b pendahuluan b i kemajuan perkembangan zaman …

23
B A B I PENDAHULUAN Kemajuan perkembangan zaman membawa banyak sekali dampak bagi setiap orang. Hal ini menyebabkan setiap orang mendapatkan lebih banyak lagi tuntutan dari lingkungannya masing-masing dalam memenuhi kemajuan perkembangan zaman. Apabila seseorang tersebut tidak mampu memenuhi segala tuntutan yang ada maka akan dapat menimbulkan stres dalam dirinya. 1 Stres merupakan keadaan dimana terdapatnya tekanan baik secara fisik maupun psikis yang dialami seseorang akibat dari berbagai tuntutan yang ada seperti dalam kehidupan sehari-hari, keluarga maupun lingkungan sekitar. 2 Pada dasarnya setiap orang akan melakukan penyesuaian dan berusaha untuk menanggulangi tekanan yang ada. Tetapi tidak semua orang dapat mengatasi tekanan yang datang sehingga hal itu dapat menjadikan stres. 1 Hal yang dapat menyebabkan stres ini disebut sebagai stresor, stresor yang banyak ditemukan di kehidupan sehari-hari bersifat psikososial. 3 Stresor psikososial merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi situasi atau kehidupan seseorang sehingga mau tidak mau seseorang tersebut harus melakukan adaptasi atau penanggulangan atas stresor yang ada. 4 Stres juga merupakan hal yang sangat lazim kita dengar karena stres dapat dirasakan oleh setiap individu. Tak luput dari itu mahasiswa semester 7 yang sedang menyusun karya tulis ilmiah juga rentan mengalami stres. Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati PD dkk tahun 2017 pada 48 mahasiswa semester akhir di Universitas Muhammadiyah Magelang terdapat 13,8% mengalami stres ringan, 29,7% mengalami stres sedang, dan 4,0% mengalami stres berat. 8 Karya tulis ilmiah merupakan salah satu persyaratan akhir kelulusan bagi seorang mahasiswa. Sehingga mahasiswa tersebut harus berusaha dengan baik dan tepat waktu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiahnya. Hal seperti inilah yang dapat menjadi sumber stresor awal bagi seorang mahasiswa semester 7. 5 Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang

Upload: others

Post on 09-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

B

A

B

I

PENDAHULUAN

Kemajuan perkembangan zaman membawa banyak sekali dampak

bagi setiap orang. Hal ini menyebabkan setiap orang mendapatkan lebih

banyak lagi tuntutan dari lingkungannya masing-masing dalam memenuhi

kemajuan perkembangan zaman. Apabila seseorang tersebut tidak mampu

memenuhi segala tuntutan yang ada maka akan dapat menimbulkan stres

dalam dirinya.1

Stres merupakan keadaan dimana terdapatnya tekanan baik secara

fisik maupun psikis yang dialami seseorang akibat dari berbagai tuntutan

yang ada seperti dalam kehidupan sehari-hari, keluarga maupun lingkungan

sekitar.2 Pada dasarnya setiap orang akan melakukan penyesuaian dan

berusaha untuk menanggulangi tekanan yang ada. Tetapi tidak semua orang

dapat mengatasi tekanan yang datang sehingga hal itu dapat menjadikan

stres.1 Hal yang dapat menyebabkan stres ini disebut sebagai stresor, stresor

yang banyak ditemukan di kehidupan sehari-hari bersifat psikososial.3

Stresor psikososial merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi situasi

atau kehidupan seseorang sehingga mau tidak mau seseorang tersebut harus

melakukan adaptasi atau penanggulangan atas stresor yang ada.4

Stres juga merupakan hal yang sangat lazim kita dengar karena stres

dapat dirasakan oleh setiap individu. Tak luput dari itu mahasiswa semester

7 yang sedang menyusun karya tulis ilmiah juga rentan mengalami stres.

Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati PD dkk

tahun 2017 pada 48 mahasiswa semester akhir di Universitas

Muhammadiyah Magelang terdapat 13,8% mengalami stres ringan, 29,7%

mengalami stres sedang, dan 4,0% mengalami stres berat.8

Karya tulis ilmiah merupakan salah satu persyaratan akhir kelulusan

bagi seorang mahasiswa. Sehingga mahasiswa tersebut harus berusaha

dengan baik dan tepat waktu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiahnya.

Hal seperti inilah yang dapat menjadi sumber stresor awal bagi seorang

mahasiswa semester 7.5 Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang

Page 2: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

1

Page 3: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

2

sistematis dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku serta harus bersifat

ilmiah dan didasari dengan bukti yang empirik atau kajian teoritis.6

Kebanyakan dalam penulisan karya tulis ilmiah kasus yang didapati

mahasiswa kesulitan dalam mencari literatur penunjang, mencari sampel,

menganalisis dan mengelolah data, bertemu dengan dosen pembimbing. Hal

seperti ini dapat menjadi sumber stresor yang berkepanjangan bagi

mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis ilmiah. Seperti dalam

penelitian Dwi Aryawan PD dkk yang meneliti mengenai jenis stresor pada

46 mahasiswa kedokteran di Universitas Udayana tahun 2017 didapati 11

orang kesulitan memahami dan mencari literatur penunjang, 13 orang

kesulitan mencari sampel atau mengumpulkan data, 19 orang kesulitan

mengolah dan menganalisa data, dan 13 orang kesulitan menemui dosen

pembimbing. Perlu dijelaskan bahwa setiap responden pada penelitian Putu

Kresna Dwi Aryawan dapat memilih lebih dari 1 jenis stresor.5

Setiap stresor yang dialami mahasiswa akan direspon berbeda-beda

pada setiap orangnya karena ada yang berfokus pada masalah dan ada juga

yang berfokus pada emosi. Hal ini dinamakan dengan manajemen koping

stres.7 Seperti pada penelitian Dwi Aryawan PD dkk sebanyak 32 orang

didapati berfokus pada masalah, 6 orang berfokus pada emosi, dan ada juga

8 orang yang didapati seimbang.5 Maka terlihat bahwa manajemen koping

setiap orang berbeda-beda itu sebabnya setiap orang memiliki tingkatan

stres yang berbeda pula.7

Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi tingkatan stres seperti

pada penelitian Sutjianto M yang dilakukan pada 45 responden perempuan

dan 42 responden laki-laki didapati yang berjenis kelamin perempuan

21,8% mengalami stres ringan, 29,9% mengalami stres berat. Sedangkan

untuk yang berjenis kelamin laki-laki didapati 32,2% mengalami stres

ringan, 16,1% mengalami stres berat.10

Apabila seseorang mengalami stres maka dapat menyebabkan

gangguan secara psikis, fisik, dan mental. Seperti gangguan mood,

gangguan tidur, tremor, keringat dingin, jantung berdebar-debar.10 Jika hal

seperti ini terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama dirasakan maka

Page 4: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

3

dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mental atau jiwa seseorang

yang akan memberikan dampak kurang efektivitasnya seluruh aspek

kehidupan orang tersebut.11

Di Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen sendiri belum

pernah dilakukan penelitian mengenai tingkat stres mahasiswa yang sedang

menyusun karya tulis ilmiah, jenis stresor pada mahasiswa yang sedang

menyusun karya tulis ilmiah, dan manajemen koping stres yang dilakukan

mahasiswa pada saat menyusun karya tulis ilmiah. Oleh sebab itu peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk melihat bagaimana gambaran

tingkat stres mahasiswa semester 7 terhadap penyusunan karya tulis ilmiah

di Fakultas Kedokteran Universitas HBKP Nommensen.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran tingkat stres, jenis stresor, dan manajemen

koping stres mahasiswa semester 7 yang sedang menyusun karya tulis

ilmiah di Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan

Tahun 2020.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat stres mahasiswa semester 7 yang sedang

menyusun karya tulis ilmiah di Fakultas Kedokteran Universitas

HKBP Nommensen Medan Tahun 2020.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran tingkat stres mahasiswa semester 7

yang sedang menyusun karya tulis ilmiah berdasarkan jenis

kelamin di Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen

Medan Tahun 2020.

b. Untuk mengetahui gambaran tingkat stres berdasarkan jenis

stresor yang paling banyak dialami mahasiswa semester 7 yang

sedang menyusun karya tulis ilmiah di Fakultas Kedokteran

Universitas HKBP Nommensen Medan Tahun 2020.

Page 5: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

4

c. Untuk mengetahui gambaran tingkat stres berdasarkan jenis

manajemen koping stres yang dilakukan mahasiswa semester 7

yang sedang menyusun karya tulis ilmiah di Fakultas Kedokteran

Universitas HKBP Nommensen Medan Tahun 2020.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Akademik/Ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu

pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti mengenai

bagaimana gambaran tingkat stres, jenis stresor, dan manajemen

koping stres pada mahasiswa semester 7 yang sedang menyusun

karya tulis ilmiah.

1.4.2. Pelayanan Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan/wawasan masyarakat mengenai tingkat stres, jenis

stresor, dan manajemen koping stres pada mahasiswa semester 7

yang sedang menyusun karya tulis ilmiah.

1.4.3. Pengembangan Penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

penelitian mengenai gambaran tingkat stres, jenis stresor, dan

manajemen koping stres mahasiswa semester 7 yang sedang

menyusun karya tulis ilmiah.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data awal untuk

melakukan penelitian selanjutnya mengenai menilai hubungan

tingkat stres mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis

ilmiah dengan jenis kelamin, jenis stresor, dan manajemen

koping stres.

Page 6: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Stres

2.1.1. Definisi Stres

Dalam kehidupan manusia stres merupakan hal yang tidak

terpisahkan karena pada umumnya setiap orang pernah mengalami

stres baik ringan, sedang, maupun berat. Secara sederhana stres

didefensikan sebagai suatu keadaan individu yang terganggu

keseimbangannya.12 Menurut Hans Selye (1950), stres merupakan

respon yang ditimbulkan tubuh yang bersifat non-spesifik terhadap

segala tuntutan dan beban yang dialami seseorang.13

Tidak semua stres bersifat negatif tetapi ada juga yang

bersifat positif. Seperti halnya seseorang yang mendapatkan tekanan

jika orang tersebut dapat mengatasi tekanan yang ada dan tidak

mempengaruhi keadaan fisik dan mentalnya selama mendapatkan

tekanan maka orang tersebut tidak mengalami stres.13 Namun jika

sebaliknya maka dapat menyebabkan stres yang berat. Itu sebabnya

tingkat stres tergantung dari persepsi setiap orang atas tuntutan yang

ada dan bagimana orang tersebut meresponnya.14

2.1.2. Faktor Penyebab Stres

Stres dapat terjadi kerena tidak adekuatnya kebutuhan dasar

manusia yang akan bermanifestasi pada perubahan fungsi fisiologis,

kognitif, emosi, dan perilaku. Penyebab stres dapat diklasifikasikan

ke dalam tiga kategori, yaitu:15

1. Cataclysmic Events (Katastrofi) merupakan suatu keadaan serius

yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat diperkirakan

sebelumnya, seperti tertimpa bencana alam, peperangan, dan

kekeringan.

2. Life Events (Perubahan Kehidupan) merupakan kejadian penting

yang dapat mempengaruhi secara langsung perubahan kehidupan

5

Page 7: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

6

dan perasaan seseorang, seperti perceraian, kematian orangtua,

dan kehilangan pekerjaan.

3. Daily Hassles (Kejadian Sehari-hari) merupakan kejadian yang

sering dijumpai yang dapat menimbulkan stres secara terus-

menerus seperti jadwal pekerjaan yang terlalu padat, lalu lintas

yang macet, dan antrian yang padat seperti di kasir, loket, atau

bank.

Kondisi stres sendiri dapat disebabkan oleh berbagai sumber

atau penyebab, yang sering disebut dengan stresor.16 Stresor adalah

keadaan dimana seseorang yang menerima stresor tidak mampu

melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut, yang nantinya

dapat menimbulkan stres.13 Stresor dapat berasal dari dalam diri

ataupun dari luar, seperti: 3,15-16

1. Stresor biologik, merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi

kesehatan seperti virus, bakteri, jamur, hewan dan tumbuhan.

Contohnya tumbuhnya jerawat dapat dipersepsikan menjadi

sumber stresor.

2. Stresor fisik, merupakan stresor yang berasal dari luar seperti

perubahan iklim, suhu, cuaca, letak geografi, demografi, tempat

tinggal, jumlah anggota keluarga.

3. Stresor kimia, dapat berupa penggunaan obat-obatan, konsumsi

alkohol, kafein, polusi udara, kosmetik, dan lain-lain.

4. Stresor sosial, dapat berupa tidak adanya pekerjaan, perubahan

teknologi yang pesat, kejahatan yang semakin beredar, kematian

anggota keluarga, tidak mempunyai pasangan, aturan kerja,

hubungan sosial yang kurang baik dengan sekitar.

5. Stresor psikososial, dapat berupa rasa frustasi, ketidak puasan,

rendah diri karena hal-hal yang diinginkan tidak terwujud,

kesulitan dalam menyusun karya tulis ilmiah.

6. Stresor spiritual, merupakan persepsi negatif terhadap nilai-nilai

ke-Tuhanan.

Page 8: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

7

2.1.3. Jenis-Jenis Stres

Stres dapat dibagi atas dua jenis, yaitu:13

1. Eustres merupakan keadaan dimana tidak terdapatnya gangguan

yang bermakna pada seseorang dikarena seseorang tersebut dapat

mengatasi stresnya sendiri.

2. Distres merupakan keadaan dimana timbulnya satu atau lebih

gangguan yang dialami seseorang karena stres tersebut dan dapat

menimbulkan dampak yang tidak baik kepada kehidupannya.

2.1.4. Tahapan Stres

Stres diawali dari terjadinya ketidak seimbangan keadaan

yang dialami seseorang yang dapat menimbulkan efek terhadap

kehidupannya. Pada setiap keadaan tersebut dapat menimbulkan

dampak dan juga reaksi yang berbeda pada tiap-tiap individu. Hal ini

dikarenakan setiap individu mempunyai cara menginterpretasikan

situasi yang berbeda-beda. Hal tersebut dinamakan cognitive

appraisal (penilaian kognitif), yang kemudian akan dikontrol oleh

individu yang mendapatkan stresor tersebut. Tubuh juga akan

memberikan respon terhadap stresor ekstrenal yang ada yang disebut

general adaptation syndrom (sindrom adaptasi umum) yang dimana

terdapat 3 rangkaian fisiologis yang terjadi, yaitu:17

1. The alarm phase (fase alarm)

Fase dimana tubuh akan memberikan sinyal ke sistem saraf

simpatik agar dapat menghadapi ancaman yang ada. Kemudian

akan terjadi pelepasan hormon adrenal seperti epinephrine dan

norepinephrin yang akan menyebabkan peningkatan energi,

ketegangan oto-otot, sensitivitas rasa sakit akan berkurang,

berhentinya sistem pencernaan, dan peningkatkan tekanan darah.

2. The resistance phase (fase penolakan)

Fase dimana tubuh akan berusaha mengatasi atau akan mencoba

menolak stresor yang ada. Saat fase ini berlangsung, tubuh tetap

mengalami fase alarm tetapi secara tidak langsung respon

Page 9: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

8

tersebut memberikan dampak terhadap tubuh, dimana tubuh akan

lebih rentan terhadap stresor lain yang ada.

3. The exhaustion phase (fase kelelahan)

Fase ini terjadi saat tubuh mendapatkan stresor yang

berkepanjangan yang akan memberikan efek tubuh mengalami

kekurangan energi, kemudian akan meningkatkan kerentanan

terhadap kesehatan fisik yang kemudian dapat memunculkan

sebuah penyakit. Hal ini dapat disebabkan karena tubuh

mengalami fase alarm secara berulang-ulang.

2.1.5. Gejala Stres

Menurut Andrew Goliscek gejala stres dapat dibagi atas:18

1. Fisik:

1) Sakit kepala

2) Nyeri otot

3) Gangguan saluran pencernaan

4) Jantung berdebar-debar

5) Tekanan darah meningkat

2. Emosional:

1) Mudah tersinggung

2) Gelisah

3) Suasana hati yang mudah berubah-ubah

4) Pikiran kacau

5) Sulit atau tidak mampu membuat sebuah keputusan

3. Perilaku:

1) Kehilangan ketertarikan pada penampilan fisik

2) Melampiaskan perasaan pada hal-hal yang kurang baik

seperti merokok, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan.

2.1.6. Faktor yang Mempengaruhi Stres

Setiap individu memiliki respon yang berbeda-beda pada

setiap stresor yang ada karena tiap individu memiliki ambang batas

Page 10: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

9

yang berbeda pada setiap rangsangan stresor. Menurut Kozier & Erb

ada bebapa yang mempengaruhinya, yaitu:13,19

1. Sifat stresor

Tiap individu memandang tiap stresor yang ada memiliki arti

yang berbeda-beda. Contohnya tempat tidur yang jorok dapat

menyebabkan sebagian individu tidak bisa tidur, tetapi

sebagian individu lain tidak menjadi masalah.

2. Jumlah stresor yang ada

Pada waktu yang bersaaman terdapat lebih dari satu stresor

yang ada dapat menyebakan reaksi yang berlebihan meskipun

stresor yang dihadapi tidak besar.

3. Lama terpajan stresor

Semakin lama individu terpajan stresor maka dapat

mempengaruhi kemampuan individu tersebut mengatas

stresor yang ada, dikarenakan individu tersebut sudah

kehabisan energi.

4. Pengalaman masa lalu

Pengalaman merupakan hal yang dapat menjadi pelajaran

bagi individu kedepannya dalam menghadapi stresor yang

sudah pernah dilalui sebelumnya.

5. Tingkat perkembangan

Pada tiap perkembangan terjadi perubahan sifat stresor,

sehingga berbeda juga resiko terjadinya stres. Contoh:

seorang laki-laki yang sakit pada saat muda dan tidak dapat

bekerja lagi akan berbeda dengan laki-laki yang sudah lansia

atau juga pensiun mengalami sakit.

6. Kondisi Individu

Kondisi individu seperti jenis kelamin, usia, tingkat

pendidikan, kondisi fisik, kepribadian.

Page 11: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

10

2.1.7. Respon Fisiologi Tubuh Terhadap Stres

Stres merupakan respon non-spesifik tubuh yang secara

meluas terhadap faktor yang dapat mengancam pertahanan

homeostasis tubuh. Keadaan yang menyebabkan stres ini disebut

stresor. Contoh bila seseorang berada dalam keadaan kedinginan

maka respon yang timbul adalah menggigil dan vasokonstriksi kulit.

Selain itu, semua stresor juga sama-sama dapat menyebabkan respon

non-spesifik yang menyeluruh. Pada saat tubuh mengenali stresor

yang ada maka akan timbul respon siaga pada saraf dan hormon

untuk melakukan tindakan menghadapi keadaan yang akan timbul.3

Saraf simpatis merupakan respon saraf utama pada saat tubuh

terpajan stres. Pengaktifan saraf simpatis secara generalisata akan

menyebabkan peningkatan curah jantung, berdilatasinya saluran

nafas untuk mencukupi kebutuhan O2, terjadinya vasokonstriksi

pembuluh darah yang akan menyebabkan tekanan darah meningkat,

aktivitas saluran cerna dan ginjal, ke otot rangka dan jantung juga

akan ditekan untuk pengalihan aliran darah. Keadaan ini dilakukan

untuk mempersiapkan tubuh dalam memberikan respon berjuang-

atau-lari pada saat terpajan stres. Saraf simpatis juga akan

mengaktifkan pengeluaran hormon epinefrin dari medula adrenal

secara bersamaan. Fungsi epinefrin sendiri adalah untuk memperkuat

respon simpatis yang ada dan memobilisasi simpanan karbohidrat

dan lemak.3

Pengaktifan CRH-ACTH-kortisol merupakan respon hormon

yang utama. Pertama sekali hipotalamus akan mengaktifkan CRH

(corticotropin-releasing hormone) untuk merangsang pengeluaran

dari ACTH (adenocorticotropic hrmone) dan juga pengeluaran

kortisol. Kortisol akan menguraikan simpanan lemak dan protrin

sembari memperbanyak juga simpanan karbohidrat dan meningkatan

jumlah glukosa darah yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan

tubuh. Misalnya dan mempertahankan nutri di otak. ACTH sendiri

berperan dalam menahan stres karena ACTH merupakan salah satu

Page 12: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

11

jenis peptida yang fungsinya akan mempermuda proses pembelajaran

dan perilaku. Sehingga dikemudian hari akan mempermudah tubuh

dalam merespon dan menghadapi stresor yang sama.3

Selain hormon-hormon diatas terdapat peran hormon lain

yang terkait dengan stres. Seperti, sistem saraf simpatis dan epinefrin

akan menghambat insulin dan akan merangsang peningkatan

glukagon. Sehingga perubahan hormon ini akan memberikan efek

peningkatan kadar glukosa dan asam lemak dalam darah. Pada saat

stres epenefrin dan glukagon akan meningkat kadarnya di dalam

darah yang kemudian akan menyebabkan glikogenolisis di hati dan

bersamaan dengan kortisol akan menyebabkan glukoneogenesis di

hati. Insulin yang sekresinya terhambat pada saat stres akan memberi

efek melawan pemecahan simpanan glikogen di hati. Semua efek

yang timbul ini akan membantu peningkatan kadar glukosa darah.3

Sistem saraf simpatis dan epinefrin bekerja pada jantung dan

pembuluh darah dalam memperbaiki fungsi sirkulasi. Sistem renin-

angiotensi-aldosteron diaktifkan sebagai respon terhadap penurunan

aliran darah ke ginjal. Sekresi vasopresin juga mengalami

peningkatan selama terjadinya stres. Hormon-hormon ini secara

bersamaan dapat meningkatkan volume plasma dengan cara

mendorong retensi cairan dan H2O, yang berfungsi untuk

mempertahankan tekanan darah jika terjadi sesuatu hal yang

berbahaya. Vasopresin dan angiotensi juga memberikan efek

vasopresor langsung dalam mempertahankan tekanan jika terjadi

kehilangan darah akut. Selain itu vasopresin dapat mempermudah

proses belajar beradaptasi pada pajanan stres selanjutnya.3

Hipotalamus secara langsung dan tidak langsung dapat

mempengaruhi setiap respon stres yang dijelaskan di atas. Hal ini

dikarenakan hipotalamus menerima berupa sinyal terkait stresor fisik

dan emosi di hampir semua bagian otak dan reseptor-reseptor dalam

tubuh. Apabila tubuh secara terus-menerus terpajan oleh stresor

maka akan berdampak tidak baik karena, tubuh akan mengeluarkan

Page 13: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

12

hormon-hormon yang dapat merusak tubuh itu sendiri seperti

menekan sistem kekebalan tubuh kita. Namun, jika fase terjadinya

stresor sudah dapat dilalui maka tubuh akan kembali ke keadaan

semula atau normal.3

2.1.8. Tingkatan Stres

Tingkat stres terdiri dari:16

1. Stres Ringan

Stres ringan merupakan kondisi yang tidak memberikan

pengaruh yang berlebihan pada seseorang. Umumnya stres ini

sering dirasakan oleh setiap orang dikehidupan sehari hari.

Misalnya mengantri terlalu lama, tugas kuliah, terlambat datang

ke sekolah. Keadaan seperti ini dapat terjadi dalam hitungan

menit hingga jam dan tidak menimbulkan efek yang fatal kecuali,

dirasakan terus-menerus dalam waktu yang lama.

2. Stres sedang

Stres sedang merupakan kondisi yang dialami seseorang lebih

lama dari stres ringan. Hitungan jam bahkan bisa sampai

berhari-hari yang kemudian dapat mengganggu kesehatan.

Misalnya perselisihan dengan teman dekat, kerja lembur terus,

permasalahan keluarga.

3. Stres Berat

Stres berat merupakan stres yang sudah terjadi cukup lama dan

dapat menimbulkan suatu penyakit. Biasanya terjadi dalam

hitungan minggu hingga beberapa tahun. Seperti terlilit hutang,

keluarga yang tidak harmonis, terjangkit penyakit yang serius.

2.1.9. Koping Stres

Koping stres adalah dimana seseorang yang mengalami

stres atau ketegangan psikologik dalam menghadapi masalah

kehidupan sehari-hari yang memerlukan kemampuan pribadi

maupun dukungan dari lingkungan, agar dapat mengurangi stres

Page 14: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

13

yang dihadapinya. Dengan kata lain koping stres adalah proses yang

dilalui oleh individu dalam menyelesaikan situasi yang penuh

dengan tekanan. Koping tersebut merupakan respon individu

terhadap situasi yang mengancam dirinya baik fisik maupun

psikologi.

Macam-macam koping stres yaitu:15

1. Koping Psikologis

Pada umumnya gejala yang ditimbulkan akibat stres psikologis

tergantung pada dua faktor, yaitu:

1) Bagaimana persepsi atau penerimaan individu terhadap

stresor, artinya seberapa berat ancaman yang dirasakan oleh

individu tersebut terhadap stresor yang diterima

2) Keefektifan strategi koping yang digunakan oleh individu,

artinya dalam menghadapi stresor, jika strategi yang

digunakan efektif maka menghasilkan adaptasi yang baik dan

menjadi suatu pola baru dalam kehidupan, tetapi jika

sebaliknya dapat mengakibatkan gangguan kesehatan fisik

maupun psikologis.

2. Koping psiko-sosial

Koping psikososial adalah reaksi psiko-sosial terhadap adanya

stimulus stres yang diterima atau dihadapi oleh seseorang.

Menurut Struat dan Sundeen yang mengemukakan bahwa

terdapat 2 kategori koping yang bisa dilakukan untuk mengatasi

stres dan kecemasan:15

1) Reaksi yang berorientasi pada tugas (task-oriented reaction).

Cara ini digunakan untuk menyelesaikan masalah,

menyelesaikan konflik dan memenuhi kebutuhan dasar.

Terdapat 3 macam reaksi yang berorientasi pada tugas, yaitu:

a. Perilaku menyerang (fight)

Individu menggunakan energinya untuk melakukan

perlawanan dalam rangka mempertahankan integritas

pribadinya.

Page 15: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

14

b. Perilaku menarik diri (withdrawl)

Merupakan perilaku yang menunjukkan pengasingan diri

dari lingkungan dan orang lain.

c. Kompromi

Merupakan tindakan konstruktif yang dilakukan individu

untuk menyelesaikan masalah melalui musyawarah atau

negosiasi.

2) Reaksi yang berorientasi pada ego

Reaksi ini sering digunakan oleh individu dalam menghadapi

stres, atau ancaman, dan jika dilakukan dalam waktu sesaat

maka akan dapat mengurangi kecemasan, tetapi jika

digunakan dalam waktu yang lama akan dapat

mengakibatkan gangguan orientasi realita, memburuknya

hubungan interpersonal dan menurunkan produktifitas kerja.

2.2. Karya Tulis Ilmiah

2.2.1. Definisi Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah adalah suatu bentuk karya tulis dalam

bidang ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni yang diulas secara

ilmiah, dan harus mengikuti ketetapan keilmiahan yang ada.20 Karya

tulis ilmiah atau karya ilmiah merupakan tulisan yang didalamnya

terdapat hasil penelitian atau pengkajian dari suatu masalah yang

ada, yang ditulis seseorang atau kelompok. Hasil dari karya tulis

ilmiah ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.21

2.2.2. Karakteristik Karya Tulis Ilmiah

Berikut merupakan karakteristik karya tulis ilmiah:20-21

1. Ditulis berdasarkan fakta dari data-data yang ada.

2. Ditulis secara objektif.

3. Mempergunakan bahasa yang lugas dan jelas.

4. Tulisan disajikan secara sistematis, efektif, dan efisien.

Page 16: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

15

5. Karangka pemikiran pada pembahasan masalah berlandaskan

teori yang ilmiah.

2.2.3. Jenis Karya Tulis Ilmiah

Jenis karya tulis ilmiah terdiri dari beberapa, yakni:22

1. Makalah Lengkap

Makalah Lengkap adalah tulisan ilmiah yang ditulis berdasarkan

analisis dan sintesis data dari hasil tinjauan, ulasan, dan kajian.

Penulisan harus secara sistematis serta pemilihan topik harus

terbaru dan yang baru akan pertama kali diterbitkan.

2. Monografi

Monografi adalah karya tulis ilmiah berdasarkan tinjauan yang

ditulis secara detail dan mendalam pada satu topik khusus yang

diterbitkan secara berurutan.

3. Komunikasi Pendek

Komunikasi pendek adalah karya tulis ilmiah yang di dalamnya

terdapat informasi penting dan ilmiah. Dapat berupa laporan

ringkas yang mengulas suatu masalah atau penjelasan mengenai

suatu hal yang harus segera dipublikasikan .

4. Kajian Kebijakan

Kajian kebijakan adalah tulisan berupa respon terhadap suatu

kebijakan tertentu yang dikeluarkan oleh pemerintah atau non-

pemerintah dengan maksud memberikan pandangan lain.

5. Makalah Kebijakan

Makalah kebijakan adalah tulisan yang berisi analisis yang

mendalam terhadap suatu kebijakan yang dianggap penting.

6. Majalah Ilmiah

Majalah ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang didalamnya

terdapat data dan informasi terbaru dan dipublikasikan untuk

perkembangan ilmu pengetahuan.

Page 17: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

16

7. Buku Ilmiah

Buku ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang mengkaji mengenai

masalah-masalah terbaru dalam keilmuan dengan mencakup hasil

dari sumber penelitian terbaru dan mengacu pada teori. Disusun

dalam bentuk bab yang berkesinambungan dan dirangkum dalam

bentuk buku.

8. Bunga Rampai

Bunga Rampai adalah kumpulan dari beberapa karya tulis yang

memiliki topik yang sama dengan pendekatan dari beberapa

aspek keilmuan. Disusun dalam bentuk bab yang berkaitan

dengan makna penulisan yang jelas.

9. Prosiding

Prosiding adalah kumpulan dari karya tulis ilmiah yang

mengandung sebuah hasil penemuan ilmiah.

Selain dari jenis-jenis karya tulis ilmiah diatas ada juga

beberapa jenis karya tulis ilmiah yang sering kita dengar, yaitu:23

1. Makalah

Makalah merupakan karya tulis ilmiah yang paling sederhana

tetapi pembahasannya tetap berdasarkan fakta dan data yang ada.

Penulisan makalah menggunakan bahasa yang lugas dan tegas.

Makalah bisa digunakan untuk suatu tugas-tugas kuliah, dan

sebagai sarana pemecahan suatu masalah secara ilmiah yang

diterbitkan dalam satu majalah.

2. Kertas Kerja

Kertas kerja merupakan suatu karya tulis ilmiah yang

memaparkan hasil berdasarkan data yang bersifat empiris-

objektif dengan analisa yang mendalam. Kertas kerja dibuat

untuk sajikan dalam sebuah pertemuan ilmiah.

3. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disajikan oleh penulis

berdasarkan data dan fakta dari suatu observasi ataupun

Page 18: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

17

kepustakaan. Skripsi merupakan salah satu syarat kelulusan

seseorang dari perguruan tinggi negeri.

4. Tesis

Tesis merupakan karya tulis ilmiah seperti skripsi tetapi, sifatnya

lebih mendalam. Tesis dapat berisi pengujian terhadap satu atau

lebih hipotesis yang membahas suatu teori yang didukung

beberapa argumen yang dapat dipertanggung jawabkan.

5. Disertasi

Disertasi merupakan karya tulis ilmiah yang analisisnya bersifat

terperinci. Disertasi berisi suatu penemuan yang ditemukan oleh

penulis sendiri yang mengulas suatu hal yang dapat dibuktikan

kebenarannya oleh peneliti dengan menggunakan data dan fakta

asli.

2.2.4. Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah

Adapun manfaat penyusunan karya tulis ilmiah, yakni:23

1. Untuk melatih keterampilan dalam membaca yang efektif.

2. Terlatih dalam mengambil inti sari bacaan kemudian

menggabungkannya dan mengulas materi referensi seseuai

dengan kaidah keilmiahan.

3. Meningkatkan keterampilan dalam mengakaji fakta dan data

secara jelas dan sitematis

4. Terlatih melakukan sebuah penelitian’

2.2.5. Metode Penelitian Karya Tulis Ilmiah

Metode penelitian karya tulis ilmiah terdiri dari 4 metode, yaitu:24

1. Metode Survei

Metode survei merupakan metode penelitian kuantitatif untuk

memperoleh suatu data mengenai suatu pendapat, hubungan

variabel, dan menguji hipotesis. Biasanya pengumpulan data

yang dilakukan menggunakan metode pengamatan, berupa

wawancara, atau mengisi kuesioner.

Page 19: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

18

2. Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan metode penelitian untuk melihat

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang dapat

dikontrol dengan menggunakan metode kuantitatif. Dalam

penelitian ini biasanya menggunakan sampel kelompok

terkontrol.

3. Metode Kualitatif

Metode kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk

melihat keadaan suatu objek secara alamiah. Dalam metode ini,

peneliti merupakan instrumen terkunci sehingga hasil analisis

dan kesimpulan tergantung oleh peneliti. Analisi data yang

digunakan adalah kualitatif maka, hasil penelitian lebih terpatok

pada makna.

4. Metode Evaluasi

Metode evaluasi merupakan penelitian sekaligus evaluasi karena

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh suatu

pelaksanaan perencanaan atau suatu program sudah dilakukan.

Untuk itu juga dapat digunakan berbagai macam penelitian

dalam metode ini. Hasil dari metode penelitian evaluasi dapat

digunakan sebagai pertimbangan dalam suatu program.

2.3. Kerangka Konsep

Mahasiswa semester 7 yangsedang menyusun karya tulis

ilmiah

Gambaran Tingkat StresJenis Stresor

Manajemen Koping Stres

Gambar 2.1

Page 20: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

BAB III METODE

PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

Cross Sectional.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1. Tempat

Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas HKBP

Nommensen Medan Jl. Sutomo No.4A, Perintis, Kec. Medan Timur.

3.2.2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2020.

3.3. Populasi Penelitian

3.3.1. Populasi Target

Populasi target pada penelitian ini adalah mahasiswa/i Fakultas

Kedokteran yang sedang menyusun karya tulis ilmiah.

3.3.2. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah mahasiswa/i semester

7 di Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan

yang sedang menyusun karya tulis ilmiah tahun 2020.

3.4. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah populasi terjangkau yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi.

3.5. Cara Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara

total sampling dengan jumlah 46 responden.

19

Page 21: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

20

3.6. Alat Ukur

Kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Acale) yang terdiri dari

14 pertanyaan, kuesioner jenis stresor yang terdiri dari 5 pertanyaan, dan

kuesioner koping stres yang terdiri dari 12 pertanyaan dengan kategori

koping stres yang berfokus pada masalah terdapat pada pertanyaan nomor 1,

2, 3, 6, 9, dan 10. Koping stres yang berfokus pada emosi terdapat pada

pertanyaan nomor 4, 5, 7, 8, 11, dan 12.

3.7. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.7.1. Kriteria Inklusi

a. Mahasiswa/i semester 7 yang sedang menyusun karya tulis

ilmiah.

b. Bersedia mengikuti penelitian ini secara sukarela dan

menandatangani informed consent.

3.7.2 Kriteria Eksklusi

Mahasiswa/i yang sudah menyelesaikan penelitian.

3.8. Cara Kerja

1. Mengajukan permohonan izin untuk melaksanakan penelitian kepada

Komite Etik di Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen

Medan.

2. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen yang

memenuhi kriteria inklusi dikumpulkan dalam satu ruangan, kemudian

peneliti menjelaskan tujuan penelitian.

3. Meminta persetujuan responden, bila bersedia responden

menandatangani informed consent.

4. Menjelaskan cara mengisi kuesioner dan membagikan kuesioner kepada

responden.

5. Responden mengumpulkan kuesioner yang telah diisi kepada peneliti.

6. Peneliti memeriksa kembali kelengkapan jumlah kuesioner dan

memastikan data kuesioner sudah lengkap terisi.

7. Melakukan analisa terhadap data yang sudah didapat.

Page 22: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

21

No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil UkurUkur

1. Tingkat Tingkat stres Kuisioner 0-42 Numerik

3.9. Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah skor stres, jenis stresor, dan

manajemen koping stres.

3.10. Definisi Operasional

Skala

Stres merupakan hasil total

dari skor yang sesuai

dengan jawaban

responden pada

kuesioner DASS

kemudian

digolongkan dalam

beberapa kategori

(ringan, sedang, dan

berat).

Depression

Anxiety

Stress Scale

(DASS)

2. Jenis Stresor atau faktor Kuesioner Ya Nominal

Stresor penyebab

merupakan

stres

faktor-

Stresor Tidak

3. Manajemen

Koping

Stres

faktor yang dapat

menjadi penghambat

mahasiswa dalam

penyusunan karya

tulis ilmiah.

Manajemen koping

stres merupakan

tindakan yang

dilakukan/dipilih

seseorang pada saat

menyusun karya tulis

ilmiah yang

Kuesioner

Koping

Stres

Ya

Tidak

Nominal

Page 23: B PENDAHULUAN B I Kemajuan perkembangan zaman …

22

dikategorikan dalam

koping stres yang

berfokus pada

masalah dan berfokus

pada emosi.

4. Karya Tulis

lmiah

Karya tulis

merupakan

ilmiah

suatu

Lembar

persetujuan

Ya

Tidak

Nominal

bentuk karya tulis karya tulis

dalam bidang ilmu ilmiah

pengetahuan,

teknologi, atau seni

yang diulas secara

ilmiah, dan harus

mengikuti kaidah

keilmiahan.

5. Jenis Jenis kelamin adalah Mengisi Laki-laki Nominal

Kelamin perbedaan antara format Perempuan

perempuan dan laki-

laki secara biologis

sejak seseorang

dilahirkan.

identitas diri

3.11. Pengolahan Data

Data-data hasil penelitian ini dikumpulkan dan disajikan dalam tabel-

tabel frekuensi yang kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan

perangkat lunak komputer.