikator adalah nilai tunggal estimator atas

sekumpulan (time series) data suatu sekuritas yang dihasilkan dari penggunaan

sebuah formula terhadap data harga sekuritas tersebut. Beberapa kelebihan

menggunakan teknikal indikator menurut Colby (2002) adalah

1. Teknikal indikator dapat menghemat waktu.

2. Teknikal indikator dapat digunakan pada banyak instrumen finansial, seperti

saham, komoditas, mata uang dan lainnya.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

35

3. Teknikal indikator dapat mendeteksi tren dan peluang perubahan tren.

4. Teknikal indikator memberikan fleksibelitas dan adaptasi yang tinggi

dibandingkan metode pembuat keputusan lainnya.

5. Teknikal indikator dapat dijelaskan melalui pendekatan scientifik.

Penelitian ini menggunakan 15 teknikal indikator, yaitu :

1. Accumulation Distribution Line (AD)

Accumulation Distribution digunakan untuk menghitung posisi dari harga

harian close diantara rentang harga harian.

Rumus :

dimana,

AD = Nilai Accumulation Distribution

cum = Kumulatif nilai Accumulation Distribution

C = Harga harian Close

H = Harga harian High

L = Harga harian Low

V = Harian Volume

2. Positive Volume Index (PVI)

PVI ditemukan oleh Paul Dysart, PVI digunakan untuk akumulasi total dari

rasio perubahan harga harian hanya pada hari volume naik. Dengan rumus :

Dijabarkan dari rumus 2.33 PVI dihitung mengakumulasi nilai ROC dengan

syarat, jika volume (V) lebih besar dari volume periode sebelumnya (V,-1), maka

hitung Rate-of-Change (ROC) dari harga close (C) untuk satu periode sebagai nilai

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

36

persentase, sedangkan jika volume lebih kecil dibandingkan volume periode

sebelumnya, nilai ROC dari harga close bernilai 0.

3. Negative Volume Index (NVI)

NVI ditemukan oleh Paul Dysart, NVI dapat digunakan untuk menghitung

beragam interval waktu, seperti menit, jam, harian, mingguan dan bulanan. NVI

dijabarkan sebagai akumulasi total dari rasio perubahan harga harian hanya pada hari

volume menurun. Dengan rumus :

Dijabarkan dari rumus 2.34 NVI dihitung mengakumulasi nilai ROC dengan

syarat, jika volume (V) lebih kecil dari volume periode sebelumnya (V,-1), maka

hitung Rate-of-Change (ROC) dari harga close (C) untuk satu periode sebagai nilai

persentase, sedangkan jika volume lebih besar dibandingkan volume periode

sebelumnya, nilai ROC dari harga close bernilai 0.

4. On Balance Volume (OBV)

Nilai OBV adalah perhitungan tren harga dan volume yang dipopulerkan oleh

Joseph E. Granville. Setiap hari OBV diakumulasi dan nilai akumulasi dapat

membandingkan grapik tren harga untuk confirmation atau divergence.

dimana,

C = Harga harian Close

P = Harga harian Close periode sebelumnya

|C-P| = Nilai absolute dari selisih dari harga harian close dengan periode

sebelumnya

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

37

V = Harian Volume

5. Price and Volume Trend Index (PVT)

PVT mirip dengan On Balance Volume yaitu dengan mengakumulasikan total

dari volume yang sudah disesuaikan dengan perubahan pada harga close. PVT

menambah atau mengurangi hanya sebagaian dari harian volume. Jumlah dari

volume ditambahkan ke nilai PVT ditentukan dari jumlah harga naik atau turun yang

relative dengan harga close hari sebelumnya. Dengan rumus :

Close = Harga harian Close

Yesterday’s Close = Harga harian Close hari sebelumnya

Volume = Harian Volume

Yesterday’s PVT = PVT hari sebelumnya

6. Rate Of Change (ROC)

ROC merupakan ungkapan umum untuk momentum atau kecepatan harga

(pricevelocity) berubah. Umumnya, saat nilai ROC lebih besar dari 0, dikatakan

sebagai sinyal pricevelocity yang memperlihatkan tren momentum positif. Nilai ROC

lebih besar dari 0 diartikan sebagai sinyal beli dan jika kurang dari 0 diartikan sinyal

jual. Dengan rumus :

dimana,

Close = Harga harian Close

n = Periode

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

38

Close n periode ago = Harga harian Close n periode lalu

7. Weighted Close (WC)

Indikator WC adalah rata-rata dari harga harian. Nama Weighted Close

didapat dari faktanya ada bobot tambahan yang ditambahkan pada harga close.

Dengan rumus:

dimana,

Close = Harga harian Close

High = Harga harian High

Low = Harga harian Low

8. William %R

Dikembangan oleh Larry Williams, nilai dari William %R merepresentasikan

tingkat hubungan dari harga close dengan harga high tertinggi periode masa lalu.

Lowest Low = Harga harian Low terrendah selama n periode lalu

Highest High = Harga harian High tertinggi selama n periode lalu

%R = Nilai William %R dikali dengan -100

9. Chaikin Money Flow (CMF)

CMF dikembangkan oleh Marc Chaikin, CMF mengukur jumlah Money

Flow Volume selama spesifik periode. Nilai Money Flow Volume berasal dari

Accumulation Distribution Line. Dengan rumus :

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

39

dimana,

Close = Harga harian Close

High = Harga harian High

Low = Harga harian Low

Volume = Harian Volume

20-period CMF = Chaikin Money Flow dengan 20 periode

10. Average True Range (ATR)

ATR diartikan sebagai rata-rata dari True Range selama n periode, true range

adalah rentang seluruh harga pada suatu periode, termasuk gaps. Gaps adalah poin

harga dimana tidak ada perdagangan akual yang dieksekusi. J. Welles Wilder, Jr.

menjelaskan nilai TrueRange didapat dari nilai maksimum antara :

dimana,

T = True Range

H = Harga High dari periode saat ini

L = Harga Low dari periode saat ini

P = Harga Close dari periode saat ini

11. Vortex Index (VI)

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

40

VI dikembangkan oleh Etienne Botes dan Douglas Siepman, VI mengandung

duaoscillators yang menampilkan positif dan negatif pergerakan tren. Dengan rumus:

12. Commodity Channel Index (CCI)

CCI adalah indicator momentum yang dkembangankan oleh Donald R. Lambert.

nilai CCI mirip dengan nilai perhitungan standard score statistika untuk mengukur

penyimpangan harga dari rata-rata harga. Dengan rumus perhitungan :

dimana,

M = (H+L+C)/3 = rata-rata harga dari satu periode

H = Harga harian High dari periode

L = Harga harian Low dari periode

C = Harga harian Close dari periode

A = n-periode dari moving average M

D = Rata-rata deviation, nilai absolut dari perbedaan antara rata-rata harga dan

simple moving average dari rata-rata harga (M-A).

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

41

13. Ulcer Index

Dikembangan oleh Peter Martin dan Byron McCann pada 1987, Ulcer index

menghitung volatility berdasarkan penurunan harga tinggi selama n periode masa

lalu. Secara umum n yang digunakan sebanyak 14 periode, Ulcer Index

merepresentasikan persentase perkiraan drawdown selama 14 periode. Dengan

rumusan :

14. Average Directional Moment (ADX)

Directional Movement Index (DMI) dikembangkan oleh J. Welles Wilder, Jr. ADX

adalah exponentialsmoothing dari Directional Movement. ADX menghitung

kekuatan tren tanpa menghiraukan arah tren. ADX memilik rumus :

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

42

dimana,

DI = Directional Index

DM = Directional Movement

+DI = DI positif saat ini

-DI = DI negative saat ini

+DMn = Moving average dari +DM

+DM = Positif DM saat ini

Ht = Harga harian High saat ini

Ht-1 = Harga harian High sebelum hari ini

Lt = Harga harian Low saat ini

Lt-1 = Harga harian Low sebelum hari ini

-DMn = Moving Average dari –DM saat ini

-DM = DM negative saat ini

TRn = Moving Average dari True Range saat ini

TR = True Range

n = Periode

2.8. Penelitian Pendukung

Penelitian ini didukung oleh peneltian-penelitan yang telah dilakukan

sebelumnya, diantaranya dapat dilihat pada table 2.4 berikut ini:

Tabel 2.4 Daftar Penelitian Pendukung

No Judul Penulis Metode Hasil

1

StockMarket Forecasting Using Hidden Markov Model: A New

Md. Rafiul Hassan dan Baikunth Nath

Hidden Markov Model

Peramalan saham menggunakan continuous HMM dari penelitian yang

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

43

Approach (2005) dilakukan memberikan nilai MAPE yang hampir sama dengan peramalan menggunakan metode ANN

2

A fusion model of HMM, ANN and GA for stock market forecasting (2007)

Md. Rafiul Hassan, Baikunth Nath, Michael Kirley

Hidden Markov Model, ANN dan GA

Peramalan saham menggunakan continuous HMM digabung dengan ANN dan GA dari penelitian yang dilakukan memberikan nilai MAPE yang hampir sama dengan peramalan menggunakan metode ARIMA

Tabel 2.4 Daftar Penelitian Pendukung (Lanjutan)

No Judul Penulis Metode Hasil

3

A combination of hidden Markov model and fuzzy model for stock market forecasting (2009)

Md. Rafiul Hassan

Hidden Markov Model dan Fuzzy Logic

Peramalan saham menggunakan continuous HMM digabung dengan Fuzzy Logic dari penelitian yang dilakukan memberikan nilai MAPE lebih baik dengan peramalan menggunakan metode ARIMA atau ANN

4

A Duration Hidden Markov Model for the Identification of Regimes in Stock Market Returns (2009)

Christos Ntantamis

Hidden Markov Model

Peramalan menggunakan HMM untuk saham NYSE dengan memperhitungkan durasi dari tiap state memberikan hasil peramalan

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01054-STIF... · Dengan ∑ adalah matriks variance-covariance ( matriks gabungan dari

44

yang baik

5

Forecasting of Indian Stock Market by Effective Macro- Economic Factors and Stochastic Model (2012)

Jyoti Badge Hidden Markov Model

Peramalan harga close saham menggunakan HMM dan PCA memberikan hasil peramalan yang baik