bab 2

69
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kehamilan Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 dari (40 Minggu, 9 bulan, 7 hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin AB, 2002 : 89) . Kehamilan dibagi menjadi tiga yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0 – 14 mg), triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (14 – 28 mg), triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai kesembilan (28 – 40 mg). (Saifuddin AB, 2002 : 89). Perubahan-perubahan maternal serta perkembangan dan pertumbuhan janin pada Trimester III (PUSDINAKES-WHO- JHPIEGO, 2003). 1

Upload: elvira

Post on 06-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

studkas

TRANSCRIPT

BAB I

PAGE 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi KehamilanKehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 dari (40 Minggu, 9 bulan, 7 hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin AB, 2002 : 89) .Kehamilan dibagi menjadi tiga yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0 14 mg), triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (14 28 mg), triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai kesembilan (28 40 mg). (Saifuddin AB, 2002 : 89). Perubahan-perubahan maternal serta perkembangan dan pertumbuhan janin pada Trimester III (PUSDINAKES-WHO-JHPIEGO, 2003).

a. Minggu ke-28 (Bulan ke-7)1) Perubahan-perubahan maternal Fundus berada di pertengahan antara pusat dan prosesus xyphoid. Haemorroid mungkin terjadi, pernapasan dada menggantikan pernapasan perut. Garis bentuk janin dapat dipalpasi ibu. Mungkin lelah menjalani kehamilan dan ingin sekali menjadi ibu. Rasa panas dalam perut mungkin mulai terasa. 2) Perkembangan janin

Janin dapat bernapas, menelan dan mengatur suhu, Surfactant terbentuk di dalam paru-paru, mata mulai membuka dan penutup. Ukuran janin 2/3 ukuran pada saat lahir, BB 1000 gr 1800 gr. b. Minggu ke-32 / bulan ke 8 1) Perubahan perubahan maternal

Fundus mencapai proses xyphoideus, payudara penuh dan nyeri tekan. Sering kencing terjadi mungkin juga mengalami dyspnea2) Perkembangan janin

Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan pemisahan bayi setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm, BB 1800 gr 2500 gr, mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor.

c. Minggu ke-38 / bulan ke-91) Perubahan perubahan maternal

Penurunan bayi ke dalam pelvik / panggul ibu, plasenta setebal hampir 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5-0,6 kg, BB janin 2500 gr 4000 gr, PB 43 50 cm.Ibu ingin sekali melahirkan bayi mungkin, memiliki enegi final yang meluap. Sakit punggung dan sering kencing meningkat.

2) Perkembangan janinBayi cukup bulan, kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ-organ tubuh sudah terbentuk seluruhnya. Pada pria testis sudah berada dalam skrotum, sedangkan pada wanita labia mayora berkembang dengan baik.

a. Perubahan-perubahan psikologis dalam kehamilan (trimester III)

Trimester tiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan besarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaanyya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadi persalinan.

Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang dilahirkan tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya.

Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatiannya khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester ini ibu memerlukan informasi dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya dan akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin saja memilih sebuah nama untuk bayinya (PUSDINAKES, 2003).b. Tanda tanda bahaya dalam kehamilan (PUSDIKNAKES, 2003).

a. Perdarahan pervaginam

Perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa atau solutio plasenta.b. Sakit kepala yang hebatSakit kepala yang menunjukkan suhu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur dan atau berbahaya. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklamsia.c. Masalah penglihatanMasalah yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang.

d. Bengkak pada muka dan tangan

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, serta tidak hilang setelah beristirahat dan disertai keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung dan eklamsia.e. Nyeri abdomen yang hebatNyeri abdomen yang menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang menetap dan tidak hilang setelah istirahat.

f. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Jika bayi tidur, geraknya melemah, bayi harus segera bergerak paling sedikit 8 kali dalam periode 3 jam.c. Keluhan yang dapat timbul pada Trimester III (PUSDINAKES, 23)a. Rasa panas diulu hati

Penyebabnya :

1. Relaksasi otot polos dilambung yang disebabkan peningkatan hormon progeterone karena kehamilan

2. Membesarnya rahim yang menekan lambung

Cara mengatasinya :

1) Makan-makanan dengan porsi kecil tapi sering2) Minum susu rendah lemak

3) Hindari minuman yang mengangdung gas, makanan yang merangsang atau terlampau dingin.4) Latihan pernapasan dengan mengangkat tangan keatas sambil napas panjang dan buang perlahan.

5) Jika sakit diulu semakin meningkat, konsultasi ke bidan / dokter.

b. Sering buang air kecil ( BAK )Penyebabnya :

Rahim berada dibawah kandung kencing sehingga pembesaran rahim menekan kandung kencing.

Cara mengatasinya :

1. kurangi minum dimalam hari, perbanyak di siang hari 2. jangan menunda jika ingin BAK

3. Hindari minuman yang mengandung soda, teh dan kopi

c. Perut kembungPenyebabnya :

Karena penurunan peristaltik usus yang disebabkan peningkatan hormon progesteron.

Cara mengatasinya :

Hindari makanan yang mengandung gas, seperti kol, melinjo, pete, dan mie, durian.

d. SembelitPenyebabnya :

Peningkatan hormon estrogen dan progesteron, mempengaruhi lemahnya daya dorong usus terhadap sisa makanan, meningkatnya penyerapan air, serta pembesaran rahim.Cara mengatasinya :

1. Tingkatkan makan-makanan tinggi serat dan mengandung cairan misalnya : jus buah 2. Cukup istirahat

3. Latihan senan dan jangan menahan bila ingin BAB4. Jika sembelit dirasakan bertambah konsultasikan kepada bidan / dokter.e. Ambeien / Haemorhoid Penyebabnya :

Gangguan sirkulasi pembuluh darah balik sebagai akibat dari rahim yang membesar.Cara mengatasinya :

1. Makan-makanan yang tinggi serat

2. Hindari duduk terlalu lama

3. Jika ambeien bertambah berat konsultasikan ke bidan / dokter

4. Hindari terjadinya sembelit, karena sembelit mempengaruhi rahimf. Kaki KramPenyebabnya :

Belum dapat dipastikan / diketahui secara pasti, tetapi bisa disebabkan oleh 6fkurangnya konsumsi kalsium.Cara mengatasinya :

1. Makan dan minum yang mengandung kalsium dan fosfor. Misalnya : susu, ikan teri, tablet kalsium.

2. Jika ingin mendapat tambahan kalsium konsultasikan dengan bidan / dokter.3. Jika terjadi kram otot segera massase dengan balsem.

g. Susah tidur / insomniaPenyebabnya :

1. Pola tidur berubah, sering bangun tengah malam karena ingin BAK

2. Panas dalam hidung tersumbat

3. Letih dan resah

4. Ketidaknyamanan karena kehamilan semakin membesar.

Cara mengatasinya :

1) Minum air hangat sebelum tidur

2) Mengadakan relaksasi

3) Jangan minum obat tdur

4) Atur posisi dengan miring kiri dilapisi bantal dibawah perut ibu.h. Bengkak / OedemaPenyebabnya :

Jika hanya kaki yang bengkak normal, karena terjadi gangguan pada peredaran darah.

Cara mengatasinya :

1. Meninggikan kaki pada saat berbaring, tidak menyilangkan kaki pada saat tidur, dan hindari berdiri lama.

2. Sebaiknya tidur dengan posisi miring3. Memperhatikan keseimbangan tubuh saat beraktifitas

4. Berjalan untuk memperbaiki sirkulasi peredaran darah

i. Nyeri pada perut bagian bawahPenyebabnya :Karena adanya pembesaran rahim

Cara mengatasinya :

1. Dengan menekuk kaki

2. Menindih bantal / guling pada saat tidur (bantal diletakkan dibawah perut ibu pada saat posisi dimiringkan kearah kiri)j. Nyeri punggung atas dan bawahPenyebabnya :1. Pembesaran rahim

2. Perubahan postur tubuh

3. Ketegangan otot akibat ketegangan saraf4. Penambahan ukuran payudara

5. Pengaruh hormonal pada sendi-sendi

Cara mengatasinya :

1) Gunakan body mekanik yang baik2) Mengatur istirahat

3) Tidak menggunakan sepatu hak tinggi

4) Tidur dengan alas yang agak datar, misalnya : kasur busa 5) Gunakan stagen / korset

k. Napas PendekPenyebabnya :

1. Perubahan hormonal

2. Adanya penyempitan rongga diafragma karena pembesaran rahim dan hal ini lazim terjadi pada ibu hamil.Cara mengatasinya :

1) Mengadakan latihan pernafasan

2) Menjaga postur tubuh tetap tegak dan baik

l. Baal dan rasa nyeri di perut Penyebabnya :Gangguan sirkulasi peredaran darah dan penekanan pada saraf, biasanya pada ibu hamil yang tidur terlentang. Cara mengatasinya :

1) Tidur miring sehingga peredaran darah kembali lancar dan penekanan saraf oleh rahim itu sendiri tidak terganggu lagi.2) Tidur perlu menggunakan obat-obatan

m. Gatal-gatal di perutPenyebabnya :

Karena gangguan hormonal yang dikeluarkan oleh plasenta dan ibu tidak tahap terhadap hormonal tersebut.

Cara mengetasinya :

1. Jangan digaruk tetapi diusap saja

2. Pergunakan bedak / bedak cair anti gatal

n. Garis-garis di perut/striaePenyebabnya :

Tidak jelas kemungkinan disebabkan karena peregangan dan perubahan hormon (tidak sama untuk semua orang)

d. Nasehat-nasehat untuk ibu hamil (Sarwono, 2005)a. Pemenuhan kebutuhan makanan

Makanan ibu hamil harus lebih diperhatikan, sebab kenaikan berat badan selama hamil normalnya 6,5-16,5 kg.b. Kebersihan tubuh

Kebersihan harus lebih dijaga pada masa hamil, baju hendaknya longgar dan mudah menyerap keringat, mandi dianjurkan paling sedikit 3 x sehari.

c. Pakaian hamil

Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun sehingga dapat menyerap keringat, terutama pakaian dalam

d. Coitus

Pada umumnya coitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul, koitus sebaiknya dikurangi dan sebaiknya menggunakan kondom untuk kebersihan dan menghindarkan infeksi.e. KerjaIbu hamil boleh bekerja, misalnya : memasak, menyapu dan sebagainya (sesuai dengan kemampuan). Bagi pekerja kantor dapat bekerja sampai 2 minggu sebelum TPA (Tafsiran Persalinan Akhir). Bagi yang bekerja berat dianjurkan untuk bekerja ringan saja karena pekerjaan berat dapat menimbulkan partus preterm (prematur). Sebaiknya pada wanita hamil yang bekerja harus lebih sering istirahat.SOAP TEORI

(ANC)

Subjektif (S)

Merupakan data yang diperoleh dari hasil anamnesa ke klien maupun keluarga klien. Terdiri dari :

Identitas klien & suami (nama, umur, agama, pekerjaan, pendidikan terakhir, alamat)

Keluhan klien

HPHT

TP

Objektif (O)

Merupakan data yang diperoleh dengan melakukan pemeriksaan langsung ke pasien.

1. Pemeriksaan Fisik Umum

Keadaan Umum

Kesadaran

TTV

Berat Badan

Tinggi Badan

2. Pemeriksaan Fisik Khusus

a. Inspeksi

Wajah: Pucat / tidak, odem / tidak.

Mata: Konjungtiva anemis / tidak, sklera ikterus / tidak, palpebra odem / tidak.

Hidung: PCH / tidak, terdapat polip / tidak, sekret berlebih / tidak.

Mulut: Mukosa bibir lembab / kering, terdapat stomatitis / tidak, terdapat tonsillitis / tidak.

Telinga: Pendengaran baik / tidak, terdapat serumen berlebih / tidak, terdapat purulen / tidak.

Dada: Terdapat tarikan interkoste / tidak, terdapat luka / tidak.

Payudara: Simetris / tidak, puting menonjol / tidak, terdapat hiperpigmentasi pada areola / tidak, terdapat pembesaran kelenjar monsgomery / tidak, terdapat luka / tidak.

Abdomen: Pembesaran perut sesuai uk / tidak, terdapat luka bekas SC / tidak, terdapat hiperpigmentasi linea alba / linea nigra, striae livide / striae albican.

Genetalia: Terdapat tanda Chadwick / tidak, terdapat fluor albus berlebih / tidak, terdapat kondiloma akuminata / tidak, terdapat kondiloma lata / tidak, terdapat varises / tidak.

Anus: Terdapat hemoroid / tidak.

Ekstremitas bawah: Odem / tidak.

Ekstremitas atas

: Odem / tidak.

b. Palpasi

Kepala: Terdapat benjolan abnormal / tidak.

Mata: Palpebra odem / tidak.

Leher: Terdapat peembesaran vena jugolaris / tidak, terdapat pembesaran kelenjar tyroid / tidak.

Payudara: Terdapat benjolan massa / tidak, konsistensi kenyal / tidak, sudah keluar kolostrum / belum.

Abdomen:

Leopold I: Untuk mengetahui TFU,

Untuk menentukan bagian janin yang berada di fundus.

Untuk mengetahui TBJ.

Posisi pasien: Terlentang dengan kaki ditekuk.

Posisi petugas: Menghadap ke pasien.

Cara: Mengetengahkan uterus dan menelusuri sampai fundus.

Leopold II : Untuk mengetahui bagian janin yang berada di samping kanan & kiri perut ibu.

Posisi pasien: Terlentang dengan kaki ditekuk.

Posisi petugas: Menghadap ke pasien.

Cara: Tangan kiri petugas mendorong perut kanan ibu ke arah kiri, tangan kanan meraba bagian kiri perut ibu. Tangan kanan petugas mendorong perut kiri ibu ke arah kanan, tangan kiri meraba bagian kanan perut ibu.

Variasi:

Ahfeld: Tangan kiri sisi ulnar diletakkan di pusat, ditekan ke arah punggung, tangan kanan meraba bagian kanan & kiri perut ibu.

Boedin: Tangan kiri berada di fundus, menekan ke arah simphisis, tangan kanan meraba bagian kanan & kiri perut ibu.

Leopold III : Untuk menentukan presentasi & apakah presentasi sudah masuk PAP/belum.

Posisi pasien: Terlentang dengan kaki ditekuk.

Posisi petugas: Menghadap ke pasien.

Cara:Tangan kanan berada di tepi atas simphisis, meraba & menggoyangkan bagian janin yang berada di tepi atas simphisis.

Variasi

:

Kneebel:Tangan kanan berada di tepi atas simphisis, tangan kiri berada di fundus, menggoyangkan secara bergantian.

Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh presentasi masuk ke PAP.

Posisi Pasien: Terlentang & kaki diluruskan.

Posisi Petugas: Menghadap kaki pasien.

Cara: Tangan kanan dan kiri berada di samping kanan dan kiri tepi atas simphisis. Apabila tangan bertemu, berarti seluruh presentasi belum masuk PAP, apabila divergen menguncup, berarti 1/3 bagian presentasi masuk PAP, apabila divergen sejajar, berarti 2/3 bagian presentasi masuk PAP, apabila divergen meembuka berarti bagian presentasi masuk PAP.

Genetalia

: Terdapat pembesaran kelenjar skene / tidak, terdapat pembesaran kelenjar bartholine / tidak.

Ekstremitas bawah: Terdapat odem pada 1/3 pretibia / tidak, terdapat odem pada os maleolus / tidak, terdapat odem pada metatarsal / tidak.

Ekstremitas atas

: Terdapat odem pada metacarpal / tidak.

c. Auskultasi

Dada: Suara jantung lup dup tunggal / tidak, terdengar bunyi wheezing, ronchi, stridor / tidak.

DJJ: DJJ normalnya 120-160 x/m. DJJ dibedakan dengan nadi ibu (DJJ lebih cepat 2x dari nadi ibu), suara bising usus, gerakan janin, aorta ibu.

d. Perkusi

Tendon Achilles

: Reflek patella + / tidak. Jika + berarti ibu tidak kekurangan vitamin B1, kemungkinan ibu kuat untuk mengejan saat persalinan.

3. Pemeriksaan UPL (Ukuran Panggul Luar)

Distansia Spinarum

: Jarak antara spina iliaka kanan & kiri.

(N: 24-26 cm)

Distansia Crsitarum: Jarak terjauh crista iliaka kanan & kiri.

(N: 28-30 cm)

Konjugata Externa: Jarak dari tepi atas simphisis ke prosesus spinosus ruas tulang lumbal ke lima.

(N: 18-20 cm)

Lingkar panggul: Jarak dari tepi atas simphisis ke SIAS kanan, ke pertengahan SIAS kanan dan trokhantor mayor kanan, ke SIPS kanan, ke SIPS kiri, ke pertengahan SIAS kiri dan trokhantor mayor kiri, ke SIAS kiri, kembali ke tepi atas simphisis.

(N: 80-90 cm)

Distansia Tuberum

: Jarak antara tuber ischiadica kanan & kiri.

(N: 10-11 cm / 1 kepalan tangan)

4. Pengukuran LILA

(N : 23,5 cm 27 cm)

Jika >27 cm kemungkinanobesitas, DM.

Jika 35 tahun sampai pramenopause(Biran, 2011)

F. Kerugian

Sering ditemukan gangguan haid seperti : Siklus haid yang memendek dan memanjang Perdarahan yang banyak atau sedikit Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting) Tidak haid sama sekali Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan Tidak melindungi dari PMS

Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian

(Saifuddin, 2010)

G. Efek samping

1. Gangguan haid

Amenorea

Perdarahan bercak (spotting)

2. Berat badan bertambah

Umumnya pertambahan berat badan antara < 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama. Penyebab pertambahan BB tidak jelas tampaknya, terjadi karena bertambahnya lemak tubuh dan bukan karena retensi cairan tubuh. Hipotesanpara ahli, KB suntik merangsang pusat kendali nafsu makan dan menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada biasanya.

3. Sakit kepala

Peristiwa sakit kepala terjadi pada < 1-17% akseptor

4. Efek metabolik

Depo provera mempengaruhi metabolisme karbohidrat tetapi tidak ditemukan terjadinya diabetes pada akseptor

5. Efek pada sistem reproduksi

Kembalinya kesuburan atau fertilisasi

Efek pada fetus atau janin

Laktasi

(Hartanto, 2007)

H. Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntik progestin

1. Usia reproduksi2. Nulipara dan yang telah memiliki anak3. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang 4. Ibu menyusui5. Setelah abortus atau keguguran6. Telah banyak anak7. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen8. Mendekati usia menopause I. Yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi suntik progestin

1. Hamil atau diduga hamil 2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya 3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid4. Menderita kanker payudara5. Diabetes melitus disertai komplikasi(Saifuddin, 2010)

J. Waktu pemberian kontrasepsi suntik progestin1. Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid2. Diberikan pada hari ke-3 sampai hari ke-7 siklus haid

3. Pasca keguguran

(Wiknjosastro, 2010)

5