adat pernikahan palembang yang mulai tersisih di tengah kemajuan zaman

18
ADAT PERNIKAHAN PALEMBANG Adat perkawinan Palembang adalah suatu pranata yang dilaksanakan berdasarkan budaya dan aturan P perkawinan Palembang, jelas terlihat bahwa busana dan ritual adatnya mewariskan keagungan serta k Sriwijaya yang mengalaimi keemasan berpengaruh di Semananjung Melayu berabad silam. Pada zaman ke berdiri sekitar abad 16 lama berselang setelah runtuhnya dinasti Sriwijaya, dan pasca Kesultanan ditentukan oleh keluarga besar dengan pertimbangan bobot, bibit dan bebet. Pada masa sekarang ini ditentukan oleh kedua pasang calon mempelai pengantin itu sendiri. Untuk memperkaya pemahaman dan berikut ini uraian tata cara dan pranata yang berkaitan dengan perkawinan Palembang. Di mana akan pernikahan, saat pernikahan dan setelah pernikahan. SEBELUM PERNIKAHAN 1 . Madik Bagian pertama rangkaian prosesi pernikahan adat Palembang adalah Madik . Berasal dari kata bahasa Jawa Kawi yang berar mendekat atau pendekatan. Madik adalah suatu proses penyelidikan atas seorang gadis yang dilakuka keluarga pria.Tujuannya untuk perkenalan, mengetahui asal usul serta silsilah keluarga masing-mas gadis tersebut belum ada yang meminang. Pada zaman dahulu madik di lakukan pihak pria apabila ada kesukaan yang di lihat oleh seorang pri terjadi pertemuan sebelumnya seperti pria yang melihat dan tertarik pada seorang wanita pada acar karena ketertatikan inilah maka pihak pria akan mengirimkan utusannya. Yang kebanyakan utusan ter yang bisa melihat langsung wanita yang sedang di padik baik dari fisik maupun keterampilan (seper Menjahit dan keterampilan lainnya) tetapi terkadang ada pula utusan adalah seorang pria. Pertama-tama keluarga calon mempelai laki-laki mengadakan observasi atau pengamatan terhadap calo keluarganya.Begitu juga sebaliknya, keluarga calon mempelai wanita mengadakan pengamatan juga ter laki-laki dan keluarganya. Dalam pengamatan ini untuk mengetahui asal-usul, silsilah, dan gelarnya masing-masing. Gelar suku tingkatan, antara lain: Laki-laki Perempuan Raden Raden Ayu Masagus Masayu Kemas Nyimas Kiagus Nyayu Tetapi pada saat sekarang madik sudah jarang di lakukan dan sudah jarang terdengan tetapi mungkin asli Palembang masih di lakukan dan madik ini juga di lakukan juga oleh dari keturunan Arab mere acara Gambusan ataupun sambrahan/bedana. Untuk masyarakat Palembang sendiri saat ini madik sepertinya tidak di pakai lagi karena seiring p yang masih seirng terjadi adalah “Rasan Tuo” di mana dari dua keluarga pihak pria dan wanita menj masing-masing denagn tujuan untuk mempererat tali keutuhan keluarga.

Upload: a-aurelio-shanchez

Post on 21-Jul-2015

527 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ADAT PERNIKAHAN PALEMBANGAdat perkawinan Palembang adalah suatu pranata yang dilaksanakan berdasarkan budaya dan aturan Palembang.Melihat adat perkawinan Palembang, jelas terlihat bahwa busana dan ritual adatnya mewariskan keagungan serta kejayaan raja-raja dinasti Sriwijaya yang mengalaimi keemasan berpengaruh di Semananjung Melayu berabad silam. Pada zaman kesultanan Palembang berdiri sekitar abad 16 lama berselang setelah runtuhnya dinasti Sriwijaya, dan pasca Kesultanan pada dasarnya perkawinan ditentukan oleh keluarga besar dengan pertimbangan bobot, bibit dan bebet. Pada masa sekarang ini perkawinan banyak ditentukan oleh kedua pasang calon mempelai pengantin itu sendiri. Untuk memperkaya pemahaman dan persiapan pernikahan, berikut ini uraian tata cara dan pranata yang berkaitan dengan perkawinan Palembang. Di mana akan di uraikan Sebelum pernikahan, saat pernikahan dan setelah pernikahan. SEBELUM PERNIKAHAN 1 . Madik Bagian pertama rangkaian prosesi pernikahan adat Palembang adalah Madik. Berasal dari kata bahasa Jawa Kawi yang berarti mendekat atau pendekatan. Madik adalah suatu proses penyelidikan atas seorang gadis yang dilakukan oleh utusan pihak keluarga pria.Tujuannya untuk perkenalan, mengetahui asal usul serta silsilah keluarga masing-masing serta melihat apakah gadis tersebut belum ada yang meminang. Pada zaman dahulu madik di lakukan pihak pria apabila ada kesukaan yang di lihat oleh seorang pria atas wanita di mana telah terjadi pertemuan sebelumnya seperti pria yang melihat dan tertarik pada seorang wanita pada acara cawisan atau fatayat, karena ketertatikan inilah maka pihak pria akan mengirimkan utusannya. Yang kebanyakan utusan tersebut adalah perempuan yang bisa melihat langsung wanita yang sedang di padik baik dari fisik maupun keterampilan (seperti mengaji Al Quran, Masak, Menjahit dan keterampilan lainnya) tetapi terkadang ada pula utusan adalah seorang pria. Pertama-tama keluarga calon mempelai laki-laki mengadakan observasi atau pengamatan terhadap calon mempelai wanita dan keluarganya.Begitu juga sebaliknya, keluarga calon mempelai wanita mengadakan pengamatan juga terhadap calon mempelai laki-laki dan keluarganya. Dalam pengamatan ini untuk mengetahui asal-usul, silsilah, dan gelarnya masing-masing. Gelar suku Palembang ada empat (4) tingkatan, antara lain: Laki-laki Raden Masagus Kemas Kiagus Perempuan Raden Ayu Masayu Nyimas Nyayu

Tetapi pada saat sekarang madik sudah jarang di lakukan dan sudah jarang terdengan tetapi mungkin di sebagian masyarakan asli Palembang masih di lakukan dan madik ini juga di lakukan juga oleh dari keturunan Arab mereka lakukan pada saat adanya acara Gambusan ataupun sambrahan/bedana. Untuk masyarakat Palembang sendiri saat ini madik sepertinya tidak di pakai lagi karena seiring perkembangan zaman tetapi yang masih seirng terjadi adalah Rasan Tuo di mana dari dua keluarga pihak pria dan wanita menjodohkan anak mereka masing-masing denagn tujuan untuk mempererat tali keutuhan keluarga.

Menyengguk Menyengguk atau sengguk berasal dari bahasa Jawa kuno yang artinya memasang "pagar" agar gadis yang dituju tidak diganggu oleh sengguk (sebangsa musang, sebagai kiasan tidak diganggu perjaka lain). Menyengguk dilakukan apabila proses Madik berhasil dengan baik, untuk menunjukkan keseriusan, keluarga besar pria mengirimkan utusan resmi kepada keluarga si gadis.Utusan tersebut membawa tenong atau sangkek terbuat dari anyaman bambu berbentuk bulat atau segi empat berbungkus kain batik bersulam emas berisi makanan, dapat juga berupa telor, terigu, mentega, dan sebagainya sesuai keadaan keluarga si gadis. Ngebet Bila proses sengguk telah mencapai sasaran, maka kembali keluarga dari pihak pria berkunjung dengan membawa tenong sebanyak 3 buah, masing-masing berisi terigu, gula pasir dan telur itik. Pertemuan ini sebagai tanda bahwa kedua belah pihak keluarga telah "nemuke kato" serta sepakat bahwa gadis telah 'diikat' oleh pihak pria. sebagai tanda ikatan, utusan pria memberikan bingkisan pada pihak wanita berupa kain, bahan busana, ataupun benda berharga berupa sebentuk cincin, kalung, atau gelang tangan. Untuk adat menyengguk dan ngebet sudah sangat jarang di lakukan pada karenakan pergerseran dan kemajuan zaman, untuk negbet pada saat sekarang sama seperti tunangan. Berasan Berasal dari bahasa Melayu artinya bermusyawarah, yaitu bermusyawarah untuk menyatukan dua keluarga menjadi satu keluarga besar. Pertemuan antara dua pihak keluarga ini dimaksudkan untuk menentukan apa yang diminta oleh pihak si gadis dan apa yang akan diberikan oleh pihak pria. Pada kesempatan itu, si gadis berkesempatan diperkenalkan kepada pihak keluarga pria.Biasanya suasana berasan ini penuh dengan pantun dan basa basi. Setelah jamuan makan, kedua belah pihak keluarga telah bersepakat tentang segala persyaratan perkawinan baik tata cara adat maupun tata cara agama Islam. Pada kesempatan itu pula ditetapkankapan hari berlangsungnya acara "mutuske kato". Dalam tradisi adat Palembang dikenal beberapa persyaratan dan tata cara pelaksanaan perkawinan yang harus disepakati oleh kedua belah pihak keluarga, baik secara syariat agama Islam, maupun menurut adat istiadat. Menurut syariat agama Islam, kedua belah pihak sepakat tentang jumlah mahar atau mas kawin, Sementara menurut adat istiadat, kedua pihak akan menyepakati adat apa yang akan dilaksanakan, apakah adat Berangkat Tigo Turun, adat Berangkat duo Penyeneng, adat Berangkat Adat Mudo, adat Tebas, ataukah adat Buntel Kadut (Pihak pria memberikan uang baik untuk gegawan, acara sampai selesai) , dimana masing-masing memiliki perlengkapan dan persyaratan tersendiri. Setelah mengetahui hal-hal yang paling kecil sekalipun, maka keluarga calon mempelai laki-laki mengutus beberapa orang untuk melamar pada pihak keluarga calon mempelai wanita.Utusan ini dipimpin oleh seorang yang pandai berbicara, baik masalah adat maupun masalah-masalah yang lainnya. Rombongan utusan ini membawa sangkek-sangkek yang berisi bahan-bahan mentah, seperti: Gula, gandum, telur, dan lain-lain. Jumlah sangkek-sangkek ini selalu ganjil, yaitu: tiga, lima, tujuh, dan seterusnya. Jumlah sangkek-sangkek ini juga menunjukkan tingkat kemampuan sosial ekonomi dari keluarga pihak mempelai laki-laki. Mutuske Kato Acara ini bertujuan kedua pihak keluarga membuat keputusan dalam hal yang berkaitan dengan:"hari ngantarke belanjo" hari pernikahan, saat Munggah, Nyemputi dan Nganter Penganten, Ngalie Turon (Munggah 2 kali di tempat laki-laki & perempuan), Becacap atau Mandi Simburan dan Beratib. Untuk menentukan hari pernikahandan acara Munggah, lazim dipilih bulan-bulan Islam yang dipercaya memberi barokah bagi kedua mempelai kelak yakni bulan Robiul Awal, Robiul Akhir, Jumadilawal, Jumadilakhir. Bulan-bulan tersebut konon dipercayah bahwa bulan purnama sedang cantik-cantiknya menyinari bumi sehingga cahayanya akan menjadi penerang kehidupan bagi kedua mempelai secerah purnama. Saat 'mutuske kato' rombongan keluarga pria mendatangi kediaman pihak wanita dimana pada saat itu pihak pria membawa 7 tenong (Sangkek susun 3) yang antara lain berisi gula pasir, terigu, telur itik, pisang dan buah-buahan. Selain membuat keputusan tersebut, pihak pria juga memberikan (menyerahkan) persyaratan adat yang telah disepakati saat acara berasan.sebagai contohnya, bila sepakat persyaratan adat Duo Penyeneng, maka pihak pria pada saat mutoske kato menyerahkan pada pihak gadis dua lembar kemben tretes mider, dua lembar baju kurung angkinan dan dua lembar sewet songket cukitan. Berakhirnya acara mutuske kato ditutup dengan doa keselamatan dan permohonan pada Allah SWT agar pelaksanaan perkawinan berjalan lancar. Disusul acara sujud calon pengantin wanita pada calon mertua, dimana calon mertua memberikan emas pada calon mempelai wanita sebagai tanda kasihnya.Menjelang pulang 7 tenong pihak pria ditukar oleh pihak wanita dengan isian jajanan khas Palembang untuk dibawa pulang.

Nganterke Belanjo Prosesi nganterke belanjo biasanya dilakukan sebulan atau setengah bulan bahkan beberapa hari sebelum acara Munggah.Prosesi ini lebih banyak dilakuakn oleh kaum wanita, sedangkan kaum pria hanya mengiringi saja.Uang belanja (duit belanjo) dimasukan dalam ponjen warna kuning dengan atribut pengiringnya berbentuk manggis. Hantaran dari pihak calon mempelai pria ini juga dilengkapi dengan nampan-nampan (disebut juga Dulang yaitu tempat nasi pada saat sedekahaan yang terbuat dari kayu) paling sedikit 12 buah berisi aneka keperluan pesta, antara lain berupa terigu, gula, buah-buahan kaleng, hingga kue-kue dan jajanan. Lebih dari itu diantar pula'enjukan' atau permintaan yang telah ditetapkan saat mutuske kato, yakni berupa salah satu syarat adat pelaksanaan perkawinan sesuai kesepakatan. Bentuk gegawaan yang juga disebut masyarakat Palembang 'adat ngelamar' dari pihak pria (sesuai dengan kesepakatan) kepada pihak wanita berupa sebuah ponjen warna kuning berisi duit belanjo yang dilentakan dalam nampan, sebuah ponjen warna kuning berukuran lebih kecil berisi uang pengiring duit belanjo, 14 ponjen warna kuning kecil diisi koin-koin logam sebagai pengiring duit belanjo, selembar selendang songket, baju kurung songket, sebuah ponjen warna kuning berisi uang'timbang pengantin' 12 nampan berisi aneka macam barang keperluan pesta, serta kembang setandan yang ditutup kain sulam berenda. Total gegawan yang di bawa pada saat naganterke belanjo adalah sebanyak 24 nampan/dulang terdiri dari 12 nampan berisi kebutuhan makan dan 12 nampan untuk kebutuhan dan perlengkapan pengantin, dan dulu biasanya yang melakukan nganterke belanjo bisanya untusan dari keluarga mempelai laki-laki dan orang tua dari calon mempelai laki-laki itu sendiri tidak mengikuti acara tersebut ini bertujan mempercayakan sesuatu yang di bawa atau di antar ke calon mempelai perempuan akan sampai (pemupukan rasa percaya). Salah satu adat yang ada dan sempat di lihat adalah pada saat penerimaan pihak calon mempelai perempuan mempersiapkan tadok berunang (bakul besar seperti bakul cina) untuk tempat penerimaan dimana barang-barang yang di terima di masukan seluruhnya kesana dan setelah selesai langsung di ikat dan di bawa masuk. Untuk tempat uang sekarang sudah jarang dilihat yang menggunakan ponjen tetapi digantikan dengan manggis (Manggis di buat dari kertas manggis di bentuk kotak persegi tetapi memiliki sudut yang berbeda di keempat sisinya) sekarang biasanya manggis besar disi untuk uang belanja dan di iringi dengan manggis kecil yang berisi uang logam yang jumlahnya terkadang 12 s/d 14 buah. Persiapan Menjelang Akad Nikah Ada beberapa ritual yang biasanya dilakukan terhadap calon pengantin wanita yang biasanya dipercaya berkhasiat untuk kesehatan kecantikan, yaitu betangas.Betangas adalah mandi uap, kemudian Bebedak setelah betangas, dan bepacar. Dulunya kegiatan ini di lakukan seseorang yang bertindak sebagi pelayang pengantin yang bertindak sebagai Temu Jero di mana seluruh kegiatan di atas di lakukan oleh beliau selama beberapa hari tersebut sampai dengan acara terakhir yaitu ratiban. Betangas. Merupakan mandi uap dengan ramuan rempah-rempah dimana kita duduk diatas kursi atau tempat yang telah di sediakan dan di bawah tempat duduk tersebut di berikan uap dari rebusan rempah-rempah, para calon pengantin menggunakan kain untuk menutupi seluruh badan kecuali muka, bahkan sebagian calon pengantin menutup secara keseluruhan. Betangas ini bertujuan untuk mengeluarkan keringat dan membersihkan pori-pori biar pada saat hari H diharapkan tidak banyak mengeluarkan keringat dan bau. Bebedak Bebedak istilah untuk mendandai calon penganten secantik mungkin dari tatanan rambut, muka badan kaki tangan dan keseluruhannya. Bepacar Berpacar (berinai) yang diberikan pada seluruh kuku kaki dan tangan dan juga telapak tangan dan kaki yang disebut pelipit. Pacar ini juga menandakan bahwa mereka akan memasuki kehidupan baru sebagai pasangan rumah tangga. Ada satu lagi kegiatan yang di fungsikan untuk mengetahui dan menelusuri silsiah dan ini biasanya dilakukan beberapa hari sebelum akad nikah yaitu ziarah.

2.

PERNIKAHAN

Upacara Akad Nikah Menyatukan sepasang kekasi menjadi suami istri untuk memasuki kehidupan berumahtangga.Upacara ini dilakukan dirumah calon pengantin pria, seandainya dilakukan dirumah calon pengantin wanita, maka dikatakan 'kawin numpang'.Akan tetapi sesuai dengan perkembangan masa, kini upacara akad nikah berlangsung dikediaman mempelai wanita. Sesuai tradisi bila akad nikah sebelum acara Muggah, maka utusan pihak wanita terlebih dahulu ngantarke keris ke kediaman pihak pria. Pada zaman dahulu juga pada saat akad nikah ada timbangan dan kitab suci dimana Al Quran yang berarti rumah tangga untuk menjalankan syariat agama dan berlaku adil, dan karena berucap di depan Al Quran dan timbangan pada zaman dahulu jarang sekali terjadi perceraian karena takut kualat karena telah berucap. Bila akad nikah ini dilakukan jauh hari sebelum acara munggah dan akad nikah tersebut di lakukan di tempat pengantin perempuan maka pengantin pria akan pulang ke rumahnya, dan kembali saat pagi seelum acara munggah. Ngocek Bawang Ngocek Bawang diistilahkan untuk melakukan persiapan awal dalam menghadapi hari munggah. Pemasangan tapup, persiapan bumbu-bumbu masak dan lain sebagainya disiapkan pada hari ini. Ngocek bawang kecik ini dilakukan dua hari sebelum acara munggah. Selanjutnya pada esok harinya sehari sebelum munggah, dilakukan acara ngocek bawang besak.Seluruh persiapan berat dan perapian segala persiapan yang belum selesai dikerjakan pada waktu ini. Daging, ayam dan lain sebagainya disiapkan saat munggah, mengundang (ngulemi) ke rumah besannya, dan si pihak yang di ulemi pada masa ngocek bawang wajib datang, biasannya pada masa ini diutus dua oarang yaitu wanita dan pria. Munggah Prosesi ini merupakan puncak rangkaian acara perkawinan adat Palembang.Selain melibatkan banyak pihak keluarga kedua mempelai, juga dihadiri para tamu undangan.Munggah bermakna agar kedua pengantin menjalani hidup berumah tangga selalu seimbang atau timbang rasa, serasi dan damai.Pelaksanaan Munggah dilakukan dirumah kediaman keluarga pengantin wanita. Sebelum prosesi Munggah dimulai terlebih dahulu dibentuk formasi dari rombongan pria yang akan menuju kerumah kediaman keluarga pengantin wanita. Sebelum prosesi Munggah dimulai terlebih dahulu dibentuk formasi yang akan berangkat menuju rumah pengatin wanita. Formasi itu adalah : Kumpulan (grup) Rudat Pada saat pengantin lelaki di antar kembali ke tempat pengantin prempuan sebelum acara munggah dan diarak pakai rebana. Mempelai laki-laki diantar oleh keluarganya dengan membawa barang-barang, dari bahan makanan sampai pakaian, yang diletakkan di dalam nampan atau hidangan, namanya gawaan. Mempelai laki-laki didampingi seorang pendamping, yang membawa bunga langsir.Ini melambangkan penyerahkan dari pihak laki-laki untuk diterimakannya menjadi keluarga pada pihak wanita.Arak-arakan ini dinamakan munggah. Kuntau (Pencak Silat)& Pembawa Bunga Langsih Pada saat kedatangan ini biasanya di awali dengan berbalas pantun dan atraksi buka palang pintu dari pencak silat, dan Pengatin Pria yang diapit oleh kedua orang tua, dua orang pembawa tombak, seorang pembawa payung pengantin, didampingi juru bicara, pembawa bungalangsih dan pembawa ponjen adat serta pembawa hiasan adat dan gegawan ,yang terpenting dari kedatangan ini adalah bungalangsih (bunga yang di maksud terserah jenis bungnya apa yang penting enak di pandang dan sekarang banyak juga yang mengganti bunga langsih ini dengan bunga plastic) yang harus di bawa karena kalau tidak ada pengantin tidak akan dapat masuk kerumah pengantin perempuan. Pada saat sampai ini maka pengantin perempuan akan memberikan kain tajung dan kemeja kepada pengantin pria Pemapak dan dibuatkan jerambah (kain panjang biasa atau dari selendang songket yang di bentangkan dari pintu masuk sampai ke pintu kamar pengantin).

Cacap-cacapan & Suap-suapan Pada saat sepasang pengantin ini keluar mereka menggunakan pakaian khas Palembang yaitu aesan Pak Sangkong atau aesan gede : Aesan Pak Sangkong Salah satu gaya busana pengantin adat Palembang adalah Aesan Pak Sangkong. Busana macam ini juga digunakan sebagai Busana Pengantin adat diwilayah Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, Sumatera Selatan (ini kampung emak dan ayah saya). Pengantin wanita mengunakan baju kurung warna merah tabur bunga bintang keemasan, kain songket lepus, teratai penutup dada serta hiasan kepala berupa mahkota Pak Sangkong, Kembang goyang , kelapo standan, kembang kenago dan perhiasan mewah keemasan. Pengantin pria berjubah motif tabor bunga emas, seluar (celana) pengantin, songket lepus, selempang songket serta songkok emas menhiasi kepala. Keindahan detil busana serta kilau perhiasan keemasan merupakan keistimewaan busana pengantin palembang Aesan Pak Sangkong. Warna merah ningrat pada baju kurung dan songket bersulam emas sungguh memikat, sebagai tanda keagungan warisan karya budaya semasa kejayaan bumi Sriwijaya. Gede Aesan Salah satu busana pengantin adat Palembang adalah gaya Aesan Gede. Sebagaimana namanya busana ini merupakan busana kebesaran raja Sriwijaya yang kemudian diterjemahkan sebagai busana pengantin Palembang.Warna merah jambu (pink) dipadu dengan keemasan mencerminkan keagungan bangsawan.Gemerlap perhiasan dan mahkota dipadukan baju dodot dan kain songket mempertegas keagungannya. Keindahan gaya busana aesan gede memang tak terbantahkan. Mencitrakan keanggunan sosok bangsawan.Gemerlap perhiasan warnah merah keemasan tentunya menjadi pusat perhatian. Mahkota Aesan Gede, bungo cempako, kembang goyang, kelapo standan, merefeksikan kejayaan dan keragaman budaya semasa kejayaan Sriwijaya. Baju dodot dipadu kain songket lepus bermotif napan perak menjadi salah satu keunikannya. Dengan salah satu pakaian pengantin tersebut maka kedua pengantin tersebut tempat acara untuk di lakukannya cacapcacapan dan suap-suapan.

Suap-suapan Kedua acara ini pada di bawakan oleh perempuan baik dari pembawa acara, pelantun pantun, pembaca doa, begitu juga dengan yang melakukan suapan dengan pengantin, pada saat di tempat acara pengantin perempuan duduk di belakang pengantin pria dan di lakukan suapan dari nasi kunyit panggang ayam (mirip seperti tumpeng). Cacapan-cacapan Untuk cacap-capan ritual yang di lakukan sama seperti suap-suapan tetapi untuk cacap-cacapan ini berupa air bunga yang di usapkan di dahi dan ubun-ubun (seputaran kepala), untuk sekarang biasanya kedua acara di atas sudah di campur antara perempuan dan laki-laki jadi ada juga yang melakukan cacap-cacapan adalah laki-laki ayah dari pengantin perempuan dan pengantin laki-laki. Setelah acara ini biasanya di lakukan acara perjamuan dengan susunan makanan panjang di mana di tengahnya ada kelmplang Tunjung, srikaya, bolu kojo, bluder dan berbagai makanan lainnya (untuk di ingat biasanya kelmplang tunjung hanya di jadikan sebagai symbol tidak boleh di makan). Tetapi sekarang ini karena perubahan zaman biasanya setelah kedua acara di atas langsung ke tempat acara resmi seperti ke tenda atau gedung tempat di langsungkannya resepsi pernikahan. 3. SETELAH PERNIKAHAN

Nganter Bangkeng Setelah acara munggah selesai, malamnya rombongan muda-mudi dari pihak laki-laki datang ke rumah mempelai wanita untuk mengantarkan pakaian-pakaian mempelai laki-laki.

Muda-mudi dari pihak laki-laki ini disambut oleh muda-mudi dari pihak wanita dengan mengadakan acara gayung bersambut (Ningkuk) sampai larut malam.Inilah yang dinamakan acara nganter bangkeng. Hari Perayaan I: Hari perayaan biasanya di adakan keesokan harinya di rumah mempelai laki-laki (Jika pada saat munggah sudah di tempat perempuan).Pada hari perayaan ini, kedua mempelai dijemput oleh pihak keluarga mempelai laki-laki untuk dibawa ke rumah keluarga mempelai laki-laki, untuk mengadakan suatu acara yang dinamakan perayaan. Acara perayaan ini khusus untuk remaja putri atau gadis-gadis saja, dengan memakai dan mengenakan baju kebaya dan berkain panjang serta berselendang.Hiburannya adalah orkes melayu atau orkes gambus. Zaman dulu perayaan ini bukan hanya ada juga yang di sebut Fatayat yaitu kumpulan ibu-ibu terutama dari pengajian berkumul dengan membaca puji-pujian kepada allah ataupun tadarusan. Musik yang di pakai pada saat itu adalah Orkes tanjidor yang ber irama melayu tetapi untuk acara saweran biasyanya penyanyinya adalah banciyang sudah di dandani bukan seperti sekarang acara Orgen Tunggal dengan penyanyi wanita yang seksi.. Nyanjoi Rombongan muda-mudi dari pihak mempelai wanita datang ke rumah mempelai laki-laki.Kedatangannya disambut oleh mudamudi dari pihak mempelai laki-laki dan diisi dengan acara gayung bersambut.Inilah yang dinamakan nyanjoi penganten. Hari Perayaan II: Kedua mempelai dijemput oleh pihak keluarga mempelai wanita untuk dibawa ke rumah mempelai wanita.Maksud penjemputan ini adalah untuk mengadakan acara perayaan yang kedua kalinya, karena perayaan yang pertama sudah diadakan di rumah mempelai laki-laki.Acara perayaan ini tidak jauh berbeda dengan yang diadakan di rumah mempelai laki-laki yang lalu. Mandi Simburan: Setelah acara perayaan di rumah mempelai wanita ini selesai, pada sore harinya ada lagi acara pengantin mandi dan diikuti oleh semua keluarga.Acara ini dinamakan mandi simburan. Pada acara ini di siapkan tempat (baskom) yang berisi air dan bunga dan juga rangkaian dari janur untuk prosesi mandi simburan ini, selain kedua mempelai kemeriahaan acara ini di ikuti oleh seluruh keluarga dan masyarakat di lingkungan tempat acara berlangsung umumnya kalau acara mandi simburan ini sudah berlangsung seluruhnya bisa basah. Setelah mandi simburan ini maka secara resmi pengantin dapat berkumpul untuk melakukan hubungan badan, dan keesokan harinya sebelum di lakukannya ratiban maka pengantin laki-laki pulang ke rumah nya untuk memberi tahukan kepada orang tuanya bahwa mereka sudah berkumpul sebagai tanda pengantin laki-laki memberikan emas atau pakaian sebagai tanda atau UPA bahwa mereka sudah berkumpul. Salah satu fungsi utama temu/tunggu jero yang berfungsi di sini adalah bahwa kalau di antara pengantin ada yang merasa kecewa misalnya ketahuan bahwa perempuan tersebut tidak perwan lagi atau pengantil laki-laki ternyata sudah memiliki istri sebelumnya maka orang yang pertama di kasih tau adalah temu/tunggu jero, oleh karena itulah pada zaman dahulu masyarakat Palembang sangat sedikit sekali yang melakukan perceraian dan juga dapat berfunsi sebagai penanggal atau penjaga keselamatan berlangsungnya seluruh acara perkawinan yang kemungkinan akan ada gangguan dari orang yang tak senang. Beratip Akhir acara pihak keluarga mempelai wanita mengadakan acara, beratip.Acara ini sebagai penutup dari semua acara yang telah diadakan oleh pihak keluarga kedua mempelai.Acara ini juga untuk menyatakan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, dan rahmat-Nya kepada keluarga yang telah mengadakan semua acara dengan sukses dan selamat.Umumnya acara ini sekarang di lakukan pada Kamis malam atau malam Jumat walaupun pada dulunya sering di lakukan pada sabtu malam atau malam Minggu. Ratib ini bukan hanya untuk penutup acara pengantin tetapi juga untuk acara-acara selamatan rumah baru, kenaikan pangkat, baru sembuh dari sakit dan beberapa acara lainnya oleh sebab itu ada juga yang di kenal dengan ratib saman.

Dalam upacara perkawinan adat Palembang, peran kaum wanita sangat dominan, karena hampirseluruh kegiatan acara demi acara diatur dan dilaksanakan oleh mereka.Pihak lelaki hanya menyiapkan "ponjen uang". Acara yang dilaksanakan oleh pihak lelaki hanya cara perkawinan dan acara beratib yaitu acara syukuran disaat seluruh upacara perkawinan sudah diselesaikan. Sumber dan di sarikan dari : Mahligai Inspirasi Pernikahan Adat Palembang, Edisi ke-5 2007

Pakaian Adat Palembang sangat erat berkaitan dengan kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam pada zaman dahulu. Secara garis besar Pakaian adat daerah-daerah di Nusantara di pengaruhi oleh pakaian yang dikenakan oleh Raja di Nusantara pada Zaman dahulu, dan begitu juga dengan pakaian adat palembang yang mengadopsi dari Pakaian yang di kenakan oleh Raja dari Kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu Nama Pakaian adat Palembang lebih dikenal oleh masyarakat palembang dengan sebutan "baju gede" atau "baju penganggon". Baju adat Palembang didominasi oleh warna merah dengan benang emas, warna merah ke-emasan ini berasal dari tenunan kain songket berunsur gemerlap dan keemasan sesuai dengan citra Kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu, yang dikenal masyarakat dunia sebagai Swarnadwipa atau Pulau emas. Pakaian Pengantin Palembang seperti yang telah saya uraikan di atas juga merupakan pakaian yang mengadopsi dari Pakaian Adat.tapi dalam perkembangan nya di Masyarakat Palembang Busana Pengantin Palembang ini mengalami banyak perubahan atau modifikasi, yang pada awal nya pakaian pengantin palembang berwarna merah dan emas, kini... pakaian pengantin palembang memiliki banyak variasi warna

, Palembang dan wisata budayaSudah menjadi semacam kewajiban bagi kita yang baru pertama berkunjung ke sebuah kota atau negara untuk mengagendakan kujungan ke tempat tempat wisata di kota tersebut, dan mengenal kebudayaan yang ada dimasyarakatnya. Berwisata luas juga maknanya, mengingat ada banyak jenis jenis wisata berdasarkan kebutuhan dan kegiatan yang dilakukan. Wisata Agama, Wisata Kuliner atau Wisata Sejarah merupakan beberapa jenis wisata yang bisa dilakukan. Namun kesemuanya, termasuk dalam Wisata Budaya demikian diungkapkan oleh seorang Budayawan kota Palembang, Vebri Alintani ketika dihubungi trijaya Palembang di edisi perdana Travelling, Jumat 1 Januari 2010. Palembang dan Sumatera Selatan pada umumnya, merupakan sebuah daerah yang pantas menjadi tempat kunjungan wisata pilihan, karena semua jenis wisata yang diinginkan bisa di dapat di kota ini. Para turis lokal maupun asing, bisa mengunjungi tempat tempat wisata bersejarah, seperti Benteng Kuto Besak, Pulau Kemarau, atau beberapa museum yang tersebar di beberapa tiitik.Kota yang terkenal dengan Jembatan Amperanya yang gagah ini juga memilik masjid yang besar yang juga sering mengundang decak kagum si pengunjungnya. Belum lagi, macam macam kuliner yang tidak hanya mengenyangkan tetapi membuat ketagihan, sebut saja empek empek, martabak HAR, Model , tekwan dan masih banyak lagi. Cuma sayang, wisata budaya yang sebenarnya, belum begitu terangkat seutuhnya meskipun pemerintah daerah sudah sangat konsen dengan hal ini. Akan lebih baik, kalau para turis bisa menikmati jenis jenis tarian atau lagu lagu daerah yang khas dari kota Palembang ujar vebri lagi. Penyelenggara kegiatan/eo di kota palembang, agak jarang menghadirkan tarian khas atau adat, mereka lebih sering menghadirkan sexy dancer.Mengapa tidak dikombinasikan saja tambahnya. Menjelang Sea Games yang XXVI di 2011 mendatang, vebri dan rekan rekan sudah melakukan usaha usaha untuk lebih mengedepankan kebudayaan, diantaranya mengajukan permohonan memaksimalkan penggunaan rumah rumah adat di komplek dekranasda jakabaring, Palembang. jadi disetiap rumah adat, diusahakan diisi dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan daerah asal rumah tersebut, bisa apa saja. Sehingga promosi budaya kita pada saat perhelatan sea games yang akan datang akan lebih maksimal. katanya lagi. Mengembangkan aset aset wisata terutama budaya di kota kita tercinta harus dilakukan, karena nantinya akan sangat berpengaruh pada peningkatan ekonomi kita. (dinnaherly)

Rumah adat palembang ]Palembang dan wisata budaya Sudah menjadi semacam kewajiban bagi kita yang baru pertama berkunjung ke sebuah kota atau negara untuk mengagendakan kujungan ke tempat tempat wisata di kota tersebut, dan mengenal kebudayaan yang ada dimasyarakatnya. Berwisata luas juga maknanya, mengingat ada banyak jenis jenis wisata berdasarkan kebutuhan dan kegiatan yang dilakukan. Wisata Agama, Wisata Kuliner atau Wisata Sejarah merupakan beberapa jenis wisata yang bisa dilakukan. Namun kesemuanya, termasuk dalam Wisata Budaya demikian diungkapkan oleh seorang Budayawan kota Palembang, Vebri Alintani ketika dihubungi trijaya Palembang di edisi perdana Travelling, Jumat 1 Januari 2010. Palembang dan Sumatera Selatan pada umumnya, merupakan sebuah daerah yang pantas menjadi tempat kunjungan wisata pilihan, karena semua jenis wisata yang diinginkan bisa di dapat di kota ini. Para turis lokal maupun asing, bisa mengunjungi tempat tempat wisata bersejarah, seperti Benteng Kuto Besak, Pulau Kemarau, atau beberapa museum yang tersebar di beberapa tiitik.Kota yang terkenal dengan Jembatan Amperanya yang gagah ini juga memilik masjid yang besar yang juga sering mengundang decak kagum si pengunjungnya. Belum lagi, macam macam kuliner yang tidak hanya mengenyangkan tetapi membuat ketagihan, sebut saja empek empek, martabak HAR, Model , tekwan dan masih banyak lagi. Cuma sayang, wisata budaya yang sebenarnya, belum begitu terangkat seutuhnya meskipun pemerintah daerah sudah sangat konsen dengan hal ini. Akan lebih baik, kalau para turis bisa menikmati jenis jenis tarian atau lagu lagu daerah yang khas dari kota Palembang ujar vebri lagi. Penyelenggara kegiatan/eo di kota palembang, agak jarang menghadirkan tarian khas atau adat, mereka lebih sering menghadirkan sexy dancer.Mengapa tidak dikombinasikan saja tambahnya. Menjelang Sea Games yang XXVI di 2011 mendatang, vebri dan rekan rekan sudah melakukan usaha usaha untuk lebih mengedepankan kebudayaan, diantaranya mengajukan permohonan memaksimalkan penggunaan rumah rumah adat di komplek dekranasda jakabaring, Palembang. jadi disetiap rumah adat, diusahakan diisi dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan daerah asal rumah tersebut, bisa apa saja. Sehingga promosi budaya kita pada saat perhelatan sea games yang akan datang akan lebih maksimal. katanya lagi. Mengembangkan aset aset wisata terutama budaya di kota kita tercinta harus dilakukan, karena nantinya akan sangat berpengaruh pada peningkatan ekonomi kita. (dinnaherly)

1. 2. 3. 4.

Wisata sungai musih Air terjun lematan Hutan wisata puntih kayu Museum sultan marmud barudin

BaliBali adalah sebuah pulau yang memiliki pemandangan yang indah, dikelilingi oleh pantai berpasir putih (bandingkan dengan pantai Ancol-Jakarta), memiliki banyak sekali pura dan bangunan bersejarah lainnya, sehingga Bali memiliki daya tarik bagi para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Ada yang mengatakan bahwa di Bali kita dapat menjumpai orang dari negara manapun di dunia, Perancis, Amerika, Australia, Jepang, Korea, Taiwan, Arab, pokoknya semua dapat kita temui di sini. Jadi jangan merasa mengaku bangsa Indonesia, kalau Anda sudah pernah ke luar negeri tapi belum pernah ke Bali.Lah orang luar negeri saja jauh2 datang ke Bali, masa kita yang di dalam negeri malah belum pernah kesana. Apa kata dunia Ada beberapa tempat wisata yang pada umumnya dikunjungi selama berlibur di Bali : Ground zero, ini adalah monumen bom Bali pertama. Disana terpampang nama-nama korban bom bali, Anda akan menjumpai monumen ini dalam perjalanan menuju pantai Kuta. Semoga tidak ada lagi kekacauan di Bali, karena dari informasi yang kami dapat dari penduduk di sana, pariwisata Bali sangat terpukul dengan adanya bom bali 1 dan 2. Turis asing yang datang berkurang drastis, dan banyak pengusaha yang gulung tikar. Padahal mayoritas penduduk Bali bergantung pada usaha pariwisata.

Jalan Pantai Kuta Sepanjang jalan menuju pantai Kuta terdapat deretan bar, resto, hotel dan juga tokotoko yang menjual pakaian, lukisan, barang seni, dll. Tapi JalanJajanHemat menyarankan untuk membeli oleh2 di kawasan lainnya karena sebenarnya target pembeli di kawasan ini adalah turis asing. Harga barang disini dapat dikatakan cukup tinggi.Mengapa ?? Karena harga sewa toko di kawasan ini harganya selangit lho.. Pantai Kuta Pantai Kuta. Ini adalah pantai wajib bagi para turis.Pantai ini memiliki ombak yang bagus, sehingga banyak peselancar bermain di pantai ini.Pantai ini sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan manca negara, umumnya mereka berenang, berjemur, surfing, berlari sepanjang pantai.Untuk masuk ke dalam kawasan ini tidak dipungut bayaran, paling hanya biaya parkir saja. Di pantai ini, Anda akan mendapati para penjaja jasa pijat, mengepang rambut, temporary tatoo, sewa kursi, wah pokoknya ramai sekali disana. Jika Anda hanya berlibur singkat tapi ingin merasakan pantai ini, nikmatilah beberapa saat saja, ingat kita ingin liburan kan ? Bukan mau berenang Hardrock hotel Hardrock hotel, di tempat ini Anda dapat berenang di kolam yang besar dan nyaman.Kolam renangnya berair hangat lho, jadi jangan khawatir kalau Anda renang sampai malam.Di tengah kolam ada area yang berpasir, cukup unik, karena pasir tersebut sangat bersih dan tidak membuat kotor kolam.Ada air terjun, ada kolam anak yang dilengkapi seluncuran, dan bahkan dipasang layar projector yang menayangkan film.Kamar gantinya pun bagus, handuk, sabun semua tersedia lengkap.Namun harga tiket masuk kolam renang disini lumayan mahal, 100 ribu per orang. Selain kolam renang, di sini juga terdapat spa, gym, kafe, bahkan ada radio hard rock bali lho di dalamnya, kita dapat melihat mereka sedang on air.Pada umumnya, paket tur akan menggabungkan tempat wisata di bawah ini ke dalam 1 paket yaitu: Tanjung Benoa, Garuda Wisnu Kencana (GWK), pantai dream land, pura uluwatu dan terakhir makan malam sambil melihat matahari terbenam di Jimbaran.

Tanjung Benoa. Di pantai ini kita dapat melakukan banyak olahraga air, seperti jetski, parasailing (parasut yang ditarik oleh speedboat), banana boat, flying fish (tadinya saya pikir permainan ini biasa saja, tapi setelah melihatnya langsung bagaimana permainannya, wauw.. seru banget), diving, bottom glass boat. Anda dapat menyewa kapal yang di dasarnya dipasang kaca sehingga dapat melihat ke dalam air. Hati-hati saat menyewa, harga price list yang ada itu dapat ditawar gila-gilaan. Untungnya sebelum berangkat saya sempat browsing dan mencari informasi harga permainan2 tersebut. Berikut adalah beberapa harga yang sempat saya dapatkan di internet (Juli 2008) Parasailing : Rp 55.000 / orang Banana boat : Rp 50.000 / orang (min 2 org) Flying fish : Rp 120.000 / orang (min 2 org) Water skiing : Rp 110.000 / org, 15 menit Snorkeling : Rp 90.000 / org (min 2 org) Diving : Rp 235.000 / org Glass bottom boat : Rp 250.000 / boat (max 10 org) Dolphin tour : Rp 500.000 / orang / 4 jam Waktu saya tanya ke salah satu operator, untuk sewa bottom glass boat dikenakan Rp 500.000 / perahu, untungnya saya sudah tahu harga2 ini sebelumnya, setelah tawar menawar akhirnya jatuh di harga Rp 250.000 / perahu. Dengan menggunakan perahu tersebut, kita dapat melihat ke dasar laut, memberi makan ikan dengan roti tawar yang sudah disediakan dan juga sekaligus mengunjungi tempat penangkaran penyu (ada beberapa tempat).Disana kita dapat berfoto bersama binatang-binatang seperti ular, burung, kelelawar dan penyu tentunya.Di pulau tersebut juga terdapat kerajinan-kerajinan, juga menjual kelapa muda untuk menghilangkan haus.Masuk ke pulau ini dikenakan biaya Rp 2.000 / org yang katanya untuk pemeliharaan binatang-binatang disana. JJH merekomendasikan ke tempat ini.. Operator yang kami pakai : Benoa Marine Recreation (BMR Dive & Water Sport), Jl Pratama No. 99X, phone : (0361)771757 Garuda Wisnu Kencana (GWK). Berada di daerah Jimbaran, bagian Selatan pulau Bali, di sini akan dibangun patung besar yang berbentuk dewa Wisnu yang sedang duduk di atas burung garuda. Saat Juli 2008, bagian patung raksasa yang dirancang oleh I Nyoman Nuarta tersebut masih terpisah, patung dewa Wisnu, patung garuda dan juga tangan dewa Wisnu. Patung ini akan menjadi suatu simbol sama seperti patung Liberty di Amerika. Lokasinya di atas bukit, cukup indah pemandangan di sana. GWK juga dilengkapi dengan areal untuk teater yang menampilkan sendra tari Bali (tergantung jadwal pertunjukan). Di depan gerbang masuk, disambut oleh musik Bali yang mengiringi 2 orang penari Bali yang menyambut tamu. Tidak ketinggalan di GWK terdapat beberapa toko, kios makanan bahkan factory outlet (tempat idola ibu-ibu). Beberapa operator tour menjadikan GWK lokasi untuk makan sore sambil menikmati matahari terbenam. Tiket masuk Rp 15.000 / orang + mobil Rp 5.000. Agak mahal untuk masuk ke tempat ini, tapi jika patung ini sudah jadi, maka tempat ini pasti menjadi tempat wajib dikunjungi.

Pantai Dreamland. Berada satu arah dengan GWK, di tempat ini terlihat sedang dibangun hotel dan resor berbintang. Kawasan ini dulu digarap oleh Tommy Suharto, namun terbengkalai setelah rezim Orde Baru tumbang. Terlihat pantai ini lebih bersih dibandingkan dengan pantai Kuta, dan lebih banyak turis asing ketimbang turis lokal. Tapi menurut saya cukup jauh jarak yang perlu ditempuh untuk mencapai pantai ini dan lokasinya agak terpencil. (Atau mungkin hal ini yang dicari oleh turis-turis asing tersebut?). Jika nanti proyek hotel dan resor sudah selesai, pasti pantai ini akan lebih ramai dikunjungi. Untuk masuk ke kawasan ini, hanya dikenakan biaya parkir kendaraan saja sebesar Rp 2.000 untuk mobil. Menurut JJH, kalau Anda tidak suka renang sebaiknya tidak perlu ke tempat ini.

Pura Luhur Uluwatu. Pura ini terletak di ujung paling Barat semenanjung bukit, itu sebabnya disebut Ulu yang berarti ujung dan watu yang artinya batu. Pura ini berada di atas batu karang yang menjorok ke laut. Pemandangan dari sini luaaarrr biaasaa.. JJH merekomendasikan tempat ini. Sebelum masuk ke lokasi, tiap pengunjung diminta untuk mengenakan selendang (dan ditambah kain bagi yang menggunakan celana pendek) sebagai penghormatan kepada leluhur yang berada di lokasi tersebut. Pura ini dikelilingi oleh hutan yang didalamnya terdapat monyet-monyet yang konon merupakan pengikut setia sang Pendeta suci yang ditugaskan untuk menjaga pura luhur Uluwatu. Hati-hati dengan barang bawaan Anda: topi, kacamata, kamera, kalung, anting disarankan untuk disimpan di tempat yang aman. Karena monyet-monyet ini terkadang iseng dan mengambil barangbarang tersebut dari tangan turis. Banyak yang mengambil ranting untuk dibawa dengan tujuan menghindari dari tangan jahil sang monyet, tapi ingat jangan mengganggu/menyakiti monyet-monyet tersebut. Disana juga ada pertunjukan tari kecak (dengan tambahan biaya) yang berlokasi di ujung tebing. Wah pokoknya akan terdengar decakan kagum dari tiap pengunjung yang datang kesini. Untuk tiket masuk ke lokasi ini hanya sebesar Rp 3.000 saja.

Nah untuk paket tur berikutnya, biasanya digabungkan antara Tanah Lot, Bedugul, Taman Ayun (ada juga yang menggabungkan dengan Kintamani), dan kalau kita sewa mobil bisa juga diarahkan langsung ke Ubud, Celuk, Pasar Sukowati. Tanah Lot Tanah Lot. Tempat ini berada di Desa Beraban, 13 km arah barat dari Tabanan. Ini merupakan salah satu tempat wisata yang menurut JJH wajib dikunjungi. Disana terdapat dua pura, yang satu terletak di atas bongkahan batu, dan satunya berada di tebing. Kalau air surut, kita dapat berjalan menyeberangi ke pura yang berada di tengah pantai tersebut, tapi tidak boleh masuk kecuali untuk berdoa. Di bawah tebing terdapat areal ular suci. Konon kabarnya ular tersebut berasal dari selendang sang pendiri pura, Danghyang Nirarta sebagai penjaga pura. Banyak yang suka menikmati matahari terbenam di tempat ini.. Kalau dipikir2 di Bali itu lebih banyak tempat untuk Sunset ya ? Tiket masuk ke tempat ini Rp 7.500/dewasa dan Rp 5.000/anak2, sedangkan untuk turis asing Rp. 10.000/orang.

Bedugul Bedugul. Tempat ini berada di atas bukit, sehingga suhu disana sangat sejuk, 18 derajat celcius lho (serasa di Lembang, Bandung). Disana juga terdapat danau Beratan, Anda memiliki 2 pilihan, turun di dermaga (biasanya dilakukan rombongan turis lokal), lalu melakukan wisata air mengelilingi pura Ulundanu, atau langsung mengunjungi ke dalam pura Ulundanu, dan melihat danaunya (biasanya dilakukan turis perorangan atau turis asing). JJH merekomendasikan untuk masuk ke dalam kawasan pura Ulundanu, karena kita dapat menikmati pemandangan yang lebih indah. Tiket masuk Rp 7.500 untuk domestik dan Rp 10.000 untuk turis asing. Pura Taman Ayun Pura Taman Ayun.Pura yang berarti Taman Indah ini terletak di desa Mengwi, Badung.Pura ini dikelilingi parit kecil yang konon sering dilalui oleh dayang-dayang istana dengan menggunakan perahu kecil.Di tengahnya terdapat tugu air mancur yang mengarah ke 9 mata angin. Terdapat menara yaitu bale kul-kul dimana Anda dapat naik ke atasnya, dan melihat pemandangan di sekitar lokasi dengan mudah. Harga tiket masuk Rp 3.000 / orang.Tapi maaf, menurut JJH tempat ini tidak terlalu istimewa. Pengrajin patung di Bali Jika Anda suka dengan benda-benda seni, Anda mungkin mau mengunjungi Tohpati (kerajinan batik), Celuk (pengrajin perak), Batuan (seni lukis), Kemenuh (pematung kayu), Ubud Art Market (Museum Renaissance BLANCO). Dan juga jika diperhatikan banyak sekali pengrajin patung Budha di Bali, padahal disana kan beraga Hindu ? Saat JJH tanyakan kepada sopir sekaligus pemandu wisata, para pengrajin tersebut datang dari luar Bali, dan karena banyaknya tamu asing yang tertarik dengan patung Budha, maka pengrajin tersebut menjamur di Bali. Om Swastyastu, Semeton BaliUntuk Semeton yang membutuhkan pakaian adat khas Bali, lengkap ataupun madya, kami menyediakan koleksi lengkap busana khas adat Bali di www.busanabali.comWebsite ini menawarkan koleksi yang lengkap untuk berbagai ukuran baik untuk anak-anak maupun untuk orang dewasa.Kami juga membuka kerjasama dengan berbagai toko busana adat Bali, untuk bergabung bersama Toko Busana Bali kami.Kami menantikan kunjungan Semeton Bali..PS : Segera diluncurkan

Rumah Adat Bali

Bali salah satu pulau terindah di dunia yang terletak pada wilayah kesatuan NKRI ini, merupakan wilayah favorit wisatawan manca negara.Masyarakat Bali sangat kuat adat istiadatnya mereka sangat menjunjung tinggi dan menjaga tradisi mereka sampai sekarang. Mayoritas penduduk pulau Bali memeluk agama Hindu, Bali terkenal dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. Di karenakan adat yang sangat kental pada masyarakat Bali inilah sangat mempengaruhi arsitektur pembangunan rumah tinggal mereka.Rumah adat Bali sampai sekarang masih diterapkan dengan kemajuan jaman era moderenisasi tidak dapat menggilasnya begitu saja, pemerintah daerah menerapkan UU mengenai pendirian bangunan di pulau Bali yang harus menerapkan hukum-hukum adat mereka. Rumah Bali harus sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali ajaran terdapat pada kitab suci Weda yang mengatur soal tata letak sebuah bangunan, hampir mirip seperti ilmu Feng Shui dalam ajaran Budaya China. Rumah Bali merupakan penerapan dari pada filosofi yang ada pada masyarakat Bali itu sendiri. Ada tiga aspek yang harus di terapkan di dalamnya, aspek pawongan (manusia / penghuni rumah), pelemahan ( lokasi /lingkungan) dan yang terahir parahyangan. Kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara ke 3 aspek tadi. Untuk itu pembangunan sebuah rumah Bali harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional Bali selalu dipenuhi pernik yang berfungsi untuk hiasan, seperti ukiran dengan warna-warna yang kontras tai alami. Selain sebagai hiasan mereka juga mengan arti dan makna tertentu sebagai ungkapan terimakasih kepada sang pencipta, serta simbol-simbol ritual seperti patung. Bali memiliki ciri khas arsitektur yang timbul dari suatu tradisi, kepercayaan dan aktifitas spiritual masyarakat Bali itu sendiri yang diwujudkan dalam berbagai bentuk fisik bangunan yang ada.Seperti rumah, pura (tempat suci umat Hindu), Banjar (balai pertemuan) dan lain-lain. Umumnya Bangunan Rumah Adat Bali terpisah-pisah manjadi banyak bangunan-bangunan kecil-kecil dalam satu area yang disatukan oleh pagar yang mengelilinginya.Seiring perkembangan jaman mulai ada perubahan bangunan tidak lagi terpisahpisah. Pernikahan adat balisangat diwarnai dengan pengagungan kepada Tuhan sang pencipta, semua tahapan pernikahan dilakukan di rumah mempelai pria, karena masyarakat Bali memberlakukan sistem patriarki, sehingga dalam pelaksanan upacara perkawinan semua biaya yang dikeluarkan untuk hajatan tersebut menjadi tanggung jawab pihak keluarga laki laki. hal ini berbeda dengan adat pernikahan jawa yang semua proses pernikahannya dilakukan di rumah mempelai wanita. Pengantin wanita akan diantarkan kembali pulang ke rumahnya untuk meminta izin kepada orang tua agar bisa tinggal bersama suami beberapa hari setelah upacara pernikahan. Rangkaian tahapan pernikahan adat Bali adalah sebagai berikut: Upacara Ngekeb

Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan calon pengantin wanita dari kehidupan remaja menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga memohon doa restu kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bersedia menurunkan kebahagiaan kepada pasangan ini serta nantinya mereka diberikan anugerah berupa keturunan yang baik. Setelah itu pada sore harinya, seluruh tubuh calon pengantin wanita diberi luluran yang terbuat dari daun merak, kunyit, bunga kenanga, dan beras yang telah dihaluskan.Dipekarangan rumah juga disediakan wadah berisi air bunga untuk keperluan mandi calon pengantin.Selain itu air merang pun tersedia untuk keramas. Sesudah acara mandi dan keramas selesai, pernikahan adat bali akan dilanjutkan dengan upacara di dalam kamar pengantin. Sebelumnya dalam kamar itu telah disediakan sesajen.Setelah masuk dalam kamar biasanya calon pengantin wanita tidak diperbolehkan lagi keluar dari kamar sampai calon suaminya datang menjemput. Pada saat acara penjemputan dilakukan, pengantin wanita seluruh tubuhnya mulai dari ujung kaki sampai kepalanya akan ditutupi dengan selembar kain kuning tipis. Hal ini sebagai perlambang bahwa pengantin wanita telah bersedia mengubur masa lalunya sebagai remaja dan kini telah siap menjalani kehidupan baru bersama pasangan hidupnya. Mungkah Lawang ( Buka Pintu )

Seorang utusan Mungkah Lawang bertugas mengetuk pintu kamar tempat pengantin wanita berada sebanyak tiga kali sambil diiringi oleh seorang Malat yang menyanyikan tembang Bali.Isi tembang tersebut adalah pesan yang mengatakan jika pengantin pria telah datang menjemput pengantin wanita dan memohon agar segera dibukakan pintu. Upacara Mesegehagung

Sesampainya kedua pengantin di pekarangan rumah pengantin pria, keduanya turun dari tandu untuk bersiap melakukan upacara Mesegehagung yang tak lain bermakna sebagai ungkapan selamat datang kepada pengantin wanita. kemudian keduanya ditandu lagi menuju kamar pengantin. Ibu dari pengantin pria akan memasuki kamar tersebut dan mengatakan kepada pengantin wanita bahwa kain kuning yang menutupi tubuhnya akan segera dibuka untuk ditukarkan dengan uang kepeng satakan yang ditusuk dengan tali benang Bali dan biasanya berjumlah dua ratus kepeng Madengendengen

Upacara ini bertujuan untuk membersihkan diri atau mensucikan kedua pengantin dari energi negatif dalam diri keduanya. Upacara dipimpin oleh seorang pemangku adat atau Balian Mewidhi Widana

Dengan memakai baju kebesaran pengantin, mereka melaksanakan upacara Mewidhi Widana yang dipimpin oleh seorang Sulingguh atau Ida Peranda. Acara ini merupakan penyempurnaan pernikahan adat baliuntuk meningkatkan pembersihan diri pengantin yang telah dilakukan pada acara acara sebelumnya. Selanjutnya, keduanya menuju merajan yaitu tempat pemujaan untuk berdoa mohon izin dan restu Yang Kuasa. Acara ini dipimpin oleh seorang pemangku merajan Mejauman Ngabe Tipat Bantal

Beberapa hari setelah pengantin resmi menjadi pasangan suami istri, maka pada hari yang telah disepakati kedua belah keluarga akan ikut mengantarkan kedua pengantin pulang ke rumah orang tua pengantin wanita untuk melakukan upacara Mejamuan. Acara ini dilakukan untuk memohon pamit kepada kedua orang tua serta sanak keluarga pengantin wanita, terutama kepada para leluhur, bahwa mulai saat itu pengantin wanita telah sah menjadi bagian dalam keluarga besar suaminya. Untuk upacara pamitan ini keluarga pengantin pria akan membawa sejumlah barang bawaan yang berisi berbagai panganan kue khas Bali seperti kue bantal, apem, alem, cerorot, kuskus, nagasari, kekupa, beras, gula, kopi, the, sirih pinang, bermacam buah buahan serta lauk pauk khas bali

Adat Perkawinan di MinangkabauD. ADAT DAN TATA CARA PERKAWINAN

Stelsel matrilineal dengan system kehidupan yang komunal, menempatkan perkawinan menjadi urusan kerabat, mulai dari : a. Urusan mencari pasangan manyalangkan mato maresek, b. Membuat persetujuan dan pelamaran pinang meminang, c. Pertunangan batimbang tando d. Perhelatan perkawinan baralek e. Hasil perkawinan system kekerabatan. Hal ini didasarkan kepada falsafah Minang yang menganggap bahwa manusia dan individu hidup bersama-sama, sehingga masalah rumah tangga menjadi urusan bersama pula. Masalah pribadi sepasang anak manusia yang akan membangun mahligai rumah tangga tidak terlepas dari pengelolaan secara bersama. Pola perkawinan bersifat eksogami, dimana persatuan sepasang suami dan isteri tidak menjadi lebur dalam satu rumah tangga akan tetapi masing-masing pasangan suami isteri itu tetap berada dalam kaum kerabatnya masing-masing. Didalam struktur eksogami, setiap orang adalah warga kaum dan suku mereka masing-masing, meskipun telah diikat dalam perkawinan dan telah beranak pinak pula.Continue reading Adat Perkawinan di Minangkabau Proses Mencari Jodoh By ~padusi~5 Comments Categories: D. ADAT DAN TATA CARA PERKAWINAN and Uncategorized Tags: budaya perkawinan Lembaga perkawinan memerlukan penyesuaian banyak hal. Lembaga perkawinan membentuk kehidupan social baru, yaitu hubungan antara pribadi dengan pribadi lain, antara keluarga dengan keluarga lain, antara kerabat dengan kerabat lain. Latar belakang antara kedua keluarga bisa sangat berbeda, baik cara, kebiasaan, tatacara adat dan budaya, dll. Karena itu syarat utama yang harus dipenuhi dalam perkawinan, kesediaan dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dari masing-masing pihak.Pengenalan dan pendekatan untuk dapat mengenal watak masing-masing pribadi dan keluarganya penting sekali untuk memperoleh keserasian atau keharmonisan dalam pergaulan antara keluarga kelak kemudian. Perkawinan juga menuntut suatu tanggungjawab, antaranya menyangkut nafkah lahir dan batin, jaminan hidup dan tanggungjawab pendidikan anak-anak yang akan dilahirkan. Di Minangkabau membawa konsekwensi, yaitu ketentuan adat, maupun ketentuan agama dalam mengatur hidup dan kehidupan masyarakat Minang, tidak dapat diabaikan begitu saja dalam pelaksanaan perkawinan.Kedua aturan itu harus dipelajari, dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya menurut tatacara perkawinan yang berlaku di Minangkabau. Mengabaikan ketentuan adat maupun ketentuan agama Islam dalam penyelenggaraan perkawinan, akan membawa konsekwensi yang pahit bagi kelanjutan anak keturunan.

Proses Mencari JodohPersyaratan Dalam Pra PenikahanPada masa batimbang tando pertunangan, ada beberapa hal yang perlu di klarifikasi antara kedua belah pihak, yaitu menyangkut tatacara, persyaratan dan lain-lain yang dilakukan pada saat perhelatan akan diselenggarakan. Dalam mengisi persyaratan ini, tidak berdasarkan untuk meraih kemenangan antara pihak pria dan wanita, akan tetapi demi menjaga kehormatan keluarga, dimana pihak yang bisa mengisi kebutuhan calon mempelai tentu akan medapat penilaian yang baik

D. ADAT DAN TATA CARA PERKAWINAN

dimata masing-masing keluarga lain. Variasi tentang hal ini cukup beragam, sama halnya dengan pepatah yang mengatakan ; lain lubuk lain ikannya, lain padang lain belalangnya. Continue reading Persyaratan Dalam Pra Penikahan

Rumah Adat Minangkabau (Bagonjong)

Rumah adat minangkabau memiliki bentuk yang khas terutama pada bentuk atapnya yang disebut sebagai atap GONJONG atau BAGONJONG. Dalam materi kali ini saya mencoba menguraikan tahapan membuat atap gonjong tersebut dengan AutoCAD, dimana ini adalah request dari mahasiswa. Garis atap disebut dengan garis jurai, baik itu jurai dalam atau jurai luar. Khusus untuk atap GONJONG sering disebut dengan garis ALUA JO PATUIK, atau jika diterjemahkan dengan kasar; garis yg dalam pembuatannya secara di ulur/di kira-kira dan di tatap/di perhatikan mungkin secara coba-coba Pertama buat dulu sebuah persegi panjang dengan ukuran 25 x 20 satuan (ukuran ini hanya asumsi, tergantung kondisi lapangan)

JL. Prof. DR. Soemantri Brojonegoro JAMBI

TAHUN AJRAN 2011/2012 TUGAS IPS

DISUSUN OLEH : NAMA KELAS MAR PEL : JOHAN BUDYANTO : XII AKUNTANSI : ILMU PENGETAHAAN SOSIAL (IPS)