auditing ii - bab 4
DESCRIPTION
auditingTRANSCRIPT
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO
Auditor akan mengikuti metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo setelah
menyelesaikan penilaian risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian pengendalian serta
pengujian substantif atas transaksi serta menilai kemungkinan salah saji akun laporan keuangan
dalam siklus penggajian dan personalia.
Tahapan metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo untuk kewajiban
penggajian adalah sebagai berikut :
Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Akun Kewajiban Penggajian.
Risiko bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak mungkin terjadi
pada sebagian besar perusahaan. Akan tetapi, risiko bisnis klien itu mungkin saja terjadi pada
kesepakatan kompensasi yang kompleks, yang mencakup bonus dan rencana opsi saham serta
kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan lainnya.
Menetapkan Salah Saji yang dapat Ditoleransi dan Menilai Risiko Inheren untuk Akun
Kewajiban Penggajian.
Jika sebagian besar transaksi melibatkan kas, ada risiko inheren berupa kecurangan
penggajian. Karena itu, auditor sering kali mempertimbangkan pentingnya tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi keterjadian. Hal ini juga berlaku bagi perusahaan manufaktur yang
secara signifikan membebankan tenaga kerjanya ke persediaan, yang berpotensi menimbulkan
misklasifikasi antara beban penggajian dan persediaan atau di antara kategori persediaan.
Menilai risiko pengendalian dan Melaksanakan Pengujian Terkait.
Melaksanakan Prosedur Analitis.
Penggunaan prosedur analitis merupakan hal penting dalam siklus penggajian dan
personalia seperti pada setiap siklus lainnya. Berikut ini ilustrasi atas prosedur analitis untuk
akun – akun neraca serta laporan laba rugi dalam siklus penggajian dan personalia :
PROSEDUR ANALITIS SALAH SAJI YANG MUNGKIN
Membandingkan saldo akun beban penggajian
dengan tahun – tahun sebelumnya
(disesuaikan dengan kenaikan tingkat upah
dan kenaikan volume)
Salah saji akun beban penggajian
Membandingkan tenaga kerja langsung
sebagai persentase dari penjualan dengan
tahun – tahun sebelumnya
Salah saji tenaga kerja langsung dan
persediaan
Membandingkan beban komisi sebagai
persentase dari penjualan dengan tahun –
tahun sebelumnya
Salah saji beban komisi dan kewajiban
komisi
Membandingkan beban pajak penggajian
sebagai persentase dari gaji dan upah dengan
tahun – tahun sebelumnya (disesuaikan
dengan perubahan tarif pajak
Salah saji beban pajak penggajian dan
kewajiban pajak penggajian
Membandingkan akun pajak penggajian
akrual dengan tahun – tahun sebelumnya
Salah saji pajak penggajian akrual dan
beban pajak penggajian
Merancang dan Melaksanakan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Kewajiban dan
Beban.
Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian, yang sering kali disebut
sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses), biasanya bersifat langsung jika
pengendalian internal telah beroperasi secara efektif.
Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban
penggajian adalah :
Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (Keakuratan).
Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang benar
(Pisah Batas).
Perhatian utama dalam kedua tujuan itu adalah untuk memastikan bahwa tidak ada kurang
saji atau akrual yang dihilangkan. Berikut ini adalah beberapa akun kewajiban yang utama dalam
siklus penggajian dan personalia :
1. Jumlah Potongan dari Gaji Karyawan
Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum dibayar kepada pemerintah dapat diuji
dengan membandingkan saldonya dengan jurnal penggajian, formulir pajak penggajian yang
dibuat pada periode selanjutnya, dan pengeluaran kas periode selanjutnya. Jika pengendalian
internal sudah beroperasi secara efektif, pisah batas dan keakuratan dapat dengan mudah diuji
pada saat yang bersamaan dengan prosedur tersebut.
2. Gaji dan Upah Akrual
Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum menerima upah yang telah
menjadi haknya selama beberapa hari atau jam terakhir hingga periode selanjutnya. Pisah batas
dan keakuratan yang benar untuk gaji dan upah akrual tergantung pada kebijakan perusahaan
yang harus diikuti secara konsisten dari tahun ke tahun.
Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk mengakrualkan upah dan
mengetahui hal tersebut konsisten dengan tahun sebelumnya, prosedur audit yang tepat untuk
menguji pisah batas dan keakuratan adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling
mungkin dari setiap signifikansi saldo adalah kelalaian untuk memasukkan jumlah hari yang
tepat yang telah dihasilkan tetapi belum dibayar.
3. Komisi Akrual
Konsep yang sama yang digunakan dalam memverifikasi gaji dan upah akrual juga dapat
diterapkan pada komisi akrual, meskipun akrual ini umumnya lebih sulit diverifikasi karena
perusahaan seringkali memiliki beberapa jenis perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan
karyawan dengan komisi lainnya.
Dalam memverifikasi komisi akrual, hal yang pertama yang perlu dilakukan adalah
menentukan sifat perjanjian komisi dan kemudian menguji perhitungannya berdasarkan
perjanjian tersebut. Auditor harus membandingkan metode untuk mengakrualkan komisi dengan
tahun – tahun sebelumnya demi tujuan konsistensi.
4. Bonus Akrual
Pada banyak perusahaan, bonus akhir tahun yang belum dibayar kepada para pejabat dan
karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga kelalaian untuk mencatatnya akan
menimbulkan salah saji yang material.
Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan membandingkannya
dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan direksi.
5. Pembayaran Cuti Liburan, Cuti Sakit, atau Tunjangan Akrual Lainnya
Akrual dari kewajiban – kewajiban tersebut yang relatif konsisten dengan tahun
sebelumnya merupakan pertimbangan yang paling penting ketika mengevaluasi kewajaran
jumlahnya.
Kebijakan perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama kali, baru
kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan perusahaan ini harus sesuai
dengan SFAS 43 mengenai absen yang diberi kompensasi.
6. Pajak Penggajian Akrual
Pajak penggajian, seperti FICA dan pajak pengangguran negara bagian serta federal dapat
diverifikasi dengan memeriksa jumlah formulir pajak yang disiapkan pada periode selanjutnya
untuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
7. Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Beban
Disini pos yang paling penting adalah gaji dan bonus pejabat, gaji kantor, gaji dan komisi
penjualan, serta tenaga kerja manufaktur langsung.
Auditor hanya perlu melakukan pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun –
akun laporan laba rugi pada sebagian besar audit selain prosedur analitis, pengujian
pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan pengujian atas akun kewajiban terkait
yang telah dibahas. Pengujian tambahan yang ekstensif hanya akan diperlukan apabila auditor
mengungkapkan defisiensi yang signifikan atau kelemahan yang material dalam pengendalian
internal, salah saji yang signifikan dalam pengujian kewajiban, atau varians utama yang belum
dijelaskan dalam prosedur analitis.
8. Kompensasi Pejabat
Auditor harus memverifikasi apakah total kompensasi pejabat merupakan jumlah yang
diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan bonusnya harus dimasukkan dalam laporan 10-K
SEC dan SPT pajak penghasilan federal. Verifikasi kompensasi pejabat juga dijamin karena
beberapa individu mungkin saja mampu membayar dirinya sendiri lebih besar dari jumlah yang
diotorisasi. Pengujian audit yang biasa adalah untuk memperoleh gaji setiap pejabat yang
diotorisasi dari risalah rapat dewan direksi dan membandingkannya dengan catatan pendapatan
yang berhubungan.
9. Komisi
Beban komisi total dapat diverifikasi dengan mengalikan tingkat komisi untuk setiap
jenis penjualan dengan jumlah penjualan dalam kategori tersebut. Jika informasi yang diinginkan
tidak tersedia, mungkin perlu untuk menguji pembayaran komisi tahunan atau bulanan untuk
tenaga penjualan terpilih dan menelusuri total pembayaran komisi.
10. Beban Pajak Penggajian
Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji dengan mula – mula
merekonsiliasi total penggajian di setiap formulir pajak penggajian dengan total penggajian
untuk seluruh tahun. Total pajak penggajian kemudian dapat dihitung ulang dengan mengalikan
tingkat yang sesuai dengan penggajian yang dikenakan pajak.
Pada sebagian besar audit, perhitungan tersebut memerlukan banyak biaya dan biasanyab
tidak diperlukan kecuali jika prosedur analitits mengindikasikan bahwa terdapat masalah yang
tidak dapat dipecahkan melalui prosedur lainnya.
11. Total Penggajian
Pengujian yang berhubungan erat dengan pengujian pajak penggajian adalah rekonsiliasi
total beban penggajian dalam buku besar umum dengan SPT pajak penggajian dan formulir W-2.
Tujuan dari pengujian tersebut adalah untuk menentukan apakah transaksi penggajian
dibebankan ke akun non penggajian atau sama sekali tidak dicatat dalam jurnal penggajian.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan cara yang
lebih baik dalam mengungkapkan kedua jenis salah saji tersebut dalam sebagian besar audit.
12. Tenaga Kerja Kontrak
Untuk mengurangi biaya penggajian, banyak organisasi melakukan kontrak dengan
organisasi luar untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji dengan
membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara perusahaan dan
perusahaan jasa luar.
13. Tujuan Penyajian dan Pengungkapan
Pengungkapan yang diperlukan untuk transaksi siklus penggajian dan personalia tidaklah
mendalam, akan tetapi, beberapa transaksi yang kompleksi seperti opsi saham dan rencana
kompensasi pejabat eksekutif lainnya mungkin memerlukan pengungkapan catatan kaki. Auditor
dapat menggabungkan prosedur audit yang berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan
pengungkapan dengan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan beban.