bab 2

21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Urinaria 2.1.1 Pengertian Sitem urinaria adalah sistem dimana urine sebagai zat sisa dalam tubuh dieksresikan keluar tubuh (Martini, 2009). Menurut Ethel Sloane, 2003 sistem urinaria merupakan sistem yang terdiri dari organ-organ yang memproduksi urine dan megeluarkannya dari tubuh. Selain itu juga sistem ini merupakan salah satu sistem utama untuk mempertahankan homeostatis. 2.1.2 Komponen Sistem Urinearia Dimana sistem urinearia terdiri dari dua ginjal yang memproduksi urine, dan dua ureter yang membawa urine kedalam sebuah kandung kemih untuk penampungan sementara. Sedangkan Uretra yang mengalirkan urine keluar tubuh memlalui orifisium uretra eksterna. (Sloane, 2003). 2.2 Ginjal 2.2.1 Pengertian Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitorial bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya

Upload: lonacharolin

Post on 01-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

bab 2 urinaria

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Urinaria2.1.1 Pengertian Sitem urinaria adalah sistem dimana urine sebagai zat sisa dalam tubuh dieksresikan keluar tubuh (Martini, 2009). Menurut Ethel Sloane, 2003 sistem urinaria merupakan sistem yang terdiri dari organ-organ yang memproduksi urine dan megeluarkannya dari tubuh. Selain itu juga sistem ini merupakan salah satu sistem utama untuk mempertahankan homeostatis.2.1.2 Komponen Sistem Urinearia Dimana sistem urinearia terdiri dari dua ginjal yang memproduksi urine, dan dua ureter yang membawa urine kedalam sebuah kandung kemih untuk penampungan sementara. Sedangkan Uretra yang mengalirkan urine keluar tubuh memlalui orifisium uretra eksterna. (Sloane, 2003).2.2 Ginjal2.2.1 PengertianGinjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitorial bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Pada sisi ini terdapat hilus ginjal yaitu tempat struktur-struktur pembuluh darah, sistem limfatik, sistem saraf dan ureter menuju dan meninggalkan ginjal (Setiadi, 2007).2.2.2 Fungasi Ginjal1. Pengeluaran zat sisa organik.

3Ginjal megekskresi urea, asam urat, keratin, dan produk penguraian hemoglobin dan hormon.

42. Pengaturan konsentrasi ion-ion pentingGinjal mengekskresi ion natrium, kalium, kalsium, megnesium, sulfat dan fosfat. Ekskresi ion-ion ini seimbang dengan asupan dan ekskresinya melalui rute lain seperti pada saluran gastrointestinal atau kulit.3. Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh.Ginjal mengendalikan ekskresi ion hidrogen (H+) , bikarbonat (HCO3), dan amonium (NH4+) serta memproduksi urine asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.4. Engaturan produksi sel darah merahGinjal melepas ertitroprotein yang mengatur produksi sel darah merah dalam sumsum tulang belakang.5. Pengaturan tekanan darahGinjal mengatur volume cairan yang esensial bagi pengaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim renin.Renin adalah komponen penting dalam mekanisme renin-angiotensin-aldosteron, yang mengakibatkan tekanan darah dan retensi air. 6. Pengendalian Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah. Ginjal, melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung jawab atas konsentrasi nutrien dalam darah.7. Pengeluaran zat beracunGinjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan, obat-obatan, atau zat kimia asing lain dari tubuh. (Sloane, 2003)2.2.3 Struktur ginjal Ginjal terletak diarea yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen poserior yang berdekatan dengan dua pasang iga terakhir. Organ ini merupakan organ retroperotoneal dan terletak diantara otot-otot punggung dan perotoneum rongga abdomen atas. Tiap-tiap ginjal memiliki sebuah kelenjar adrenal di atasnya.

5Ginjal kanan terletak agak bawah dibanding ginjal kiri, it disebabkan karena adanya hati pada sisi kanan. (Sloane, 2003)Ginjal juga memiliki jaringan ikat pembungkus, dimana setiap ginjal diselubungi tiga jaringan ikat.a. Fasial renalPembungkus terluar. Pembungkus ini melabuhkan ginjal pada struktur disekitarnya dan mempertahankan posisi organ. b. Lemak parirenalJaringan adiposa yang terbungkus fasia ginjal. Jaringan ini membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.c. Kapsul fibrosaMembran halus transparan yang langsung membugkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas.2.2.4 NefronSatu ginjal mengandung 1 sampai 4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urine. Setiap nefron memiliki satu komponen vaskular (kapilar) dan satu komponen tubular (Sloane, 2003).1. GlomerulusGlomerulus adalah gulungan kapilar yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda disebut kapsul Bowman. Glomerulus dan kapsul Bowman bersama-bersama membentuk sebuah korpuskel ginjal (Sloane, 2003).2. Tubulus kontortus proksimalTubulus kontortus proksimal panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku. Pada permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitelial kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen (Sloane, 2003).3. Ansa Henle Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa henle yang masuk ke dalam medula, membentuk lengkungan jepit yang tajam (lekukan) dan membalik ke atas membentuk tungkai asenden ansa henle (Sloane, 2003).4. 6Tubulus kontortus distalTubulus kontortus distal juga sangat berliku, panjangnya sekitar 5 mm dan membentuk segmen terakhir nefron. Di sepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arteriol aferen. Bagian tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung sel-sel termodifikasi yang disebut macula densa. Macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan distimulasi oleh penurunan ion natrium (Sloane, 2003).Dinding arteriol aferen yang bersebelahan dengan macula densa mengandung sel-sel otot polos termodifikasi yang disebut sel jukstaglomerular. Sel ini distimulasi melalui penurunan tekanan darah untuk memproduksi renin (Sloane, 2003).Macula densa, sel jukstaglomerular dan sel mesangium saling bekerja sama untk membentuk aparatus jukstaglomerular yang penting dalam pengaturan tekanan darah (Sloane, 2003).5. Tubulus dan duktus pengumpulKarena setiap tubulus pengumpul berdesenden di korteks, maka tubulus tersebut akan mengalir ke sejumlah tubulus kontortus distal. Tubulus pengumpul membentuk duktus pengumpul besar yang lurus. Duktus pengumpul membentuk tuba yang lebih besar yang mengalirkan urine ke dalam pelvis ginjal melalui kaliks mayor. Dari pelvis ginjal urine dialirkan ke ureter yang mengarah ke kandung kemih (Sloane, 2003).2.3. Ureter2.3.1 PengertianUreter adalah perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal yang merentang sampai kandung kemih.(Sloane, 2003).

72.3.1 Struktur UreterSetiap ureter panjangnya 25-30cm dan berdiameter 4-6mm. Saluran ini menyimpit ditiga tempat yaitu, dititik asal ureter pada pelvis ginjal, dititik saat melewati pinggiran pelvis, dan dititik pertemuannya dengan kandung kemih.Dinding ureter terdiri dari 3 lapisan jaringan. Dimana terluar ada lapisan fibrosam ditengah adalah muskularis longitudinal ke arah dalam dan otot polos sirkular ke arah luar, dan lapisan terdalam adalah epitelium mukosa yang menskekresi selaput mukus pelindung.Lapisan otot memiliki aktivitas peristaltik intrinsik. Gelombang peristalsis mengalirkan urine dari kandung kemih keluar tubuh. (Sloane, 2003)2.4 Kandung kemih (Vesica urinearia)2.4.1 Pengertian Organ muskular berongga yang berfungsi sebagai kontainer penyimpanan urine. (Sloane, 2003)Kandung kemih pada laki-laki terletak pada tepat dibelakang simfisis pubis dan didepan rektum. Pada perempuan kandung kemih terletak agak dibawah uterus didepan vagina. Ukuran organ ini sebesar kacang kenari da terletak di palvis saat kosong. Organ berbentuk seperti buah pir dan dapat mencapai umbilikus dalam rongga abdominopelvis jika penuh berisi urine. (Sloane, 2003)2.4.2 Struktur Kandung KemihKandung kemih ditopang dalam rongga pelvis dengan lipatan-lipatan peritoneum dan kondensasi fasia. (Sloane, 2003)a. Dinding kandung kemih terdiri dari 4 lapisan yaitu : Serosa Lapisan terluar, merupakan perpanjangan lapisan peritoneal rongga abdominopelvis dan hanya ada dibagian atas pelvis. Otot detrusor Lapisan tengah, dan tersusun dari berkas-berkas otot polos yang satu sama lain saling membentuk sudut. Ini untuk memastikan bahwa selama urineasi, kandung kemih akan berkontraksi dengan serempak ke segala arah. 8SubmukosaLapisan jaringan ikat yang terletak dibawah mukosa dan menghubungkannya dengan muskularis. Mukosa Lapisan terdalam, ini merupakan lapisan epitel yang tersusun dari epitelium transisional. Pada kandung kemih yang relaks, mukosa membentuk lipatan-lipatan yang akan memipih dan mengembang saat urine berkontraksi dalam kandung kemih.b. Trigonum Merupakan area halus, triangular, dan relatif tidak dapat berkembang yang terletak secara internal dibagian dasar kadung kemih. Sudut-sudutnya terbentuk dari tiga lubang. Disudut atas trigonum , dua ureter bermuara ke kandung kemih. Uretra keluar dari kandung kemih dibagian apeks trigonum. (Sloane, 2003).2.5 Uretra 2.5.1 PengertianUretra adalah sebuah saluran yang berjalan dari leher kandung kencing kelubang luar dilapisi membran mukosa yang bersambung dengan membran yang melapisi kandung kencing. Meatus urinearius terdiri atas serabut otot lingkar, yang membentuk sfinkter uretrae. Pada wanita panjang uretranya dua setengah sampai tiga setengah sentimeter, pada pria tujuh belas sampai dua puluh dua sentimeter (Pearce, 2010).2.5.2 Bagian Uretra a. pada laki-laki uretra membawa cairan semen dan urine , tetapi tidak pada waktu yang bersamaan. Uretra laki-laki panjangnya mencapai 20cm dan melalui kelenjar postat dan penis.(Sloane, 2003).

9Uretra prostatikDikelilingi oleh kelenjar prostat. Uretra ini menerima dua duktus ejakulator yang masing-masing terbentuk dari penyatuan duktus deferen dan duktus kelenjar vesikel seminal , serta mejadi tempat bermuaranya sejumlah duktus dari kelenjar prostat. Uretra membranosaBagian terpendek ,panjangnya sekitar 1-2cm, dan bagian ini memiliki dinding yang tipis dan dikelilingi oleh otot rangka sfingter uretra eksternal. Uretra kevernousMerupakan bagan yang terpanjang. Bagian ini menerima duktus kelenjar bulbouretra dan merentang sampai orifisium uretra eksternal pada ujung penis. Tepa sebelum mulut penis., uretra membesar untuk membentuk suatu dilatai kecil, fosa navivularis. Dan dikelilingi oleh korpus spongioum.b. Pada perempuanUretra pada perempuan berbeda dengan laki-laki, ukurannya lebih pendek sekitar 3,75cm. Saluran ini membuka keluar tubuh melalui orifisium uretra eksternal yang terletak dalam vestibulum antara klitoris dan mulut vagina. Kelenjar uretra yang homolog dengan kelenjar prostat pada lakilaki bermuara kedalam uretra. (Sloane, 2003).2.6 Urine 2.6.1 PengertianUrine merupakan cairan yang diekskresikan oleh ginjal, dialirkan melalui ureter, disimpan dalam kandung kemih, dikeluarkan melalui ureter; isi kandungan dan volumenya sangat bervariasi dari hari ke hari untuk mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit yang normal (Dorlan, 2010).2.6.2 Pembetukan UrineGinjal memproduksi urine yang mengandung zat sisa metabolik dan mengatur komposisi cairan tubuh melalui tiga proses yaitu : Filtrasi glomerulus, reabsorpsi dan sekresi. (Sloane, 2003).1. 10Filtrasi GlomerularMerupakan perpindahan cairan dan zat terlarut dari kapiler glomerular, dalam tekanan tertentu ke dalam kapsul bowman. (Sloane, 2003).Mekanisme filtrasi glomerular adalah :a. Tekanan hidrostatik (darah)Glomerular mendorong cairan dan zat terlarut keluar dari darah dan masuk ke ruang kapsul bowman.b. Dua tekanan yang berlawanan dengan tekanan hidrostatik glomerular. Tekanan hidrostatik dihasilkan oleh cairan dalam kapsul bowman. Teknana ini cenderung untuk menggerakkan cairan keluar dari kapsul menuju glomerular. Tekanan osmotik koloid dalam glomerulus yang dihasilka oleh protein plasma darah adalah tekanan yang menarik cairan dari kapsul bowman untuk memasuki glomerulus.c. Tekanan filtrasi efektifMerupakan tekanan dorongan netto. Tekanan ini adalah selisih antara tekanan yang cenderung mendorong cairan keluar glomerulus menuju kapsul bowman dan tekanan yang cenderung menggerakkan cairan kedalam glomerulus dari kapsul bowman. (Sloane, 2003).2. Reabsorpsi Sebagian besar fitrat 99% direabsorpsi dalam tubulus ginjal melalui difusi pasif gradien kimia atau listrik., transor aktif terhadap gradien tersebut., atau difusi terfasilitasi. Sekitar 85% natrium klorida dan air serta semua glukosa dan asam amio padda filtrat glomerulus direabsorpsi dalam tubulus kontortus proksimal, walaupun reabsorpsi berlangsung pada semua bagian nefron. (Sloane, 2003)a. Reabsorpsi ion natriumIon-ion natrium ditranspor secara pasif melalui difusi terfasilitasi dari lumen tubulus kontortus proksimal kedalam sel-sel epitel tubulus yang konsentrasi ion natriumnya lebih rendah.

11Ion-ion natrium yang ditranspor secara aktif dengan pompa natrium kalium, akan keluar dari sel-sel epitel untuk masuk ke cairan interstisial didekat kapilar peritubular.b. Reabsorpsi ion kalor dan ion negatif lainKarena ion natrium positif bergerak secara pasif dari cairan tubulus ke sel dan secara aktif dari sel ke cairan interstisial peritubular, akan terbentyk ketidakseimbangan listrik yang justru mambantu pergarakan pasif ion-ion negatif.Dengan demikian ,ion klor dan bikarbonat negatif secara pasif berdifusi kedalam sel-sel epitel dari lumen dan mengikuti pergerakan netrium yang keluar menuju cairan peritubular dan kapilar tubular.c. Reabsorpsi glukosa, fruktosa, dan asam aminoCarrier glukosa dan asam amino sama dengan carrier ion natrium dan digerakkan melalui kotranspor.Mekanisme transpor. Carrier pada membran sel tubulus memiliki kapasitas reabasorpsi maksimum untuk glukosa, bergbagai jenis asam amino, dan beberapa zat terabsorpsi lainnya. Jumlah ini dinyatakan dalam maksimum transpor .d. Reabsorpsi airAir bergerak bersama ion natrium melalui osmosis. Ion natrium berpindah dari area berkonsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus kontortus proksimal karea berkonsentrasi air rendah dalam cairan interstisial dan kapilar peritubular.e. Reabsorpsi ureaSeluruh urea yang terbentuk setiap hari difiltrasi oleh glomerulus. Sekitar 50% urea secara pasif direabsorpsi akibat gradien difusi yang terbentuk saat air direabsorpsi. Dengan demikian, 50% urea yang difiltrasi akan disekresi dalam urine.f. Reabsorpsi ion organik lainYang dimaksud ion organik lain adalah kalium, kalsium, fosfat, dan sulfat, serta sejumlah ion organik adalah melalui transpor akif.

3. 12Sekresi tubular Sekresi tubular adalah prose aktif yang memindahkan zat keluar dari darah dalam kapilar peritubular melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk dikeluarkan dalam urine (Sloane, 2003).2.6.3 Komposisi Urine Menurut Sloane (2003), Urine terdiri dari 95% air dan mengandung zat terlarut berikut:a. Zat buangan nitrogen meliputi Urea dari deaminasi protein, asam urat dari katabolisme asam nukleat,dan kreatin dari proses penguratan kreatin fosfat dalam jaringan otot.b. Asam hipuratMerupakan produk sampingan pencernaan sayuran dan buah.c. Badan keton yang dihasilkan dalam metabolisme lemak adalah konstitusien normal dalam jumlah kecil.d. ElektrolitMeliputi ion natrium, klor, kalium, amonium, sulfat, fosfat, kalsium, dan magnesium.e. Horman atau katabolit hormon ada secara normal dalam urine.f. Berbagai jenis taksin atau zat kimia asing, pigmen, vitamin, atau enzim secaraa normal ditemukan dalam jumlah kecil.g. Konstituen abnormalMeliputi albumin, glukosa, sel darah merah, sejumlah besar badan keton, zat kapur (terbentuk saat zat mengeras dalam tubulus dan dikeluarkan), dan baru ginjal atau kalkuli.2.6.4 Sifat fisika. Warna.Urine encer berwarna kuning pucat, dan kuning pekat jika kental. Urine segar biasanya jernih dan menjadi keruh jika didiamkan.b. Bau.Urine memiliki bau yang khas dan cenderung berbau amonia jika didiamkan. Bau ini dapat bervariasi sesuai dengan diet; misalnya, setelah makan asparagus. Pada diabetes yang tidak terkontrol, aseton menghasilkan bau manis pada urine.c. 13Asiditas atau alkalinitas.pH urinee bervariasi antara 4,8 sampai 7,5 dan biasanya sekitar 6,0 tetapi juga bergantung pada diet. Ingesti makanan yang berprotein tinggi akan meningkatkan asiditas, sementara diet sayuran meningkatkan alkalinitas.d. Berat jenis urinee berkisar anatara 1,001- 1,035, bergantung pada konsentrasi urine (Sloane, 2003).2.6.5 Volume Urine Volume urine pada yang dihasilkan pada setiap orang bervariasi dari 600-2500ml lebih. Jika volume air tinggi , zat buangan disekresikan dalam larutan encer, hipotonik terhadap plasma. Berat jenis urine mendekati berat jenis air.(Sloane, 2003).Pengaturan Volume UrineProduksi urine kental yang sedikit atau urine encer yang lebih banyak diatur melalui mekanisme hormon mekanisme pengkonsentrasi urine ginjal.Ekskresi urine encerJika ADH tidak ada, duktus pengumpul hampir tidak tertembus air. Reabsorpsi tambahan zat terlarut dalam tubulus distal dan duktus pengumpul mengakibatkan penurunan osmolaritas dalam cairan tubular sampai yang terendah antara 60-70 mOs/L. Urine encer yang masuk ke pelvis ginjal akan disekresi. (Sloane, 2003)2.7 GNA ( Glomerulusnefritis)2.7.1 Pengertian Glomerulonefritis akut adalah suatu peradangan pada glomerulus yang menyebabkan hematuria (darah dalam air kemih), dengan gumpalan sel darah merah dan proteinuria (protein dalam air kemih)(Novita, 2009). Glomerulonefritis adalah inflamasi nefron, terutama pada glomerulus.(Sloane, 2003).

2.7.2 Jenis GNAa. Glomerulonefritis akut sering kali terjadi akibat respons imun terhadap toksin bakteri tertentu (kelompok streptococcus beta A).b. 14Glomerulonefritis kronik tidak hanya merusak glomerulus tetapi juga tubulus. Inflamasi ini mungkin diakibatkan infeksi streptococcus, tetapi juga merupakan akibat sekunder dari penyakit sistemik lain atau karena glomerulonefritis akut (Sloane, 2004).Glomerulonefritis akut adalah jenis gagal ginjal akut intrarenal yang biasanya disebabkan oleh kelainan reaksi imun yang merusak glomeruli. Pada kurang lebih 95% pasien dengan penyakit ini, terjadi kerusakan di glomeruli 1 sampai 3 minggu setelah mengalami infeksi di bagian tubuh tertentu, biasanya disebabkan oleh jenis tertentu dari jenis streptokokus beta grup A. infeksi dapat berupa radang tenggorokan streptokokal, tonsilitis streptokokal, atau bahkan infeksi kulit streptokokal. Bukan infeksi itu sendiri yang merusak ginjal. Melainkan, kerena antibodi yang terbentuk selama beberapa minggu berturut-turut dalam melawan antigen streptokokal, antibodi dan antigen bereakasi satu sama lain membentuk kompleks imun tak larut yang kemudian terperangkap di glomeruli, terutama pada bagian membran basal glomeruli (Guyton, 1997). Begitu kompleks imun tertimbun di glomeruli, banyak sel glomeruli mulai berproliferasi tetapi terutama sel-sel epitel dan sel-sel mesangial yang terletak antara endotelium dan epitelium. Selain itu, sejumlah besar sel darah putih menjadi terperangkap di glomeruli. Banyak glomeruli menjadi tersumbat oleh reaksi inflamasi ini, dan glomeruli yang tidak tersumbat menjadi sangat permeabel, memungkinkan protein dan sel-sel darah merah merah bocor dari darah kapiler glomerulus masuk ke dalam filtrat glomerulus. Pada kasus yang parah, terjadi kematian pada seluruh atau hampir seluruh ginjal (Guyton, 1997). Inflamasi akut pada glomeruli biasanya mereda dalam waktu sekitar 2 minggu, dan pada banyak pasien, ginjal kembali berfungsi hampir normal dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan berikutnya. Namun, terkadang, banyak glomeruli yang hancur akhirnya membaik, dan pada beberapa pasien, kemunduran ginjal secara progresif terus terjadi untuk jangka waktu yang tidak terbatas, menimbulkan gagal ginjal kronis yang progresif (Guyton, 1997).

152.7.3 AutoimunTugas sistem imun adalah mencari dan merusak invader yang membahayakan tubuh manusia. Sel imun terdapat dalam darah, khususnya di leukosit (Fatmah, 2006).Bila sistem imun mengalami gangguan, akan menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. Gangguan ini disebut gangguan atau penyakit autoimun. Gangguan autoimun adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan jaringan sehat. Pasien dengan gangguan autoimun, sistem kekebalannya tidak bisa membedakan antara jaringan tubuh yang sehat dan antigen. Hasilnya adalah resposn imun yang merusak jaringan tubuh normal. Ini adalah reaksi hipersensitivitas mirip dengan respon di alergi (Hermawan, 2010).2.7.4 Fokal InfeksiFokal infeksi diawali dengan lokal infeksi yang terjadi di rongga mulut. Fokal infeksi merupakan infeksi yang menyebar ke tempat lainnya berupa racun, sisa-sisa kotoran dan mikroba penginfeksi. Faktor penyebabnya adalah faktor agen beruap jenis bakteri, dan faktor penjamu berupa sisitem imun manusia dan kebiasaan hidupnya, serta faktor lingkungan yang mendukung. Mekanisme terjadinya fokal infeksi ada 2, yaitu:Kuman terbawa aliran darah atau aliran getah bening ke bagian tubuh yang lain.Toksin dari kuman yang terbawa aliran darah/ aliran getah bening dari fokus infeksi ke bagian tubuh yang lain. Penyebarannya melalui 3 cara, yaitu:a) Melalui Sistem limfatik sebagai alat pertahanan lokal. b) Melalui peredaran darah yang membawa bakteri tersebut.c) Melalui jaringan yang saling berhubungan hingga infeksi dapat meluas.