b bbbbbb bbbbbb bbbbbb bbbbbb

10
Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai. Keberadaan fitoplankton disuatu perairan dapat memberikan informasi mengenai kondisi perairan. Fitoplankton juga merupakan parameter biologi yang dapat dijadikan indikator untuk mengevaluasi kualitas dan tingkat kesuburan perairan. Fitoplankton juga merupakan penyumbang oksigen terbesar di dalam perairan laut. Pentingnya peranan fitoplankton sebagai pengikat awal energy matahari menjadikan fitoplankton erperan penting bagi kehidupan laut, Fitoplankton mampu berfotosintesis artinya fitoplankton yang dapat memproduksi bahan organik melalui proses fotosintesa. Faktor yang mempengaruhi kelimpahan fitoplankton dipengaruhi oleh faktor mendatar (horizontal) dan faktor tegak (vertical) dalam suatu perairan. Faktor mendatar antara lain Cahaya matahari, Suhu, Zat hara. Cahaya matahari yang dipergunakan sebagai energy dalam fotosintesa,dimana intensitas cahaya matahari tersebut merupakan salah satu faktor tegak (vertical) yang sangat berperan sebagai faktor pembatas dalam proses pertumbuhan fitoplankton. Intensitas cahaya pada kedalaman 100-200 meter, mungkin masih cukup bagi berlangsungnya fotosintesis (Boney 1976). Berdasarkan Sebaran Vertikal Plankton hidup di laut mulai dari lapisan tipis di permukaan sampai pada kedalaman yang sangat dalam. Dilihat dari sebaran vertikalnya plankton dapat dibagi menjadi: Epiplankton Epiplankton adalah plankton yang hidup di lapisan permukaan sampai kedalaman sekitar 100 m. Lapisan laut teratas ini kira- kira sedalam sinar matahari dapat menembus. Namun dari kelompok epilankton ini ada juga yang hanya hidup di lapisan yang sangat tipis di permukaan yang langsung berbatasan dengan udara. Plankton semcam ini disebut neuston. Contoh yang menarik adalah fitoplankton Trichodesmium yang merupakan sianobakteri

Upload: naufan-opan-indra

Post on 28-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: b Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb

Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai. Keberadaan fitoplankton disuatu perairan dapat memberikan informasi mengenai kondisi perairan. Fitoplankton juga merupakan parameter biologi yang dapat dijadikan indikator untuk mengevaluasi kualitas dan tingkat kesuburan perairan. Fitoplankton juga merupakan penyumbang oksigen terbesar di dalam perairan laut. Pentingnya peranan fitoplankton sebagai pengikat awal energy matahari menjadikan fitoplankton erperan penting bagi kehidupan laut, Fitoplankton mampu berfotosintesis artinya fitoplankton yang dapat memproduksi bahan organik melalui proses fotosintesa.

Faktor yang mempengaruhi kelimpahan fitoplankton dipengaruhi oleh faktor mendatar (horizontal) dan faktor tegak (vertical) dalam suatu perairan.

Faktor mendatar antara lain Cahaya matahari, Suhu, Zat hara. Cahaya matahari yang dipergunakan sebagai energy dalam fotosintesa,dimana intensitas cahaya matahari tersebut merupakan salah satu faktor tegak (vertical) yang sangat berperan sebagai faktor pembatas dalam proses pertumbuhan fitoplankton. Intensitas cahaya pada kedalaman 100-200 meter, mungkin masih cukup bagi berlangsungnya fotosintesis (Boney 1976).

Berdasarkan Sebaran VertikalPlankton hidup di laut mulai dari lapisan tipis di permukaan sampai pada kedalaman yang

sangat dalam. Dilihat dari sebaran vertikalnya plankton dapat dibagi menjadi:Epiplankton

Epiplankton adalah plankton yang hidup di lapisan permukaan sampai kedalaman sekitar 100 m. Lapisan laut teratas ini kira-kira sedalam sinar matahari dapat menembus. Namun dari kelompok epilankton ini ada juga yang hanya hidup di lapisan yang sangat tipis di permukaan yang langsung berbatasan dengan udara. Plankton semcam ini disebut neuston. Contoh yang menarik adalah fitoplankton Trichodesmium yang merupakan sianobakteri berantai panj ang yang hidup di permukaan dan mempunyai keistimewaan dapat mengikat nitrogen langsung dari udara. Mesoplankton

Mesoplankton yakni plankton yang hidup di lapisan tengah, pada kedalaman sekitar 100-400 m (jangan dikelirukan dengan ukuran plankton yang istilahnya sama). Pada lapisan ini intensitas cahaya sudah sangat redup sampai gelap. Oleh sebab itu, di lapisan ini fitoplankton, yang memerlukan sinar matahari untuk fotosintesis, umumnya sudah tidak dijumpai. Lapisan ini dan lebih dalam didominasi oleh zooplankton.

HipoplanktonHipoplankton adalah plankton yang hidupnya pada kedalaman lebih dari 400 m. Termasuk

dalam kelompok ini adalah batiplankton (bathyplankton) yang hidup pada kedalaman > 600 m, dan abisoplankton (abyssoplankton) yang hidup di lapisan yang paling dalam, sampai 3000 - 4000 m.

Umumnya distribusi vertikal fitoplankton sama, yaitu bila suatu jenis mendominasai, maka ia akan melimpah dari permukaan sampai kedalaman 40 m.Berdasarkan Sebaran Horizontal

Plankton terdapat dilingkungan air tawar hingga tengah samudra. Dari perairan tropis hingga ke perairan kutub. Boleh dikatakan tak ada permukaan laut yang tidak dihuni oleh plankton. Berdasarkan sebaran horizontalnya, plankton dibagi menjadi:

Page 2: b Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb

· Plankton neritik (neritic plankton) hidup di perairan pantai dengan salinitas (kadar garam) yang relatif rendah. Kadang-kadang masuk sampai ke perairan payau di depan muara dengan salinitas sekitar 510 psu (practical salinity unit; dulu digunakan istilah °/oo atau permil, g/kg). Akibat pengaruh lingkungan yang terus-menerus berubah disebabkan arus dan pasang surut, komposisi plankton neritik ini sangat kompleks, bisa merupakan campuran plankton laut dan plankton asal perairan tawar. Beberapa di antaranya malah telah dapat beradaptasi dengan lingkungan estuaria (muara) yang payau, misalnya Labidocera muranoi.

· Plankton oseanik (oceanic plankton) hidup di perairan lepas pantai hingga ke tengah samudra. Karena itu plankton oseanik ditemukan pada perairan yang salinitasnya tinggi. Karena luasnya wilayah perairan oseanik ini, maka banyak jenis plankton tergolong dalam kelompok ini.

Penggolangan seperti di atas tidaklah terlalu kaku, karena ada juga plankton yang hidup mulai dari perairan neritik hingga oseanik hingga dapat disebut neritik-oseanik.

Fitoplankton

Fitoplankton (dari phyton Yunani, atau tumbuhan), autotrophic, prokariotik atau eukariotik alga yang hidup dekat permukaan air di mana ada cahaya yang cukup untuk dukungan fotosintesis. Di antara kelompok-kelompok lebih penting adalah diatom, cyanobacteria, dinoflagellates dan coccolithophores (Sunarto. 2010).

Fitoplankton menurut Davis (1951) adalah mikroorganisme  nabati yang hidup melayang-layang di dalam air, relatif tidak mempunyai daya gerak sehingga keberadaanya dipengaruhi oleh gerakan air serta mampu berfotosintesis (Samawi, 2002).

Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai. Fitoplankton merupakan organisme autotroph utama dalam kehidupan di laut. Melalui proses fotosisntesis yang dilakukannya, fitoplankton mampu menjadi sumber energi bagi seluruh biota laut lewat mekanisme rantai makanan. Walaupun memiliki ukuran yang kecil namun memiliki jumlah yang tinggi sehingga mampu menjadi pondasi dalam piramida makanan di laut ( Sunarto, 2010).

1. Plankton Laut (Haliplankton)Plankton oseanik adalah plankton yang hidup di luar paparan benuaPlankton neritik adalah plankton yang hidup di dalam wilayah paparan benua

2.Plankton air tawar (Limnoplankton)

Klasifikasi berdasarkan kedalaman1. Pleuston, organisme yang hidup di laut, sebagian tubuhnya mencul di permukaan air. Mereka kadang dipisahkan sebagi plankton karena distribusinya lebih banyak disebabkan oleh angin dari pada arus, misalnya : Physalia dan Velella (hydrozoa)2. Neuston, organisme yang hidup beberapa sampai 10 m pada lapisan permukaan air

Page 3: b Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb

3. Plankton Epipelagis, plankton yang hidup kurang dari 300 m di bawah permukaan air pada siang hari4. Plankton Mesopelagis, plankton yang hidup antara 300 -1 000 m di bawah permukaan air pada siang hari5. Plankton Bathypelagis, plankton yang hidup antara 1000 m dan 3000 – 4000 m pada siang hari6. Plankton abyssopelagis, plankton yang hidup lebih dalam dari antara 3000 – 4000 m7. Plankton Epibentik (plankton demersal atau palnkton dasar), plankton yang hidup dekat dasar dan kadang-kadang kontak dengan dasar perairan

Klasifikasi berdasarkan hidupnya sebagai plankton1. Holoplankton (plankton permanen)Organisme yang hidup sebagai plankton selama hidupnya. Misalnya Foraminifera, radiolaria, cacing panah (sagitta), cacing annelida, siput perenang dan crustacea yaitu udang, copepoda dan cladocera2. Meroplankton (plankton temporer)Organisme yang hidup sebagai plankton hanya sebagian dari siklus hidupnya, misalnya selama masa telur atau fase larva. Dijumpai di semua lingkungan laut dan juga di lingkungan air tawarCiri-Ciri fitoplankton:

1. mampu mengunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk melakukan  aktivitas hidupnya,maka dari itu fitoplankton dapat melakukan fotosintesis.

2. memiliki ukuran tubuh kecil(mikron)

3. sebagai produsen di perairan,sumber makanan zooplankton dan benih ikan.

4. menyerap bahan organik sebagai bahan makanan.bahan oragnik itu antara lain nitrogen(N),fosfor(P),kalium(K),dan silikat(Si)

sumber:buku Menghasilkan pakan alamai untuk ikan hias (Ir. Yusuf Bachtiar & Tim Lentera)Gambar di bawah ini saya dapat  dari pengamatan di sungai dekat ums:

 Fitoplankton berkembang biak atau bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual terjadi dengan cara membentuk sel khusus yang mampu berkembang menjadi individu baru tanpa terjadinya peleburan sel kelamin.. Tiap-tiap jenis fitoplankton mempunyai cara reproduksi aseksual yang berbeda-beda. Perkembangbiakan fitoplankton secara aseksual dapat melalui pembelahan sel, fragmentasi, maupun pembentukan spora. 

a. Pembelahan selPembelahan sel terjadi dengan cara sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga

membentuk sel–sel tunggal, pada beberapa generasi sel – sel membelah searah dan tidak saling terpisah sehingga membentuk filamen yang terdiri atas deretan mata rantai sel yang disebut trikom. Tempat – tempat tertentu dari filamen baru setelah mengalami dormansi (istirahat yang panjang). Saat pembelahan sel terdapat heterokist yang terbentuk oleh penebalan dinding sel vegetatif. Heterokist adalah sel yang pucat, kandungan selnya terlihat homogen (terlihat dengan mikroskop cahaya) dan memiliki dinding yang transparan. Heterokist dapat mengikat nitrogen bebas di udara contoh pada Gleocapsa. Selain itu terdapat akinet yang terbentuk dari penebalan

Page 4: b Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb

sel vegetatif sehingga menjadi besar dan penuh dengan cadangan makanan (granula cyanophycin) dan penebalan-penebalan eksternal oleh tambahan zat yang kompleks. Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni.

Contoh fitoplankton yang bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan sel dari golongan alga antara lain Gleocapsa dan Chlorella sp.. Pada algae, khususnya Tetraselmis sp. dari divisi Chlorophyta, reproduksi aseksual dimulai dengan membelahnya protoplasma sel menjadi dua, empat, delapan dalam bentuk zoospore setelah masing-masing melengkapi diri dengan flagella. Dalam hal ini protoplasma sel vegetatif mengadakan pembelahan berulang-ulang sehingga dari satu sel induk dapat terbentuk 2– 16 sel anak.

Gambar Pembelahan sel pada GleocapsaSumber : http://wrghar.blogspot.com/2009/09/ganggang-hijau.html

Gambar Reproduksi aseksual pada Tetraselmis sp.Sumber : http://hobiikan.blogspot.com/2008/10/tetraselmis-chuii-chaetoceros.html

Pembelahan sel pada diatom sangat dipengaruhi oleh tingkat kecerahan perairan, kadar garam dan kondisi makanan yang tersedia diperakan tersebut. Diatom sangat cepat mempergunakan makanan di sekitarnya sehingga mempunyai kemampuan ganda dalam pembelahan selnya.

Reproduksi aseksual terjadi dengan pembelahan sitoplasma dalam frustul dimana epiteka induk akan menghasilkan hipoteka yang baru, sedangkan hipoteka yang lama akan menjadi epiteka yang menghasilkan hipoteka yang baru pula pada anaknya, dan seterusnya. Dengan demikian suksesi reproduksi aseksual ini akan menghasilkan ukuran sel yang semakin kecil (Nontji, 2008). Hal ini akan menyebabkan kedua sel baru akan sedikit berbeda ukurannya, sel yang terbentuk dari sel dalam akan lebih kecil dari sel yang terbentuk dari sel luar. Dengan

Page 5: b Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb

demikian ukuran individu-individu dari spesies yang sama tetapi dari generasi yang berlainan akan berbeda.

Pembelahan sel secara aseksual ini akan menghasilkan pertumbuhan populasi yang sangat cepat pada kondisi yang optimal. Namun, dengan pembelahan yang berulang-ulang, akan terjadi pengecilan ukuran sel. Reproduksi aseksual seperti ini menghasilkan sejumlah ukuran yang bervariasi dari suatu populasi diatom pada suatu spesies. Ukuran terkecil dapat mencapai 30 kali lebih kecil dari ukuran terbesarnya. Suatu ketika ukurannya mencapai minimum yang selanjutnya akan dikompensasi dengan tumbuhnya auksospora (auxospore) berukuran besar yang akan membelah dan menghasilkan sel baru yang kembali berukuran besar.

Selain algae dan diatom, dinoflagellata juga mengalami perkembangbiakan secara aseksual melalui pembelahan sel sederhana, di mana dalam proses reproduksi sangat tergantung dari kondisi lingkungan. Dalam proses reproduksi ini sel membelah membentuk dua sel dengan ukuran yang sama. Theca bisa ikut membelah, masing-masing sel membentuk theca sebelahnya, atau, theca lepas sebelum pembelahan sel, dan setiap sel baru membentuk dinding sel yang betul-betul baru. Pembelahan aseksual dapat menyebabkan perkembangan populasi yang sangat cepat kalau kondisi lingkungan menguntungkan alge ini. Dinoflagellata seringkali melimpah setelah blooming diatom, karena mereka lebih teradaptasi hidup di perairan yang miskin nutrien.

Di dalam sel terdapat kromosom yang mengandung gen. Ketika sel melakukan pembelahan, kromosom di dalam inti akan menduplikat yang akan diwariskan kepada sel anak. Sehingga sel anak akan menerima (mewarisi) kromosom-kromosom dan gen-gen dengan tipe dan ukuran yang sama dari induknya. Dengan demikian setiap individu mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induknya dan masing-masing kromosom tersebut merupakan sumbangan dari kedua induknya.

b. fragmentasi (koloni dan filamen)Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk

individu baru. Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru. Pada filamen yang panjang bila salah satu selnya mati maka sel mati itu membagi filamen menjadi 2 bagian atau lebih. Masing – masing bagian disebut hormogonium. Bila hormogonium terlepas dari filament induk maka akan menjadi individu baru. Fragmentasi juga dapat terjadi dari pemisahan dinding yang berdekatan pada trikom atau karena sel yang mati yang mngkin menjadi potongan bikonkaf yang terpisah atau necridia. Susunan hormogonium mungkin meliputi kerusakan transeluler.

Contoh jenis fitoplankton yang bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi dari golongan alga yaitu Volvox yang merupakan alga dari divisi Chlorophyta berbentuk koloni yang dapat bergerak, dan Spyrogyra yang merupakan Chlorophyta berbentuk benang.

Page 6: b Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb

 Gambar Fragmentasi pada SpyrogyraSumber : http://www.tutorvista.com/topic/fragmentation-in-bacteria-reproduction

c. pembentukan zoospora (sel berflagel dua)Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora yang dapat

bergerak atau berpindah tempat. Zoospora berbentuk seperti buah pir yang memiliki dua sampai empat bulu cambuk, vakuola kontraktil, dan satu bintik mata berwarna merah (stigma). Spora yang sebenarnya merupakan sel vegetatif akan terbentuk pada keadaan yang kurang menguntungkan bagi fitoplankton. Spora membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan.

Pembentukan spora merupakan perkembangbiakan dengan cara membentuk sel khusus yang mampu berkembang menjadi individu baru tanpa terjadinya peleburan sel kelamin. Pada umumnya terjadi dengan perantara spora, oleh karena itu sering disebut perkembangbiakan secara sporik.

Zoospora dibentuk oleh sel vegetative, tetapi beberapa tumbuhan terbentuk dalam sel khusus disebut sporangin. Zoospora setelah periode berenang beberapa waktu berhenti pada substrat yang sesuai. Umumnya dengan ujung anterior. Flagella dilepaskan dan terbentuk dinding, selama poses ini alga mensekresikan lendir yang berperan untuk mempertahankan diri.

Perkembangbiakan secara aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yang berbentuk buah per dengan 2 – 4 bulu cambuk tanpa rambut-rambut mengkilap pada ujungnya, mempunyai 2 vakuola kontraktil, kebanyakan juga suatu bintik mata merah dengan kloroplas di bagian bawah berbentuk piala / pot.

 Gambar Pembentukan spora pada AlgaeSumber : http://www.chakra-energy.com/algae_to_biofuel.

Page 7: b Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb Bbbbbb

Jenis alga yang melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual dengan cara pementukan spora antara lain Chlorococcum sp. (alga dari divisi Chlorophyta bersel tunggal tidak bergerak), Chlamidomonas sp. (alga dari divisi Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak), dan Chlamidomonas sp. (alga dari divisi Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak).

Terdapat pula jenis-jenis fitoplankton yang bereproduksi tidak hanya dengan fragmentasi maupun pembelahan sel saja namun dapat juga bereproduksi dengan pembentukan spora. Dari golongan alga, yaitu Hydrodictyon yaitu alga dari divisi Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak yang bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi dan zoospora.

Selain dengan zoospora, perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan :1. Aplanospora, yaitu spora aseksual yang tidak motil2. Hipnospora, yaitu spora autospora yang mempunyai dinding tebal3. Autospora, yaitu spora yang menyerupai sel induk

DAFTAR PUSTAKA

Anjani, Alusia. 2009. Chlorella. http://alussajah.blogspot.com/. 18 Juli 2010.

Anonim. 2008. Bakteri, Definisi, Klasifikasi, Struktur, Bentuk, Reproduksi. http://pustakaaji.50webs.com/Microsoft%20Word%20-%20Bakteri.pdf. 18 Juli 2010.

______. 2008. Mikroalga. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-7361-1407201726-bab1.pdf. 18 Juli 2010.

______. 2009. Keanekaragaman Ganggang. http://www.bloggaul.com/ meitanisyah/readblog/106886/alga-ganggang. 26 Juli 2010.

______. 2009. Chlorophyta (Algae Hijau). http://zaifbio.wordpress.com/2009/ 01/30/chlorophyta-algae-hijau/. 16 Juli 2010.

Hamid, Huzaifah. 2009. Alga. http://zaifbio.wordpress.com/2009/