bab 3 analisis investasi implementasi 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf ·...

38
50 BAB 3 ANALIS IS INVES TAS I IMPLEMENTAS I 3.1 Gambaran Umum PT Astra International Tbk 3.1.1 Sejarah Perusahaan Berikut sekilas catatan sejarah PT Astra International Tbk sejak berdiri hingga tahun 2007: 1957 Pada tanggal 20 Februari PT Astra International Inc. didirikan oleh William Soeryadjaya dan adiknya Tjia Kian Tie, beserta teman adiknya Liem Peng Hong, dan berkantor di Jalan Sabang No.36A Jakarta Pusat sebagai perusahaan perdagangan umum yang melaksanakan kegiatan ekspor impor dan perdagangan produk pertanian. Nama Astra diambil dari dewi Astrea yang menurut mitologi Yunani merupakan dewi terakhir yang menarik diri ke angkasa dan menjelma menjadi bintang dalam konstelasi Virgo. Perusahaan ini didirikan dengan suatu cita-cita besar yang tercermin dari nama dan logonya. Astra mulai berkembang setelah memenangkan kontrak dari PLN untuk mendatangkan generator set senilai US$ 8 juta yang diimpor dari Amerika Serikat. Dalam proses impor ini terdapat kesalahan sehingga LC yang sudah dibuka harus dipakai untuk mengimpor barang lain. Untuk itu Astra memutuskan untuk mengimpor 800 unit truk Chevrolet dalam bentuk semi knock-down dari General Motor yang juga

Upload: truongngoc

Post on 16-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

50

BAB 3

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI

3.1 Gambaran Umum PT Astra International Tbk

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Berikut sekilas catatan sejarah PT Astra International Tbk sejak berdiri

hingga tahun 2007:

‐ 1957

Pada tanggal 20 Februari PT Astra International Inc. didirikan

oleh William Soeryadjaya dan adiknya Tjia Kian Tie, beserta teman

adiknya Liem Peng Hong, dan berkantor di Jalan Sabang No.36A Jakarta

Pusat sebagai perusahaan perdagangan umum yang melaksanakan

kegiatan ekspor impor dan perdagangan produk pertanian.

Nama Astra diambil dari dewi Astrea yang menurut mitologi

Yunani merupakan dewi terakhir yang menarik diri ke angkasa dan

menjelma menjadi bintang dalam konstelasi Virgo. Perusahaan ini

didirikan dengan suatu cita-cita besar yang tercermin dari nama dan

logonya.

Astra mulai berkembang setelah memenangkan kontrak dari PLN

untuk mendatangkan generator set senilai US$ 8 juta yang diimpor dari

Amerika Serikat. Dalam proses impor ini terdapat kesalahan sehingga LC

yang sudah dibuka harus dipakai untuk mengimpor barang lain.

Untuk itu Astra memutuskan untuk mengimpor 800 unit truk

Chevrolet dalam bentuk semi knock-down dari General Motor yang juga

Page 2: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

51

produsen genset tersebut. Inilah titik awal Astra mulai bergerak di bidang

otomotif.

‐ 1965

Sejumlah truk Chevrolet yang di impor Astra mulai tiba di Jakarta

‐ 1969

Pada tanggal 25 Februari, Presiden Soeharto meresmikan PT

Gaya Motor. Perusahaan patungan antara Pemerintah RI dengan Astra ini

bergerak di bidang perakitan kendaraan bermotor roda empat. Pada

tanggal 1 Juli Astra ditunjuk sebagai distributor kendaraan bermotor

Toyota di Indonesia.

‐ 1970

Astra ditunjuk oleh Honda Motor Company (HMC) Jepang

sebagai distributor tunggal sepeda motor Honda. Pada tanggal 24

November Astra mendapat lisensi sebagai distributor alat perkantoran

Fuji Xerox di Indonesia.

‐ 1971

Pada tanggal 12 April PT Toyota-Astra Motor (TAM) didirikan

sebagai Agen Tunggal Toyota yang merupakan perusahaan patungan

antara Astra dan Toyota Motor Corporation (TMC). Pada tanggal 11 Juni,

Astra mendirikan PT Federal Motor sebagai pabrik perakitan sepeda

motor Honda dan pada tahun yang sama sepeda motor Honda S 90 z

(90cc) pun diluncurkan.

Page 3: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

52

‐ 1972

Seiring dengan pembangunan infrastruktur yang tumbuh pesat di

Indonesia, Astra mengembangkan usaha di bidang perdagangan dan

penyewaan alat berat dari berbagai merek dengan mendirikan PT United

Tractors (UT) pada tanggal 13 Oktober.

‐ 1973

UT ditunjuk sebagai distributor alat berat merek Komatsu di

Indonesia.Pada tanggal 9 Juli PT Multi Agro Corporation didirikan dan

bergerak di bidang pertanian dan perkebunan. Astra ditunjuk sebagai

agen tunggal produk-produk Daihatsu oleh Daihatsu Sales Co. Ltd,

Japan. Sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk mendorong produksi

komponen sepeda motor di Indonesia, PT Federal Motor bersama HMC

Jepang mendirikan PT Honda Federal pada tanggal 23 Juli.

‐ 1974

Toyota-Astra Motor meluncurkan sedan tipe Corolla yang sangat

populer di Indonesia. Astra bersama TMC mendirikan Yayasan Toyota-

Astra (YTA) sebagai wujud kepedulian perusahaan di bidang pendidikan

dengan memberikan beasiswa kepada pelajar yang berprestasi dan

bantuan peralatan pendidikan seperti mesin Toyota untuk sekolah

kejuruan dan universitas.

‐ 1975

PT Multi Astra yang dibangun sejak tanggal 13 April 1974,

diresmikan pada tanggal 20 Maret dengan kegiatan di bidang perakitan

kendaraan Toyota dan berlokasi di Jalan Sunter I, Jakarta Utara.

Page 4: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

53

‐ 1976

Untuk meningkatkan pemasaran dan layanan purna jual kendraan

Toyota, pada tanggal 1 Januari didirikan PT Astra Motor Sales yang

berlokasi di Jalan KH. Hasyim Ashari 29 Jakarta. Perusahaan yang

bergerak sebagai salah satu penyalur utama kendaraan Toyota kelak

fungsinya digantikan oleh AUTO2000.

PT Astra Graphia didirikan pada tanggal 22 April sebagai anak

perusahaan PT Astra International Inc. dengan kepemilikan saham 100%

sebagai distributor mesin fotokopi Xerox di Indonesia.

‐ 1977

Untuk memenuhi kebutuhan akan kendaraan niaga yang tangguh,

berkualitas dan irit, TAM meluncurkan Toyota Kijang. Pada kesempatan

tersebut Presiden Suharto berkenan hadir.

‐ 1979

Dengan semakin berkembangnya pasar Daihatsu di Indonesia,

didirikanlah PT Daihatsu Indonesia pada tanggal 31 Mei yang merupakan

perusahaan patungan antara Astra, Daihatsu Motor Sales Co., Daihatsu

Motor Sales dan Nichimen Corporation untuk memproduksi komponen

Daihatsu. Perusahaan ini diresmikan pada tanggal 22 Oktober.

‐ 1980

Astra mendirikan Yayasan Dharma Bhakti Astra guna membantu

dan membina perusahaan kecil dan menengah di bidang teknologi,

manajemen, produksi, pemasaran dan akses keuangan.

Page 5: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

54

‐ 1981

Setelah meraih sukses sebagai kendaraan niaga, TAM

meluncurkan Kijang minibus sebagai mobil keluarga di Indonesia.

‐ 1982

Untuk mendukung bisnis otomotif Grup Astra yang terus

meningkat, Astra membangun Divisi Jasa Keuangan yaitu dengan

mendirikan PT Raharja Sedaya yang bergerak dalam jasa pembiayaan

mobil.

‐ 1984

Setelah mencapai usia 27 tahun, pendiri dan manajemen Astra

merasa perlu untuk memiliki nilai-nilai perusahaan sebagai pedoman

dalam berbisnis. Untuk itu dirumuskan filosofi perusahaan yang

dinamakan ”Catur Dharma” yang dilanjutkan dengan penyusunan buku

”Etika Bisnis dan Etika Kerja” serta ”Astra Total Quality Control”.

‐ 1987

Kualitas dan popularitas Toyota Kijang menembus pasar

internasional dengan dimulainya ekspor perdana pada bulan Februari ke

Malaysia oleh Presiden Komisaris Astra William Soeryadjaya. Astra

mendirikan Yayasan Dana Pensiun Astra agar karyawan yang memasuki

masa purnakarya atau pensiun memperoleh jaminan hari tua.

‐ 1988

Untuk mendapatkan diversifikasi sumber pendanaan serta

mengembangkan usaha Perseroan, Astra menawarkan obligasi berjangka

Page 6: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

55

waktu 5 tahun senilai Rp 60 miliar yang dicatatkan di Bursa Efek

Surabaya. Astra mengakuisisi 68% saham PT Pantja Motor (PM), Agen

Tunggal Isuzu di Indonesia.

‐ 1989

Astra mendirikan Astra Education Training Centre (sekarang

disebut dengan Astra Management Development Institute), yang

menyediakan berbagai pelatihan bagi karyawan untuk mengembangkan

kompetensi dan jenjang karir. International Finance Corporation (IFC)

yang merupakan salah satu lembaga di bawah WorldBank, menempatkan

dananya di Astra sebagai penyertaan saham sebesar 6,6%. Hal ini

menggambarkan kepercayaan institusi kelas dunia terhadap Astra.

‐ 1990

Pada tanggal 4 April, Astra go public dengan menawarkan 30 juta

lembar saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Indeks BEJ mencatat

angka tertinggi pada penutupan hari listing saham Astra.

‐ 1991

Astra mendirikan PT Federal Adiwiraserasi cikal bakal Astra

Otoparts (AOP) yang mengelola bidang usaha komponen otomotif. PM

meluncurkan Isuzu Panther, primadona kendaraan penumpang bermesin

diesel di Indonesia.

‐ 1992

William Soeryadjaya pada bulan Juli menjelaskan kepada

manajemen Astra bahwa beliau meminta kesediaan Prof. Sumitro

Djojohadikusumo untuk menggantikannya sebagai Presiden Komisaris.

Page 7: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

56

Pada tanggal 18 September Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham

Astra menyetujui pengangkatan Prof. Sumitro Djojohadikusumo sebagai

Presiden Komisaris dan TP Rachmat sebagai Presiden Direktur.

‐ 1993

Pada tanggal 12 Maret Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Astra menyetujui pengangkatan Oskar Surjaatmadja sebagai Presiden

Komisaris menggantikan Prof. Sumitro Djojohadikusumo. Pada tahun

yang sama karena wafatnya Oskar Surjaatmadja, pada tanggal 27 Agustus

melalui RUPS Astra mengangkat AR Ramly sebagai Presiden Komisaris.

‐ 1995

Astra mendirikan Akademi Teknik Federal (sekarang disebut

dengan Politeknik Manufaktur Astra) yang menyediakan pendidikan

formal tingkat diploma di bidang manufaktur.

‐ 1997

Peluncuran Toyota Kijang ’Kapsul’ pada bulan Januari mendapat

sambutan positif dari masyarakat. Gedung Astra International

Management institute pada tanggal 11 Maret diresmikan oleh Presiden

Soeharto. RUPS pada tanggal 19 Februari memutuskan pengangkatan

Mohamad Hasan sebagai Presiden Komisaris dan mengangkat dua

komisaris baru, Anthony Salim dan Putera Sampoerna.

‐ 1998

Krisis moneter yang melanda Indonesia juga berimbas pada Astra

dan secara teknis Astra dapat dikatakan bangkrut karena beban hutang

sebesar US$ 1,1 miliar meningkat menjadi lebih dari 4 kali lipat

Page 8: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

57

disebabkan oleh merosotnya nilai Rupiah. RUPS mengangkat Rini MS

Suwandi sebagai Presiden Direktur menggantikan TP Rahmat dan

Somala Wiria sebagai Presiden Komisaris menggantikan Moh. Hasan.

‐ 1999

Astra menandatangani kesepakatan restrukturisasi hutang tahap

pertama. Proses ini merupakan yang tercepat dan terbaik dalam

restrukturisasi hutang sejak terjadinya krisis moneter di Tanah Air.

Manajemen Astra memperkenalkan logo baru dengan makna: lebih

dinamis, menggambarkan kemampuan dan kesempatan Astra yang tidak

terbatas, semangat Astra untuk menjelajahi dunia usaha dan inisiatif-

inisiatif baru serta go global.

‐ 2000

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Astra pada tanggal 8

Februari mengangkat TP Rachmat menggantikan Rini MS Soewandi dan

AR Ramly sebagai Presiden Komisaris. Saham Astra yang dikuasai oleh

Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebesar 38,4% dibeli oleh

konsorsium Cycle & Carriage Limited melalui tender offer pada tanggal

24 Maret.

Astra bersama BMW AG merestrukturisasi bisnis BMW di

Indonesia:

1. Astra memiliki 100% agen tunggal BMW melalui PT Tjahja Sakti

Motor Corp.

2. BMW Indonesia (dimiliki 100% BMW AG) berperan sebagai

distributor tunggal di Indonesia.

Page 9: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

58

3. Astra berperan sebagai salah satu dealer BMW.

Dalam melakukan restrukturisasi bisnis sepeda motor, Federal

Motor dan Honda Federal dilebur menjadi Astra Honda Motor mulai

Januari 2001. Komposisi saham PT Astra International dan Honda Motor

Co. berubah menjadi 50:50.

‐ 2001

Dengan berkembangnya bisnis Grup Astra, manajemen

menyesuaikan buku ”Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja”. Hal ini

berkaitan dengan makin ditingkatkannya implementasi Good Corporate

Governance (GCG) di Grup Astra.

‐ 2002

Hasil RUPS pada tanggal 25 Juni memutuskan pengangkatan

Budi Setiadharma sebagai Presiden Direktur dan TP Rachmat sebagai

Presiden Komisaris. Astra bersama Daihatsu Motor Corp., Jepang

melakukan restrukturisasi bisnis Daihatsu di Indonesia dimana saham

Astra yang semula 50% menjadi 31,87% sedangkan Daihatsu Motor

Corp. dari 40% menjadi 61,75% pada tanggal 5 Agustus.

Pada tanggal 19 Agustus Astra mendivestasi seluruh sahamnya

(74,56%) di Sumalindo Lestari Jaya sebagai bagian dari strategi jangka

panjang Astra untuk fokus pada bisnis utamanya. Astra

menyelenggarakan penawaran saham terbatas sebanyak 1,404 miliar

lembar saham pada tanggal 20 Desember senilai Rp 1,405 triliun. Sekitar

40% dari dana tersebut digunakan untuk membayar hutang pokok Astra

beserta bunganya.

Page 10: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

59

‐ 2003

Pada tanggal 20 Februari Astra sepakat dengan TMC

mereorganisasi bisnis Toyota di Indonesia melalui dua entitas bisnis,

yakni:

1. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk bidang

manufaktur dimana TMC memiliki saham 95% dan Astra 5%.

2. TAM untuk bidang distribusi dimana Astra memiliki 51% saham

dan TMC 49%.

Toyota berkolaborasi dengan Daihatsu meluncurkan Toyota

Avanza dan Daihatsu Xenia, kendaraan serba guna, berkualitas tinggi dan

harga yang kompetitif. Dua produk kembar ini mendapat sambutan yang

sangat luar biasa dari masyarakat.

‐ 2004

Astra mencapai release date lebih awal dalam restrukturisasi

hutang melalui refinancing. Astra bersama Standard Chartered Bank

mengambil alih 63% saham PT Permata Bank Tbk dari Perusahaan

Pengelola Asset. Kepemilikan Astra sebesar 31,5% yang kemudian

bertambah menjadi 44,51%. Peluncuran Toyota Kijang Inova pada bulan

September untuk mengantisipasi permintaan pasar global dan pencinta

Kijang di Indonesia.

‐ 2005

Hasil RUPS Astra pada tanggal 26 Mei antara lain mengangkat

Michael Dharmawan Ruslim sebagai Presiden Direktur dan Budi

Page 11: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

60

Setiadharma sebagai Presiden Komisaris. Presiden Republik Indonesia

Soesilo Bambang Yudhoyono, meresmikan pabrik sepeda motor Honda

yang ketiga di Cikarang yang memiliki kapasitas produksi sebesar 1 juta

unit/tahun sehingga total kapasitas produksi di Indonesia menjadi 3 juta

unit/tahun.

‐ 2006

Untuk meningkatkan pembelian kendaraan Toyota secara kredit di

Indonesia, Astra bersama Toyota Financial Services Corporation

mendirikan PT Toyota-Astra Financial Services.

Di bidang infrastruktur Astra melalui anak perusahaannya Astratel

Nusantara menambah portofolio bisnisnya dengan mengakuisisi 30%

saham PT PAM Lyonaise Jaya, perusahaan yang mengelola dan

mendistribusikan air bersih untuk daerah Jakarta bagian barat.

Di bidang otomotif, Honda meluncurkan Vario, sebuah produk

skuter otomatis. Kemudian, Toyota dan Daihatsu meluncurkan Toyota

Rush dan Daihatsu Terios. Astra Daihatsu Motor meresmikan pabrik

mesin berkapasitas 200.000 unit per tahun di Karawang. Dan pada tahun

yang sama juga meningkatkan kapasitas produksi pabrik perakitannya

dari 114.000 unit per tahun menjadi 150.000 unit per tahun.

‐ 2007

Pada tanggal 20 Februari Astra tepat berusia 50 tahun. Segenap

manajemen dan karyawan Grup Astra di seluruh Tanah Air merayakan

ulang tahun emas Astra ini dengan khidmat dan semarak serta melakukan

serangkaian kegiatan sosial. Astra menerbitkan buku ”Pedoman Tata

Page 12: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

61

Kelola Perusahaan Astra” (GCG Code of Conduct). Berkat kerja keras

dan kebersamaan seluruh manajemen dan karyawan Grup Astra,

perseroan membukukan rekor kinerja sepanjang sejarah Astra dengan

membukukan laba bersih Rp 6,519 triliun. Program Komunikasi Internal

yang dilaksanakan manajemen Astra secara konsisten telah membentuk

rasa kebersamaan, saling percaya, saling mengerti dan saling menghargai

diantara segenap eksekutif dan karyawan Astra.

3.1.2 Lokasi Perusahaan

PT Astra International Tbk beralamatkan di:

JL. Gaya Motor Raya No. 8

Sunter II – Jakarta Utara

14330

3.1.3 Visi dan Filosofi Perusahaan

3.1.3.1 Visi

‐ Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik

dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan

pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia,

struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi.

‐ Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah

lingkungan.

Page 13: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

62

3.1.3.2 Filosofi Perusahaan

PT Astra International Tbk memiliki filosofi perusahaan yang

dinamakan Catur Dharma, yang terdiri dari 4 pilar yaitu:

‐ Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara

‐ Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan

‐ Menghargai individu dan membina kerjasama

‐ Senantiasa mencapai yang terbaik

3.1.4 Sumber Daya Manusia PT Astra International Tbk

Jumlah karyawan PT Astra International Tbk per bulan Oktober 2010

adalah sebanyak 561 orang.

3.1.5 Struktur Bisnis PT Astra International Tbk

PT Astra International Tbk memiliki 6 lini bisnis yaitu:

‐ Otomotif

Astra menyediakan rangkaian produk-produk kendaraan bermotor roda

empat dan roda dua untuk konsumen di Indonesia. Beberapa nama anak

perusahaan dari PT Astra International Tbk yang termasuk dalam lini bisnis ini

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Astra Daihatsu Motor, PT

Isuzu Astra Motor Indonesia dan PT Astra Nissan Diesel Indonesia.

‐ Jasa Keuangan

Astra memiliki berbagai unit bisnis yang menyediakan produk dan jasa

keuangan berkualitas untuk mendukung aktivitas bisnis otomotif dan penjualan

Page 14: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

63

alat berat. Beberapa nama anak perusahaan dari PT Astra International Tbk

yang termasuk dalam lini bisnis ini Permata Bank, PT Federal International

Finance, PT Astra Sedaya Finance dan PT Asuransi Astra Buana.

‐ Alat Berat, Pertambangan dan Energi

Astra melayani kebutuhan akan ketersediaan alat berat untuk sektor

pertambangan, konstruksi, agribisnis dan kehutanan. Beberapa nama anak

perusahaan dari PT Astra International Tbk yang termasuk dalam lini bisnis ini

PT United Tractors, PT Pamapersada Nusantara, PT Traktor Nusantara dan PT

Bina Pertiwi.

‐ Agribisnis

Astra juga memiliki salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit

terbesar di Indonesia. Salah satu contoh anak perusahaan dari PT Astra

International Tbk yang termasuk dalam lini bisnis ini PT Astra Agro Lestari

dan seluruh anak perusahaannya.

‐ Teknologi Informasi

Teknologi informasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling

penting bagi sebuah perusahaan. Oleh karena itu Astra menyediakan solusi

teknologi informasi baik dalam hal document solution dan information

technology solution untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Beberapa nama anak perusahaan dari PT Astra International Tbk yang

termasuk dalam lini bisnis ini PT Astra Graphia Document Solution dan PT

Astra Graphia – IT.

Page 15: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

64

‐ Infrastruktur dan Mata Rantai Logistic

Astra menyediakan kebutuhan jasa di bidang infrastruktur, meliputi jalan

tol, telekomunikasi, penyediaan air bersih dan jasa logistik. Beberapa nama

anak perusahaan dari PT Astra International Tbk yang termasuk dalam lini

bisnis ini PT Marga Mandala Sakti, PT Palyja dan PT Serasi Auto Raya.

3.1.6 Struktur Organisasi PT Astra International Tbk

3.1.6.1 Struktur Organisasi Head Office

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Astra International Tbk

Page 16: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

65

3.1.6.2 Struktur Organisasi Corporate Human Capital Development

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Corporate Human Capital Development

Page 17: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

66

3.1.7 Fungsi dan Tanggung Jawab

3.1.7.1 Board of Commissioner

Dewan komisaris perseroan bertugas dan bertanggung jawab

mengawasi kebijakan dan pelaksanaan pengurusan perseroan oleh direksi serta

memberikan nasehat kepada direksi dan memastikan pelaksanaan prinsip-

prinsip Good Corporate Governance. Kedudukan masing-masing anggota

dewan komisaris termasuk presiden komisaris adalah setara dan segala tindakan

dewan komisaris dilakukan secara majelis. Presiden komisaris bertugas untuk

mengkoordinasikan kegiatan dewan komisaris.

3.1.7.2 Board of Director

Direksi bertugas dan bertanggung jawab atas pengelolaan perseroan

sesuai maksud dan tujuan perseroan. Pedoman Good Corporate Governance

perseroan menjelaskan bahwa kedudukan masing-masing anggota direksi

termasuk presiden direktur adalah setara, dan tugas presiden direktur adalah

mengkoordinasikan kegiatan direktur.

3.1.7.3 Executive Committee

Executive committee melakukan kajian atas setiap keputusan dan

kebijakan bisnis yang memerlukan persetujuan dewan komisaris .

3.1.7.4 Audit Committe

Audit committee bertugas memberikan advis kepada dewan komisaris

mengenai efektivitas mekanisme pengendalian internal serta kepatuhan

Page 18: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

67

terhadap ketentuan yang berlaku, termasuk ketentuan Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

3.1.7.5 Remuneration and Nomination Committee

Remuneration and nomination committee bertugas merekomendasikan

remunerasi bagi anggota dewan komisaris dan direksi serta pejabat senior

perseroan lainnya.

3.1.7.6 Corporate Secretary

Corporate Secretary Perusahaan bertanggung jawab atas beberapa

fungsi yang terkait dengan aspek kepatuhan dan keterbukaan. Corporate

Secretary Perusahaan memastikan bahwa prinsip-prinsip Good Corporate

Governance telah dimengerti dan telah diterapkan secara konsisten di

lingkungan Perseroan. Selain itu, Corporate Secretary Perusahaan bertugas

memastikan kebutuhan terhadap peraturan administrasi dan pelaporan tepat

waktu kepada otoritas Pasar Modal.

3.1.7.7 Corporate Planning and Strategy

Corporate planning and strategy bertanggung jawab untuk menentukan

strategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya serta pembuatan perencanaan

kegiatan untuk menjalankan strategi tersebut.

Page 19: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

68

3.1.7.8 Corporate Human Capital Development

Fungsi utama dari Corporate Human Capital Development adalah untuk

mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mengembangkan

sumber daya manusia yang telah dimiliki oleh melalui upaya-upaya yang

mengarah kepada penguatan kultur perusahaan yang mengacu kepada filosofi

perusahaan, yaitu catur dharma sehingga berdampak kepada perkembangan

bisnis perusahaan secara keseluruhan.

3.1.7.9 Corporate Communication

Tanggung jawab dari corporate communication adalah mewakili

perusahaan untuk membangun komunikasi konstruktif mengenai aktivitas dan

keberadaan astra kepada kalangan internal (karyawan) maupun eksternal seperti

media massa, pemerintah, dan kalangan masyarakat melalui upaya-upaya

komunikasi yang efektif. Selain itu, orporate communication juga bertanggang

jawab untuk menjalankan komunikasi yang efektif dengan para investor dan

analisis melalui penyediaan informasi yang terkait dengan kinerja usaha

perseroan dan arah kedepan.

3.1.7.10 Corporate Security, Environment and Social Responsibility

Tanggung jawab dari corporate security, environment and social

responsibility adalah menjalankan berbagai program sosial perusahaan

(corporate social responsibility), menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan

aman bagi seluruh karyawan yang dirumuskan dalam kerangka Astra Green

Company (AGC) serta menciptakan keamanan (security) di lingkungan kerja.

Page 20: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

69

3.1.7.11 Corporate Legal

Tanggung jawab dari corporate legal adalah menangani hal-hal yang

berkaitan dengan hukum baik di lingkungan internal (karyawan) maupun

eksternal (rekan bisnis) perusahaan guna menunjang kegiatan operasional

perusahaan.

3.1.7.12 Group Internal Audit

Fungsi utama Group Internal Audit (GIA) adalah memberikan

pendangan independen mengenai kondisi sistem kontrol internal perseroan.

Melalui penyelenggaraan pekerjaan audit, konsultasi mengenai masalah

pengendalian internal, quality assurance dan aktivitas terkait lainnya. AIG

mengevaluasi dan meningkatkan kecukupan dan efektivitas sistem kontrol

internal dengan memperhatikan tingkat resiko yang wajar di Perseroan dan

Grup.

3.1.7.13 Group Risk Management

Group Risk Management (GRM) menjalankan fungsi konsultasi dan

evaluasi bagi Direksi dengan mengacu kepada standar praktik terbaik, GRM

memfasilitasi sosialisasi dan implementasi kebijakan pengelolaan resiko dan

kebijakan terkait lainnya di lingkungan Astra Group. GRM juga berfungsi

memberikan kepastian kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit

mengenai pelaksanaan, kebijakan, serta dalam mengidentifikasi faktor-faktor

resiko utama dan efektivitas perangkat pengendalian resiko secara tepat waktu.

Page 21: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

70

3.1.7.14 Group Treasury

Group treasury bertanggung jawab menjalankan kegiatan perencanaan

dan pengawasan serta kebijakan internal yang berkaitan dengan finansial

perusahaan termasuk diantaranya budget, tax, pembayaran tagihan-tagihan

perusahaan.

3.1.7.15 Corporate Information System and Technology

Corporate information system & technology bertanggung jawab

menjalankan fungsi konsultasi akan kebutuhan sistem informasi bagi

perusahaan serta seluruh kegiatan yang berkaitan dengan support teknologi

komputer bagi kegiatan operasional sehari-hari perusahaan.

3.2 Kerangka Berpikir

Skema kerangka berfikir menjelaskan tentang kerangka pemikiran yang

digunakan oleh penulis dalam pembuatan skripsi ini agar penelitian yang

dilakukan menjadi lebih terarah. Berikut digambarkan skema kerangka berfikir

yang digunakan oleh penulis:

Page 22: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

71

Gambar 3.3 Skema Kerangka Berpikir

Langkah awal dari proses penelitian ini adalah penetapan topik, dimana

penulis memilih topik ”Information Economics”. Topik ini dipilih karena tidak

mudah bagi sebuah perusahaan untuk menghitung manfaat yang dapat diberikan

dari hasil implementasi sebuah teknologi informasi. Pada departemen Recruitment

& Assessment Services sebagai tempat penelitian dari topik ini, diharapkan

penulis dapat memberikan saran yang mungkin akan berguna bagi perusahaan

sebagai hasil dari penelitian.

Kemudian langkah selanjutnya adalah mendapatkan gambaran umum

tentang perusahaan dan obyek penelitian, dilanjutkan dengan mengidentifikasi

masalah yang muncul di departemen Recruitment & Assessment Services, yaitu

permasalahan mengenai evaluasi implementasi Astra Recruitment System.

Page 23: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

72

Setelah berhasil mengidentifikasi permasalahan mengenai evaluasi

implementasi Astra Recruitment System, penulis mencoba menjabarkan tujuan

dan manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya penulisan skipsi ini. Langkah

berikutnya adalah perumusan landasan teori yang akan dijadikan acuan dalam

melakukan analisis dan mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk proses

analisis, metode yang digunakan dalam mengumpulkan data tesebut adalah dengan

melalui metode observasi, penyebaran kuesioner, wawancara dan studi

kepustakaan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengolahan data.

Setelah semua data terkumpul maka dapat dilakukan perhitungan skor

implementasi Astra Recruitment System. Dalam melakukan analisis ini, penulis

menggunakan metode Information Economics, dimana dalam perhitungan ini

dibutuhkan nilai korporasi (corporate value) dan perhitungan risk and benefit yang

nantinya akan digunakan sebagai bobot pengali pada Information Economic

Scorecard.

Langkah selanjutnya adalah melakukan identifikas i setiap manfaat yang

diperoleh dengan adanya penerapan Astra Recruitment System dan dilakukan

perhitungan secara keseluruhan mengenai biaya-biaya yang berkaitan dengan

investasi dan pengimplementasian sistem, yaitu biaya pengembangan yang

dikeluarkan saat pertama kali investasi sistem tersebut dilaksanakan dan biaya

yang dikeluarkan selama lima tahun sistem berjalan.

Terdapat tiga macam manfaat yang dapat diidentifikasi yaitu manfaat yang

tidak kasat mata (intangible benefit), manfaat kasat mata (tangible benefit) dan

manfaat tidak kasat mata tapi dapat dihitung (quasi tangible benefit). Ketiga

manfaat ini beserta penilaian terhadap faktor domain bisnis dan domain teknologi

Page 24: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

73

nantinya akan menghasilkan analisis traditional cost and benefit dan skor

corporate value. Kemudian hasil dari analisis traditional cost and benefit dan skor

corporate value akan dipakai untuk perhitungan economic scorecard yang mana

skor akhir dari perhitungan economic scorecard akan menjadi acuan predikat dari

investasi Astra Recruitment System menggunakan teori skala likert.

Pengolahan data yang lain dilakukan dengan menganalisis kondisi

lingkungan perusahaan serta mempelajari gambaran umum dari Astra Recruitment

System. Hasil pengolahan data ini nantinya akan digabungkan dengan predikat

yang didapatkan oleh Astra Recruitment System dalam skala likert dan

menghasilkan ringkasan hasil pembobotan corporate value dan traditional cost

and benefit.

Tahap akhir yang dilakukan oleh penulis adalah membuat simpulan dari

hasil pengolahan data dan memberikan saran yang dapat dijadikan referensi oleh

perusahaan.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah:

‐ Observasi, melakukan pengamatan secara langsung terhadap lokasi obyek

penelitian.

‐ Kuesioner, membagikan kuesioner kepada berbagai pihak yang terlibat

dalam implementasi sistem

‐ Wawancara, melakukan tanya jawab dengan pihak yang berkepentingan

dalam perusahaan yang berkaitan untuk mendapatkan data yang diperlukan

untuk melakukan penelitian.

Page 25: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

74

‐ Studi pustaka, mempelajari serta membaca buku, jurnal, company profile

perusahaan untuk mendapatkan data mengenai perusahaan serta sistem

yang akan diimplementasikan.

3.4 Gambaran Umum Sistem

3.4.1 Bisnis Proses Astra Recruitment System

ARS mulai dikembangkan pada bulan September 2008 sampai bulan

Agustus 2009. Sistem ini mulai diimplementasikan pada bulan September 2009

di PT Astra International Tbk. ARS mendukung dalam proses penyeleksian

administratif para pelamar yang melamar pekerjaan di PT Astra International

Tbk. Sistem ini dimulai dari recruitment analyst memasang iklan lowongan kerja

di ARS berdasarkan kebutuhan man power yang ada di perusahaan. Iklan

lowongan kerja ini langsung tersambung dengan web perusahaan, jadi para

pelamar bisa langsung mengetahui lowongan pekerjaan yang ada di PT Astra

International Tbk dengan membuka web PT Astra International Tbk di

www.astra.co.id/career.

Setelah para pelamar melihat iklan lowongan kerja tersebut dan tertarik

untuk mengirimkan aplikasi surat lamaran dan CV (curiculum vitae), mereka tidak

perlu mengirimkan secara hard copy, tetapi cukup dengan membuat account di

web tersebut dan kemudian melakukan apply on line application.

Proses berikutnya adalah, ketika iklan lowongan kerja tersebut sudah

ditutup, recruitment analyst melakukan proses seleksi administratif dari semua

aplikasi yang masuk ke dalam ARS. Jika dulu sebelum ada ARS, proses seleksi

ini dilakukan secara manual dengan melihat semua surat lamaran dan CV hard

Page 26: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

75

copy yang masuk untuk kemudian dipilih siapa pelamar yang berhak mengikuti

proses seleksi selanjutnya. Namun, sekarang recruitment analyst hanya perlu

mengakses ARS untuk memilih siapa saja pelamar yang berhak mengikuti proses

seleksi lanjutan, ARS menyediakan fasilitas filterisasi CV dan surat lamaran

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan

man power yang ada. Hal ini tentunya dapat menghemat waktu dalam melakukan

proses penyeleksian administratif data pelamar. Setelah proses seleksi selesai,

maka daftar pelamar yang berhak mengikuti proses seleksi berikutnya akan di

download dalam bentuk sebuah file excel oleh admin recruitment.

Gambar 3.4 Gambaran Umum Astra Recruitment System

Data pelamar yang sudah tersedia dalam bentuk excel tersebut akan

digunakan oleh admin recruitment untuk menyiapkan daftar panggil yang akan

Page 27: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

76

disimpan dalam file sharing internal yang nantinya juga akan dapat diakses oleh

recruitment analyst. Daftar panggil ini juga akan digunakan oleh admin

recruitment untuk melakukan pengiriman SMS yang berisi informasi pelaksanaan

test kepada pelamar dengan menggunakan SMS machine. Setelah pengiriman sms

dilakukan maka pelamar akan menerima segala informasi yang berkaitan dengan

proses seleksi selanjutnya. Setelah menerima informasi tersebut, pelamar harus

menginformasikan apakah mereka bisa menghadiri proses seleksi (reply yes jika

bisa hadir atau reply reschedule jika tidak bisa hadir dan meminta alternatif

tanggal test yang berikutnya). Berdasarkan konfirmasi kehadiran dari pelamar,

kemudian admin recruitment membuat rekap hasil konfrimasi tersebut untuk

diletakkan di file sharing sehingga bisa diakses oleh recruitment analyst.

3.4.2 Spesifikasi Teknologi Informasi Astra Recruitment System

3.4.2.1 Hardware

‐ Server

‐ Personal Computer (PC)

‐ CPU / Processor, MainBoard, Memory, HDD, Monitor, Keyboard,

Mouse, Case, Graphic, LAN

3.4.2.2 Software

‐ Operating System:

Microsoft Windows Server 2003 Standard Edition Service Pack 2

Microsoft XP Professional

Page 28: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

77

‐ Web Browser

Internet Explorer

Mozilla Firefox

Opera

‐ Microsoft Visual Studio .Net

‐ Web Hosting

3.4.2.3 Bahasa Pemrograman

‐ ASP.net

3.4.2.4 Database

‐ Microsoft SQL Server 2008

3.4.2.5 Arsitektur Jaringan Astra Recruitment System

Gambar 3.5 Arsitektur Jaringan Astra Recruitment System

Page 29: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

78

3.5 Analisis Corporate Value

3.5.1 Pembobotan Nilai dan Resiko Korporasi PT Astra International Tbk

Pembobotan korporasi untuk teknologi informasi adalah mengidentifikasi

keterhubungan atau keterkaitan antara proses bisnis dari PT Astra International

Tbk khususnya Astra Recruitment System dengan dukungan teknologi informasi

yang dimiliki. Dalam kerangka kerja Information Economics menggunakan cost

and benefit, pembobotan terhadap nilai-nilai yang ada dalam perusahaan dapat

dilakukan terhadap dua hal yaitu pembobotan yang bersifat tangible (nyata) dan

yang bersifat intangible (tidak nyata). Pembobotan nilai (value) yang ada dalam

perusahaan, kemudian disesuaikan berdasarkan beberapa faktor seperti

pengembalian biaya investasi, kemampuan bersaing perusahaan, tingkat

dukungan teknologi perusahaan dan faktor lainnya yang dapat dilihat pada tabel

faktor dan pembobotan nilai perusahaan. Bobot maksimum untuk pembobotan

nilai adalah +5 sedangkan bobot minimumnya adalah 0. Selain pembobotan nilai,

pembobotan resiko juga perlu didapatkan sebagai faktor pengurang dalam

kesuksesan sebuah proyek sehingga dapat menentukan hasil akhir dari sebuah

investasi sistem. Bobot maksimum untuk pembobotan resiko adalah 0 sedangkan

bobot minimumnya adalah +5.

Pembobotan nilai dan resiko dapat dibagi lagi kedalam dua domain yaitu

domain bisnis dan domain teknologi. Sebuah perusahaan yang telah

menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan segala aktivitas bisnisnya

tentu telah memiliki kedua sisi tersebut. Dengan melakukan sistem pembobotan

nilai ini pada implementasi Astra Recruitment System di departemen

Recruitment & Assessment Services PT Astra International Tbk, maka PT Astra

Page 30: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

79

International Tbk berada pada kuadran B, yaitu kuadran Strategic yang berarti

PT Astra International Tbk yang pada khususnya departemen Recruitment &

Assessment Services telah memiliki sisi bisnis yang kuat dengan dukungan

sistem informasi yang juga kuat.

Gambar 3.6 Matriks Keterkaitan Bisnis dan TI pada PT Astra International Tbk

3.5.2 Penilaian Faktor Domain Bisnis

3.5.2.1 Return of Investment (ROI)

Manajemen organisasi memandang bahwa faktor ini memang dianggap

penting, tapi berdasarkan tujuan pada saat mengembangkannya bahwa ARS

dibangun untuk meningkatkan efisiensi proses dimana terdapat penekanan

terhadap pengurangan biaya operasional namum bukan pada peningkatan

keuntungan organisasi secara langsung maka Return of Investment (ROI) ini

diberi bobot +3.

3.5.2.2 Strategic Match

Manajemen perusahaan memandang bahwa Astra Recruitment System

mempunyai pernanan yang cukup penting untuk membantu departemen terkait

Page 31: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

80

dalam menjalankan aktivitasnya secara keeluruhan yang pada akhirnya dapat

membantu perusahaan untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan.

Berdasarkan sudut pandang ini maka, strategi match diberi bobot +3.

3.5.2.3 Competitive Advantage

Manajemen perusahaan memandang bahwa Astra Recruitment System

berperan dalam dalam memperoleh competitive advantage bagi perusahaan

sehingga perusahaan dapat bersaing bahkan unggul dari para pesaingnya.

Berdasarkan sudut pandang tersebut maka, competitive advantage diberi bobot

+4.

3.5.2.4 Management Information

Manajemen perusahaan memandang bahwa Astra Recruitment System

dapat mendukung core activities dari unit departemen terkait serta secara tidak

langsung juga mendukung core activities dari perusahaan. Berdasarkan sudut

pandang tersebut maka, management information diberi bobot +3.

3.5.2.5 Competitive Response

Sebelum mengimplementasikan Astra Recruitment System, perusahaan

sudah menggunakan teknologi informasi, namun sistem tersebut tidak

terintegrasi dengan sistem internal yang ada diperusahaan, sehingga membuat

proses tidak menjadi efisien.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka, perusahaan memutuskan

untuk dapat memperbaiki proses kerja agar lebih efekttif. Oleh karena itu

Page 32: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

81

dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut maka competitive response diberi

bobot +2.

3.5.2.6 Project or Organizational Risk

Manajemen perusahaan telah memiliki rencana yang baik dalam

mengimplementasikan teknologi informasi, serta memiliki sumber daya yang

siap akan perubahan sebagai dampak akan adanya teknologi informasi. Namun

langkah antisipasi yang baik kurang dilakukan dalam menghadapi perubahan

tersebut. Oleh karena itu untuk project or organizational risk diberi bobot -1.

3.5.3 Penilaian Faktor Domain Teknologi

3.5.3.1 Strategic IS Architecture

Penerapan Astra Recruitment System oleh perusahaan merupakan

bagian dari blue print strategi sistem informasi secara keseluruhan yang

dimiliki oleh perusahaan. Berdasarkan sudut pandang ini maka, strategic

information system architecture diberi bobot +3.

3.5.3.2 Definitional Uncertainty

Resiko yang mungkin timbul akan adanya ketidakpastian dari sebuah

kebutuhan harus diminimalisasi dikarenakan tentunya dapat membuat bagian

teknologi informasi perusahaan kesulitan untuk menyediakan solusi akan

adanya kebutuhan tersebut. Untuk meminimalisasi akan adanya ketidakpastian

tersebut, perusahaan telah mendefinisikan kebutuhannya secara jelas, termasuk

spesifikasi dan lingkungan penelitiannya namun tidak menutup kemungkinan

Page 33: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

82

akan adanya perubahan-perubahan kecil yang dilakukan sesuai dengan

kebutuhan dari organisasi. Oleh karena itu, untuk definitional uncer tainty diberi

bobot -2.

3.5.3.3 Technical Uncertainty

Perusahaan telah membuat rencana yang baik secara teknis untuk

sebuah implementasi teknologi informasi agar dapat membantu menjalankan

bisnis dengan baik. Namun tidak menutup kemungkinan akan adanya

penunjukkan pihak ketiga untuk dapat membantu perusahaan dalam

mengimplementasikan sebuah teknologi informasi, tentunya penunjukan pihak

ketiga ini didasari oleh beberapa pertimbangan. Dengan adanya hal tersebut

maka, technical uncertanty diberi bobot -3.

3.5.3.4 IS Infrastructure Risk

Resiko yang mungkin muncul dengan adanya sebuah implementasi

teknologi informasi adalah berubahnya infrastruktur sistem informasi yang

sedang berjalan dalam perusahaan karena kebutuhan akan database baru,

aplikasi baru, dan sistem distribusi data yang baru. Namun tentunya perubahan

yang telah disesuaikan dengan infrastruktur yang dimiliki agar terjadi

keselarasan oleh karena itu maka information system infrastructure risk diberi

bobot -1.

Page 34: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

83

3.5.4 Hasil Pembobotan dan Nilai Resiko Korporat

Dari hasil analisis penentuan bobot yang telah dilakukan oleh pihak

manajemen perusahaan, menghasilkan ringkasan tabel bobot dan nilai

maksimum terhadap masing-masing faktor baik pada domain bisnis maupun

teknologi domain. Hasil analsis ini dapat dilihat pada tabel dibawah.

Business Domain Values and Risks Evaluation Range Weight

1. Return of Investment 0 - 5 3

2. Strategic Match 0 - 5 3

3. Competitve Advantage 0 - 5 4

4. Management Information 0 - 5 3

5. Competitive Response 0 - 5 2

6. Project or Organizational Risk 0 - 5 -1

Technology Domain Values and Risk Evaluation Range Weight

1. IS Strategic Architecture 0 - 5 3

2. Definitional Uncertainty 0 - 5 -2

3. Technical Uncert ainty 0 - 5 -3

4. IS Infrastructure Risk 0 - 5 -1

Total Value 18

Total Risk and Uncertainty -7

Tabel 3.1 Hasil Pembobotan Nilai dan Resiko Korporat

3.5.5 Penilaian Faktor Domain Bisnis

Pembobotan yang dilakukan pada sub bab ini dilakukan berdasarkan

kesesuaian antara investasi aplikasi teknologi informasi dengan kondisi

perusahaan pada saat ini, dalam hal ini adanya kesesuaian antara aplikasi ARS

dengan keadaan PT Astra International Tbk. Nilai faktor domain bisnis diperoleh

Page 35: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

84

dari hasil kuesioner dengan dengan karyawan dalam domain bisnis yang

menggunakan atau berhubungan langsung dengan aplikasi ARS.

Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk mendapatkan skor dari faktor-

faktor domain bisnis terhadap proyek sistem informasi yang dibangun disamping

perhitungan ROI sederhana yang dilakukan.pada tabel dibawah ini telah dihitung

skor rata-rata dari masing-masing nilai dan resiko dalam domain bisnis yang

nantinya akan digunakan untuk melengkapi Information Economics Scorecard.

Hasil perhitungan faktor domain bisnis ini dapat dilihat pada tabel 3.2.

Faktor-Faktor Domain Bisnis Skor Responden

Total Skor

Skor Pembulatan

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 Rata-Rata

Strategic Match 4 4 3 4 5 5 2 1 27 3,6 4

Competitive Advantage 4 4 4 3 3 4 4 2 28 3,5 4

Management Information 5 4 3 4 3 5 3 5 32 4,0 4

Competitive Response 3 3 4 3 5 3 4 2 29 3,6 3

Project or Organizational Risk -2 0 -1 -1 -1 0 -2 -1 -8 -0,8 -1 Tabel 3.2 Rangkuman Kuesioner Faktor Domain Bisnis

Berdasarkan hasil rangkuman yang ada pada tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa :

‐ Strategic Match

Dari faktor ini dapat diketahui sejauh mana ARS dapat mendukung dan

membantu pencapaian strategis perusahaan. Dari hasil kuesioner yang telah

dibagikan, faktor strategic match memiliki bobot +4, dimana aplikasi ARS

secara langsung dapat mendukung sebagian dari strategi perusahaan.

Page 36: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

85

‐ Competitive Advantage

Faktor competitive advantage ini dimaksudkan untuk mendukung

perusahaan dengan mempertahankan dan meningkatkan keunggulan

bersaing perusahaan dari implementasi aplikasi ARS, dari kuesioner yang

telah dibagikan, faktor competitive advantage memiliki bobot +4, yang mana

dengan adanya aplikasi ARS perusahaan dapat lebih unggul dibandingkan

dengan para kompetitornya.

‐ Management Information

Maksud dari faktor ini adalah bagaimana aplikasi ARS dapat

menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan perusahaan. Dari hasil

kuesioner yang dibagikan, faktor management information memiliki bobot

+4, dikarenakan adanya aplikasi ARS dapat menyediakan informasi yang

dibutuhkan oleh perusahaan.

‐ Competitive Response

Faktor competitive response merupakan faktor yang menjelaskan

mengenai kerugian yang diterima perusahaan karena adanya penundaan

pengimplementasian aplikasi ARS. Dari hasil kuesioner yang dibagikan

competitive response diberi bobot +3, dapat disimpulkan bahwa dengan

adanya penundaan dalam pengimplementasian aplikasi ARS tidak terlalu

berpengaruh terhadap posisi kompetitif perusahaan.

‐ Project or Organizational Risk

Faktor ini berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

perubahan yang dilakukan dengan adanya implementasi aplikasi ARS. Dari

hasil kuesioner yang dibagikan, faktor project or organizational risk

Page 37: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

86

memiliki bobot -1. Dengan kesimpulan bahwa perusahaan telah memiliki

rencana yang baik terkait dengan perubahan yang mungkin terjadi dengan

adanya implementasi aplikasi ARS.

3.5.6 Penilaian Faktor Domain Teknologi

Selain penilaian faktor domain bisnis, dilakukan juga penilaian terhadap

faktor domain teknologi. Penilaian faktor domain teknologi ditujukan kepada

departemen teknologi informasi yang terlibat dalam pengembangan aplikasi

ARS. Sama halnya dengan faktor domain bisnis, faktor domain teknologi juga

nantinya akan digunakan untuk melengkapi Information Economics Scorecard.

Hasil perhitungan faktor domain teknologi ini dapat dilihat pada tabel 3.3.

Faktor-Faktor Domain Teknologi

Skor Responden Total Skor

Skor Pembulatan

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-Rata

Strategic IT Architecture 4 4 3 3 4 4 3 1 1 1 28 2,8 3

Definitional Uncertainty -4 -4 -4 -2 -2 -2 -3 0 0 -3 -24 -2,4 -2

Technical Uncertainty -4 -5 -4 -2 -3 -3 -2 -2 -2 -1 -28 -2,8 -3

IS Infrastructure Risk -4 -4 -2 -3 -3 -4 -3 -3 -3 -1 -30 -3 -3 Tabel 3.3 Rangkuman Kuesioner Faktor Domain Teknologi

Berdasarkan hasil rangkuman yang ada pada tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa :

‐ Strategic IT Architecture

Faktor ini berhubungan dengan evaluasi investasi suatu proyek dengan

strategi system informasi perusahaan. Dari hasil kuesioner yang dibagikan,

faktor strategic IT architecture memiliki bobot +3, yang mana aplikasi ARS

Page 38: BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00698-sias 3.pdf · ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI ... untuk mendatangkan generator set senilai US$

87

ini sudah termasuk ke dalam perencanaan arsitektur perusahaan, sehingga

mendapatkan nilai yang cukup baik.

‐ Definitional Uncertainty

Faktor definitional uncertainty bertujuan untuk menilai kejelasan dari

persyaratan kebutuhan dan spesifikasi sistem yang akan dikembangkan dan

juga menilai adanya perubahan non rutin yang terjadi. Dari hasil kuesioner

yang dibagikan, faktor definitional uncertainty memiliki bobot -2, dimana

dengan adanya aplikasi ARS diperlukan kebutuhan akan persyaratan berikut

dengan spesifikasi sistem yang jelas, dan tidak menutup kemungkinan

adanya perubahan non rutin dalam pengunaan aplikasi.

‐ Technical Uncertainty

Faktor technical uncertainty merupakan faktor mengenai kesiapan teknis

dalam pengimplementasian ARS. Dari hasil kuesione yang dibagikan, faktor

technical uncertainty memiliki bobot -3 dari rata-rata setiap komponennya.

‐ IS Infrastructure Risk

Faktor IS infrastructure risk merupakan faktor yang berhubungan dengan

resiko yang aka dihadapi oleh perusahaan dengan adanya implementasi

system baru dimana resikonya bersifat jangka pendek. Dari hasil kuesiner

yang dibagikan IS infrastructure risk memiliki bobot -3 karena implementasi

dari ARS membutuhkan perubahan yang cukup besar dan juga dibutuhkan

investasi awal untuk mengimplementasikan ARS, dan nantinya seiring

berjalannya waktu dibutuhkan beberapa investasi untuk mengoptimalkan

manfaat dari ARS.