b a b i x.ppt

30
B A B I X KALIMAT DAN BAGIAN-BAGIANNYA Batasan: Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan kalimat diiringi oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang

Upload: anonymous-mfagnhed3

Post on 05-Jan-2016

242 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: B  A  B   I X.ppt

B A B I XKALIMAT DAN

BAGIAN-BAGIANNYA

Batasan: Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.

Dalam wujud lisan kalimat diiringi oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi bunyi.

Page 2: B  A  B   I X.ppt

Dalam wujud tulisan huruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya atau tanda seru; dan sementara itu disertakan pula di dalamnya berbagai tanda baca yang berupa spasi atau ruang kosong, semua tanda tersebut dinamakan dengan pungtuasi.

Bagian-bagian Kalimat

Jika kita mengamati kalimat, secara sepintas saja dapat kita temukan perbedaan bagian-bagiannya.

Page 3: B  A  B   I X.ppt

Dapat dilihat:

Ada bentuk yang kadang muncul sebagai bagian

kalimat yang tidak dapat dihilangkan; ada pula yang dapat dihilangkan dengan menghasilkan konstruksi yang tetap berupa kalimat dan yang hubungan semantik antara bagian-bagiannya tidak berubah;

Kemudian:

Ada pula bentuk yang justru tidak pernah hadir pada jenis kalimat tertentu.

Page 4: B  A  B   I X.ppt

Bagian Inti dan Bukan-Inti

Jika dilihat dari segi bentuk sintaksisnya, kalimat

terdiri atas bagian-bagian.

Bagian-bagian itu dapat dibedakan berdasarkan

statusnya sebagai unsur pembentuk yang inti dan yang bukan-inti.

Bagian kalimat yang tidak dapat dihilangkan adalah bagian inti; dan

Bagian kalimat yang dapat dihilangkan adalah bagian bukan-inti.

Page 5: B  A  B   I X.ppt

Contoh:

- Kami kemarin sore mendatangi pertemuan itu.

Kalimat tersebut terdiri atas empat bagian, yaitu:(i) kami, (ii) kemarin sore, (iii) mendatangi, dan (iv) pertemuan itu.

Dari empat bagian itu, hanya bagian (ii) kemarinsore yang dapat dihilangkan, sedangkan ketiga yang lain nya tidak dapat dihilangkan.

Page 6: B  A  B   I X.ppt

Contoh:

- Kami mendatangi pertemuan itu.

( Dan tidak dapat membentuk kalimat seperti berikut )

* Kami (kemarin sore) mendatangi.* Kami (kemarin sore) pertemuan itu.* (kemarin sore) mendatangi pertemuan itu.

Dengan demikian, ( kemarin sore ) merupakan bagian yang bukan-inti, sedangkan ketiga yang lain adalah bagian inti. ( Kami, mendatangi, pertemuan itu ).

Page 7: B  A  B   I X.ppt

Bagian Inti dan Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang juga terdiri dari bagian inti.

Contoh:

- Kami mendatangi pertemuan itu.

- Suasana di Jakarta mencekam.

- Kami kemarin sore mendatangi pertemuan itu.

Page 8: B  A  B   I X.ppt

Bagian Inti dan Konstituen Kata atau kelompok kata yang membentuk suatu kesatuan kalimat disebut konstituen.

Bagian inti______________ bukan intiKami mendatangi pertemuan itu + kemarin sore(kons) (kons) (kons) (kons)

Pada kalimat di atas sesuai dengan konstruksinya terdiri dari empat konstituen.

Page 9: B  A  B   I X.ppt

Bagian Inti, Klausa, dan Kalimat Majemuk

Kalimat Majemuk:

Kalimat majemuk dapat dikatakan berasal dua kalimat tunggal atau lebih.

Klausa:

Kalimat tunggal dapat dipandang sebagai unsur.

Contoh:

- Erika sedang belajar dan adiknya sedang bermain.

Kalimat di atas dibentuk dari dua bagian inti, yakni (1) Erika sedang belajar, dan (2) adiknya sedang bermain.

Page 10: B  A  B   I X.ppt

Predikat dan Subjek

Kalimat tunggal yang terdiri atas dua konstituen, jika dilihat dari aspek fungsi sintaksisnya, selalu berupa predikat dan subjek. Subjek biasanya berada di depan predikat; jadi, letaknya kiri terhadap pusatnya.

Dalam bahasa Indonesia subjek itu mudah dikenali karena tidak dimungkinkan berupa kategori pronominal interogatif (kata ganti tanya).

Perhatikan kalimat berikut ini.- Kawannya

pulang.

Page 11: B  A  B   I X.ppt

Konstituen pulang adalah pusat, dan konstituen yang

berupa verba itu adalah predikat. Konstituen pendamping kawannya merupakan subjek. Subjek kawannya terletak di kiri terhadap predikat pulang dan tidak mungkin diganti dengan

pronominal interogatif siapa.

Walaupun kalimat tertentu terdiri atas lebih dari dua konstituen, predikat dan subjek itu mudah dikenali karena baik dalam kalimat berkonstituen dua maupun kalimat yang berkonstituen lebih dari dua, ciri predikat dan subjek itu tetap sama.

Page 12: B  A  B   I X.ppt

Dalam kalimat tunggal:

Ayah membeli mobil .

dapat segera dikenali ayah sebagai subjek dan membeli predikat. Alasannya ialah bahwa ayah tidak mungkin diganti oleh pronominal interogatif siapa, sedangkan membeli berkategori verba.

Page 13: B  A  B   I X.ppt

Fungsi-fungsi Sintaksis di Luar Subjek dan Predikat: Ciri Umum

Di samping predikat yang merupakan pusat dan subjek yang merupakan pendamping, masih ada lagi pendamping lain yang dinamakan objek dan pelengkap atau komplemen.

Munculnya kedua pendamping itu sering kali bergantung pada jenis dan kodrat predikat yang menjadi pusatnya. Dalam banyak hal afiksasi pada verba memegang peranan penting.

Page 14: B  A  B   I X.ppt

Pendamping 1 Pusat Pendamping 2

Subjek ------ Predikat ----- Objek/pelengkap

Fungsi Objek

Objek dapat dikenal lewat dua cara, yaitu: (1) dengan melihat jenis predikatnya dan (2) dengan memperlihatkan ciri khas objek itu sendiri.

Dengan melihat jenis predikatnya kita ketahui bahwa predikat berstatus transitif dan aktif.

Predikat yang transitif itu sering ditandai oleh afiks tertentu.

Page 15: B  A  B   I X.ppt

Sufiks –kan dan –i dan prefiks per-, misalnya, boleh dikatakan menyatakan ketransitifan.

Di samping itu, objek itu dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.

Kalimat predikat untuk objek itu harus verba polimorfemis berafiks, hal ini dapat dilihat pada seperangkat contoh di bawah ini :

- Arman berkunjung ke tempat Ikhsan.

- Arman mengunjunginya.

- Ina sangat mencintai Yanto.

- Ina sangat mencintainya.

Page 16: B  A  B   I X.ppt

Fungsi Pelengkap

Objek dengan pelengkap, sering juga dinamakan komplemen.

Objek maupun pelengkap sering berwujud nomina, dan keduanya juga sering menduduki tempat yang sama, yakni di belakang verba.

Perhatikan kedua kalimat berikut ini.

(1) Dia mendagangkan alat-alat elektronik di Glodok

(2) Dia berdagang alat-alat elektronik di Glodok.

Page 17: B  A  B   I X.ppt

Pada contoh tadi nampak bahwa barang-barang elektronik adalah nomina dan berdiri di belakang verba mendagangkan dan berdagang. Akan tetapi, pada kalimat (1) nomina itu dinamakan objek, sedangkan pada (2) disebut pelengkap.

Persaman dan perbedaan objek dan pelengkap

dapat dilihat pada ciri-ciri berikut:

Objek:1. Kategori katanya adalah nomina atau

nominal.2. berada langsung di belakang verba transitif

aktif tanpa preposisi.3. dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.4. dapat diganti dengan –nya

Page 18: B  A  B   I X.ppt

Pelengkap :

1.kategori katanya dapat nomina, verba, atau adjektiva.2.berada di belakang verba semintransitif atau dwitransitif dan didahului oleh preposisi.3.kalimatnya berbentuk pasif, sebab pelengkap tidak dapat menduduki fungsi subjek dalam kalimat aktif.4. tidak dapat diganti dengan –nya kecuali didahului oleh preposisi selain di, ke, dari, dan akan.

Dari ciri-ciri di atas tampak bahwa pelengkap

berkaitan erat dengan verba semitransitif atau

dwitransitif.

Page 19: B  A  B   I X.ppt

Fungsi Keterangan

Makna suatu keterangan ditentukan oleh perpaduan makna di antara unsur-unsurnya masing-masing.

Jenis-jenis keterangan bergantung pada halus-kasarnya penggolongan keterangan yang berbeda bentuk dan maknanya menjadi satu jenis.

Berikut ini didaftarkan beberapa jenisketerangan yang sering dibedakan dalamketatabahsaan.

Page 20: B  A  B   I X.ppt

1. Keterangan tempat : di jembatan, ke Medan, ke rumah orang tuanya, dari Luwuk.

2. Keterangan alat : dengan gunting, dengan mobil, dengan tangan, dengan pisau.

3. Keterangan waktu : tadi pagi, tahun 1945, bulan yang lalu, sebelum pukul 17.00.

Page 21: B  A  B   I X.ppt

Pembagian Kalimat

Kalimat dapat dibagi menurut:

(a) bentuk,

(b) maknanya ( nilai komunikatifnya ).

Page 22: B  A  B   I X.ppt

Menurut bentuknya, kalimat ada yang tunggal dan ada yang majemuk.

Berdasarkan macam predikatnya, kalimat tunggal dapat dibagi lagi menjadi kalimat yang berpredikat:

(1) nomina atau frasa nominal,

(2) adjektiva atau frasa adjektival,

(3) verba atau frasa verbal, dan (4) kata-kata lain seperti sepuluh, hujan, dan sebagainya.

Page 23: B  A  B   I X.ppt

Kalimat majemuk juga dapat dibagi lagi menjadiKelompok yang lebih kecil, yakni kalimatmajemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.

Dari segi maknanya (nilai komunikatifnya) kalimat terbagi menjadi:

(1) Berita, ( deklaratif )

(2) Perintah ( imperative )

(3) Tanya ( interogative ) (4) Seru ( interjektive ) (5) Emfatik (kalimat yang mmberikan penegasan)

Page 24: B  A  B   I X.ppt

Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal seperti yang telah dikatakanterdahulu adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Dalam bahasa Indonesia Kalimat Tungggal dapat dibagi:

Kalimat Tunggal Berpredikat NominaContoh: - Buku cetakan Bandung itu. ( frasa dan bukan kalimat )

- Buku itu cetakan Bandung. (adalah kalimat karena ada penanda batas

kata itu memisahkan kalimat menjadi dua frasa).

Page 25: B  A  B   I X.ppt

Kalimat yang predikatnya nominal sering pula dinamakan kalimat persamaan atau kalimat ekuatif. Kalimat ini terdiri atas subjek dan predikat.

Pada umumnya, urutannya adalah bahwa frasa nominal yang pertama itu subjek, sedangkan yang kedua predikat. Akan tetapi, jika frasa nominal pertama dibubuhi partikel –lah, maka frasa nominal menjadi predikat, sedangkan frasa nominal kedua menjadi subjek.

Contoh: - Dia dekan saya.

- Dialah dekan saya.

- Orang itu pencurinya.- Orang itulah

pencurinya.

Page 26: B  A  B   I X.ppt

Di dalam bahasa Indonesia partikel –lah senantiasa menandai predikat. Demikian pula dengan semacam verba, adalah yang dipakai dalam kalimat apabila subjek dan predikat, atau kedua-duanya menjadi panjang. Orang memerlukan semacam pemisah antara keduanya.

- Pemberhentian seorang karyawan adalah masalah biasa.

- Pernyataan Rektor itu adalah pernyataan untuk konsumsi dalam kampus.

Page 27: B  A  B   I X.ppt

Kalimat Tunggal Berpredikat Adjektiva.Predikat dalam kalimat bahasa Indonesia dapat pula berupa adjektiva.

- Ayah sakit

- Pernyataan orang itu benar.

- Alasan para pengunjuk rasa aneh.

Pada ketiga contoh tersaebut, subjek kalimat itu masing-masing adalah ayahnya, pernyataan orang itu, dan alasan pengunjuk rasa, sedangkan predikatnya adalah sakit, benar, dan aneh.

Page 28: B  A  B   I X.ppt

Kalimat yang predikatnya adjektiv dinamakan kalimat statif. Seperti halnya dengan kalimat ekuatif, kalimat statif kadang-kadang memanfaatkan verba adalah atau ialah untuk memisahkan subjek dari predikatnya. Hal itu dilakukan bila subjek, predikat, atau kedua-duanya panjang.

Pernyataan dalam kalimat statif kadang-kadang diikuti oleh kata atau frasa lain.

- Ayah saya sakit perut.

- Saya takut akan kekuasaan Tuhan.

- Warna bajunya biru laut.

Page 29: B  A  B   I X.ppt

Dari contoh tadi, kita lihat bahwa sesudah predikat sakit, dan takut terdapat kata atau frasa tambahan, yakni perut, dan akan kekuasaan Tuhan.

Kata atau frasa yang berdiri sesudah predikat dalam kalimat statif dinamakan pelengkap. Dengan demikian pelengkap dapat berupa kata atau frasa, dan kategorinya pun dapat berupa frasa nominal, verbal, atau preposisional.

Page 30: B  A  B   I X.ppt

Perlu diketahui bahwa kalimat ekuatif diingkarkan dengan kata pengingkar bukan, sedangkan kalimat statif dengan pengingkar tidak.

- Pak bukan dekan saya.

- Pak Irwan tidak sakit.