bab 2 teori singkat

35
Work Sampling 2.1 Definisi Work Sampling Work sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktifitas kerja dari mesin, proses atau operator (Sritomo, 1992). Pengukuran kerja dengan metode sampling kerja ini sama halnya dengan pengukuran kerja menggunakan jam henti, yaitu diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung. Teknik sampling kerja ini pertama kali digunakan oleh seorang sarjana Inggris bernama L.H.C. Tippett dalam aktifitas penelitiannya di industri tekstil. 2.2 Kegunaan-kegunaan Work Sampling Work sampling mempunyai beberapa kegunaan lain di bidang produksi, selain untuk menghitung waktu penyelesaian. Kegunaan-kegunaan dari work sampling adalah sebagai berikut (Sutalaksana, 2006). a. Mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau kelompok kerja. b. Mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di pabrik. c. Menentukan waktu baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung.

Upload: yurika-kusuma-wardhany

Post on 31-Dec-2015

61 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

faktor lingkungan kerja

TRANSCRIPT

Work Sampling

21 Definisi Work Sampling

Work sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar

pengamatan terhadap aktifitas kerja dari mesin proses atau operator (Sritomo 1992)

Pengukuran kerja dengan metode sampling kerja ini sama halnya dengan pengukuran

kerja menggunakan jam henti yaitu diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara

langsung Teknik sampling kerja ini pertama kali digunakan oleh seorang sarjana

Inggris bernama LHC Tippett dalam aktifitas penelitiannya di industri tekstil

22 Kegunaan-kegunaan Work Sampling

Work sampling mempunyai beberapa kegunaan lain di bidang produksi selain

untuk menghitung waktu penyelesaian Kegunaan-kegunaan dari work sampling adalah

sebagai berikut (Sutalaksana 2006)

a Mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau

kelompok kerja

b Mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di pabrik

c Menentukan waktu baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung

d Memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan

23 Langkah-Langkah Sebelum Melakukan Work Sampling

Pada dasarnya langkah-langkah dalam melakukan sampling pekerjaan tidak

berbeda dengan cara jam henti Langkah-langkah yang dilakukan sebelum

melakukan work sampling yaitu (Sutalaksana 2006)

a Menetapkan tujuan pengukuran yaitu untuk apa sampling dilakukan menentukan

besarnya tingkat ketelitian dan keyakinan

b Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya sistem kerja yang

baik

c Memilih operator

d Pelatihan bagi operator agar terbiasa dengan sistem kerja yang dilakukan

e Melakukan pemisahan kegiatan sesuai yang ingin didapatkan

f Menyiapkan peralatan yang diperlukan berupa papan pengamatan lembaran-

lembaran pengamatan alat tulis

24 Cara Melakukan Work Sampling

Cara untuk melakukan sampling pengamatan dengan sampling pekerjaan tidak

berbeda dengan yang dilakukan untuk cara jam henti yaitu terdiri dari

a Melakukan sampling pendahuluan

b Pengujian keseragaman data bertujuan untuk menentukan batas kontrol atas (BKA)

dan batas kontrol bawah (BKB) Rumus untuk mencari BKA dan BKB adalah sebagai

berikut (Sutalaksana 2006)

25 Penggunaan Tabel Angka Acak dalam Work Sampling

Pengamatan yang dilakukan dalam work sampling haruslah ditentukan secara

acak (random) Oleh karena itu maka penggunaan tabel angka acak merupakan metode

yang terbaik guna menjamin bahwa sampel pengamatan yang diambil benar-benar

dipilih secara acak Tabel angka acak terutama sekali dapat dipakai sebagai alat untuk

menetapkan waktu setiap harinya dimana pengamatan harus dilaksanakan

26 Menghitung Waktu Baku

Waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang

memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan Untuk

mengetahui waktu baku maka waktu siklus dan waktu normal harus diketahui terlebih

dahulu Manfaat dari waktu baku adalah sebagai berikut (Sritomo 1992)

a Man Power Planning

b Estimasi biaya-biaya untuk upah kerja

c Penjadwalan produksi dan penganggaran

d Perencanaan sistem pemberian bonus dan intsestif bagi pekerja yang berprestasi

e Indikasi keluaran untuk mampu dihasilkan oleh pekerja

KELONGGARAN

Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi

menghilangkan rasa fatique dan hambatan ndash hambatan yang tidak dapat

dihindarkan Ketiganya ini merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan oleh

pekerja dan yang selam pengukuran tidak diamati diukur dicatat ataupun

dihitung Karenanya sesuai pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal

kelonggaran perlu ditambahkan

1 Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi

Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah hal ndash hal seperti

minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus kekamar kecil

bercakap ndash cakap dengan teman sekerja sekedar menghilangkan

ketegangan ataupun kejenuhan dalam bekerja

Kebutuhan ndash kebutuhan ini jelas terlihat sebagai sesuatu yang mutlak tidak

bisa misalnya seseorang diharuskan terus bekerja dengan rasa dahaga atau

melarang pekerja untuk sama sekali tidak bercakap ndash cakap sepanjang jam

ndash jam kerja Larangan demikian tidak saja merugikan pekerja (karena

merupakan tuntutan psikologi dan fisiologi yang wajar) tetapi juga

merugikan perusahaan karena dengan kondisi demikian pekerja tidak akan

dapat bekerja dengan baik bahkan hampeir dapat dipastikan

produktivitasnya menurun

Besarnya kelonggaran yang diberikan untuk kebutuhan pribadi seperti itu

berbeda ndash beda dari satu pekerjan ke pekerjaan lainnya karena setiap

pekerjan mempunyai karakteristik sendiri ndash sendiri dengan ldquotuntutanrdquo yang

berbeda ndash beda Penelitian yang khusus perlu dilakukan untuk menentukan

besarnya kelonggaran ini secara tepat seperti dengan sampling kerja atau

secara fisiologis Berdasarkan penelitian ternyata besarnya kelonggaran ini

bagi pekerja pria dari pekerja wanita misalnya untuk pekerjaan ndash

pekerjaan ringan pada kondisi ndash kondisi kerja normal pria memerlukan 2

ndash 25 dan wanita 5 (persentase ini adalah dari waktu normal) Table 1

menunjukan besarnya kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan untuk

menghilangkan rasa fatique untuk berbagai kondisi kerja

2 Kelonggaran untukMenghilangkan rasa Fatique

Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik

jumlah maupun kwalitas Kerenanya salah satu cara untuk menentukan

besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang

hari kerja dan mencatat pada saat ndash saat dimana hasil produksi menurun

Tetapi masalahnya adalah kesulitan dalam menentukan pada saat ndash saat

mana menurunnya hasil produksi yang disebabkan oleh timbulnya rasa

fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat

menyebabkannya

Jika rasa fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk meghasilkan

performance normalnya maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar

dari normal dan ini akan menambah rasa fatique Apabila hal ini

berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi fatique total yaitu jika

nggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan gerak kerja

sama sekali walaupun sangat dikehendakihal demikian jarang terjadi

karena berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan

kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan ndash gerakan kerja

ditunjukan untuk menghilangkan rasa fatique ini Besarnya kelonggaran

dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi ditunjukan pada Tabel 1

3 Kelonggaran untuk Hambatan ndash hambatan yang tidak terhindarkan

Dalam melaksanakan pekerjaanya pekerja tidak akan lepas dari berbagai

ldquohambatanrdquo ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang

berlebihan dan mengaggur dengan sengaja ada pula hambatan yang tidak

dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk

mengendalikannya Bagi hamabtan yang pertama jelas tidak ada pilihan

selain menghilangkannya sedangkan bagi yang terakhir walaupun harus

diusahakan serendah mungkin hambatan akan tetap ada dan karenayan

harus diperhitungkan dalam waktu baku

Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan ang tidak terhindarkan

adalah

1 Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas

2 Melakukan penyesuaian ndash penyesuaian mesin

3 Memperbaiki kemacetan ndash kemacetan singkat seperti mengganti alat

potong yang patah memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya

1 Memasang peralatan potong

2 Mengambil alat ndash alat khusus atau bahan ndash bahan khusus dari gudang

3 Hambatan ndash hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan

4 Mesin mati karena aliran listrik

Besarnya hambatan untuk kejadian ndash kejadian sperti itu sangat bervariasi

dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain

karena banyaknya penyebab seperti mesin kondisi mesin prosedur kerja

ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya Salah satu cara yang baik

yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya kelonggaran bagi

hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan sampling

pekerjaan

5 Menyertakan Kelonggaran dalam Perhitungan Waktu Baku

Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga

hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi menghilangkan rasa fatique dan

hambatan yang tidak dapat dihindarkan dua hal yang pertama antara lain

dapat diperoleh dari table 1yaitu dengan memperhatikan kondisi ndash kondisi

yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan Untuk yang ketiga dapat

diperoleh melali pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan

Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase

dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal

yang tealah dihitung sebelumnya

Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk

dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash

terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature

dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table

didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan

untuk fatique sebagai berikut

Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan

yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus

diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245

Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu

bakunya adalah

55 + 0245(55) = 658 menit

PENGUKURAN WAKTU KERJA

Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih

dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat

kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu

JENIS PENGUKURAN WAKTU

1 SECARA LANGSUNG

Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)

Sampling kerja (Work Sampling)

2 SECARA TAK LANGSUNG

Data waktu baku (Standard data)

Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)

Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM

KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT

Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU

penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR

NORMAL dan TERBAIK

Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung

1 Pengukuran LANGSUNG

KELEBIHAN

PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-

elemen pekerjaannya

KEKURANGAN

1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya

hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT

2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan

pengukuran kerja berlangsung

3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG

KELEBIHAN

1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan

satu kali saja

2 Biaya lebih MURAH

KEKURANGAN

1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh

dan rinci

2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang

Indonesia

3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan

berpengaruh terhadap hasil perhitungan

4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen

Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik

PERHITUNGAN WAKTU BAKU

WAKTU BAKU

Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan

pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU

WB = WN + 1

1= kelonggaran(allowance

WAKTU NORMAL

Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan

kemampuan RATARATA

WN = WS x p

P = faktorpenyesuaian jika

P=1 bekerja

WAJAR

plt1 bekerja

terlalu LAMBAT

Pgt1 bekerja

Terlalu CEPAT

Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati

N= jumlah pengamatan yg dilakukan

WAKTU SIKLUS

Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat

kerja yang bersangkutan

Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job

WS = Σ XiN

Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran

1 Menetapkan Tujuan Pengukuran

UntukApa

Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan

2 Melakukan Penelitian Pendahuluan

MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN

Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK

Operator perlu pegangan BAKU

3 Memilih Operator

Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR

4 Melatih Operator

KURVA BELAJAR (Learning Curve)

Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang

dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini

penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja

dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode

pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar

Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut

Y = KX -A

Di mana

Y = Waktu siklus

X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip

K = Konstanta

A = Konstanta

5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen

Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih

mudah untuk diukur waktunya dengan teliti

6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran

Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis

7 MelakukanPengukuranWaktu

Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn

stopwatch yaitu

Continoustiming

Repetitive timing Snap-back method

Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian

PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA

Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat

pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING

dalam PENGUKURAN KERJA

Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal

sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo

Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke

TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja

Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup

dengan

times = Σxi = 56 =14

k 4

xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i

k = banyaknya subgrup

Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu

penyelesaian dengan rumus

σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2

n-1 16-1

= radic813 = 29

Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-

rata subgrup dengan rumus

σx = σradicn = 29radic4 = 1445

n adalah besarnya subgrup

Tentukan BKA dan BKB dengan rumus

BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365

BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635

BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata

semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk

menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan

Cara Menentukan Faktor Penyesuaian

1 Persentase

Cara paling awal sederhana dan mudah

lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui

pengamatan selama pengukuran misal

Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit

maka Wn= 146 x 11 = 166 menit

Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo

2 Cara SCHUMARD

Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-

kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri

3 Cara WESTINGHOUSE

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan

kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi

kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-

masing

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari

setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini

SUPER SKILL

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

c Memilih operator

d Pelatihan bagi operator agar terbiasa dengan sistem kerja yang dilakukan

e Melakukan pemisahan kegiatan sesuai yang ingin didapatkan

f Menyiapkan peralatan yang diperlukan berupa papan pengamatan lembaran-

lembaran pengamatan alat tulis

24 Cara Melakukan Work Sampling

Cara untuk melakukan sampling pengamatan dengan sampling pekerjaan tidak

berbeda dengan yang dilakukan untuk cara jam henti yaitu terdiri dari

a Melakukan sampling pendahuluan

b Pengujian keseragaman data bertujuan untuk menentukan batas kontrol atas (BKA)

dan batas kontrol bawah (BKB) Rumus untuk mencari BKA dan BKB adalah sebagai

berikut (Sutalaksana 2006)

25 Penggunaan Tabel Angka Acak dalam Work Sampling

Pengamatan yang dilakukan dalam work sampling haruslah ditentukan secara

acak (random) Oleh karena itu maka penggunaan tabel angka acak merupakan metode

yang terbaik guna menjamin bahwa sampel pengamatan yang diambil benar-benar

dipilih secara acak Tabel angka acak terutama sekali dapat dipakai sebagai alat untuk

menetapkan waktu setiap harinya dimana pengamatan harus dilaksanakan

26 Menghitung Waktu Baku

Waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang

memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan Untuk

mengetahui waktu baku maka waktu siklus dan waktu normal harus diketahui terlebih

dahulu Manfaat dari waktu baku adalah sebagai berikut (Sritomo 1992)

a Man Power Planning

b Estimasi biaya-biaya untuk upah kerja

c Penjadwalan produksi dan penganggaran

d Perencanaan sistem pemberian bonus dan intsestif bagi pekerja yang berprestasi

e Indikasi keluaran untuk mampu dihasilkan oleh pekerja

KELONGGARAN

Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi

menghilangkan rasa fatique dan hambatan ndash hambatan yang tidak dapat

dihindarkan Ketiganya ini merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan oleh

pekerja dan yang selam pengukuran tidak diamati diukur dicatat ataupun

dihitung Karenanya sesuai pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal

kelonggaran perlu ditambahkan

1 Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi

Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah hal ndash hal seperti

minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus kekamar kecil

bercakap ndash cakap dengan teman sekerja sekedar menghilangkan

ketegangan ataupun kejenuhan dalam bekerja

Kebutuhan ndash kebutuhan ini jelas terlihat sebagai sesuatu yang mutlak tidak

bisa misalnya seseorang diharuskan terus bekerja dengan rasa dahaga atau

melarang pekerja untuk sama sekali tidak bercakap ndash cakap sepanjang jam

ndash jam kerja Larangan demikian tidak saja merugikan pekerja (karena

merupakan tuntutan psikologi dan fisiologi yang wajar) tetapi juga

merugikan perusahaan karena dengan kondisi demikian pekerja tidak akan

dapat bekerja dengan baik bahkan hampeir dapat dipastikan

produktivitasnya menurun

Besarnya kelonggaran yang diberikan untuk kebutuhan pribadi seperti itu

berbeda ndash beda dari satu pekerjan ke pekerjaan lainnya karena setiap

pekerjan mempunyai karakteristik sendiri ndash sendiri dengan ldquotuntutanrdquo yang

berbeda ndash beda Penelitian yang khusus perlu dilakukan untuk menentukan

besarnya kelonggaran ini secara tepat seperti dengan sampling kerja atau

secara fisiologis Berdasarkan penelitian ternyata besarnya kelonggaran ini

bagi pekerja pria dari pekerja wanita misalnya untuk pekerjaan ndash

pekerjaan ringan pada kondisi ndash kondisi kerja normal pria memerlukan 2

ndash 25 dan wanita 5 (persentase ini adalah dari waktu normal) Table 1

menunjukan besarnya kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan untuk

menghilangkan rasa fatique untuk berbagai kondisi kerja

2 Kelonggaran untukMenghilangkan rasa Fatique

Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik

jumlah maupun kwalitas Kerenanya salah satu cara untuk menentukan

besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang

hari kerja dan mencatat pada saat ndash saat dimana hasil produksi menurun

Tetapi masalahnya adalah kesulitan dalam menentukan pada saat ndash saat

mana menurunnya hasil produksi yang disebabkan oleh timbulnya rasa

fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat

menyebabkannya

Jika rasa fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk meghasilkan

performance normalnya maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar

dari normal dan ini akan menambah rasa fatique Apabila hal ini

berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi fatique total yaitu jika

nggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan gerak kerja

sama sekali walaupun sangat dikehendakihal demikian jarang terjadi

karena berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan

kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan ndash gerakan kerja

ditunjukan untuk menghilangkan rasa fatique ini Besarnya kelonggaran

dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi ditunjukan pada Tabel 1

3 Kelonggaran untuk Hambatan ndash hambatan yang tidak terhindarkan

Dalam melaksanakan pekerjaanya pekerja tidak akan lepas dari berbagai

ldquohambatanrdquo ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang

berlebihan dan mengaggur dengan sengaja ada pula hambatan yang tidak

dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk

mengendalikannya Bagi hamabtan yang pertama jelas tidak ada pilihan

selain menghilangkannya sedangkan bagi yang terakhir walaupun harus

diusahakan serendah mungkin hambatan akan tetap ada dan karenayan

harus diperhitungkan dalam waktu baku

Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan ang tidak terhindarkan

adalah

1 Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas

2 Melakukan penyesuaian ndash penyesuaian mesin

3 Memperbaiki kemacetan ndash kemacetan singkat seperti mengganti alat

potong yang patah memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya

1 Memasang peralatan potong

2 Mengambil alat ndash alat khusus atau bahan ndash bahan khusus dari gudang

3 Hambatan ndash hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan

4 Mesin mati karena aliran listrik

Besarnya hambatan untuk kejadian ndash kejadian sperti itu sangat bervariasi

dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain

karena banyaknya penyebab seperti mesin kondisi mesin prosedur kerja

ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya Salah satu cara yang baik

yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya kelonggaran bagi

hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan sampling

pekerjaan

5 Menyertakan Kelonggaran dalam Perhitungan Waktu Baku

Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga

hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi menghilangkan rasa fatique dan

hambatan yang tidak dapat dihindarkan dua hal yang pertama antara lain

dapat diperoleh dari table 1yaitu dengan memperhatikan kondisi ndash kondisi

yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan Untuk yang ketiga dapat

diperoleh melali pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan

Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase

dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal

yang tealah dihitung sebelumnya

Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk

dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash

terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature

dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table

didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan

untuk fatique sebagai berikut

Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan

yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus

diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245

Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu

bakunya adalah

55 + 0245(55) = 658 menit

PENGUKURAN WAKTU KERJA

Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih

dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat

kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu

JENIS PENGUKURAN WAKTU

1 SECARA LANGSUNG

Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)

Sampling kerja (Work Sampling)

2 SECARA TAK LANGSUNG

Data waktu baku (Standard data)

Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)

Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM

KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT

Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU

penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR

NORMAL dan TERBAIK

Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung

1 Pengukuran LANGSUNG

KELEBIHAN

PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-

elemen pekerjaannya

KEKURANGAN

1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya

hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT

2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan

pengukuran kerja berlangsung

3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG

KELEBIHAN

1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan

satu kali saja

2 Biaya lebih MURAH

KEKURANGAN

1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh

dan rinci

2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang

Indonesia

3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan

berpengaruh terhadap hasil perhitungan

4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen

Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik

PERHITUNGAN WAKTU BAKU

WAKTU BAKU

Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan

pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU

WB = WN + 1

1= kelonggaran(allowance

WAKTU NORMAL

Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan

kemampuan RATARATA

WN = WS x p

P = faktorpenyesuaian jika

P=1 bekerja

WAJAR

plt1 bekerja

terlalu LAMBAT

Pgt1 bekerja

Terlalu CEPAT

Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati

N= jumlah pengamatan yg dilakukan

WAKTU SIKLUS

Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat

kerja yang bersangkutan

Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job

WS = Σ XiN

Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran

1 Menetapkan Tujuan Pengukuran

UntukApa

Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan

2 Melakukan Penelitian Pendahuluan

MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN

Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK

Operator perlu pegangan BAKU

3 Memilih Operator

Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR

4 Melatih Operator

KURVA BELAJAR (Learning Curve)

Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang

dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini

penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja

dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode

pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar

Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut

Y = KX -A

Di mana

Y = Waktu siklus

X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip

K = Konstanta

A = Konstanta

5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen

Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih

mudah untuk diukur waktunya dengan teliti

6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran

Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis

7 MelakukanPengukuranWaktu

Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn

stopwatch yaitu

Continoustiming

Repetitive timing Snap-back method

Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian

PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA

Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat

pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING

dalam PENGUKURAN KERJA

Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal

sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo

Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke

TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja

Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup

dengan

times = Σxi = 56 =14

k 4

xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i

k = banyaknya subgrup

Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu

penyelesaian dengan rumus

σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2

n-1 16-1

= radic813 = 29

Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-

rata subgrup dengan rumus

σx = σradicn = 29radic4 = 1445

n adalah besarnya subgrup

Tentukan BKA dan BKB dengan rumus

BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365

BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635

BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata

semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk

menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan

Cara Menentukan Faktor Penyesuaian

1 Persentase

Cara paling awal sederhana dan mudah

lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui

pengamatan selama pengukuran misal

Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit

maka Wn= 146 x 11 = 166 menit

Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo

2 Cara SCHUMARD

Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-

kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri

3 Cara WESTINGHOUSE

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan

kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi

kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-

masing

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari

setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini

SUPER SKILL

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

KELONGGARAN

Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi

menghilangkan rasa fatique dan hambatan ndash hambatan yang tidak dapat

dihindarkan Ketiganya ini merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan oleh

pekerja dan yang selam pengukuran tidak diamati diukur dicatat ataupun

dihitung Karenanya sesuai pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal

kelonggaran perlu ditambahkan

1 Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi

Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah hal ndash hal seperti

minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus kekamar kecil

bercakap ndash cakap dengan teman sekerja sekedar menghilangkan

ketegangan ataupun kejenuhan dalam bekerja

Kebutuhan ndash kebutuhan ini jelas terlihat sebagai sesuatu yang mutlak tidak

bisa misalnya seseorang diharuskan terus bekerja dengan rasa dahaga atau

melarang pekerja untuk sama sekali tidak bercakap ndash cakap sepanjang jam

ndash jam kerja Larangan demikian tidak saja merugikan pekerja (karena

merupakan tuntutan psikologi dan fisiologi yang wajar) tetapi juga

merugikan perusahaan karena dengan kondisi demikian pekerja tidak akan

dapat bekerja dengan baik bahkan hampeir dapat dipastikan

produktivitasnya menurun

Besarnya kelonggaran yang diberikan untuk kebutuhan pribadi seperti itu

berbeda ndash beda dari satu pekerjan ke pekerjaan lainnya karena setiap

pekerjan mempunyai karakteristik sendiri ndash sendiri dengan ldquotuntutanrdquo yang

berbeda ndash beda Penelitian yang khusus perlu dilakukan untuk menentukan

besarnya kelonggaran ini secara tepat seperti dengan sampling kerja atau

secara fisiologis Berdasarkan penelitian ternyata besarnya kelonggaran ini

bagi pekerja pria dari pekerja wanita misalnya untuk pekerjaan ndash

pekerjaan ringan pada kondisi ndash kondisi kerja normal pria memerlukan 2

ndash 25 dan wanita 5 (persentase ini adalah dari waktu normal) Table 1

menunjukan besarnya kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan untuk

menghilangkan rasa fatique untuk berbagai kondisi kerja

2 Kelonggaran untukMenghilangkan rasa Fatique

Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik

jumlah maupun kwalitas Kerenanya salah satu cara untuk menentukan

besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang

hari kerja dan mencatat pada saat ndash saat dimana hasil produksi menurun

Tetapi masalahnya adalah kesulitan dalam menentukan pada saat ndash saat

mana menurunnya hasil produksi yang disebabkan oleh timbulnya rasa

fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat

menyebabkannya

Jika rasa fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk meghasilkan

performance normalnya maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar

dari normal dan ini akan menambah rasa fatique Apabila hal ini

berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi fatique total yaitu jika

nggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan gerak kerja

sama sekali walaupun sangat dikehendakihal demikian jarang terjadi

karena berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan

kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan ndash gerakan kerja

ditunjukan untuk menghilangkan rasa fatique ini Besarnya kelonggaran

dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi ditunjukan pada Tabel 1

3 Kelonggaran untuk Hambatan ndash hambatan yang tidak terhindarkan

Dalam melaksanakan pekerjaanya pekerja tidak akan lepas dari berbagai

ldquohambatanrdquo ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang

berlebihan dan mengaggur dengan sengaja ada pula hambatan yang tidak

dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk

mengendalikannya Bagi hamabtan yang pertama jelas tidak ada pilihan

selain menghilangkannya sedangkan bagi yang terakhir walaupun harus

diusahakan serendah mungkin hambatan akan tetap ada dan karenayan

harus diperhitungkan dalam waktu baku

Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan ang tidak terhindarkan

adalah

1 Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas

2 Melakukan penyesuaian ndash penyesuaian mesin

3 Memperbaiki kemacetan ndash kemacetan singkat seperti mengganti alat

potong yang patah memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya

1 Memasang peralatan potong

2 Mengambil alat ndash alat khusus atau bahan ndash bahan khusus dari gudang

3 Hambatan ndash hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan

4 Mesin mati karena aliran listrik

Besarnya hambatan untuk kejadian ndash kejadian sperti itu sangat bervariasi

dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain

karena banyaknya penyebab seperti mesin kondisi mesin prosedur kerja

ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya Salah satu cara yang baik

yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya kelonggaran bagi

hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan sampling

pekerjaan

5 Menyertakan Kelonggaran dalam Perhitungan Waktu Baku

Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga

hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi menghilangkan rasa fatique dan

hambatan yang tidak dapat dihindarkan dua hal yang pertama antara lain

dapat diperoleh dari table 1yaitu dengan memperhatikan kondisi ndash kondisi

yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan Untuk yang ketiga dapat

diperoleh melali pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan

Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase

dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal

yang tealah dihitung sebelumnya

Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk

dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash

terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature

dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table

didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan

untuk fatique sebagai berikut

Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan

yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus

diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245

Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu

bakunya adalah

55 + 0245(55) = 658 menit

PENGUKURAN WAKTU KERJA

Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih

dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat

kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu

JENIS PENGUKURAN WAKTU

1 SECARA LANGSUNG

Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)

Sampling kerja (Work Sampling)

2 SECARA TAK LANGSUNG

Data waktu baku (Standard data)

Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)

Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM

KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT

Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU

penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR

NORMAL dan TERBAIK

Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung

1 Pengukuran LANGSUNG

KELEBIHAN

PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-

elemen pekerjaannya

KEKURANGAN

1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya

hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT

2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan

pengukuran kerja berlangsung

3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG

KELEBIHAN

1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan

satu kali saja

2 Biaya lebih MURAH

KEKURANGAN

1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh

dan rinci

2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang

Indonesia

3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan

berpengaruh terhadap hasil perhitungan

4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen

Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik

PERHITUNGAN WAKTU BAKU

WAKTU BAKU

Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan

pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU

WB = WN + 1

1= kelonggaran(allowance

WAKTU NORMAL

Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan

kemampuan RATARATA

WN = WS x p

P = faktorpenyesuaian jika

P=1 bekerja

WAJAR

plt1 bekerja

terlalu LAMBAT

Pgt1 bekerja

Terlalu CEPAT

Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati

N= jumlah pengamatan yg dilakukan

WAKTU SIKLUS

Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat

kerja yang bersangkutan

Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job

WS = Σ XiN

Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran

1 Menetapkan Tujuan Pengukuran

UntukApa

Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan

2 Melakukan Penelitian Pendahuluan

MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN

Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK

Operator perlu pegangan BAKU

3 Memilih Operator

Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR

4 Melatih Operator

KURVA BELAJAR (Learning Curve)

Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang

dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini

penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja

dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode

pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar

Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut

Y = KX -A

Di mana

Y = Waktu siklus

X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip

K = Konstanta

A = Konstanta

5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen

Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih

mudah untuk diukur waktunya dengan teliti

6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran

Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis

7 MelakukanPengukuranWaktu

Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn

stopwatch yaitu

Continoustiming

Repetitive timing Snap-back method

Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian

PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA

Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat

pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING

dalam PENGUKURAN KERJA

Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal

sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo

Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke

TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja

Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup

dengan

times = Σxi = 56 =14

k 4

xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i

k = banyaknya subgrup

Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu

penyelesaian dengan rumus

σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2

n-1 16-1

= radic813 = 29

Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-

rata subgrup dengan rumus

σx = σradicn = 29radic4 = 1445

n adalah besarnya subgrup

Tentukan BKA dan BKB dengan rumus

BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365

BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635

BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata

semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk

menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan

Cara Menentukan Faktor Penyesuaian

1 Persentase

Cara paling awal sederhana dan mudah

lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui

pengamatan selama pengukuran misal

Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit

maka Wn= 146 x 11 = 166 menit

Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo

2 Cara SCHUMARD

Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-

kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri

3 Cara WESTINGHOUSE

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan

kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi

kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-

masing

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari

setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini

SUPER SKILL

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

Besarnya kelonggaran yang diberikan untuk kebutuhan pribadi seperti itu

berbeda ndash beda dari satu pekerjan ke pekerjaan lainnya karena setiap

pekerjan mempunyai karakteristik sendiri ndash sendiri dengan ldquotuntutanrdquo yang

berbeda ndash beda Penelitian yang khusus perlu dilakukan untuk menentukan

besarnya kelonggaran ini secara tepat seperti dengan sampling kerja atau

secara fisiologis Berdasarkan penelitian ternyata besarnya kelonggaran ini

bagi pekerja pria dari pekerja wanita misalnya untuk pekerjaan ndash

pekerjaan ringan pada kondisi ndash kondisi kerja normal pria memerlukan 2

ndash 25 dan wanita 5 (persentase ini adalah dari waktu normal) Table 1

menunjukan besarnya kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan untuk

menghilangkan rasa fatique untuk berbagai kondisi kerja

2 Kelonggaran untukMenghilangkan rasa Fatique

Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik

jumlah maupun kwalitas Kerenanya salah satu cara untuk menentukan

besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang

hari kerja dan mencatat pada saat ndash saat dimana hasil produksi menurun

Tetapi masalahnya adalah kesulitan dalam menentukan pada saat ndash saat

mana menurunnya hasil produksi yang disebabkan oleh timbulnya rasa

fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat

menyebabkannya

Jika rasa fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk meghasilkan

performance normalnya maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar

dari normal dan ini akan menambah rasa fatique Apabila hal ini

berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi fatique total yaitu jika

nggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan gerak kerja

sama sekali walaupun sangat dikehendakihal demikian jarang terjadi

karena berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan

kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan ndash gerakan kerja

ditunjukan untuk menghilangkan rasa fatique ini Besarnya kelonggaran

dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi ditunjukan pada Tabel 1

3 Kelonggaran untuk Hambatan ndash hambatan yang tidak terhindarkan

Dalam melaksanakan pekerjaanya pekerja tidak akan lepas dari berbagai

ldquohambatanrdquo ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang

berlebihan dan mengaggur dengan sengaja ada pula hambatan yang tidak

dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk

mengendalikannya Bagi hamabtan yang pertama jelas tidak ada pilihan

selain menghilangkannya sedangkan bagi yang terakhir walaupun harus

diusahakan serendah mungkin hambatan akan tetap ada dan karenayan

harus diperhitungkan dalam waktu baku

Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan ang tidak terhindarkan

adalah

1 Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas

2 Melakukan penyesuaian ndash penyesuaian mesin

3 Memperbaiki kemacetan ndash kemacetan singkat seperti mengganti alat

potong yang patah memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya

1 Memasang peralatan potong

2 Mengambil alat ndash alat khusus atau bahan ndash bahan khusus dari gudang

3 Hambatan ndash hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan

4 Mesin mati karena aliran listrik

Besarnya hambatan untuk kejadian ndash kejadian sperti itu sangat bervariasi

dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain

karena banyaknya penyebab seperti mesin kondisi mesin prosedur kerja

ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya Salah satu cara yang baik

yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya kelonggaran bagi

hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan sampling

pekerjaan

5 Menyertakan Kelonggaran dalam Perhitungan Waktu Baku

Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga

hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi menghilangkan rasa fatique dan

hambatan yang tidak dapat dihindarkan dua hal yang pertama antara lain

dapat diperoleh dari table 1yaitu dengan memperhatikan kondisi ndash kondisi

yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan Untuk yang ketiga dapat

diperoleh melali pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan

Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase

dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal

yang tealah dihitung sebelumnya

Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk

dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash

terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature

dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table

didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan

untuk fatique sebagai berikut

Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan

yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus

diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245

Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu

bakunya adalah

55 + 0245(55) = 658 menit

PENGUKURAN WAKTU KERJA

Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih

dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat

kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu

JENIS PENGUKURAN WAKTU

1 SECARA LANGSUNG

Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)

Sampling kerja (Work Sampling)

2 SECARA TAK LANGSUNG

Data waktu baku (Standard data)

Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)

Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM

KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT

Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU

penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR

NORMAL dan TERBAIK

Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung

1 Pengukuran LANGSUNG

KELEBIHAN

PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-

elemen pekerjaannya

KEKURANGAN

1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya

hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT

2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan

pengukuran kerja berlangsung

3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG

KELEBIHAN

1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan

satu kali saja

2 Biaya lebih MURAH

KEKURANGAN

1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh

dan rinci

2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang

Indonesia

3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan

berpengaruh terhadap hasil perhitungan

4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen

Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik

PERHITUNGAN WAKTU BAKU

WAKTU BAKU

Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan

pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU

WB = WN + 1

1= kelonggaran(allowance

WAKTU NORMAL

Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan

kemampuan RATARATA

WN = WS x p

P = faktorpenyesuaian jika

P=1 bekerja

WAJAR

plt1 bekerja

terlalu LAMBAT

Pgt1 bekerja

Terlalu CEPAT

Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati

N= jumlah pengamatan yg dilakukan

WAKTU SIKLUS

Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat

kerja yang bersangkutan

Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job

WS = Σ XiN

Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran

1 Menetapkan Tujuan Pengukuran

UntukApa

Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan

2 Melakukan Penelitian Pendahuluan

MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN

Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK

Operator perlu pegangan BAKU

3 Memilih Operator

Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR

4 Melatih Operator

KURVA BELAJAR (Learning Curve)

Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang

dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini

penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja

dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode

pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar

Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut

Y = KX -A

Di mana

Y = Waktu siklus

X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip

K = Konstanta

A = Konstanta

5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen

Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih

mudah untuk diukur waktunya dengan teliti

6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran

Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis

7 MelakukanPengukuranWaktu

Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn

stopwatch yaitu

Continoustiming

Repetitive timing Snap-back method

Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian

PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA

Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat

pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING

dalam PENGUKURAN KERJA

Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal

sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo

Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke

TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja

Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup

dengan

times = Σxi = 56 =14

k 4

xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i

k = banyaknya subgrup

Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu

penyelesaian dengan rumus

σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2

n-1 16-1

= radic813 = 29

Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-

rata subgrup dengan rumus

σx = σradicn = 29radic4 = 1445

n adalah besarnya subgrup

Tentukan BKA dan BKB dengan rumus

BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365

BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635

BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata

semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk

menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan

Cara Menentukan Faktor Penyesuaian

1 Persentase

Cara paling awal sederhana dan mudah

lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui

pengamatan selama pengukuran misal

Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit

maka Wn= 146 x 11 = 166 menit

Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo

2 Cara SCHUMARD

Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-

kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri

3 Cara WESTINGHOUSE

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan

kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi

kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-

masing

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari

setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini

SUPER SKILL

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

performance normalnya maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar

dari normal dan ini akan menambah rasa fatique Apabila hal ini

berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi fatique total yaitu jika

nggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan gerak kerja

sama sekali walaupun sangat dikehendakihal demikian jarang terjadi

karena berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan

kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan ndash gerakan kerja

ditunjukan untuk menghilangkan rasa fatique ini Besarnya kelonggaran

dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi ditunjukan pada Tabel 1

3 Kelonggaran untuk Hambatan ndash hambatan yang tidak terhindarkan

Dalam melaksanakan pekerjaanya pekerja tidak akan lepas dari berbagai

ldquohambatanrdquo ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang

berlebihan dan mengaggur dengan sengaja ada pula hambatan yang tidak

dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk

mengendalikannya Bagi hamabtan yang pertama jelas tidak ada pilihan

selain menghilangkannya sedangkan bagi yang terakhir walaupun harus

diusahakan serendah mungkin hambatan akan tetap ada dan karenayan

harus diperhitungkan dalam waktu baku

Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan ang tidak terhindarkan

adalah

1 Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas

2 Melakukan penyesuaian ndash penyesuaian mesin

3 Memperbaiki kemacetan ndash kemacetan singkat seperti mengganti alat

potong yang patah memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya

1 Memasang peralatan potong

2 Mengambil alat ndash alat khusus atau bahan ndash bahan khusus dari gudang

3 Hambatan ndash hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan

4 Mesin mati karena aliran listrik

Besarnya hambatan untuk kejadian ndash kejadian sperti itu sangat bervariasi

dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain

karena banyaknya penyebab seperti mesin kondisi mesin prosedur kerja

ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya Salah satu cara yang baik

yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya kelonggaran bagi

hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan sampling

pekerjaan

5 Menyertakan Kelonggaran dalam Perhitungan Waktu Baku

Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga

hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi menghilangkan rasa fatique dan

hambatan yang tidak dapat dihindarkan dua hal yang pertama antara lain

dapat diperoleh dari table 1yaitu dengan memperhatikan kondisi ndash kondisi

yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan Untuk yang ketiga dapat

diperoleh melali pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan

Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase

dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal

yang tealah dihitung sebelumnya

Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk

dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash

terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature

dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table

didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan

untuk fatique sebagai berikut

Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan

yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus

diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245

Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu

bakunya adalah

55 + 0245(55) = 658 menit

PENGUKURAN WAKTU KERJA

Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih

dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat

kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu

JENIS PENGUKURAN WAKTU

1 SECARA LANGSUNG

Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)

Sampling kerja (Work Sampling)

2 SECARA TAK LANGSUNG

Data waktu baku (Standard data)

Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)

Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM

KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT

Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU

penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR

NORMAL dan TERBAIK

Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung

1 Pengukuran LANGSUNG

KELEBIHAN

PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-

elemen pekerjaannya

KEKURANGAN

1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya

hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT

2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan

pengukuran kerja berlangsung

3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG

KELEBIHAN

1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan

satu kali saja

2 Biaya lebih MURAH

KEKURANGAN

1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh

dan rinci

2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang

Indonesia

3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan

berpengaruh terhadap hasil perhitungan

4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen

Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik

PERHITUNGAN WAKTU BAKU

WAKTU BAKU

Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan

pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU

WB = WN + 1

1= kelonggaran(allowance

WAKTU NORMAL

Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan

kemampuan RATARATA

WN = WS x p

P = faktorpenyesuaian jika

P=1 bekerja

WAJAR

plt1 bekerja

terlalu LAMBAT

Pgt1 bekerja

Terlalu CEPAT

Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati

N= jumlah pengamatan yg dilakukan

WAKTU SIKLUS

Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat

kerja yang bersangkutan

Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job

WS = Σ XiN

Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran

1 Menetapkan Tujuan Pengukuran

UntukApa

Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan

2 Melakukan Penelitian Pendahuluan

MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN

Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK

Operator perlu pegangan BAKU

3 Memilih Operator

Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR

4 Melatih Operator

KURVA BELAJAR (Learning Curve)

Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang

dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini

penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja

dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode

pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar

Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut

Y = KX -A

Di mana

Y = Waktu siklus

X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip

K = Konstanta

A = Konstanta

5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen

Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih

mudah untuk diukur waktunya dengan teliti

6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran

Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis

7 MelakukanPengukuranWaktu

Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn

stopwatch yaitu

Continoustiming

Repetitive timing Snap-back method

Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian

PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA

Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat

pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING

dalam PENGUKURAN KERJA

Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal

sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo

Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke

TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja

Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup

dengan

times = Σxi = 56 =14

k 4

xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i

k = banyaknya subgrup

Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu

penyelesaian dengan rumus

σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2

n-1 16-1

= radic813 = 29

Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-

rata subgrup dengan rumus

σx = σradicn = 29radic4 = 1445

n adalah besarnya subgrup

Tentukan BKA dan BKB dengan rumus

BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365

BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635

BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata

semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk

menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan

Cara Menentukan Faktor Penyesuaian

1 Persentase

Cara paling awal sederhana dan mudah

lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui

pengamatan selama pengukuran misal

Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit

maka Wn= 146 x 11 = 166 menit

Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo

2 Cara SCHUMARD

Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-

kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri

3 Cara WESTINGHOUSE

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan

kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi

kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-

masing

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari

setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini

SUPER SKILL

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

2 Melakukan penyesuaian ndash penyesuaian mesin

3 Memperbaiki kemacetan ndash kemacetan singkat seperti mengganti alat

potong yang patah memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya

1 Memasang peralatan potong

2 Mengambil alat ndash alat khusus atau bahan ndash bahan khusus dari gudang

3 Hambatan ndash hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan

4 Mesin mati karena aliran listrik

Besarnya hambatan untuk kejadian ndash kejadian sperti itu sangat bervariasi

dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain

karena banyaknya penyebab seperti mesin kondisi mesin prosedur kerja

ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya Salah satu cara yang baik

yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya kelonggaran bagi

hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan sampling

pekerjaan

5 Menyertakan Kelonggaran dalam Perhitungan Waktu Baku

Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga

hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi menghilangkan rasa fatique dan

hambatan yang tidak dapat dihindarkan dua hal yang pertama antara lain

dapat diperoleh dari table 1yaitu dengan memperhatikan kondisi ndash kondisi

yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan Untuk yang ketiga dapat

diperoleh melali pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan

Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase

dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal

yang tealah dihitung sebelumnya

Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk

dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash

terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature

dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table

didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan

untuk fatique sebagai berikut

Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan

yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus

diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245

Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu

bakunya adalah

55 + 0245(55) = 658 menit

PENGUKURAN WAKTU KERJA

Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih

dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat

kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu

JENIS PENGUKURAN WAKTU

1 SECARA LANGSUNG

Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)

Sampling kerja (Work Sampling)

2 SECARA TAK LANGSUNG

Data waktu baku (Standard data)

Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)

Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM

KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT

Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU

penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR

NORMAL dan TERBAIK

Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung

1 Pengukuran LANGSUNG

KELEBIHAN

PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-

elemen pekerjaannya

KEKURANGAN

1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya

hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT

2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan

pengukuran kerja berlangsung

3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG

KELEBIHAN

1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan

satu kali saja

2 Biaya lebih MURAH

KEKURANGAN

1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh

dan rinci

2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang

Indonesia

3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan

berpengaruh terhadap hasil perhitungan

4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen

Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik

PERHITUNGAN WAKTU BAKU

WAKTU BAKU

Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan

pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU

WB = WN + 1

1= kelonggaran(allowance

WAKTU NORMAL

Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan

kemampuan RATARATA

WN = WS x p

P = faktorpenyesuaian jika

P=1 bekerja

WAJAR

plt1 bekerja

terlalu LAMBAT

Pgt1 bekerja

Terlalu CEPAT

Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati

N= jumlah pengamatan yg dilakukan

WAKTU SIKLUS

Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat

kerja yang bersangkutan

Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job

WS = Σ XiN

Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran

1 Menetapkan Tujuan Pengukuran

UntukApa

Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan

2 Melakukan Penelitian Pendahuluan

MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN

Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK

Operator perlu pegangan BAKU

3 Memilih Operator

Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR

4 Melatih Operator

KURVA BELAJAR (Learning Curve)

Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang

dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini

penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja

dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode

pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar

Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut

Y = KX -A

Di mana

Y = Waktu siklus

X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip

K = Konstanta

A = Konstanta

5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen

Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih

mudah untuk diukur waktunya dengan teliti

6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran

Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis

7 MelakukanPengukuranWaktu

Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn

stopwatch yaitu

Continoustiming

Repetitive timing Snap-back method

Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian

PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA

Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat

pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING

dalam PENGUKURAN KERJA

Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal

sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo

Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke

TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja

Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup

dengan

times = Σxi = 56 =14

k 4

xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i

k = banyaknya subgrup

Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu

penyelesaian dengan rumus

σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2

n-1 16-1

= radic813 = 29

Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-

rata subgrup dengan rumus

σx = σradicn = 29radic4 = 1445

n adalah besarnya subgrup

Tentukan BKA dan BKB dengan rumus

BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365

BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635

BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata

semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk

menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan

Cara Menentukan Faktor Penyesuaian

1 Persentase

Cara paling awal sederhana dan mudah

lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui

pengamatan selama pengukuran misal

Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit

maka Wn= 146 x 11 = 166 menit

Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo

2 Cara SCHUMARD

Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-

kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri

3 Cara WESTINGHOUSE

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan

kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi

kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-

masing

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari

setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini

SUPER SKILL

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase

dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal

yang tealah dihitung sebelumnya

Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk

dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash

terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature

dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table

didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan

untuk fatique sebagai berikut

Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan

yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus

diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245

Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu

bakunya adalah

55 + 0245(55) = 658 menit

PENGUKURAN WAKTU KERJA

Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih

dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat

kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu

JENIS PENGUKURAN WAKTU

1 SECARA LANGSUNG

Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)

Sampling kerja (Work Sampling)

2 SECARA TAK LANGSUNG

Data waktu baku (Standard data)

Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)

Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM

KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT

Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU

penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR

NORMAL dan TERBAIK

Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung

1 Pengukuran LANGSUNG

KELEBIHAN

PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-

elemen pekerjaannya

KEKURANGAN

1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya

hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT

2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan

pengukuran kerja berlangsung

3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG

KELEBIHAN

1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan

satu kali saja

2 Biaya lebih MURAH

KEKURANGAN

1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh

dan rinci

2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang

Indonesia

3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan

berpengaruh terhadap hasil perhitungan

4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen

Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik

PERHITUNGAN WAKTU BAKU

WAKTU BAKU

Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan

pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU

WB = WN + 1

1= kelonggaran(allowance

WAKTU NORMAL

Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan

kemampuan RATARATA

WN = WS x p

P = faktorpenyesuaian jika

P=1 bekerja

WAJAR

plt1 bekerja

terlalu LAMBAT

Pgt1 bekerja

Terlalu CEPAT

Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati

N= jumlah pengamatan yg dilakukan

WAKTU SIKLUS

Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat

kerja yang bersangkutan

Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job

WS = Σ XiN

Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran

1 Menetapkan Tujuan Pengukuran

UntukApa

Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan

2 Melakukan Penelitian Pendahuluan

MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN

Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK

Operator perlu pegangan BAKU

3 Memilih Operator

Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR

4 Melatih Operator

KURVA BELAJAR (Learning Curve)

Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang

dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini

penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja

dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode

pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar

Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut

Y = KX -A

Di mana

Y = Waktu siklus

X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip

K = Konstanta

A = Konstanta

5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen

Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih

mudah untuk diukur waktunya dengan teliti

6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran

Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis

7 MelakukanPengukuranWaktu

Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn

stopwatch yaitu

Continoustiming

Repetitive timing Snap-back method

Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian

PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA

Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat

pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING

dalam PENGUKURAN KERJA

Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal

sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo

Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke

TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja

Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup

dengan

times = Σxi = 56 =14

k 4

xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i

k = banyaknya subgrup

Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu

penyelesaian dengan rumus

σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2

n-1 16-1

= radic813 = 29

Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-

rata subgrup dengan rumus

σx = σradicn = 29radic4 = 1445

n adalah besarnya subgrup

Tentukan BKA dan BKB dengan rumus

BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365

BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635

BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata

semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk

menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan

Cara Menentukan Faktor Penyesuaian

1 Persentase

Cara paling awal sederhana dan mudah

lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui

pengamatan selama pengukuran misal

Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit

maka Wn= 146 x 11 = 166 menit

Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo

2 Cara SCHUMARD

Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-

kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri

3 Cara WESTINGHOUSE

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan

kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi

kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-

masing

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari

setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini

SUPER SKILL

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

Sampling kerja (Work Sampling)

2 SECARA TAK LANGSUNG

Data waktu baku (Standard data)

Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)

Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM

KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT

Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU

penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR

NORMAL dan TERBAIK

Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung

1 Pengukuran LANGSUNG

KELEBIHAN

PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-

elemen pekerjaannya

KEKURANGAN

1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya

hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT

2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan

pengukuran kerja berlangsung

3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG

KELEBIHAN

1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan

satu kali saja

2 Biaya lebih MURAH

KEKURANGAN

1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh

dan rinci

2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang

Indonesia

3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan

berpengaruh terhadap hasil perhitungan

4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen

Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik

PERHITUNGAN WAKTU BAKU

WAKTU BAKU

Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan

pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU

WB = WN + 1

1= kelonggaran(allowance

WAKTU NORMAL

Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan

kemampuan RATARATA

WN = WS x p

P = faktorpenyesuaian jika

P=1 bekerja

WAJAR

plt1 bekerja

terlalu LAMBAT

Pgt1 bekerja

Terlalu CEPAT

Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati

N= jumlah pengamatan yg dilakukan

WAKTU SIKLUS

Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat

kerja yang bersangkutan

Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job

WS = Σ XiN

Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran

1 Menetapkan Tujuan Pengukuran

UntukApa

Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan

2 Melakukan Penelitian Pendahuluan

MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN

Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK

Operator perlu pegangan BAKU

3 Memilih Operator

Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR

4 Melatih Operator

KURVA BELAJAR (Learning Curve)

Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang

dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini

penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja

dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode

pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar

Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut

Y = KX -A

Di mana

Y = Waktu siklus

X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip

K = Konstanta

A = Konstanta

5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen

Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih

mudah untuk diukur waktunya dengan teliti

6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran

Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis

7 MelakukanPengukuranWaktu

Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn

stopwatch yaitu

Continoustiming

Repetitive timing Snap-back method

Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian

PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA

Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat

pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING

dalam PENGUKURAN KERJA

Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal

sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo

Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke

TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja

Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup

dengan

times = Σxi = 56 =14

k 4

xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i

k = banyaknya subgrup

Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu

penyelesaian dengan rumus

σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2

n-1 16-1

= radic813 = 29

Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-

rata subgrup dengan rumus

σx = σradicn = 29radic4 = 1445

n adalah besarnya subgrup

Tentukan BKA dan BKB dengan rumus

BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365

BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635

BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata

semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk

menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan

Cara Menentukan Faktor Penyesuaian

1 Persentase

Cara paling awal sederhana dan mudah

lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui

pengamatan selama pengukuran misal

Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit

maka Wn= 146 x 11 = 166 menit

Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo

2 Cara SCHUMARD

Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-

kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri

3 Cara WESTINGHOUSE

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan

kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi

kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-

masing

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari

setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini

SUPER SKILL

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

2 Biaya lebih MURAH

KEKURANGAN

1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh

dan rinci

2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang

Indonesia

3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan

berpengaruh terhadap hasil perhitungan

4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen

Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik

PERHITUNGAN WAKTU BAKU

WAKTU BAKU

Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan

pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU

WB = WN + 1

1= kelonggaran(allowance

WAKTU NORMAL

Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan

kemampuan RATARATA

WN = WS x p

P = faktorpenyesuaian jika

P=1 bekerja

WAJAR

plt1 bekerja

terlalu LAMBAT

Pgt1 bekerja

Terlalu CEPAT

Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati

N= jumlah pengamatan yg dilakukan

WAKTU SIKLUS

Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat

kerja yang bersangkutan

Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job

WS = Σ XiN

Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran

1 Menetapkan Tujuan Pengukuran

UntukApa

Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan

2 Melakukan Penelitian Pendahuluan

MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN

Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK

Operator perlu pegangan BAKU

3 Memilih Operator

Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR

4 Melatih Operator

KURVA BELAJAR (Learning Curve)

Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang

dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini

penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja

dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode

pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar

Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut

Y = KX -A

Di mana

Y = Waktu siklus

X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip

K = Konstanta

A = Konstanta

5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen

Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih

mudah untuk diukur waktunya dengan teliti

6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran

Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis

7 MelakukanPengukuranWaktu

Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn

stopwatch yaitu

Continoustiming

Repetitive timing Snap-back method

Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian

PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA

Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat

pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING

dalam PENGUKURAN KERJA

Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal

sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo

Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke

TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja

Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup

dengan

times = Σxi = 56 =14

k 4

xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i

k = banyaknya subgrup

Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu

penyelesaian dengan rumus

σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2

n-1 16-1

= radic813 = 29

Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-

rata subgrup dengan rumus

σx = σradicn = 29radic4 = 1445

n adalah besarnya subgrup

Tentukan BKA dan BKB dengan rumus

BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365

BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635

BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata

semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk

menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan

Cara Menentukan Faktor Penyesuaian

1 Persentase

Cara paling awal sederhana dan mudah

lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui

pengamatan selama pengukuran misal

Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit

maka Wn= 146 x 11 = 166 menit

Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo

2 Cara SCHUMARD

Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-

kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri

3 Cara WESTINGHOUSE

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan

kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi

kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-

masing

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari

setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini

SUPER SKILL

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

plt1 bekerja

terlalu LAMBAT

Pgt1 bekerja

Terlalu CEPAT

Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati

N= jumlah pengamatan yg dilakukan

WAKTU SIKLUS

Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat

kerja yang bersangkutan

Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job

WS = Σ XiN

Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran

1 Menetapkan Tujuan Pengukuran

UntukApa

Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan

2 Melakukan Penelitian Pendahuluan

MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN

Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK

Operator perlu pegangan BAKU

3 Memilih Operator

Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR

4 Melatih Operator

KURVA BELAJAR (Learning Curve)

Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang

dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini

penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja

dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode

pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar

Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut

Y = KX -A

Di mana

Y = Waktu siklus

X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip

K = Konstanta

A = Konstanta

5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen

Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih

mudah untuk diukur waktunya dengan teliti

6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran

Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis

7 MelakukanPengukuranWaktu

Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn

stopwatch yaitu

Continoustiming

Repetitive timing Snap-back method

Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian

PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA

Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat

pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING

dalam PENGUKURAN KERJA

Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal

sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo

Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke

TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja

Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup

dengan

times = Σxi = 56 =14

k 4

xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i

k = banyaknya subgrup

Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu

penyelesaian dengan rumus

σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2

n-1 16-1

= radic813 = 29

Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-

rata subgrup dengan rumus

σx = σradicn = 29radic4 = 1445

n adalah besarnya subgrup

Tentukan BKA dan BKB dengan rumus

BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365

BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635

BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata

semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk

menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan

Cara Menentukan Faktor Penyesuaian

1 Persentase

Cara paling awal sederhana dan mudah

lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui

pengamatan selama pengukuran misal

Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit

maka Wn= 146 x 11 = 166 menit

Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo

2 Cara SCHUMARD

Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-

kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri

3 Cara WESTINGHOUSE

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan

kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi

kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-

masing

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari

setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini

SUPER SKILL

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

4 Melatih Operator

KURVA BELAJAR (Learning Curve)

Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang

dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini

penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja

dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode

pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar

Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut

Y = KX -A

Di mana

Y = Waktu siklus

X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip

K = Konstanta

A = Konstanta

5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen

Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih

mudah untuk diukur waktunya dengan teliti

6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran

Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis

7 MelakukanPengukuranWaktu

Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn

stopwatch yaitu

Continoustiming

Repetitive timing Snap-back method

Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian

PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA

Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat

pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING

dalam PENGUKURAN KERJA

Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal

sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo

Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke

TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja

Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup

dengan

times = Σxi = 56 =14

k 4

xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i

k = banyaknya subgrup

Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu

penyelesaian dengan rumus

σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2

n-1 16-1

= radic813 = 29

Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-

rata subgrup dengan rumus

σx = σradicn = 29radic4 = 1445

n adalah besarnya subgrup

Tentukan BKA dan BKB dengan rumus

BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365

BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635

BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata

semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk

menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan

Cara Menentukan Faktor Penyesuaian

1 Persentase

Cara paling awal sederhana dan mudah

lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui

pengamatan selama pengukuran misal

Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit

maka Wn= 146 x 11 = 166 menit

Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo

2 Cara SCHUMARD

Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-

kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri

3 Cara WESTINGHOUSE

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan

kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi

kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-

masing

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari

setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini

SUPER SKILL

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn

stopwatch yaitu

Continoustiming

Repetitive timing Snap-back method

Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian

PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA

Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat

pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING

dalam PENGUKURAN KERJA

Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal

sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo

Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke

TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja

Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup

dengan

times = Σxi = 56 =14

k 4

xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i

k = banyaknya subgrup

Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu

penyelesaian dengan rumus

σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2

n-1 16-1

= radic813 = 29

Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-

rata subgrup dengan rumus

σx = σradicn = 29radic4 = 1445

n adalah besarnya subgrup

Tentukan BKA dan BKB dengan rumus

BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365

BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635

BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata

semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk

menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan

Cara Menentukan Faktor Penyesuaian

1 Persentase

Cara paling awal sederhana dan mudah

lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui

pengamatan selama pengukuran misal

Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit

maka Wn= 146 x 11 = 166 menit

Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo

2 Cara SCHUMARD

Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-

kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri

3 Cara WESTINGHOUSE

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan

kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi

kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-

masing

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari

setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini

SUPER SKILL

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

n adalah besarnya subgrup

Tentukan BKA dan BKB dengan rumus

BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365

BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635

BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata

semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk

menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan

Cara Menentukan Faktor Penyesuaian

1 Persentase

Cara paling awal sederhana dan mudah

lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui

pengamatan selama pengukuran misal

Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit

maka Wn= 146 x 11 = 166 menit

Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo

2 Cara SCHUMARD

Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-

kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri

3 Cara WESTINGHOUSE

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan

kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi

kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-

masing

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari

setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini

SUPER SKILL

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya

2 Bekerja dengan sempurna

3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik

4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk

diikuti

5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau

terlihat karena lancar

7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja

yang baik

EXXELENT SKILL

1 Percaya diri sendiri

2 Tampak cocok dengan pekerjaanya

3 Terlihat telah terlatih dengan baik

4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau

pemeriksaan-pemeriksaan

5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan

6 Menggunakan peralatan dengan baik

7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8 Bekerjanya cepat tetapi halus

9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

GOOD SKILL

1 Kwalitas hasil baik

2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya

3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya

lebih rendah

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5 Tidak memerlukan banyak pengawasan

6 Tidak keragu-raguan

7 Bekerja stabil

8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9 Gerakan-gerkannya cepat

AVERAGE SKILL

1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan

4 Tampak sebagai pekerja yang cakap

5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan

6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik

7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8 Bekerja cukup teliti

9 Secara keseluruhan cukup memuaskan

FAIR SKILL

1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik

2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya

3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan

4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan

dipekerjaan itu cukup lama

6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu

yakin

7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

POOR SKILL

1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran

2 Gerakan-gerakannya kaku

3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan

4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan

5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan

6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja

7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas

seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi

irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa

Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-

masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang

ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6

(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya

EXCESSIVE EEFORT

1 Kecepatan sangat berlebihan

2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

EXELENT EFFORT

1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi

2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Banyak memberi saran-saran

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari

8 Bangga atas kelebihannya

9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10 Bekerjanya sistematis

11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak

terlihat

GOOD EFFORT

1 Bekerja berirama

2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada

3 Penuh perhatian pada pekerjaannya

4 Senang pada pekerjaannya

5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati

8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi

10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

AVERAGE EFFORT

1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor

2 Bekerja dengan stabil

3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4 Set up dilaksanakan dengan baik

5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan

FAIR EFFORT

1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3 Kurang sungguh-sungguh

4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik

7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8 Terlampau hati-hati

9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10 Gerakan-gerakannya tidak terencana

POOR EFFORT

1 Banyak membuang-buang waktu

2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja

3 Tidak mau menerima saran-saran

4 Tampak malas dan lambat bekerja

5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan

bahan-bahan

6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai

8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9 Set up kerjanya terlihat tidak baik

Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik

lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan

Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan

poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan

karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu

kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan

sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu

yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya

kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan

bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik

Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke

jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain

Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair

dan poor

Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

4 Cara Objektif

Memperhatikan 2 faktor

Kecepatan kerja

Wajar p=1

Lambat plt1

Cepat pgt1

Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)

5 Cara Bedaux dan Sintesa

Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran

upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu

beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator

dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu

penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu

Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode

ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)

Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian

pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu

Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat

diselesaikan dengan uraian sebagai berikut

1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud

dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati

2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay

out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan

3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya

Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam

elemen kerja yaitu sebagai berikut

1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin

1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time

1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja

yang variable

4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut

5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula

keseragaman data yang diperoleh

a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada

umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator

bekerja pada kecepatan normal dan uniform

Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja

yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu

yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh

stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran

kerja

Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai

waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus

pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata

dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)

b Analisatest kecukupan data

Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)

maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan

(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran

kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut

1048707 90 convidence level k = 1

1048707 95 convidence level k = 2

1048707 99 convidence level k = 3

c Analisatest keseragaman data

Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau

mengaplikasikan peta control

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

DATA WAKTU GERAKAN

1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang

dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan

1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar

1048707IngatelemenTHERBLIGS

1048707Keuntungannya

bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui

1048707PREDETERMINED TIME

waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung

BeberapaMetodaygdikenal

1048707WORK FACTOR (WF)

1048707MOST

1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3

1048707MTM-C

1048707MTM-V

1048707MTM-M

10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)

WORK FACTOR

1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan

atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence

Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan

gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action

DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain

controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)

1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3

tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu

1048707Pengendalianotot

1048707Pengendalianmata

1048707Pengendalian mentalMTM-2

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965

1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan

1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE

ACTION FOOT MOTION S

1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai

tahun 1970

1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT

MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt

1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari

10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata

atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak

langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan

1 ASIDE(WITH RELEASE)

2 BODY MOTION

3 CLOSE

4 FASTEN

5 GET

6 HANDLING

7 IDENTIFY

8 KEY PUNCH

9LOCATEFILE

10MACHINES

11OPEN

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement

12PLACE

13READ

14TYPING

15UNFASTEN

16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK

MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin

1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan

SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING

CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg

menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M

Merupakan komputersisasi dari MTM-1

10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement