bab 2 landasan teori 2.1 teori-teori dasar/umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00565-si...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Dasar/Umum
Dalam bagian ini akan dibahas definisi dari teori-teori dasar yang
digunakan dalam penulisan skripsi ini
2.1.1 Sistem ERP
Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) menjadi sangat
penting di pengoperasian bisnis moderen. Sistem ini dipercaya dapat
mengurangi inventory, mempersingkat waktu siklus, menurunkan harga,
dan memperbaiki manajemen supply chain. Sistem ERP dirancang untuk
berintegrasi dengan seluruh sistem informasi komputerisasi di organisasi.
ERP juga dipercaya dapat membuat nilai dengan
mengintegrasikan aktivitas didalam perusahaan, menjalankan pelatihan
terbaik pada setiap proses bisnis, menstandarlisasikan proses didalam
organisasi, membuat suatu sumber daya data yang dapat mengurangi
kekacauan dan kesalahan, dan menyediakan akses langsung terhadap
informasi. Seluruh ciri-ciri ini memberikan fasilitas yang lebih baik bagi
perencanaan organisasi, komunikasi, dan kolaborasi.
ERP memberikan banyak manfaat dalam beberapa bidang. Dalam
pandangan teknikal, gagasan untuk mengintegrasikan seluruh aspek dari
komputerisasi organisasi merupakan hal yang menarik karena dapat
membantu perkembangan konsistensi sistem dengan penggunaan sumber
8
data terpusat dan lebih efisien dalam membuat single data entry bagi
seluruh aplikasi organisasi. ERP memiliki daya tarik keuangan,
menjanjikan penghematan ekonomi dengan mengintegrasikan seluruh
aplikasi ke dalam suatu sistem yang besar. ERP juga memiliki daya tarik
dari pandangan organisasi, yaitu sebagai anggota organisasi yang
mempelajari penggunaan sistem yang sama, sehingga dapat
meningkatkan komunikasi di dalam organisasi.
2.1.1.1 Keunggulan dan Kelemahan ERP
Terdapat berbagai macam alasan untuk menggunakan
ERP. Salah satunya yaitu ERP menawarkan sistem terintegrasi
yang dibagikan pada seluruh pengguna daripada bermacam-
macam perangkat dari aplikasi komputer, dimana jarang
digunakan untuk berkomunikasi dengan yang lainnya dan yang
memiliki serangkaian data sendiri dan file. ERP menyediakan aset
sistem informasi sederajat dan arus informasi di dalam organisasi.
Manfaat utamanya yaitu menyisihkan suborganisasi yang
berfokus pada masalah yang dimilikinya daripada menampilkan
ketertarikan terhadap seluruh bagian organisasi.
Data sekali di masukkan dari sumber yang akurat,
sehingga seluruh pengguna dapat membagikan data yang sama
(integrasi data). Sebagai data yang dibagikan untuk digunakan
oleh banyak orang, maka diperluan kelengkapan dan keakuratan.
Sistem ERP juga menyediakan cara yang lebih baik dalam
mengerjakan sesuatu. Ide ini merupakan pokok dari pelatihan
9
terbaik, kunci komponen sistem SAP. Pelatihan terbaik ini yaitu
mengidentifikasi cara yang terbaik untuk diproses dengan fungsi
bisnis tertentu untuk menghasilkan usaha yang berkualias, dan
seperti pelatihan yang meliputi perubahan penting mengenai
bagaimana anggota organisasi mengerjakan pekerjaan mereka.
Sistem ERP biasanya digunakan dengan harapan mereka
dapat menghasilkan harga perhitungan yang lebih rendah dalam
jangka panjang. Dalam teori, menggunakan suatu cara yang
umum untuk mengerjakan sesuatu yang lebih sederhana dan
memiliki upaya yang kurang untuk memberikan dukungan
perhitungan bagi organisasi. Dalam prakteknya, menyimpan tidak
selalu dapat diwujudkan, seharusnya kegagalan di antisipasi oleh
seluruh perbedaan dari kebutuhan pengguna, seperti perubahan
yang tidak dapat dihindari dalam lingkungan bisnis yang
menyebabkan praktek yang berbeda dan hubungan sistem
komputer.
Kunci yang perlu di pertimbangkan dalam menjalankan
sistem ERP yaitu :
a. Teknologi : lebih kuat, diintegrasikan dengan sistem komputer
• Lebih fleksibel
• Biaya TI lebih rendah
b. Praktek bisnis : cara yang lebih baik untuk menyelesaikan
tugas
10
• Kualitas operasional yang lebih baik
• Produktivitas terbaik
c. Strategis : keuntungan biaya yang diperoleh melalui sistem
yang lebih efisien
• Memperbaiki pengambilan keputusan
• Mendukung pertumbuhan bisnis
• Membangun hubungan eksternal
d. Kompetitif : mengikuti pesaing menggunakan ERP. Biaya
efisiensi lebih baik.
• Layanan pelangga lebih baik
2.1.1.2 Modul ERP
Konsep sistem ERP meliputi seluruh perhitungan dalam
organisasi. Idenya yaitu memusatkan data dan perhitungan,
sehingga data dapat di masukkin sekali dan kemudian
digunakan oleh setiap orang didalam organisasi dengan
kepercayaan terhadap ketepatan informasi. Dalam prakteknya,
vendor ERP menjual software mereka dalam modul-modul.
Modul-modul ini terdiri dari:
• Sales and Distribution (SD)
Modul yang mencatat pesanan penjualan dan pengiriman yang
telah dijadwalkan. Informasi mengenai pelanggan dipelihara
dan diakses dari modul ini.
11
• Material Management (MM)
Modul yang mengatur penerimaan barang mentah dari
supplier dan penanganan yang lainnya dari inventory bahan
mentah, dari tempat penyimpanan ke proses pengerjaan
barang kemudian inventory barang jadi.
• Production Planning (PP)
Modul yang memelihara informasi produksi. Produksi ini
direncanakan dan dijadwalkan dan aktifitas produksi aktual
dicatat.
• Quality Managemenet (QM)
Modul yang membantu untuk merencanakan dan mencatat
aktivitas pengawasan kualitas, seperti pemeriksaan produk dan
sertifikasi barang.
• Plant Maintenance (PM)
Modul yang mengikuti perencanaan untuk melakukan
pencegahan dengan memelihara mesin pabrik dan mengatur
pemeliharaan sumber daya, sehingga kerusakan peralatan
dapat diminimalkan.
• Human Resources (HR)
Modul yang memberikan fasilitas merekrut karyawan,
menyewa, dan melatih. Modul ini juga meliputi daftar gaji dan
manfaat.
• Financial Accounting (FI)
12
Modul yang mencatat transaksi kedalam akun buku besar
umum. Modul ini juga menghasilkan pernyataan keuangan
untuk tujuan pelaporan eksternal.
• Controlling (CO)
Modul ini digunakan untuk tujuan manajemen internal.
• Asset Managment (AM)
Modul ini membantu perusahaan untuk mengatur pembelian
aset tetap dan hubungannya dengan penyusutan.
• Project System (PS)
Modul yang memungkinkan perencanaan dan pengawasan
melalui R&D baru, konstruksi dan pemasaran proyek. Modul
ini memungkinkan biaya untuk di kumpulkan dalam proyek
dan secara terus-menerus digunakan untuk mengatur
pelaksanaan sistem SAP.
• Workflow (WF)
Modul yang digunakan untuk otomatisasi aktivitas di dalam
SAP.
• Industry Solution (IS)
Modul ini berisi pengaturan konfigurasi yang SAP temukan
cocok untuk industri tertentu.
13
2.1.2 Organisasi
Dari segi organisasi, PS mempunyai banyak tentakel, yang
menggambarkan bagaimana mereka dihubungkan. Elemen-elemen dasar
dari setiap bisnis dikendalikan oleh informasi dari bagan organisasi
tersebut, seperti perusahaan, pusat keuntungan, gudang, dan area bisnis.
Master data ini menyediakan suatu laporan-laporan dasar. Bagan
organisasi juga menjaga “kejujuran” dari elemen-elemen proyek,
maksudnya adalah hubungan antara nilai-nilai organisasi ini diperhatikan.
Gambar 2.2 menyediakan beranekaragam organisasional berdasarkan
setiap objek proyek yang mungkin berhubungan dengan mereka.
Gambar 2.1 Dari mulai sampai selesai
DEFINE Business Rules
DEFINE Business Rules PLAN
Costs, Timing
PLANCosts, Timing
EXECUTE Release, Confirm
Actuals
EXECUTE Release, Confirm
Actuals
DEVELOP Strategy, Structure
DEVELOP Strategy, Structure BUDGET
Approve, Distribute
BUDGET Approve, Distribute
EVALUATE Earned Value,
Reporting
EVALUATE Earned Value,
Reporting
SETTLE / CLOSE Allocate Costs,
Commision
SETTLE / CLOSE Allocate Costs,
Commision
14
Gambar 2.2 Keberagaman Organisasi
Project Definition
WBS Element
Networks
Activities
Internally processed
Externally processed
General cost
Material Component
Controlling area
Company code
Business area
Profit centerPlantSales organization
Distribution channel
division
Controlling area
Company code
Business area
Profit center
PlantTechnical location
Cost center
Investment program
Tax jurisdiction
Joint venture
Business area
Profit center
Plant
Tax jurisdiction
Business area
Profit center
Plant
Tax jurisdiction
Work center
Business area
Profit center
Plant
Tax jurisdiction
Business area
Profit center
Plant
Tax jurisdiction
Purchasing organization
Purchasing group
Business area
Profit center
Plant
Tax jurisdiction
Purchasing organization
Purchasing group
Plant
Storage location
15
2.1.2.1 Integrasi
Terdapat beberapa pandangan utama integrasi setiap poin
dari PS – seperti Aset Tetap dan Sumber Daya Manusia, tetapi
mereka tidak memainkan peranan yang penting.
2.1.2.2 Pengontrolan
Terdapat integrasi substansial antara PS dan CO. Hal ini
dikarenakan PS terdiri dari begitu banyak objek pada CO untuk
mengintegrasikan perencanaan biaya, kolonisasi dan hasil-hasil.
Gambar 2.3 Integrasi
16
Finance & Controlling Project/WBS number, Network, Controlling Area, Company
Code, Business Area, Cost Center, Cost Element, Work Center,
Activity Type, Profit Center, Results Analysis Key, Object
Class, Internal Order, Account Number, Jurisdiction Code
Materials
Management
Project/WBS Number, Network, Plant, Material Number,
Material Group, MRP Controller, Vendor, BOM
Sales & Distribution Project/WBS Number, Network, Partner, Sales Organization,
Distribution Channel, Division, Sales Order BOM
Plant Maintenance Project/WBS Number, Network, PM Orders
Production Planning Project/WBS Number, Network, BOM
Investment
Management
Project/WBS Number, Network, Investment Programs,
Measure
Tabel 2.1 Integrasi
Hasil analisis, sumberdaya perencanaan, dan pelaporan
lainnya yang meliputi elemen biaya. Controlling area merupakan
hubungan nyata, tanpa adanya fungsi PS. Dalam Workforce
Planning melalui Work Center atau tipe aktivitas, terdapat
integrasi dengan sumberdaya manusia (HR) untuk mendaftarkan
seseorang yang ditugaskan dalam proyek.
2.1.2.3 Material Management (MM)
Berdasarkan pada produk dan BOM, PS memiliki
kemampuan untuk membuat pemesanan, permintaan pembelian,
17
dan surat pembelian melalui perencanaan biaya pelaksanaan jasa
secara umum. Kekuatan intergrasi ini membuat PS sebagai
pemain utama dalam siklus relative, meliputi kemampuan untuk
menangani pelayanan melalui Service Master dan kontrak.
Selanjutnya, kemampuan dari jaringan untuk bekerja dengan
�elativ membuat PS menjadi SRM (Supply Relationship
Management), dimana internet memainkan bagian penting yang
bersumber dari produk dan jasa. Sebagai tambahan, PS dapat
mengatur siklus MRP (Material Requirements Planning) dengan
fungsi pengelompokkan MRP. PS merupakan “pemilik” dari
fasilitas ProMan,dengan mengawasi dan membantu mengatur
semua arus dokumen pembelian.
2.1.2.4 Sales and Distribution
PS memiliki integrasi langsung dengan SD melalui Order
Numbers. Semua SD Orders (kuota, permintaan penjualan,
permintaan konsinyasi, dan lainnya) dapat ditugaskan pada
proyek dengan tujuan pendapatan perencanaan, membuat Billing
Plans dan biaya pencatatan. Profil DIP (Dynamic Item Processor)
mendukung dalam proses simulasi dan pembuatan dokumen
penjualan secara otomatis, dan juga menyediakan makna pada
tagihan pelanggan berdasarkan pada aktivitas dalam proyek
(sumber daya yang berkaitan dengan tagihan). Sebagai tambahan,
Assembly Processing menyediakan makna pada permintaan
18
penjualan atau kuota agar dapat membuat proyek secara otomatis
menggunakan Configurable Materials.
2.1.2.5 Finance (FI)
PS adalah merupakan perencana biaya dan kolektor biaya
yang utama dan oleh karena itu menjadi budak bagi FI/CO, objek-
objek utamanya (WBS dan jaringan) berpengaruh pada
pengeluaran aktual untuk mengatur determinasi account, yang
tergambar dalam chart of account. Semua biaya berakhir pada
keuangan. Manajemen arus kas merupakan fitur yang dapat
digunakan oleh PS dengan menggunakan funding areas dalam
pembendaharaan.
2.1.2.6 Production Planning (PP)
Meskipun tidak menjadi pemain utama dalam integrasi PS,
melalui MM, PP diinformasikan sebagai pesanan produksi
menggunakan pengaturan khusus didalam Material Master.
2.1.2.7 Plant Maintenance (PM)
Inti dari integrasi ini adalah pesanan pemeliharaan, dimana
sama seperti sebagian besar pesanan eksternal lainnya yang
menghubungkan PS dengan perencanaan dan tujuan yang ingin
dicapai. Secara umum, pemeliharaan dan penggunaan pesanan
jasa untuk modal (aset) atau proyek berdasarkan pelanggan dapat
diatur didalam proyek.
19
2.1.2.8 Investment Management (IM)
IM berintegrasi dengan PS untuk mengatur Assets Under
Construction (AUCs). Perencanaan biaya dapat diatur di PS,
dengan dikirimkan pada program investasi, dan dikembalikan
pada proyek sebagai dana yang telah diatur. AUC secara otomatis
dibuat ketika proyek dikeluarkan, sehingga didalamnya terdapat
hubungan penting terhadap aset tertentu.
2.1.2.9 Departemen Produksi dan Jasa
Departemen-departemen dalam sebuah pabrik pada
umumnya dapat digolongkan ke dalam dua kategori:
1. Departemen produksi
Dalam departemen produksi, operasi secara manual ataupun
dengan mesin, seperti membentuk dan merakit, dilaksanakan
langsung terhadap produk atau bagian-bagiannya. Biaya yang
dikeluarkan departemen semacam ini akan dibebankan kepada
produk tersebut.
2. Departemen jasa
Departemen jasa memberikan jasa / pelayanan yang
bermanfaat bagi departemen lainnya. Pada umumnya, jasa ini
bermanfaat bagi departemen produksi ataupun departemen
jasa lainnya. Kendati departemen jasa tidak terlibat langsung
dalam proses produksi, namun biayanya merupakan bagian
dari total overhead pabrik dan karena itu harus dimasukkan
dalam biaya produk. Departemen jasa yang lazim terdapat
20
dalam banyak perusahaan industri meliputi pemeliharaan,
pembayaran gaji, akuntansi biaya, pemrosesan data, dan
penyediaan makanan.
2.1.3 Analisis Keuntungan
Analisa keuntungan memungkinkan kita untuk melakukan analisa
terhadap keuntungan dari perusahaan kita dari berbagai macam
segmentasi dalam struktur pasar yang terdiri dari :
• Produk
• Pelanggan
• Pesanan
• Kombinasi ringkasan dari produk, pelanggan dan pesanan
Tujuan dari analisa keuntungan adalah untuk menentukan
manajemen organisasional, pasar, perencanaan, dengan memberikan
dukungan dalam pengambilan keputusan didalam pasar.
2.2 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik Yang Dibahas
Dalam bagian ini akan dibahas definisi dari teori-teori khusus yang
digunakan dalam penulisan skripsi ini
2.2.1 Studi Kelayakan
Studi Kelayakan sama halnya dengan evaluasi pendahuluan yang
memiliki peranan penting dalam proses mengambil keputusan investasi.
21
Kesimpulan dan saran yang disajikan pada akhir studi yang merupakan
dasar pertimbangan (teknis, ekonomis dan komersial) untuk memutuskan
apakah investasi pada proyek tertentu jadi dilakukan. Keputusan yang
dihasilkan tidak harus selalu sama atau identik dengan saran yang
diajukan. Misalnya : hasil studi kelayakan ditarik suatu kesimpulan
bahwa pasaran dalam negri selama 5 tahun mendatang dapat menampung
hasil produksi proyek tertentu sebanyak 20.000 ton per tahun, namun
karena berbagai macam pertimbangan yang lain akhirnya diputuskan
untuk didirikan proyek dengan kapasitas produksi 10.000 ton per tahun.
Suatu bidang usaha terdiri dari berbagai macam penelitian, maka
tidak dapat mengharapkan hanya pada satu macam pola studi yang
digunakan untuk meneliti semua jenis proyek dari semua penelitian
usaha. Oleh karena itu, studi kelayakan proyek akan mencakup beberapa
aspek, antara lain:
1. Pasar dan pemasaran
2. Teknis dan teknologis
3. Manajemen Operasi Proyek
4. Ekonomi dan Keuangan
Bilamana dalam studi kelayakan proyek, aspek pemasaran
menempati urutan pertama, tidak berarti bahwa aspek pemasaran adalah
yang terpenting diantara keempat macam aspek. Kalau aspek pemasaran
sering ditempatkan pada urutan pertama kegiatan studi kelayakan proyek,
hal itu dilakukan karena bilamana tidak ada pasar yang dapat menyerap
hasil produksi, maka seharusnya rencana investasi dibatalkan. Tetapi
22
dilain pihak, walaupun pasar yang ada cukup besar, bilamana ditinjau
dari segi teknis proyek yang direncanakan tidak akan mampu
menghasilkan produk yang dapat bersaing. Rencana investasi proyek
perlu jugadipikirkan satu atau dua kali lagi secara lebih berhati-hati.
2.2.1.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
Didalam evaluasi aspek pasar dan pemasaran terdapat lima
hal yang diteliti yaitu kedudukan produk yang direncanakan pada
saat ini, komposisi dan perkembangan permintaan produk dari
masa yang lampau hingga sekarang, proyeksi permintaan di masa
mendatang, kemungkinan persaingan dan peranan pemerintah
dalam menunjang perkembangan pemasaran produk.
Selama menelaah hal-hal tersebut hendaknya selalu
diingat adanya ciri-ciri khusus dunia industri di penelitian
berkembang, termasuk Indonesia. Ciri khusus tersebut antara lain
jumlah permintaan dalam negri akan produk-produk tertentu
seringkali tidak besar kadang-kadang terdapat garis pemisah yang
jelas antara masing-masing sektor pasar; jenis dan jumlah data
relatif untuk bahan evaluasi biasanya sangat terbatas.
2.2.1.2 Aspek teknis dan teknologis
Evaluasi aspek teknis dan teknologis meliputi penentuan
kapasitas produksi ekonomis proyek, jenis teknologi yang paling
cocok serta penggunaan mesin dan peralatan. Di samping itu perlu
juga diteliti dan diajukan saran tentang lokasi proyek dan letak
pabrik yang paling menguntungkan ditinjau dari berbagai macam
23
segi. Dari kesimpulan perhal kapasitas produksi, jenis teknologi,
mesin dan peralatan serta lokasi proyek dan letak pabrik, disusun
perkiraan jumlah biaya pengadaan harta tetap yang diperlukan
untuk membangun proyek.
2.2.1.3 Aspek manajemen operasional
Proyek tidak dapat beroperasi dengan berhasil tanpa
dukungan tenaga manajemen yang mampu, bermotivasi dan
berdedikasi. Oleh karena itu seperti halnya dengan aspek yang
lain, manajemen operasi proyek harus diteliti jauh-jauh
sebelumnya. Sebelum keputusan investasi diambil harus ada
gambaran terlebih dahulu tenaga manajemen apa, dalam jumlah
berapa diperlukan untuk mengelola proyek yang direncanakan.
Selama evaluasi manajemen operasional jumlah dan
persyaratan tenaga manajemen tersebut akan disusun. Bersamaan
dengan penyusunan jumlah dan kualifikasi tenaga inti tersebut
disusun pula anggaran balas jasa karyawan yang diperlukan.
Anggaran balas jasa karyawan yang cukup memadai makin lama
makin terasa penting peranannya dalam memajukan operasi
perusahaan karena pasaran tenaga kerja, terutama tenaga ahli
makin kompetitif. Agar dapat menarik dan mempertahankan
tenaga ahli yang berdedikasi tinggi, proyek yang direncanakan
harus mampu menyediakan dana balas jasa tenaga kerja yang
memadai pula.
24
Ada kemungkinan terdapat beberapa macam tugas operasi
proyek yang membutuhkan keahlian khusus. Untuk hal-hal
semacam itu, selama evaluasi aspek manajemen akan diutarakan
pula jenis tugas apa yang membutuhkan pendidikan tambahan,
dalam bidang apa, dimana dapat diperoleh, untuk berapa lama.
2.2.1.4 Aspek ekonomi dan keuangan
Evaluasi aspek ekonomi dan keuangan biasanya dilakukan
setelah evaluasi aspek-aspek lain selesai dilakukan. Selama
evaluasi aspek ini akan dihitung perkiraan jumlah dana yang
diperlukan, naik untuk pengadaan harta tetap proyek maupun
kebutuhan dana modal kerja awal. Di samping jumlah kebutuhan
dana pembiayaan, juga akan dipelajari struktur pembiayaan
bagaimana yang paling menguntungkan. Di samping sumber dana
modal sendiri, akan ditelti pula beberapa bagian dari jumlah
kebutuhan dana itu dapat atau wajar untuk dibiayai dengan
pinjaman dari pihak ketiga, dari mana sumbernya dan berapa
biayanya.
Dari segi keuangan, proyek dikatakan sehat apabila dapat
memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi
kewajiban finansialnya. Selama evaluasi aspek keuangan kedua
macam penelitian tersebut akan diteliti.
Di samping itu manfaat ekonomi/sosial seperti
kemampuan proyek menciptakan lapangan kerja baru,
25
meningkatkan pengahasilan nasional, menunjang pendapatan
devisa juga akan diteliti baik jenis maupun jumlahnya.
Dari hasil pengkajian berbagai macam aspek tersebut di
atas, kemungkinan akan diambil kesimpulan bahwa: (1) Proyek
cukup sehat ditinjau dari berbagai macam aspek sehingga rencana
investasi dapat diteruskan, (2) Proyek cukup sehat apabila syarat-
syarat tertentu dapat dipenuhi, atau (3) Proyek tidak cukup sehat
sehingga rencana investasi seharusnya dibatalkan. Andaikata studi
kelayakan sampai pada kesimpulan kedua atau ketiga, para
pelaksana studi akan mencantumkan dengan jelas syarat-syarat
apa yang perlu dipenuhi atau hal-hal apa yang menyebabkan
proyek yang direncanakan dirasakan tidak sehat.
Oleh karena berbagai macam kesulitan dalam pengumpulan data
atau informasi, seringkali untuk beberapa macam perhitungan atau
perkiraan dalam studi kelayakan proyek dipergunakan asumsi-asumsi
tertentu. Bilamana hal ini dilakukan, biasanya para pelaksana studi akan
menyebutkannya.
2.2.2 Konsep biaya
Para akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai suatu nilai tukar
prasyarat, pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat. (Usry
dan Hammer, 1995, p25). Dalam akuntansi, keuangan, prasyarat atau
pengorbanan tersebut pada tanggal perolehan dinyatakan dengan
26
pengurangan kas atau aktiva lainnya pada saat ini atau di masa
mendatang.
Istilah biaya (cost) acap kali digunakan dalam arti yang sama
dengan istilah beban (expense). Namun, beban dapat didefinisikan
sebagai arus keluar barang atau jasa, yang akan dibebankan pada /
ditandingkan (matched) dengan pendapatan (revenue) untuk menentukan
laba (income).
Bila istilah biaya digunakan secara khusus, maka sebaiknya
digabungkan dengan suatu petunjuk tertentu seperti biaya langsung,
uatama (prime), konversi, tidak langsung, tetap, variable, terkendali
(controllable), produk, periode, gabungan (joint), estimasi standar,
tertanam (sunk), atau tunai (out-of-pocket). Setiap modifikasi
mengandung atribut tertentu yang penting dalam mengukur biaya yang
dapat dicatat dan diakumulasikan guna menentukan biaya persediaan,
membuat laporan keuangan, merencanakan serta mengendalikan biaya,
membuat rencana dan keputusan strategik, memilih berbagai alternatif,
memberi motivasi kepada karyawan, dan mengevaluasi prestasi kerja.
Akuntan yang terlibat dalam perencanaan, penganalisaan, dan
pengambilan keputusan juga harus bekerja dengan biaya masa depan
(future), penggantian (replacement), semu (imputed), diferensial, atau
biaya kesempatan (opportunity), yang tidak satu pun tercatat dan
dilaporkan dalam laporan keuangan eksternal.
27
2.2.2.1 Obyek biaya
Obyek biaya didefinisikan sebagai beberapa unit, kegiatan,
atau fenomena dimana rencana dibuat untuk mengakumulasi dan
mengukur biaya. (Usry dan Hammer, 1995, p26). Unit, kegiatan,
atau fenomena tersebut mungkin memuat sebuah unit produk,
tumpukan atau partai unit yang sama, semua unit yang selalu
memproduksi produk tertentu, pesanan, kontrak, proyek, proses,
fungsi, tujuan, organisasi departemen, segmen, lokasi atau
kesatuan cabang usaha lain.
Konsep obyek biaya merupakan salah satu pemikiran
dalam akuntansi biaya. Pilihan tertentu dalam obyek biaya selalu
ada, atau sedikitnya secara implisit ada, bilamana beberapa
pengukuran, akumulasi, alokasi, atau pelaporan biaya terjadi.
Dengan kata lain, koonsep obyek biaya terletak pada apa yang
dimaksud dengan biaya.
2.2.2.2 Penelusuran (traceability) Biaya dari Obyek Biaya
Sekali obyek biaya telah dipilih, maka pengukuran biaya
sangat tergantung pada penelusuran (traceability) biaya dari
obyek biaya. Penelusuran biaya akan menentukan seberapa besar
obyektivitas, kepercayaan, dan arti dari hasil pengukuran biaya,
sehingga bagaimana kerahasiaan seorang pengambil keputusan
dalam memahami dam mempercayai ukuran biaya merupakan
dasar untuk peramalan dan pengambilan keputusan.
28
Penelusuran biaya dari obyek biaya bervariasi menurut
tingkatannya. Cara yang umum untuk menggolongkan biaya-
biaya tersebut adalah dengan memberi label sebagai biaya
langsung atau tidak langsung terhadap obyek biaya tertentu, yang
seakan-akan hanya ada dua tingkat penelusuran biaya.
Sesungguhnya, tingkatan penelusuran biaya terjadi sebagai satu
kesatuan, seperti digambarkan di bawah ini :
Untuk obyek
biaya
khusus, jenis-jenis
biayanya mungkin:
Jenis-jenis biayanya
kemudian di golongkan
menjadi :
Gambar 2.4 Kesatuan dalam Penelusuran Biaya
2.2.2.3 Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya diperlukan untuk mengembangkan data
biaya yang dapat membantu manajemen dalam mencapai
tujuannya. Klasifikasi ini didasarkan pada hubungan antara biaya
dengan :
1. Produk (partai tunggal, tumpukan, atau unit barang dan jasa)
Di telusuri secara
langsung
Diidentifikasikan secara tidak
langsung
Di alokasikan secara arbitrer
Biaya langsung
Biaya tidak langsung
29
Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai
dengan mengkaitkan biaya pada operasi perusahaan. Dalam
perusahaan pabrikasi, total biaya operasi terdiri dari:
• Biaya pabrikasi
Berdasarkan Usry dan Hammer (1995), beban pabrikasi
sering juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik
(factory cost), adalah jumlah dari tiga unsur biaya yaitu
bahan langsung, pekerja langsung, dan overhead pabrik.
Bahan langsung dan pekerja langsung dapat digabungkan
ke dalam kelompok biaya utama (prime cost). Upah
pekerja langsung dan overhead pabrik dapat digabung ke
dalam kelompok biaya konversi (conversion cost), yang
mencerminkan biaya pengubahan barang langsung
menjadi barang jadi.
• Beban komersial
2. Volume produksi
Beberapa jenis biaya bervariasi langsung dengan
perubahan volume produksi atau keluaran, sedang biaya
lainnya �elative tidak berubah (fixed). Manajemen harus
memperhatikan kecenderungan biaya yang bervariasi dengan
keluaran jika mereka ingin merencanakan suatu strategi
perencanaan yang baik dan mengendalikan biaya dengan
berhasil
30
3. Departemen pabrikasi, proses, pusat biaya, atau subdivisi
lainnya
Perusahaan dapat dibagi ke dalam sejumlah segmen
yang bervariasi namanya. Pembagian sebuah pabrik menjadi
beberapa departemen, proses, pusat kerja, pusat biaya, atau
himpunan biaya juga menjadi dasar untuk mengelompokkan,
dan mengakumulasikan biaya-biaya produk serta menetapkan
langsung tanggung jawab atas pengendalian biaya.
Untuk mancapai tingkat pengendalian yang paling
tinggi, para manajer departemen harus berperan serta dalam
pengembangan anggaran bagi departemen atau pusat biaya
mereka. Anggaran seperti itu harus secara jelas
mengidentifikasi biaya yang menjadi tanggung jawab manajer
tersebut dan dapat membantunya dalam mengambil
keputusan. Pada akhir suatu periode pelaporan, efisiensi
departemen tersebut dan keberhasilan manajer dalam
mengendalikan biaya dapat diukur dengan membandingkan
biaya �elati terhadap biaya yang dianggarkan.
4. Periode akuntansi
Biaya dapat dikelompokkan sebagai belanja barnag modal
(capital expenditure) atau sebagai pengeluaran pendapatan
(revenue expenditure). Belanja barang modal yang juga
disebut sebagai pengeluaran modal dimaksudkan untuk
menghasilkan manfaat dalam periode-periode mendatang dan
31
dicatat sebagai aktiva. Pengeluaran pendapatan member
manfaat dalam periode berjalan dan dicatat sebagai beban.
Namun pada akhirnya, belanja barang modal yang dianggap
sebagai aktiva tadi akan masuk dalam arus biaya bila
digunakan atau bila habis masa manfaatnya.
Pembedaan antara belanja barang modal dan pengeluaran
pendapatan merupakan suatu hal yang esensial dalam
menandingkan (matching) biaya dengan pendapatan secara
tepat dan untuk mengukur laba periodic secara akurat.
Meskipun demikian, pembedaan yang tepat antara kedua
kelompok tersebut tidak selalu mungkin. Dalam banyak hal,
upaya pembedaan tersebut bergantung pada sikap manajemen
terhadap pengeluaran semacam itu dan pada sifat operasi
perusahaan. Besarnya pengeluaran dan jumlah catatan terinci
yang diperlukan juga merupakan factor yang mempengaruhi
usaha pembedaan antara kedua kelompok biaya tersebut.
Sebagai contoh, tong-tong sampah yang dibeli seharga $10
mungkin dicatat sebagai beban sebagaimana layaknya,
meskipun tong-tong tersebut akan dipakai selama beberapa
tahun.
5. Keputusan yang diusulkan, pelaksanaan, atau evaluasi
Pada waktu memutuskan diantara beberapa tindakan atau
alternatif yang mungkin, merupakan hal penting untuk
mengidentifikasi biaya (dan pendapatan, pengurangan biaya,
32
dan penghematan biaya) yang relevan dengan pilihan tersebut.
Perhatian pada biaya yang tidak relevan dapat menjadi hal
yang sangat memboroskan waktu dan mengalihkan perhatian
dari biaya-biaya yang relevan. Terlebih lagi, faktor-faktor
yang tidak relevan mungkin disalahgunakan seakan-akan
factor tersebut relevan. Biaya diferensial (differential cost)
adalah salah satu dari nama dari biaya yang relevan dengan
pilihan diantara berbagai alternatif. Biaya diferensial kadang-
kadang disebut juga sebagai biaya marjinal (marginal cost)
atau biaya incremental (incremental cost). Jika sejumlah biaya
diferensial dikeluarkan hanya jika satu alternatif tertentu
dipilih, maka biaya itu bias juga disebut sebagai biaya tunai
(out of pocket cost) dari alternatif tersebut. Sejumlah
pendapatan atau manfaat lain yang akan hilang bila alternatif
tertentu dipilih disebut dengan biaya kesempatan (opportunity
cost) dari alternatif tersebut. Biaya yang telah dikeluarkan,
dan kemudian ternyata tidak relevan dengan keputusan ini
disebut dengan biaya tertanam (sunk cost). Dalam keputusan
untuk tidak melanjutkan suatu produk atau divisi, beberapa
biaya produk atau divisi mungkin tidak dipengaruhi oleh
keputusan itu, biaya ini disebut sebagai biaya yang tidak dapat
dihindari (unavoidable cost). Sebaliknya, biaya-biaya yang
dapat dihindari (avoidable cost) adalah relevan dengan
keputusan
33
Dalam mengevaluasi pretasi seorang manajer, suatu
langkah penting adalah mengklasifikasikan biaya-biaya yang
dapat dikendalikan (controllable) oleh manajer. Biaya-biaya
yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) oleh manajer
biasanya tidak relevan dengan evaluasi prestasi kerja manajer,
dan manajer tersebut seharusnya tidak diberi tanggung jawab
terhadapnya.
Biaya juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tipenya, yaitu:.
• Biaya variabel
Secara umum, biaya variabel mempunyai karakteristik
berikut:
1. Perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama dengan
perubahan volume
2. Biaya per unit relatif konstan meskipun volume berubah
dalam rentang (range) yang relevan
3. Dapat dibebankan kepada departemen operasi dengan
cukup mudah dan tepat
4. Dapat dikendalikan oleh seorang penyelia operasi
Biaya yang mempunyai karakteristik ini umumnya
meliputi bahan langsung dan pekerja langsung. Beberapa
overhead pabrik dan biaya nonpabrikasi juga ternasuk dalam
kategori biaya variabel.
• Biaya Tetap
34
Karekteristik biaya tetap adalah:
1. Jumlah keseluruhan yang tetap rentang (range) keluaran
yang relevan
2. Penurunan biaya per unit bila volume bertambah dalam
rentang yang relevan
3. Dapat dibebankan kepada departemen-departemen
berdasarkan keputusan manajerial atau menurut metode
alokasi biaya
4. Tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh
manajemen eksekutif daripada oleh penyelia operasi.
Biaya tetap bisa dianggap sebagai biaya yang timbul
karena berada dalam bisnis, sementara biaya variabel
merupakan biaya karena menjalankan bisnis. Dalam beberapa
kasus, tindakan manajemen dapat menentukan apakah suatu
biaya dikelompokkan sebagai biaya tetap atau biaya variabel.
• Biaya Semivariabel
Beberapa biaya mengandung unsur-unsur tetap dan
variabel. Biaya semivariabel ini mencakup suatu jumlah
sebagian tetap dalam rentang keluaran yang relevan, dan
bagian lainnya bervariasi sebanding dengan perubahan jumlah
keluaran.Misalnya, biaya listrik yang digunakan untuk
penerangan cenderung menjadi biaya tetap, karena berapapun
jumlah keluaran yang dihasilkan, penerangan akan tetap
diperlukan oleh pabrik yang sedang beroperasi. Sebaliknya,
35
tenaga listrik yang digunakan sebagai sumber daya untuk
mengoperasikan peralatan akan bervariasi sesuai dengan
pemakaian peralatan tersebut.
2.2.2.4 Beban Langsung dan Tidak Langsung Departemen Cost
Accounting
Standar no. 418, “Allocation of Direct and Indirect Cost”,
yang diterbitkan pada tahun 1980 oleh Cost Accounting Standards
Board, memerlukan klasifikasi biaya yang konsisten sebagai
langsung atau tidak langsung. Dalam hubungannya dengan bahan
dan pekerja, istilah “langsung” mengandung makna biaya yang
dapat dibebankan secara langsung kepada suatu produk. Di pihak
lain, overhead pabrik dianggap “tidak langsung” dalam kaitannya
dengan produk tersebut. Dalam sistem klasifikasi semacam itu,
unit produk merupakan obyek biaya. Namun istilah “langsung”
dan “tidak langsung” dapat juga digunakan dalam hubungannya
dengan pembebanan biaya overhead kepada departemen pabrikasi
dan dalam pembebanan beban (expense) kepada departemen-
departemen suatu organisasi nonpabrikasi. Jika biaya dapat segera
diidentifikasi dengan (yaitu, ditelusuri terhadap) departemen
tersebut, maka biaya itu disebut sebagai biaya departemen
langsung. Gaji penyelia departemen adalah contoh biaya
langsung. Jika suatu biaya dipikul bersama oleh ebebrapa
departemen yang mengambil manfaat dari terjadinya biaya
tersebut, maka biaya itu dinamakan biaya tidak langsung atau
36
biaya yang tidak dapat ditelusuri. Sewa dan penyusutan gedung
merupakan contoh dari beban tidak langsung yang dialokasikan
kepada sejumlah departemen. Dalam sistem klasifikasi biaya ini,
departemen merupakan obyek biaya. Bila biaya-biaya perusahaan
konglomerat yang banyak cabangnya dialokasikan ke berbagai
cabang, maka cabang tersebut dijadikan sebagai obyek biaya. Bila
pelaporan jumlah yang dikeluarkan utnuk memperbaiki mutu
produk, jasa pelanggan, dan keterlibatan karyawan, tujuan
strategik merupakan obyek biaya.
Beban departemen jasa juga merupakan beban tidak
langsung bagi departemen lainnya. Bila semua beban departemen
jasa telah dialokasikan, maka overhead deparemen produksi akan
terdiri dari beban departemen langsung dan tidak langsung dari
departemen itu sendiri dan ditambah bagian beban dari
departemen jasa.
2.2.2.5 Biaya Bersama dan Biaya Gabungan
Baik biaya bersama maupun biaya gabungan merupakan
jenis biaya tidak langsung. Biaya bersama (common cost) adalah
biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua
operasi atau lebih. Biaya bersama pada umumnya timbul dalam
organisasi yang mempunyai banyak departemen atau segmen.
Makin banyak segmentasi pada organisasi tersebut, makin besar
kecenderungan biaya untuk menjadi biaya bersama. Misalnya,
pada umumnya, gaji direktur pemasaran tidak akan menjadi biaya
37
bersama yang ditanggung oleh departemen sumber daya manusia
perusahaan. Walaupun demikian, bila departemen pemasaran
memberikan jasanya ke beberapa segmen dari seluruh perusahaan,
maka biaya itu menjadi biaya bersama yang ditanggung oleh
departemen tersebut.
Biaya Gabungan (joint cost) terjadi bila proses produksi
pasti akan menghasilkan satu atau lebih jenis produk yang
diproduksi pada waktu yang sama. Industri pengepakan daging,
industry minyak dan gas, dan industry minuman keras merupakan
contoh yang baik dari produksi yang melibatkan biaya gabungan.
Dalam industri seperti itu, biaya gabungan hanya dapat
dialokasikan pada produk gabungan melalui pertimbangan praktis.
Oleh karena itu, data yang dihasilkan dari alokasi biaya gabungan
harus hati-hati diperlakukan dalam berbagai keputusan.
2.2.2.6 Estimasi Biaya
Estimasi biaya adalah salah satu aspek yang paling penting
dari fungsi manajemen stratejik.
Literatur biaya stratejik menegaskan bahwa akuntan
manajemen berpartisipasi aktif pada awal pembuatan keputusan
stratejik. Kontribusinya pada tingkat awal berupa (1) memprediksi
biaya dari berbagai alternatif aktivitas, prosesnya atau bentuk
organisasinya, baik dari dalam perusahaan maupun para
pesaingnya, (2) memprediksi dampak keuangan dan operasional
terhadap berbagai alternative pilihan stratejik, dan (3)
38
memprediksi biaya dalam nilai uang dan waktu dari strategi
implementasi alternatif. Apabila para akuntan manajemen tidak
memenuhi fungsi/peran ini, akan dipenuhi oleh yang lain.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Jelinski dan Selte
bahwa titik awal manajemen biaya stratejik adalah estimasi biaya
yang akurat. Pendekatan stratejik ini ialah dengan melihat ke
depan dan oelh karena itu estimasi biaya merupakan unsure yang
penting untuk manajemen biaya stratejik. Estimasi biaya adalah
pengembangan penegasan hubungan antara objek biaya dengan
“cost driver” nya untuk tujuan peramalan biaya. Hal itu dapat
merupakan hal yang sederhana/mudah, seperti misalnya membaca
sebuah grafik, penyelesaian dengan cara aljabar sampai dengan
hal yang kompleks melalui pembuatan model statistik.
• Peran Stratejik Estimasi Biaya
Estimasi biaya membantu manajemen stratejik dalam dua cara
yang penting, yaitu :
1. Estimasi biaya membantu memprediksi/mengestimasi
biaya mendatang menggunakan identifikasi sebelumnya,
berdasarkan aktivitas, berdasarkan volumenya, struktur
atau pemeliharaan cost driver.
2. Estimasi biaya membantu mengidentifikasi cost driver
kunci untuk obyek biaya khususnya yang kedua ini
penting untuk penentuan biaya berdasarkan aktivitas
(activity based costing) yang umumnya menggunakan
39
sejumlah cost driver secara rinci. Estimasi biaya
mengidentifikasi yang mana dari berbagai ‘cost drivers’
yang ada yang paling bermanfaat untuk memprediksi
meramalkan biaya
• Menggunakan Estimasi Biaya untuk Memprediksi Biaya yang
Akan Datang
Manajemen stratejik memerlukan estimasi biaya yang akurat
untuk berbagai aplikasi, termasuk :
1. Menganalisa posisi fasilitas yang strategis. Estimasi biaya
terutama penting untuk perusahaan yang bersaing
berdasarkan keunggulan biaya. Estimasi biaya memberi
petunjuk bagi manajemen dalam menentukan yang mana
teknik manajemen yang kontemporer, seperti target
costing, atau manajemen kualitas total perusahaan
seharusnya bekerja keras untuk sukses dalam strategi yang
dipilihnya.
2. Membantu analisis ‘value chain’. Estimasi biaya
membantu perusahaan untuk mengidentifikasi potensi
peluang untuk mengurangi biaya lewat menyusun kembali
‘value chain’, misalnya estimasi biaya berguna untuk
menentukan biaya keseluruhan dan ‘nilai’ produk yang
dapat ditingkatkan dengan cara membuat sendiri salah satu
komponen atau membeli komponen tersebut dari supplier.
40
3. Membantu ‘target costing’ and ‘life cycle costing’.
Estimasi biaya adalah bagian integral dari ‘target costing’
dan ‘life cycle costing’. Manajemen menggunakan
estimasi biaya dari berbagai desain produk yang berbeda-
beda sebagai bagian dari proses pemilihan atau seleksi
desain tertentu yang merupakan kombinasi nilai terbaik
bagi pelanggan berdasarkan biaya produksi dan biaya
lainnya. Estimasi biaya juga dipakai dalam proses
penentuan ‘life cycle cost’ minimum yang diharapkan bagi
produk dan jasa.
• Estimasi Biaya untuk ‘Cost Drivers’ yang Berbeda-beda
Metode estimasi biaya dapat digunakan untuk setiap ‘cost
drivers’, yaitu ‘cost drivers’ yang berdasarkan aktivitas
(activity based) atau berdasarkan volume (volume based),
berdasarkan strukturnya (structural) atau berdasarkan
pengeluarannya (executional). Hubungan antara biaya dengan
‘cost driver’ berdasarkan aktivitas atau berdasarkan volume
seringkali digambarkan dengan cara yang paling baik melalui
metode estimasi biaya linear, karena hubungan ini mendekati
linear pada kisar relevan dari operasi perusahaan. Metode
linear yang dijelaskan yaitu metode estimasi biaya.
Struktur cost driver meliputi rencana dan keputusan
jangka panjang dan karenanya mempunyai pengaruh stratejik
bagi perusahaan. Keputusan tersebut meliputi pengalaman
41
produksi, skala produk-produk atau teknologi produksi atau
kompleksitas produk atau produksi. Teknologi dan
kompleksitas sering mengarahkan manajemen untuk
menggunakan ‘activity based costing’, dan metode estimasi
linear. Sebaliknya, pengalaman dan skala sering
membutuhkan metode yang non linear sebagaimana cost
driver, pengalaman mempunyai peran dalam penurunan dalam
biaya per unit. Pengaruh pengalam terhadap biaya total
merupakan hal yang non linear, yaitu biaya menurun sejalan
dengan meningkatnya biaya produksi. Hubungan antara cost
driver structural, skala dan total biaya juga merupakan
hubungan yang non linear. Skala ada istilah yang dipakai
untuk menerangkan produksi barang yang sama tetapi berbeda
ukurannya, misalnya katup pipa yang berbeda-beda
kapasitasnya. Pengaruh umum dari skala ialah jumlah biaya
produksi meningkat lebih cepat dibandingpeningkatan ukuran
produk. Misalnya pembuatan katub sepanjang 22 inchi
memerlukan biaya dua kali lipat biaya untuk katub sepanjang
11 inchi. Hubungan antara biaya produksi dan panjangnya
katub dapat diprediksi dengan menggunakan estimasi model
matematika yang disebut power law, yang dipakai dalam
teknik industri.
• Penggunaan Estimasi Biaya untuk Mengidentifikasi Cost
Drivers
42
Seringkali cara yang paling umum untuk mengidentifikasi
‘cost driver’ ialah mengandalkan pada kebijakan perancang
produk, teknisi dan personalia bagian produksi. Yaitu mereka
yang mengetahui tentang produk dan proses produksi dan
memiliki informasi yang paling berguna bagi penentuan cost
driver. Estimasi biaya kadang-kadang dapat berperan dalam
suatu pengungkapan, dan pada kali lain adalah berperan
kolaboratif untuk menvalidasikan dan mengkonfirmasi
pertimbangan-pertimbangan dari perancang-perancang dan
teknisi-teknisi. Sebagai contoh Hewlett-Packard menggunakan
estimasi biaya untuk menegaskan manfaat cost driver yang
dipilih tim teknisi dan personalia di bagian produksi.
2.2.2.7 Enam Langkah Estimasi Biaya
Enam langkah dari estimasi biaya ialah :
1. Menentukan objek biaya yang ada hubungannya dengan biaya
yang diestimasi
Meskipun tampaknya merupakan hal yang mudah, tetapi
untuk menentukan suatu estimasi biaya harus dilakukan secara
hati-hati. Akuntan manajemen harus menjawab pertanyaan ini.
Apa objek biayanya? Bagaimana tingkat agregasinya? Mereka
seharusnya juga mempertimbangkan siapa yang mengeluarkan
biaya, sehingga biaya yang diestimasikan relevan dengan
penggunaan yang dimaksud misalnya, untuk manajer wilayah,
yang sedang mengestimasi biaya untuk program kesehatan
43
tertentu disuatu wilayah, biaya bahan dan jasa yang disediakan
oleh pemerintah setempat tidak relevan
2. Menentukan cost driver
Cost Driver adalah penyebab yang dipakai untuk
mengestimasi biaya. Beberapa contoh estimasi biaya dan
hubungannya dengan cost driver ialah :
Biaya yang diestimasi Cost Driver
Biaya bahan �elat untuk kendaraan Jarak tempuh
Biaya pemanas ruangan untuk bangunan Suhu untuk pemeliharaan bangunan
Biaya pemeliharaan untuk bangunan pabrik Jam mesin, jam kerja langsung
Biaya perancangan produk Jumlah rancangan perubahan
Tabel 2.2 Hubungan estimasi dengan cost driver
Mengidentifikasi cost driver adalah langkah terpenting
dalam mengembangkan estimasi biaya. Mungkin terdapat
sejumlah cost driver yang relevan, dan beberapa mungkin
tampak sangat jelas. Pembelian bahan untuk truk angkutan
yang besar, misalnya, mungkin tidak hanya mengutamakan
beberapa mil jarak tempuh, tetapi itu juga dipengaruhi oleh
berat muatan yang diangkut, lamanya jam perjalanan dan
keadaan lokasi pengiriman barang itu
44
3. Mengumpulkan data yang konsisten dan akurat pada objek
biaya dan cost driver
Jika cost driver telah dipilih, maka selanjutnya akuntan
manajemen mengumpulkan data mengenai objek biaya dan
cost driver. Data tersebut harus konsisten dan akurat.
Konsisten berarti bahwa setiap periode data diperhitungkan
dengan dasar akuntansi yang sama dan semua transaksi dicatat
dalam periode terjadinya.
Akurasi data tergantung dari kondisi sumber data.
Kadang-kadang data yang ada dalam suatu perusahaan itu
sangat dapat dipercaya, sesuai dengan kebijakan manajemen
dan prosedur untuk meyakinkan akurasinya. Akurasi jugas
bervariasi diantara sumber-sumber data yang berasal dari luar,
termasuk sumber dari pemerintah, publikasi bisnis dan
industri, universitas dan sumber-sumber lainnya. Pilihan
terhadap cost driver memerlukan trade off antara kausalitas
dari cost driver dan ketelitian dari data.
4. Membuat grafik data
Tujuan pembuatan grafik data ialah mengidentifikasi pada
yang tidak umum. Adanya pergeseran atau non-linearitas
dalam data, harus diberi perhatian khusus dalam
pengembangan estimasi, misalnya penghentian produksi
berkaitan dengan pemasangan peralatan baru, akan
menimbulkan data produksi yang tidak umum dalam minggu
45
it, data seperti itu seharusnya tidak dimasukkan saat
mengembangkan estimasi biaya. Kejadian yang tidak umum
dapat dengan mudah dideteksi dengan cara mempelajari
grafik.
5. Memilih dan menggunakan metode estimasi yang tepat
Lima metode estimasi berbeda dalam hal kemampuannya
dalam hal keakuratan estimasi biaya jika secara relatif
dihubungkan dengan keahlian dan sumber yang dibutuhkan.
Akuntan manajemen memilih metode yang mempunyai
tingkat ketepatan paling baik yang dikaitkan dengan tujuan
estimasi. Kelima metode tersebut ialah :
• Metode klasifikasi rekening
Metode klasifikasi rekening memerlukan
klasifikasi dari masing-masing rekening biaya dalam
catatan keuangan sebagai biaya tetap maupun biaya
variabel. Dengan menggunakan klasifikasi ini akuntan
dapat mengetahui total biaya dengan cara menjumlah
masing-masing estimasi biaya variabel perunit dan
masing-masing biaya tetap. Keuntungan dari metode ini
ialah sederhana dan mudah digunakan. Di samping itu
keterbatasannya ialah estimasi ini tampaknya kurang
akurat karena bukan hanya metode subjektifitas tetapi
beberapa biaya adalah campuran dan keduanya biaya
variabel dan biaya tetap.
46
• Metode visual fit
Metode Visual fit ini keuntungannya bagi akuntan
manajemen ialah tidak melihat kemabali data biaya dari
periode sebelumnya, baik daftar tabulasi atau bentuk
grafik, dan menggunakan grafik atau table untuk
mengestimasikan biaya dengan berdasarkan pertimbangan
visual (visual judgement). Metode ini juga sangat
sederhana dan mudah dipakai, tidak memerlukan ahli
estimasi khusus.
Gambar 2.5 Perbandingan metode estimasi
Metode visual fit yang prima ini memungkinkan
estimasi yang lebih cepat. Namun pendekatan ini memiliki
potensi yang signifikan untuk terjadinya kesalahan karena
adanya dua keterbatsan yang melekat:
o Skala grafik mungkin berpengaruh terhadap
kemampuan untuk mengestimasikan biaya secara teliti.
Skala yang relative kecil cenderung mengaburkan
47
persepsi terhadap tren (trend). Selain itu, dapat juga
mendistorsi estimasi biaya
o Penelitian menunjukkan bahwa pemakai laporan grafik
dan tabulasi membuat kesalahan persepsi yang
signifikan. Salah satu penemuan yang biasa ditemukan
ialah bila data serial berada jauh di atas trend, maka
pemakai cenderung untuk mengestimasikan lebih
rendah dari jumlah yang ada dalam trend, sedangkan
untuk data serial yang pendek dan tidak menunjukkan
adanya trend, pemakai cenderung menaksir terlalu
tinggi terhadap jumlah trend yang disajikan. Kesalahan
persepsi yang lain di terangkan dalam akuntansi dalam
penelitian psikologi.
Gambar 2.6 Grafik biaya pemeliharaan
• Metode titik tertinggi dan terendah
Akuntan manajemen dapat meningkatkan
keterbatasan akurasi dari metode “visual fit” dengan
menggunakan metode titik tertinggi dan terendah yang
menggubakab metode aljabar untuk menentukan garis
48
estimasi tertentu yang mewakili titik tertinggi dan terendah
dalam data.
• Metode pengukuran kerja (Work measurement)
Pengukuran kerja adalah metode penaksiran biaya,
dengan cara melakukan penelitian sexara mendetail dari
beberapa aktivitas prosuksi atau jasa untuk mengukur
waktu atau input yang dibutuhkan tiap unit output.
Misalnya pengukuran kerja diterapkan dalam operasional
pabrik untuk menentukan tenaga kerja langsung dan atau
bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan sebagian
perakitan yang diselesaikan dalam operasi tersebut. dalam
konteks non manufaktur, metode tersebut dipakai untuk
mengukur waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas klerikal tertentu, seperti proses pembuatan kuitansi-
kuitansi atau proses pembuatan nota tagihan.
Saat metode pengukuran kerja sering digunakan
dalam praktik, maka yang umum dilakukan adalah work
sampling. Work sampling adalah metode statistik yang
membuat sejumlah pengukuran aktivitas yang sedang
diteliti. Pengukuran ini dianalisis secara statistik untuk
mendapatkan estimasi tentang waktu dan atau bahan baku
yang diperlukan dalam aktivasi ini.
• Metode analisis regresi
49
Analisis regresi adalah metode untuk memperoleh
persamaan tertentu dari suatu estimasi biaya suatu set data.
Garis regresi yang diperoleh dari analisis cocok untuk
meminimalkan jumlah kesalahan kuadrat dari kesalahan
yang diestimasikan. Masing-masing kesalahan diukur
jaraknya dari regresi ke satu titik data. Kesalahan-
kesalahan kuadrat untuk menggambarkan perbedaan
perbedaan yang paling besar dan karenanya kesalahan-
kesalahan yang besar penting diperhatikan dalam
menentukan garis regresi. Karena analisis regresi secara
sistematis memperkecil kesalahan yang diestimasikan,
maka disebut dengan “least square regression” dan secara
luas dilihat sebagai salah satu metode yang paling efektif
untuk mengestimasikan biaya.
Ada 2 jenis variabel dalam analisis regresi.
Variabel tidak bebas ialah biaya yang diestimasikan.
Variabel bebas ialah cost driver yang dipakai untuk
mengestimasi jumlah dalam variabel tidak bebas. Bila
hanya ada salah satu cost driver, analisisnya disebut
analisis regresi sederhana. Bila ada dua atau levbih cost
driver itu disebut regresi berganda.
Persamaan regresi memiliki intercept dan slope,
seperti metode tertinggi dan terendah. Sebagai tambahan,
50
jumlah kesalahan estimasi, ditunjukkan dalam estimasi
regresi, sebesar:
Y = a + b X + c
Di mana: Y = jumlah variabel tidak bebas, biaya
yang diestimasilan,
a = Kuantitas tetap; juga disebut
intercept atau konstanta, yang
mewakili jumlah Y apabila x = 0
X = nilai dari variabel bebas, cost driver
yang diestimasikan, mungkin ada
satu atau lebih cost driver
b = biaya perunit, juga disebut koefisien
dari variabel bebas, yaitu
peningkatan y (biaya) untuk
masing-masing unit peningkatan x
(cost driver)
c = kesalahan regresi, yang mana jarak
antar garis-regresi dan titik data
Metode-metode ini diurutkan dari yang paling
rendah sampai yang paling tinggi ketelitiannya. Namun
biaya dan usaha yang dicurahkan dalam mengolah metode
adalah kebalikan dari urutannya, metode klasifikasi
51
rekening adalah yang paling mudah dan biayanya paling
sedikit, sedangkan metode analisis regresi ialah yang
paling akurat dan paling mahal biayanya, memerlukan
lebih banyak waktu pengumpulan data dan keahlian.
Dalam memilih metode estimasi yang paling baik, para
akuntan manajemen harus memperhatikan taraf ketelitian
yang diharapkan dan keterlibatan biaya, waktu, dan usaha
6. Mengevaluasi ketepatan-ketepatan estimasi biaya
Langkah terakhir yang penting dalam estimasi biaya ialah
mempertimbangkan potensi kesalahan dari estimasi yang
dibuat. Ini meliputi pertimbangan tentang kelengkapan dan
ketelitian dari cost driver yang dipilih dalam langkah ke 2,
konsistensi dan akurasi data yang dipilih dalam langkah ke 3
mempelajari grafik untuk mencapai kemungkinan estimasi
yang akurat dalam estimasi biaya atau pertimbangan
keuntungan.
2.2.3 Anggaran
2.2.3.1 Peran Anggaran dalam Perencanaan dan Pengawasan
Anggaran memainkan peran penting dalam perencanaan
dan pengawasan. Rencana mengidentifikasi tujuan dan tindakan
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Anggaran adalah suatu
ekspresi kuantitatif dari rencana, yang ditetapkan di salah satu
52
syarat fisikal atau keuangan atau keduanya. (Guan et al, 2006,
p250). Ketika digunakan dalam perencanaan, anggaran
merupakan metode untuk menerjemahkan tujuan dan strategi dari
organisasi ke dalam syarat operasional. Anggaran juga dapat
digunakan dalam pengawasan. Pengawasan adalah suatu proses
pengaturan standar, yang menerima tanggapan dari kinerja aktual,
dan mengambil tindakan perbaikan ketika kinerja aktual terjadi
penyimpangan yang berarti dari kinerja yang direncanakan.
Sehingga, anggaran juga dapat digunakan untuk membandingkan
hasil aktual dengan hasil yang telah direncanakan.
Rentang proses anggaran dapat diperkirakan dari sebagian
proses informal yang dialami oleh perusahaan kecil, untuk
menguraikan secara terperinci, beberapa bulan prosedur yang
dikerjakan oleh perusahaan besar. Pada umumnya, pengawas dari
organisasi memungkinkan untuk mengatur dan
mengkoordinasikan keseluruhan proses anggaran.
53
Gambar 2.7 Master Budget dan Hubungan Timbal-Baliknya
2.2.3.2 Tipe-Tipe Anggaran
Anggaran utama menurut Guan (p.250,2006)adalah
perencanaan keuangan menyeluruh pertahun yang dibuat atas
bermacam-macam departemen individu dan aktivitas
penganggaran. Anggaran utama dapat dibagi menjadi anggaran
keuangan dan operasi. Anggaran operasi memperhatikan aktivitas
yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan yaitu penjualan,
produksi, dan persediaan barang akhir. Pengeluaran terakhir dari
54
anggaran operasi adalah pro forma atau anggaran laporan
pendapatan. Perlu dicatat bahwa pro forma merupakan sinonim
dari anggaran dan perkiraan. Dalam pengaruh, laporan pendapatan
pro forma dibuat berdasarkan bentuk namun dengan
pengestimasian, bukan data historikal. Anggaran keuangan
memperhatikan arus kas masuk dan kas keluar serta posisi
keuangan. Arus masuk dan keluar kas yang terencana didetilkan
dalam anggaran kas dan dalam posisi keuangan yang diharapkan
pada akhir periode penganggaran yang ditunjukkan pada
anggaran, atai pro forma, neraca.
Anggaran utama umumnya disiapkan untuk periode 1
tahun sesuai dengan tahun fiskal perusahaan. Anggaran tahunan
terbagi menjadi anggaran pertiga bulan dan anggaran perbulan.
Fungsi periode waktu yang pendek adalah memungkinkan
manajer untuk membandingkan data aktual dengan data anggaran
sepanjang tahun dan untuk membuat koreksi berkala. Karena
kemajuan dapat lebih sering diperiksa dengan anggaran bulanan,
masalah yang ada dapat dicegah agar tidak menjadi masalah yang
terlalu serius.
55
Gambar 2.8 Komponen dari Anggaran Utama
Kebanyakan organisasi menyiapkan anggaran untuk tahun
yang akan datang sejak empat atau lima tahun sebelum tahun
tersebut. Bagaimanapun, terdapat beberapa organisasi yang telah
mengembangkan filosofi anggaran yang berkelanjutan. Anggaran
56
berkelanjutan adalah merupakan perpindahan anggaran 12 bulan.
Pendukung anggaran berkelanjutan memaksa manajer untuk
melakukan perencanaan kedepan secara konstan. Kebanyakan
CFO percaya bahwa menukar ramalan sangat penting.
Dalam anggaran berkelanjutan adalah merupakan
pengupdatean anggaran secara berkelanjutan. Objektivitas dari
anggaran ini bukanlah untuk mendapatkan informasi mengenai
anggaran disetiap waktu selama 12 bulan, tetapi lebih berpusat
pada pengupdatean anggaran utama setiap bulannya sebagai suatu
informasi yang baru yang akan berguna bagi perusahaan.
2.2.4 Peramalan
Dua fungsi kunci dari manajemen di setiap organisasi adalah
perencanaan dan pengendalian. Perusahaan harus merencanakan masa
depan. Perencanaan untuk masa depan melibatkan kegiatan-kegiatan
berikut ini:
1. Menentukan produk dan pasar geografis di mana perusahaan dapat
memperoleh tingkat pengembalian tertinggi
2. Meramalkan tingkat permintaan di pasar-pasar ini dalam berbagai
kondisi yang berbeda dalam harga, kegiatan promosi, persaingan, dan
kegiatan perekonomian umum
3. Meramalkan biaya produksi di berbagai tingkat keluaran dalam
kondisi perubahan teknologi, tingkat upah, dan harga bahan mentah
57
4. Memutuskan rencana operasi optimum yaitu, rencana yang
memaksimumkan nilai
5. Terlibat dalam program pemerolehan modal, penerimaan tenaga kerja
dan program pelatihan, dan sebagainya untuk melaksanakan rencana
tersebut
Setelah ditetapkan, rencana tersebut harus dilaksanakan dalam
tahap pengendalian, atau tahap operasi, dari kegiatan usaha. Perencanaan
dan pengendalian berkaitan erat, dalam praktek keduanya sering kali
tidak dapat dipisahkan. Prosedur operasi, atau proses pengendalian, harus
ditunjukan ke arah rencana perusahaan. Jika ramalan tentang permintaan,
biaya masukkan, teknologi, dan faktor-faktor lainnya yang dimasukkan
dalam rencana secara serius keliru, maka rencana tersebut akan memiliki
kegunaan yang kecil dan tahap pengendalian kemungkinan akan gagal.
Metodologi Peramalan
Banyak teknik tersedia untuk meramalkan variabel-variabel
ekonomi. Teknik-teknik ini berkisar dari prosedur yang sederhana, yang
sering kali agak naif, dan relatif tidak mahal, sampai metode-metode
yang sangat kompleks dan sangat mahal. Beberapa teknik peramalan
pada dasarnya bersifat kuantitatif, yang lainnya bersifat kualitatif. Teknik
peramalan dapat dibagi ke dalam empat kategori berikut ini:
1. Analisis kualitatif
Analisis kualitatif dapat menjadi teknik peramalan yang sangat
berguna jika memungkinkan pengumpulan dan organisasi yang
58
sistematis untuk data yang diturunkan dari opini yang tidak terbias
dan terinformasi. Tetapi, metode-metode kualitatif dapat memberikan
hasil yang membias ketika beberapa individu tertentu mendominasi
proses peramalan melalui reputasi, kekuatan kepribadian, atau posisi
strategis dalam organisasi.
Bentuk analisis kualitatif yang paling dasar yang dipergunakan
dalam peramalan adalah gagasan pribadi. Dalam hal ini, seorang
individu yang memiliki informasi menggunakan pengalaman pribadi
dan organisasional sebagai dasar untuk mengembangkan harapan
masa mendatang. Walaupun pendekatan ini sangat subjektif, penilaian
yang beralasan dari para individu yang memiliki informasi sering kali
memberikan wawasan yang bernilai. Ketika pendapat para ahli
beberapa individu diandalkan, pendekatan tersebut disebut peramalan
melalui konsensus panel. Metode konsensus panel mengasumsikan
bahwa beberapa ahli dapat tiba pada ramalan-ramalan yang lebih baik
dibandingkan ramalan-ramalan yang dihasilkan secara individual.
Interaksi langsung di antara para ahli dipergunakan dalam metode
konsensus panel dengan harapan bahwa ramalan yang dihasilkan
mencakup semua bukti objektif dan subjektif yang tersedia.
Walaupun metode konsensus panel sering kali menghasilkan
ramalan-ramalan yang mencakup kebijakan bersama dari para ahli
yang dikonsultasikan, metode ini kadang-kadang dirugikan oleh
kekuatan kepribadian satu atau beberapa individu kunci. Pendekatan
yang berkaitan, metode delphi, telah dikembangkan untuk melawan
59
kerugian ini. Dalam metode delphi, para anggota panel ahli secara
individual menerima serangkaian pertanyaan yang berhubungan
dengan masalah peramalan yang mendasar. Tanggapan mereka
dianalisis oleh pihak independen, yang lalu mencoba menghasilkan
pendapat.
2. Analisis serial waktu dan proyeksi
Metode serial waktu didasari oleh asuransi bahwa kejadian-
kejadian masa mendatang akan mengikuti jalur yang ada atau, dengan
kata lain, bahwa pola perilaku ekonomi masa lalu cukup berlaku
untuk membenarkan penggunaan data historis untuk memprediksi
masa depan. Para peramal ekonomi yang menggunakan teknik-teknik
serial waktu melihat pada pola historis dari sebuah variabel dan lalu
memproyeksikan, atau meramalkan, bahwa variabel tersebut akan
terus bergerak di sepanjang jalur yang digambarkan oleh
pergerakannya di masa lalu.
Metode ekonometrik
Metode ekonometrik dari peramalan menggabungkan teori
ekonomi dengan alat-alat matematis dan statistik untuk menganalisis
hubungan ekonomi. Teknik peramalan ekonometrik memiliki
beberapa manfaat yang unik dibandingkan metode-metode alternatif.
Salah satunya, teknik ini memaksa peramal untuk menyatakan secara
eksplisit asumsi-asumsi tentang hubungan di antara berbagai variabel
dalam sistem ekonomi yang diteliti. Dengan kata lain, peramal
tersebut harus menangani hubungan kausal. Proses ini mengurangi
60
probabilitas tidak adanya konsistensi logis dalam model dan dengan
demikian meningkatkan keandalan dan penerjemahan hasil.
Manfaat metode ekonometrik yang kedua berada dalam
konsistensi teknik tersebut dari periode ke periode. Peramalan dapat
membandingkan ramalan dan hasil aktual dan menggunakan gagasan
yang diperoleh untuk memperbaiki model yang bersangkutan. Yaitu,
dengan memasukkan kesalahan peramalan di masa lalu kembali ke
dalam model tersebut, kita dapat mengembangkan estimasi parameter
baru yang akan memperbaiki hasil peramalan di masa mendatang.
Jenis keluaran yang diberikan oleh ramalan ekonometrik
merupakan keuntungan utama lainnya dari teknik ini. Karena model
ekonometrik memberikan estimasi nilai aktual untuk variabel-variabel
yang diramalkan, model-model ini menunjukkan bukan hanya arah
perubahan tetapi juga tingkat perubahan. Ini merupakan kemajuan
yang jelas dibandingkan pendekatan barometik, yang hanya
memberikan sedikit informasi tentang tingkat perubahan yang
diperkirakan
3. Analisis masukkan-keluaran
Metode peramalan yang dikenal sebagai analisis masukan-
keluaran kemungkinan memberikan penelitian yang paling lengkap
terhadap semua keterkaitan yang kompleks dalam sebuah sistem
ekonomi. Analisis masukan-keluaran memperlihatkan bagaimana
kenaikan atau penurunan dalam permintaan akan keluaran salah satu
industri mempengaruhi industri-industri lainnya. Misalnya, kenaikan
61
dalam permintaan akan truk akan mengarah pada peningkatan
produksi baja, plastik, ban, kaca, dan bahan lainnya. Kenaikan dalam
permintaan akan bahan-bahan ini akan memiliki efek sekunder.
Kenaikan dalam permintaan akan kaca akan mengarah pada
peningkatan lebih lanjut dalam permintaan akan baja, serta truk yang
dipergunakan dalam pembuatan kaca dan baja, dan seterusnya.
Analisis masukan-keluaran menelusuri semua hubungan antarindustri
ini untuk memberikan informasi tentang dampak total terhadap semua
industri dari kenaikan semula dalam permintaan akan truk.
Peramalan masukan-keluaran didasari oleh sekelompok tabel
yang menjabarkan keterkaitan di antara semua bagian perekonomian.
Pengembangan tabel masukan-keluaran merupakan tugas yang sangat
sulit; untungnya, tabel-tabel seperti ini di Amerika Serikat tersedia
dari Kantor Ekonomi Bisnis, Departemen Perdagangan. Untuk
menggunakan tabel-tabel ini secara efektif, kita harus memahami
pengembangan tabel-tabel tersebut.
Tidak mungkin bagi kita utnuk menyatakan bahwa salah satu dari
pendekatan peramalan ini lebih unggul dibandingkan lainnya.
Pendekatan terbaik untuk satu tugas tertentu bergantung pada masalah
peramalan yang bersangkutan. Beberapa faktor penting yang harus
dipertimbangkan mencakup:
1. Jarak ke masa depan yang harus diramalkan
2. Tenggang waktu yang trsedia untuk mengambil keputusan
62
3. Tingkat akurasi yang diperlukan
4. Kualitas data yang tersedia untuk analisis
5. Sifat hubungan yang tercakup dalam masalah peramalan
6. Biaya dan keuntungan yang berkaitan dengan masalah peramalan
Beberapa teknik – misalnya, metodologi serial waktu tertentu,
barometrik, dan survey – sesuai untuk proyeksi jangka pendek.
Teknik lainnya memerlukan lebih banyak tenggang waktu dan karena
itu lebih berguna untuk peramalan jangka panjang. Dalam setiap
kategori teknik peramalan, tingkat kecanggihan juga bervariasi.
Umunya, semakin tinggi tingkat kecanggihan, semakin tinggi pula
biayanya. Jika tingkat akurasi yang diperlukan rendah, metode yang
tidak terlalu canggih kemungkinan memberikan hasil yang memadai
dengan biaya minimal. Karena itu, pilihan metodologi peramalan
yang sesuai bergantung baik pada kareakteristik masalah peramalan
yang mendasarinya maupun tingkat akurasi yang diperlukan.
Untuk menentukan tingkat akurasi ramalan yang sesuai, kita harus
membandingkan biaya dan keuntungan peningkatan akurasi. Ketika
akurasi ramalan rendah, probabilitas kesalahan peramalan yang
signifikan tinggi, demikian pula kemungkinan mengambil keputusan
manajerial yang di bawah optimal. Sebaliknya, ketika akurasi ramalan
tinggi, probabilitas kesalahan peramalan dikurangi dan kemungkinan
mengambil keputusan manajerial yang keliru rendah. Jadi, wajar
untuk mengharuskan tingkat akurasi ramalan yang relatif tinggi ketika
biaya kesalahan ramalan tinggi. Ketika kesalahan ramalan hanya akan
63
mengakibatkan sedikit biaya, hanya metode-metode yang tidak mahal
dan umumnya kurang tepat yang dapat dibenarkan.
Dengan memahami kekuatan dan kelemahan berbagai metodologi
peramalan, para manajer dapat memilih metode atau kombinasi
metode yang sesuai untuk menghasilkan nilai ramalan yang
diperlukan.
Cost Benefit Analysis
Benefit adalah keuntungan dan manfaat yang didapatkan
perusahaan. Menurut tipenya, terdapat 2 jenis keuntungan, yaitu
keuntungan tangible dan intangible.
• Keuntungan intangible
Saat terjadi kesulitan pada saat mengamati pengaruh TI secara
langsung, metodologi ini dapat digunakan untuk membantu menaksir
keuntungan asli (keuntungan dasar) sistem tersebut.
Tujuan yang memuaskan Tujuan yang kurang baik
• Untuk mengurangi nilai persediaan
barang sampai 5% dan 10% pada
volumenya dalam 180 hari
• Untuk meningkatkan ROI organisasi
sebesar 1% pada akhir tahun
keuangan
• Untuk mengurangi jumlah investasi
• Untuk meningkatkan keuntungan
• Untuk mengurangi error
• Untuk meningkatkan moral personil
• Meingkatkan arus kas
• Untuk memperoleh keuntungan
kompetitif
64
Tabel 2.3 Keuntungan intangible
Langkah-langkah yang terlibat dalam mengukur keuntungan
intangible:
1. memberikan pengertian terhadap rantai kejadian sebab dan akibat
yang mungkin terjadi karena adanya pengenalan terhadap sistem
2. mengidentifikasi bagaimana caranya sehingga keadaan
memungkinkan untuk dapat melakukan yang pada umumnya
terjadi sebagai hasil dari pengenalan terhadap sistem informasi.
Fokusnya adalah pada arah perubahan.
dalam penghutang sehingga hari
hutang dapat dikurangi dari 80
menjadi 68
• Untuk meningkatkan penerimaan
personel terhadap sistem TI yang
baru seperti yang digambarkan
dengan tingkah laku yang
diekspresikan dalam survei kepuasan
umum
• Untuk menyediakan proposal detil
dari kualitas laporan pada klien
dalam waktu 48 jam yang diberikan
untuk menghasilkan dokumen
65
3. mempertimbangkan bagaimana ukuran perubahan dapat dihitung
4. pada saat perngaruh sistem menjadi jelas, penganalisa dapat maju
ke 3 langkah berikutnya
5. mengukur besarnya perubahan
6. memberikan nilai moneter pada perubahan yang telah diobservasi.
Menggunakan teknik seperti ROI, NPV, IRR, dan lain sebagainya
untuk memperkirakan apakah investasi terhadap sistem informasi
akan menghasilkan kembalian yang cukup untuk
mempertanggungjawabkan kemajuan yang ada.
6 langkah metodologi ini merupakan kerangka kerja yang
bermanfaat bagi pendekatan pada pembelajaran evaluasi TI, bahkan
pada saat adanya kesulitan untuk mengidentifikasikan keuntungan.
6 langkah pendekatan untuk mengukur keuntungan TI ini
dipengaruhi beberapa masalah. Yang paling umum ditemui adalah:
o noise
Noise merujuk pada kenyataan bahwa pengaruh investasi TI dapat
ditutupi oleh kejadian dalam lingkungan. Dan walaupun tingkat
persediaan barang meningkan ataupun menurun dikarenakan
sistem baru, keadaan lingkungan dalam ekonomi membuat
pengaruh yang terlalu berlebihan pada keuntungan sistem
o fluktuasi dalam jangka pendek
keuntungan TI terkadang tersembunyi/tertutup dibalik fluktuasi
jangka pendek dikarenakan perubahan musiman pada permintaan,
66
biaya dan harga. Untuk menjamin fluktuasi tersebut mengaburkan
keuntungan TI, pengukuran harus diambil pada saat interval
periode waktu
o kebohongan dan statisktik
semua teknik pengukuran didasarkan pada asumsi dan asumsi ini
seringkali dimanipulasi untuk menunjukkan hasil yang
dibutuhkan
• Keuntungan tangible vs intangible
Tiga puluh tahun lalu, evaluasi fungsi TI dilakukan secara
langsung. Sekarang komputer digunakan untuk mengotomatisasi
pemahaman yang baik, struktur sistem kantor yang baik, karena hal
tersebut meningkatkan efisiensi pada penghematan biaya. Sistem ini
digunakan untuk melakukan akuntansi konsumsi waktu, pengawasan
stok dan tugas pengupahan oleh personel operasional. Keuntungan
biaya tradisional dan metode pembelajaran untuk menghitung
efektivitas fungsi TI sudah cukup. Yang termasuk dalam teknik yang
digunakan untuk melakukan analisa biaya dan keuntungan adalah cut-
off period, payback period, discounted cash flow (DCF) dan return of
investment (ROI)
Sejak itulah, teknologi baru, yang merupakan keistimewaan
microcomputer, menghasilkan kemajuan dalam teknologi informasi
dari hanya pengurangan biaya dasar dan aplikasi pengawasan sampai
pada provisi dari pendukung keputusan pada tingkat strategis.
67
Pengaruh teknologi baru adalah dirasakannya peningkatan pada
tingkat manajemen puncak.
Penetrasi ke atas dari teknologi informasi ini meningkatkan
isu yang sebelumnya tidak ada. Dalam mengevaluasi efektivitas TI
haruslah mempertimbangkan MIS dan lingkungan di mana sistem
tersebut bekerja, dan ini termasuk aspek tingkah laku.
Konsekuensinya adalah adanya ”ketidakterlihatan” tertentu yang
berhubungan dengan kontribusi sistem informasi pada efektivitas
organisasi secara keseluruhan. Ketidakterlihatan ini pada umumnya
ditunjukkan dengan referensi pada keuntungan intangible. Pendekatan
tradisional biaya dan keuntungan untuk mengevaluasi efektivitas
sekarang secara umum dipandang tidak cukup, terutama pada saat
pandangan detil perusahaan diperlukan
Pendekatan yang ada sekarang untuk menilai keuntungan
intangible cenderung dapat melihat lebih baik daripada analisa biaya
keuntungan tradisional. Pendekatan ini menggabungkan persepsi
pengguna tentang beberapa kriteria yang berhubungan dengan SI,
pada ukuran keseluruhan kepuasan. Hal ini termasuk persepsi pada
beberapa variabel yang berhubungan dengan pada sesuatu seperti
prosedur masukkan, prosedur keluaran, kemampuan pemrosesan
komputer, kecepatan respon, kualitas layanan, kualitas personel SI,
dan faktor organisasi seperti keterlibatan manajemen puncak dan
partisipasi pengguna. Isu ini dipertimbangkan secara holistik,
68
mewakili kerangka kerja yang mungkin dapat digunakan untuk
mengukur efektivitas.
Teknik analisa manfaat dan biaya merupakan langkah awal
memeriksa dampak ekonomis yang mencapai information economics.
Hughes dan Cotterell (2006, p53) menyatakan cara yang paling umum
untuk melakukan penilaian ekonomis dari sistem informasi atau produk
software yang akan dibuat, adalah dengan membandingkan biaya yang
dikeluarkan dari pengembangan dan operasi sistem dengan
keuntungan yang diperoleh dengan penempatan sistem informasi atau
produk software tersebut. Ada 2 standar untuk mengevaluasi keuntungan
ekonomis dari beberapa proyek dalam cost benefit analysis terdiri dari 2
langkah :
• Mengidentifikasi dan mengestimasikan seluruh biaya dan manfaat
dari alikasi proyek dan operasi. Hal ini meliputi biaya
pengembangan, biaya operasi dan manfaat tambahan yang diharapkan
dari sistem yang baru.
• Menyatakan biaya dan manfaat tersebut dalam unit umum. Perlu
evaluasi jumlah manfaat, dengan perbedaan antara total keuntungan
dan total biaya dari pembuatan dan operasi system
Penganggaran modal digunakan untuk menjelaskan
pengeluaran perencanaan proyek yang penting yang memiliki
keterlibatan jangka panjang. Manajer harus dengan hati – hati memilih
proyek yang menjanjikan pengembalian di masa depan yang besar.
69
Penganggaran modal melibatkan investasi. Perusahaan harus melakukan
pendanaan saat ini salam rangka menerima pengembalian di masa
mendatang. Garrison dan Noreen (2003, p636-637), mengkategorikan
keputusan penganggaran modal ke dalam 2 kategori besar yaitu
keputusan screening dan keputusan pemilihan. Keputusan screening
berkaitan dengan apakah proyek yang diusulkan memenuhi beberapa
standar penerimaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai
contoh, suatu perusahaan mempunyai kebijakan menerima proyek jika
proyek tersebut menjanjikan pengembalian sekian persen dari suatu
investasi. Tingkat kembalian yang disyaratkan adalah tingkat
pengembalian minimum suatu proyek yang harus dihasilkan dapat
diterima.
Keputusan pemilihan , sebaliknya, berkaitan dengan seleksi di
antara beberapa bagian tindakan yang memiliki daya saing. Sebagai
contoh, suatu perusahaan mempertimbangkan lima aplikasi sistem yang
berbeda untuk menggantikan sistem 15aplikasi yang digunakan saat
ini. Pilihan aplikasi yang mana untuk dibeli adalah keputusan
pemilihan. Pendekatan dalam pembuatan keputusan penganggaran modal
adalah ROI, Payback period, NPV, IRR.
2.2.5.1 Return on Investment (ROI)
Return on Investment (ROI) atau Rate of Return (ROR)
adalah rasio atau perbandingan dari uang yang diperoleh atau
yang hilang dari sejumlah dana yang diinvestasikan. Sejumlah
uang yang diperoleh atau hilang dapat diidentifikasikan sebagai
70
bunga, laba/rugi, atau pendapatan bersih atau rugi. Sejumlah dana
yang diinvestasikan dapat berupa harta, modal, atau dasar biaya
investasi. ROI biasanya lebih sering dalam bentuk presentase
daripada nilai desimal. Berikut ini rumus dalam menghitung ROI:
Tiga kertas Kerja ROI
Untuk mengkalkulasi ROI sederhana, digunakan 3 jenis kertas
kerja, yaitu :
1. Development Cost Worksheet
Development Cost Worksheet terdiri dari 5 kategori, yaitu
usaha pengembangan (development effort), perangkat keras
baru (new hardware), perangkat lunak baru (new
purchased software), pelatihan user, dan biaya-biaya
lainnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.9.
71
Gambar 2.9 Development Costs Worksheet
2. Ongoing Expense Worksheet
Ongoing Expense Worksheet dibagi menjadi 6 kategori,
yaitu pemeliharaan aplikasi perangkat lunak (application
software maintenance), beban – beban penyimpanan data
(incremental data storage expenses), komunikasi
(incremental communication), penyewaan perangkat lunak
dan perangkat keras (new software and hardware lease),
perlengkapan (supplies), dan lain–lainnya pada gambar 2.10.
72
Gambar 2.10 Ongoing Expense Worksheet
3. Economic Impact Worksheet
Kertas kerja ini meringkas dampak ekonomis suatu proyek.
Pemberian skor dampak ekonomis didasarkan pada
perhitungan ROI dari arus kas bersih proyek yang
diaplikasikan secara periodik selama 5 periode tahunan
pada umumnya. Pertama, investasi bersih yang dibutuhkan
ditetapkan. Angka ini diperoleh dari kertas kerja biaya
pengembangan. Lalu arus kas tahunan ditetapkan. Angka ini
diperoleh dari manfaat ekonomis bersih dikurangi biaya
operasi. Selisihnya, pendapatan sebelum pajak, dikurangi
dengan beban –beban berjalan, menghasilkan arus kas bersih
per tahun. ROI dihitung dengan membagi rata - rata arus
kas bersih selama 5 tahun dengan investasi yang
73
dibutuhkan. Kemudian skor dampak ekonomis dapat
ditentukan.
Gambar 2.11 Economic Impact Worksheet
2.2.5.2 Payback period
Cara mengukur profitabilitas proyek dengan menghitung
payback disebut payback period method. Yang disebut payback
period adalah waktu yang diperlukan proyek untuk menghimpun
dana intern guna mengembalikan jumlah dana yang telah
diinvestasi dalam proyek. Sudah barang tentu semakin pendek
payback period, semakin kecil resiko investasi yang dihadapi
74
investor, sehingga semakin menarik proyek yang diusulkan itu.
Contoh :
Tahun Net cash flow Net cash flow kumulatif
0 $ (13.500) $ (13.500)
1 2.200 $ (11.300)
2 2.600 (8.700)
3 3.200 (5.500)
4 3.900 (1.600)
5 4.200 2.600
6 2.100 4.700
7 1.000 5.700
Tabel 2.4 Contoh Payback Period
Pada akhir tahun ke 4, semua tetapi $1.600 dari investasi
awal dari $13.500 dapat diperoleh. $4.200 pemasukan dalam 5
tahun diasumsikan akan muncul setiap tahun. Oleh karena itu,
seharusnya membutuhkan 38 persen ($1.600+$4.200) dari lima
tahun untuk menutupi kekurangan investasi sebenarnya, periade
pengembalian dari proyek ini adalah 4,38 tahun (atau 4 tahun dan
4,6 bulan).
75
Ketika aliran kas dari proyek sama dalam setiap periode ,
maka periode pengembaliannya memiliki rumus :
Payback Period = Investment ÷ Annuity
2.2.5.3 Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara nilai
aliran kas masuk sekarang dengan nilai aliran kas keluar sekarang
yang tergabung dengan proyek investasi (Garrison dan Noreen
2003, p637).
Sedangkan menurut Wetson et al. (1990, p12), NPV
adalah metode untuk menetapkan peringkat dari usulan investasi
dengan menggunakan NPV, yaitu nilai sekarang dari arus kas
bersih di masa mendatang yang didiskontokan terhadap biaya
modal marginal.
Langkah-langkah dalam penerapan metode NPV yaitu:
Hitung nilai sekarang dari setiap arus kas, baik arus kas masuk
maupun arus kas keluar, dengan faktor diskonto sebesar biaya
modal proyek.
1. Jumlahkan arus kas yang telah didiskontokan tersebut. Hasil
dari penjumlahan inilah yang disebut NPV proyek.
2. Jika NPV positif, proyek harus disetujui; jika NPV negatif,
proyek harus ditolak; dan jika proyek-proyek yang dikaji
bersifat mutually exclusive (memilih proyek 1 di antara
76
beberapa proyek), maka proyek yang menghasilkan NPV
terbesar harus dipilih.
NPV dapat dinyatakan sebagai berikut :
2.2.5.4 Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) atau time-adjusted rate of
return dapat didefinisikan sebagai hasil bunga yang dijanjikan
oleh suatu proyek investasi selama umur kegunaannya. Kadang
untuk penyederhanaan disebut sebagai hasil proyek. IRR dihitung
dengan menemukan tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang aliran kas keluar suatu proyek dengan nilai sekarang
aliran kas masuknya. Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga
yang akan menyebabkan nilai bersih sekarang suatu proyek sama
dengan nol (Garrison dan Noreen, 2003, p643).
Sedangkan menurut Wetson et al. (1990, p14), IRR adalah
suatu metode pemeringkatan usulan investasi dengan berpatokan
pada IRR dari aktiva bersangkutan, dimana IRR dihitung dengan
menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk masa mendatang
dengan nilai sekarang dari biaya investasi. IRR adalah tingkat
77
diskonto yang menyamakan PV dari arus kas masuk proyek
dengan PV dari biaya proyek tersebut. Proyek akan diterima atau
dilaksanakan jika IRR lebih besar daripada biaya modal.
Dimana:
• ACFt = Arus kas setelah pajak tahunan dalam periode t
(nilainya bisa positif atau negative)
• IO = Pengeluaran kas awal
• n = Usia proyek yang diharapkan
• IRR = Tingkat pengembalian internal proyek.
Kriteria dalam menerima atau menolak dapat dinyatakan sebagai
berikut:
• Jika IRR ≥ tingkat pengembalian yang disyaratkan maka
proyek dapat diterima.
• Jika IRR < tingkat pengembalian yang disyaratkan maka
proyek dapat ditolak.
Cara untuk menghitung rumus IRR dapat dilakukan :
1. Secara coba-coba
78
2. Secara interpolasi
3. Prosedur matematik
4. Kalkulator atau komputer keuangan
2.2.6 Keuangan
Keuangan merupakan suatu perkembangan dari institusi ekonomi
sebagai dasar yang digunakan untuk menggambarkan bermacam-macam
organisasi dengan tujuan untuk menjelaskan behavior ekonomi nya.
(Gup, 1983, p4). Selama akhir abad, perkembangan dari gabungan
industri besar seperti baja US dan perusahaan minyak standar menjadi
penting dalam fenomena ekonomi. Oleh karena itu, pada permulaannya
keuangan dijelaskan sebagai penggabungan, kombinasi, dan pengeluaran
keamanan. Sewaktu terjadi penurunan pada tahun 1930 dan
mengakibatkan kebangkrutan dalam skala besar, keuangan digambarkan
sebagai keuntungan liquiditas dan badan hukum reorganisasi. Pada
perang dunia II, perkembangan ekonomi membawa perubahan sedikit
demi sedikit dalam keuangan dari penurunan dan terhadap menganalisa
keuntungan investasi dan penggunaan efisien dalam aset seperti dalam
inventory. Bertambahnya penggunaan computer pada tahun 1960 dan
perkembangan model matematika menyebabkan bertambahnya
penekanan pada analisis. Kini, keuangan membawa manfaat yang luas
dalam analisis dan teknik kuantitatif bagi pemecahan masalah sistematis.
79
2.2.6.1 Penggunaan Sumber Daya yang Optimal
Keuangan akan menjadi lebih baik, apabila penggunaan
dari aset dan beban dapat ditekan secara optimal. Model
matematika dibangun untuk meoptimalisasikan penggunaan cash,
inventories, dan pendapatan. Teknik penentuan budget capital
digunakan untuk mempelajari cara pemilihan investasi, teori
portofolio dan aset yang digunakan.
2.2.6.2 Evolusi dari Manajemen Keuangan
Isi Pada Masa Lalu Isi pada Masa Sekarang
• Deskriptif
• Menaikkan biaya, penggabungan, dan
likwiditas
• Pihak luar “melihat kedalam”
• Statis
• Analitikal
• Penggunaan aset dan biaya yang
optimal
• Manajer keuangan yang membuat
keputusan
• Dinamis
Tabel 2.5 Evolusi Manajemen Keuangan
Dalam sebuah portofolio, sebuah penyeleksian
menimbulkan resiko pada semu aset. Pada sisi beban dalam
sebuah neraca keseimbangan, teori-teori menyetujui struktur
kapital yang optimal. Dan teori-teori penaksiran mendapatkan
perhatian yang penting.
80
2.2.6.3 Membuat keputusan keuangan
Definisi keuangan diajarkan dari sudut pandang orang
luar, seperti seorang banker “melihat” operasi-operasi yang terjadi
dalam perusahaan. Perubahan pada penggunaan teknik analisis
dan penggunaan luas dari metode “case” untuk pengajaran
dilakukan dengan perubahan dalam sudut pandang. Sekarang ini,
sudut pandang yang umum adalah dari pembuat keputusan dalam
perusahaan
Pada masa lalu, masalah keuangan pada perusahaan
manufaktur besar dalam keadaan lingkungan yang tetap adalah
perhatian pusat pada keuangan. Sebaliknya, keuangan pada masa
sekarang ini menyadari bahwa strategi keuangan yang berbeda
diperlukan oleh perusahaan berukuran kecil, menengah dan besar.
Sama pentingnya, semua perusahaan beroperasi dalam
perekonomian yang dikarakteristiki oleh inflasi, daur bisnis, dan
goncangan dari luar seperti berkurangnya pasokan bahan bakar.
Dalam tinjauan berikutnya, ruang lingkup dan isi dari
pelajaran keuangan telah berubah selama beberapa tahun menjadi
akun yang memunculkan keadaan ekonomi seperti kemajuan teori
baru. Apa yang disebut “keuangan” pada masa lalu, sekarang
disebut “manajemen keuangan”. Perubahan sebutan ini
mencerminkan tekanan dalam membuat keputusan keuangan.
Sekarang, manajemen keuangan adalah proses memanfaatkan
sumber keuangan perusahaan seoptimal mungkin dengan tujuan
81
untuk memaksimalkan kekayaan pemilik (nilai perusahaan).
Sumber daya ini termasuk di dalamnya aset dan sumber dana.
Proses manajemen keuangan melibatkan perencanaan, investasi
dan keputusan keuangan. Konsep perencanaan, investasi dan
keputusan keuangan akan dijelaskan selanjutnya.
2.2.6.4 Konteks Analisis Keuangan
Konteks digunakan untuk memperkuat sebuah acuan yang
telah dibuat terhadap aspek-aspek pertimbangan yang dilibatkan
dalam analisis keuangan. Seorang manajer atau analis yang
melakukan berbagai analisis keuangan biasanya mempunyai
tujuan spesifik. Selama proses analisis, analis menggunakan
laporan keuangan, analisis khusus, basis data dan sumber
informasi lainnya untuk membuat pertimbangan yang masuk akal
tentang kondisi masa lalu, sekarang dan prospek dari usaha serta
efektivitas manajemennya.
Tidak hanya pihak yang melakukan analisis dan
interpretasi saja yang mempunyai tujuan serta pandangan, tetapi
demikian juga halnya bagi pihak yang mempersiapkan dan
menyediakan berbagai jenis data serta informasi yang digunakan
untuk mendasari analisis. Selama membahas sifat laporan
keuangan, perlu mengacu kepada aturan dan prinsip akuntasi yang
membatasi kompilasi dokumen-dokumen itu dan perlunya
menyadari bias khusus yang dihasilkannya. Ini tidak berarti
bahwa laporan keuangan adalah benar atau salah dalam arti
82
mutlak, tetapi informasi mungkin harus disesuaikan dalam
beberapa kasus atau ditinggalkan dalam kasus lain, dimana
semuanya tergantung pada tujuan analisis.
Tinjauan deskriptif menyajikan tujuan utama dari tiga
proses keuangan pokok sebagai suatu konteks untuk memahami
perbedaan dalam penyajian data dan orientasi analitis. Tabel ini
mengidentifikasi akuntansi keuangan, analisis investor, dan
ekonomi manajerial sebagai proses yang mempunyai tujuan
berbeda, namun sering kali harus bertukar informasi dan data.
Tujuan akhirnya adalah untuk menganalisis dan menilai masalah
perusahaan, kinerja perusahaan, dan nilai pemegang saham dari
segi ekonomi, yang membutuhkan penyesuaian data yang cermat
dan analisis yang sering kali disusun dengan tujuan yang berbeda.
Akuntansi keuangan Analisis investor Ekonomi manajerial
Penentuan laba
• Pengakuan pendapatan
• Pengakuan beban
• Alokasi biaya
• Definisi laba
Informasi keuangan
• Proses penyesuaian
• Analisis
trend/kecenderungan
• Proyeksi laba
• Proyeksi arus kas
Ekonomi kegiatan
• Analisis tugas
• Alokasi ekonomi
• Analisis kontribusi
• Penentuan trade-off
Penentuan nilai
• Biaya histories
• Konservatisme
Data komparatif
• Analisis industri
• Analisis pesaing
Efektifitas sumber daya
• Dasar investasi
• Investasi modal
83
• Modal sebagai nilai
residual
• Pengakuan kontigensi
• Kondisi ekonomi
• Bidang penyesuaian
• Divestasi modal
• Sumber daya manusia
Penentuan pajak
• Persyaratan data legal
• Pendapatan/beban
waktu
• Manajemen pajak
• Penyesuaian laporan
Analisis pasar
• Pola harga pasar
• Trend pasar
• Penggerak nilai
• Modal pasar
Nilai pemegang saham
• Pola arus kas
• Biaya modal
• Ekspektasi investor
• Trade off
resiko/imbalan
Tabel 2.6 Analisis Keuangan
Bila berbicara tentang analisis keuangan dalam lingkup
buku ini, tekanna utama kita adalah pada tujuan kolom tengah
(analisis investor), tetapi kita juga harus memasukkan bagian-
bagian dari kolom kanan (ekonomi manajerial) karena kedua
bidang itu saling berkaitan. Namun, sebagian besar bahan yang
kita gunakan berasal dari sebelah kiri, yaitu akuntansi keuangan,
dan beberapa dari kanan, yaitu basis data internal di mana
ekonomi manajerial bergantung padanya.
Seperti telah kita singgung sebelumnya, ada tiga tujuan
pokok akuntansi keuangan seperti yang diatur oleh standar profesi
dan peraturan SEC (pasar modal).
84
2.2.6.5 Keuangan dan Akuntansi
Dalam sistem informasi accounting, perlu memperhatikan
proses transaksi dan penyusunan laporan keuangan. Pada sistem
ERP, penyusunan laporan keuangan dilakukan melalui aplikasi
program General Ledger. Sebenarnya aplikasi program ini tidak
ada penginputan proses data transaksi, kecuali memorial jurnal.
Semua data transaksi diperoleh dari sistem proses transaksi
lainnya, seperti :
• Sales Transaction Processing sistem : Sales Order
Processing, Billing, Sales Analysis
• Purchases Transaction Processing sistem : Purchases,
Inventory processing
• Cash Reeceipt dan Disbursement Transaction Processing
sistem : Account Receivable, Cash Receipts, Account Payable,
and Cash Disbursements.
• Payroll Transaction Processing sistem : Payroll, Time
Keeping
Account Payable
Account Payable adalah kegiatan untuk mengelola dan
mengendalikan hutang usaha kepada pemasok secara lebih
mudah, sehingga memungkinkan perusahaan dapat membuat
perencanaan pembayaran yang tepat sesuai dengan masing-
85
masing umur hutang. Kegunaan account payable adalah sebagai
berikut :
• Fasilitas partial payment dan full payment dalam pembayaran
hutang usaha
• Fasilitas limit kredit
• Fasilitas hold, untuk memblock hutang-hutang yang belum
boleh dibayar.
• Fasilitas untuk mencatat transaksi uang muka pembelian
• Fasilitas peng-entry-an transaksi hutang dan multi currency
• Fasilitas pencatatan koreksi hutang
Aktivitas utama pada modul account payable meliputi
verifikasi penagihan (invoice verfication dan pembayaran
(payment), dan laporan yang dihasilkan.
Account Receivable
Melalui account Receivable dapat dikendalikan seluruh
aktivitas berkaitan piutang usaha, yaitu dengan memberikan
informasi yang real time tentang saldo piutang usaha yang sudah
jatuh tempo dan dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan
perencanaan penagihan yang efektif.
Proses penerimaan dari pihak pelanggan (account
receivable receipt) dapat dilakukan melalui penerimaan bilyet
giro / cheque, tunai. Bila penerimaan dengan bilyet giro, maka
biasanya bagian keuangan (kasir) perlu melakukan validasi
86
pencairan bilyet giro tersebut pada saat jatuh tempo / pencairan
uang di bank. Kegunaan Account Receivable adalah sebagai
berikut:
• Fasilitas partial receipt dan full receipt dalam pelunasan
piutang usaha
• Fasilitas limit kredit
• Fasilitas billing, untuk membuat formulir penagihan untuk
piutang-piutang yang segera jatuh tempo sehingga menjamin
penagihan piutang yang telah jatuh tempo secara tepat waktu
• Fasilitas confirmation letter, untuk laporan saldo piutang
langganan yang dikirim langsung ke langganan dapat dicetak
maupun di email langsung secara automatis untuk konfirmasi
piutang kepada langganan
• Fasilitas account receivable receipt, untuk mencatat transaksi
piutang usaha yang timbul akibat transaksi penjualan dan
untuk mencatat transaksi uang muka penjualan
• Fasilitas pengentryan transaksi piutang usaha dalam multi
currency
• Fasilitas penginputan transaksi koreksi piutang usaha dan
transaksi credit note
Berdasarkan jadwal penagihan dan syarat pembayaran
seperti dalam kontrak penjualan, maka departemen keuangan akan
melakukan proses penagihan kepada pihak pelanggan. Atas bilyet
87
giro / cheque / bukti transfer bank / uang tunai yang diterima oleh
departemen keuangan, maka petugas keuangan akan menginput
transaksi pada aplikasi program untuk menerbitkan slip bukti
bank terima.
General ledger
General ledger merupakan jantungnya sistem informasi
accounting. Melalui modul ini akan dihasilkan laporan keuangan
(financial reporting) untuk mengetahui kondisi keuangan suatu
perusahaan, yaitu seperti laporan neraca, laporan laba rugi,
laporan analisa rasio keuangan dan laporan-laporan keuangan
lainnya. Jika digunakan secara terpadu dengan modul lainnya,
maka modul General ledger hampit tidak memerlukan proses data
entry, kecuali memorial jurnal (adjustment). Kegunaan general
ledger adalah sebagai berikut:
• Fasilitas Multi Currency bagi kode perkiraan yang mempunyai
mata uang equvalensi dalam mata uang asing
• Fasilitas jurnal berulang untuk mempermudah dan
mempercepat entry transaksi yang berulang
• Tersedia fasilitas Budget yang dapat dibandingkan dengan
Actual secara cepat dan mudah
• Penyajian laporan keuangan secara otomatis (automatic
reporting)
• Sistem pelaporan yang bertingkat dan informatif
88
• Dapat menyimpan data untuk periode yang tak dibatasi dan
hanya dibatasi oleh kapasitas hard disk yang digunakan
• Dirancang sedemikian rupa, sehingga build in early warning
system pada saat penginputan transaksi maupun pada saat
penyimpanan transaksi
• Fasilitas Posting dan Underposting per periode, sehingga
memudahkan jika terjadi kekeliruan data pada periode
sebelumnya dapat dilakukan proses unposting General Ledger
Special Pupose Ledger
Special Purpose Ledger didesain untuk menyediakan
ringkasan informasi dari aplikasi-aplikasi multiple pada tingkatan
terperinci yang dispesifikasikan berdasarkan pada kebutuhan
bisnis. Fungsi ini memungkinkan kita untuk mengumpulkan,
mengkombinasikan, meringkas, memodifikasi dan
mengalokasikan data aktual dan terencana yang asli dari SAP atau
sistem eksternal lainnya. Pada Special Purpose Ledger, fungsi-
fungsi yang terdapat pada aplikasi-aplikasi tidak berubah-ubah.
2.2.6.6 Aset akuntansi
Komponen ini mengatur aset tetap perusahaan. Aset
akuntansi dirancang untuk mengatur dan mengawasi aset tetap
didalam sistem SAP R/3. Aset akuntansi juga menyediakan
tambahan buku besar didalam R/3. Buku besar umum keuangan
89
menyediakan informasi tertentu didalam transaksi, meliputi aset
tetap.
2.2.6.7 Manajemen keuangan
Komponen manajemen keuangan dirancang untuk
mendukung pembuatan anggaran. Komponen manajemen
keuangan juga menyediakan serangkaian peralatan untuk meniru
struktur anggaran perusahaan untuk tujuan perencanaan,
pengawasan, dan mengatur keuangan perusahaan. Manajemen
keuangan menyediakan 3 tugas yang diperlukan, yaitu:
• Anggaran dari seluruh pendapatan dan pengeluaran dalam
tanggung jawab individu
• Mengawasi perubahan keuangan di masa mendatang terhadap
ketersediaan anggaran
• Menghindari bertambahnya anggaran
2.2.6.8 Manajemen Travel
SAP keuangan, komponen manajemen travel menyediakan
prosedur spektrum terintegrasi yang digunakan untuk memproses
data perjalanan bisnis perusahaan. Manajemen ini mencakup
pemasukkan tanda terima, permintaan persetujuan penukaran
pembayaran. Akuntansi manajemen travel dapat dikirimkan pada
modul Financial Accounting, modul HR payroll, ataupun sistem
diluar SAP.
90
o Controlling
Controlling R/3 menyediakan fungsi yang dibutuhkan
dalam efektifitas dan manajemen akuntansi biaya internal
yang tepat. Kelengkapan integrasinya memungkinkan nilai
dan jumlah arus data tepat waktu antara akuntasi keuangan
dan logistik SAP R/3. Bagian modul controlling terdiri dari
komponen:
• Mengontrol biaya tambahan
Komponen untuk mengontrol biaya tambahan
berfokus pada mengawasi dan mengalokasikan biaya
tambahan perusahaan dan menyediakan seluruh fungsi
yang dibutuhkan perusahaan dalam perencanaan dan
pengalokasian. Fungsionalnya berisi mengontrol bagian
modul untuk mendukung banyaknya metode biaya
pengontrolan, yang dapat memberikan kebebasan dalam
memutuskan fungsi mana dan metode mana yang
digunakan dalam area individu
• Memberikan sandi berdasarkan aktivitas
• Mengontrol biaya produk
• Analisis keuntungan
Dalam SAP, biaya yang tidak dapat ditugasi secara
langsung pada objek biaya dalam SAP akan disimpan dalam
biaya overhead.
91
Sistem R/3 mendukung metode pengawasan biaya
umum ini dalam komponen Overhead Cost Controlling:
• Penaksiran
• Persentase overhead
• Pembiayaan standar
• Pembiayaan marjinal
o Activity Based Costing
Activity Based Costing pada SAP R/3 memungkinkan
pengguna untuk memindahkan overhead organisasi pada
produk, pelanggan, jaringan pembelian, dan segmen-segmen
lainnya, dan memungkinkan analisa keuntungan yang lebih
realistic dari produk dan pelanggan yang berbeda karena
pengguna dapat mempengaruhi sumber daya dari overhead.
o Product Cost Controlling
Komponen R/3 ini berfungsi untuk menentukan
peningkatan pada biaya dari memanufakturi sebuah produk
atau menyediakan layanan dengan menghasilkan mekanisme
pengawasan biaya yang real-time. Komponen aplikasi
Product Cost Controlling pada SAP R/3 mengandung 3
subkomponen:
• Perencanaan biaya produk
• Pengawasan objek biaya
• Pembiayaan actual