bab 2 landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2012-1-00504-if bab2001.pdf ·...

52
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Jaringan adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang masing-masing berdiri sendiri, namun saling terhubung agar dapat saling melakukan pertukaran informasi dan data (Tanenbaum, 2003, p1). Jaringan Komputer adalah rangkaian dari berbagai media komunikasi, peralatan, perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menghubungkan dua atau lebih komputer kedalam suatu sistem (Turban, Rainer, & Potter, 2005,p99) . Penghubung antar komputer dan perangkat lainnya tersebut tidak terbatas berupa kabel tembaga saja, namun juga bisa melalui fiber optic, microwave, infrared, bahkan melalui satelit (Tanenbaum, 2003,p62). Komputer dalam suatu jaringan memiliki banyak manfaat dibandingkan komputer yang berdiri sendiri, oleh karena itu, tujuan dari penggunaan jaringan komputer adalah: - Membagi sumber daya (resources), seperti Printer, CPU, Memory, Hard Disk, dan perangkat lainnya. - Sebagai sarana komunikasi contohnya surat elektronik (e-mail), instant messaging, chat program. - Sebagai sarana akses terhadap informasi seperti web browsing. - Integrasi data antara satu perangkat komputer dan yang lainnya.

Upload: danghanh

Post on 09-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan

Jaringan adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang masing-masing

berdiri sendiri, namun saling terhubung agar dapat saling melakukan pertukaran

informasi dan data (Tanenbaum, 2003, p1). Jaringan Komputer adalah rangkaian

dari berbagai media komunikasi, peralatan, perangkat lunak yang dibutuhkan

untuk menghubungkan dua atau lebih komputer kedalam suatu sistem (Turban,

Rainer, & Potter, 2005,p99) . Penghubung antar komputer dan perangkat lainnya

tersebut tidak terbatas berupa kabel tembaga saja, namun juga bisa melalui fiber

optic, microwave, infrared, bahkan melalui satelit (Tanenbaum, 2003,p62).

Komputer dalam suatu jaringan memiliki banyak manfaat dibandingkan

komputer yang berdiri sendiri, oleh karena itu, tujuan dari penggunaan jaringan

komputer adalah:

- Membagi sumber daya (resources), seperti Printer, CPU, Memory,

Hard Disk, dan perangkat lainnya.

- Sebagai sarana komunikasi contohnya surat elektronik (e-mail),

instant messaging, chat program.

- Sebagai sarana akses terhadap informasi seperti web browsing.

- Integrasi data antara satu perangkat komputer dan yang lainnya.

9

Berdasarkan tipe transmisinya, jaringan dibagi menjadi dua bagian besar,

yaitu: broadcast dan point to point. Dalam broadcast network, komunikasi ini

terjadi dalam sebuah saluran komunikasi yang digunakan secara bersama-sama,

dimana pada data yang berupa paket dikirimkan dari sebuah komputer

disampaikan ke tiap komputer yang ada didalam jaringan tersebut. Paket data

hanya akan diproses oleh komputer dan akan dibuang oleh komputer yang

dimana bukan tujuan proses pada paket tersebut. Selain broadcast, juga terdapat

operasi unicast, dimana data hanya dikirimkan ke satu tujuan saja, dan multicast,

dimana data dikirimkan ke beberapa tujuan tertentu, bukan pada setiap komputer.

Sedangkan pada point to point network, komunikasi data terjadi melalui

beberapa koneksi antar sepasang komputer, sehingga untuk mencapai tujuannya,

sebuah paket dapat, atau mungkin harus melalui beberapa komputer terlebih

dahulu. Oleh karena itu dalam tipe jaringan ini, pemilihan rute menentukan

kualitas dari koneksi data yang berlangsung (Tanenbaum, 2003 , p56).

2.1.1 LAN

LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan komputer

yang dibatasi oleh area geografis yang relatif kecil dan umunya dibatasi

oleh area lingkungan seperti perkantoran, atau sekolah. Ruang lingkup

yang dicakup tidak lebih dari 2 km2 . (Stallings, 2007,p12)

Ciri-ciri LAN adalah sebagai berikut:

- Beroperasi pada area yang terbatas.

- Memiliki kecepatan transfer yang tinggi.

10

- Dikendalikan secara privat oleh administrator lokal.

- Menghubungkan peralatan yang berdekatan.

Gambar 2.1 Jaringan LAN.

2.1.2 WAN

WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan yang ruang

lingkupnya sudah terpisahkan oleh batas geografis, dan menggunakan

media penghubung berupa satelit, atau kabel bawah laut (Stallings,

2003,p13).

Ciri-ciri WAN adalah sebagai berikut:

- Beroperasi pada wilayah geografis yang sangat luas.

- Memiliki kecepatan transfer yang lebih rendah dibandingkan LAN.

- Menghubungkan peralatan yang dipisahkan oleh wilayah yang luas,

bahkan antar negara.

11

Gambar 2.2 Jaringan WAN.

2.1.3 Model Referensi Jaringan

2.1.3.1 Open System Interconnection (OSI) 7-layer

Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang

dibuat oleh The International Standards Organization (ISO) pada

tahun 1977 sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol

internasional. Model ini disebut ISO OSI (Open System

Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan

bagi pengkoneksian open system (Tanenbaum, 2003, p37).

12

Gambar 2.3 OSI Layer.

Model referensi OSI telah menjadi model utama dalam

komunikasi jaringan. Sebagian besar pengguna dan produsen

produk jaringan memakai model OSI ini. Hal ini disebabkan

karena model OSI memiliki keuntungan untuk mengurangi

kompleksitas, standardisasi interface, mempermudah rekayasa

secara modular, mempercepat evolusi dan mempermudah

pembelajaran dan pengajaran.

13

Tabel 2.1 OSI Model

Layer Deskripsi

Application Lapisan ini merupakan lapisan ke-7 referensi model OSI, yang memberikan layanan ke jaringan komputer untuk aplikasi-aplikasi pemakai dan mengadakan komunikasi dari program ke program. Lapisan ini digunakan pada saat pencarian suatu file di file server. Selain itu, email, browsing internet juga bekerja pada lapisan ini. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling dekat dengan user.

Presentation Pada lapisan ini menyediakan format data yang akan ditukar ke Application layer, menyediakan sintaks yang digunakan dalam application layer

Session Lapisan ini bertugas untuk mengatur dan menutup sesi antara aplikasi. Protokol yang berfungsi pada lapisan ini adalah NFS, NETBEUL, RPC, SQL, X / Desktop Windows System, Apple Talk Session Protocol (ASP) dan Digital Network Architecture Session Control Program (DNASCP). Lapisan ini juga menyediakan transaksi komunikasi antara dua atau lebih peralatan jaringan.

Transport Lapisan ini bertanggung jawab atas keutuhan transmisi data. Lapisan ini sangat penting karena lapisan ini yang memisahkan lapisan tingkat atas dengan lapisan bawah. Pada lapisan ini data diubah menjadi segmen atau data stream. Lapisan ini juga menerima data dari layer di atasnya, memecahnya menjadi unit-unit yang lebih kecil, lalu meneruskannya ke layer network dan memastikan bahwa semua bagian diterima dengan baik.

Network Lapisan ini menyediakan topologi logika jaringan yang memungkinkan pengguna alamat logika seperti IP address. Dengan menggunakan alamat logika ini, lapisan network dapat berfungsi meneruskan paket-paket dari satu node ke node yang lain pada jaringan komputer

14

Layer Deskripsi

dan memilih jalur yang terbaik dalam meneruskan paket di jaringan. Pada lapisan network ini juga mengelola kebutuhan untuk mentransfer informasi diantara sistem akhir sampai ke beberapa jaringan komunikasi.

Data Link Pada lapisan Data Link ini mengatur topologi jaringan, notifikasi kesalahan dan flow control. Switch dan Bridge bekerja pada lapisan ini. Lapisan ini menyediakan fasilitas alamat hardware dan mengolah paket dari lapisan di atasnya menjadi frame dengan menambahkan informasi mengenai alamat hardware (MAC Address) yang dituju dan alamat asal.

Physical Pada lapisan physical bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem. Pada setiap lapisan ini bertugas meneruskan data dalam bentuk yang sesuai kepada lapisan diatas dan dibawahnya.

2.1.3.2 TCP/IP Model

Model Transfer Control Protocol/Internet Protocol

(TCP/IP) merupakan sebuah model referensi yang digunakan oleh

semua WAN. TCP/IP dikembangkan dalam rangka memenuhi

kebutuhan sebuah arsitektur yang fleksibel, dan memenuhi

berbagai jenis aplikasi dengan kebutuhan yang berbeda-beda.

(Tanenbaum, 2003, p37).

Model TCP/IP memiliki lima lapisan yang saling terurut

(Forouzan, 2003, p29) yaitu:

15

- Application Layer (Layer 5)

- Transport Layer (Layer 4)

- Network Layer (Layer 3)

- Data Link Layer (Layer 2)

- Physical Layer (Layer 1)

Tabel 2.2 Deskripsi Model TCP/IP

Layer Deskripsi Application Lapisan aplikasi menangani protokol tingkat tinggi, issues of

representation, proses encoding dan yang lainnya. Model TCP/IP menggabungkan semua aplikasi yang berhubungan dalam satu lapisan dan memastikan data telah dibungkus dalam satu paket sebelum dikirim ke lapisan berikutnya.

Transport Lapisan transport menyediakan layanan pengiriman process – to –process kepada host tujuan. Lapisan ini membangun koneksi logical antara komputer pengirim dan penerima dalam suatu jaringan. Perpindahan segmen protokol dan aplikasi dilakukan dari lapisan atas dalam bentuk aliran data yang sama antar komputer pengirim dan penerima. Lapisan transport mengirim paket data dari komputer pengirim ke komputer tujuan melalui internet.

Network Lapisan network bertanggung jawab dalam metode pengiriman paket source – to – destination melintasi berbagai jaringan. Lapisan network memastikan bahwa setiap paket akan sampai dari titik awal paket dikirim, hingga tiba pada tujuan.

16

Layer Deskripsi Data Link Lapisan data link berfungsi untuk mengubah transmisi kasar dari

lapisan fisik menjadi sebuah hubungan yang stabil. Lapisan ini membuat lapisan fisik terlihat menjadi error-free oleh lapisan yang lebih tinggi. Tugas utama dari lapisan data link dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu framing, dimana bits yang diterima dari network layer dibagi-bagi menjadi unit data bernama frames; Physical addressing, dimana frames diberikan header sebagai alamat pengirim dan penerima, berupa perangkat yang saling terhubung dan menjadi tetangga; Flow control, yang bertugas mencegah terjadinya aliran data yang berlebih; Error control , yaitu mekanisme yang befungsi untuk mendeteksi dan mengirim ulang frames yang rusak. Error control juga berfungsi mencegah duplikasi frames; serta access control, yang berfungsi untuk memutuskan perangkat mana yang memiliki hak akses dalam suatu sambungan komunikasi. Media Access Control (MAC) adalah metode untuk mengontrol akses yang terjadi pada layer 2, saat suatu data dikirimkan melalui medium tertentu. MAC memastikan tabrakan data (collisions) atau conflict data dapat dihindari. (Forouzan, 2003, p241).

Physical Lapisan fisik berfungsi untuk mengkoordinasikan fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mengirimkan aliran bit melalui media fisik. Lapisan ini berhubungan dengan spesifikasi mekanik dan elektrik dari sebuah interface atau media transmisi.

Gambar 2.4 Perbandingan OSI dan TCP/IP

17

2.1.3.3 TCP Service Model

TCP Service Model adalah suatu layanan yang didapatkan oleh

pihak pengirim dan penerima, dengan membuat sebuah end point, yang

disebut sockets. Setiap socket memiliki socket number yang berisi IP

address dari host dan 16-bit angka lokal pada host tersebut, yang

dinamakan port. (Tanenbaum, 2003, p397).

Tabel 2.3 Contoh Well-known Ports.

Port Aplikasi 21 File Transfer Protocol (FTP). 22 Secure Shell (SSH). 23 Telnet. 25 Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) 80 Hyper Text Transfer Protocol (HTTP)

443 Hyper Text Transfer Protocol Over SSL / TLS (HTTPS).

18

2.1.4 Topologi

Topologi adalah struktur yang terdiri dari jalur switch, yang

mampu menampilkan komunikasi interkoneksi antara simpul-simpul dari

sebuah jaringan (Stallings, 2011, p443).

2.1.4.1 Topologi Yang Umum Digunakan:

2.1.4.1.1 Topologi Bus

Topologi bus menggunakan sebuah kabel

backbone tunggal untuk menghubungkan node satu

dengan yang lainnya dalam sebuah network, dan

hanya mendukung jumlah peralatan yang terbatas.

Gambar 2.5 Topologi Bus

2.1.4.1.2 Topologi Ring

Topologi ring menghubungkan node yang

satu dengan yang lainnya dimana node terakhir

19

terhubung dengan node pertama sehingga node-

node yang terkoneksi tersebut membentuk jaringan

yang serupa dengan cincin.

Gambar 2.6 Topologi Ring.

2.1.4.1.3 Topologi Star

Topologi star menghubungkan semua node

kesatu node pusat, yang berupa hub atau switch.

Topologi ini dapat digabungkan menjadi satu

topologi, yang akan membentuk topologi Extended

Star, dimana setiap topologi star digabungkan

menggunakan satu switch atau hub utama.

Gambar 2.7 Topologi Star.

20

2.1.4.1.4 Topologi Hybrid/Mesh

Topologi Hybrid merupakan gabungan dari

beberapa topologi jaringan yang lain dengan

menggunakan suatu kabel backbone (backbone

cable). Biasanya topologi ini digunakan pada

WAN, karena bila digabungkan, topologi yang lain

dapat saling menutupi kelemahan masing-masing,

sehingga mendapatkan kualitas jaringan yang

maksimum.

Gambar 2.8 Topologi Mesh

2.1.4 Client-Server Model

Client adalah sebuah suatu program yang mengirimkan request

terhadap akses atau suatu data kepada sistem server. Untuk mengirimkan

21

suatu request kepada server, client harus membuka suatu communication

channel menggunakan alamat IP nya, disertai dengan port address nya.

Setelah communication channel terbuka, maka terbentuklah suatu

koneksi yang dinamakan active open, pada saat itulah terjadi komunikasi

antara client dan server, mulai dari pengiriman request, dan penerimaan

umpan balik yang diberikan oleh server. Proses komunikasi ini akan

berjalan terus hingga berakhirnya koneksi yang terbentuk antara client-

server dengan ditutupnya communication channel . Proses saat client

menutup communication channel tersebut dinamakan dengan active

close.

Server adalah suatu sistem layanan yang berjalan pada suatu

mesin yang dapat di-remote, dan bertugas untuk memenuhi request yang

dikirimkan oleh client. Sistem yang berjalan pada server akan berjalan

secara pasif, yang berarti communication channel antara server dan client

hanya akan terbuka disaat client mengajukan request . Suatu server akan

berjalan terus menunggu request setelah pertama kali dijalankan, dan

tidak akan berhenti, kecuali ada masalah teknis yang muncul, sehingga

server akan selalu siap untuk merespon request dari client setiap saat.

(Forouzan, 2003, p673).

22

2.2 Internet

2.2.1 Pengertian

Internet merupakan kumpulan dari jaringan komputer yang saling

terhubung secara luas (internetwork yang disingkat menjadi internet)

(Tanenbaum, 2007,p25). Jaringan yang saling terhubung tersebut

berkomunikasi dengan serangkaian protokol yang disetujui, dan

menyediakan berbagai layanan.

2.2.2 Sejarah Internet

Internet pertama kali dikembangkan pada tahun 1950, pada masa

perang dingin oleh pihak militer Sekutu. Pada masa tersebut, internet

dikenal dengan sebutan ARPANET atau Advanced Research Projects

Agency Network. Konsep awal dikembangkannya ARPANET adalah

untuk membangun suatu jaringan data yang tidak bisa dihancurkan oleh

pihak musuh (Tanenbaum, 2007, p25).

Pada tahun 1970, U.S National Science Fondation (NSF) melihat

perkembangan yang menjanjikan dari ARPANET, sehingga mengadakan

penelitian lebih lanjut akan jaringan komputer tersebut. Jaringan

komputer yang dibentangkan melintasi Amerika Serikat menggunakan

suatu backbone yang dapat menghubungkan ratusan universitas, lab riset,

perpustakaan, maupun museum tersebut dinamakan NSFNET. Seiring

berjalannya waktu, dan berkembangnya jumlah pengguna baik komersil

maupun non-komersil, pemerintah memutuskan untuk menyerahkan

23

teknologi tersebut kepada kaum sipil, dan menjadi asal usul internetwork

(internet) yang pertama. (Tanenbaum, 2003, p26).

2.2.3 World Wide Web

2.2.3.1 Pengertian

World Wide Web (atau disingkat WWW / Web) merupakan

suatu framework arsitektur untuk mengakses dokumen-dokumen

yang saling terhubung, yang tersebar di jutaan komputer, dan

terhubung dengan menggunakan internet. WWW atau Web mulai

dikembangkan oleh CERN (European Organization for Nuclear

Research, atau Conseil Européen pour la Recherche Nucléaire)

pada tahun 1989, oleh fisikawan Tim Berners dan Lee pada maret

1989. Penelitian tersebut menghasilkan prototype hypertext

pertama 18 bulan kemudian. Penelitian tersebut menarik minat

Marc Andreessen untuk mengembangkan browser grafis pertama,

Mosaic, yang diluncurkan pada February 1993. Pada tahun 1994,

CERN dan Massachusetts Institute of Technology (M.I.T) sepakat

untuk mengadakan perjanjian untuk membuat sebuah organisasi

bernama World Wide Web Consortium (W3C), yaitu organisasi

yang ditujukan untuk mengembangkan Web lebih lanjut, membuat

suatu protokol yang baku, serta menerapkan agar tiap situs dapat

saling berhubungan. Secara arsitektur, Web terdiri dari kumpulan

koleksi dokumen, atau Web Pages, yang berisi link untuk menuju

24

dokumen tersebut. User dapat mengikuti link yang disertakan,

untuk menuju web pages yang di inginkan. Proses

menyambungkan satu web dengan yang lain disebut dengan

Hypertext. Web page dapat diakses menggunakan program khusus

bernama browser, yang akan mengambil halaman yang diminta,

menerjemahkan tiap teks dan standar format yang ada, dan

menampilkannya kepada user. Rangkaian teks yang menuju ke

web lain disebut dengan Hyperlink. (Tanenbaum, 2003, p475).

2.2.3.2 Web Server

Web server merupakan suatu komponen penting dalam

arsitektur web yang memiliki fungsi sebagai tempat diambilnya

suatu data yang di-request oleh user melewati hubungan client-

server lewat suatu jaringan internet. Data-data yang dikirim dan

diterima tersebut berupa sebuah web data, yang biasanya

dibungkus sebagai HTML . Web Server memiliki suatu IP

Address dan Port Address yang digunakan sebagai alamat untuk

mengidentifikasi kemana suatu web data harus di-request oleh

user, dan menjadi sarana untuk terjadinya pertukaran data. Proses

pertukaran data yang terjadi antara user dan web-server dilakukan

dengan menggunakan protokol HTTP , dimana proses nya

berlangsung dengan dimulainya request suatu data oleh user lewat

web-browser, kemudian dilanjutkan dengan pengiriman request

25

tersebut dengan protokol HTTP sesuai dengan alamat IP Address

dan Port Address dari web-server yang dituju, setelah itu web-

server akan memproses request tersebut dengan memberikan data

yang diminta lewat pembungkusan melalui HTML, kembali ke

web-browser, melewati proses dan protokol yang sama dengan

saat data tersebut di-request , yang nantinya akan ditranslasikan

kembali oleh web-browser sehingga dapat dibaca oleh user (Tao,

2005,p1) .

2.2.3.3 Domain Name System (DNS)

Domain Name System atau yang lebih dikenal dengan

DNS adalah sebuah sistem penamaan atau pemberian identitas

terhadap suatu jaringan untuk menggantikan penggunaan sistem

“Host Table” yang terlebih dahulu digunakan. Sistem DNS

menyimpan informasi berupa nama-nama domain beserta alamat

dari nama domain tersebut secara terdistribusi pada jaringan

internet . Sistem DNS juga dipergunakan agar proses data transfer

dapat dilakukan, diawali menerjemahkan nama host/domain

kedalam suatu IP Address agar dapat diakses dengan mudah,

sehingga tidak diperlukan lagi mengingat nama berupa IP

Address, melainkan hanya nama domainnya saja (Hotz, 2004, p1)

, kemudian ketika alamat IP Address pengirim dan penerima

sudah dapat dikenali, proses transfer atau pengiriman data dapat

26

dilakukan. DNS juga digunakan sebagai sarana bagi Mail System

untuk mengikuti perkembangan teknologi dimana sistem

penamaannya bisa menggunakan nama domain yang telah ada.

Domain Name System disusun berdasarkan sistem

penyusunan secara hierarki atau dengan struktur tree , yang

berarti merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan satu

sama lain. Di dalam hierarki DNS, terdapat berbagai Domain

Name yang merepresentasikan masing-masing domain secara

lebih spesifik, sehingga dapat membedakan antara Domain Name

yang satu dan yang lain, hal ini pula yang disusun kedalam suatu

hierarki dengan susunan yang bertingkat. Susunan hierarki DNS

dimulai dari bagian paling tinggi yang bernama root , dan biasa

ditulis dengan “.” atau sering disebut dengan “dot”. Setelah root ,

bagian yang berada langsung dibawahnya secara hierarki adalah

top-level domain atau “TLD” . Bagian ini disebut sebagai top-

level domain karena posisinya yang menempati tempat teratas

dalam susunan hierarki DNS, tepat langsung dibawah root . Top-

level domain memiliki tempat di paling kanan saat penulisan

Domain Name , contohnya seperti “com” pada domain name

“namaku.com”, dimana “com” adalah sebuah Top-level domain.

Top-level domain memiliki berbagai jenis tipe, seperti “gTLD”

yang dapat diartikan “Global TLD” atau “Generic TLD” yang

berarti suatu Top-level domain yang dapat didaftarkan dengan

27

tidak terikat oleh suatu batasan baik berupa pembatasan

wilayah/letak geografis ataupun ikatan berdasarkan suatu entitas

organisasi dengan fungsi tertentu secara spesifik. Suatu Top-level

domain yang memiliki fungsi atau kriteria spesifik tidak dapat

digolongkan sebagai “gTLD”, melainkan memiliki jenis lain yang

digolongkan berdasarkan fungsi spesifiknya masing-masing,

contohnya “sTLD” atau “Specific TLD” , dan “ccTLD” atau

“Country Code TLD”. Sesuai dengan namanya, “sTLD” adalah

suatu Top-level domain yang dikelompokkan berdasarkan fungsi

spesifiknya, seperti “mil” pada “abri.mil” yang hanya bisa

didaftarkan oleh suatu organisasi militer, berbeda dengan “com”

pada “namaku.com” yang dapat didaftarkan oleh pihak umum

dengan fungsi yang global atau tidak terikat. “ccTLD” adalah

suatu Top-level domain yang pengelompokkannya dilakukan

berdasarkan wilayah atau letak geografis, seperti “jp” , “uk”, “sg”,

“id” yang mewakili masing-masing wilayah atau negara yang

bersangkutan, sehingga “ccTLD” tersebut hanya dapat didaftarkan

oleh orang atau organisasi bersangkutan yang berada pada

wilayah tersebut, misalnya “jp” hanya bisa didaftarkan oleh orang

atau institusi yang berada di wilayah Jepang, dan seterusnya.

Setelah tingkatan Top-level domain, hierarki DNS masih berlanjut

ke tingkat berikut yang berada dibawah TLD, yaitu Second-level

28

domain (SLD). Contoh dari SLD yaitu “namaku” pada domain

name “namaku.com” .

Gambar 2.9 Pembagian Top-Level Domain

Tingkatan yang berada langsung dibawah SLD yaitu

Third-Level Domain atau tingkatan level ketiga, contohnya

“domainku” pada Domain Name “domainku.or.us” . Tingkatan

Hierarki DNS masih dapat diteruskan dengan membagi tiap-tiap

level domain yang ada menjadi sub-domain yang berkelanjutan,

namun ada satu hal yang perlu diingat, yaitu tiap-tiap nama

domain ataupun sub-domain yang diambil pada tiap level haruslah

unik, dan tidak dapat digunakan atau mendaftarkan dua nama

yang sama persis komposisi nya, contohnya “namaku” hanya

dapat terdaftar satu kali di domain name “namaku.com”, sehingga

“namaku” hanya dapat didaftarkan sekali pada TLD “com”, dan

tidak akan ada orang lain yang dapat mendaftarkan “namaku”

pada TLD “com” untuk kedua kalinya. Namun, diluar dari TLD

“com”, “namaku” tetap dapat digunakan dengan pendaftaran pada

29

TLD yang lain, seperti “net” sehingga domain name-nya menjadi

“namaku.net” (Bayles, 2006, p2).

Gambar 2.10 Hierarki DNS.

30

Tabel 2.4 Jenis-Jenis Top-level Domain

Top-Level Domain Spesifikasi

.Com Umum, domain ini dapat diregistrasi oleh siapa saja

.Edu Domain yang digunakan oleh institusi pendidikan

.Gov Domain yang digunakan oleh institusi pemerintahan

.Mil Domain yang digunakan oleh organisasi militer

.Net Umum, dapat digunakan dan diregistrasi oleh siapa saja,

.Org Domain yang dapat digunakan oleh organisasi non-profit

.Int Domain yang dapat diregistrasi oleh organisasi internasional

31

2.3 Data

Data adalah suatu fakta atau deskripsi dasar dari sesuatu, kejadian,

aktivitas, dan transaksi yang diperoleh, disimpan, direkam,

diklasifikasikan, tetapi belum memberikan manfaat khusus bagi

penggunanya (Turban et al, 2003, p17).

2.3.1 Definisi Database

Pengertian database adalah kumpulan data yang terhubung secara

logis, dan digunakan bersama, dimana deskripsi dari data tersebut

dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi

(Connolly & Begg ,2005, p15).

2.3.2 Database Management System (DBMS)

DBMS adalah sebuah sistem piranti lunak yang memungkinkan

user untuk mendefinisikan, membuat, menjaga, dan mengontrol akses ke

dalam basis data (Connolly & Begg , 2005, p16).

Tujuan utama pengolahan data dalam basis data adalah agar dapat

memperoleh data yang dicari dengan mudah dan cepat. Pemanfaatan

basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan seperti berikut:

- Kecepatan dan kemudahan (speed)

- Efesiensi ruang penyimpanan (space)

- Keakuratan (accuracy)

- Ketersediaan (availability)

32

- Kelengkapan (completeness)

- Keamanan (security)

- Kebersamaan pemakai (shareability)

2.4 Wireless Networking

2.4.1 Pengertian

Wireless Data Network adalah suatu jaringan nirkabel (tanpa

kabel) yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai jenis

perangkat seperti komputer, printer dan scanner dalam satu jaringan.

Jaringan nirkabel tersebut dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang,

yang diakibatkan oleh penggunaan kabel yang tidak dapat di pindah-

pindah saat jaringan telah terpasang (Vacca, 2003, p5). Penggunaan

Wireless di sektor komunikasi adalah salah satu teknologi yang

perkembangannya terasa sangat pesat, karena banyaknya permintaan dari

masyarakat untuk menghubungkan antar perangkat yang dimilikinya

secara langsung tanpa kabel . Penggunaan Wireless Data Network ini pun

dapat ditemui di banyak tempat, mulai tempat umum seperti kampus,

kantor, area publik, dan juga di rumah pribadi (Forouzan,2007, p361).

33

2.4.2 WiFi

Wireless Fidelity (WiFi), yang dikenal juga sebagai wireless

Ethernet adalah suatu sertifikasi dari inoperability untuk sistem 802.11b,

yang diberikan oleh Wireless Ethernet Compability Alliance (WECA).

Standarisasi tersebut memungkinkan banyak perangkat dari vendor yang

berbeda untuk dapat saling berkomunikasi, dan tersambung pada access

point yang ada, tanpa menggunakan kabel (Vacca, 2003, p5).

2.4.3 Access Point

Wireless Access Point (WAP) atau Access Point (AP) adalah

sebuah perangkat yang memungkinkan suatu perangkat untuk dapat

terhubung secara nirkabel ke dalam suatu jaringan kabel menggunakan

WiFi atau wireless ethernet. Access point biasanya dihubungkan ke

dalam suatu router, dan menjadi pusat pertukaran data, yang

menggunakan terminologi 802.11 (Tanenbaum, 2003, p68).

Access point controller adalah sebuah perangkat yang dapat

berdiri sendiri, yang menjadi pusat dari seluruh wireless data

infrastructure. Seluruh wireless data access point di temukan secara

otomatis oleh access point controller ketika dipasangkan ke dalam suatu

jaringan. Access point controller memungkinkan administrator untuk

mengatur access point secara terpusat, melalui sebuah web interface.

34

Access point servers adalah perangkat pada layer 2, yang bekerja

sebagai bridge antara jaringan nirkabel dan kabel, dan seluruh fungsinya

dikendalikan oleh access point controller (Vacca,2003,p42).

2.4.4 IEEE 802.11

IEEE telah menetapkan satu standar spesifikasi untuk jaringan

Wireless LAN yang diberi nama IEEE 802.11 . Standar ini mengatur

layer bagian physical, dan data link layer (Forouzan, 2007, p361).

2.4.4.1 Arsitektur

Standar IEEE 802.11 membagi arsitektur wireless

menjadi 2 servis yang berbeda , yaitu BSS ( Basic Service

Set ), dan ESS ( Extended Service Set ).

2.4.4.1.1 BSS ( Basic Service Set )

IEEE 802.11 mendefinisikan BSS sebagai suatu set

dari sekumpulan perangkat yang berada dalam satu

jaringan wireless LAN, baik yang memiliki central base

station ( Access Point), maupun satu jaringan yang berdiri

sendiri tanpa Access-Point. Arsitektur BSS tanpa Access-

Point, hanya dapat berdiri sendiri tanpa adanya pertukaran

data dengan sekelompok BSS lainnya, dan dinamakan

sebagai Ad-Hoc Architecture. Pada arsitektur ini, para

35

anggota perangkat yang berada dalam satu kelompok BSS

tanpa Access-Point , hanya dapat berkomunikasi dan

mengetahui informasi dengan sesama perangkat dalam

satu kelompok tersebut

Gambar 2.11 Basic Service Set

2.4.4.1.2 ESS ( Extended Service Set )

Extended Service Set merupakan satu set arsitektur

yang dapat dibuat berdasarkan dua atau lebih BSS dengan

Access-Point didalamnya. Sesama BSS ini akan

dihubungkan dengan menggunakan suatu sistem distribusi

yang biasanya dapat berupa jaringan LAN dengan kabel

seperti jaringan ethernet komputer pada umumnya. IEEE

tidak mendefinisikan standar sistem distribusi yang dapat

dipergunakan untuk dapat menghubungkan beberapa BSS

tersebut . Saat beberapa BSS telah terhubung dalam satu

arsitektur ESS, maka tiap-tiap perangkat yang berada pada

BSS tersebut, dapat berkomunikasi dan melakukan

pertukaran data dengan perangkat di BSS lain yang masih

36

berada dalam satu arsitektur ESS tersebut, dan juga satu

perangkat BSS, bisa saja menjadi anggota di BSS lain

(Forouzan, 2007, p361).

Gambar 2.12 Extended Service Set

2.5 Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak adalah pembuatan dan penggunaan

prinsip-prinsip keahlian untuk mendapatkan perangkat lunak yang

ekonomis, handal, dan bekerja secara efisien pada mesin yang

sesungguhnya. Rekayasa Perangkat Lunak mendirikan suatu pondasi

untuk satu process perangkat lunak yang lengkap dengan identifikasi

jumlah aktivitas kerangka kerja yang berlaku untuk semua proyek

perangkat lunak, terlepas dari hal ukuran dan kompleksitas.

37

2.5.1 Metodologi Perancangan Sekuensial Linier

Model sekuensial linier atau yang lebih sering dikenal

dengan proses Waterfall merupakan model yang paling sering

digunakan karena lebih mudah dimengerti.

Model Sekuensial linier memiliki tahapan-tahapan sebagai

berikut:

- Software Requirements Analysis

Melakukan pengumpulan kebutuhan atas perangkat lunak

ataupun sistem yang akan dibangun, serta pemahaman akan sifat

perangkat lunak atau sistem tersebut. Analis harus memahami

domain informasi, tingkah laku, aliran data, dan antarmuka yang

diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun untuk

perangkat lunak didokumentasikan dan dilihat lagi bersama

dengan klien/pelanggan

- Design

Proses Design pada perangkat lunak maupun sistem yang

sedang akan dibangun, dimulai dengan proses multi langkah yang

berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda;

struktur data, arsitektural sistem, representasi antar muka, dan

detail algoritma prosedural. Proses Design akan menerjemahkan

syarat/kebutuhan kedalam sebuah representasi perangkat lunak

yang dapat diperkirakan kualitasnya, sebelum dilakukan

perancangan kode program atau sistemnya. Proses design akan

38

didokumentasikan sebagaimana persyaratan yang dibutuhkan,

dan menjadi bagian dari konfigurasi perangkat lunak.

- Coding

Design akan diterjemahkan kedalam bentuk yang dapat dibaca

oleh mesin. Tahap coding akan melakukan tugas ini, dimana jika

design dilakukan secara lengkap, maka pembuatan kode atau

coding dapat diselesaikan secara sistematis.

- Deploying

Setelah kode selesai dibuat, proses pengujian program

dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat

atau sistem, memastikan bahwa semua fungsi yang ada sudah

diuji dalam menangani data eksternal fungsional dengan baik, dan

menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi di dalam

sistem agar tidak mengganggu hasil akhir yang dibutuhkan.

- Maintainence

Perangkat lunak atau sistem akan mengalami perubahan

setelah disampaikan kepada pelanggan. Perubahan akan terjadi

karena beberapa kesalahan yang ditemukan dalam

penyesuaiannya dengan akomodasi perubahan di lingkungan

eksternalnya, atau karena klien/user membutuhkan perkembangan

fungsional dalam fungsi kerjanya. Pemeliharaan sistem/perangkat

lunak mengaplikasikan setiap fase program sebelumnya dan tidak

membuat yang baru lagi.

39

Perancangan dengan Model Waterfall memiliki beberapa kelemahan ,

yaitu:

a. Jarang sekali digunakan oleh proyek nyata saat masa

pembangunannya karena tuntutan aliran sekuensial yang

dianjurkan sesuai modelnya.

b. Kadang terasa sulit bagi pelanggan untuk menyatakan

semua kebutuhannya secara eksplisit di awal, sehingga

kesulitan dalam mengakomodasi ketidakpastian hasil pada

beberapa bagian proyek.

c. Klien dituntut untuk sabar, karena dalam sebuah

pengerjaan sistem/perangkat lunak, hasil akhir yang dapat

kita lihat sesuai dengan rancangan design awal yang

dikehendaki , baru dapat dinikmati setelah akhir waktu

proyek tersebut berhasil dilalui. Sebuah kesalahan besar

dapat terjadi dan menjadi petaka apabila suatu masalah

tidak terdeteksi dari awal , sehingga harus menunggu

hingga program/sistem tersebut dikaji ulang.

d. Pengembang atau pembuat sistem/perangkat lunak sering

melakukan penundaan yang tidak perlu, apabila

pengerjaan dilakukan secara tim atau kelompok, sering

ditemui tugas yang memiliki sifat saling ketergantungan

satu sama lain, sehingga waktu yang dipakai untuk

40

menunggu bisa mengurangi waktu produktif dalam

pengerjaan proyeknya (Pressman, 2009, p13)

Gambar 2.13 Alur Metodologi Perancangan Waterfall Model

2.6 Interaksi Manusia Komputer

Interaksi antara manusia dengan komputer adalah suatu disiplin ilmu

yang berhubungan dengan dilakukannya perancangan, evaluasi, dan

impelementasi sistem komputer secara interaktif untuk digunakan manusia serta

studi fenomena lain yang berhubungan dengan kedua entitas tersebut

(Shneiderman, 2010, p74).

2.6.1 Faktor Manusia Terukur

Dalam suatu perancangan sistem komputer terhadap user,

haruslah memperhatikan adanya lima faktor manusia terukur dalam

Interaksi antar Manusia dan Komputer, yang kemudian akan dapat

dijadikan sebagai pusat evaluasi dari keluaran, baik sistem maupun

tampilan komputer yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan user

41

(Shneiderman, 2010, p32). Contoh faktor-faktor manusia terukur antara

lain :

- Waktu Belajar ( Time to learn ) : berapa lama waktu yang diperlukan

orang awam dalam komunikasinya terhadap suatu sistem komputer untuk

mempelajari cara yang relevan dalam menjalankan suatu tugas atau

fungsi.

- Kecepatan kinerja (Speed of Performance) : berapa lama waktu yang

diperlukan seseorang untuk melakukan suatu tugas atau fungsi di sistem

komputer hingga selesai

- Tingkat kesalahan ( Rate of Error by User ) : berapa banyak kesalahan

yang pernah dilakukan oleh user pengguna terhadap servis pada sistem

komputer yang ada, serta kesalahan tersebut berupa apa saja.

- Daya ingat ( Retention Over Time ) : mengetahui sebagaimanakah

kemampuan pengguna/user untuk mempertahankan memori atau daya

ingat berupa pemikiran, yang ada setelah jangka waktu tertentu

melakukan akses terhadap suatu fungsi atau sistem komputer.

- Kepuasan Subjektif ( Subjective Satisfaction ) : yaitu suatu pemikiran dari

user atau pengguna, tentang kepuasan dalam menggunakan sebuah sistem

komputer atau servis lainnya yang dapat dipastikan dengan interview

maupun survey

42

2.7 Single Sign-On (SSO)

Single Sign-On ( SSO ) adalah suatu sistem otentikasi dengan mekanisme

satu kali login untuk dapat mengakses beberapa servis yang terhubung meski

masing-masing servis tersebut memerlukan otentikasi yang berbeda-beda

(Volkchov, 2001.p1). Dalam sistem mekanisme SSO ini, user hanya perlu

mengingat satu jenis password yang biasa disebut dengan Master-Password ,

dimana nantinya Master-Password ini akan digunakan kedalam sebuah client-

module yang akan memberikan akses kepada otentikasi servis lain yang

terhubung dengan SSO tersebut. Setelah otentikasi Master-Password dilakukan,

maka user akan diberi hak untuk mengakses semua servis yang terhubung

dengan sistem SSO tersebut, tanpa perlu melakukan login lagi di tiap-tiap

halaman otentikasi servis-nya. Proses ini dapat dilakukan berulang-ulang sesuai

dengan jumlah servis yang terhubung pada sistem SSO tersebut. Apabila dilihat

dari sisi servis yang terhubung tersebut, kerahasiaan Master-Password tidak akan

dapat diketahui meski otentikasi servis yang terhubung dengan sistem SSO itu

telah sukses dilakukan, sehingga password yang digunakan untuk otentikasi pada

servis tersebut, bukanlah password yang sama dengan Master-Password,

melainkan hasil penurunan yang spesifik dari Master-Password pada client-

module tersebut. Hal yang sama terjadi pula pada servis lain yang terhubung

dalam satu SSO tersebut, admin yang mengetahui password untuk

mengotentikasi salah satu servis, tidak akan dapat mengetahui password untuk

servis yang lain, kecuali memiliki Master-Password (Gadi, 2003: 5).

43

Gambar 2.14 Single-Sign On

2.8 Authentication , Authorization, Accounting (AAA)

AAA merupakan kepanjangan dari Authentication , Authorization,

Accounting, dimana sistem AAA ini memegang peranan penting dalam

keberhasilan tercapainya suatu proses request terhadap suatu data atau servis

yang dilindungi oleh suatu modul keamanan tertentu yang terdesentralisasi

kedalam masing-masing perangkat jaringan yang berbeda-beda jenisnya. Untuk

menjaga agar request terhadap suatu data yang dilindungi dapat berjalan sesuai

dengan akses kontrol yang tepat dan tidak terjadi kebocoran data, maka

digunakanlah sistem arsitektur AAA, dimana user akan di verifikasi terlebih

dahulu, kemudian diberi suatu otoritas terhadap akses yang dilakukan, dan yang

terakhir, semua aktivitas user saat melakukan akses, akan diawasi lewat sebuah

pencatatan (Zaghloul, 2010, p11).

44

2.8.1 Authentication

Pada fase authentication terjadi suatu sistem verifikasi yang

digunakan untuk memproses apakah user yang akan mengakses suatu

data yang dilindungi modul keamanan tersebut, benar memiliki identitas

yang valid, atau tidak (Fuqiang, 2012, p216) . Hal ini dilakukan untuk

menjaga data agar tidak bisa diakses oleh sembarang orang yang

mengakibatkan keaslian suatu data bisa menjadi tidak valid

(Tanenbaum, 2003, p76 ) . Proses authentication biasa berjalan dengan

validasi username dan password , dimana password adalah satu

komponen yang rahasia dan hanya diketahui oleh user yang memiliki

kewenangan untuk mengakses suatu data yang dilindungi tersebut,

sehingga apabila terjadi akses lain dari terhadap data tersebut namun

bukan dari user pemilik password, maka keaslian dan integritas datanya

tersebut dapat dipertanyakan validitasnya.

2.8.2 Authorization

Pada bagian Authorization, suatu user yang telah sukses melewati

fase Authentication kemudian ditentukan hak akses apa saja yang

diberikan kepadanya. Bagian Authorization digunakan untuk menentukan

apa saja yang dapat dilakukan oleh User terhadap sistem atau data yang

tersimpan tersebut. Beberapa contoh otorisasi yang dapat diberikan ke

user yaitu seperti akses untuk read data , write data, read-write, atau

bahkan tidak diberi akses sama sekali. Selain itu, jangka waktu

45

penggunaan atas hak akses user juga bisa ditentukan , mulai dari waktu

akses secara tak terbatas, terbatas, atau satu kali akses.

2.8.3 Accounting

Pada Bagian Accounting, dilakukan pencatatan tentang segala

informasi tentang User yang sedang melakukan pengaksesan terhadap

sistem atau data yang dilindungi tersebut, dimulai saat user menjalani

proses Authentication, baik gagal maupun yang berhasil kedalam sistem.

Pencatatan terhadap informasi user dimulai dari waktu pengaksesan yang

dilakukan user, alamat IP user, hingga jumlah data yang dikirim dan

diterima oleh user. Segala sesuatu yang dilakukan user didalam sistem

tersebut akan masuk kedalam pencatatan yang dilakukan oleh bagian

Accounting ini (Fuqiang, 2012, p216).

2.9 Alamat IP (IP Address)

Alamat IP adalah sistem pengalamatan di jaringan komputer dengan

menggunakan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret bilangan antara 0 s/d

255 yang masing-masing dipisahkan oleh tanda titik (.), mulai dari 0.0.0.1 hingga

255.255.255.255 atau kira-kira akan ada 4 milyar lebih alamat IP yang dapat

dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia.

Alamat IP memiliki 32-bit dan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian

Network (Net ID) dan bagian host (Host ID) . Net ID berperan dalam identifikasi

suatu network dari network yang lain, sedangkan Host ID berperan dalam

46

identifikasi host dalam suatu network, sehingga seluruh host yang tersambung

dalam jaringan yang sama akan memiliki Net ID yang sama. Garis pemisah

antara bagian network dan host tidak tetap, tergantung kepada kelas network

yang dimilikinya.

Alamat IP dibagi kedalam lima kelas, yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C,

Kelas D, dan Kelas E. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah

alokasi alamat IP , baik untuk host jaringan tertentu atau untuk keperluan

tertentu.

Tabel 2.5 Kelas-kelas IP Address

Kelas Alamat IP Oktet Pertama ( Biner ) Oktet pertama ( desimal )

Kelas A 0xxx.xxxx 0-126

Kelas B 10xx.xxxx 128-191

Kelas C 110x.xxx 192-223

Kelas D ( Multicast ) 1110.xxxx 224-369

Kelas E ( Masa Depan ) 1111.0xxxx 240 – 255

47

Alamat IP dibagi menjadi 2 golongan, yaitu public address dan private

address. Public address adalah alamat IP yang digunakan untuk komunikasi

pada jaringan di internet , sebagai contoh pada saat user pertama kali mengakses

URL http://www.google.co.id, maka secara otomatis komputer user akan

melakukan koneksi menuju alamat IP dari URL tersebut, yaitu 72.14.203.147.

Angka tersebut dapat user lihat pada baris status di sebelah kiri bawah browser

yang digunakan user untuk mengakses jaringan internet dan digolongkan sebagai

public address.

Private address adalah alamat IP yang digunakan untuk komunikasi yang

tidak terhubung secara langsung dengan internet, atau berada pada sebuah area

lokal. Dengan menggunakan Private address ini, komputer tidak dapat terhubung

dengan internet, namun hanya dapat terjadi pertukaran informasi dengan

komputer lain yang terhubung pada jaringan yang sama (intranet). Alamat IP

biasanya digunakan pada suatu perkantoran. Berikut adalah tabel pembagian

alamat IP Private:

48

Tabel 2.6 Private IP Address

Kelas Alamat IP Range Address Jumlah Network Total Private Host

Kelas A 10.0.0.0-

10.255.255.255

1 16.777.216

Kelas B 172.16.0.0-

173.31.255.255

16 1.048.574

Kelas C 192.168.0.0-

192.168.255.255

256 65.363

2.10 Linux

Linux adalah sebuah kernel, atau sumber, dari sebuah UNIX-like

computer operating system. Linux, yang ditulis oleh Linus Torvalds, diluncurkan

pada tahun 1991 untuk pertama kalinya. Setelahnya, Linux menjadi sangat

terkenal, dan memiliki banyak variasi, tergantung dari tiap jenis distro yang

meluncurkannya.

Berikut ini adalah beberapa keunggulan yang didapat dari penggunaan sistem

operasi Linux (Hicks, 2005, p3) :

49

- Value

Harga yang ditawarkan oleh sistem operasi Linux bisa dibilang

cukup rendah apabila dibandingkan dengan harga sistem operasi komersil

yang beredar sekarang (Windows, MAC OS).

- Easy to use

Saat ini sistem operasi Linux sudah mudah untuk digunakan, tidak

seperti saat awal pertama Linux dibuat. User Interface dari sistem operasi

Linux juga sudah semakin baik, sehingga user dapat dengan mudah

memahami-nya.

- Security

Sistem operasi Linux di desain dengan sistem multiuser. Sehingga

apabila ada virus yang menjangkiti pengguna tertentu, akan sangat sulit

untuk menyebar ke pengguna lainnya.

- Quality

Sistem operasi Linux memiliki komunitas yang besar dan beragam

yang tersebar di seluruh dunia. Sehingga dapat memudahkan pengguna

untuk saling berinteraksi apabila mengalami kendala ataupun hanya ingin

saling berdiskusi dengan sesama pengguna. Keuntungan lain dari adanya

komunitas ini adalah pengguna dapat mendapatkan update,dan patch

untuk meningkatkan performa dari sistem operasi ini.

50

2.11 OpenID

OpenID adalah sebuah protokol terbuka yang memungkinkan user untuk

dapat terotentikasi lewat suatu identitas unik yang dimilikinya, dan dapat

digunakan untuk mengakses beberapa servis yang berbeda dengan menggunakan

identitas OpenID yang sama. Protokol OpenID merupakan salah satu solusi

untuk menjalankan mekanisme Single sign-on sebagai sarana otentikasi di

internet. Protokol OpenID terbagi menjadi 2 bagian, yaitu OpenID Provider, dan

Relying Party , dimana hal ini digunakan untuk memberikan keleluasaan bagi

user untuk memilih provider mana yang ingin ia gunakan sebagai sarana

otentikasinya.

2.11.1 OpenID Provider

OpenID Provider adalah bagian dari protokol OpenID yang

digunakan sebagai sarana otentikasi terhadap user yang ingin mengakses

servis yang terdapat pada Relying Party. User diharuskan memiliki

identitas unik baik berupa sebuah akun yang ada di dalam OpenID

Provider itu sendiri, atau Uniform Resource Locator (URL) yang akan

dijadikan identifier dari proses otentikasi yang akan dilakukan. Suatu

OpenID Provider dapat menentukan metode otentikasi apa yang akan

digunakan kepada user maupun ke relying party yang melakukan request

terhadap servis otentikasi kepada OpenID Provider tersebut.

51

2.11.2 Relying Party

Relying Party merupakan suatu web-enabled-application atau

suatu website yang menggunakan servis dari OpenID Provider sebagai

sarana otentikasi di website nya. Relying Party adalah hal pertama yang

diakses oleh user, sebelum ia masuk ke proses otentikasi yang dilakukan

oleh OpenID Provider. Pada Relying Party terjadi suatu proses dimana

satu identifier atau identitas unik dari user dibutuhkan untuk melakukan

request terhadap OpenID Provider, sehingga Relying Party menjadi

dikenali, atau sering disebut dengan proses Discovery. Proses Discovery

dilakukan dengan pengiriman identitas unik berupa URL, maupun

extensive resource identifier ( XRI ) , lewat protokol Yadis, maupun

dokumen HTML . Saat OpenID Provider telah ditemukan, atau ter-

discover, maka Relying Party akan mengirimkan request kembali kepada

OpenID Provider untuk melakukan otentikasi terhadap user yang

memiliki identitas unik tersebut. Setelah menerima request, maka

OpenID Provider meneruskan user tersebut dengan memberikan message

respon bahwa user telah berhasil di-otentikasi. Proses Discovery dirasa

sangat penting dan wajib dilakukan oleh Relying Party, karena tanpa

melewati proses ini, OpenID Provider tidak akan mengenali Relying

Party atau website yang akan menggunakan servisnya tersebut, dan

mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya proses otentikasinya

(Lindholm, 2009, p21).

52

2.12 Google

2.12.1 Sejarah Perusahaan

Google adalah sebuah perusahaan yang didirikan oleh Larry Page

dan Sergey Brin pada 4 September 1998. Awalnya, perusahaan ini

berfokus pada layanan search engine, yaitu sebuah situs yang befungsi

untuk mencari informasi yang terdapat pada situs lain.

Pada tanggal 1 April 2004, Google meluncurkan layanan e-mail

nya, yaitu Google Mail, dengan fitur pencarian Google, yang menjadi

situs pencari tercepat di dunia.

Sedangkan pada tahun 2006, Google mengambil alih Youtube.Inc,

yaitu salah satu situs untuk membagi video secara online, terbesar di

dunia. Setelahnya, Google mulai membangun dan mengembangkan

aplikasi-aplikasi lain.

2.12.2 Google Apps

Google Apps (atau Google Applications) adalah sebuah layanan

yang menyediakan penggunaan aplikasi-aplikasi yang dikembangkan

oleh Google, seperti Google Mail, Google Calendar, Google Sites, dan

Google Drive. Google Apps memiliki dua jenis layanan, yaitu Google

Apps for Business, yang ditujukan untuk kalangan bisnis, dan Google

Apps for Education, yang ditujukan pada instansi pendidikan.

53

2.13 RADIUS (Remote Authentication Dial In User Service)

RADIUS menjalankan sistem administrasi pengguna yang terpusat,

sistem ini akan mempermudah tugas administrator. RADIUS merupakan suatu

protokol yang dikembangkan untuk proses AAA (authentication, authorization,

and accounting.). RADIUS digunakan untuk meng-otorisasi dan meng-otentikasi

user yang berada dalam lingkup area hotspot tersebut, yang diberi akses untuk

masuk atau mengakses jaringan network yang bersangkutan, termasuk hak akses

untuk dapat terhubung dengan internet (Van der Walt, 2011, p7). Dengan sistem

ini pengguna dapat menggunakan hotspot di tempat yang berbeda-beda dengan

melakukan otentikasi ke sebuah RADIUS server.

Berikut ini adalah RFC (Request For Comment) yang berhubungan dengan

RADIUS :

- RFC 2865 (RADIUS Attributes)

- RFC 2318 (RADIUS)

- RFC 2319 (RADIUS Accounting)

Menurut RFC 2318, RADIUS digunakan untuk mengelola serial line

yang tersebar, serta kumpulan modem yang digunakan oleh banyak user dengan

memenuhi kebutuhan dukungan administratif yang signifikan. Kumpulan modem

merupakan salah satu perangkat yang menghubungkan sebuah jaringan dengan

suatu link untuk mengakses jaringan global, oleh karena itu dibutuhkan perhatian

khusus dalam keamanan modem tersebut. RADIUS dalam hal ini menyediakan

security berupa AAA Authentication, Authorization, Accounting.

54

Authentication pada RADIUS berarti, membuat sebuah basis data

tambahan untuk user agar dapat masuk ke dalam sebuah jaringan internet yang

tersedia. Authorization pada RADIUS lebih ditekankan pada pemberian hak

akses terhadap user setelah adanya otentikasi pada basis data user RADIUS yang

telah terbentuk. Sedangkan peran Accounting pada RADIUS digunakan sebagai

pemantau dan pencatat segala aktifitas user yang mendapatkan hak akses ke

jaringan yang melewati RADIUS.

Menurut RFC 2318 RADIUS memiliki beberapa fitur, diantaranya :

- Client-Server Model :

Sebuah Network Access Server (NAS) beroperasi sebagai klien

dari RADIUS. Klien ini bertanggung jawab untuk menyalurkan informasi

pengguna yang akan diguanakan untuk mendesain RADIUS server, yang

kemudian berperan dalam merespon yang dimana respon tersebut akan

dikembalikan.

RADIUS server bertanggung jawab untuk menerima permintaan

koneksi pengguna, mengotentikasi pengguna, dan mengembalikan

seluruh konfigurasi yang dibutuhkan untuk pengguna agar mendapatkan

servis dari jaringan tersebut.

- Network Security

Hubungan diantara klien/ pengguna dengan server RADIUS

adalah otentikasi menggunakan shared secret yang tidak pernah dikirim

55

ke jaringan internet. Semua password pengguna akan dienkripsi diantara

client dan RADIUS server untuk mengeliminasi kemungkinan adanya

seseorang yang menyalahgunakan password pengguna

- Flexible Authentication Mechanism

RADIUS server dapat mendukung berbagai macam metode untuk

mengotentikasi pengguna. Ketika pengguna mendapatkan username dan

password untuk mengakses jaringan tersebut maka dapat mendukung

PPP, PAP, CHAP, UNIX login dan sistem otentikasi lainnya.

- Extensible Protocol

Seluruh pertukaran terdiri dari panjang variabel Attribute-length-

value 3 point. Atribut yang baru dapat ditambahkan tanpa mengganggu

keberadaan protokol yang masih ada.

Gambar 2.15 NAS ke RADIUS.

56

2.14 SQL

Structured Query Language (SQL) merupakan bahasa komputer

standard ANSI (American National Standard Institude). SQL dapat

mengakses database, menjalankan query untuk mengambil data dari

database, menambahkan data ke database, menghapus data di dalam

database, dan mengubah data di dalam database (Gillmore, 2008, p477).

Salah satu dari aplikasi SQL adalah MySQL. MySQL adalah sebuah

perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database

management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan

jumlah mencapai sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.

2.15 PHP

Hypertext processor (PHP) adalah salah satu bahasa yang

berbentuk script, terintegrasi dengan HTML , bersifat open source dan

ditempatkan di dalam server/server-side untuk diproses didalamnya, yang

kemudian akan dikirim kembali kepada klien untuk dapat dibaca lewat

browser. PHP sering digunakan untuk menciptakan suatu web dinamis.

Kode PHP disimpan sebagai plain text dalam format ASCII, sehingga

kode PHP dapat ditulis disemua text-editor seperti windows notepad,

windows wordpad, dsb.

PHP muncul pada tahun 1995 ketika seorang pengembang piranti

lunak bernama Rasmus Lerdorf mengembangkan bahasa Perl/CGI yang

digunakan untuk mengetahui seberapa banyak orang yang melihat daftar

57

riwayat hidupnya. Script inilah yang menjadi acuan dalam pembangunan

PHP. Lerdof melakukan perubahan awal dengan menciptakan PHP/FI

versi 2. Pada versi ini, pemrograman dilakukan dengan menempelkan

kode terstruktur kedalam tag HTML. Sejak saat itu, PHP menjadi bahasa

yang sangat populer. Dalam pengembangannya selanjutnya, dengan

mempertahankan konsep awal dan penggabungan langsung bersama

HTML lewat parsing terciptalah PHP versi 3. Terdapat lebih dari 50.000

orang menggunakan PHP untuk diimplementasikan kedalam web-nya

pada saat itu. Selanjutnya, pengembangan di lanjutkan dengan

meningkatkan performa kecepatan dari PHP agar dapat digunakan dalam

jangka waktu yang panjang (Gilmore, 2008, p2).

2.16 Hyper Text Markup Language

Hypertext Markup Language (HTML) adalah sebuah markup language,

yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web agar dapat dikenali secara

sintaks, sehingga suatu halaman tersebut dapat ditampilkan kedalam suatu web

browser. HTML dikembangkan oleh ilmuwan di CERN, agar suatu dokumen

elektronik dapat digunakan untuk membagikan layanan multimedia. HTML

dapat menyatukan berbagai elemen multimedia, seperti gambar, suara, dan teks,

dan dapat didistribusikan oleh siapa saja melalui internet. (Musicano &

Kennedy, 2000, p7).

58

2.17 Captive Portal

Captive portal adalah sebuah router atau host gateway yang memblokir

lalu lintas data sebelum user melakukan otentikasi. (Hole, Dyrnes, &

Thorsheim,2005,p31).

Operasi captive portal adalah sebagai berikut:

- Mengizinkan perangkat user untuk mendapatkan IP address dari server

DHCP.

- Memblokir lalu lintas data, kecuali lalu lintas data ke captive portal server.

- Mengalihkan lalu lintas data web dari perangkat user ke captive portal.

- Menampilkan sebuah website yang berisi login screen, atau persyaratan

tertentu dari pihak penyedia data.

- Memberikan akses ke layanan yang tersedia, apabila user telah melakukan

login, atau menyetujui persyaratan yang ada.

Gambar 2.16 Cara Kerja Captive Portal.

2.18 MikroTik

MikroTik (singkatan dari Mikrotīkls, yang berarti perangkat jaringan

kecil) adalah sebuah perusahaan jaringan yang berasal dari Latvia, Riga, dan

59

ditemukan pada tahun 1995. MikroTik bergerak pada bidang pengembangan

router dan wireless ISP system, dan menyuplai perangkat jaringan di seluruh

dunia.

MikroTik mengembangkan sebuah sistem operasi router berbasis linux

pada tahun 1997, yang bernama RouterOS. Pada tahun 2002, MikroTik

memproduksi perangkat sendiri, yaitu RouterBOARD.