audit operasional pada fungsi penjualan skripsirepository.usd.ac.id/31251/2/142114016_full.pdf ·...
TRANSCRIPT
AUDIT OPERASIONAL PADA FUNGSI PENJUALAN
(Studi Kasus di PT Mitra Grafindo Mandiri)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agata Ria Apri Harsanti
NIM: 142114016
PROGRAM STUDI AKUNTANSI - JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
AUDIT OPERASIONAL PADA FUNGSI PENJUALAN
(Studi Kasus di PT Mitra Grafindo Mandiri)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agata Ria Apri Harsanti
NIM: 142114016
PROGRAM STUDI AKUNTANSI - JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Every teacher once was a student.
Every winner once was a loser.
Every expert once was a beginner.
But all of them have crossed the bridge called
“LEARNING”
Kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Bunda Maria
Santo Antonius Padua
Santa Agata
Bapak Yohanes Suyono dan Ibu Chatarina Karsini
Kakak-kakakku yaitu Domi, Fika, Kresna, Dimas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
AUDIT OPERASIONAL PADA FUNGSI PENJUALAN
(Studi Kasus di PT Mitra Grafindo Mandiri)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 17 Juli 2018 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulislain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat pada
bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari
tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak
sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai
hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata
melakukan tindakan menyalin, atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh
universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2018
Yang membuat pernyataan,
Agata Ria Apri Harsanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agata Ria Apri Harsanti
NIM : 142114016
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
AUDIT OPERASIONAL PADA FUNGSI PENJUALAN
(Studi Kasus di PT Mitra Grafindo Mandiri)
beserta perangkat yang diberikan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan,
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau meda
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Juli 2018
Yang menyatakan,
Agata Ria Apri Harsanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan rasa terima kasih kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Phd selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan kesempatan untuk belajar kepada penulis.
4. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, MM., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membantu serta membimbing dalam proses belajar dan
pengembangan diri kepada penulis.
5. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Akt., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi ilmu pengetahuan.
7. Segenap pimpinan PT Mitra Grafndo Mandiri yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Segenap karyawan PT Mitra Grafindo Mandiri yang telah banyak membantu
penulis dengan bersedia diwawancara dan mencarikan data yang dibutuhkan.
9. Bapak Yohanes Suyono dan Ibu Chatarina Karsini serta kakak-kakak yang
telah memberikan dukungan, doa, dan perhatian kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat selesai.
10. Mikael Rendi Bagaskara dan keluarga yang telah memberikan doa, semangat,
dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman dikala suka maupun duka yaitu Endang, Intan, Ita, Shella,
Ulrich, Abi, Ratih, Hugo, Chika, Gita, Joe, Ello, serta teman-teman
seperjuangan kelas A angkatan 2014 dan MPAT kelas J yang selalu
menyemangati, dan menghibur selama proses penulisan skripsi.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2018
Penulis
Agata Ria Apri Harsanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...................... v
HALAMAN LEMBAR PUBLIKASI ........................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiii
ABSTRAK .................................................................................................... xiv
ABSTRACT .................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 4
C. Batasan Masalah ..................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengauditan ............................................................................ 7
1. Definisi Pengauditan......................................................... 7
2. Jenis-jenis audit ................................................................ 8
B. Audit Operasional ................................................................... 10
1. Pengertian Audit Operasional ........................................... 10
2. Tujuan Audit Operasional ................................................ 11
3. Jenis Audit Operasional .................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
4. Ruang Lingkup Audit Operasional ................................... 13
5. Sasaran Audit Operasional ............................................... 14
6. Tahap-tahap Audit Operasional ........................................ 15
C. Efektivitas, Efisiensi, dan Ekonomisasi ................................. 17
1. Definisi Efektivitas, Efisiensi, dan Ekonomisasi .............. 17
2. Indikator Penentuan .......................................................... 18
D. Fungsi Penjualan..................................................................... 19
1. Definisi Penjualan............................................................. 19
2. Proses Penjualan ............................................................... 21
E. Audit Terkait Penjualan .......................................................... 22
F. Kerangka Berfikir Penelitian .................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 25
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................... 25
C. Waktu dan Tempat Penelitian................................................. 25
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 25
E. Teknik Analisis Data .............................................................. 27
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan .................................................................... 33
B. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................... 34
C. Tujuan Perusahaan .................................................................. 34
D. Struktur Organisasi Perusahaan .............................................. 35
E. Job Description....................................................................... 35
F. Produk Perusahaan ................................................................. 40
G. Rekan Bisnis ........................................................................... 41
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Melaksanakan survei pendahuluan ......................................... 42
B. Merencanakan Audit Operasional .......................................... 44
C. Melaksanakan Audit Operasional ........................................... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
D. Mengevaluasi Hasil Audit ...................................................... 71
E. Melaporkan Temuan dalam Bentuk Laporan Audit ............... 71
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 78
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 78
C. Saran ....................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 80
LAMPIRAN .................................................................................................. 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tabel Check list ........................................................................... 29
Tabel 5.1 Tabel Program Audit – Organisasi Fungsi Penjualan ................. 46
Tabel 5.2 Tabel Program Audit – Pesanan Penjualan ................................. 47
Tabel 5.3 Tabel Program Audit – Pengiriman Barang ................................ 49
Tabel 5.4 Tabel Program Audit – Pencatatan Penjualan............................. 50
Tabel 5.5 Tabel Audit – Organisasi Fungsi Penjualan ................................ 52
Tabel 5.6 Tabel Audit – Pesanan Penjualan................................................ 59
Tabel 5.7 Tabel Audit – Pengiriman Barang .............................................. 64
Tabel 5.8 Tabel Audit – Pencatatan Penjualan ........................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian…………………………….. 24
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan………………………….. 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
AUDIT OPERASIONAL PADA FUNGSI PENJUALAN
(Studi Kasus di PT Mitra Grafindo Mandiri)
Agata Ria Apri Harsanti
NIM: 142114016
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil audit operasional pada
fungsi penjualan serta menganalisis adanya temuan dan memberikan rekomendasi
untuk menilai efektif, efisien, dan ekonomis pada fungsi penjualan di PT Mitra
Grafindo Mandiri.
Data yang diperoleh dengan cara observasi, pengisian check list,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis
deskriptif dengan melaksanakan survei pendahuluan, merencanakan audit
operasional, melaksanakan audit operasional, evaluasi hasil audit, dan melaporkan
hasil audit.
Hasil audit menunjukkan bahwa secara keseluruhan fungsi penjualan
sudah berjalan secara efektif, efisien, dan ekonomis. Adapun beberapa hal yang
perlu diperbaiki oleh perusahaan yaitu: dibuatnya Standard Operating Procedures
(SOP) secara tertulis, pemisahan tugas dan tanggung jawab oleh karyawan,
pelaksanaan rapat evaluasi secara terjadwal, pembuatan daftar harga dan pedoman
potongan harga secara tertulis, dan dibuat nomor urut tercetak pada surat order
penjualan.
Kata kunci: Audit Operasional, Fungsi Penjualan, Efektif, Efisien, Ekonomis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
OPERATIONAL AUDIT ON SALES FUNCTION
(Case Study at PT Mitra Grafindo Mandiri)
Agata Ria Apri Harsanti
NIM: 142114016
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
The main objective of this research was to discover the result of
operational audit on sales function and to analyze the findings. It also provides the
recommendation to assess effectiveness, efficiency, and economy on sales
function at PT. Mitra Grafindo Mandiri.
The data were obtained by observation, check list filling, interview, and
documentation. The data analysis technique uses descriptive analysis. Steps in
analyzing were executing preliminary survey, planning an operational audit,
conducting operational audit, and reporting on audit result.
The results showed that sales function on the whole has been running
effectively, efficiently, and economically. There were few things that need to be
fixed by the company such as setting a written Standard Operating Procedure
(SOP), setting segregation of employee duty and responsibility, implementing of
scheduled evaluation meetings, preparing a written price lists and discounted price
guideline, and providing a printed serial number on sales order.
Keywords: Operational audit, sales function, effectiveness, efficiency, economy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia bisnis, persaingan perdagangan semakin dinamis dan
mengalami perkembangan di segala bidang usaha. Para pelaku bisnis dituntut
untuk dapat mengikuti perkembangan zaman dan meningkatkan kualitas
pelayanan serta produk yang dihasilkan supaya dapat bertahan dalam
persaingan. Apabila perusahaan tidak mampu bertahan dalam persaingan dan
tidak mampu mengikuti perkembangan zaman, maka hal ini bisa menjadi
suatu ancaman yang harus diperhatikan dan diwaspadai oleh perusahaan.
Banyak perusahaan yang sudah berdiri selama puluhan tahun mampu
bertahan dalam persaingan, namun tidak sedikit perusahaan yang mengalami
kegagalan. Kegagalan dalam persaingan dikarenakan perusahaan tidak mampu
mengantisipasi berbagai macam perubahan yang terjadi pada masa sekarang
ataupun pada masa yang akan datang dan perusahaan belum mampu
menjalankan kegiatan operasional secara konsisten. Salah satu contohnya
yaitu Toko Seven-Eleven (Sevel). Menurut Medistiara (2017) yang dikutip
dari detik.com, Toko Sevel pada awal tahun 2017 telah menutup 30 gerai yang
tersebar di Jakarta. Alasan tutupnya 30 gerai tersebut menurut Tina Novita
selaku Corporate Secretary PT Modern Putra, karena pendapatan gerai Sevel
menurun selama 1 tahun terakhir. Hal tersebut disebabkan oleh situasi
ekonomi yang sedang melemah, terdapat daya saing yang tinggi antar
minimarket, dan melemahnya daya beli konsumen. Akibat penurunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
penjualan maka 30 gerai Sevel terpaksa ditutup karena tidak mencapai target
penjualan, sehingga perusahaan mengevaluasi kinerja toko yang tidak
mencapai target untuk mengurangi biaya operasional.
Perusahaan harus memiliki cara atau metode untuk dapat
memenangkan persaingan yang ketat yaitu dengan meningkatkan
produktivitas perusahaan. Kunci dari keberhasilan setiap perusahaan dalam
meningkatkan keuntungan dan mencapai tujuan tidak terlepas dari adanya
pengelolaan dan pengendalian yang terkontrol dengan baik guna menghindari
adanya pemborosan yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Banyak kendala dan faktor yang memengaruhi pencapaian tujuan oleh
perusahaan baik dari kondisi lingkungan, pasar, dan kondisi perusahaan
sehingga informasi yang relevan, terkini, lengkap, dan tepat sangat diperlukan
oleh perusahaan sebagai arahan dalam pengambilan keputusan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen perusahaan juga perlu memiliki
kebijakan yang digunakan untuk mengantisipasi adanya berbagai
penyimpangan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan.
Salah satu unsur terpenting dalam pendapatan perusahaan adalah
penjualan. Penjualan merupakan suatu fungsi dari pemasaran yang
menentukan dalam mencapai tujuan perusahaan. Penjualan yang telah
dilaksanakan oleh perusahaan dapat dikatakan efektif, efisien, dan ekonomis
(3E) dengan dilaksanakannya audit operasional pada fungsi penjualan di
perusahaan. Menurut Rob Reider (2002), Perusahaan dapat dikatakan efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
apabila hasil pencapaian atau manfaat organisasi telah didasarkan pada sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Perusahaan dapat dikatakan
efisien apabila sumber daya yang digunakan berada pada batas minimum
dalam aktivitas organisasi. Perusahaan dapat dikatakan ekonomis apabila
penggunaan sumber daya dilakukan secara bijak tanpa merusak kualitas
produk.
Dalam mencapai penjualan yang efektif, efisien, dan ekonomis
diperlukan adanya suatu pengendalian dan pengawasan yang memadai.
Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan audit operasional. Agoes
(2012: 158) mengemukakan bahwa audit operasional adalah suatu
pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan
akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen
untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara
efektif, efisien, dan ekonomis. Menurut Bayangkara (2015: 5) tujuan audit
operasional adalah untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas
yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang
diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program
dan aktivitas pada perusahaan tersebut. Audit Operasional dijadikan sebagai
suatu alat bagi manajemen untuk mengukur dan mengevaluasi kegiatan yang
telah dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeteksi, mencegah, dan
meminimalisasi ketidakefektifan, ketidakefisienan, dan ketidakekonomisan
yang terdapat pada fungsi penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pelaksanaan aktivitas operasional perusahaan terkait dengan kinerja
dari masing-masing fungsi dalam perusahaan yang memiliki peranan penting,
salah satunya yaitu fungsi penjualan. Fungsi penjualan dilaksanakan oleh
divisi penjualan di mana dalam fungsi penjualan terdapat keterkaitan antara
fungsi persediaan, fungsi pengiriman, dan fungsi kas. Apabila dalam
pelaksanaan fungsi penjualan terdapat kendala pada salah satu atau
keseluruhan fungsi pendukung, maka kendala tersebut dapat menjadi suatu
indikasi kurangnya efisien, efektif, dan ekonomis pada fungsi penjualan.
PT Mitra Grafindo Mandiri yang digunakan sebagai obyek penelitian
merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa percetakan. Audit
operasional akan sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk meningkatkan
produktivitas kinerja sehingga diharapkan perusahaan semakin kompetitif dan
berkembang.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana hasil Audit
Operasional pada fungsi penjualan di PT Mitra Grafindo Mandiri?”
C. Batasan Masalah
Penelitian ini berfokus untuk menilai efektif, efisien, dan ekonomis pada fungsi
penjualan di PT Mitra Grafindo Mandiri.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan fungsi audit operasional, tujuan pada penelitian ini adalah
memberikan analisis dan rekomendasi atas hasil temuan yang didapat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pelaksanaan audit operasional terkait fungsi penjualan di perusahaan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
1. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan
perbaikan terhadap proses penjualan yang berjalan di PT Mitra Grafindo
Mandiri sehingga proses penjualan menjadi semakin baik kedepannya.
2. Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca
mengenai pelaksanaan audit operasional pada fungsi penjualan.
3. Penulis
Penelitian ini dapat menjadi wadah bagi penulis untuk menerapkan ilmu
yang diperoleh selama masa perkuliahan khususnya ilmu tentang Audit
Operasional. Selain itu, penulis mendapatkan banyak pengetahuan baru
tentang pelaksanaan audit operasional pada fungsi penjualan.
4. Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat menambah daftar referensi kepustakaan di
perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini akan menjelaskan teori-teori pendukung sebagai acuan
dalam penelitian ini.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan jenis penelitian, subjek dan objek Penelitian,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menguraikan gambaran perusahaan yang dijadikan sebagai
objek penelitian. Gambaran perusahaan tersebut meliputi profil
perusahaan, visi dan misi perusahaan, tujuan perusahaan, struktur
organisasi perusahaan, Job Description, produk perusahaan, dan
rekan bisnis yang dimiliki perusahaan..
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tahap-tahap pelaksanaan audit operasional
pada fungsi penjualan di PT Mitra Grafindo Mandiri.
Bab VI Penutup
Bab ini menjelaskan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran
atas hasil yang ditemukan pada saat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengauditan
1. Definisi pengauditan menurut para ahli:
Menurut Sukrisno Agoes (2017: 4), Audit adalah pemeriksaan
yang dilakukan untuk secara kritis dan sistematis oleh pihak yang
independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen beserta catatan pembukuan dan bukti pendukungnya, dengan
tujuan memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan tersebut.
Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2014: 2), Auditing adalah
proses pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk
menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh pihak
yang independen dan kompeten.
Menurut Mulyadi (2002: 9), Auditing adalah proses yang
sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil kepada pemakai yang berkepentingan.
Menurut Jusup (2010: 11), Pengauditan adalah suatu proses
sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan
dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian ekonomi secara
obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengomunikasikan hasilnya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Jenis- jenis audit:
Menurut Boynton, Johnson, dan Kell (2003: 6), audit dapat
dikelompokkan menjadi 3 jenis audit yang menunjukkan karakteristik
kunci yang tercakup dalam definisi auditing yaitu:
1. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan (Financial statement audit) berkaitan
dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-
laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah
laporan-laporan terebut telah disajikan wajar sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan. Hasil audit laporan keuangan tersebut
didistribusikan kepada para pengguna dalam spectrum yang luas,
seperti para pemegang saham, kreditur, kantor pemerintah dan
masyarakat umum melalui laporan auditor atas laporan keuangan. Audit
laporan keuangan diperlukan untuk memfungsikan pasar sekuritas
nasional. Secara signifikan, audit laporan keuangan dapat menurunkan
risiko investor dan kreditor dalam membuat berbagai keputusan
investasi dengan tidak menggunakan informasi yang bermutu rendah.
Selain itu logika audit yang dikembangkan untuk audit laporan
keuangan merupakan dasar di mana auditor dapat mengembangkan
lebih lanjut terkait audit kepatuhan, audit operasional, serta sejumlah
jasa atestasi dan assurance service.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Audit operasional
Audit Operasional (Operational audit) berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan
efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan
pencapaian tujuan tertentu. Audit jenis ini disebut juga sebagai audit
kinerja atau audit manajemen. Dalam suatu perusahaan bisnis, lingkup
audit ini dapat meliputi seluruh kegiatan dari (1) suatu departemen,
cabang, atau divisi, atau (2) suatu fungsi yang mungkin merupakan
fungsi lintas unit usaha, seperti pemasaran atau pengolahan data.
Kriteria atau tujuan yang digunakan untuk mengukur efisiensi dan
efektivitas dapat ditentukan oleh manajemen atau lembaga yang
berwenang. Pada sisi lain, auditor operasional dapat juga membantu
menyusun kriteria yang akan digunakan. Secara khas, laporan untuk
audit operasional tidak hanya memuat pengukuran efisiensi dan
efektivitas saja, namun juga memuat rekomendasi untuk peningkatan
kinerja.
3. Audit kepatuhan
Audit kepatuhan (compliance audit) berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah
kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan
persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu. Kriteria yang dtetapkan
dalam audit jenis ini dapat berasal dari berbagai sumber. Audit
kepatuhan juga harus didasarkan pada kriteria yang ditetapkan kreditur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Laporan audit kepatuhan umumnya ditujukan kepada otoritas yang
menerbitkan kriteria tersebut dan dapat terdiri dari ringkasan temuan
atau pernyataan keyakinan mengenai derajat kepatuhan dengan kriteria
tersebut.
B. Audit Operasional
1. Pengertian Audit Operasional
Menurut IBK Bayangkara (2016: 2) Audit Operasional adalah
evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Audit
operasional meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang harus
dipertanggung jawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang
yang lebih tinggi. Audit Operasional dirancang secara sistematis untuk
mengaudit aktivitas, program yang diselenggarakan, atau sebagian dari
entitas yang dapat diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber
daya telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan
aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar
ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.
Menurut Kumaat (2011: 45), audit operasional pada hakikatnya
bertujuan memberi gambaran yang lebih gamblang mengenai berbagai
pelaksanaan, peristiwa, atau masalah aktual di balik fakta yang
ditunjukkan oleh angka-angka keuangan seperti penjualan ke pelanggan
(yang membentuk sales receivables & revenues), pembelian dari pemasok
(yang tercatat pada trade payables maupun purchase expenses), dan
berbagai aktivitas operasi yang menimbulkan biaya/beban (expenses)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
perusahaan. Audit operasional juga memberikan gambaran tentang lingkup
yang tidak berhubungan langsung dengan keuangan meliputi pengelolaan
fisik aset non keuangan (lebih tepatnya no liquid assets) seperti stok
inventory beserta penyimpanannya, pengendalian dan perawatan fisik fixed
assets, dan sebagainya; pengelolaan rutin aset lainnya yaitu aset yang
dikategorikan sulit diukur secara keuangan (intangible assets) yang hanya
dapat dinilai secara kualitatif. Sebagai contoh, kualitas pelayanan,
kecepatan distribusi informasi, tingkat kepuasan pelanggan, kompetensi
SDM, tingkat keandalan, dan utilisasi fasilitas kerja.
Menurut Akmal (2007: 34) Audit Operasional merupakan audit
yang ditujukan pada operasi, atau pengelolaan oleh manajemen, atau hasil
kerja manajemen yang tujuan utamanya adalah (1) untuk menilai
kecukupan dan keefektifan pengendalian manajemen. (2) Menilai
efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi operasi (3E). (3) Menilai dapat
diandalkannya informasi. (4) Menilai kepatuhan terhadap peraturan dan
perundangan yang berlaku.
Menurut Agoes (2012: 158), audit operasional adalah suatu
pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk
kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh
manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah
dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.
2. Tujuan Audit Operasional
Menurut Agoes (2017: 184) tujuan audit operasional yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1. Menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi
dalam perusahaan.
2. Menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana, harta
lainnya) yang dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan
ekonomis
3. Menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective) yang
telah ditetapkan oleh top management
4. Dapat memberikan rekomendasi kepada top management untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam penerapan
pengendalian internal, sistem pengendalian manajemen, dan prosedur
operasional perusahaan, dalam rangka meningkatkan efisiensi,
keekonomisan, dan efektivitas dari kegiatan operasi perusahaan.
Menurut Rob Reider (2000: 3) dalam Agoes (2012:169), audit operasional
selalu diarahkan pada suatu kombinasi 3 tujuan yaitu:
a. Menilai pelaksanaan
Beberapa pemeriksaan manajemen sering melibatkan suatu penilaian
terhadap pelaksanaan organisasi pada berbagai kebijakan yang
ditetapkan oleh manajemen atau terhadap kriteria pengukuran lainnya
yang dianggap tepat.
b. Identifikasi berbagai peluang untuk perbaikan
Berdasarkan hasil penilaian terhadap pelaksanaan, auditor dapat
merumuskan berbagai peluang untuk melaksanakan perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Peningkatan kehematan, efisiensi, dan efektivitas merupakan kategori
utama dalam sasaran perbaikan.
c. Mengembangkan berbagai rekomendasi sebagai upaya perbaikan
tindak lanjut.
Sifat dan keluasan setiap rekomendasi yang dikembangkan dalam audit
operasional dapat berbeda-beda tergantung pada sifat permasalahan
dan kesempatan yang tersedia.
3. Jenis Audit Operasional
Menurut Arens dkk (2010: 825) dalam Agoes (2012:159) Audit
Operasional terdiri atas tiga kategori utama yaitu:
1. Audit Fungsional adalah kategori aktivitas dalam suatu bisnis yang
berhubungan dengan satu atau lebih fungsi dalam suatu organisasi,
misalnya tentang efisiensi dan efektivitas dari suatu fungsi.
2. Audit Organisasional menekankan pada seberapa efisiensi dan efektif
masing-masing fungsi berinteraksi dalam organisasi. Rencana
organisasi dan metode untuk mengoordinasi kegiatan-kegiatan sangat
penting dalam audit organisasional.
3. Penugasan khusus timbul atas permintaan manajemen, misalnya untuk
memeriksa penyebab tidak efektifnya sistem IT, menginvestigasi
kemungkinan fraud di suatu divisi dan memberikan rekomendasi untuk
mengurangi biaya produksi.
4. Ruang Lingkup Audit Operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Menurut Bayangkara (2015: 15), audit operasional dilaksanakan
untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya,
serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit
operasional diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan
operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi
bisnis perusahaan yang secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
5. Sasaran Audit Operasional
Menurut Bayangkara (2015: 5) Sasaran dalam audit operasional
adalah kegiatan, aktivitas, program, dan bidang-bidang dalam perusahaan
yang diketahui atau diidentifikasi masih memerlukan perbaikan baik dari
segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas. Ada tiga elemen pokok dalam
sasaran audit:
1. Kriteria (Criteria)
Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/
kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
2. Penyebab (cause)
Penyebab merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap
individu/ kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat
positif, program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan
efektivitas yang lebih tinggi, atau sebaliknya bersifat negatif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
program/ aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas
yang lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan.
3. Akibat (effect)
Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria
yang berhubungan dengan penyebab tersebut. Akibat negatif
menunjukkan program/aktivitas berjalan dengan tingkat pencapaian
yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan. Sementara akibat
positif menunjukkan bahwa program/aktivitas telah terselenggara
secara baik dengan tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria
yang ditetapkan.
6. Tahap-tahap Audit Operasional
Menurut Boynton, Johnson, Kell (2003: 499), terdapat lima tahap
dalam audit operasional. Tahap-tahap audit operasional adalah sebagai
berikut:
1. Memilih Auditee
Pemilihan auditee dimulai dengan studi/survei pendahuluan
terhadap calon auditee dalam entitas untuk mengidentifikasi aktivitas
yang mempunyai potensi audit tertinggi dilihat dari segi perbaikan
efektivitas, efisiensi, dan kehematan operasi. Titik awal dari studi
pendahuluan ini adalah memperoleh pemahaman yang komprehensif
mengenai struktur organisasional entitas serta karakteristik operasinya.
Selanjutnya perhatian difokuskan pada aktivitas, unit, atau fungsi yang
akan diaudit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Merencanakan Audit Operasional
Pada tahap ini auditor melakukan perencanaan audit operasional.
Landasan utama dari perencanaan audit adalah pengembangan progam
audit, yang harus dibuat sesuai dengan keadaan auditee yang ditemui
pada tahap studi pendahuluan audit. Seperti dalam audit laporan
keuangan, program audit berisi seperangkat prosedur yang dirancang
untuk memperoleh bukti yang berkaitan dengan satu atau lebih tujuan.
3. Melaksanakan Audit Operasional
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup
dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan
selama studi pendahuluan. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten
dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit untuk
mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang
diberikan.
4. Melaporkan Temuan
Tahapan ini bertujuan untuk mengomunikasikan hasil audit
termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang
berkepentingan. Dalam beberapa kasus, rekomendasi yang diberikan
mungkin hanya menyarankan perlunya studi lebih lanjut atas masalah
yang dihadapi. Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen
tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihak yang berwenang
untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang
ditemukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
5. Melakukan Tindak Lanjut
Tahap tindak lanjut dalam audit operasional adalah tahap bagi auditor
untuk menindaklanjuti tanggapan auditee terhadap laporan audit. Pada
tahap tindak lanjut ini juga harus mencakup penentuan kelayakan
tindakan yang diambil oleh auditee dalam mengimplementasikan
rekomendasi. Standar Praktik 440 IIA menyatakan bahwa auditor
internal harus menindaklanjuti untuk memastikan bahwa tindakan
yang tepat telah diambil berdasarkan temuan yang dilaporkan.
C. Efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi
1. Definisi efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi menurut para ahli:
Menurut IBK Bayangkara (2015: 14):
Efektivitas dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu
perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan
operasinya, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya
yang dimiliki. Efisiensi berhubungan dengan metode kerja (operasi).
Dalam hubungannya dengan konsep input-proses-output, efisiensi
adalah rasio antar output dan input. Seberapa besar output yang
dihasilkan dengan menggunakan sejumlah tertentu input yang dimiliki
perusahaan.
Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai
program yang dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu memperoleh
sumber daya yang akan digunakan dalam operasi dengan pengorbanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang paling kecil, berarti perusahaan telah mampu memperoleh
sumber daya tersebut dengan cara yang ekonomis.
Menurut Agoes (2012: 9):
Efektivitas diartikan sebagai perbandingan masukan-keluaran dalam
berbagai kegiatan, sampai dengan pencapaian tujuan yang ditetapkan,
baik ditinjau dari kuantitas (volume) hasil kerja, kualitas hasil kerja,
maupun batas waktu yang ditargetkan.
Efisiensi diartikan sebagai bertindak untuk membuat pengorbanan
yang paling tepat dibandingkan dengan hasil yang dikehendaki.
Ekonomisasi diartikan sebagai cara penggunaan sumber daya
(masukan) secara hati-hati dan bijak agar diperoleh biaya yang paling
murah tanpa merusak mutu.
2. Indikator Penentuan
Menurut Rob Reider (2002) dalam Agoes (2012: 168) terdapat
beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam penentuan ekonomis,
efisien, dan efektif yaitu:
a) Economy (pada biaya operasi)
Dalam menilai keekonomisan operasi dan alokasi terkait
penggunaan sumber daya, reviewer dapat mempertimbangkan
beberapa hal berikut ini:
1. Mengikuti praktik aktivitas operasional yang umum.
2. Ketepatan jumlah staf yang bertugas dalam menjalankan
fungsi-fungsi yang penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Ketepatan persediaan bahan di perusahaan.
4. Menggunakan peralatan yang dengan harga yang sesuai.
5. Mengurangi sumber daya yang tidak terpakai.
b) Efficiency (atas metode operasi)
Dalam menilai efisiensi terkait tanggung jawab dalam pengeluaran
biaya perusahaan yang minimum. Reviewer melihat dari beberapa
hal sebagai berikut:
1. Kesesuaian prosedur manual dengan komputerisasi.
2. Keefisienan sistem dan prosedur operasi.
3. Tidak terdapat duplikasi pekerjaan.
4. Tidak adanya tahapan kerja yang tidak penting.
c) Effectiveness (hasil dari operasi)
Dalam menilai efektivitas terkait pencapaian hasil atau manfaat
organisasi yang didasarkan pada sasaran dan tujuan organisasi.
Reviewer dapat melihat dari beberapa hal berikut ini:
1. Penilaian atas pencapaian sasaran, tujuan, dan rencana
organisasi.
2. Penilaian kecukupan sistem manajemen dalam mengukur
efektivitas.
3. Menentukan keluasan hasil yang ingin dicapai.
4. Mengidentifikasi faktor hasil kinerja yang memuaskan.
D. Fungsi Penjualan
1. Definisi Penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Penjualan adalah tindak lanjut dari pemasaran dan merupakan
kegiatan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Melalui penjualan ini perusahaan berhubungan dengan pihak lain, dimana
terjadi transaksi penyerahan barang dan perolehan kas yang setara dengan
nilai barang tersebut.
Mulyadi (2010: 202) mendefinisikan bahwa Penjualan adalah
kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa
dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi tersebut.
Kegiatan ini terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara
kredit maupun tunai. Dalam penjualan kredit, jika order dari pelanggan
telah dipenuhi dengan pengiriman barang, untuk jangka waktu tertentu
perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Dalam penjualan
tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli
jika perusahaan telah menerima kas darii pembeli.
Menurut William dan George (2000: 6) bahwa penjualan adalah
suatu kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan
jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran
yang berkaitan.
Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2014: 6) menjelaskan bahwa
siklus penjualan berkaitan dengan keputusan dan proses penting dalam
pemindahan kepemilikan barang-barang dan jasa kepada pelanggan setelah
keduanya tersedia untuk dijual. Di mulai dari permintaan pelanggan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
berakhir dengan konversi barang-barang atau jasa tersebut ke dalam uang
tunai.
Berdasarkan teori-teori tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
penjualan adalah suatu pengalihan atau perpindahan hak kepemilikan atas
barang dan jasa dari penjual ke pembeli yang disertai dengan penyerahan
imbalan dari pihak penerima barang atau jasa sebagai timbal balik dari
penyerahan tersebut. Dalam siklus penjualan umumnya mencakup proses-
proses yang meliputi proses pesanan pelanggan, pemberian kredit,
penagihan, dan pelaporan penjualan. Untuk memperoleh hasil yang terbaik
dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan, aktivitas penjualan harus
direncanakan terlebih dahulu.
2. Proses Penjualan
Menurut Diana dan Lilis (2011: 98), proses bisnis dalam sebuah
kegiatan penjualan meliputi: (1) Konsumen memesan barang, (2)
Perusahaan mengirim barang yang dipesan ke konsumen, (3) Perusahaan
mengirim tagihan ke konsumen, (4) Perusahaan menerima pelunasan kas
dari konsumen. Tidak semua perusahaan memiliki proses bisnis yang
sama. Karakteristik barang yang dijual serta pilihan kegiatan usaha
mempengaruhi proses bisnis perusahaan tersebut. Sebagai contoh, jika
perusahaan memilih untuk menjual barang secara tunai, maka perusahaan
akan langsung menerima uang bersamaan dengan saat menyerahkan
barang ke konsumen sehingga keempat proses bisnis tersebut bisa terjadi
dalam waktu bersamaan. Apabila perusahaan menjual barang secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kredit, maka perusahaan tidak bisa langsung menerima uang bersamaan
dengan saat menyerahkan barang ke konsumen, Sehingga perusahaan
akan mengalami keempat proses bisnis tersebut dalam waktu yang
berbeda. Proses bisnis yang berbeda akan menyebabkan dokumen yang
diperlukan juga berbeda. Jika dokumen berbeda, maka catatan yang akan
digunakan juga harus disesuaikan dengan rancangan dokumen tersebut.
E. Audit Terkait Penjualan
Manfaat audit operasional untuk penjualan dalam hubungannya untuk
meningkatkan efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi (3E) perusahaan meliputi
seluruh aspek dan kegiatan yang bersangkutan dengan penjualan. Hal ini dapat
dilihat dari tujuan audit operasional dari aktivitas penjualan seperti yang
dikemukakan oleh Nugroho Widjayanto (2011: 121) yaitu: (1) Menilai
pelaksanaan kegiatan penjualan. (2) Mendeteksi adanya kelemahan dalam
kegiatan penjualan serta mencari upaya penanggulangannya. (3) Mencari
alternatif dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas penjualan. (4)
Mengembangkan rekomendasi bagi penanggulangan kelemahan dan
peningkatan prestasi.
Efektivitas penjualan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara
peningkatan kuantitas atau volume penjualan dengan melihat kemampuan
perusahaan dalam menyalurkan barang, kebijakan, strategi yang ditetapkan
perusahaan agar penjualan efektif. Penjualan efektif dapat tercapai melakukan
berbagai kegiatan pemasaran, pengembangan produk, penetapan harga dan
saluran distribusi, serta mempromosikannya secara efektif akan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
meningkatkan penjualan (Kumaat, 2011: 120). Dengan adanya analisa
pengujian atas aktivitas penjualan, akan didapat dua kemungkinan yaitu hal-
hal yang dapat mendukung dan hal-hal yang kurang mendukung dalam
peningkatan kelancaran operasi penjualan perusahaan. Auditor dapat
memberikan saran-saran untuk dapat mempertahankan prestasi atau
menanggulangi kelemahan yang ada dalam mencapai 3E penjualan. Dari
rekomendasi yang diberikan, perusahaan akan dapat segera mengambil
tindakan menanggulangi kelemahan dan meningkatkan prestasinya melalui
alternatif-alternatif yang direkomendasikan berdasarkan penilaian kegiatan
dan analisa penjualan. Jadi audit operasional atas fungsi penjualan membantu
semua fungsi yang ada dalam perusahaan untuk mencapai efektivitas,
efisiensi, dan ekonomisasi penjualan dengan mengidentifikasi masalah secara
dini kemudian memberikan saran untuk memungkinkan diambilnya tindakan
korektif, sehingga diharapkan audit operasional dapat berperan dalam
meningkatkan kualitas penjualan.
F. Kerangka Berfikir Penelitian
Proses pertama yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah
melaksanakan survei pendahuluan pada fungsi penjualan untuk melihat
karakteristik, struktur, dan fungsi penjualan sebagai pemahaman awal. Tahap
selanjutnya yaitu mengamati aktivitas penjualan yang terjadi dalam
perusahaan lalu dibandingkan dengan prosedur/kebijakan penjualan secara
umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Berdasarkan tahap tersebut, kemudian dilakukan proses audit
operasional dengan mengamati aktivitas penjualan yang ada dalam
perusahaan. Hasil dari proses audit ini berupa bukti atau temuan audit yang
kemudian dibuat dalam bentuk laporan. Dalam laporan hasil audit akan
diberikan rekomendasi guna perbaikan pada fungsi penjualan. Berikut ini
merupakan gambar alur proses berpikir dalam penelitian ini:
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian
Pelaksanaan Survei
Pendahuluan
Perencanaan Audit
Operasional pada
Fungsi Penjualan
Pelaksanaan Audit
Operasional pada
Fungsi Penjualan
Evaluasi Hasil Audit
Melaporkan Temuan
dan Memberikan
Rekomendasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Studi
Kasus. Menurut Prastowo (2014: 129), metode studi kasus merupakan metode
penelitian yang dilakukan secara intensif, dan mendetail terhadap suatu kasus
yang memungkinkan untuk mengungkapkan atau memahami suatu hal.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini, subyek penelitian adalah Manajer marketing dan
karyawan yang ada pada bagian penjualan. Obyek yang diteliti adalah bagian
penjualan pada PT Mitra Grafindo Mandiri.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2018. Penelitian
dilaksanakan di PT Mitra Grafindo Mandiri yang berlokasi di Jl. Ki Hajar
Dewantara No. 108, Poncol, Ciputat - Tangerang Selatan, Banten.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi dilakukan sebagai tindakan awal untuk mempelajari
perusahaan dan untuk memproses penyusunan rencana audit. Data yang
diperoleh pada tahap observasi adalah berupa potensi-potensi kelemahan
yang dimiliki perusahaan pada fungsi penjualan sesuai pengamatan
auditor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Wawancara
Wawancara merupakan prosedur pemeriksaan yang dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
masalah yang diangkat oleh penulis dan diberikan kepada pihak
perusahaan yang memiliki wewenang. Wawancara akan langsung
dilaksanakan kepada manajer marketing dan karyawan bagian penjualan.
3. Check list
Check list merupakan pengumpulan data dengan cara membuat
sebuah daftar, di mana responden tinggal memberikan tanda check pada
kolom jawaban yang sesuai (Arikunto,2006: 152). Check list dalam
kegiatan audit yang dilaksanakan akan berdasarkan pada standar profesi
audit operasional dan juga berdasar pada SOP yang dimiliki perusahaan
atau acuan lain yang sesuai. Check list akan membantu auditor untuk
mengetahui sebaik apa pengendalian internal yang dimiliki perusahaan
pada fungsi penjualan. Hasil yang diharapkan oleh auditor terkait
pengendalian internal perusahaan pada fungsi penjualan yang diawali
dengan perusahaan menerima calon konsumen hingga penyerahan
barang/jasa kepada konsumen.
4. Dokumentasi
Dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk
melengkapi penelitian. Dokumen-dokumen tersebut dikumpulkan dan
dipelajari sebagai dasar dalam analisa. Dokumen dapat berupa sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tertulis, gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang mana semua itu
memberikan informasi bagi proses penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah mengenai
bagaimana hasil audit operasional pada fungsi penjualan di PT Mitra
Grafindo Mandiri, penulis perlu melakukan beberapa tahap pelaksanaan
audit operasional. Tahap-tahap tersebut meliputi:
1. Melaksanakan survei pendahuluan
Pelaksanaan audit operasional diawali dengan studi pendahuluan
pada fungsi penjualan untuk mengidentifikasi aktivitas yang memiliki
potensi dilaksanakannya audit operasional. Titik awal dari studi
pendahuluan ini adalah memperoleh pemahaman mengenai karakteristik
perusahaan, struktur perusahaan, dan fungsi penjualan dalam perusahaan
untuk memberikan pemahaman awal. Selain itu, penulis akan melihat
potensi-potensi kelemahan yang dimiliki perusahaan pada fungsi
penjualan. Potensi-potensi kelemahan tersebut dapat membantu untuk
menyusun perencanaan audit. Analisis data yang akan dilakukan pada
tahap ini adalah mendeskripsikan proses penjualan. Proses penjualan pada
PT Mitra Grafindo Mandiri dideskripsikan berdasarkan pengamatan
langsung terhadap proses penjualan dan hasil wawancara dengan
staf/bagian yang ada pada unit penjualan.
2. Merencanakan Audit Operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tahap perencanaan audit yang cermat sangat penting dalam
menilai tingkat efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi audit operasional.
Penulis mengembangkan program audit yang disesuaikan dengan hasil
survei pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap perencanaan
audit terbagi menjadi dua tahap yaitu:
a. Proses perumusan tujuan dan lingkup mana saja yang akan diaudit
dalam fungsi penjualan.
Analisis yang digunakan pada tahap ini adalah analisis
deskriptif yang berdasarkan pada hasil wawancara atau diskusi
dengan pihak auditee. Penulis memilih dua orang yang mewakili
perusahaan sebagai auditee. Dua orang tersebut meliputi Manajer
Marketing yang memiliki tanggung jawab untuk mengawasi dan
mengkoordinasikan proses/aktivitas penjualan, dan karyawan
penjualan yang bertugas untuk melaksanakan aktivitas penjualan di
perusahaan.
b. Penulisan program audit.
Penulisan program audit merupakan langkah yang akan
dilakukan dalam proses audit yang dimuat dalam kertas kerja
berbentuk tabel yang berisi judul program audit, periode audit dan
otorisasi. Program audit pada aktivitas penjualan terkait organisasi
fungsi penjualan, pesanan penjualan, pengiriman barang, dan
Pencatatan penjualan.
3. Melaksanakan Audit Operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Pada tahap ini penulis membuat check list yang berisi susunan
program audit. Check list ini digunakan untuk membandingkan antara
prosedur yang seharusnya dengan proses penjualan yang terjadi secara riil.
Pada tahap ini penulis tidak menggunakan SOP karena auditee belum
memiliki SOP Penjualan secara tertulis. Analisis data didasarkan pada
pelaksanaan kegiatan penjualan yang terjadi jika sesuai dengan pernyataan
pada check list maka diberikan tanda centang pada kolom “Ya”. Apabila
kegiatan penjualan yang terjadi tidak sesuai dengan pernyataan pada check
list maka diberikan tanda centang pada kolom “Tidak”. Kolom
“Keterangan” digunakan untuk memberikan penjelasan tambahan. Berikut
ini merupakan tabel Check list.
Tabel 3.1 Tabel Check list
Nama Perusahaan : Periode Audit :
Program yang di audit :
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Diaudit Oleh:
Tanggal:
Jumlah
Jawaban
Catatan :
Ya Tidak
Sumber: Bayangkara, 2015: 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Pernyataan yang telah dibuat selanjutnya dikelompokkan ke dalam
kelompok tabel efektif, efisien, dan ekonomis. Pada tahap ini penulis
menggunakan indikator penentuan dan menghitung total pernyataan dari
masing-masing kelompok efektif, efisien, dan ekonomis. Berdasarkan total
pernyataan tersebut, jika jumlah jawaban “Ya” lebih besar dari jumlah
jawaban “Tidak” maka hasilnya dapat diinterpretasikan ke dalam tingkat
efektif, efisien, dan ekonomis. Hasil check list selanjutnya dideskripsikan
untuk mengetahui proses penjualan perusahaan yang terjadi dengan poses
penjualan yang seharusnya.
Berikut ini akan dijabarkan indikator yang digunakan sebagai dasar
penentuan hasil pengauditan yaitu:
a) Economy (pada biaya operasi)
Dalam menilai keekonomisan operasi dan alokasi terkait penggunaan
sumber daya, reviewer dapat mempertimbangkan beberapa hal
berikut:
1. Mengikuti praktik aktivitas operasional yang umum.
2. Ketepatan jumlah staf yang bertugas dalam menjalankan fungsi-
fungsi yang penting.
3. Ketepatan persediaan bahan di perusahaan.
4. Menggunakan peralatan yang dengan harga yang sesuai.
5. Mengurangi sumber daya yang tidak terpakai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b) Efficiency (atas metode operasi)
Dalam menilai efisiensi terkait tanggung jawab dalam pengeluaran
biaya perusahaan yang minimum. Reviewer melihat dari beberapa hal
sebagai berikut:
1. Kesesuaian prosedur manual dengan komputerisasi.
2. Keefisienan sistem dan prosedur operasi.
3. Tidak terdapat duplikasi pekerjaan.
4. Tidak adanya tahapan kerja yang tidak penting.
c) Effectiveness (hasil dari operasi)
Dalam menilai efektivitas terkait pencapaian hasil atau manfaat
organisasi yang didasarkan pada sasaran dan tujuan organisasi.
Reviewer dapat melihat dari beberapa hal berikut ini:
1. Penilaian atas pencapaian sasaran, tujuan, dan rencana
organisasi.
2. Penilaian kecukupan sistem manajemen dalam mengukur
efektivitas.
3. Menentukan keluasan hasil yang ingin dicapai.
4. Mengidentifikasi faktor-faktor hasil kinerja yang memuaskan.
4. Mengevaluasi Hasil Audit
Pada tahap ini penulis menggunakan analisis deskriptif atas temuan
yang didapatkan pada tahap pelaksanaan audit. Adanya tahap ini bertujuan
untuk menggali atau mengidentifikasi lebih dalam terkait adanya temuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
atau hubungan yang tidak dikehendaki sehingga perlu dilakukan analisis
atas temuan tersebut. Rekomendasi juga diperlukan untuk perbaikan.
5. Melaporkan Temuan dalam Bentuk Laporan Audit
Analisis data yang dilakukan pada tahap ini yaitu membuat laporan
audit operasional berdasarkan hasil dari pelaksanaan audit operasional.
Peneliti akan memberikan laporan hasil audit berdasarkan apa yang
dilakukan dan yang ditemukan selama melaksanakan tahapan-tahapan
audit operasional pada fungsi penjualan dan memberikan rekomendasi
perbaikan atas hasil temuan pelaksanaan audit tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan
PT Mitra Grafindo Mandiri adalah sebuah perusahaan yang
bergerak dalam bidang percetakan. Perusahaan ini didirikan sejak 24
Januari 1992 oleh Bapak Imam Supi’i berdasarkan akta No. 83, Notaris
Ny. Sumardilah Oriana Roosdilan, SH. Pada tanggal 8 Januari 1996
terdapat peubahan akta yang kemudian anggaran dasarnya dirubah dengan
akta No. 28 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH
selaku Notaris dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia yang tertuang dalam SK No. C2-2.29.HT.01.01TH.96.
Pada saat didirikan perusahaan ini merupakan perusahaan perorangan yang
beralamatkan di jalan Ciputat Raya No. 11, RT.10/ RW 1, Pondok Pinang,
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Setelah kurang lebih delapan belas
tahun menempati lokasi tersebut dan dengan mempertimbangkan bahwa
lokasi tersebut sudah tidak memadai lagi, sehingga perusahaan
memindahkan aktivitas produksi dan administrasi ke lokasi baru yang
beralamat di jalan Ki Hajar Dewantara No. 108, Poncol-Ciputat,
Tangerang Selatan, Banten.
Dalam perjalanannya selama dua puluh tiga tahun, PT. Mitra
Grafindo Mandiri telah berhasil menempatkan diri sebagai perusahaan
percetakan yang mampu menghasilkan produk-produk offset printing yang
berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
PT. Mitra Grafindo Mandiri mempunyai komitmen yang kuat
untuk terus melakukan inovasi dengan dukungan teknologi yang terus
berkembang sehingga menghasilkan produk-produk berkualitas. Investasi
tidak hanya di bidang teknologi, kemampuan SDM juga terus ditingkatkan
dengan memberikan pelatihan-pelatihan tentang teknologi percetakan.
B. Visi dan Misi Perusahaan
PT Mitra Grafindo Mandiri memiliki visi yaitu menjadi perusahaan
percetakan yang dapat menjadi suatu ukuran pencapaian tertinggi bagi
perusahaan sejenis dalam Industri Percetakan Nasional, sedangkan untuk
misi dari PT. Mitra Grafindo Mandiri ialah membuka lapangan kerja
seluas-luasnya, menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, dan
menjadikan pelanggan sebagai Rekan Bisnis yang setia dalam
pertumbuhan perusahaan dengan semangat kebersamaan.
C. Tujuan Perusahaan
Adapun tujuan didirikannya perusahaan percetakan PT Mitra
Grafindo Mandiri yaitu sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan masyarakat dan berbagai lembaga masyarakat
khususnya di Jakarta, seperti lembaga sosial, lembaga komersial,
Perguruan Tinggi, kantor pemerintah, dll dalam jasa percetakan.
2. Mendukung program pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3. Memberikan kesempatan kerja pada masyarakat sekitar perusahaan,
sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan sekaligus dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
D. Struktur Organisasi Perusahaan
Berikut ini akan dijabarkan Struktur Organisasi yang terdapat pada
PT. Mitra Grafindo Mandiri:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Mitra Grafindo Mandiri
E. Job Description
Berikut ini akan dideskripsikan tugas dan tanggung jawab masing-masing
bagian dalam perusahaan yaitu antara lain:
Direktur Utama
Manajer Kepegawaian &
bag. umum
Staf Kepegawaian
Staf Div. Umum
Manajer Keuangan
Staf Keuangan
Manajer
Marketing
Staf Penjualan
dan pemasaran
Manajer Produksi & pembelian
Staf gudang
Kurir
Operator Produksi
Staf pembelian
dan penerimaan
Komisaris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1. Komisaris
Komisaris adalah pihak yang menyediakan modal. Komisaris memiliki
hak untuk meminta laporan mengenai perkembangan perusahaan dan
kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Direktur Utama.
2. Direktur Utama
Direktur Utama adalah seseorang yang ditunjuk dan dipercaya oleh
pemilik perusahaan untuk memimpin perusahaan. Tugas dan tanggung
jawab Direktur Utama yaitu sebagai berikut:
1) Memimpin seluruh kepala bagian/ manajer.
2) Menawarkan visi yang ingin dicapai oleh perusahaan.
3) Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan
lingkungan di luar perusahaan.
4) Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dan pengawasan yang dibantu oleh para manajer
dari setiap divisi.
3. Tugas Manajer Kepegawaian dan divisi umum:
1) Bertanggung jawab atas divisi kepegawaian dan bagian umum.
2) Memberikan arahan kepada karyawan divisi kepegawaian dan umum.
4. Tugas staf Kepegawaian:
1) Melakukan perekrutan karyawan baru yang sesuai kualifikasi dari
setiap divisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2) Mengelola SDM dan memberi pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan dan kualitas.
5. Tugas staf divisi umum:
1) Memenuhi kebutuhan kantor, serta pengamanan fasilitas kantor dan
asset perusahaan.
2) Melakukan pengurusan perijinan yang dibutuhkan perusahaan.
3) Melakukan pencatatan dan pelaporan asset perusahaan.
6. Tugas Manajer Keuangan yaitu sebagai berikut:
1) Bersama dengan Manajer marketing menyusun konsep harga jual,
potongan penjualan dan metode pembayaran.
2) Melakukan pengawasan demi efisiensi dan efektifitas perusahaan
dengan memperhatikan laporan keuangan.
3) Mengatur dan mengawasi aliran kas masuk dan kas keluar, baik
melalui kas perusahaan maupun bank.
4) Menyusun gagasan guna pemanfaatan dana dan sumber dana yang
terbengkalai supaya lebih produktif.
7. Tugas Staf Keuangan yaitu sebagai berikut:
1) Mengelola kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan perpajakan,
asuransi.
2) Mengurus penyelenggaraan akuntansi.
3) Melakukan penagihan atas piutang yang telah melampaui waktu
pembayaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
4) Melakukan cross check dengan customer jika menemukan selisih
antara harga jual di faktur dengan data di komputer.
5) Membuat laporan penjualan di akhir bulan dan tagihan customer.
8. Tugas Manajer Marketing yaitu sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan administrasi atau pencatatan mengenai data
customer.
2) Mengikuti dan mempelajari situasi pasar agar tetap mampu memenuhi
permintaan pasar dan sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan mutu dan pelayanan.
3) Menyusun program pemasaran terpadu yang meliputi produk, harga,
dan promosi dengan memperhatikan wilayah pemasaran.
4) Bersama dengan manajer keuangan menetapkan kebijakan harga,
potongan harga dan sistem pembayaran.
9. Tugas staf penjualan dan pemasaran yaitu sebagai berikut:
1) Melakukan penjualan dengan mencari customer dan melakukan
promosi.
2) Menjalin komunikasi dengan customer untuk menjaga hubungan baik.
3) Menyusun laporan penjualan.
4) Mengawasi pelaksanaan pemesanan ke bagian produksi sesuai rencana
pemesanan yang telah disepakati.
10. Tugas Manajer Produksi & pembelian yaitu sebagai berikut:
1) Mengatur proses produksi termasuk pengaturan tenaga kerja, material,
dan kebutuhan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2) Mengatur aktivitas pembelian bahan baku produksi.
3) Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pekerjaan-
pekerjaan produksi dan aktivitas pembelian.
4) Menyusun laporan produksi secara terperinci menurut jenis produksi
dan pemakaian materialnya.
5) Bekerjasama dengan Direktur Utama dan Manajer Marketing dalam
meningkatkan mutu produk guna meningkatkan hasil penjualan.
11. Tugas Operator produksi yaitu sebagai berikut:
1) Merencanakan dan mengendalikan proses produksi pesanan customer
sesuai permintaan dan waktu yang telah disepakati.
2) Melakukan pemeriksaan spesifikasi kualitas bahan baku, dan file
materi desain.
3) Memastikan segala aktivitas produksi dilaksanakan berdasarkan SOP.
12. Tugas staf pembelian yaitu sebagai berikut:
1) Mencari calon supplier ataupun menjaga kerja sama dengan supplier
yang sudah ada.
2) Berkoordinasi dengan staf gudang mengenai persediaan.
3) Membuat laporan pembelian.
4) Bekerja sama dengan departemen produksi untuk memastikan
kelancaran operasional perusahaan.
13. Tugas staf gudang yaitu sebagai berikut:
1) Memproses permintaan bahan produksi.
2) Membuat catatan administrasi persediaan bahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3) Menyiapkan barang yang akan dikirim kepada customer berdasarkan
surat jalan yang diterima oleh bagian administrasi.
4) Melakukan koordinasi dengan manajer pembelian terkait persediaan.
14. Tugas Kurir yaitu sebagai berikut:
1) Melakukan pengiriman pesanan kepada customer secara tepat waktu
dan berdasarkan surat jalan yang telah diberikan oleh bagian
administrasi.
2) Memberikan faktur penjualan kepada customer pada saat menyerahkan
barang.
F. Produk Perusahaan
1. Hasil Produksi
PT Mitra Grafindo mandiri memproduksi dua jenis produk, yaitu
produk cetakan dan produk buku. Produk yang dihasilkan adalah:
a. Produk Cetakan
Jenis cetakan yang dihasilkan dari produk tersebut adalah:
1) Berbagai jenis kartu seperti kartu nama, kartu undangan,
kartu ucapan.
2) Blangko, kop surat, kwitansi, faktur, map, amplop, paper
bag yang digunakan oleh bank, sekolah, perguruan tinggi,
instansi pemerintah, kantor, toko.
3) Brosur, kalender, poster, leaflet, stiker, cover CD, voucher.
4) Label, box untuk merk berbagai macam produk.
5) Booklet, agenda, bulletin, majalah, tabloid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. Produk buku
Jenis buku yang diterbitkan oleh PT. Mitra Grafindo Mandiri
adalah:
1) Buku-buku pelajaran untuk tingkat SD hingga SMA.
2) Buku cerita dan mewarnai untuk anak-anak.
G. Rekan Bisnis
1. PT. Bangun Satya Wacana
2. Info Bank
3. Universitas Multimedia Nusantara
4. Departemen Perhubungan Darat
5. PT. Duta Derek Indonesia
6. PT. Elex Media Komputindo
7. PT. Gramedia
8. PT. Balebat Dedikasi Prima
9. PT. Monica Hijau Lestari
10. Dan lain-lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Melaksanakan Survei Pendahuluan
Pada tahap survei pendahuluan ini, penulis melakukan pengamatan dan
wawancara dengan manajer marketing mengenai cakupan penelitian dan
sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Selain itu, penulis juga mencari
informasi terkait dengan proses penjualan yang terdapat di PT Mitra Grafindo
Mandiri.
Berikut ini merupakan penjelasan proses penjualan di perusahaan
percetakan Mitra Grafindo Mandiri:
Proses penjualan diawali dari customer melakukan pemesanan barang
ke bagian penjualan dengan menyerahkan file materi desain pesanan dan
melakukan pengisian data pada formulir kalkulasi order. Formulir kalkulasi
order berisi pilihan jenis bahan kertas, bentuk cetakan, kuantitas pesanan, dan
jumlah harga. Pada formulir kalkulasi order, bagian penjualan perlu melihat
tingkat kesulitan desain pesanan dan menyesuaikan dengan persediaan bahan
baku yang ada di gudang. Ketika pesanan dianggap sudah sesuai dengan
kemampuan produksi, maka selanjutnya dilakukan kesepakatan harga, tenggat
waktu pengiriman barang jadi dan tujuan pengiriman berdasarkan formulir
kalkulasi order. Kemudian customer diberikan surat order penjualan oleh
bagian penjualan. Selanjutnya bagian penjualan menyerahkan formulir
pesanan kepada bagian produksi beserta file materi desain cetakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Pada bagian produksi, staf desain menerima file materi desain cetakan
untuk memperbaiki desain cetakan yang disesuaikan dengan bahan yang
digunakan. Sedangkan operator produksi meminta bahan baku ke bagian
gudang dengan menyerahkan surat permintaan bahan. Lalu bagian gudang
memberikan surat pengiriman bahan beserta bahan produksi yang diminta.
Apabila kebutuhan produksi seluruhnya sudah terpenuhi maka proses produksi
dapat langsung dilakukan.
Setelah proses produksi selesai dikerjakan, kemudian bagian produksi
menyerahkan hasil produksi/barang jadi ke bagian gudang, lalu bagian gudang
membuat laporan barang jadi yang diserahkan kepada bagian penjualan.
Sebelum barang keluar dari gudang dan siap untuk dikirim, bagian gudang
perlu mencocokkan fisik barang dengan daftar pesanan yang terdapat di surat
order penjualan agar tidak terjadi kesalahan ketika barang diserahkan kepada
costumer.
Ketika barang telah siap dikirim, bagian gudang menyerahkan barang
kepada kurir, bagian penjualan memberikan surat jalan, dan bagian keuangan
menyerahkan faktur penjualan untuk diserahkan kepada customer. Kurir perlu
melihat kesesuaian antara surat jalan dengan fisik barang yang akan dikirm
supaya tidak terjadi kesalahan pengiriman. Saat barang telah sampai kepada
customer, kurir menyerahkan barang, beserta faktur penjualan dan surat jalan
untuk ditanda tangani. Faktur penjualan disimpan oleh customer sebagai arsip
sedangkan surat jalan diberikan kepada kurir. Setelah itu, kurir menyerahkan
surat jalan yang telah ditanda tangani ke bagian penjualan. Dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
pembayaran, customer diberikan tenggat waktu selama dua minggu setelah
barang dterima dan dapat melakukan pembayaran dengan Giro Bilyet, Cek,
Wesel, ataupun transfer bank. Kemudian bagian keuangan melakukan
pencatatan penjualan secara komputerisasi.
B. Merencanakan Audit Operasional
Tahap perencanaan audit yang cermat sangat penting baik bagi
efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi audit operasional. Penulis
mengembangkan program audit yang disesuaikan dengan hasil survei
pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap perencanaan audit
terbagi menjadi dua tahap yaitu:
a. Proses perumusan tujuan dan lingkup mana saja yang akan diaudit dalam
fungsi penjualan.
Tujuan dilaksanakannya audit operasional atas fungsi penjualan
ialah untuk menilai apakah divisi-divisi yang terkait dengan fungsi
penjualan telah melaksanakan atau menaati peraturan, kebijakan,
prosedur, ataupun standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan terkait
dengan proses penjualan secara efektif, efisien, dan ekonomis. Lingkup
audit sebatas pada organisasi fungsi penjualan, proses pesanan
penjualan, pengiriman barang dan pencatatan penjualan. Periode waktu
dilakukannya audit adalah bulan Februari hingga Maret 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b. Penulisan program audit.
Pada tahap ini, program audit operasional atas fungsi penjualan
akan dibagi ke dalam empat bagian. Bagian pertama ialah organisasi
fungsi penjualan. Program audit ini bertujuan untuk memberikan
penilaian atas aktivitas organisasi dalam melaksanakan proses penjualan.
Bagian kedua ialah pesanan penjualan. Bagian ketiga ialah pengiriman
barang. Bagian keempat ialah pencatatan penjualan. Program audit ini
bertujuan untuk memberikan penilaian terkait dengan proses pesanan
barang oleh customer hingga pencatatan atas pelunasan pembayaran,
apakah sesuai dengan prosedur atau standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Untuk menjalankan program audit operasional atas fungsi
penjualan, penulis menjabarkan program yang di audit berdasarkan
panduan menurut buku Sukrisno Agoes (2017) dan Boynton (2003)
dengan modifikasi dari penulis. Sedangkan pada pernyataan Check list
penulis mengombinasikan ICQ dari Agoes (2017: 271) dan juga
disesuaikan dari hasil survei pendahuluan yang telah dilaksanakan oleh
penulis.
Tabel dibawah ini merupakan tabel program audit organisasi fungsi
penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 5.1 Program Audit Fungsi Penjualan
Nama Organisasi : PT Mitra
Grafindo Mandiri
Periode Audit : Februari-Maret
2018
Program yang di audit : Organisasi Fungsi Penjualan
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Efektif
1.
Perusahaan memiliki standar/
prosedur secara tertulis dalam
melakukan aktivitas pada fungsi
penjualan
2. Terdapat pembagian tugas pada
bagian penjualan
3. Terjalin hubungan baik antara
karyawan bagian penjualan
dengan bagian lainnya
Efisien
4.
Bagian penjualan terpisah dari
bagian Keuangan
5.
Bagian penjualan terpisah dari
bagian pemasaran
6.
Perusahaan mengadakan rapat
evaluasi terkait penjualan secara
rutin/ berkala
7.
Terdapat pembatasan akses
terhadap data penjualan
8.
Terdapat pembatasan
penggunaan rekening bank
perusahaan
Ekonomis
9.
Semua dokumen terkait
penjualan dibuat rangkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Lanjutan tabel 5.1: Tabel Program Audit – Organisasi Fungsi Penjualan
10.
Semua kebijakan telah
dikomunikasikan dengan baik
antara manajer marketing dengan
karyawan bagian penjualan
Diaudit Oleh:
Agata Ria Apri H
Tanggal: 20 Februari 2018
Jumlah
Jawaban
Catatan :
Ya Tidak
Tabel dibawah ini merupakan tabel program audit pesanan penjualan.
Tabel 5.2 Program Audit Fungsi Penjualan
Nama Perusahaan : PT Mitra
Grafindo Mandiri
Periode Audit : Februari-Maret
2018
Program yang di audit : Pesanan Penjualan
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Efektif
1.
Persetujuan kredit dilakukan
berdasarkan prosedur kebijakan
kredit yang telah ditetapkan
2.
Perusahaan memiliki website
sebagai sarana pemasaran produk
dan kegiatan pemesanan barang
3.
Pemberian potongan harga
mendapat otorisasi oleh manajer
marketing terkait jumlah potongan
Efisien
4.
Perusahaan menggunakan daftar
harga (price list) secara tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Lanjutan tabel 5.2: Tabel Program Audit – Pesanan Penjualan
5.
Perusahaan memiliki website
sebagai sarana pemasaran produk
dan kegiatan pemesanan barang
6.
Penyimpangan dari daftar harga
harus disetujui oleh pejabat
perusahaan yang berwenang
7.
Perusahaan mempunyai pedoman
pemberian potongan harga secara
tertulis
Ekonomis
8.
Surat order penjualan dibuat
rangkap
9.
Digunakan surat order penjualan
dengan nomor urut tercetak
10.
Pesanan customer selalu
dibuatkan surat order penjulan
Diaudit Oleh:
Agata Ria Apri H
Tanggal: 20 Februari 2018
Jumlah
Jawaban
Catatan :
Ya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel dibawah ini merupakan tabel program audit pengiriman barang.
Tabel 5.3 Program Audit Fungsi Penjualan
Nama Organisasi : PT Mitra Grafindo
Mandiri
Periode Audit : Februari-Maret
2018
Program yang di audit : Pengiriman Barang
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Efektif
1.
Pengiriman barang dilakukan tepat
waktu
Efisien
2.
Terdapat otorisasi dari bagian
gudang atas barang yang keluar
dari gudang
3.
Setiap pengiriman barang selalu
dibuatkan surat jalan
4.
Setiap pengiriman barang
didasarkan pada Delivery Order
(DO)
Ekonomis
5.
Barang yang akan dikirim selalu
diperiksa terlebih dahulu sesuai
rincian yang ada dalam pesanan
penjualan
6.
Karyawan gudang melakukan
pengecekan atas barang yang
diterima dari bagian produksi
terkait mutu, spesifikasi &
kuantitas
Diaudit Oleh:
Agata Ria Apri H
Tanggal: 20 Februari 2018
Jumlah
Jawaban
Catatan :
Ya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel dibawah ini merupakan tabel program audit pencatatan penjualan:
Tabel 5.4 Program Audit Fungsi Penjualan
Nama Perusahaan : PT Mitra
Grafindo Mandiri
Periode Audit : Februari-Maret
2018
Program yang di audit : Pencatatan Penjualan
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Efektif
1.
Perusahaan tetap melayani
pembayaran tunai (bukan via
bank)
2.
Terdapat konfirmasi atas bukti
penerimaan pembayaran oleh
customer yang melakukan
pembayaran via bank
Efisien
3.
Pencatatan atas penjualan sudah
terkomputerisasi
4.
Faktur penjualan diotorisasi oleh
manajer Keuangan
5.
Jumlah yang ditagih sudah sesuai
dengan yang tercatat
6.
Jumlah yang diterima sudah
sesuai dengan yang tercatat
Ekonomis
7.
Setiap transaksi penjualan selalu
dibuatkan faktur penjualan
8.
Faktur penjualan menggunakan
nomor urut tercetak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Lanjutan Tabel 5.4: Tabel Program Audit – Pencatatan Penjualan
9.
Terdapat bukti transaksi untuk
transaksi tunai (bukan via bank)
Diaudit Oleh:
Agata Ria Apri H
Tanggal: 20 Februari 2018
Jumlah
Jawaban
Catatan :
Ya Tidak
C. Melaksanakan Audit Operasional
Pada tahap pelaksanaan audit operasional, penulis melakukan
perbandingan antara kegiatan yang terjadi pada fungsi penjualan dengan
prosedur/ aturan penjualan yang telah ditentukan melalui tabel check list. Pada
saat ini PT Mitra Grafindo Mandiri belum memiliki SOP untuk divisi
penjualan dan dalam proses pelaksanaannya hanya mengikuti standar secara
umum serta kebijakan yang telah dibuat oleh perusahaan. Berikut ini
dijabarkan hasil dari pelaksanaan audit operasional yang terbagi ke dalam 4
program audit yaitu:
1. Program audit Organisasi fungsi penjualan
Tabel dibawah ini merupakan tabel program audit organisasi fungsi
penjualan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 5.5 Program Audit Fungsi Penjualan
Nama Organisasi : PT Mitra
Grafindo Mandiri
Periode Audit : Februari-Maret
2018
Program yang di audit : Organisasi Fungsi Penjualan
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Efektif
1.
Perusahaan memiliki standar/
prosedur secara tertulis dalam
melakukan aktivitas pada fungsi
penjualan
√
Prosedur dibuat
secara lisan oleh
manajer
marketing
2.
Terdapat pembagian tugas pada
bagian penjualan
√
3.
Terjalin hubungan baik antara
karyawan bagian penjualan
dengan bagian lainnya
√
Efisien
4.
Bagian penjualan terpisah dari
bagian Keuangan
√
5.
Bagian penjualan terpisah dari
bagian pemasaran
√
Termasuk dalam
satu manajemen
6.
Perusahaan mengadakan rapat
evaluasi terkait penjualan secara
rutin/ berkala
√
Rapat dilakukan
secara insidental
7.
Terdapat pembatasan akses
terhadap data penjualan
√
8.
Terdapat pembatasan
penggunaan rekening bank
perusahaan
√
Ekonomis
9.
Semua dokumen terkait
penjualan dibuat rangkap
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Lanjutan Tabel 5.5: Tabel Program Audit – Organisasi Fungsi Penjualan
10.
Semua kebijakan telah
dikomunikasikan dengan baik
antara manajer marketing dengan
karyawan bagian penjualan
√
Diaudit Oleh:
Agata Ria Apri H
Tanggal: 20 Februari 2018
Jumlah
Jawaban
Catatan :
Ya Tidak
7
3
Berdasarkan hasil check list yang telah dilakukan pada organisasi
fungsi penjualan, terdapat 7 jawaban “Ya” dan 3 jawaban “Tidak”. Dari
hasil check list ini dapat dinilai bahwa organisasi fungsi penjualan dapat
dikatakan efektif, efisien, dan ekonomis dalam pelaksanaan fungsi
penjualan.
Organisasi fungsi penjualan dapat dikatakan efektif karena divisi
penjualan membagi masing-masing karyawan untuk mengelola dan
menangani 3 sampai 4 customer perusahaan dari awal pemesanan hingga
barang sampai kepada customer. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
customer dalam berkomunikasi dengan perusahaan terkait dengan aktivitas
pemesanan barang. Perusahaan menerapkan kebijakan ini untuk
mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan melalui pelayanan yang
diberikan kepada customer. Pada pernyataan lain yaitu terjalinnya
hubungan dan komunikasi yang baik antara karyawan pada bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
penjualan dengan karyawan bagian lain untuk mendukung kelancaran
operasi perusahaan. Dengan adanya komunikasi yang baik antar divisi/
bagian maka aktivitas operasi akan berjalan secara baik sehingga rencana-
rencana perusahaan dapat terlaksana dengan lancar. Tetapi, perusahaan
belum memiliki SOP untuk aktivitas penjualan dan hanya memiliki SOP
secara keseluruhan aktivitas perusahaan dan SOP untuk kegiatan produksi.
Kegiatan operasional pada fungsi penjualan dilaksanakan berdasarkan
arahan/ instruksi secara lisan oleh manajer dalam pelaksanaan dan
pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepada setiap
karyawan. Hal tersebut juga tidak terlepas dari peran manajer sebagai
pengawas dan penanggung jawab.
Organisasi fungsi penjualan sudah efisien karena berdasarkan hasil
jawaban “Ya” dapat diamati bahwa perusahaan telah melaksanakan
pemisahan tugas, fungsi dan wewenang antara bagian penjualan dengan
bagian keuangan. Pemisahan fungsi ini bertujuan baik, yaitu membantu
manajemen dalam melakukan pengendalian internal atau pengawasan atas
aliran kas perusahaan. Perusahaan menetapkan pembatasan akses terhadap
data penjualan. Data penjualan hanya dapat diakses oleh manajer
marketing dan manajer keuangan sesuai perannya sebagai pihak yang
bertanggung jawab atas data penjualan. Selain pembatasan akses,
perusahaan juga menetapkan adanya pembatasan penggunaan rekening
perusahaan yang hanya dapat dikendalikan oleh divisi keuangan dibawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pengawasan manajer keuangan. Pada jawaban “Tidak”, masih terdapat
metode operasi pada organisasi fungsi penjualan yang kurang efisien yaitu
terkait dengan tidak adanya pemisahan fungsi penjualan dengan bagian
pemasaran. Hal ini dikarenakan fungsi penjualan dan pemasaran memiliki
hubungan yang saling terkait dan juga antara bagian penjualan dan bagian
pemasaran berada dalam satu lingkup manajemen dan dipimpin oleh
manajer yang sama yaitu manajer marketing. Aktivitas ini menjadi kurang
efisien karena bagian penjualan dituntut untuk dapat melaksanaan kedua
fungsi yaitu penjualan dan pemasaran secara seimbang dan memberikan
hasil yang memuaskan. Selain itu, terdapat aktivitas lain yang kurang
efisien yaitu tidak diadakannya rapat secara rutin yang berhubungan
dengan penjualan (perencanaan. Metode pemasaran, permintaan pasar,
indeks penjualan). Rapat yang diadakan merupakan rapat yang tidak
terencana atau terjadi ketika terdapat suatu masalah yang memerlukan
pemecahan solusi secara cepat. Rapat ini pun juga bersifat internal yang
diwakili oleh manajer masing-masing divisi dan direktur utama. Dengan
tidak dilaksanakannya rapat secara terjadwal maka dapat dilihat bahwa
pola komunikasi dan fokus perhatian yang diberikan oleh perusahaan
masih kurang.
Organisasi fungsi penjualan juga dapat dikatakan ekonomis karena
aktivitas penjualan telah dilaksanakan sesuai dengan acuan/kriteria yang
ditetapkan oleh perusahaan dan mengikuti praktik terkait penjualan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
umum. Karyawan yang ada pada fungsi penjualan bekerja sesuai dengan
tugasnya masing-masing dan bertanggung jawab kepada manajer
marketing. Dokumen-dokumen yang terkait dengan fungsi penjualan
dibuat dalam dua hingga empat rangkap untuk memudahkan dalam
pengarsipan dokumen. Kebijakan terkait aktivitas penjualan telah
dikomunikasikan dengan baik oleh manajer marketing kepada karyawan
bagian penjualan, dapat dilihat dari kesesuaian tahapan-tahapan yang
direncanakan dengan realisasinya dan ketepatan dalam penggunaan
persediaan.
Berdasarkan pelaksanaan audit operasional pada program audit
organisasi fungsi penjualan, penulis telah menemukan temuan / bukti audit
yang mendukung adanya rekomendasi untuk perbaikan/ koreksi bagi
perusahaan yang akan penulis jabarkan sebagai berikut:
a) Kriteria
1) Terdapat SOP/ Prosedur Operasional yang formal/ secara tertulis
pada aktivitas penjualan sehingga tetap sesuai dengan kebijakan
perusahaan dan tidak terdapat perbedaan penafsiran dari setiap
karyawan.
2) Dibuat pemisahan tugas, fungsi dan wewenang pada setiap bagian
sehingga masing-masing bagian dapat bekerja sesuai kapasitasnya
dan menanggulangi adanya kecurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3) Diadakan rapat evaluasi secara rutin yang membahas tentang
aktivitas penjualan.
b) Kondisi
1) Belum terdapat SOP/ Prosedur Operasional yang formal untuk
proses penjualan. Hingga saat ini, pelaksanaan aktivitas penjualan
hanya berasal dari arahan yang diberikan oleh manajer marketing
secara lisan yang didasarkan pada kebijakan perusahaan dan
prosedur secara umum.
2) Belum terdapat pemisahan tugas, wewenang, dan tanggung jawab
pada bagian penjualan dan pemasaran.
3) Rapat yang terlaksana pada aktivitas penjualan bersifat rapat
mendesak yaitu rapat yang terjadi apabila terdapat permasalahan
yang membutuhkan solusi secara cepat, atau adanya kebijakan baru
yang diberikan oleh perusahaan.
c) Sebab
1) Penyampaian prosedur/ kebijakan secara lisan sudah cukup baik
menurut manajer marketing karena pada dasarnya prosedur
penjualan merupakan prosedur yang umum bagi perusahaan.
2) Fungsi penjualan dan pemasaran merupakan fungsi yang saling
terkait dan perusahaan merasa belum memerlukan tambahan SDM
baru karena tugas dan fungsi tersebut mampu dijalankan secara
bersamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3) Perusahaan belum berencana melakukan pengembangan jenis
produk.
d) Akibat
1) Tidak semua karyawan dapat langsung memahami prosedur/
kebijakan yang disampaikan secara lisan sehingga kesalahan
persepsi dapat terjadi.
2) Karyawan divisi marketing harus mampu membagi waktu dan
porsi dalam melaksanakan masing-masing tugas yaitu pemasaran
dan penjualan.
3) Perusahaan menjadi tidak mengetahui tentang keadaan divisi
penjualan secara mendalam, dan tidak adanya proses evaluasi atas
penjualan secara keseluruhan.
e) Rekomendasi
1) Perusahaan membuat prosedur penjualan yang formal dan secara
lisan sehingga dapat memudahkan karyawan memahami dan
meringankan tugas manajer marketing.
2) Dibuat pemisahan tugas dengan melakukan pemecahan/ pemekaran
karyawan pada divisi penjualan sehingga setiap karyawan fokus
mengerjakan satu pekerjaan.
3) Dibuat rapat evaluasi yang khusus membahas aktivitas penjualan
dan tidak hanya melibatkan manajer tetapi karyawan juga turut
dilibatkan.
2. Program Audit pesanan penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel dibawah ini merupakan tabel program audit pesanan penjualan:
Tabel 5.6 Program Audit Fungsi Penjualan
Nama Perusahaan : PT Mitra
Grafindo Mandiri
Periode Audit : Februari-Maret
2018
Program yang di audit : Pesanan Penjualan
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Efektif
1.
Persetujuan kredit dilakukan
berdasarkan prosedur kebijakan
kredit yang telah ditetapkan
√
2.
Persetujuan kredit diotorisasi oleh
manajer marketing
√
3.
Pemberian potongan harga
mendapat otorisasi oleh manajer
marketing terkait jumlah potongan
√
Efisien
4.
Perusahaan menggunakan daftar
harga (price list) secara tertulis
√
Informasi harga
disampaikan
secara lisan
5.
Perusahaan memiliki website
sebagai sarana pemasaran produk
dan kegiatan pemesanan barang
√
Perusahaan belum
memiliki website
6.
Penyimpangan dari daftar harga
harus disetujui oleh pejabat
perusahaan yang berwenang
√
7.
Perusahaan mempunyai pedoman
pemberian potongan harga secara
tertulis
√
Pedoman
pemberian
potongan harga
disampaikan
secara lisan
Ekonomis
8.
Surat order penjualan dibuat
rangkap
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lanjutan Tabel 5.6: Tabel Program Audit – Pesanan Penjualan
9.
Digunakan surat order penjualan
dengan nomor urut tercetak
√
Surat Order
Penjualan
diurutkan
berdasarkan
tanggal transaksi
10.
Pesanan customer selalu dibuatkan
surat order penjulan
√
Diaudit Oleh:
Agata Ria Apri H
Tanggal: 20 Februari 2018
Jumlah
Jawaban
Catatan :
Ya Tidak
6
4
Berdasarkan hasil check list yang telah dilaksanakan pada fungsi
penjualan untuk program audit pesanan penjualan, terdapat jumlah
jawaban “Ya” sebanyak 6 jawaban dan jawaban “Tidak” sebanyak 4
jawaban dari total 10 pernyataan. Dari hasil check list ini dapat dinilai
bahwa proses/aktivitas pesanan penjualan sudah dilaksanakan dengan
cukup efektif dan ekonomis tetapi belum efisien.
Proses pesanan penjualan sudah efektif karena berdasarkan hasil
jawaban “Ya” terkait Persetujuan kredit dilakukan berdasarkan prosedur
kebijakan kredit yang telah ditetapkan. Perusahaan menerapkan kebijakan
atas kredit dan adanya otorisasi dalam pemberian kredit merupakan bentuk
pengawasan atas kredit yang diberikan kepada customer dengan tujuan
untuk menilai apakah kebijakan tersebut tepat, pemberian kredit tepat
sasaran dan realisasinya sesuai dengan perencanaan. Hal yang sama juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
diterapkan pada proses pemberian potongan harga. Pemberian potongan
harga harus mendapat otorisasi oleh manajer marketing terkait jumlah
potongan dengan tujuan sebagai bentuk pengendalian dan pengawasan dari
adanya kecurangan yang dapat dilakukan oleh karyawan.
Program audit Pesanan Penjualan memperlihatkan kurangnya efisien
karena tidak adanya daftar harga dan pedoman pemberian potongan harga
yang tertulis. Harga yang ditetapkan hanya berdasarkan kesepakatan yang
dibuat antara bagian penjualan dengan customer yang disesuaikan dengan
kebijakan perusahaan walaupun penyimpangan dari ketetapan harga sudah
melalui persetujuan dari pejabat perusahaan yang berwenang. Sama halnya
dengan pemberian potongan harga yang hanya dilakukan berdasarkan
kesepakatan dan pemberian potongan harga biasanya diberikan kepada
customer yang intensitas pembeliannya cukup intensif atau pemesanan
yang dilakukan secara repeat order. Hal tersebut berakibat bagi karyawan
penjualan di mana karyawan harus menguasai informasi data harga
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memberikan informasi kepada
customer. Lalu pada proses pemesanan barang dan pemasaran produk,
hingga saat ini perusahaan belum memiliki website atau situs yang dapat
diakses oleh customer sehingga proses pemesanan hanya dapat dilakukan
secara offline.
Proses pesanan penjualan juga dapat dikatakan ekonomis karena
prosedur yang diberikan perusahaan dalam melakukan pemesanan barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tidak menyulitkan customer. Hal tersebut dapat dilihat ketika customer
melakukan pemesanan pada formulir kalkulasi order, selanjutnya bagian
penjualan membuat surat order penjualan untuk customer. Selanjutnya
terkait Surat Order penjualan dibuat hanya berdasarkan tanggal dibuatnya
surat dan tidak menggunakan nomor urut tercetak hingga terasa
menyulitkan dalam pengarsipan dokumen dan dapat terjadi duplikasi
dokumen.Surat Order penjualan dibuat empat rangkap, rangkap pertama
diberikan kepada customer, rangkap kedua diberikan kepada bagian
gudang, rangkap ketiga diserahkan kepada bagian keuangan dan rangkap
keempat sebagai arsip bagian penjualan.
Berdasarkan pelaksanaan audit operasional pada program audit
pesanan penjualan, penulis telah menemukan temuan/bukti audit yang
mendukung adanya rekomendasi untuk perbaikan/koreksi bagi perusahaan
yang akan penulis jabarkan sebagai berikut:
a) Kriteria
1. Daftar harga dan pedoman pemberian potongan harga dibuat secara
tertulis untuk memudahkan customer dan bagian penjualan dalam
bertransaksi, dan menimbulkan rasa percaya bagi customer.
2. Surat Order penjualan menggunakan nomor urut tercetak.
b) Kondisi
1. Tidak dibuat daftar harga dan pedoman pemberian potongan harga
secara tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2. Surat Order Penjualan hanya diurutkan berdasarkan tanggal
transaksi dan tidak dibuat nomor urut tercetak.
c) Sebab
1. Penentuan harga dan potongan harga yang diberikan kepada
customer dihasilkan dari kesepakatan yang dibuat oleh bagian
penjualan dan customer.
2. Penggunaan tanggal pada format surat order penjualan dianggap
sudah cukup membantu dalam pengarsipan dokumen.
d) Akibat
1. Apabila tidak dilakukan pengawasan dan pengendalian internal
dapat terjadi manipulasi harga oleh bagian penjualan.
2. Dengan hanya menggunakan tanggal pada Surat Order penjualan
dapat menimbulkan kekeliruan karena transaksi dalam satu hari
bisa lebih dari satu transaksi untuk pesanan dari customer yang
berbeda sehingga dapat terjadi kesalahan. Pengarsipan dokumen
juga dirasa menjadi cukup sulit.
e) Rekomendasi
1. Daftar harga dan pedoman pemberian potongan harga dibuat secara
tertulis.
2. Surat Order Penjualan diberikan nomor urut tercetak untuk
meminimalisasi terjadinya kesalahan pencatatan dan pengarsipan
dokumen.
3. Program Audit pengiriman barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel dibawah ini merupakan tabel program audit pengiriman barang:
Tabel 5.7 Program Audit Fungsi Penjualan
Nama Organisasi : PT Mitra Grafindo
Mandiri
Periode Audit : Februari-Maret
2018
Program yang di audit : Pengiriman Barang
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Efektif
1.
Pengiriman barang dilakukan tepat
waktu
√
Efisien
2.
Terdapat otorisasi dari bagian
gudang atas barang yang keluar
dari gudang
√
3.
Setiap pengiriman barang selalu
dibuatkan surat jalan
√
4.
Setiap pengiriman barang
didasarkan pada Delivery Order
(DO)
√
Ekonomis
5.
Barang yang akan dikirim selalu
diperiksa terlebih dahulu sesuai
rincian yang ada dalam pesanan
penjualan
√
6.
Karyawan gudang melakukan
pengecekan atas barang yang
diterima dari bagian produksi
terkait mutu, spesifikasi &
kuantitas
√
Pemeriksaan
barang hanya
dilakukan ketika
barang keluar
dari gudang
Diaudit Oleh:
Agata Ria Apri H
Tanggal: 20 Februari 2018
Jumlah
Jawaban
Catatan :
Ya Tidak
5
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berdasarkan hasil check list yang telah dilaksanakan pada fungsi
penjualan untuk program audit atas aktivitas pengiriman barang, terdapat
jumlah jawaban “Ya” sebanyak 5 jawaban dan jawaban “Tidak” sebanyak
1 jawaban dari total 6 pernyataan. Dari hasil check list ini dapat dinilai
bahwa proses/aktivitas pengiriman barang sudah dilaksanakan secara
efektif dan efisien namun belum ekonomis.
Proses pengiriman barang dapat dikatakan efektif karena
Pengiriman barang selalu dilaksanakan secara tepat waktu sesuai
kesepakatan tanggal pengiriman namun apabila terjadi kendala yang
menghambat proses pengiriman maka bagian penjualan akan langsung
menghubungi customer untuk menginformasikan keterlambatan
pengiriman dan maksimal pengiriman ditambah satu/ dua hari dari tanggal
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Proses pengiriman barang dapat dikatakan efisien dapat dilihat dari
hasil jawaban pada proses pengiriman barang yang sudah sesuai dengan
prosedur pengiriman secara umum di mana didasarkan pada dokumen
pengiriman atau dalam perusahaan adalah dokumen tanda terima barang .
Bagian penjualan mengeluarkan dokumen tanda terima barang yang dibuat
dua rangkap yaitu untuk bagian pengiriman (kurir) dan bagian penjualan
untuk diarsipkan. Dalam proses pengiriman, kurir menerima dokumen
tanda terima barang yang dijadikan sebagai surat jalan dari bagian
penjualan dan bagian keuangan membuat faktur penjualan yaitu berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kwitansi untuk diserahkan kepada customer. Surat jalan tersebut dilihat
kesesuaiannya oleh kurir dengan informasi pengiriman. Ketika barang
akan keluar dari gudang untuk dikirim, bagian gudang melakukan otorisasi
atas barang dengan membuat pencatatan atas barang yang keluar dari
gudang dan memeriksa terlebih dahulu untuk melihat kesesuaian data
antara fisik barang dengan surat order penjualan supaya tidak terjadi
kesalahan ketika barang sudah sampai kepada customer. Setelah barang
sampai kepada customer, pihak customer memeriksa kesesuaian barang
dengan surat order penjualan. Jika sudah sesuai maka customer
menandatangani surat jalan dan kurir menyerahkan faktur penjualan
kepada customer.
Proses pengiriman dianggap belum ekonomis karena dari hasil
check list untuk jawaban “Tidak”, penulis membuat analisis terkait
karyawan gudang tidak memeriksa barang yang diterima dari bagian
produksi sebelum barang ditempatkan di gudang. Proses pemeriksaan
barang hanya dilakukan satu kali yaitu ketika barang akan dikirimkan
kepada customer, di mana hal ini dianggap sebagai proses/ tahapan yang
tidak berdasarkan praktik secara umum.
Berdasarkan pelaksanaan audit operasional pada program audit
pengiriman barang, penulis telah menemukan temuan/bukti audit yang
mendukung adanya rekomendasi untuk perbaikan/koreksi bagi perusahaan
yang akan penulis jabarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
a) Kriteria
Bagian gudang melakukan pemeriksaan atas barang yang diterima dari
bagian produksi ketika akan masuk ke gudang, disesuaikan dengan
surat order penjualan.
b) Kondisi
Bagian gudang langsung menempatkan barang tanpa memeriksa atas
barang yang diterima dari bagian produksi.
c) Sebab
Bagian gudang memeriksa barang ketika barang tersebut akan
dikirimkan kepada customer.
d) Akibat
Jika jumlah pesanan yang ada pada dokumen order penjualan dan fisik
barang tidak sesuai ketika dilakukan pemeriksaan sebelum barang
dikirim maka tidak dapat diketahui apakah kesalahan tersebut berasal
dari bagian produksi atau bagian gudang itu sendiri.
e) Rekomendasi
Sebagai bentuk pengendalian, bagian gudang melakukan pemeriksaan
jumlah barang yang diterima dari bagian produksi dan disesuaikan
dengan data order penjualan sebelum barang ditempatkan di gudang.
4. Program Audit Pencatatan penjualan
Tabel dibawah ini merupakan tabel program audit pencatatan penjualan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 5.8 Program Audit Fungsi Penjualan
Nama Perusahaan : PT Mitra
Grafindo Mandiri
Periode Audit : Februari-Maret
2018
Program yang di audit : Pencatatan Penjualan
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Efektif
1.
Perusahaan tetap melayani
pembayaran tunai (bukan via
bank)
√
2.
Terdapat konfirmasi atas bukti
penerimaan pembayaran oleh
customer yang melakukan
pembayaran via bank
√
Efisien
3.
Pencatatan atas penjualan sudah
terkomputerisasi
√
4.
Faktur penjualan diotorisasi oleh
manajer Keuangan
√
5.
Jumlah yang ditagih sudah sesuai
dengan yang tercatat
√
6.
Jumlah yang diterima sudah
sesuai dengan yang tercatat
√
Ekonomis
7.
Setiap transaksi penjualan selalu
dibuatkan faktur penjualan
√
8.
Faktur penjualan menggunakan
nomor urut tercetak
√
9.
Terdapat bukti transaksi untuk
transaksi tunai (bukan via bank)
√
Diaudit Oleh:
Agata Ria Apri H
Tanggal: 20 Februari 2018
Jumlah
Jawaban
Catatan :
Ya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Berdasarkan hasil check list yang telah dilaksanakan pada fungsi
penjualan untuk program audit pencatatan penjualan, terdapat jumlah
jawaban “Ya” sebanyak 9 jawaban dan jawaban “Tidak” sebanyak 0
jawaban dari total 9 pernyataan. Dari hasil check list ini dapat dinilai
bahwa proses/ aktivitas pencatatan penjualan sudah dilaksanakan secara
efektif, efisien, dan ekonomis.
Proses pencatatan penjualan dapat dikatakan efektif karena
berdasarkan analisis, perusahaan tetap melayani pembayaran atas pesanan
dilakukan secara tunai (bukan via bank). Perusahaan menyediakan fasilitas
pembayaran secara tunai dengan membayar langsung ke bagian keuangan
sesuai jumlah yang tertera dalam faktur penjualan dan bagian keuangan
menyerahkan tanda terima pembayaran yang sudah ditanda tangani dan
diberi cap. Ketika customer melakukan pembayaran via bank maka
perusahaan melakukan konfirmasi atas kas yang telah diterima melalui
email/ pesan singkat (SMS) kepada customer. Hal ini merupakan bentuk
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada customer dan dapat
memberikan kepuasan bagi customer maupun perusahaan.
Proses pencatatan penjualan dapat dikatakan efisien karena bagian
keuangan telah melakukan pencatatan penjualan secara terkomputerisasi.
Dokumen Faktur penjualan yang dikirimkan kepada customer telah diberi
nomor urut tercetak dan sudah diotorisasi terlebih dahulu oleh manajer
keuangan sebelum dikirimkan kepada customer dengan memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kesesuaian dan ketepatan antara jumlah yang ditagih dengan yang tercatat
dalam surat order penjualan. Ketika perusahaan telah menerima
pembayaran, bagian keuangan juga memperhatikan kesesuaian jumlah
yang diterima dengan jumlah yang tercatat. Hal ini merupakan bentuk
pengawasan atas terjadinya kesalahan pencatatan oleh karyawan dan
melihat adanya kesesuaian antara prosedur manual dan komputerisasi .
Proses pencatatan penjualan dapat dikatakan ekonomis karena
karyawan pada bagian keuangan telah melaksanakan proses pencatatan
penjualan sesuai dengan praktik penjualan secara umum dan mengikuti
prosedur/ kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal tersebut terkait
dengan faktur penjualan yang dibuat atas setiap transaksi penjualan.
Dokumen ini dipakai sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang.
Lalu terkait faktur penjualan yang menggunakan nomor urut tercetak.
Nomor urut tercetak digunakan untuk mengawasi penggunaan formulir
yang digunakan sebagai media atas otorisasi terjadinya transaksi keuangan
dalam perusahaan sehingga penggunaan dokumen tersebut dapat
dipertanggung jawabkan. Pada pernyataan terakhir terkait bukti transaksi
atas transaksi tunai (bukan via bank) digunakan sebagai dasar pencatatan
ke dalam catatan akuntansi yang didasarkan atas dokumen sumber dan
dokumen pendukung yang lengkap sehingga informasi yang tercantum
dianggap sah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berdasarkan pelaksanaan audit operasional pada program audit
pencatatan penjualan, penulis tidak menemukan temuan / bukti audit yang
mendukung adanya rekomendasi untuk perbaikan/ koreksi bagi perusahaan
karena pengendalian internal atas aktivitas pencatatan penjualan dirasa
sudah baik dan sesuai dengan prosedur/ kebijakan yang ditetapkan
perusahaan.
D. Mengevaluasi Hasil Audit
Pada proses audit operasional yang telah dilaksanakan oleh penulis di PT
Mitra Grafindo Mandiri, kondisi yang menjadi perhatian selama proses audit
pada fungsi penjualan adalah tidak adanya SOP/ prosedur tertulis yang dibuat
oleh perusahaan untuk aktivitas penjualan. Prosedur/ kebijakan yang telah
ditetapkan perusahaan dilaksanakan oleh manajer marketing secara lisan.
Tidak adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab pada bagian
penjualan dan pemasaran. Rapat evaluasi yang diadakan oleh perusahaan
terkait aktivitas penjualan tidak dilaksanakan secara rutin/ berkala. Selain itu,
daftar harga dan pedoman pemberian potongan tidak dibuat secara tertulis dan
surat order penjualan tidak diberi nomor urut tercetak.
E. Melaporkan Temuan dalam Bentuk Laporan Audit
Audit Operasional bertujuan untuk membantu perusahaan menilai
tingkat efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi pada fungsi penjualan serta
memberikan rekomendasi perbaikan atas pengelolaan berbagai aktivitas yang
dimiliki perusahaan. Berdasarkan hasil pelaksanaan audit pada fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
penjualan, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas pada fungsi penjualan di
PT Mitra Grafindo Mandiri secara umum sudah dilaksanakan sesuai dengan
indikator penentuan efektif, efisien, dan ekonomis. Berikut ini dijabarkan hasil
dari penerapan 3E pada perusahaan yaitu:
a) Efektif
Pada keempat program audit yang telah dilaksananakan di PT
Mitra Grafndo Mandiri untuk kelompok efektif, dihasilkan jawaban
“Ya” sebanyak 8 jawaban yang mana lebih besar dari jawaban “Tidak”
yaitu sebanyak 1 jawaban dari total 9 pernyataan. Fungsi penjualan
dapat dikatakan efektif karena dalam aktivitas penjualan yang terjadi
sudah sesuai dengan prosedur dan kriteria yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Terdapat pembagian tugas pada bagian penjualan dengan
tujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi customer.
Terjalinnya hubungan dan komunikasi yang baik antara karyawan
bagian penjualan dengan bagian lain untuk mendukung kelancaran
operasi perusahaan.
Prosedur kebijakan kredit dan pemberian potongan harga sudah
diterapkan oleh perusahaan dengan adanya otorisasi atas kredit dan
otorisasi atas pemberikan potongan harga terkait jumlah potongan yang
diberikan. Hal tersebut merupakan bentuk pengendalian dan
pengawasan dari adanya kecurangan yang dapat dilakukan oleh
karyawan. Proses pengiriman barang juga dirasa sudah efektif karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pengiriman barang dilaksanakan secara tepat waktu sesuai kesepakatan
tanggal pengiriman.
Pada proses pencatatan penjualan, perusahaan tetap melayani
pembayaran secara tunai dan juga untuk pembayaran via bank,
perusahaan melakukan konfirmasi atas pembayaran yang telah diterima.
Hal ini sebagai bentuk pelayanan yang diberikan perusahaan kepada
customer. Dokumen-dokumen yang digunakan, diarsipkan serta
didistribusikan kepada pihak terkait oleh fungsi penjualan sudah sesuai
dengan prosedur perusahaan dan karyawan tidak melewatkan atau
melakukan penyimpangan atas tahapan-tahapan penjualan yang
diinstruksikan oleh manajer marketing. Manajer marketing pada
aktivitas penjualan juga sudah berperan dengan baik karena telah
melaksanakan tugas yaitu melakukan pengawasan dari adanya
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan.
b) Efisien
Pada keempat program audit yang telah dilaksanakan di PT Mitra
Grafndo Mandiri untuk kelompok efisien, dihasilkan 11 jawaban “Ya”
dan lebih besar dari jawaban “Tidak” yaitu sebanyak 5 jawaban dari
total 16 pernyataan sehingga fungsi penjualan dapat dikatakan efisien.
Hal ini dikarenakan perusahaan telah melaksanakan pemisahan tugas,
fungsi, dan wewenang antara bagian penjualan dan keuangan sebaga
bentuk pengendalian atau pengawasan aliran kas perusahaan. Terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pembatasan akses terhadap data penjualan dan pembatasan penggunaan
rekening perusahaan sehingga manajer keuangan dapat melakukan
pengawasan dengan lebih baik.
Pada proses pesanan penjualan, perusahaan sudah menerapkan
adanya otorisasi dari pejabat yang berwenang terkait penyimpangan
dari ketetapan harga. Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh karyawan
pada aktivitas pengiriman barang telah sesuai dengan prosedur
pengiriman yang didasarkan pada dokumen pengiriman dan tidak ada
tahapan yang terlewat ataupun menyimpang dari prosedur. Hal tersebut
dapat dilihat pada aktivitas barang keluar gudang untuk dikirim, bagian
gudang melakukan pemeriksaan kesesuaian antara data dan fisik barang
dan melakukan pencatatan atas barang yang keluar dari gudang.
Pada proses pencatatan penjualan, bagian keungan telah melakukan
pencatatan penjualan secara terkomputerisasi dan karyawan tidak
melewatkan atau melakukan penyimpangan atas tahapan-tahapan yang
diinstruksikan. Dokumen-dokumen yang digunakan juga telah
diarsipkan serta didistribusikan kepada pihak terkait oleh fungsi
penjualan sudah sesuai dengan prosedur perusahaan. Hal ini merupakan
bentuk pengawasan atas terjadinya kesalahan pencatatan oleh karyawan
dan melihat adanya kesesuaian antara prosedur manual dan
komputerisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
c) Ekonomis
Pada keempat program audit yang telah dilaksanakan di PT Mitra
Grafndo Mandiri untuk kelompok ekonomis, dihasilkan 8 jawaban “Ya”
dan lebih besar dari jawaban “Tidak” yaitu 2 jawaban dari total 10
pernyataan sehingga fungsi penjualan dapat dikatakan ekonomis. Hal ini
dapat dilihat dari penggunaan sumber daya manusia yang telah sesuai
dengan fungsi dan tugasnya. Karyawan yang ada pada fungsi penjualan
bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing dan bertanggung jawab
kepada manajer marketing. Dokumen-dokumen yang terkait dengan fungsi
penjualan dibuat dalam dua hingga empat rangkap untuk memudahkan
dalam pengarsipan dokumen.
Kebijakan terkait aktivitas penjualan telah dikomunikasikan dengan
baik oleh manajer marketing kepada karyawan bagian penjualan. Prosedur
yang diberikan perusahaan dalam melakukan pemesanan barang tidak
menyulitkan customer. Hal tersebut dapat dilihat ketika customer
melakukan pemesanan pada formulir kalkulasi order. Selanjutnya terkait
Surat Order penjualan. Surat Order penjualan dibuat empat rangkap,
rangkap pertama diberikan kepada customer, rangkap kedua diberikan
kepada bagian gudang, rangkap ketiga diserahkan kepada bagian keuangan
dan rangkap keempat sebagai arsip bagian penjualan.
Pada proses pencatatan penjualan, karyawan pada bagian keuangan
telah melaksanakan proses pencatatan penjualan sesuai dengan praktik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
penjualan secara umum dan mengikuti prosedur/ kriteria yang ditetapkan
oleh perusahaan. Hal tersebut terkait dengan faktur penjualan yang dibuat
atas setiap transaksi penjualan. Dokumen ini dipakai sebagai dasar untuk
mencatat timbulnya piutang. Lalu terkait faktur penjualan yang
menggunakan nomor urut tercetak. Nomor urut tercetak digunakan untuk
mengawasi penggunaan formulir yang digunakan sebagai media atas
otorisasi terjadinya transaksi keuangan dalam perusahaan sehingga
penggunaan dokumen tersebut dapat dipertanggung jawabkan.
Pada pernyataan terakhir terkait bukti transaksi atas transaksi tunai
(bukan via bank) digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam catatan
akuntansi yang didasarkan atas dokumen sumber dan dokumen pendukung
yang lengkap sehingga informasi yang tercantum dianggap sah.
Selanjutnya, dibuat Laporan hasil audit berdasarkan atas bukti audit yang
ditemukan pada proses audit yang dilakukan. Laporan ini akan menyajikan
hasil temuan yang didapat serta rekomendasi yang berguna untuk perbaikan
dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Berikut ini merupakan
ringkasan laporan hasil audit operasional pada fungsi penjualan di PT Mitra
Grafindo Mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Ringkasan Laporan Hasil Audit Operasional
Pada Fungsi Penjualan
Audit Operasional pada fungsi penjualan telah dilaksanakan di PT Mitra
Grafindo Mandiri. Proses Audit dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2018.
Pelaksanaan audit bertujuan untuk menilai efektif, efisien, dan ekonomis pada
fungsi penjualan. Ruang lingkup dalam pelaksanaan audit ini adalah proses
pemesanan barang hingga pencatatan atas penjualan. Sasaran audit adalah bagian
penjualan di PT Mitra Grafindo Mandiri.
Program audit yang dilaksanakan meliputi empat bagian, yaitu organisasi
fungsi penjualan, pesanan penjualan, pengiriman barang, pencatatan penjualan.
Program audit berbentuk check list yang dibuat berdasarkan panduan dari buku
Sukrisno Agoes dan Boynton yang dikombinasikan dengan hasil dari survei
pendahuluan. Penulis juga melakukan konfirmasi hasil check list dengan
mewawancarai manajer marketing serta mendokumentasikan bukti-bukti audit.
Berdasarkan proses audit yang sudah dilaksanakan, penulis mendapat
beberapa temuan dan membuat rekomendasi yang ditujukan sebagai langkah
perbaikan. Temuan audit meliputi Standard Operating Procedures (SOP) yang
tidak terdapat pada aktivitas penjualan, terdapat adanya perangkapan tugas pada
bagian penjualan untuk aktivitas penjualan dan pemasaran, daftar harga dan
pedoman pemberian potongan harga tidak dibuat secara tertulis, Surat Order
Penjualan tidak dibuat menggunakan nomor urut tercetak, rapat evaluasi
dilaksanakan secara incidental/ tidak terjadwal. Rekomendasi yang dapat
diberikan meliputi, pembuatan Standard Operating Procedures (SOP) pada
aktivitas penjualan sesuai dengan kondisi dan situasi yang memungkinkan
diterapkan di PT Mitra Grafindo Mandiri, adanya pembagian tugas dan tanggung
jawab untuk aktivitas penjualan dan pemasaran, pembuatan daftar harga dan
pedoman pemberian potongan harga secara tertulis, membuat nomor urut tercetak
pada dokumen surat order penjualan, membuat dan melaksanakan rapat evaluasi
secara rutin/berkala.
Yogyakarta, 11 April 2018
Hormat saya,
Agata Ria Apri H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil audit operasional pada fungsi penjualan yang telah
dilaksanakan di PT Mitra Grafindo Mandiri, penulis menarik kesimpulan
bahwa pelaksanaan aktivitas penjualan sudah berjalan secara efektif, efisien,
dan ekonomis. Hal ini dapat dilihat dari hasil check list untuk seluruh
program audit yang terbagi ke dalam kelompok efektif, efisien, dan
ekonomis, yang mana jumlah jawaban “Ya” lebih besar dari jawaban
“Tidak”. Secara keseluruhan aktivitas penjualan telah dilaksanakan sesuai
dengan prosedur perusahaan walaupun masih terdapat beberapa hal yang
perlu diperbaiki oleh perusahaan.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam proses pelaksanaan audit operasional pada fungsi penjualan,
penulis memiliki keterbatasan yaitu:
1. Penulis tidak mendapat akses penuh untuk mengamati laporan penjualan.
C. Saran
Berikut ini merupakan saran yang dapat diberikan oleh penulis:
1. PT Mitra Grafindo Mandiri:
a. Setiap departemen/divisi memiliki Standard Operational Procedure
(SOP) tertulis yang rinci atau detail sesuai dengan kondisi perusahaan.
b. Dibuatnya daftar harga dan pedoman pemberian potongan harga secara
tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
c. Dilaksanakannya rapat evaluasi atas penjualan secara rutin/berkala.
2. Penelitian selanjutnya:
a. Penulis berharap pada penelitian selanjutnya, responden yang dapat
diwawancarai merupakan seluruh karyawan pada divisi/bagian yang
terkait dengan topik penelitian.
b. Pada pelaksanaan audit dapat dilakukan penelusuran secara langsung
atas dokumen atau bukti audit.
c. Dalam menggunakan indikator penentuan, peneliti selanjutnya
diharapkan membuat indikator penentuan efektif, efisien, dan
ekonomis secara rinci sehingga hasil penelitian mudah dipahami oleh
pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2017. AUDITING : Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Agoes, Sukrisno dan Jan Hoesada. 2012. Bunga Rampai Auditing. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Akmal. 2007. Pemeriksaan Intern (Internal Audit). Yogyakarta: Indeks.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. 2014. Auditing and
Assurance Services, Edisi 15. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bayangkara, IBK. 2015. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Boynton, Wiliam C., Raymond N. Johnson dan Walter G. Kell. 2003. Modern
Auditing. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Diana dan Lilis Setiawati. 2011. Sistem informasi Akuntansi: perancangan,
proses, dan penerapan. Yogyakarta: Andi.
Elder, Randal J. dkk. 2011. Jasa Audit dan Assurance : Pendekatan Terpadu
(Adaptasi Indonesia). Jakarta: Salemba Empat.
George H. Bodnar dan William S. Hopwood, 2000. Sistem Informasi Akuntansi
(Adaptasi Indonesia). Edisi keenam. Jakarta: Salemba Empat.
Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman. Edisi Pertama.Yogyakarta: BPFE.
Jusup, Al. Haryono. 2010. Auditing (Pengauditan). Buku I. Yogyakarta: STIE
YKPN.
Kumaat, Valery. G. 2011. Internal Audit. Jakarta: Erlangga.
Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart. 2014. Accounting Information
System. Edisi ke 13. Jakarta: Salemba Empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Medistiara, Yulida. 2017. “Ini 30 Alasan Gerai Seven Eleven Tutup Tahun Ini”.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3435533/ini-alasan-30-
gerai-seven-eleven-tutup-tahun-ini diakses pada 1 November 2017.
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat.
_______. 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Prastowo, Andi. 2014. Memahami metode-metode penelitian: Suatu Tinjauan
Teoretis dan Praktis. Cetakan ke III. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.
Putranti, Chatarina Astia. 2017. “Pengauditan Internal pada Penerimaan Kas”.
Skripsi Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Purwaningsih, Melania Yuni. 2015. “Audit Operasional Fungsi Produksi”. Skripsi
Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Reider, Rob. 2002. Operational Review: Maximum Result at Efficient Costs. Edisi
Ke-3. New York. John Wiley & Sons, Inc.
Setiawan, Petrus Anang. 2017. “Audit Operasional pada Fungsi Penjualan
Perusahaan E-Commerce”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Sunyoto, Danang. 2014. Auditing (Pemeriksaan Akuntansi). Jakarta: BUKU
SERU.
Widjayanto, Nugroho. 2011. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Jakarta:
Harvarindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 1- Laporan Hasil Audit Operasional
Laporan Audit Operasional Fungsi Penjualan
Yogyakarta, 11 April 2018
Perihal: Laporan Hasil Audit Operasional
Kepada
Yth. Pimpinan PT Mitra Grafindo Mandiri
di Tangerang
Saya telah melakukan audit atas fungsi penjualan pada PT Mitra Grafindo
Mandiri untuk periode Februari-Maret 2018. Audit Operasional yang saya
lakukan mencakup fungsi penjualan yang terjadi di PT Mitra Grafindo Mandiri.
Audit ini dimaksudkan untuk menilai efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi pada
fungsi penjualan yang dilakukan dan akan memberikan saran perbaikan atas
kelemahan yang ditemukan pada saat pelaksanaan audit. Melalui audit ini juga
diharapkan dapat mewujudkan perbaikan guna memberikan nilai tambah bagi
perusahaan.
Sesuai hasil audit, aktivitas pada fungsi penjualan sudah dilaksanakan
secara efektif, efisien, dan ekonomis namun masih terdapat kekurangan yang
terjadi dan berpotensi menimbulkan kerugian dan penurunan kualitas pelayanan.
Hasil audit Operasional akan disajikan dalam bentuk laporan audit yang
meliputi:
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Ruang Lingkup Audit
Bab III : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab IV : Rekomendasi
Dalam melaksanakan audit saya telah memperoleh banyak bantuan,
dukungan, dan kerjasama dari berbagai pihak baik pimpinan, manajer, hingga
staf yang berkaitan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik.
Hormat saya,
Agata Ria Apri Harsanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Laporan Audit Operasional Fungsi Penjualan
Bab I
Informasi Latar Belakang
PT Mitra Grafindo Mandiri merupakan perusahaan percetakan yang telah
berdiri selama dua puluh tiga tahun. Dalam perjalanannya, perusahaan telah
berhasil menempatkan diri sebagai perusahaan percetakan yang mampu
menghasilkan produk-produk offset printing yang berkualitas.
Tujuan perusahaan adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
berbagai lembaga masyarakat dalam jasa percetakan, mendukung program
pendidikan melalui buku yang dihasilkan oleh perusahaan, memberikan
kesempatan kerja pada masyarakat sekitar perusahaan sehingga dapat membuka
lapangan pekerjaan.
Tujuan audit operasional fungsi penjualan adalah untuk menilai
kesesuaian pelaksanaan aktivitas penjualan berdasarkan prosedur/standar/
kebijakan dari perusahaan dan menilai serta memberikan saran/rekomendasi atas
kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam pelaksanaan aktivitas penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Laporan Audit Operasional Fungsi Penjualan
Bab II
Ruang Lingkup Audit
Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian yang telah saya
laksanakan, audit yang dilaksanakan hanya meliputi fungsi penjualan pada
periode Februari - Maret 2018. Audit Operasional mencakup empat aspek yaitu
Organisasi fungsi penjualan, pesanan penjualan, pengiriman barang, dan
pencatatan penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Laporan Audit Operasional Fungsi Penjualan
Bab III
Kesimpulan Audit
Berdasarkan temuan (bukti) yang saya peroleh selama pelaksanaan audit, saya
dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
1. Belum terdapat SOP (Standard Operating Procedures) secara tertulis/
formal yang mengatur seluruh aktivitas penjualan yang terjadi di
perusahaan. Pelaksanaan aktivitas hanya didasarkan pada kebijakan
manajer marketing yang suatu saat posisinya dapat berganti.
2. Terdapat perangkapan tugas antara karyawan penjualan dan pemasaran.
3. Daftar harga dan pedoman pemberian potongan harga tidak dibuat secara
tertulis dan hanya diinformasikan secara lisan oleh staf penjualan.
4. Tidak ada nomor urut tercetak pada surat order penjualan.
5. Rapat evaluasi terkait penjualan dilaksanakan secara insidental dan tidak
terjadwal.
Kriteria:
1. SOP yang terdapat dalam perusahaan merupakan prosedur/ kebijakan/
acuan yang sesuai standar berlaku umum.
2. Adanya pembagian tugas antara karyawan penjualan dan pemasaran
sehingga karyawan lebih fokus dalam mengerjakan satu bagian dan
hasilnya dapat lebih memuaskan.
3. Daftar harga dan pedoman pemberian potongan dibuat secara tertulis dan
karyawan penjualan hanya perlu memperlihatkan daftar dan pedoman
tersebut kepada customer.
4. Surat Order penjualan dibuat dengan nomor urut tercetak sehingga
memudahkan bagian penjualan dalam melakukan pengarsipan dokumen
dan mudah terdeteksi apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.
5. Dilaksanakan rapat evaluasi secara rutin/berkala.
Penyebab:
1. Belum ada perencanaan mengenai pembuatan SOP karena penyampaian
prosedur secara lisan oleh manajer marketing sudah cukup efektif dan
pada dasarnya prosedur penjualan merupakan prosedur yang umum
dengan tambahan kebijakan dari perusahaan.
2. Fungsi penjualan dan pemasaran merupakan fungsi yang saling
berhubungan dan perusahaan merasa belum memerlukan tambahan SDM
baru karena tugas dan fungsi tersebut bisa dijalankan secara bersamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3. Penentuan harga dan potongan harga yang diberikan kepada customer
dihasilkan dari kesepakatan yang dibuat oleh bagian penjualan dan
customer.
4. Penggunaan tanggal pada format surat order penjualan dianggap sudah
cukup membantu dalam pengarsipan dokumen.
5. Perusahaan merasa aktivitas penjualan belum memiliki kendala yang
berarti dan juga perusahaan belum berencana mengembangkan jenis
produk.
Akibat:
1. Karyawan tidak dapat langsung memahami prosedur/kebijakan yang
disampaikan secara lisan sehingga kesalahan persepsi dapat terjadi dan
kebijakan mudah berubah apabila terjadi pergantian posisi manajer.
2. Masing-masing karyawan perlu bekerja lebih keras karena mengerjakan
dua pekerjaan sekaligus.
3. Dapat terjadi manipulasi angka/kesalahan penghitungan yang dilakukan
oleh karyawan.
4. Dengan hanya menggunakan tanggal pada format surat order penjualan
dapat menimbulkan kekeliruan dan juga menyulitkan karyawan
melakukan pengarsipan dokumen.
5. Kegiatan evaluasi terkait aktivitas penjualan kurang mendapat perhatian
oleh perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Laporan Audit Operasional Fungsi Penjualan
Bab IV
Rekomendasi
Atas keseluruhan kelemahan dan kekurangan yang terjadi, maka diberikan
rekomendasi sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil
manajemen untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan tersebut.
Rekomendasi:
1. Kelemahan pada prosedur dan kebijakan
Rekomendasi:
1. Membuat Standard Operating Procedure (SOP) pada aktivitas
penjualan sesuai dengan kondisi dan situasi yang memungkinkan
diterapkan di PT Mitra Grafindo Mandiri.
2. Membuat daftar harga dan pedoman pemberian potongan secara
tertulis atau formal yang dapat langsung diketahui oleh customer.
3. Membuat dan melaksanakan rapat evaluasi secara rutin atau terjadwal.
2. Kelemahan pada sumber daya manusia atau karyawan
Rekomendasi:
A. Melakukan pemisahan tugas dan wewenang sesuai kemampuan
karyawan dan tingkat kesulitan pekerjaan sehingga karyawan dapat
fokus dan lebih professional.
5. Kelemahan pada dokumen transaksi penjualan
Rekomendasi:
1. Membuat nomor urut tercetak dan juga tanggal pada surat order
penjualan untuk memudahkan karyawan melakukan pengarsipan
dokumen dan supaya tidak terjadi duplikasi dokumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 2 – Contoh formulir Pemesanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 3 – Contoh Surat Order Penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 4 – Contoh Surat jalan / Tanda terima barang
Lampiran 5 – Contoh Kwitansi / Faktur penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 6 – Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 7 – Daftar Pertanyaan Wawancara
1. Berapa jumlah karyawan yang ada pada bagian penjualan?
2. Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis
untuk aktivitas penjualan?
3. Produk apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan?
4. Apakah perusahaan memiliki daftar harga secara tertulis?
5. Apakah perusahaan memiliki pedoman potongan harga secara tetulis?
6. Apakah perusahaan memberikan diskon yang sama untuk setiap
customer?
7. Apakah kegiatan penjualan dalam perusahaan hanya dilakukan oleh
bagian penjualan?
8. Apakah fungsi penjualan terpisah dari fungsi pemasaran?
9. Apakah perusahaan memiliki daftar customer secara tertulis?
10. Apakah barang yang dipesan customer selalu diterima tepat waktu?
11. Apakah semua kebijakan telah dikomunikasikan dengan baik antara
manajer marketing dengan seluruh karyawan pada bagian penjualan?
12. Apakah perusahaan mengadakan rapat evaluasi terkait aktivitas
penjualan secara rutin?
13. Apakah peran manajer marketing sebagai pengarah dan penanggung
jawab kegiatan penjualan telah dilaksanakan dengan baik?
14. Apa sistem pembayaran yang digunakan oleh perusahaan?
15. Bagaimana metode pembayaran piutang yang diterapkan oleh
perusahaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
16. Bagaimana bentuk pemisahan tugas pada bagian penjualan?
17. Apakah Sales Order dibuat berdasarkan Formulir kalkulasi order dan
berlaku untuk semua penjualan?
18. Apakah Sales Order diotorisasi oleh manajer marketing?
19. Apakah dibuat Laporan Penjualan untuk diserahkan kepada pimpinan
perusahaan?
20. Apa saja tahapan/proses yang terdapat dalam aktivitas penjualan di
perusahaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI