bab 1 terbaru

8
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Secara kuantitas, kemajuan pendidikan di Indonesia cukup menggembirakan, namun secara kualitas, perkembangan ilmu pengetahuan belum merata. Hal ini ditandai dengan adanya pengendalian mutu dan upaya- upaya untuk memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan (Sukmadinata, 2010). Prestasi belajar yang dalam hal ini ketrampilan merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah melalui beberapa proses belajar untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya, dan hanya dengan belajar maka ia akan dapat mengetahui, mengerti, dan memahami sesuatu dengan baik. Prestasi belajar adalah hasil yang diberikan oleh guru kepada siswa dalam jangka waktu tertentu 1

Upload: ardy-serizawa

Post on 03-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

proposal ardy

TRANSCRIPT

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Secara kuantitas, kemajuan pendidikan di Indonesia cukup menggembirakan, namun secara kualitas, perkembangan ilmu pengetahuan belum merata. Hal ini ditandai dengan adanya pengendalian mutu dan upaya-upaya untuk memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan (Sukmadinata, 2010).

Prestasi belajar yang dalam hal ini ketrampilan merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah melalui beberapa proses belajar untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya, dan hanya dengan belajar maka ia akan dapat mengetahui, mengerti, dan memahami sesuatu dengan baik. Prestasi belajar adalah hasil yang diberikan oleh guru kepada siswa dalam jangka waktu tertentu sebagai hasil perbuatan belajar (dalam Wuryani, 2006).

Sampai sekarang pendidikan masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan adalah seperangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru atau dosen sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar. Untuk itu diperlukan strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa ataupun mahasiswa yang tidak mengharuskan siswa atau mahasiswa hanya menghafalkan fakta-fakta tapi sebuah strategi yang mendorong mahasiswa mengkontruksikan di benak mereka sendiri (Burhanudin, 2006).

Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya motivasi dan perhatian siswa dalam belajar. Motivasi merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Motivasi ini memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar sebab dengan motivasi seseorang akan melakukan sesuatu, sebaliknya tanpa motivasi tidak mungkin melakukan sesuatu. Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaiatannya dengan sifat sifat siswa, baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat maupun yang bersifat afektif, seperti motivasi, rasa percaya diri, dan minatnya. Minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keefektifan belajar siswa. Jadi, unsur afektif merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran (Ronquillo, 2009).

Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa Jumlah mahasiswa semester IV Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu Angkatan 2014 adalah 136 orang pada tahun ajaran pertama/semester ganjil dan terbagi atas 3 kelas. Kelas A terdiri dari 45 orang, Kelas B terdiri dari 45 orang dan kelas C terdiri dari 46 orang. Setelah masuk tahun ajaran kedua/semester genap terjadi pergeseran dengan berkurangnya mahasiswa pada 3 kelas Program studi ilmu keperawatan yang tidak aktif ada 13 orang yang diwakili pada kelas A: 4 pada kelas B: 6 dan pada kelas C: 3.

Berdasarkan hasil ujian akhir mahasiswa tahun akademik 2013-2014 masih terdapat banyak mahasiswa yang memperoleh hasil yang tidak memuaskan. Sebaran nilai yang diperoleh adalah D (21%), C (63%), B (12%), A (10%) dan (4%) tidak mendapat nilai karena tidak diperkenankan mengikuti ujian. Hal ini mengindikasikan bahwa masih memerlukan usaha yang lebih keras untuk meningkatkan kualitas hasil belajar mahasiswa.

Selama ini proses belajar yang terjadi masih menerapkan metode konvensional berupa ceramah dan diskusi dengan bantuan media yaitu power point dan white bord. Media pembelajaran tersebut membuat mahasiswa cepat bosan mengikuti kuliah sehingga hasil belajarnya tidak memuaskan. Selain itu mahasiswa tidak siap menerima pelajaran dan kurang aktif selama proses belajar mengajar.

Peneliti juga menemukan rendahnya motivasi mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah Sistem Pencernaan, ini dilihat dari malasnya mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah ini dan kurangnya literatur. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Henry Clay Lindgrenndi San Francisco yang tertulis dalam Loekmono (1994) menunjukkan bahwa faktor motivasi menduduki persentase yang paling tinggi yang paling berpengaruh dalam prestasi belajar. Menurut Cano (2006) menyimpulkan bahwa motivasi mahasiswa lebih efektif dan lebih berpengaruh untuk prestasi belajar dibandingkan dengan usaha untuk belajar. Karena dengan adanya motivasi siswa dapat lebih memperhatikan dan dapat lebih aktif dalam belajar

Rendahnya motivasi mahasiswa ini juga mengakibatkan sikap ingin tahu terhadap mata kuliah Sistem Pencernaan dan rasa solidaritas antar mahasiswa dalam mata kuliah Sistem Pencernaan menjadi berkurang. Kondisi seperti ini juga ditambah dengan mata kuliah yang dianggap rumit bagi sebagian besar mahasiswa dan proses pembelajaran yang kurang menarik menyebabkan mahasiswa kurang menghargai kegunaan dari mata kuliah tersebut.

Menyadari pentingnya motivasi model pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang: Hubungan multimedia dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah sistem pencernaan di STIK Indonesia Jaya Palu.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang rumusan masalah pokok adalah apakah ada Hubungan multimedia dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah sistem pencernaan di STIK Indonesia jaya palu.

B. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Secara umum untuk mengetahui hubungan multimedia dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah sistem pencernaan di STIK Indonesia Jaya Palu.

2. Tujuan khusus

a. Untuk Mengetahui multimedia berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah sistem pencernaan di STIK Indonesia Jaya Palu.

b. Untuk mengetahui motivasi berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah sistem pencernaan di STIK Indonesia Jaya Palu.

C. Manfaat penelitian

a. Manfaat bagi PSIK

Dapat memberi masukan tentang pentingnya penggunaan teknologi multimedia dalam meringankan proses pembelajaran.

b. Manfaat bagi STIK-IJ

1. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan mengenai penerapan media pembelajaran multimedia.

2. Sebagai usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya mata kuliah Sistem Pencernaan.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi institusi pendidikan keperawatan, bahwa teknologi multimedia sangat penting dalam proses pembelajaran terutama dijaman sekarang.

c. Manfaat bagi Peneliti

Untuk menambah khasanah keilmuan yang dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya dan merupakan pengalaman berharga bagi peneliti dalam rangka menambah wawasan dan pengalaman di Kampus sekolah tinggi ilmu kesehatan Indonesia jaya palu

4