bab 1&2 teori

Upload: triselamatwaruwu

Post on 07-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 bab 1&2 teori

    1/12

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Manusia merupakan mahluk sosial yang terus menerus menbutuhkan adanya orang

    lain disekitarnya, salah satu keutuhan manusi untuk memlakukan interaksi dengan sesama

    manusia. Interaksi ini dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan

    apa yang diharapkan oleh individu. Sehingga mungkin terjadi sebuah gangguan terhadap

    kemampuan individu untuk interaksi dengan orang lain (DepKes, 2000.

    Salah satu !ontoh gangguan interaksi dengan orang lain (gangguan berhubungan

    so!ial klen menarik diri, !uriga. Kelompok adalah suatu sistem sosial yang khas yang

    dapat dide"inisikan dan dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari individu yang saling berinteraksi, inteleransi, interdependensi dan saling membagikan norma sosial yang sama

    (Stuart # Sundeen, $%%&. Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan

    satu dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Keliat, 200'

      erapi aktivitas ini mempermudah psikoterapi, sejumlah klien dalm )aktu yang

    sama, man"aat terapi aktivitas kelompok adalah agar klien dapat belajar kembali

     bagaimana !ara bersosialisi dengan orang lain, sesuai dengan kebutuhannya

    memperkenalkan dirinya. Menanyakan hal*hal yang sederhana dan memberikan respon

    terhadap pertanyaan yang lain. Sehingga klien dapat berinteraksi dengan orang lain dan

    dapat merasakan arti berhubungan dengan orang lain (Keliat, 200+.

    erilaku kekerasan atau amuk adalah perasaan marah dan bermusuhan yang kuat

    disertai kehilangan kontrol diri (Stuart dan Sundeen,2002. Sedangkan menurut Keliat,

    (2002, perilaku kekerasan merupakan suatu kondisi maladapti" seseorang dalam berespon

    terhadap marah.

    1.2 Tujuan1.2.1 Tujuan Umum

    1

  • 8/18/2019 bab 1&2 teori

    2/12

    Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan pada saat berhubungan dengan orang

    lain dan klien tidak men!ederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

    1.2.2 Tujuan Khusus

    a. Klien mampu mengenal atau mengingat identitas dirinya

     b. Klien mampu mengungkapkan perasaannya

    !. Klien mampu mengendalikan emosinya

    d. Melatih kesabaran dan konsentrasi dari pasien

    e. Klien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya.

    ". Klien mampu menyebutkan !ara mengontrol rasa marah.

    2

  • 8/18/2019 bab 1&2 teori

    3/12

    BAB 2

    TINJAUAN TEOI

    2.1 Tera!" Akt"#"tas Kel$m!$k 

    2.1.1 Pengert"an TAK 

    Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling berhubungan, saling bergantung

    satu sama lain dan menyepakati suatu tatanan norma tertentu (Keliat, 20$$

    -K Stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai

    stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam

    kelompok. asil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternati" 

     peyelesaian masalah (Keliat, 20$$

    erapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan

     pera)at kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah kepera)atan yang sama.

    -ktivitas digunakan sebagai terapi dan aktivitas dilakukan sebagai target asuhan. Di

    dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan

    dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adapti" untuk 

    memperbaiki perilaku lama yang maladapti" (Keliat, 200+.

    erapi aktivitas kelompok yang dikembangkan adalah sosialisasi, stimulasi

     persepsi, stimulasi sensori dan orientasi realitas. -K merupakan tindakan kepera)atan.

    /leh karena itu, perlu dimasukkan dalam ren!ana tindakan kepera)atan pada masalah

    kepera)atan tertentu. Semua kemampuan yang dipelajari klien dalam -K, hendaknya

    digunakan sampai klien pulang ke rumah (Keliat, 200+.

    -ktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target

    asuhan.Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling

    membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adapti" 

    untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptive.

    erapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk mem"asilitasi psikoterapis

    terhadap sejumlah klien pada )aktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan

    hubungan interpersonal antar anggota.

    2.1.2 K$m!$nen Kel$m!$k Dalam TAK 

    Menurut Stuart dan araia dalam Keliat (200+, kelompok terdiri dari & aspek yaitu 1

    $. Struktur Kelompok 

    3

  • 8/18/2019 bab 1&2 teori

    4/12

    Struktur kelompok menjelaskan batasan, komunikasi, proses pengambilan komunikasi

    dan hubungan otoritas dalam kelompok. Struktur dalam kelompok di atur dengan

    adanya pemimpin dan anggota, arah komunikasi dipandu oleh pemimpin sedangkan

    keputusan di ambil se!ara bersama.

    2. esar Kelompok 

    3umlah besarnya kelompok yang nyaman adalah berkisar '*$2 orang. 3ika anggota

    kelompok terlalu besar akibatnya tidak semua anggota mendapat kesempatan

    mengungkapkan perasaan, pendapat dan pengalaman. 3ika terlalu ke!il tidak !ukup

    variasi, in"ormasi dan interaksi yang terjadi.

    4. amanya Sesi

    5aktu optimal untuk satu sesi adalah 20*+0 menit. iasanya dimulai dengan

     pemanasan berupa orientasi, tahap kerja dan terminasi.

    +. KomunikasiSalah satu tugas pemimpin kelompok yang terpenting adalah observasi dan analisis

     pola komunikasi dalam kelompok. emimpin kelompok dapat mengkaji hambatan

    dalam kelompok, kon"lik interpersonal, tingkat kompetisi dan seberapa jauh anggota

    kelompok mengerti serta melaksanakan kegiatan yang dilaksanakan.

    '. eran Kelompok 

    emimpin perlu mengobservasi peran yang terjadi dalam kelompok. -da tiga peran

    dan "ungsi kelompok yang ditampilkan yaitu peran serta akti", "okus pada

     penyelesaian tugas dan distraksi pada kelompok.

    6. Kekuatan Kelompok 

    -dalah kemampuan anggota kelompok dalam mempengaruhi berjalannya kegiatan

    kelompok.

    7. 8orma Kelompok 

    Merupakan standar yang ada dalam kelompok. Kesesuaian perilaku anggota

    kelompok dengan norma kelompok, penting dalam menerima anggota kelompok.

    -nggota kelompok yang tidak mengikuti norma dianggap pemberontak dan di tolak 

    anggota kelompok lain.

    &. Kekohesi"an

    -dalah kekuatan kelompok bekerja sama dalam men!apai tujuan. al ini

    mempengaruhi anggota kelompok untuk tetap betah dalam kelompok. Kekohesi"an

     perlu diukur melalui seberapa sering antara anggota memberi pujian dan

    mengungkapkan kekaguman satu sama lain.

    2.1.% Perkem&angan Kel$m!$k 

    $. 9ase ra Kelompok 

    4

  • 8/18/2019 bab 1&2 teori

    5/12

    Keter!apaian tujuan sangat dipengaruhi oleh perilaku pemimpin dan pelaksanaan

    kegiatan kelompok untuk men!apai tujuan tersebut.

    2. 9ase -)al kelompok 

    a. ahap /rientasi

    emimpin kelompok mengorientasikan anggota pada tugas utama dan melakukan

    kontrak yang terdiri dari tujuan, kerahasian, )aktu pertemuan, struktur, kejujuran

    dan aturan komunikasi.

     b. 9ase Kon"lik 

    emimpin perlu mem"asilitsi ungkapan perasaan, baik positi" maupun negati" dan

    membantu kelompok mengenali penyebab kon"lik serta men!egah perilaku yang

    tidak produkti".

    !. 9ase Kohesi" 

    erasaan positi" akan semakin sering diungkapkan. -nggota kelompok merasa

     bebas membuka diri tentang in"ormasi dan lebih intim satu sama lain.4. 9ase Kerja

    ada "ase ini, kelompok sudah menjadi tim. Kelompok pun menjadi lebih stanil

    dan realistis. ugas utama pemimpin adalah membantu men!apai tujuan dan tetap

    menjaga kelompok ke arah pen!apaian tujuan.

    +. 9ase erminasi

    erminasi dapat terjadi sementara atau akhir. erminasi dapat terjadi karena

    anggota kelompok atau pemimpin kelompok keluar dari kelompok (Keliat, 200+.

    2.1.' Jen"s Tera!" Akt"#"tas Kel$m!$k 

    $. -K Stimulasi Kogniti":ersepsiKlien dilatih mempersepsikan stimulus. Kemampuan persepsi di eavaluasi dan

    ditingkatkan pada tiap sesi. Stimulus yang disediakan adalah memba!a, menonton,

    !erita pengalaman masa lalu.

    2. -K Stimulasi Sensori

    -ktivitas digunakan sebagai stimulus pada sensoris klien. Kemudian diobservasi reaksi

    sensoris klien terhadap stimulus yang disediakan yaitu ekspresi perasaan se!ara

    nonverbal. -ktivitasnya seperti musik seni, menyanyi dan menari.

    4. -K Kelompok /rientasi ;ealitas

    Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien yaitu diri sendiri, orang

    lain, orang terdekat dengan klien dan lingkungan.

    +. -K Sosialisasi

    Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien

    yaitu dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok (Keliat, 200+.

    2.2 es"k$ Per"laku Kekerasan

    2.2.1 Pengert"an !er"laku kekerasan

    erilaku kekerasan merupakan salah satu respon marah yang diekspresikan denganmelakukan an!aman, men!ederai orang lain, dan atau merusak lingkungan. ;espon

    5

  • 8/18/2019 bab 1&2 teori

    6/12

    tersebut biasanya mun!ul akibat adanya stresor. ;espon ini dapat menimbulkan kerugian

     baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan ( Keliat, 2007 . erilaku kekerasan

    adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan

    se!ara "isik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. al tersebut

    dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstrukti" (Stuart

    dan Sundeen,$%%&.

    erilaku kekerasan dianggap sebagai suatu akibat yang ekstrem dari marah atau

    ketakutan atau panik. erilaku agresi" dan perilaku kekerasan sering dipandang sebagai

    rentang dimana agresi" verbal disuatu sisi dan perilaku kekerasan sebagai rentang

    (violen!e di sisi yang lain. Suatu keadaan yang menimbulkan emosi, perasaan, "rustasi,

     ben!i atau marah. al ini akan memengaruhi perilaku seseorang. erdasarkan keadaan

    emosi se!ara mendalam tersebut terkadang perilaku menjadi agresi" atau melukai karena

     penggunaan koping yang kurang bagus ( 9arida Kusuma)ati, 20$0 .

    Marah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap

    ke!emasan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai an!aman (Stuart

    dan Sundeen, $%%&. erasaan marah normal bagi tiap individu, namun perilaku yang

    dimani"estasikan oleh perasaan marah dapat ber"luktuasi sepanjang rentang adapti" dan

    maladapti" (Keliat , 2007.

    entang es!$n (arah

    ;espons-dapti" ;espon Maladapti" 

      -serti" 9rustasi asi" -gresi" Kekerasan

    Kegagalan yang menimbulkan "rustasi dapat menimbulkan respon pasi" dan

    melarikan diri atau respon mela)an dan menantang. ;espon mela)an dan menantang

    merupakan respon yang maladapti", yaitu agresi" kekerasan perilaku yang menampakkan

    mulai dari yang rendah sampai yang tinggi, yaitu1

    $. -serti" 1 Mampu menyatakan rasa marah tanpa menyakiti orang lain dan merasa

    lega.

    2. 9rustasi 1 Merasa gagal men!apai tujuan disebabkan karena tujuan yang tidak 

    realistis.

    6

  • 8/18/2019 bab 1&2 teori

    7/12

  • 8/18/2019 bab 1&2 teori

    8/12

    ketidakberdayaan, per!aya diri yang kurang dapat menjadi penyebab perilaku kekerasan.

    Demikian pula dengan situasi lingkungan yang ribut, padat, kritikan yang mengarah pada

     penghinaan, kehilangan orang yang di!intai : pekerjaan dan kekerasan merupakan "aktor 

     penyebab yang lain. Interaksi sosial yang provokati" dan kon"lik dapat pula memi!u

     perilaku kekerasan ( 9arida Kusuma)ati, 20$0 .

    2.2.' Tan*a *an +ejala

    ada pengkajian a)al dapat diketahui alasan utama klien ke rumah sakit adalah

     perilaku kekerasan di rumah. -dapun tanda dan gejala nya yaitu 1

    $. 9isik 1 Mata melotot, pandangan tajam, tangan mengepal, rahang mengatup, )ajah

      memerah dan postur tubuh kaku

    2. =erbal 1 Mengan!am, mengumpat dengan kata*kata kotor, suara keras, bi!ara kasar,

    dan ketus

    4. erilaku 1 Menyerang orang, melukai diri sendiri:orang lain, merusak lingkungan

    amuk:agresi" (Keliat, 2007.

    2.2., P$h$n (asalah

     

    Yusuf, 2015

    2.2.- Pengkaj"an

    8

    Resiko Menciderai : diri sendiri, orang lain dan

    lingkungan

    $re Pr$&lemRESIKO ERI!"K#

    KEKER"S"$

    %angguan konse& diri : '"R%" (IRI RE$("')"#SE

  • 8/18/2019 bab 1&2 teori

    9/12

  • 8/18/2019 bab 1&2 teori

    10/12

    $. ina hubungan saling per!aya. Dalam membina hubungan saling per!aya perlu

    dipertimbangkan dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat

     berinteraksi dengan anda. al yang harus dilakukan untuk membina hubungan

    saling per!aya adalah 1

    a. Mengu!apkan salam terapeutik 

     b. erjabat tangan

    !. Menjelaskan tujuan interaksi

    d. Membuat kontrak topik, )aktu dan tempat setiap kali bertemu pasien

    2. Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu

    4. Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan

    a. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan se!ara "isik 

     b. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan se!ara psikologis

    !. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan se!ara sosial

    d. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan se!ara spiritual

    e. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan se!ara intelektual+. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat

    marah, yaitu se!ara verbal terhadap oranglain, diri sendiri dan lingkungan

    '. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya

    6. Diskusikan bersama pasien !ara mengontrol prilaku kekerasan se!ara 1

    a. 9isik 1 pukul kasur dan bantal, tarik na"as dalam

     b. /bat

    !. Sosial : verbal 1 menyatakan se!ara aserti" rasa marahnya

    d. Spiritual 1 kegiatan ibadah sesuai keyakinan pasien

    7. atih pasien mengontrol perilaku kekerasan se!ara "isik 1

    a. atihan na"as dalam dan pukul kasur*bantal

     b. Susun jad)al latihan na"as dalam dan pukul kasur*bantal

    &. atih mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh minum obat

    a. atih pasien minum obat se!ara teratur dengan prinsip lima benar (benar nama

     pasien, benar nama obat, benar !ara minum obat, benar )aktu minum obat, dan

     benar dosis obat disertai penjelasan guna obat dan akibat berhenti minum

    obat

     b. Susun jad)al minum obat se!ara teratur 

    %. atih pasien mengontrol perilaku kekerasan se!ara sosial : verbal

    a. atih mengungkapkan rasa marah se!ara verbal 1 menolak dengan baik,

    meminta dengan baik dan mengungkapkan perasaan dengan baik 

     b. Susun jad)al latihan mengungkapkan marah se!ara verbal

    Peran !era0at *alam !er"laku kekerasan

    era)at dapat mengimplementasikan berbagai intervensi untuk men!egah dan

    memanajemen perilaku agresi", intervensi tersebut dapat melalui rentang intervensi

    kepera)atan.

    Strategi preventi" strategi antisipasi" strategi pengurungan

    Kesadaran diri komunikasi manajemen krisis

    1+

  • 8/18/2019 bab 1&2 teori

    11/12

    endidikan klien perubahan lingkungan se!lusion

    atihan aserti" tindakan psiko"armakologi restrain

    Keterangan gambar1

    $. Kesadaran diri1 pera)at harus meningkatkan kesadaran dirinya dan melakukan

    supervisi dangan memisahkan masalah pribadi dan masalah klien.

    2. endidikan klien1 pendidikan yang diberikan pada klien mengenai !ara komunikasi

    dan !ara mengekspresikan marah yang tepat,serta respons adapti" dan maladapti".

    4. atih aserti"1 kemampuan dasar pera)at yang harus dimiliki adalah berkomunikasi

    langsung dengan setiap orang ,mengatakan tidak untuk sesuatu yang tidak 

     beralasan , sanggup melakukan komplain, dan mengekpresikan penghargaan yang

    tepat.

    +. Komunikasi1 strategi komunikasi teraupetik 

    '. erubahan lingkungan 1pera)at mampu menyediakan berbagai aktivitas untuk 

    meminimalkan : mengurangi perilaku klien yang tidak sesuai.

    6. indakan peril aku 1kontrak dengan klien untuk membi!arakan mengenai perilaku

    yang dapat diterima dan yang tidak.

    7. siko"armakologi 1 pemberian obat sesuai kolaborasi dan mampu menjelaskan

    man"aat obat pada pasien dan keluarga. &.Manajemen krisis1bila pada )aktu

    intervensi tidak berhasil ,maka perlu ( intervensi yang lebih akti" 9arida

    kusuma)ati, 20$$.

    11

  • 8/18/2019 bab 1&2 teori

    12/12

    TATE+I PELAKANAAN

    Diagnosis

    kepera)atanasien

    ;esiko perilaku

    kekerasan

    S $ 1 Mengontrol perilaku kekerasan dengan !ara latihan "isik 1

    $. atihan na"as dalam

    2. atihan memukul kasur atau bantal

    S 21 Melatih patuh obat

    S 4 1 Mendiskusikan latihan verbal1

    $. Menolak dengan baik 

    2. Meminta dengan baik 

    4. Mengungkapkan perasaan dengan baik 

    S +1 Melakukan latihan spiritual

    ( Keliat, 20$+.

    2.2.3 E#aluas"

    >valuasi dilakukan untuk mengukur tujuan dan kriteria yang sudah ter!apai dan

    yang belum sehingga dapat menentukan intervensi lebih lanjut. entuk evaluasi yang

     positi" adalah sebagai berikut 1

    $. Identi"ikasi situasi yang dapat membangkitkan kemarahan

    2. agaimana keadaan klien saat marah dan ben!i pada orang tersebut

    4. Sudahkah klien menyadari akibat dari marah dan pengaruhnya pada orang lain

    +. uatlah komentar yang kritikal

    '. -pakah klien sudah mampu mengekspresikan sesuatu yang berbeda6. Klien mamapu menggunakan aktivitas "isik untuk mengurangi perasaan marahnya

    7. Konsep diri klien sudah meningkat

    Kemandirian berpikir dan aktivitas meningkat ( 9arida Kusuma)ati, 20$0 .

    12