bab 2 landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2009-1-00449-sias bab 2.pdf ·...

29
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2003, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. 2.1.2 Pengertian Informasi Menurut Swastha dan Sukotjo (2000, p160), informasi merupakan sejumlah data yang telah diproses dan disajikan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pengambilan keputusan. 2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut O’Brien (2003, p7), Sistem Informasi adalah sebuah kombinasi manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data yang dikumpulkan, ditransformasikan serta penyebaran informasi dalam sebuah organisasi.

Upload: dinhtu

Post on 13-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori - teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2003, p29), sistem adalah sekelompok komponen

yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan

menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang

teratur.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Swastha dan Sukotjo (2000, p160), informasi merupakan

sejumlah data yang telah diproses dan disajikan sedemikian rupa sehingga dapat

digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pengambilan keputusan.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2003, p7), Sistem Informasi adalah sebuah kombinasi

manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data yang

dikumpulkan, ditransformasikan serta penyebaran informasi dalam sebuah

organisasi.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

7

2.1.4 Pengertian Eksekutif

Menurut McLeod dan Schell (2004, p231), eksekutif adalah manajer

tingkat atas dari hirarki organisasi yang berpengaruh kuat pada perusahaan.

Pengaruh ini diperoleh dengan terlibat dalam perencanaan strategis dan

menetapkan kebijakan perusahaan. Eksekutif berorientasi pada perusahaan,

memberikan nilai yang lebih tinggi bagi kesejahteraan perusahaan daripada

kesejahteraan unit-unit individual perusahaan.

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif

Menurut O’Brien (2001, p364), Sistem Informasi Eksekutif adalah suatu

sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan cara yang mudah bagi

eksekutif untuk memperoleh informasi penting yang mereka inginkan dengan

format yang sesuai dengan keinginan mereka.

2.1.6 Keuntungan Sistem Informasi Eksekutif

Menurut Houdeshel et al (1997, p8), Sistem Informasi Eksekutif

memiliki beberapa kelebihan antara lain :

1. informasi yang lebih terkini

2. akses yang lebih baik ke data operasional

3. akses yang lebih baik ke database yang saling bekerjasama

4. informasi yang lebih singkat dan relevan

5. penambahan informasi atau informasi baru

6. informasi lebih mengenai lingkungan eksternal

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

8

7. informasi yang lebih kompetitif

8. akses yang lebih baik ke database eksternal

9. akses informasi lebih cepat

10. mengurangi biaya kertas

2.1.7 Kerugian Sistem Informasi Eksekutif

Menurut Turban dan Aronson (2001, p311), kerugian Sistem Informasi

Eksekutif antara lain :

1. data tidak aman, baik secara fisik maupun penggunaan data oleh user lain

2. kesulitan memelihara data yang ada

3. implementasi memerlukan biaya yang besar untuk perusahaan yang kecil

2.1.8 Karakteristik Sistem Informasi Eksekutif

Menurut Turban dan Aronson (2001, p310-p314), karakteristik Sistem

Informasi Eksekutif adalah sebagai berikut :

1. Drill Down

Salah satu kemampuan Sistem Informasi Eksekutif yang paling

bermanfaat yaitu menyediakan rincian dari informasi yang diberikan. Dengan

teknik ini, eksekutif akan mendapatkan gambaran sekilas tentang informasi

yang disajikan. Kemudian secara bertahap mengambil informasi yang lebih

rinci sesuai dengan kebutuhan.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

9

2. Drill across

Pada dasarnya cara kerja drill across hampir sama dengan drill down,

bedanya drill accross digunakan utuk melihat bagian informasi lain, bukan

detil pembentuk informasi tersebut.

3. Faktor Pendukung Keberhasilan (Critical Success Factor)

Merupakan faktor yang menjadi pertimbangan dalam mencapai tujuan

organisasi. Faktor-faktor tersebut dapat berupa strategi, pengelolaan

operasional dan sebagian besar diperoleh dari tiga sumber yaitu organisasi,

industri dan lingkungan.

4. Akses Stans (Status Access)

Dengan cara ini, data atau laporan yang terakhir dapat diakses setiap

waktu dengan memungkinkan komunikasi jarak jauh.

5. Analisis Personal (Personal Analysis)

Merupakan kemampuan analisis yang terdapat dalam sistem pendukung.

Eksekutif dapat memungkinkan sistem pendukung tersebut untuk melakukan

isi dari database, alat pemrograman yang dapat digunakan seperti Lotus 123,

Microsoft Excel, dan hasil informasinya disajikan.

6. Laporan Pengecualian (Exception Reporting)

Laporan pengecualian adalah penyajian informasi tentang penyimpangan

standar yang telah terjadi, dengan demikian eksekutif mengetahui kinerja

mana yang baik dan yang jelek.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

10

7. Komunikasi (Communication)

Eksekutif membutuhkan komunikasi dengan pihak lain. Komunikasi

dapat melalui email, transfer laporan yang ditujukan pada seseorang,

panggilan untuk pertemuan, atau pemberitaan komentar melalui internet.

Misalnya: Netscape Communicator, Microsoft Netmeeting dan Video

Teleconferencing.

8. Navigasi Informasi (Information Navigation)

Merupakan kemampuan untuk memeriksa data dalam jumlah besar

dengan cepat dan mudah.

9. Penggunaan Warna dan Audio (Use of Coloring and Audio)

Penggunaan warna dan audio sangat diperlukan untuk menandai kejadian

sesuatu yang dianggap penting. Contoh penggunaan warna: untuk menandai

pengeluaran tertinggi.

2.1.9 Model Sistem Informasi Eksekutif

Menurut McLeod dan Schell (2001, p330), di dalam konfigurasi sistem

informasi eksekutif yang berbasis komputer biasanya meliputi satu personal

computer. Pada perusahaan yang berskala besar, PC tersebut dihubungkan

dengan mainframe. Personal computer executive ini berfungsi sebagai executive

workstation. Konfigurasi peragkat kerasnya mencakup penyimpanan sekunder,

kebanyakan dalam bentuk harddisk yang menyimpan database eksekutif.

Database eksekutif berisi data dan informasi yang telah diproses sebelumnya

oleh komputer pusat perusahaan, kemudian eksekutif memilih dari menu untuk

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

11

menghasilkan tampilan layar yang telah disusun sebelumnya (preformatted), atau

untuk melakukan sebuah proses kecil. Sistem ini juga memungkinkan pemakai

menggunakan sistem pos elektronik perusahaan serta mengakses data dan

informasi lingkungan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

12

KomputerPersonal

PermintaanInformasi

TampilanInformasi

BasisData

Menyediakan Informasi

Perusahaan

Berita Penjelasan Muktahir

DatabasePerusahaan

Kotak PosElektronik

KoleksiPerangkat

Lunak

Workstation Eksekutif

Ke Workstation Eksekutif lain Ke Workstation Eksekutif lain

Informasi dan Data

Eksternal

Komputer Pusat

Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Eksekutif menurut McLeod dan Schell

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

13

2.1.10 Perbandingan SIE, SIM, SPK

Perbandingan SIE, SIM, SPK menurut Laudon (2002, p41) :

Tabel 2. 1 Perbandingan SIE, SIM, SPK

SIE SIM SPK Input Informasi

Kumpulan data (data eksternal dan internal)

Kumpulan data transaksi yang ada dan model yang sederhana

Data global, model analisis, alat analisa data

Pengolahan Informasi

Grafik, simulasi interaktif

Laporan rutin, menyederhanakan model dan analisis sederhana.

Analisis, simulasi, interaktif

Output Informasi

Kesimpulan (summary), laporan pengecualian (exception report), untuk menjawab pertanyaan

Kesimpulan, laporan pengecualian

Laporan khusus, untuk pengambilan keputusan dan pertanyaan (what if analysis)

Pengguna informasi

Manajer Senior Manajer Tingkat Menengah

Para professional dan staff manajer

2.2 Teori - teori Khusus

2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

2.2.1.1 Definisi Manajemen

Menurut Robins dan Coulter (2002, p6), manajemen adalah

proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja

agar diselesaikan secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang

lain.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

14

Menurut Gomes (2000, p1), manajemen berasal dari kata to

manage (Bahasa Inggris), yang artinya mengurus, mengatur,

melaksanakan dan mengelola.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang manajemen diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan proses mengkoordinasi

dan mengatur seluruh kegiatan agar lebih efektif dan efisien.

2.2.1.2 Definisi Sumber Daya Manusia

Menurut Gomes (2000, p1), sumber daya manusia adalah salah

satu sumber daya yang ada dalam organisasi, meliputi semua orang yang

melakukan aktivitas.

Menurut www.wikipedia.com, sumber daya manusia adalah

potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya

sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu

mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam

menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang

seimbang dan berkelanjutan.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang sumber daya manusia

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia merupakan

suatu potensi yang dimiliki oleh indivindu untuk melakukan aktivitas di

dalam perusahaan.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

15

2.2.1.3 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Mathis dan Jackson (2006, p3), manajemen sumber

daya manusia adalah rancangan-rancangan sistem formal dalam sebuah

organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif

dan efisien guna mencapai tujuan organisasional.

Sedangan menurut Dessler (2004, p2) Manajemen Sumber Daya

Manusia adalah suatu kebijakan atau praktek yang dilibatkan untuk

mengurusi aspek manusia atau sumber daya manusia termasuk

didalamnya manajemen penempatan, mencakup perekrutan, penyaringan,

pelatihan, pemberian penghargaan, dan penilaian.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang manajemen sumber

daya manusia diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber

daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan,

pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia untuk tercapainya

berbagai tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional dan

internasional.

2.2.2 Sistem Informasi SDM (SISDM)

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) menurut Dessler

(2004, 17) adalah komponen yang saling berhubungan yang bekerjasama

mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk

mendukung pembuatan keputusan, koordinasi, kontrol, analisis, dan visualisasi

dari aktivitas organisasi manajemen sumber daya manusia.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

16

Menurut Mathis dan Jackson (2006, p102), Sistem Informasi Sumber

Daya Manusia (SISDM) adalah sistem terintegrasi yang dirancang untuk

menyediakan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan SDM.

SISDM mempunyai dua tujuan utama dalam organisasi. Tujuan pertama adalah

untuk efisiensi administratif dan operasional, dan tujuan lainnya adalah untuk

efektivitas.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang SISDM diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa SISDM merupakan suatu sistem terkomputerisasi yang

digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga dapat

membantu dalam proses keputusan.

2.2.3 Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Terdapat beberapa fungsi manajemen sumber daya manusia, antara lain:

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,

pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan

pemberhentian.

2.2.4 Perekrutan

Berdasarkan Mathis dan Jackson (2006, p227), perekrutan (recruiting)

adalah proses menghasilkan satu kelompok pelamar yang memenuhi syarat untuk

pekerjaan-pekerjaan organisasional.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

17

Perekrutan tenaga kerja menurut Sastrohadiwaryo (2002, p138) adalah

suatu proses tenaga kerja dan mendorong serta memberikan pengharapan mereka

untuk melamar pekerjaan kepada perusahaan.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang perekrutan diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa perekrutan merupakan suatu proses dimana terdapat banyak

tenaga kerja yang melamar suatu pekerjaan kepada perusahaan.

2.2.5 Penilaian Kinerja

Menurut Mathis dan Jackson (2006, p378), kinerja (performance) pada

dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Dan

pengertian penilaian kinerja menurut Mathis dan Jackson (2006, p382) adalah

proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika

dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan

informasi tersebut kepada karyawan.

Menurut Sastrohadiwiryo (2002, p231) mengemukakan bahwa penilaian

kinerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan manajemen atau penyelia untuk

menilai kinerja tenaga kerja dengan cara membandingkan kinerja mereka atas

deskripsi pekerjaan dalam suatu periode tertentu biasanya setiap akhir tahun.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang penilaian kinerja diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja merupakan suatu proses penilaian

karyawan yang dilakukan secara berkala agar dapat mengembangkan

kemampuan karyawan.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

18

2.2.6 Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Menurut Dessler (2004, p216), pelatihan adalah proses mengajarkan

keterampilan yang dibutuhkan karyawan baru untuk melakukan pekerjaanya.

Menurut Sastrohadiwiryo (2002, p200), pelatihan adalah bagian dari

pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan

meningkatkan ketrampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu

yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek

daripada teori.

Menurut Mathis dan Jackson (2006, p350), pengembangan adalah

usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan para karyawan untuk menangani

beraneka tugas.

Menurut Mathis dan Jackson (2006, p351), pengembangan berbeda

dengan pelatihan. Pelatihan untuk sebagian besar memungkinkan mereka bisa

menjalankan mesin fotokopi, menjawab pertanyaan-pertanyaan layanan

langganan, mengemudikan truk, mengoperasikan komputer, atau merakit radio.

Akan tetapi, pengembangan di bidang seperti penilaian, tanggungjawab,

pembuatan keputusan, dan komunikasi memberikan tantangan yang lebih besar.

2.2.7 Mutasi dan Promosi

Berdasarkan http://fkip.uns.ac.id, mutasi adalah perpindahan posisi

jabatan dalam manajemen atau organisasi. Mutasi dapat disamakan dengan rotasi

kerja yaitu perpindahan karyawan dari satu bagian ke bagian yang lain yang

sejajar. Mutasi dapat juga diartikan sebagai kegiatan memindahkan karyawan

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

19

dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sejajar.

Pemindahan ini tidak disertai penambahan tugas dan tanggungjawab serta

kompensasi yang bersifat finansial, namun diharapkan karyawan mendapatkan

tugas yang lebih bervariasi.

Sedangkan promosi salah satu aspek dalam pengembangan manusia yang

sangat penting bagi organisasi. Perpindahan jabatan ini diikuti oleh peningkatan

beban tugas yang lebih berat, baik tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang

lebih tinggi. Adanya peningkatan beban kerja biasanya berdampak juga dengan

peningkatan penambahan atau penghasilan. Promosi juga dapat diartikan sebagai

proses perpindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi.

Seseorang yang dipromosikan biasanya dianggap mempunyai prestasi yang baik

atau rata-rata lebih tinggi dari prestasi karyawan yang lain. Jadi dalam promosi

merupakan perpindahan karyawan ke jenjang yang lebih tinggi disertai beban

dan tanggungjawab yang lebih besar dan adanya peningkatan kompensasi yang

diterima karyawan.

2.2.8 Turnover Karyawan

Berdasarkan Mathis dan Jackson (2006, p125), perputaran (turnover)

atau tingkat keluar masuk karyawan terjadi ketika karyawan meninggalkan

organisasi dan harus digantikan. Perputaran adalah proses dimana karyawan-

karyawan meninggalkan organisasi dan harus digantikan.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

20

2.2.9 Metode-metode yang digunakan

2.2.9.1 Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities,

Threats)

Menurut Coulter dan Robins (2002, p205), analisis SWOT

merupakan analisis dari kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan

serta ancaman-ancaman dari lingkungannya.

Menurut Rangkuti (2004, p18-p19), analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan. Penjelasan untuk analisis SWOT adalah:

A. Strengths

Adalah kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang

dibandingkan dengan para pesaingnya. Kekuatan perusahaan menunjuk

pada kemungkinan-kemungkinan adanya beberapa strategi tertentu yang

diharapkan dan akan berhasil dalam tujuan perusahaan.

B. Weakness

Adalah kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh suatu

perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelemahan perusahaan

menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang harus segera diperbaiki

oleh perusahaan guna memperoleh laba yang maksimal.

C. Opportunities

Adalah peluang pemasaran suatu bidang kebutuhan pembeli

dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

21

D. Threats

Adalah ancaman atau tantangan akibat kecenderungan atau

perkembangan yang kurang menguntungkan yang akan mengurangi

penjualan dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemesanan defensive.

BERBAGAI PELUANG

BERBAGAI ANCAMAN

KEKUATAN INTERNAL

KELEMAHANINTERNAL

1. Mendukung strategi agresif

2. Mendukung strategi diversifikasi

4. Mendukung strategi defensif

3. Mendukung strategi turn around

Gambar 2.2 Analisis SWOT (Sumber Rangkuti, 2004, p19)

Kuadran 1: Merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan

sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah

mendukung kebijakan yang agresif (Growth Oriental

Strategy).

Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai macam ancaman,

perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.

Strategi yang harus diterapkan adalah memanfaatkan

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

22

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk pasar).

Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi

di lain pihak perusahaan itu mendapat beberapa kendala

atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan

sehingga ini adalah meminimalkan masalah-masalah

internal perusahaan sehingga dapat merebut tetapi dilain

pihak perusahaan itu mendapat beberapa kendala atau

kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan sehingga ini

adalah meminimalkan masalah-masalah internal

perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang

lebih baik.

Kuadran 4: Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan

kelemahan internal.

2.2.9.2 Matriks SWOT

Menurut Rangkuti (2004, p31), matriks SWOT adalah alat yang

dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan. Matriks ini

menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman. Eksternal yang

dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan

yang dimilikinya.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

23

Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan

alternatif strategis seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.2 yaitu :

Strategi SO, Strategi ST, Strategi WO dan Strategi WT.

Tabel 2.2 Matriks SWOT (Sumber: Rangkuti, 2004, p31)

STRENGTHS (S) Tentukan faktor-faktor kekuatan internal

WEAKNESS (W) Tentukan faktor-faktor kelemahan internal

OPPORTUNITIES (O) Tentukan faktor peluang eksternal

STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan guna memanfaatkan peluang

STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

THREATS(T) Tentukan faktor ancaman eksternal

STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan guna mengatasi ancaman

STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

a. Srategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

24

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan

berusaha meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman.

2.2.9.3 Critical Success Faktor (CSF)

Menurut McLeod (1998, p446), CSF adalah faktor yang

menentukan keberhasilkan atau kegagalan segala jenis organisasi dan

CSF bervariasi dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Menurut Rockart dan Delong (McLeod 1998, p449-452)

mengidentifikasikan 8 CSF untuk mencapai SIE yang berhasil, yaitu:

1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen

Eksekutif tingkat puncak akan lebih disukai CEO (Chief Executif

Officer) yang dapat juga berfungsi sebagai sponsor eksekutif. Usaha

SIE yang paling berhasil adalah yang pengguna utamanya adalah

ekskutif puncak.

2. Sponsor Operasi

Adapun kemungkinan paling besar adalah adanya eksekutif puncak

yang terlalu sibuk untuk memberikan waktu dalam menjalankan

tugasnya, sehingga tugas tersebut harus diberikan kepada eksekutif

tingkat puncak yang lainnya seperti wakil presiden direktur.

3. Staff Jasa Informasi yang sesuai

Harus tersedianya spesialis informasi yang tidak hanya mengerti

teknologi informasi, tetapi juga mengerti cara eksekutif

menggunakan sistem tersebut. Area teknologi informasi yang dapat

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

25

diterapkan meliputi komunikasi data, database, dan Graphical User

Interface (GUI).

4. Teknologi Informasi yang sesuai

Pada penerapannya SIE seharusnya tidak berlebihan dan memasukan

perangkat keras atau lunak yang tidak benar-benar dibutuhkan,

sistem ini harus sederhana dan harus juga dapat memberikan

informasi tepat seperti yang eksekutif inginkan.

5. Manajemen Data

Tidak hanya cukup menampilkan, tetapi eksekutif harus mengetahui

seberapa tepatnya data tersebut. Hal ini dapat dicapai dengan

mengidentifikasi tanggalnya dan sebaiknya juga disertai dengan jam

pada saat data dimasukkan ke dalam sistem. Dalam hal ini dapat

dilakukan dengan cara drill down dengan bertanya kepada manajer

data atau keduanya.

6. Kaitannya yang jelas dengan tujuan bisnis.

Sebagaian besar SIE yang berhasil, dirancang untuk memecahkan

masalah-masalah yang spesifik atau memiliki kebutuhan yang dapat

ditangani oleh teknologi informasi.

7. Manajemen atas penyebaran dan Penolakan Organisasi

Jika seorang eksekutif menolak SIE, maka perlu dilakukan upaya

untuk mendapatkan dukungan. Strategi yang baik adalah strategi

yang dapat mengidentifikasikan suatu masalah tunggal yang

dihadapi eksekutif itu dan setelah itu segera diterapkan SIE.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

26

8. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem.

Pengalaman menunjukan bahwa jika manajemen tingkat atas mulai

menerima informasi dari SIE, manajer tingkat bawah ingin

menerima output yang sama.

Dari pengertian atas maka dapat disimpulkan bahwa CSF adalah

faktor-faktor yang harus menjadi bahan pertimbangan dalam mencapai

tujuan organisasi.

2.2.10 Pengertian UML

Menurut Booch et al (1999), Unified Modeling Language (UML) adalah

bahasa grafik untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, mengkontruksi, dan

mendokumentasi system software secara intensif.

UML memberikan suatu standar untuk menulis blueprint dari sistem,

melingkupi hal-hal konseptual, seperti proses bisnis dan system function, sebaik

hal-hal yang konkrit, seperti class yang ditulis dalam bahasa pemrograman yang

spesifik, skema database dan komponen software yang dapat digunakan kembali.

2.2.11 Konsep Sistem dan Objek Modelling

2.2.11.1 Objek, Attribute, Behaviour, dan Operations

Menurut Whitten et al (2004, p431), objek adalah sesuatu yang

dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan dan memiliki data untuk disimpan

memiliki behaviour yang saling berhubungan. Sedangkan menurut

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

27

Mathiasen (2000, p4), objek adalah suatu entitas yang mempunyai

identitas, state, dan behaviour. Contoh seperti customer, supplier,

karyawan.

Menurut Whitten et al (2004, p431), Attributes adalah data yang

dipresentasikan serta memiliki karakteristik yang menarik dari sebuah

objek. Menurut Mathiassen (2000, 92), atribut adalah property deskriptif

dari sebuah kelas atau event. Contoh seperti customer (objek) memiliki

nama (attribute). Sedangkan menurut Booch et al (1999, p50), Attributes

adalah nama property dari suatu class yang mendeskripsikan jarak suatu

nilai.

Menurut Whitten et al (2004, p432), Behaviour adalah apa yang

dapat dilakukan suatu objek. Dalam analisis berorientasi objek, behaviour

dari objek biasanya mengacu pada method, operation, dan service.

Menurut Booch et al (1999, p51), operation adalah

implementasi dari service yang dapat diminta dari setiap objek suatu

class yang mempengaruhi behaviour.

2.2.11.2 Class

Menurut Booch et al (1999, p49), class adalah deskripsi dari

objek-objek yang memiliki attributes yang sama, operation, relationship,

dan semantics. Setiap class harus diberi nama yang unik yang

membedakannya dari class yang lain. Menurut Mathiassen (2000, p4),

class adalah deskripsi dari sekumpulan objek yang memmpunyai struktur,

behavioural pattern dan atribut yang sama. Sedangkan menurut Whitten

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

28

et al (2004, p433), class adalah sekumpulan objek yang memiliki atribut

dan behavoiur yang sama.

Gambar 2.3 Class (Sumber : Booch et al p49)

2.2.12 Notasi Unfied Modeling Language (UML)

1. Class Diagram

Menurut Booch et al (1999, p95), class diagram adalah suatu

diagram yang menampilkan kumpulan class, interfaces, dan

collaborations serta menjelaskan hubungan mereka. Sedangkan menurut

Whitten et al (2004, p433), class diagram adalah suatu diagram yang

menggambarkan struktur sebuah sistem objek. Diagram ini menunjukkan

kelas objek dimana sistemnya terdiri dari hubungan antara kelas objek

tersebut.

Dalam UML, terdapat cara yang dapat menghubungkan antar benda,

baik secara logika atau fisik, adalah hubungan dari suatu model dalam

object-oriented modeling, terdapat tiga macam hubungan yang sangat

penting, yaitu :

− Dependency (Booch et al (1999, p63))

Dependency adalah suatu hubungan yang dapat suatu hubungan yang

menggunakan states yang merubah spesifikasi dari suatu hal yang dapat

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

29

berdampak pada lain hal yang digunakannya, tapi tidak perlu

kebalikannya.

− Generalization (Booch et al (1999, p64))

Generalization adalah hubungan antara hal-hal umum (biasanya

disebut superclass atau parent) dan sesuatu yang lebih spesifik dari hal

tersebut (biasanya disebut subclass atau child). Generalization berarti

bahwa objek dari anak dapat digunakan dimana saja parent berada, tapi

tidak kebalikannya.

Passenger Car

Taxi Private Car

Gambar 2.4 Generalization (Sumber : Mathiassen, p73)

− Association (Jacobson (1999, p65))

Association adalah suatu hubungan struktural yang secara khusus

objek dari suatu hal dihubungkan dengan objek lainnya.

Gambar 2.5 Association (Sumber : Mathiassen, p77)

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

30

Selain tiga hubungan diatas, terdapat empat hubungan yang termasuk

dalam association, yaitu :

− Name (Booch et al (1999, p66))

Name adalah nama yang kita berikan dalam hubungan association

untuk menjelaskan kealamian suatu hubungan.

− Role (Booch et al (1999, p66))

Role adalah hubungan semantik interfaces. Ketika class masuk dalam

hubungan association dengan class pada akhir association.

− Multiplicity (Booch et al (1999, p67))

Multiplicity adalah hubungan association yang menampilkan

hubungan antar objek.

− Aggregation (Booch et al (1999, p67)

Aggregation adalah association sederhana antara dua classes yang

menampilkan hubungan struktural antara peers, yang berarti kedua

classes secara konseptual berada pada level yang sama, tidak ada yang

lebih penting dari yang lain.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

31

Gambar 2.6 Class Diagram (Sumber : Mathiassen, p236)

2. Use Case Diagram

Menurut Booch et al (1999, p97), Use Case Diagram adalah suatu

diagram yang menunjukkan kumpulan use cases dan actors (semacam

class khusus) dan hubungan mereka. Use case diagram secara khusus

penting dalam mengorganisir dan membuat model behaviours dari suatu

sistem. Menurut Booch et al (1999, p235), use case diagram biasanya

mengandung :

• Use Cases

• Actors

• Dependency, generalization, dan hubungan asosiasi.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

32

Sedangkan menurut Whitten et al (2004, p271), Use case diagram

adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antar sistem dan

sistem eksternal dan user. Menurut Mathiassen (2009, p119), actor

adalah suatu abstraksi dari pengguna atau sistem lain yang berinteraksi

dengan sistem yang dari pengguna atau sistem lain yang berinteraksi

dengan sistem yang akan dibuat. Use case adalah sebuah pola interaksi

antara sistem dengan actor dan dalam application domain.

.

Gambar 2.7 Use Case Diagram (Sumber : Booch et al, p234)

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

33

3. Sequence Diagram

Menurut Whitten et al (2004, p441), Sequence Diagram secara grafis

menggambarkan bagaimana objek berinteraksi antara satu dengan yang

lainnya melalui messages dalam pengeksekusian use case atau operasi.

Sedangkan menurut Booch et al (1999, p97), Sequence Diagram

adalah suatu interaksi diagram yang menekankan pada waktu pengiriman

messages. Sebuah sequence diagram menunjukkan kumpulan objek dan

messages yang dikirim dan diterima oleh objek tersebut.

Gambar 2.8 Sequence Diagram (Sumber : Booch et al, p247)

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00449-SIAS Bab 2.pdf · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien

34

4. Navigation Diagram

Menurut Mathiassen (2004, p441), navigation diagram merupakan

bagian yang spesial dari statechart yang fokus pada keseluruhan yang

dinamis dari user interface. Navigation diagram berisi hubungan layar-

layar user interface melalui fungsi-fungsi yang disediakan.