b a b ii

35
B A B II BERIMAN KEPADA ALLAH DAN MACAM-2 ALIRAN TEOLOGI

Upload: sydney-munoz

Post on 02-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

B A B II. BERIMAN KEPADA ALLAH DAN MACAM-2 ALIRAN TEOLOGI. Dalam menanggapi ada dan tidaknya Tuhan , mns terbagi mjd 2 kel . besar : 1. Mengakui adanya Allah. 2. Tidak mengakui adanya Allah . Kelompok yang mengakui adanya Allah terbagi menjadi dua : - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

B A B II

BERIMAN KEPADA ALLAH DAN

MACAM-2 ALIRAN TEOLOGI

Membuktikan Adanya Allah swt.

Dalam menanggapi ada dan tidaknya Tuhan, mns terbagi mjd 2 kel. besar:

1. Mengakui adanya Allah. 2. Tidak mengakui adanya Allah.

Kelompok yang mengakui adanya Allah terbagi menjadi dua:

a. mengakui adanya Allah dan memeluk suatu agama.

b. mengakui adanya Allah tetapi tidak beragama.

Lanjutan

Kelompok yg tidak mengakui adanya Allah menyatakan bahwa alam semesta ini terjadi secara kebetulan sebagai akibat pekerjaan saling mempengaruhi antara berbagai unsur benda sendiri dan dengan kekuatan yang saling tabiat unsur-unsur tersebut atau terjadi dengan sendiri secara evolusi.

Pendapat tersebut mendapat berbagai bantahan karena tidak dapat diterima akal. Menurut H. Bergson, bukti kesengajaan dan perencanaan dalam menciptakan, menyebabkan pikiran tentang terjadinya alam dengan secara kebetulan menjadi mustahil menurut pertimbangan fikiran.

Dalil Membuktikan adanya Tuhan

Mrt Para Ilmuwan:1. Dalil Kosmologi (Sebab Akibat atau Causalitet)

Alam semesta ini adlh wujud yg mungkin, bukan wujud yang wajib krn itu dijadikan dan mesti ada yang menjadikannya. Dalil ini berasal dari Aristoteles yang kemudian dipakai oleh para ilmuwan dengan berbagai cara pengungkapan.

Al-Kindi: Alam ini ada krn ada sebabnya. Sebab ini mpy hub. Dg musabab. Hub. sebab dan musabab mpy rentetan dan akhirnya musti berhenti pd sebab yg pertama. Sebab yg pertama itulah Tuhan.

Al-Farabi: Alam ini mungkin wujudnya dan krn itu berhajat pd yg wajib wujudnya, utk mengubah kemungkinan wujudnya kpd wujud yg hakiki yaitu sebagai sebab bagi terciptanya wujud mungkin. Hub. sebab dan musabab mpy rentetan &akhirnya mesti mpy akhir. Mustahil mrt akal kalau rentetan itu tidak berakhir. Rentetan berakhir pada wajib wujud, yaitu Allah.

Lanjutan2. Dalil Ontologi

Dalil ini berasal dari Plato. Kemudian dipakai para cendekiawan antara lain:

Thomas Aquinos: Semua gerakan timbul dari gerakan-gerakan sebelumnya sampai pada penggerak pertama, yaitu Tuhan.

St. Aquinus: Manusia mengetahui dari pengalamannya bahwa dalam alam semesta ini ada kebenaran. Namun, terkadang akal manusia merasa mengetahui apa yang benar dan terkadang ragu akan kebenaran. Dengan kata lain, akal manusia mengetahui bahwa diatasnya masih ada suatu kebenaran yang tetap yang tidak berubah. Kebenaran yang tetap dan tidak berubah inilah yang disebut Tuhan.

Membuktikan Keesaan Allah

Dalam hal jumlah Tuhan, pendapat manusia telah terbagi menjadi tiga golongan:

1. mengakui Tuhan hanyalah satu disebut monotheisme, dianut oleh agama Islam;

2. mengakui Tuhan tiga disebut trinitas atau trimurti, dianut oleh agama Kristen dan Hindu;

3. mengakui Tuhan banyak disebut politheisme, dianut oleh agama-agama animisme.

Dalil Ttg Keesaan Tuhan1. Dalil Logika

Al-Kindi: kalau kiranya Tuhan itu banyak tentulah tuhan-tuhan itu mpy sifat umum yg sama, yaitu mjdk alam semesta, dan sifat khusus yg berbeda pd masing-2 tuhan tsb, karena anggota satu macam kelompok harus punyai sifat yang sama dan harus pula mempunyai sifat yang berbeda. Kalau kita mengakui dua sifat pada tuhan berarti mengakui bilangan pada tuhan itu karena ia terdiri dari sifat umum dan sifat khusus, dan harus dicari sebab ada bilangan tersebut pada kitab-kitab tuhan. Kalau telah ditemukan sebab tersebut, kita masih akan menanyakan sebab dari sebab tersebut dan seterusnya yang tidak akan ada habis-habisnya. Yang tidak ada habisnya ini tidak dapat diterima akal.

Lanjutan

2. Dalil Tolak Belakang (at-Tamânu’)Dikemukakan oleh ulama kalam, yakni aliran Asy’ariyah, Mu’tazilah, dan Maturidiyah dg bersumber pada firman Allah surat al-Anbiya’ (21): 22, al-Isra’ (17): 42, al-Mu’minun (23): 91 dan ar-Ra’du (13):16.

Brdsrk ayat2 di atas, jika ada dua Tuhan mk akan terjadi perselisihan ant keduanya. Yg satu menghendaki alam semesta &yg lain tdk menghendaki. Dlm hal ini ada 3 kemungkinan.

a.Kehendak keduanya terlaksana. Krn alam akan terwujud & tdk terwujud dlm waktu yg bersamaan.

b. Kehendak keduanya tdk terlaksana. Alam tdk terwujud & terwujud dlm waktu yg sama.

c. Kehendak salah satu terlaksana, sedang kehendak yg lain tdk terlaksana. Yg terlaksana kehendaknya itulah Tuhan sedang yg tdk terlaksana kehendaknya tdk patut diseb. Tuhan.

Lanjutan

3. Dalil Syara’Dikemukakan oleh Ibnu Rusydi. Dalil ini diambil dari ayat-2 al-Qur’an yg mrp axioma yg dibuktikan oleh kenyataan.a. Qs. al-Anbiya’ (21): 22

ة* ا)ال& ا آل)ه, م, ي2ه) ل,و2ك,ان, ف)د,ت,ا س, الله ل,ف,

Artinya: “Andaikan pada keduanya (bumi dan langit) ada tuhan selain Allah, pastilah keduanya akan hancur.”

Ibnu Rusyd mengemukakan kenyataan bhw kalau dlm satu negara ada dua presiden, mk pastilah akan tjd kehancuran kecuali kl salah satunya bekerja &satunya lagi nganggur. Hal ini dpt tjd pd manusia, sedang pada tuhan tidak. Yang nganggur tidak pantas dianggap Tuhan.

Lanjutan

b. Qs. al-Mukminun (23): 91

ع,ه? ا ك,ان, م, ل,دC و,م, ذ, الله م)ن2 و, اات&خ, م,ا )ذLا ل,ذ,ه,ب, ك?لH ا)لهC ب)م, م)ن2 ا)لهC ا

ل,ق, خ,

Cم2 ع,ل,ى ب,ع2ض ه? ل,ع,ال, ب,ع2ض? و,

Artinya: “Allah tidak mempunyai anak dan tidak pula ada Tuhan selain Dia. Andaikata ada Tuhan selain Allah, maka tentulah setiap Tuhan itu akan menggerakkan makhluknya sendiri-

sendiri dan saling mengalahkan”.

4. Dalil Penelitian SejarahMenurut al-Qur’an, manusia pertama adalah Nabi Adam as. Dia langsung menerima agama dari Allah. Demikian juga nabi-nabi setelahnya menerima agama dari Allah, yaitu nabi Muhammad saw. yang membawa agama Islam. Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa.

Aliran-Aliran Teologi atau Ilmu Kalam

Scr bhs, ilmu kalam terdiri dari 2 kata, yaitu ilmu dan kalam. Ilmu berarti pengetahuan & kalam berarti perkataan. Apakah yg dimaksud dg ilmu kalam itu adl ilmu ttg kalam (firman Allah) atau ilmu ttg pembicaraan (perdebatan) mutakalimin. Penamaan ilmu kalam ini mpy bbrp alasan:1. Persoalan kalamullah (apakah firman Allah itu makhluk atau

tidak, hadis atau qadim)2. Sebag. ulama dlm bid. aqidah Islam berusaha menjelaskan

dan membela aqidah Islam dg metode logika atau mantiq yg lazim digunakan oleh filosof.

3. Pembicaraan dalam bentuk perdebatan dlm lap. aqidah Islam masa Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin tdk pernah tjd & baru muncul abad ke 2 H

4. Masalah2 yg diperdebatkan dlm lap. aqidah terbatas pd pembicaraan jauh dari pengamalan.

Macam-macam aliran kalam:1.Khawarij

Berasal dr kharaja (keluar). Khawarij, sebuah aliran, terdiri dari pengikut Ali yang meninggalkan barisannya krn tdk setuju thd Ali yg menerima genjatan senjata lewat arbritase (tahkim). Mrk umumnya org Badui yg tinggal di padang pasir yg tandus. Mulanya merupakan gol politik, dlm perkembangan beralih mjd aliran kalam. Imam tdk hrs org Quraisy yg penting ia harus adil, jujur & menjauhi sgl yg dpt merusaknya. Jika ia menyimpang dari ajaran Islam maka berhak dibunuh.

Adapun masalah iman dan kufur, pdpt khawarij terpecah mjd bbrp sekte.

1. Al-MuhakkimahSemua orang yg terlibat tahkim adlh kafir. Pelaku dosa besar seperti zina, membunuh tanpa alasan yang kuat dipandang kafir.

2. Al-AzariqahYg termasuk kafir adlh org yg tdk sepaham dg mrk, mrk kekal selamanya di neraka walaupun anak. Selain mereka dianggap musyrik juga berhak dibunuh. Iman menurut mereka pengakuan dan perbuatan.

3.Al-NajdatPelaku dosa besar yg menjadikannya kafir & kekal di neraka adlh yg tdk sepaham dg mrk. Sdgk pengikutnya, jk melakukan dosa besar tempatnya bukan di neraka dan mereka kemudian akan masuk surga.

4. Al-AjaridahMereka bersifat lebih lunak dari sekte lainnya, krn berhijrah bukan kewajiban ttp kebajikan. Mereka boleh tinggal di luar kekuasaan mereka, anak kecil tidak berdosa, tidak musyrik, mereka mengikuti orangtuanya. Baik buruknya perbuatan timbul dari kemauan dan kekuasaan mereka (sekte Al-Maimunah) dan sebagian lagi beranggapan bahwa perbuatan manusia baik dan buruk timbul dari kemauan dan kekuasaan Allah (sekte Al-Hazimiah)

2. Murjiah

Muncul sbg reaksi atas sikapnya yg tdk mau terlibat dlm upaya kafir mengkafirkan thd org Islam yg melak. dosa besar. Mereka menangguhkan penilaian di hadapan Tuhan, krn Dia-lah yg mengetahui keimanan ssorg & dlm pandangan mrk, org mukmin yg melakukan dosa besar dianggap masih mukmin selama masih bersahadat.

Sikap spt ini dilakukan dg 7-an agar tdk terlibat pembersihan yg dilak. Bani Umayyah. Mrk menegaskan posisi politiknya dg menyatakan bhw mrk mengikuti Bani Umayyah krn Muawiyah adlh khalifah yg sulit dipungkiri. Paham mrk mengatakan bhw setiap dosa besar tdk membuat pelakunya keluar dr iman, selama manusia beriman mk tdk boleh dibunuh.

Bagi mereka aqidah iman adlh no. 1, perbuatan adlh no.2. Jk melak perbuatan dosa besar stlh beriman masih ada harapan mdpt rahmat Tuhan & akan masuk surga.

Aliran ini secara umum dibagi menjadi dua, yaitu:1. Murjiah Moderat

Pelaku dosa besar tdk mjd kafir, tdk kekal di neraka. Mereka disiksa di neraka sesuai dg perbuatannya, bahkan jk Allah mengampuni ada kemungkinan tdk dimasukkan di neraka.

Iman adalah pengakuan adanya Tuhan, rasul2-Nya dan segala sesuatu yg berasal dr Tuhan, iman tdk mpy sifat bertambah & berkurang, tdk ada perbedaan di ant. mns dlm hal iman.

2.Murjiah EkstrimOrg Islam yg percaya kpd Tuhan ttp

kmd mengakui kekufurannya secara lisan tdklah mjd kafir krn iman itu terletak di hati bukan bagian dari tubuh manusia. Bahkan orang yang telah iman walaupun menyembah berhala, melakukan ajaran-ajaran Yahudi atau Kristen tidak kafir. Iman hanya dalam hati dan perbuatan tidak mempunyai pengaruh apa-apa. Pandangan ini akan melahirkan sikaf permissive.

3. Qadariyah

Berasal dr kt qadara. Yaitu sebuah aliran yg memberikan penekanan thd kebebasan &

perbuatan mns dlm menghasilkan perbuatannya.

Kapan aliran ini muncul tidak dapat dipastikan. Pemahaman mereka ttg konsep iman adlh pengakuan dlm hati & amal akan dpt menimbulkan kesadaran bhw manusia

mampu sepenuhnya memilih & menentukan tindakannya sendiri, baik & buruknya.

Paham qadariyah berbeda dg pemahaman ttg sifat qudrat yg dimiliki Tuhan, krn pemahaman sifat qudrat lebih ditujukan kpd upaya ma’rifah kpd Tuhan, sdg paham qadariyah lebih ditujukan kpd qudrat yang dimiliki manusia.

Qudrat Tuhan bersifat abadi, tunggal, tidak berbilang, & berhubungan dg sgl yg mjdk objek kekuatan serta tdk berakhir dlm hub. dg zat. Sdgk qudrat manusia bersifat temporal, berproses, bertambah dan berkurang bahkan hilang .

Bbrp ayat2 yg dpt menimbulkan paham qadariyah al.: surat Al-Ra’d: 11, Al-Sajdah: 40, dan Al-Kahf: 29.

4. Jabariyah

Berasal dr kt jabara (memaksa). Jabariyah menolak hakekat perbuatan berasal dr mns & menyandarkan pd Tuhan. Paham ini memposisikan mns tdk bebas ttp terikat pada kehendak mutlak Tuhan (presdetination).

Dalam Al-Qur’an byk memuat ayat yg membawa kpd paham jabariyah yg al.: Al-Shaffat: 96, Al-An’am: 112, Al-Anfal: 17.

Namun di kal. mrk juga ada yg berpdt bahwa tdk semua perbuatan mns itu bergantung kpd Tuhan scr mutlak. Tuhan menciptakan manusia baik perbuatan positif maupun negatif. Daya yang diciptakan dalam diri manusia oleh Tuhan mempunyai efek sehingga manusi mampu melakukan perbuatan. Daya untuk mewujudkan perbuatan itu disebut kasb.

5. Mu’tazilah

Salah satu aliran yg dpt dikelompokkan sbg aliran rasionalis Islam. Dlm sejarah, Mu’tazilah timbul berkaitan dg peristiwa Washil bin Atha’, Amr bin ‘Ubaid dan Hasan Basri. Washil trmsk org yg aktif mengikuti kuliah yg diberikan Hasan Basri di Masjid Basrah. Suatu hari salah seorang pengikut kuliah (pengajian) bertanya kepada Hasan ttg kedudukan orang yg berdosa besar (murtakib al-kabair), Khawarij mengatakan kafir sdg murji’ah mukmin. Ketika Al-Hasan sedang berpikir, Washil mengatakan tdk setuju dg besar tdk mukmin tdk pula kafir ttp berada di ant posisi ke2nya (al-manzilah baina al-manzilatain). Stlh itu, ia berdiri, meninggalkan gurunya & membentuk pengajian sendiri. Atas peristiwa tsbt Al-Hasan berkata,”I’tazalna” (Washil menjauhkan diri dari kita).

5 Pokok Ajarannya (Usul al-khamsah):1. Tauhid (Keesaan)

Tuhan dikatakan Mahaesa jk ia mpy zat yg unik, tiada sstpun yg serupa dg-Nya. Menolak al-tajassum (paham yg mengambarkan Tuhan menyerupai makhluk). Menolak Beatic Vision (pandangan bhw Tuhan dpt dilihat di akhirat nanti). Meniadakan sifat2 Tuhan yg mpy wujud sendiri di luar zat Tuhan. Hal ini disebabkan Tuhan itu immateri sdgk mata mns bersifat materi. Yg immateri hanya dapat ditangkap oleh yang immateri. Paham keesaan ini bermaksud untuk memurnikan zat Tuhan dr persamaan dg makhluk-Nya.

2. Al-AdlTuhan tdk menghendaki keburukan, manusi dapat mengerjakan perintah2-Nya/ meninggalkannya dg qudrat (kekuasaan) yg ditetapkan Tuhan pd diri mns. Perbuatan mns diwujudkan oleh mns itu sendiri krn tdk adil Tuhan akan menyiksa mns krn perbuatan dosanya jk dia berbuat atas perintah Tuhan.

3. Al-Wa’d dan Al-WaidDi Akhirat, Tuhan akan memberikan pahala baik orang yang melakukan kebaikan dan memberikan siksa bagi orang yang melakukan keburukan

4. Al-Manzilah baina Al-Manzilatain (posisi tengah)Pelaku dosa besar tdk disbt kafir ttp fasiq. Kefasikan itu di ant iman dan kufr. Demi melaks. janji-Nya, orang fasiq tdk dimasukkan ke surga, dan demi keadilan-nya, dimasukkan di antara surga dan neraka.

5. Amr Ma’ruf Nahi MunkarAmar ma’ruf nahi munkar ini dilak dg lemah lembut walaupun sewaktu2 bisa dg kekerasan.

7. Ahlus Sunnah wal Jama’ah Khalafiyaha. Al-Asy’ariyah (aliran tradisionalis)Dibangun oleh Abu Hasan Ali ibn Ismail Al-

Asy’ari. Awalnya ia adlh pengikut mu’tazilah. Mnrt Ibn Asakir, Al-Asy’ari meninggalkan Mu’tazilah krn mimpi bertemu Nabi Muhammad yg mengatakan mazhab mu’tazilah sesat sdgk mazhab ahl hadis yg benar. Ppdt lain mengtk. Al-Asy’ari pernah berdebat dg gurunya, Al-Juba’I seputar org mukmin, org kafir & anak kecil. Dlm perdebatan itu sang guru tdk menjawab pertanyaan murid.

Ajaran2 yg dikembangkan dlm aliran ini al:1. Sifat Tuhan

Tuhan mpy sifat, mustahil Tuhan mengetahui dg zat-Nya krn itu akan membawa kesimpulan bhw zat Tuhan adlh pengetahuan-Nya, padahal Tuhan bukan pengetahuan ttp Yang Maha Mengetahui. Dmk juga sifat2 Tuhan yg lain.

2. Dalil adanya TuhanManusia wajib percaya adanya Tuhan krn perintan Tuhan & perintah itu ditangkap oleh akal

3. Kekuasaan Tuhan & perbuatan manusiaDlm masalah ini berada di posisi tengan ant. Jabbariyah dan Mu’tazilah. Al-Asy’ari mengambil paham kasb sbg jalan tengah, yg sulit dimengerti, kecuali jk paham kasb dipandang sbg usaha utk menjauhi paham jabr. Kasb yg dimaksud Al-Asy’ari bukan berarti usaha/perbuatan ttp perolehan.

4. Melihat Tuhan di akhiratTuhan dpt dilihat di akhirat. Alasannya sifat2 yg tidak dapt diberikan kepada Tuhan hanyalah sifat-sifat yang akan membawa kepada pengertian diciptakannya Tuhan, karena apa yang dilihat tidak mesti mengandung pengertian bahwa ia mesti diciptakan.

5. Kedudukan Al-Qur’anAl-Qur’an sbg manifestasi kalam Allah yg qadim. Jk Al-Qur’an diciptakan mk memerlukan kata kun & utk terciptanya kun diperlukan kun yg lain dst. Dg dmk Al-Qur’an itu tdk mungkin baru, yg baru hanya huruf & suara yg tertulis dlm mushaf.

6.Pemakaian akalAkal mpy tempat di sisi wahyu, nmn wahyu tetap diprioritaskan.

8. Al-Maturidiyah

a. Maturidiyah SamarkandMuncul sbg reaksi keras thd aliran mu’tazilah.

Tak heran jk mpy kesamaan dg aliran Al-Asy’ariyah. Pendirinya Abu Mansur Muhammad Al-Maturidi. Diperkirakan muncul setelah popularitas aliran Mu’tazilah menurun.

Bagi Al-Maturidi, Tuhan mpy sifat2. Tuhan mengetahui bukan dengan zat-Nya tetapi dengan pengetahuan-Nya. Dlm masalah perbuatan manusia, manusialah sebenarnya yg mewujudkan perbuatan2, dg dmk mpy paham qadariyah. Kesamaan dengan mu’tazilah adalah adanya wa’d dan waid, bahwa janji dan ancaman Tuhan mesti terjadi kelak. Dlm mas. akal, akal hanya dpt menget. baik dan jahat, dan kewajiban mengetahui baik dan jahat.

2. Maturidiyah BukharaDidirikan oleh Najm Al-Din Al-Nasafi

(murid Al-Bazdawi). Perbedaan aliran ini dengan aliran Maturidiyah Samarkand adalah pada kewajiban mengetahui Tuhan.

Dalam Maturidiyah Samarkand, kewajiban tersebut dapat diketahui dengan akal, sedang dalam aliran ini hanya diketahui dengan wahyu, demikian juga kewajiban mengerjakan yang baik dan menjauhi kejahatan tidak dapat diketahui dengan akal tetapi dengan wahyu.