program pasca sarjana (pps) upi · 2019. 5. 14. · kemampuan mengajar/pkm (pdgk4209),teknik...
TRANSCRIPT
i
Laporan Penelitian
KESIAPAN MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
UNTUK MENULIS KARYA ILMIAH SEBAGAI
PRASYARAT KELULUSAN STUDI
Oleh:
Susi Puspitasari
A.A. Ketut Budiastra
Zainuddin
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2012
i
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN PENELITIAN MADYA BIDANG KEILMUAN
UNIVERSITAS TERBUKA
1. a. Judul Penelitian : Kesiapan Mahasiswa S1 PGSD Universitas Terbuka untuk
Menulis Karya Ilmiah sebagai Prasyarat Kelulusan Studi
b. Bidang Penelitian : PTJJ
c. Klasifikasi Penelitian : Madya
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap & Gelar : Dra. Susy Puspitasari
b. NIP : 196608051989032003
c. Golongan Kepangkatan : III/c
d. Jabatan Akad Fakultas : Lektor/ Pusmintas
dan Unit Kerja
e. Program Studi : S1 PGSD
3. Anggota Peneliti
a. Jumlah : Dua (2) orang
b. Nama dan Unit Kerja : Dr. AA Ketut Budiastra, M.Ed/PPs
c. Program Studi : S1 PGSD
d. Nama : Drs. Zainuddin
e. Unit : PAU-PPAI
4. a. Periode Penelitian : Tahun 2012
b. Lama Penelitian : 9 (Sembilan bulan)
5. Biaya Penelitian : Rp20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah)
6. Sumber Biaya : UT
7. Pemanfaatan Hasil Penelitian : Seminar/Artikel Jurnal
Pondok Cabe, 29 Februari 2012
Mengetahui, Ketua Peneliti,
Dekan FKIP-UT
Drs. Udan Kusmawan, M.A., Ph.D Dra. Susy Puspitasari
NIP 19690405 199403 1 002 NIP 196608051989032003
Menyetujui, Menyetujui,
Ketua LPPM Kepala PAU-PPI/PUSLITGASIS
Dewi Artati Padmo Putri, Ph.D Dr. R. Benny A. Pribadi, M.A
NIP 19610724 198710 2 001 NIP 19610509 198703 1 001
ii
KESIAPAN MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
UNTUK MENULIS KARYA ILMIAH SEBAGAI
PRASYARAT KELULUSAN STUDI
Susi Puspitasari
A.A. Ketut Budiastra
Zainuddin
Universitas Terbuka
Abstrak
Dengan dikeluarkannya Edaran Dirjen Dikti Nomor 152/E/T2012 tertanggal 27
Januari 2012 tentang Publikasi Karya Ilmiah, telah menimbulkan pro dan kontra di
kalangan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Sebagian dari mereka mendukung dikeluarkannya edaran tersebut. Sementara itu,
sebagian lagi merasa keberatan apabila edaran itu diberlakukan. Terlepas dari pendapat
pro dan kontra terhadap edaran Dirjen Dikti tersebut, perlu dikaji kesiapan mahasiswa,
khususnya kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD UT untuk menghasilkan sebuah karya
ilmiah. Sampai dengan tahun 2012, mahasiswa Program S1 PGSD merupakan bagian
terbesar dari mahasiswa UT. Jumlah mahasiswa aktif Program Pendidikan Dasar
(Pendas) pada masa registrasi 2012.1 adalah sebanyak 446.665 orang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD
UT untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Program S1 PGSD UT semester 10. Sampel diambil dengan menggunakan
teknik purposive sampling. Sampel penelitian meliputi mahasiswa sebanyak 103 orang
yang berasal dari tiga (3) UPBJJ, yaitu UPBJJ-UT Jakarta, Serang, dan Bogor. Selain itu,
juga dilakukan wawancara dengan dua (2) orang tutor, satu (1) orang pengelola di
UPBJJ, dan dua (2) orang pengelola Program S1 PGSD di FKIP-UT berkenaan dengan
kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah sebagai
salah satu persyaratan kelulusan studi mereka. Penelitian ini direncanakan mulai dari
Februari s.d. Maret 2012 dan mulai dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan
Desember 2012.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: (1)
Struktur kurikulum dengan berbagai kompetensi dan keterampilan yang dilatihkan
kepada para guru, dirasakan sangat menunjang kesiapan mereka untuk menulis atau
menghasilkan sebuah karya ilmiah; (2) Tugas-tugas dalam tutorial tatap muka (TTM)
dirasakan sangat bermanfaat oleh guru/mahasiswa untuk menulis dan menghasilkan
sebuah karya ilmiah; (3) Berbagai produk tutorial khususnya laporan PTK, PKP,
Penulisan Karya Ilmiah sangat membantu para guru untuk menulis dan menghasilkan
sebuah karya ilmiah. Namun demikian, tugas-tugas atau produk-produk tadi akan lebih
terasa manfaatnya apabila ada kewajiban bagi mereka untuk membuatnya; (4) Berbagai
kendala masih dialami oleh para guru dalam menulis karya ilmiah antara lain
keterbatasan wawasan; waktu untuk menulis; minimnya referensi; terbatasnya waktu
iii
bimbingan; kekurangjelasan materi yang disampaikan tutor; kesulitan untuk menemukan
ide/bahan yang akan ditulis, belum terampil dalam menulis. Selain itu, sebagian dari
mereka merasa kurang terampil dalam mengoperasikan komputer untuk mendukung
dalam penulisan karya ilmiah; (5) Kesulitan untuk memulai menulis KI, kesulitan untuk
menemukan ide/bahan yang akan ditulis, terbatasnya kemampuan untuk menggunakan
internet, serta minimnya dukungan sarana dan prasarana untuk menulis karya ilmiah, juga
dirasakan sangat menghambat mereka untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya
ilmiah; dan (6) Kesulitan untuk memulai menulis KI, kesulitan untuk menemukan
ide/bahan yang akan ditulis, terbatasnya kemampuan untuk menggunakan internet, serta
minimnya dukungan sarana dan prasarana untuk menulis karya ilmiah, juga dirasakan
sangat menghambat mereka untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah.
Berdasarkan kesimpulan tadi, dari hasil kajian ini dapat disarankan beberapa hal
sebagai berikut: (1) Agar kemampuan untuk menulis dan untuk menghasilkan sebuah
karya ilmiah menjadi proses pembiasaan bagi mereka, maka pemenuhan kewajiban bagi
mereka untuk menghasilkan tugas-tugas setelah mengikuti tutorial tatap muka (TTM)
antara lain tugas-tugas matakuliah PTK, PKP, Penulisan Karya Ilmiah perlu lebih
diintensifkan dan diberikan bimbingan serta arahan yang memadai; dan (2) Agar dapat
menghasilkan sebuah karya ilmiah yang bermutu, maka tutor juga perlu dibekali dengan
kemampuan yang memadai agar dapat melaksanakan proses pembimbingan dengan baik.
Kata-kata kunci: kesiapan mahasiswa, edaran Dirjen Dikti, karya ilmiah
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................... 6
A. Program Penyetaraan Guru Sekolah Dasar (PGSD).................................. 6
B. Standar Kompetensi Guru SD................................................................... 7
C. Penyelenggaraan Program PGSD Melalui PTJJ di Indonesia .................. 9
D. Karakteristik Karya Ilmiah untuk Program S1 PGSD UT ....................... 13 E. Kerangka Berpikir ................................................................................... 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... … 18
A. Desain Penelitian ...................................................................................... 18
B. Populasi dan Sampel ….............................…………………….……...… 19
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 19
D. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian ........................................................... 20
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data .............................. 21
F. Teknik Analisis Data …………………………………………………... 21
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN .............................................................. 23
A. Pendapat Mahasiswa Terhadap Kurikulum Program S1 PGSD UT …... 24
B. Manfaat TTM dalam Penulisan Karya Ilmiah ..... .................................... 29
C. Pengalaman Responden dalam Penulisan Karya Ilmiah .......................... 31
D. Faktor-faktor Pendukung Penulisan Karya Ilmiah ……………………... 33
E. Kendala-kendala Dalam Penulisan Karya Ilmiah ………………………. 34
F. Analisis dan Pembahasan ……………………………………….…..… 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 39
A. Kesimpulan ............................................................................................. 39
B. Saran ........................................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 41
1
KESIAPAN MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
UNTUK MENULIS KARYA ILMIAH SEBAGAI
PRASYARAT KELULUSAN STUDI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal tahun 2012, Dirjen Dikti mengeluarkan edaran dengan Nomor
152/E/T2012 tertanggal 27 Januari 2012 tentang Publikasi Karya Ilmiah. Surat edaran ini
ditujukan kepada Rektor/Ketua/Direktur Perguruan Tinggi di Indonesia yang intinya
terhitung mulai kelulusan setelah Agustus 2012 diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
(1) Untuk lulus program Sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal
ilmiah; (2) untuk lulus program Magister harus telah menghasilkan makalah yang terbit
pada jurnal ilmiah nasional diutamakan yang terakreditasi Dikti; (3) Untuk lulus program
Doktor harus telah menghasilkan makalah yang diterima untuk terbit pada jurnal
internasional, (Dirjen Dikti, 2012). Latar belakang dikeluarkannya Edaran Dirjen Dikti
tersebut karena jumlah karya ilmiah dari perguruan tinggi di Indonesia masih sangat
rendah dibandingkan dengan jumlah karya ilmiah dari perguruan tinggi di Malaysia yang
terbit pada jurnal internasional (Haluan Kepri Batam, 2012).
Dengan dikeluarkannya Edaran Dirjen Dikti tersebut menimbulkan pro dan kontra
di kalangan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Sebagian dari mereka mendukung dikeluarkannya edaran tersebut. Sementara itu,
2
sebagian lagi merasa keberatan apabila edaran itu diberlakukan. Bahkan Asosiasi
Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) akan menggugat Surat Edaran Dirjen Dikti
tersebut ke Mahkamah Agung (MA). Ada beberapa alasan yang mengemuka antara lain
jika Surat Edaran itu diberlakukan justru akan menimbulkan banyak masalah karena akan
muncul berbagai jurnal abal-abal yang dibuat hanya untuk memenuhi kepentingan sesuai
edaran tersebut (Kompas.com, 2012). Berbeda halnya dengan salah satu pimpinan
perguruan tinggi di Batam, Fakultas Teknik (FT) Universitas Raja Ali Haji (UMRAH)
yang menyambut baik surat edaran Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) tentang publikasi
karya ilmiah dalam jurnal menjadi syarat kelulusan mahasiswa perguruan tinggi. Hal ini
disebabkan karena FT UMRAH sudah menyiapkan mahasiswanya sejak jauh hari untuk
mempublikasikan hasil karya ilmiahnya dalam jurnal, (Haluan Kepri Batam, 2012).
Terlepas dari pendapat pro dan kontra terhadap edaran Dirjen Dikti, perlu dikaji
kesiapan mahasiswa, khususnya untuk mahasiswa Program S1 PGSD UT, untuk
menghasilkan sebuah karya ilmiah. Sampai dengan tahun 2012, mahasiswa Program S1
PGSD merupakan bagian terbesar dari mahasiswa UT. Jumlah mahasiswa aktif Program
Pendidikan Dasar (Pendas) pada masa registrasi 2012.1 adalah sebanyak 446.665 orang
dan sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa Program S1 PGSD. Jumlah mahasiswa
yang banyak ini akan membawa implikasi pada banyaknya artikel yang harus diterbitkan
per bulan, per minggu, bahkan per hari. Bila Surat Edaran Dirjen Dikti ini diberlakukan,
maka perlu dicarikan solusi agar mahasiswa dengan jumlah banyak tersebut dapat
diwadahi pemenuhan persyaratan untuk dapat menyelesaikan studi mereka di Program
Studi S1 PGSD.
3
Dalam kurikulum Program S1 PGSD UT, terdapat beberapa matakuliah yang
bermuara langsung pada pembentukan kemampuan dan keterampilan mahasiswa untuk
dapat menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah. Matakuliah-matakuliah tersebut di
antaranya adalah matakuliah Penelitian Tindakan Kelas (IDIK4008), Pemantapan
Kemampuan Mengajar/PKM (PDGK4209),Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PSOS4407),
Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), Keterampilan Menulis
(PDGK4305), disamping matakuliah-matakuliah lainnya dalam struktur kurikulum
Program S1 PGSD. Pertanyaan umum yang muncul dalam kajian ini adalah ”Bagaimana
Kesiapan Mahasiswa Program S1 PGSD untuk Menulis Karya Ilmiah?”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa pertanyaan yang dapat diajukan,
yaitu sebagai berikut.
1. Dari sisi kurikulum, apakah kurikulum Program S1 PGSD yang berlaku saat ini sudah
sesuai dengan tuntutan agar mahasiswa dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah?
2. Bagaimanakah kesiapan mahasiswa S1 PGSD UT untuk menulis karya ilmiah?
3. Faktor-faktor apa saja yang mendukung kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD UT
untuk menulis Karya Ilmiah?
4. Kendala-kendala apa saja yang ditemui mahasiswa Program S1 PGSD UT untuk
dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah?
C. TUJUAN PENELITIAN
4
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD
UT untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah. Lebih khusus penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji hal-hal sebagai berikut.
1. Mengetahui kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD untuk menulis karya ilmiah.
2. Menentukan faktor-faktor yang mendukung kesiapan mahasiswa Program S1 PGSD
untuk menulis karya ilmiah.
3. Mengetaui kendala-kendala apa saja yang ditemui mahasiswa Program S1 PGSD UT
untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah.
4. Untuk mengetahui kesesuaian kurikulum Program S1 PGSD yang berlaku saat ini
dengan tuntutan agar mahasiswa dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah.
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, praktisi
pendidikan, dan pengambil kebijakan.
1. Manfaat hasil penelitian bagi peneliti (researchers):
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi peneliti untuk
melakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang menentukan kesiapan
mahasiswa Program S1 PGSD untuk dapat menyusun sebuah karya ilmiah.
2. Manfaat hasil penelitian bagi praktisi pendidikan (practitioners):
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi mahasiswa
Program S1 PGSD maupun tutor Program S1 PGSD UT dalam usaha untuk
mengembangkan model atau contoh dalam tutorial maupun dalam tugas-tugas yang
5
diberikan kepada mahasiswa agar mereka memiliki kompetensi yang diperlukan
untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah.
3. Manfaat hasil penelitian bagi pengambil kebijakan (policy makers):
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk perbaikan
kurikulum yang dapat membekali mahasiswa Program S1 PGSD agar dapat
menghasilkan sebuah karya ilmiah yang berkualitas dan memenuhi standar jurnal
yang telah ditentukan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Program Penyetaraan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Program PGSD dikembangkan atas seperangkat kemampuan yang dipersyaratkan
di dalam melaksanakan tugas-tugas mengajar yang harus dikuasai oleh guru. Berkenaan
dengan hal itu, tujuan yang ingin diwujudkan melalui penyelenggaraan Program PGSD di
UT adalah menghasilkan guru SD yang memiliki kompetensi akademik, sosial, dan
profesional yang mampu bersaing secara global yang secara rinci menguasai kompetensi
berikut: (1) mengenal peserta didik secara mendalam; (2) menguasai bidang studi baik
disiplin ilmu maupun materi pembelajaran di SD; (3) mengelola pembelajaran yang
mendidik mencangkup merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, menilai proses
dan hasil belajar siswa serta memperbaiki pembelajaran berdasarkan hasil penilaian; dan
(4) mengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan, (Katalog UT, 2012).
Dengan mengacu pada tujuan yang diemban, Program S1 PGSD bertujuan untuk
meningkatkan kualifikasi guru SD, terutama yang berkaitan dengan peningkatan
kemampuan profesional. Sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dan tujuan program,
guru SD lulusan Program S1 PGSD diharapkan memiliki profil: (1) penguasaan bidang
keilmuan yang diajarkan di SD secara utuh, baik yang terkait dengan substansi maupun
metodologi keilmuan; (2) kemampuan menerapkan pengelolaan pembelajaran yang
mendidik di SD berdasarkan prinsip-prinsip etika, moral, dan keilmuan, serta
mempertanggungjawabkannya secara ilmiah; (3) kemampuan menganalisis dan
memecahkan permasalahan pendidikan di SD; (4) kemampuan menciptakan tatanan
7
sosial budaya sekolah yang memungkinkan terjadinya proses pengembangan pribadi
siswa secara utuh; (5) kemampuan mengembangkan diri secara mandiri dan terus
menerus sehingga dapat mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta
berpikir dan bertindak sebagai sarjana pendidikan dasar; dan (6) mengelola dan
mengembangkan penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah dasar.
B. Standar Kompetensi Guru SD
Tilaar (1998) dalam laporan hasil evaluasi diri program S1 PGSD UT (2004)
menyatakan bahwa profil guru abad 21 yang profesional adalah guru yang mempunyai
dasar ilmu pengetahuan yang kokoh, memiliki kepribadian matang dan berkembang,
mempunyai keterampilan dalam membangkitkan motivasi peserta didik, dan serius
memperhatikan pengembangan profesinya secara berkesinambungan. Sebagai seorang
profesional, guru dituntut untuk memiliki kemampuan keilmuan yang kokoh.
Kemampuan ini tidak dapat diperoleh sekaligus, melainkan melalui pendidikan
berkelanjutan dan latihan-latihan khusus, antara lain melalui jenjang pendidikan sarjana.
Kondisi tersebut juga berlaku pada guru SD. Pandangan ini diperkuat oleh pernyataan
Joni (1992) dalam laporan yang sama menyatakan bahwa pendidikan guru SD
seyogianya dikembangkan sampai tingkat sarjana sehingga struktur ketenagaan yang
diperlukan untuk meningkatkan mutu layanan ahli di jenjang sekolah dasar dapat
dipenuhi.
Dalam Perpu No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
pasal 29 ayat (2), disebutkan bahwa pendidik pada SD/MI, atau bentuk lain yang
sederajat harus memiliki: (a) kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat
8
(D-IV) atau sarjana (S1); (b) latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan
SD/MI, kependidikan lain, atau psikologi; dan (c) sertifikat profesi guru untuk SD/MI.
Dalam Perpu yang sama, pasal 28 ayat (3), disebutkan bahwa kompetensi sebagai
agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak
usia dini meliputi: (a) Kompetensi pedagogik; (b) Kompetensi kepribadian; (c)
Kompetensi profesional; dan (d) Kompetensi sosial. Ketentuan tentang standar kualifikasi
akademik dan kompetensi guru juga diatur dalam Permen No. 16 Tahun 2007 dan
Permen No. 18 Tahun 2007.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian
mencakup kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi sosial adalah kemampuan
pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar (SNP, 2005).
9
C. Penyelenggaraan Program PGSD Melalui PTJJ di Indonesia
Universitas Terbuka (UT), sampai saat ini merupakan PTJJ yang menawarkan
program-program pendidikan modus tunggal (Suparman dan Zuhairi, 2004). UT
menyelenggarakan pendidikannya melalui sistem belajar jarak jauh (SBJJ). Dalam SBJJ,
interaksi antara mahasiswa dengan dosennya ditandai dengan keterpisahan jarak secara
fisik. Pembelajaran dilaksanakan dengan mediasi bahan ajar, baik bahan ajar cetak
maupun non cetak. Karakteristik pembelajaran seperti ini menuntut mahasiswa untuk
memiliki kemandirian yang tinggi dalam belajar. Kemandirian disini artinya segenap
inisiatif dan ihtiar belajar sepenuhnya ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri.
Namun demikian, tidak semua mahasiswa secara cepat dapat mengadopsi konsep
belajar mandiri sebagai budaya mereka. Terlebih-lebih bagi mereka yang memiliki minat
dan kebiasaan membaca tidak terlalu tinggi, serta terbiasa dalam kultur belajar tatap
muka dan terbimbing. Dalam belajar mandiri, mahasiswa dituntut memiliki prakarsa
sendiri dalam mempelajari bahan belajar, mengerjakan Tugas Mandiri (TM),
memantapkan keterampilan dan menerapkan pengalaman belajarnya di lapangan dan
pekerjaan (Pedoman Penyelenggaraan PS S1 PGSD UT, 2004). Untuk mengatasi
beberapa kendala yang dihadapi mahasiswa, UT menyediakan berbagai layanan
akademik, di antaranya berupa tutorial tatap muka, khususnya mahasiswa program S1
PGSD. Tutorial ini dirancang agar dapat membantu mahasiswa dalam menguasai
kompetensi yang dipersyaratkan dari suatu matakuliah.
Program Studi (PS) S1 PGSD yang dibuka oleh UT pada masa registrasi 2002.1
ditujukan bagi para guru SD lulusan D II PGSD untuk meningkatkan wawasan akademik
10
dan profesionalismenya dalam mengantisifasi peningkatan kualifikasi guru SD di masa
mendatang. Persyaratan masuk untuk PS S1 PGSD UT meliputi: (1) Lulusan D II PGSD
Guru Kelas (baik dari program pendidikan prajabatan maupun dalam
jabatan/penyetaraan) yang telah bekerja sebagai guru kelas di SD; (2) Berstatus Pegawai
Negeri Sipil (PNS); (3) Mendapat izin dari Kepala Sekolah tempat mengajar; dan 4)
Memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh pemberi beasiswa (untuk mahasiswa
penerima beasiswa), dalam Katalog UT (2004).
Program S1 PGSD UT dalam struktur organisasi UT berada di bawah tanggung
jawab Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), khususnya Jurusan Ilmu
Pendidikan. Program S1 PGSD merupakan program lanjutan dari program D-II PGSD.
Kedua program ini tidak terpisah tetapi menjadi satu dalam program PGSD yang
mencakup D-II dan S1 PGSD. Hal ini sesuai dengan surat Komisi Disiplin Ilmu
Pendidikan Nomor: 538/Skr/DPT-KDI.Pd/VII/2000 tertanggal 26 Juli 2000 kepada UT
tentang pembukaan Program S1 PGSD yang menyatakan bahwa calon mahasiswa
Program S1 PGSD harus memiliki ijazah D-II PGSD.
Namun demikian, dalam perkembangan selanjutnya calon mahasiswa yang
menjadi mahasiswa Program S1 PGSD dapat berasal atau berlatar belakang pendidikan:
(1) SGO/SPG/KPG/pendidikan guru yang sederajat/SLTA yang sederajat yang bertugas
sebagai guru kelas di SD; (2) Program D2 PGSD dari LPTK yang mendapat ijin dari
Ditjen Dikti Kemdikbud; (3) Program D2 Pendor untuk guru SD dari UT dan D2 PGTK
dari UT; atau (4) Program D2 PGMI/PGSDI dari perguruan tinggi negeri/swasta yang
mendapat ijin penyelenggaraan dari Kementerian Agama yang dibuktikan dengan
melampirkan foto kopi surat ijin tersebut, (Katalog Pendas UT, 2012).
11
Untuk menjaga kualitas program, proses pembelajaran dalam bentuk tutorial
menjadi sangat penting. Dengan jumlah mahasiswa yang relatif besar, sedangkan jumlah
tutor yang tersedia di Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT terdistribusi tidak
merata dari sisi jumlah maupun kualitasnya. Untuk itu, telah diupayakan kerja sama
dengan berbagai pihak, terutama PTN setempat dalam penyediaan tenaga tutor yang
berkualitas. Konsep “tutorial” seringkali diterjemahkan sebagai “kuliah” dalam
pembelajaran tatap muka. Untuk mengantisifasi artikulasi yang kurang pas terhadap
konsep “tutorial”, FKIP-UT melakukan serangkaian pelatihan tutorial bagi dosen-dosen
dari perguruan tinggi tatap muka yang menjadi tutor di Program S1 PGSD UT. Kondisi
geografis Indonesia juga turut mempengaruhi pelaksanaan Program S1 PGSD. Beberapa
daerah masih relatif sukar terjangkau, sehingga memerlukan penanganan dan pengelolaan
waktu yang berbeda dari daerah lainnya.
Untuk membantu mahasiswa Program S1 PGSD dalam mempersiapkan tutorial,
maka disusun alur kegiatan tutorial dan tugas dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut. Pertama, terdapat 8 kali pertemuan untuk setiap matakuliah. Kedua, satu kali
pertemuan ekivalen dengan 120 menit. Ketiga, pada pertemuan ketiga, kelima, dan
ketujuh mahasiswa akan mengerjakan tugas di kelas selama 60 menit. Tugas tersebut
dibuat oleh tutor dan bersifat aplikasi/analisis/sintesis/evaluasi dari konsep yang
dipelajari pada matakuliah yang ditutorialkan (Pedoman Pengelolaan Program PGSD,
2004). Adapun alur tutorial adalah sebagai berikut.
12
Bagan 2.1. Alur Tutorial dan Tugas Program S1 PGSD UT
Penilaian terhadap kualitas pembelajaran, hasil dan prestasi belajar mahasiswa
secara keseluruhan dalam sistem belajar mandiri sebagian besar menjadi kewajiban dan
tertumpu di pundak mahasiswa itu sendiri. Sementara itu, keberadaan tutor dalam
kegiatan tutorial tatap muka relatif terbatas sesuai dengan kapasitasnya yang lebih banyak
bertindak sebagai fasilitator. Dengan demikian, mahasiswa harus memiliki bekal
kemampuan dalam mengelola pola pembelajaran hingga memantau hasil serta prestasi
belajar masing-masing.
Tutorial adalah pemicu dan sekaligus pemacu proses belajar mahasiswa. Dari
tutorial ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dan kemauan untuk belajar,
mengamati, berpikir, bersikap, dan berbuat dalam mempelajari substansi perkuliahan
dengan baik. Pada dasarnya konsep tutorial relatif berbeda dengan kegiatan pembelajaran
tatap muka, (PTDS1GSD, 2005). Perbedaan tersebut di antaranya sebagai berikut.
Tutorial
1
Tutorial
2 Tutorial 3
& Tugas I
1
Tutorial 4
Tutorial 8
dan
Merangkum
1
Tutorial 7
& Tugas III Tutorial 6 Tutorial 5
& Tugas II
13
Tabel 2.1. Perbedaan antara Tutorial dan Pembelajaran Tatap Muka
TUTORIAL PEMBELAJARAN TATAP MUKA
1. Interaksi tatap muka antara tutor dan
tutee/mahasiswa terbatas
1. Interaksi tatap muka antara dosen
sebagai pengajar dengan mahasiswa
lebih leluasa.
2. Tutee dituntut untuk berupaya secara
mandiri dalam belajar dan
memecahkan persoalan substansi
pelajaran atau kesulitan belajarnya.
2. Tuntutan kemandirian tidak setinggi
pada tutorial.
3. Tutee dapat mengikuti dan
memanfaatkan tutorial dengan baik
apabila telah mempelajari substansi
yang akan ditutorialkan.
3. Mahasiswa dapat mengikuti dan
mamanfaatkan perkuliahan meskipun
belum siap dengan materi yang akan
dikaji.
4. Hanya membahas substansi matakuliah
esensial, strategis, dan tidak mudah
dipahami dengan belajar sendiri oleh
mahasiswa.
4. Cenderung membahas seluruh
substansi matakuliah.
5. Berpusat pada mahasiswa 5. Berpusat pada dosen.
D. Karakteristik Karya Ilmiah untuk Program S1 PGSD UT
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau
pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti
empirik. Penulisan karya ilmiah mempunyai tujuan antara lain: (1) untuk
menyampaikan gagasan, (2) memenuhi tugas dalam studi, (3) untuk mendiskusikan
gagasan dalam suatu pertemuan, (4) mengikuti perlombaan, serta (5) untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian, Wardani, dkk. (2009).
Di samping itu, penulisan karya ilmiah perlu dikuasai oleh setiap mahasiswa
karena alasan berikut: (1) seseorang yang berpendidikan tinggi diharapkan mampu
mengungkapkan ide/gagasannya dalam bentuk karya tulis. Kemampuan menulis perlu
dilatih. Kaidah-kaidah dalam menulis karya ilmiah tidak hanya cukup dipahami, tetapi
14
harus diterapkan. Oleh karena itu, diperlukan latihan; (2) berbagai pengamatan di
lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis para guru yang mengikuti pendidikan
tinggi masih belum memadai, apalagi dalam menulis karya ilmiah; dan (3) karya ilmiah
mempunyai ciri khas yang membedakannya dari bentuk tulisan yang lain. Oleh karena
itu, ciri khas tersebut harus dikuasai agar dapat diterapkan ketika menulis, Wardani, dkk.
(2009).
Sebuah karya ilmiah dapat dikenal dari ciri-ciri berikut, (Wardani, dkk., 2009).
Pertama, dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan,
deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan satu masalah. Kedua, pengetahuan yang
disajikan tersebut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori
yang telah diakui kebenarannya. Ketiga, sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran
yang objektif serta kejujuran dalam penulisan. Keempat, bahasa yang digunakan adalah
bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah-istilah yang
bersifat denotatif. Kelima, sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.
Sesuai dengan Edaran Dirjen Dikti Nomor 152/E/T2012 tertanggal 27 Januari
2012 tentang Publikasi Karya Ilmiah, yang menyatakan bahwa terhitung mulai kelulusan
setelah Agustus 2012 diberlakukan ketentuan bahwa untuk lulus program sarjana harus
menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah.
Bila dikaji dari target pembaca karya ilmiah yang akan dihasilkan oleh mahasiswa
Program S1 PGSD UT dapat dikategorikan sebagai sebuah karya ilmiah yang akan
diterbitkan pada sebuah jurnal ilmiah dengan target masyarakat ilmiah. Suatu jurnal
ilmiah biasanya menyajikan tulisan-tulisan yang khusus bagi para ahli di bidang ilmu
tertentu. Misalnya, jurnal ilmu pendidikan sosial diperuntukkan bagi para sarjana dalam
15
bidang pendidikan sosial. Perkembangan keilmuan menyebabkan jurnal-jurnal ilmiah
makin spesifik. Dalam hal ini, karya ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa Program S1
PGSD UT adalah berupa artikel ilmiah yang dikemas dari laporan PKP. Karya ilmiah ini
selanjutnya akan diunggah sebagai publikasi ilmiah di jurnal online UT, yang terdiri dari
Jurnal Pembelajaran IPA SD, Jurnal Pembelajaran IPS SD, Jurnal Pembelajaran
Matematika SD, Jurnal Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, dan Jurnal Pembelajaran
Tematik SD.
Karakteristik target pembaca ini bahwa mereka membaca untuk menambah
pengetahuan keilmuan dalam bidangnya. Mereka juga mungkin saja kritis terhadap
keakuratan informasi dan cara memperoleh informasi tetapi tidak seperti target pembaca
masyarakat akademis, dimana mereka tidak memfokuskan pada menguji. Di samping itu,
keakuratan informasi dalam tulisan yang dimuat dalam suatu jurnal yang bermutu telah
disaring terlebih dahulu oleh penelaah yang kompeten di bidangnya. Laporan ilmiah
untuk target pembaca masyarakat ilmiah mementingkan unsur kebaruan dan orisinalitas.
Informasi ilmiah yang baru dan orisinal sangat dihargai oleh target pembaca masyarakat
akademis, Sugilar dalam Wardani, dkk. (2009).
E. Kerangka Berpikir
Dengan merujuk pada Perpu No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP) pasal 29 ayat (2), disebutkan bahwa pendidik pada SD/MI, atau bentuk
lain yang sederajat harus memiliki: (a) kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1); (b) latar belakang pendidikan tinggi di bidang
pendidikan SD/MI, kependidikan lain, atau psikologi; dan (c) sertifikat profesi guru
16
untuk SD/MI. Selanjutnya dalam Perpu yang sama, pasal 28 ayat (3), disebutkan bahwa
kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
serta pendidikan anak usia dini meliputi: (a) Kompetensi pedagogik; (b) Kompetensi
kepribadian; (c) Kompetensi profesional; dan (d) Kompetensi sosial.
Sesuai dengan Edaran Dirjen Dikti Nomor 152/E/T2012 tertanggal 27 Januari
2012 tentang Publikasi Karya Ilmiah, yang menyatakan bahwa terhitung mulai kelulusan
setelah Agustus 2012 diberlakukan ketentuan bahwa untuk lulus program sarjana harus
menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah. Menindaklanjuti Edaran Dikti
tersebut, UT telah menyiapkan Panduan Publikasi Karya Ilmiah di Jurnal Online
Universitas Terbuka. Untuk mahasiswa Program S1 PGSD UT, karya ilmiah mereka
diwadahi dalam Jurnal Pembelajaran IPA SD, Jurnal Pembelajaran IPS SD, Jurnal
Pembelajaran Matematika SD, Jurnal Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, dan Jurnal
Pembelajaran Tematik SD.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau
pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti
empirik. Di samping itu, penulisan karya ilmiah perlu dikuasai oleh setiap mahasiswa
karena alasan berikut: (1) seseorang yang berpendidikan tinggi diharapkan mampu
mengungkapkan ide/gagasannya dalam bentuk karya tulis. Kemampuan menulis perlu
dilatih. Kaidah-kaidah dalam menulis karya ilmiah tidak hanya cukup dipahami, tetapi
harus diterapkan. Oleh karena itu, diperlukan latihan; (2) berbagai pengamatan di
lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis para guru yang mengikuti
pendidikan tinggi masih belum memadai, apalagi dalam menulis karya ilmiah; dan (3)
17
karya ilmiah mempunyai ciri khas yang membedakannya dari bentuk tulisan yang lain.
Oleh karena itu, ciri khas tersebut harus dikuasai agar dapat diterapkan ketika menulis,
Wardani, dkk. (2009).
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksploratori berkenaan dengan pendapat para
mahasiswa program S1 PGSD semester X terhadap kesiapan mereka untuk menulis
karya ilmiah. Edaran Dirjen Dikti Nomor 152/E/T2012 tertanggal 27 Januari 2012
tentang Publikasi Karya Ilmiah, yang menyatakan bahwa terhitung mulai kelulusan
setelah Agustus 2012 diberlakukan ketentuan bahwa untuk lulus program sarjana harus
menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah. Dalam kajian ini digunakan model
Stake Countenance untuk menganalisis data hasil penelitian dengan suatu standar yang
berlaku.
Model ini dikembangkan oleh Stake dalam (Arikunto, 1988; Arikunto, 2003;
Tayibnafis, 1989). Dalam model evaluasi yang dikembangkan Stake penekanan
diarahkan pada dua jenis operasi yaitu deskripsi (decriptions) dan pertimbangan
(judgements). Dalam kajian ini yang digunakan sebagai standar adalah pemenuhan untuk
mata kuliah-mata kuliah tertentu seperti: (1) Penelitian Tindakan Kelas (IDIK4008); (2)
Pemantapan Kemapuan Mengajar (PDGK4209); (2) Metode Penelitian (IDIK4007); (3)
Keterampilan Menulis (PDGK4305); (4) Penulisan Karya Ilmiah (PDGK4402); dan (5)
Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP (PDGK4501), di samping matakuliah-
matakuliah lainnya dalam struktur kurikulum Program S1 PGSD. Dalam penelitian ini
dikaji apakah persyaratan dan ketentuan yang diberlakukan dalam matakuliah masing-
masing telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam program S1
PGSD UT.
19
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program S1 PGSD UT semester
10. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian
meliputi mahasiswa sebanyak 103 orang. Selain itu juga dimintakan pendapat dari tutor
sebanyak dua (2) orang; dari pengelola program S1 PGSD UT di UPBJJ-UT sebanyak
satu (1) orang; dan pengelola Program S1 PGSD di FKIP-UT sebanyak dua (2) orang
berkenaan dengan kesiapan mahasiswa untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah
sebagai persyaratan kelulusan studi mahasiswa.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di tiga (3) UPBJJ-UT yaitu UPBJJ-UT Serang, Bogor,
dan Jakarta. Ketiga UPBJJ ini dipilih karena lokasinya dekat dengan kantor pusat UT di
Pondok Cabe. Disamping itu, mahasiswa di tiga UPBJJ tersebut diasumsikan memiliki
karakteristik yang hampir sama dengan mahasiswa-mahasiswa dari UPBJJ lainnya.
Penelitian ini direncanakan mulai dari Februari s.d. Maret 2012 dan mulai dilaksanakan
dari bulan April 2012 sampai bulan Desember 2012, waktu dan jadwal penelitian
terlampir.
20
D. Kisi-kisi & Instrumen Penelitian
Variabel penelitian dikembangkan dengan mengacu pada tujuan pelaksanaan
penelitian. Adapun kisi-kisi instrumen dikembangkan dengan merujuk pada tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian seperti terlihat dalam Tabel 1.
Tabel 1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No. Variabel Indikator Instrumen Responden Jumlah
Responden 1 Pendapat mahasiswa
program S1 PGSD
terhadap kesiapan
mereka untuk menulis
karya ilmiah
Teridentifikasi
pendapat
mahasiswa
terhadap kesiapan
mereka untuk
menulis sebuah
karya ilmiah
1. Kuesioner
2. Pedoman
Wawanca
ra
Mahasiswa
S1 PGSD
UT semester
10
103 orang
dengan
kuesioner
2 Pendapat mahasiswa
terhadap faktor-faktor
yang mendukung
kesiapan mahasiswa
Program S1 PGSD
untuk menulis karya
ilmiah
Teridentifikasi
pendapat
mahasiswa
terhadap faktor-
faktor yang
mendukung
kesiapan mereka
untuk menulis
karya ilmiah
1. Kuesio
ner
2. Pedoman
Wawanc
ara
Mahasiswa
S1 PGSD
UT semester
10
103 orang
dengan
kuesioner
3 Pendapat mahasiswa
terhadap kendala-
kendala yang ditemui
mahasiswa Program
S1 PGSD UT untuk
dapat menghasilkan
sebuah karya ilmiah
Teridentifikasi
pendapat
mahasiswa
terhadap kendala-
kendala yang
ditemui mereka
untuk dapat
menghasilkan
sebuah karya
ilmiah
1. Kuesio
ner
2. Pedoman
Wawan
cara
Mahasiswa
S1 PGSD
UT semester
10
103 orang
dengan
kuesioner
4 Pendapat mahasiswa
terhadap kesesuaian
kurikulum Program S1
PGSD yang berlaku
saat ini dengan
tuntutan agar mereka
dapat menghasilkan
sebuah karya ilmiah
Teridentifikasi
pendapat
mahasiswa
terhadap
kesesuaian
kurikulum
Program S1
PGSD yang
berlaku saat ini
dengan tuntutan
agar mereka dapat
menghasilkan
sebuah karya
1. Kuesio
ner
2. Pedoman
Wawan
cara
Mahasiswa
S1 PGSD
UT semester
10
103 orang
dengan
kuesioner
21
ilmiah
E. Instrumen Penelitian & Teknik Pengumpulan data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam proses pengumpulan data untuk mengukur
kesiapan mahasiswa untuk menulis karya ilmiah adalah kuesioner sebagai pengumpul
data yang utama. Selain pedoman wawancara dan pedoman observasi dokumen hasil
karya tulis mahasiswa.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dan dilanjutkan
dengan wawancara untuk beberapa responden. Selain itu, dilakukan wawancara dengan
dua (2) orang tutor, satu (1) orang pengelola program di UPBJJ-UT, dan dua (2) orang
pengelola program S1 PGSD di FKIP-UT yang berkaitan langsung maupun tidak
langsung dengan pembentukan kemampuan mahasiswa Program S1 PGSD UT untuk
dapat menulis sebuah karya ilmiah sebagai salah satu persyaratan kelulusan studi mereka.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data untuk masing-masing data hasil penelitian dilaksanakan
sebagai berikut.
1. Data tentang pendapat mahasiswa UT terhadap kesiapan mereka untuk menulis
sebuah karya ilmiah diperoleh dengan cara menyebarkan angket dan dilakukan
wawancara dengan mahasiswa untuk menjaring pendapat mereka terhadap pola
pelaksanaan program, dilanjutkan dengan melakukan FGD untuk beberapa orang
22
mahasiswa dan melihat beberapa contoh hasil karya mereka. Data-data tersebut
dianalisis dengan cara melakukan analisis konten (content analysis) berupa melihat
dan menentukan ide-ide, isu-isu, dan konsep-konsep yang sama (Patton, 1987), atau
terlebih dahulu disusun ke dalam sandi-sandi tertentu (Bogdan & Biklen, 1982).
Hasil akhir dari analisis konten ini adalah pendapat mahasiswa terhadap kesiapan
mereka untuk menulis sebuah karya ilmiah.
2. Data tentang pendapat para tutor, pengelola Program S1 PGSD di UPBJJ, dan
pengelola Program S1 PGSD di FKIP-UT terhadap kesiapan mahasiswa program S1
PGSD untuk menulis karya ilmiah, dianalisis dengan cara melakukan analisis konten
(content analysis) yang dilakukan dengan cara melihat dan menentukan ide-ide, isu-
isu, dan konsep-konsep yang sama (Patton, 1987), atau terlebih dahulu disusun ke
dalam sandi-sandi tertentu (Bogdan & Biklen, 1982). Hasil akhir dari analisis konten
ini adalah pendapat para tutor terhadap kesiapan mahasiswa program S1 PGSD
untuk menulis karya ilmiah.
23
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Ada beberapa komponen yang dikaji dalam penelitian ini yang meliputi antara
lain persepsi mahasiswa terhadap: (1) Kurikulum Program S1 PGSD; (2) Aktivitas TTM
untuk mendukung kemampuan mahasiswa menulis karya ilmiah; dan (3) Pengalaman
guru/mahasiswa dalam menulis karya ilmiah; (4) Pendapat responden tentang faktor-
faktor pendukung dalam penulisan karya imiah; dan (5) Kendala-kendala dalam
penulisan Karya Ilmiah. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program S1
PGSD dari tiga (3) UPBJJ-UT yaitu UPBJJ-UT Jakarta, UPBJJ-UT Serang, dan UPBJJ-
UT Bogor masa registrasi 2012.1 dan masa registrasi 2012.2. Dari masing-masing
UPBJJ-UT, kuesioner disebar sebanyak 50 buah, tetapi mahasiswa yang mengisi dan
mengembalikan kuesioner seperti terlihat dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Sebaran Responden Mahasiswa Program S1 PGSD
No UPBJJ-UT Instrumen yang
Disebarkan
Instrumen yang
Terisi dan Valid
1 Jakarta 50 50
2 Bogor 50 27
3 Serang 50 26
Jumlah 150 103
Dari instrumen yang telah terisi tersebut, setelah dianalisis dengan menggunakan
Software SPSS Versi 15, sebagian dari responden tidak lengkap dalam mengisi jawaban
untuk masing-masing pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Deskripsi masing-masing
pendapat tadi adalah sebagai berikut.
24
A. Pendapat Mahasiswa Terhadap Kurikulum Program S1 PGSD UT
Sebagian besar responden (42%) mengatakan bahwa struktur kurikulum Program
S1 PGSD UT sudah memadai atau sudah komprehensif, bahkan sebanyak 10 % lainnya
mengatakan bahwa struktur kurikulum Program S1 PGSD UT sudah sangat komprehensif
untuk menyiapkan mahasiswa Program S1 PGSD UT untuk dapat menulis dan
menghasilkan sebuah karya ilmiah yang bermutu. Namun demikian, ada sebagian
responden (8%) yang mengatakan bahwa struktur kurikulum Program S1 PGSD
dirasakan belum cukup komprehensif untuk menyiapkan mahasiswa Program S1 PGSD
UT untuk dapat menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik, seperti terlihat
dalam Gambar 4.2.
Gambar 4.2.
Pendapat Responden Tentang Struktur Kurikulum Program S1 PGSD
25
Sebanyak 41% responden mengatakan bahwa pemaketan matakuliah per semester
sudah memadai, bahkan bagian terbesar responden (51%) mengatakan bahwa pemaketan
matakuliah per semester sudah sangat memadai untuk mengasah kemampuan mereka
untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Sisanya sebanyak 8%
responden yang mengatakan bahwa pemaketan matakuliah dalam kurikulum Program S1
PGSD cukup memadai, seperti terlihat dalam Gambar 4.3.
Gambar 4.3.
Pendapat Responden Tentang Pemaketan Martakuliah
dalam Struktur Kurikulum Program S1 PGSD
Beberapa matakuliah dinyatakan oleh para guru memberikan kontribusi positif
terhadap kemampuan mereka untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah yang
baik. Beberapa matakuliah tersebut adalah matakuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
matakuliah Penulisan Karya Ilmiah, matakuliah Pemantapan Kemampuan
Mengajar/PKM, matakuliah Pemantapan Kemampuan Profesional, matakuliah
26
Keterampilan Dasar Menulis, selain matakuliah Materi dan Pembelajaran (Bahasa
Indonesia, IPS, PKn, Matematika, dan IPA) .
Bagian terbesar responden yaitu sebanyak 49 % mengatakan bahwa matakuliah
PTK memadai dan bahkan sebanyak 30 % mengatakan matakuliah PTK sangat memadai
untuk mendukung kemampuan mereka agar dapat menulis dan menghasilkan karya
ilmiah yang baik. Sisanya sebanyak 21% responden mengatakan bahwa matakuliah PTK
cukup memadai untuk mendukung kemampuan mereka menulis dan untuk menghasilkan
sebuah karya ilmiah yang baik. seperti terlihat dalam Gambar 4.4.
Gambar 4.4.
Pendapat Responden Tentang Manfaat Matakuliah PTK
Demikian halnya pendapat responden tentang manfaat mempelajari matakuliah
Penulisan Karya Ilmiah, sebagian besar responden (45%) mengatakan bahwa matakuliah
Penulisan Karya Ilmiah sudah memadai untuk membekali mereka kemampuan menulis
dan menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Bahkan sebagian responden (38%)
mengatakan bahwa dengan matakuliah Penulisan Karya Ilmiah sudah sangat memadai
untuk membekali mereka agar dapat menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah yang
27
baik. Sisanya sebanyak 17% responden mengatakan bahwa matakuliah Penulisan Karya
Ilmiah sudah cukup memadai untuk membekali mereka kemampuan untuk menulis dan
untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik.
Demikian halnya setelah mengikuti matakuliah Pemantapan Kemampuan
Mengajar (PKM) dan matakuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP), sebagian
besar dari mereka (42%) mengatakan bahwa matakuliah PKM bermanfaat untuk
mengasah kemampuan mereka untuk menulis karya ilmiah dan sebanyak 51% responden
mengatakan bahwa matakuliah PKP bermanfaat untuk mengasah kemampuan mereka
untuk menulis sebuah karya ilmiah. Bahkan sebanyak 32% responden yang mengatakan
bahwa matakuliah PKM sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan mereka untuk
menghasilkan sebuah karya ilmiah, dan sebanyak 23% responden mengatakan bahwa
matakuliah PKP sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan mereka untuk
menghasilkan sebuah karya ilmiah. Namun demikian, ada sebagian kecil responden yaitu
sebanyak 1% mengatakan matakuliah PKM kurang bermanfaat untuk mengasah
kemampuan mereka untuk menulis sebuah karya ilmiah, dan sebanyak 4% responden
mengatakan bahwa matakuliah PKP kurang bermanfaat untuk mengasah kemampuan
mereka untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah, seperti terlihat dalam Gambar 4.5 dan
Gambar 4.6.
28
Gambar 4.5.
Manfaat Matakuliah PKM untuk Mengasah
Kemampuan Menulis Karya Ilmiah
Gambar 4.6.
Manfaat Matakuliah PKP untuk Mengasah
Kemampuan Menulis Karya Ilmiah
Sebagian besar responden (47%) mengatakan bahwa matakuliah yang
berkaitan erat untuk membantu mereka mengajarkan lima pelajaran pokok di SD
yaitu matakuliah Materi dan Pembelajaran (Bahasa Indonesia, IPS, PKn,
29
Matematika, dan IPA) bermanfaat, bahkan sebanyak 29% responden mengatakan
sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan mereka untuk dapat menghasilkan
sebuah karya ilmiah. Sisanya sebanyak 24% responden mengatakan bahwa kelima
matakuliah tadi cukup bermanfaat untuk mengasah kemampuan mereka untuk dapat
menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik.
Demikian halnya dengan matakuliah Keterampilan Dasar Menulis,
sebagian besar responden (48%) mengatakan bermanfaat, bahkan sebanyak 27%
responden mengatakan bahwa matakuliah tersebut sangat bermanfaat untuk
mengasah kemampuan mereka untuk dapat menulis dan menghasilkan sebuah karya
ilmiah yang baik.
B. Manfaat TTM dalam Penulisan Karya Ilmiah
Sebagian besar responden (50%) mengatakan bahwa tugas-tugas tutorial
bermanfaat dan bahkan sebanyak 23 % responden mengatakan bahwa tugas-tugas tutorial
sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan mereka untuk dapat menulis dan dapat
menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Namun demikian, ada sebagian kecil
responden (3%) mengatakan bahwa tugas-tugas tutorial kurang memadai untuk mengasah
kemampuan mereka untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik, seperti terlihat
dalam Gambar 4.7.
30
Gambar 4.7.
Manfaat Mengikuti TTM untuk Mengasah
Kemampuan Menulis Karya Ilmiah
Sebagian besar responden mengatakan bahwa aktivitas tutorial tatap muka (TTM)
sudah memadai (31%), bahkan sebagian besar responden (35%) mengatakan bahwa
aktivitas dalam kegiatan TTM sangat bermanfaat bagi mereka untuk dapat menulis dan
menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Namun demikian, sebagian kecil dari
mereka yaitu sebanyak 3 % mengatakan bahwa aktivitas tutorial (1%) kurang memadai
untuk membekali mereka untuk dapat menulis dan untuk menghasilkan sebuah karya
ilmiah dengan baik, seperti terlihat dalam Gambar 4.8.
TIDAK MEMADAI
3%CUKUP
MEMADAI24%
MEMADAI50%
SANGAT MEMADAI
23%
TUGAS TTM _MANFAAT
31
Gambar 4.8.
Aktivitas dalam TTM untuk Mengasah
Kemampuan Menulis Karya Ilmiah
Dalam hal dukungan sarana dan prasarana, sebagian besar responden (50%)
mengatakan bahwa dukungan sarana dan prasarana sudah memadai untuk mendukung
kemampuan mereka menulis sebuah karya ilmiah. Bahkan sebanyak 23% responden
mengatakan dukungan sarana dan prasarana di tempat tutorial sudah sangat baik. Namun
demikian sebagian kecil responden (3%) mengatakan bahwa sarana dan prasarana di
tempat tutorial kurang mendukung mereka untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah yang
baik.
C. Pengalaman Responden dalam Penulisan Karya Ilmiah
Sebagian besar responden (43%) mengatakan bahwa menulis sebuah karya ilmiah
adalah hal yang baru bagi mereka, bahkan sebanyak 43% lainnya mengatakan bahwa
menulis sebuah karya ilmiah adalah pengalaman yang sangat baru bagi mereka. Sisanya
sebanyak 13% responden mengatakan bahwa menulis sebuah karya ilmiah adalah
SANGAT TIDAK
MEMADAI2%
TIDAK MEMADAI
22%
CUKUP MEMADAI
31%
MEMADAI35%
SANGAT MEMADAI
10%
AKTIV TTM _ MANFAAT
32
menulis karya ilmiah adalah pengalaman yang cukup baru bagi mereka, seperti terlihat
dalam Gambar 4.9.
Gambar 4.9.
Pengalaman Responden dalam Menulis Karya Ilmiah
Sebagian besar responden (53%) mengatakan bahwa teman sejawat berperan
penting untuk mengasah kemampuan mereka untuk dapat menulis sebuah karya ilmiah
dengan baik. Bahkan sebanyak 24% responden mengatakan bahwa teman sejawat sangat
berperan penting untuk membantu mereka menulis dan dapat menghasilkan sebuah karya
ilmiah dengan baik. Namun demikian, ada sebagian kecil responden (3%) yang
mengatakan bahwa teman sejawat kurang berperan untuk membantu mereka untuk dapat
menghasilkan sebuah karya ilmiah dengan baik, seperti terlihat dalam Gambar 4.10.
TIDAK MEMADAI
1%
CUKUP MEMADAI
13%
MEMADAI43%
SANGAT MEMADAI
43%
PEN K ILMIAH _ HAL BARU
33
Gambar 4.10.
Peran Teman Sejawat Dalam Penulisan Karya Ilmiah
Bagian terbesar responden (50%) mengatakan bahwa menghadiri kegiatan-
kegiatan ilmiah misalnya mengikuti seminar ilmiah, mengikuti konferensi, kegiatan
penulisan buku, dan kegiatan sejenis berperan penting bagi mereka untuk dapat
menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Bahkan sebagian lagi (19%) responden
mengatakan bahwa menghadiri kegiatan-kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi mereka
untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Hanya sebagian kecil dari
mereka (5%) mengatakan bahwa menghadiri kegiatan-kegiatan tadi kurang bermanfaat
bagi mereka untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah.
D. Faktor-faktor Pendukung Penulisan Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang secara umum mereka ungkapkan tentang faktor-faktor
yang mendukung kemampuan mereka untuk dapat menulis dan menghasilkan sebuah
TIDAK MEMADAI
3%
CUKUP MEMADAI
20%
MEMADAI53%
SANGAT MEMADAI
24%
PERAN_TMN SEJAWAT
34
karya ilmiah dengan baik, yaitu antara lain: (1) Tugas-tugas yang diberikan oleh tutor
dalam aktivitas tutorial tatap muka dirasakan sangat bermanfaat oleh mereka untuk dapat
menulis dan untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik; (2) Beberapa
matakuliah dirasakan sangat bermanfaat oleh mahasiswa/guru untuk menghasilkan
sebuah karya ilmiah yang meliputi matakuliah: Penulisan Karya Ilmiah, MK
Pembelajaran (Matematika, IPA, IPS, PKn, Bahasa Indonesia) di SD; (3) Selain itu,
beberapa matakuliah juga dirasakan sangat membantu, antara lain matakuliah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM), Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP), Keterampilan Dasar Menulis, selain matakuliah-
matakuliah lainnya dalam struktur kurikulum Program S1 PGSD.
E. Kendala-kendala dalam Penulisan Karya Ilmiah
Selain faktor-faktor yang mendukung kemampuan guru/mahasiswa dalam
penulisan karya ilmiah, ada beberapa kendala yang dirasakan dapat menghambat mereka
untuk menulis dan untuk dapat menghasilakn sebuah karya ilmiah, yaitu antara lain: (1)
Keterbatasan wawasan untuk menulis karya ilmiah, keterbatasan waktu untuk menulis,
minimnya referensi yang dibaca, waktu bimbingan dirasa masih kurang, kesulitan
membagi waktu menulis karya ilmiah dengan pelaksanaan tugas-tugas sehari-hari; serta
sebagian kecil dari mereka mengatakan kekurangjelasan materi yang disampaikan tutor;
(2) Sebagian dari mereka mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan untuk
memulai menulis sebuah karya ilmiah, kesulitan untuk menemukan ide/bahan yang akan
ditulis; serta belum terampil untuk menulis sebuah karya ilmiah. Dari dua orang tutor
yang dapat diwawancarai mengatakan bahwa ada kecenderungan mahasiswa mengalami
35
kesulitan untuk membuat sebuah karya ilmiah. Masih banyak yang perlu dibenahi dan
perlu ditingkatkan kualitas tugas-tugas yang diajukan sebagai pemenuhan tugas-tugas
tutorial.
Selain kendala-kendala tadi, sebagian dari mereka mengatakan bahwa kendala
berikut ini juga dirasakan oleh mereka sebagai keterbatasan dalam menulis karya ilmiah,
yaitu antara lain: (1) Faktor teknis, yaitu sebagian dari mereka tidak dapat
mengoperasikan komputer/laptop dengan baik; terbatasnya kemampuan untuk
menggunakan internet (untuk browsing, dan sebagainya); dan (2) Minimnya dukungan
sarana & prasarana untuk menulis karya ilmiah terutama yang berhubungan dengan
sarana dan prasarana ICT.
F. Analisis dan Pembahasan
Struktur kurikulum dengan berbagai kompetensi dan keterampilan yang dilatihkan
kepada para mahasiswa/guru, dirasakan sangat bermanfaat untuk menunjang kesiapan
mereka dalam penulisan karya ilmiah dan untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah.
Beberapa matakuliah antara lain matakuliah Penelitian Tindakan Kelas, Penulisan Karya
Ilmiah, Pemantapan Kemampuan Mengajar, Pemantapan Kemampuan Profesional,
Keterampilan Dasar Menulis, dikatakan oleh mahasiswa sangat bermanfaat untuk
mengasah kemampuan mereka untuk menulis dan untuk menghasilkan sebuah karya
ilmiah dengan baik. Selain itu, beberapa matakuliah misalnya matakuliah Materi dan
Pembelajaran di SD (Bahasa Indonesia, IPS, PKn, Matematika, dan IPA) dikatakan oleh
mereka sangat bermanfaat dalam penulisan karya ilmiah karena berkaitan langsung
dengan lima pelajaran pokok di SD. Demikian halnya untuk dapat lulus matakuliah PKP,
36
para mahasiswa/guru dipersyaratkan mereka untuk merujuk pada salah satu pelajaran
eksak atau satu pelajaran non eksak dalam kegiatan praktek PKP dan juga dalam
penulisan laporan PKP.
Tugas-tugas yang diberikan dalam kegiatan tutorial tatap muka (TTM) dirasakan
sangat bermanfaat oleh guru/mahasiswa untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah.
Berbagai produk tutorial khususnya laporan PTK, PKP, Teknik Penulisan Karya Ilmiah
sangat membantu para guru untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah.
Namun demikian, tugas-tugas atau produk-produk tadi misalnya Laporan PTK, Laporan
PKP, Produk dari MK Penulisan Karya Ilmiah, akan lebih terasa manfaatnya apabila
mereka diwajibkan untuk mempublikasikannya dalam suatu jurnal. Dalam hal ini, FKIP-
UT telah menyiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan untuk dapat memenuhi
kewajiban seperti yang dipersyaratkan dalam Edaran Dirjen Dikti Nomor 152/E/T/2012.
Produk dari PKP berupa laporan PKP, akan dijadikan sebagai acuan untuk penulisan
artikel dimaksud dan akan diterbitkan dalam Jurnal Online Universitas Terbuka yang
diwadahi dalam Jurnal Pembelajaran IPA SD, Jurnal Pembelajaran IPS SD, Jurnal
Pembelajaran Matematika SD, Jurnal Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, dan Jurnal
Pembelajaran Tematik SD.
Selain itu, di masa mendatang perlu ada usaha-usaha yang lebih sistematis untuk
meningkatkan kualitas tugas-tugas tutorial yang bermuara langsung untuk pembentukan
kemampuan mahasiswa untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik. Dalam
hal ini, usaha-usaha tersebut difokuskan agar para mahasiswa/guru dapat menghasilkan
sebuah karya ilmiah yang sifatnya karya ilmiah formal misalnya artikel yang akan
diterbitkan dalam suatu jurnal yang ditujukan untuk masyarakat ilmiah. Kemampuan dan
37
wawasan tutor dalam kegiatan bimbingan penulisan artikel perlu juga diperhatikan dan
ditingkatkan kualitasnya, hal ini terjadi karena latar belakang tutor yang bermuara
langsung pada pembentukan mahasiswa untuk menghasilkan sebuah artikel sangat
bervariasi dari sisi kompetensinya maupun dari jenjang pendidikan mereka. Kemampuan
menulis sebuah karya ilmiah sifatnya tidak instan, artinya kemampuan ini perlu dilatih
dan diasah secara terus menerus.
Keterbatasan wawasan dalam menulis merupakan sebuah tantangan yang cukup
berat bagi guru-guru SD yang pada umumnya adalah guru kelas yang sarat dengan tugas-
tugas rutin baik akademik dalam proses pembelajaran maupun tugas-tugas administratif
mulai dari menyusun rencana pembelajaran, mengabsen siswa, memeriksa tugas-tugas
yang dikerjakan siswa, dan banyak lagi tugas-tugas lainnya. Namun demikian, kewajiban
mereka untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik juga tidak dapat
dikesampingkan, karena kemampuan dan keterampilan tadi adalah merupakan salah satu
persyaratan bagi mereka untuk menjadi sarjana (S1).
Berbagai tugas-tugas dan latihan-latihan yang diberikan baik dalam kegiatan
tutorial tatap muka (TTM) maupun tugas-tugas terstruktur lainnya yang harus mereka
kerjakan dan kumpulkan diharapkan dapat menjadikan para guru/mahasiswa semakin
terampil untuk menulis sebuah karya ilmiah dengan baik. Pada akhirnya, sebagai salah
satu calon sarjana pendidikan pada jenjang S1, kemampuan dan keterampilan menulis
karya ilmiah ini diharapkan akan dapat dijadikan sebagai sebuah proses pembiasaan
(habits of minds) seperti yang dikatakan oleh Marzano, et al. (1993).
Informasi dan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini dirasa belum
maksimal dan diungkapkan sebagai keterbatasan penelitian yang dilakukan. Namun
38
demikian, data-data minimal yang diperlukan untuk dapat diolah dan dianalisis dirasa
sudah memadai untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian ini. Di masa mendatang,
perlu ada koordinasi yang lebih baik dengan para responden dan para pengelola program
untuk kajian yang serupa agar data-data yang diperlukan menjadi lebih maksimal.
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan hasil penelitian dan hasil pembahasan dalam kajian ini dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1. Struktur kurikulum dengan berbagai kompetensi dan keterampilan yang dilatihkan
kepada para guru, dirasakan sangat menunjang kesiapan mereka untuk menulis
atau menghasilkan sebuah karya ilmiah.
2. Tugas-tugas dalam tutorial tatap muka (TTM) dirasakan sangat bermanfaat oleh
guru/mahasiswa untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya ilmiah.
3. Berbagai produk tutorial khususnya laporan PTK, PKP, Penulisan Karya Ilmiah
sangat membantu para guru untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya
ilmiah. Namun demikian, tugas-tugas atau produk-produk tadi akan lebih terasa
manfaatnya apabila ada kewajiban bagi mereka untuk membuatnya.
4. Berbagai kendala masih dialami oleh para guru dalam menulis karya ilmiah antara
lain keterbatasan wawasan; waktu untuk menulis; minimnya referensi; terbatasnya
waktu bimbingan; kekurangjelasan materi yang disampaikan tutor; kesulitan
untuk menemukan ide/bahan yang akan ditulis, belum terampil dalam menulis.
Selain itu, sebagian dari mereka merasa kurang terampil dalam mengoperasikan
komputer untuk mendukung dalam penulisan karya ilmiah.
5. Kesulitan untuk memulai menulis KI, kesulitan untuk menemukan ide/bahan yang
akan ditulis, terbatasnya kemampuan untuk menggunakan internet, serta
minimnya dukungan sarana dan prasarana untuk menulis karya ilmiah, juga
40
dirasakan sangat menghambat mereka untuk menulis dan menghasilkan sebuah
karya ilmiah.
6. Kesulitan untuk memulai menulis KI, kesulitan untuk menemukan ide/bahan yang
akan ditulis, terbatasnya kemampuan untuk menggunakan internet, serta
minimnya dukungan sarana dan prasarana untuk menulis karya ilmiah, juga
dirasakan sangat menghambat mereka untuk menulis dan menghasilkan sebuah
karya ilmiah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tadi, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut.
1. Agar kemampuan untuk menulis dan untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah
menjadi proses pembiasaan bagi mereka, kewajiban bagi mereka untuk dapat
menghasilkan produk-produk setelah mengikuti matakuliah antara lain
matakuliah PTK, PKP, dan Penulisan Karya Ilmiah perlu lebih diintensifkan dan
diberikan bimbingan yang memadai.
2. Agar dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang bermutu, maka tutor juga
perlu dibekali dengan kemampuan yang memadai agar dapat melaksanakan
proses pembimbingan dengan baik.
41
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1988). Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (1982). Qualitative Research for Education,
An Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
Dirjen Dikti. (2012). Edaran Dirjen Dikti dengan Nomor 152/E/T2012 tertanggal 27
Januari 2012 tentang Publikasi Karya Ilmiah.
Haluan Kepri Batam. (2012). FT-Umrah sambut baik Edaran Dikti. Diunduh pada
tanggal 17 Maret 2012 dari http://haluan kepri.com/news/batam.
Kompas.com. (2012). PTS akan gugat edaran dikti soal publikasi karya ilmiah. Diunduh
pada tanggal 17 Maret 2012 dari http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/13.
Marzano, Robert J., Pickering, Debra, and McTighe, Jay. (1993). Assessing student
outcome. Performance assessment using the dimensions of learning model. Aurora,
CO: McREL Institute.
Mendiknas. (2007a). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Jakarta: Mendiknas.
Mendiknas. (2007b). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan. Jakarta: Mendiknas.
Patton, M. C. (1987). How to Use Qualitative Methods in Evaluation. Newbury Park,
California: SAGE Publications, Inc.
SNP. (2005). Himpunan Peraturan Perundang-undangan Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Bandung: Fokusmedia.
Suparman, A., dan Zuhairi, A. (2004). Pendidikan Jarak Jauh Teori dan Praktek. Jakarta:
Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
42
Tayibnapis, Farida, Y. (1989). Evaluasi Program. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Tim Evalusi Diri. (2004). Laporan Hasil Evaluasi Diri Program S1 PGSD UT.
UT. (2005a). Pedoman Pengelolaan Program PGSD. Edisi Keempat. Jakarta:
Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan Nasional.
UT. (2005b). Pedoman Tutorial Program S1 PGSD (PTS1GSD). Edisi Pertama. Jakarta:
Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan Nasional.
UT. (2012). Katalog Universitas Terbuka 2012. Edisi 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Universitas Terbuka.
Wahyono, E., Setijadi., Asandhimitra., Zainuddin., Widyasari. (Editor). (2004). 20 Tahun
Universitas Terbuka: Dulu, Kini, dan Esok. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Wardani, I G.A.K. (1999). Peningkatan kualifikasi guru dan program penyetaraan.
Makalah. Diambil dari kumpulan makalah dalam Pendidikan Terbuka dan Jarak
Jauh. Universitas Terbuka.
Wardani, I G.A.K., Andayani., Julaeha, S., Sugilar., Arismanti, Y. (2002). Kinerja guru
lulusan program penyetaraan D II PGSD guru kelas kurikulum 1996. Laporan
Penelitian. Pusat Penelitian Kelembagaan, Lembaga Penelitian Universitas
Terbuka.
Wardani, I G.A.K., Sadjati, Ida M., Andriani, Durri, Sugilar, Padmo, Dewi, Suciati,
Belawati, Tian. (1999). Teknik menulis karya ilmiah. Buku Materi Pokok
PSOS4407. Jakarta: Universitas Terbuka.
43
Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Jadwal (Bulan) 2011
Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
1 Pengembangan,
review, dan
finalisasi proposal
X
2 Pengembangan
instrumen
penelitian
X
3 Ujicoba instrumen X 4 Pengumpulan data X X X X X 5 Analisis data X X X 6 Penyusunan
laporan penelitian X X
7 Penyiapan bahan
presentasi laporan
penelitian
X X
8 Penyusunan draft
journal &
submitting journal
X X
44