program pasca sarjana (pps) upi · 2019. 5. 14. · kemampuan mengajar/pkm (pdgk4209),teknik...

49
i Laporan Penelitian KESIAPAN MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA UNTUK MENULIS KARYA ILMIAH SEBAGAI PRASYARAT KELULUSAN STUDI Oleh: Susi Puspitasari A.A. Ketut Budiastra Zainuddin FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA 2012

Upload: others

Post on 27-Mar-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

i

Laporan Penelitian

KESIAPAN MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA

UNTUK MENULIS KARYA ILMIAH SEBAGAI

PRASYARAT KELULUSAN STUDI

Oleh:

Susi Puspitasari

A.A. Ketut Budiastra

Zainuddin

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2012

Page 2: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

i

LEMBAR PENGESAHAN

USULAN PENELITIAN MADYA BIDANG KEILMUAN

UNIVERSITAS TERBUKA

1. a. Judul Penelitian : Kesiapan Mahasiswa S1 PGSD Universitas Terbuka untuk

Menulis Karya Ilmiah sebagai Prasyarat Kelulusan Studi

b. Bidang Penelitian : PTJJ

c. Klasifikasi Penelitian : Madya

2. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap & Gelar : Dra. Susy Puspitasari

b. NIP : 196608051989032003

c. Golongan Kepangkatan : III/c

d. Jabatan Akad Fakultas : Lektor/ Pusmintas

dan Unit Kerja

e. Program Studi : S1 PGSD

3. Anggota Peneliti

a. Jumlah : Dua (2) orang

b. Nama dan Unit Kerja : Dr. AA Ketut Budiastra, M.Ed/PPs

c. Program Studi : S1 PGSD

d. Nama : Drs. Zainuddin

e. Unit : PAU-PPAI

4. a. Periode Penelitian : Tahun 2012

b. Lama Penelitian : 9 (Sembilan bulan)

5. Biaya Penelitian : Rp20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah)

6. Sumber Biaya : UT

7. Pemanfaatan Hasil Penelitian : Seminar/Artikel Jurnal

Pondok Cabe, 29 Februari 2012

Mengetahui, Ketua Peneliti,

Dekan FKIP-UT

Drs. Udan Kusmawan, M.A., Ph.D Dra. Susy Puspitasari

NIP 19690405 199403 1 002 NIP 196608051989032003

Menyetujui, Menyetujui,

Ketua LPPM Kepala PAU-PPI/PUSLITGASIS

Dewi Artati Padmo Putri, Ph.D Dr. R. Benny A. Pribadi, M.A

NIP 19610724 198710 2 001 NIP 19610509 198703 1 001

Page 3: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

ii

KESIAPAN MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA

UNTUK MENULIS KARYA ILMIAH SEBAGAI

PRASYARAT KELULUSAN STUDI

Susi Puspitasari

A.A. Ketut Budiastra

Zainuddin

[email protected]

Universitas Terbuka

Abstrak

Dengan dikeluarkannya Edaran Dirjen Dikti Nomor 152/E/T2012 tertanggal 27

Januari 2012 tentang Publikasi Karya Ilmiah, telah menimbulkan pro dan kontra di

kalangan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Sebagian dari mereka mendukung dikeluarkannya edaran tersebut. Sementara itu,

sebagian lagi merasa keberatan apabila edaran itu diberlakukan. Terlepas dari pendapat

pro dan kontra terhadap edaran Dirjen Dikti tersebut, perlu dikaji kesiapan mahasiswa,

khususnya kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD UT untuk menghasilkan sebuah karya

ilmiah. Sampai dengan tahun 2012, mahasiswa Program S1 PGSD merupakan bagian

terbesar dari mahasiswa UT. Jumlah mahasiswa aktif Program Pendidikan Dasar

(Pendas) pada masa registrasi 2012.1 adalah sebanyak 446.665 orang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD

UT untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah. Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Program S1 PGSD UT semester 10. Sampel diambil dengan menggunakan

teknik purposive sampling. Sampel penelitian meliputi mahasiswa sebanyak 103 orang

yang berasal dari tiga (3) UPBJJ, yaitu UPBJJ-UT Jakarta, Serang, dan Bogor. Selain itu,

juga dilakukan wawancara dengan dua (2) orang tutor, satu (1) orang pengelola di

UPBJJ, dan dua (2) orang pengelola Program S1 PGSD di FKIP-UT berkenaan dengan

kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah sebagai

salah satu persyaratan kelulusan studi mereka. Penelitian ini direncanakan mulai dari

Februari s.d. Maret 2012 dan mulai dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan

Desember 2012.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: (1)

Struktur kurikulum dengan berbagai kompetensi dan keterampilan yang dilatihkan

kepada para guru, dirasakan sangat menunjang kesiapan mereka untuk menulis atau

menghasilkan sebuah karya ilmiah; (2) Tugas-tugas dalam tutorial tatap muka (TTM)

dirasakan sangat bermanfaat oleh guru/mahasiswa untuk menulis dan menghasilkan

sebuah karya ilmiah; (3) Berbagai produk tutorial khususnya laporan PTK, PKP,

Penulisan Karya Ilmiah sangat membantu para guru untuk menulis dan menghasilkan

sebuah karya ilmiah. Namun demikian, tugas-tugas atau produk-produk tadi akan lebih

terasa manfaatnya apabila ada kewajiban bagi mereka untuk membuatnya; (4) Berbagai

kendala masih dialami oleh para guru dalam menulis karya ilmiah antara lain

keterbatasan wawasan; waktu untuk menulis; minimnya referensi; terbatasnya waktu

Page 4: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

iii

bimbingan; kekurangjelasan materi yang disampaikan tutor; kesulitan untuk menemukan

ide/bahan yang akan ditulis, belum terampil dalam menulis. Selain itu, sebagian dari

mereka merasa kurang terampil dalam mengoperasikan komputer untuk mendukung

dalam penulisan karya ilmiah; (5) Kesulitan untuk memulai menulis KI, kesulitan untuk

menemukan ide/bahan yang akan ditulis, terbatasnya kemampuan untuk menggunakan

internet, serta minimnya dukungan sarana dan prasarana untuk menulis karya ilmiah, juga

dirasakan sangat menghambat mereka untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya

ilmiah; dan (6) Kesulitan untuk memulai menulis KI, kesulitan untuk menemukan

ide/bahan yang akan ditulis, terbatasnya kemampuan untuk menggunakan internet, serta

minimnya dukungan sarana dan prasarana untuk menulis karya ilmiah, juga dirasakan

sangat menghambat mereka untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah.

Berdasarkan kesimpulan tadi, dari hasil kajian ini dapat disarankan beberapa hal

sebagai berikut: (1) Agar kemampuan untuk menulis dan untuk menghasilkan sebuah

karya ilmiah menjadi proses pembiasaan bagi mereka, maka pemenuhan kewajiban bagi

mereka untuk menghasilkan tugas-tugas setelah mengikuti tutorial tatap muka (TTM)

antara lain tugas-tugas matakuliah PTK, PKP, Penulisan Karya Ilmiah perlu lebih

diintensifkan dan diberikan bimbingan serta arahan yang memadai; dan (2) Agar dapat

menghasilkan sebuah karya ilmiah yang bermutu, maka tutor juga perlu dibekali dengan

kemampuan yang memadai agar dapat melaksanakan proses pembimbingan dengan baik.

Kata-kata kunci: kesiapan mahasiswa, edaran Dirjen Dikti, karya ilmiah

Page 5: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... ii

ABSTRAK ................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................... 6

A. Program Penyetaraan Guru Sekolah Dasar (PGSD).................................. 6

B. Standar Kompetensi Guru SD................................................................... 7

C. Penyelenggaraan Program PGSD Melalui PTJJ di Indonesia .................. 9

D. Karakteristik Karya Ilmiah untuk Program S1 PGSD UT ....................... 13 E. Kerangka Berpikir ................................................................................... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... … 18

A. Desain Penelitian ...................................................................................... 18

B. Populasi dan Sampel ….............................…………………….……...… 19

C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 19

D. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian ........................................................... 20

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data .............................. 21

F. Teknik Analisis Data …………………………………………………... 21

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN .............................................................. 23

A. Pendapat Mahasiswa Terhadap Kurikulum Program S1 PGSD UT …... 24

B. Manfaat TTM dalam Penulisan Karya Ilmiah ..... .................................... 29

C. Pengalaman Responden dalam Penulisan Karya Ilmiah .......................... 31

D. Faktor-faktor Pendukung Penulisan Karya Ilmiah ……………………... 33

E. Kendala-kendala Dalam Penulisan Karya Ilmiah ………………………. 34

F. Analisis dan Pembahasan ……………………………………….…..… 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 39

A. Kesimpulan ............................................................................................. 39

B. Saran ........................................................................................................ 40

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 41

Page 6: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

1

KESIAPAN MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA

UNTUK MENULIS KARYA ILMIAH SEBAGAI

PRASYARAT KELULUSAN STUDI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awal tahun 2012, Dirjen Dikti mengeluarkan edaran dengan Nomor

152/E/T2012 tertanggal 27 Januari 2012 tentang Publikasi Karya Ilmiah. Surat edaran ini

ditujukan kepada Rektor/Ketua/Direktur Perguruan Tinggi di Indonesia yang intinya

terhitung mulai kelulusan setelah Agustus 2012 diberlakukan ketentuan sebagai berikut:

(1) Untuk lulus program Sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal

ilmiah; (2) untuk lulus program Magister harus telah menghasilkan makalah yang terbit

pada jurnal ilmiah nasional diutamakan yang terakreditasi Dikti; (3) Untuk lulus program

Doktor harus telah menghasilkan makalah yang diterima untuk terbit pada jurnal

internasional, (Dirjen Dikti, 2012). Latar belakang dikeluarkannya Edaran Dirjen Dikti

tersebut karena jumlah karya ilmiah dari perguruan tinggi di Indonesia masih sangat

rendah dibandingkan dengan jumlah karya ilmiah dari perguruan tinggi di Malaysia yang

terbit pada jurnal internasional (Haluan Kepri Batam, 2012).

Dengan dikeluarkannya Edaran Dirjen Dikti tersebut menimbulkan pro dan kontra

di kalangan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Sebagian dari mereka mendukung dikeluarkannya edaran tersebut. Sementara itu,

Page 7: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

2

sebagian lagi merasa keberatan apabila edaran itu diberlakukan. Bahkan Asosiasi

Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) akan menggugat Surat Edaran Dirjen Dikti

tersebut ke Mahkamah Agung (MA). Ada beberapa alasan yang mengemuka antara lain

jika Surat Edaran itu diberlakukan justru akan menimbulkan banyak masalah karena akan

muncul berbagai jurnal abal-abal yang dibuat hanya untuk memenuhi kepentingan sesuai

edaran tersebut (Kompas.com, 2012). Berbeda halnya dengan salah satu pimpinan

perguruan tinggi di Batam, Fakultas Teknik (FT) Universitas Raja Ali Haji (UMRAH)

yang menyambut baik surat edaran Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) tentang publikasi

karya ilmiah dalam jurnal menjadi syarat kelulusan mahasiswa perguruan tinggi. Hal ini

disebabkan karena FT UMRAH sudah menyiapkan mahasiswanya sejak jauh hari untuk

mempublikasikan hasil karya ilmiahnya dalam jurnal, (Haluan Kepri Batam, 2012).

Terlepas dari pendapat pro dan kontra terhadap edaran Dirjen Dikti, perlu dikaji

kesiapan mahasiswa, khususnya untuk mahasiswa Program S1 PGSD UT, untuk

menghasilkan sebuah karya ilmiah. Sampai dengan tahun 2012, mahasiswa Program S1

PGSD merupakan bagian terbesar dari mahasiswa UT. Jumlah mahasiswa aktif Program

Pendidikan Dasar (Pendas) pada masa registrasi 2012.1 adalah sebanyak 446.665 orang

dan sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa Program S1 PGSD. Jumlah mahasiswa

yang banyak ini akan membawa implikasi pada banyaknya artikel yang harus diterbitkan

per bulan, per minggu, bahkan per hari. Bila Surat Edaran Dirjen Dikti ini diberlakukan,

maka perlu dicarikan solusi agar mahasiswa dengan jumlah banyak tersebut dapat

diwadahi pemenuhan persyaratan untuk dapat menyelesaikan studi mereka di Program

Studi S1 PGSD.

Page 8: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

3

Dalam kurikulum Program S1 PGSD UT, terdapat beberapa matakuliah yang

bermuara langsung pada pembentukan kemampuan dan keterampilan mahasiswa untuk

dapat menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah. Matakuliah-matakuliah tersebut di

antaranya adalah matakuliah Penelitian Tindakan Kelas (IDIK4008), Pemantapan

Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407),

Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan Menulis

(PDGK4305), disamping matakuliah-matakuliah lainnya dalam struktur kurikulum

Program S1 PGSD. Pertanyaan umum yang muncul dalam kajian ini adalah ”Bagaimana

Kesiapan Mahasiswa Program S1 PGSD untuk Menulis Karya Ilmiah?”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa pertanyaan yang dapat diajukan,

yaitu sebagai berikut.

1. Dari sisi kurikulum, apakah kurikulum Program S1 PGSD yang berlaku saat ini sudah

sesuai dengan tuntutan agar mahasiswa dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah?

2. Bagaimanakah kesiapan mahasiswa S1 PGSD UT untuk menulis karya ilmiah?

3. Faktor-faktor apa saja yang mendukung kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD UT

untuk menulis Karya Ilmiah?

4. Kendala-kendala apa saja yang ditemui mahasiswa Program S1 PGSD UT untuk

dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah?

C. TUJUAN PENELITIAN

Page 9: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

4

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD

UT untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah. Lebih khusus penelitian ini bertujuan untuk

mengkaji hal-hal sebagai berikut.

1. Mengetahui kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD untuk menulis karya ilmiah.

2. Menentukan faktor-faktor yang mendukung kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD

untuk menulis karya ilmiah.

3. Mengetaui kendala-kendala apa saja yang ditemui mahasiswa Program S1 PGSD UT

untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah.

4. Untuk mengetahui kesesuaian kurikulum Program S1 PGSD yang berlaku saat ini

dengan tuntutan agar mahasiswa dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, praktisi

pendidikan, dan pengambil kebijakan.

1. Manfaat hasil penelitian bagi peneliti (researchers):

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi peneliti untuk

melakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang menentukan kesiapan

mahasiswa Program S1 PGSD untuk dapat menyusun sebuah karya ilmiah.

2. Manfaat hasil penelitian bagi praktisi pendidikan (practitioners):

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi mahasiswa

Program S1 PGSD maupun tutor Program S1 PGSD UT dalam usaha untuk

mengembangkan model atau contoh dalam tutorial maupun dalam tugas-tugas yang

Page 10: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

5

diberikan kepada mahasiswa agar mereka memiliki kompetensi yang diperlukan

untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah.

3. Manfaat hasil penelitian bagi pengambil kebijakan (policy makers):

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk perbaikan

kurikulum yang dapat membekali mahasiswa Program S1 PGSD agar dapat

menghasilkan sebuah karya ilmiah yang berkualitas dan memenuhi standar jurnal

yang telah ditentukan.

Page 11: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Program Penyetaraan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Program PGSD dikembangkan atas seperangkat kemampuan yang dipersyaratkan

di dalam melaksanakan tugas-tugas mengajar yang harus dikuasai oleh guru. Berkenaan

dengan hal itu, tujuan yang ingin diwujudkan melalui penyelenggaraan Program PGSD di

UT adalah menghasilkan guru SD yang memiliki kompetensi akademik, sosial, dan

profesional yang mampu bersaing secara global yang secara rinci menguasai kompetensi

berikut: (1) mengenal peserta didik secara mendalam; (2) menguasai bidang studi baik

disiplin ilmu maupun materi pembelajaran di SD; (3) mengelola pembelajaran yang

mendidik mencangkup merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, menilai proses

dan hasil belajar siswa serta memperbaiki pembelajaran berdasarkan hasil penilaian; dan

(4) mengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan, (Katalog UT, 2012).

Dengan mengacu pada tujuan yang diemban, Program S1 PGSD bertujuan untuk

meningkatkan kualifikasi guru SD, terutama yang berkaitan dengan peningkatan

kemampuan profesional. Sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dan tujuan program,

guru SD lulusan Program S1 PGSD diharapkan memiliki profil: (1) penguasaan bidang

keilmuan yang diajarkan di SD secara utuh, baik yang terkait dengan substansi maupun

metodologi keilmuan; (2) kemampuan menerapkan pengelolaan pembelajaran yang

mendidik di SD berdasarkan prinsip-prinsip etika, moral, dan keilmuan, serta

mempertanggungjawabkannya secara ilmiah; (3) kemampuan menganalisis dan

memecahkan permasalahan pendidikan di SD; (4) kemampuan menciptakan tatanan

Page 12: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

7

sosial budaya sekolah yang memungkinkan terjadinya proses pengembangan pribadi

siswa secara utuh; (5) kemampuan mengembangkan diri secara mandiri dan terus

menerus sehingga dapat mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta

berpikir dan bertindak sebagai sarjana pendidikan dasar; dan (6) mengelola dan

mengembangkan penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah dasar.

B. Standar Kompetensi Guru SD

Tilaar (1998) dalam laporan hasil evaluasi diri program S1 PGSD UT (2004)

menyatakan bahwa profil guru abad 21 yang profesional adalah guru yang mempunyai

dasar ilmu pengetahuan yang kokoh, memiliki kepribadian matang dan berkembang,

mempunyai keterampilan dalam membangkitkan motivasi peserta didik, dan serius

memperhatikan pengembangan profesinya secara berkesinambungan. Sebagai seorang

profesional, guru dituntut untuk memiliki kemampuan keilmuan yang kokoh.

Kemampuan ini tidak dapat diperoleh sekaligus, melainkan melalui pendidikan

berkelanjutan dan latihan-latihan khusus, antara lain melalui jenjang pendidikan sarjana.

Kondisi tersebut juga berlaku pada guru SD. Pandangan ini diperkuat oleh pernyataan

Joni (1992) dalam laporan yang sama menyatakan bahwa pendidikan guru SD

seyogianya dikembangkan sampai tingkat sarjana sehingga struktur ketenagaan yang

diperlukan untuk meningkatkan mutu layanan ahli di jenjang sekolah dasar dapat

dipenuhi.

Dalam Perpu No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)

pasal 29 ayat (2), disebutkan bahwa pendidik pada SD/MI, atau bentuk lain yang

sederajat harus memiliki: (a) kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat

Page 13: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

8

(D-IV) atau sarjana (S1); (b) latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan

SD/MI, kependidikan lain, atau psikologi; dan (c) sertifikat profesi guru untuk SD/MI.

Dalam Perpu yang sama, pasal 28 ayat (3), disebutkan bahwa kompetensi sebagai

agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak

usia dini meliputi: (a) Kompetensi pedagogik; (b) Kompetensi kepribadian; (c)

Kompetensi profesional; dan (d) Kompetensi sosial. Ketentuan tentang standar kualifikasi

akademik dan kompetensi guru juga diatur dalam Permen No. 16 Tahun 2007 dan

Permen No. 18 Tahun 2007.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik

yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian

mencakup kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,

menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi profesional adalah

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang

memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang

ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi sosial adalah kemampuan

pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta

didik, dan masyarakat sekitar (SNP, 2005).

Page 14: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

9

C. Penyelenggaraan Program PGSD Melalui PTJJ di Indonesia

Universitas Terbuka (UT), sampai saat ini merupakan PTJJ yang menawarkan

program-program pendidikan modus tunggal (Suparman dan Zuhairi, 2004). UT

menyelenggarakan pendidikannya melalui sistem belajar jarak jauh (SBJJ). Dalam SBJJ,

interaksi antara mahasiswa dengan dosennya ditandai dengan keterpisahan jarak secara

fisik. Pembelajaran dilaksanakan dengan mediasi bahan ajar, baik bahan ajar cetak

maupun non cetak. Karakteristik pembelajaran seperti ini menuntut mahasiswa untuk

memiliki kemandirian yang tinggi dalam belajar. Kemandirian disini artinya segenap

inisiatif dan ihtiar belajar sepenuhnya ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri.

Namun demikian, tidak semua mahasiswa secara cepat dapat mengadopsi konsep

belajar mandiri sebagai budaya mereka. Terlebih-lebih bagi mereka yang memiliki minat

dan kebiasaan membaca tidak terlalu tinggi, serta terbiasa dalam kultur belajar tatap

muka dan terbimbing. Dalam belajar mandiri, mahasiswa dituntut memiliki prakarsa

sendiri dalam mempelajari bahan belajar, mengerjakan Tugas Mandiri (TM),

memantapkan keterampilan dan menerapkan pengalaman belajarnya di lapangan dan

pekerjaan (Pedoman Penyelenggaraan PS S1 PGSD UT, 2004). Untuk mengatasi

beberapa kendala yang dihadapi mahasiswa, UT menyediakan berbagai layanan

akademik, di antaranya berupa tutorial tatap muka, khususnya mahasiswa program S1

PGSD. Tutorial ini dirancang agar dapat membantu mahasiswa dalam menguasai

kompetensi yang dipersyaratkan dari suatu matakuliah.

Program Studi (PS) S1 PGSD yang dibuka oleh UT pada masa registrasi 2002.1

ditujukan bagi para guru SD lulusan D II PGSD untuk meningkatkan wawasan akademik

Page 15: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

10

dan profesionalismenya dalam mengantisifasi peningkatan kualifikasi guru SD di masa

mendatang. Persyaratan masuk untuk PS S1 PGSD UT meliputi: (1) Lulusan D II PGSD

Guru Kelas (baik dari program pendidikan prajabatan maupun dalam

jabatan/penyetaraan) yang telah bekerja sebagai guru kelas di SD; (2) Berstatus Pegawai

Negeri Sipil (PNS); (3) Mendapat izin dari Kepala Sekolah tempat mengajar; dan 4)

Memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh pemberi beasiswa (untuk mahasiswa

penerima beasiswa), dalam Katalog UT (2004).

Program S1 PGSD UT dalam struktur organisasi UT berada di bawah tanggung

jawab Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), khususnya Jurusan Ilmu

Pendidikan. Program S1 PGSD merupakan program lanjutan dari program D-II PGSD.

Kedua program ini tidak terpisah tetapi menjadi satu dalam program PGSD yang

mencakup D-II dan S1 PGSD. Hal ini sesuai dengan surat Komisi Disiplin Ilmu

Pendidikan Nomor: 538/Skr/DPT-KDI.Pd/VII/2000 tertanggal 26 Juli 2000 kepada UT

tentang pembukaan Program S1 PGSD yang menyatakan bahwa calon mahasiswa

Program S1 PGSD harus memiliki ijazah D-II PGSD.

Namun demikian, dalam perkembangan selanjutnya calon mahasiswa yang

menjadi mahasiswa Program S1 PGSD dapat berasal atau berlatar belakang pendidikan:

(1) SGO/SPG/KPG/pendidikan guru yang sederajat/SLTA yang sederajat yang bertugas

sebagai guru kelas di SD; (2) Program D2 PGSD dari LPTK yang mendapat ijin dari

Ditjen Dikti Kemdikbud; (3) Program D2 Pendor untuk guru SD dari UT dan D2 PGTK

dari UT; atau (4) Program D2 PGMI/PGSDI dari perguruan tinggi negeri/swasta yang

mendapat ijin penyelenggaraan dari Kementerian Agama yang dibuktikan dengan

melampirkan foto kopi surat ijin tersebut, (Katalog Pendas UT, 2012).

Page 16: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

11

Untuk menjaga kualitas program, proses pembelajaran dalam bentuk tutorial

menjadi sangat penting. Dengan jumlah mahasiswa yang relatif besar, sedangkan jumlah

tutor yang tersedia di Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT terdistribusi tidak

merata dari sisi jumlah maupun kualitasnya. Untuk itu, telah diupayakan kerja sama

dengan berbagai pihak, terutama PTN setempat dalam penyediaan tenaga tutor yang

berkualitas. Konsep “tutorial” seringkali diterjemahkan sebagai “kuliah” dalam

pembelajaran tatap muka. Untuk mengantisifasi artikulasi yang kurang pas terhadap

konsep “tutorial”, FKIP-UT melakukan serangkaian pelatihan tutorial bagi dosen-dosen

dari perguruan tinggi tatap muka yang menjadi tutor di Program S1 PGSD UT. Kondisi

geografis Indonesia juga turut mempengaruhi pelaksanaan Program S1 PGSD. Beberapa

daerah masih relatif sukar terjangkau, sehingga memerlukan penanganan dan pengelolaan

waktu yang berbeda dari daerah lainnya.

Untuk membantu mahasiswa Program S1 PGSD dalam mempersiapkan tutorial,

maka disusun alur kegiatan tutorial dan tugas dengan memperhatikan ketentuan sebagai

berikut. Pertama, terdapat 8 kali pertemuan untuk setiap matakuliah. Kedua, satu kali

pertemuan ekivalen dengan 120 menit. Ketiga, pada pertemuan ketiga, kelima, dan

ketujuh mahasiswa akan mengerjakan tugas di kelas selama 60 menit. Tugas tersebut

dibuat oleh tutor dan bersifat aplikasi/analisis/sintesis/evaluasi dari konsep yang

dipelajari pada matakuliah yang ditutorialkan (Pedoman Pengelolaan Program PGSD,

2004). Adapun alur tutorial adalah sebagai berikut.

Page 17: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

12

Bagan 2.1. Alur Tutorial dan Tugas Program S1 PGSD UT

Penilaian terhadap kualitas pembelajaran, hasil dan prestasi belajar mahasiswa

secara keseluruhan dalam sistem belajar mandiri sebagian besar menjadi kewajiban dan

tertumpu di pundak mahasiswa itu sendiri. Sementara itu, keberadaan tutor dalam

kegiatan tutorial tatap muka relatif terbatas sesuai dengan kapasitasnya yang lebih banyak

bertindak sebagai fasilitator. Dengan demikian, mahasiswa harus memiliki bekal

kemampuan dalam mengelola pola pembelajaran hingga memantau hasil serta prestasi

belajar masing-masing.

Tutorial adalah pemicu dan sekaligus pemacu proses belajar mahasiswa. Dari

tutorial ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dan kemauan untuk belajar,

mengamati, berpikir, bersikap, dan berbuat dalam mempelajari substansi perkuliahan

dengan baik. Pada dasarnya konsep tutorial relatif berbeda dengan kegiatan pembelajaran

tatap muka, (PTDS1GSD, 2005). Perbedaan tersebut di antaranya sebagai berikut.

Tutorial

1

Tutorial

2 Tutorial 3

& Tugas I

1

Tutorial 4

Tutorial 8

dan

Merangkum

1

Tutorial 7

& Tugas III Tutorial 6 Tutorial 5

& Tugas II

Page 18: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

13

Tabel 2.1. Perbedaan antara Tutorial dan Pembelajaran Tatap Muka

TUTORIAL PEMBELAJARAN TATAP MUKA

1. Interaksi tatap muka antara tutor dan

tutee/mahasiswa terbatas

1. Interaksi tatap muka antara dosen

sebagai pengajar dengan mahasiswa

lebih leluasa.

2. Tutee dituntut untuk berupaya secara

mandiri dalam belajar dan

memecahkan persoalan substansi

pelajaran atau kesulitan belajarnya.

2. Tuntutan kemandirian tidak setinggi

pada tutorial.

3. Tutee dapat mengikuti dan

memanfaatkan tutorial dengan baik

apabila telah mempelajari substansi

yang akan ditutorialkan.

3. Mahasiswa dapat mengikuti dan

mamanfaatkan perkuliahan meskipun

belum siap dengan materi yang akan

dikaji.

4. Hanya membahas substansi matakuliah

esensial, strategis, dan tidak mudah

dipahami dengan belajar sendiri oleh

mahasiswa.

4. Cenderung membahas seluruh

substansi matakuliah.

5. Berpusat pada mahasiswa 5. Berpusat pada dosen.

D. Karakteristik Karya Ilmiah untuk Program S1 PGSD UT

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau

pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan

menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti

empirik. Penulisan karya ilmiah mempunyai tujuan antara lain: (1) untuk

menyampaikan gagasan, (2) memenuhi tugas dalam studi, (3) untuk mendiskusikan

gagasan dalam suatu pertemuan, (4) mengikuti perlombaan, serta (5) untuk

menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian, Wardani, dkk. (2009).

Di samping itu, penulisan karya ilmiah perlu dikuasai oleh setiap mahasiswa

karena alasan berikut: (1) seseorang yang berpendidikan tinggi diharapkan mampu

mengungkapkan ide/gagasannya dalam bentuk karya tulis. Kemampuan menulis perlu

dilatih. Kaidah-kaidah dalam menulis karya ilmiah tidak hanya cukup dipahami, tetapi

Page 19: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

14

harus diterapkan. Oleh karena itu, diperlukan latihan; (2) berbagai pengamatan di

lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis para guru yang mengikuti pendidikan

tinggi masih belum memadai, apalagi dalam menulis karya ilmiah; dan (3) karya ilmiah

mempunyai ciri khas yang membedakannya dari bentuk tulisan yang lain. Oleh karena

itu, ciri khas tersebut harus dikuasai agar dapat diterapkan ketika menulis, Wardani, dkk.

(2009).

Sebuah karya ilmiah dapat dikenal dari ciri-ciri berikut, (Wardani, dkk., 2009).

Pertama, dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan,

deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan satu masalah. Kedua, pengetahuan yang

disajikan tersebut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori

yang telah diakui kebenarannya. Ketiga, sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran

yang objektif serta kejujuran dalam penulisan. Keempat, bahasa yang digunakan adalah

bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah-istilah yang

bersifat denotatif. Kelima, sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.

Sesuai dengan Edaran Dirjen Dikti Nomor 152/E/T2012 tertanggal 27 Januari

2012 tentang Publikasi Karya Ilmiah, yang menyatakan bahwa terhitung mulai kelulusan

setelah Agustus 2012 diberlakukan ketentuan bahwa untuk lulus program sarjana harus

menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah.

Bila dikaji dari target pembaca karya ilmiah yang akan dihasilkan oleh mahasiswa

Program S1 PGSD UT dapat dikategorikan sebagai sebuah karya ilmiah yang akan

diterbitkan pada sebuah jurnal ilmiah dengan target masyarakat ilmiah. Suatu jurnal

ilmiah biasanya menyajikan tulisan-tulisan yang khusus bagi para ahli di bidang ilmu

tertentu. Misalnya, jurnal ilmu pendidikan sosial diperuntukkan bagi para sarjana dalam

Page 20: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

15

bidang pendidikan sosial. Perkembangan keilmuan menyebabkan jurnal-jurnal ilmiah

makin spesifik. Dalam hal ini, karya ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa Program S1

PGSD UT adalah berupa artikel ilmiah yang dikemas dari laporan PKP. Karya ilmiah ini

selanjutnya akan diunggah sebagai publikasi ilmiah di jurnal online UT, yang terdiri dari

Jurnal Pembelajaran IPA SD, Jurnal Pembelajaran IPS SD, Jurnal Pembelajaran

Matematika SD, Jurnal Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, dan Jurnal Pembelajaran

Tematik SD.

Karakteristik target pembaca ini bahwa mereka membaca untuk menambah

pengetahuan keilmuan dalam bidangnya. Mereka juga mungkin saja kritis terhadap

keakuratan informasi dan cara memperoleh informasi tetapi tidak seperti target pembaca

masyarakat akademis, dimana mereka tidak memfokuskan pada menguji. Di samping itu,

keakuratan informasi dalam tulisan yang dimuat dalam suatu jurnal yang bermutu telah

disaring terlebih dahulu oleh penelaah yang kompeten di bidangnya. Laporan ilmiah

untuk target pembaca masyarakat ilmiah mementingkan unsur kebaruan dan orisinalitas.

Informasi ilmiah yang baru dan orisinal sangat dihargai oleh target pembaca masyarakat

akademis, Sugilar dalam Wardani, dkk. (2009).

E. Kerangka Berpikir

Dengan merujuk pada Perpu No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (SNP) pasal 29 ayat (2), disebutkan bahwa pendidik pada SD/MI, atau bentuk

lain yang sederajat harus memiliki: (a) kualifikasi akademik pendidikan minimum

diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1); (b) latar belakang pendidikan tinggi di bidang

pendidikan SD/MI, kependidikan lain, atau psikologi; dan (c) sertifikat profesi guru

Page 21: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

16

untuk SD/MI. Selanjutnya dalam Perpu yang sama, pasal 28 ayat (3), disebutkan bahwa

kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

serta pendidikan anak usia dini meliputi: (a) Kompetensi pedagogik; (b) Kompetensi

kepribadian; (c) Kompetensi profesional; dan (d) Kompetensi sosial.

Sesuai dengan Edaran Dirjen Dikti Nomor 152/E/T2012 tertanggal 27 Januari

2012 tentang Publikasi Karya Ilmiah, yang menyatakan bahwa terhitung mulai kelulusan

setelah Agustus 2012 diberlakukan ketentuan bahwa untuk lulus program sarjana harus

menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah. Menindaklanjuti Edaran Dikti

tersebut, UT telah menyiapkan Panduan Publikasi Karya Ilmiah di Jurnal Online

Universitas Terbuka. Untuk mahasiswa Program S1 PGSD UT, karya ilmiah mereka

diwadahi dalam Jurnal Pembelajaran IPA SD, Jurnal Pembelajaran IPS SD, Jurnal

Pembelajaran Matematika SD, Jurnal Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, dan Jurnal

Pembelajaran Tematik SD.

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau

pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan

menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti

empirik. Di samping itu, penulisan karya ilmiah perlu dikuasai oleh setiap mahasiswa

karena alasan berikut: (1) seseorang yang berpendidikan tinggi diharapkan mampu

mengungkapkan ide/gagasannya dalam bentuk karya tulis. Kemampuan menulis perlu

dilatih. Kaidah-kaidah dalam menulis karya ilmiah tidak hanya cukup dipahami, tetapi

harus diterapkan. Oleh karena itu, diperlukan latihan; (2) berbagai pengamatan di

lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis para guru yang mengikuti

pendidikan tinggi masih belum memadai, apalagi dalam menulis karya ilmiah; dan (3)

Page 22: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

17

karya ilmiah mempunyai ciri khas yang membedakannya dari bentuk tulisan yang lain.

Oleh karena itu, ciri khas tersebut harus dikuasai agar dapat diterapkan ketika menulis,

Wardani, dkk. (2009).

Page 23: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksploratori berkenaan dengan pendapat para

mahasiswa program S1 PGSD semester X terhadap kesiapan mereka untuk menulis

karya ilmiah. Edaran Dirjen Dikti Nomor 152/E/T2012 tertanggal 27 Januari 2012

tentang Publikasi Karya Ilmiah, yang menyatakan bahwa terhitung mulai kelulusan

setelah Agustus 2012 diberlakukan ketentuan bahwa untuk lulus program sarjana harus

menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah. Dalam kajian ini digunakan model

Stake Countenance untuk menganalisis data hasil penelitian dengan suatu standar yang

berlaku.

Model ini dikembangkan oleh Stake dalam (Arikunto, 1988; Arikunto, 2003;

Tayibnafis, 1989). Dalam model evaluasi yang dikembangkan Stake penekanan

diarahkan pada dua jenis operasi yaitu deskripsi (decriptions) dan pertimbangan

(judgements). Dalam kajian ini yang digunakan sebagai standar adalah pemenuhan untuk

mata kuliah-mata kuliah tertentu seperti: (1) Penelitian Tindakan Kelas (IDIK4008); (2)

Pemantapan Kemapuan Mengajar (PDGK4209); (2) Metode Penelitian (IDIK4007); (3)

Keterampilan Menulis (PDGK4305); (4) Penulisan Karya Ilmiah (PDGK4402); dan (5)

Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), di samping matakuliah-

matakuliah lainnya dalam struktur kurikulum Program S1 PGSD. Dalam penelitian ini

dikaji apakah persyaratan dan ketentuan yang diberlakukan dalam matakuliah masing-

masing telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam program S1

PGSD UT.

Page 24: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

19

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program S1 PGSD UT semester

10. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian

meliputi mahasiswa sebanyak 103 orang. Selain itu juga dimintakan pendapat dari tutor

sebanyak dua (2) orang; dari pengelola program S1 PGSD UT di UPBJJ-UT sebanyak

satu (1) orang; dan pengelola Program S1 PGSD di FKIP-UT sebanyak dua (2) orang

berkenaan dengan kesiapan mahasiswa untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah

sebagai persyaratan kelulusan studi mahasiswa.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di tiga (3) UPBJJ-UT yaitu UPBJJ-UT Serang, Bogor,

dan Jakarta. Ketiga UPBJJ ini dipilih karena lokasinya dekat dengan kantor pusat UT di

Pondok Cabe. Disamping itu, mahasiswa di tiga UPBJJ tersebut diasumsikan memiliki

karakteristik yang hampir sama dengan mahasiswa-mahasiswa dari UPBJJ lainnya.

Penelitian ini direncanakan mulai dari Februari s.d. Maret 2012 dan mulai dilaksanakan

dari bulan April 2012 sampai bulan Desember 2012, waktu dan jadwal penelitian

terlampir.

Page 25: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

20

D. Kisi-kisi & Instrumen Penelitian

Variabel penelitian dikembangkan dengan mengacu pada tujuan pelaksanaan

penelitian. Adapun kisi-kisi instrumen dikembangkan dengan merujuk pada tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian seperti terlihat dalam Tabel 1.

Tabel 1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No. Variabel Indikator Instrumen Responden Jumlah

Responden 1 Pendapat mahasiswa

program S1 PGSD

terhadap kesiapan

mereka untuk menulis

karya ilmiah

Teridentifikasi

pendapat

mahasiswa

terhadap kesiapan

mereka untuk

menulis sebuah

karya ilmiah

1. Kuesioner

2. Pedoman

Wawanca

ra

Mahasiswa

S1 PGSD

UT semester

10

103 orang

dengan

kuesioner

2 Pendapat mahasiswa

terhadap faktor-faktor

yang mendukung

kesiapan mahasiswa

Program S1 PGSD

untuk menulis karya

ilmiah

Teridentifikasi

pendapat

mahasiswa

terhadap faktor-

faktor yang

mendukung

kesiapan mereka

untuk menulis

karya ilmiah

1. Kuesio

ner

2. Pedoman

Wawanc

ara

Mahasiswa

S1 PGSD

UT semester

10

103 orang

dengan

kuesioner

3 Pendapat mahasiswa

terhadap kendala-

kendala yang ditemui

mahasiswa Program

S1 PGSD UT untuk

dapat menghasilkan

sebuah karya ilmiah

Teridentifikasi

pendapat

mahasiswa

terhadap kendala-

kendala yang

ditemui mereka

untuk dapat

menghasilkan

sebuah karya

ilmiah

1. Kuesio

ner

2. Pedoman

Wawan

cara

Mahasiswa

S1 PGSD

UT semester

10

103 orang

dengan

kuesioner

4 Pendapat mahasiswa

terhadap kesesuaian

kurikulum Program S1

PGSD yang berlaku

saat ini dengan

tuntutan agar mereka

dapat menghasilkan

sebuah karya ilmiah

Teridentifikasi

pendapat

mahasiswa

terhadap

kesesuaian

kurikulum

Program S1

PGSD yang

berlaku saat ini

dengan tuntutan

agar mereka dapat

menghasilkan

sebuah karya

1. Kuesio

ner

2. Pedoman

Wawan

cara

Mahasiswa

S1 PGSD

UT semester

10

103 orang

dengan

kuesioner

Page 26: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

21

ilmiah

E. Instrumen Penelitian & Teknik Pengumpulan data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam proses pengumpulan data untuk mengukur

kesiapan mahasiswa untuk menulis karya ilmiah adalah kuesioner sebagai pengumpul

data yang utama. Selain pedoman wawancara dan pedoman observasi dokumen hasil

karya tulis mahasiswa.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dan dilanjutkan

dengan wawancara untuk beberapa responden. Selain itu, dilakukan wawancara dengan

dua (2) orang tutor, satu (1) orang pengelola program di UPBJJ-UT, dan dua (2) orang

pengelola program S1 PGSD di FKIP-UT yang berkaitan langsung maupun tidak

langsung dengan pembentukan kemampuan mahasiswa Program S1 PGSD UT untuk

dapat menulis sebuah karya ilmiah sebagai salah satu persyaratan kelulusan studi mereka.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data untuk masing-masing data hasil penelitian dilaksanakan

sebagai berikut.

1. Data tentang pendapat mahasiswa UT terhadap kesiapan mereka untuk menulis

sebuah karya ilmiah diperoleh dengan cara menyebarkan angket dan dilakukan

wawancara dengan mahasiswa untuk menjaring pendapat mereka terhadap pola

pelaksanaan program, dilanjutkan dengan melakukan FGD untuk beberapa orang

Page 27: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

22

mahasiswa dan melihat beberapa contoh hasil karya mereka. Data-data tersebut

dianalisis dengan cara melakukan analisis konten (content analysis) berupa melihat

dan menentukan ide-ide, isu-isu, dan konsep-konsep yang sama (Patton, 1987), atau

terlebih dahulu disusun ke dalam sandi-sandi tertentu (Bogdan & Biklen, 1982).

Hasil akhir dari analisis konten ini adalah pendapat mahasiswa terhadap kesiapan

mereka untuk menulis sebuah karya ilmiah.

2. Data tentang pendapat para tutor, pengelola Program S1 PGSD di UPBJJ, dan

pengelola Program S1 PGSD di FKIP-UT terhadap kesiapan mahasiswa program S1

PGSD untuk menulis karya ilmiah, dianalisis dengan cara melakukan analisis konten

(content analysis) yang dilakukan dengan cara melihat dan menentukan ide-ide, isu-

isu, dan konsep-konsep yang sama (Patton, 1987), atau terlebih dahulu disusun ke

dalam sandi-sandi tertentu (Bogdan & Biklen, 1982). Hasil akhir dari analisis konten

ini adalah pendapat para tutor terhadap kesiapan mahasiswa program S1 PGSD

untuk menulis karya ilmiah.

Page 28: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

23

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Ada beberapa komponen yang dikaji dalam penelitian ini yang meliputi antara

lain persepsi mahasiswa terhadap: (1) Kurikulum Program S1 PGSD; (2) Aktivitas TTM

untuk mendukung kemampuan mahasiswa menulis karya ilmiah; dan (3) Pengalaman

guru/mahasiswa dalam menulis karya ilmiah; (4) Pendapat responden tentang faktor-

faktor pendukung dalam penulisan karya imiah; dan (5) Kendala-kendala dalam

penulisan Karya Ilmiah. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program S1

PGSD dari tiga (3) UPBJJ-UT yaitu UPBJJ-UT Jakarta, UPBJJ-UT Serang, dan UPBJJ-

UT Bogor masa registrasi 2012.1 dan masa registrasi 2012.2. Dari masing-masing

UPBJJ-UT, kuesioner disebar sebanyak 50 buah, tetapi mahasiswa yang mengisi dan

mengembalikan kuesioner seperti terlihat dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Sebaran Responden Mahasiswa Program S1 PGSD

No UPBJJ-UT Instrumen yang

Disebarkan

Instrumen yang

Terisi dan Valid

1 Jakarta 50 50

2 Bogor 50 27

3 Serang 50 26

Jumlah 150 103

Dari instrumen yang telah terisi tersebut, setelah dianalisis dengan menggunakan

Software SPSS Versi 15, sebagian dari responden tidak lengkap dalam mengisi jawaban

untuk masing-masing pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Deskripsi masing-masing

pendapat tadi adalah sebagai berikut.

Page 29: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

24

A. Pendapat Mahasiswa Terhadap Kurikulum Program S1 PGSD UT

Sebagian besar responden (42%) mengatakan bahwa struktur kurikulum Program

S1 PGSD UT sudah memadai atau sudah komprehensif, bahkan sebanyak 10 % lainnya

mengatakan bahwa struktur kurikulum Program S1 PGSD UT sudah sangat komprehensif

untuk menyiapkan mahasiswa Program S1 PGSD UT untuk dapat menulis dan

menghasilkan sebuah karya ilmiah yang bermutu. Namun demikian, ada sebagian

responden (8%) yang mengatakan bahwa struktur kurikulum Program S1 PGSD

dirasakan belum cukup komprehensif untuk menyiapkan mahasiswa Program S1 PGSD

UT untuk dapat menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik, seperti terlihat

dalam Gambar 4.2.

Gambar 4.2.

Pendapat Responden Tentang Struktur Kurikulum Program S1 PGSD

Page 30: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

25

Sebanyak 41% responden mengatakan bahwa pemaketan matakuliah per semester

sudah memadai, bahkan bagian terbesar responden (51%) mengatakan bahwa pemaketan

matakuliah per semester sudah sangat memadai untuk mengasah kemampuan mereka

untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Sisanya sebanyak 8%

responden yang mengatakan bahwa pemaketan matakuliah dalam kurikulum Program S1

PGSD cukup memadai, seperti terlihat dalam Gambar 4.3.

Gambar 4.3.

Pendapat Responden Tentang Pemaketan Martakuliah

dalam Struktur Kurikulum Program S1 PGSD

Beberapa matakuliah dinyatakan oleh para guru memberikan kontribusi positif

terhadap kemampuan mereka untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah yang

baik. Beberapa matakuliah tersebut adalah matakuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

matakuliah Penulisan Karya Ilmiah, matakuliah Pemantapan Kemampuan

Mengajar/PKM, matakuliah Pemantapan Kemampuan Profesional, matakuliah

Page 31: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

26

Keterampilan Dasar Menulis, selain matakuliah Materi dan Pembelajaran (Bahasa

Indonesia, IPS, PKn, Matematika, dan IPA) .

Bagian terbesar responden yaitu sebanyak 49 % mengatakan bahwa matakuliah

PTK memadai dan bahkan sebanyak 30 % mengatakan matakuliah PTK sangat memadai

untuk mendukung kemampuan mereka agar dapat menulis dan menghasilkan karya

ilmiah yang baik. Sisanya sebanyak 21% responden mengatakan bahwa matakuliah PTK

cukup memadai untuk mendukung kemampuan mereka menulis dan untuk menghasilkan

sebuah karya ilmiah yang baik. seperti terlihat dalam Gambar 4.4.

Gambar 4.4.

Pendapat Responden Tentang Manfaat Matakuliah PTK

Demikian halnya pendapat responden tentang manfaat mempelajari matakuliah

Penulisan Karya Ilmiah, sebagian besar responden (45%) mengatakan bahwa matakuliah

Penulisan Karya Ilmiah sudah memadai untuk membekali mereka kemampuan menulis

dan menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Bahkan sebagian responden (38%)

mengatakan bahwa dengan matakuliah Penulisan Karya Ilmiah sudah sangat memadai

untuk membekali mereka agar dapat menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah yang

Page 32: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

27

baik. Sisanya sebanyak 17% responden mengatakan bahwa matakuliah Penulisan Karya

Ilmiah sudah cukup memadai untuk membekali mereka kemampuan untuk menulis dan

untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik.

Demikian halnya setelah mengikuti matakuliah Pemantapan Kemampuan

Mengajar (PKM) dan matakuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP), sebagian

besar dari mereka (42%) mengatakan bahwa matakuliah PKM bermanfaat untuk

mengasah kemampuan mereka untuk menulis karya ilmiah dan sebanyak 51% responden

mengatakan bahwa matakuliah PKP bermanfaat untuk mengasah kemampuan mereka

untuk menulis sebuah karya ilmiah. Bahkan sebanyak 32% responden yang mengatakan

bahwa matakuliah PKM sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan mereka untuk

menghasilkan sebuah karya ilmiah, dan sebanyak 23% responden mengatakan bahwa

matakuliah PKP sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan mereka untuk

menghasilkan sebuah karya ilmiah. Namun demikian, ada sebagian kecil responden yaitu

sebanyak 1% mengatakan matakuliah PKM kurang bermanfaat untuk mengasah

kemampuan mereka untuk menulis sebuah karya ilmiah, dan sebanyak 4% responden

mengatakan bahwa matakuliah PKP kurang bermanfaat untuk mengasah kemampuan

mereka untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah, seperti terlihat dalam Gambar 4.5 dan

Gambar 4.6.

Page 33: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

28

Gambar 4.5.

Manfaat Matakuliah PKM untuk Mengasah

Kemampuan Menulis Karya Ilmiah

Gambar 4.6.

Manfaat Matakuliah PKP untuk Mengasah

Kemampuan Menulis Karya Ilmiah

Sebagian besar responden (47%) mengatakan bahwa matakuliah yang

berkaitan erat untuk membantu mereka mengajarkan lima pelajaran pokok di SD

yaitu matakuliah Materi dan Pembelajaran (Bahasa Indonesia, IPS, PKn,

Page 34: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

29

Matematika, dan IPA) bermanfaat, bahkan sebanyak 29% responden mengatakan

sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan mereka untuk dapat menghasilkan

sebuah karya ilmiah. Sisanya sebanyak 24% responden mengatakan bahwa kelima

matakuliah tadi cukup bermanfaat untuk mengasah kemampuan mereka untuk dapat

menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik.

Demikian halnya dengan matakuliah Keterampilan Dasar Menulis,

sebagian besar responden (48%) mengatakan bermanfaat, bahkan sebanyak 27%

responden mengatakan bahwa matakuliah tersebut sangat bermanfaat untuk

mengasah kemampuan mereka untuk dapat menulis dan menghasilkan sebuah karya

ilmiah yang baik.

B. Manfaat TTM dalam Penulisan Karya Ilmiah

Sebagian besar responden (50%) mengatakan bahwa tugas-tugas tutorial

bermanfaat dan bahkan sebanyak 23 % responden mengatakan bahwa tugas-tugas tutorial

sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan mereka untuk dapat menulis dan dapat

menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Namun demikian, ada sebagian kecil

responden (3%) mengatakan bahwa tugas-tugas tutorial kurang memadai untuk mengasah

kemampuan mereka untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik, seperti terlihat

dalam Gambar 4.7.

Page 35: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

30

Gambar 4.7.

Manfaat Mengikuti TTM untuk Mengasah

Kemampuan Menulis Karya Ilmiah

Sebagian besar responden mengatakan bahwa aktivitas tutorial tatap muka (TTM)

sudah memadai (31%), bahkan sebagian besar responden (35%) mengatakan bahwa

aktivitas dalam kegiatan TTM sangat bermanfaat bagi mereka untuk dapat menulis dan

menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Namun demikian, sebagian kecil dari

mereka yaitu sebanyak 3 % mengatakan bahwa aktivitas tutorial (1%) kurang memadai

untuk membekali mereka untuk dapat menulis dan untuk menghasilkan sebuah karya

ilmiah dengan baik, seperti terlihat dalam Gambar 4.8.

TIDAK MEMADAI

3%CUKUP

MEMADAI24%

MEMADAI50%

SANGAT MEMADAI

23%

TUGAS TTM _MANFAAT

Page 36: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

31

Gambar 4.8.

Aktivitas dalam TTM untuk Mengasah

Kemampuan Menulis Karya Ilmiah

Dalam hal dukungan sarana dan prasarana, sebagian besar responden (50%)

mengatakan bahwa dukungan sarana dan prasarana sudah memadai untuk mendukung

kemampuan mereka menulis sebuah karya ilmiah. Bahkan sebanyak 23% responden

mengatakan dukungan sarana dan prasarana di tempat tutorial sudah sangat baik. Namun

demikian sebagian kecil responden (3%) mengatakan bahwa sarana dan prasarana di

tempat tutorial kurang mendukung mereka untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah yang

baik.

C. Pengalaman Responden dalam Penulisan Karya Ilmiah

Sebagian besar responden (43%) mengatakan bahwa menulis sebuah karya ilmiah

adalah hal yang baru bagi mereka, bahkan sebanyak 43% lainnya mengatakan bahwa

menulis sebuah karya ilmiah adalah pengalaman yang sangat baru bagi mereka. Sisanya

sebanyak 13% responden mengatakan bahwa menulis sebuah karya ilmiah adalah

SANGAT TIDAK

MEMADAI2%

TIDAK MEMADAI

22%

CUKUP MEMADAI

31%

MEMADAI35%

SANGAT MEMADAI

10%

AKTIV TTM _ MANFAAT

Page 37: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

32

menulis karya ilmiah adalah pengalaman yang cukup baru bagi mereka, seperti terlihat

dalam Gambar 4.9.

Gambar 4.9.

Pengalaman Responden dalam Menulis Karya Ilmiah

Sebagian besar responden (53%) mengatakan bahwa teman sejawat berperan

penting untuk mengasah kemampuan mereka untuk dapat menulis sebuah karya ilmiah

dengan baik. Bahkan sebanyak 24% responden mengatakan bahwa teman sejawat sangat

berperan penting untuk membantu mereka menulis dan dapat menghasilkan sebuah karya

ilmiah dengan baik. Namun demikian, ada sebagian kecil responden (3%) yang

mengatakan bahwa teman sejawat kurang berperan untuk membantu mereka untuk dapat

menghasilkan sebuah karya ilmiah dengan baik, seperti terlihat dalam Gambar 4.10.

TIDAK MEMADAI

1%

CUKUP MEMADAI

13%

MEMADAI43%

SANGAT MEMADAI

43%

PEN K ILMIAH _ HAL BARU

Page 38: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

33

Gambar 4.10.

Peran Teman Sejawat Dalam Penulisan Karya Ilmiah

Bagian terbesar responden (50%) mengatakan bahwa menghadiri kegiatan-

kegiatan ilmiah misalnya mengikuti seminar ilmiah, mengikuti konferensi, kegiatan

penulisan buku, dan kegiatan sejenis berperan penting bagi mereka untuk dapat

menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Bahkan sebagian lagi (19%) responden

mengatakan bahwa menghadiri kegiatan-kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi mereka

untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Hanya sebagian kecil dari

mereka (5%) mengatakan bahwa menghadiri kegiatan-kegiatan tadi kurang bermanfaat

bagi mereka untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah.

D. Faktor-faktor Pendukung Penulisan Karya Ilmiah

Ada beberapa hal yang secara umum mereka ungkapkan tentang faktor-faktor

yang mendukung kemampuan mereka untuk dapat menulis dan menghasilkan sebuah

TIDAK MEMADAI

3%

CUKUP MEMADAI

20%

MEMADAI53%

SANGAT MEMADAI

24%

PERAN_TMN SEJAWAT

Page 39: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

34

karya ilmiah dengan baik, yaitu antara lain: (1) Tugas-tugas yang diberikan oleh tutor

dalam aktivitas tutorial tatap muka dirasakan sangat bermanfaat oleh mereka untuk dapat

menulis dan untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik; (2) Beberapa

matakuliah dirasakan sangat bermanfaat oleh mahasiswa/guru untuk menghasilkan

sebuah karya ilmiah yang meliputi matakuliah: Penulisan Karya Ilmiah, MK

Pembelajaran (Matematika, IPA, IPS, PKn, Bahasa Indonesia) di SD; (3) Selain itu,

beberapa matakuliah juga dirasakan sangat membantu, antara lain matakuliah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK), Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM), Pemantapan

Kemampuan Profesional (PKP), Keterampilan Dasar Menulis, selain matakuliah-

matakuliah lainnya dalam struktur kurikulum Program S1 PGSD.

E. Kendala-kendala dalam Penulisan Karya Ilmiah

Selain faktor-faktor yang mendukung kemampuan guru/mahasiswa dalam

penulisan karya ilmiah, ada beberapa kendala yang dirasakan dapat menghambat mereka

untuk menulis dan untuk dapat menghasilakn sebuah karya ilmiah, yaitu antara lain: (1)

Keterbatasan wawasan untuk menulis karya ilmiah, keterbatasan waktu untuk menulis,

minimnya referensi yang dibaca, waktu bimbingan dirasa masih kurang, kesulitan

membagi waktu menulis karya ilmiah dengan pelaksanaan tugas-tugas sehari-hari; serta

sebagian kecil dari mereka mengatakan kekurangjelasan materi yang disampaikan tutor;

(2) Sebagian dari mereka mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan untuk

memulai menulis sebuah karya ilmiah, kesulitan untuk menemukan ide/bahan yang akan

ditulis; serta belum terampil untuk menulis sebuah karya ilmiah. Dari dua orang tutor

yang dapat diwawancarai mengatakan bahwa ada kecenderungan mahasiswa mengalami

Page 40: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

35

kesulitan untuk membuat sebuah karya ilmiah. Masih banyak yang perlu dibenahi dan

perlu ditingkatkan kualitas tugas-tugas yang diajukan sebagai pemenuhan tugas-tugas

tutorial.

Selain kendala-kendala tadi, sebagian dari mereka mengatakan bahwa kendala

berikut ini juga dirasakan oleh mereka sebagai keterbatasan dalam menulis karya ilmiah,

yaitu antara lain: (1) Faktor teknis, yaitu sebagian dari mereka tidak dapat

mengoperasikan komputer/laptop dengan baik; terbatasnya kemampuan untuk

menggunakan internet (untuk browsing, dan sebagainya); dan (2) Minimnya dukungan

sarana & prasarana untuk menulis karya ilmiah terutama yang berhubungan dengan

sarana dan prasarana ICT.

F. Analisis dan Pembahasan

Struktur kurikulum dengan berbagai kompetensi dan keterampilan yang dilatihkan

kepada para mahasiswa/guru, dirasakan sangat bermanfaat untuk menunjang kesiapan

mereka dalam penulisan karya ilmiah dan untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah.

Beberapa matakuliah antara lain matakuliah Penelitian Tindakan Kelas, Penulisan Karya

Ilmiah, Pemantapan Kemampuan Mengajar, Pemantapan Kemampuan Profesional,

Keterampilan Dasar Menulis, dikatakan oleh mahasiswa sangat bermanfaat untuk

mengasah kemampuan mereka untuk menulis dan untuk menghasilkan sebuah karya

ilmiah dengan baik. Selain itu, beberapa matakuliah misalnya matakuliah Materi dan

Pembelajaran di SD (Bahasa Indonesia, IPS, PKn, Matematika, dan IPA) dikatakan oleh

mereka sangat bermanfaat dalam penulisan karya ilmiah karena berkaitan langsung

dengan lima pelajaran pokok di SD. Demikian halnya untuk dapat lulus matakuliah PKP,

Page 41: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

36

para mahasiswa/guru dipersyaratkan mereka untuk merujuk pada salah satu pelajaran

eksak atau satu pelajaran non eksak dalam kegiatan praktek PKP dan juga dalam

penulisan laporan PKP.

Tugas-tugas yang diberikan dalam kegiatan tutorial tatap muka (TTM) dirasakan

sangat bermanfaat oleh guru/mahasiswa untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah.

Berbagai produk tutorial khususnya laporan PTK, PKP, Teknik Penulisan Karya Ilmiah

sangat membantu para guru untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah.

Namun demikian, tugas-tugas atau produk-produk tadi misalnya Laporan PTK, Laporan

PKP, Produk dari MK Penulisan Karya Ilmiah, akan lebih terasa manfaatnya apabila

mereka diwajibkan untuk mempublikasikannya dalam suatu jurnal. Dalam hal ini, FKIP-

UT telah menyiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan untuk dapat memenuhi

kewajiban seperti yang dipersyaratkan dalam Edaran Dirjen Dikti Nomor 152/E/T/2012.

Produk dari PKP berupa laporan PKP, akan dijadikan sebagai acuan untuk penulisan

artikel dimaksud dan akan diterbitkan dalam Jurnal Online Universitas Terbuka yang

diwadahi dalam Jurnal Pembelajaran IPA SD, Jurnal Pembelajaran IPS SD, Jurnal

Pembelajaran Matematika SD, Jurnal Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, dan Jurnal

Pembelajaran Tematik SD.

Selain itu, di masa mendatang perlu ada usaha-usaha yang lebih sistematis untuk

meningkatkan kualitas tugas-tugas tutorial yang bermuara langsung untuk pembentukan

kemampuan mahasiswa untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Dalam

hal ini, usaha-usaha tersebut difokuskan agar para mahasiswa/guru dapat menghasilkan

sebuah karya ilmiah yang sifatnya karya ilmiah formal misalnya artikel yang akan

diterbitkan dalam suatu jurnal yang ditujukan untuk masyarakat ilmiah. Kemampuan dan

Page 42: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

37

wawasan tutor dalam kegiatan bimbingan penulisan artikel perlu juga diperhatikan dan

ditingkatkan kualitasnya, hal ini terjadi karena latar belakang tutor yang bermuara

langsung pada pembentukan mahasiswa untuk menghasilkan sebuah artikel sangat

bervariasi dari sisi kompetensinya maupun dari jenjang pendidikan mereka. Kemampuan

menulis sebuah karya ilmiah sifatnya tidak instan, artinya kemampuan ini perlu dilatih

dan diasah secara terus menerus.

Keterbatasan wawasan dalam menulis merupakan sebuah tantangan yang cukup

berat bagi guru-guru SD yang pada umumnya adalah guru kelas yang sarat dengan tugas-

tugas rutin baik akademik dalam proses pembelajaran maupun tugas-tugas administratif

mulai dari menyusun rencana pembelajaran, mengabsen siswa, memeriksa tugas-tugas

yang dikerjakan siswa, dan banyak lagi tugas-tugas lainnya. Namun demikian, kewajiban

mereka untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik juga tidak dapat

dikesampingkan, karena kemampuan dan keterampilan tadi adalah merupakan salah satu

persyaratan bagi mereka untuk menjadi sarjana (S1).

Berbagai tugas-tugas dan latihan-latihan yang diberikan baik dalam kegiatan

tutorial tatap muka (TTM) maupun tugas-tugas terstruktur lainnya yang harus mereka

kerjakan dan kumpulkan diharapkan dapat menjadikan para guru/mahasiswa semakin

terampil untuk menulis sebuah karya ilmiah dengan baik. Pada akhirnya, sebagai salah

satu calon sarjana pendidikan pada jenjang S1, kemampuan dan keterampilan menulis

karya ilmiah ini diharapkan akan dapat dijadikan sebagai sebuah proses pembiasaan

(habits of minds) seperti yang dikatakan oleh Marzano, et al. (1993).

Informasi dan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini dirasa belum

maksimal dan diungkapkan sebagai keterbatasan penelitian yang dilakukan. Namun

Page 43: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

38

demikian, data-data minimal yang diperlukan untuk dapat diolah dan dianalisis dirasa

sudah memadai untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian ini. Di masa mendatang,

perlu ada koordinasi yang lebih baik dengan para responden dan para pengelola program

untuk kajian yang serupa agar data-data yang diperlukan menjadi lebih maksimal.

Page 44: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan hasil penelitian dan hasil pembahasan dalam kajian ini dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Struktur kurikulum dengan berbagai kompetensi dan keterampilan yang dilatihkan

kepada para guru, dirasakan sangat menunjang kesiapan mereka untuk menulis

atau menghasilkan sebuah karya ilmiah.

2. Tugas-tugas dalam tutorial tatap muka (TTM) dirasakan sangat bermanfaat oleh

guru/mahasiswa untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah.

3. Berbagai produk tutorial khususnya laporan PTK, PKP, Penulisan Karya Ilmiah

sangat membantu para guru untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya

ilmiah. Namun demikian, tugas-tugas atau produk-produk tadi akan lebih terasa

manfaatnya apabila ada kewajiban bagi mereka untuk membuatnya.

4. Berbagai kendala masih dialami oleh para guru dalam menulis karya ilmiah antara

lain keterbatasan wawasan; waktu untuk menulis; minimnya referensi; terbatasnya

waktu bimbingan; kekurangjelasan materi yang disampaikan tutor; kesulitan

untuk menemukan ide/bahan yang akan ditulis, belum terampil dalam menulis.

Selain itu, sebagian dari mereka merasa kurang terampil dalam mengoperasikan

komputer untuk mendukung dalam penulisan karya ilmiah.

5. Kesulitan untuk memulai menulis KI, kesulitan untuk menemukan ide/bahan yang

akan ditulis, terbatasnya kemampuan untuk menggunakan internet, serta

minimnya dukungan sarana dan prasarana untuk menulis karya ilmiah, juga

Page 45: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

40

dirasakan sangat menghambat mereka untuk menulis dan menghasilkan sebuah

karya ilmiah.

6. Kesulitan untuk memulai menulis KI, kesulitan untuk menemukan ide/bahan yang

akan ditulis, terbatasnya kemampuan untuk menggunakan internet, serta

minimnya dukungan sarana dan prasarana untuk menulis karya ilmiah, juga

dirasakan sangat menghambat mereka untuk menulis dan menghasilkan sebuah

karya ilmiah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tadi, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut.

1. Agar kemampuan untuk menulis dan untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah

menjadi proses pembiasaan bagi mereka, kewajiban bagi mereka untuk dapat

menghasilkan produk-produk setelah mengikuti matakuliah antara lain

matakuliah PTK, PKP, dan Penulisan Karya Ilmiah perlu lebih diintensifkan dan

diberikan bimbingan yang memadai.

2. Agar dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang bermutu, maka tutor juga

perlu dibekali dengan kemampuan yang memadai agar dapat melaksanakan

proses pembimbingan dengan baik.

Page 46: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

41

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1988). Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (1982). Qualitative Research for Education,

An Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Dirjen Dikti. (2012). Edaran Dirjen Dikti dengan Nomor 152/E/T2012 tertanggal 27

Januari 2012 tentang Publikasi Karya Ilmiah.

Haluan Kepri Batam. (2012). FT-Umrah sambut baik Edaran Dikti. Diunduh pada

tanggal 17 Maret 2012 dari http://haluan kepri.com/news/batam.

Kompas.com. (2012). PTS akan gugat edaran dikti soal publikasi karya ilmiah. Diunduh

pada tanggal 17 Maret 2012 dari http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/13.

Marzano, Robert J., Pickering, Debra, and McTighe, Jay. (1993). Assessing student

outcome. Performance assessment using the dimensions of learning model. Aurora,

CO: McREL Institute.

Mendiknas. (2007a). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Jakarta: Mendiknas.

Mendiknas. (2007b). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

18 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan. Jakarta: Mendiknas.

Patton, M. C. (1987). How to Use Qualitative Methods in Evaluation. Newbury Park,

California: SAGE Publications, Inc.

SNP. (2005). Himpunan Peraturan Perundang-undangan Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Bandung: Fokusmedia.

Suparman, A., dan Zuhairi, A. (2004). Pendidikan Jarak Jauh Teori dan Praktek. Jakarta:

Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Page 47: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

42

Tayibnapis, Farida, Y. (1989). Evaluasi Program. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Tim Evalusi Diri. (2004). Laporan Hasil Evaluasi Diri Program S1 PGSD UT.

UT. (2005a). Pedoman Pengelolaan Program PGSD. Edisi Keempat. Jakarta:

Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan Nasional.

UT. (2005b). Pedoman Tutorial Program S1 PGSD (PTS1GSD). Edisi Pertama. Jakarta:

Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan Nasional.

UT. (2012). Katalog Universitas Terbuka 2012. Edisi 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Universitas Terbuka.

Wahyono, E., Setijadi., Asandhimitra., Zainuddin., Widyasari. (Editor). (2004). 20 Tahun

Universitas Terbuka: Dulu, Kini, dan Esok. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas

Terbuka.

Wardani, I G.A.K. (1999). Peningkatan kualifikasi guru dan program penyetaraan.

Makalah. Diambil dari kumpulan makalah dalam Pendidikan Terbuka dan Jarak

Jauh. Universitas Terbuka.

Wardani, I G.A.K., Andayani., Julaeha, S., Sugilar., Arismanti, Y. (2002). Kinerja guru

lulusan program penyetaraan D II PGSD guru kelas kurikulum 1996. Laporan

Penelitian. Pusat Penelitian Kelembagaan, Lembaga Penelitian Universitas

Terbuka.

Wardani, I G.A.K., Sadjati, Ida M., Andriani, Durri, Sugilar, Padmo, Dewi, Suciati,

Belawati, Tian. (1999). Teknik menulis karya ilmiah. Buku Materi Pokok

PSOS4407. Jakarta: Universitas Terbuka.

Page 48: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

43

Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Jadwal (Bulan) 2011

Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

1 Pengembangan,

review, dan

finalisasi proposal

X

2 Pengembangan

instrumen

penelitian

X

3 Ujicoba instrumen X 4 Pengumpulan data X X X X X 5 Analisis data X X X 6 Penyusunan

laporan penelitian X X

7 Penyiapan bahan

presentasi laporan

penelitian

X X

8 Penyusunan draft

journal &

submitting journal

X X

Page 49: PROGRAM PASCA SARJANA (PPS) UPI · 2019. 5. 14. · Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407), Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan

44