aw indonesian 2013-1001

40
01 - 2013 Warta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh T erang G elap Menemukan Sudut dalam 12 W ajah ADRA B aik T anah Menemukan 20 yang t ulang T ulang- 26 Dapatkah Hidup? ini

Upload: adventist-world-magazine

Post on 09-Mar-2016

244 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

AW indonesian 2013-1001 official

TRANSCRIPT

Page 1: AW indonesian 2013-1001

01 - 2013

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

TerangGelap

MenemukanSudutdalam

12

WajahADRA

BaikTanahMenemukan20

yang tulangTulang-26 Dapatkah

Hidup?ini

Page 2: AW indonesian 2013-1001

3 L A P O R A N S E D U N I A

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita

11 K E S E H A T A N S E D U N I A

Vitamin B12

Direvisi

C E R I T A S A M P U L

16Wajah ADRAOleh Sandra Blackmer

Adventist Development and Relief Agency memiliki cerita untuk disampaikan; dan kami menyampaikannya.

8 P A N O R A M A S E D U N I A

Jangan Ragu: Tuhan Kendalikan, Bagian 1

Oleh Ted N. C. Wilson Melangkah maju itu mudah jika kita percaya kepada Dia yang menuntun kita.

12 R E N U N G A N

Menemukan Terang Dalam Sudut Gelap Oleh Michael Doernbrack Pelajaran-pelajaran tentang Allah dari Kejadian 3.

14 K E P E R C A Y A A N D A S A R

Dituliskan ke Dalam Hati Kita Oleh Clifford Owusu-Gyamfi Perbedaan antara mengenal hukum Allah dan menuruti hukum Allah.

20 T A M P I L A N K H U S U S

Menemukan Tanah yang Baik Oleh James Park Bagaimanakahkitamengidentifikasimerekayang

mau menerima Injil?

24 W A R I S A N A D V E N T

Menyalakan Kembali Api Kebangunan Rohani Oleh Alejo Aguilar Apa yang dipelajari oleh orang-orang Advent yang tabah, dari malapetaka besar.

23 R O H N U B U A T

Melayani Jiwa dan Tubuh

26 P E R T A N YA A N D A N

J A W A B A N A L K I T A B

Dapatkah Tulang-tulang ini Hidup?

27 P E L A J A R A N A L K I T A B

Menyegarkan Iman Anda

28 P E R T U K A R A N I D E

32-40 D A R I I N D O N E S I A

Warta Gereja Advent (WGA)

D E P A R T E M E N T A L

Januar y 2013

T h e I n t e r n a t i o n a l P a p e r f o r S e v e n t h - d a y A d v e n t i s t s

LightDark

DiscoveringCornersin

12

BonesThese26Can

Live?GoodSoilFinding20

FacesADRAof

www.adventistworld.org

01 - 2013

Pada sampul: Anak-anak cantik ini tinggal di kamp pengungsian yang diu-rus oleh ADRA di Yemen. P h o t o c o u r t e s y o f A D r A

Tersedia dalam 13 bahasa secara online

2 Adventist World | 01 - 2013

Page 3: AW indonesian 2013-1001

■ Departemen Kesehatan, Uni Konferens Eropa Tenggara (SEEUC), ber-sama-sama dengan organisasi non pemerintah Life and Health, mengada-kan dua hari seminar bagi para pendeta dan pemimpin klub kesehatan di Belgrade, Serbia, pada tanggal 30 September dan 1 Oktober 2012.

Rokok merupakan masalah kesehatan utama di Serbia. Pemerintah dan kementerian kesehatan telah mengadakan berbagai kampanye sukses sejak tahun 2003, dan angka perokok berkurang 7 persen dari tahun 2000 sam-pai 2006. Tetapi gambarannya masih tinggi, terutama di tengah kaum wa-nita.

Tujuan seminar itu adalah mengajarkan setiap gereja Advent bagaima-na menjadi satu tempat bagi para perokok yang ingin berhenti, bisa men-dapatkan nasihat, dukungan, dan bantuan. Tiap gereja yang memiliki klub kesehatan dapat mengadakan seminar-seminar berhenti merokok berda-sarkan kepada program Quit Now! 7 Steps to Freedom.

Seminar itu, dengan kehadiran 150 peserta, dibuka oleh Dorde Traj-kovski, Ketua SEEUC. Pembicara tamu adalah Richard Willis, Direktur Ek-sekutif United Kingdom National Committee for Prevention of Alcohol and Drug Dependence, berpusat di Washington, D.C. Ia membagikan pengeta-huan dan pengalamannya dalam melaksanakan program berhenti mero-kok. Willis juga menantang dan mengilhami para peserta, meskipun mere-ka bukan dokter, teknisi medis, atau perawat, untuk bekerja bersama para perokok. Selama lokakarya itu ia memberikan nasihat praktis tentang ba-gaimana mengatasi stres dan penyelesaian krisis.

Di antara narasumber lainnya ada: Dr. Zorica Plavšić, yang menyajikan tentang pandemik rokok, situasi di Serbia, dan mengisap tembakau sebagai satu faktor risiko untuk gangguan kesehatan: Dr. Branislav Hačko, yang berbicara mengenai klub-klub kesehatan dan komunitas lokal; dan Dr. Pe-tar Borović, yang mengadakan penyajian tentang efek positif dari berhenti

L A P O R A N S E D U N I A

D E P A R T E M E N T A L

Mempraktikkan Belas Kasih

Pesan Stop Merokok

te

DN

ew

s

Ph

ot

o

BERHENTI MEROKOK: Para peserta dalam sebuah program pelatihan anti merokok di Belgrade, Serbia, disponsori oleh gereja Advent.

Orang Advent Membawa

ke Belgrade

“Perjalanan terpanjang dalam kehi-dupan orang Kristen adalah jarak dari ke-pala menuju tangan.”

Pada dasarnya kita adalah pria dan wanita dengan maksud dan kemauan baik. Perjanjian kita dengan Yesus sebagai Tuhan dan bersama gereja-Nya di akhir zaman memberi kesaksian kepada keinginan tulus kita untuk memperca-yai kebenaran Alkitab dan menjalani pola hi-dup Juruselamat. Kita membuat komitmen ini pertama kali pada baptisan, dan sejak saat itu beberapa kali melalui dorongan Roh Kudus.

Tetapi bagaimanakah maksud baik menja-di perbuatan baik? Bagaimanakah kepercayaan saya dalam kebenaran Sabat hari ketujuh men-jadi satu kehidupan yang diperbarui oleh suka-cita dan perhentian Sabat hari ketujuh? Bagai-manakah keyakinan saya bahwa Allah mende-ngar semua doa yang tulus, menjadi satu kebi-asaan pemujaan, pengakuan, ucapan syukur, dan permohonan sehari-hari?

Jawabannya tentu saja, adalah mempraktik-kan. Setiap kali kita mendengar dan menuruti perintah Kristus, keyakinan kita di dalam Dia diperkuat, dan pemahaman kita tentang Fir-man-Nya diperdalam. Ada saatnya berbulan-bulan—mungkin bahkan bertahun-tahun—dimana latihan kita tidak sempurna, sesekali, atau setengah hati. Kita kurang bersungguh-sungguh untuk hidup sebagaimana Yesus hi-dup dan peduli sebagaimana Yesus peduli. Te-tapi ini tidak berarti bahwa perbuatan kebajik-an yang tidak utuh, tidak memiliki nilai, atau bahwa Allah tidak dapat menggunakan roti se-tengah matang dari kita.

Dalam perhitungan surga, tidak ada tin-dakan kebaikan yang pernah disia-siakan. Se-cangkir air dingin yang diberikan atas nama Yesus masih diterima kerajaan itu, apalagi ka-lau kita bisa melakukan lebih banyak. Anak-anak yang kita berikan pakaian, janda-janda yang kita beri makan, dan sumur-sumur yang kita gali cukup nyata: Dan pelatihan yang kita lakukan menegaskan dalam diri kita, janji un-tuk “menjadi seperti Yesus” bagi anak-anak ke-cil-Nya.

Sementara Anda membaca cerita sampul bulan ini, tentang pelayanan International Ad-ventist Development and Relief Agency (ADRA), berdoalah meminta kesempatan mempraktik-kan kebaikan yang pernah diperlihatkan kepa-da Anda. Biarlah pemberian kasih karunia Al-

lah kepada Anda menjadi pemberian kemurahan Allah melalui Anda.

Bersambung ke halaman berikutnya

01 - 2013 | Adventist World 3

Page 4: AW indonesian 2013-1001

merokok.Vlado Havran, Direktur Kesehatan

SEEUC, menghadirkan pengalaman-pengalaman terbaru dari klub-klub kese-hatan.

Selama lokakarya itu para peserta mendapatkan instruksi praktis tentang bagaimana melaksanakan program Quit Now! di gereja-gereja dan klub-klub kese-hatan mereka. Masing-masing peserta menerima satu CD dengan bahan pendi-dikan dan buku Enjoy Without Tobacco Smoke, ditulis oleh Plavšić.—dilaporkan oleh tedNews

Di Brazil, Daerah Pinggiran Kota yang Makmur Mendirikan Gereja Baru

■ Penekanan tahun 2013 tentang meng-injil ke kota-kota besar mengambil satu langkah penting di Amerika Selatan pa-da tanggal 27 Oktober, 2012. Dengan di-hadiri lebih dari 120 pemimpin Advent dari delapan negara Amerika Selatan, ba-tu pertama diletakkan untuk satu jema-at Advent masa depan di daerah yang di-kenal sebagai Lago Sul, di ibukota fede-ral Brasilia.

Menurut Human Development Index (HDI) tahun 2011 dari PBB, sekitar 30.000 orang tinggal di lingkungan itu, yang memiliki indeks pengembangan manusia (HDI) 0,945, yang tertinggi di dunia. Sebagai perbandingan, Norway yang tertinggi kedua yakni 0,943. Brazil berada di urutan kedelapan puluh lima pada daftar, dengan HDI 0,718. Lokasi Lago Sul menghadirkan salah satu tan-tangan Advent untuk tahun 2013—membangun gereja-gereja baru di daerah dengan golongan kelas atas dari 79 kota-kota besar di Amerika Serikat.

Edison Choque, koordinator proyek umum dari proyek penginjilan kota besar di Amerika Serikat, menjelaskan bahwa

peluncuran ini merupakan satu contoh bagi wilayah lain. “Selain membentuk je-maat di daerah-daerah kota yang mak-mur, kami ingin mendirikan pusat-pusat pengaruh dengan akvititas-aktivitas yang akan menguntungkan keluarga, kesehat-an, dan pendidikan masyarakat itu dan yang akan memperlihatkan bahwa orang Advent prihatin dengan kehidupan yang berubah-ubah,” ujar Choque. Bersama dengan para pemimpin dari wilayah ad-ministrasi Advent dari delapan negara, ia mengatur upacara peletakan batu lan-dasan memperlihatkan keikutsertaan da-lam pembangunan.

Tanah berukuran 161.000 kaki perse-gi (15.000 meter persegi) dan bernilai 17 juta mata uang Brazil (8,5 juta dolar AS). Investasi itu dibuat untuk bangunan ge-reja Advent dengan kapasitas 380 anggo-ta dan kantor pusat administrasi West Central Brazil Union Mission. Meskipun tanggal mulai belum ditentukan, harap-annya juga adalah membangun sebuah sekolah sebagai bagian dari jaringan pen-didikan Advent di daerah itu.

Jáder Carvalho, salah seorang pe-mimpin gereja Advent Central Brazilia, mengutarakan impian yang diharap ter-wujud dari upacara ini, karena sudah ada banyak kelompok kecil di daerah ini, de-ngan orang-orangnya yang sudah meng-ambil keputusan menerima Kristus. Ia percaya pekerjaan penginjilan memerlu-kan satu struktur seperti ini.

Selama upacara itu, ketua divisi Erton Köhler menegaskan bahwa “penginjilan di kota-kota besar selalu ada di tengah upaya Advent. Tetapi pada tahun 2013 penekanan kita adalah mendirikan je-maat-jemaat baru di tempat-tempat di-mana perolehan kekuasaan dan sekulari-sasi telah menyulitkan minat komunitas dalam membantu gereja.”

Köhler; Magdiel Pérez, sekretaris ge-reja Advent di Amerika Selatan; Marlon Lopes, direktur keuangan; dan Ella Sim-mons, Wakil Ketua GC, mengisi bagian

tengah batu pertama dengan buku-buku dan majalah yang berbicara tentang ke-yakinan dan nilai-nilai Alkitabiah dari gereja Advent. Pesannya jelas: bangunan yang akan berdiri di sana dilandaskan pa-da Alkitab dan buku-buku yang mening-gikan ajaran Yesus Kristus.—dilaporkan oleh Felipe Lemos, ASN

Kisah tentang Seorang Pionir Advent Australia yang Belajar Kedokteran, Disampaikan

■ Kisah yang sebelumnya belum pernah diberitahu tentang orang Advent perta-ma yang belajar kedokteran di Austra-lia kini dihadirkan dalam satu buku ba-ru oleh seorang anggota staf Avondale College.

Rose-lee Power menggambarkan Dr. Margherita Freeman, peran utama dalam buku Born to Serve, sebagai yang “berani dan bertekad kuat.” “Bagi seorang wanita mengambil jalur kedokteran... sungguh menghadapi banyak rintangan—karena dulu, itu adalah dunia lelaki,” kata Power, yang meneliti kisah itu selama tiga tahun dalam perannya sebagai pimpinan Ad-ventist Heritage Center.

Freeman, seorang lulusan Universitas Sydney pada tahun 1911, memainkan pe-ran penting dalam akreditasi tempat yang

L A P O R A N S E D U N I A

JANGKAUAN LUAR PINGGIRAN KOTA: Ke-tua Divisi Amerika Selatan, Erton Köhler, sekretaris eksekutif Magdiel Pérez, direk-tur keuangan Marlon Lopes, dan wakil ke-tua umum General Conference, Ella Sim-mons berpose dengan buku-buku ditaruh di batu pertama gereja Advent yang baru di Lago Sul, sebuah daerah pinggiran kota yang makmur di Ibu Kota Federal Brazil, Brasilia.

As

N

Ph

ot

o

4 Adventist World | 01 - 2013

Page 5: AW indonesian 2013-1001

dahulu dikenal sebagai Sydney Sanitari-um. Pada satu masa di mana wanita se-nantiasa ditemani bila keluar di hadapan umum, Freeman justru mengelola klinik dan setelah suaminya tiada, mendirikan sebuah pusat bersalin, mengadakan pela-tihan perawat dan hadir di berbagai kongres.

Apa yang sekarang ini adalah Rumah Sakit Advent Sydney, hubungannya de-ngan komunitas, dan reputasinya karena telah menyediakan pelayanan berkuali-tas, “tidak sedikit andil dari pekerjaan Dr. Freeman dan tokoh-tokoh lain seperti dia, yang memiliki satu visi dan roh pela-yanan sehingga banyak orang berusaha ikuti,” kata Barry Oliver, ketua gereja Ad-vent di Pasifik Selatan dan mengetuai de-wan rumah sakit tersebut.

Oliver menghadiri peluncuran Born to Serve sebagai bagian dari kongres wa-nita Advent di Watson Park Convention Centre sebelah Utara Brisbane. Ia menca-tat bagaimana sejarah gereja di Australia

menyertakan “begitu banyak kisah-kisah keberanian, komitmen dan iman yang tak terceritakan. Syukurlah, Rose-lee... ti-dak mau membiarkan kisah menakjub-kan ini... pudar ke dalam tumpukan arsip terlupakan.”

Freeman adalah ‘”contoh peran bagi wanita di mana saja dan sepanjang ma-sa,” tulis Carole Ferch-Johnson dalam ka-ta pendahuluan. Seorang associate direc-tor bagi wanita dalam pelayanan kepen-detaan di Australia’s Ministerial Associa-tion mengenang Freeman sebagai “orang hebat” yang banyak mengundang “rasa salut.”

Rod dan Nita Ellison, yang adalah sa-habat-sahabat Freeman, memulai proyek menuliskan kisahnya. “Ia telah melaku-kan begitu banyak bagi gereja kita seba-gaimana seorang wanita dalam pelayan-an... kami mengasihi dia,” kata Nita. Ia mengenang kesukaan Freeman bercanda gurau. “Kami menghabiskan banyak waktu tertawa bersamanya sewaktu kami berkunjung.”

Ellison mendekati Power untuk me-nyelesaikan pekerjaan menulis kisahnya, tetapi karena Freeman tidak memiliki anak, Power kesulitan menemukan sum-ber akurat. Akan tetapi, sekumpulan do-kumen dan foto tersedia dari Freeman Nursing Home di Rossmoyne, persis sebe-lum dicetak. Dokumen itu menegaskan fakta dan menyediakan gambar-gambar Freeman dalam masa akhir hidupnya.

Percetakan Advent Filipina Mendapatkan Penghargaan dalam Hal Kualitas

The Philippine Publishing House (PPH), salah satu dari 63 percetakan di seluruh dunia yang dikelola gereja Ad-vent, menerima penghargaan World Quality Commitment Award kategori Emas dari Business Initiative Directions

(BID).Upacara pemberian penghargaan itu

diadakan selama BID World Quality Commitment Convention—Paris 2012, di mana 54 negara di seluruh dunia diakui atas pencapaiannya dalam bidang “kuali-tas dan mutu.”

Jose E. Prieto, ketua dan CEO dari BID, berkata, “Perusahaan-perusahaan yang diberikan penghargaan merupakan simbol komitmen kepada kepemimpin-an, teknologi, dan inovasi, membuat me-reka menjadi contoh bagi orang lain di bidang mereka.”

Mewakili PPH selama upacara terse-but, yang diadakan di Hotel Concorde La Fayette di Paris pada tanggal 29 Oktober 2012, ada Florante P. Ty, ketua, dan Ron-aldo B. Dumapig, bendahara dan wakil ketua keuangan.

Berbicara kepada para pegawai PPH setelah acara Paris, Ty berkata, “Kita puji Tuhan, bahwa setelah mengelola hampir 100 tahun, Philippine Publishing House telah diakui kualitasnya, inovasi, mutu-nya, dan komitmennya. Saya percaya or-ganisasi di balik penghargaan ini melihat kelayakannya untuk menganugerahkan kita penghargaan World Quality Commit-ment karena program penyebarluasan perorangan, yang dilakukan oleh para penginjil literatur kita dan para pemim-pin percetakan di seluruh Filipina.”

L A P O R A N S E D U N I A

JURU CERITA: Penulis Born to Serve Rose-lee Power, dari Avondale College milik gereja, merinci kehidupan orang Advent pertama di Australia yang belajar kedokteran dan menjadi seorang dokter.

PENGHARGAAN KUALITAS: Florante P. Ty, pemimpin Philippine Publishing House, dan Ronaldo B. Dumapig, wakil ketua untuk ke-uangan, menerima penghargaan World Quality Commitment Award di Concorde La Fayette of Paris dari Jose E. Prieto, Ketua Business Initiative Directions.

Ph

ot

o

co

ur

te

sy

o

f

Me

li

ss

A

Pr

es

to

N

PP

h

Ph

ot

o

01 - 2013 | Adventist World 5

Page 6: AW indonesian 2013-1001

Gereja Advent di Inter-Amerika se-cara resmi meluncurkan inisiatif-nya yang luas untuk Tahun Ka-

um Awam 2013 selama program online langsung di gereja Advent Comayaguela di Tegucigalpa, Honduras, 27 Oktober 2012. Puluhan anggota eksekutif komite bergabung dalam acara bersejarah itu, se-mentara ribuan anggota dewan gereja di seluruh wilayah tersebut dihubungkan dengan internet untuk menyaksikan dan mengadopsi inisiatif dan aktivitas terse-but.

“Gereja telah diperkaya oleh kerja ke-ras dari para pendeta kita dan anggota awam dalam menyebarkan injil di Inter-Amerika. Itulah sebabnya mengapa kami mencanangkan tahun 2013 sebagai Ta-hun Kaum Awam, membiarkan pekerja-an gereja lebih dirasakan di seluruh ko-munitas,” kata Israel Leito, ketua gereja di Inter-Amerika.

“Acara online kita adalah tentang, se-cara langsung melibatkan dewan gereja kita dalam melihat, bergabung, bekerja sama, dan mengadopsi inisiatif yang akan terus mendorong gereja lebih ba-nyak menceritakan Kristus selama tahun 2013,” tambah Leito.

dampak pada komunitas direncanakan sementara gereja dan berbagai usaha pe-layanannya bersama bersatu padu pada tahun 2013, kata Melchor Ferreyra, di-rektur pelayanan perorangan untuk gere-ja di Inter-Amerika.

“Kami senang mendapatkan partisi-pasi penuh dari para anggota awam ka-mi, yang termasuk para profesional, pria, wanita, kaum muda, dan anak-anak da-lam mengabarkan injil,” tambah Ferrey-ra.

Itu adalah acara yang telah disusun rapi dan menyediakan waktu bagi dua jam pembukaan pertemuan komite ekse-kutif dua tahunan dalam upaya me-ngumpulkan dukungan anggota dewan setempat bersatu padu melaksanakan upaya penginjilan di seluruh komunitas mereka sambil merayakan pekerjaan ka-um awam.

Acara dan aktivitas yang telah dijad-walkan seperti perayaan rohani, dewan-dewan, perkumpulan, baptisan, upaya penginjilan, dan acara yang memberi

Sudah hampir 1 juta anggota awam dilatih selama inisiatif yang dilaksanakan oleh gereja di Inter-Amerika sebagai Vi-sion One Mission. Insiatif itu berusaha melatih 1 juta murid pada salah satu dari lima bidang berikut: berkhotbah, pelajar-an Alkitab, bersaksi, memimpin kelom-pok kecil, dan pionir Misi Global.

Lebih dari 8.000 koneksi yang terdaf-tar menyaksikan Webcast itu, dan ratusan komentar masuk.

Inisiatif seluas divisi tersebut menyo-

L A P O R A N S E D U N I A

Oleh Libna Stevens, Divisi Inter-Amerika

Acara Online

Rencana Tahun Awam muncul pada pertemuan Honduras

PELUNCURAN TAHUN KAUM AWAM: Para pemimpin Advent di Inter-Amerika ber-partisipasi dalam peluncuran inisiatif gereja 2013 mengenai Tahun Kaum Awam se-lama siaran langsung Webcast yang diadakan di gereja Advent Comayaguela, Tegu-cigalpa, Honduras, pada tanggal 27 Oktober 2012. Acara online itu menghubungkan ribuan dewan gereja setempat di seluruh wilayah selama program dua jam.

Upaya JangkauanLuar

MeluncurkanInter Amerika 2013

6 Adventist World | 01 - 2013

Page 7: AW indonesian 2013-1001

roti Tahun Kaum Awam termasuk perte-muan-pertemuan kebangunan, satu hari berpuasa dan berdoa, rapat bagi para ke-tua gereja, penyebarluasan penginjilan di seluruh wilayah, perayaan Vision One Mission, upacara pembaptisan oleh para ketua gereja dan dampak komunitas me-lalui aktivitas kesehatan.

Ana Aceituno Ortiz dari gereja Ad-vent Tepeyac di Tegucigalpa, Honduras, merupakan salah seorang dari 30 dewan gereja yang berkumpul pada acara lang-sung di gereja Advent Comayaguela. De-wan gerejanya memutuskan untuk mengadopsi inisiatif yang disajikan sela-ma program.

Sebagai direktur pelayanan anak-anak di gerejanya, Ortiz senang mende-ngar tentang aktivitas khusus, terutama yang berhubungan dengan masyarakat.

“Program ini merupakan inspirasi bagus karena menunjukkan bagaimana semua pelayanan bekerja bersama-sama untuk mendapatkan dampak yang lebih besar,” kata Ortiz. “Kita harus terus be-kerja bagi Kristus dan menceritakan ke-pada mereka yang masih belum menge-

nal Yesus.”Ortiz sudah mengatur aktivitas de-

ngan 65 anak di gerejanya dalam festival musik, laskar kesehatan, dan aktivitas-aktivitas di rumah yatim piatu dan panti-panti di komunitasnya.” Tahun depan akan mengilhami kita untuk melakukan lebih banyak dan menjangkau lebih ba-nyak,” tambah Ortiz.

Bagi Ricardo Barrantes, seorang ke-tua gereja dan direktur penatalayanan di gereja Advent Kennedy beranggotakan 250 orang di Tegucigalpa, menonton dan mendengarkan berita-berita tentang de-lapan peristiwa penting yang dijadwalkan pada tahun 2013 itu menyenangkan. “Ini adalah rencana-rencana dan aktivitas yang bagus, yang artinya kita harus be-kerja lebih keras dan lebih sigap untuk terus melayani Allah dan mempersiapkan orang lain untuk bertemu Yesus, “ kata Barrantes.

Mempersiapkan dan melatih orang lain selama ini telah dilaksanakan di Chi-apas Mexican Union dan di seluruh Inter-Amerika.

Ignacio Navarro, ketua gereja di Chi-

apas, Mexico, berdiri di samping sesama pengurus wilayah gereja Inter-Amerika dalam komitmen bersama yang direnca-nakan untuk Tahun Kaum Awam.

Sejauh ini hampir 67.000 orang awam telah dilatih untuk bersaksi di ba-gian selatan Mexico, kata Navarro. “Pro-gram online ini membantu terjadinya usa ha-usaha yang diperbarui untuk ka-um awam di wilayah kita,” ia menambah-kan. Gereja itu berencana mengadakan upacara baptisan massal di sebuah stadi-on dengan kapasitas 35.000 kursi pada bulan Februari sebagai hasil dari pekerja-an kaum awam.

Hal ini tentang menggerakkan kaum awam untuk bersaksi, berkhotbah, mem-bagi-bagikan literatur, dan melakukan le-bih banyak aktivitas untuk menjangkau jiwa-jiwa yang tersesat selama Tahun Ka-um Awam yang istimewa, kata Edgar Re-dondo, ketua gereja di Kolombia Utara, yang menambahkan bahwa lebih dari 50.000 anggota awam yang bersemangat telah dilatih untuk mendapatkan dam-pak yang lebih besar.

“Inisiatif ini hanya akan memperkaya gereja, membantu anggota gereja indivi-du untuk menemukan karunia dan ta-lenta mereka, dan fokus untuk membagi-kan cinta dan kasih karunia Allah,” kata Redondo.

Anggota gereja di Kolombia Utara se-lama ini telah mengadakan penyebaran 200.000 salinan The Great Controversy kepada para pejabat, pegawai pemerin-tahan, dan seluruh komunitas, menurut Redondo.

Di tempat lain di Inter-Amerika, ge-reja bersiap mengalami Tahun Kaum Awam bersejarah dan merayakan keme-nangan yang dicapai, kata para pemim-pin.

“Tanpa kaum awam, gereja tidak ada. Jadi kami yakin bahwa Allah akan terus memberkati,” kata Leito.

Untuk informasi lebih lanjut tentang inisiatif tersebut, dan sumber bagi inisia-tif Tahun Kaum Awam 2013, kunjungi 2013.interamerica.org. n

L A P O R A N S E D U N I A

Oleh Libna Stevens, Divisi Inter-Amerika

P h o t o s c o u r t e s y o f l i b N A s t e v e N s / i A D

PEMIMPIN BERBICARA: Israel Leito, Ketua Divisi Inter-Amerika, berbicara kepada para pemimpin gereja dan para penonton online pada inisiatif tahun 2013 adalah Tahun Kaum Awam.

MENJANGKAU ANAK-ANAK: Di-rektur pelayanan anak-anak bagi gereja di Inter-Amerika, Dinorah Ri-vera (ketiga dari kiri) menyampai-kan aktivitas-aktivitas yang diren-canakan bagi anak-anak selama ta-hun mendatang pada program itu. Benjamin Carballo (tengah), direk-tur pelayanan pemuda, dan Cecilia Iglesias (kanan), direktur pelayanan wanita, menanti giliran mereka un-tuk berbagi selama acara online itu.

01 - 2013 | Adventist World 7

Page 8: AW indonesian 2013-1001

Ayat Kitab Suci kita—Matius 14—menghadirkan satu pekabaran kuat dan praktis yang ditempat-

kan pada latar belakang pengalaman me-narik dalam kehidupan Kristus, murid-murid-Nya, dan gereja-Nya. Ayat ini juga

mengandung penerapan kuat bagi kita sekarang ini.

Yesus baru saja mendengar kabar ten-tang pemenggalan kepala dari sepupu-Nya dan pendahulu dalam pelayanan, Yohanes Pembaptis, dan memerlukan waktu sendirian. Matius 14:13 mencatat: “Menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia de-ngan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.”

Bahkan di tengah kesedihan pribadi-Nya terhadap kematian Yohanes, hati Ye-sus tertuju kepada mereka yang membu-tuhkan. Misi-Nya senantiasa ada di hada-pan-Nya, bahkan selama masa-masa pa-ling sulit, begitu pula seharusnya dengan kita. Menangis dan bekerja bersama Ye-sus bagi orang-orang di kota haruslah menjadi hasrat kita.

Tuhan KendalikanBagian 1

Ragu:Jangan

P A N O R A M A S E D U N I A

Artikel berikut ini diadaptasi dari sebuah khotbah yang diberikan selama Dewan Tahunan pada hari Sabat tanggal 13 Oktober 2012, dan yang disampaikan adalah pe-kabaran pertama. Artikel kedua dalam Adventist World bulan Februari 2013 akan menyelesaikan pekabaran tersebut. Gaya bicara secara lisan dipertahankan—Editor.

Oleh Ted N. C. Wilson

Mari kita lihat pada dua beban pen-ting Yesus, yang dalam Matius 14. Hal itu amat berkaitan dengan pengalaman kita sebagai gereja umat sisa-Nya yang disiap-kan bagi proklamasi seruan nyaring:

Beban 1: Kebutuhan kita untuk sepe-nuhnya mengerti tentang pekerjaan mi-

sio naris medis dan reformasi kesehatan sebagai satu bagian integral dari Misi ke kota-kota.

Beban 2: Kebutuhan besar kita terha-dap persatuan yang tidak mementingkan diri di dalam Kristus sementara kita me-ngabarkan pekabaran malaikat ketiga.

Metode Kristus akan Memberikan Kesuksesan

Yesus tadinya menginginkan satu tempat tenang dari tuntutan terus mene-rus mereka yang mencari-cari kehadiran-Nya dan kebenaran yang Ia sampaikan. Sementara kita berusaha melayani orang lain sebagaimana yang Yesus lakukan, adalah penting agar kita mengambil wak-tu untuk membiarkan Roh Kudus mem-perbaiki dan meremajakan jiwa kita sen-diri bagi pelayanan kepada orang lain.

Akan tetapi, ketika Yesus mencari tempat tenang, orang-orang kehilangan

Dia dan bertanya ke mana Dia. Beberapa orang memperhatikan arah mana Yesus pergi dan mengikuti Dia di darat dan di laut. Ribuan orang berkumpul dari kota-kota untuk melihat Dia. Dalam buku The Ministry of Healing kita diberitahu ten-tang metode Kristus dalam menjangkau orang ini: “Metode Kristus sajalah yang akan memberikan kesuksesan sejati da-lam menjangkau orang. Juruselamat ber-gaul di tengah orang-orang sebagai orang yang menginginkan kebaikan mereka. Ia memperlihatkan simpati-Nya bagi mere-ka, melayani kebutuhan mereka, dan me-menangkan keyakinan mereka. Kemudi-an Ia mengajak mereka, ‘Ikutlah Aku.’ Ada kebutuhan untuk datang dekat ke-pada orang dengan upaya pribadi. Jika lebih sedikit waktu diberikan untuk ber-khotbah, dan lebih banyak waktu digu-nakan dalam pelayanan pribadi, maka hasil yang lebih besar akan terlihat” (hlm. 143).

Bagaimanakah Kristus memperlihat-kan pelayanan kesehatan yang meliputi banyak hal ini? Ellen White berkata bah-wa “Dia terganggu, dan waktu istirahat-Nya direnggut, tetapi Dia tetap sabar. Ia melihat keperluan yang lebih besar yang menuntut perhatian-Nya saat Ia menyak-sikan orang datang dan terus datang” (The Desire of Ages, hlm. 364).

Betapa simpati dan pedulinya kita bi-la mau memberikan waktu pribadi kita untuk melayani kebutuhan orang lain dengan penuh kasih? Pelayanan Kristus harus menjadi pelayanan kita.

Satu Pelayanan Kesehatan yang Meliputi Banyak Hal

Saya mendapat kehormatan mengun-jungi Israel untuk pertama kalinya pada bulan Juni yang lalu mengikuti Kongres Alkitab Internasional Ketiga yang diatur oleh Bible Institute Research kita (lihat “International Bible Conference Opens in Israel,” tersedia online di www.adventist-world.org/article/1264/resources/english/issue-2012-1006/ibc-1). Selama sebagian dari kongres, kami tinggal di Laut Gali-lea, tidak jauh dari kemungkinan terjadi-nya peristiwa dalam Matius 14. Senang sekali membayangkan suasana di sisi per-bukitan itu sementara Yesus memenuhi kebutuhan orang-orang. Hati-Nya rindu

8 Adventist World | 01 - 2013

Page 9: AW indonesian 2013-1001

P h o t o b y s A N D r A b l A c k M e r

membantu orang banyak menemukan kesembuhan rohani dan fisik yang mere-ka perlukan. Ia memaparkan di hadapan mereka pelayanan kesehatan yang luas di mana kita semua dipanggil untuk ikut serta, sebagaimana telah menjadi bagian integral pekabaran tiga malaikat.

Dalam 3 Yohanes 2 kita membaca: “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, se-moga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti ji-wamu baik-baik saja.” Sebagai orang Ad-vent kita mempercayai konsep melayani seutuhnya kepada mereka yang ada di se-keliling kita melalui banyak cara. Allah, Pencipta kita, menyatakan bahwa Ia ingin agar kita terbangunkan dan terbarui, dan dalam kesehatan seutuhnya—baik fisik, mental, sosial, maupun rohani.

Mengikuti Teladan KristusPenebus kita yang hebat ingin kita se-

jahtera, melalui hubungan kita dengan Dia dan pelayanan kita kepada orang la-in. Selagi berada di bumi, “Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan” (Mat. 9:35).

Pelayanan Yesus ini harus menjadi beban dari setiap orang Advent. Di setiap kota, orang Advent harus melayani ba-nyak orang, bukan hanya dari gereja se-tempat, tetapi juga dari berbagai pusat yang berpengaruh seperti klinik kesehat-an, restoran vegetaris, ruang baca, pusat penyuluhan, dan pusat layanan masyara-kat. Ceramah kesehatan, penginjilan lite-ratur, jangkauan luar kelompok kecil, pekerjaan misi dari pintu ke pintu, peng-injilan media yang inovatif, dan pekerja-an sosial yang mengikuti metode Kristus akan efektif. Belajar Alkitab sendiri atau berkelompok, penginjilan umum, pela-yanan kesehatan yang luas, dan banyak inisiatif jangkauan luar kreatif lain yang masih bisa dikembangkan melalui tun-tunan Roh Kudus, harus menjadi tanda dari pekerjaan kita di kota-kota.

Pekerjaan ini akan membutuhkan ke-terlibatan anggota awam, serta pelayanan denominasi yang sudah terbentuk, ter-masuk Adventist Community Service,

ADRA, Adventist World Radio, Hope Channel, Adventist Book Center, dan ba-nyak lainnya.

Bekerja Dengan Cara BersatuDalam pekerjaan penting meme-

nangkan jiwa-jiwa di kota-kota besar, Al-lah sedang memanggil kita untuk menye-garkan kembali penggunaan pelayanan kesehatan yang komprehensif yang seim-bang dan mempersatukan upaya organi-sasi denominasi kita dengan pelayanan-pelayanan pendukung. Dalam nasihat yang masih berlaku sekarang ini, Ellen White menulis: “Setiap pelayan injil ha-rus disiapkan untuk melakukan pekerja-an misionaris medis. Pekerjaan misiona-ris medis harus erat bertalian dengan pe-layanan Injil sebagaimana tangan bersatu dengan tubuh... di kota-kota besar kita, pekerjaan misionaris medis harus ber-gandengan tangan dengan pelayanan In-jil. Itu akan membuka pintu-pintu untuk masuknya kebenaran” (Manuscript 117, 1901).

Ellen White menasihatkan kita untuk mendirikan berbagai pusat di pinggiran kota atau lembaga kecil di pedesaan tepat di luar kota di mana para pekerja kota dapat tinggal atau berkunjung untuk di-segarkan, di mana pusat pola hidup sehat yang sederhana bisa merawat para tamu yang ingin belajar satu pendekatan baru kepada kehidupan, dan satu tempat di mana orang muda dapat dilatih untuk penginjilan kota.

Kita memerlukan perencanaan strate-gis yang diilhami Roh Kudus, oleh para pengurus, pendeta, dan profesional kese-hatan untuk setiap kota di seluruh dunia yang akan menghasilkan semacam “sa-rang lebah” penginjilan luas, kesehatan, dan aktivitas komunitas yang Ellen White gambarkan terjadi di San Fransisco pada tahun 1906 (lihat “Bzzing About Beehive,” tersedia online di www.adventistreview.org/issue.php?issue=2011-1511&page= 18).

Menjangkau Banyak Orang di Kota-kota Besar

Ini adalah jenis pekerjaan yang harus dilakukan di New York sementara kita merencanakan jangkauan luar raksasa

pada tahun 2013. Para pemimpin dan penginjil dari General Conference dan di seluruh dunia, bersama dengan para pendeta setempat, profesional kesehatan, dan anggota-anggota awam, akan ber-partisipasi pada sekitar 350 pertemuan penginjilan di daerah metropolitan New York, New Jersey, dan Connecticut. Istri saya, Nancy, bersama saya akan meng-adakan salah satu pertemuan penginjilan itu selama tiga minggu di tempat di ma-na saya memulai pelayanan—di gereja Advent Manhattan di West 11th Street di

Greenwich Village.Semua ini akan didahului dan diikuti

oleh jangkauan luar komunitas dan pela-yanan kesehatan yang luas untuk men-jangkau New York dan banyak kota besar lain di dunia. Doakan jangkauan luar ini agar dengan kuasa Roh Kudus, pelayanan ini akan menjangkau sekitar 650 kota ter-besar di dunia pada tahun 2015.

Saya memohon kepada masing-ma-sing Anda, terutama kaum muda, untuk belajar, berencana, berdoa, dan terlibat dalam rencana besar Allah bagi penginjil-an kota yang luas. Ia sedang memanggil kalian untuk menjadi bagian dari tim campuran, para pendeta, profesional ke-sehatan, para pekerja gereja, dan anggota gereja untuk memperlihatkan belas kasih kepada mereka yang letih, terlantar, dan terluka dalam tubuh dan roh, dan mem-bawa mereka ke dalam hubungan dengan Kristus.

01 - 2013 | Adventist World 9

Page 10: AW indonesian 2013-1001

Belas Kasih yang NyataPelayanan kesehatan yang luas yakni

memenuhi kebutuhan orang-orang da-lam cara praktis yang memperlihatkan kasih Yesus kepada mereka, entah itu membagikan selembar roti utuh kepada seorang tetangga atau memperlakukan seorang pasien dengan kebaikan seperti Kristus pada salah satu lembaga kesehat-an kita yang maju teknologinya.

“Pekerjaan misionaris medis diperke-nalkan sebagai jalan masuk kebenaran,” tulis Ellen White. “Oleh pekerjaan inilah hati dijangkau, dan mereka yang pernah berprasangka dilembutkan dan ditakluk-kan” (Letter 110, 1902).

Kita bisa memperlihatkan kasih dan belas kasihan Kristus dengan mengubah gereja setempat menjadi pusat kehidupan dan kesehatan. Sumber materi yang di-produksi oleh departemen pelayanan ke-sehatan dan kesatuan kesehatan lain da-pat digunakan untuk kesaksian Kristen yang praktis—menyampaikan manfaat kebiasaan sehat, strategi pencegahan, dan prosedur kesehatan di rumah yang mu-rah. “Setiap gereja adalah pusat kesehat-an masyarakat” merupakan salah satu pendekatan layanan kesehatan pencegah-an yang paling efektif sementara kita “menceritakan kepada dunia” tentang rencana lengkap Allah memulihkan kese-luruhan diri.

Seruan NyaringPelayanan kesehatan yang luas harus

memainkan peran penting dalam seruan nyaring. Sambil menekankan pentingnya pekerjaan ini kita membaca: “Reformasi kesehatan amat berkaitan dengan peka-baran malaikat ketiga sebagaimana ta-ngan dengan tubuh; tetapi tangan tidak bisa menggantikan tubuh. Proklamasi pekabaran malaikat ketiga, perintah Al-lah dan kesaksian Yesus, adalah beban pe-kerjaan kita. Pekabarannya harus dinya-takan dengan seruan nyaring dan harus disampaikan ke seluruh dunia” (Counsels on Diet and Foods, hlm. 75).

Orang Advent merupakan satu-satu-nya yang menyatakan pekabaran malai-kat ketiga, dan mereka akan memprokla-masikan seruan nyaring. Perubahan-per-

ubahan harus terjadi dalam diri kita dan melalui kita untuk mencapai pekerjaan yang diarahkan dari surga ini. Seruan nyaring akan diberikan di tengah badai penganiayaan yang akan memberi efek pada kita semua.

Karena hubungan dekat antara refor-masi kesehatan dan pekabaran malaikat ketiga, maka ada tugas yang harus dila-kukan dalam kesehatan pribadi sebelum para pendeta dan kaum awam diberikan kuasa untuk menyatakan pekabaran ma-laikat ketiga sebagai seruan nyaring. “Umat Allah... memiliki pekerjaan yang harus dilakukan oleh mereka sendiri, dan tidak bisa membiarkan Allah melakukan-nya bagi mereka... itu adalah pekerjaan individual, seorang tidak bisa melaku-kannya untuk orang lain” (idem, hlm. 32).

Para pemimpin dan anggota gereja, apakah kita telah menjadi enggan menya-takan dengan teguh dan dengan tekad kuat menghidupkan pertalian yang jelas antara kebenaran alkitabiah dan kesejah-teraan fisik kita? Apakah kita benar-benar percaya bahwa Allah telah membe-rikan terang unik kepada orang Advent untuk mengenal gaya hidup sehat dan menyuruh kita untuk “menceritakan ke-pada dunia?”

Tentu saja, kita memerlukan hikmat, bukan fanatisme, dalam penyajian kita tentang pekabaran kesehatan. “Reformasi kesehatan, yang dengan bijak dilakukan, akan terbukti merupakan jalan masuk di mana kebenaran bisa diikuti dengan ke-suksesan nyata. Tetapi menyampaikan reformasi kesehatan dengan tidak bijak... menciptakan prasangka pada diri orang-orang yang tidak percaya... meninggal-kan kesan bahwa kita adalah para ekstri-mis” (Selected Messages, buku 3, hlm. 285). Mari kita dengan bijak memperluas pekerjaan perpaduan pelayanan fisik dan rohani—tanpa fanatisme.

Jawaban kepada Penipuan Iblis

Pelayanana kesehatan komprehen-sif—penyajian praktis prinsip-prinsip ke-sehatan Allah—adalah satu jawaban ke-pada pasca modern, gerakan Zaman Ba-

ru, ilmu kebatinan, dan filosofis kafir yang menjadi bagian dari penipuan akhir iblis. Jangan menjadi mangsa kepada “api aneh” dari keyakinan dan praktik mistik entah itu dalam kesehatan maupun da-lam kehidupan rohani. Tetap dekat de-ngan Alkitab, Roh Nubuat, dan hubung-an doa pribadi dengan surga agar Roh Kudus membantu Anda melihat kebe-naran dan menghindari kesalahan dan ekstremitas.

Allah memanggil kita untuk keba-ngunan dan reformasi baik secara rohani maupun fisik. Berpartisipasilah dalam “Revived by His Word” sementara kita membaca setidaknya satu pasal sehari da-lam Alkitab (lihat revivedbyhisword.org). Kita tidak boleh puas dengan hanya wa-risan kaya pelayanan kesehatan Advent, tetapi memperbarui komitmen kita ke-pada pendekatan inovatif praktik kese-hatan, promosi kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang luas.

Saya memohon kepada para pendeta kita dan para profesional kesehatan un-tuk bersatu di bawah kuasa Roh Kudus. Saya berterima kasih kepada Allah atas hal-hal indah yang sedang terjadi di ba-nyak gereja kita, lembaga layanan kese-hatan, sekolah, dan pelayanan pendu-kung. Saya memohon kepada seminari dan perguruan tinggi kita untuk memi-liki mata pelajaran kesehatan pada jurus-an teologi dan semua mahasiswa. Mari kita menyadari kuasa dari pendekatan yang bersatu padu karena Kristuslah sumber segala kehidupan dan kesehatan.

“Sekarang ini dunia memerlukan apa yang diperlukan seribu sembilan ratus ta-hun yang lalu—wahyu Kristus. Satu pe-kerjaan besar reformasi dituntut, dan ha-nya melalui kasih karunia Kristus, peker-jaan pemulihan, fisik, mental,dan rohani, dapat dicapai” (The Ministry of Healing, hlm. 143).

W O R L D V I S T A

Ted N. C. Wilson adalah Ketua GMAHK General Conference dengan kantor di Silver Spring, Maryland, AS.

10 Adventist World | 01 - 2013

Page 11: AW indonesian 2013-1001

Saya seorang peneliti dan fokus pada vi-tamin B

12. Dalam kolom Kesehatan Sedu-

nia terbitan bulan Agustus 2012 Adventist World, Anda mengatakan bahwa lacto-ovo vegetarian bisa lebih baik daripada mereka yang makan diet total berbasis tanaman. Baru-baru ini saya meneliti li-teratur, dan penemuan saya adalah bah-wa semua jenis vegetaris kemungkinan besar kekurangan vitamin B

12. Maukah

Anda memberi komentar?

Kami telah menghubungi para peneliti yang mempelajari seki-tar 95.000 orang Advent di Amerika Utara, termasuk ke-

lompok diet total berbasis tanaman, lac-to-ovo vegetarian (masih makan telur dan susu), omnivora (makan daging dan tumbuhan), dan kelompok-kelompok di tengahnya (Adventist Health Study II). Anda benar mengatakan bahwa vitamin B

12 merupakan masalah bagi semua me-

reka yang vegetaris—dan mungkin terle-bih lagi bagi mereka yang tinggal di mana banyak dari makanannya tidak diperkaya B

12.Vitamin B

12 adalah vitamin larut air

yang penting dalam memudahkan fungsi asam folat. Juga diperlukan untuk pem-bentukan darah dan fungsi jaringan sa-raf. Itu ditemukan secara alamiah hanya pada makanan bersumber dari hewani, dan sebagai akibatnya, kecukupannya amat penting bagi semua vegetaris. Geja-la-gejala kekurangannya lambat terlihat.

Kelompok orang Advent dalam Ad-ventist Health Study pada awalnya tidak memperlihatkan angka kekurangan vita-min B

12 yang menonjol, barangkali kare-

na sudah sadar dalam menggunakan ma-kanan yang sudah diperkaya vitamin B

12

atau suplemen B12

tertentu. Penemuan-penemuan yang dilaporkan kepada kami tentang vitamin B

12 dalam Adventist

Health Study merupakan pendahuluan dan tidak boleh ditafsirkan sebagai hal yang pasti. Harus tetap ada kewaspadaan di tengah kaum vegetaris dan bahkan be-berapa orang yang kadang-kadang ma-kan daging.

Ada satu kondisi yang disebut anemia pernicious, di mana seorang individu ke-kurangan apa yang disebut “faktor in-trinsik.” Ini menuntun kepada gangguan penyerapan vitamin B

12. Orang-orang

dengan anemia pernicious biasanya me-merlukan suntikan vitamin B

12 sebanyak

1.000 mikrogram sebulan, atau sebutir tablet setiap harinya yang larut dalam mulut.

Satu artikel baru-baru ini dalam Ca-nadian Medical Association Journal mela-porkan tentang kekurangan vitamin B

12

pada dua bayi. Bayi-bayi ini diberi ASI; yang satu anak dari seorang ibu vegan, dan yang lain dari seorang ibu yang mengidap anemia pernicious. Bila ibu itu sendiri memiliki kadar B

12 yang rendah,

air susunya akan mengandung kekurang-an B

12 juga. Bayi-bayi ini menjadi ane-

mia, dan menderita kegagalan perkem-bangan saraf. Mereka memperlihatkan gejala-gejala kelesuan, kekuatan otot yang rendah, apati, dan kelemahan secara umum. Penyelidikan gambar memperli-hatkan pengecilan otak. Entah mereka akan pulih seutuhnya tetap tak bisa dili-hat. Tampaknya ini mengindikasikan bahwa semua vegetaris—barangkali se-mua orang—perlu waspada terhadap ke-butuhan vitamin B

12.

Salah satu kekhawatiran utama kita adalah penggunaan minuman kedelai “buatan sendiri” atau yang tidak diperka-ya sebagai pengganti susu sapi. Produk-produk ini tidak mengandung penam-bahan vitamin B

12 yang diperlukan. Pen-

ting memeriksa kandungan gizi dari se-mua pengganti produk hewani untuk memastikan makanan tersebut ditam-bahkan vitamin B

12. Jika tidak, kami me-

rekomendasikan agar vegetaris seperti itu mengkonsumsi suplemen vitamin B12 .

Kami terutama menganjurkan seba-iknya ibu-ibu vegan yang sedang menyu-sui mengkonsumsi suplemen vitamin B

12

dan terhadap bayi-bayi mereka dilakukan pemeriksaan teliti atas kekurangannya. Kerusakan otak atau saraf akibat keku-rangan vitamin B

12 seringkali tak dapat

diperbaiki. Asupan minimum yang dire-komendasikan 2,5 mikrogram sehari ha-rus dipandang seperti: tingkat minimal.

Artikel The Canadian Medical Associ-ation Journal (merujuk kepada beberapa penelitian) melaporkan satu dari 20 wa-nita usia memiliki anak di Kanada memi-liki kadar vitamin B

12 yang tidak mema-

dai . The Canadian Health Measures Sur-vey mendapati sekitar 5 persen wanita berusia 20 sampai 45 tahun kekurangan, dan 20 persen memiliki simpanan tipis.

Pada skala global, kekurangan vita-min B

12 secara nyata berisiko lebih besar

di sub-benua India dan di Mexico, Ame-rika Tengah, dan wilayah-wilayah terten-tu Afrika.

Memang ada manfaat kesehatan yang nyata dari diet vegetaris. Sejauh ini, bu-kan Adventist Health Study ataupun pe-nelitian ilmiah sah lainnya memperbo-lehkan pemilihan satu atau jenis diet ve-getaris lain sebagai yang nyata lebih ung-gul dari yang lain, tetapi jelas bahwa se-mua vegetarian harus waspada dengan pemenuhan vitamin B

12. n

1 Nadia Ronmeliotis, David Dix, dan Alisa Lipson, di Canadian Medical Association Journal 184, no. 14 (2 Okt. 2012).2 Idem.

K E S E H A T A N S E D U N I A

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, Direk-tur Departemen Kesehatan General Conference.

Peter N. Landless, seorang ahli cardiologi nuklir, adalah Asociate Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

DirevisiVitamin B12

Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless

01 - 2013 | Adventist World 11

Page 12: AW indonesian 2013-1001

R E N U N G A N

Bila orang memikirkan tentang Kejadian 3, mereka secara khas berpikir, Oh, ya, itu pasal dima-na Allah mengusir Adam dan

Hawa keluar dari firdaus. Tak diragukan itu memang benar. Pasal itu mencerita-kan kisah menyedihkan tentang umat manusia yang jatuh ke dalam dosa dan harus meninggalkan Firdaus. Tetapi jika kita melihat lebih dekat, kita sebenarnya akan melihat satu wahyu mengejutkan tentang karakter Allah dan Injil.

Mengenal AllahKita dapat membangun satu hubung-

an hanya dengan seseorang yang kita benar-benar kenal. Jika kita memiliki gambaran keliru tentang seseorang, itu akan secara negatif mempengaruhi hu-bungan kita dengan orang tersebut. Hal yang sama berlaku dalam hubungan kita dengan Allah. Agar memiliki hubungan mengasihi dengan Dia, maka kita harus benar-benar paham karakter-Nya. Itulah sebabnya Yesus berkata: “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka me-ngenal Engkau” (Yoh. 17:3).

Ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa, mereka mengenal Allah muka de-ngan muka. Mereka mengasihi Dia. Me-reka mendapati kebahagiaan terbesar da-lam menghabiskan waktu bersama de-ngan Allah. Tetapi ketika Setan menipu Hawa, ia menanamkan satu gambaran yang salah tentang Allah dalam pikiran-nya. Ia menuntun Hawa untuk memper-cayai bahwa Allah itu mementingkan diri dan tidak adil dan tidak mengutamakan kepentingan mereka (bandingkan Kej. 3:1-5). Dengan demikian hubungan de-ngan Allah telah amat dirusak, dan mere-ka bersembunyi dari hadirat-Nya. Ini penting dipahami: Dosa tidak mulai de-ngan satu perbuatan. Tetapi mulai de-ngan menerima satu gambaran yang sa-lah tentang karakter Allah! Perbuatan mengambil buah terlarang itu hanyalah akibat dari konsep keliru ini tentang Al-lah.

Konsep Keliru Tentang AllahIni bukanlah sekadar cerita kuno. Hal

yang sama berlaku sekarang ini! Berapa banyak orang, bahkan dalam gereja, me-miliki gambaran yang salah tentang Al-lah? “Allah mengasihi saya bila saya cu-kup baik!” “Allah tidak akan mengampu-ni saya; saya sudah terlalu jauh menyim-

keras—yang adalah hakim kejam, seo-rang yang menuntut. Ia menggambarkan Pencipta sebagai yang mengamati dengan mata tajam untuk melihat kesalahan dan kekeliruan manusia, agar Ia dapat menja-tuhkan hukuman ke atas mereka. Untuk menghilangkan bayangan gelap inilah, dengan menyatakan kepada dunia kasih kekal dari Allah, maka Yesus datang un-tuk hidup di tengah manusia.”

Karakter Allah dalam Kejadian Pasal 3

Wahyu tentang Allah melalui Yesus Kristus ini tidak dimulai ketika Yesus hi-dup di bumi. Akan tetapi, mulai dalam Kejadian 3. Segera setelah ada dosa, Allah menyatakan diri-Nya Sendiri sebagai Ju-ruselamat manusia. Saat itu juga dan di sana!

Bagaimanakah Allah merespons sete-lah Adam dan Hawa berdosa? Ia bahkan tidak mencoba menemukan argumen untuk membuktikan bahwa Iblis itu sa-lah. Akan tetapi, Ia memperlihatkan bah-wa Ia sama sekali berbeda dari apa yang disebut Setan. Mari kita lihat lebih dekat tentang bagaimana Allah mencapai itu!

pang.” “Allah begitu mengasihi saya se-hingga Ia akan menyelamatkan saya apa pun yang saya perbuat.” Konsep-konsep salah tentang Allah melimpah dalam ba-nyak bentuk dan warna, yang pada akhir-nya menuntun orang-orang jauh dari Al-lah. Itu tragis! Ketika kita memiliki gam-baran yang salah tentang Allah, kita tidak bisa memiliki hubungan yang benar de-ngan Dia, karena kita percaya kepada al-lah yang tidak ada! Itulah alasannya me-ngapa iblis begitu semangat menyebar-kan kebohongan tentang karakter Allah! Itu juga alasan mengapa Allah mengge-rakkan langit dan bumi untuk memperli-hatkan kepada kita bagaimana Dia itu se-benarnya! Ia memiliki banyak cara untuk membantu kita mengerti bahwa Dia itu kasih dan adil. Tetapi wahyu terbaik dari Allah kita temukan di dalam Yesus Kris-tus. “Meskipun semua bukti ini telah di-berikan, musuh kebajikan membutakan pikiran manusia, agar mereka melihat Allah dengan rasa takut; mereka meng-anggap Dia sebagai yang kejam dan tak mengampuni. Setan menuntun manusia membayangkan Allah sebagai makhluk yang sifat utamanya adalah keadilan yang

Oleh Michael Doernbrack

Injil berdasarkan Kejadian 3

Menemukan

Sudut GelapTerang Dalam

12 Adventist World | 01 - 2013

Page 13: AW indonesian 2013-1001

1. Setelah Kejatuhan, Allah bisa saja mengirimkan para malaikat untuk me-nawan Adam dan Hawa dan menggiring mereka ke ruang pengadilan surga. Teta-pi Ia tidak melakukan itu. Akan tetapi Al-lah memilih untuk meninggalkan surga dan turun ke tempat di mana dosa terjadi, menemui umat manusia di mana mereka berada. Bertahun-tahun kemudian Allah melakukan hal yang sama ketika Ia me-ninggalkan surga dan menjadi seorang manusia untuk menyelamatkan kita.

2. Ketika Adam dan Hawa menyem-bunyikan diri dari hadirat Allah, Ia men-cari mereka dan bertanya. Ia datang kepa-da Adam dan bertanya:”Di manakah engkau?” “Siapakah yang memberitahu-kan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” (ayat 9, 11). Ketika Adam menyalahkan Hawa, akibatnya Allah bertanya: “Apakah yang telah kau perbuat ini?” (ayat 13). Hawa menyalahkan ular, dengan demikian te-lah menyalahkan Allah, lagipula, siapa yang telah menciptakan ular?

Pikirkan ini baik-baik! Mengapa Al-lah bertanya-tanya! Bukankah Ia menge-

pang terlalu jauh. Allah tidak datang se-bagai Juruselamat tetapi sebagai Hakim.

3. Allah juga memperlihatkan keadi-lan-Nya dan kebencian-Nya terhadap do-sa. Adam dan Hawa harus meninggalkan firdaus dan mengalami akibat dosa mere-ka. Tetapi Allah tidak mengusir mereka keluar dari firdaus tanpa harapan. Dalam kalimat yang diberikan kepada Setan, Al-lah menempatkan satu janji tentang da-tangnya Juruselamat yang akan meng-hancurkan Setan dan menyelamatkan umat manusia.

4. Allah menyatakan diri-Nya Sendiri sebagai Allah yang peduli. Ia melihat umat manusia dengan pakaian daun yang menyedihkan dan mengetahui bah-wa mereka tidak akan bisa menghadapi dunia yang akan mereka masuki. Jadi Ia membuatkan mereka jubah dari kulit untuk menyelubungi tubuh mereka. Da-rah yang tak berdosa tercurah. Allah Sen-dirilah yang menyediakan korban ini. Al-lah Sendirilah yang membuat pakaian itu. Allah yang mengenakan mereka pa-kaian. Penting mencatat bahwa sampai pada titik itu tidak ada satu tanda perto-batan pada pihak Adam dan Hawa. Pa-kaian itu bukanlah reaksi Allah atas per-tobatan mereka. Itu merupakan pembe-rian kasih karunia! Sungguh satu gam-baran yang indah tentang keselamatan yang Ia berikan kepada kita sebagai satu hadiah, melalui kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.

Kejadian pasal 3 bukan hanya satu pasal yang memperlihatkan bagaimana Allah mengusir Adam dan Hawa keluar dari firdaus. Itu adalah satu pasal yang membuat satu gambaran indah tentang karakter Allah dan pada akhirnya menya-takan injil. Lain kali Anda membaca pa-sal ini, ingatlah bahwa kasih karunia Al-lah yang menyelamatkan lebih besar da-ripada dosa!

1 Ellen G. White, Steps to Christ (Mountain View Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1956), hlm. 10, 11.

Michael Doernbrack adalah pendeta dari Ge-reja Masehi Advent Hari Ketujuh Isny di Jerman. Ia juga adalah pendiri

dan direktur dari Josiah Mission School di Isny yang melatih orang muda Advent, yang bersedia memberikan sembilan bulan kehidupan mereka, untuk menja-di murid-murid yang menyampaikan Injil secara efektif.

Dosatidak mulai dengan

satu perbuatan.

tahui segala sesuatunya? Tentu saja. Keti-ka Allah mengajukan pertanyaan dalam Alkitab, tidak pernah disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pada pihak-Nya.

Sewaktu Elia melarikan diri dari Ize-bel, Allah bertanya kepadanya dua kali: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” (ayat 9, 13). Ketika orang-orang membawa Bartimeus yang buta kepada Yesus, Ia bertanya: “Apa yang kaukehendaki supa-ya Aku perbuat bagimu?” (Mar. 10:51). Sebelum Yesus menyembuhkan orang di kolam Betesda, Ia bertanya kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” (Yoh. 5:6).

Ketika Allah mengajukan pertanyaan-pertanyaan, itu karena Ia menginginkan orang-orang melihat kebutuhan mereka terhadap Dia. Ia ingin menuntun mereka kepada pertobatan dan keselamatan. Ini penting: Allah yang mengajukan perta-nyaan-pertanyaan adalah Allah yang in-gin menyelamatkan. Ketika Allah datang ke taman setelah Kejatuhan, Ia datang se-bagai Juruselamat yang berbelas kasih yang sangat ingin menyelamatkan Adam dan Hawa. Sewaktu Allah datang kepada Setan, Ia tidak mengajukan pertanyaan. Mengapa? Karena Iblis telah menyim-

01 - 2013 | Adventist World 13

Page 14: AW indonesian 2013-1001

K E P E R C A Y A A N D A S A R

Beberapa waktu yang lalu saya melihat sebuah karikatur tentang seorang pria turun dari sebuah gunung, dengan dua loh batu di tangannya. Ia tampak lelah dan kusam

dan diperkenalkan sebagai Musa modern. Melihat dirinya sen-diri dikelilingi dan terdesak oleh personil media yang sangat in-gin tahu, ia memulai pernyataannya dengan kata-kata berikut: “Karena sifat sensitif dari masalah ini, sumber saya berharap agar namanya tetap tak diketahui.”

Bagaimanakah kita berpikir tentang hukum Allah dan Se-puluh Perintah sekarang ini? Apakah ini memang permasalah-an (doktrin) yang “sensitif” yang lebih suka kita sampaikan de-ngan diam-diam?

Sang PenulisBerbeda dengan karikatur Musa ini, Musa yang sesungguh-

nya di masa lalu, memulai pekabarannya dengan segera menye-butkan sumber yang sebenarnya: “Lalu Allah mengucapkan se-gala firman ini: ‘Akulah Tuhan Allahmu’” (Kel. 20:1, 2). Allah secara jelas membedakan diri-Nya Sendiri (dari allah yang lain) sebagai penulis dari Sepuluh Hukum. Agak mudah mengatakan bahwa “Sepuluh Hukum tidak lagi mengikat.” Tetapi berapa banyak orang Kristen bisa berkata, “Sepuluh Hukum yang diil-hami Ilahi tidak lagi mengikat?” Sumber ayat itu menceritakan kepada kita sesuatu tentang isi dari ayat itu dan amat dekat ber-kaitan dengan otoritasnya. Bila kita mengabaikan sumber ter-tinggi dari hukum itu, maka kita secara gegabah menyangkal otoritas mereka (Kel. 31:18).

Poin UtamaKeselamatan berpusat di dalam Kristus saja. Jika tidak ada

orang berdosa, maka sama sekali tidak diperlukan seorang Ju-ruselamat. Tetapi rencana keselamatan dibuat karena umat ma-nusia melanggar perintah Allah. Konsekuensinya, kita menjadi

para pendosa dan memerlukan seorang Juruselamat. Keallahan membuat satu rencana—dan nama-Nya adalah Yesus. Kasih ka-runia-Nya yang menyelamatkan adalah satu-satunya pengha-rapan kita, dan itu untuk mengubahkan kita. Alkitab mem-perjelasnya: “Karena itu setiap orang yang tetap berada di da-lam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbu-at dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia” (1 Yoh. 3:6). Se-belumnya, dalam ayat 4, Yohanes sudah mendefinisikan dosa: “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah.”

Kita berdosa dengan melanggar hukum, yang berarti bahwa kita menghancurkan hubungan kita dengan Pemberi Hukum. Bahkan dari definisinya, pelanggaran hukum itu berarti tidak

PASAL 19Oleh Clifford Owusu-Gyamfi

Penurutan-Nya mengilhami kasih kita

menghormati atau menghargai hukum. Jika kita percaya bahwa Yesus telah menyelamatkan kita dari dosa, kita juga harus per-caya bahwa di dalam Dia ada kuasa untuk menuruti perintah Allah karena di dalam Dia tidak ada dosa (ayat 5). Penurutan ini tidak didasarkan pada legalisme, tetapi dibentuk oleh kasih karunia yang menghasilkan kasih di dalam diri kita (1 Yoh. 5:3).

Satu PengingatRoma 3:20 terbaca: “oleh Hukum Taurat orang mengenal

dosa”. Paulus lebih lanjut merinci ini dengan mengatakan: “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hu-kum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak ta-hu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: ‘Jangan mengingini!’” (Rm. 7:7). Ia melanjutkan: “Jika demiki-an, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian ba-giku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa” (ayat 13).

TerukirHatidalam Kita

14 Adventist World | 01 - 2013

Page 15: AW indonesian 2013-1001

Saat kita membuka Firman itu, Roh Allah meyakinkan kita tentang dosa dan menyatakan kepada kita tentang akibatnya yang mengerikan. Sebagai satu pengingat, hukum Allah mem-bawa kita fokus kepada Kristus. Menggerakkan kita untuk me-rindukan seorang Juruselamat. Karena itu kita bersyukur kepa-da Allah bahwa Ia menuliskan hukum itu pada loh batu hati ki-ta dan pikiran kita (Yer. 31:31-33; Ibr. 8:10).

Kesaksian tentang KasihSeorang ahli taurat pernah bertanya kepada Yesus tentang

hukum yang utama, dan inilah jawaban Yesus: “Jawab Yesus: ‘Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tu-han Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, de-ngan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini’” (Mrk. 12:29-31).

Tidak seorang pun mengisyaratkan bahwa ini adalah satu perintah baru dari Perjanjian Baru. Yesus mengutip secara lang-sung dari Pentateuch (Lima kitab Musa)—sesuatu yang sering dilakukan-Nya selagi mengajar (Ul. 6:4,5; Im. 19:18). Umat Al-lah mengetahui hukum kasih ini sejak semula—hanya saja me-reka telah mengabaikannya.

Saya bisa membayangkan si ahli Taurat mengangguk-ang-guk dengan senyuman, sambil berkata, “Tepat sekali Guru!” (Mrk. 12:32), sementara Yesus melanjutkan: “Engkau tidak jauh dari kerajaan Allah” (ayat 34).

Kita juga tidak jauh dari kerajaan Allah ketika kita mulai menyadari sifat sesungguhnya dari hukum Allah, dan lebih spe-sifik lagi, Sepuluh Hukum. Melalui hukum itulah kita bisa bela-jar bagaimana mengasihi Allah dan sesama kita manusia. Kita menyadari bahwa Allah haruslah menjadi yang pertama dan terutama. Kita memahami pentingnya penurutan dan rasa hor-mat antara anak dan orang tua. Kita menghargai kasih kudus antara suami dan istri. Hukum Allah, yang dituliskan dalam ha-ti dan pikiran kita, membantu kita menemukan akses kepada kolam tak terbatas dari kasih ilahi, di mana kita pada gilirannya, mampu bagikan kepada mereka yang ada di sekitar kita.

Salib dan HukumPada akhirnya penting agar kita menyadari bahwa salib

mendefisinikan kasih (Yoh. 3:16) sementara hukum menuntut kasih (Yoh. 14:15; 1 Yoh. 5:2). Kita menyimpan hukum itu (yang muncul berdampingan dengan kesaksian Yesus dalam Why. 12:17). Hanya pemahaman yang benar tentang salib dan hukum yang membuat seorang Kristen itu utuh. Kesaksian Ye-sus Kristus dan hukum Allah bergandengan dan merupakan tanda dari umat Allah di akhir zaman.

Allah telah memberikan kepada kita perintah-Nya untuk menuntun perilaku moral kita. Hukum itu adalah satu-satunya prinsip sah yang Allah sediakan untuk mengatur kehidupan ki-ta. Hukum itu dimaksudkan untuk menguasai pikiran dan kata

hati kita; dan bila hukum itu menguasai bangsa-bangsa kita maka itu merupakan satu berkat. Ya, kadang-kadang kita bisa tersandung, tetapi kasih karunia-Nya senantiasa cukup bagi ki-ta melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Kita menurut karena kita mengasihi. Itulah yang Ia jalani dalam kehidupan-Nya, dan itu sajalah yang Ia tuntut dari kita juga. n

Clifford Owusu-Gyamfi, berasal dari Ghana, adalah mahasiswa pascasarjana dalam bidang teologi di Universitas Lausanne, Switzerland.

HukumAllah

Prinsip-prinsip besar hukum Allah dicakup dalam Sepuluh Hukum dan diwujudkan dalam kehidupan Kristus. Hukum itu mengekspresikan kasih, kehendak, dan maksud-maksud Allah terhadap perilaku dan hubungan manusia dan mengikat semua orang pada setiap usia. Ajaran ini adalah dasar dari perjanjian Allah dengan umat-Nya dan merupakan standar dalam penghakiman Allah. Melalui pertolongan Roh Kudus, hukum menunjukkan dosa dan menyadarkan kebutuhan terhadap seorang Juruselamat. Keselamatan diperoleh dari kasih karunia bukan karena perbuatan, tetapi buah-buahnya adalah penurutan kepada hukum. Penurutan ini mengembangkan karakter Kristen dan menghasilkan satu pemahaman tentang kesejahteraan. Itu adalah satu bukti kasih kita kepada Tuhan dan kepedulian kita kepada sesama manusia. Penurutan dari iman memperlihatkan kuasa Kristus untuk mengubahkan hidup, dan oleh sebab itu memperkuat kesaksian Kristen. (Kel. 20:1-17; Mzm. 40:7, 8; Mat. 22:36-40; Ul. 28:1-14; Mat. 5:17-20; Ibr. 8:8-10; Yoh. 15:7-10; Ef. 2:8-10; 1 Yoh. 5:3; Rm. 8:3, 4; Mzm. 19:7-14).

01 - 2013 | Adventist World 15

Page 16: AW indonesian 2013-1001

C E R I TA S A M P U L

WajahADRA

Wadah pelayanan kemanusiaan gereja yang menyediakan

pengharapan dan penyembuhan.

Mobil van itu tersentak berhenti, dan seorang penum-pang berwajah asing dengan rambut abu-abu dan ka-ca mata bingkai hitam menengok keluar jendela un-

tuk melihat lebih jelas iring-iringan kendaraan yang berbaris di depan. Truk-truk, bus, mobil, dan pengangkut hewan berjejer sekitar enam mil (10 kilometer) di antara dia—bersama para pekerja Adventist Development and Relief (ADRA) yang menyer-tainya—dan sebuah jembatan yang baru hancur kena ledakan. Sebuah kapal penyeberang sederhana tampaknya merupakan satu-satunya jalan yang tersedia untuk menyeberangi sungai, dan karena diperlengkapi dengan kemampuan seadanya, hanya bisa membawa beberapa kendaraan sekali menyeberang, Robert L. Rawson, yang pada saat itu menjabat Bendahara General Conference dan Asisten Dewan Ketua ADRA, mendapati diri dalam antrean panjang.

Rawson sedang menuju Ibukota Bosnia, Sarajevo. Sekitar 18 bulan sebelumnya, dalam bulan Februari 1996, campur tangan militer NATO yang gencar akhirnya menyudahi serangan terus-menerus selama empat tahun dari Serbia ke kota itu, dan Raw-son sedang menuju ke sana untuk mengamati pekerjaan tindak lanjut dari para pegawai dan relawan ADRA di wilayah tersebut. Ia telah mendengar banyak kisah berani dari pihak para pekerja ADRA di Sarajevo. Seorang wanita terus menempatkan hidup-nya dalam ancaman bahaya dengan berjalan kaki lima mil dari rumahnya menuju gudang ADRA setiap hari, berlari-lari men-cari tempat perlindungan dan menghindar di balik bangunan-bangunan untuk menjauhi tembakan di sekelilingnya, untuk memilah-milah surat dan paket yang diselundupkan ke kota oleh ADRA Jerman. Ia bertahan hidup, tetapi putri relawan ADRA yang lain, salah seorang pembawa surat, tidak seberun-tung itu. Ia tewas selagi mencoba menolong orang lain.

Rawson ingin sekali bertemu dan berbicara dengan orang-

orang yang telah membahayakan hidup dan banyak berkorban, tetapi sekarang, sementara ia melihat antrean panjang kendara-an di depannya, ia berpikir, kami akan berada di sini beberapa waktu. Tetapi ia terkejut, dalam hitungan menit seorang agen militer berseragam berjalan menuju van itu dan mengisyarat-kan pengemudinya untuk keluar menuju baris depan. Rawson dan kelompoknya kemudian naik ke kapal ferry untuk penye-berangan pertama hari itu melintasi sungai.

“Apa yang baru saja terjadi!” Rawson bertanya kepada pe-ngemudinya.

“Logo ADRA di sisi van,” sang pengemudi menjelaskan. “Sudah secara luas dikenal dan sangat dihargai di sini. Banyak orang menghargai apa yang kita lakukan.”

Hampir dua dasawarsa kemudian, Rawson, yang keluar dari masa pensiunan pada bulan Juli 2012 untuk melayani sebagai ketua sementara bagi agen yang berusia 29 tahun itu, menceri-takan ulang pengalamannya untuk memperlihatkan komitmen ADRA kepada pelayanan kemanusiaan.

“ADRA adalah kaki dan tangan Yesus,” Rawson memberita-hu Adventist World. “Misinya adalah memberi makan yang la-par, memberi pakaian kepada yang telanjang, mengunjungi yang di penjara, dan membantu orang-orang yang merasa tak berdaya untuk melihat visi Yesus.... Ini adalah tugas paling mu-lia yang dapat diberikan Allah kepada seseorang—membantu orang lain.”

Bagaimana DimulainyaAwalnya ADRA mulai dari tahun 1956, keti-

ka gereja meluncurkan salah satu organi-sasi bantuan kemanusiaan dan kese-jahteraannya yang disebut Seventh-day Adventist Welfare Service

Oleh Sandra Blackmer

16 Adventist World | 01 - 2013

Page 17: AW indonesian 2013-1001

(SAWS). Dalam waktu dua tahun SAWS secara aktif membantu 22 negara dengan menyediakan bantuan seperti makanan, air, dan pakaian, dengan nilai total hampir 500.000 dolar. Pada ta-hun 1973 namanya diubah menjadi Seventh-day Adventist World Service, dan misi organisasi meluas untuk menyertakan program-program jangka panjang juga bantuan bencana.

Untuk memantulkan penekanan luas ini lebih akurat, sebu-ah organisasi intrinsik baru yang disebut Adventist Development and Relief Agency diciptakan dan menggantikan World Service pada tahun 1983. Kini ADRA memiliki sekitar 6.000 pega-wai—69 orang di kantor pusat internasional di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat—melaksanakan program pada le-bih dari 120 negara. Dengan basis finansial yang terdiri dari da-na pemerintah dan sumbangan-sumbangan pribadi, ADRA membantu jutaan orang di seluruh dunia setiap tahunnya.

“Bila Anda menjumpai orang yang kami layani dan melihat bagaimana ADRA membawa pengharapan dan bantuan kepada orang yang tampaknya tak berdaya, itu adalah satu peristiwa yang mengubahkan hidup,” kata Rawson, “Orang Advent harus merasa bangga dengan pekerjaan yang dilakukan ADRA.”

Sektor-sektor di ADRAADRA memandang misinya memperkenalkan karakter Al-

lah yang mengasihi, adil, murah hati melalui pelayanan kema-nusiaan. Prinsip-prinsipnya mencakup hak yang dimiliki semua orang untuk keperluan dasar, pelayanan dan kepedulian, juga kepada kesempatan hidup dan kebebasan memilih masa depan seseorang. Untuk mencapai tujuan ini, ADRA menyediakan li-ma sektor pelayanan yang utama: bantuan darurat, pertanian, hak asasi manusia, kesehatan dasar, dan pendidikan dasar.

Di Masa KrisisADRA adalah salah satu yang pertama kali menanggapi ba-

nyak bencana internasional, seringkali tiba 24 jam setelah terja-dinya. Emanuel da Costa, seorang direktur manajemen kedaru-ratan ADRA Internasional, berkata bahwa ini karena satu ja-ringan kerja yang luas di kantor-kantor lokal dan daerah dan rencana-rencana respons darurat yang diperbarui. Untuk ben-cana dengan skala kecil, direktur daerah dan tim ADRA setem-pat mengkaji kerusakan dan kemudian memberitahu ADRA Internasional tentang respons tersedia manakah yang paling ba-ik disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan. Bencana-ben-cana skala besar memerlukan respons jaringan kerja bukan ha-nya dari ADRA Internasional tetapi juga kantor-kantor di tem-pat-tempat seperti Jerman, Australia, dan Kanada. Dalam ben-cana yang amat besar seperti gempa bumi tahun 2010 di Haiti, ADRA Internasional, kantor-kantor daerah dan negara, dan or-ganisasi-organisasi rekanan bergotong royong dalam upaya me-reka.

“Tujuan ADRA adalah mengubah hidup orang-orang de-ngan cara dramatis ke arah yang lebih baik sama dengan cara dramatis bencana tersebut mengubah ke arah yang lebih bu-ruk,” kata da Costa.

Da Costa, seorang pegawai ADRA selama 12 tahun, sudah melayani di 3 negara Afrika. Penderitaan dan kemiskinan yang ia telah saksikan menghancurkan hati, katanya, tetapi menam-bahkan bahwa ia “tidak akan mengganti pekerjaan dengan apa pun.” Ia juga tidak berharap perlunya bantuan bencana itu ber-akhir dalam waktu dekat.

“Kami melihat bertambahnya masa kekeringan diikuti de-ngan hujan deras menyebabkan banjir parah yang terjadi di ba-nyak tempat di dunia. Ini menjadi kenyataan baru bagi banyak populasi yang tidak dapat mengatasi perubahan cuaca yang la-

ZIMBABWE: (Kiri) Tonderai, yang orangtuanya meninggalkan dunia akibat AIDS, kini memiliki akses menuju air bersih, dan segar dari se-buah sumur yang digali ADRA. BRAZIL: (Atas) Pelatihan ADRA me-ningkatkan teknik pertanian dan menambah produktivitas panen. BANGLADESH: (Kanan) Gambar -gambar, sederhana tetapi merupa-kan alat efektif mengajarkan kesehatan dan gizi.

P h o t o s c o u r t e s y o f A D r A

Page 18: AW indonesian 2013-1001

C E R I TA S A M P U L

ma, dan seringkali berlebihan,” da Costa menjelaskan. “Bencana yang dapat dikaitkan dengan perubahan iklim dan konflik secara nyata bertambah dalam jumlah dan dampaknya.”

Ia dengan cepat menambahkan bahwa kebutuhan yang sema-kin meningkat menambah tekanan kepada penggunaan sumber daya.

“Allah telah menempatkan satu tanggung jawab besar pada orang-orang dalam organisasi ini,” kata da Costa. “Kita harus men-jadi saluran-saluran bantu yang tepat. Ini adalah misi kita, dan kita harus melakukannya dengan benar.”

Ikut Dalam Bantuan Jangka PanjangADRA tidak saja menyediakan bantuan darurat; juga memberi

bantuan jangka panjang di negara-negara berkembang, setidaknya tiga sampai lima tahun atau seringkali lebih lama lagi. Wakil ketua ADRA untuk keuangan, Robyn Mordeno, menjelaskan bahwa mengubahkan hidup untuk yang lebih baik itu memerlukan wak-tu, terutama jika itu hendak membuat perbedaan jangka panjang.

“Kita memerlukan waktu untuk mengembangkan seseorang, satu komunitas, agar perubahan itu bisa bertahan,” katanya. “De-ngan cara ini kita jadi dikenal di wilayah tersebut dan dalam indus-tri kita, dan karena kita sudah ada di sini, maka ketika keda ruratan terjadi kita dapat bergerak dengan cepat.”

Mordeno mengutip Vietnam sebagai satu contoh mengem-bangkan kemampuan bertahan. ADRA mendirikan dan memper-lengkapi fasilitas medis di sana, menyuruh para dokter dan pera-wat tentang bagaimana menggunakan peralatan itu, dan kemudian membiayai perjalanan mereka dan pelatihan mereka di rumah sa-kit lain yang sudah berdiri di negara yang berbeda.

“Mereka diajarkan teknik-teknik dan teknologi modern, dan membawa kembali apa yang telah mereka pelajari untuk disesuai-kan dengan kebiasaan dan konteks lokal mereka sendiri,” ujar Mordeno.

PertanianADRA secara ekologi sadar dan telah menekankan ketahanan

lingkungan lama sebelum “menjadi hijau” menjadi trend. Dalam proyek-proyek pertanian berbasis komunitas di wilayah-wilayah berkembang seperti Bolivia, Chad, Republik Demokrasi Kongo, Nikaragua, Mozambik, dan Peru, ADRA menyediakan para petani dengan alternatif organik menggantikan pestisida dan penyubur kimia dan mempromosikan perlindungan alam.

Menggunakan produk-produk dan teknik ramah lingkungan dengan hasil yang lebih tinggi, produk berkualitas lebih tinggi, dan peningkatan dalam kesuburan tanah, kata Jozimo Santos Rocha, penasihat tehnik senior ADRA untuk pertanian dan perkembang-an ekonomi selama lima tahun terakhir.

“Sebagian besar kami ada di sini karena kami mengasihi Allah kami, gereja kami, dan misi gereja,” kata Rocha. “Kami percaya de-ngan apa yang dilakukan gereja untuk membantu orang lain.”

Melihat perubahan-perubahan positif dalam kehidupan indivi-du-individu dan komunitas—mengalihkan orang-orang dari me-tode pertanian yang tidak efisien dan tidak menguntungkan kepa-da teknik-teknik sederhana dengan biaya efektif yang mengurangi beban kerja dan meningkatkan produktivitas panen—adalah apa yang memperkuat komitmennya, kata Rocha. Rocha menemui se-orang petani yang seperti itu di Mozambik yang memproduksi ja-gung, bahan pokok di wilayah itu. Hasil panennya rendah, dan ia berjalan enam mil ke pasar untuk menjual apa yang ia miliki. Ha-

BOLIVIA DAN GHANA: (Di atas dan kanan)

ADRA melaksanakan proyek-proyek pertani-

an yang ditujukan untuk keamanan makanan di

wilayah dunia yang ren-tan seperti Bolivia dan

Ghana. NIGER: (Bawah) Ribuan anak perempuan di Niger kini bersekolah karena program ADRA

“Goats for Girls.”

18 Adventist World | 01 - 2013

Page 19: AW indonesian 2013-1001

Sandra Blackmer adalah seorang asisten editor Adventist World dan tinggal di Silver Spring, Maryland, AS.

silnya hampir tidak mencukupi kebutuhan keluarganya. Tiga tahun setelah ADRA tiba dan menyediakan bantuan teknis dan pelatihan, petani itu tidak hanya menanam dan menjual kuan-titas jagung yang lebih besar tetapi juga hasil panen berharga le-bih tinggi lain seperti kacang tanah dan kacang polong. Kini ia bagian dari komunitas organisasi petani, dan produknya di-kumpulkan dengan produk petani lain dan dikirim ke pasar le-wat sebuah truk. Standar hidup keluarganya telah bertambah sampai ia bisa membeli barang lain, termasuk sebuah sepeda.

“Ketika Anda melihat usaha dan uang yang diinvestasikan dalam sesuatu yang benar-benar mengubah kehidupan indivi-du dan komunitas, itu sangat menguntungkan,” kata Rocha.

Inisiatif SehatSonya Funna Evelyn, penasihat kesehatan teknis senior di

organisasi tersebut, menggambarkan fokus kesehatan ADRA se-bagai yang holistik. Ia menjelaskan bahwa fokusnya pada selu-ruh keluarga—suami, istri, dan anak-anak—menyediakan po-tensi terbesar bagi kesehatan yang baik.

“Di negara-negara seperti Sudan, ketika seorang wanita ha-mil kita memastikan ia mendapatkan dukungan yang diperlu-kan dari suami, dan nutrisi yang ia perlukan bagi dirinya sendi-ri dan bayinya,” Evelyn menjelaskan. “Ketika bayi itu dilahirkan, kita kembali memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang ba-ik dan bahwa si bayi divaksinasi. Kami mendidik sang suami untuk mengetahui kebutuhan keluarga—sehingga ketika ia per-gi bekerja maka ia menggunakan penghasilan tersebut untuk kesehatan atau pendidikan atau apa pun yang diperlukan.”

Dengan menggunakan perangkat sederhana seperti gam-bar-gambar (flipchart), staf ADRA sering pergi ke rumah-rumah di seluruh desa mendidik keluarga tentang nutrisi dan kesehatan. Orang-orang itu kemudian membagikan pengetahu-an yang baru mereka peroleh kepada orang lain di desa-desa se-kitar.

“Efek dari memperbanyak usaha ini sangat besar,” kata Eve-lyn. “Kita mulai dengan beberapa ratus wanita, dan akhirnya kita sudah menjangkau ratusan. Dan tidak lama kita sudah me-lihat dampaknya. Anak-anak tidak sakit sesering sebelumnya; lebih sedikit anak-anak yang mati; wanita menjadi lebih se-hat—dan mereka mau menerima dan menghargai apa yang ka-mi lakukan.”

Bukan untuk Hati yang RedupPara pekerja ADRA di wilayah-wilayah yang tidak stabil se-

cara politik seringkali menempatkan kehidupannya dalam ba-haya, dan beberapa orang telah membayar dengan harga tinggi. Yang lain meninggalkan rumah dan keluarga untuk kondisi hi-dup yang kurang ideal dan iklim ekstrem, membahayakan kese-hatan mereka.

Jason Brooks, manajer dana pribadi ADRA sekarang ini, melayani sebagai direktur negara Niger selama lima tahun. Ha-nya sekitar 100 anggota aktif gereja Advent yang bertempat tinggal di negara yang didominasi Muslim tersebut. Suhu di sa-na bisa naik sampai 130° F (54°C), dan meskipun orang-orang-nya adalah para pekerja keras, mereka tak dapat menambah penghasilan dari tanah yang keras dan berpasir itu.

“Niger adalah tempat yang amat membutuhkan, amat ku-rang berkembang,” kata Brooks, “dan dengan panas dan debu yang berat dan kurangnya sanitasi bagi sebagian besar pendu-

duk, itu bukanlah satu tempat yang mudah untuk hidup. Tetapi ADRA benar-benar membuat satu perbedaan di sana, dan Muslim melihat orang-orang Advent sebagai orang-orang baik karena banyaknya cara kita membantu mereka.”

Pengaruh ADRA dalam pendidikan anak perempuan di Ni-ger terutama giat. Kemiskinan memaksa orang tua untuk mem-buat anak-anak perempuan tetap di rumah membantu tugas rumah bukannya menyekolahkan mereka, jadi Brooks dan rekan-rekannya membuat satu program yang disebut “Goats for Girls.” Para orangtua yang mau mendaftarkan putri mereka di sekolah diberikan seekor kambing untuk membantu penghasil-an mereka. Akibatnya, “ribuan anak perempuan kini berseko-lah,” kata Brooks.

“Hasilnya tak disangka ketika anak-anak perempuan itu su-dah terdidik,” katanya. “Kesejahteraan keluarga, bagaimana anak-anak perempuan itu merawat anak-anak mereka di kemu-dian hari—segala sesuatu naik satu derajat bila seorang anak perempuan dididik; bahkan beberapa derajat.”

Menceritakan YesusKarena ADRA menggunakan uang pemerintah untuk men-

danai banyak proyeknya, para pegawainya dilarang terang-terangan menarik masuk ke dalam agama, “tetapi kami me-mang memberitahu siapa kami,” kata Rawson. “Kami adalah NGO [agen non pemerintah] berbasis keyakinan; kami menje-laskan itu, dan setiap orang mengerti itu. Tetapi komunitas ter-sebut, di mana ADRA telah melayani adalah tanah subur untuk penginjilan, tindak lanjut oleh organisasi lain di dalam gereja. ADRA menabur benihnya dan meletakkan satu fondasi di ma-na orang lain bisa bangun.”

“Kita mungkin tidak menggunakan kata-kata untuk menga-barkan Injil,” tambah Brooks, “tetapi kita sedang menyatakan-nya dengan tindakan. Kami memperlihatkan bahwa Yesus me-ngasihi orang-orang dengan mengasihi dan peduli kepada me-reka juga.”

Pada tanggal 10 Oktober 2012, para direktur Adventist De-velopment and Relief (ADRA) Internasional menunjuk Jonathan Duffy, CEO ADRA Australia, untuk melayani sebagai ketua agen kemanusiaan gereja Advent tersebut, Duffy telah menjadi CEO ADRA Australia sejak tahun 2008. Untuk membaca kisah sepe-nuhnya, lihat terbitan Desember, Adventist World atau kunjungi www.adventistworld.org.

Meskipun mereka kadang-kadang bekerja sama, ADRA keba-nyakan melayani negara-negara di luar Amerika Serikat, dan Ad-ventist Community Services (www.sommunityservices.org) ada-lah kesatuan gereja yang merespons pada bencana dan kebutuhan kemanusiaan lain di Amerika Serikat.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang ADRA, kunjungi www.adra.org. Anda juga bisa mengikuti ADRA International di Facebook (www.facebook.com/joinADRA) dan di Twitter (https://twitter.com/ADRAIntl). n

P h o t o s c o u r t e s y A D r A 01 - 2013 | Adventist World 19

Page 20: AW indonesian 2013-1001

TA M P I L A N K H U S U S

MenemukanOleh James Park

Memahami bagaimana banyak orang mer espons pada Injil

Sebagian besar dari kita telah melihat gambarnya, menonton videonya, dan membaca laporan-laporan ten-

tang sejumlah besar orang dibaptiskan di negeri-negeri jauh. Berbeda dengan lapo-ran-laporan cemerlang ini, gereja di se-bagian besar negara-negara berkembang, bertumbuh jauh lebih pelan dan bahkan bisa mengalami beberapa penurunan.

Meskipun secara umum di atas me-ngandung kebenaran, saya rasa bahwa beberapa anggota gereja akan terkejut mengetahui bahwa ada banyak tempat di seluruh dunia yang lebih sulit bertum-buh daripada Amerika Utara. Dalam ar-tikel ini saya tertarik melukiskan satu

gambaran singkat tentang pertumbuhan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di seluruh dunia dan bagaimana kemung-kinannya berkaitan dengan prinsip pen-ting kesediaan menerima (receptivity).

Orang Advent per KapitaData statistik dasar yang saya akan

gunakan adalah jumlah orang Advent di sebuah negara per 10.000 populasi, ber-dasarkan pada YearBook online General Conference.1

Dengan menggunakan rasio dasar ini, kita melihat di situ ada perbedaan yang amat luas dalam gerakan gereja Advent di dunia. Mencatat dua yang berlebihan, di negara Turki, rasio orang Advent ke-pada populasi adalah sekitar 0,01 anggota per 10.000 populasi. Di sisi lain, Zimbab-we memiliki rasio yang amat tinggi yakni 473 anggota per 10.000 populasi.

Di Amerika Utara, ada 32 orang Ad-vent per 10.000 populasi, yang sebenar-nya cukup tinggi bagi negara berkem-bang. Sebaliknya, British Union Confe-rence memiliki 4,5 dan Italia memiliki 1,4 per 10.000 populasi. Angka ini di Eropa Barat mendekati beberapa ladang paling sulit di Asia. Negara-negara modern Bu-dha, Thailand dan Taiwan memiliki seki-tar 2 per 10.000 dan Jepang yang sekular memiliki 1,2 per 10.000 populasi. Salah satu faktor penting yang membantu kita mengerti alasan bagi perbedaan luas ini

BaikyangTanah

P h o t o c o u r t e s y o f A D r A

20 Adventist World | 01 - 2013

Page 21: AW indonesian 2013-1001

dapat ditemukan dalam prinsip kunci penerimaan.

Kesediaan Menerima—Satu Faktor Utama

Banyak contoh dalam Kitab Suci dan kehidupan sehari-hari mengilustrasikan bahwa seorang individu atau keterbuka-an sebuah negara kepada Injil sangat di-pengaruhi oleh jumlah perubahan atau pencobaan yang mereka sedang hadapi. Penahanan Manasye (2 Taw. 33:10-13), penyakit lepra Naaman (2 Raj. 5), dan pekabaran penghakiman terhadap Nini-we (Yunus 3) membukakan bagi jiwa-ji-wa ini, suatu kuasa penyembuhan dari

Injil. Perubahan-perubahan negatif, se-perti kehilangan pekerjaan, perceraian, kematian, pindah, bencana alam, dll., cenderung meningkatkan kesediaan me-nerima Injil, yang menawarkan jawaban-jawaban kepada satu kehidupan yang di-tantang sampai kepada intinya.

Ellen White menyatakan dalam The Desire of Ages bahwa keterbukaan terha-dap Injil ini dapat terjadi pada seorang individu (Rasul Yohanes adalah yang “pa-ling berterima”)2 atau di daerah geografis ([penduduk Galilea] lebih terbuka kepa-da penerimaan kebenaran”).3 Stan Guth-rie mengatakan bahwa “Negara-negara yang menghadapi ketidakstabilan politik dan bencana alam terutama sudah ma-tang, apalagi bila orang-orang Kristen memadukan bantuan praktis dan pela-yanan pengembangan, dengan kata-kata kesaksian mereka.”4 Dengan kata lain, sa-tu faktor yang harus mempengaruhi pe-rencanaan strategis gereja harus siap me-respons dalam satu cara holistik kebi-dang-bidang spesifik yang sedang meng-alami krisis.

Kesediaan Menerima, Kekayaan, dan Komunitas

Tetapi bagaimanakah dengan daerah-daerah di dunia di mana mayoritas po-pu lasinya entah bagaimana terisolasi dari krisis memanjang? Dalam The Fat Lady

Negara-negara/ Wilayah dengan Rasio Kecil Orang Advent Berbanding PopulasiTurki, Indonesia, dan negara-negara di Euro-Asia dan divisi-divisi Asia Selatan

Muslim adalah salah satu dari kelom-pok agama yang paling sulit dijangkau. Namun di sini sekalipun, prinsip peneri-maan membantu menyebarkan pekabar-an Injil. Turki dan Indonesia, keduanya negara Muslim, bisa berguna sebagai contoh. Di mana Turki yang kebarat-baratan dan sekular hanya memiliki 77 orang Advent di seluruh negaranya, In-donesia memiliki 8,2 per 10.000 popula-si. Tidak diragukan bahwa Turki dan ba-nyak negara Muslim lain yang membatasi pekerjaan Kristen merupakan alasan uta-ma untuk laju pertumbuhan yang amat rendah. Dalam beberapa cara juga bisa diperlihatkan bahwa kekayaan relatif negara-negara Timur Tengah telah mengakibatkan mereka terisolasi tidak mau terbuka kepada pengaruh-pengaruh dan gagasan asing.

Sementara itu, standar hidup di In-donesia lebih rendah dari Turki dan ne-gara-negara lain di Timur Tengah. Mes-kipun merupakan negara Muslim terbe-sar di dunia, gereja Advent memiliki pe-kerjaan yang amat kuat di sana, terutama di tengah suku Batak, Manado, dan Ti-mor.

Divisi Euro-Asia, yang termasuk se-bagian besar bekas Uni Soviet, memiliki 5 orang Advent per 10.000. Diorganisasi pada tahun 1990 setelah kejatuhan Ko-munisme, ini merupakan ladang yang relatif baru. Gereja dalam posisi kuat masuk ke ladang itu setelah kejatuhan ti-rai besi karena penerimaan yang lebih baik pada masa itu. Baru-baru ini Rusia telah menjadi penghasil minyak terbesar, dan kekayaannya yang meningkat mem-buat penginjilan lebih sulit.

Divisi Asia Selatan, yang terdiri seba-gian besar dari India, memiliki 12, 1 orang Advent per 10.000. Tantangan In-dia dan ladang sekitar adalah populasi-nya yang amat besar. Dengan luas kurang dari setengah benua besar Amerika Seri-kat, ia memiliki tiga kali lipat populasi-nya. Setelah mengamankan tempat ber-pijak selama beberapa tahun, buah dari

Memahami bagaimana banyak orang mer espons pada Injil

and the Kingdom, George Knight menco-ba memahami kesejahteraan dan efeknya pada misi gereja. Knight mengutip John Wesley untuk memperlihatkan pola per-tumbuhan, institusionalisasi, dan keru-sakan: “Kapan pun kekayaan bertambah, intisari agama berkurang dalam proporsi yang sama. Untuk itu saya tidak melihat bagaimana mungkin, dalam sifat dasar segala sesuatunya, ada kebangunan aga-ma sejati yang berlanjut lama. Karena agama haruslah menghasilkan kerajinan dan penghematan, dan ini mau tak mau menghasilkan kekayaan. Namun seiring bertambahnya kekayaan, begitu juga de-ngan kesombongan... dan kasih akan du-nia dalam segala cabangnya.... Jadi mes-kipun bentuk agama tetap sama, rohnya dengan cepat menghilang.”5

Kekayaan juga cenderung meningkat-kan keleluasan pribadi dan mengurangi komponen penting komunitas atau per-sekutuan oikos di dalam gereja. Dalam penelitian terbesar dari kelompok-ke-lompok kecil di Amerika Utara, Robert Wuthnow mendapati bahwa ketika orang-orang bertemu, mereka mencari persekutuan dan komunitas: “Komunitas adalah apa yang kata orang-orang mere-ka cari ketika mereka bergabung dengan kelompok-kelompok kecil. Namun jenis komunitas yang mereka ciptakan agak berbeda dari komunitas di mana orang-orang hidup di masa lalu. Komunitas-ko-munitas ini lebih cair dan lebih peduli dengan keadaan emosional individu.”6

Karena tempat tinggal yang lebih pa-dat dan lebih kecil di negara-negara ber-kembang, ada lebih banyak lagi kesem-patan bagi orang-orang untuk bersama-sama baik secara fisik maupun dari segi sosial. Masyarakat ini lebih dekat kepada cita-cita Perjanjian Baru tentang komu-nitas; dan gereja-gereja yang terbentuk dalam budaya ini lebih bisa bertumbuh karena kesempatan jaringan kerja alami-ah yang dibangun ke dalam struktur sosi-al. Mari kita lihat bagaimana prinsip-prinsip penerimaan ini bekerja di dae-rah-daerah spesifik dan negara-negara yang ditandai oleh rasio rendah, sedang, dan tinggi dari orang Advent per kapita.

01 - 2013 | Adventist World 21

Page 22: AW indonesian 2013-1001

kerja keras memperlihatkan satu pening-katan dalam keanggotaan. Seperti Rusia, ekonomi dunia yang sedang terjadi mungkin bisa menjadi lebih sedikit pene-rimaannya saat penghasilan rata-rata na-sionalnya meningkat.

Negara-negara/ Wilayah dengan Rasio Medium Orang Advent Berbanding PopulasiArgentina, Australia, dan Korea Selatan

Menarik melihat bagaimana negara-negara berkembang di luar Eropa yang amat dipengaruhi oleh budaya barat me-miliki gambaran per kapita yang nyaris sama dengan Amerika Utara. Dua dari negara-negara ini adalah Argentina dan Australia, di mana keduanya memiliki rasio sekitar 25 per 10.000 populasi. Ini cenderung memperlihatkan bahwa keku-atan sosiologi yang sama sedang mem-bentuk penerimaan kepada Injil di wila-yah lain di luar Amerika Utara.

Salah satu negara-negara modern Asia yang memiliki rasio orang Advent yang agak sama seperti Amerika Utara adalah Korea Selatan. Negara Asia yang kaya ini membanggakan 29,7 orang Ad-vent per 10.000, yang berbeda dengan Je-pang, yang hanya memiliki 1,2 per 10.000 populasi. Bagaimana ini terjadi? Sebagian mungkin bisa dijelaskan oleh kesuksesan dari para misionaris mula-mula sebelum perluasan ekonomi sekarang ini, ketika negara tersebut masih mengalami banyak kesulitan. Menurut riset, gereja di Korea paling baik pertumbuhannya selama em-pat periode peperangan di abad kedua puluh. Andrew Roy mencatat bahwa “ke-sulitan ini telah menurunkan kesom-bongan dan keangkuhan negara terhadap gagasan-gagasan asing, sehingga menun-tun kepada bertambahnya penerimaan kepada Injil.”7 Ini kembali menggaris ba-wahi bahwa kesulitan meningkatkan pe-nerimaan baik secara individu maupun negara.

Negara-negara/ Wilayah dengan Rasio Tinggi Orang Advent Berbanding Populasi Divisi Inter-Amerika, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rwanda, Zimbabwe

Gereja terutama telah berhasil dalam wilayah-wilayah dan negara berikut de-

ngan angka orang Advent per 10.000: Fi-lipina, 70; Divisi Inter-Amerika, 120: Pe-ru, 158; Papua Nugini, 368; Rwanda, 463; dan Zimbabwe, 473.

Bukti anekdot di seluruh ladang du-nia cenderung memperlihatkan bahwa di mana ada sedikit persiapan tanah sebe-lum benih Injil ditabur atau pembinaan minat setelah pertemuan, maka akan ada angka pemuridan yang cukup rendah. Prinsip “mudah datang mudah pergi” bi-sa diterapkan di sini, dan kebutuhan un-tuk siklus pelatihan pemuridan yang le-bih lama tidak diragukan lagi menghasil-kan pertumbuhan jangka panjang. Menghadapi kecenderungan ini, Peru te-lah mengembangkan siklus pemuridan tahunan yang bagus berdasarkan kepada kelompok-kelompok kecil.

Apa yang Bisa Kita Pelajari1. Bagi negara-negara dengan rasio

rendah per kapita: Di dalam satu dunia yang seringkali terpengaruh oleh angka besar, akan mengecewakan bekerja di su-atu ladang di mana hasilnya tampak ke-cil. Akan tetapi, semua benih yang dita-bur adalah masalah iman dan Kristus te-lah berjanji bahwa semua pekerja sejati bagi Dia tidak akan tanpa buah. Itu ha-rus diingat bahwa sedikit ragi pada akhirnya akan mempengaruhi seluruh adonan. Seperti Yesus, kita harus fokus pada sedikit orang-orang yang berterima lebih dulu sebelum kita bisa menjangkau banyak orang. Ellen White mendorong kita dengan prinsip bahwa “pekerjaan yang dilakukan sepenuhnya bagi satu ji-wa, dilakukan bagi banyak jiwa.”

2. Untuk negara-negara dengan rasio sedang per kapita: Meskipun kekayaan se-karang ini menghambat penerimaan pa-da tingkat makro di banyak dunia ber-kembang, lihatlah banyaknya kesempat-an pada tingkatan mikro, seperti indivi-du atau daerah-daerah yang sedang mengalami krisis. Kembangkan persaha-batan secara saksama cari kesempatan menabur benih Injil ketika pencobaan datang. Ingat juga bahwa Allah sering menyiapkan kita untuk menginjil kepada orang lain yang sedang dalam cobaan de-ngan terlebih dulu mengarahkan kita ke-pada kepedihan kehidupan. Memenang-kan jiwa lebih dari sekadar teknik; itu merupakan satu proses rohani yang da-

TA M P I L A N K H U S U S

lam di mana individu-individu yang te-lah ditebus oleh iman sekarang menya-nyikan lagu kelepasan mereka kepada orang-orang yang membutuhkan (Mzm. 40:1-3).

3. Untuk negara-negara dengan rasio tinggi per kapita: Di negara-negara di mana baptisan melimpah, ada kebutuh-an untuk mempelajari ulang Tugas Besar itu. Tuhan yang telah bangkit menugas-kan gereja-Nya untuk “menjadikan mu-rid-murid” dengan membaptiskan dan mengajar mereka segala sesuatu yang Ia telah perintahkan. Kenyataannya, kelang-sungan hidup baptisan tidak dapat benar-benar diukur sampai setidaknya satu tahun setelah dibuat komitmen ke-pada Tuhan dan kepada gereja-Nya. Pada saat itu akan terbukti jika tanaman terse-but telah menumbuhkan akar yang da-lam dan menghasilkan buah, atau telah menemui nasib di pinggiran jalan, jalan berbatu, atau para pendengar berduri (Mat. 13:1-8).

Sementara kita memberitakan kabar baik Injil keselamatan, kita perlu mem-perhatikan tanah dan konteks yang ber-beda-beda. Tugas ini memerlukan anali-sis saksama, kerendahan hati, kerja keras, dan—di atas segalanya—kasih dan visi yang sama yang mencirikan pelayanan Yesus.

Sudah waktunya menabur! n

1 www.adventistarchives.org/docs/YB/YB2010.pdf. Rasio ini mencerminkan angka yang dilaporkan pada tanggal 30 Juni 20092 Ellen G. White, The Desire of Ages (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1898), hlm. 292.3 Ibid., hlm. 232.4 Stan Guthrie, “Doors Into Islam,” Christianity Today 46, no. 10 (9 Sept. 2002): 34.5 In George Knight, The Fat Lady and the Kingdom (Boise, Idaho: Pacific Press Pub. Assn., 1995), hlm. 32.6 Robert Wuthnow, Sharing the Journey (New York: Free Press, 1994), hlm. 3.7 Andrew T. Roy, On Asia’s Rim (New York: Friendship Press, 1962), hlm. 29.8 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 5, hlm. 255.

James Park, Ph.D., ada-lah associate profesor bi-dang pemuridan dan misi di Adventist International

Institute of Advanced Studies, Filipina.

22 Adventist World | 01 - 2013

Page 23: AW indonesian 2013-1001

R O H N U B U A T

Ketika Kristus mengutus murid-mu-rid-Nya pada perjalanan misionaris yang pertama, Ia berkata kepada

mereka, “Pergilah dan beritakanlah: Kera-jaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; ta-hirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cu-ma-cuma, karena itu berikanlah pula de-ngan cuma-cuma” [Mat. 10:7, 8]. Dan di saat akhir pelayanan-Nya di bumi, Ia memberikan tugas kepada mereka, kata-Nya, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, me-reka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan me-megang ular, dan sekalipun mereka mi-num racun maut, mereka tidak akan men-dapat celaka; mereka akan meletakkan ta-ngannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh” [Mrk. 16:17, 18]

Mengenai murid-murid, setelah kena-ikan Kristus kita membaca, “Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala pen-juru, dan Tuhan turut bekerja dan mene-guhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya” [ayat 20].

Bagi murid-murid Kristus sekarang ini ada banyak sekali kesempatan melayani ji-wa yang sakit karena dosa dan kepada me-reka yang memerlukan kesembuhan fisik. Penyembuhan fisik terikat dengan tugas Injil. Pekerjaan misionaris medis adalah pekerjaan injil perintis.

Umat Allah haruslah menjadi para mi-sionaris medis yang tulus. Mereka harus belajar melayani kebutuhan jiwa dan tu-buh. Mereka harus mengetahui bagaimana memberikan penanganan sederhana yang banyak membantu melegakan rasa sakit dan menghilangkan penyakit. Mereka ha-rus mengetahui dengan baik prinsip-prin-sip reformasi kesehatan, agar mereka bisa memperlihatkan kepada orang lain bagai-mana, dengan kebiasaan makan yang baik, minum, dan berpakaian, penyakit dapat dicegah dan kesehatan diperoleh kembali. Satu pertunjukkan tentang nilai dari prin-sip-prinsip reformasi kesehatan akan ber-

berjuang dengan tujuan hati yang tulus memenuhi tujuan dari Dia yang adalah Alfa dan Omega dari pekerjaan misionaris medis. Di samping segala aliran air, kita harus menanamkan benih-benih kebenar-an, memenangkan jiwa-jiwa kepada Kris-tus dengan belas kasih yang lemah lembut dan kepentingan yang tidak memikirkan diri sendiri.

Berusaha MemahamiKita harus berusaha mengerti keperlu-

an dari mereka yang dihadapkan kepada kita, dan memperoleh keyakinan mereka. Orang-orang ingin sekali mendengar ke-benaran dari mereka yang bibirnya dikua-sai oleh hukum kebajikan. Perkataan Ilahi, yang diucapkan oleh utusan semacam itu, akan menjadi musik di telinga mereka. Se-hingga banyak dari pikiran-pikiran yang kini dipenuhi dengan prasangka melawan kebenaran yang ada sekarang dapat dime-nangkan kepada Kristus.

Pekerjaan kita adalah pekerjaan agung dan khidmat, dan memerlukan orang-orang yang mengerti apa artinya menye-rahkan diri mereka sendiri kepada upaya yang tidak mementingkan diri, untuk ke-selamatan orang-orang yang sesat. Tetapi tidak perlu pelayanan dari orang-orang yang suam-suam kuku. Pria dan wanita diperlukan, yang hatinya tersentuh dengan kesengsaraan dan penderitaan manusia, pria dan wanita yang telah mendengar sa-tu pekabaran dari surga, dan yang kehi-dupannya memberikan bukti bahwa mere-ka sedang menerima dan menanamkan te-rang dan kehidupan serta kasih karunia. n

Pekerjaan Pionir Injilguna sekali menghilangkan prasangka ter-hadap pekerjaan penginjilan kita. Tabib Agung, pemula pekerjaan misionari me-dis, akan memberkati setiap orang yang akan pergi dengan rendah hati dan penuh kepercayaan, berusaha menanamkan ke-benaran untuk zaman ini.

Mendirikan Institusi-institusi Kesehatan

Sanitarium-sanitarium harus didirikan di berbagai tempat, sebagai pengingat ke-pada Allah. Saya tahu bahwa kebenaran akan sampai ke dalam hati banyak orang yang tidak akan pernah dicerahkan oleh kecemerlangan pekabaran Injil kalau bu-kan karena melalui institusi-institusi ini. Para pekerja yang mau mengorbankan di-ri, yang memiliki iman penuh kepada Al-lah, harus dipilih untuk mengurus institu-si-institusi ini. Mereka harus mengemban pekerjaan ini, bukan dengan harapan memperoleh keuntungan finansial, tetapi karena hati mereka berat oleh beban peka-baran bagi zaman ini. Mereka harus berse-dia mengorbankan harta pribadi dan ke-nyamanan pribadi demi menyelamatkan jiwa-jiwa.

Satu Pekerjaan yang Menuntut Pengorbanan

Pekerjaan Allah harus dimajukan da-lam penyangkalan diri dan pengorbanan diri. “Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepa-da mereka: “Setiap orang yang mau meng-ikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” [2 Kor. 4:17]. Kristus menjadi miskin agar ki-ta bisa ikut mengambil bagian dalam “ke-muliaan kekal yang melebihi segala-galan-ya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami” [2 Kor. 4:17]. Kita harus memprak-tikkan pengorbanan diri yang sama yang menuntun Dia menyerahkan diri-Nya Sendiri menuju kematian di salib agar umat manusia dapat memiliki kehidupan kekal. Dalam segala hal yang kita lakukan atau katakan, dalam segala penggunaan ki-ta terhadap segala sesuatunya, kita harus

Artikel ini dipilih dari artikel, “The Blessing of Service,” aslinya diterbitkan dalam Advent Review and Sabbath Herald, 5 Mei, 1904, oleh Ellen G. White. Orang-orang Advent percaya bahwa Ellen G. White (1827-1915) mempraktikkan karunia bernubuat Alkitabiah selama lebih dari 70 tahun pelayanan publik.

Oleh Ellen G. White

Jiwa dan Tubuh Melayani

01 - 2013 | Adventist World 23

Page 24: AW indonesian 2013-1001

W A R I S A N A D V E N T

Khotbah seperti apakah yang Anda ingin dengarkan jika gereja yang biasa Anda hadiri terbakar hangus tepat em-pat hari sebelumnya? Apakah kira-kira topik dari khot-

bah pendeta Anda jika salah satu dari rumah sakit atau perce-takan paling penting dari denominasi Anda telah hancur oleh api? Artikel macam apakah yang Anda harap akan diterbitkan dalam terbitan paling pertama Adventist World setelah bencana hipotesis demikian?

Reaksi PertamaPada tanggal 18 Februari 1902, Sanitarium Battle Creek Ad-

vent yang terkenal di Michigan, Amerika Serikat terbakar ha-ngus. Peristiwa ini adalah sumber dari rasa cemas umum di te-ngah para ketua gereja, dan dapat dipahami, suatu referensi je-las dari banyak mimbar dan dalam Advent Review and Sabbath Herald yang diterbitkan tepat satu minggu setelah malapetaka itu.

Yang luar biasa di tengah reaksi-reaksi kepada malapetaka itu adalah laporan yang dibuat oleh direktur sanatorium itu, John Harvey Kellogg, yang menjelaskan bahwa ia berencana un-tuk segera memulai membangun kembali satu sanitarium yang lebih besar dan lebih baik.1

Satu proyek yang ia impikan akan menguras biaya setidak-nya 250.000 dolar, tetapi Kellogg sudah membayangkannya. De-ngan uang asuransi yang ia harap dapatkan, tambah sumbang-an-sumbangan oleh beberapa pasien langganan dari lembaga tersebut yang mampu, pemimpin pemimpi itu berharap men-capai tujuannya tanpa jatuh ke dalam utang.2

Akan tetapi, Kellogg bukanlah satu-satunya yang merasa tergetar oleh rencana-rencananya terhadap fasilitas baru. Khot-bah penuh perasaan yang disampaikan oleh W.W. Prescott di tempat ibadah Battle Creek pada Sabat pertama setelah keba-karan itu menjadi satu bukti tentang perasaan menonjol. Da-lam khotbahnya, yang didasarkan pada Hagai 2:9, Prescott me-yakinkan para pendengarnya bahwa dalam cara yang sama keja-yaan dari “bait suci kedua” lebih besar sebagai akibat dari keha-diran Kristus, maka kejayaan dari “sanitarium kedua” tersebut juga akan lebih besar.3

Namun di balik pendapat-pendapat yang terhimpun ini, adakah suara nubuatan menyampaikan sesuatu? Akankah Tu-han mengirim pesan khusus untuk saat-saat seperti ini? Terbit-an yang sama dari Review and Herald, yang diterbitkan pada tanggal 25 Februari 1902, menyertakan satu pekabaran ilham yang penting mengenai hal itu.

Satu Pandangan BerbedaPada awal terbitan, Ellen G. White menulis sebuah artikel

“The Need of a Revival and a Reformation,” (Satu kebutuhan un-tuk adanya kebangunan dan reformasi) yang tentunya menjadi sumber penting ketika mempelajari apa yang ditulis utusan Tu-han tentang topik kebangunan. “Suatu kebangunan dan refor-masi harus terjadi, di bawah tuntunan Roh Kudus. Kebangunan dan reformasi adalah dua hal berbeda. Kebangunan menanda-kan pembaruan kehidupan rohani, perbaikan kuasa pikiran dan hati, satu kebangkitan dari kematian rohani. Reformasi menandakan satu pengaturan ulang, satu perubahan ide dan te-

ApiRohani

MENYALAKANOleh Alejo Aguilar

Kembali

Kebangunan

Pelajaran dari satu kebakaran terkenal

API YANG MENGHANCURKAN: Sanitarium Battle Creek milik gereja Advent terbakar hangus pada tanggal 18 Februari 1902. PERENCANA: John Harvey Kellogg membuat rencana untuk membangun kembali fasilitas itu setelah kebakaran.

P h o t o s c o u r t e s y c e N t e r f o r A D v e N t i s t r e s e A r c h24 Adventist World | 01 - 2013

Page 25: AW indonesian 2013-1001

ori, kebiasaan dan praktik. Reformasi tidak akan menghasilkan buah kebenaran yang baik kecuali dikaitkan dengan kebangunan Roh. Kebangunan dan reformasi harus me-lakukan pekerjaan yang ditugaskan, dan da-lam melakukan pekerjaan ini keduanya ha-

rus berpadu.”4

Meskipun pernyataan ini sudah dikenal baik dan penting, kemungkinan besar kita ti-

dak menyertakan cerita khusus saat artikel itu ditulis. Jelas menyimpang dari pemikiran banyak

pemimpin gereja—terutama Kellogg—pesan yang diberikan Ellen White pada saat menentukan dalam

sejarah gereja kita itu tentu saja berarti membuat para pemimpin maupun anggota memikirkan prioritas-priori-

tas mereka.Sementara bagi beberapa orang hal yang paling penting

adalah membangun fasilitas yang lebih besar dan lebih baik, Tuhan menginginkan gereja-Nya untuk berpaling dari hal de-mikian. Ia menginginkan umat-Nya mengerti bahwa tidak ada bangunan megah mampu melampaui pentingnya pencarian yang sungguh-sungguh terhadap kebangunan sejati dan satu pergerakan yang sungguh-sungguh ke arah reformasi.

Kini lebih dari satu abad silam sejak kebakaran tragis tahun 1902,5 apakah yang bisa kita pelajari darinya? Adakah sesuatu yang juga dapat membantu kita mengerti dan menjadikan fo-kus terpenting dari gereja kita pada kebangunan dan reformasi?

Kebakaran Battle Creek dan Kebangunan Advent

Pertumbuhan yang dialami gereja kita sejak masa itu amat luar biasa. Sekarang ini gereja kita tidak hanya memiliki satu sanitarium; sudah mengelola ratusan rumah sakit, klinik, dan balai pengobatan, juga sejumlah sekolah, perusahaan makanan sehat, dan percetakan.

Namun meskipun anggaran gereja kita memang—oleh ka-sih karunia Allah—berada di atas 250.000 dolar yang diperlu-kan untuk membangun ulang sanitarium yang terbakar tadi, mungkinkah bahwa pertumbuhan finansial dan institusi juga di atas komitmen rohani kita? Sudahkah kita sampai pada satu titik dalam pengalaman rohani kita sehingga kita merasa tidak perlu seruan Roh Nubuat untuk menuntun kita kepada keba-ngunan dan reformasi? Mungkinkah kalau kita juga membu-tuhkan semacam “kebakaran” di tengah-tengah kita untuk membantu kita mengatur ulang prioritas kita?

Memang, apa yang dituliskan Ellen White dua hari setelah kebakaran Sanitarium Battle Creek termasuk satu pesan bagi kita juga. Ia menulis: “Pencobaan datang kepada kita semua untuk menuntun kita menyelidik hati kita, melihat apakah hati itu telah dimurnikan dari segala kecemaran. Secara konstan Tuhan bekerja bagi kebaikan kita sekarang dan untuk masa ke-

kal. Segala sesuatu yang terjadi dan tampaknya tak dapat dije-laskan, tetapi bilamana kita percaya kepada Tuhan,, dan me-nunggu Dia dengan sabar, merendahkan hati di hadapan-Nya, Ia tidak akan mengizinkan musuh menang... Tuhan berusaha mendidik umat-Nya untuk bersandar sepenuhnya kepada Dia. Ia menginginkan mereka, melalui pelajaran yang Ia ajarkan ke-pada mereka, untuk menjadi lebih rohani lagi. Jika Firman-Nya tidak diikuti dalam segala kerendahan hati dan kelemah lembu-tan, Ia membawa pengalaman kepada mereka, yang bilamana diterima dengan benar, akan membantu menyiapkan mereka bagi pekerjaan yang harus dilakukan atas nama-Nya.”6

Pelajarannya jelas: Sementara kita terus membangun dan membuat anggaran, sementara kita berjuang untuk lembaga-lembaga terbaik dan berkualitas tertinggi, Allah ingin mengi-ngatkan kita bahwa—meskipun dengan semua itu—tidak ada yang lebih penting daripada membiarkan “Roh Kudus mem-bentuk kehidupan kita dengan nilai-nilai Alkitabiah; berserah kepada kehendak Allah dalam segala bidang kehidupan kita.”7

Itu adalah prioritas pada tahun 1902, dan itu harus menjadi prioritas kita juga. Mark Finley benar ketika ia mengingatkan kita bahwa “roh kebangunan dan reformasi akan menuntun se-tiap pemimpin lembaga dan komite administratif untuk meng-evaluasi ulang kebiasaan institusi yang mereka pimpin dalam terang prinsip-prinsip alkitabiah dan nasihat Roh Nubuat.... Panggilan surga kepada reformasi adalah satu panggilan untuk mengevaluasi ulang setiap kebiasaan pribadi dan kumpulan da-lam terang Firman Allah yang menyala. Itu adalah satu seruan mendesak untuk memperbarui komitmen kita melakukan ke-hendak Kristus dalam setiap bidang kehidupan.”8

Sementara kita melangkah maju untuk mencapai misi kita kepada kesudahannya, semoga Tuhan membantu kita—dengan atau tanpa api yang menghancurkan—mengingat untuk terus membangun dan memperbesar ruang yang harus diisi oleh Ye-sus saja. n

1 Arthur L. White, Ellen G. White: The Early Elmshaven Years, 1900-1905 (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1981), jld. 5, hlm. 200, 201. Lihat juga Advent Review and Sabbath Herald, 25 Feb. 1902.2 A. L. White, hlm. 200, 201.3 Advent Review and Sabbath Herald, 25 Feb. 1902. Selama mereka yang berada di Sanitarium menyesuaikan hidup mereka kepada prinsip-prinsip Alkitab.4 Ellen G. White, Selected Messages (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1958), jld. 1, hlm. 128.5 Fasilitas Review and Herald juga mengalami kebakaran setelah itu pada tahun yang sama.6 Ellen G. White manuscript 76, 1903, 20 Feb. 1902, “The Burning of the Sanitarium,” dikutip dalam Ellen G. White, The Upward Look (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1982), hlm. 65.7 Mark A. Finley, “Is ‘Reformation’ a Confusing Term?” tersedia online di www.adventistreview.org/issue.php?issue=2011-1514&page=6.8 Idem.

Alejo Aguilar mengajarkan Perjanjian Lama di Navojoa University, Navojoa, Sonora, Mexico

Tidak yang lebih penting daripada membiarkan ‘Roh Kudus menyetel kembali kehi-dupan kita dengan nilai-nilai Alkitabiah.

01 - 2013 | Adventist World 25

Page 26: AW indonesian 2013-1001

P E R T A N Y A A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Saya akan menco-ba menjawab perta-nyaan Anda dengan

mendiskusikan bebera-pa pasal Alkitab dimana

tulang-tulang manusia dise-butkan. Aspek anatomi manu-

sia ini memainkan peran penting dalam pemahaman alkitabiah tentang sifat manusia. Menurut Kitab Suci, kita adalah satu kesatuan kehi-

dupan fisik, mental, emosi, dan rohani yang tak terpisahkan. Di dalam pemahaman ini tulang memiliki fungsi berbeda selain menjadi kerangka tubuh.

1. Tulang dan kehidupan: Tulang manusia tersembunyi dengan baik, ditutupi oleh otot dan daging (Yeh. 37:3-10). Tulang merupakan simbol yang tepat bagi kehidupan di da-lam, atau tempat kedudukan kehidupan itu sendiri dan emosinya. Kehidupan ini diciptakan oleh Allah (Ayub 10:11), tetapi bisa terancam oleh kekuatan jahat. Emosi-emosi seperti teror, rasa takut, dan kesedihan memperlihat-kan diri melalui goyahnya tulang-tulang (Yer. 23:9), dan de-ngan memutuskan sambungannya dan mematahkannya, bu-kan secara fisik tetapi dalam pengertian meninggalkan selu-ruh diri orang itu tanpa kekuatan emosi dan fisik (Mzm. 31:10). Ketika berada dalam rasa takut dan rasa sakit emosi-onal, batin—tulang dari seseorang—terenggut kedamaian-nya; diibaratkan tulangnya membusuk, tidak sanggup me-nopang keutuhan hidup (Ayub 30:17; Ams. 12:4). Dosa yang tak diakui menciptakan rasa bersalah dan mengganggu kon-disi batin dari orang itu; tulang/diri seseorang hidup dalam kesesakan (Mzm. 32:3) dan tidak memiliki shalom (Mzm. 38:3). Hanya Allah yang dapat memperkuat kehidupan batin kita, dan ini terjadi ketika tulang/orang itu berdoa kepada Tuhan (Mzm. 35:10).

2. Tulang dan Kematian: Tulang-tulang adalah sisa-sisa terakhir dari diri seseorang, dan oleh sebab itu dikaitkan de-ngan kematian. Dalam hal ini istilah tulang seringkali diguna-kan dalam pengertian harfiah. Tulang-tulang kering dianggap sebagai perluasan diri seseorang, dan dalam pengertian itu menimbulkan kenangan tentang mereka pada diri orang lain. Dalam contoh-contoh demikian, tulang-tulang itu diperlaku-kan dengan hormat dengan menguburnya (1 Sam. 31:13; 2 Sam. 21:12). Selama peperangan tidak ada rasa hormat bagi orang mati, dan sebagai akibatnya, tulang-tulang ditinggalkan di medan atau dibawa dari kuburan “diserakkan di depan ma-

tahari” (Yer. 8:2; lihat juga Amos 2:1; Mzm. 53:5). Ini bukan hanya ekspresi kemenangan atas musuh, tetapi mengenai keji-jikan total. Tulang juga bisa menandakan jenazah (Kej. 50:25, 26; Amos 6:10). Sebuah luka mematikan merusak tulang-tu-lang (Mzm. 42:10); dan ketika tulang-tulang ditutupi hanya dengan kulit dari orang yang sekarat (Ayub 19:20; Mzm. 22:17; 102:5). Tulang-tulang yang dihubungkan dengan kematian adalah juga sumber kenajisan; barangsiapa yang menyentuh-nya menjadi najis (Bil.19:16). Sebagai sumber kenajisan, tu-lang-tulang juga dapat menodai altar dengan ditebarkan di se-kelilingnya (Yeh. 6:5) atau dengan membakarnya di altar (1 Raj. 13:2; 2 Raj. 23:14, 16, 20). Seorang yang sakit dan merasa dekat dengan kematian dapat menggambarkan pengalaman itu sebagai singa menyerang yang menghancurkan tulang-tu-lang korbannya (Yes. 38:13).

3. Tulang-tulang dan kekeluargaan: Semua manusia me-miliki tulang, dan ini menuntun kepada gagasan tentang persa-maan. Manusia dihubungkan terhadap satu sama lain oleh fak-ta bahwa mereka semua adalah tulang dan daging. Gagasan ini mulai sejak Adam mengidentifikasi Hawa sebagai “tulang dari tulangku dan daging dari dagingku” (Kej. 2:23)—mereka itu setara. Konsep ini terutama diterapkan untuk sanak keluarga. Daud bertanya kepada Amasa, “Bukankah engkau darah da-gingku [Ibrani, ‘etsem, “tulang”?]” (2 Sam.19:13). Suku-suku Israel berkata kepada Daud, “Ketahuilah, kami ini darah da-gingmu” [Ibrani, ‘etsem, “tulang”] (2 Sam. 5:1). Karena pene-kanan ini tentang kesamaan, istilah Ibrani ‘etsem (“tulang”) ju-ga digunakan untuk mengekspresikan waktu (“in the bone of this day” yang berarti “pada hari itu juga” [Kej. 7:13; Ul. 32:48]), atau persetujuan tentang permasalahan (“As the boone of the heaven” berarti “seperti langit yang cerah” [Kel. 24:10]).

Ya, tulang-tulang dapat bergembira karena mewakili keselu-ruhan diri seseorang, yang dalam batinnya ditanamkan oleh apa yang seseorang itu lakukan dan alami. Sukacita itu teran-cam oleh penyakit, rasa sakit, rasa bersalah, dan kesedihan mengganggu kesejahteraan batin dan akhirnya mengakhiri ke-hidupan. Kita menantikan saat di mana Allah akan menyebab-kan “tulang-tulang” kita hidup kembali dan tidak mati lagi. n

Angel Manuel Rodríguez telah pensiun setelah sebuah karier dalam melayani gereja sebagai pendeta, profesor, dan administrator.

Dapatkah Anda menjelaskan mengapa

Alkitab kadang-kadang menyebut tulang-tulang

“bersukacita”?

Tulang-tulangDapatkah

Ini

Hidup?

26 Adventist World | 01 - 2013

Page 27: AW indonesian 2013-1001

P E L A J A R A N A L K I T A B

Pernahkah Anda merasa seolah iman Anda “terkunci dalam posisi netral?” Anda tidak pergi ke mana-mana. Anda kelihatannya berada dalam keadaan

diam atau lamban. Anda rindu memiliki pengalaman Kristen yang lebih dalam, tetapi Anda bertanya-tanya bagaimana itu bisa terjadi. Anda mengetahui ke mana Anda ingin pergi, tetapi Anda tidak mengetahui bagaimana sampai di sana. Dalam pelajaran bulan ini kita akan membahas dasar dari kehidupan rohani yang bersemangat. Bersiaplah menemukan beberapa prinsip mengubahkan hidup yang akan membuat perubahan dramatis dalam kehidupan Anda.

1 Baca Mazmur 119:25, 28, 107, 154. Seruan bersungguh-sungguh apakah yang Daud sampaikan mengenai kebangunan?Firman Allah adalah dasar dari kebangunan. Roh Kudus yang sama yang menggerakkan para penulis Alkitab untuk mencatat Firman Allah mengilhami kita sementara kita membacanya. Merenungkan Firman Allah itu mengubahkan hidup.

2 Baca Mazmur 1:2; 119:11, 15, 16, 81, 97. Apakah tujuan dari renungan Daud?Perenungan Kristen fokus pada Firman Allah, pekerjaan Allah, dan cara-cara Allah. Pengisian prinsip-prinsip kebenaran, kasih karunia, dan kebajikan mengubah proses berpikir kita dan mengusir pikiran jahat kita (lihat Fil. 4:7, 8). Kita diubahkan melalui Firman Allah (lihat Rm. 12:1, 2)

3 Baca Kis. 20:32 dan Yakobus 1:21. Jika kehidupan rohani kita tampak mandek, apakah yang dicapai dengan mempelajari Firman Allah?

4 Nubuatan-nubuatan Kitab Suci meramalkan satu pencurahan agung dari Roh Kudus tepat sebelum kedatangan Yesus. Baca Ef. 5:25-27 dan Yoh.17:17. Bagaimanakah Allah akan menyiapkan gereja-Nya bagi pertunjukan istimewa dari kuasa Roh ini?Roh Kudus akan dicurahkan sebelum kedatangan Kristus ke-dua kali. Bumi akan “disinari” dengan kemuliaan Allah. Umat Allah akan menyatakan kehidupan mereka dan menyatakan de-ngan bibir mereka, kasih karunia, kebajikan, dan kebenaran Tuhan kita.

5 Baca 2 Kor.3:18; Ams. 23:7; dan Rom.12:1,2. Mengapa merenungkan Firman Allah itu merupakan suatu alat penuh kuasa dalam kebangunan?Sementara kita mempelajari Firman Allah dan penuh doa mere-nungkan ayat-ayatnya, menerapkan kebenaran yang kita temukan bagi kehidupan kita sendiri, pola pikiran kita diubahkan. Kita ha-rus diubahkan ke dalam keserupaan-Nya. Dengan memandang Ye-sus, kita menjadi seperti Dia.

Ellen White menulis: “Itu merupakan aturan baik dari sifat in-telektual maupun rohani bahwa dengan memandang kita diubah-kan. Pikiran perlahan-lahan menyesuaikan diri kepada subyek yang dibina dalam pikiran. Pikiran jadi terbiasa terhadap apa yang disukai dan dihargai. Manusia tidak akan pernah naik lebih tinggi daripada standar kemurnian atau kebaikan atau kebenarannya” (The Great Controversy, hlm. 555).

6 Baca Kolose 3:1,2. Seruan mendesak apakah yang rasul Paulus sampaikan kepada masing-masing kita mengenai bertumbuh sebagai orang-orang Kristen?Rasul Paulus mendesak kita untuk “menetapkan” atau “mematok” pikiran kita pada hal-hal di atas, bukan hal-hal yang di bawah. Ke-tika kita menyerahkan kehidupan kita kepada Kristus, maka kita adalah satu “ciptaan baru,” dan segala sesuatu dijadikan baru (2 Kor. 5:17).

Bagaimanapun sifat lama kita masih tetap ada. Itu tidak akan dihapuskan secara total sampai Yesus kembali dan kita naik me-nuju kemuliaan bersama Dia. Selama kita berada dalam tubuh yang “cemar, jahat” sifat alamiah kita tetap ada; tetapi tidak perlu berkuasa. Dosa tidak lagi menguasai kita, karena kasih karunia Allah lebih berkuasa daripada sifat alami kita (lihat Flp. 3:20, 21; 1 Kor. 15:51-54; Rm. 6:11-14).

Berikut kunci penting mengatasi dosa dalam kehidupan kita; rahasia tentang apakah dosa atau Kristus yang menang: Sifat apa-kah yang Anda bina? Dengan apakah Anda mengisi pikiran Anda? Rasa sayang Anda ditujukan kepada apa?

Jika pikiran kita dipenuhi dengan hal-hal kekekalan, jika kita menghabiskan waktu bersekutu bersama Yesus dalam Firman-Nya setiap hari, jika kita memiliki hubungan penting bersama Yesus oleh iman dalam kasih karunia-Nya yang menyelamatkan dan ku-asa kemenangan, kita akan menjalani kehidupan Kristen yang ber-semangat. Kita akan bertumbuh dalam kasih karunia, iman kita akan diperbarui, dan kehidupan rohani kita disegarkan setiap hari.

Apakah Anda ingin mengisi pikiran Anda dengan Firman Al-lah dan hidup dalam kuasa Roh-Nya? Di dalam dan melalui Yesus Anda dapat menjalani kehidupan Kristen penuh kemenangan hari ini. n

Oleh Mark A. Finley

MenyegarkanIman Anda

y A N M o u r A

01 - 2013 | Adventist World 27

Page 28: AW indonesian 2013-1001

Kesehatan SeduniaPada beberapa halaman pertama

yang saya buka ketika menerima Adven-tist World ada bagian dari Dr. Allan R. Handysides dan Peter N. Landless. Teri-ma kasih atas informasi dalam kolom Ke-sehatan Sedunia, terutama pada kolom bulan Agustus 2012. Saya memang keku-rangan beberapa vitamin, termasuk vita-min B

12. Kolom Agustus banyak mem-

bantu saya; kini saya mengetahui jenis vegetaris seperti apa saya ini.

Apryll Eunice ComisonPagadian City, ProvinsiZamboanga del Sur, Filipina

Penggelapan di GerejaSaya menulis tentang artikel Robert

Lemon “Penggelapan dalam Gereja” (Juli 2012). Apa pula yang terjadi pada “iman, pengharapan, dan kasih” sebagai nilai-ni-lai yang dijalankan di balik pekerjaan Al-lah?

Ekonomi dunia yang berkembang se-dang mengarah kepada masyarakat tanpa uang kontan. Kalau begitu apa yang akan kita taruh dalam tempat persembahan, kartu smartcard kita, pengaturan EFT, detil sumbangan online?

Yesus memperlihatkan kepada kita caranya dengan mengusir para penukar uang dari rumah Bapa-Nya. Kita harus melakukan hal yang sama. Biarlah Allah mengurus mereka yang jahat. Ia pada akhirnya akan membersihkan bait suci

Mari Kita Selesaikan Pekerjaan IniSekitar waktu munculnya cerita sampul

“Untuk Sesama oleh Sesama,” oleh Chantal dan Gerald Klingbeil (Oktober 2012), saya pergi ke Portugis untuk memproduksi satu acara dokumentasi TV dari proyek yang menjadi bagian dari satu serial yang dispon-sori oleh ASI menampilkan institusi OCI di Eropa. Tak perlu dikatakan, lokasinya indah dan orang-orangnya menyenangkan.

Namun sejak kunjungan itu ada sesuatu yang terus mengganggu saya. Menarik meli-hat sisi baik menjadi “hanya lokasi bangun-an,” tetapi mengapa tidak terus mendesak untuk menyelesaikannya segera dan mem-bukanya untuk umum? Sederhana saja; me-reka memerlukan uang untuk menyelesai-kan tempat itu. Dengan beberapa bantuan keuangan pusat ini bisa selesai dalam waktu singkat. Saya memimpikan satu tempat di mana orang sakit datang dan menemukan kesembuhan, satu tempat di mana orang bi-ngung datang dan menemukan pengharap-an dan kepastian. Ini sudah dilakukan, teta-pi mengapa tidak melipat gandakan mukji-zat sebanyak 20 atau 30 sekaligus dalam se-buah bangunan yang sudah selesai?

Adrian BocaneanuIlfov, Romania

Bagaimana dengan yang Tidak Menikah?

Saya baru-baru ini melihat sampul September 2012 dengan berita utama “Keluarga yang Terutama.”

Saya tidak menikah karena pilihan, dan ada beberapa orang seperti saya di gereja. Anda baru saja mengasingkan ka-mi ke dalam kelas kedua dari manusia, karena keluarga adalah yang utama! Be-rapa banyak yang tidak menikah di gere-ja-gereja lokal, dan berapa banyak peker-jaan yang mereka lakukan? Lihat kemba-li. Sampul ini sepertinya berkata mereka tidak sepenting itu—karena keluarga adalah yang utama!

Apa kira-kira yang Yesus akan kata-kan?

Mette KjøllerDenmark

Kebebasan Hati NuraniSaya menulis untuk artikel “Kebebas-

an Hati Nurani” Ted N.C. Wilson (Agus-tus 2012). Adventist World adalah satu berkat: Memperlihatkan kepada kita kea-jaiban yang Allah ciptakan dengan umat-Nya, dan menghubungkan kita dengan gereja global yang menjalankan misi.

Artikel Wilson memperlihatkan bah-wa kebebasan beragama bukan hanya sa-tu karunia dari Allah, tetapi adalah hak—dan saat ini—suatu pendekatan. Sebagai-mana Wilson katakan, kita harus waspa-da dan bertindak atas nama kebebasan beragama; dan pada setiap kesempatan—entah itu situasi tegang atau krisis aktu-al—bagikan Injil. Dan, bila diperlukan, bela iman kita dengan keyakinan.

Isaiah MontillaPanama City, Panama

P E R T U K A R A N I D E

Surat

PeoplePeople

or

by

October 2012

T h e I n t e r n a t i o n a l P a p e r f o r S e v e n t h - d a y A d v e n t i s t s

HaloALight

20 27BibleJustice

26

of ChoiceIt’s Your

DA

ve

v

As

AN

t

28 Adventist World | 01 - 2013

Page 29: AW indonesian 2013-1001

untuk mengembalikannya menjadi rumah doa.

Setelah kurang dari 200 tahun berbicara tentang kebangunan rohani baru dan bersi-ap bagi “akhir zaman” dunia, akan menjadi satu hari menyedihkan jika fokus gereja ber-alih menjadi “Seventh-day Adventist, Inc.”

Libby BeamentStanhope Gardens, Australia

PenghargaanSaya bukan seorang Advent, tetapi saya

seorang Kristen. Saya diberikan terbitan Ad-ventist World bulan Desember 2011 oleh se-orang teman. Saya terilhami oleh seluruh karyanya. Saya terutama suka artikel dari Maike Stepanek, “Dikotomi dan Kesetiaan Ilahi.”

Terima kasih dan semoga diberkati.Damaris Ruto, Kenya

Kebebasan beragama bukan hanya karunia Allah, tetapi itu adalah hak— dan saat ini—suatu pendekatan.— Isaiah Montilla,

Panama City, Panama

Bila dipanggang, ditumis, atau dikukus, memiliki 9 gram serat, 115 kalori, dan merupakan sumber vitamin A, B

6 dan C yang

baik.

Sumber: Men’s Health

Tahun Lalu117

BijiLabu

P h o t o b y A l e x c h e e k / D i g i t A l l y M o D i f i e D

Pada tanggal 14 Januari 1896, Arthur Stanley Maxwell dilahirkan di London, Inggris. Ia melayani gereja selama 54 tahun sebagai seorang penulis, editor, dan

administrator.Meskipun ia melayani 34 tahun di Amerika Serikat sebagai

editor dari Signs of the Times, barangkali ia lebih dikenal sebagai “Uncle Arthur” dari buku Uncle Arthur’s Bedtime Stories. Serial itu begitu sukses sehingga pada tahun 1945 ia diminta untuk menulis satu set cerita Alkitab bagi anak-anak yang memerlu-kan waktu penyelesaian tujuh tahun dan mengisi 10 jilid. Hasil-nya adalah The Bible Stories, masih dijual oleh para penginjil li-teratur di seluruh dunia.

Buku Maxwell paling terkenal bagi orang dewa-sa, Your Bible and You, ter-jual hampir 2 juta kopi. Selama tahun 1970-an se-perlima dari semua terbit-an Advent membawa na-manya.

Sumber: Robert E. Costa

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan ha-laman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Per-lu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

01 - 2013 | Adventist World 29

Page 30: AW indonesian 2013-1001

JAWABAN: Pada ketinggian lebih dari 3.000 meter, mereka ini

menikmati pemandangan kamp Advent di Ancash, di dataran

tinggi Peru.PRAISEPrayer

Tolong berdoalah kepada Allah agar me-lepaskan putra saya dari obat-obatan! Dan doakan agar putra saya menyerah-kan hatinya kepada Tuhan

Denise, Martinique

Saya seorang anggota yang baru dibaptis-kan. Tolong doakan saya. Keluarga saya ingin agar saya bekerja pada hari Sabat dalam usaha keluarga. Saya memerlukan satu pekerjaan baru agar saya bisa pin-dah.

Timothy, Uganda

Tolong mintalah Allah agar melindungi saudara laki-laki saya, yang menderita depresi berat. Menuntun dia untuk men-cari Allah dan penyuluhan atau terapi.ELAINE, Amerika Serikat

Tolong doakan dua anak saya, berumur 4 dan 2 tahun. Keduanya mengidap penya-kit jantung.

Vitalijus, Inggris

Putra saya dan istrinya, yang tinggal di Jepang, berkata mereka tidak lagi percaya kepada Allah. Mereka telah menolak Ye-sus dan Roh Kudus, dan menyatakan bahwa mereka memiliki keyakinan sendi-ri. Tolong bantu saya mendoakan mere-ka.

Laura, via e-mail

Tolong doakan agar saya mendapatkan kesempatan untuk belajar di sebuah uni-versitas Advent pilihan saya. Dan doakan para misionaris dan pemuda Advent di seluruh dunia.

Hirok, Austria

Tolong doakan agar Allah mengirimkan saya seorang suami. Dan tolong doakan agar Allah mendukung iman dan menye-diakan biaya dengan memberikan peker-jaan dan kesehatan yang baik.

Prudence, Gabon

Kecepatan berlari Usain Bolt dalam perlombaan 100 meter Pertandingan Olimpiade Musim Panas 2012 di London.

37.38 kilometer per jam

DuniaDi Belahan

Manakah ini?

P E R T U K A R A N I D E

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur sau-dara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami permohon an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.30 Adventist World | 01 - 2013

Page 31: AW indonesian 2013-1001

Kisah-

r i c A r D o c A M A c h o

Giving Light to Our World—GLOW—adalah inisiatif jangkauan luar yang berawal di Kalifornia, Amerika Serikat, tetapi kini meluas ke divisi lain di dunia. Dilandaskan pada konsep anggota gereja yang membagi-bagikan traktat GLOW—gratis—pada setiap kesempatan. Traktat-traktat sekarang ini dicetak dalam 29 bahasa.

Berikut ada dua cerita singkat—salah satu dari Jerman dan yang lain dari Kamerun—yang menggambarkan kehidupan yang tersentuh oleh GLOW:

GLOW: Giving Light to Our World

KISAH 1: Seorang pria Jerman yang baru dibaptis bernama Edgar sedang membagi-bagikan traktat GLOW di lingkungannya ketika seorang gadis kecil mendekati dia dan bertanya apa yang sedang ia lakukan. Edgar menjelaskan bahwa ia dari gereja Advent dan sedang membagi-bagikan bahan bacaan yang menarik. Anak perempuan itu bertanya apakah ia boleh meminta satu, jadi Edgar menyerahkan selembar traktat berjudul “Hadiah Untukmu,” ditulis dalam bahasa Jerman. Traktat ini fokus pada karunia keselamatan. Kemudian ia melihat anak perempuan itu sedang membacakan traktat kepada teman-temannya. Kemudian ia berlari ke arahnya dan berkata, “Ini bagus sekali! Bolehkah aku meminta lagi?” Edgar memberikan dia traktat tambahan dan juga buku Steps to Christ untuk diberikan kepada ibunya.

KISAH 2: Seorang misionari Advent dari Kamerun membeli traktat GLOW selama kunjungan ke Amerika Serikat. Ketika ia kembali ke rumah, ia memberikan sebuah traktat GLOW yang mendiskusikan keadaan mati kepada seorang teman yang kemudian memberikannya kepada teman yang lain, dan akhirnya sampai kepada seorang pria dari denominasi gereja lain. Pria tersebut menerjemahkannya ke dalam bahasa Perancis, dan menggunakannya dalam khotbah pemakaman. Setelah pemakaman, orang-orang memberitahu dia, “Kami tidak mengetahui bahwa kita tidak langsung ke sorga atau neraka setelah mati.” Pria itu menjawab, “Saya juga tidak mengetahuinya, tetapi itulah yang dikatakan dalam traktat itu,” Jadi traktat tersebut memunculkan diskusi tentang topik alkitabiah yang penting ini.

Cerita-cerita disusun oleh direktur United States’ Central California Conference GLOW, Nelson Ernst. Untuk mengetahui lebih banyak tentang GLOW, kunjungi sdaglow.org.

kisah

“Lihatlah, Aku Datang Segera”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,mempersatukan umat Gereja Masehi Advent HariKetujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,dan pengharapan.

PenerbitAdventist World adalah majalah periodik internasionalmilik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya.

Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott

Wakil Penerbit Claude Richli

Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk

Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum

Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee

Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran

Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man

Editor OnlineCarlos Medley

Koordinator Teknik dan Pelayanan PembacaMerle Poirier

Editor-at-large Mark A. Finley

Senior Advisor E. Edward Zinke

Manajer Finansial Rachel J. Child

Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste

Asisten Editor Gina Wahlen

Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson

Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti

Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yangsiap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501OldColumbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A.Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638

E-mail: Internet: [email protected] Web: www.adventistworld.org

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dariALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia(LAI). Digunakan dengan izin.

Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secaraberkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria,dan Amerika Serikat.

Vol. 9, No. 1

01 - 2013 | Adventist World 31

Page 32: AW indonesian 2013-1001

DARI INDONESIA

Berani karena Benar

anda Tidak MeMiliki kendali aTas Badai

Perkemahan Adventurer dan Pathfinder, Bandar Lampung

Kebaktian Kebangunan Rohani di Jakarta

Satu kegiatan penting kembali dilak-sanakan oleh Distrik Bandar Lam-pung Barat. Bertempat di Taman

Wisata Wira Garden, telah diadakan aca-ra Perkemahan Adventurer dan Pathfind-er pada tanggal 26-28 Oktober 2012. Mengusung Tema “Berani Karena Benar” acara ini melibatkan tiga Jemaat yang ter-gabung dalam Distrik Bandar Lampung Barat (Jemaat Singosari, Jemaat Way Hui dan Jemaat Kemiling).

Pada hari Jumat, 26 Oktober, tepat pukul 15.00 WIB acara dibuka secara res-mi. Agar semua kegiatan berjalan dengan baik, seksi acara sudah mengatur kegiat-an kelas-kelas kepahaman pada sore hari itu, salah satunya kelas umum Pathfind-er: “Camping Skill” dan “Camping Basic” untuk Adventurer.

Pada hari Sabat pagi kegiatan perbaktian sudah dimulai se-jak subuh dalam doa kelompok dan kebaktian pagi bersama-sama. Acara kebaktian dipusatkan di sebuah Aula yang dapat menampung seluruh anggota jemaat yang hadir bergabung da-lam perbaktian hari Sabat itu. Khotbah disampaikan dengan tegas dan jelas oleh Pdt. Victor Sinaga, yang mengingatkan umat Tuhan sebagai “surat Kristus yang terbuka dan dapat di-baca oleh semua orang”. Pada siang hari, masih ada kelas kepa-haman yang diajarkan, materi P3K oleh MG. Harifson Manik dan Materi Menjaga Alam oleh MG. Lucy L. Antonius.

Maka dengan berkat Tuhan, upacara pelantikan diadakan pada sore harinya, ada 35 siswa dari Klub Adventurer dan 24 siswa dari klub Pathfinder dan 6 orang dilantik Master Guide (MG). Atas nama Departemen Pemuda mengucapkan Selamat kepada semua siswa yang dilantik dan selamat bergabung kepa-da enam orang MG dalam barisan pelayanan dalam jemaat ma-sing-masing. n

—Dilaporkan oleh MG Andreas Jumani, Komunikasi Distrik Bandar Lampung Barat.

Anda Tidak Memiliki Kendali atas Badai: Itu akan Da-tang.” Itulah tema pembahasan dengan judul-judul yang sangat menarik yang dibawakan setiap malam. Beliau

adalah Pdt. Dr. Saustin Mfune, Wakil Direktur Departemen Pe-layanan Anak-anak General Conference dan Dr.Miriam L. An-dres, Direktur Departemen Pelayanan Anak-anak dari Divisi Asia Pasifik Selatan. KKR ini dilaksanakan di Aula GPA M.T. Haryono Kav 4-5 Jakarta Selatan, pada tanggal 21-27 Oktober 2012.

Pembahasan yang dibawakan oleh kedua pembicara sangat menarik perhatian, karena selalu menghubungkan pelajaran rumah tangga dan pendidikan anak dalam rumah tangga dari segi Alkitabiah. Pembicara juga selalu membawakan pekabaran

dengan sangat bersemangat dan berkuasa sehingga mudah di-mengerti oleh semua yang hadir termasuk tamu-tamu yang ha-dir di KKR itu.

Dan pada siang hari diadakan juga KKR Sekolah di Aula M.T. Haryono dengan pembicara yang sama, dan semua murid yang ada di DKI Jakarta dan sekitarnya hadir selama tiga hari, dan jumlah yang hadir seribu murid yang hadir setiap hari sela-ma tiga hari.

Pada hari Sabat, 27 Oktober 2012 diadakan baptisan seren-tak di setiap jemaat dan baptisan khusus di Jemaat M.T. Haryo-no dan juga bagi jemaat yang mau bergabung. Maka jumlah baptisan pada hari Sabat itu sebanyak 122 jiwa yang baru di-baptis disetiap jemaat.

32 Adventist World | 01 - 2013

Page 33: AW indonesian 2013-1001

PaThfinder leadershiP award keTigaKonferens Jawa Kawasan Timur

Terima kasih kepada para pemimpin kita dari General Con-ference dan UIKB dan Konferens DKI Jakarta bahkan semua kerja sama dari gembala jemaat yang telah membawa tamu-tamu yang telah belajar lebih dahulu di KPA di jemaat-jemaat.

Mari kita doakan semua jiwa-jiwa yang baru dibaptiskan itu te-tap setia sampai Yesus dantang nanti. n

—Dilaporkan oleh Pdt. A. Sagala, Departemen Komunikasi DKI Jakarta dan Sekitarnya.

Untuk meningkatkan kualitas serta profesionalisme Master Guide dalam menjalankan pekerjaan Tuhan di bidang Pathfinder telah diadakan kegiatan Pathfinder

Leadership Award (PLA) III pada tanggal 15-18 November 2012 hari Kamis sampai Minggu yang dilaksanakan di tiga tempat yang berbeda.

Kegiatan di Sumberwekas, paserta pelatihan mengikuti ma-teri yang sudah disiapkan seperti outdoor activity, temperament, current issue, PBB, backpacking dan recreation. Hari Jumat siang peserta bergeser ke GMAHK Batu, Malang untuk meneruskan pelatihan berikutnya yaitu Pre Adolescent & Adolescent Growth Patterns dan What is Pathfinder Ministry. Pelayanan Sabat mulai Pelajaran Sekolah Sabat dan Khotbah dilaksanakan oleh seluruh Peserta dan Panitia PLA 3.

Setelah kebaktian Sabat dilanjutkan kembali materi yang masih belum diselesaikan. Pukul 19.00 WIB kembali kegiatan

bergeser ke Gunung Banyak-Batu-Malang untuk mengikuti hiking, perjalanan malam hari menyusuri jalan di Gunung Ba-nyak-Batu sangat melelahkan bagi peserta. Selama perjalanan ada peserta yang mengalami kram kaki akibat sulitnya kondisi jalan. Tetapi oleh karena semangat serta ketangguhan para pe-serta akhirnya sampailah di tempat berkemah di Paralayang Gunung Banyak.

Pada hari Minggu dilaksanakan acara rekreasi serta meng-adakan pelayanan masyarakat membersihkan sampah-sampah yang ada di sekitar Paralayang Gunung Banyak.

Setelah semua acara kegiatan PLA 3 KJKT dilaksanakan upacara penutupan dan penerimaan bagi peserta yang telah mengikuti pelatihan. Diakhir pelaksanaan hanya 5 orang yang ditamatkan untuk menjadi PLA di KJKT. n

—Dilaporkan oleh Johanes Handriadi, Panitia PLA 3 KJKT.

01 - 2013 | Adventist World 33

Page 34: AW indonesian 2013-1001

DARI INDONESIA

keluarga Bahagia, kini dan nanTiKebaktian Kebangunan Rohani di Kotamobagu

Kebaktian Kebangunan Roha-ni “Keluarga Bahagia, Kini dan Nanti” yang dilaksana-

kan pada tanggal 11-17 November 2012 telah selesai dilaksanakan, dan menghasilkan 9 jiwa, dan 2 di anta-ranya adalah kaum mayoritas.

Kebaktian Kebangunan Rohani yang awalnya akan diadakan di per-batasan Desa Tambun dan Kelurah-an Imandi, pada akhirnya dipin-dahkan ke Desa Ponom piaan, Kec. Dumoga Timur karena alasan kea-manan. Sebab menjelang dilaksa-nakan KKR tersebut, terjadi konflik horizontal antara warga Desa Tam-bun dan warga Kelurahan Imandi yang mengakibatkan korban jiwa dan puluhan rumah hancur oleh kerusuhan tersebut.

Pdt. Novry Kaumpungan yang menjadi pembicara dalam KKR tersebut pada akhirnya memutuskan untuk memindah-kan KKR tersebut di Ponompiaan.

KKR tersebut mendapat dukungan dari departemen dan staf kantor Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT), yang pada malam pertama berusaha hadir dengan menum-

pangi bus dari Manado yang berjumlah 30 orang beserta de-ngan keluarga.

Dari malam ke malam, khotbah yang bernuansa keluarga, mendapat sambutan dari para keluarga serta tamu yang hadir membawa sukacita dan damai yang bersumber dari Allah. n

—Dilaporkan oleh Maikel J. Makarewa, Kotamobagu.

To Be Like JesusPekan Doa Perguruan Advent Purwodadi

Firman Tuhan tidak pernah kembali dengan sia-sia—sesuai janji-Nya dalam Yesaya 55:11. Sejumlah 15 jiwa telah mene-

rima Yesus Kristus menjadi Juruselamat priba-di mereka dalam Pekan Doa Semester Ganjil tahun ajaran 2012-2013 selama satu minggu, 19-24 November 2012 di Sekolah Lanjutan Ad-vent Purwodadi yang dilayani oleh Pdt. Abri Santoso, Direktur Sekolah Sabat, Pelayanan Perorangan dan Kesehatan GMAHK KJKT.

Dengan semangat angkatan bersenjata me-nyampaikan kebenaran Firman Tuhan di pagi dan malam hari. Bersyukur dan berterima ka-sih kepada Tuhan karena selama satu pekan di-berikan cuaca yang baik sekalipun sudah mu-sim hujan. Banyak keajaiban terjadi, sekalipun di beberapa desa di sebelah Kampus SLA Pur-

wodadi turun hujan lebat, selama kegiatan pekan doa sampai upacara baptisan tidak turun hujan di SLA Purwodadi.

34 Adventist World | 01 - 2013

Page 35: AW indonesian 2013-1001

Salah satu siswa yang rindu dibaptis meminta satu tanda ka-lau hujan datang akan meragukan kebenaran Firman Tuhan yang sudah disampaikan, kalau cuaca tetap baik dan tidak hu-jan maka siap dibaptis.

Puji Tuhan di dalam belas kasihan-Nya pada hari Sabat 24 November 2012 ada 15 Jiwa yang dibaptiskan (14 jiwa dari ke-luarga bukan Advent dan 1 jiwa dari keluarga Advent). Terima

kasih untuk budaya kolaborasi yang baik yang sudah diberikan oleh guru agama, bapak dan ibu guru dalam dan doa kelompok (Prayer circle), dan semoga kelima belas jiwa tetap dikuatkan dan setia sampai Maranatha. n

—Dilaporkan oleh Petrus Souisa, Wakasek Humas Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi.

winnergiZerRetret Alkitab Pemuda (RAP) 2012

Sudah bukan saatnya orang muda berkumpul untuk sekadar hura-hu-ra. Setiap orang muda dipanggil un-

tuk menjadi pemenang atas godaan du-niawi beserta pergumulan mereka me-ngalahkan dosa kesayangan. Dan tidak berhenti di situ saja, tiap orang muda ju-ga dipanggil untuk menjadi penyemangat sesamanya dalam menginjil dan melayani. Itulah ide dasar RAP 2012 yang diadakan oleh GMAHK Yosodipuro, Solo dan diha-diri oleh 248 peserta dari seluruh Jawa Tengah, Surabaya, Malang dan Jakarta.

Retret Alkitab Pemuda tahun ini mengambil tema “WINNERGIZER—as free as your choice.” RAP ini adalah kelan-jutan dari RAP 2011 yang diadakan di Wisma El-Betel Karangpandan pada tanggal 15-18 November 2012. Ada pun dua pembicara utama-nya adalah Pendeta Gration Perera dari South East Asian Union Mission dan Jimrod Benggon dari Aenon Health Care yang membawakan tujuh topik pembahasan: urChoice to Fight, ur-Choice to Surrender, urChoice to Motivate, urChoice to Endure, urChoice to Share, urChoice to Serve, urChoice to be Strong.

Selain itu format acara juga dibuat padat dengan lima pilih-an kelas workshop yang bisa dipilih oleh tiap peserta, yaitu kelas urTunes (musik gereja) oleh Bp. Paulus Sentana, kelas urLove (courtship & relationship) oleh Frankie Chung, kelas urSight

(penginjilan melalui media) oleh HCBN, kelas urCare (pengin-jilan melalui kesehatan) oleh Healing Way Indonesia dan kelas urText (penginjilan melalui literatur) oleh Akhir Zaman Minis-try.

Kelima workshop ini memberikan pilihan bagi tiap peserta untuk dapat melayani pekerjaan Tuhan sesuai dengan talenta yang diberikan Tuhan. Acara yang didukung oleh UIKB de-ngan hadirnya Pdt. Jimmy Havelaar (Dir. Kesehatan UIKB) dan Pdt. Edwin Sardiana (Dir. Pemuda DJKT). Acara ini mengajak setiap orang muda yang senantiasa dihadapkan pada berbagai

pilihan dalam hidup bisa memilih untuk mengalahkan dosa (Fight urSin) keluar sebagai pemenang (be a Winner) dan membagikan iman (Share urFaith) keluar sebagai penye-mangat (be an Energizer). Sehingga ketika orang muda dita-nya apa pilihan mereka (What’s urChoice)? Mereka akan menjawab ”be a WINNERGIZER.”

Semua materi pembahasan dalam acara RAP 2012 ini dapat diunduh di FB group resmi panitia di “Retret Alkitab Pemuda.” n

—Dilaporkan oleh Eunike Sabatina R., Dept. Komunikasi GMAHK Yosodipuro Solo.

01 - 2013 | Adventist World 35

Page 36: AW indonesian 2013-1001

DARI INDONESIA

Mengisi hari libur dengan kegi-atan rohani keluarga dilaksa-nakan oleh Distrik Manado

Selatan yang terdiri dari 5 Jemaat yaitu Jemaat Pineleng, Jemaat Winangun, Je-maat Batukota, Jemaat Karombasan Selatan, dan Jemaat Aertrang. Retret yang mengambil tema “Keluarga Ad-vent Keluarga Bahagia” ini dilaksana-kan pada tanggal 26-28 Oktober 2012 di Pantai Mangatasik Tanawangko.

Firman Tuhan disampaikan pada Sabat siang oleh mantan sekretaris Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Pdt. Chris Manoppo, M.A., dengan penekanan pada rumah tangga. Selesai khotbah, diadakan makan bersama beserta para tamu. Acara-acara menarik pun terus berlangsung sampai Sa-bat sore dengan seminar keluarga oleh Pdt. Chris Manoppo, se-minar untuk para adik-adik Pathfinder yang dibawakan oleh MG. Mercy Manembu dengan materi orang muda dan narko-ba, dan dilanjutkan dengan acara-acara menarik dari para offi-cer PA distrik sampai tiba ibadah penutupan Sabat oleh Pdt. Dale Supit, gembala jemaat Batukota dan Aertrang.

keluarga advenT keluarga BahagiaRetret Distrik Manado Selatan

Kegiatan pada Sabtu malam diisi dengan rekreasi dan per-mainan berhadiah menarik yang dibuat oleh panitia di bawah komando gembala jemaat Pineleng,Winangun, dan Karom-basan Selatan Pdt. Sompie Sampelan. Acara pada sabtu malam ini penuh dengan canda tawa dan keceriaan baik dari para orangtua, pemuda dan anak-anak yang menambah akan rasa kekeluargaan dari tiap anggota Jemaat Distrik Manado Selatan.

Kiranya pertemuan dan persekutuan bahagia antar jemaat ini akan terus dijaga sampai Tuhan datang. n

—Dilaporkan oleh Jeffrey Lontoh, Ketua Retret Distrik Mana-do Selatan.

RapaT akhiR TahunKonferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

Dengan pertolongan Tuhan rapat akhir tahun Konferens Ja-wa Kawasan Timur (KJKT) pada hari Kamis 29-30 No-

vember 2012 di Kantor KJKT dapat berlangsung baik. Hadir dalam rapat tersebut Ketua Uni Indonesia Kawasan Barat (UI-KB), Pdt. Dr. J.S. Peranginangin; Sekretaris Eksekutif UIKB, Pdt. Dr. J.H. Rantung; Bendahara UIKB, Bpk. B.F. Sihotang; Direktur Pelayanan Penatalayanan UIKB, Pdt. Djoko Suwarso; Direktur Komunikasi dan Kebebasan Beragama UIKB, Pdt. Dr. S. Simorangkir dan officers/Dept. KJKT dan Anggota Eksekutif KJKT.

Dalam khotbah pembukaan Pdt. Dr. J. S. Peranginangin mengangkat Firman Tuhan dalam Matius 16:18 yang berbunyi, “Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

Petrus “Petra” “Petros” artinya batu yang terbuang-buang atau terguling-guling tapi akhirnya jadi kuat atau kokoh. Yesus mendirikan gereja-Nya di atas batu karang yang kokoh. Yesus adalah batu karang itu. GMAHK adalah gereja yang memiliki doktrin gerejanya bukan berdasarkan tulisan-tulisan yang lain

36 Adventist World | 01 - 2013

Page 37: AW indonesian 2013-1001

tetapi secara Alkitabiah. Menekankan bahwa gereja adalah se-kumpulan orang atau kita sebagai umat pilihan. Itulah sebab-nya kita memonitor pekerjaan Tuhan sepanjang tahun ini un-tuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Ada ungkap-an berkata “Fail to plan it is means plan to fail.” Kita mau sukses merencanakan dan sukses melaksanakan. Dengan demikian program reach Up, reach Out, and reach Across ke depan akan

lebih baik. Ajakan beliau marilah kita pertahankan gereja yang benar ini dengan cara yang benar.

Semoga dengan kita adakan rapat akhir tahun ini akan membawa umat-umat Tuhan dan jiwa-jiwa lainnya bersedia bagi kedatangan Yesus yang kedua kali. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Departemen Komunikasi Konferens Jawa Kawasan Timur.

WoRLd CafeInterfaith Study Center (ISC)

Dalam rangka menolong umat Gereja Masehi Advent Ha-ri Ketujuh membangun jembatan pengertian dengan kaum mayoritas, InterFaith Study Center meluncurkan

sebuah terobosan baru yang bernama “Trust Building Adventist-Muslim Relation.” Program ini untuk pertama kali diluncurkan pada tanggal 13 September 2012 di kantor pusat GMAHK Uni Kawasan Barat.

Program “World Cafe” adalah kegiatan pertama dari perte-muan ini di mana ruangan dibentuk seperti ruang cafe yaitu ada meja bundar dan di setiap meja bundar ada 6-7 kursi. Di setiap meja akan terdapat peserta Muslim dan Advent yang se-dang berbincang-bincang dengan suasana santai selama 15 me-nit. Setiap 15 menit peserta akan pindah untuk mencari meja lainnya yang penghuninya belum dikenal. Dalam sesi “World Cafe” ini setiap peserta memiliki kesempatan untuk memperke-nalkan diri seperti nama, asal dari mana, agamanya apa. Setelah itu peserta akan diberikan kesempatan untuk menerangkan imannya secara singkat, seperti apa makna Islam bagi pemeluk Islam dan apa makna Advent bagi pemeluk Advent. Peserta ju-ga mendiskusikan di meja masing-masing apa yang mendorong kita untuk saling memahami dan bekerja sama antar umat ber-agama. Sebagai akhir dari sesi ini setiap meja mempresentasi-kan hasil diskusi di hadapan seluruh peserta. Ada pernyataan yang menarik dari salah satu meja yaitu “berkelahi kita ketemu di neraka, damai kita ketemu di surga.” Semua peserta tepuk ta-ngan mendengar kesimpulan itu sebagai bentuk apresiasi.

Setelah World Cafe usai, dilanjutkan dengan sesi diskusi panelis dengan menghadirkan tokoh-tokoh Muslim dan Advent

sebagai narasumber, seperti: Dr. Agus Mulyana, International Conference of Islamic Scholars Jakarta; Luluk Nurhamidah, Ke-tua AHIMSA dan Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa; Maghfirah Hamid, Sekjend Muslimat NU DKI Jakarta; Wati Wardani, Women Activist for Peace Education; Pdt. J.S. Parangi-nangin, Ketua UIKB; Ibu L. Paranginangin, Ketua BWA UIKB; Bryan Gallant, Direktur Adventist Muslim Relation UIKB; Erik Linkon, penulis Peace Generation.

Setiap narasumber dalam waktu 10 menit memiliki kesem-patan menyampaikan orasi pesan damai dari sudut iman ma-sing-masing. Selain itu narasumber juga menyampaikan peng-alaman masing-masing dalam bekerjasama dengan yang berbe-da iman. Hampir setiap narasumber menekankan apa persa-maan kita sebagai landasan untuk hidup dengan damai dan be-kerjasama dalam membangun kehidupan sosial yang toleran.

Dari beberapa orang yang bertanya dan memberi komentar, ada seorang wanita Muslim yang memberikan komentar “jika-lau kita makan satu meja maka dinding pemisah akan hancur dengan mudah, oleh sebab itu kita harus sering-sering membu-at pertemuan seperti ini,” dan seketika semua peserta tertawa sambil tepuk tangan dan mengaminkan komentar tersebut.

Setelah kesaksian, peserta diberikan kesempatan untuk sa-ling mendoakan sahabat baru masing-masing, dan juga mem-berikan cinderamata kepada Muslim yaitu buku Bani Timur Warisan Rohani Islam dalam Taurat dan Injil. Buku ini meng-angkat keturunan Ismail yang dipakai Tuhan dalam sepanjang sejarah untuk bekerja sama dengan keturunan Ishak dalam me-muliakan Allah.

Sebelum semua peserta berpisah, diadakanlah doa yang disebut “multifaith prayer.” Satu dari Ad-vent dan satu lagi dari Muslim. Pertemuan ini dia-khiri dengan haru, dan semua peserta pulang de-ngan sangat senang dan bergembira. Tetapi seperti dikatakan oleh Bryan Gallant dalam sesi diskusi bahwa pertemuan ini bukanlah akhir, tapi ini hanya sebuah permulaan dalam menghancurkan prasang-ka dan tembok pemisah yang terjadi selama ini. n

—Dilaporkan oleh Ferry Pardosi, InterFaith Study Center.

01 - 2013 | Adventist World 37

Page 38: AW indonesian 2013-1001

DARI INDONESIA

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi ma-jalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membu-tuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar.

Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap TeKS naskah berita yang ka-mi terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Per-fect, TAnpA ADA GAMBAR/foTo/IMAGE DI DAlAM FILE DoKuMen TeRSeBuT (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks do-kumen tersebut).

GAMBAR/foTo/IMAGE untuk naskah berita tersebut kami harapkan TeRpISAH DARI DAlAM FILE dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya men-jadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau in-formasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut.

Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pe-ngirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk me-masukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada ke-mungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

Kirimkan ke: [email protected] paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk dimasukkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati ki-ta pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

bagi ParaPenulis Setia

Adventist World Indonesia

Info Penting!

Pada tanggal 26-28 Oktober 2012 BWA Padangsidimpuan dengan penuh sukacita mengadakan perjalanan pelayan-an ke Desa Lobu Tolong. Sekalipun cuaca pada saat itu ti-

dak bersahabat namun rombongan BWA Padangsidimpuan ti-dak menyerah untuk melanjutkan perjalanan. Puji Tuhan! Wa-

Bwa PadangsidiMPuan Menjangkau keluar dan ke dalaMDesa Lobu Tolong, Tapanuli Utara

laupun hujan semua warga Desa Lobu Tolong antusias datang menyambut kedatangan kami.

Acara dimulai dengan doa dan kata sambutan dari Ketua Je-maat Lobu Tolong, serta sepatah dua kata dari Ibu F. Siman-juntak sebagai koordinator acara. Dilanjutkan dengan acara se-minar kesehatan yang berjudul “Bagaimana Mengatasi Gizi Bu-ruk” yang disampaikan Kepala Bagian Ahli Gizi Puskesmas La-buhan Rasoki, Ibu A. Simanjuntak.

Masyarakat Lobu Tolong begitu semangat mendengarkan seminar kesehatan tersebut karena BWA Padangsidimpuan juga menghibur masyarakat dengan permainan musik rohani Ang-klung. Setelah seminar selesai BWA Padangsidimpuan berbagi kasih dengan pembagian dorkas dan makanan bergizi kepada masyarakat Lobu Tolong.

Dalam jangkauan ke dalam ada acara malam vesper sampai dengan acara hari Sabat. Pada sore hari Sabat dilanjutkan acara kuis Alkitab berhadiah dan mempersembahkan drama BWA padangsidimpuan yang berjudul “Daud Jatuh dalam Dosa.”

Semoga pelayanan yang kita lakukan bersama menghasilkan persatuan iman yang kuat dan kemuliaan bagi Tuhan. n

—Dilaporkan oleh Ibu F. Simanjuntak, Koordinator BWA Padangsidimpuan.

38 Adventist World | 01 - 2013

Page 39: AW indonesian 2013-1001

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat)Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

Ketua Pengarah J. S. Peranginangin

Ketua Bidang Usaha A. Ricky

Bendahara S. Manueke

Pemasaran S.P. Rakmeni

ProduksiS. M. Simbolon

Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

Redaksi Pelaksana dan Desain IsiJ. Pardede

Tim Redaksi R.C.A. Raranta, F. Parhusip, J. Wauran

Komunikasi UniS. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan BaratS. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Komunikasi Konferens/Daerah/WilayahD. Lingga, Sumatera Kawasan UtaraH. Sihaloho, Sumatera Kawasan TengahV. J. Sinaga, Sumatera Kawasan SelatanA. Sagala, DKI Jakarta dan SekitarnyaS. Nappoe, Jawa BaratW. Siringoringo, Jawa TengahR. Situmeang, Jawa Kawasan TimurD. Juniarto, Kalimantan Kawasan TimurJ. Sihotang, Kalimantan BaratD. Kana Djo, Nusa TenggaraR. Keni, Minahasa UtaraDj. Muntu, MinahasaF. Kasenda, Bolaang Mangondow-GorontaloCh. Muaya, Sulawesi TengahM. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan TenggaraA. J. Uniana, MalukuH. Sandil, Nusa UtaraH. Wambrauw, PapuaI. Lisupadang, Luwu Toraja

Izin Departemen Penerangan RINo. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784Email: [email protected]

Alamat PemasaranTlp/Fax: 022-86062842 Email: [email protected] (Sirkulasi)

www.iphbdg.org

WARTAGEREJA ADVENT

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai de-ngan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dileng-kapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Nas-kah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

raPaT akhir TahunDaerah Misi Nusa Utara (DMNU)

Revival And The Chris-tian Lifestyle” adalah tema rapat akhir ta-

hun Daerah Misi Nusa Utara (DMNU) yang diadakan di GMAHK Jemaat Tahuna 2 pada tanggal 6-8 Desember 2012. Seluruh pendeta yang melayani di DMNU dan ang-gota komite eksekutif daerah hadir dalam rapat akhir tahun ini.

Pdt. S. Y. Bindosano, Sekretaris Eksekutif GMAHK UKIKT memberikan nasihat Firman Tuhan dalam ibadah pembukaan rapat. Mengambil Pengkhotbah 11:1 seba-gai ayat tema khotbah, Bindosano mendorong para pendeta dan anggota komite ek-sekutif di DMNU untuk terlibat aktif dalam penginjilan.

Rapat akhir tahun ini dipimpin Pdt. Edison Takasanakeng didampingi oleh Pdt. Warno Suleh, Sekretaris Eksekutif DMNU dan Stephen Kairupan, Bendahara DM-NU. Rapat akhir tahun ini berjalan dengan baik dan penuh dengan kasih persaudara-an.

Hari Minggu pagi, 9 Desember 2012, para pendeta DMNU berolahraga badmin-ton bersama di salah satu gedung olahraga di Tahuna. Suasana kekeluargaan tergam-bar selama acara olahraga bersama ini. Pdt. S. Y. Bindosano dan Pdt. S. Salainti telah meninggalkan Tahuna kembali ke Manado sejak hari kedua karena masih ada peker-jaan pelayanan yang harus dilaksanakan.

Hari minggu sore semua pendeta kembali ke tempat pelayanan masing-masing. Kita doakan agar pekerjaan Tuhan akan maju terus di Daerah Misi Nusa Utara ini. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Brussi Soriton, Gembala Wilayah Essang Selatan, Kabupaten Kepulauan Talaud, DMNU.

01 - 2013 | Adventist World 39

Page 40: AW indonesian 2013-1001

Tanggal : 28-31 Agustus 2013Tempat: Jeju International Convention Center, Jeju, Korea

- Laporan Misi yang Luar Biasa- Kesaksian yang Menginspirasikan- Seminar Misi- Acara Budaya- Penampilan Musikal- Konser Golden Angels- Arena Pameran mengenai Misi

Terinspirasi untuk berkomitmen kembali demi Misi!

Ted N. C. Wilson G. T. Ng Jairyong Lee Derek J. Morris Cheryl D. Doss

Narasumber:

MISI

IMC website (GOIMC.ORG)IMC website (GOIMC.ORG)