skripsi bab 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2009-2-00698-ka bab 2.pdf ·...

41
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku merupakan teknologi informasi berbentuk software yang memberikan kemudahan bagi user dalam menjalankan prosedur pengadaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, melalui proses verifikasi, adding, editing, saving, dan printing, lalu menggunakannya untuk keperluan – keperluan bagian yang terkait seperti produksi, pembelian, penerimaan, dan akuntansi. 2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Menurut Turban, Rainer dan Potter (2003, p.15), “Information system is a collects, process, stores, analyzes, disseminates information for a specific purpose. Like any other system, an information system includes inputs (data, instructions) and outputs (reports, calculations)”. Sistem informasi adalah kumpulan, proses, penyimpanan, analisa, menggabungkan informasi untuk tujuan spesifik. Seperti sistem pada umumnya sistem informasi juga mempunyai input (data, instruksi) dan output (laporan, hasil perhitungan). 11

Upload: dinhduong

Post on 07-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

11 

 

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku

Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku merupakan teknologi

informasi berbentuk software yang memberikan kemudahan bagi user

dalam menjalankan prosedur pengadaan barang ataupun jasa yang

dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, melalui

proses verifikasi, adding, editing, saving, dan printing, lalu

menggunakannya untuk keperluan – keperluan bagian yang terkait seperti

produksi, pembelian, penerimaan, dan akuntansi.

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Turban, Rainer dan Potter (2003, p.15), “Information

system is a collects, process, stores, analyzes, disseminates information for

a specific purpose. Like any other system, an information system includes

inputs (data, instructions) and outputs (reports, calculations)”. Sistem

informasi adalah kumpulan, proses, penyimpanan, analisa, menggabungkan

informasi untuk tujuan spesifik. Seperti sistem pada umumnya sistem

informasi juga mempunyai input (data, instruksi) dan output (laporan, hasil

perhitungan).

11 

Page 2: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

12 

 

 

Menurut Shneiderman (1998, p.15), sistem informasi yang baik

hendaklah user friendly atau yang mudah dimengerti oleh pemakainya. Ada

lima kriteria yang harus dapat dipenuhi oleh sistem interaksi manusia-

komputer, yaitu

1. Time to learn (waktu belajar)

Merupakan berapa lama waktu yang diperlukan oleh user untuk

mempelajari perintah-perintah yang ada dalam sistem untuk melakukan

suatu tugas.

2. Speed of performance (kecepatan kinerja)

Merupakan berapa lama waktu yang diperlukan oleh sistem untuk

merespon perintah yang diberikan oleh user.

3. Rate of error by user (tingkat kesalahan pemakai)

Jumlah dan jenis kesalahan yang dilakukan atau terjadi pada saat user

melaksanakan tugas-tugasnya.

4. Retention over time (retensi daya ingat)

Merupakan kemampuan user mengingat pengetahuan mereka setelah

jangka waktu tertentu. Berhubungan dengan waktu belajar dan

frekuensi penggunaan suatu apikasi.

5. Subjective satisfaction (kepuasan subjektif)

Merupakan Kepuasan User dalam menggunakan berbagai aspek yang

ada di dalam sistem dan seberapa jauh user menyukai sistem tersebut.

Jawaban dari pertanyaan ini dapat diperoleh melalui wawancara atau

Page 3: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

13 

 

 

dengan angket yang meliputi skala kepuasan dan ruang untuk

memeberikan komentar secara bebas.

Berdasarkan pendapat O’Brien (2005, p.29), sistem adalah

sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk

mencapai tujuan bersama dengan menerima input, serta menghasilkan

output dalam proses transformasi yang teratur.

Menurut Laudon dan Laudon (2002, p.8), informasi adalah data

yang telah diolah dalam suatu bentuk yang berarti dan berguna bagi

manusia. Sedangkan data itu sendiri terdiri dari fakta-fakta dan angka-

angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai.

Menurut (http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi), sistem

informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan

atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data

menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan

pengambilan keputusan, dan sistem informasi adalah satu kesatuan data

olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output

yang baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.

2.1.3 Pengertian Pembelian

Menurut(http://indonesia.smetoolkit.org/indonesia/id/content/id/435

/Pengelolaan-Bahan-Anda), pembelian adalah proses penemuan sumber

dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang

disebut Pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan

Page 4: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

14 

 

 

dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa

yang dipersyaratkan.

Menurut (http://www2.winthrop.edu/procurement/), purchasing is

the process of procuring the proper requirement, at the time needed, for the

lowest possible costs from a reliable source. Pembelian adalah proses

pengadaan sejumlah kebutuhan yang diperlukan pada waktu yang tepat

dengan harga serendah mungkin dari sumber yang dapat diandalkan.

Menurut (en.wiktionary.org/wiki/purchase), purchasing is the act of

seeking, getting, or obtaining something. Pembelian adalah sebuah

tindakan untuk mencari, mendapatkan, atau memiliki sesuatu.

Menurut (en.wikipedia.org/wiki/Purchasing), purchasing refers to a

business or organization attempting to acquire goods or services to

accomplish the goals of the enterprise. Pembelian menunjuk kepada bisnis

atau organisasi yg melakukan sesuatu untuk mendapatkan barang ataupun

jasa dalam memenuhi tujuan perusahaan.

2.1.4 Pengertian Bahan baku

Menurut(http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=2009030

1021941AabFxde), bahan baku adalah material atau bahan dasar yg

diperlukan utk menghasilkan suatu produk tertentu setelah melewati suatu

proses tertentu.

Menurut(http://www.palmoilmill-community.com/raw-material/40-

kelapa-sawit/44-kelapa-sawit), bahan baku adalah bahan dasar atau bahan

Page 5: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

15 

 

 

mentah yang digunakan dalam proses produksi sehingga menjadi bahan

jadi.

Menurut(http://organisasi.org/faktor_pendukung_dan_penghambat_

industri_bisnis_perkembangan_dan_pembangunan_industry_ilmu_sosial_e

konomi_pembangunan), bahan baku adalah salah satu unsur penting yang

sangat mempengaruhi kegiatan produksi suatu industri.

2.1.5 Kesimpulan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku

Menurut teori-teori Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku diatas

maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi Pembelian Bahan

Baku merupakan teknologi informasi berbentuk software yang memberikan

kemudahan bagi user dalam menjalankan prosedur pengadaan barang

atupun jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan

perusahaan, melalui proses verifikasi, adding, editing, saving, dan printing

agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Berdasarkan analisis teori diatas, yang menjadi indikator adalah : 1)

Input, karena user memasukkan nomor induk karyawan, username, dan

password untuk masuk ke dalam Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku

dan selanjutnya memasukan data – data seperti kode bahan baku, nama

bahan baku, satuan, dan harga satuan. 2) Proses, karena user memverifikasi

dokumen – dokumen seperti formulir permintaan pembelian, copy surat

jalan, dan faktur. 3) Output, karena user membuat dan mencetak laporan

order pembelian bahan baku, laporan penerimaan bahan baku, laporan retur

pembelian bahan baku, dan laporan outstanding order yang nantinya

Page 6: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

16 

 

 

diserahkan kepada manajer. 4) Informasi, karena user mengolah data

pemasok (kode pemasok, alamat, dan nomor telepon), dan data bahan baku

(kode bahan baku, nama bahan baku, satuan, dan harga satuan) sehingga

menghasilkan faktur, memo debit, slip bayar, laporan penerimaan bahan

baku, laporan outstanding order, laporan retur pembelian, atau data master

secara lengkap dan akurat sehingga proses pembelian bahan baku dapat

berjalan dengan semestinya. 5) Terintegrasi, karena user dapat terhubung

melalui LAN (Local Area Network) antar sesama user dengan

menggunakan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku. Untuk

memudahkan user saat melakukan pengiriman informasi berupa formulir

permintaan pembelian, laporan outstanding order, dan slip bayar. Sehingga

user dari setiap bagian saling melengkapi proses pembelian bahan baku

yang dibutuhkan dari mulai formulir permintaan pembelian, surat order

pembelian, penerimaan barang, sampai dengan pembuatan laporan untuk

manajer. 6) Pengadaan, user menggunakan Sistem Informasi Pembelian

Bahan Baku untuk melakukan setiap pembelian bahan baku yang

dibutuhkan dalam proses produksi sesuai dengan tahapan dan prosedur

yang telah ditentukan oleh PT. Tonikitex Mfg. Corp. seperti pembuatan

formulir permintaan pembelian, surat order pembelian, bukti surat order

pembelian, copy surat jalan, dan sebagainya.

2.1.6 Sintesis Variabel Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku

Berdasarkan analisis teori – teori tersebut diatas, yang dimaksud

dengan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku adalah teknologi

Page 7: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

17 

 

 

informasi berbentuk software yang memberikan kemudahan bagi user

dalam menjalankan prosedur pengadaan barang ataupun jasa yang

dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, melalui

proses verifikasi, adding, editing, saving, dan printing, lalu

menggunakannya untuk keperluan – keperluan bagian yang terkait seperti

produksi, pembelian, penerimaan, dan akuntansi. Penggunaan Sistem

Informasi Pembelian Bahan Baku sangat dibutuhkan untuk meningkatkan

pengembangan suatu sistem yang sedang berjalan pada PT. Tonikitex Mfg.

Corp. divisi ekspor – impor agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan

dengan indikator : (1) Input (2) Proses (3) Output (4) Informasi (5)

Terintegrasi (6) Pengadaan.

2.1.7 Konstruk Variabel Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku

Berdasarkan sintesis dari teori – teori tersebut diatas, yang

dimaksud dengan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku dalam

penelitian ini adalah suatu ukuran dari berbagai macam kegiatan yang

dilakukan oleh PT. Tonikitex Mfg. Corp. khususnya bagian ekspor – impor

yang membantu dalam melakukan pembelian bahan baku yang dibutuhkan

sehingga memudahkan user dalam melakukan pekerjaannya meliputi

informasi bahan baku, dan pemasok dalam membuat surat order pembelian,

retur pembelian, memo debit, slip bayar, sampai pembuatan laporan rutin

seperti laporan order pembelian bahan baku, laporan penerimaan bahan

baku, dan laporan outstanding order sehingga user dapat mencapai tujuan

Page 8: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

18 

 

 

dan target yang diinginkan perusahaan dengan indikator yaitu : (1) Input

(2) Proses (3) Output (4) Informasi (5) Terintegrasi (6) Pengadaan.

2.1.8 Definisi Kinerja User

Menurut (http://saulcarliner.home.att.net/idbusiness/value3.htm),

User performance is users’ ability to perform these tasks. The way we

assess user performance varies, depending on the purpose of the

communication product. The following suggests general ways to assess

user performance for different types of communication products: training,

marketing, sharing scientific information, and using a product, service, or

policy. Kinerja User adalah kemampuan yang dimiliki user untuk

menyelesaikan semua tugasnya. Tujuan dari Kinerja User adalah untuk

mengukur sejauh mana user dapat menyelesaikan tugas-tugas utamanya.

Menurut (http://www.cmpevents.com), user performance is about

enabling users to reach their goals faster and more dependably. Systems

designed for user performance help people work more efficiently and make

fewer mistakes. Kinerja user adalah tentang bagaimana user mampu

mencapai tujuan mereka secara cepat dan lebih dapat diandalkan. Sistem

yang didesain untuk Kinerja User membantu orang bekerja secara lebih

efisien dan mengurangi kesalahan.

Menurut Hersey et al. (Wibowo, 2007, p.75), merumuskan adanya

tujuh faktor kinerja yang mempengaruhi kinerja dan dirumuskan dengan

akronim ACHIEVE.

1. A= Ability - Kemampuan (pengetahuan dan keterampilan)

Page 9: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

19 

 

 

2. C-Clarity - Kejelasan (pemahaman atau peranan daya persepsi)

3. H=Help - Bantuan (dukungan organisasi)

4. I=Incentive - Dorongan (motivasi atau kesediaan)

5. E=Evaluation - Penilaian (pelatihan dan umpan balik prestasi)

6. V=Validity - Kebenaran (sah dan praktek personalia yang sah)

7. E=Environment - Lingkungan (cocok dengan lingkungan)

Menurut Hans-Jörg Bullinger, Jurgen Ziegler (1999, p.73), A user’s

performance level may contain information about user’s preferences, a

user’s level of proficiency, frequency of dialog errors, time spent, a user’s

problem-solving approaches etc. Kinerja User mengandung informasi

tentang kecenderungan user dalam bekerja, tingkat keahlian user, frekuensi

dari dialog error (error yang terjadi pada sistem), waktu yang digunakan

untuk menyelesaikan error, pendekatan yang dilakukan user untuk

memecahkan masalah, dsb.

Menurut Anak Agung (2008, ii), Kinerja User merupakan

kompetensi user yang mana kompetensi merupakan seperangkat komponen

profesionalisme pengetahuan, ketrampilan, perilaku, yang harus dimiliki,

dihayati, dan dikuasai oleh user dalam melaksanakan tugas

keprofesionalannya.

2.1.9 Kesimpulan Kinerja User

Menururt teori-teori Kinerja User diatas maka dapat disimpulkan

bahwa Kinerja User merupakan kemampuan yang dimiliki user/pengguna

untuk menyelesaikan semua tugas profesionalnya secara cepat dan efisien

Page 10: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

20 

 

 

serta dapat diandalkan yang disebabkan karena tingginya kemampuan user

dalam memahami bidang pekerjaan yang ditekuni dengan dukungan dari

PT. Tonikitex Mfg. Corp. lewat training yang diberikan serta lingkungan

kerja yang kondusif sehingga memberikan motivasi kerja pada user untuk

dapat bekerja dengan baik pada PT. Tonikitex Mfg. Corp.

Berdasarkan analisis teori diatas, yang menjadi indikator variabel

Kinerja User adalah : 1) Menyelesaikan, karena user harus menyelesaikan

proses pembuatan laporan, pembuatan surat jalan, dan pembuatan surat

order pembelian untuk melengkapi pembelian bahan baku sehingga materi

yang dibutuhkan tiba tepat waktu dan kegiatan perusahaan berjalan

semestinya tanpa ada hambatan yang berarti. 2) Cepat, karena user dituntut

untuk dapat menyelesaikan proses pemasukan data, pembuatan laporan,

verivikasi data dalam waktu cepat agar dapat selesai sesuai tenggat waktu

yang ada. 3) Efisien, karena user harus dapat memproporsionalkan semua

fitur – fitur yang terdapat dalam Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku

sehingga dalam pemasukan data pembelian, pencetakan laporan (laporan

permintaan pembelian, laporan outstanding order, laporan penerimaan

bahan baku), dan verivikasi data (faktur, retur, slip bayar) tercipta efisiensi

waktu kerja. 4) Pengetahuan, karena user harus memiliki wawasan luas

terhadap perkembangan teknologi informasi agar dapat mengikuti

perkembangan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku. 5) Ketrampilan,

karena user yang terampil menggunakan Sistem Informasi Pembelian

Bahan Baku tentu akan dapat bekerja dengan lebih efisien karena tidak

Page 11: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

21 

 

 

memerlukan waktu yang lama untuk dapat menyelesaikan sebuah

pekerjaan. 6) Perilaku, karena sikap user dalam memberlakukan hardware

beserta software Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku seperti menjaga

kebersihan hardware, menjaga keamanan sistem dari virus, menjaga

kapasitas memori komputer dengan menghapus data yang tidak penting

(data pribadi), serta mematikan komputer saat tidak digunakan, akan

menghasilkan sebuah kinerja yang baik serta meningkatkan prodiktivitas.

2.1.10 SintesisVariabel Kinerja User

Berdasarkan analisis teori-teori tersebut diatas, yang dimaksud

dengan Kinerja User adalah kemampuan kerja yang dimiliki oleh user

dalam menggunakan sistem informasi yang tersedia pada perusahaan

tersebut, agar tujuan perusahaan bisa tercapai secara maksimal. Dengan

indikator yaitu (1) Menyelesaikan (2) Cepat (3) Efisien (4) Pengetahuan (5)

Keterampilan (6) Perilaku.

2.1.11 Konstruk Variabel Kinerja User

Berdasarkan sintesis dari teori-teori tersebut diatas, yang dimaksud

dengan Kinerja User adalah kemampuan kerja yang dimiliki oleh user

dalam menggunakan sistem informasi pada PT. Tonikitex Mfg. Corp.

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan serta hasil yang diinginkan. Dengan

indikator yaitu yaitu (1) Menyelesaikan (2) Cepat (3) Efisien (4)

Pengetahuan (5) Keterampilan (6) Perilaku.

Page 12: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

22 

 

 

2.1.12 Tabel Kisi-kisi Variabel

Tabel 2.1 Kisi – Kisi Variabel

Variabel Dimensi Indikator

(1) Sistem

Informasi

Pembelian

Bahan

Baku

(1). Input

(2). Proses

(3). Output

(4). Informasi

(5). Terintegrasi

(6). Pengadaan

 

Variabel Dimensi Indikator

(2) Kinerja

User

(1). Menyelesaikan

(2). Cepat

(3). Efisien

(4). Pengetahuan

(5). Keterampilan

(6). Perilaku

 

2.1.13 Kerangka Berpikir

Berdasarkan sintesis dari teori – teori tersebut diatas, yang

dimaksud dengan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku dalam

penelitian ini adalah suatu ukuran dari berbagai macam kegiatan yang

Page 13: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

23 

 

 

dilakukan oleh PT. Tonikitex Mfg. Corp. khususnya bagian ekspor – impor

yang membantu dalam melakukan pembelian bahan baku yang dibutuhkan

sehingga memudahkan user dalam melakukan pekerjaannya meliputi

informasi bahan baku, dan pemasok dalam membuat surat order pembelian,

retur pembelian, memo debit, slip bayar, sampai pembuatan laporan rutin

seperti laporan order pembelian bahan baku, laporan penerimaan bahan

baku, dan laporan outstanding order sehingga user dapat mencapai tujuan

dan target yang diinginkan perusahaan dengan indikator yaitu : (1) Input

(2) Proses (3) Output (4) Informasi (5) Terintegrasi (6) Pengadaan.

Berdasarkan sintesis dari teori-teori tersebut diatas, yang dimaksud

dengan Kinerja User adalah kemampuan kerja yang dimiliki oleh user

dalam menggunakan sistem informasi pada PT. Tonikitex Mfg. Corp.

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan serta hasil yang diinginkan. Dengan

indikator yaitu yaitu (1) Menyelesaikan (2) Cepat (3) Efisien (4)

Pengetahuan (5) Keterampilan (6) Perilaku.

Semakin baik Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku digunakan

akan semakin meningkatkan Kinerja User, maka diduga terdapat hubungan

antara Sistem informasi Pembelian Bahan Baku dengan Kinerja User.

2.1.14 Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan sebagai

berikut “Terdapat hubungan antara Sistem Informasi Pembelian Bahan

Baku dengan Kinerja user pada PT. Tonikitex Mfg. Corp. ”. Perumusan

statistiknya yaitu :

Page 14: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

24 

 

 

H0 : ρ1 = 0

Ha : ρ1 > 0

Sumber : Sudjana, Metode Statistika, (Tarsito,: Bandung 2005) p.379.

Keterangan :

ρ : Nilai Korelasi dalam Formulasi yang Dihipotesiskan

H0 : Hipotesis Nol

Ha : Hipotesis Alternatif

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Metodologi Penelitian

Menurut Sugiyono (2004, p1), metode penelitian merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara

ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri yaitu

rasional, empiris, dan sistematis.

Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara - cara

yang masuk akal, sehingga terjangkau dengan penalaran manusia. Empiris

berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia,

sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang

digunakan. Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empris

(teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukan

derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan

data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Sistematis berarti proses

Page 15: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

25 

 

 

yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah

tertentu yang bersifat logis.

Menurut Sugiyono (2004, p14), data penelitian dibagi menjadi 2

bagian yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data

yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kuantitatif

adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan.

Data kuantitatif terdiri dari dua data, yaitu data diskrit/nominal dan data

kontinum. Data nominal adalah data yang hanya dapat digolongkan secara

terpisah.Data kontinum terdiri dari data ordinal,interval, dan ratio.

2.2.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2004, p31) variabel penelitian adalah suatu hal

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tenteng hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau

objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu

objek dengan objek yang lain.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengemukakan variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Variable independent : variabel ini disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi

sebab timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam skripsi ini variabel

independent / bebasnya adalah Sistem Informasi Pembelian Bahan

Baku.

Page 16: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

26 

 

 

b. Variabel dependent : sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. Variabel dependent / terikat dalam

skripsi ini adalah Kinerja User.

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (1998, p.99) variabel adalah

objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas

atau independent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel

tak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variable (Y).

2.2.3 Populasi

Menurut Sugiyono (2004, p.72) Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Arikunto (2006, p.130) Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Apabila sesorang ingin meneliti semua elemen yang ada

dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi

sensus.

2.2.4 Sampel

Menurut Arikunto (2006, p.132), sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud

untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan

Page 17: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

27 

 

 

menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai

suatu yang berlaku bagi populasi.

Menurut Sugiyono (2004, p.74), sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

2.2.5 Teknik Sampling

Menurut Uma Sekaran (2000, h.53) sampling acak adalah sampling

dimana setiap elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk

dipilih sebagai subjek.

Berdasarkan pendapat Supranto (2000, h.55), sampling acak

(random sampling) ialah sampling dimana elemen-elemen sampelnya

ditentukan atau dipilih berdasarkan nilai probabilitas dan pemilihannya

secara acak.

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel

(Sugiyono, 2004, h.73).

Menurut Sugiyono (2004, h.74), teknik sampling dikelompokan

menjadi 2 yaitu :

1. Probability Sampling : teknik sampling yang memberikan peluang yang

sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel.

Teknik ini meliputi :

a. Simple Random Sampling.

Page 18: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

28 

 

 

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

ada dalam populasi tersebut.

b. Proportionate Startified Random Sampling.

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur

yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling.

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila

populasi berstrata tetapi kurang proporsional.

d. Cluster Sampling (area sampling).

Teknik sampling daerah digunakan untuk menetukan sampel bila

obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal

penduduk dari suatu negara, propinsi, kabupaten.

2. Nonprobability Sampling : teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik ini meliputi :

a. Sampling Sistematis

Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota

populasi yang telah diberi nomor urut.

b. Sampling Kuota

Page 19: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

29 

 

 

Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai

ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

c. Sampling Aksidental

Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan

sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu

cocok sebagai sumber data.

d. Sampling Purpopsive

Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

e. Sampling Jenuh

Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel.

f. Snowball Sampling

Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,

kemudian membesar. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari

populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut:

λ².N.P.Q

s =

d² (N-1) + λ².P.Q

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (CV. Alfabeta : Jakarta 2004), hal

81

Keterangan :

Page 20: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

30 

 

 

λ² dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%

P = Q = 0,5

D = 0,05 dengan s = jumlah sampel

Page 21: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

31 

 

 

Tabel 2.2

Tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu

dengan taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10%

N S

N S

N S

1% 5% 10% 1% 5% 10% 1% 5% 10%

10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247

15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248

20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251

25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254

30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255

35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257

40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259

45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261

50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263

55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263

60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263

65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266

70 63 58 56 500 285 205 176 20000 642 342 267

75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 268

80 71 65 62 600 315 221 187 40000 653 345 269

85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269

90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270

95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270

Page 22: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

32 

 

 

2.2.6 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif.

1. Skala Likert

Menurut Sugiyono (2004, p.86) Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini

telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut

sebagai variabel penelitian. Dengan Skala Likert, maka variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban

setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai negatif yang dapat berupa kata – kata

antara lain :

Page 23: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

33 

 

 

1.Sangat Setuju (SS)

2.Setuju (S)

3.Ragu – Ragu (RR)

4.Tidak Setuju (TS)

5.Sangat Tidak Setuju (STS)

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,

misalnya :

1 Setuju/Selalu/Sangat positif diberi skor 5

2 Setuju/sering/positif diberi skor 4

3 Ragu – ragu/kadang - kadang / netral diberi skor 3

4 Tidak setuju/Hampir tidak pernah / negatif diberi skor 2

5 Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah/Sangat Negatif diberi skor 1

2. Skala Guttman

Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas

yaitu “ya – tidak”; “benar – salah”; “pernah – tidak pernah”; “positif –

negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval

atau dikhotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan skala Guttman

bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu

permasalahan yang ditanyakan. Skala Guttman selain dapat dibuat

dalam bentuk pilohan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist.

Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol.

Page 24: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

34 

 

 

3. Semantic Deferential

Skala pengukuran yang berbentuk semantic deferential dikembangkan

oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya

bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam

satu garis kontinum yang jawabannya sangat positif terletak di bagian

kanan garis, dan jawaban sangat negatif terletak di bagian kiri garis,

atau sebaliknya.

4. Rating Scale

Dari ketiga skala pengukuran seperti yang telah dikemukakan, data

yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang kemudian

dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh

berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam

skala model rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu

dari jawaban kualitatif yang disediakan tetapi menjawab salah satu

jawaban kuantitatif yang telah disediakan Oleh karena itu rating scale

ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi

untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya.

Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah

harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif

jawaban pada setiap instrumen.

Page 25: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

35 

 

 

Menurut Sugiyono (2004, p.86) Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah

ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai

variabel penelitian.

Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai

titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan. Dalam penelitian ini, kami menggunakan skala

likert dengan penilaian sebagai berikut :

Untuk pertanyaan positif :

a. Sangat setuju diberi skor 5

b. Setuju diberi skor 4

c. Ragu-ragu diberi skor 3

d. Tidak setuju diberi skor 2

e. Sangat tidak setuju diberi skor 1

Untuk pertanyaan negatif :

a. Sangat setuju diberi skor 1

b. Setuju diberi skor 2

c. Ragu-ragu diberi skor 3

d. Tidak setuju diberi skor 4

e. Sangat tidak setuju diberi skor 5

Page 26: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

36 

 

 

2.2.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam buku Sugiyono (2004, p.129) dikatakan bahwa pengumpulan

data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai

cara. Teknik pengumpulan data bila dilihat dari segi teknik atau cara

pengumpulannya dapat dilakukan dengan cara kuesioner (angket),

observasi (pengamatan), dan gabungan keduanya.

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyatan atau pertanyaan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang

akan diukur dan atau apa yang bisa diharapkan dari responden. Beberapa

prinsip penting dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data

yaitu :

1. Prinsip Penulisan Angket

Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu : isi dan tujuan

pertanyaan, bahasa ynag digunakan mudah, pertanyaan tertutup

terbuka negative positif, pertanyaan tidak mendua, tidak

menanyakan hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak

mengarahkan, panjang pertanyaan, dan urutan pertanyaan.

2. Prinsip Pengukuran

Angket yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrumen

penelitian, yang digunkan untuk mengukur variabel yang akan

Page 27: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

37 

 

 

diteliti. Instrumen angket tersebut harus dapat digunakan untuk

mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang variabel yang

diukur. Supaya diperoleh data yang penelitian yang valid dan reliabel,

maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Instrumen

yang tidak valid dan reliabel bila digunakan untuk mengumpulkan data,

akan menghasilkan data yang tidak valid dan reliabel pula.

3. Penampilan Fisik

Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpulan data akan

mempengaruhi respon atau keseluruhan responden dalam mengisi

angket. Angket yang dibuat di kertas buram, akan mendapat respon

yang kurang menarik bagi responden, bila dibandingkan angket yang

tercetak di kertas bagus dan berwarna.

Menurut Uma Sekaran (2000, p.46), kuesioner merupakan

sekumpulan pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan, dimana responden

menjawab dengan banyak alternatif.

Menurut Suharsimi Arikunto (1998, p.229) sebelum kuesioner

disusun harus melalui beberapa prosedur, antara lain :

1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.

2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.

3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub – variabel yang lebih spesifik

dan tunggal.

Page 28: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

38 

 

 

4. Menentukan setiap jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk

menentukan teknik analisisnya.

2.2.8 Statistik

Menurut J. Supranto (2000, p.11) dalam arti sempit, statistik berarti

data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif), sedangkan dalam arti luas

statistik berarti suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,

pengolahan, penyajian, dan analisis data serta cara pengambilan keputusan

secara umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh.

Menurut Sugiyono (2004, p.142), teknik analisis data dalam

penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik

yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu :

1. Statistik deskriptif dan statistik inferensial

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum dan generalisasi. Statistik deskriptif dapat

digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan

tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana

sampel diambil.

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

Statistik ini akan cocok digunakan bila sample diambil dari populasi

Page 29: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

39 

 

 

yang jelas, dan teknik pengambilan sampel itu dilakukan dengan secara

random.

2. Statistik parametris dan statistic non-parametris.

Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi

melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sample.

Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data

interval dan rasio. Penelitian ini menggunakan statistik parametris,

karena sampel diambil dari populasi. Statistik parametris digunakan

untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji

ukuran populasi melalui data sampel. Dalam statistik, pengujian

parameter melalui statistik (data sampel) tersebut dinamakan uji

hipotesis statistik. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik

adalah penelitian yang menggunakan sampel. Statistik parametris

kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio.dan

statistik parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang

utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.

Selanjutnya dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data

homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas.

Stastistik non-parametris tidak menguji parameter populasi, tetapi

menguji distribusi. Statistic non-parametris tidak menuntut terpenuhi

banyak asumsi. Oleh karena itu. Statistic non-parametris sering disebut

Page 30: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

40 

 

 

“distribusi free” (bebas distribusi). Statistic non-parametris kebanyakan

digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal.

Menurut Sudjana (2002, p.2), statistik dipakai untuk menyatakan

kumpulan data. Bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel

dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.

Statistika merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara

pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan

kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.

2.2.9 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2004, p.156), hipotesis diartikan sebagai

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Secara statistis

hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi

(parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh

dari sample penelitian (statistik). Jadi maksudnya adalah taksiran keadaan

populasi melalui data sampel. Oleh karena itu dalam statistik yang diuji

adalah hipotetsis nol. Jadi hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya

perbedaan antara parameter dengan statistik (data sample).

Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis alternatif, yang

menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistik. Hipotesis nol

diberi notasi Ho dan hipotesis alternatif diberi notasi Ha.

Page 31: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

41 

 

 

Konsep dasar pengujian hipotesis terdiri dari :

1. Taraf kesalahan

Pada dasarnya menguji hipotesis itu adalah menaksir parameter

populasi berdasarkan data sampel.

Terdapat dua cara menaksir yaitu, a point estimate dan interval

estimate. A point estimate (titik taksiran) adalah suatu taksiran

parameter populasi berdasrkan satu nilai dari rata-rata data sampel.

Sedangkan interval estimate (taksiran interval) adalah suatu parameter

populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel. Makin besar

interval taksirannya maka akan semakin kecil kesalahannya.

2. Dua kesalahan dalam menguji hipotesis

Dalam menaksir parameter populasi berdasrkan data sample,

kemungkinan akan terdapat dua kesalahan, yaitu :

a. Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol

(Ho) yang benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat

kesalahan dinyatakan dengan α (baca alpha).

b. Kesalahan tipe II adalah kesalahan bila menerima hipotesis

yangsalah (seharusnya ditolak). Tingkat kesalah untuk dinyatakan

dengan β (baca betha).

Berdasarkan hal tersebut, maka hubungan antara keputusan menolak

atau menerima hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 32: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

42 

 

 

1. Keputusan menerima hipotesis nol yang benar, berarti tidak

membuat kesalahan.

2. Keputusan menerima hipotesis no yang salah, berarti terjadi

kesalahan tipe II (β).

3. Membuat keputusan menolak hipotetsis nol yang benar, berarti

terjadi kesalahan tipe I (α).

4. Membuat menolak hipotesis nol yang salah, berarti tidak membuat

kesalahan.

Menurut Sudjana (2002, p.219), hipotesis merupakan asumsi atau

dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang

sering dituntut untuk melakukan pengecekannya.

Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar oleh karena itu perlu

diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. Langkah

atau prosedur untuk menentukan apakan menerima atau menolak hipotesis

disebut pengujian hipotesis.

2.2.10 Uji Validitas

Dalam buku Sugiyono (2004, p.109), validitas berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Menurut Uma sekaran (2000, p.44), validitas memastikan

kemampuan dari instrumen untuk mengukur konsep yang dimaksud. Bila

instrumen mampu mengukur konsep yang sedang diteliti maka dapat

dikatakan bahwa data yang dihasilkan adalah valid atau sah.

Page 33: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

43 

 

 

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (1998, p 160) validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

keabsahan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai

validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah. Ada dua macam validitas sesuai dengan cara

pengujiannya, yaitu validitas eksternal dan validitas internal.

1. Validitas eksternal

Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen

tersebut sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel

penelitian yang dimaksud.

Validitas instrument diuji dengan menggunakan koefisien korelasi

antara skor butir soal dengan skor total (r hitung) Hasil pengujian

validitas kemudian akan dibandingkan dengan r tabel. Dari

pengambilan uji validitas ini adalah :

a. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel

tersebut valid.

b. Jika hasil r tidak positif, serta r hasil < r tabel, maka butir atau

variabel tersebut tidak valid.

Page 34: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

44 

 

 

Untuk mengukur validitas butir, maka digunakan rumus korelasi yang

dikemukakan oleh Pearson dan dikenal dengan rumus korelasi Product

Moment, yaitu :

Sumber : Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 1998, p162

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

∑Xi = Jumlah variabel X yang ke-i

∑Yi = Jumlah variabel Y yang ke-i

Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna, yaitu :

1. Ada tidaknya korelasi. Ditunjukkan oleh besarnya angka yang

terdapat dibelakang koma.

2. Arah korelasi. menunjukkan kesejajaran antara nilai variabel X

dengan nilai variabel Y. Arah dari korelasi ini ditunjukkan oleh

tanda hitung yang ada di depan indeks. Jika tandanya plus (+), maka

arah korelasinya positif, sedang kalau minus (-) maka arah

korelasinya negatif.

( )( )( ){ } ( ){ }2222 YiYinXiXin

YiXiXiYinrΣ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ=

 

Page 35: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

45 

 

 

3. Besarnya korelasi. Besarnya angka yang menunjukan kuat dan

tidaknya, atau mantap tidaknya kesejajaran antara dua variabel yang

diukur korelasinya.

Dikatakan setelah penggunaan rumus, setelah diperoleh nilai r,

lalu dikonsultasikan ke Tabel r – Product – Moment (lihat Tabel 2.3)

Tabel 2.3

NILAI – NILAI r PRODUCT MOMENT

N TARAF SIGNIF

N TARAF SIGNIF

N TARAF SIGNIF 5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345 4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330 5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317 6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306 7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296 8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286 9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278 10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270 11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263 12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256 13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230 14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210 15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194 16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181 17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148 18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128 19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115 20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105 21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097 22 0,482 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091 23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086 24 0,414 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081

Page 36: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

46 

 

 

2. Validitas Internal

Dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen

dengan instrumen secara keseluruhan. Dengan kata lain sebuah

instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian

instrumen mendukung ”missi” instrumen secara keseluruhan, yaitu

mengungkap data dari variabel yang dimaksud.

2.2.11 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2004, p.110), reliabilitas adalah instrumen yang

bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, maka akan

menghasilkan data yang sama.

Menurut Uma Sekaran (2004, p.44), reliabilitas merupakan suatu

instrumen yang digunakan untuk pengukuran suatu konsep ditunjukkan

oleh seberapa jauh instrumen tersebut bebas dari kesalahan.

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal

maupun internal. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan

menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik

tertentu. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan :

a. Test-retest

Dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada

responden. Jadi dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama,

dan waktunya yang berbeda.

b. Ekuivalen

Page 37: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

47 

 

 

Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan dengan bahasa berbeda,

tetapi maksudnya sama. Pengujian reliabilitas dengan cara ini cukup

dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua, pada responden yang sama,

waktu sama, instrumen berbeda.

c. Gabungan

Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua

instrumen yang ekuivalen itu beberapa kali, pada responden yang sama.

Jadi cara ini merupakan gabungan pertama dan kedua.

d. Internal consistency

Dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian

data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Suatu instrumen

dapat dikatakan andal (reliable) bila memiliki koefesien keandalan

reabilitas sebesar 0,6 atau lebih untuk menentukan kriteria indeks

reabilitas adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4

Tabel Indeks Reabilitas

Interval Kriteria

<0,200 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 -0,599 Cukup

0,600 -0,799 Tinggi

0,800 -1,00 Sangat Tinggi

Sumber :Yarnes, Panduan Aplikasi Statistik (DIOMA, Malang, 2004), p.68

Page 38: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

48 

 

 

Mencari rumus dengan Alpha :

Sumber : Prof. Dr. Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian, 2002,p.193

Keterangan :

r11 = Reabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ σ b2 = Jumlah varians butir

σ t = Varians total

Sebelum mencari reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach, maka terlebih

dahulu dicari varians nya dengan sebagai berikut :

Keterangan :

n = Jumlah peserta uji coba ( Sampel )

S² = Varians butir

xi = Skor Butir

2.2.12 Pengujian Persyaratan Analisis

Pengujian normalitas dan homogenitas merupakan persyaratan yang

harus dipenuhi agar regresi linear dapat digunakan untuk menguji hipotesis.

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ Σ−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

−= 2

2

11 11 t

bk

krσσ  

( )( )1nn

XiXinS

222

−= ∑ ∑

Page 39: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

49 

 

 

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi galat

taksiran (Ү-Ŷ).

Menurut Sudjana (2005,h466), pengujian normalitas yang

digunakan dikenal dengan nama Uji Liliefors. Sedangkan pengujian

homogenitas yang dilakukan menggunakan Uji Bartlett. Pengujian

dilakukan untuk menguji kesamaan varians dari pasangan variabel Y-X.

2.2.13 Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam buku Sugiyono (2004,p204), regresi sederhana didasarkan

pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan

satu variabel dependen.

Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Alfabeta : Bandung 2004), hal 204

Selain itu harga a dan b dapat dicari dengan rumus :

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Alfabeta : Bandung 2004), hal 206

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Alfabeta : Bandung 2004), hal 206

Keterangan :

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

( )( ) ( )( )( )22

2

XiXin

XiYiXiXiYia

Σ−Σ

ΣΣ−ΣΣ=  

( )( )( )22 XiXin

YiXiXiYinb

Σ−Σ

ΣΣ−Σ=

 

Ý  = a + bX 

Page 40: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

50 

 

 

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

penigkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada variabel independen. Nila b (+) maka naik, dan bila (-) maka

terjadi penurunan.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

Xi = Variabel bebas X yang ke-i

Yi = Variabel terikat Y yang ke-i

2.2.14 Analisis Korelasi Sederhana

Menurut Sugiyono (2044, p182), koefisien korelasi dapat dicari

menggunakan metode korelasi Product Moment, yaitu:

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Alfabeta : Bandung 2004), hal 182

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Alfabeta : Bandung 2004), hal 182

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

∑X = Jumlah variabel X

∑Y = Jumlah varibel Y

( )( )22 YX

XYr

ΣΣ

Σ=  

( )( )( ){ } ( ){ }2222 YiYinXiXin

YiXiXiYinr

Σ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ=

 

Page 41: Skripsi BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00698-KA Bab 2.pdf · communication product. The following suggests general ways to assess user performance for

51 

 

 

Menurut Sudjana (2003, p47), Product Moment lebih sering digunakan

karena :

a. Perhitungannya sederhana dan besar-besaran yang diperlukan bisa

langsung diperoleh dari besar-besaran yang ada pada saat menentukan

regresi Y atas X.

b. Kekeliruan yang terjadi pada hasil akhir r sangan kecil karena lebih

sering terlibat dalam bentuk data asli.

c. Tanda untuk r, positif atau negatif bisa langsung diperoleh.

d. Mudah untuk dibuat program perhitungan apabila menggunakan

bantuan komputer.

Dalam buku Sugiyono (2004, p183), untuk dapat memberikan

interpretasi terhadap kuatnya hubungan antara variabel X dan Y, maka

digunkaan pedoman koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 2.5

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Alfabeta : Bandung 2004)