bab 1, bab 2, bab 3, pemantapan kemampuan profesional (pkp) judul peningkatan hasil pembelajaran...
TRANSCRIPT
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 1/33
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan Pendidikan Nasional Indonesia telah diatur dalam Undang -
Undang SISDIKNAS Nomor 20 tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Maka sangat relevan sekali dengan tujuan
akhir program S1 FKIP-UT adalah agar para lulusannya mampu berperan
sebagai guru yang professional. Yang mampu bertindak dalam segala situasi
terutama yang berhubungan dengan kegiatan mendidik siswanya.
Bapak Pendidikan Nasional Indonesia Ki Hajar Dewantara juga menyatakan
bahwa Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak,
adapun maksudnya , pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-
tingginya.
Mengacu pada aturan dan pendapat di atas seorang guru harus mampumelibatkan siswa dalam setiap pembelajaran secara aktif, kreatif, inovatif,
berhasil dan menyenangkan.
Pendidikan awal siswa – siswi SDN 4 Poncowati sebelum masuk jenjang SD ,
mayoritas dari pendidikan keluarga, karena belum adanya Sekolah TK, belum
lagi pendidikan orang tua mereka yang hanya sebagaian kecil saja mengenyam
pendidikan, itupun hanya sebatas Sekolah Dasar.
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 2/33
2
Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran eksak, yang menuntut siswa
untuk mengetahui tentang konsep-konsep IPA secara sederhana. Sesuai
dengan tujuannya pembelajaran IPA perlu di ajarkan dengan cara yang tepat
yang harus melibatkan siswa secara aktif guna menumbuhkan cara berpikir
ilmiah pada siswa tersebut.
Tetapi yang terjadi pada siswa-siswi Kelas 2 SDN 4 Poncowati Kecamatan
Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah dari hasil evaluai pembelajaran
IPA tentang wujud benda, masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan,
dari 35 orang siswa hanya 10 orang siswa saja yang mencapai KKM dan 25
orang siswa belum mencapai KKM.
Maka keadaan seperti ini harus segera di lakukan perbaikan pembelajaran.
Berdasarkan data tersebut penulis meminta bantuan teman sejawat sebagai
pengamat untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran IPA tentang wujud
Benda.
1.2 Identifikasi Masalah
Selama kegiatan pembelajaran IPA tentang Wujud Benda di di Kelas 2 SDN 4
Poncowati Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah, teman
sejawat melakukan observasi terhadap semua kegiatan pembelajaran, dan
hasilnya terdapat beberapa masalah yang muncul, yaitu :
1. Hasil Pembelajaran IPA tentang wujud benda masih rendah, dari 35 orang
siswa kelas 2 SDN 4 Poncowati hanya 10 orang siswa yang mencapai
KKM nilai diatas 60 dan 25 orang siswa belum mencapai KKM yaitu nilai
dibawah 60.
2. Metode yang digunakan guru monoton
3. Rendahnya minat siswa dalam pembelajaran IPA,
4. Kurangnya sarana dan prasarana sangat menghambat dalam belajar
5. Kurangnya perhatian setiap siswa terhadap materi pembelajaran siswa
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 3/33
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 4/33
4
pembelajaran di lingkungan sekolah setempat atau lebih khusus bisa di
terapkan pada kelas bersangkutan dan sangat bermanfaat sekali bagi guru,
siswa dan sekolah yang di maksud.
1. Manfaat bagi Guru
Meningkatkan wawasan pengetahuan, pemahaman, cara pemecahan
masalah, kualitas pengelolaan kelas dan profesionalisme.
2. Manfaat bagi Siswa
Pembelajaran tidak membosankan, termotivasi untuk belajar lebih aktif,
pengalaman belajar lebih bermakna dan terkesan, serta pemahaman materi
pembelajaran lebih meningkat.
3. Manfaat bagi sekolah
Mutu Standar Kelulusan akan lebih baik dan dapat dipertanggung
jawabkan terhadap masyarakat atau orang tua siswa, karena kualitas guru
dalam pengelolaan dan pembelajaran di kelas lebih terukur, sehingga
akan menjadikan nilai tambah bagi sekolah SDN 4 Poncowati Kecamatan
Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 5/33
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil
menuntaskan konsep-konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Begitu juga hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang
tetap sebagai hasil proses pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan
menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Prinsip yang mendasari penilaian hasil belajar yaitu untuk memberi harapan
bagi siswa dan guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kualitas dalam arti siswa menjadi pembelajar yang efektif dan guru menjadi
motivator yang baik. Dalam kaitan dengan itu, guru dan pembelajar dapat
menjadikan informasi hasil penilaian sebagai dasar dalam menentukan
langkah-langkah pemecahan masalah, sehingga mereka dapat memperbaiki
dan meningkatkan belajarnya (Rasyid, 2008 : 67).
Faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar (hasil belajar) yaitu :
1) Faktor bahan atau hal yang dipelajari
Bahan atau hal yang dipelajari ikut menentukan bagaimana proses
pembelajaran dapat berlangsung, dan bagaimana hasilnya agar dapatsesuai dengan yang diharapkan.
2) Faktor lingkungan
Faktor lingkungan terdiri dari :
a) Lingkungan alami
Yang dimaksud dengan lingkungan alami adalah keadaan lingkungan
disekitar siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar, seperti
temperatur udara dan kelembaban. Belajar dengan udara yang segar
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 6/33
6
akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam kondisi pengab dan
udara panas.
b) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial yang baik yang berwujud manusia maupun hal hal
lain akan berpengaruh langsung dalam proses dan hasil belajar siswa.
Siswa yang sedang belajar memecahkan persoalan dan dibutuhkan
ketenangan, dengan kehadiran orang lain yang selalu mondar mandir
didekatnya maka siswa tersebut akan terganggu.
3) Faktor instrumental
Faktor instrumental adalah faktor yang ada dan pemanfaatannya telah
dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini dapat
berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
dirancang , faktor ini dapat berupa :
a) Hardware (perangkat keras) seperti gedung, perlengkapan belajar, alat
praktikum.
b) Software (perangkat lunak), perangkat ini berupa kurikulum, program,
peraturan dan pedoman pembelajaran.
4) Faktor kondisi individu siswa
Faktor kondisi individu siswa mencakup dua hal yaitu :
a) Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis sangat berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran
seorang siswa. Seorang siswa yang dalam kondisi bugar jasmaninya
akan berlainan dengan belajarnya siswa yang dalam keadaan
kelelahan. Disamping kondisi fisiologis umum, hal yang tidak kalah
penting adalah kondisi panca indra, terutama penglihatan dan pendengaran.
b) Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar antara
lain minat, bakat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif
(Suryasubrata, 200 : 113)
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 7/33
7
2.2 Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Menyatakan Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang , kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan , baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang disajikan (Muhibbin
Syah, 2004).
Menurut Syaiful B. Djamarah dkk. (2002), metode memiliki kedudukan:
Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM);
Menyiasati perbedaan individual anak didik;
Untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode demonstrasi diartikan sebagai upaya peragaan tentang suatu cara
melakukan sesuatu. Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi dalam
kegiatan pembelajaran adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan
memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu.
Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi ini dalam proses
pembelajaran adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan
memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu.
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
Membantu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu proses
atau kerja suatu benda,
Memudahkan berbagai jenis penjelasan,
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat
diperbaiki melalui pengalaman dan contoh konkret, dengan
menghadirkan objek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2004).
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 8/33
8
b. Kekurangan Metode Demonstrasi
Sukar dimengerti apabila di demonstrasikan oleh guru yang
menguasai apa yang di demonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah,
2003)
Memerlukan banyak waktu
Memerlukan kesabaran dan keuletan
3. Manfaat Psikologis Pedagogis Metode Demonstrasi
a. Perhatian siswa dapat lebih di fokuskan,
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari,
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam
diri siswa (Drajat, 2002).
4. Langkah-langkah Metode Demonstrasi
Menurut Hasibuan dan Mujiono (2002:31), Langkah-langkah metode
pembelajaran demonstrasi adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang
diharapkan di capai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.
b. Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu
wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling
efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.
c. Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa di dapat demngan
mudah, dan sudah di coba terlebih dahulu supaya waktu diadakan
demonstrasi tidak gagal.
d. Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan
jelas.
e. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan
dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba
terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.
f. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu
untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan-
pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 9/33
9
g. Selama demonstrasi berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan
adalah :
Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa,
Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap
siswa dapat melihat dengan jelas,
Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan
seperlunya.
h. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa, sering pula
diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswa mencoba
melakukan demonstrasi.
2.3 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar dalam Garis-garis Besar Program
Pendidikan (GBPP) kelas V Sekolah Dasar dinyatakan: Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) atau sains merupakan hasil kegiatan manusia yang berupa
pengetahuan, gagasan dan konsep-konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses kegiatan
ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.
Lebih lanjut pengertian IPA menurut Fisher (2003) yang dikutip oleh Muh.
Amin (2002:3) mengatakan bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah
salah satu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik yang
didalamnya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam”. Dari pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa IPA (sains) merupakan salah satu kumpulan
ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta, baik ilmu pengetahuan
yang mempelajari alam semesta yang bernyawa ataupun yang tak bernyawa
dengan jalan mengamati berbagai jenis dan perangkat lingkungan alam serta
lingkungan alam buatan.
IPA (sains) merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematik
untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip,
proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan Sains di SD
bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 10/33
10
Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan
kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Sains
diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu
siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
sekitar (Depdiknas 2004:33).
Menurut Sumaji (2008:31), IPA (sains) berupaya untuk membangkitkan minat
manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya mengenai
alam sekitarnya. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah padasiswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Sang pencipta
(Depdikbud 2004/2009: 97).
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 11/33
11
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
3.1 Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 4
Poncowati Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah,
yang berjumlah 35 siswa, terdiri dari 20 siswa perempuan dan 15 siswa
laki-laki.
3.1.2 Tempat Penelitian
Pnenelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 4 Poncowati,
Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.
3.1.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28. oktober 2013 s/d 31 oktober2013 di SDN 4 Poncowati Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten
Lampung Tengah.
Jadwal Pelaksanaan
No Tanggal Mata Pelajaran Siklus
1. 28 Oktober 2013 IPA Siklus Kesatu
2. 31 Oktober 2013 IPA Siklus Kedua
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 12/33
12
3.2 Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Pembelajaran Siklus Kesatu
a. Perencanaan
Rencana perbaikan ini pada dasarnya merupakan penelitian tindakan
kelas, sehingga langkah pelaksanaannya pun mengkuti prinsip dasar
Penelitian Tindakan kelas (PTK). Sebelum melaksanakan perbaikan
pembelajaran peneliti berdiskusi dengan teman sejawat untuk
mendapatkan alternatif pemecahan permasalahan yang berkaitan
dengan proses pembelajaran. Dalam perencanaan ini peneliti dan
observer bersama menyusun rencana secara kolaboratif menekankan
pada upaya peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran wujud
benda dan sifatnya (IPA).
Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti dalam upaya perbaikan
pembelajaran Wujud benda adalah menyiapkan peralatan yang
dibutuhkan/alat peraga yang mendukung Pembelajaran dengan
penggunaan alat peraga menempatkan guru sebagai pengarah dan
pembimbing. Guru membantu siswa mencapai tujuannya, maksudnya
guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi
informasi (Depdiknas, 2002:2).
pada pembelajaran wujud benda seperti contoh benda padat dan cair
melalui metode ceramah berpariasi dan demontrasi berdasarkan
penbelajaran pendekatan kontekstual. Menurut Resmini (dalam
koswara, 2003:7), rancangan tindakan harus disusun dengan
memperhatikan: (1) tujuan pembelajaran, (2) prosedur pelaksanaan, (3)
bahan dan isi pembelajaran, (4) kriteria pencapaian dan (5) format
evaluasi yang digunakan.
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 13/33
13
Peneliti menggunakan format pengamatan, dan menyusun rencana
perbaikan pembelajaran dengan penggunaan alat peraga batu, sirop,
mangkok,air,gelas,botol.
Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran ini dibantu oleh teman sejawat
yang bernama Daluningjung, S.Pd. bu daluninjung ini adalah salah
seorang guru di SD Negeri 4 Poncowati yang cukup senior dan
memiliki kualifikasi S1 Pendidikan serta sering mengikuti berbagai
penataran peningkatan mutu guru baik tingkat Gugus, Kecamatan
maupun Kabupaten.
b. Pelaksanaan
Kegiatan perbaikan ini terbagi menjadi dua tahap yaitu studi
pendahuluan dan pelaksanaan perbaikan. Pada tahap pelaksanaan
perbaikan siklus 1 mata pelajaran IPA tentang wujud benda
dilaksanakan pada tanggal 28 oktober 2013 pada semester 1 tahun
ajaran 2013/2014
Studi pendahuluan dilakukan pada kegiatan awal dengan tujuan untuk
mencari data awal yang ada di lapangan terutama yang ada kaitannya
dengan pembelajaran “Wujud benda“. Data awal yang ditemukan akan
dijadikan sebagai bahan untuk merencanakan tindakan yang berkaitan
dengan penjajagan kemungkinan tindakan dan memeriksa kendala-
kendala.
Studi pendahuluan dilakukan satu minggu pada bulan september 2013.Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pengamatan berkaitan
dengan “Wujud benda (IPA)”. Selanjutnya peneliti mendiskusikan
hasil perolehan pengamatan bersama guru lain sebagai observer, dari
hasil pengamatan diperoleh identifikasi dan rumusan hambatan-
hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran serta
rumusan alternatif tindakan yang sekiranya dapat dilakukan dalam
memecahkan hambatan-hambatan itu. Hasil pengamatan menunjukkan
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 14/33
14
bahwa kegiatan pembelajaran lebih menitik beratkan pada hasil/target
daripada proses. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan
mengadakan metode ceramah dan demontrasi yang dilakukan guru di
depan kelas tentang Wujud benda. Metode demonstrasi merupakan
salah satu metode yang biasa mengaktifkan siswa untuk mengikuti
pelajaran. Dalam pembelajaran akan memberikan pengalaman kepada
siswa tentang wujud benda sebagaimana yang terdapat dalam teori
belajar holistic
Strategi pembelajaran seperti di atas menurut pengamatan peneliti
sudah baik namun kurang optimal, kurang memberikan pengalaman dan
pemahaman kepada siswa.
Rincian kegiatan yang akan dilaksanakan pada pembelajaran siklus I
adalah sebagai berikut.
A. Kegiatan Awal (10 menit)
- menertibkan siswa, berdoa dan mengabsen siswa
a) Apersepsi
- Guru mengadakan Tanya jawab tentang kegiatan apa saja
yang dilakukan pada hari libur di rumah
- bertanya jawab dengan siswa tentang benda-benda apa saja
yang digunakan untuk membantu orang tua dirumah
b) Motivasi
- menyebutkan macam-macam benda padat dan cair yang ada
disekitar (dikelas,didapur,dan dikamar mandi)- menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti (40 menit)
- Siswa dibagi menjadi 5 kelompok
- Siswa menyiapkan benda padat dan cair seperti gelas, mangkok,
air, pensil
- Siswa memasukkan air kedalam gelas dan mangkuk
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 15/33
15
- Siswa mengamati serta mencatat apa yang terjadi setelah air
dimasukan ke mangkuk dan gelas
- Siswa melalukan demontrasi dengan benda cair (air) yang
dimasukkan kedalam gelas
- Siswa mengamati perubahan bentuk yang terjadi
- Siswa mencatat apa yang terjadi setelah air dimasukkan ke dalam
gelas
- Siswa melakukan demontrasi dengan memasukkan air kedalam
mangkuk
- Siswa mengamati perubahan bentuk yang terjadi
- Siswa mencatat apa yang terjadi setelah air dimasukkan kedalam
mangkuk
- Siswa mulai memasukkan pensil ke dalam gelas
- Siswa mengamati perubahan bentuk yang terjadi
- Siswa mencatat apakah pensil mengalami perubahan setelah
dimasukkan kedalam gelas
- Siswa melakukan diskusi secara berkelompok
- Siswa membacakan hasil diskusi dari kelompok masing-masing
- Siswa bersama guru membahas secara bersama-sama hasil
diskusi
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
- Siswa bersama-sama dengan guru Menyimpulkan materi yang
telah dibahas bersama
- Siswa diberikan tes akhir ( post tes ) oleh guru
- Guru Memeriksa hasil tes akhir
- Memberikan tindak lanjut menyeluruh siswa mengelompokkan
benda yang ada dirumah berdasarkan wujudnya
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 16/33
16
c. Pengamatan
Kegiatan pada siklus 1 ini dilakukan dengan menggunakan berbagai
teknik diantaranya observasi (pengamatan), catatan lapangan, dan
dokumentasi. Observasi dilakukan untuk mengamati latar kelas dan
aktivitas belajar mengajar yang dilakukan sehingga prilaku guru dan
siswa terpantau, dengan menggunakan format yang telah disediakan
adapun fokus observasi adalah penampilan guru selama mengajar dan
aktifitas siswa selama belajar. Observasi dilakukan secara bersama-
sama secara kolaboratif oleh pelaksana dan observer. Catatan lapangan
pada dasarnya berisi deskripsi atau paparan tentang latar kelas danaktvitas pembelajaran. Catatan terutama tentang interksi belajar
mengajar baik guru-siswa maupun siswa-siswa. Daluninjung,S.Pd.
mencatat temuannya untuk dimusyawarahkan dengan praktisi demi
perbaikan pada siklus selanjutnya apabila ditemukan hasil yang kurang
memuaskan.
Untuk memperoleh konsep kualifikasi yang tepat dilakukan kegiatan
wawancara dengan tujuan untuk memperoleh kejelasan yang berkaitan
dengan temuan-temuan yang diperoleh pada saat observasi dan
pencatatan di kelas. Wawancara dilakukan peneliti kepada guru
berkaitan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran wujud benda.
Analisis data dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi
dan mengelompokan, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan
data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna.
Analisis data juga dapat dilakukan dengan mengacu pada prinsip on-
going analysis. Data hasil pengamatan berupa perilaku empirik dan
hasil kerja siswa dikumpulkan, dipilah sesuai dengan fokus yang telah
ditetapkan, data yang tidak relevan direduksi, data didiskusikan,
dimaknai, dan digunakan sebagai dasar tindakan. Selanjutnya dilakukan
penafsiran data dan penarikan kesimpulan.
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 17/33
17
Penganalisisan data dilakukan dengan cara:
1. Menginventarisasi data, yaitu mengumpulkan data yang ada, antara
lain: catatan orientasi lapangan, lembar observasi setiap tindakan,
dan pembelajaran wujud benda
2. Mengelompokan data yang ada berdasarkan fokus yang diobservasi
pada setiap tindakan
3. Menganalisis data yaitu memeriksa dan menafsirkan data yang ada.
Penganalisisan data dilaksanakan dengan menyusun rambu-rambu
analisis yang didasarkan pada kriteria dengan indikator, ciri deskriptor,
dan kualifikasi yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan dilakukan dengan mengamati dan mencatat pembelajaran
wujud benda yang dilakukan siswa, membandingkannya dengan
kriteria proses yang tercantum dalam rambu-rambu analisis dan
selanjutnya melakukakan pemaknaan. Adapun pemeriksaan keabsahan
data dilakukan melalui verifikasi terhadap temuan data.
d. Refleksi
Setelah dilakukan pengamatan pelaksana dan observer melakukan
refleksi atau evaluasi diri terhadap pembelajaran untuk siklus 1 yang
telah dilaksanakan, pada tahap ini hasil observasi berupa data proses
maupun data hasil dikumpulkan dan dianalisis. Dalam analisis data,
peneliti melihat catatan lapangan, lembar observasi, dan rencana
pembelajaran sejauh mana instrumen sudah memenuhi pembelajaran
yang diharapkan. Bila ditemukan kekurangan dalam kegiatan pembelajaran pada suatu siklus maka dilaksanakan perfleksian
sehingga dapat ditemukan cara untuk memperbaikinya. Hasil refleksi
ini digunakan sebagai landasan untuk melakukan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran di siklus berikutnya. Dalam kegiatan
pengumpulan menggunakan table seperti dibawah ini.
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 18/33
18
Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat tentang pembelajaran
siklus kesatu diperoleh hasil refleksi :
No Permasalahan Perbaikan
1. Tidak semua siswa memilikikesiapan menerima materi.
guru mengkondisikan kelasdiawal pembelajaran
2. Pengunaan alat peraga yang
kurang.
Guru Menggunakan alat
peraga yang dibutuhkan
3. Bimbingan pada setiap kegiatan
pembelajaran
Guru akan lebih membimbing
anak dalam kegiatan
pembelajaran
2. Pembelajaran Siklus kedua
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus kedua didasarkan pada hasil
refleksi yang dilakukan pada siklus kesatu. Pada siklus kedua perencanaan
tidak terlalu beda dengan pembelajaran siklus kedua, hanya pada siklus
kedua ini guru lebih memaksimalkan alat peraga melalui metode demontrasi
sehingga anak mempunyai pengalaman langsung yang pada akhirnya akan
menimbulkan masa ingat yang lebih lama (retention spam) dan lebihmemberikan bimbingan dalam setiap kegiatan baik secara individual,
klasikal maupun kelompok.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 31 oktober 2013
dengan lebih memaksimalkan pada media gambar dan alat peraga melalui
metode demonstrasi yang menunjukan bentuk benda cair dan benda padat
yang ada disekitar kita Adapun rincian pelaksanaan kegiatan pembelajaran
siklus kedua adalah:
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 19/33
19
A. Kegiatan Awal (10 menit)
- menertibkan siswa , berdoa dan mengabsen siswa
a) Apersepsi
- Guru bercerita tentang wujud benda yang ada disekitar dan
kegunannya dalam kehidupan sehari hari dan perubahan wujud
benda
- Menunjukkan gambar-gambar benda padat dan cair yang ada
disekitar
b) Motivasi
- Menjelaskan perubahan wujud benda padat dan cair yang ada di
kehidupan sehari-hari
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti (40 menit)
- Siswa dibagi menjadi lima kelompok
- Siswa melakukan demontrasi secara berkelompok tentang benda padat
dan cair
- Siswa menyiapkan benda padat dan cair (es batu dan baskom)
- Siswa diberikan petunjuk oleh guru tentang percobaan yang akan
dilakukan
- Siswa beserta kelompok mendemontrasikan perubahan wujud benda
- Siswa dan kelompoknya mulai memasukkan es batu kedalam baskom
- Siswa mengamati es batu yang ada dibaskom
- Siswa mencatat perubahan yang terjadi setelah es batu didiamkan
diruangan terbuka
- Siswa melakukan diskusi secara berkelompok
- Siswa membacakan hasil diskusi dari kelompok masing-masing
- Siswa bersama guru membahas secara bersama-sama hasil diskusi
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
- Menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama
- Membuat rangkuman tentang wujud benda
- Mengadakan tes akhir ( post tes )
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 20/33
20
- Memeriksa hasil tes akhir
- Memberikan tindak lanjut menyeluruh siswa diberi pr untuk
melakukan percobaan benda yang ada dirumah berdasarkan wujudnya
misalnya membuat es batu dari air dimasukkan ke plastic dan
dimasukan ke kulkas
c. Pengamatan
Proses pengamatan pada siklus kedua tidak berbeda dengan siklus kesatu,
karena menggunakan format yang sama dan dilakukan oleh orang yang sama
pula. Pada pengamatan siklus kedua dalam pengamatan penampilan guru
ditekankan pada penggunaan alat peraga, metode dan bimbingan yang
dilakukan oleh guru. Dalam kegiatan pengamatan ini diamati apakah semua
indicator yang tidak muncul pada siklus 1 dan direncanakan akan
dilaksanakan pada siklus 2 sudah muncul dan apakah partisipasi anak dalam
belajar meningkat pada saat perbaikan siklus 2.
Hal ini melihat perkataan media tidak selalu identik dengan “mahal” atau
memerlukan “listrik” karena media dapat dibedakan berdasarkan
keadaannya menjadi canggih (sophisticate media) dan media sederhana
( simple media). Dengan melakukan demontrasi biasanya dilakukan untuk
menguji kebenaran dan teori yang telah dipelajari atau untuk membuktikan
bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya benar atau tidak, sehingga
didapatkan sebuah kesimpulan, dan peserta mempunyai keterampilan untuk
menyampaikan hasil pengamatan.
d. Refleksi
Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus kedua peneliti bersama observer
melakukan refleksi. Dibawah ini disajikan hasil refleksi siklus kedua.
No keadaan siklus I langkah yang sudah dilaksanakan
1. Tidak semua siswa memiliki
kesiapan menerima materi.
guru sudah mengkondisikan siswa
pada situsi belajar yang kondusif.
2. Pengunaan alat peraga yang
kurang.
Guru Menggunakan alat peraga
yang dibutuhkan secara baik.
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 21/33
21
3. Bimbingan pada setiap
kegiatan pembelajaran
Guru sudah melaksanakan proses
bimbingan secara maksimal.
4. Nilai belajar siswa masih ada
yang kurang dari 60
Semua anak sudah mempunyai
nilai dari 60 keatas.
Hal-hal unik : ada siswa yang salah mengambil contoh wujud benda,
diperintahkan mengambil wujud benda padat dia mengambil contoh wujud
benda cair yang ada dalam gelas.
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 22/33
22
BAB IV
HASIL PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Perbaikan
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 oktober 2013
direncanakan menggunakan alat peraga wujud benda padat dan cair
(batu, sirop, gelas, mangkok, dan air, buku, penggaris, pensil) dalam
pembelajaran. Dengan alat peraga tersebut anak memiliki pengalaman
secara langsung tentang wujud benda.
Perencanaan siklus 1
- siswa dibagi menjadi lima kelompok
- Siswa melakukan demontrasi
- Siswa melakukan diskusi secara berkelompok
- Siswa melaporkan hasil diskusi dan dibahas secara klasikal
- Menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama
- Mengadakan evaluasi akhir
b. Pelaksanaan
Pembelajaran Siklus I dilaksanakan dengan menggunakan metode
ceramah dan demontrasi Wujud benda walaupun masih didapat anak
yang belum memahami tentang wujud benda dan masih ada anak
yang memiliki nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
Siswa memerlukan bimbingan guru yang maksimal dalam kegiatan
pembelajaran agar siswa lebih aktif. Hal tersebut tergambar pada hasil
evaluasi pembelajaran siklus I mata pelajaran IPA kelas II
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 23/33
23
c. Pengamatan
Sementara peneliti melaksanakan pembelajaran siklus I, teman
sejawat yang bertindak sebagai observer melakukan tugasnya yaitu
melaksanakan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran. Pada
siklus I keaktifan siswa dalam pembelajaran sudah meningkat,
walaupun masih ditemukan anak yang mendapat nilai dibawah 60 hal
tersebut disebabkan karena bimbingan guru belum maksimal
diberikan. Hasil pengamatan yang dilakukan observer dicatat secara
obyektif dalam format yang telah disepakati oleh peneliti dan
observer. Format pengamatan mengakomodir aktifitas siswa dalam pembelajaran dan penampilan guru peneliti selama melaksanakan
pembelajaran.
d. Refleksi
Dari hasil pengamatan dan nilai belajar siswa diperoleh kelebihan dan
kekurangan yang terdapat pada pembelajaran siklus I. kelebihan pada
siklus I, yaitu semua siswa siap menerima materi pembelajaran, sudah
menggunakan alat peraga dalam pembelajaran. Sedangkan
kekurangan yang masih ada pada siklus I adalah guru belum
maksimal melakukan bimbingan sehingga nilai belajar siswa belum
terlalu baik, masih diperoleh nilai siswa dibawah 60. Penggunaan alat
peraga dapat menambah minat belajar anak dan bimbingan guru
memberikan peranan bagi keberhasilan dan kegagalan proses
pembelajaran. Metode ceramah dan demontrasi saja membuat anakmerasa jenuh sehingga diperlukan media gambar agar anak tertarik
dengan melihat gambar.
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 24/33
24
Tabel 1
DATA NILAI IPA SISWA KELAS II SDN 4 PONCOWATI
PERBAIKAN SIKLUS I
Table 1 dari 4.1 data nilai siswa kelas 2 SDN 4 Poncowati siklus 1
D
a
r
i
No No. absen Nilai Tes Akhir Siswa keterangan
1. 1. 50 Tidak tuntas
2. 2. 60 Tuntas
3. 3. 40 Tidak tuntas
4. 4. 50 Tidak tuntas
5. 5. 50 Tidak tuntas
6. 6. 60 Tuntas
7. 7. 40 Tidak tuntas
8. 8. 40 Tidak tuntas9. 9. 80 Tuntas
10. 10. 50 Tidak tuntas
11. 11. 50 Tidak tuntas
12. 12. 50 Tidak tuntas
13. 13. 60 Tuntas
14. 14. 50 Tidak tuntas
15. 15. 50 Tidak tuntas
16. 16. 60 Tuntas
17. 17. 40 Tidak tuntas
18. 18. 50 Tidak tuntas
19. 19. 50 Tidak tuntas
20. 20. 50 Tidak tuntas
21. 21. 60 Tuntas
22. 22. 60 Tuntas
23. 23. 60 Tuntas
24. 24. 50 Tidak tuntas
25 25 50 Tidak tuntas
26 26 70 Tuntas
27 27 40 Tidak tuntas
28 28 50 Tidak tuntas
29 29 60 Tuntas30 30 50 Tidak tuntas
31 31 50 Tidak tuntas
32 32 50 Tidak tuntas
33 33 50 Tidak tuntas
34 34 50 Tidak tuntas
35. 35. 50 Tidak tuntas
Rata-rata 45,42
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 25/33
25
hasil tes tertulis diatas siswa yang mendapatkan nilai 80 ada 1 orang
(3%), nilai 70 ada 1 orang (3%), nilai 60 ada 8 orang (23%), nilai 50
ada 20 orang (57%) dan nilai 40 ada 5 orang (14%) Pembelajaran
siklus I dengan penerapan metode ceramah dan demontrasi pada
materi wujud benda. Siswa sudah terlibat dalam pembelajaran,
walaupun masih ada anak yang mendapat nilai dibawah 60 karena
bimbingan guru belum maksimal. Hal tersebut memerlukan adanya
pembelajaran siklus selanjutnya.
Tabel 2
Pencapaian Nilai Siklus 1
Table 2 dari 4.1 tabel pencapaian nilai
Siklus ke 1
No. Jumlah siswa Nilai Pencapaian Persentase
1 5 40 14%
2 20 50 57%
3 8 60 23%
4 1 70 3%
5 1 80 3%
LEMBAR OBSERVASI METODE DEMONTRASI
5
20
8
1 1
0
5
10
15
20
25
40 50 60 70 80
siklus 1
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 26/33
26
NO Kegiatan Demontrasi Keterangan
1 Peranan siswa dalam pengamatan benda
2 Dapat menyebutkan jenis benda
3 Dapat membedakan benda padat dan cair
4 Dapat mengetahui kegunaan benda padat dan cair
5 Dapat mengetahui perubahan benda padat dan cair
2. Siklus II
a. Perencanaan
Dalam perencanaan siklus II, hasil refleksi siklus I menjadi dasar
dalam penentuan perencanaan pembelajaran siklus II. Pada siklus II
direncanakan penggunaan media gambar ,dan metode demontrasi
dengan menggunakan alat peraga yang ada di lingkungan sekitar dan
mudah didapat serta memaksimalkan bimbingan guru dalam
pembelajaran dan pengerjaan berbagai tugas yang diberikan oleh guru.
Perencanaan Siklus II
- siswa dibagi menjadi lima kelompok
- Siswa melakukan demontrasi
- Siswa melakukan diskusi secara berkelompok
- Siswa melaporkan hasil diskusi dan dibahas secara klasikal
- Menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama
- Mengadakan evaluasi akhir
b. Pelaksanaan
Pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 31
Oktober 2013, dengan menggunakan alat peraga serta bimbingan yang
lebih optimal dalam proses pembelajaran didapatkan perubahan pada
materi wujud benda siswa memahami wujud benda dan anak memiliki
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 27/33
27
nilai ≥ 60. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran lebih terlihat
aktif .
c. Pengamatan
Pengamatan siklus II tidak berbeda dengan siklus I, karena proses
pengamatan pembelajaran dilakukan oleh orang yang sama yaitu ibu
daluningjung, juga menggunakan format yang sama pula. Pada siklus
kedua penggunaan alat peraga aktif dan menarik minat belajar siswa
serta alat-alat yang dipergunakan dikenal oleh anak. Proses pemberian
bimbingan dalam melaksanakan Percobaan wujud benda terlihat lebih
optimal.
d. Refleksi
Setelah pembelajaran dan pengamatan siklus II dilaksanakan, peneliti
dan observer berdiskusi membahas keberhasilan dan kegagalan
pembelajaran siklus II. Pada siklus kedua dengan penggunaan metode
demontrasi, penggunaan alat peraga yang ada dilingkungan dan media
gambar, dan bimbingan guru yang maksimal terjadi perubahan yang
cukup signifikan baik keaktipan siswa maupun hasil bel;ajar siswa.
Pada siklus II tidak ada anak yang mendapat nilai kurang dari 60
sehingga tidak perlu diadakan siklus selanjutnya.
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 28/33
28
Tabel 3
DATA NILAI IPA SISWA KELAS II SDN 4 PONCOWATI
PERBAIKAN SIKLUS II
Tabel 3 dari 4.1 data nilai IPA siswa kelas II siklus II
D
a
r
i
No No. absen Nilai Siswa keterangan
1. 1. 70 tuntas
2. 2. 90 tuntas
3. 3. 60 tuntas
4. 4. 70 tuntas
5. 5. 100 tuntas
6. 6. 70 tuntas
7. 7. 60 tuntas
8. 8. 60 tuntas
9. 9. 90 tuntas
10. 10. 70 tuntas
11. 11. 60 tuntas
12. 12. 70 tuntas
13. 13. 90 tuntas
14. 14. 60 tuntas
15. 15. 70 tuntas
16. 16. 60 tuntas
17. 17. 60 tuntas18. 18. 70 tuntas
19. 19. 70 tuntas
20. 20. 60 tuntas
21. 21. 70 tuntas
22. 22. 80 tuntas
23. 23. 70 tuntas
24. 24. 60 tuntas
25 25 70 tuntas
26 26 90 tuntas
27 27 60 tuntas
28 28 60 tuntas
29 29 70 tuntas
30 30 80 tuntas
31 31 70 tuntas
32 32 60 tuntas
33 33 60 tuntas
34 34 60 tuntas
35. 35. 60 tuntas
Rata-rata 69,42
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 29/33
29
hasil tes tertulis diatas siswa yang mendapat nilai 100 ada 1 orang
(3%), nilai 90 ada 4 orang (11%), nilai 80 ada 2 orang (6%), nilai 70
ada 13 orang (37%), dan nilai 60 ada 15 orang (43%), Pada siklus
kedua menggunakan alat peraga yang berbeda dengan siklus I, dan
bimbingan guru dimaksimalkan dengan menggunakan media gambar
terjadi perubahan yang cukup menggembirakan. Anak antusias dan
mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik serta
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Tabel 4
Pencapaian Nilai Siklus 2
Table 4 dari 4.1 tabel pencapaian nilai siklus 2
Siklus ke 2
No. Jumlah siswa NilaiPencapaian
Persentase
1 15 60 43%
2 13 70 37%
3 2 80 6%
4 4 90 11%5 1 100 3%
15
13
2
4
1
60 70 80 90 100
0
2
4
6
8
10
12
14
16
siklus 2
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 30/33
30
LEMBAR OBSERVASI METODE DEMONTRASI
NO Kegiatan Demontrasi Keterangan
1 Peranan siswa dalam pengamatan benda2 Dapat menyebutkan jenis benda
3 Dapat membedakan benda padat dan cair
4 Dapat mengetahui kegunaan benda padat dan cair
5 Dapat mengetahui perubahan benda padat dan cair
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
4.2.1 Siklus 1
Dari perolehan hasil tes tertulis siklus 1 dalam pembelajaran pertama
dari 35 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM ada 25 siswa atau 71
% belum mencapai ketuntasan yang telah ditentukan. Dari pengamatan
observer pada saat guru melakukan percobaan dan melakukan diskusi,
guru menemukan hanya ada beberapa anak yang kelihatan bingung dan
berlari kesana kemari karena belum mengerti perbedaan antara benda
padat dan cair, anak cenderung merasa jenuh dan bosan karena
pelajarannya kurang menyenangkan, kurang adanya media gambar yang
bisa membuat anak jadi tertarik untuk melihat dan mengamati pelajaran
mungkin pada saat itu ada beberapa anak yang belum paham petunjuk
yang telah diberikan tetapi mereka takut untuk bertanya sehingga mereka
kelihatan pasif. Padahal guru sudah berusaha menciptakan suasana yang
menyenangkan bagi peserta didiknya dengan cara berkeliling untukmengetahui kesulitan apa yang dialami siswa dan pada saat demontrasi
siswa yang telah menemukan jenis benda padat dan cair lalu dimasukkan
kedalam media gelas, mangkok, botol dan lucunya ternyata masih ada
siswa yang disuruh memasukkan benda padat malah siswa tersebut
memasukkan benda cair sehingga guru membantu siswa tersebut untuk
bisa membedakan antara benda cair dan padat dan setelah demontrasi
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 31/33
31
dilakukan maka selanjutnya siswa berdiskusi. setelah selesai guru
memberikan umpan balik atau kesimpulan dari pembelajaran.
4.2.2 Siklus 2
Dari perolehan hasil tes tertulis siklus 2 dalam pembelajaran dari 35
siswa yang mendapat nilai dibawah KKM tidak ada atau 0% dari
pengamatan observer pada saat guru mendemontrasikan, anak sudah
mampu membedakan antara benda padat dan cair dan bisa
mendemontrasikan secara bersama-sama dengan kelompoknya setelah
guru memberikan contoh demontrasi siswa dan kelompoknya sudah
mampu mempraktekkan dengan benar bagaimana perubahan wujud
benda dari padat ke cair misalnya seperti es yang dibiarkan mencair dan
siswa dengan kelompoknya mencatat perubahan wujud dari es yang
mencair dan siswa diberikan tugas rumah yaitu melakukan demontrasi
sederhana yaitu siswa mendemontrasikan tentang perubahan wujud zat
dari cair ke padat yaitu demontrasi membuat es batu dirumah , pertama-
tama siswa memasukkan air putih biasa yang ada didalam teko air lalu
siswa memasukkan air kedalam plastik dan diikat dengan karet gelanglalu siswa memasukkan air yang sudah diplastikkan kedalam kulkas atau
lemari es dan besokknya siswa mengamati perubahan yang terjadi
setelah itu siswa mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi dan
mendiskusikan bersama teman-teman sekelompoknya sehingga pada
siklus kedua ini guru sudah mampu memberikan pembelajaran dengan
cukup baik dan murid-murid juga sangat senang karena diperlihatkan
gambar-gambar benda padat dan cair yang ada disekitar sehinggamenarik minat siswa untuk memperhatikan dan siswa tidak merasa jenuh
siswa berdiskusi.setelah selesai guru memberikan umpan balik atau
kesimpulan dari pembelajaran.
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 32/33
32
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
5.1 Simpulan
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan:
Bahwa penggunaan metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA kelas II SDN 4 Poncowati Kecamatan
Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah Tahun Ajaran 2013/2014. Pada
siklus 1 menunjukkan bahwa 29 % (10 siswa) siswa sudah mendapat nilai
diatas KKM dan 71 % (25 siswa) yang mendapat dibawah KKM maka guru
mengadakan perbaikan disiklus 2 dan pada siklus 2 yang mendapat nilai diatas
KKM adalah 100 % (35 siswa) dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM
adalah 0% (0 siswa) maka guru tidak perlu mengadakan perbaikan
pembelajaran karena sudah memenuhi target pembelajaran.
5.2 Saran dan Tindak Lanjut
Dari hasil penelitian kelas ini kami memberikan saran dan tindak lanjut
sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar hendaknya guru dalam mengajar lebih
mengembangkan kreativitas termasuk dalam memilih metode
pembelajaran
2. Menggunakan metode demontrasi untuk menarik perhatian siswa dalam
belajar
3. Benda kongrit sebagai media pembelajaran secara langsung dapat
meningkatkan pemahaman siswa
4. Melibatkan siswa secara aktif dalam penugasan metode demontrasi
5. Kegiatan pembelajaran melibatkan seluruh siswa dan menimbulkan
keberanian siswa untuk bertanya pada hal-hal yang belum dikuasai
7/22/2019 BAB 1, BAB 2, BAB 3, PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) JUDUL PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IL…
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-bab-2-bab-3-pemantapan-kemampuan-profesional-pkp-judul-peningkatan 33/33
6. Guru berkolaborasi dengan teman sejawat untuk meningkatkan hasil
belajar dalam proses belajar mengajar
7. Lakukan PTK jika mengalami masalah dalam pembelajaran