bab 1 pengukuran panjang gelombang (fix)
DESCRIPTION
pengukuran panjang gelombang b6TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 JUDUL
Pengukuran panjang gelombang maximal dan pembuatan kurva kalibrasi
vitamin B6 (piridoksin).
1.2 TUJUAN
1. Dapat mengetahui tahapan dalam pembuatan kurva kalibrasi.
2. Dapat menggunakan kurva kalibrasi dalam analisis.
1.3 DASAR TEORI
Spektrofotometri digunakan untuk mengukur jumlah cahaya yang
diabsorpsi atau ditransmisikan oleh molekul-molekul didalam larutan.
Ketika panjang gelombang cahaya ditransmisikan melalui larutan, sebagian
energi cahaya tersebut akan diserap (diabsorbsi). Besarnya kemampuan
molekul-molekul zat terlarut untuk mengabsorbsi cahaya pada panjang
gelombang tertentu dikenal dengan istilah absorbsi (A). Nilai absorbansi
akan sebanding dengan konsentrasi larutan. Sehingga akan diperoleh
hubungan yang linier antara absorbansi dan konsentrasi larutan.
Prinsip kerja alat spektrofotometer yaitu cahaya dari sumber cahaya
yang masuk kemonokromator dan didispersikan menjadi cahaya
monokromatis. Cahaya monokromatis ditransmisikan melalui sel sampel
dalam tempat sampel dan jatuh pada detector. Kemudian dikonversikan
sinyal listrik yang memperkuat dan tercatat pada rekorder.
Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketelusuran pengukuran.
Hasil pengukuran dapat dikaitkan atau ditelusuri sampai ke standar lebih
teliti atau tinggi (standar primer nasional atau internasional). Melalui
rangkaian perbandingan yang terputus, dalam artian standar ukur itu akan
lebih baik apabila berupa standar yang rantainya mendekati SI sehingga
tingkat ketidakpastian (eror) makin kecil. Menurut cains (2009).
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau asorban suatu
sampel sebagai fungsi panjang gelombang tertentu tiap media akan
menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada
senyawaan atau warna terbentuk secara garis besar spektrofotometer terdiri
dari 4 bagian penting yaitu : sumber cahaya, monokromator, cuvet, dan
detektor. Vitamin B6 dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan
vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin B6 adalah suatu
vitamin yang larut air dan termasuk dalam golongan vitamin B kompleks.
Vitamin B6 berperan dalam metabolism asam amino dan asam lemak.
Vitamin B6 membantu tubuh untuk bersintesis asam amino non esensial.
Selain itu juga berperan dalam produksi sel dalam darah merah. Banyak
kimia tubuh tergantung pada enzim. Enzim adalah protein yang membantu
reaksi kimia terjadi, karena vitamin B6 yang terlibat dengan lebih dari 100
reaksi enzimatik, fungsinya dalam tubuh adalah beragam dan luas.
BAB II
METODE KERJA
2.1 Alat dan Bahan
Alat : Batang Pengaduk, Beaker Glass, Corong, Kertas Grafik,
Labu Ukur, Pipet Ukur, dan Spektrofotometer.
Bahan : Air Suling, dan Vitamin B6.
2.2 PROSEDUR KERJA :
50 ppm
Dipipet 10 mL larutan stok
Dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL
Ditambahkan aquadest hingga batas
Didapat larutan seri vitamin B6 50 ppm
100 ppm
Dipipet 20 mL larutan stok
Dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL
ditambahkan aquadest hingga batas
didapat larutan seri vitamin B6 100 ppm
150 ppm
Dipipet 30 mL larutan stok
Dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL
Ditambahkan aquadest hingga batas
Didapat larutan seri vitamin B6 150 ppm
200 ppm
Dibuat larutan stok vitamin B6 dengan cara ditimbang vitamin B6 sebanyak 250 mg dan dilarutkan dalam 500 mL aquadest. Didapat larutan stok 500
ppm.
200 ppm100 ppm50 ppm 250 ppm150 ppm
Dipipet 40 mL larutan stok
Dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL
Ditambahkan aquadest hingga batas
Didapat larutan seri vitamin B6 200 ppm
250 ppm
Dipipet 50 mL larutan stok
Dimasukkan kedalam labu ukur 100mL
Ditambahkan aquadest hingga batas
Didapat larutan seri vitamin B6 250 ppm
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. DATA PENGAMATAN
Kurva Kalibrasi Vitamin B6
Kadar Asorbansi50 ppm 0,109
100 ppm 0,186150 ppm 0,254200 ppm 0,362250 ppm 0,44
3.2. PERHITUNGAN
1. Larutan stock vitamin B6
250 mg500 ml
=50 mg /ml
= 500mg/ml
= 500ppm
2. Larutan Uji
Dibuat deret 50, 100, 150, 200, 250
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 500 ppm = 100 . 50
V1 =100.50
500
V1 = 10 ml
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 500 ppm = 500 . 100
V1 =100.100
500
V1 = 20 ml
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 500 ppm = 500 . 150
V1 =100 .150
500
V1 = 30 ml
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 500 ppm = 100 . 200
V1 =100.200
500
V1 = 40 ml
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 500 ppm = 100 . 250
V1 =100.250
500
V1 = 50 ml
3.3. GRAFIK
0 50 100 150 200 250 3000
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
f(x) = 0.001676 x + 0.0188R² = 0.994724973369898
Grafik Kurva Kalibrasi
Kadar (ppm)
Abso
rban
si
3.4. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan suatu percobaan mengenai
pengukuran panjang gelombang dan pembuatan kurva kalibrasi.
Pembuatan kurva kalibrasi dilakukan dengan membuat berbagai kosentrasi
dari vitamin B6 yaitu 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm.
Panjang gelombang untuk melakukan analisis adalah panjang
gelombang maksimum yaitu λmax untuk vitamin B6 adalah 291 nm. Hasil
absorbansi untuk konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250
ppm berturut-turut 0,109 ; 0,186 ; 0,254 ; 0,362 ; 0,440.
Hubungan antara konsentrasi terhadap absorbansi akan linear
apabila nilai absorbansi larutan antara 0,2 – 0,8 (0,2≤A ≥0,0) atau lebih
sering disebut sebagai daerah hukum Lambert Beer.
Digunakan panjang gelombang maksimum karena jika pengukuran
dilakukan pada panjang gelombang yang sama maka data yang diperoleh
semakin akurat atau kesalahan yang muncul semakin kecil.
Dari data absorbansi yang diperoleh dapat dilihat bahwa semakin
tinggin konsentrasi larutan maka semakin tinggi juga nilai absorbansinya.
Hal ini sesuai dengan hukum Lambert Beer yang mengatakan bahwa
absorbansi akan berbanding lurus dengan konsentrasi, karena b atau 1
harganya 1cm dapat diabaikan dan merupakan suatu tetapan. Sehingga
akan membentuk persamaan yang linear y= 0.0017 x + 0,0188 dengan
nilai koefisien kolerasi (R2) 0,9947.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin tinggi nilai
absorbansinya. Sehingga akan membentuk persamaan yang linear yaitu
y= 0,0017 x + 0,0188 dengan nilai koefisien kolerasi (R2) 0,9947.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Spektrofotometer (online). Http://roheemar.
Wordpress.com/2012/02/28/spektrofotometer/diakses pada tanggal 22
september 2015.
Rustiani, Erni. 2015. Penuntun Praktikum Semester Ganjil Farmakokinetik:
Bogor : Universitas Pakuan.