bab 2 landasan teori 2.1 teori-teori dasar/umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00565-si...

85
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Dalam bagian ini akan dibahas definisi dari teori-teori dasar yang digunakan dalam penulisan skripsi ini 2.1.1 Sistem ERP Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) menjadi sangat penting di pengoperasian bisnis moderen. Sistem ini dipercaya dapat mengurangi inventory, mempersingkat waktu siklus, menurunkan harga, dan memperbaiki manajemen supply chain. Sistem ERP dirancang untuk berintegrasi dengan seluruh sistem informasi komputerisasi di organisasi. ERP ju ga d ip ercay a dapat membuat nilai dengan mengintegrasikan aktivitas didalam perusahaan, menjalankan pelatihan terbaik pada setiap proses bisnis, menstandarlisasikan proses didalam organisasi, membuat suatu sumber daya data yang dapat mengurangi kekacauan dan kesalahan, dan menyediakan akses langsung terhadap informasi. Seluruh ciri-ciri ini memberikan fasilitas yang lebih baik bagi perencanaan organisasi, komunikasi, dan kolaborasi. ERP memberikan banyak manfaat dalam beberapa bidang. Dalam pandangan teknikal, gagasan untuk mengintegrasikan seluruh aspek dari komputerisasi organisasi merupakan hal yang menarik karena dapat membantu perkembangan konsistensi sistem dengan penggunaan sumber

Upload: hahanh

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar/Umum

Dalam bagian ini akan dibahas definisi dari teori-teori dasar yang

digunakan dalam penulisan skripsi ini

2.1.1 Sistem ERP

Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) menjadi sangat

penting di pengoperasian bisnis moderen. Sistem ini dipercaya dapat

mengurangi inventory, mempersingkat waktu siklus, menurunkan harga,

dan memperbaiki manajemen supply chain. Sistem ERP dirancang untuk

berintegrasi dengan seluruh sistem informasi komputerisasi di organisasi.

ERP juga dipercaya dapat membuat nilai dengan

mengintegrasikan aktivitas didalam perusahaan, menjalankan pelatihan

terbaik pada setiap proses bisnis, menstandarlisasikan proses didalam

organisasi, membuat suatu sumber daya data yang dapat mengurangi

kekacauan dan kesalahan, dan menyediakan akses langsung terhadap

informasi. Seluruh ciri-ciri ini memberikan fasilitas yang lebih baik bagi

perencanaan organisasi, komunikasi, dan kolaborasi.

ERP memberikan banyak manfaat dalam beberapa bidang. Dalam

pandangan teknikal, gagasan untuk mengintegrasikan seluruh aspek dari

komputerisasi organisasi merupakan hal yang menarik karena dapat

membantu perkembangan konsistensi sistem dengan penggunaan sumber

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

8

data terpusat dan lebih efisien dalam membuat single data entry bagi

seluruh aplikasi organisasi. ERP memiliki daya tarik keuangan,

menjanjikan penghematan ekonomi dengan mengintegrasikan seluruh

aplikasi ke dalam suatu sistem yang besar. ERP juga memiliki daya tarik

dari pandangan organisasi, yaitu sebagai anggota organisasi yang

mempelajari penggunaan sistem yang sama, sehingga dapat

meningkatkan komunikasi di dalam organisasi.

2.1.1.1 Keunggulan dan Kelemahan ERP

Terdapat berbagai macam alasan untuk menggunakan

ERP. Salah satunya yaitu ERP menawarkan sistem terintegrasi

yang dibagikan pada seluruh pengguna daripada bermacam-

macam perangkat dari aplikasi komputer, dimana jarang

digunakan untuk berkomunikasi dengan yang lainnya dan yang

memiliki serangkaian data sendiri dan file. ERP menyediakan aset

sistem informasi sederajat dan arus informasi di dalam organisasi.

Manfaat utamanya yaitu menyisihkan suborganisasi yang

berfokus pada masalah yang dimilikinya daripada menampilkan

ketertarikan terhadap seluruh bagian organisasi.

Data sekali di masukkan dari sumber yang akurat,

sehingga seluruh pengguna dapat membagikan data yang sama

(integrasi data). Sebagai data yang dibagikan untuk digunakan

oleh banyak orang, maka diperluan kelengkapan dan keakuratan.

Sistem ERP juga menyediakan cara yang lebih baik dalam

mengerjakan sesuatu. Ide ini merupakan pokok dari pelatihan

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

9

terbaik, kunci komponen sistem SAP. Pelatihan terbaik ini yaitu

mengidentifikasi cara yang terbaik untuk diproses dengan fungsi

bisnis tertentu untuk menghasilkan usaha yang berkualias, dan

seperti pelatihan yang meliputi perubahan penting mengenai

bagaimana anggota organisasi mengerjakan pekerjaan mereka.

Sistem ERP biasanya digunakan dengan harapan mereka

dapat menghasilkan harga perhitungan yang lebih rendah dalam

jangka panjang. Dalam teori, menggunakan suatu cara yang

umum untuk mengerjakan sesuatu yang lebih sederhana dan

memiliki upaya yang kurang untuk memberikan dukungan

perhitungan bagi organisasi. Dalam prakteknya, menyimpan tidak

selalu dapat diwujudkan, seharusnya kegagalan di antisipasi oleh

seluruh perbedaan dari kebutuhan pengguna, seperti perubahan

yang tidak dapat dihindari dalam lingkungan bisnis yang

menyebabkan praktek yang berbeda dan hubungan sistem

komputer.

Kunci yang perlu di pertimbangkan dalam menjalankan

sistem ERP yaitu :

a. Teknologi : lebih kuat, diintegrasikan dengan sistem komputer

• Lebih fleksibel

• Biaya TI lebih rendah

b. Praktek bisnis : cara yang lebih baik untuk menyelesaikan

tugas

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

10

• Kualitas operasional yang lebih baik

• Produktivitas terbaik

c. Strategis : keuntungan biaya yang diperoleh melalui sistem

yang lebih efisien

• Memperbaiki pengambilan keputusan

• Mendukung pertumbuhan bisnis

• Membangun hubungan eksternal

d. Kompetitif : mengikuti pesaing menggunakan ERP. Biaya

efisiensi lebih baik.

• Layanan pelangga lebih baik

2.1.1.2 Modul ERP

Konsep sistem ERP meliputi seluruh perhitungan dalam

organisasi. Idenya yaitu memusatkan data dan perhitungan,

sehingga data dapat di masukkin sekali dan kemudian

digunakan oleh setiap orang didalam organisasi dengan

kepercayaan terhadap ketepatan informasi. Dalam prakteknya,

vendor ERP menjual software mereka dalam modul-modul.

Modul-modul ini terdiri dari:

• Sales and Distribution (SD)

Modul yang mencatat pesanan penjualan dan pengiriman yang

telah dijadwalkan. Informasi mengenai pelanggan dipelihara

dan diakses dari modul ini.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

11

• Material Management (MM)

Modul yang mengatur penerimaan barang mentah dari

supplier dan penanganan yang lainnya dari inventory bahan

mentah, dari tempat penyimpanan ke proses pengerjaan

barang kemudian inventory barang jadi.

• Production Planning (PP)

Modul yang memelihara informasi produksi. Produksi ini

direncanakan dan dijadwalkan dan aktifitas produksi aktual

dicatat.

• Quality Managemenet (QM)

Modul yang membantu untuk merencanakan dan mencatat

aktivitas pengawasan kualitas, seperti pemeriksaan produk dan

sertifikasi barang.

• Plant Maintenance (PM)

Modul yang mengikuti perencanaan untuk melakukan

pencegahan dengan memelihara mesin pabrik dan mengatur

pemeliharaan sumber daya, sehingga kerusakan peralatan

dapat diminimalkan.

• Human Resources (HR)

Modul yang memberikan fasilitas merekrut karyawan,

menyewa, dan melatih. Modul ini juga meliputi daftar gaji dan

manfaat.

• Financial Accounting (FI)

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

12

Modul yang mencatat transaksi kedalam akun buku besar

umum. Modul ini juga menghasilkan pernyataan keuangan

untuk tujuan pelaporan eksternal.

• Controlling (CO)

Modul ini digunakan untuk tujuan manajemen internal.

• Asset Managment (AM)

Modul ini membantu perusahaan untuk mengatur pembelian

aset tetap dan hubungannya dengan penyusutan.

• Project System (PS)

Modul yang memungkinkan perencanaan dan pengawasan

melalui R&D baru, konstruksi dan pemasaran proyek. Modul

ini memungkinkan biaya untuk di kumpulkan dalam proyek

dan secara terus-menerus digunakan untuk mengatur

pelaksanaan sistem SAP.

• Workflow (WF)

Modul yang digunakan untuk otomatisasi aktivitas di dalam

SAP.

• Industry Solution (IS)

Modul ini berisi pengaturan konfigurasi yang SAP temukan

cocok untuk industri tertentu.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

13

2.1.2 Organisasi

Dari segi organisasi, PS mempunyai banyak tentakel, yang

menggambarkan bagaimana mereka dihubungkan. Elemen-elemen dasar

dari setiap bisnis dikendalikan oleh informasi dari bagan organisasi

tersebut, seperti perusahaan, pusat keuntungan, gudang, dan area bisnis.

Master data ini menyediakan suatu laporan-laporan dasar. Bagan

organisasi juga menjaga “kejujuran” dari elemen-elemen proyek,

maksudnya adalah hubungan antara nilai-nilai organisasi ini diperhatikan.

Gambar 2.2 menyediakan beranekaragam organisasional berdasarkan

setiap objek proyek yang mungkin berhubungan dengan mereka.

Gambar 2.1 Dari mulai sampai selesai

DEFINE Business Rules

DEFINE Business Rules PLAN

Costs, Timing

PLANCosts, Timing

EXECUTE Release, Confirm

Actuals

EXECUTE Release, Confirm

Actuals

DEVELOP Strategy, Structure

DEVELOP Strategy, Structure BUDGET

Approve, Distribute

BUDGET Approve, Distribute

EVALUATE Earned Value,

Reporting

EVALUATE Earned Value,

Reporting

SETTLE / CLOSE Allocate Costs,

Commision

SETTLE / CLOSE Allocate Costs,

Commision

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

14

Gambar 2.2 Keberagaman Organisasi

Project Definition

WBS Element

Networks

Activities

Internally processed

Externally processed

General cost

Material Component

Controlling area

Company code

Business area

Profit centerPlantSales organization

Distribution channel

division

Controlling area

Company code

Business area

Profit center

PlantTechnical location

Cost center

Investment program

Tax jurisdiction

Joint venture

Business area

Profit center

Plant

Tax jurisdiction

Business area

Profit center

Plant

Tax jurisdiction

Work center

Business area

Profit center

Plant

Tax jurisdiction

Business area

Profit center

Plant

Tax jurisdiction

Purchasing organization

Purchasing group

Business area

Profit center

Plant

Tax jurisdiction

Purchasing organization

Purchasing group

Plant

Storage location

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

15

2.1.2.1 Integrasi

Terdapat beberapa pandangan utama integrasi setiap poin

dari PS – seperti Aset Tetap dan Sumber Daya Manusia, tetapi

mereka tidak memainkan peranan yang penting.

2.1.2.2 Pengontrolan

Terdapat integrasi substansial antara PS dan CO. Hal ini

dikarenakan PS terdiri dari begitu banyak objek pada CO untuk

mengintegrasikan perencanaan biaya, kolonisasi dan hasil-hasil.

Gambar 2.3 Integrasi

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

16

Finance & Controlling Project/WBS number, Network, Controlling Area, Company

Code, Business Area, Cost Center, Cost Element, Work Center,

Activity Type, Profit Center, Results Analysis Key, Object

Class, Internal Order, Account Number, Jurisdiction Code

Materials

Management

Project/WBS Number, Network, Plant, Material Number,

Material Group, MRP Controller, Vendor, BOM

Sales & Distribution Project/WBS Number, Network, Partner, Sales Organization,

Distribution Channel, Division, Sales Order BOM

Plant Maintenance Project/WBS Number, Network, PM Orders

Production Planning Project/WBS Number, Network, BOM

Investment

Management

Project/WBS Number, Network, Investment Programs,

Measure

Tabel 2.1 Integrasi

Hasil analisis, sumberdaya perencanaan, dan pelaporan

lainnya yang meliputi elemen biaya. Controlling area merupakan

hubungan nyata, tanpa adanya fungsi PS. Dalam Workforce

Planning melalui Work Center atau tipe aktivitas, terdapat

integrasi dengan sumberdaya manusia (HR) untuk mendaftarkan

seseorang yang ditugaskan dalam proyek.

2.1.2.3 Material Management (MM)

Berdasarkan pada produk dan BOM, PS memiliki

kemampuan untuk membuat pemesanan, permintaan pembelian,

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

17

dan surat pembelian melalui perencanaan biaya pelaksanaan jasa

secara umum. Kekuatan intergrasi ini membuat PS sebagai

pemain utama dalam siklus relative, meliputi kemampuan untuk

menangani pelayanan melalui Service Master dan kontrak.

Selanjutnya, kemampuan dari jaringan untuk bekerja dengan

�elativ membuat PS menjadi SRM (Supply Relationship

Management), dimana internet memainkan bagian penting yang

bersumber dari produk dan jasa. Sebagai tambahan, PS dapat

mengatur siklus MRP (Material Requirements Planning) dengan

fungsi pengelompokkan MRP. PS merupakan “pemilik” dari

fasilitas ProMan,dengan mengawasi dan membantu mengatur

semua arus dokumen pembelian.

2.1.2.4 Sales and Distribution

PS memiliki integrasi langsung dengan SD melalui Order

Numbers. Semua SD Orders (kuota, permintaan penjualan,

permintaan konsinyasi, dan lainnya) dapat ditugaskan pada

proyek dengan tujuan pendapatan perencanaan, membuat Billing

Plans dan biaya pencatatan. Profil DIP (Dynamic Item Processor)

mendukung dalam proses simulasi dan pembuatan dokumen

penjualan secara otomatis, dan juga menyediakan makna pada

tagihan pelanggan berdasarkan pada aktivitas dalam proyek

(sumber daya yang berkaitan dengan tagihan). Sebagai tambahan,

Assembly Processing menyediakan makna pada permintaan

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

18

penjualan atau kuota agar dapat membuat proyek secara otomatis

menggunakan Configurable Materials.

2.1.2.5 Finance (FI)

PS adalah merupakan perencana biaya dan kolektor biaya

yang utama dan oleh karena itu menjadi budak bagi FI/CO, objek-

objek utamanya (WBS dan jaringan) berpengaruh pada

pengeluaran aktual untuk mengatur determinasi account, yang

tergambar dalam chart of account. Semua biaya berakhir pada

keuangan. Manajemen arus kas merupakan fitur yang dapat

digunakan oleh PS dengan menggunakan funding areas dalam

pembendaharaan.

2.1.2.6 Production Planning (PP)

Meskipun tidak menjadi pemain utama dalam integrasi PS,

melalui MM, PP diinformasikan sebagai pesanan produksi

menggunakan pengaturan khusus didalam Material Master.

2.1.2.7 Plant Maintenance (PM)

Inti dari integrasi ini adalah pesanan pemeliharaan, dimana

sama seperti sebagian besar pesanan eksternal lainnya yang

menghubungkan PS dengan perencanaan dan tujuan yang ingin

dicapai. Secara umum, pemeliharaan dan penggunaan pesanan

jasa untuk modal (aset) atau proyek berdasarkan pelanggan dapat

diatur didalam proyek.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

19

2.1.2.8 Investment Management (IM)

IM berintegrasi dengan PS untuk mengatur Assets Under

Construction (AUCs). Perencanaan biaya dapat diatur di PS,

dengan dikirimkan pada program investasi, dan dikembalikan

pada proyek sebagai dana yang telah diatur. AUC secara otomatis

dibuat ketika proyek dikeluarkan, sehingga didalamnya terdapat

hubungan penting terhadap aset tertentu.

2.1.2.9 Departemen Produksi dan Jasa

Departemen-departemen dalam sebuah pabrik pada

umumnya dapat digolongkan ke dalam dua kategori:

1. Departemen produksi

Dalam departemen produksi, operasi secara manual ataupun

dengan mesin, seperti membentuk dan merakit, dilaksanakan

langsung terhadap produk atau bagian-bagiannya. Biaya yang

dikeluarkan departemen semacam ini akan dibebankan kepada

produk tersebut.

2. Departemen jasa

Departemen jasa memberikan jasa / pelayanan yang

bermanfaat bagi departemen lainnya. Pada umumnya, jasa ini

bermanfaat bagi departemen produksi ataupun departemen

jasa lainnya. Kendati departemen jasa tidak terlibat langsung

dalam proses produksi, namun biayanya merupakan bagian

dari total overhead pabrik dan karena itu harus dimasukkan

dalam biaya produk. Departemen jasa yang lazim terdapat

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

20

dalam banyak perusahaan industri meliputi pemeliharaan,

pembayaran gaji, akuntansi biaya, pemrosesan data, dan

penyediaan makanan.

2.1.3 Analisis Keuntungan

Analisa keuntungan memungkinkan kita untuk melakukan analisa

terhadap keuntungan dari perusahaan kita dari berbagai macam

segmentasi dalam struktur pasar yang terdiri dari :

• Produk

• Pelanggan

• Pesanan

• Kombinasi ringkasan dari produk, pelanggan dan pesanan

Tujuan dari analisa keuntungan adalah untuk menentukan

manajemen organisasional, pasar, perencanaan, dengan memberikan

dukungan dalam pengambilan keputusan didalam pasar.

2.2 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik Yang Dibahas

Dalam bagian ini akan dibahas definisi dari teori-teori khusus yang

digunakan dalam penulisan skripsi ini

2.2.1 Studi Kelayakan

Studi Kelayakan sama halnya dengan evaluasi pendahuluan yang

memiliki peranan penting dalam proses mengambil keputusan investasi.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

21

Kesimpulan dan saran yang disajikan pada akhir studi yang merupakan

dasar pertimbangan (teknis, ekonomis dan komersial) untuk memutuskan

apakah investasi pada proyek tertentu jadi dilakukan. Keputusan yang

dihasilkan tidak harus selalu sama atau identik dengan saran yang

diajukan. Misalnya : hasil studi kelayakan ditarik suatu kesimpulan

bahwa pasaran dalam negri selama 5 tahun mendatang dapat menampung

hasil produksi proyek tertentu sebanyak 20.000 ton per tahun, namun

karena berbagai macam pertimbangan yang lain akhirnya diputuskan

untuk didirikan proyek dengan kapasitas produksi 10.000 ton per tahun.

Suatu bidang usaha terdiri dari berbagai macam penelitian, maka

tidak dapat mengharapkan hanya pada satu macam pola studi yang

digunakan untuk meneliti semua jenis proyek dari semua penelitian

usaha. Oleh karena itu, studi kelayakan proyek akan mencakup beberapa

aspek, antara lain:

1. Pasar dan pemasaran

2. Teknis dan teknologis

3. Manajemen Operasi Proyek

4. Ekonomi dan Keuangan

Bilamana dalam studi kelayakan proyek, aspek pemasaran

menempati urutan pertama, tidak berarti bahwa aspek pemasaran adalah

yang terpenting diantara keempat macam aspek. Kalau aspek pemasaran

sering ditempatkan pada urutan pertama kegiatan studi kelayakan proyek,

hal itu dilakukan karena bilamana tidak ada pasar yang dapat menyerap

hasil produksi, maka seharusnya rencana investasi dibatalkan. Tetapi

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

22

dilain pihak, walaupun pasar yang ada cukup besar, bilamana ditinjau

dari segi teknis proyek yang direncanakan tidak akan mampu

menghasilkan produk yang dapat bersaing. Rencana investasi proyek

perlu jugadipikirkan satu atau dua kali lagi secara lebih berhati-hati.

2.2.1.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

Didalam evaluasi aspek pasar dan pemasaran terdapat lima

hal yang diteliti yaitu kedudukan produk yang direncanakan pada

saat ini, komposisi dan perkembangan permintaan produk dari

masa yang lampau hingga sekarang, proyeksi permintaan di masa

mendatang, kemungkinan persaingan dan peranan pemerintah

dalam menunjang perkembangan pemasaran produk.

Selama menelaah hal-hal tersebut hendaknya selalu

diingat adanya ciri-ciri khusus dunia industri di penelitian

berkembang, termasuk Indonesia. Ciri khusus tersebut antara lain

jumlah permintaan dalam negri akan produk-produk tertentu

seringkali tidak besar kadang-kadang terdapat garis pemisah yang

jelas antara masing-masing sektor pasar; jenis dan jumlah data

relatif untuk bahan evaluasi biasanya sangat terbatas.

2.2.1.2 Aspek teknis dan teknologis

Evaluasi aspek teknis dan teknologis meliputi penentuan

kapasitas produksi ekonomis proyek, jenis teknologi yang paling

cocok serta penggunaan mesin dan peralatan. Di samping itu perlu

juga diteliti dan diajukan saran tentang lokasi proyek dan letak

pabrik yang paling menguntungkan ditinjau dari berbagai macam

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

23

segi. Dari kesimpulan perhal kapasitas produksi, jenis teknologi,

mesin dan peralatan serta lokasi proyek dan letak pabrik, disusun

perkiraan jumlah biaya pengadaan harta tetap yang diperlukan

untuk membangun proyek.

2.2.1.3 Aspek manajemen operasional

Proyek tidak dapat beroperasi dengan berhasil tanpa

dukungan tenaga manajemen yang mampu, bermotivasi dan

berdedikasi. Oleh karena itu seperti halnya dengan aspek yang

lain, manajemen operasi proyek harus diteliti jauh-jauh

sebelumnya. Sebelum keputusan investasi diambil harus ada

gambaran terlebih dahulu tenaga manajemen apa, dalam jumlah

berapa diperlukan untuk mengelola proyek yang direncanakan.

Selama evaluasi manajemen operasional jumlah dan

persyaratan tenaga manajemen tersebut akan disusun. Bersamaan

dengan penyusunan jumlah dan kualifikasi tenaga inti tersebut

disusun pula anggaran balas jasa karyawan yang diperlukan.

Anggaran balas jasa karyawan yang cukup memadai makin lama

makin terasa penting peranannya dalam memajukan operasi

perusahaan karena pasaran tenaga kerja, terutama tenaga ahli

makin kompetitif. Agar dapat menarik dan mempertahankan

tenaga ahli yang berdedikasi tinggi, proyek yang direncanakan

harus mampu menyediakan dana balas jasa tenaga kerja yang

memadai pula.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

24

Ada kemungkinan terdapat beberapa macam tugas operasi

proyek yang membutuhkan keahlian khusus. Untuk hal-hal

semacam itu, selama evaluasi aspek manajemen akan diutarakan

pula jenis tugas apa yang membutuhkan pendidikan tambahan,

dalam bidang apa, dimana dapat diperoleh, untuk berapa lama.

2.2.1.4 Aspek ekonomi dan keuangan

Evaluasi aspek ekonomi dan keuangan biasanya dilakukan

setelah evaluasi aspek-aspek lain selesai dilakukan. Selama

evaluasi aspek ini akan dihitung perkiraan jumlah dana yang

diperlukan, naik untuk pengadaan harta tetap proyek maupun

kebutuhan dana modal kerja awal. Di samping jumlah kebutuhan

dana pembiayaan, juga akan dipelajari struktur pembiayaan

bagaimana yang paling menguntungkan. Di samping sumber dana

modal sendiri, akan ditelti pula beberapa bagian dari jumlah

kebutuhan dana itu dapat atau wajar untuk dibiayai dengan

pinjaman dari pihak ketiga, dari mana sumbernya dan berapa

biayanya.

Dari segi keuangan, proyek dikatakan sehat apabila dapat

memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi

kewajiban finansialnya. Selama evaluasi aspek keuangan kedua

macam penelitian tersebut akan diteliti.

Di samping itu manfaat ekonomi/sosial seperti

kemampuan proyek menciptakan lapangan kerja baru,

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

25

meningkatkan pengahasilan nasional, menunjang pendapatan

devisa juga akan diteliti baik jenis maupun jumlahnya.

Dari hasil pengkajian berbagai macam aspek tersebut di

atas, kemungkinan akan diambil kesimpulan bahwa: (1) Proyek

cukup sehat ditinjau dari berbagai macam aspek sehingga rencana

investasi dapat diteruskan, (2) Proyek cukup sehat apabila syarat-

syarat tertentu dapat dipenuhi, atau (3) Proyek tidak cukup sehat

sehingga rencana investasi seharusnya dibatalkan. Andaikata studi

kelayakan sampai pada kesimpulan kedua atau ketiga, para

pelaksana studi akan mencantumkan dengan jelas syarat-syarat

apa yang perlu dipenuhi atau hal-hal apa yang menyebabkan

proyek yang direncanakan dirasakan tidak sehat.

Oleh karena berbagai macam kesulitan dalam pengumpulan data

atau informasi, seringkali untuk beberapa macam perhitungan atau

perkiraan dalam studi kelayakan proyek dipergunakan asumsi-asumsi

tertentu. Bilamana hal ini dilakukan, biasanya para pelaksana studi akan

menyebutkannya.

2.2.2 Konsep biaya

Para akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai suatu nilai tukar

prasyarat, pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat. (Usry

dan Hammer, 1995, p25). Dalam akuntansi, keuangan, prasyarat atau

pengorbanan tersebut pada tanggal perolehan dinyatakan dengan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

26

pengurangan kas atau aktiva lainnya pada saat ini atau di masa

mendatang.

Istilah biaya (cost) acap kali digunakan dalam arti yang sama

dengan istilah beban (expense). Namun, beban dapat didefinisikan

sebagai arus keluar barang atau jasa, yang akan dibebankan pada /

ditandingkan (matched) dengan pendapatan (revenue) untuk menentukan

laba (income).

Bila istilah biaya digunakan secara khusus, maka sebaiknya

digabungkan dengan suatu petunjuk tertentu seperti biaya langsung,

uatama (prime), konversi, tidak langsung, tetap, variable, terkendali

(controllable), produk, periode, gabungan (joint), estimasi standar,

tertanam (sunk), atau tunai (out-of-pocket). Setiap modifikasi

mengandung atribut tertentu yang penting dalam mengukur biaya yang

dapat dicatat dan diakumulasikan guna menentukan biaya persediaan,

membuat laporan keuangan, merencanakan serta mengendalikan biaya,

membuat rencana dan keputusan strategik, memilih berbagai alternatif,

memberi motivasi kepada karyawan, dan mengevaluasi prestasi kerja.

Akuntan yang terlibat dalam perencanaan, penganalisaan, dan

pengambilan keputusan juga harus bekerja dengan biaya masa depan

(future), penggantian (replacement), semu (imputed), diferensial, atau

biaya kesempatan (opportunity), yang tidak satu pun tercatat dan

dilaporkan dalam laporan keuangan eksternal.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

27

2.2.2.1 Obyek biaya

Obyek biaya didefinisikan sebagai beberapa unit, kegiatan,

atau fenomena dimana rencana dibuat untuk mengakumulasi dan

mengukur biaya. (Usry dan Hammer, 1995, p26). Unit, kegiatan,

atau fenomena tersebut mungkin memuat sebuah unit produk,

tumpukan atau partai unit yang sama, semua unit yang selalu

memproduksi produk tertentu, pesanan, kontrak, proyek, proses,

fungsi, tujuan, organisasi departemen, segmen, lokasi atau

kesatuan cabang usaha lain.

Konsep obyek biaya merupakan salah satu pemikiran

dalam akuntansi biaya. Pilihan tertentu dalam obyek biaya selalu

ada, atau sedikitnya secara implisit ada, bilamana beberapa

pengukuran, akumulasi, alokasi, atau pelaporan biaya terjadi.

Dengan kata lain, koonsep obyek biaya terletak pada apa yang

dimaksud dengan biaya.

2.2.2.2 Penelusuran (traceability) Biaya dari Obyek Biaya

Sekali obyek biaya telah dipilih, maka pengukuran biaya

sangat tergantung pada penelusuran (traceability) biaya dari

obyek biaya. Penelusuran biaya akan menentukan seberapa besar

obyektivitas, kepercayaan, dan arti dari hasil pengukuran biaya,

sehingga bagaimana kerahasiaan seorang pengambil keputusan

dalam memahami dam mempercayai ukuran biaya merupakan

dasar untuk peramalan dan pengambilan keputusan.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

28

Penelusuran biaya dari obyek biaya bervariasi menurut

tingkatannya. Cara yang umum untuk menggolongkan biaya-

biaya tersebut adalah dengan memberi label sebagai biaya

langsung atau tidak langsung terhadap obyek biaya tertentu, yang

seakan-akan hanya ada dua tingkat penelusuran biaya.

Sesungguhnya, tingkatan penelusuran biaya terjadi sebagai satu

kesatuan, seperti digambarkan di bawah ini :

Untuk obyek

biaya

khusus, jenis-jenis

biayanya mungkin:

Jenis-jenis biayanya

kemudian di golongkan

menjadi :

Gambar 2.4 Kesatuan dalam Penelusuran Biaya

2.2.2.3 Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya diperlukan untuk mengembangkan data

biaya yang dapat membantu manajemen dalam mencapai

tujuannya. Klasifikasi ini didasarkan pada hubungan antara biaya

dengan :

1. Produk (partai tunggal, tumpukan, atau unit barang dan jasa)

Di telusuri secara

langsung

Diidentifikasikan secara tidak

langsung

Di alokasikan secara arbitrer

Biaya langsung

Biaya tidak langsung

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

29

Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai

dengan mengkaitkan biaya pada operasi perusahaan. Dalam

perusahaan pabrikasi, total biaya operasi terdiri dari:

• Biaya pabrikasi

Berdasarkan Usry dan Hammer (1995), beban pabrikasi

sering juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik

(factory cost), adalah jumlah dari tiga unsur biaya yaitu

bahan langsung, pekerja langsung, dan overhead pabrik.

Bahan langsung dan pekerja langsung dapat digabungkan

ke dalam kelompok biaya utama (prime cost). Upah

pekerja langsung dan overhead pabrik dapat digabung ke

dalam kelompok biaya konversi (conversion cost), yang

mencerminkan biaya pengubahan barang langsung

menjadi barang jadi.

• Beban komersial

2. Volume produksi

Beberapa jenis biaya bervariasi langsung dengan

perubahan volume produksi atau keluaran, sedang biaya

lainnya �elative tidak berubah (fixed). Manajemen harus

memperhatikan kecenderungan biaya yang bervariasi dengan

keluaran jika mereka ingin merencanakan suatu strategi

perencanaan yang baik dan mengendalikan biaya dengan

berhasil

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

30

3. Departemen pabrikasi, proses, pusat biaya, atau subdivisi

lainnya

Perusahaan dapat dibagi ke dalam sejumlah segmen

yang bervariasi namanya. Pembagian sebuah pabrik menjadi

beberapa departemen, proses, pusat kerja, pusat biaya, atau

himpunan biaya juga menjadi dasar untuk mengelompokkan,

dan mengakumulasikan biaya-biaya produk serta menetapkan

langsung tanggung jawab atas pengendalian biaya.

Untuk mancapai tingkat pengendalian yang paling

tinggi, para manajer departemen harus berperan serta dalam

pengembangan anggaran bagi departemen atau pusat biaya

mereka. Anggaran seperti itu harus secara jelas

mengidentifikasi biaya yang menjadi tanggung jawab manajer

tersebut dan dapat membantunya dalam mengambil

keputusan. Pada akhir suatu periode pelaporan, efisiensi

departemen tersebut dan keberhasilan manajer dalam

mengendalikan biaya dapat diukur dengan membandingkan

biaya �elati terhadap biaya yang dianggarkan.

4. Periode akuntansi

Biaya dapat dikelompokkan sebagai belanja barnag modal

(capital expenditure) atau sebagai pengeluaran pendapatan

(revenue expenditure). Belanja barang modal yang juga

disebut sebagai pengeluaran modal dimaksudkan untuk

menghasilkan manfaat dalam periode-periode mendatang dan

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

31

dicatat sebagai aktiva. Pengeluaran pendapatan member

manfaat dalam periode berjalan dan dicatat sebagai beban.

Namun pada akhirnya, belanja barang modal yang dianggap

sebagai aktiva tadi akan masuk dalam arus biaya bila

digunakan atau bila habis masa manfaatnya.

Pembedaan antara belanja barang modal dan pengeluaran

pendapatan merupakan suatu hal yang esensial dalam

menandingkan (matching) biaya dengan pendapatan secara

tepat dan untuk mengukur laba periodic secara akurat.

Meskipun demikian, pembedaan yang tepat antara kedua

kelompok tersebut tidak selalu mungkin. Dalam banyak hal,

upaya pembedaan tersebut bergantung pada sikap manajemen

terhadap pengeluaran semacam itu dan pada sifat operasi

perusahaan. Besarnya pengeluaran dan jumlah catatan terinci

yang diperlukan juga merupakan factor yang mempengaruhi

usaha pembedaan antara kedua kelompok biaya tersebut.

Sebagai contoh, tong-tong sampah yang dibeli seharga $10

mungkin dicatat sebagai beban sebagaimana layaknya,

meskipun tong-tong tersebut akan dipakai selama beberapa

tahun.

5. Keputusan yang diusulkan, pelaksanaan, atau evaluasi

Pada waktu memutuskan diantara beberapa tindakan atau

alternatif yang mungkin, merupakan hal penting untuk

mengidentifikasi biaya (dan pendapatan, pengurangan biaya,

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

32

dan penghematan biaya) yang relevan dengan pilihan tersebut.

Perhatian pada biaya yang tidak relevan dapat menjadi hal

yang sangat memboroskan waktu dan mengalihkan perhatian

dari biaya-biaya yang relevan. Terlebih lagi, faktor-faktor

yang tidak relevan mungkin disalahgunakan seakan-akan

factor tersebut relevan. Biaya diferensial (differential cost)

adalah salah satu dari nama dari biaya yang relevan dengan

pilihan diantara berbagai alternatif. Biaya diferensial kadang-

kadang disebut juga sebagai biaya marjinal (marginal cost)

atau biaya incremental (incremental cost). Jika sejumlah biaya

diferensial dikeluarkan hanya jika satu alternatif tertentu

dipilih, maka biaya itu bias juga disebut sebagai biaya tunai

(out of pocket cost) dari alternatif tersebut. Sejumlah

pendapatan atau manfaat lain yang akan hilang bila alternatif

tertentu dipilih disebut dengan biaya kesempatan (opportunity

cost) dari alternatif tersebut. Biaya yang telah dikeluarkan,

dan kemudian ternyata tidak relevan dengan keputusan ini

disebut dengan biaya tertanam (sunk cost). Dalam keputusan

untuk tidak melanjutkan suatu produk atau divisi, beberapa

biaya produk atau divisi mungkin tidak dipengaruhi oleh

keputusan itu, biaya ini disebut sebagai biaya yang tidak dapat

dihindari (unavoidable cost). Sebaliknya, biaya-biaya yang

dapat dihindari (avoidable cost) adalah relevan dengan

keputusan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

33

Dalam mengevaluasi pretasi seorang manajer, suatu

langkah penting adalah mengklasifikasikan biaya-biaya yang

dapat dikendalikan (controllable) oleh manajer. Biaya-biaya

yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) oleh manajer

biasanya tidak relevan dengan evaluasi prestasi kerja manajer,

dan manajer tersebut seharusnya tidak diberi tanggung jawab

terhadapnya.

Biaya juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tipenya, yaitu:.

• Biaya variabel

Secara umum, biaya variabel mempunyai karakteristik

berikut:

1. Perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama dengan

perubahan volume

2. Biaya per unit relatif konstan meskipun volume berubah

dalam rentang (range) yang relevan

3. Dapat dibebankan kepada departemen operasi dengan

cukup mudah dan tepat

4. Dapat dikendalikan oleh seorang penyelia operasi

Biaya yang mempunyai karakteristik ini umumnya

meliputi bahan langsung dan pekerja langsung. Beberapa

overhead pabrik dan biaya nonpabrikasi juga ternasuk dalam

kategori biaya variabel.

• Biaya Tetap

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

34

Karekteristik biaya tetap adalah:

1. Jumlah keseluruhan yang tetap rentang (range) keluaran

yang relevan

2. Penurunan biaya per unit bila volume bertambah dalam

rentang yang relevan

3. Dapat dibebankan kepada departemen-departemen

berdasarkan keputusan manajerial atau menurut metode

alokasi biaya

4. Tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh

manajemen eksekutif daripada oleh penyelia operasi.

Biaya tetap bisa dianggap sebagai biaya yang timbul

karena berada dalam bisnis, sementara biaya variabel

merupakan biaya karena menjalankan bisnis. Dalam beberapa

kasus, tindakan manajemen dapat menentukan apakah suatu

biaya dikelompokkan sebagai biaya tetap atau biaya variabel.

• Biaya Semivariabel

Beberapa biaya mengandung unsur-unsur tetap dan

variabel. Biaya semivariabel ini mencakup suatu jumlah

sebagian tetap dalam rentang keluaran yang relevan, dan

bagian lainnya bervariasi sebanding dengan perubahan jumlah

keluaran.Misalnya, biaya listrik yang digunakan untuk

penerangan cenderung menjadi biaya tetap, karena berapapun

jumlah keluaran yang dihasilkan, penerangan akan tetap

diperlukan oleh pabrik yang sedang beroperasi. Sebaliknya,

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

35

tenaga listrik yang digunakan sebagai sumber daya untuk

mengoperasikan peralatan akan bervariasi sesuai dengan

pemakaian peralatan tersebut.

2.2.2.4 Beban Langsung dan Tidak Langsung Departemen Cost

Accounting

Standar no. 418, “Allocation of Direct and Indirect Cost”,

yang diterbitkan pada tahun 1980 oleh Cost Accounting Standards

Board, memerlukan klasifikasi biaya yang konsisten sebagai

langsung atau tidak langsung. Dalam hubungannya dengan bahan

dan pekerja, istilah “langsung” mengandung makna biaya yang

dapat dibebankan secara langsung kepada suatu produk. Di pihak

lain, overhead pabrik dianggap “tidak langsung” dalam kaitannya

dengan produk tersebut. Dalam sistem klasifikasi semacam itu,

unit produk merupakan obyek biaya. Namun istilah “langsung”

dan “tidak langsung” dapat juga digunakan dalam hubungannya

dengan pembebanan biaya overhead kepada departemen pabrikasi

dan dalam pembebanan beban (expense) kepada departemen-

departemen suatu organisasi nonpabrikasi. Jika biaya dapat segera

diidentifikasi dengan (yaitu, ditelusuri terhadap) departemen

tersebut, maka biaya itu disebut sebagai biaya departemen

langsung. Gaji penyelia departemen adalah contoh biaya

langsung. Jika suatu biaya dipikul bersama oleh ebebrapa

departemen yang mengambil manfaat dari terjadinya biaya

tersebut, maka biaya itu dinamakan biaya tidak langsung atau

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

36

biaya yang tidak dapat ditelusuri. Sewa dan penyusutan gedung

merupakan contoh dari beban tidak langsung yang dialokasikan

kepada sejumlah departemen. Dalam sistem klasifikasi biaya ini,

departemen merupakan obyek biaya. Bila biaya-biaya perusahaan

konglomerat yang banyak cabangnya dialokasikan ke berbagai

cabang, maka cabang tersebut dijadikan sebagai obyek biaya. Bila

pelaporan jumlah yang dikeluarkan utnuk memperbaiki mutu

produk, jasa pelanggan, dan keterlibatan karyawan, tujuan

strategik merupakan obyek biaya.

Beban departemen jasa juga merupakan beban tidak

langsung bagi departemen lainnya. Bila semua beban departemen

jasa telah dialokasikan, maka overhead deparemen produksi akan

terdiri dari beban departemen langsung dan tidak langsung dari

departemen itu sendiri dan ditambah bagian beban dari

departemen jasa.

2.2.2.5 Biaya Bersama dan Biaya Gabungan

Baik biaya bersama maupun biaya gabungan merupakan

jenis biaya tidak langsung. Biaya bersama (common cost) adalah

biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua

operasi atau lebih. Biaya bersama pada umumnya timbul dalam

organisasi yang mempunyai banyak departemen atau segmen.

Makin banyak segmentasi pada organisasi tersebut, makin besar

kecenderungan biaya untuk menjadi biaya bersama. Misalnya,

pada umumnya, gaji direktur pemasaran tidak akan menjadi biaya

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

37

bersama yang ditanggung oleh departemen sumber daya manusia

perusahaan. Walaupun demikian, bila departemen pemasaran

memberikan jasanya ke beberapa segmen dari seluruh perusahaan,

maka biaya itu menjadi biaya bersama yang ditanggung oleh

departemen tersebut.

Biaya Gabungan (joint cost) terjadi bila proses produksi

pasti akan menghasilkan satu atau lebih jenis produk yang

diproduksi pada waktu yang sama. Industri pengepakan daging,

industry minyak dan gas, dan industry minuman keras merupakan

contoh yang baik dari produksi yang melibatkan biaya gabungan.

Dalam industri seperti itu, biaya gabungan hanya dapat

dialokasikan pada produk gabungan melalui pertimbangan praktis.

Oleh karena itu, data yang dihasilkan dari alokasi biaya gabungan

harus hati-hati diperlakukan dalam berbagai keputusan.

2.2.2.6 Estimasi Biaya

Estimasi biaya adalah salah satu aspek yang paling penting

dari fungsi manajemen stratejik.

Literatur biaya stratejik menegaskan bahwa akuntan

manajemen berpartisipasi aktif pada awal pembuatan keputusan

stratejik. Kontribusinya pada tingkat awal berupa (1) memprediksi

biaya dari berbagai alternatif aktivitas, prosesnya atau bentuk

organisasinya, baik dari dalam perusahaan maupun para

pesaingnya, (2) memprediksi dampak keuangan dan operasional

terhadap berbagai alternative pilihan stratejik, dan (3)

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

38

memprediksi biaya dalam nilai uang dan waktu dari strategi

implementasi alternatif. Apabila para akuntan manajemen tidak

memenuhi fungsi/peran ini, akan dipenuhi oleh yang lain.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Jelinski dan Selte

bahwa titik awal manajemen biaya stratejik adalah estimasi biaya

yang akurat. Pendekatan stratejik ini ialah dengan melihat ke

depan dan oelh karena itu estimasi biaya merupakan unsure yang

penting untuk manajemen biaya stratejik. Estimasi biaya adalah

pengembangan penegasan hubungan antara objek biaya dengan

“cost driver” nya untuk tujuan peramalan biaya. Hal itu dapat

merupakan hal yang sederhana/mudah, seperti misalnya membaca

sebuah grafik, penyelesaian dengan cara aljabar sampai dengan

hal yang kompleks melalui pembuatan model statistik.

• Peran Stratejik Estimasi Biaya

Estimasi biaya membantu manajemen stratejik dalam dua cara

yang penting, yaitu :

1. Estimasi biaya membantu memprediksi/mengestimasi

biaya mendatang menggunakan identifikasi sebelumnya,

berdasarkan aktivitas, berdasarkan volumenya, struktur

atau pemeliharaan cost driver.

2. Estimasi biaya membantu mengidentifikasi cost driver

kunci untuk obyek biaya khususnya yang kedua ini

penting untuk penentuan biaya berdasarkan aktivitas

(activity based costing) yang umumnya menggunakan

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

39

sejumlah cost driver secara rinci. Estimasi biaya

mengidentifikasi yang mana dari berbagai ‘cost drivers’

yang ada yang paling bermanfaat untuk memprediksi

meramalkan biaya

• Menggunakan Estimasi Biaya untuk Memprediksi Biaya yang

Akan Datang

Manajemen stratejik memerlukan estimasi biaya yang akurat

untuk berbagai aplikasi, termasuk :

1. Menganalisa posisi fasilitas yang strategis. Estimasi biaya

terutama penting untuk perusahaan yang bersaing

berdasarkan keunggulan biaya. Estimasi biaya memberi

petunjuk bagi manajemen dalam menentukan yang mana

teknik manajemen yang kontemporer, seperti target

costing, atau manajemen kualitas total perusahaan

seharusnya bekerja keras untuk sukses dalam strategi yang

dipilihnya.

2. Membantu analisis ‘value chain’. Estimasi biaya

membantu perusahaan untuk mengidentifikasi potensi

peluang untuk mengurangi biaya lewat menyusun kembali

‘value chain’, misalnya estimasi biaya berguna untuk

menentukan biaya keseluruhan dan ‘nilai’ produk yang

dapat ditingkatkan dengan cara membuat sendiri salah satu

komponen atau membeli komponen tersebut dari supplier.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

40

3. Membantu ‘target costing’ and ‘life cycle costing’.

Estimasi biaya adalah bagian integral dari ‘target costing’

dan ‘life cycle costing’. Manajemen menggunakan

estimasi biaya dari berbagai desain produk yang berbeda-

beda sebagai bagian dari proses pemilihan atau seleksi

desain tertentu yang merupakan kombinasi nilai terbaik

bagi pelanggan berdasarkan biaya produksi dan biaya

lainnya. Estimasi biaya juga dipakai dalam proses

penentuan ‘life cycle cost’ minimum yang diharapkan bagi

produk dan jasa.

• Estimasi Biaya untuk ‘Cost Drivers’ yang Berbeda-beda

Metode estimasi biaya dapat digunakan untuk setiap ‘cost

drivers’, yaitu ‘cost drivers’ yang berdasarkan aktivitas

(activity based) atau berdasarkan volume (volume based),

berdasarkan strukturnya (structural) atau berdasarkan

pengeluarannya (executional). Hubungan antara biaya dengan

‘cost driver’ berdasarkan aktivitas atau berdasarkan volume

seringkali digambarkan dengan cara yang paling baik melalui

metode estimasi biaya linear, karena hubungan ini mendekati

linear pada kisar relevan dari operasi perusahaan. Metode

linear yang dijelaskan yaitu metode estimasi biaya.

Struktur cost driver meliputi rencana dan keputusan

jangka panjang dan karenanya mempunyai pengaruh stratejik

bagi perusahaan. Keputusan tersebut meliputi pengalaman

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

41

produksi, skala produk-produk atau teknologi produksi atau

kompleksitas produk atau produksi. Teknologi dan

kompleksitas sering mengarahkan manajemen untuk

menggunakan ‘activity based costing’, dan metode estimasi

linear. Sebaliknya, pengalaman dan skala sering

membutuhkan metode yang non linear sebagaimana cost

driver, pengalaman mempunyai peran dalam penurunan dalam

biaya per unit. Pengaruh pengalam terhadap biaya total

merupakan hal yang non linear, yaitu biaya menurun sejalan

dengan meningkatnya biaya produksi. Hubungan antara cost

driver structural, skala dan total biaya juga merupakan

hubungan yang non linear. Skala ada istilah yang dipakai

untuk menerangkan produksi barang yang sama tetapi berbeda

ukurannya, misalnya katup pipa yang berbeda-beda

kapasitasnya. Pengaruh umum dari skala ialah jumlah biaya

produksi meningkat lebih cepat dibandingpeningkatan ukuran

produk. Misalnya pembuatan katub sepanjang 22 inchi

memerlukan biaya dua kali lipat biaya untuk katub sepanjang

11 inchi. Hubungan antara biaya produksi dan panjangnya

katub dapat diprediksi dengan menggunakan estimasi model

matematika yang disebut power law, yang dipakai dalam

teknik industri.

• Penggunaan Estimasi Biaya untuk Mengidentifikasi Cost

Drivers

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

42

Seringkali cara yang paling umum untuk mengidentifikasi

‘cost driver’ ialah mengandalkan pada kebijakan perancang

produk, teknisi dan personalia bagian produksi. Yaitu mereka

yang mengetahui tentang produk dan proses produksi dan

memiliki informasi yang paling berguna bagi penentuan cost

driver. Estimasi biaya kadang-kadang dapat berperan dalam

suatu pengungkapan, dan pada kali lain adalah berperan

kolaboratif untuk menvalidasikan dan mengkonfirmasi

pertimbangan-pertimbangan dari perancang-perancang dan

teknisi-teknisi. Sebagai contoh Hewlett-Packard menggunakan

estimasi biaya untuk menegaskan manfaat cost driver yang

dipilih tim teknisi dan personalia di bagian produksi.

2.2.2.7 Enam Langkah Estimasi Biaya

Enam langkah dari estimasi biaya ialah :

1. Menentukan objek biaya yang ada hubungannya dengan biaya

yang diestimasi

Meskipun tampaknya merupakan hal yang mudah, tetapi

untuk menentukan suatu estimasi biaya harus dilakukan secara

hati-hati. Akuntan manajemen harus menjawab pertanyaan ini.

Apa objek biayanya? Bagaimana tingkat agregasinya? Mereka

seharusnya juga mempertimbangkan siapa yang mengeluarkan

biaya, sehingga biaya yang diestimasikan relevan dengan

penggunaan yang dimaksud misalnya, untuk manajer wilayah,

yang sedang mengestimasi biaya untuk program kesehatan

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

43

tertentu disuatu wilayah, biaya bahan dan jasa yang disediakan

oleh pemerintah setempat tidak relevan

2. Menentukan cost driver

Cost Driver adalah penyebab yang dipakai untuk

mengestimasi biaya. Beberapa contoh estimasi biaya dan

hubungannya dengan cost driver ialah :

Biaya yang diestimasi Cost Driver

Biaya bahan �elat untuk kendaraan Jarak tempuh

Biaya pemanas ruangan untuk bangunan Suhu untuk pemeliharaan bangunan

Biaya pemeliharaan untuk bangunan pabrik Jam mesin, jam kerja langsung

Biaya perancangan produk Jumlah rancangan perubahan

Tabel 2.2 Hubungan estimasi dengan cost driver

Mengidentifikasi cost driver adalah langkah terpenting

dalam mengembangkan estimasi biaya. Mungkin terdapat

sejumlah cost driver yang relevan, dan beberapa mungkin

tampak sangat jelas. Pembelian bahan untuk truk angkutan

yang besar, misalnya, mungkin tidak hanya mengutamakan

beberapa mil jarak tempuh, tetapi itu juga dipengaruhi oleh

berat muatan yang diangkut, lamanya jam perjalanan dan

keadaan lokasi pengiriman barang itu

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

44

3. Mengumpulkan data yang konsisten dan akurat pada objek

biaya dan cost driver

Jika cost driver telah dipilih, maka selanjutnya akuntan

manajemen mengumpulkan data mengenai objek biaya dan

cost driver. Data tersebut harus konsisten dan akurat.

Konsisten berarti bahwa setiap periode data diperhitungkan

dengan dasar akuntansi yang sama dan semua transaksi dicatat

dalam periode terjadinya.

Akurasi data tergantung dari kondisi sumber data.

Kadang-kadang data yang ada dalam suatu perusahaan itu

sangat dapat dipercaya, sesuai dengan kebijakan manajemen

dan prosedur untuk meyakinkan akurasinya. Akurasi jugas

bervariasi diantara sumber-sumber data yang berasal dari luar,

termasuk sumber dari pemerintah, publikasi bisnis dan

industri, universitas dan sumber-sumber lainnya. Pilihan

terhadap cost driver memerlukan trade off antara kausalitas

dari cost driver dan ketelitian dari data.

4. Membuat grafik data

Tujuan pembuatan grafik data ialah mengidentifikasi pada

yang tidak umum. Adanya pergeseran atau non-linearitas

dalam data, harus diberi perhatian khusus dalam

pengembangan estimasi, misalnya penghentian produksi

berkaitan dengan pemasangan peralatan baru, akan

menimbulkan data produksi yang tidak umum dalam minggu

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

45

it, data seperti itu seharusnya tidak dimasukkan saat

mengembangkan estimasi biaya. Kejadian yang tidak umum

dapat dengan mudah dideteksi dengan cara mempelajari

grafik.

5. Memilih dan menggunakan metode estimasi yang tepat

Lima metode estimasi berbeda dalam hal kemampuannya

dalam hal keakuratan estimasi biaya jika secara relatif

dihubungkan dengan keahlian dan sumber yang dibutuhkan.

Akuntan manajemen memilih metode yang mempunyai

tingkat ketepatan paling baik yang dikaitkan dengan tujuan

estimasi. Kelima metode tersebut ialah :

• Metode klasifikasi rekening

Metode klasifikasi rekening memerlukan

klasifikasi dari masing-masing rekening biaya dalam

catatan keuangan sebagai biaya tetap maupun biaya

variabel. Dengan menggunakan klasifikasi ini akuntan

dapat mengetahui total biaya dengan cara menjumlah

masing-masing estimasi biaya variabel perunit dan

masing-masing biaya tetap. Keuntungan dari metode ini

ialah sederhana dan mudah digunakan. Di samping itu

keterbatasannya ialah estimasi ini tampaknya kurang

akurat karena bukan hanya metode subjektifitas tetapi

beberapa biaya adalah campuran dan keduanya biaya

variabel dan biaya tetap.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

46

• Metode visual fit

Metode Visual fit ini keuntungannya bagi akuntan

manajemen ialah tidak melihat kemabali data biaya dari

periode sebelumnya, baik daftar tabulasi atau bentuk

grafik, dan menggunakan grafik atau table untuk

mengestimasikan biaya dengan berdasarkan pertimbangan

visual (visual judgement). Metode ini juga sangat

sederhana dan mudah dipakai, tidak memerlukan ahli

estimasi khusus.

   

Gambar 2.5 Perbandingan metode estimasi

Metode visual fit yang prima ini memungkinkan

estimasi yang lebih cepat. Namun pendekatan ini memiliki

potensi yang signifikan untuk terjadinya kesalahan karena

adanya dua keterbatsan yang melekat:

o Skala grafik mungkin berpengaruh terhadap

kemampuan untuk mengestimasikan biaya secara teliti.

Skala yang relative kecil cenderung mengaburkan

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

47

persepsi terhadap tren (trend). Selain itu, dapat juga

mendistorsi estimasi biaya

o Penelitian menunjukkan bahwa pemakai laporan grafik

dan tabulasi membuat kesalahan persepsi yang

signifikan. Salah satu penemuan yang biasa ditemukan

ialah bila data serial berada jauh di atas trend, maka

pemakai cenderung untuk mengestimasikan lebih

rendah dari jumlah yang ada dalam trend, sedangkan

untuk data serial yang pendek dan tidak menunjukkan

adanya trend, pemakai cenderung menaksir terlalu

tinggi terhadap jumlah trend yang disajikan. Kesalahan

persepsi yang lain di terangkan dalam akuntansi dalam

penelitian psikologi.

Gambar 2.6 Grafik biaya pemeliharaan

• Metode titik tertinggi dan terendah

Akuntan manajemen dapat meningkatkan

keterbatasan akurasi dari metode “visual fit” dengan

menggunakan metode titik tertinggi dan terendah yang

menggubakab metode aljabar untuk menentukan garis

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

48

estimasi tertentu yang mewakili titik tertinggi dan terendah

dalam data.

• Metode pengukuran kerja (Work measurement)

Pengukuran kerja adalah metode penaksiran biaya,

dengan cara melakukan penelitian sexara mendetail dari

beberapa aktivitas prosuksi atau jasa untuk mengukur

waktu atau input yang dibutuhkan tiap unit output.

Misalnya pengukuran kerja diterapkan dalam operasional

pabrik untuk menentukan tenaga kerja langsung dan atau

bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan sebagian

perakitan yang diselesaikan dalam operasi tersebut. dalam

konteks non manufaktur, metode tersebut dipakai untuk

mengukur waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

tugas klerikal tertentu, seperti proses pembuatan kuitansi-

kuitansi atau proses pembuatan nota tagihan.

Saat metode pengukuran kerja sering digunakan

dalam praktik, maka yang umum dilakukan adalah work

sampling. Work sampling adalah metode statistik yang

membuat sejumlah pengukuran aktivitas yang sedang

diteliti. Pengukuran ini dianalisis secara statistik untuk

mendapatkan estimasi tentang waktu dan atau bahan baku

yang diperlukan dalam aktivasi ini.

• Metode analisis regresi

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

49

Analisis regresi adalah metode untuk memperoleh

persamaan tertentu dari suatu estimasi biaya suatu set data.

Garis regresi yang diperoleh dari analisis cocok untuk

meminimalkan jumlah kesalahan kuadrat dari kesalahan

yang diestimasikan. Masing-masing kesalahan diukur

jaraknya dari regresi ke satu titik data. Kesalahan-

kesalahan kuadrat untuk menggambarkan perbedaan

perbedaan yang paling besar dan karenanya kesalahan-

kesalahan yang besar penting diperhatikan dalam

menentukan garis regresi. Karena analisis regresi secara

sistematis memperkecil kesalahan yang diestimasikan,

maka disebut dengan “least square regression” dan secara

luas dilihat sebagai salah satu metode yang paling efektif

untuk mengestimasikan biaya.

Ada 2 jenis variabel dalam analisis regresi.

Variabel tidak bebas ialah biaya yang diestimasikan.

Variabel bebas ialah cost driver yang dipakai untuk

mengestimasi jumlah dalam variabel tidak bebas. Bila

hanya ada salah satu cost driver, analisisnya disebut

analisis regresi sederhana. Bila ada dua atau levbih cost

driver itu disebut regresi berganda.

Persamaan regresi memiliki intercept dan slope,

seperti metode tertinggi dan terendah. Sebagai tambahan,

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

50

jumlah kesalahan estimasi, ditunjukkan dalam estimasi

regresi, sebesar:

Y = a + b X + c

Di mana: Y = jumlah variabel tidak bebas, biaya

yang diestimasilan,

a = Kuantitas tetap; juga disebut

intercept atau konstanta, yang

mewakili jumlah Y apabila x = 0

X = nilai dari variabel bebas, cost driver

yang diestimasikan, mungkin ada

satu atau lebih cost driver

b = biaya perunit, juga disebut koefisien

dari variabel bebas, yaitu

peningkatan y (biaya) untuk

masing-masing unit peningkatan x

(cost driver)

c = kesalahan regresi, yang mana jarak

antar garis-regresi dan titik data

Metode-metode ini diurutkan dari yang paling

rendah sampai yang paling tinggi ketelitiannya. Namun

biaya dan usaha yang dicurahkan dalam mengolah metode

adalah kebalikan dari urutannya, metode klasifikasi

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

51

rekening adalah yang paling mudah dan biayanya paling

sedikit, sedangkan metode analisis regresi ialah yang

paling akurat dan paling mahal biayanya, memerlukan

lebih banyak waktu pengumpulan data dan keahlian.

Dalam memilih metode estimasi yang paling baik, para

akuntan manajemen harus memperhatikan taraf ketelitian

yang diharapkan dan keterlibatan biaya, waktu, dan usaha

6. Mengevaluasi ketepatan-ketepatan estimasi biaya

Langkah terakhir yang penting dalam estimasi biaya ialah

mempertimbangkan potensi kesalahan dari estimasi yang

dibuat. Ini meliputi pertimbangan tentang kelengkapan dan

ketelitian dari cost driver yang dipilih dalam langkah ke 2,

konsistensi dan akurasi data yang dipilih dalam langkah ke 3

mempelajari grafik untuk mencapai kemungkinan estimasi

yang akurat dalam estimasi biaya atau pertimbangan

keuntungan.

2.2.3 Anggaran

2.2.3.1 Peran Anggaran dalam Perencanaan dan Pengawasan

Anggaran memainkan peran penting dalam perencanaan

dan pengawasan. Rencana mengidentifikasi tujuan dan tindakan

yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Anggaran adalah suatu

ekspresi kuantitatif dari rencana, yang ditetapkan di salah satu

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

52

syarat fisikal atau keuangan atau keduanya. (Guan et al, 2006,

p250). Ketika digunakan dalam perencanaan, anggaran

merupakan metode untuk menerjemahkan tujuan dan strategi dari

organisasi ke dalam syarat operasional. Anggaran juga dapat

digunakan dalam pengawasan. Pengawasan adalah suatu proses

pengaturan standar, yang menerima tanggapan dari kinerja aktual,

dan mengambil tindakan perbaikan ketika kinerja aktual terjadi

penyimpangan yang berarti dari kinerja yang direncanakan.

Sehingga, anggaran juga dapat digunakan untuk membandingkan

hasil aktual dengan hasil yang telah direncanakan.

Rentang proses anggaran dapat diperkirakan dari sebagian

proses informal yang dialami oleh perusahaan kecil, untuk

menguraikan secara terperinci, beberapa bulan prosedur yang

dikerjakan oleh perusahaan besar. Pada umumnya, pengawas dari

organisasi memungkinkan untuk mengatur dan

mengkoordinasikan keseluruhan proses anggaran.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

53

Gambar 2.7 Master Budget dan Hubungan Timbal-Baliknya

2.2.3.2 Tipe-Tipe Anggaran

Anggaran utama menurut Guan (p.250,2006)adalah

perencanaan keuangan menyeluruh pertahun yang dibuat atas

bermacam-macam departemen individu dan aktivitas

penganggaran. Anggaran utama dapat dibagi menjadi anggaran

keuangan dan operasi. Anggaran operasi memperhatikan aktivitas

yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan yaitu penjualan,

produksi, dan persediaan barang akhir. Pengeluaran terakhir dari

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

54

anggaran operasi adalah pro forma atau anggaran laporan

pendapatan. Perlu dicatat bahwa pro forma merupakan sinonim

dari anggaran dan perkiraan. Dalam pengaruh, laporan pendapatan

pro forma dibuat berdasarkan bentuk namun dengan

pengestimasian, bukan data historikal. Anggaran keuangan

memperhatikan arus kas masuk dan kas keluar serta posisi

keuangan. Arus masuk dan keluar kas yang terencana didetilkan

dalam anggaran kas dan dalam posisi keuangan yang diharapkan

pada akhir periode penganggaran yang ditunjukkan pada

anggaran, atai pro forma, neraca.

Anggaran utama umumnya disiapkan untuk periode 1

tahun sesuai dengan tahun fiskal perusahaan. Anggaran tahunan

terbagi menjadi anggaran pertiga bulan dan anggaran perbulan.

Fungsi periode waktu yang pendek adalah memungkinkan

manajer untuk membandingkan data aktual dengan data anggaran

sepanjang tahun dan untuk membuat koreksi berkala. Karena

kemajuan dapat lebih sering diperiksa dengan anggaran bulanan,

masalah yang ada dapat dicegah agar tidak menjadi masalah yang

terlalu serius.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

55

Gambar 2.8 Komponen dari Anggaran Utama

Kebanyakan organisasi menyiapkan anggaran untuk tahun

yang akan datang sejak empat atau lima tahun sebelum tahun

tersebut. Bagaimanapun, terdapat beberapa organisasi yang telah

mengembangkan filosofi anggaran yang berkelanjutan. Anggaran

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

56

berkelanjutan adalah merupakan perpindahan anggaran 12 bulan.

Pendukung anggaran berkelanjutan memaksa manajer untuk

melakukan perencanaan kedepan secara konstan. Kebanyakan

CFO percaya bahwa menukar ramalan sangat penting.

Dalam anggaran berkelanjutan adalah merupakan

pengupdatean anggaran secara berkelanjutan. Objektivitas dari

anggaran ini bukanlah untuk mendapatkan informasi mengenai

anggaran disetiap waktu selama 12 bulan, tetapi lebih berpusat

pada pengupdatean anggaran utama setiap bulannya sebagai suatu

informasi yang baru yang akan berguna bagi perusahaan.

2.2.4 Peramalan

Dua fungsi kunci dari manajemen di setiap organisasi adalah

perencanaan dan pengendalian. Perusahaan harus merencanakan masa

depan. Perencanaan untuk masa depan melibatkan kegiatan-kegiatan

berikut ini:

1. Menentukan produk dan pasar geografis di mana perusahaan dapat

memperoleh tingkat pengembalian tertinggi

2. Meramalkan tingkat permintaan di pasar-pasar ini dalam berbagai

kondisi yang berbeda dalam harga, kegiatan promosi, persaingan, dan

kegiatan perekonomian umum

3. Meramalkan biaya produksi di berbagai tingkat keluaran dalam

kondisi perubahan teknologi, tingkat upah, dan harga bahan mentah

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

57

4. Memutuskan rencana operasi optimum yaitu, rencana yang

memaksimumkan nilai

5. Terlibat dalam program pemerolehan modal, penerimaan tenaga kerja

dan program pelatihan, dan sebagainya untuk melaksanakan rencana

tersebut

Setelah ditetapkan, rencana tersebut harus dilaksanakan dalam

tahap pengendalian, atau tahap operasi, dari kegiatan usaha. Perencanaan

dan pengendalian berkaitan erat, dalam praktek keduanya sering kali

tidak dapat dipisahkan. Prosedur operasi, atau proses pengendalian, harus

ditunjukan ke arah rencana perusahaan. Jika ramalan tentang permintaan,

biaya masukkan, teknologi, dan faktor-faktor lainnya yang dimasukkan

dalam rencana secara serius keliru, maka rencana tersebut akan memiliki

kegunaan yang kecil dan tahap pengendalian kemungkinan akan gagal.

Metodologi Peramalan

Banyak teknik tersedia untuk meramalkan variabel-variabel

ekonomi. Teknik-teknik ini berkisar dari prosedur yang sederhana, yang

sering kali agak naif, dan relatif tidak mahal, sampai metode-metode

yang sangat kompleks dan sangat mahal. Beberapa teknik peramalan

pada dasarnya bersifat kuantitatif, yang lainnya bersifat kualitatif. Teknik

peramalan dapat dibagi ke dalam empat kategori berikut ini:

1. Analisis kualitatif

Analisis kualitatif dapat menjadi teknik peramalan yang sangat

berguna jika memungkinkan pengumpulan dan organisasi yang

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

58

sistematis untuk data yang diturunkan dari opini yang tidak terbias

dan terinformasi. Tetapi, metode-metode kualitatif dapat memberikan

hasil yang membias ketika beberapa individu tertentu mendominasi

proses peramalan melalui reputasi, kekuatan kepribadian, atau posisi

strategis dalam organisasi.

Bentuk analisis kualitatif yang paling dasar yang dipergunakan

dalam peramalan adalah gagasan pribadi. Dalam hal ini, seorang

individu yang memiliki informasi menggunakan pengalaman pribadi

dan organisasional sebagai dasar untuk mengembangkan harapan

masa mendatang. Walaupun pendekatan ini sangat subjektif, penilaian

yang beralasan dari para individu yang memiliki informasi sering kali

memberikan wawasan yang bernilai. Ketika pendapat para ahli

beberapa individu diandalkan, pendekatan tersebut disebut peramalan

melalui konsensus panel. Metode konsensus panel mengasumsikan

bahwa beberapa ahli dapat tiba pada ramalan-ramalan yang lebih baik

dibandingkan ramalan-ramalan yang dihasilkan secara individual.

Interaksi langsung di antara para ahli dipergunakan dalam metode

konsensus panel dengan harapan bahwa ramalan yang dihasilkan

mencakup semua bukti objektif dan subjektif yang tersedia.

Walaupun metode konsensus panel sering kali menghasilkan

ramalan-ramalan yang mencakup kebijakan bersama dari para ahli

yang dikonsultasikan, metode ini kadang-kadang dirugikan oleh

kekuatan kepribadian satu atau beberapa individu kunci. Pendekatan

yang berkaitan, metode delphi, telah dikembangkan untuk melawan

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

59

kerugian ini. Dalam metode delphi, para anggota panel ahli secara

individual menerima serangkaian pertanyaan yang berhubungan

dengan masalah peramalan yang mendasar. Tanggapan mereka

dianalisis oleh pihak independen, yang lalu mencoba menghasilkan

pendapat.

2. Analisis serial waktu dan proyeksi

Metode serial waktu didasari oleh asuransi bahwa kejadian-

kejadian masa mendatang akan mengikuti jalur yang ada atau, dengan

kata lain, bahwa pola perilaku ekonomi masa lalu cukup berlaku

untuk membenarkan penggunaan data historis untuk memprediksi

masa depan. Para peramal ekonomi yang menggunakan teknik-teknik

serial waktu melihat pada pola historis dari sebuah variabel dan lalu

memproyeksikan, atau meramalkan, bahwa variabel tersebut akan

terus bergerak di sepanjang jalur yang digambarkan oleh

pergerakannya di masa lalu.

Metode ekonometrik

Metode ekonometrik dari peramalan menggabungkan teori

ekonomi dengan alat-alat matematis dan statistik untuk menganalisis

hubungan ekonomi. Teknik peramalan ekonometrik memiliki

beberapa manfaat yang unik dibandingkan metode-metode alternatif.

Salah satunya, teknik ini memaksa peramal untuk menyatakan secara

eksplisit asumsi-asumsi tentang hubungan di antara berbagai variabel

dalam sistem ekonomi yang diteliti. Dengan kata lain, peramal

tersebut harus menangani hubungan kausal. Proses ini mengurangi

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

60

probabilitas tidak adanya konsistensi logis dalam model dan dengan

demikian meningkatkan keandalan dan penerjemahan hasil.

Manfaat metode ekonometrik yang kedua berada dalam

konsistensi teknik tersebut dari periode ke periode. Peramalan dapat

membandingkan ramalan dan hasil aktual dan menggunakan gagasan

yang diperoleh untuk memperbaiki model yang bersangkutan. Yaitu,

dengan memasukkan kesalahan peramalan di masa lalu kembali ke

dalam model tersebut, kita dapat mengembangkan estimasi parameter

baru yang akan memperbaiki hasil peramalan di masa mendatang.

Jenis keluaran yang diberikan oleh ramalan ekonometrik

merupakan keuntungan utama lainnya dari teknik ini. Karena model

ekonometrik memberikan estimasi nilai aktual untuk variabel-variabel

yang diramalkan, model-model ini menunjukkan bukan hanya arah

perubahan tetapi juga tingkat perubahan. Ini merupakan kemajuan

yang jelas dibandingkan pendekatan barometik, yang hanya

memberikan sedikit informasi tentang tingkat perubahan yang

diperkirakan

3. Analisis masukkan-keluaran

Metode peramalan yang dikenal sebagai analisis masukan-

keluaran kemungkinan memberikan penelitian yang paling lengkap

terhadap semua keterkaitan yang kompleks dalam sebuah sistem

ekonomi. Analisis masukan-keluaran memperlihatkan bagaimana

kenaikan atau penurunan dalam permintaan akan keluaran salah satu

industri mempengaruhi industri-industri lainnya. Misalnya, kenaikan

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

61

dalam permintaan akan truk akan mengarah pada peningkatan

produksi baja, plastik, ban, kaca, dan bahan lainnya. Kenaikan dalam

permintaan akan bahan-bahan ini akan memiliki efek sekunder.

Kenaikan dalam permintaan akan kaca akan mengarah pada

peningkatan lebih lanjut dalam permintaan akan baja, serta truk yang

dipergunakan dalam pembuatan kaca dan baja, dan seterusnya.

Analisis masukan-keluaran menelusuri semua hubungan antarindustri

ini untuk memberikan informasi tentang dampak total terhadap semua

industri dari kenaikan semula dalam permintaan akan truk.

Peramalan masukan-keluaran didasari oleh sekelompok tabel

yang menjabarkan keterkaitan di antara semua bagian perekonomian.

Pengembangan tabel masukan-keluaran merupakan tugas yang sangat

sulit; untungnya, tabel-tabel seperti ini di Amerika Serikat tersedia

dari Kantor Ekonomi Bisnis, Departemen Perdagangan. Untuk

menggunakan tabel-tabel ini secara efektif, kita harus memahami

pengembangan tabel-tabel tersebut.

Tidak mungkin bagi kita utnuk menyatakan bahwa salah satu dari

pendekatan peramalan ini lebih unggul dibandingkan lainnya.

Pendekatan terbaik untuk satu tugas tertentu bergantung pada masalah

peramalan yang bersangkutan. Beberapa faktor penting yang harus

dipertimbangkan mencakup:

1. Jarak ke masa depan yang harus diramalkan

2. Tenggang waktu yang trsedia untuk mengambil keputusan

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

62

3. Tingkat akurasi yang diperlukan

4. Kualitas data yang tersedia untuk analisis

5. Sifat hubungan yang tercakup dalam masalah peramalan

6. Biaya dan keuntungan yang berkaitan dengan masalah peramalan

Beberapa teknik – misalnya, metodologi serial waktu tertentu,

barometrik, dan survey – sesuai untuk proyeksi jangka pendek.

Teknik lainnya memerlukan lebih banyak tenggang waktu dan karena

itu lebih berguna untuk peramalan jangka panjang. Dalam setiap

kategori teknik peramalan, tingkat kecanggihan juga bervariasi.

Umunya, semakin tinggi tingkat kecanggihan, semakin tinggi pula

biayanya. Jika tingkat akurasi yang diperlukan rendah, metode yang

tidak terlalu canggih kemungkinan memberikan hasil yang memadai

dengan biaya minimal. Karena itu, pilihan metodologi peramalan

yang sesuai bergantung baik pada kareakteristik masalah peramalan

yang mendasarinya maupun tingkat akurasi yang diperlukan.

Untuk menentukan tingkat akurasi ramalan yang sesuai, kita harus

membandingkan biaya dan keuntungan peningkatan akurasi. Ketika

akurasi ramalan rendah, probabilitas kesalahan peramalan yang

signifikan tinggi, demikian pula kemungkinan mengambil keputusan

manajerial yang di bawah optimal. Sebaliknya, ketika akurasi ramalan

tinggi, probabilitas kesalahan peramalan dikurangi dan kemungkinan

mengambil keputusan manajerial yang keliru rendah. Jadi, wajar

untuk mengharuskan tingkat akurasi ramalan yang relatif tinggi ketika

biaya kesalahan ramalan tinggi. Ketika kesalahan ramalan hanya akan

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

63

mengakibatkan sedikit biaya, hanya metode-metode yang tidak mahal

dan umumnya kurang tepat yang dapat dibenarkan.

Dengan memahami kekuatan dan kelemahan berbagai metodologi

peramalan, para manajer dapat memilih metode atau kombinasi

metode yang sesuai untuk menghasilkan nilai ramalan yang

diperlukan.

Cost Benefit Analysis

Benefit adalah keuntungan dan manfaat yang didapatkan

perusahaan. Menurut tipenya, terdapat 2 jenis keuntungan, yaitu

keuntungan tangible dan intangible.

• Keuntungan intangible

Saat terjadi kesulitan pada saat mengamati pengaruh TI secara

langsung, metodologi ini dapat digunakan untuk membantu menaksir

keuntungan asli (keuntungan dasar) sistem tersebut.

Tujuan yang memuaskan Tujuan yang kurang baik

• Untuk mengurangi nilai persediaan

barang sampai 5% dan 10% pada

volumenya dalam 180 hari

• Untuk meningkatkan ROI organisasi

sebesar 1% pada akhir tahun

keuangan

• Untuk mengurangi jumlah investasi

• Untuk meningkatkan keuntungan

• Untuk mengurangi error

• Untuk meningkatkan moral personil

• Meingkatkan arus kas

• Untuk memperoleh keuntungan

kompetitif

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

64

Tabel 2.3 Keuntungan intangible

Langkah-langkah yang terlibat dalam mengukur keuntungan

intangible:

1. memberikan pengertian terhadap rantai kejadian sebab dan akibat

yang mungkin terjadi karena adanya pengenalan terhadap sistem

2. mengidentifikasi bagaimana caranya sehingga keadaan

memungkinkan untuk dapat melakukan yang pada umumnya

terjadi sebagai hasil dari pengenalan terhadap sistem informasi.

Fokusnya adalah pada arah perubahan.

dalam penghutang sehingga hari

hutang dapat dikurangi dari 80

menjadi 68

• Untuk meningkatkan penerimaan

personel terhadap sistem TI yang

baru seperti yang digambarkan

dengan tingkah laku yang

diekspresikan dalam survei kepuasan

umum

• Untuk menyediakan proposal detil

dari kualitas laporan pada klien

dalam waktu 48 jam yang diberikan

untuk menghasilkan dokumen

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

65

3. mempertimbangkan bagaimana ukuran perubahan dapat dihitung

4. pada saat perngaruh sistem menjadi jelas, penganalisa dapat maju

ke 3 langkah berikutnya

5. mengukur besarnya perubahan

6. memberikan nilai moneter pada perubahan yang telah diobservasi.

Menggunakan teknik seperti ROI, NPV, IRR, dan lain sebagainya

untuk memperkirakan apakah investasi terhadap sistem informasi

akan menghasilkan kembalian yang cukup untuk

mempertanggungjawabkan kemajuan yang ada.

6 langkah metodologi ini merupakan kerangka kerja yang

bermanfaat bagi pendekatan pada pembelajaran evaluasi TI, bahkan

pada saat adanya kesulitan untuk mengidentifikasikan keuntungan.

6 langkah pendekatan untuk mengukur keuntungan TI ini

dipengaruhi beberapa masalah. Yang paling umum ditemui adalah:

o noise

Noise merujuk pada kenyataan bahwa pengaruh investasi TI dapat

ditutupi oleh kejadian dalam lingkungan. Dan walaupun tingkat

persediaan barang meningkan ataupun menurun dikarenakan

sistem baru, keadaan lingkungan dalam ekonomi membuat

pengaruh yang terlalu berlebihan pada keuntungan sistem

o fluktuasi dalam jangka pendek

keuntungan TI terkadang tersembunyi/tertutup dibalik fluktuasi

jangka pendek dikarenakan perubahan musiman pada permintaan,

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

66

biaya dan harga. Untuk menjamin fluktuasi tersebut mengaburkan

keuntungan TI, pengukuran harus diambil pada saat interval

periode waktu

o kebohongan dan statisktik

semua teknik pengukuran didasarkan pada asumsi dan asumsi ini

seringkali dimanipulasi untuk menunjukkan hasil yang

dibutuhkan

• Keuntungan tangible vs intangible

Tiga puluh tahun lalu, evaluasi fungsi TI dilakukan secara

langsung. Sekarang komputer digunakan untuk mengotomatisasi

pemahaman yang baik, struktur sistem kantor yang baik, karena hal

tersebut meningkatkan efisiensi pada penghematan biaya. Sistem ini

digunakan untuk melakukan akuntansi konsumsi waktu, pengawasan

stok dan tugas pengupahan oleh personel operasional. Keuntungan

biaya tradisional dan metode pembelajaran untuk menghitung

efektivitas fungsi TI sudah cukup. Yang termasuk dalam teknik yang

digunakan untuk melakukan analisa biaya dan keuntungan adalah cut-

off period, payback period, discounted cash flow (DCF) dan return of

investment (ROI)

Sejak itulah, teknologi baru, yang merupakan keistimewaan

microcomputer, menghasilkan kemajuan dalam teknologi informasi

dari hanya pengurangan biaya dasar dan aplikasi pengawasan sampai

pada provisi dari pendukung keputusan pada tingkat strategis.

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

67

Pengaruh teknologi baru adalah dirasakannya peningkatan pada

tingkat manajemen puncak.

Penetrasi ke atas dari teknologi informasi ini meningkatkan

isu yang sebelumnya tidak ada. Dalam mengevaluasi efektivitas TI

haruslah mempertimbangkan MIS dan lingkungan di mana sistem

tersebut bekerja, dan ini termasuk aspek tingkah laku.

Konsekuensinya adalah adanya ”ketidakterlihatan” tertentu yang

berhubungan dengan kontribusi sistem informasi pada efektivitas

organisasi secara keseluruhan. Ketidakterlihatan ini pada umumnya

ditunjukkan dengan referensi pada keuntungan intangible. Pendekatan

tradisional biaya dan keuntungan untuk mengevaluasi efektivitas

sekarang secara umum dipandang tidak cukup, terutama pada saat

pandangan detil perusahaan diperlukan

Pendekatan yang ada sekarang untuk menilai keuntungan

intangible cenderung dapat melihat lebih baik daripada analisa biaya

keuntungan tradisional. Pendekatan ini menggabungkan persepsi

pengguna tentang beberapa kriteria yang berhubungan dengan SI,

pada ukuran keseluruhan kepuasan. Hal ini termasuk persepsi pada

beberapa variabel yang berhubungan dengan pada sesuatu seperti

prosedur masukkan, prosedur keluaran, kemampuan pemrosesan

komputer, kecepatan respon, kualitas layanan, kualitas personel SI,

dan faktor organisasi seperti keterlibatan manajemen puncak dan

partisipasi pengguna. Isu ini dipertimbangkan secara holistik,

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

68

mewakili kerangka kerja yang mungkin dapat digunakan untuk

mengukur efektivitas.

Teknik analisa manfaat dan biaya merupakan langkah awal

memeriksa dampak ekonomis yang mencapai information economics.

Hughes dan Cotterell (2006, p53) menyatakan cara yang paling umum

untuk melakukan penilaian ekonomis dari sistem informasi atau produk

software yang akan dibuat, adalah dengan membandingkan biaya yang

dikeluarkan dari pengembangan dan operasi sistem dengan

keuntungan yang diperoleh dengan penempatan sistem informasi atau

produk software tersebut. Ada 2 standar untuk mengevaluasi keuntungan

ekonomis dari beberapa proyek dalam cost benefit analysis terdiri dari 2

langkah :

• Mengidentifikasi dan mengestimasikan seluruh biaya dan manfaat

dari alikasi proyek dan operasi. Hal ini meliputi biaya

pengembangan, biaya operasi dan manfaat tambahan yang diharapkan

dari sistem yang baru.

• Menyatakan biaya dan manfaat tersebut dalam unit umum. Perlu

evaluasi jumlah manfaat, dengan perbedaan antara total keuntungan

dan total biaya dari pembuatan dan operasi system

Penganggaran modal digunakan untuk menjelaskan

pengeluaran perencanaan proyek yang penting yang memiliki

keterlibatan jangka panjang. Manajer harus dengan hati – hati memilih

proyek yang menjanjikan pengembalian di masa depan yang besar.

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

69

Penganggaran modal melibatkan investasi. Perusahaan harus melakukan

pendanaan saat ini salam rangka menerima pengembalian di masa

mendatang. Garrison dan Noreen (2003, p636-637), mengkategorikan

keputusan penganggaran modal ke dalam 2 kategori besar yaitu

keputusan screening dan keputusan pemilihan. Keputusan screening

berkaitan dengan apakah proyek yang diusulkan memenuhi beberapa

standar penerimaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai

contoh, suatu perusahaan mempunyai kebijakan menerima proyek jika

proyek tersebut menjanjikan pengembalian sekian persen dari suatu

investasi. Tingkat kembalian yang disyaratkan adalah tingkat

pengembalian minimum suatu proyek yang harus dihasilkan dapat

diterima.

Keputusan pemilihan , sebaliknya, berkaitan dengan seleksi di

antara beberapa bagian tindakan yang memiliki daya saing. Sebagai

contoh, suatu perusahaan mempertimbangkan lima aplikasi sistem yang

berbeda untuk menggantikan sistem 15aplikasi yang digunakan saat

ini. Pilihan aplikasi yang mana untuk dibeli adalah keputusan

pemilihan. Pendekatan dalam pembuatan keputusan penganggaran modal

adalah ROI, Payback period, NPV, IRR.

2.2.5.1 Return on Investment (ROI)

Return on Investment (ROI) atau Rate of Return (ROR)

adalah rasio atau perbandingan dari uang yang diperoleh atau

yang hilang dari sejumlah dana yang diinvestasikan. Sejumlah

uang yang diperoleh atau hilang dapat diidentifikasikan sebagai

Page 64: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

70

bunga, laba/rugi, atau pendapatan bersih atau rugi. Sejumlah dana

yang diinvestasikan dapat berupa harta, modal, atau dasar biaya

investasi. ROI biasanya lebih sering dalam bentuk presentase

daripada nilai desimal. Berikut ini rumus dalam menghitung ROI:

Tiga kertas Kerja ROI

Untuk mengkalkulasi ROI sederhana, digunakan 3 jenis kertas

kerja, yaitu :

1. Development Cost Worksheet

Development Cost Worksheet terdiri dari 5 kategori, yaitu

usaha pengembangan (development effort), perangkat keras

baru (new hardware), perangkat lunak baru (new

purchased software), pelatihan user, dan biaya-biaya

lainnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.9.

Page 65: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

71

Gambar 2.9 Development Costs Worksheet

2. Ongoing Expense Worksheet

Ongoing Expense Worksheet dibagi menjadi 6 kategori,

yaitu pemeliharaan aplikasi perangkat lunak (application

software maintenance), beban – beban penyimpanan data

(incremental data storage expenses), komunikasi

(incremental communication), penyewaan perangkat lunak

dan perangkat keras (new software and hardware lease),

perlengkapan (supplies), dan lain–lainnya pada gambar 2.10.

Page 66: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

72

Gambar 2.10 Ongoing Expense Worksheet

3. Economic Impact Worksheet

Kertas kerja ini meringkas dampak ekonomis suatu proyek.

Pemberian skor dampak ekonomis didasarkan pada

perhitungan ROI dari arus kas bersih proyek yang

diaplikasikan secara periodik selama 5 periode tahunan

pada umumnya. Pertama, investasi bersih yang dibutuhkan

ditetapkan. Angka ini diperoleh dari kertas kerja biaya

pengembangan. Lalu arus kas tahunan ditetapkan. Angka ini

diperoleh dari manfaat ekonomis bersih dikurangi biaya

operasi. Selisihnya, pendapatan sebelum pajak, dikurangi

dengan beban –beban berjalan, menghasilkan arus kas bersih

per tahun. ROI dihitung dengan membagi rata - rata arus

kas bersih selama 5 tahun dengan investasi yang

Page 67: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

73

dibutuhkan. Kemudian skor dampak ekonomis dapat

ditentukan.

Gambar 2.11 Economic Impact Worksheet

2.2.5.2 Payback period

Cara mengukur profitabilitas proyek dengan menghitung

payback disebut payback period method. Yang disebut payback

period adalah waktu yang diperlukan proyek untuk menghimpun

dana intern guna mengembalikan jumlah dana yang telah

diinvestasi dalam proyek. Sudah barang tentu semakin pendek

payback period, semakin kecil resiko investasi yang dihadapi

Page 68: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

74

investor, sehingga semakin menarik proyek yang diusulkan itu.

Contoh :

Tahun Net cash flow Net cash flow kumulatif

0 $ (13.500) $ (13.500)

1 2.200 $ (11.300)

2 2.600 (8.700)

3 3.200 (5.500)

4 3.900 (1.600)

5 4.200 2.600

6 2.100 4.700

7 1.000 5.700

Tabel 2.4 Contoh Payback Period

Pada akhir tahun ke 4, semua tetapi $1.600 dari investasi

awal dari $13.500 dapat diperoleh. $4.200 pemasukan dalam 5

tahun diasumsikan akan muncul setiap tahun. Oleh karena itu,

seharusnya membutuhkan 38 persen ($1.600+$4.200) dari lima

tahun untuk menutupi kekurangan investasi sebenarnya, periade

pengembalian dari proyek ini adalah 4,38 tahun (atau 4 tahun dan

4,6 bulan).

Page 69: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

75

Ketika aliran kas dari proyek sama dalam setiap periode ,

maka periode pengembaliannya memiliki rumus :

Payback Period = Investment ÷ Annuity

2.2.5.3 Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara nilai

aliran kas masuk sekarang dengan nilai aliran kas keluar sekarang

yang tergabung dengan proyek investasi (Garrison dan Noreen

2003, p637).

Sedangkan menurut Wetson et al. (1990, p12), NPV

adalah metode untuk menetapkan peringkat dari usulan investasi

dengan menggunakan NPV, yaitu nilai sekarang dari arus kas

bersih di masa mendatang yang didiskontokan terhadap biaya

modal marginal.

Langkah-langkah dalam penerapan metode NPV yaitu:

Hitung nilai sekarang dari setiap arus kas, baik arus kas masuk

maupun arus kas keluar, dengan faktor diskonto sebesar biaya

modal proyek.

1. Jumlahkan arus kas yang telah didiskontokan tersebut. Hasil

dari penjumlahan inilah yang disebut NPV proyek.

2. Jika NPV positif, proyek harus disetujui; jika NPV negatif,

proyek harus ditolak; dan jika proyek-proyek yang dikaji

bersifat mutually exclusive (memilih proyek 1 di antara

Page 70: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

76

beberapa proyek), maka proyek yang menghasilkan NPV

terbesar harus dipilih.

NPV dapat dinyatakan sebagai berikut :

2.2.5.4 Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) atau time-adjusted rate of

return dapat didefinisikan sebagai hasil bunga yang dijanjikan

oleh suatu proyek investasi selama umur kegunaannya. Kadang

untuk penyederhanaan disebut sebagai hasil proyek. IRR dihitung

dengan menemukan tingkat bunga yang menyamakan nilai

sekarang aliran kas keluar suatu proyek dengan nilai sekarang

aliran kas masuknya. Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga

yang akan menyebabkan nilai bersih sekarang suatu proyek sama

dengan nol (Garrison dan Noreen, 2003, p643).

Sedangkan menurut Wetson et al. (1990, p14), IRR adalah

suatu metode pemeringkatan usulan investasi dengan berpatokan

pada IRR dari aktiva bersangkutan, dimana IRR dihitung dengan

menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk masa mendatang

dengan nilai sekarang dari biaya investasi. IRR adalah tingkat

Page 71: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

77

diskonto yang menyamakan PV dari arus kas masuk proyek

dengan PV dari biaya proyek tersebut. Proyek akan diterima atau

dilaksanakan jika IRR lebih besar daripada biaya modal.

Dimana:

• ACFt = Arus kas setelah pajak tahunan dalam periode t

(nilainya bisa positif atau negative)

• IO = Pengeluaran kas awal

• n = Usia proyek yang diharapkan

• IRR = Tingkat pengembalian internal proyek.

Kriteria dalam menerima atau menolak dapat dinyatakan sebagai

berikut:

• Jika IRR ≥ tingkat pengembalian yang disyaratkan maka

proyek dapat diterima.

• Jika IRR < tingkat pengembalian yang disyaratkan maka

proyek dapat ditolak.

Cara untuk menghitung rumus IRR dapat dilakukan :

1. Secara coba-coba

Page 72: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

78

2. Secara interpolasi

3. Prosedur matematik

4. Kalkulator atau komputer keuangan

2.2.6 Keuangan

Keuangan merupakan suatu perkembangan dari institusi ekonomi

sebagai dasar yang digunakan untuk menggambarkan bermacam-macam

organisasi dengan tujuan untuk menjelaskan behavior ekonomi nya.

(Gup, 1983, p4). Selama akhir abad, perkembangan dari gabungan

industri besar seperti baja US dan perusahaan minyak standar menjadi

penting dalam fenomena ekonomi. Oleh karena itu, pada permulaannya

keuangan dijelaskan sebagai penggabungan, kombinasi, dan pengeluaran

keamanan. Sewaktu terjadi penurunan pada tahun 1930 dan

mengakibatkan kebangkrutan dalam skala besar, keuangan digambarkan

sebagai keuntungan liquiditas dan badan hukum reorganisasi. Pada

perang dunia II, perkembangan ekonomi membawa perubahan sedikit

demi sedikit dalam keuangan dari penurunan dan terhadap menganalisa

keuntungan investasi dan penggunaan efisien dalam aset seperti dalam

inventory. Bertambahnya penggunaan computer pada tahun 1960 dan

perkembangan model matematika menyebabkan bertambahnya

penekanan pada analisis. Kini, keuangan membawa manfaat yang luas

dalam analisis dan teknik kuantitatif bagi pemecahan masalah sistematis.

Page 73: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

79

2.2.6.1 Penggunaan Sumber Daya yang Optimal

Keuangan akan menjadi lebih baik, apabila penggunaan

dari aset dan beban dapat ditekan secara optimal. Model

matematika dibangun untuk meoptimalisasikan penggunaan cash,

inventories, dan pendapatan. Teknik penentuan budget capital

digunakan untuk mempelajari cara pemilihan investasi, teori

portofolio dan aset yang digunakan.

2.2.6.2 Evolusi dari Manajemen Keuangan

Isi Pada Masa Lalu Isi pada Masa Sekarang

• Deskriptif

• Menaikkan biaya, penggabungan, dan

likwiditas

• Pihak luar “melihat kedalam”

• Statis

• Analitikal

• Penggunaan aset dan biaya yang

optimal

• Manajer keuangan yang membuat

keputusan

• Dinamis

Tabel 2.5 Evolusi Manajemen Keuangan

Dalam sebuah portofolio, sebuah penyeleksian

menimbulkan resiko pada semu aset. Pada sisi beban dalam

sebuah neraca keseimbangan, teori-teori menyetujui struktur

kapital yang optimal. Dan teori-teori penaksiran mendapatkan

perhatian yang penting.

Page 74: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

80

2.2.6.3 Membuat keputusan keuangan

Definisi keuangan diajarkan dari sudut pandang orang

luar, seperti seorang banker “melihat” operasi-operasi yang terjadi

dalam perusahaan. Perubahan pada penggunaan teknik analisis

dan penggunaan luas dari metode “case” untuk pengajaran

dilakukan dengan perubahan dalam sudut pandang. Sekarang ini,

sudut pandang yang umum adalah dari pembuat keputusan dalam

perusahaan

Pada masa lalu, masalah keuangan pada perusahaan

manufaktur besar dalam keadaan lingkungan yang tetap adalah

perhatian pusat pada keuangan. Sebaliknya, keuangan pada masa

sekarang ini menyadari bahwa strategi keuangan yang berbeda

diperlukan oleh perusahaan berukuran kecil, menengah dan besar.

Sama pentingnya, semua perusahaan beroperasi dalam

perekonomian yang dikarakteristiki oleh inflasi, daur bisnis, dan

goncangan dari luar seperti berkurangnya pasokan bahan bakar.

Dalam tinjauan berikutnya, ruang lingkup dan isi dari

pelajaran keuangan telah berubah selama beberapa tahun menjadi

akun yang memunculkan keadaan ekonomi seperti kemajuan teori

baru. Apa yang disebut “keuangan” pada masa lalu, sekarang

disebut “manajemen keuangan”. Perubahan sebutan ini

mencerminkan tekanan dalam membuat keputusan keuangan.

Sekarang, manajemen keuangan adalah proses memanfaatkan

sumber keuangan perusahaan seoptimal mungkin dengan tujuan

Page 75: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

81

untuk memaksimalkan kekayaan pemilik (nilai perusahaan).

Sumber daya ini termasuk di dalamnya aset dan sumber dana.

Proses manajemen keuangan melibatkan perencanaan, investasi

dan keputusan keuangan. Konsep perencanaan, investasi dan

keputusan keuangan akan dijelaskan selanjutnya.

2.2.6.4 Konteks Analisis Keuangan

Konteks digunakan untuk memperkuat sebuah acuan yang

telah dibuat terhadap aspek-aspek pertimbangan yang dilibatkan

dalam analisis keuangan. Seorang manajer atau analis yang

melakukan berbagai analisis keuangan biasanya mempunyai

tujuan spesifik. Selama proses analisis, analis menggunakan

laporan keuangan, analisis khusus, basis data dan sumber

informasi lainnya untuk membuat pertimbangan yang masuk akal

tentang kondisi masa lalu, sekarang dan prospek dari usaha serta

efektivitas manajemennya.

Tidak hanya pihak yang melakukan analisis dan

interpretasi saja yang mempunyai tujuan serta pandangan, tetapi

demikian juga halnya bagi pihak yang mempersiapkan dan

menyediakan berbagai jenis data serta informasi yang digunakan

untuk mendasari analisis. Selama membahas sifat laporan

keuangan, perlu mengacu kepada aturan dan prinsip akuntasi yang

membatasi kompilasi dokumen-dokumen itu dan perlunya

menyadari bias khusus yang dihasilkannya. Ini tidak berarti

bahwa laporan keuangan adalah benar atau salah dalam arti

Page 76: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

82

mutlak, tetapi informasi mungkin harus disesuaikan dalam

beberapa kasus atau ditinggalkan dalam kasus lain, dimana

semuanya tergantung pada tujuan analisis.

Tinjauan deskriptif menyajikan tujuan utama dari tiga

proses keuangan pokok sebagai suatu konteks untuk memahami

perbedaan dalam penyajian data dan orientasi analitis. Tabel ini

mengidentifikasi akuntansi keuangan, analisis investor, dan

ekonomi manajerial sebagai proses yang mempunyai tujuan

berbeda, namun sering kali harus bertukar informasi dan data.

Tujuan akhirnya adalah untuk menganalisis dan menilai masalah

perusahaan, kinerja perusahaan, dan nilai pemegang saham dari

segi ekonomi, yang membutuhkan penyesuaian data yang cermat

dan analisis yang sering kali disusun dengan tujuan yang berbeda.

Akuntansi keuangan Analisis investor Ekonomi manajerial

Penentuan laba

• Pengakuan pendapatan

• Pengakuan beban

• Alokasi biaya

• Definisi laba

Informasi keuangan

• Proses penyesuaian

• Analisis

trend/kecenderungan

• Proyeksi laba

• Proyeksi arus kas

Ekonomi kegiatan

• Analisis tugas

• Alokasi ekonomi

• Analisis kontribusi

• Penentuan trade-off

Penentuan nilai

• Biaya histories

• Konservatisme

Data komparatif

• Analisis industri

• Analisis pesaing

Efektifitas sumber daya

• Dasar investasi

• Investasi modal

Page 77: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

83

• Modal sebagai nilai

residual

• Pengakuan kontigensi

• Kondisi ekonomi

• Bidang penyesuaian

• Divestasi modal

• Sumber daya manusia

Penentuan pajak

• Persyaratan data legal

• Pendapatan/beban

waktu

• Manajemen pajak

• Penyesuaian laporan

Analisis pasar

• Pola harga pasar

• Trend pasar

• Penggerak nilai

• Modal pasar

Nilai pemegang saham

• Pola arus kas

• Biaya modal

• Ekspektasi investor

• Trade off

resiko/imbalan

Tabel 2.6 Analisis Keuangan

Bila berbicara tentang analisis keuangan dalam lingkup

buku ini, tekanna utama kita adalah pada tujuan kolom tengah

(analisis investor), tetapi kita juga harus memasukkan bagian-

bagian dari kolom kanan (ekonomi manajerial) karena kedua

bidang itu saling berkaitan. Namun, sebagian besar bahan yang

kita gunakan berasal dari sebelah kiri, yaitu akuntansi keuangan,

dan beberapa dari kanan, yaitu basis data internal di mana

ekonomi manajerial bergantung padanya.

Seperti telah kita singgung sebelumnya, ada tiga tujuan

pokok akuntansi keuangan seperti yang diatur oleh standar profesi

dan peraturan SEC (pasar modal).

Page 78: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

84

2.2.6.5 Keuangan dan Akuntansi

Dalam sistem informasi accounting, perlu memperhatikan

proses transaksi dan penyusunan laporan keuangan. Pada sistem

ERP, penyusunan laporan keuangan dilakukan melalui aplikasi

program General Ledger. Sebenarnya aplikasi program ini tidak

ada penginputan proses data transaksi, kecuali memorial jurnal.

Semua data transaksi diperoleh dari sistem proses transaksi

lainnya, seperti :

• Sales Transaction Processing sistem : Sales Order

Processing, Billing, Sales Analysis

• Purchases Transaction Processing sistem : Purchases,

Inventory processing

• Cash Reeceipt dan Disbursement Transaction Processing

sistem : Account Receivable, Cash Receipts, Account Payable,

and Cash Disbursements.

• Payroll Transaction Processing sistem : Payroll, Time

Keeping

Account Payable

Account Payable adalah kegiatan untuk mengelola dan

mengendalikan hutang usaha kepada pemasok secara lebih

mudah, sehingga memungkinkan perusahaan dapat membuat

perencanaan pembayaran yang tepat sesuai dengan masing-

Page 79: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

85

masing umur hutang. Kegunaan account payable adalah sebagai

berikut :

• Fasilitas partial payment dan full payment dalam pembayaran

hutang usaha

• Fasilitas limit kredit

• Fasilitas hold, untuk memblock hutang-hutang yang belum

boleh dibayar.

• Fasilitas untuk mencatat transaksi uang muka pembelian

• Fasilitas peng-entry-an transaksi hutang dan multi currency

• Fasilitas pencatatan koreksi hutang

Aktivitas utama pada modul account payable meliputi

verifikasi penagihan (invoice verfication dan pembayaran

(payment), dan laporan yang dihasilkan.

Account Receivable

Melalui account Receivable dapat dikendalikan seluruh

aktivitas berkaitan piutang usaha, yaitu dengan memberikan

informasi yang real time tentang saldo piutang usaha yang sudah

jatuh tempo dan dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan

perencanaan penagihan yang efektif.

Proses penerimaan dari pihak pelanggan (account

receivable receipt) dapat dilakukan melalui penerimaan bilyet

giro / cheque, tunai. Bila penerimaan dengan bilyet giro, maka

biasanya bagian keuangan (kasir) perlu melakukan validasi

Page 80: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

86

pencairan bilyet giro tersebut pada saat jatuh tempo / pencairan

uang di bank. Kegunaan Account Receivable adalah sebagai

berikut:

• Fasilitas partial receipt dan full receipt dalam pelunasan

piutang usaha

• Fasilitas limit kredit

• Fasilitas billing, untuk membuat formulir penagihan untuk

piutang-piutang yang segera jatuh tempo sehingga menjamin

penagihan piutang yang telah jatuh tempo secara tepat waktu

• Fasilitas confirmation letter, untuk laporan saldo piutang

langganan yang dikirim langsung ke langganan dapat dicetak

maupun di email langsung secara automatis untuk konfirmasi

piutang kepada langganan

• Fasilitas account receivable receipt, untuk mencatat transaksi

piutang usaha yang timbul akibat transaksi penjualan dan

untuk mencatat transaksi uang muka penjualan

• Fasilitas pengentryan transaksi piutang usaha dalam multi

currency

• Fasilitas penginputan transaksi koreksi piutang usaha dan

transaksi credit note

Berdasarkan jadwal penagihan dan syarat pembayaran

seperti dalam kontrak penjualan, maka departemen keuangan akan

melakukan proses penagihan kepada pihak pelanggan. Atas bilyet

Page 81: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

87

giro / cheque / bukti transfer bank / uang tunai yang diterima oleh

departemen keuangan, maka petugas keuangan akan menginput

transaksi pada aplikasi program untuk menerbitkan slip bukti

bank terima.

General ledger

General ledger merupakan jantungnya sistem informasi

accounting. Melalui modul ini akan dihasilkan laporan keuangan

(financial reporting) untuk mengetahui kondisi keuangan suatu

perusahaan, yaitu seperti laporan neraca, laporan laba rugi,

laporan analisa rasio keuangan dan laporan-laporan keuangan

lainnya. Jika digunakan secara terpadu dengan modul lainnya,

maka modul General ledger hampit tidak memerlukan proses data

entry, kecuali memorial jurnal (adjustment). Kegunaan general

ledger adalah sebagai berikut:

• Fasilitas Multi Currency bagi kode perkiraan yang mempunyai

mata uang equvalensi dalam mata uang asing

• Fasilitas jurnal berulang untuk mempermudah dan

mempercepat entry transaksi yang berulang

• Tersedia fasilitas Budget yang dapat dibandingkan dengan

Actual secara cepat dan mudah

• Penyajian laporan keuangan secara otomatis (automatic

reporting)

• Sistem pelaporan yang bertingkat dan informatif

Page 82: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

88

• Dapat menyimpan data untuk periode yang tak dibatasi dan

hanya dibatasi oleh kapasitas hard disk yang digunakan

• Dirancang sedemikian rupa, sehingga build in early warning

system pada saat penginputan transaksi maupun pada saat

penyimpanan transaksi

• Fasilitas Posting dan Underposting per periode, sehingga

memudahkan jika terjadi kekeliruan data pada periode

sebelumnya dapat dilakukan proses unposting General Ledger

Special Pupose Ledger

Special Purpose Ledger didesain untuk menyediakan

ringkasan informasi dari aplikasi-aplikasi multiple pada tingkatan

terperinci yang dispesifikasikan berdasarkan pada kebutuhan

bisnis. Fungsi ini memungkinkan kita untuk mengumpulkan,

mengkombinasikan, meringkas, memodifikasi dan

mengalokasikan data aktual dan terencana yang asli dari SAP atau

sistem eksternal lainnya. Pada Special Purpose Ledger, fungsi-

fungsi yang terdapat pada aplikasi-aplikasi tidak berubah-ubah.

2.2.6.6 Aset akuntansi

Komponen ini mengatur aset tetap perusahaan. Aset

akuntansi dirancang untuk mengatur dan mengawasi aset tetap

didalam sistem SAP R/3. Aset akuntansi juga menyediakan

tambahan buku besar didalam R/3. Buku besar umum keuangan

Page 83: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

89

menyediakan informasi tertentu didalam transaksi, meliputi aset

tetap.

2.2.6.7 Manajemen keuangan

Komponen manajemen keuangan dirancang untuk

mendukung pembuatan anggaran. Komponen manajemen

keuangan juga menyediakan serangkaian peralatan untuk meniru

struktur anggaran perusahaan untuk tujuan perencanaan,

pengawasan, dan mengatur keuangan perusahaan. Manajemen

keuangan menyediakan 3 tugas yang diperlukan, yaitu:

• Anggaran dari seluruh pendapatan dan pengeluaran dalam

tanggung jawab individu

• Mengawasi perubahan keuangan di masa mendatang terhadap

ketersediaan anggaran

• Menghindari bertambahnya anggaran

2.2.6.8 Manajemen Travel

SAP keuangan, komponen manajemen travel menyediakan

prosedur spektrum terintegrasi yang digunakan untuk memproses

data perjalanan bisnis perusahaan. Manajemen ini mencakup

pemasukkan tanda terima, permintaan persetujuan penukaran

pembayaran. Akuntansi manajemen travel dapat dikirimkan pada

modul Financial Accounting, modul HR payroll, ataupun sistem

diluar SAP.

Page 84: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

90

o Controlling

Controlling R/3 menyediakan fungsi yang dibutuhkan

dalam efektifitas dan manajemen akuntansi biaya internal

yang tepat. Kelengkapan integrasinya memungkinkan nilai

dan jumlah arus data tepat waktu antara akuntasi keuangan

dan logistik SAP R/3. Bagian modul controlling terdiri dari

komponen:

• Mengontrol biaya tambahan

Komponen untuk mengontrol biaya tambahan

berfokus pada mengawasi dan mengalokasikan biaya

tambahan perusahaan dan menyediakan seluruh fungsi

yang dibutuhkan perusahaan dalam perencanaan dan

pengalokasian. Fungsionalnya berisi mengontrol bagian

modul untuk mendukung banyaknya metode biaya

pengontrolan, yang dapat memberikan kebebasan dalam

memutuskan fungsi mana dan metode mana yang

digunakan dalam area individu

• Memberikan sandi berdasarkan aktivitas

• Mengontrol biaya produk

• Analisis keuntungan

Dalam SAP, biaya yang tidak dapat ditugasi secara

langsung pada objek biaya dalam SAP akan disimpan dalam

biaya overhead.

Page 85: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00565-si bab 2.pdf · dan memperbaiki manajemen supply chain. ... meningkatkan komunikasi

91

Sistem R/3 mendukung metode pengawasan biaya

umum ini dalam komponen Overhead Cost Controlling:

• Penaksiran

• Persentase overhead

• Pembiayaan standar

• Pembiayaan marjinal

o Activity Based Costing

Activity Based Costing pada SAP R/3 memungkinkan

pengguna untuk memindahkan overhead organisasi pada

produk, pelanggan, jaringan pembelian, dan segmen-segmen

lainnya, dan memungkinkan analisa keuntungan yang lebih

realistic dari produk dan pelanggan yang berbeda karena

pengguna dapat mempengaruhi sumber daya dari overhead.

o Product Cost Controlling

Komponen R/3 ini berfungsi untuk menentukan

peningkatan pada biaya dari memanufakturi sebuah produk

atau menyediakan layanan dengan menghasilkan mekanisme

pengawasan biaya yang real-time. Komponen aplikasi

Product Cost Controlling pada SAP R/3 mengandung 3

subkomponen:

• Perencanaan biaya produk

• Pengawasan objek biaya

• Pembiayaan actual