kebudayaan indonesia prasejarah

Upload: alfi-fauzia

Post on 10-Jul-2015

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

CIRI DAN CORAK KEHIDUPAN MASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIAhttp://www.e-dukasi.net/modul_online/MO_55/sej102_08.htm Setelah mempelajari modul ini Anda dapat: 1. menjelaskan tiga ciri kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia; dan 2. menguraikan enam corak kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia. Adapun pokok-pokok materi yang dapat Anda pelajari pada bagian modul ini meliputi: 1. Ciri-ciri kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia. 2. Corak kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia. Keberhasilan selalu menjadi idaman setiap orang. Bagaimana dengan diri Anda?Jika Anda ingin selalu dapat mempertahankan keberhasilan, seperti yang pernah Anda raih, maka Anda harus tetap tekun dan ulet. Kegiatan belajar 2 ini membutuhkan persiapan diri Anda. Untuk lebih memahami apa yang di lakukan masyarakat prasejarah, silahkan Anda simak terlebih dahulu uraian materi berikut ini. Ciri Kehidupan Masyarakat Prasejarah Indonesia Seperti yang pernah Anda pelajari pada kegiatan belajar 2 modul 1 tentang periodisasi prasejarah berdasarkan ciri kehidupan masyarakat, maka uraian materi ini akan membahas bagaimana perilaku masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, pada masa bercocok tanam dan pada masa perundagian. Dalam rangka memudahkan Anda memahami uraian materi ini maka yang akan disajikan terlebih dahulu adalah perilaku masyarakat pada awal berlangsungnya kehidupan masa prasejarah. Untuk itu simaklah uraian materi berikut ini. 1. Masa Berburu Dan Mengumpulkan Makanan Masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia tinggal di alam terbuka seperti di hutan, di tepi sungai, di goa, di gunung atau di lembah-lembah. Tempat tinggal mereka belum menetap, masih berpindah-pindah atau nomaden mengikuti alam yang dapat menyediakan makanan terutama binatang buruan. Rekomendasi : sisipkan gambar/foto berkaitan dengan paragraf ini ! Apabila binatang buruan dan bahan makanan sudah habis, mereka akan mencari dan pindah ke tempat yang lebih subur. Inti dari kehidupan sehari-hari masyarakat

ini adalah mengumpulkan bahan makanan dari alam untuk dikonsumsi saat itu juga. Kegiatan semacam ini disebut dengan Food Gathering atau pengumpul makanan tahap awal. Masyarakat pengumpul makanan tersebut telah mengenal kehidupan berkelompok kecil, hal ini karena kehidupannya nomaden. Hubungan antara kelompok sangat erat, karena mereka harus bekerja bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan hidup serta mempertahankan kelompoknya dari serangan kelompok lain atau serangan binatang-binatang buas. Meskipun dalam kehidupan yang masih sangat sederhana, mereka telah mengenal adanya pembagian tugas kerja, dimana kaum laki-laki biasanya tugasnya adalah berburu, kaum perempuan tugasnya adalah memelihara anak serta mengumpulkan buah-buahan dari hutan. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda amati gambar 24 berikut ini.

Masing-masing kelompok memiliki pemimpin yang ditaati dan dihormati oleh anggata kelompoknya. Dengan demikian pada masa berburu dan mengumpulkan makanan sudah terlihat adanya tanda-tanda kehidupan sosial dalam suatu kelompok masyarakat, walaupun tingkatannya masih sangat sederhana. Kesederhanaan kehidupan sosial tersebut terlihat dari ketidaktahuan masyarakat dalam menyimpan sisa makanan, tidak mengenal tata cara perkawinan, tidak melakukan penguburan terhadap mayat. Karena belum mengenal religi/ kepercayaan. Hal ini dapat dibuktikan melalui alat-alat kehidupan yang dihasilkan pada zaman batu tua. Dari uraian tersebut, tentu masih hangat dalam ingatan Anda tentang kebudayaan batu tua/paleolithikum. Untuk menambah pemahaman Anda maka tulislah hasil kebudayaan palaeolithikum dan ciri-cirinya pada tabel di bawah ini.Tabel 2.1 Kebudayaan Palaeolithikum Dan Ciri-Cirinya

Setelah Anda mengisi tabel 2.1, maka sesuaikan apa yang Anda tulis dengan kunci jawabannya berikut ini.

1. Chopper/kapak genggam 2. Flakes/alat serpih 3. Alat penusuk 4. Tombak 5. Mata panah 6. Sebagian besar alat terbuat dari batu 7. Terbuat dari tulang 8. Hasil buatannya kasar 9. Bentuknya sederhana. 10. Belum diasah/diupam Jika jawaban Anda banyak yang benar, selamat untuk Anda. Dan Anda dapat mempelajari kembali uraian berikutnya. Pengenalan terhadap api bagi masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan sangat dimungkinkan karena berdasarkan analogi jenis manusia purba yang ditemukan di Cina sudah mengenal api. Dari uraian tersebut, apakah Anda masih ingat nama jenis manusia purba yang di temukan di Cina? Jenis manusia purba di Cina disebut dengan Sinanthropus Pekinensis yang memiliki persamaan dengan Homo Erectus. Dimana keduanya memiliki persamaan. Untuk itu apa yang menjadi ciri dari manusia Sinanthropus Pekinensis juga menjadi ciri dari Homo Erectus sebagai pendukung dari kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan. Apakah dari uraian tersebut Anda sudah pahami? Kalau Anda sudah paham, silahkan simak kembali uraian materi ini. Untuk mengetahui alat komunikasi apa yang dipakai oleh masyarakat zaman batu tua sangatlah tidak mudah, tetapi yang jelas bahwa antar manusia yang satu dengan yang lain pasti mempunyai cara untuk berkomunikasi. Kira-kira menurut Anda bahasa apa yang dipakai sebagai alat komunikasi pertama pada zaman batu tua? Sesuai dengan kehidupan masyarakatnya berburu dan mengumpulkan makanan, maka alat komunikasi yang sangat dimungkinkan adalah bahasa isyarat, karena bahasa isyarat adalah bahasa yang diperlukan pada saat berburu. Dengan adanya migrasi/perpindahan bangsa-bangsa dari Asia daratan ke Indonesia seperti yang dilakukan oleh bangsa Papua Melanosoide, maka secara lambat laun terjadi perubahan dalam kehidupan masyarakat . Perubahan kehidupan yang terjadi secara lambat sangat dimungkinkan karena di lihat dari bentuk adaptasinya masih berdasarkan berburu dan mengumpulkan makanan, walaupun sudah memasuki tingkat lanjut atau disebut dengan Food gathering tingkat lanjut.

Kehidupan Food gathering tingkat lanjut terjadi pada saat berlangsungnya zaman Mesolithikum ditandai dengan kehidupan sebagian masyarakatnya bermukim dan berladang (huma). Yang menjadi tempat mukimnya/menetapnya adalah gua-gua dipedalaman atau tepi-tepi pantai. Dengan kehidupan menetap tersebut maka terjadilah pertumbuhan dalam kehidupan yang lain yaitu antara lain mereka sudah tahu menyimpan sisa makanan, mengenal tata cara penguburan mayat, mengenal api, mengenal religi/kepercayaan dan bahkan mengenal kesenian. Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda amati gambar 25 berikut ini.

Bukti adanya pengenalan terhadap religi dan kesenian yaitu ditemukan lukisan cap tangan yang diberi warna merah dan lukisan babi hutan yang terdapat pada dinding gua Abris Sous Roche, seperti yang ditemukan di gua Leang-Leang Sulawesi Selatan, di Seram dan di Irian Jaya. Untuk memperjelas pemahaman Anda , dapat Anda amati gambar 26 berikut ini.

Gambar 26. Lukisan cap tangan

Dari gambar 26 yang Anda amati, bagaimana pendapat Anda tentang makna lukisan tersebut? Lukisan pada dinding gua zaman mesolithikum banyak dihubungkan dengan keagamaan, karena lukisannya banyak menggunakan warna merah (warna darah). Warna merah dianggap memiliki kekuatan magis/gaib. Lukisan cap tangan dianggap memiliki makna tanda berkabung dari seorang wanita yang ditinggal mati

suaminya, karena pada umumnya jari manis pada lukisan tangan tersebut dipotong. Sedangkan lukisan babi hutan yang sedang lari dan pada arah jantungnya terdapat mata panah dimaksudkan bahwa, pada waktu berburu mereka mengharapkan binatang buruan. Lukisan tersebut diduga dibuat oleh seorang pawang pada waktu upacara perburuan. Berdasarkan uraian materi tersebut, untuk mengukur tingkat pemahaman Anda terhadap materi ciri-ciri kehidupan masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, maka lengkapilah tabel 2.2 berikut ini.

Setelah Anda melengkapi tabel 2.2 di atas maka untuk mengetahui kebenaran tabel yang Anda lengkapi, cocokkanlah dengan kunci jawaban di bawah ini. 1. Hidupnya nomaden/berpindah - pindah tempat 2. Food Gathering 3. Hidupnya berkelompok kecil 4. Alat kehidupannya kasar 5. Sudah mengenal api 6. Menggunakan bahasa isyarat 7. Chopper/kapak genggam/kapak perimbas 8. Flakes 9. Mata panah 10. Alat-alat tulang 11. Menyimpan sisa makanan 12. Mengenal religi 13. Mengenal penguburan mayat

14. Mengenal kesenian 15. Alat kehidupannya agak halus 16. Hidupnya sebagian menetap 17. Pebble/kapak pendek 18. Flakes 19. Alat-alat tulang 20. Batu pipisan Bagaimana dengan jawaban dari tabel 2.2 yang Anda lengkapi? Apakah yang Anda tulis sudah benar? Kalau jawaban Anda banyak yang benar, maka Anda dapat melanjutkan mempelajari uraian materi selanjutnya. 2. Masa bercocok tanam Sebelum Anda mempelajari uraian materi, terlebih dahulu perhatikan skema berikut ini.

Dari skema di atas, dapatlah dijelaskan bahwa dengan adanya perubahan kehidupan dari semi sedenter menjadi kehidupan yang menetap maka sistem huma/perladangan yang sudah dikenal oleh masyarakat mengalami penyempurnaan menjadi sistem bercocok tanam. Sistem bercocok tanam atau dikenal dengan sistem persawahan dapat menggunakan lahan yang terbatas dan kesuburan tanahnya dapat dijaga melalui pengolahan tanah, irigasi dan pemupukan. Hal ini mengakibatkan masyarakat tidak lagi berpindahpindah temapt dan selalu berusaha untuk menghasilkan makanan atau dikenal dengan istilah Food Producing. Kemampuan Food Producing membawa perubahan yang besar, dalam arti membawa akibat yang mendalam dan meluas bagi seluruh kehidupan masyarakat pada masa tersebut, karena masyarakat yang sudah menetap maka akan tercipta kehidupan yang teratur. Dengan kehidupan masyarakat yang teratur berarti kehidupan masyarakatnya terorganisir dengan rapi dan bahkan membentuk semacam desa, dan masyarakat

tersebut sudah memilih pemimpinya (kepala suku) dengan cara musyawarah sesuai dengan prinsip primus inter pares. Pemilihan pemimpin yang berdasarkan prinsip primus inter pares menandakan bahwa pemimpin tersebut dipilih diantara mereka yang memiliki kelebihan baik fisik (kuat) maupun spiritual (keahlian). Di samping adanya perkembangan dalam kehidupan sosial, juga mumcul sistem perekonomian dalam kehidupan masyarakat. Hal ini karena dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup, maka dikenal sistem pertukaran barang dengan barang (perdagangan barter). Kemajuan yang dicapai oleh masyarakat pada masa bercocok tanam dapat dilihat dari alat-alat kehidupannya yang dibuat oleh masyarakat tersebut, dimana alat-alat kehidupannya sudah dibuat halus/diasah, sempurna serta mempunyai nilai seni bahkan fungsi beraneka ragam. Alat-alat kehidupan yang dibuat pada masa ini ada yang digunakan sebagai alat upacara (keagamaan) yang didasarkan atas kepercayaan yang berkembang pada masa ini yaitu Animisme dan Dinamisme. Animisme adalah kepercayaan terhadap roh dan Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda yang memiliki kekuatan gaib. Untuk lebih jelasnya pengertian tentang kepercayaan aninisme dan dinamisme nanti akan Anda pelajari pada uraian materi selanjutnya. Dasar dari kepercayaan aninisme dan dinamisme terlihat adanya tradisi Megalith. Tradisi Megalithikum muncul pada masa Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman perundagian, dan ditandai adanya bangunan-bangunan besar untuk pemujaan. Demikianlah uraian materi tentang ciri-ciri kehidupan masyarakat bercocok tanam. Untuk selanjutnya jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. 1. Lima ciri-ciri kehidupan masyarakat pada masa bercocok tanam yaitu: a. ... b. ... c. ... d. ... e. ... 2. Sebutkan hasil kebudayaan masyarakat pada masa bercocok tanam! a. ...

b. ... c. ... d. ... e. ... 3. Sebutkan nama suku bangsa yang menjadi pendukung pada masa bercocok tanam! a. ... b. ... c. ... d. ... e. ... Jika Anda sudah menuliskan jawaban pertanyaan di atas, maka cocokkan dengan kunci jawaban berikut ini. 1. a. Menetap. b. Food Producing. c. Kehidupan masyarakat teratur (terbentuk desa). d. Mengenal tradisi megalith (Aninisme dan Dinamisme). e. Mengenal perdagangan barter. 2. a. Kapak persegi. b. Kapak lonjong. c. Gerabah. d. Perhiasan e. Pakaian. 3. a. Suku Toraja b. Suku Nias c. Suku Dayak d. Suku Sasak e. Suku Batak Bagaimana dengan jawaban Anda? Jika jawaban Anda banyak yang benar berarti Anda sudah memahami, dan Anda dapat membandingkan dengan ciri-ciri kehidupan masyarakat berikutnya. 3. Masa perundagian Masa perundagian sangat penting artinya dalam perkembangan sejarah Indonesia, karena pada masa ini sudah terjadi hubungan dengan daerah-daerah disekitar kepulauan Indonesia. Penggalan masa perundagian menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman budaya, berbagai bentuk benda seni, peralatan hidup dan upacara yang menunjukkan kehidupan masyarakat masa itu sudah memiliki selera yang tinggi. Hidup masyarakat teratur dan makmur.

Kemakmuran masyarakat dapat diketahui melalui perkembangan teknik pertama, dengan mengembangkan pertanian yang intensif dan sebagai akibatnya sektor pertanian mengalami perkembangan yang pesat dan hal ini berdampak kepada kemajuan perekonomian, yang ditandai dengan berkembangnya perdagangan dan pelayaran. Di samping perdaganan dan pelayaran yang meningkat dalam kehidupan beragamapun juga berkembang pesat, yang dibuktikan dengan banyaknya bangunan megalithikum yang didirikan dalam rangka penghormatan dan pemujaan terhadap roh nenek moyang. Demikianlah uraian materi tentang ciri-ciri kehidupan masyarakat pada masa perundagian. Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda lengkapilah tabel 2.3 di bawah ini.Tabel 2.3 Ciri-Ciri Kehidupan Masyarakat Perundagian

Setelah Anda melengkapi tabel 2.3 sesuaikan jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut ini. 1. Mengenal teknologi pembuatan alatalat logam 2. Mengenal pertanian intensif 3. Perdagangan berkembang 4. Pelayaran berkembang 5. Masyarakat teratur 8. Bejana perunggu 9. Perhiasan 10. Manik-manik 11. Arca perunggu 12. Punden berundak-undak 13. Dolmen

6. Kehidupan keagamaan berkembang 7. Nekara

14. Kubur batu 15. Arca batu

Bagaimana jawaban Anda? Kalau Anda mempelajari dengan sungguh-sungguh uraian materinya, tentu Anda akan mudah memahaminya dan bagan yang Anda lengkapi akan sesuai dengan kunci jawabannya. Selanjutnya Anda diharapkan dapat memahami bagaimana corak dari kehidupan masyarakat berdasarkan peninggalanpeningglan kebudayaan prasejarah yang telah Anda pelajari sebelumnya. Untuk mendapatkan pemahaman yang luas, silahkan Anda simak uraian materi berikut ini.

Corak Kehidupan Masyarakat Prasejarah Indonesia Kebudayaan dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat dapat bertahan hidup karena menghasilkan kebudayaan, kebudayaan itu ada karena dihasilkan oleh masyarakat. Dan melalui kebudayaanlah segala corak kehidupan masyarakat dapat diketahui. Dengan demikian dari hasil-hasil kebudayaan material seperti yang Anda pelajari pada kegiatan belajar 1 dapat dikaji dan dipelajari corak kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia, seperti yang akan diuraikan pada uraian materi berikut ini. 1. Sistem kepercayaan Sistem kepercayaan masyarakat prasejarah diperkirakan mulai tumbuh pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut atau disebut dengan masa bermukim dan berladang yang terjadi pada zaman Mesolithikum. Mengenai bukti adanya kepercayaan pada zaman Mesolithikum dapat Anda tulis pada titik-titik di bawah ini. Buktinya adalah .... Bukti lain yang turut memperkuat adanya corak kepercayaan pada zaman prasejarah adalah ditemukannya lukisan perahu pada nekara. Lukisan tersebut menggambarkan kendaraan yang akan mengantarkan roh nenek moyang ke alam baka. Hal ini berarti pada masa tersebut sudah mempercayai akan adanya roh. Kepercayaan terhadap roh terus berkembang pada zaman prasejarah hal ini tampak dari kompleksnya bentuk-bentuk upacara penghormatan, penguburan dan pemberian sesajen. Kepercayaan terhadap roh inilah dikenal dengan istilah Aninisme. Aninisme berasal dari kata Anima artinya jiwa atau roh, sedangkan isme artinya paham atau kepercayaan. Di samping adanya kepercayaan animisme, juga terdapat kepercayaan Dinamisme. Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contohnya yaitu kapak yang dibuat dari batu chalcedon (batu indah) dianggap memiliki kekuatan. Untuk contoh-contoh yang lain dapat Anda baca kembali uraian materi kegiatan belajar 1 modul ini. Dengan demikian kepercayaan masyarakat prasejarah adalah Animisme dan Dinamisme. Apakah dari uraian ini Anda sudah paham? Kalau sudah paham simak uraian materi berikutnya. 2. Kemasyarakatan Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, masyarakatnya hidup

berkelompok-kelompok dalam jumlah yang kecil. Tetapi hubungan antara kelompoknya sudah erat karena mereka harus bersama-sama menghadapi kondisi alam yang berat, sehingga sistem kemasyarakatan yang muncul pada masa tersebut sangat sederhana. Tetapi pada masa bercocok tanam, kehidupan masyarakat yang sudah menetap semakin mengalami perkembangan dan hal inilah yang mendorong masyarakat untuk membentuk keteraturan hidup. Dan aturan hidup dapat terlaksana denga baik karena adanya seorang pemimpin yang mereka pilih atas dasar musyawarah. Selanjutnya sistem kemasyarakatan terus mengalami perkembangan khususnya pada masa perundagian. Karena pada masa ini kehidupan masyarakat lebih kompleks. Masyarakat terbagi-bagi menjadi kelompok-kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Masing-masing kelompok memiliki aturan-aturan sendiri, dan di samping adanya aturan yang umum yang menjamin keharmonisan hubungan masing-masing kelompok. Aturan yang umum dibuat atas dasar kesepakatan bersama/musyawarah dalam kehidupan yang demokratis. Dengan demikian sistem kemasyarakatan pada masa prasejarah di Indonesia telah dilandasi dengan musyawarah dan gotong royong. Dari uraian materi di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda sudah merasa paham, silahkan kerjakanlah tugas berikut ini :Buatlah contoh-contoh perilaku dari masyarakat prasejarah yang dilAndasi dengan musyawarah dan gotong-royong. Tulislah contoh-contoh Anda pada tabel 2.6 berikut iniTabel 2.6 Contoh Perilaku Masyarakat Prasejarah

Setelah Anda mengisi tabel 2.6, maka salinlah jawaban Anda pada kertas selembar untuk ditunjukkan pada guru bina Anda pada saat tutorial dan selanjutnya Anda

dapat menyimak kembali uraian materi berikutnya 3. Pertanian Sistem pertanian yang dikenal oleh masyarakat prasejarah pada awalnya adalah perladangan/huma, yang hanya mengandalkan pada humus, sehingga bentuk pertanian ini wujudnya berpindah tempat. Selanjutnya masyarakat mulai mengembangkan sistem persawahan, sehingga tidak lagi bergantung pada humus, dan berusaha mengatasi kesuburan tanahnya melalui pengolahan tanah, irigasi dan pemupukan. Sistem persawahan dikenal oleh masyarakat prasejarah Indonesia pada masa Neolithikum, karena pada masa tersebut kehidupan masyarakat sudah menetap dan teratur. Pada masa perundagian sistem persawahan mengalami perkembangan mengingat adanya spesialisasi/pembagian tugas berdasarkan keahliannya. Sehingga masyarakat prasejarah semakin mahir dalam persawahan. Demikianlah uraian materi tentang corak pertanian yang dikenal oleh masyarakat prasejarah, untuk selanjutnya dapat Anda simak kembali corak kehidupan masyarakat yang lain seperti pada uraian materi berikut ini. 4. Pelayaran Anda masih ingat tentang migrasi bangsa-bangsa ke Indonesia seperti yang Anda pelajari pada kegiatan belajar 3 modul 1? Dengan adanya perpindahan bangsabangsa dari daratan Asia ke Indonesia membuktikan bahwa sejak abad sebelum masehi, nenek moyang bangsa Indonesia sudah memiliki kemampuan berlayar. Kemampuan berlayar terus mengalami perkembangan, mengingat kondisi geografis Indonesia terdiri dari pulau-pulau sehingga untuk sampai kepada pulau yang lain harus menggunakan perahu. Jenis perahu yang dipergunakan adalah perahu bercadik. Untuk menambah wawasan Anda, tentang perahu bercadik, silahkan Anda amati gambar 27. berikut ini.

Gambar 27. Perahu Bercadik.

Setelah Anda melihat gambar 27, apakah Anda mengetahui cara pembuatan perahu bercadik? Dari pembuatan perahu bercadik yang sederhana tetapi sudah mampu mengarungi samudera pada jaman prasejarah tersebut. Hal tersebut patutlah untuk dibanggakan kehebatan kemampuan berlayar nenek moyang bangsa Indonesia menjadi modal dasar dari kemampuan berdagang. Sehingga pada awal abad masehi bangsa Indonesia sudah turut ambil bagian dalam jalur perdagangan internasional. Dengan uraian materi tersebut, apakah Anda sudah paham? Kalau sudah paham, dapat dilanjutkan kembali pada uraian materi selanjutnya. 5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Sejak zaman Neolithikum, masyarakat Indonesia telah megenal pengetahuan yang tinggi, dimana masyarakat telah dapat memanfaatkan angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas perdagangan dan pelayaran juga mengenal astronomi atau ilmu perbintangan sebagai petunjuk arah pelayaran atau sebagai petunjuk waktu dalam bidang pertanian. Selain berkembangnya ilnu pengetahuan, teknologi juga dikenal oleh masyarakat prasejarah terutama pada zaman perundagian, yaitu teknologi pengecoran logam. Sehingga pada masa perundagian masyarakat sudah mampu menghasilkan alat-alat kehidupan yang terbuat dari logam, seperti yang Anda pelajari pada kegiatan belajar 1 modul 2 ini. Demikianlah uraian tentang corak kehidupan masyarakat prasejarah dalam penguasaannya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk selanjutnya Anda dapat mempelajari uraian materi berikutnya. 6. Kesenian

Kesenian dikenal oleh masyarakat prasejarah sejak zaman Mesolithikum yang dibuktikan dengan adanya lukisan-lukisan pada dinding-dinding gua. Untuk selanjutnya kesenian mengalami perkembangan yang pesat pada zaman Neolithikum, karena pada masa bercocok tanam terdapat waktu senggang dari menanam hingga panen. Yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyalurkan jiwa seni, dari seni membatik, gamelan bahkan wayang. Dari uraian tersebut maka dapatlah disimpulkan bahwa seni membatik, gamelan dan wayang adalah kesenian asli bangsa Indonesia. Untuk selanjutnya agar Anda mudah memahami seluruh corak kehidupan masyarakat prasejarah, maka simaklah bagan berikut ini

Bagan 1. Corak Kehidupan Masyarakat Prasejarah Indonesia

Setelah Anda menyimak bagan di atas, maka berarti uraian materi tentang ciri dan corak kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia telah usai Anda pelajari. Untuk selanjutnya Anda dapat mengerjakan latihan soal kegiatan belajar 2 ini.

NILAI-NILAI PENINGGALAN BUDAYA MASA PRASEJARAHSetelah mempelajari modul ini Anda dapat: 1. memberikan definisi tentang nilai; dan 2. menyimpulkan 4 nilai peninggalan budaya masa prasejarah. Adapun pokok-pokok materi yang dapat Anda pelajari pada bagian modul ini meliputi: 1. Pengertian nilai. 2. Nilai-nilai peninggalan budaya masa prasejarah. Sudah puaskan Anda dengan apa yang Anda peroleh dari kegiatan belajar 2? Kalau Anda sudah puas, berarti Anda sudah berhasil! Keberhasilan yang Anda raih, tentu karena usaha Anda, dalam mempersiapkandiri untuk bisa belajar dengan baik. Untuk itu selamat! Semoga keberhasilan tetap Anda raih di kegiatan belajar 3 ini dan selanjutnya Anda harus mempersiapkan diri kembali, dalam rangka mempelajari uraian materi berikut ini. Pengertian Nilai. Nilai adalah sesuatu yang dipAndang baik, benar atau berharga bagi seseorang. Setiap masyarakat atau setiap budaya memiliki nilai-nilai tertentu mengenai sesuatu. Bahkan budaya dan masyarakat itu merupakan nilai yang tak terhingga bagi orang yang memilikinya. Bagi manusia nilai dijadikan landasan, alasan, motivasi dalam segala perbuatan karena nilai itu mengandung kekuatan yang mendorong manusia meyakini untuk berbuat dan bertindak. Sedangkan yang dimaksud dengan nilai penggalan budaya adalah penggalan budaya yang diyakini baik, benar dan berguna bagi masyarakat. Untuk itu bila masyarakat atau bangsa Indonesia masa kini meyakini kebenaran nilainilai peninggalan budaya masa prasejarah, maka akan dapat menumbuhkan kesadaran untuk ikut berperan serta dalam upaya pemeliharaan warisan budaya bangsa. Demikianlah penjelasan tentang pengertian nilai. Apakah Anda sudah memahami? Dalam rangka memperluas pemahamn Anda maka akan diuraikan tentang nilai-nilai peninggalan budaya masa prasejarah sehingga Anda dapat memelihara warisan budaya bangsa tersebut. Untuk itu simaklah uraian materi berikut ini.

Nilai-Nilai Peninggalan Budaya Masa Prasejarah Setelah Anda memperlajari modul ini dari kegiatan 1 sampai kegiatan 2, tentu dalam benak Anda terdapat hal-hal yang Anda akui kebaikan dan kebenarannya, kalau diterapkan dalam kehidupan masa sekarang. Dari penjelasan di atas, tentu Anda ingin tahu lebih jauh tentang nilai apa yang dapat diwariskan dari peninggalan budaya masa prasejarah ini. Untuk itu simaklah uaraian materi tentang nilai-nilai peninggalan budaya masa prasejarah ini yang terdiri dari: 1. Nilai Religius/Keagamaan Nilai ini mencerminkan adanya kepercayaan terhadap sesuatu yang berkuasa atas mereka, dalam hal ini mereka berusaha membatasi perilakunya. Dari uraian tersebut, sikap yang perlu diwariskan adalah sikap penghormatan kepada yang lain, mengatur perilaku agar tidak semaunya dan penghormatan serta pemujaan sebagai dasar keagamaan. 2. Nilai Gotong Royong Masyarakat prasejarah hidup secara berkelompok, bekerja untuk kepentingan kelompok bersama, membangun rumah juga dilakukan secara bersama-sama. Hal ini dapat dibuktikan dari adanya bangunan-bangunan megalith yang dapat dipastikan secara gotong royong/bersama-sama. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda amati gambar 28 berikut ini.

Dengan demikian patutlah ditiru bahwa hal-hal yang menyangkut kepentingan bersama hendaklah dilakukan secara bersama-sama (gotong royong) dengan prinsip berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. 3. Nilai musyawarah Nilai ini sudah dikembangkan oleh masyarakat prasejarah dalam hidupnya seperti dalam pemilihan pemimpin masyarakat dalam usaha pertanian dan perburuan. Dari perilaku tersebut menjadi dasar bagi tumbuh dan berkembangnya asas demokrasi. 4. Nilai Keadilan Sikap ini sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat prasejarah sejak masa berburu yaitu adanya pembagian tugas sesuai dengan tenaga dan kemampuannya sehingga tugas antara kaum laki-laki berbeda dengan kaum perempuan. Sikap keadilan ini berkembang pada masa perundagian, yaitu pembagian tugas berdasarkan keahliannya. Dari nilai tersebut mencerminkan sikap yang adil karena setiap orang akan memperoleh hak yang sama/tugas yang sama apabila didukung oleh kemampuannya.

Demikianlah nilai-nilai peninggalan budaya masa prasejarah yang patut untuk dibanggakan dan ditiru dalam kehidupan masyarakat pada masa sekarang. Dalam rangka menambah wawasan berpikir Anda, maka diskusikanlah dengan temanteman Anda untuk mencari contoh-contoh perilaku pada masa sekarang yang mencermikan niali religius, nilai gotong-royong dan nilai musyawarah serta nilai keadilan seperti yang dikembangkan oleh masyarakat prasejarah. Hasil diskusi Anda dapat Anda tunjukkan pada guru bina Anda pada saat tutorial. Setelah Anda memahami tugas di atas, maka kerjakanlah latihan soal yang ada pada akhir kegiatan ini, agar kemampuan pemahaman Anda terukur. Selamat mengerjakan latihan soal berikut ini.