modul auditing 2 - audit siklus penjualan- pertemuan 4

17
MODUL PERKULIAHAN AUDITING 2 (Pertemuan 4) Audit Siklus Penjualan dan Penagihan

Upload: abdul-mutaqin

Post on 06-Nov-2015

139 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

modul Audit

TRANSCRIPT

  • MODUL PERKULIAHAN

    AUDITING 2

    (Pertemuan 4)

    Audit Siklus Penjualan dan Penagihan

  • 14 2 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    Akun dan penggolongan transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan

    Lima golongan transaksi di dalam siklus penjualan dan penagihan

    Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah mengevaluasi apakah

    saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan

    prinsip prinsip akuntansi yang diterima umum.

    Lima kelas transaksi dalam siklus penjualan dan penaguhan antara lain :

    1. Penjualan (tunai dan penjualan kredit)

    2. Penerimaan kas

    3. Retur penjualan dan potongan

    4. Penghapusan piutang yang tidak tertagih

    5. Estimasi beban piutang tak tertagih

    Gambar 1 Akun di dalam siklus penjualan dan penagihan

  • 14 3 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    Pencatatan akuntansi pada perusahaan dagang (metode perpetual)

    1. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi penjualan tunai:

    Kas xxx

    Penjualan xxx

    Harga Pokok Penjualan xxx

    Persediaan xxx

    2. Jika penjualan dengan menggunakan kartu kredit (Visa atau Mastercard) maka diakui

    beban pemrosesan kartu kredit, biasanya senilai 2-3% dari nilai transaksi penjualan

    Beban Kartu Kredit xxx

    Kas xxx

    3. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi penjualan kredit:

    Piutang usaha xxx

    Penjualan xxx

    Harga Pokok Penjualan xxx

    Persediaan xxx

    4. Jika terdapat diskon penjualan, misalnya uang tunai diterima dari penjualan kredit

    Rp1.500.000 dalam periode diskon (10 hari) atas syarat 2/10, n/30 (artinya diberikan

    diskon 2% jika dibayar dalam 10 hari, jumlah bersih jatuh tempo dalam 30 hari). Maka

    pencatatan jurnalnya sbb:

    Kas 1.470.000

    Diskon Penjualan 30.000

    Piutang Usaha 1.500.000

    5. Jika pembeli mengembalikan barang yang sudah dibeli kepada penjual, maka akan terjadi

    retur penjualan (sales return). Jika memang terdapat barang rusak/cacat maka penjual

    dapat mengurangi harga barang, disebut pemberian potongan penjualan (sales

    allowance). Jurnalnya sbb:

    Retur dan potongan penjualan xxx

    Piutang usaha xxx

    Persediaan xxx

    Harga Pokok Penjualan xxx

    Pencatatan akuntansi untuk akun piutang

    Terdapat dua metode akuntansi untuk piutang tak tertagih, yaitu metode penghapusan

    langsung dan metode penyisihan. Metode penghapusan langsung (direct write-off method) mencatat beban piutang tak tertagih hanya pada saat suatu piutang dianggap benar-benar tak tertagih. Metode penyisihan (allowance method) mencatat beban piutang tak tertagih dengan mengestimasi jumlah piutang tak tertagih pada akhir periode akuntansi.

  • 14 4 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    A. Metode penghapusan langsung Contoh: Piutang sebesar Rp4.200.000 atas nama Burhan diputuskan tidak dapat ditagih.

    Ayat jurnal penghapusannya sbb:

    Beban Piutang Tak Tertagih (Bad Debt Expense) 4.200.000

    Piutang usaha Burhan 4.200.000

    Jika ternyata piutang yang telah dihapus, ternyata kemudian dapat ditagih maka

    pencatatannya sbb:

    Piutang Usaha Burhan 4.200.000

    Beban Piutang Tak Tertagih 4.200.000

    Kas 4.200.000

    Piutang Usaha 4.200.000

    B. Metode penyisihan untuk piutang tak tertagih Contoh:

    PT Fustun memulai operasinya pada bulan Agustus dan memilih menggunakan tahun

    kalender sebagai tahun fiskalnya. Pada tanggal 31 Desember 2012, PT Fustun memiliki

    saldo piutang usaha sebesar Rp1.000.000.000,- termasuk beberapa piutang yang telah

    lewat jatuh temponya. Tetapi PT Fustun belum mengetahui piutang pelanggan mana

    yang dianggap tak tertagih, berdasarkan data industry sejenis, PT Fustun mengestimasi

    sebesar Rp40.000.000 dari piutang usahanya yang tidak akan dapat ditagih. Dengan

    menggunakan estimasi ini, ayat jurnal penyesuaian berikut ini dibuat pada tanggal 31

    Desember 2012:

    31 Des Beban piutang tak tertagih 40.000.000

    Penyisihan piutang tak tertagih 40.000.000

    Nilai piutang yang diharapkan dapat direalisasikan menjadi kas, disebut nilai realisasi (net

    realizable value) dari piutang, yang akan dilaporkan di neraca sebesar Rp960.000.000

    (Rp1.0000.000.000 40.000.000).

    Contoh saat piutang pelanggan diputuskan tak tertagih:

    Pada tanggal 21 Januari 2013, piutang Luthfi sebesar Rp6.000.000 kepada PT Fustun

    dihapus sbb:

    21 Jan Penyisihan piutang tak tertagih 6.000.000

    Piutang usaha Luthfi 6.000.000

    Jika jumlah penghapusan piutang selama periode tersebut lebih kecil daripada saldo awal

    maka akun penyisihan piutang tak tertagih akan memiliki saldo kredit pada akhir periode.

    Begitu juga sebaliknya.

    Setelah ayat jurnal penyesuaian dicatat pada akhir periode, penyisihan piutang tak tertagih

    harus selalu memiliki saldo kredit, yaitu saldo normal akun ini.

  • 14 5 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    Jika piutang yang telah dihapuskan ke akun penyisihan piutang tak tertagih, ternyata

    kemudian dapat ditagih, maka pencatatan akuntansinya sbb:

    10 Jun Piutang Usaha Luthfi 6.000.000

    Penyisihan piutang tak tertagih 6.000.000

    Kas 6.000.000

    Piutang usaha 6.000.000

    Fungsi Bisnis Siklus Penjualan

    Siklus Penjualan dan Penagihan melibatkan keputusan serta proses yang diperlukan

    untuk mengalihkan kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya

    tersedia untuk dijual. Hal ini diawali dengan permintaan oleh seorang pelanggan dan diakhiri

    dengan konversi bahan atau jasa menjadi piutang usaha yang akhirnya menjadi kas.

    Kelas Transaksi, Akun, Fungsi Bisnis, dan Dokumen serta Catatan terkait untuk Siklus Penjualan dan Penagihan.

    Kelas Transaksi Akun Fungsi Bisnis Dokumen Dan Catatan Penjualan Penjualan piutang

    usaha Pemrosesan pesanan pelanggan

    Pemberian kredit

    Pengiriman barang

    Penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan

    Pesanan pelanggan

    Pesanan penjualan

    Pesanan pelanggan atau pesanan penjualan

    Dokumen pengiriman

    Faktur penjualan

    File transaksi penjualan

    Jurnal penjualan atau listing

    File induk piutang usaha

    Neraca saldo piutang usaha

    Laporan bulanan Penerimaan Kas Kas di bank ( debet

    dari penerimaan kas ) piutang usaha

    Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas

    Prelisting penerimaan kas

    File transaksi penerimaan kas

    Jurnal penerimaan kas atau listing

  • 14 6 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    Kelas Transaksi Akun Fungsi Bisnis Dokumen Dan Catatan Retur Dan Potongan Penjualan

    Retur dan potongan penjualan

    Pitang usaha

    Pemrosesan dan pencatatan retur dan potongan penjualan

    Memo kredit

    Jurnal retur dan potongan penjualan

    Penghapusan Piutang tak Tertagih

    Piutang Usaha

    Penyisihan untuk piutang tak tertagih

    Penghapusan piutang usaha tak tertagih

    Formulir otorisasi piutang tak tertagih

    Jurnal umum Beban Piutang tak Tertagih

    Beban piutang tak tertagih

    Penyisihan untuk piutang tak tertagih

    Penyediaan piutang tak tertagih

    Jurnal umum

    Pada kolom diatas sebelum dapat menilai resiko pengendalian dan merancang pengujian

    pengendalian serta pengujian substansif atas transaksi harus memahami fungsi bisnis dan

    dokumen serta catatan suatu perusahaan.

    A. Pemrosesan Pesanan Pelanggan

    Pesanan pelanggan : Permintaan barang dari pelanggan, dapat berupa formulir bukti

    order, email, telepon dsb.

    Pesanan penjualan : dokumen untuk menandai persetujuan kredit dan otorisasi

    untuk pengiriman. Isinya uraian tentang barang, kuantitas barang yg dipesan oleh

    pelanggan, dll

    Persetujuan kredit : sebelum barang dikirim, petugas yg berwenang untuk

    mengotorisasi rekening penjualan harus menyetujui kredit untuk pelanggan.

    Kelemahan sering terjadi dalam persetujuan kredit yang mengakibatkan piutang

    membengkak. Penggunaan sistem komputer yang secara otomatis menyetujui kredit

    penjualan berdasarkan batas kredit pada tiap data pelanggan akan mengeliminir

    kelemahan tersebut.

    B. Pengiriman Barang

    Dokumen pengiriman : berisi tentang deskripsi barang yang dijual, kuantitas

    pengiriman, dll. Yang asli diberikan kepada pelanggan dan salinannya disimpan.

    Dokumen ini juga digunakan sebagai bukti untuk menagih pelanggan

    C. Tagihan kepada pelanggan dan pembukuan penjualan

    Aspek paling penting dari penagihan yaitu :

    Semua pengiriman telah ditagih ( kelengkapan = completeness ) Tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari satu kali ( keterjadian =

    occurrence )

  • 14 7 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    Setiap pengiriman ditagih dalam jumlah yang tepat ( keakuratan = accuracy ) Faktur penjualan : dokumen yang berisi deskripsi dan kuantitas barang yang terjual,

    harga, biaya pengiriman, asuransi dll. Faktur penjualan yang asli dikirim kepada

    pelanggan, dan salinannya disimpan.

    File Transaksi Penjualan : Komputer akan menghasilkan file yang berisi semua

    transaksi penjualan yang diproses melalui sistem akuntansi untuk satu periode,

    seperti hari, minggu atau bulan. Dan semua informasi terkait lainnya seperti nama

    pelanggan, tanggal, jumlah, klasifikasi rekening , tenaga sales, tariff komisi.

    Jurnal penjualan dan daftarnya : Transaksi yang masuk dalam daftar atau jurnal

    yang sama juga dimasukkan ke dalam jurnal buku besar. Daftar atau jurnal dapat

    juga meliputi retur penjualan dan potongan atau bisa berupa daftar atau jurnal yang

    terpisah dari transaksi tersebut.

    File rekening piutang induk : merupakan data yang digunakan untuk mencatat setiap

    penjualan, penerimaan tunai dan retur penjualan serta potongan untuk masing-

    masing pelanggan dan untuk menjaga saldo rekening pelanggan.

    D. Pemrosesan dan pencatatan penerimaan tunai

    Berita pengiriman uang / remittance advice : digunakan untuk mengotorisasi setoran

    tunai dan untuk meningkatkan pengawasan terhadap penjagaan asset.

    Daftar penerimaan tunai sementara : daftar yang dipersiapkan ketika uang tunai

    diterima oleh seseorang yang tidak bertanggungjawab untuk mencatat penjualan,

    rekening piutang atau uang tunai dan seseorang yang tidak mempunyai akses ke

    dalam catatan akuntansi.

    File transaksi penerimaan tunai : hasil data komputer yang berisi semua transaksi

    penerimaan tunai yang diproses dengan sistem akuntansi dalam satu periode.

    Daftar atau jurnal penerimaan tunai : Laporan yang dibuat dari data transaksi

    penerimaan tunai yang berisi semua transaksi dalam berbagai periode.

    E. Pemrosesan potongan penjualan dan retur penjualan

    Memo kredit : Dokumen yang berisi potongan jumlah pembayaran dari pelanggan

    karena barangnya dikembalikan atau ditukar

    Jurnal retur penjualan dan potongan : jurnal yang digunakan untuk mencatat retur

    penjualan dan potongan.

    F. Penghapusan piutang tak tertagih

    Formulir otorisasi rekening yang tak tertagih : Dokumen yang digunakan secara

    internal yang berisi kewenangan untuk menghapusbukukan piutang yang tak tertagih

  • 14 8 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    Metodologi untuk mendesain uji pengendalian dan uji substantif transaksi penjualan

    A. Memahami pengendalian internal penjualan Pemahaman internal control dilakukan melalui mengisi internal control questionere (ICQ),

    menelusuri satu atau dua transaksi / walkthrough mulai dari order penjualan sampai

    penerimaan uang kas/bank.

    1. Pemisahan tugas yang memadai

    Untuk mencegah terjadinya kecurangan, orang yang bertanggungjawab untuk

    memasukkan informasi transaksi penerimaan tunai dan penjualan ke komputer haruslah

    orang yang tidak mempunyai akses terhadap kas.

    Yang perlu dipisahkan adalah fungsi pemberian kredit dengan fungsi penjualan sebab

    pengecekan kredit cenderung mengimbangi personil penjualan untuk mengoptimalkan

    volume penjualan meskipun banyak piutang yang harus dihapuskan.

    Memahami pengendalian internal penjualan

    Menilai rencana resiko pengendalian terhadap

    penjualan

    Menentukan tingkat keluasan uji pengendalian

    Mendesain pengujian pengendalian dan uji substantif transaksi

    penjualan untuk mencapai sasaran audit

  • 14 9 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    2. Otorisasi yang tepat

    Auditor harus memperhatikan otorisasi dari tiga key area yaitu:

    a. kredit harus benar-benar disepakati sebelum penjualan berlangsung

    b. barang-barang harus dikirimkan bila telah diotorisasi dengan tepat

    c. harga termasuk didalamnya biaya pengiriman, dan diskon harus diotorisasi

    3. Kelengkapan catatan dan dokumen

    Kelengkapan prosedur pengelolaan catatan yang memadai harus ada sebelum transaksi-

    transaksi yang berkaitan dengan sasaran audit yang diketahui.

    4. Dokumen bernomor urut (Prenumbered)

    Karakteristik penting dokumen penjualan adalah penggunaan dokumen bernomor urut,

    yang bertujuan untuk mencegah kesalahan penagihan atau pencatatan ganda atas

    penjualan dan penagihan.

    5. Laporan Bulanan

    Laporan bulanan merupajan dokumen yang dikirimkan melalui surat atau secara

    elektronik kepada setiap pelanggan yang menunjukkan saldo awal piutang usahanya.

    Mengirimkan laporan bulanan adalah pengendalian yang baik, karena customer dapat

    mengetahui dan merespon apabila terdapat perbedaan pencatatan saldo dalam laporan

    bulanan. laporan bulanan harus diserahkan pada petugas yang tidak bertanggungjawab

    terhadap penanganan uang atau pencatatan penjualan atau rekening piutang untuk

    mencegah kegagalan pengiriman laporan bulanan yang disengaja.

    B. Menilai resiko pengendalian dan menentukan tingkat keluasan uji pengendalian Setelah auditor mengidentifikasi kunci pengendalian internal dan kelemahannya, mereka

    harus menilai resiko pengendaliannya. Hal ini penting untuk menentukan apakah uji

    substantif akan dikurangi seperlunya sehingga menguatkan alasan untuk

    menggantikannya dengan melakukan uji pengendalian. Luas pengujian pengendalian

    pada perusahaan tergantung pada keefektifan pengendalian dan sejauh mana auditor

    yakin bahwa pengujian itu dapat diandalkan untuk mengurangi resiko pengendalian.

    C. Merancang pengujian pengendalian untuk penjualan

    Evaluasi internal control dicapai dengan menghubungkan delapan tujuan internal control

    ke ICQ untuk menentukan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari internal

    control.

    Ke-delapan tujuan internal control adalah sbb:

    1) Transaksi-transaksi yang tercatat adalah wajar

    2) Transaksi yang tercatat adalah sah (valid)

    3) Transaksi diotorisasikan sebagaimana mestinya

  • 14 10 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    4) Transaksi yang ada memang tercatat

    5) Transaksi diberi nilai yang wajar

    6) Transaksi diklasifikasikan sebagaimana mestinya

    7) Transaksi dicatat pada saat yang tepat

    8) Transaksi dicatat sebagaimana mestinya dalam catatan pembantu dan diikhtisarkan

    dengan benar

    Test terhadap internal control terdiri dari compliance test (tes kepatuhan) untuk

    memungkinkan auditor mengevaluasi efektivitas internal control dan substantive test

    untuk memungkinkan auditor menilai kebenaran jumlah-jumlah rupiah dalam catatan

    akuntansi.

    Pengujian pengendalian yang sesuai untuk pemisahan tugas biasanya terbatas pada

    pengamatan auditor atas aktivitas dan diskusi dengan personil. Mencatat penjualan yang

    terjadi untuk tujuan ini, auditor harus memperhatikan tiga jenis salah saji yang mungkin

    terjadi :

    i). Penjualan dimasukkan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah dilakukan

    Auditor dapat menelusuri dari data yang dimasukkan ke dalam jurnal penjualan

    untuk meyakinkan bahwa salinan yang menyangkut pengiriman dan dokumen

    pendukung lainnya ada. Jika auditor melihat kemungkinan adanya duplikat salinan

    data yang palsu dari dokumen pengiriman, mungkin yang perlu dilacak adalah

    pencatatan terus menerus jumlah stock barang sebagai tes apakah stock barang

    ada yang dikurangi.

    ii). Penjualan dicatat lebih dari satu kali

    Pejualan yang dicatat dua kali dapat diketahui dengan memeriksa ulang daftar urut

    nomor dari catatan transaksi penjualan yang nomornya dicatat dua kali. Auditor

    dapat juga melakukan tes untuk pembatalan dokumen pengiriman yang tepat.

    Pembatalan yang tepat dapat menurunkan kemungkinan terjadinya dokumen

    pengiriman yang digunakan untuk pencatatan penjualan lain.

    iii). Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan.

    Penipuan jenis ini biasanya terjadi ketika orang yang mencatat penjualan juga diberi

    hak untuk melakukan pengiriman. Ketika pengawasan internal lemah, sukar untuk

    medeteksi pengiriman palsu.

    Dua jenis salah saji yang pertama dapat disebabkan oleh kekeliruan atau

    kecurangan,sementara jenis yang terakhir selalu disebabkan oleh kecurangan.

    Konsekuensi potensial dari ketiga jenis salah saji tersebut sangatlah besar karena akan

    menimbulkan lebih saji aktiva dan laba.

  • 14 11 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    Contoh Uji Pengendalian dan Uji Substantif pada siklus penjualan Tujuan Internal

    Control dan Audit Kunci Internal Control Compliance Test (Tes

    Kepatuhan) Substantive Test

    Transaksi penjualan yang dicatat dalam jurnal penjualan adalah wajar

    Transaksi penjualan ditelaah secara periodik oleh orang yang independen mengenai kewajarannya

    Ditelaah oleh orang yang independen

    Telaah jurnal penjualan, buku besar dan perkiraan buku besar pembantu piutang mengenai pos-pos yang besar dan luar biasa

    Penjualan yang tercatat adalah untuk pengiriman yang benar-benar telah diselenggarakan kepada langganan yang tidak fiktif

    - Pencatatan penjualan didukung oleh dokumen penjualan yang telah diotorisasi dan order langganan yang telah disetujui.

    - Faktur penjualan diberi prenumber dan dipertanggungjawabkan semestinya

    - Pernyataan/laporan bulanan dikirimkan kepada langganan; keluhan-keluhan difollow up secara independen

    - Periksa copy faktur penjualan untuk mengecek surat jalan dan order langganan sebagai pendukungnya

    - pertanggungjawabkan integritas dari urutan-urutan nomor faktur penjualan

    - Observasi apakah laporan bulanan dikirimkan per pos dan periksa arsip korespondensi dengan langganan

    - Telusuri pemasukan ke dalam jurnal penjualan ke surat jalan

    - Telusuri pengiriman dengan surat-surat jalan ke pemasukan pengiriman-pengiriman ke dalam catatan persediaan

    - Telusuri pemasukan jurnal penjualan ke order penjualan untuk mengecek peretujuan pemberian kredit dan otorisasi pengiriman

    - Telusuri pemasukan pemberian kredit ke dalam perkiraan buku besar pembantu piutang sampai ke sumber yang sah

    Transaksi penjualan diberi otorisasi semestinya

    - Otorisasi khusus atau umum harus terjadi melalui prosedur-prosedur semestinya pada tiga titik kunci:

    1. Pemberian kredit sebelum pengiriman dilakukan

    2. Penentuan harga

    Periksa dokumen-dokumen untuk mengetahui persetujuan semestinya pada ketiga titik ini

    Perbandingkan harga-harga dalam faktur penjualan dengan daftar harga yang diotorisasi atau kontrak-kontrak yang sah

  • 14 12 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    Tujuan Internal Control dan Audit

    Kunci Internal Control Compliance Test (Tes Kepatuhan)

    Substantive Test

    dan syarat-syarat, muatan dan potongan

    3. Pengiriman barang-barang

    Transaksi yang ada memang telah tercatat

    - Dokumen pengiriman (yakni surat jalan) diberi prenumber untuk dipertanggungjawabkan

    - Dokumen penjualan diberi prenumber dan dipertanggungjawabkan

    - Pertanggungjawabkan integritas dari urutan nomor dokumen pengiriman

    - Pertanggungjawabkan integritas urutan nomor faktur penjualan

    Telusuri dokumen pengiriman ke faktur penjualan yang berkaitan dan pemasukan dalam jurnal penjualan ke perkiraan buku besar pembantu piutang

    Penjualan yang tercatat memang sejumlah barang-barang yang dipesan/disorder dan difaktur serta dicatat dengan benar

    - Verifikasi intern mengenai pembuatan faktur dan pencatatan ke dalam buku besar oleh orang yang independen

    - Periksa indikasi adanya verifikasi intern pada dokumen yang terlibat

    - Hitung kembali informasi pada faktur penjualan

    - Telusuri pemasukan-pemasukan dalam faktur penjualan dan pemasukan ke dalam perkiraan buku besar pembantu piutang

    Transaksi penjualan diklasifikasikan semestinya

    - Penggunaan bagan perkiraan yang cukup memadai

    - Penelaahan dan verifikasi intern

    - Telaah bagan perkiraan mengenai kecukupannya

    - Periksa indikasi adanya verifikasi intern pada dokumen yang terlihat

    - Periksa dokumen pendukung transaksi penjualan apakah pencatatannya sudah diklasifikasikan dengan semestinya

    Penjualan dicatat tepat waktu

    - Prosedur-prosedur yang mengharuskan pemfakturan dan pencatatan penjualan setiap hari sedekat mungkin dengan saat kejadiannya

    - Verifikasi intern

    - Periksa dokumen-dokumen untuk pengiriman yang belum difaktur dan penjualan yang belum tercatat pada suatu saat

    - Periksa indikasi adanya verifikasi intern pada dokumen

    - Perbandingkan tanggal-tanggal transaksi penjualan yang tercatat dengan tanggal-tanggal pada catatan pengiriman

  • 14 13 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    Tujuan Internal Control dan Audit

    Kunci Internal Control Compliance Test (Tes Kepatuhan)

    Substantive Test

    yang terlibat

    Transaksi penjualan termasuk semestinya dalam catatan pembantu dan diikhtisarkan dengan benar

    - Pemisahan tugas untuk pencatatan jurnal penjualan dan perkiraan buku besar pembantu piutang

    - Pernyataan/laporan bulanan teratur kepada langganan

    - Verifikasi intern

    - Observasi prosedur-prosedur

    - Observasi apakah pernyataan-pernyataan diposkan

    - Periksa indikasi adanya verifikasi intern

    - Tes ketelitian klerikal yaitu footing jurnal penjualan dan penelusuran pemasukan dalam buku besar dan perkiraan buku besar pembantu piutang

    Audit atas retur dan potongan penjualan Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan metode yang digunakan klien untuk

    mengendalikan salah saji pada intinya sama seperti untuk memroses memo kredit (retur dan

    potongan penjualan) yang telah digambarkan bagi penjualan, dengan dua perbedaan.

    Perbedaan yang pertama adalah materialitas. Dalam banyak hal, retur dan potongan

    penjualan sangat tidak material sehingga auditor dapat mengabaikannya. Perbedaan yang

    kedua adalah penekanan pada tujuan kejadian. Untuk retur dan potongan penjualan,

    umumnya auditor menekankan pada pengujian transaksi yang tercatat untuk

    mengungkapkan setiap pencurian kas dari penagihan piutang usaha yang ditutupi oleh retur

    atau potongan penjualan fiktif.

    Tujuan kelengkapan juga merupakan hal yang penting terutama dalam menguji saldo akun

    untuk menentukan apakah retur dan penjualan ditetapkan terlalu rendah pada akhir tahun.

    Secara alami, tujuan lainnya tidak boleh diabaikan, akan tetapi, karena tujuan dan

    metodologi untuk mengaudit retur dan potongan penjualan pada intinya sama seperti untuk

    penjualan, tidak dimasukkan studi yang mendalami mengenai hal tersebut. Jika ingin

    mengaudit retur dan potongan penjualan, harus dapat menerapkan logika yang sama untuk

    mendapatkan pengendalian, pengujian pengendalian, dan pengujian substansif atas

    transaksi yang sesuai guna memverifikasi jumlahnya.

  • 14 14 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    Metodologi untuk merancang uji pengendalian dan uji substantif atas transaksi penerimaan uang tunai Auditor menggunakan metodologi yang sama untuk merancang pengujian pengendalian dan

    pengujian substansif atas transaksi penerimaan kas seperti yang digunakan untuk

    penjualan. Prosedur audit untuk pengujian pengendalian dan pengujian substansif atas

    transaksi penerimaan kas dikembangkan dengan kerangka kerja yang sama seperti yang

    digunakan untuk penjualan, tetapi tujuan khususnya diterapkan bagi penerimaan kas.

    Berdasarkan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, auditor mengikuti proses berikut

    ini :

    Menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit

    Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yang digunakan untuk

    mendukung pengurangan resiko pengendalian

    Merancang pengujian substansif atas transaksi untuk menguji salah moneter bagi setiap

    tujuan.

    Prosedur audit untuk menentukan apakah semua kas yang diterima memang dicatat

    Jenis penyelewengan kas yang paling sulit ditemukan auditor ialah yang terjadi sebelum

    penerimaan kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas atau pendaftaran kas.

    Praktik yang lazim dilakukan ialah menelusuri dari remittance advice atau daftar penerimaan

    uang sementara ke jurnal penerimaan kas dan perkiraan pembantu piutang sebagai suatu

    substantif tes atas pencatatan penerimaan kas yang actual.

    Proof Cash Receipts

    Prosedur audit yang bermanfaat untuk menguji apakah semua penerimaan kas yang dicatat

    telah disetorkan dalam akun atau rekening bank adalah bukti penerimaan kas ( proof of cash

    receipts ). Dalam pengujian ini, total penerimaan kas yang dicatat dalam jurnal penerimaan

    kas selama suatu periode tertentu, seperti bulan, akan direkonsiliasi dengan deposito atau

    setoran aktual yang dilakukan ke bank selama periode yang sama. Perbedaan diantara

    keduanya mungkin diakibatkan oleh setoran dalam perjalanan dan pos pos lainnya, tetapi

    jumlahnya dapat direkonsiliasi dan dibandingkan.

  • 14 15 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    Pengujian untuk mengungkapkan lapping piutang usaha

    Lapping piutang usaha yaitu suatu jenis fraud yang lazim dilakukan dengan menangguhkan

    pemasukan-pemasukan untuk penagihan piutang untuk menutupi kekurangan kas yang ada.

    Penggelapan dilakukan seseorang yang menangani penerimaan kas sekaligus menginput

    penerimaan kas dan kedalam sistem / perkiraan pembantu piutang.

    Ia menangguhkan pencatatan penerimaan kas dari seorang customer dan menutupi

    kekurangan-kekurangannya dengan penerimaan-penerimaan dari customer yang lain. Ini

    kemudian ditutupi dengan penerimaan-penerimaan dari langganan yang ketiga beberapa

    hari kemudian. Orang itu harus terus menerus menutupi kekurangan itu melalui lapping yang

    berulang-ulang, mengganti uang yang dicuri, atau menemukan cara lain untuk

    menyembunyikan kekurangan itu.

    Fraud ini dapat ditemukan/dideteksi dengan membandingkan nama, jumlah, dan tanggal

    yang ditunjukkan pada remmitance advice dengan pemasukan-pemasukan dalam jurnal

    penerimaan kas dan salinan slip setoran terkait.

    Penggelapan ini sebenarnya dapat dicegah dengan mudah melalui pemisahan tugas atau

    kebijakan cuti wajib bagi karyawan yang menangani kas sekaligus menginput penerimaan

    kas dan kedalam sistem / perkiraan pembantu piutang.

    Daftar Pustaka Arens, Alvin A, Elder, Randal J Beasly, Mark S, 2012, Auditing and Assurance Service, An

    Integrated Approach, 14th

    Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey

    Agoes, Sukrisno, 2004, Petujuk Pembuatan Kertas Kerja Pemeriksaan, FEUI, Jakarta

  • 14 16 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    LAMPIRAN (ICQ PENJUALAN)

  • 14 17 Auditing 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A

    Akun dan penggolongan transaksi dalam siklus penjualan dan penagihanLima golongan transaksi di dalam siklus penjualan dan penagihan

    Fungsi Bisnis Siklus PenjualanMetodologi untuk mendesain uji pengendalian dan uji substantif transaksi penjualanAudit atas retur dan potongan penjualanMetodologi untuk merancang uji pengendalian dan uji substantif atas transaksi penerimaan uang tunaiDaftar Pustaka