bab 2 landasan teori business start-up planning · adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi...

26
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Start-Up Planning Menurut Scott Daugherty (2014:1) sebagai executive director SBDTC (Small Business and Technology Development Center) didalam membuat bisnis start-up ada beberapa hal yang harus direncanakan, yaitu sebagai berikut : Gambar 2.1 Business Start-Up Planning Sumber: Small Business and Technology Development Center. (2014). Business Start-Up & Resource Guide.

Upload: lydung

Post on 05-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Business Start-Up Planning

Menurut Scott Daugherty (2014:1) sebagai executive director SBDTC (Small

Business and Technology Development Center) didalam membuat bisnis start-up

ada beberapa hal yang harus direncanakan, yaitu sebagai berikut :

Gambar 2.1 Business Start-Up Planning

Sumber: Small Business and Technology Development Center. (2014). Business

Start-Up & Resource Guide.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

10

Berikut penjelasan dari masing – masing aspek didalam merencanakan

business start-up :

- Asses yourself as a potential business owner

Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan

kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan menejemen. Self-

evaluation yang jujur akan memampukan untuk menilai karakter personal

masing – masing dan menentukan kesediaan didalam memenuhi tuntutan

bisnisnya.

- Determine Concept Feasibility

Berupa pengumpulan informasi guna mengetahui peluang dari ide bisnis, baik

dengan cara melakukan riset maupun analisis yang bertujuan membantu

didalam mengevaluasi konsep dari ide bisnis tersebut.

- Examine Critical Issues & Make Important Decision

Melakukan explore didalam memulai bisnis, dan akan menghadapi berbagai

keputusan – keputusan yang harus dibuat serta masalah – masalah didalam

meminimalkan resiko dan meningkatkan kesuksesan.

- Legal Consideration & Requirement

Bertanggung jawab untuk memastikan bisnis yang dijalankan sesuai dengan

persyaratan peraturan negara bagian, pendaftaran, ijin, lisensi, dan tanggung

jawab karyawan. 3 hukum yang perlu untuk dipertimbangkan yaitu

persyaratan kebutuhan, struktur bisnis secara hukum, dan tanggung jawab

karyawan.

- Develop Business Plan

Business plan yang efektif akan memberikan tujuan – tujuan yang berguna

seperti :

� Membantu untuk lebih fokus terhadap ide bisnis

� Membuat track untuk diikuti didalam tahap pertumbuhan bisnis

� Membuat benchmarks yang mana sebagai ukuran progress bisnis

� Memberikan dokumen yang digunakan untuk ekuitas dan pembiayaan

- Arrange Your Business Financing

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

11

Kunci utama didalam keberhasilan startup dan ekspansi bisnis yaitu

kemampuan untuk memanfaatkan apa yang ada didalam perusahaan, baik

mengelola modal maupun biaya – biaya yang diperlukan.

2.2 Red Ocean & Blue Ocean

Menurut Chan Kim W. dan Renee Mauborgne (2005:5) terdapat dua space,

yaitu Red Ocean dan Blue Ocean. Red Ocean merepresentasikan perusahaan atau

industri yang ada saat ini., dimana lingkup industrinya dijelaskan dan diterima serta

aturan kompetitifnya diketahui dengan baik. Disini perusahaan mencoba untuk

mengungguli kompetitornya dengan maksud untuk mengambil bagiannya yang

lebih besar dari permintaan yang ada. Blue ocean menunjukan industri yang tidak

ada disaat ini atau ruang pasar yang tidak diketahui, dimana mendefinisikan ruang

pasar yang masih belum dimanfaatkan, menciptakan permintaan dan kesempatan

untuk pertumbuhan yang cepat serta adanya keuntungan yang besar.

Berikut perbandingan strategi antara red ocean dan blue ocean :

Gambar 2.2 Red Ocean Versus Blue Ocean

Sumber: Chan Kim,W, Renee Mauborgne. (2005). Blue Ocean Strategy. Boston

Massachusetts: Harvard Business School.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

12

Didalam membuat blue ocean, ada dua cara yang dapat digunakan, yang

pertama perusahaan benar – benar membuat industri baru dan yang kedua yaitu blue

ocean ini dibuat didalam red ocean. Analisa yang tepat dalam membuat blue ocean

yaitu dengan strategic move, yang mana berupa sekumpulan tindakan menejerial

dan keputusan – keputusan yang terlibat didalam membuat penawaran bisnis pasar.

2.2.1 Value Innovation

Menurut Chan Kim W. dan Renee Mauborgne (2005:12) value

innovation dibuat oleh perusahaan dengan melakukan struktur biaya (cost

saving) dan proprosi nilai kepada pembeli (buyer value) yang mana tidak

hanya inovasi akan tetapi lebih dalam mengenai strateginya.

Cost saving akan membantu perusahaan didalam mengeliminasi dan

mengurangi faktor kompetisi didalam industri yang akan berkaitan terhadap

penggunaan biaya. Sedangkan buyer value akan meningkatkan dan

menciptakan elemen industri yang belum pernah di tawarkan kepada

pembeli.

Berikut landasan didalam membuat value innovation :

Gambar 2.3 The Cornerstone of Blue Ocean Strategy

Sumber: Chan Kim,W, Renee Mauborgne. (2005). Blue Ocean Strategy. Boston

Massachusetts: Harvard Business School.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

13

Didalam pembuatan blue ocean akan menekan biaya sekaligus

meningkatkan nilai bagi pembeli. Yang mana nilai pembeli datang dari

utilitas dan harga yang ditawarkan perusahaan untuk pembeli dan nilai

tersebut muncul dari struktur harga dan biaya. Sehingga untuk mencapai

value innovation ini, perusahaan harus menyelaraskan antara aktifitas

utilitas, harga, dan biaya. Tidak hanya itu, strategi blue ocean akan

menghubungkan fungsional dan aktifitas operasional yang ada diperusahaan.

2.3 Analytical Tools and Framework

Menurut Chan Kim W. dan Renee Mauborgne (2005:23) terdapat alat dan

kerangka yang memampukan perusahaan untuk mengembangkan formulasi dan

pengeksekusian dari strategi blue ocean terutama jika ingin bermain didalam area

red ocean.

2.3.1 Strategy Canvas

Strategy canvas yaitu kerangka analitik yang merupakan pusat untuk

value innovation dan membuat strategi blue ocean (Chan Kim W. dan Renee

Mauborgne, 2005:25). Dengan alat ini akan membantu kita untuk dapat

mengidentifikasi current state dari permainan dan memampukan didalam

memahami arah persaingan dalam infustri, faktor yang serang dipersaingkan

baik produk, layanan, maupun apa yang diterima pelanggan dari penawaran

kompetitif yang ada dipasar. Terdapat beberapa notasi didalam strategy

canvas ini yaitu :

- Garis horizontal menggambarkan range dari faktor kompetisi

industri yang diinvestasikan

- Garis vertikal menggambarkan tingkat penawaran yang pembeli

terima sepanjang faktor kompetisi

- Value curve merupakan komponen dasar dari strategy canvas,

yang merupakan gambaran grafis dari kinerja difaktor kompetisi

industrinya

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

14

Berikut contoh strategy canvas dari kasusU.S. Wine Industry in the

Late 1990s:

Gambar 2.4 The Strategy Canvas of the U.S. Wine Industry in the Late

1990s

Sumber: Chan Kim,W, Renee Mauborgne. (2005). Blue Ocean

Strategy. Boston Massachusetts: Harvard Business School.

2.3.2 Four Action Framework

Four action framework digunakan untuk merekonstruksi setiap elemen

didalam menyusun kurva nilai yang baru, yang memisahkan trade-off antara

differentiation dan low cost (Chan Kim W. dan Renee Mauborgne, 2005:29).

Terdapat empat elemen yang merujuk didalam membuat nilai kurva yang

baru yaitu sebagari berikut :

- Eliminate

Mempertimbangkan faktor apa yang memungkinkan untuk di eliminasi

guna meningkatkan persaingan

- Reduce

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

15

Menentukan produk atau jasa apa yang memerlukan rancangan ulang

didalam menyesuaikan dan memenangkan persaingan

- Create

Mendorong untuk menemukan dan mengeliminasi kompromi untuk

meningkatkan kekuatan pelanggan

- Raise

Membantu didalam menemukan sumber nilai yang baru untuk pembeli

dan membuat permintaan baru dan pembagian strategi harga

Gambar 2.5 The Four Action Framework

Sumber: Chan Kim,W, Renee Mauborgne. (2005). Blue Ocean Strategy. Boston

Massachusetts: Harvard Business School.

2.3.3 Eliminate-Reduce-Raise-Create Grid

Alat yang ketiga ini merupakan kunci didalam pembuatan blue ocean,

dimana sebagai analitik tambahan kedalam four action framework yang

disebut dengan eliminat-reduce-raise-create grid (ERRC Grid) (Chan Kim

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

16

W. dan Renee Mauborgne, 2005:35). Yang mendorong perusahaan untuk

bertindak atau melakukan ke-empat elemen didalam membuat nilai kurva

yang baru. Dengan diarahkan agar perusahaan mengisi kedalam grid dengan

tindakan eliminating dan reducing serta raising dan creating. Berikut

kegunaan dari mengisi grid tersebut :

- Mendorong untuk differentiation dan low cost

- Meningkatkan cost structure dan overengineering produk dan jasa

- Memudahkan pemahaman menejer dan tingkatannya

- Meningkatkan kekuatan dan semangat perusahaan didalm bersaing

Berikut contoh pengisian eliminate-reduce-raise-create grid :

Gambar 2.6 The ERRC Grid Example

Sumber: Chan Kim,W, Renee Mauborgne. (2005). Blue Ocean Strategy.

Boston Massachusetts: Harvard Business School.

2.4 Business Model Canvas

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:14) business model canvas

merupakan alat untuk mendeskripsikan bagaimana nilai sebuah organisasi

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

17

diciptakan, diteruskan, dan diterima oleh pihak-pihak luar perusahaan. Selain itu

dapat memberikan gambaran detail tentang bagaimana sebuah perusahaan

menciptakan sebuah value dan memastikan value tersebut dapat sampai ke

customer.

Business model canvas mempunyai 9 building blocks didalamnya, yang terdiri

dari Value Proposition, Customer Segment, Customer Relationship, Channels, Key

Resources, Key Activity, Key Partnership, Cost Structure, dan Revenue Stream. Dari

business model canvas inilah perusahaan dapat mengetahui kebutuhan customer dan

bagaimana perusahaan dapat menawarkan kebutuhan customer dan mendapat

pemasukan yang lebih besar daripada pengeluaran, sehingga menghasilkan

keuntungan bagi perusahaan.

Setiap perusahaan menginkan keuntungan yang seoptimal dan semaksimum

mungkin, oleh karena itu setiap perusahaan berlomba dalam membuat inovasi guna

memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Menurut Osterwalder & Pigneur

(2010:138), ide inovatif dapat dibedakan menjadi :

a. Resource driven

Inovasi ini didorong dari adanya perubahan business model atau resource yang

ada, contoh : perubahan kontrak kerjasama perusahaan.

b. Offer driven

Inovasi ini diciptakan pada building block yang dinamakan value proposition,

yang dimana nanti akan mempengaruhi building blocks yang lain.

c. Customer driven

Inovasi ini didorong karena bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan

pelayanan customer, yaitu inovasi yang berdasarkan kebutuhan dari customer.

d. Finance driven

Inovasi ini berfokus pada peningkatan revenue stream, atau pengurangan cost

pada building blocks yang lain.

e. Multiple Epicenter driven

Inovasi ini disebabkan oleh banyak factor yang dimana nanti mendorong

perubahan pada beberapa atau bahkan seluruh building block yang ada.

Berikut Business Model Canvas menurut Osterwalder & Pigneur (2010:44) :

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

18

Gambar 2.7 The Business Model Canvas

Sumber: Osterwalder,Alexander, Yves Pigneur. (2010). Business Model

Generation. Amsterdam, The Netherlands: Modderman Drukwerk.

2.4.1 Value Proposition

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:22) value propositions

berbicara tentang value produk / jasa yang ditawarkan perusahaan kepada

customer, yang menggambarkan poin apa saja yang membuat customer

memilih perusahaan dibandingkan perusahaan lain. Hal-hal yang dapat

mendukung terciptanya value proposition adalah :

• Newness = Bersifat inovatif atau baru yang berarti unik

• Performance = Meningkatkan performa / kinerja suatu produk / jasa

• Customization = Produk / jasa yang ditawarkan dapat disesuaikan

dengan keinginan customer

• Getting the job done = Produk / jasa yang ditawarkan dapat membantu

menyelesaikan pekerjaan customer

• Design = Memiliki daya design yang baik, yang membuat customer

merasa percaya dan tertarik.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

19

• Brand / Status = Customer dapat menemukan value suatu produk dari

merek terkenal

• Price = Produk / jasa tersebut memiliki harga yang kompetitif dengan

pesaing perusahaan, sehingga customer berusaha menentukan yang

terbaik

• Cost reduction = Value yang didapat dari biaya yang dibayarkan

customer dapat dikurangi

• Risk reduction = Resiko yang kemungkinan terjadi atas produk

pelanggan tersebut sangat kecil, yang berarti akan ada fasilitas garansi

yang diberikan perusahaan kepada customer

• Accessibility = Produk yang ditawarkan mudah diakses / mudah

digunakan semua orang

• Convenient / Usability = Customer dapat merasa nyaman memakai

produk / jasa yang ditawarkan perusahaan

2.4.2 Customer Segement

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:20) customer adalah kunci

utama perusahaan mendapat keuntungan, karena customer yang membeli

produk / jasa yang ditawarkan perusahaan. Ada 2 segmen customer yaitu,

segmen menengah atas dan segmen menengah bawah. Berikut tipe dari

segmen customer :

• Mass market = Tidak ada segmen pasar dalam bisnis yang ditawarkan

perusahaan.

• Niche market = Pada tipe ini, perusahaan menentukan target pasar

tertentu

• Segmented = Perusahaan membedakan kebutuhan dan masalah yang ada

pada pelanggan

• Diversified = Perusahaan melayani banyak kebutuhan customer yang

berbeda yang saling bergantung satu sama lain.

2.4.3 Channels

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:26) channel menggambarkan

bagaimana perusahaan menjalin komunikasi dengan customer dan bagimana

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

20

cara menyampaikan value yang ditanamakan agar dapat diterima oleh

customer. Berikut beberapa fungsi channel , antara lain :

• Membantu customer mengevaluasi value yang ditawarkan perusahaan.

• Memungkinkan customer membeli produk / jasa dengan lebih spesifik

sesuai permintaan customer

• Memberi value yang ditawarkan perusahaan kepada customer

• Memberi pelayanan kepada customer setelah pembelian

• Membantu meningkatkan kesadaran customer ketika membeli produk /

jasa yang ditawarkan perusahaan

2.4.4 Revenue Streams

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:30) Revenue streams berkaitan

dengan cara perusahaan untuk mendapatkan bayaran atau pendapatan dari

customer. Berikut 2 tipe dari revenue streams :

• Transaction revenue

Transaksi diperoleh dari sekali pembayaran per customer

• Recurring revenue

Transaksi didapat dari pembayaran customer yang berkelanjutan.

Perusahaan memberikan customer support pada customer setelah

pembelian produk perusahaan tersebut.

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:31) 0Ada beberapa cara yang

dapat dilakukan untuk mendapatkan pendapatan bagi perusahaan :

• Asset Sale = Menjual asset perusahaan untuk memperoleh pendapatan

• Usage Fee = Pendapatan diperoleh dari seberapa banyak produk

digunakan atau dibeli oleh customer

• Subscription Fee = Pendapatan diperoleh dari penjualan service yang

berkelanjutan

• Lending / Rent / Lease = Pendapatan diperoleh dengan cara

meminjamkan / menyewakan asset kepada pihak lain, lalu dikenakan

biaya pemakaian yang harus dibayarkan kepada penyewa asset tersebut.

• Licensing = Pendapatan didapatkan dari cara pemberian hak intelektual

dengan membeli lisensi dari perusahaan utama oleh pihak lain.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

21

• Brokerages Fee = Pendapatan ini didapatkan dari layanan perantara yang

nanti dibagi berdasarkan presentase yang telah disepakati antara penjual

dan pembeli

• Advertising = Pendapatan diperoleh dari mengiklankan suatu produk /

jasa

2.4.5 Cost Structure

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:40) cost structure

menggambarkan seluruh biaya yang harus perusahaan tanggung untuk

menjalankan business model yang bersangkutan. Cost structure dapat dibagi

menjadi 2 bagian, yaitu:

• Cost driven : Pada bagian ini, business model berfokus pada penekanan

biaya serendah mungkin. Perusahaan akan berusaha menghemat cost

yang ada.

• Value driven : Value driven merupakan hal yang sebaliknya dari cost

driven. Pada bagian ini perusahaan lebih memntingkan value daripada

cost yang harus dikeluarkan.

Berikut beberapa hal yang menjadi karakter dari cost structure :

• Fixed cost = Biaya yang tetap dikeluarkan dan tidak berubah atau

terpengaruh.

• Variable cost = Biaya ini dapat berubah-ubah seiring dengan barang yang

dihasilkan

• Economies of scale = Biaya yang dimaksud bagian ini adalah ketika

perusahaan memproduksi barang dalam jumlah besar sekaligus yang

dimana dapat menjadi lebih murah dibanding diproduksi satuan.

• Economies of scope = Biaya menjadi lebih murah ketika kegiatan

operasional perusahaan lebih besar dengan cara memperbesar area

industry perusahaan tersebut didalam dan diluar negeri.

2.4.6 Customer Relationship

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:28) hubungan antara customer

dengan perusahaan dibangun dan disesuaikan dengan customer segment

yang telah ditentukan perusahaan pada business model canvas. Ada 3 cara

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

22

untuk membangun hubungan yang baik antara customer dengan perusahaan,

yaitu, customer acuisition, customer retention, dan upselling.

Berikut 6 bagian dari customer relationship menurut Osterwalder &

Pugneur (2010:29) :

1. Personal assistant

Adanya petugas pelayanan pelanggan yang berusaha menjawab masalah

customer selama proses penjualan atau setelah pembelian produk / jasa

perusahaan.

2. Dedicated personal assistance

Adanya 1 petugas pelayanan pelanggan yang ditugaskan khusus bagi 1

customer untuk melayani masalah customer dengan produk / jasa

perusahaan yang telah dibeli customer.

3. Self service

Perusahaan memberikan bantuan dengan cara menyediakan sarana yang

dapat customer pakai untuk menyelesaikan masalah produk / jasa

tersebut sendiri.

4. Automated service

Layanan customer ini menggabungkan layanan mandiri dengan layanan

otomatis perusahaan.

5. Communities

Perusahaan membangun forum / sejenisnya yang digunakan sebagai

tempat komunitas anggota perusahaan untuk saling bertukar pikiran

tentang kebutuhan / keinginan para pelanggannya.

6. Co-creation

Perusahaan terus berhubungan dengan customer demi mencapai value

baru bagi perusahaan dikemudian hari.

2.4.7 Key Resources

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:34) key resources merupakan

sumber daya perusahaan yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan

operasional perusahaan. Berikut beberapa kategori dari key resources :

• Physics

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

23

Sumber daya ini termasuk gedung, tanah, kendaraan, dan lain-lain

• Intellectual

Sumber daya intelektual berkaitan dengan hak cipta, hak paten dan

merek dari produk perusahaan yang terkait.

• Human

Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset penting dalam

perusahaan, karena SDM inilah yang menggerakkan proses bisnis

perusahaan. Perusahaan yang bergerak pada industry seni biasanya

SDM-nya yang merupakan seumber daya utama mereka.

• Financial

Sumber daya ini berhubungan dengan keungan perusahaan. Perusahaan

membutuhkan dukungan modal yang kuat untuk dapat menjalankan

proses bisnis mereka dengan baik.

2.4.8 Key Activities

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:36) key activities

mendeskripsikan aktifitas utama yang dilakukan perusahaan untuk

menjalankan bisnis. Berikut 3 kategori key activities :

• Production

Aktifitas ini berkaitan dengan produksi dan pengiriman produk

• Platform / Network

Aktifitas yang dilakukan berhubungan dengan jaringan, yang biasanya

dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi

• Problem solver

Aktifitas yang dilakukan berhubungan dengan penyelesaian masalah

yang disebabkan produk tersebut.

2.4.9 Key Partnership

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:38) perusahaan dapat

membentuk kerja sama karena berbagai alasan dan biasanya untuk

mengurangi resiko serta mengoptimalkan kegiatan operasional perusahaan

tersebut. Kerja sama ini dapat dibagi kedalam 4 jenis, yaitu strategic alliance

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

24

between non competitor, coorperation, joint venture, dan buyer supplier

relationship.

Berikut 3 motivasi didalam membangun kerja sama yang baik menurut

Osterwalder dan Pigneur (2010:39) :

• Optimization & economiy of scale

Kerja sama ini ditujukan untuk mengoptimalkan kegiatan operasional

perusahaan dan penggunaan resource perusahaan

• Reduction of risk and uncertainity

Motivasi ini berkaitan tentang pengurangan resiko dalam persaingan

pasar yang kompetitif.

• Acquisition of particular resources and activity

Perusahaan memiliki resource sendiri dan berjalan sesuai rencana

mereka sendiri (business model)

2.5 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

2.5.1 Pemahaman System Analysis

Systems analysis adalah proses pemahaman dan penentuan secara rinci

mengenai apa yang sistem informasi harus capai (Satzinger, Jackson, Burd,

2010:4).

2.5.2 Pemahaman System Design

Systems design adalah proses penentuan secara rinci mengenai

bagaimana komponen-komponen dalam sistem informasi harus

diimplementasikan secara fisik (Satzinger, Jackson, Burd, 2010:4).

2.5.3 Entity Relationship Diagram

Entitas data adalah hal-hal yang sistem perlukan untuk menyimpan

informasi. Kebutuhan penyimpanan data meliputi entitas data, atribut-

atribut, dan relationship antara entitas data. Model yang digunakan untuk

menjelaskan kebutuhan penyimpanan data dengan pendekatan tradisional

disebut dengan Entity Relationship Diagram (ERD) (Satzinger, Jackson,

Burd, 2010:182).

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

25

Notasi yang digunakan dalam entity relationship diagram adalah

sebagai berikut :

- Rectangle menggambarkan entitas data

- Line yang menghubungkan rectangle menunjukkan hubungan antara

entitas data

- Cardinality merupakan jumlah asosiasi yang terjadi antara hal-hal

tertentu

Gambar 2.8 A simple entity-relationship diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, and Burd. (2010). Systems Analysis and Design

in a Changing World. Boston, USA: Course Technology.

2.5.4 Use Case Diagram

Use case diagram adalah diagram untuk menunjukkan berbagai peran

pengguna dan bagaimana peran-peran pengguna tersebut menggunakan/berinteraksi

dengan sistem (Satzinger, Jackson, Burd, 2010:242).

Notasi yang digunakan dalam use case diagram adalah sebagai berikut :

- Simple stick figure digunakan untuk menggambarkan aktor. Stick figure

diberikan nama yang menandakan peran dari actor/pengguna

- Use Case menggambarkan sistem yang dilakukan ketika adanya interaksi dari

pengguna

- Commuicate yaitu garis penghubung antara aktor dan use case yang

menunjukkan aktor mana yang menjalankan use case tertentu

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

26

- Garis batas (boundary line/system boundary) digunakan untuk membatasi sistem

Berikut contoh dari use case diagram :

Gambar 2.9 A use case diagram of the Order-entry subsystem for RMO,

showing a system boundary

Sumber: Satzinger, Jackson, and Burd. (2010). Systems Analysis and Design

in a Changing World. Boston, USA: Course Technology.

<<Includes>> Relationship merupakan sebuah pengembangan dari use case.

Karena merupakan kewajaran satu use case menggunakan layanan dari common

subroutine (lihat Gambar 2.10). Contoh : ketika melakukan create new order dan

update order membutuhkan validasi mengenai akun dari customer. Dan common

subroutine dapat di definisikan untuk melaksanakan fungsi ini, dan menjadi

tambahan use case (Satzinger, Jackson, Burd, 2010:245).

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

27

Gambar 2.10 Contoh <<Includes>> Relationship

Sumber: Satzinger, Jackson, and Burd. (2010). Systems Analysis and Design

in a Changing World. Boston, USA: Course Technology.

2.5.5 Use Case Description

Use case description adalah deskripsi yang mendaftarkan rincian proses detail

untuk sebuah use case (Satzinger, Jackson, Burd, 2010:171).

Fully Developed Description merupakan metode formal untuk

dokumentasikan sebuah use case. Bahkan membutuhkan kerja yang lebih untuk

mendefinisikan semua komponen pada tingkat ini, ini metode yang disukai dalam

mendeskripsikan aktifitas dari internal flow untuk sebuah use case. Metode ini

dapat meningkatkan tingkat kepahaman dari proses bisnis dan cata bagaimana

sistem dapat mendukungnya. Berikut contoh dari Fully Developed Description :

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

28

Gambar 2.11 Contoh Fully Developed Description for Telephone Order

scenario

Sumber: Satzinger, Jackson, and Burd. (2010). Systems Analysis and Design

in a Changing World. Boston, USA: Course Technology.

Berikut penjelasan dari atribut yang terdapat dalam use case description :

- Use Case, merupakan nama dari sebuah use case

- Scenario, skenario/penjabaran dari sebuah use case

- Triggering event, pemicu dari terjadinya sebuah use case

- Brief Description, pendeskripsian awal/initial dari sebuah use case

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

29

- Actor, mendeskripsikan aktor/yang berhubungan langsung dengan sistem

- Related Use Case, menggambarkan keterikatan / hubungan dengan use case lain

- Stakeholder, mengidentifikasi pihak-pihak yang berkepentingan. Stakeholder

mungkin merupakan pengguna yang sebenarnya tidak menjalankan use case

tetapi mempunyai kepentingan dalam hasil yang diciptakan dari use case.

- Preconditions, merupakan kondisi yang harus benar sebelum use case dimulai,

termasuk obyek apa yang harus ada, informasi apa yang harus tersedia, dan

kondisi aktor sebelum use case dimulai.

- Postconditions, merupakan kondisi yang harus benar setelah penyelesaian use

case. Item yang sama digunakan untuk menggambarkan precondition harus

termasuk dalam pernyataan postconditions.

- Flow of activitie, mengidentifikasi langkah-langkah yang dilakukan oleh aktor

dan hasil yang diciptakan oleh sistem. Penomoran item membantu

mengidentifikasi urutan langkah-langkah.

- Exception conditions, menggambarkan kondisi pengecualian ketika use case

tersebut berjalan. Contoh : ketika membuat pemesanan, ditemukan stok dari

produk tidak dapat memenuhi kuantiti yang diinginkan

2.5.6 User Interface

User interface adalah bagian dari sistem informasi yang dibutuhkan pengguna

untuk berinteraksi dengan membuat input dan output (Satzinger, Jackson, Burd,

2010:530).

2.6 Gantt Chart

Gantt Chart merupakan diagram perencanaan yang menunjukkan penjadwalan

/ schedule sumber daya dan waktu dalam sebuah proyek (Heizer, Jay dan Render,

Barry, 2006:235). Gantt Chart adalah salah satu diagram yang diandalkan para

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

30

manajer karena sederhana dan mudah dibaca. Gantt Chart membantu penggunanya

untuk memastikan :

- Semua kegiatan telah direncanakan

- Urutan kinerja telah diperhitungkan

- Perkiraan waktu kegiatan telah tercatat

- Keseluruhan waktu proyek telah dibuat

Gantt Chart terdiri dari balok horizontal (horizontal bar) yang menandakan

waktu untuk setiap kegiatan proyek. Gantt chart digunakan untuk penjadwalan baik

untuk hal yang sederhana ataupun proyek yang rumit.

Gantt chart tidak secara jelas menunjukkan perubahan alokasi waktu pada

suatu kegiatan akan mempengaruhi kecepatan penyelesaian suatu proyek.

2.7 Location Based Service

Menurut Stefan Steiniger, Moritz Neun dan Alistair Edwardes (2006:2)

menyatakan bahwa “Location Based Service (LBS) adalah layanan informasi yang

dapat diakses dengan perangkat mobile melalui jaringan mobile dan lainnya yang

memampukan didalam penggunaan lokasi melalui perangkat mobile”. Komponen

yang ada didalam LBS ini yaitu :

- Mobile Device = alat yang digunakan pengguna untuk meminta informasi yang

dibutuhkan. Hasilnya dapat berupa suara, gambar, teks, dsb.

- Communication Network = men-transfer data dan layanan pengguna dari

terminal mobile ke pemberi layanan/provider lalu mengirimkan informasi

kembali ke pengguna

- Positioning Component = guna memproses layanan yang biasanya posisi

pengguna harus ditentukan, baik dengan menggunakan jaringan mobile maupun

GPS

- Service and Application Provider = pemberi layanan yang menawarkan berbagai

layanan yang berbeda ke pengguna dan bertanggung jawab terhadap proses

layanan yang diminta.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

31

- Data and Content Provider = pemberi layanan biasanya tidak menyimpan dan

merawat semua informasi yang diminta oleh pengguna. Oleh karena itu

informasi lokasi dan geografis biasanya diminta dari maintaining authority

2.8 Global Positioning System (GPS)

Menurut Raj Kishen Moloo dan Varun Kumar Diagumber (2011:1) Global

Positioning System (GPS) adalah sistem radio navigasi yang memampukan user

untuk mendeteksi lokasi baik darat, laut dan udara, kecepatan waktunya yaitu 24

jam setiap harinya, didalam segala kondisi cuaca dan dimana saja didunia guna

mendukung berbagai aplikasi baik militer, komersial dan konsumer. Penentuan

lokasi dapat digunakan juga untuk melacak gerakan yang terjadi dimanapun,

seberapa sering dan untuk berapa lama. Dimana ini akan memberikan nilai tambah

untuk pelacakan langsung individu, kendaraan, dan aset lainnya.

Menurut Raj Kishen Moloo dan Varun Kumar Diagumber (2011:1)

perpindahan dan pergerakan yang terjadi pada orang dan alat lainya baik sekarang

maupun secara histori, ini akan menjadi alat yang berguna terutama ketika

mengembangkan praktik kerja agar lebih efisien dengan cara mengurangi waktu

didalam pelacakannya. Dan beliau mengatakan “Pada hari ini, ada banyak sistem

pelacakan GPS yang memiliki sejumlah fasilitas, tetapi investasi didalam sistem

seperti contohnya biaya cukup banyak. Terdapat kebutuhan untuk sistem yang lebih

murah yang dapat dengan mudah diadopsi oleh banyak orang”

Laporan dari Information and Communication Technologies Authority (ICTA)

per tahun 2009, terdapat 1juta subscriber dari telefon genggam dan lebih dari

170.000 subscriber dari mobile internet (GPRS, 3G, dan WAP). Yang mana dengan

teknologi GPS ini telah masuk dan booming di masa sekarang untuk melacak atau

mencari lokasi/orang/barang yang dibutuhkannya.

2.9 Google Maps

Google meluncurkan Google Maps API pada Juni 2006 dimana dengan

Google Maps API tersebut dapat mendukung plotting file KML (Keyhole Markup

Language). Hanya dengan meletakan URL di kotak pencarian, lalu Google Map

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

32

akan menampilkan lokasi apa saja yang terkandung didalamnya. Tidak hanya itu,

dengan adanya Google Maps akan memampukan pada developer untuk

mengintegrasikan google maps ke dalam webiste ataupun aplikasi mereka (Michael

Purvis, Jeffrey Sambells, and Cameron Turner, 2006:3).

Didalam penggunaan Google Maps API sudah dapat mencakup API

javascript, adobe flash dan geocoding (hasil lokasi dapat dikemudikan dengan

bantuan GPS).

2.10 Financing Plan

Menurut situs www.wellsfargo.com perencanaan keuangan didalam memulai

suatu bisnis dapat membantu untuk mengetahui kemana arus atau jalannya uang,

yang mana juga membantu didalam membuat strategi kedepannya. Terdapat 3

langkah didalam membuat perencanaan keuangan, yaitu sebagai berikut :

- Determine where you’re going

Menentukan tujuan akan mendorong seluruh rencana yang telah ditetapkan. Baik

itu tujuan dari jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Dan tujuan

tersebut harus realistik dan spesifik. Tujuan jangka pendek dalam kurun waktu

kurang dari satu tahun, menengah antara dua sampai lima tahun, dan jangka

panjang lebih dari itu.

- Build in milestones

Dengan membuat milestone akan membantu menciptakan kemenangan kecil

disepanjang jalan dalam mencapai tujuan keuangan.

- Set your monthly goal

Untuk mengetahui berapa banyak yang dibutuhkan untuk menyimpan dan berapa

lama untuk disimpan, sehingga dapat mengatur berapa banyak dan berapa lama

uang yang dibutuhkan disetiap bulannya. Sehingga dapat melihat apakah tujuan

tersebut sesuai dengan budget yang dimiliki.

Didalam perencanaan keuangan juga dibutuhkan untuk menggambarkan

beban yang dikeluarkan untuk bisnis maupun operasional serta pendapatan yang

didapatkan. Biaya tersebut seperti biaya registrasi bisnis, lisensi, inventory,

penyewaan, properti, perlengkapan, promosi, maintenance, gaji karyawan,dsb.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

33

Perencanaan keuangan dapat di generate secara berkala seperti per-bulan maupun

per-tahun.

2.11 Kerangka Pikir

Kerangka pikir penulisan ini dimulai dari analisa industri, dimana terdapat 2

bagian yang kami lakukan yaitu :

- Determine Concept Feasibility

Pada tahap ini kami melakukan hal yang berhubungan dengan menemukan ide,

mengumpulkan informasi terkait dan menilai kelayakannya. Dan untuk

melakukan hal tersebut kami menggunakan strategi blue ocean, canvas

strategy, dan four action framework (yang akan digunakan ke dalam ERRC

Grid)

- Examine Critical Issues & Make Decision

Pada tahap ini kami melakukan eksplorasi sebelum memulai bisnis berdasarkan

analisa dari canvas strategy yang mana merupakan analisa para pesaing, dan

menentukan keputusan – keputusan apa yang akan diterapkan di aplikasi ini.

Kami menggambarkan keputusan – keputusan startegi yang akan diterapkan di

aplikasi kami dengan menggunakan ERRC Grid yang menunjukan apa saja

yang perlu untuk di eliminasi, dikurangi, dicapai lebih, dan dibuat.

Kemudian untuk melihat potensi dari bisnis yang dilakukan, kami

menggunakan business model canvas yang dimana terdiri dari 9 bagian /blok

seperti: customer segments, value propositions, channels, customer relationship,

revenue streams, key resources, key activity, key partnership, dan cost structure.

Yang mana hasil analisa bisnis model tersebut akan dilakukan juga analisa

keuangan (Money Monetizing dan Financial Planning). Dan hasil analisa tersebut

akan dilakukan penurunan kedalam fitur rancangan, yang menjelaskan fitur apa saja

yang harus diturunkan kedalam sistem.

Setelah melakukan penurunan fitur – fitur, perancangan sistem akan dibuat

dan digambarkan dengan menggunakan use case diagram, use case description,

user interface dan entiy relationship diagram (ERD). Setelah sistem selesai

dirancang dan dibangun, sistem baru akan diimplementasikan.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI Business Start-Up Planning · Adakalanya didalam mengelola bisnis menjadi sulit, itu dapat dikarenakan kurangnya kepemilikan bisnis, pengalaman atau keterampilan

34

Gambar 2.12 Kerangka Pikir