audit siklus penggajian dan kepegawaian

5
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN FUNGSI SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN Siklus penggajian dan kepegawaian memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut (1) Kepegawaian dan penempatan pegawai, (2) Pengelolaan data kehadiran dan waktu, (3) penyiapan pembayaran gaji, (4) Pembayaran gaji, dan (5) Penyiapan Surat Pemberitahuan dan pembayaran Pajak. TUJUAN AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk menilai apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum DOKUMEN TERKAIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN Catatan personalia Kartu waktu Tiket waktu pekerjaan File induk penggajian Formulir otorisasi pengurangan Formulir otorisasi tingkat pembayaran File transaksi penggajian Rekonsiliasi rekening bank penggajian Cek gaji Daftar penggajian Formulir W2 SPT PPh TAHAPAN PROSES AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN 1. Menilai Risiko Identifikasi Risiko RISIKO BISNIS KLIEN Sumber Risiko Implikasi Risiko Asersi UMR mengalami kenaikan Beban Gaji membengkak. Existance Perekonomian anjlok Beban Gaji membengkak. Valuation Bagian Penggajian membuat kesalahan Beban Gaji bisa lebih tinggi atau rendah, mempengaruhi laba dan pajak. Accuracy dan Valuation Pegawai golongan Pajak yang dibayar Accuracy dan Valuation FEBRIANANDA WISANG R

Upload: febriananda-wisang

Post on 06-Feb-2016

93 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Audit Siklus Penggajian Dan Kepegawaian

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Siklus Penggajian Dan Kepegawaian

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

FUNGSI SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

Siklus penggajian dan kepegawaian memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut (1) Kepegawaian dan penempatan pegawai, (2) Pengelolaan data kehadiran dan waktu, (3) penyiapan pembayaran gaji, (4) Pembayaran gaji, dan (5) Penyiapan Surat Pemberitahuan dan pembayaran Pajak.

TUJUAN AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk menilai apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum

DOKUMEN TERKAIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

Catatan personalia Kartu waktu Tiket waktu pekerjaan File induk penggajianFormulir otorisasi

penguranganFormulir otorisasi

tingkat pembayaranFile transaksi penggajian

Rekonsiliasi rekening bank penggajian

Cek gaji Daftar penggajian Formulir W2 SPT PPh

TAHAPAN PROSES AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

1. Menilai Risiko

Identifikasi Risiko

RISIKO BISNIS KLIENSumber Risiko Implikasi Risiko Asersi

UMR mengalami kenaikan Beban Gaji membengkak. ExistancePerekonomian anjlok Beban Gaji membengkak. Valuation

Bagian Penggajian membuat kesalahan

Beban Gaji bisa lebih tinggi atau rendah, mempengaruhi laba dan pajak.

Accuracy dan Valuation

Pegawai golongan bawah banyak

Pajak yang dibayar perusahaan lebih kecil

Accuracy dan Valuation

RISIKO KECURANGANSumber Risiko Implikasi Risiko Asersi

PRESSURE

Meminimalkan Beban PajakPenciptaan pegawai fiktif dan pembaywan gaji pegawai yang sudah tidak bekerja

Existance

Meminimalkan Beban PajakMeminimalkan tunjangan dan bonus karyawan

Existance dan Valuation

Meminimalkan Beban PajakLebih saji jumlah jam kerja karyawan

Valuation dan Completeness

OPPORTUNITYPengendalian Internal atas dokumen dan catatan lemah

Kecurangan waktu kerja oleh karyawan

Accuracy dan Valuation

Pengendalian Internal atas monitoring lemah

Penciptaan pegawai fiktif Existance

FEBRIANANDA WISANG R125020300111049

Page 2: Audit Siklus Penggajian Dan Kepegawaian

Implementasi Pengendalian internal

Pengendalian kunci bagi siklus penggajian dan personalia untuk menilai pengendalian internal:

1. Pemisahan tugas yang memadai. Fungsi penggajian harus tetap independen dari departemen sumber daya manusia.

2. Otorisasi yang tepat. Hanya departemen HRD yang boleh mengotorisasi untuk menambah dan menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat upah.

3. Dokumen dan Catatan yang memadai. Catatan waktu harus memadai untuk mengakumulasi biaya penggajian menurut pekerjaan atau penugasan.

4. Pengendalian Fisik Terhadap Aktiva dan Catatan. Akses ke cek gaji yang belum ditandatangani harus dibatasi.

5. Monitoring yang Independen atas Kinerja. Perhitungan penggajian harus diverifikasi secara independen, termasuk perbandingan total batch dengan laporan ikhtisar.

Menilai Resiko Salah Saji Material

Pada tingkat Laporan Keuangan, resiko pada siklus penggajian dapat dikatakan bersifat pervasif dan dapat berpengaruh kepada tingkat asersi serta memiliki risiko tinggi. Akan tetapi, bukti tentang keefektivan pengendalian mungkin menjadikan resiko rendah, sehingga menghasilkan tingkat risiko deteksi yang sedang atau tinggi untuk sebagian besar atau seluruh asersi gaji.

2. Menanggapi Risiko

Pengujian Subtantif

a. Mengaudit saldo akun beban gaji. Dalam memperoleh bukti mengenai kewajaran saldo akun beban gaji, auditor harus mereview perhitungan manajemen atau melakukan perhitungan sendiri. Saldo akun akrual untuk gaji dan upah harus dibandingkan dengan jumlah yang diperlihatkan dalam laporan gaji dan upah.

b. Mengaudit saldo akun yang berkaitan dengan beban gaji. Dalam memperoleh bukti mengenai kewajaran saldo akun, auditor harus mereview perhitungan manajemen atau melakukan perhitungan sendiri terkait tunjangan, bonus, dan pajak penghasilan.

c. Mengaudit saldo akun deviden saham. Terkadang perusahan membagikan hak opsi saham dan deviden saham kepada karyawan, oleh karena itu auditor harus menentukan (1) jenis program kompensasi yang digunakan (2) penentuan beban kompensasi (3) pengalokasian kompensasi di periode akuntansi dan (4) pengungkapan kompensasi.

Prosedur Analitis

PROSEDUR ANALITIS SALAH SAJI YANG MUNGKIN

Membandingkan saldo akun beban penggajian

dengan tahun sebelumnya

Salah saji akun beban penggajian

Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai

persentase dari penjualan dengan tahun sebelumnya

Salah saji tenaga kerja langsung dan

persediaan

Membandingkan beban komisi sebagai persentase

dari penjualan dengan tahun – tahun sebelumnya

Salah saji beban komisi dan kewajiban

komisi

Membandingkan beban pajak penggajian sebagai

persentase dari gaji dan upah tahun sebelumnya.

Salah saji beban pajak penggajian dan

kewajiban pajak penggajian

Membandingkan akun pajak penggajian akrual

dengan tahun sebelumnya

Salah saji pajak penggajian akrual dan

beban pajak penggajian

Page 3: Audit Siklus Penggajian Dan Kepegawaian

3. Melaporkan

Evaluasi Bukti Audit

Auditor harus melakukan review atas dokumentasi bukti audit terkait dengan siklus penggajian dan kepegawaian. Setelah itu auditor dapat menilai kembali materialitas maupun merubah penilaian terhadap risiko untuk melihat apakah terdapat risiko baru yang muncul. Auditor juga harus mengevaluasi dampak salah saji seperti telah disebutkan pada ISA 450 dan ISA 540.

Membuat Laporan Audit

Auditor kemudian menyekesaikan semua dokumentasi terkait audit siklus penggajian. Dari dokumentasi tersebut diambil keputusan-keputusan audit yang penting bagi auditor untuk merumuskan opini.

PSAK 24 – IMBALAN KERJA

Jenis Imbalan Kerja

1. Imbalan Kerja Jangka Pendek, meliputia) upah, gaji, dan iuran jaminan sosial b) cuti-berimbalan jangka pendek (seperti cuti tahunan dan cuti sakit) jangka pendekc) utang bagi laba dan utang bonus jangka pendek; dand) imbalan non-moneter untuk pekerja.

2. Imbalan Pasca Kerja, meliputia) tunjangan purnakarya seperti pensiun; danb) imbalan pascakerja lain, seperti asuransi jiwa pascakerja dan tunjangan kesehatan

pascakerja.3. Imbalan Kerja Jangka Panjang

a) cuti-berimbalan jangka panjang;b) imbalan hari raya atau imbalan jasa jangka panjang lainnya c) imbalan cacat permanen;d) utang bagi laba dan bonus jangka panjang

4. Imbalan Pemutusan Kontrak Kerja (PKK)

Pengakuan dan Pengukuran

1. Liabilitas (biaya akrual), setelah dikurangi jumlah yang telah dibayar. Apabila jumlah yang telah dibayar melebihi jumlah tak-terdiskonto dari imbalan tersebut, entitas harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset (beban dibayar di muka) sejauh pembayaran tersebut akan menimbulkan, dan

2. Beban, kecuali Pernyataan lain mewajibkan atau membolehkan imbalan tersebut termasuk dalam biaya perolehan aset.

Pengungkapan

Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan khusus atas imbalan kerja jangka pendek, Pernyataan lainnya mungkin mewajibkan pengungkapan tersebut. PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan pengungkapan beban imbalan kerja.