bab 2 landasan teori 2.1 teori-teori umum pengertian...
TRANSCRIPT
-
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-Teori Umum
2.1.1 Pengertian Data dan Informasi
Deksripsi data menurut George Schell dan Raymond McLeod, Jr
(2004,p9), adalah fakta-fakta yang disimpan di dalam database yang terdiri
dari fakta-fakta yang umumnya tidak dapat digunakan karena ukurannya
yang besar dan belum terproses, sedangkan informasi adalah bagaimana data
tersebut diartikan dan dimengerti oleh user.
2.1.2 Pengertian Database
Menurut Connolly dan Begg (2005,p15), database adalah suatu
kumpulan data komputer yang terhubung secara logical serta berisi deskripsi
dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari
suatu perusahaan. DBMS (Database Management System) adalah system
software yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, dan
memelihara database dan menyediakan akses control kepada database.
2.1.3 Structured Query Language (SQL)
Structured Query Language atau SQL merupakan salah satu contoh
dari bahasa transform-oriented, atau bahasa yang diciptakan dengan
menggunakan relasi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang
-
9
dibutuhkan (Connolly, 2005, p113). Standar ISO SQL memiliki dua
komponen utama :
1. DDL (Data Definition Language),untuk mencari struktur basis data
dan mengontrol akses data
2. DML (Data Manipulation Language), untuk menerima dan
mengubah data
Seperti kebanyakan bahasa modern SQL pada dasarnya memiliki
format bebas (free-format), yang berarti bahwa bagian-bagian dari statement
tidak harus diketik pada lokasi tertentu pada layar. Tetapi meskipun free-
format, statement SQL akan lebih menarik dan mudah dibaca jika
menggunakan indentation dan lineation.
Menurut Connolly (2005, p117), secara umum statement DML antara lain :
a. SELECT -> untuk query dalam basis data
b. INSERT -> untuk memasukkan data kedalam tabel
c. UPDATE -> untuk memperbaharui data dalam tabel
d. DELETE -> untuk menghapus data dari table
2.1.4 Pendefinisian Sistem
Pendefinisian sistem menggambarkan ruang lingkup dan batasan
aplikasi basis data dan pandangan pengguna (Connolly, 2005, p286). Hal ini
sangat penting dilakukan dalam proses perancangan basis data agar lebih
fokus pada proyek basis data yang sedang dikerjakan.
Pandangan pemakai (user view) sangat diperlukan untuk
mengidentifikasi informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pemakai.
-
10
Pandangan pengguna menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh aplikasi
basis data dari sudut pandang tertentu, seperti manajer atau pengawas,
maupun dari sudut pandang area aplikasi perusahaan, dalam hubungannya
dengan data yang akan disimpan dan yang akan di jalankan terhadap data itu
(Connolly, 2005, p287).
2.1.5 Analisa dan Pengumpulan Informasi
Analisa dan pengumpulan informasi dilakukan sesuai dengan
permintaan pemakai. Proses ini didukung oleh aplikasi basis data dan
digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pemakai, yang meliputi uraian
mengenai data yang digunakan atau yang dihasilkan, rincian mengenai
bagaimana data digunakan atau dihasilkan. Kebutuhan-kebutuhan tambahan
untuk aplikasi basis data yang baru.
Informasi ini kemudian dimasukkan kedalam aplikasi basis data yang
baru. Untuk itu digunakan tekhnik yang disebut fact-finding
techniques.terdapat lima tekhnik yang umum digunakan :
1. Mengevaluasi dokumen
2. Interview
3. Mengobservasi jalannya kegiatan kerja pada perusahaan
4. Research riil
5. Quesioner
-
11
2.1.6 Unified Modeling Language (UML)
UML (satzinger, 48) adalah sebuah bahasa yang menjadi standar
untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat
lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah
sistem.
Gambar 2.1 Hierarki Unified Modeling Language (UML)
2.1.6.1 Diagram UML
Berikut beberapa bentuk diagram UML:
Use case Diagram
Use case diagram menggambarkan suatu fungsionalitas dalam
sebuah sistem dan merepresentasikan sebuah interaksi antara
actor dan user (satzinger, p52).
-
12
Simbol yang digunakan:
Tabel 2.1 Simbol yang ada pada use case diagram
Notasi Keterangan Simbol
Actor Pengguna sistem / yang
berinteraksi langsung dengan
sistem, bisa manusia, aplikasi,
atau objek lain.
Use case Digambarkan dengan lingkaran
elips dengan nama use case nya
tertulis ditengah lingkaran.
Assocation Digambarkan dengan sebuah garis
yang berfungsi menghubungkan
actor dengan use case.
Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari
pengembangan dan desain berorientasi objek.
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class,
package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti
containment, pewarisan,asosiasi.
Namausecase
-
13
Class ada tiga area:
Nama (dan stereotype)
Atribut
Metode
Simbol yang digunakan:
Tabel 2.2 Simbol yang ada pada class diagram
Notasi Keterangan simbol
Class Blok-blok pembangun
program, bagian atas
menunjukkan nama dari
class, bagian tengah
mengidentifikasikan
atribut dari class, dan
bagian bawah
mengidentifikasikan
method dari sebuah class.
Association Menunjukkan relationship
/ hubungan antar class
Dependency Menunjukkan
ketergantungan antara satu
class dengan class yang
lain
Generalization Menunjukkan inheritance
-
14
dari satu class ke beberapa
class
Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam
dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap
waktu. Biasanya diagram ini digunakan untuk menggambarkan
skenario / rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai
respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
Simbol yang digunakan:
Tabel 2.3 Simbol yang ada pada sequence diagram
Notasi Keterangan Simbol
Object Objek adalah instance dari sebuah
class yang dituliskan tersusun
secara horizontal diikuti lifeline
Activation Indikasi dari sebuah objek yang
melakukan suatu aksi
Lifeline Indikasi keberadaan sebuah objek
dalam basis waktu
Message Indikasi untuk komunikasi antar
objek
Self-message Komunikasi kembali kedalam
object itu sendiri
Object1
Message
-
15
Diagram penguraian / Deployment
Diagram penguraian / Deployment mendeskripsikan arsitektur
fisik dalam istilah node untuk hardware dan software dalam
sistem. Diagram ini menggambarkan konfigurasi komponen-
komponen software, run-time, prosesor, dan peralatan yang
membentuk arsitektur sistem (Whitthen et al , 2004, p 419)
Gambar 2.2 Contoh deplyoyment diagram(Whitten et al, 2004, p 667)
-
16
2.1.7 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)
Menurut Shneiderman (1998, p74-75), disebutkan pula bahwa ada
delapan aturan emas yang digunakan dalam merancang antarmuka, yaitu:
1. Berusaha untuk konsisten, seperti dalam penggunaan warna, layout,
jenis huruf yang konsisten.
2. Memungkinkan frekuensi user menggunakan shortcut , karena
dengan adanya shortcut dapat meningkatkan interaksi dengan user.
3. Memberikan umpan balik yang informative yang memberikan
kejelasan dari setiap aksi yang dilakukan oleh user.
4. Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir).
5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang
sederhana.
6. Memungkinkan pembalikan aksi yang sederhana (bersifat reversible).
7. Mendukung pusat kembali internal, dimana sistem hendaknya mampu
membuat user sebagai bagian dari sistem itu sendiri dan memiliki
kebebasan tersendiri.
8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek dimana user hendaknya
mudah dalam menjelajahi situs dengan petunjuk-petunjuk yang
sederhana dan mudah diingat.
2.1.8 Persediaan
Menurut Epstein dan Barry (2004, p208), persediaan merupakan
asset pengadaan barang didalam sebuah bisnis, atau yang sedang dalam
proses produkti untuk penjualan tertentu, atau dalam wujud material atau
-
17
pendukung untuk digunakan dalam proses produksi atau penyumbangan
jasa.
Dengan demikkian dapat disimpulkan bahwa persediaan barang-
barang yang dibeli untuk produksi, serta dijual kembali dan habis dipakai
oleh perusahaan.karena pentingnya peranan persediaan barang bagi
perusahaan. Kekayaan tersebut haruslah berada dalam pengendalian dan
pengawasan yang ketat.
2.2 Teori-Teori Khusus
2.2.1 Vb.net
Visual basic.NET adalah generasi selanjutnya dari Visual Basic.
Visual Basic.NET memungkinkan kita untuk membangun aplikasi database
client atau server performa tinggi dan sangat cocok didampingkan dengan
perangkat lunak SQL Server 2000.
Pemilihan Visual Basic.NET sebagai program pengembang system
ini adalah karena merupakan salah satu program aplikasi yang berada di
bawah platform .NET Framework.
NET Framework merupakan model platform yang memudahkan
dalam membangun lingkungan aplikasi yang terdestribusi di internet.
Platform .NET Framewrok terdiri dari 2 bagian utama yaitu :
a. Common Language Run Time (CLR), berfungsi untuk manajemen
memori, security, me-load, mengeksekusi kode, dan mengisolasi
aplikasi.
-
18
b. .NET Framework Class Library (FCL), berisikan koleksi kelas yang
dalam penggunaannya dapat diturunkan menjadi koleksi objek.
Objek tersebut kemudian dapat digunakan untuk membangun
aplikasi.
2.2.2 Radio Frequency Identification (RFID)
2.2.2.1 Pengertian RFID
Definisi menurut (Maryono, 2005) identifikasi dengan
frekuensi radio adalah teknologi untuk mengidentifikasi seseorang
atau objek benda dengan menggunakan transmisi frekuensi radio,
khususnya 125kHz, 13.56Mhz atau 800-900Mhz. RFID
menggunakan komunikasi gelombang radio untuk secara unik
mengidentifikasi objek atau seseorang.
Terdapat beberapa pengertian RFID menurut (Maryono, 2005) yaitu :
a. RFID (Radio Frequency Identification) adalah sebuah metode
identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label
RFID atau transponder (tag) untuk menyimpan dan mengambil
data jarak jauh.
b. Label atau transponder (tag) adalah sebuah benda yang bisa
dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau
bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan
gelombang radio. Label RFID terdiri atas microchip silicon dan
antenna.
-
19
2.2.2.2 Komponen Sistem RFID
Suatu sistem RFID secara utuh terdiri atas 3 (tiga) komponen, antara
lain:
a. Tag RFID
Tag RFID dapat berupa stiker, kertas, kartu, atau plastic
dengan beragam ukuran. Didalam setiap tag ini terdapat chip
yang mampu menyimpan sejumlah informasi tertentu. RFID tag
berfungsi sebagai transponder (transmitter dan responder) yang
berisikan data dengan menggunakan frekuensi.
Tag RFID terdiri dari tiga jenis yaitu:
- Active Tag mempunyai power supply on-board seperti
baterai. Ketika tag ingin mentransmisi data ke interrogator,
tang mengambil daya dari baterai tersebut untuk
mentransmisikan datanya. Karena itu, active tag dapat
berkomunikasi dengan interrogator yang mempunyai daya
kecil dan dapat mentransmisikan informasi dalam range
yang lebih jauh sampai beberapa kilometer.
- Semi Passive Tag, mempunyai baterai terintegrasi dan oleh
karena itu tidak memerlukan energi dari medan pembaca
untuk menggerakan chip itu. Jaraknya terbatas karena tag
tidak mempunyai pemancar terintegrasi, dan masih perlu
menggunakan medan pembaca untuk komunikasi kembali
ke pemancar itu.
-
20
- Passive Tag, tidak mempunyai power supply on-board. Tag
ini mendapatkan daya untuk mentransmisikan data dari
sinyal yang dikirimkan dari interrogator. Oleh karena itu
ukuranyya lebih kecil dan lebih murah dari active tag. Tetapi
range dari passive tag lebih dekat dibandingkan dengan
active tag hanya 4-5 meter saja.
Gambar 2.3 Perbedaan RFID aktif dan RFID pasif
b. Reader RFID
Terminal Reader RFID, terdiri atas RFID-reader dan antenna
yang akan mempengaruhi jarak optimal identifikasi. Terminal
RFID akan membaca atau mengubah informasi yang tersimpan
di dalam tag melalui frekuensi radio. Terminal RFID terhubung
langsung dengan sistem Host komputer.
-
21
c. Host komputer
Sistem komputer yang mengatur alur informasi dari item-
item yang terdeteksi dalam lingkup sistem RFID dan mengatur
komunikasi antara tag dan reader. Host bisa berupa komputer
stand-alone Imaupun terhubung ke jaringan LAN atau internet
untuk komunikasi dengan server.
2.2.2.3 Cara Kerja RFID
Gambar 2.4 Cara kerja RFID
Cara kerja dapat diterangkan sebagai berikut, Label tag RFID
yang tidak memiliki baterai, antenna yang berfungsi sebagai pencari
sumber daya dengan memanfaatkan medan magnet dari pembaca
(reader) dan memodulasi medan magnet. Kemudian digunakan
kembali untuk mengirimkan data yang ada dalam label tag RFID.
-
22
Data yang diterima reader diteruskan ke database host komputer.
Reader mengirim gelombang electromagnet, yang kemudian diterima
oleh antena pada label RFID. Label RFID mengirim data biasanya
berupa nomor serial yang tersimpan dalam label, dengan mengirim
kembali gelombang radio ke reader informasi dikirim ke dan di baca
dari label RFID oleh reader menggunakan gelombang radio. Dalam
sistem yang paling umum yaitu sistem pasif, reader memancarkan
energy gelombang radio yang membangkitkan label RFID dan
menyediakan energy agar beroperasi. Sedangkan sistem aktif, baterai
dalam label digunakan untuk memperoleh jangkauan operasi label
RFID yang efektif, dan fitur tambahan penginderaan suhu. Data yang
diperoleh atau dikumpulkan dari label RFID kemudian dilewatkan
atau dikirim melalui jaringan komunikasi dengan kabel atau tanpa
kabel ke sistem komputer.
Antena akan mengirimkan melalui sinyal frekuensi radio
dalam jarak yang relatif dekat. Dalam proses transmisi tersebut
terjadi 2 (dua) hal :
a. Antena melakukan komunikasi dengan transponder, dan
b. Antena memberikan energy kepada tag untuk berkomunikasi
(untuk tag sifatnya pasif)
Ini adalah kunci dalam teknologi RFID. Sebuah tag pasif
yang tidak perlu power seperti baterai sehingga dapat digunakan
dalam waktu yang sangat lama. Antena bisa dipasang secara
permanen (walau saat ini tersedia juga yang portable) bentuknya pun
-
23
beragam sekarang sesuai dengan keinginan kita. Pada saat tag
melewati wilayah sebaran antena, alat ini kemudian mendeteksi
wilayah scanning. Selanjutnya setelah terdeteksi maka chip yang ada
di tag akan terjaga untuk mengirimkan informasi kepada antena.
2.2.2.4 Jenis-Jenis Tag RFID
a. Berdasarkan frekuensi
Radio frekuensi yang digunakan oleh tag untuk mengirim
dan menerima signal memiliki implikasi pada performa, jarak,
operasi, kecepatan baca tag dan data RFID Frequensi yang
digunakan oleh sistem RFID dibuat pada frequensi tertentu ada 4
(empat) macam
Tabel 2.4 Frekuensi RFID
B
e
b
b. B
b. Berdasarkan Kemampuan dibaca dan ditulis
Berdasarkan kemampuan baca dan tulis RFID
dikelompokkan sebagai berikut :
Read Only label berisi nomor unik yang tidak
dapatdirubah.
Kode Frekuensi Range RFID use
LF Low Frequency 30kHz to 300 kHz 125kHz
HF High Frequency 3 MHz to 30 MHz 13,56 MHz
VHF Very High Frequency 30 MHz to 300 MHz Not used for RFID
UHF Ultra High Frequency 300 MHz to 3 GHz 868 MHz, 915 MHz
-
24
Write Once Read Many (WORM) dimungkinkan untuk
mengkodekan mengisi untuk pertama kali mengisi untuk
pertama kali dan kemudian data/kode tersebut terkunci dan
tidak dapat dirubah.
Read/Write dimungkinkan untuk mengisi dan
memperbaharui informasi di dalamnya.
c. Berdasarkan Fungsi
Label RFID terdiri dari 3 (tiga) bagian :
Bagian yang dapat dikunci untuk identifikasi barang
Bagian yang dapat ditulis ulang untuk penggunaan khusus
oleh perpustakaan
Bagian yang berfungsi sekuriti untuk anti pencurian
barang
d. Berdasarkan Bentuk dan Ukuran RFID
Terdapat bentuk dan ukuran RFID diantaranya yaitu :
Label : Label adalah lembaran daftar, tipis dan fleksibel
Tiket : Label yang datar, tipis dan fleksibel pada kertas
Card : Label yang datar, tipis dilekatkan pada plastic
kertas untuk waktu yang lama
GlassBead : Label kecil di dalam manic-manik kaca
silinder, digunakan untuk pelabelan binatang
Integrated : Label terintegrasi dengan benda yang dilabel,
contoh dicetak di dalam benda tersebut
-
25
Wristband : Label disisipkan ke dalam plastic pengikat
tangan