auditing ii - bab 4

9
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO Auditor akan mengikuti metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo setelah menyelesaikan penilaian risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi serta menilai kemungkinan salah saji akun laporan keuangan dalam siklus penggajian dan personalia. Tahapan metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo untuk kewajiban penggajian adalah sebagai berikut : Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Akun Kewajiban Penggajian. Risiko bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak mungkin terjadi pada sebagian besar perusahaan. Akan tetapi, risiko bisnis klien itu mungkin saja terjadi pada kesepakatan kompensasi yang kompleks, yang mencakup bonus dan rencana opsi saham serta kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan lainnya. Menetapkan Salah Saji yang dapat Ditoleransi dan Menilai Risiko Inheren untuk Akun Kewajiban Penggajian. Jika sebagian besar transaksi melibatkan kas, ada risiko inheren berupa kecurangan penggajian. Karena itu, auditor sering kali mempertimbangkan pentingnya tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi keterjadian. Hal ini juga berlaku bagi perusahaan manufaktur yang secara signifikan membebankan tenaga

Upload: bella

Post on 04-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

auditing

TRANSCRIPT

Page 1: Auditing II - Bab 4

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO

Auditor akan mengikuti metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo setelah

menyelesaikan penilaian risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian pengendalian serta

pengujian substantif atas transaksi serta menilai kemungkinan salah saji akun laporan keuangan

dalam siklus penggajian dan personalia.

Tahapan metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo untuk kewajiban

penggajian adalah sebagai berikut :

Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Akun Kewajiban Penggajian.

Risiko bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak mungkin terjadi

pada sebagian besar perusahaan. Akan tetapi, risiko bisnis klien itu mungkin saja terjadi pada

kesepakatan kompensasi yang kompleks, yang mencakup bonus dan rencana opsi saham serta

kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan lainnya.

Menetapkan Salah Saji yang dapat Ditoleransi dan Menilai Risiko Inheren untuk Akun

Kewajiban Penggajian.

Jika sebagian besar transaksi melibatkan kas, ada risiko inheren berupa kecurangan

penggajian. Karena itu, auditor sering kali mempertimbangkan pentingnya tujuan audit yang

berkaitan dengan transaksi keterjadian. Hal ini juga berlaku bagi perusahaan manufaktur yang

secara signifikan membebankan tenaga kerjanya ke persediaan, yang berpotensi menimbulkan

misklasifikasi antara beban penggajian dan persediaan atau di antara kategori persediaan.

Menilai risiko pengendalian dan Melaksanakan Pengujian Terkait.

Melaksanakan Prosedur Analitis.

Penggunaan prosedur analitis merupakan hal penting dalam siklus penggajian dan

personalia seperti pada setiap siklus lainnya. Berikut ini ilustrasi atas prosedur analitis untuk

akun – akun neraca serta laporan laba rugi dalam siklus penggajian dan personalia :

Page 2: Auditing II - Bab 4

PROSEDUR ANALITIS SALAH SAJI YANG MUNGKIN

Membandingkan saldo akun beban penggajian

dengan tahun – tahun sebelumnya

(disesuaikan dengan kenaikan tingkat upah

dan kenaikan volume)

Salah saji akun beban penggajian

Membandingkan tenaga kerja langsung

sebagai persentase dari penjualan dengan

tahun – tahun sebelumnya

Salah saji tenaga kerja langsung dan

persediaan

Membandingkan beban komisi sebagai

persentase dari penjualan dengan tahun –

tahun sebelumnya

Salah saji beban komisi dan kewajiban

komisi

Membandingkan beban pajak penggajian

sebagai persentase dari gaji dan upah dengan

tahun – tahun sebelumnya (disesuaikan

dengan perubahan tarif pajak

Salah saji beban pajak penggajian dan

kewajiban pajak penggajian

Membandingkan akun pajak penggajian

akrual dengan tahun – tahun sebelumnya

Salah saji pajak penggajian akrual dan

beban pajak penggajian

Merancang dan Melaksanakan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Kewajiban dan

Beban.

Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian, yang sering kali disebut

sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses), biasanya bersifat langsung jika

pengendalian internal telah beroperasi secara efektif.

Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban

penggajian adalah :

Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (Keakuratan).

Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang benar

(Pisah Batas).

Page 3: Auditing II - Bab 4

Perhatian utama dalam kedua tujuan itu adalah untuk memastikan bahwa tidak ada kurang

saji atau akrual yang dihilangkan. Berikut ini adalah beberapa akun kewajiban yang utama dalam

siklus penggajian dan personalia :

1. Jumlah Potongan dari Gaji Karyawan

Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum dibayar kepada pemerintah dapat diuji

dengan membandingkan saldonya dengan jurnal penggajian, formulir pajak penggajian yang

dibuat pada periode selanjutnya, dan pengeluaran kas periode selanjutnya. Jika pengendalian

internal sudah beroperasi secara efektif, pisah batas dan keakuratan dapat dengan mudah diuji

pada saat yang bersamaan dengan prosedur tersebut.

2. Gaji dan Upah Akrual

Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum menerima upah yang telah

menjadi haknya selama beberapa hari atau jam terakhir hingga periode selanjutnya. Pisah batas

dan keakuratan yang benar untuk gaji dan upah akrual tergantung pada kebijakan perusahaan

yang harus diikuti secara konsisten dari tahun ke tahun.

Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk mengakrualkan upah dan

mengetahui hal tersebut konsisten dengan tahun sebelumnya, prosedur audit yang tepat untuk

menguji pisah batas dan keakuratan adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling

mungkin dari setiap signifikansi saldo adalah kelalaian untuk memasukkan jumlah hari yang

tepat yang telah dihasilkan tetapi belum dibayar.

3. Komisi Akrual

Konsep yang sama yang digunakan dalam memverifikasi gaji dan upah akrual juga dapat

diterapkan pada komisi akrual, meskipun akrual ini umumnya lebih sulit diverifikasi karena

perusahaan seringkali memiliki beberapa jenis perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan

karyawan dengan komisi lainnya.

Dalam memverifikasi komisi akrual, hal yang pertama yang perlu dilakukan adalah

menentukan sifat perjanjian komisi dan kemudian menguji perhitungannya berdasarkan

Page 4: Auditing II - Bab 4

perjanjian tersebut. Auditor harus membandingkan metode untuk mengakrualkan komisi dengan

tahun – tahun sebelumnya demi tujuan konsistensi.

4. Bonus Akrual

Pada banyak perusahaan, bonus akhir tahun yang belum dibayar kepada para pejabat dan

karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga kelalaian untuk mencatatnya akan

menimbulkan salah saji yang material.

Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan membandingkannya

dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan direksi.

5. Pembayaran Cuti Liburan, Cuti Sakit, atau Tunjangan Akrual Lainnya

Akrual dari kewajiban – kewajiban tersebut yang relatif konsisten dengan tahun

sebelumnya merupakan pertimbangan yang paling penting ketika mengevaluasi kewajaran

jumlahnya.

Kebijakan perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama kali, baru

kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan perusahaan ini harus sesuai

dengan SFAS 43 mengenai absen yang diberi kompensasi.

6. Pajak Penggajian Akrual

Pajak penggajian, seperti FICA dan pajak pengangguran negara bagian serta federal dapat

diverifikasi dengan memeriksa jumlah formulir pajak yang disiapkan pada periode selanjutnya

untuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal neraca.

7. Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Beban

Disini pos yang paling penting adalah gaji dan bonus pejabat, gaji kantor, gaji dan komisi

penjualan, serta tenaga kerja manufaktur langsung.

Auditor hanya perlu melakukan pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun –

akun laporan laba rugi pada sebagian besar audit selain prosedur analitis, pengujian

pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan pengujian atas akun kewajiban terkait

yang telah dibahas. Pengujian tambahan yang ekstensif hanya akan diperlukan apabila auditor

Page 5: Auditing II - Bab 4

mengungkapkan defisiensi yang signifikan atau kelemahan yang material dalam pengendalian

internal, salah saji yang signifikan dalam pengujian kewajiban, atau varians utama yang belum

dijelaskan dalam prosedur analitis.

8. Kompensasi Pejabat

Auditor harus memverifikasi apakah total kompensasi pejabat merupakan jumlah yang

diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan bonusnya harus dimasukkan dalam laporan 10-K

SEC dan SPT pajak penghasilan federal. Verifikasi kompensasi pejabat juga dijamin karena

beberapa individu mungkin saja mampu membayar dirinya sendiri lebih besar dari jumlah yang

diotorisasi. Pengujian audit yang biasa adalah untuk memperoleh gaji setiap pejabat yang

diotorisasi dari risalah rapat dewan direksi dan membandingkannya dengan catatan pendapatan

yang berhubungan.

9. Komisi

Beban komisi total dapat diverifikasi dengan mengalikan tingkat komisi untuk setiap

jenis penjualan dengan jumlah penjualan dalam kategori tersebut. Jika informasi yang diinginkan

tidak tersedia, mungkin perlu untuk menguji pembayaran komisi tahunan atau bulanan untuk

tenaga penjualan terpilih dan menelusuri total pembayaran komisi.

10. Beban Pajak Penggajian

Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji dengan mula – mula

merekonsiliasi total penggajian di setiap formulir pajak penggajian dengan total penggajian

untuk seluruh tahun. Total pajak penggajian kemudian dapat dihitung ulang dengan mengalikan

tingkat yang sesuai dengan penggajian yang dikenakan pajak.

Pada sebagian besar audit, perhitungan tersebut memerlukan banyak biaya dan biasanyab

tidak diperlukan kecuali jika prosedur analitits mengindikasikan bahwa terdapat masalah yang

tidak dapat dipecahkan melalui prosedur lainnya.

11. Total Penggajian

Pengujian yang berhubungan erat dengan pengujian pajak penggajian adalah rekonsiliasi

total beban penggajian dalam buku besar umum dengan SPT pajak penggajian dan formulir W-2.

Page 6: Auditing II - Bab 4

Tujuan dari pengujian tersebut adalah untuk menentukan apakah transaksi penggajian

dibebankan ke akun non penggajian atau sama sekali tidak dicatat dalam jurnal penggajian.

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan cara yang

lebih baik dalam mengungkapkan kedua jenis salah saji tersebut dalam sebagian besar audit.

12. Tenaga Kerja Kontrak

Untuk mengurangi biaya penggajian, banyak organisasi melakukan kontrak dengan

organisasi luar untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji dengan

membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara perusahaan dan

perusahaan jasa luar.

13. Tujuan Penyajian dan Pengungkapan

Pengungkapan yang diperlukan untuk transaksi siklus penggajian dan personalia tidaklah

mendalam, akan tetapi, beberapa transaksi yang kompleksi seperti opsi saham dan rencana

kompensasi pejabat eksekutif lainnya mungkin memerlukan pengungkapan catatan kaki. Auditor

dapat menggabungkan prosedur audit yang berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan

pengungkapan dengan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan beban.