bukti kemajuan teknologi zaman prasejarah

12
1 | Page BUKTI KEMAJUAN TEKNOLOGI ZAMAN PRASEJARAH

Upload: lovedago

Post on 30-Jun-2015

628 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

http://sabdapalon.blogspot.com/

TRANSCRIPT

Page 1: Bukti Kemajuan Teknologi Zaman Prasejarah

1 | P a g e

BUKTI KEMAJUAN TEKNOLOGI ZAMAN

PRASEJARAH

Page 2: Bukti Kemajuan Teknologi Zaman Prasejarah

2 | P a g e

Jauh sebelum kalkulator dan komputer analog dikembangkan, pelaut Eropa telah mengenal alat

hitung yang memiliki cara kerja sangat kompleks. Alat yang diperkirakan dibuat sekitar dua abad

Sebelum Masehi ini, sepertinya

dipakai untuk menghitung

informasi astronomi secara akurat.

Meski telah ditemukan sejak 1902,

fungsi alat yang disebut Mesin

Antikythera (Antikythera

Mechanism) tersebut masih

menjadi misteri. Saat ditemukan

dari sebuah kapal Romawi Kuno

yang karam di Pulau Antikythera,

Yunani, arkeolog Valerios Stains

melihat roda-roda bergigi di antara

serpihan artefak lainnya. Setelah

dikumpulkan, terdapat 82 pecahan

yang mengandung 30 roda bergigi

buatan tangan dari bahan

perunggu. Pecahan yang terbesar

mengandung 27 roda bergigi. Para

peneliti yakin alat ini saat masih

utuh ditempatkan dalam kotak kayu dengan dua pintu dan dilengkapi cara menggunakannya.

Untuk memperoleh hasil perhitungan mungkin pemakainya harus memutar engkol. “Mekanisme

kerja alat ini jauh lebih kompleks daripada alat hitung yang dikembangkan setidaknya 1000

tahun sesudahnya,” tulis para peneliti dalam jurnal Nature edisi terbaru. Meski demikian asal-

usul dan tujuan pembuat alat ini belum diketahui sampai sekarang.

Membentuk gabungan Planet-planet

Walaupun bentuk rincinya tidak jelas terlihat, peneliti gabungan dari Inggris, Yunani, dan AS

bisa merekonstruksi modelnya

menggunakan tomografi sinar-X.

Hasil pemindaian menunjukkan

ada angka-angka, gambar-gambar

zodiak, dan kalender Mesir yang

tergambar di bagian tengah

struktur utama. Di bagian

belakangnya, terdapat informasi

yang sepertinya menggambarkan

siklus bulan dan pola gerhana.

Sepertinya, pembuatnya juga

telah merancang agar alat ini

dapat memodelkan bidang langit

ANTICYTHERE MECHANICS

Page 3: Bukti Kemajuan Teknologi Zaman Prasejarah

3 | P a g e

dengan akurat. Misalnya, Bulan pada saat-saat tertentu

bergerak lebih cepat karena rotasinya yang elips sehingga

dibuatlah roda bergigi dengan ukuran berbeda-beda untuk

mengaturnya.

Peneliti juga mampu menerjemahkan lebih banyak tulisan

yang menjelaskan mekanisme kerja alat hingga dua kali lipat

dari hasil yang telah dicapai sebelumnya. Kombinasi angka

dan tulisan menunjukkan bahwa alat ini mungkin juga

digunakan untuk menghitung pergerakan planet-planet. Sebab,

disebutkan pula kata Venus dan stasioner yang cenderung

menjelaskan peradaran planet. Beberapa menduga Mesin

Antikythera hanya menampilkan Venus dan Merkurius, tapi

sebagain peneliti yakin juga dipakai untuk menandai

pergerakan planet-planet lainnya. “Kalau melihatnya, Anda

pasti bertopang dagu dan berpikir, gila! memang cerdas. Ini desain teknis yang brilian,” ujar

Profesor Mike Edmunds, profesor astrofisika dari Universitas Cardiff.

Peradaban masa lalu telah dikenal dunia sebagai peradaban tinggi pada masa kejayaannya.

Layaknya bangsa Maya, bangsa lain memiliki beragam kebudayaan yang tak kalah indahnya.

Walaupun jejak mereka sulit untuk dilacak, namun tidak dapat dipungkiri, hasil kebudayaan

mereka merupakan salah satu warisan dunia saat ini, salah satunya adalah piramida misterius

yang dikenal dengan nama teotihuacan.

Bangsa Aztec telah

mendiami wilayah

Meksiko sejak tahun 1500

Masehi. Mereka dikenal

sebagai bangsa yang

kejam dan suka berperang,

hal ini bisa dilihat dari

cara mereka

memperlakukan tahanan

perang mereka. Para

tahanan bisa dipastikan

akan menemui ajalnya jika

tertangkap oleh bangsa

Aztec, karena mereka

biasa digunakan sebagai persembahan kepada dewa mereka. Baiklah kembali ke topik, menurut

kisah, Teotihuacan merupakan sebuah kota yang hilang. Bangsa Aztec menemukan komplek

bangunan ini ketika mereka menelusuri wilayah Meksiko, jadi bukan mereka yang mendirikan

kota megah itu.

TEOTIHUACAN

Page 4: Bukti Kemajuan Teknologi Zaman Prasejarah

4 | P a g e

Kota dengan berbagai struktur misterius tersebut membuat bangsa Aztec bingung, karena tidak

ada satupun orang yang tinggal di tempat tersebut, padahal dengan struktur - struktur luar biasa

yang terdapat disana, pastilah bangsa yang membangun tempat itu merupakan bangsa yang maju.

Bangsa Aztec yang kagum melihat kota misterius tersebut kemudian menyebutnya dengan nama

Teotihuacan, yaitu tempat para dewa. Wilayah dengan luas kurang lebih 83 km persegi tersebut

memiliki dua Piramida besar sebagai bangunan terbesarnya. Oleh bangsa Aztec, piramida

tersebut disebut Piramida Matahari dan Piramida Bulan, sedangkan jalan utamanya disebut

dengan jalan kematian.

Beberapa ilmuwan percaya jika Teotihuacan dibangun oleh bangsa Toltec, ilmuwan lain

berpendapat bahwa orang Totonac adalah pembangun sebenarnya. Masyarakat Totonac

merupakan masyarakat campuran dari berbagi suku seperti suku Zapotec, Mixtec, dan Maya.

Namun itu semua belum terbukti karena petunjuk mengenai kota ini sangat sedikit.

Kita semua tahu jika Piramida di Mesir digunakan sebagai makam para raja, namun sampai

sekarang para ilmuwan belum mengetahui apakah fungsi dari piramida di kota Teotihuacan.

Dengan ciri khasnya, mereka menduga bahwa Piramida ini digunakan sebagai altar untuk

melakukan ritual keagamaan bangsa tersebut, namun itu semua belum dapat dibuktikan karena

sedikit sekali artifak - artifak yang dapat ditinggalkan oleh bangsa tersebut. Kota ini memang

masih diselimuti oleh berbagai misteri, seperti bangsa apa yang membangun tempat ini?apakah

tujuannya mereka mendirikan kota ini? lalu, yang paling membingungkan mengapa mereka

meninggalkan kota seolah terjadi sesuatu pada masa itu hingga bangsa tersebut meninggalkan

kota yang luar biasa tersebut?

Menurut ilmuwan, wilayah Teotihuacan dahulu merupakan daerah terpencil yang gersang dan

tandus. Namun, sejak kedatangan bangsa misterius yang datang ke tempat tersebut, keadaan

berubah drastis. Tempat tersebut kemudian seperti menjelma menjadi sebuah pusat peradaban

pada saat itu. Teori - teori yang diajukan mengenai kota tersebut mengatakan jika pada zaman

dahulu, terjadi sebuah ledakan gunung berapi yang dahsyat. Para penduduk yang tinggal di dekat

gunung berapi tersebut kemudian mengungsi dan sampailah mereka di Teotihuacan dan

mendirikan peradaban disana. Namun teori ini mendapat sanggahan dari berbagai kalangan,

karena hal tersebut tidak bisa menjelaskan mengapa para penduduk tidak mengungsi ke tempat

yang lebih aman, lebih subur, dan dekat dengan sumber air. Ada sesuatu di tempat itu yang

membuat bangsa misterius tersebut memutuskan untuk membangun peradaban mereka disana.

Seperti misteri pembangunannya, Teotihuacan juga memiliki misteri yang lain. Kota yang pada

masa kejayaannya tersebut diperkirakan sebagai pusat peradaban yang ramai, mendadak para

penduduknya hilang meninggalkan kota. Para ilmuwan mengetahui hal ini dari salah satu artifak

yang mereka pelajari. Menurut mereka, kejayaan kota yang saat itu kota terbesar di Mesoamerika

tersebut mendadak runtuh tanpa sebab yang jelas. Menurut beberapa ilmuwan, kota tersebut

mulai ditinggalkan oleh para penduduknya karena kota tersebut telah menyimpan berbagai masa

lalu yang kelam bagi para penduduknya. Menurut ilmuwan, piramida - piramida misterius

tersebut sebenarnya merupakan tempat untuk mempersembahkan para tahanan perang kepada

dewa mereka. Kebiasaan buruk mereka yang gemar mempersembahkan nyawa manusia kepada

para dewa membuat mereka merasa bahwa Teotihuacan bukanlah kota yang suci lagi. Hal ini

diperkuat dengan temuan beberapa arkeolog yang menemukan banyak tulang manusia di dalam

Page 5: Bukti Kemajuan Teknologi Zaman Prasejarah

5 | P a g e

piramida tersebut. Beberapa tulang dtemukan dalam kondisi yang mengenaskan, sepertinya para

korban mengalami siksaan yang berat sebelum akhirnya mereka dipersembahkan sebagai tumbal

para dewa. Beberapa pendeta yang mulai menentang kebudayaan mereka kemudian membakar

beberapa piramida sebelum akhirnya ikut meninggalkan kota.

Teori lain mengatakan jika penduduk meninggalkan kota ini karena bencana kekeringan yang

melanda Teotihuacan. Di saat mereka menderita kekurangan bahan pangan, mereka kembali

dihadapkan dengan bencana kekeringan yang membuat mereka semakin nekat. Mereka bahkan

menggunakan bayi - bayi yang ada di kota itu sebagai tumbal kepada para dewa agar hujan

turun. Selain itu, konflik moral yang melanda Teotihuacan juga semakin memperparah keadaan

kota. Berbagai kekacauan terjadi di dalam kota, sehingga sebuah teori lain mengatakan jika saat

itu pertahanan Teotihuacan menjadi lemah dan diserang oleh berbagai bangsa lain yang hendak

menghancurkan Teotihuacan.

Well, apapun yang menyebabkan penduduk meninggalkan kota ini hingga ditemukan oleh

bnagsa Aztec, yang jelas komplek Teotihuacan merupakan salah satu dari situs warisan dunia.

Tidak dapat dipungkiri jika bangsa yang membangun tempat ini mempunyai kebudayaan yang

tinggi karena struktur yang mereka buat memiliki ciri khas tersendiri. Saya sendiri pun kagum

dengan bangunan - bangunan ini. Rasanya sulit dipercaya bahwa peradaban masa lampau bisa

menghasilkan sebuah maha karya yang bahkan jika dibuat oleh teknologi modern sekalipun tidak

mampu menandingi keindahannya.

Tidak ada tempat telah menghasilkan begitu banyak spekulasi dan teori-teori liar sebagai berdiri

batu Stonehenge. Setelah berkendara untuk mil melalui bukit-bukit dan dataran pedesaan Inggris

melihat struktur yang tidak biasa ini membuat orang terkesiap. Jalan-jalan di sekitar itu hanya

menimbulkan perasaan lebih aneh. Ada perasaan bahwa ini adalah sesuatu yang sangat penting.

Ini ejekan kami dengan misteri itu.

Selama lebih dari 5000 tahun itu telah

berdiri diam berjaga di atas bumi. Telah

digali, x-diperiksa dengan sinar, diukur,

dan disurvei. Namun, meskipun semua

yang telah dipelajari tentang usia dan

konstruksi, tujuannya masih tetap

menjadi salah satu misteri besar dunia.

Sekitar 3500 SM semi-nomadik bangsa

yang menghuni Salisbury Plain mulai

membangun monumen yang sekarang

dikenal sebagai Stonehenge. Konstruksi asli adalah parit dan gundukan bundar dengan 56 lubang

membentuk sebuah cincin di sekeliling perimeter. Batu pertama untuk ditempatkan di situs

adalah Heel Stone. Saat itu didirikan di luar satu pintu masuk ke situs. 200 tahun kemudian 80

blok bluestone itu diangkut dari tambang hampir 200 mil jauhnya di Pegunungan Prescelly. Hal

STONEHENGE

Page 6: Bukti Kemajuan Teknologi Zaman Prasejarah

6 | P a g e

ini menduga bahwa blok ini diangkut dengan cara rakit di sepanjang pantai dan naik welsh

sungai lokal, akhirnya ke darat diseret ke situs. Batu-batu ini didirikan membentuk dua lingkaran

konsentris. Pada suatu titik konstruksi ini dibongkar dan bekerja mulai pada tahap akhir dari

situs. Para bluestones dipindahkan dalam lingkaran dan batu-batu raksasa Stonehenge yang

memberikan pandangan yang khas dipasang. Beberapa batu besar ini timbang sebanyak 26 ton!

Ini tetap menjadi misteri bagaimana batu-batu besar semacam itu bisa dipindahkan dari

pertambangan di utara Wiltshire oleh orang-orang yang dianggap primitif.

Alasan di balik Konstruksi

Walaupun mungkin upaya yang sia-sia, kadang-kadang sangat menarik untuk mencoba

memahami motif di balik pembangunan monumen seperti Stonehenge. Jika pembangun agak

misteri bagi kita, maka alasan mereka untuk membangun Stonehenge benar-benar di luar lingkup

pengetahuan kita, kita hanya dapat membuat dugaan yang didasarkan pada asumsi-asumsi,

sehingga tidak ada cara kita bisa mengatakan bahwa beberapa gagasan yang lebih baik daripada

yang lain. Di sini muncul beberapa pemikiran pada subjek.

Agama

Banyak peneliti telah berpendapat, yang lebih meyakinkan daripada yang lain, bahwa

Stonehenge adalah tempat ritual keagamaan pada masanya. Ada beberapa alasan bagus di balik

asumsi ini, tetapi sayangnya hanya dibutuhkan satu aspek teori yang tidak dapat dibuktikan

untuk menutup seluruh pikirannya. Sisa-sisa tulang babi yang ditemukan di situs menekankan

teori situs keagamaan, karena tidak ada babi tengkorak yang ditemukan di antara tulang. Ini

berarti bahwa binatang itu telah dibawa ke situs siap untuk memasak (= dipenggal), yang

kemungkinan besar telah dilakukan untuk kepentingan para dewa atau rohaniwan (atau

keduanya).

Ini benar-benar tidak menyangkal "situs religius" skema (justru sebaliknya), dan ini hampir sama

yakin sebagai sesuatu yang dapat dalam sejarah Stonehenge yang telah digunakan sebagai

sebuah situs untuk ritual keagamaan setidaknya beberapa titik sejarahnya. Sekarang pembaca

yang berpikiran liar mungkin mendapat kesan brutal ritus pengorbanan manusia, dan meskipun

beberapa bukti telah ditemukan untuk kembali ini, tidak ada tanda-tanda terus-menerus

penggunaan situs megalitik sebagai situs untuk pengorbanan manusia. Hewan dan semacam itu

hampir pasti terlibat, meskipun. Apa yang tidak memberitahu sebelumnya kami, adalah yang

mengorbankan agama atau alasan awal untuk membangun Stonehenge, atau karena hal lainnya?

Hal ini berasal dari fakta bahwa tidak ada warisan lisan maupun tertulis telah bertahan melalui

kali tentang ide-ide dan motif dari orang-orang suku Neolitikum (dan tentu saja dari kenyataan,

bahwa kita tidak bisa kembali pada waktunya untuk meminta mereka ...).

Astronomi

Fakta mengikat Stonehenge untuk astronomi tidak aman, tetapi paling tidak beberapa poin yang

sangat menarik telah dibuat dalam beberapa studi tentang topik ini. Mungkin yang paling dikenal

studi tentang "astronomi Stonehenge" adalah Gerald Hawkins ' "Stonehenge Decoded", untuk

yang menggunakan komputer modern untuk menghitung semua sightlines (garis pandang dari

Page 7: Bukti Kemajuan Teknologi Zaman Prasejarah

7 | P a g e

satu titik di Stonehenge pada sebuah benda langit melalui tengara seperti batu ) dan hubungannya

dengan benda-benda langit, kebanyakan Bulan dan Matahari, walaupun.

Para "manusia modern" harus ingat, bahwa segala sesuatu mungkin bukan apa yang mereka

tampaknya pertama. Menjadi sangat dekat dengan bumi dan alam, tidak banyak berbeda dengan

close-to-sifat kultus hari ini, Briton Neolitik mungkin memegang benda-benda langit sebagai

dewa-dewa, dan meramalkan akan para dewa adalah sesuatu yang penting untuk keberadaan

mereka, sehingga mencampurkan konsep kita membedakan satu sama lain hari ini - agama dan

astronomi.

Hawkins dan juga Fred Hoyle menyatakan bahwa Stonehenge tidak hanya digunakan sebagai

observatorium, itu juga digunakan untuk menyimpan catatan dan memprediksi peristiwa dalam

astronomi, seperti gerhana. Mari kita lihat kemungkinan-kemungkinan ini sedikit lebih dekat.

Observatorium?

Jika orang-orang kuno benar-benar berpikir bahwa matahari dan bulan adalah allah, apakah

mereka membangun sebuah situs di mana mereka bisa mengamati dan menyembah dewa-dewa

mereka? Ada kemungkinan yang baik

bahwa ini adalah kasus, jika dilihat

karakteristik Stonehenge. Sebagai

permulaan, ada pandangan yang baik ke

langit dari tengah dataran, tidak ada

penghalang utama untuk bidang visi,

tetapi sekali lagi, seperti yang terjadi di

banyak tempat lainnya di sekitar selatan

Inggris dan Wiltshire, tempat-tempat

yang mungkin mungkin lebih mudah

dipelihara dan dibangun.

Menurut studi situs megalitik lain, bank-bank yang melingkar di sekitar situs bisa saja dibuat

untuk memperlancar cakrawala dengan meninggikan itu sedikit. Jika ini yang terjadi, tidak ada

alasan untuk berpikir bahwa bank di sekitar Stonehenge akan telah dibuat untuk alasan lain. Di

sisi lain, ini hanya sebuah asumsi yang didasarkan pada situs lain yang memiliki bank-bank yang

lebih tinggi di sekitar mereka.

Fakta yang menyebabkan seluruh koneksi astronomi dengan Stonehenge adalah arah titik balik

matahari musim panas, atau ke arah matahari terbit pada hari terpanjang dalam setahun. Arah ini

hampir persis sama dari arah dari tengah Stonehenge, di sepanjang Avenue ke Heel Stone. Hal

ini menyebabkan gambar matahari terbit di balik Heel Stone pada hari terpanjang tahun ketika

diamati dari Altar Stone.

Satu-satunya masalah adalah bahwa ada cukup banyak sightlines semacam ini. Jika salah satu

adalah dengan hanya menggunakan Aubrey Holes, dengan variasi teknik total lebih dari 100

sightlines dapat didefinisikan. Jika titik pengamatan dialihkan dari pusat cincin, katakanlah

Page 8: Bukti Kemajuan Teknologi Zaman Prasejarah

8 | P a g e

samping sarsen, kemungkinan kenaikan sightlines jauh. Bahkan akan lebih menakjubkan, jika

sightlines tidak sesuai dengan astronomi penting arah.

Sarsens besar bisa juga telah digunakan untuk menentukan sightlines.

Prediksi?

Dengan koneksi astronomi, hal itu tidak membutuhkan lompatan besar imajinasi untuk berpikir

bahwa Stonehenge juga digunakan untuk meramalkan kejadian-kejadian langit malam. Hawkins

dan Hoyle mengembangkan metode sendiri untuk memprediksi gerhana bulan dengan

pembangunan Stonehenge, yang terdiri dari pencatatan dengan bantuan dari Aubrey Holes dan

bergerak spidol log batu atau kayu. Teori-teori ini cukup akurat, dan satu-satunya kelemahan

dengan mereka adalah kenyataan bahwa mereka membutuhkan lebih tinggi tingkat pengetahuan

astronomi dan matematika, dalam hubungannya dengan catatan setidaknya meliputi hampir dua

puluh tahun. Catatan-catatan ini akan harus berlalu tanpa catatan tertulis (karena kita anggap

tidak ada, karena kita tidak menemukan ada), dan sebuah masyarakat yang tinggi keterampilan

matematika dan astronomi tanpa kebijaksanaan menulis ... baik, mari kita mengatakan bahwa

tidak cocok dengan benar.

Kesimpulan

Jika ada satu yang akan dibuat, itu adalah bahwa kita tidak tahu banyak apa-apa, yang persis

sama seperti yang kita tahu sebelumnya. Sementara itu diperdebatkan untuk mengklaim bahwa

Stonehenge digunakan untuk memprediksi atau bahkan mengamati peristiwa dalam astronomi,

sangat jelas bahwa mereka Neolitikum orang-orang yang mulai membangun Stonehenge itu

tempat yang sangat penting bagi dewa-dewa mereka - terutama Matahari, Bulan dan jika

megalith di tengah Dataran Salisbury tidak benar-benar dibangun untuk skyworship, itu mungkin

dibangun dengan jumlah tertentu menghormati untuk yang tidak diketahui.

Di sudut ruangan dalam sebuah istana peninggalan kerajaan Turki yang terkenal, Kerajaan

Ottoman, Istana Topkapi di Konstantinopel, Istambul, ditemukan sebuah mahakarya yang

dituangkan dalam bentuk Peta yang mencengangkan dunia

Kartografi modern. Peta usang mengagumkan tersebut ditemukan

oleh sekelompok sejarawan ketika sedang berkeliling di situs

bersejarah tersebut. Dengan cepat mereka menyadari bahwa

mereka sedang memandang sebuah karya yang amat

mengagumkan dari seseorang bernama Piri Reis. Sebuah peta

kuno yang telah memetakan Antartika!

Laksamana Piri Reis, Piri Reis lahir di Gallipoli, Turki, yang

merupakan wilayah pantai. Ia hidup ditahun 1465-1554 atau

tahun 877-961 dalam kalender Hijriyah. Nama aslinya, Muhiddin

Piri. Ayahnya bernama Haci Mehmet, Pamannya Laksamana

PIRI REIS MAP

Page 9: Bukti Kemajuan Teknologi Zaman Prasejarah

9 | P a g e

terkenal Kemal Reis. Ia menghabiskan masa kanak-kanak dan remaja bersama pamannya, Kemal

Reis. Pamannya, yang mendorong Piri mencintai laut, pelayaran dan ilmu kartografi, adalah

pelaut dan kapten kapal terkemuka di masa kekhalifahan Ottoman, Turki sekarang ini.

Piri Reis mengikuti jejak sang paman menjadi Pelaut, navigator dan Kartografer (Ahli Pembuat

Peta) terkemuka di abad 16 yang pada akhirnya mewariskan peta dunia terlengkap yang pertama

pada dunia. Yang juga menandung banyak misteri.

Peta usang yang

mengagumkan tersebut

sempat menghilang sekian

ratus tahun. Peta tersebut

ditandatangani oleh Piri Reis

sendiri bertanggal Muharam

919 Hijriyah atau 9 Maret –

7 April 1513 Masehi. Tapi

sayangnya, Peta yang

tertulis di atas kulit rusa

tersebut ditemukan hanya

berupa cuplikan Peta

berukuran 90 x 65 cm yang

merupakan bagian dari Peta

Dunia yang utuh. Dan hanya bagian itulah yang diketahui selamat hingga sekarang.

Dalam sejarahnya, Peta ini dibuat secara manual dengan menggabungkan dan menyamakan skala

beberapa Peta di seluruh dunia yang ada pada saat itu ditambah rekaman perjalanan Piri Reis

yang mendatangi beberapa tempat di dunia dalam tugasnya sebagai Laksamana Armada Perang

Kerajaan Ottoman. Sumber Peta Piri Reis di sebut-sebut berjumlah 34 buah yang berbeda-beda.

20 Peta berasal dari zaman Alexander yang Agung, 8 Peta karya ahli geografi muslim, 4 Peta

Portugis dan 1 Peta hasil karya Colombus.

Peta itu diringkas menjadi satu Peta Dunia versi Piri Reis. Ini sesuai dengan pengakuan Piri Reis.

“Di dalam abad ini (disaat Piri hidup), Tak ada Peta seperti peta ini sebelumnya, dibuat dengan

cara menggabungkan keseluruhan peta menjadi satu skala. Saling melengkapi dan saling

mengkoreksi satu sama lain.. Maka hadirlah peta yang benar dan yang dapat dipercaya..”

Kontroversi

Sejak pertama kali ditemukan, Peta Piri Reis selalu menjadi kontroversi karena ke akuratan

datanya yang menakjubkan yang memetakan kawasan-kawasan asing dan misterius dimasanya.

Sehingga beberapa peneliti menyangsikan Piri Reis-lah yang membuat Peta tersebut.

Arlington T. Mallerey, pakar peta kuno, semula merasa bingung dengan peta karya Piri Reis.

Pasalnya, data geografis pada peta tersebut tak berada dalam posisi yang tepat. Namun dengan

bantuan US Navy Hydrographic Bureau, Mallerey membuat sebuah grid dan mentransfer peta

Page 10: Bukti Kemajuan Teknologi Zaman Prasejarah

10 | P a g e

Piri Reis ke dalam sebuah globe. Betapa terkejutnya ia karena peta tersebut ternyata sangat

akurat.

Potongan Peta Dunia tersebut secara umum menggambarkan Pantai Barat Afrika, Pantai Timur

Amerika Selatan dan Garis Pantai Utara Antartika dengan tingkat detail yang tinggi. Dalam

goresannya bahkan Piri Reis menambahkan ekologi dan kebudayaan pada tempat-tempat

tersebut. Beberapa fakta yang tidak bisa dikesampingkan adalah :

1. Perbandingan jarak antara Pantai Timur Amerika Selatan dan Pantai Barat Afrika pada Peta

Piri Reis sama dengan Peta Modern saat ini.Para ahli sepakat, beberapa tempat penting

seperti Benua Antartika, baru ditemukan pada tahun 1818, berselang 300 tahun, dan baru di

eksplorasi di abad 20. Sedangkan dalam Peta tersebut, Antartika telah berhasil

digambarkan. Bahkan digambarkan sebagai “daratan yang memiliki tumbuhan.”

2. Yang lebih menakjubkan tentang pemetaan antartika, Piri Reis bisa menggambarkan garis

pantai Antartika yang secara Geologi, sejak 4000 tahun sebelum masehi hingga kini, Garis

Pantai Antartika (terutama Pulau Queen Maud) sudah tertutup es hingga setebal 1 mil.

3. Pada Peta itu pula digambarkan Pulau Aegea masih di atas air. Hal ini bertentangan dengan

pendapat para ahli bahwa Pulau Aegea tidak pernah benar-benar ditemukan karena selalu

berada di bawah permukaan air sejak akhir zaman es sekitar 4000 tahun sebelum masehi.

4. Studi lanjutan dilakukan oleh Professor Charles H Hapgood dan Richard W Strachan.

Mereka menemukan bahwa gambar karya Piri Reis kemungkinan merupakan gambar areal yang

diprediksi hasil observasi dari ketinggian atau bahkan dari udara. Sungai, lembah, pegunungan,

pulau dan padang pasir, digambarkan dengan akurasi yang tak lazim. Contohnya, Greenland

direpresentasikan sebagai dua pulau yang berbeda. Kejanggalan ini akhirnya pupus setelah

adanya konfirmasi dari para sekelompok Ilmuwan dari Perancis, yang melakukan ekspedisi

kutub. Mereka menyatakan bahwa pada suatu waktu pernah terjadi gempa di kawasan tersebut

yang membuat lapisan es merekah dan menghasilkan ruang pemisah.

Pada tanggal 6 Juli 1960, Angkatan Udara Amerika Serikat melalui Letkol. Harold Z. Ohlmeyer,

Kepala Komando USAF, memberikan respon terhadap permintaan khusus pada Prof. Charles H.

Hapgood dari Keen College, yang menjalankan analisa khusus terhadap Peta Piri Reis. Dalam

surat resminya, Pihak US Air Force mengatakan, Peta Piri Reis memiliki keakuratan yang sama

persis dengan hasil pemetaan garis pantai yang dilakukan oleh Swedish-British Antartic

Expedition tahun 1949 dengan menggunakan peralatan canggih. Explorasi diteruskan pada abad

20 ketika ketinggian Es sudah mencapai 1 mil dari di atas permukaan air. Hal ini memunculkan

tanda tanya besar, bagaimana Piri Reis mengetahuinya dengan hanya dengan teknologi di tahun

1513.

Para peneliti menduga Peta ini dibuat berdasarkan pencitraan dari atas dengan teknologi yang

tinggi dilihat dari keakuratan dan sistematika pembuatannya. Dimana metoda itu mustahil

dilakukan di abad ke 16 saat Piri Reis hidup.

Page 11: Bukti Kemajuan Teknologi Zaman Prasejarah

11 | P a g e

Beberapa Teori

Dari fakta-fakta tersebut, berbagai teori bermunculan. Beberapa kelompok mengatakan bukan

Piri Reis yang membuat peta tersebut. Piri Reis menemukan Peta tersebut lalu mengklaim

menjadi miliknya, selanjutnya Piri Reis melakukan ekspedisi untuk membuktikan ke akuratan

Peta yang dimilikinya dan membubuhkan tambahan-tambahan di beberapa bagian Peta.

Atau, Piri Reis memang membuat Peta tersebut atas dasar kompilasi dari 34 peta-peta yang

sudah ada seperti yang ia katakan. Akan tetapi Piri Reis tetap merahasiakan Peta Kunci, Peta ke-

35, yang menggambarkan daerah-daerah tak terjamah, Garis pantai Antartika, dan tempat-tempat

menakjubkan yang belum terjelajahi. Pendukung teori ini berpendapat masih ada Peta lain yang

lebih lengkap yang menjadi panduan dan rujukan utama Piri Reis untuk mengkompilasi menjadi

Peta tersebut.

Lalu siapakah yang membuatnya? Banyak kalangan beranggapan Peta Piri Reis dibuat oleh

kebudayaan yang jauh lebih maju, satu-satunya kebudayaan masa lampau yang maju dan juga

masih di selubungi misteri adalah Benua Atlantis. Dipercaya Peta Piri Reis adalah satu bukti

keberadaan Kebudayaan Benua Atlantis.

Bahkan ada pula yang mengkaitkan Peta Piri Reis dengan UFO dan Alien yang sampai sekarang

keberadaannya masih menjadi kontroversi. Dipercaya UFO memiliki peran penting dalam

pembuatan Peta tersebut. Dengan asumsi menggunakan teknologi yang jauh lebih maju yang

mereka punyai, Peta ini tidak mustahil dapat dibuat.

Terlepas dari segala kontroversi pembuatan Peta tersebut, Piri Reis adalah orang yang sangat

berjasa dalam andilnya terhadap Peta tersebut. Tahun 1513, Piri membuat buku dan peta

mengenai navigasi, Kitab-I Bariye, sebuah sumbangan peradaban Islam terhadap ilmu

pengetahuan khususnya dibidang kelautan dan pemetaan. Dalam catatan milik Piri Reis, tahun

1528, Piri Reis membuat peta kedua yang ditujukan untuk memberikan informasi terbaru bagi

para pelaut dan navigator. Peta ini membuat informasi yang mengagumkan ilmuwan modern saat

ini dengan memuat informasi sangat rinci mengenai Amerika, Lautan Atlantik, Eropa dan pantai-

pantai Afrika yang belum terjelajahi oleh Penjajah Eropa pada masanya.

Puma Punku, benar-benar mengejutkan

imajinasi kita. Ini merupakan sisa-sisa

dermaga besar di Danau Titicaca lama yang

tersusun di atas pantai Tiahuanaco dan

sebagian besar saat ini terdapat empat

bangunan yang sayangnya telah ambruk.

Salah satu konstruksi dari dermaga itu

dibuat dari suatu benda yang diperkirakan

berbobot 440 ton (setara dengan hampir

600 ukuran mobil berukuran penuh) dan

PUMAPUNKU

Page 12: Bukti Kemajuan Teknologi Zaman Prasejarah

12 | P a g e

beberapa konstruksi lainnya antara 100 dan 150 ton. Tiahuanacao sendiri (juga dikenal sebagai

Tiwanaku) adalah sebuah misteri, dikarenakan umurnya yang diklaim sudah sekitar 17000 tahun

keagungan struktur megalithicnya, lokasinya, dan alasan kota ini dibuat di tempat yang terisolir.

Tihuanaco juga diyakini merupakan pusat acara keagamaan, dan pusat perkembangan

kebudayaan di daerah itu. Di sini dulu juga pernah berdiri tegak sebuah piramida batu, yang

disebut Akapana. Ketika pertama kali ditemukan, piramida ini tertimbun pasir.Setelah

diekskavasi dalam beberapa dekade

akhirnya dinding dari piramida tersebut

sudah mulai terlihat. Pumapunku, adalah

sebuah kompleks yang kemungkinan besar

dulu digunakan untuk acara keagamaan.

Bangunan-bangunan di sini dipoting

dengan sangat halus, dengan berat masing-

masing bongkahan rata – rata lebih dari

100 ton. Puma punku terletak di selatan

Akapana. Dan dari posisi ini, kita bisa

melihat gunung “suci”, sebuah gunung

yang dikaitkan dengan ritual keagamaan

warga setempat, jauh di timur sana.

Tambang darimana batu ini berasal terletak

di titicaca, 10 mil ke barat dari tihuanaco.

Dengan teknologi termutakhir abad inipun,

mengangkat batu seberat ini sejauh 10 mil,

kemudian dipotong-potong lalu digunakan

untuk membangun bangunan-bangunan 4

lantai adalah sebuah kemustahilan.

Dan itu bukan satu – satunya masalah.

Puma punku sekarang memang bukan

suatu objek yang indah. Entah, bencana

maha besar apa yang menhancur

leburkannya. Namun sisa – sisa

kejayaannya masih terlihat jelas

Pernah main lego? Gantilah balok-balok

lego dengan batu-batu berukuran 150-450

ton, dan itulah puma punku. Ya, anda tidak

salah membaca. Bangunan di puma punklu

dibangun dengan cara mencookkan batu-batu itu sebagaimana lego. Tanpa semen dan tanpa

perekat apapun Belum lagi fakta yang mengatakan bahwa jenis batu yang digunakan di sini

adalah batu granite dan diorite Dua batu ini adalah batu yang teramat keras. Hanya satu batu

yang lebih keras, sehingga bisa membelah batu ini. Batu itu adalah, berlian! Sehingga, jika

memang benar batu – batu ini dipotong dengan cara konvensional, pembangunnya pasti

menggunakan alat-alat dari berlian. Atau mungkin mereka menggunakan teknologi yang belum

pernah kita lihat.