bab 1 (pengenalan) thermodinamika
TRANSCRIPT
1
TERMODINAMIKA
BUKU SUMBER
• 1. Dimsiki Hadi, Termodinamika, Dikti, Jakarta
• 2. Ditman, 1986, Kalor dan Termodinamika, ITB, Bandung
• 3. Werlin.S. Nainggolan, 1976,Armico Bandung.
2
Teknik Penilaian
• Kehadiran 80 %
• NA = { 3 ( M + F ) + 2T +2Q }/10
• NA = Nilai akhir
• M = Mid semester
• F = Ujian akhir semester
• T = Rata-rata tugas
• Q = Rata-rata quiz
3
Standar Penilaian
• NA >= 85 = A
• 70 >= NA < 85 = B
• 56 >= NA < 70 = C
• NA < 56 = E
4
TERMODINAMIKA
• Termodinamika adalah ilmu yang mempelajai hubungan antara Kalor (bahang) dan usaha, serta sifat-sifat zat yang mendukung hubungan tersebut.
5
A. SISTEM TERMODINAMIKA
• Sistem termodinamika adalah zat yang dibatasi oleh dinding tertutup
– Yang dimaksud dengan zat disini dapat berupa: zat padat, cair atau gas, dwikutub magnet, tenaga radiasi, foton dll.
• Dinding yang membatasi sistem boleh nyata boleh khayal
• Dinding beserta sistemnya tidak perlu memiliki bentuk dan volume yang tetap
6
Lingkungan
• Lingkungan dari suatu sistem adalah semua sistem lain yang dapat saling bertukar tenaga dengan sistem tersebut.
• Suatu sistem bersama lingkungannya disebut semesta.
7
Pembagian sistem:
• Sistem terisolasi adalah sistem dimana tidak trjadi pertukaran tenaga dengn lingkungannya.
• Sistem tertutup adalah sistem dimana tidak ada zat yang menembus dinding batas masuk atau keluar.
• Sistem terbuka adalah sistem dimana zat dapat menembus dinding batas masuk atau keluar.
8
B. KESEIMBANGAN TERMODINAMIK
• Pada umumnya suatu sistem berada dalam keadaan sebarang (arbitrary state)
• Hal ini berarti dalam sistem terdapat perbedaan suhu antara bagian-bagiannya, variasi tekanan, dan reaksi kimia. Apa bila sistem itu ditunggu beberapa saat dapatlah terjadi hal-hal berikut.– Jika tidak terjadi perbedaan suhu antara bagian-
bagiannya maka sistem dalam keadaan keseimbangan termal
– Jika tidak terjadi variasi tekanan pada sistem, maka sistem dalam keseimbangan mekanik
9
– Jika tidak terjadi reaksi kimia pada sistem, maka sistem dalam keadaam keseimbangan kimia,
– Jika sistem mengalami keseimbangan termal, mekanik dan kimia, maka dikatakan bahwa sistem dalam keadaan keseimbangan termodinamik
10
Proses ialah perubahan sistem dari satu keadaan ke keadaan lain.
Proses kuasistatik adalah proses yang merupakan rentetan keadaan seimbang tak terhingga banyak; setiap saat keadaan seimbang hanya menyimpang sedikit dari keadaan seimbang sebelumnya. Sebaliknya jika hal itu tidak dipenuhi maka proses disebut nonkuasistatik.
Proses kuasistatik adalah proses reversibel (terbalikkan) dan proses nonkuasistatik adalah proses irreversibel (tak terbakikkan)
C. PROSESC. PROSESC. PROSESC. PROSES
11
D. VARIABEL INTENSIF DAN EKSTENSIF
• Variabel intensif ialah variabel yang nilainya tidak tergantung pada massa sistem.– Contoh: tekanan, suhu, kerapatan.
• Variabel ekstensif adalah variabel yang nilainya tergantung pada massa sistem.– Contoh: volume, tenaga dahil (internal energy)
sistem, entalpi.– Variabel ekstensif bila dibagi dengan massa
atau jumlah mol sistem menjadi variabel intensif dan disebut nilai jenis.
12
– ATURAN PENULISAN• Untuk variabel ekstensif digunakan lambang
huru besar: Volume ( V), tenaga dahil (U), entalpi (H ).
• Untuk Variabel Intensif digunakan lambang huruf kecil : tekanan(p), kerapatan (ρ), kecuali variabel suhu (T )
• Variabel ekstensif bila dibagi dengan massa atau jumlah mol sistem menjadi variabel intensif dan disebut nilai jenis. v = V/m , h = H/m v’ = V/n u = U/m ρ = m/V……………….
13
TEKANAN
• Tekanan dalam medium kontinu disebut tekanan hidrostatik.
• Tekanan pada suatu unsur luas baik dalam medium maupun pada permukaannya adalah tegak lurus pada unsur itu dan tak tergantung pada orientasinya.
• Contoh, tekanan di dalam fluida yang diam.• Satuan Tekanan• Dalam SI : N/m2 = Pa(pascal)
– Satuan lain : bar, atm, Tor (Toriselli)1 bar = 10 5 Pa = 10 6 dyne/cm2
• 1bar = 10 -1 Pa = 1 dyne/cm2
• 1 atm = 1,01325 x 10 5 Pa ≈ 1 bar• 1 Tor = 1/ 760 atm = 133,3 Pa
14
HUKUM KE NOL TERMODINAMIKA
Apabila dua buah benda mempunyai kesamaan suhu dengan benda ketiga maka kedua benda itu satu dengan yang lain juga mempunyai kesamaan suhu
A B
C
Suhu A = suhu C
Suhu B = suhu C
Maka Suhu A = Suhu B
15
SKALA SUHU
• Skala Celsius dengan lambang oC Yang didasarkan pada dua titik tetap yaitu titik es (ice point) dan titik uap (steam point).
• Suhu pada titik es adalah suhu campuran es dan air dalam keadaan seimbang dengan udara jenuh pada tekanan 1 atm (sebagai titk 0)
• Suhu pada titik uap adalah suhu air dan uap yang berada dalam keseimbangan pada tekanan 1 atm (sebagai titik 100)
16
• Skala suhu mutlak yang didasarkan pada hukum kedua termodinamika yang disebut skala Kelvin (K)
T (K) = t(oC) + 273,15
• Titik tripel air = 273,16 K (= 0,01 oC)
Kemudian ditetapkan sebagai titik tetap bawah skala Celsius
17
MENGUKUR SUHU
• Zat termometrik yaitu zat yang besaran fisisnya berubah dengan suhu:
• Besaran besaran fisis yang berubah karena suhu – Volume cairan– Panjang batang– Volume gas pada tekanan tetap– Warna filamen lampu
18
Besaran fisis yang berubah karena suhu dilambangkan dengan X
• Perubahan X linear dengan suhu T
• Rasio dua suhu empiris T2 dan T1 didefinisikan sama dengan rasio sifat termometrik X2 dan X1 yang bersangkutan
•
1
2
1
2
X
X
T
T
T= aX
19
Penentuan titik tetap(Titik triple air)
• Titik tripel airT = 0,01 oC, p = 4,58 mmHg
Suhu titik tripel T3 dan nilai sifat termometrik X3
Uap
Lapisan air
Air
Es
20
Penentuan suhu empirik T jika nilai sifat termometriknya X
diketahui
33 X
X
T
T
atau
33
TX
XT
21
Untuk termometer gas pada volume tetap
Kp
pT 16,273
3
Jika termometer ini digunakan untuk mengukur suhu titik tripel air diperoleh tekanan p31
Tekanan ini setara dengan suhu 273,16 K
Selanjutnya digunakan untuk mengukur suhu titik didih air diperoleh tekanan pu1
Suhu titk uap air adalahKx
p
pT uu 16,273
31
11
22
• Setelah gas di dalam botol termometer dikurangi lalu digunakan lagi mengukur suhu titk tripel air diperoleh tekanan p32
• Lalu mengukur titik didih air diperoleh pu2
• Suhu titik didih air adalah
Kxp
pT uu 16,273
32
22
23
Jika proses pengurangan gas dalam botol termometer terus dikurangi dan pengukuran titk tripel air dan titik didih air dilakuakan maka
• Secara umum suhu titik didih air dapat dirumuskan sebagai berikut:
• Dari data tersebut dibuatlah grafik suhu titik uap sebagai fungsi p3n dan selanjutnya diekstrapolasi ke p3n = 0, dan proses ini dilakukan juga untuk gas-gas lain
• Hasilnya adalah sebagai berikut
Kxp
pT
n
unun 16,273
3
24
Penentuan suhu titik uap dengan termometer gas volume tetap
•
Tu
p3 cmHg
0 20 40 60 80 100
373,00
373,25
373,50
O2
udara
N2
He
H2
KK
25
• Oleh karena itu hasil yang diperoleh pada pengukuran suhu dengan termometer gas volume tetap dapat dirumuskan sebagai
16,273lim3
xp
pT
v
op
26
• Termometer gas pada volume tetap dipilih sebagai termometer standar.
• Karena suhu terendah yag dapat diukur dengan termometer gas kira-kira 1 K
• Untuk memperoleh suhu serendah ini harus digunakan gas helium pada tekanan rendah, karena helium menjadi cair pada suhu yang lebih rendah dari pada gas-gas yang lain
27
• Bila suhu titik didih air normal diberi lambang Tu dan suhu titik beku air diberi lambang Te maka diperoleh hubungan
• Tu/Te = (pu/pe)v dan Tu – Te = 100 skala
• Dari kedua persamaan di atas diperoleh
• Nilai (pu/pe) = 1,3661
• Dengan demikian diperoleh suhu titik es
KTe 15,273
1)(
100
e
ue
pp
T
28
Hubungan satuan derajat Celsiuc oC dengan derajat Kelvin K
• tc = TK – Te
• te = 273,15 K– 273,15 K= 0 oC
• Suhu titik tripel air = 273,16 K
• t3 = 273,16 K – 273,15 K = 0,01 oC
• tu = 373,15 K - 273,15 K = 100 0C
29
Satuan lain adalah satuan Rankine (R) dan Fahrenheit (oF)
• Hubungan skala Rankine dan skala Kelvin
• 1 skala R = 5/9 skala K• Jadi faktor konversi 5/9 (K/R) atau 9/5 (R/K)
30
Perbandingan Satuan K, oC, R dan oF
K C R F
Nol mutlak 0
273
373100
0
100 K
100 0C
180 R
180 oF
-273 0 -460
32
212672
492
31
Nilai di atas adalah nilai-nilai pembulatan
• Contoh
• Suhu titik es dalam R
Te = 273,15 K = 273,15 K X 9/5 (R/K)
= 491,67 ≈ 492 R
• Suhu titik uap dalam R
Tu = 373,15 K = 373,15 K x 9/5 (R/K)
= 671,67 R ≈ 672 R
32
• Hubungan antara satuan oC dengan oF
TF = 9/5 tc + 32 (a)
atau
tc = 5/9( TF – 32) (b)
Hubungan antara satuan C dengan satuan K adalah:
tc = TK – 273,15 (c)
Dari persamaan (a)dan (c) diperoleh
TF = 9/5 tc + 32
= 9/5 ( TK -273,15) + 32
= 9/5(TK – 255,37)
33
• Contoh• Titik nol mutlak dalam o F
TF = 9/5(0 – 255,37) = - 459,67 oF
≈ - 460 oF
Titik es dalam oF
TF = 9/5( 273,15 – 255,37)= 32,004 oF
≈ 32 oF
34
Contoh Soal 1
Kerapatan air ρ = 1 gram/ cm3 . Hitung:a. Kerapatan air dalam satuan MKS dan SIb. Volume jenis dalam satuan MKS dan SIc. Volume jenis molal dalam satuan MKS dan SI
35
Jawaban soal 1
• a) ρ = 1 gram/cm3 =1. (10 -3) kg)/(10 -2m) 3 = 103 kg/m3
• b) v = V/m = 1/ ρ = 1/ (10 3 kg.m-3) = 10-3 m3 kg-1
• c) v’ = V/n = V/(m/M) = (V/m)M = vM• v’ = 10-3 m3 kg-1 (18 kg.kmol-1) = 18 x10-3 m3.kmol-1 (MKS)• v’ = 18 x 10-3m3 (103 mol)-1 = 18 x 10-6 m3 mol-1 (SI)
36
• Contoh soal 2• Pada tabel berikut bilangan-bilangan pada
baris atas menyatakan tekanan pada termometer gas volume tetap, jika dimasukkan ke dalam sel titik tripel air. Bilangan-bilanagan pada baris bawah menyatakan tekanan jika termometer dimasukkan ke dalam zat yang suhunya tak diketahui.Terntukanlah suhu mutlak zat tersebut sampai dengan lima angka penting
p3 mmHg 1000,0 750,00 500,00 250,00p , mmHg 1535,3 1151,6 767,82 383,95
37
Jawaban soal 2
• Suhu titik tripel air = 273,16 K• Suhu zat yang bersangkutan
KKxKxp
pT 38,41916,273
0,1000
3,153516,273
31
KKxKxp
pT 43,41916,273
00,750
6,115116,273
32
KKxKxp
pT 48,41916,273
00,500
82,76716,273
33
KKxKxp
pT 52,41916,273
00,250
95,38316,273
34
38
1000,0 750,00 500,00 250,00 0,00
419,38 419,43 419,48 419,52
p
T
Penurunan tekanan selalu 250 mmHg, diikuti oleh kenaikan temperatur
T1 = 419,43 – 419,38 = 0,05 K
T2 = 419,48 – 419,43 = 0,05 K
T3 = 419,52– 419,48 = 0,04 K
Trata-rata = (0,05 +0,050,04)/3 = 0,046 0,05 K
Jadi setiap penurunan tekanan sebesar 250 mmHg mengalami kenaikan temperatur sebesar 0,05 K
Jadi Suhu Pada saat tekanan 0 mmHg = 419,52 K + 0,05 K = 419,57 K
Merupakan suhu benda tersebut
419,57419,57
39
Contoh soal 3
• Suatu hambatan R yang terbuat dari karbon khusus memenuhi persamaan
• Dengan a = -1,16 dan b = 0,675. Dalam wadah yang berisi helium cair, hambatan itu tepat menunjukkan 1000 Ω.
• Berapakah suhu helium
RbaT
Rlog
log 21
40
Jawaban 3
RbaT
Rlog
log 21
1000log1000log 2
1
baT
KT
baTba
T
baT
00,4)675,0(316,1(
3
)3(
3)3(
3
33
2
22
21
41
Tugas I
• Buku Dimsiki Hadi
• Soal 1-6
• Soal 1-11