value chain

34
ANALISIS BISNIS STRATEGI Strategic Operational (Value Chain) Decision Making By Machael Porter’s Thomasine Wedhi041424253010 EmanRimawan 041424253042 Ana Refianti 041424253047 Mahanani Putraningrum 041424253050

Upload: ana-refianti

Post on 12-Jul-2016

31 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

persentasi value chain Michael porter

TRANSCRIPT

Page 1: value chain

ANALISIS BISNIS

STRATEGIStrategic Operational (Value Chain) Decision

MakingBy Machael Porter’s

Thomasine Wedhi 041424253010EmanRimawan 041424253042Ana Refianti 041424253047Mahanani Putraningrum 041424253050

Page 2: value chain

Menurut Michael Porter, rantai nilai adalah alat untuk mencari cara menciptakan nilai bagi pelanggan yang lebih tinggi.

Rantai nilai (value chain) adalah konsep yang terdiri dari serangkaian urutan kegiatan utama dan kegiatan pendukung yang dilakukan perusahaan dalam proses mengubah input (bahan baku) menjadi output (produk jadi) agar memiliki nilai tambah bagi pelanggan.

Apa yang dimaksud dengan Rantai Nilai?

Page 3: value chain
Page 4: value chain

Primary Activities Inbound Logistics Operations Outbound Logistics Marketing and Sales Service

Page 5: value chain

Inbound Logistics The receiving and warehousing of raw

materials Distribution of raw materials to

manufacturing and operations

Page 6: value chain

Operations Process of transforming inputs into finished

goods and services

Page 7: value chain

Outbound Logistics Warehousing of finished goods Distribution of those finished goods to

customers or retail stores

Page 8: value chain

Marketing & Sales Identification of customer needs Deploying product into marketplace Process of selling to customers

Page 9: value chain

Service Supporting customers after they buy

products and services

Page 10: value chain

Support Activities Procurement Technology Development Human Resource Management Firm Infrastructure

Page 11: value chain

Procurement The purchasing of raw materials and inputs

needed to create the product

Page 12: value chain

Technology Development Technology developments that support

value chain activities

Page 13: value chain

Human Resource Management Activities associated with recruiting,

training, hiring, and compensation

Page 14: value chain

Firm Infrastructure Includes general and planning

management, legal, finance, accounting, public affairs, and quality management

Ex. A firm’s legal team consisting of lawyers to aid in lawsuits

Accounting department to keep track of financial figures

Page 15: value chain

Anda berniat untuk membeli sebuah mobil. Ada dua produsen mobil yang memberikan penawaran kepada Anda, satu dari Eropa, sedangkan yang satu lagi dari Jepang. Mobil buatan mana yang akan Anda pilih?

Ilustrasi

Page 16: value chain

Mobil Eropa

Kelebihan (+) Kekurangan (-)

Fitur dan teknologi canggih

Mengutamakan keamanan (safety)

Mesinnya bandel Spare part jarang yang

KW Umur spare part yang

awet Berkesan eksklusif

karena masih jarang yang memiliki

Mahal Boros bahan bakar Harga jual rendah Keberadaan

bengkel servis masih jarang/ sedikit

Page 17: value chain

Mobil Jepang

Kelebihan (+) Kekurangan (-)

Irit bahan bakar Bodi ringan Spare part murah

dan mudah dicari Harga jual tinggi Bengkel servis

tersedia dimana-mana/mudah ditemukan

Spare part kebanyakan tidak berumur panjang dan banyak yang KW

Mengejar gaya, namun dengan harga murah sehingga bodi mobil ringkih

Tidak berkesan eksklusif karena sudah banyak yang memiliki

Page 18: value chain

Rp 7,9 M Rp 110 Juta

Anda pilih yang mana?

Page 19: value chain

Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan pelanggan setelah membandingkan antara apa yang ia terima dengan harapan-harapannya.

Kepuasan pelanggan akan mempengaruhi tingkat kesetiaan/loyalitas pelanggan, yang merupakan salah satu kunci utama dalam mempertahankan pelanggan.

Kepuasan Pelanggan

Page 20: value chain

Keuntungan bagi perusahaan dari pelanggan yang puas:◦ Pelanggan menjadi kurang sensitif terhadap

harga yang ditawarkan perusahaan◦ Pelanggan akan membicarakan

kebaikan/keunggulan perusahaan dan produknya kepada orang lain

◦ Pelanggan akan tetap setia untuk periode yang lama

Kepuasan Pelanggan

Page 21: value chain

Rantai nilai memetakan perusahaan menjadi sembilan aktivitas guna menciptakan nilai yang tinggi, tercapainya efisiensi biaya produksi, serta unggul dalam persaingan pasar.

Kesembilan aktivitas tersebut dibagi menjadi lima aktivitas utama dan empat aktivitas pendukung.

Rantai Nilai

Page 22: value chain

1. Memasukkan bahan baku/penerimaan logistik (inbound logistics)

2. Mengolah bahan baku (operation)3. Mengirim produk/logistik keluar

(outbound logistics)4. Memasarkan dan menjual (marketing

and sales)5. Memberikan jasa/pelayanan (service)

Aktifitas Utama

Page 23: value chain

1. Pengadaan (Procurement)2. Pengembangan Teknologi (Technology

Development)3. Manajemen Sumber Daya Manusia

(Human Resource Management)4. Infrastruktur Perusahaan (Firm

Infrastructure)

Aktifitas Pendukung

Page 24: value chain

Rantai nilai membantu mengidentifikasi aktivitas-aktivitas penting perusahaan, memahami perilaku biaya, serta menggali potensi keunikan perusahaan agar mampu mencapai keunggulan kompetitif.

Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat dengan mudah menentukan dan menerapkan strategi yang tepat agar dapat mencapai keunggulan kompetitif tersebut.

Analisis Rantai Nilai

Page 25: value chain

“Rivals can easily copy your improvements in quality and efficiency. But they shouldn’t be able to copy your strategic positioning – what distinguishes your company from all the rest.”

Michael A. Porter, 1996

Strategi Menarik dan Mempertahankan Pelanggan

Page 26: value chain

Secara umum, ada dua strategi yang dapat diterapkan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan, yakni:◦ Strategi Biaya Rendah (Cost Leadership)◦ Strategi Diferensiasi (Differentiation)

Strategi Menarik dan Mempertahankan Pelanggan

Page 27: value chain

Perusahaan memangkas biaya produksi dan menawarkan produk jadi dengan harga yang lebih murah.

Ditujukan kepada pelanggan yang relatif mudah terpengaruh harga/menggunakan harga sebagai acuan pengambilan keputusan.

Cocok ditujukan kepada pelanggan yang masuk ke dalam kategori low involvement, yakni:

◦ Tidak peduli terhadap perbedaan merek◦ Tidak membutuhkan pembedaan produk◦ Memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan

Cocok untuk diterapkan pada perusahaan yang menjual produk standar.

Strategi Biaya Rendah

Page 28: value chain

Strategi Biaya Rendah Produk yang ditawarkan

memiliki harga lebih murah

Perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan harga, bahkan dapat menjadi pemimpin pasar dalam penentuan harga

Memungkinkan tercapainya efisiensi dan efektivitas biaya produksi

Keunggulan (+) Resiko (-)

Peralatan produksi perusahaan dapat usang melalui inovasi teknologi pesaing

Inovasi tersebut memungkinkan pesaing untuk memproduksi dengan biaya yang lebih rendah lagi

Mudahnya terjadi peniruan oleh pesaing

Page 29: value chain

Perusahaan menjadi unik dalam industrinya.

Ditujukan pada pelanggan yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya.

Cocok untuk diterapkan pada produk yang bersifat tahan lama dan sulit ditiru pesaing.

Strategi Diferensiasi

Page 30: value chain

Strategi Diferensiasi Produk lebih mudah

diingat oleh para konsumen

Produk dapat lebih unggul dibandingkan dengan produk sejenis

Harga jual produk dapat ditetapkan lebih tinggi

Mengatasi masalah kejenuhan pasar

Membantu terciptanya image produk

Keunggulan (+) Resiko (-)

Tidak memberikan jaminan terhadap keunggulan kompetitif apabila produk standar di pasaran telah memenuhi kebutuhan konsumen

Memiliki kemungkinan kalah dalam pasar apabila kompetitor mampu meniru dengan cepat

Beresiko perbedaan yang ditawarkan tidak dihargai konsumen

Page 31: value chain

Membangun relasi yang kuat Memberikan manfaat sosial Memberikan manfaat keuangan

Upaya Menarik dan Mempertahankan Pelanggan

Page 32: value chain

Perusahaan harus merancang strategi dan melaksanakan berbagai upaya agar usahanya sukses dan dapat menarik serta mempertahankan pelanggannya.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, konsep rantai nilai diimplementasikan ke dalam strategi yang diambil perusahaan, agar mampu meraih keunggulan kompetitif dalam persaingan.

Kesimpulan

Page 33: value chain
Page 34: value chain

Mauludin, Hanif. 2012. ”Analisis Rantai Nilai dan Strategi Bersaing”. https://kafebisnis2010.files.wordpress.com/2012/10/analisis-rantai-nilai-dan-strategi-bersaing.pdf, diakses 4 Maret 2015, 20:11.

Rizkita, Refi. 2014. “Kelebihan dan Kelemahan Mobil Eropa dan Jepang”. http://refirizkita123.blogspot.com/2014/03/kelemahan-kelebihan-mobil-eropa-dan.html, diakses 7 Maret 2015, 16:45.

Widarsono, Agus. 2009. ”Strategic Value Chain Analysis (Analisis Stratejik Rantai Nilai): Suatu Pendekatan Manajemen Biaya”. http://philpapers.org/archive/TURMCS.pdf, diakses 4 Maret 2015, 21:08.

Yana. 2013. ”Rantai Nilai Porter (Value Chain)”. http://yana.staf.upi.edu/2013/11/07/rantai-nilai-porter-value-chain/, diakses 4 Maret 2015, 19:34.

Kotler, Philip. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran: Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.

Daftar Pustaka