audit operasional pada fungsi penjualan dan … · 2019. 6. 11. · data dikumpulkan dengan...

190
AUDIT OPERASIONAL PADA FUNGSI PENJUALAN DAN PELAYANAN KONSUMEN Studi Kasus di Toko Hamzah Batik Malioboro SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Elva Kurniasari NIM: 152114107 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 16-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • AUDIT OPERASIONAL PADA FUNGSI PENJUALAN DAN

    PELAYANAN KONSUMEN

    Studi Kasus di Toko Hamzah Batik Malioboro

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh:

    Elva Kurniasari

    NIM: 152114107

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    HALAMAN JUDU L

    AUDIT OPERASIONAL PADA FUNGSI PENJUALAN DAN

    PELAYANAN KONSUMEN

    (Studi Kasus di Toko Hamzah Batik Malioboro)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh:

    Elva Kurniasari

    NIM: 152114107

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    HALAMAN P ERSETUJUAN PEMBIMBING

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    HALAMAN P ENGESA HAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    LEMBAR PERSEMBAHAN

    It’s not about perfect

    It’s about effort

    And when you bring that effort every single day

    That’s where transformations happens

    That’s how change occurs

    -Jillian Michaels -

    Kupersembahkan untuk:

    Tuhan Yesus

    Mamaku Dena Yusnia dan Papaku Alm. Umar Halim

    Opa Agustjik Halim dan Oma Alm. Lily Suryani

    Adik-adik ku tersayang

    My support system Windy Palebangan

    Teman-teman seperjuanganku

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    FAKULTAS EKONOMI

    JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

    Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi

    dengan judul:

    AUDIT OPERASIONAL PADA FUNGSI PENJUALAN DAN

    PELAYANAN KONSUMEN

    (Studi Kasus di Toko Hamzah Batik Malioboro)

    dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 10 Mei 2019 adalah hasil karya

    saya.

    Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

    ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

    dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol

    yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulislain yang

    saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat pada

    bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari

    tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

    Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak

    sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai

    hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata

    melakukan tindakan menyalin, atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil

    pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh

    universitas batal saya terima.

    Yogyakarta, 31 Mei 2019

    Yang membuat pernyataan,

    Elva Kurniasari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    HALAMAN LEMBAR PUBLIKASI

    PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Elva Kurniasari

    NIM : 152114107

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

    perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    AUDIT OPERASIONAL PADA FUNGSI PENJUALAN DAN

    PELAYANAN KONSUMEN

    (Studi Kasus di Toko Hamzah Batik Malioboro)

    beserta perangkat yang diberikan. Dengan demikian saya memberikan kepada

    Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan,

    dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

    mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau meda

    lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalty kepada saya

    selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.

    Yogyakarta, 31 Mei 2019

    Yang menyatakan,

    Elva Kurniasari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

    melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

    rangka memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas

    Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

    Selama menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

    dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

    yang tak terhingga kepada:

    1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Phd selaku Rektor Universitas Sanata

    Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

    mengembangkan kepribadian kepada penulis.

    2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Ketua Program Studi

    Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah

    memberikan kesempatan untuk belajar kepada penulis.

    3. Nicko Kornelius Putra S.E.,M.Sc selaku Pembimbing Akademik Kelas C

    yang selama ini membimbing dan menyemangati penulis dalam pemilihan

    mata kuliah dan menyelesaikan skripsi.

    4. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Ak., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing

    Skripsi yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    5. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas

    Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi ilmu

    pengetahuan.

    6. Segenap pimpinan Toko Hamzah Batik Malioboro yang telah memberikan

    izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    7. Segenap karyawan Toko Hamzah Batik Malioboro yang telah banyak

    membantu penulis dengan bersedia diwawancara dan mencarikan data yang

    dibutuhkan.

    8. Bapak Alm. Umar Halim dan Ibu Dena Yusnia selaku orang tua, Opaku

    tercinta Agustjik Halim serta adik-adikku Faiz, Alma dan Akmal yang telah

    memberikan motivasi, doa, dan semangat kepada penulis sehingga skripsi

    ini dapat selesai.

    9. Windy Palebangan yang telah memberikan doa, semangat, dan perhatian

    selama penyusunan skripsi.

    10. Sahabat-sahabatku dikala suka maupun duka yaitu Bella, Irene, Rida, Ello,

    Dewo, Yoga serta Happy Girls: Mercy, Tasya, Valen, Yulya, dan Regita.

    11. Teman-teman seperjuangan kelas C angkatan 2015 dan MPAT kelas B:

    Nindy, Kosmas, Kevin, Dita, Agatha, Stacia, Mita, Yohana, Nat, Novi yang

    selalu menyemangati, dan menghibur selama proses penulisan skripsi.

    12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan, oleh

    karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga

    skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

    Yogyakarta, 31 Mei 2019

    Elva Kurniasari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

    LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................ iv

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ................ v

    HALAMAN LEMBAR PUBLIKASI .................................................................... vi

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

    ABSTRAK ............................................................................................................ xv

    ABSTRACT ......................................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

    B. Perumusan Masalah ..................................................................................... 5

    C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

    D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

    E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 6

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengauditan ................................................................................................. 8

    1. Definisi pengauditan menurut para ahli: ................................................ 8

    2. Jenis-Jenis Audit ..................................................................................... 9

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    3. Program Audit ...................................................................................... 10

    B. Audit Operasional ..................................................................................... 11

    1. Pengertian Audit Operasional ............................................................... 11

    2. Tujuan Audit Operasional .................................................................... 11

    3. Jenis-Jenis Audit Operasional .............................................................. 12

    4. Ruang Lingkup Audit Operasional ....................................................... 13

    5. Sasaran Audit Operasional ................................................................... 15

    6. Tahap-tahap Audit Operasional ............................................................ 16

    C. Efektivitas, Efisiensi dan Ekonomisasi ..................................................... 18

    1. Definisi Efektivitas, Efisiensi dan Ekonomisasi................................... 18

    2. Indikator Penentuan .............................................................................. 19

    D. Fungsi Penjualan dan Pelayanan Konsumen ............................................. 21

    1. Definisi Fungsi Penjualan dan Pelayanan Konsumen .......................... 21

    2. Proses Penjualan dan Pelayanan Konsumen ........................................ 23

    3. Hubungan Antara Penjualan dan Pelayanan Konsumen ...................... 26

    E. Audit Terkait Penjualan dan Pelayanan Konsumen .................................. 27

    F. Kerangka Berpikir Penelitian .................................................................... 31

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 33

    B. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................... 33

    1. Subjek Penelitian .................................................................................. 33

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    2. Objek Penelitian ................................................................................... 33

    C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 34

    D. Teknik Penggumpulan Data ...................................................................... 34

    1. Observasi .............................................................................................. 34

    2. Wawancara ........................................................................................... 34

    3. Checklist ............................................................................................... 34

    4. Dokumentasi ......................................................................................... 35

    5. Teknik Analisis Data ............................................................................ 35

    BAB IV GAMBARAN UMUM TOKO HAMZAH BATIK MALIOBORO

    A. Profil Toko Hamzah Batik Malioboro ...................................................... 54

    B. Falsafah Hamzah Batik ............................................................................. 55

    C. Visi, Misi dan Budaya Kerja Hamzah Batik ............................................. 55

    D. Struktur Organisasi Toko Hamzah Batik Malioboro ................................ 57

    E. Job Description Bagian Operasional Toko ............................................... 59

    F. Produk Perusahaan .................................................................................... 64

    G. Daftar Penjualan Terlaris .......................................................................... 65

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Melaksanakan Survei Pendahuluan ........................................................... 66

    B. Review dan Pengujian atas Sistem Pengendalian Manajemen .................. 69

    C. Melaksanakan Audit Terinci ..................................................................... 78

    1. Penulisan program audit ....................................................................... 78

    2. Melaksanakan audit operasional ........................................................... 79

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    D. Review Hasil Audit .................................................................................. 125

    E. Melaporkan Temuan dan Rekomendasi .................................................. 128

    BAB VI PENUTUP

    A. Kesimpulan .............................................................................................. 144

    B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 145

    C. Saran ........................................................................................................ 145

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 147

    LAMPIRAN ........................................................................................................ 150

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 3.1 Tabel Checklist............................................................................. 39

    Tabel 3.2 Tabel 3.2 Indikator Kinerja untuk Menilai 3E............................. 44

    Tabel 5.1 Program Kerja Review dan Pengujian atas Sistem Pengendalian

    Manajemen...................................................................................

    70

    Tabel 5.2 Tabel Audit Penjualan – Pengadaan Barang................................ 81

    Tabel 5.3 Tabel Audit Penjualan – Organisasi Fungsi Penjualan............... 87

    Tabel 5.4 Tabel Audit Penjualan – Perencanaan Penjualan........................ 92

    Tabel 5.5 Tabel Audit Penjualan – Pencatatan Penjualan........................... 100

    Tabel 5.6 Tabel Audit Penjualan – Pengawasan Penjualan......................... 104

    Tabel 5.7 Tabel Audit Pelayanan Konsumen – Pre Transaction Service.... 108

    Tabel 5.8 Tabel Audit Pelayanan Konsumen – Transaction Service.......... 113

    Tabel 5.9 Tabel Audit Pelayanan Konsumen – Past Transaction Service.. 117

    Tabel 5.10 Tabel Checklist – Survei Kepuasan Konsumen......................... 120

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi – Toko Hamzah Batik

    Malioboro.................................................................................

    57

    Gambar 4.2 Struktur Organisasi Toko Hamzah Batik Malioboro – Bagian

    Operasional Toko.....................................................................

    58

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    ABSTRAK

    AUDIT OPERASIONAL PADA FUNGSI PENJUALAN DAN

    PELAYANAN KONSUMEN

    (Studi Kasus di Toko Hamzah Batik Malioboro)

    Elva Kurniasari

    NIM: 152114107

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melaksanakan audit operasional

    pada fungsi penjualan dan pelayanan konsumen serta memberikan rekomendasi

    dengan menilai efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi pada fungsi penjualan dan

    pelayanan konsumen di Toko Hamzah Batik

    Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, pengisian

    checklist, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan

    pendekatan deskriptif kualitatif dengan melaksanakan survei pendahuluan, menguji

    pengendalian manajemen, melaksanakan audit terinci, mereview hasil audit, serta

    melaporkan temuan dan rekomendasi.

    Hasil audit menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas pada fungsi

    penjualan dinilai dari efektivitas sudah berjalan dengan cukup baik, sedangkan dari

    sisi efisiensi dan ekonomisasi sudah berjalan dengan sangat baik. Pelaksanaan

    aktivitas pada fungsi pelayanan konsumen dinilai dari efektivitas sudah berjalan

    secara baik, sedangkan dari sisi efisiensi dan ekonomisasi sudah berjalan dengan

    sangat baik. Saran perbaikan untuk fungsi penjualan yaitu: membentuk tim khusus

    yang terdiri dari manajer masing-masing divisi untuk menyusun SOP tertulis

    sebagai pendukung aktivitas penjualan dan pelayanan konsumen; membuat sekat

    pembatas untuk membedakan tempat penyimpanan barang di gudang; manajer

    operasional membuat prosedur perencanaan pasar secara tertulis. Pada fungsi

    pelayanan konsumen, disarankan untuk melengkapi rak display dengan papan

    petunjuk atas kategori barang dan range harga yang ditawarkan serta melakukan

    penataan kembali barang-barang antik ke tempat yang lebih luas.

    Kata kunci: audit operasional, fungsi penjualan, fungsi pelayanan konsumen,

    efektivitas, efisiensi, ekonomisasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    ABSTRACT

    OPERATIONAL AUDIT ON SALES FUNCTION AND

    CUSTOMER SERVICES FUNCTION

    (Case Study at Hamzah Batik Malioboro Store)

    Elva Kurniasari

    NIM: 152114107

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    The purposes of this study are to carry out the operational audits and to

    provide recommendations on effectiveness, efficiency, and economy on sales and

    customer services functions at the Hamzah Batik Malioboro Store.

    Data was collected through observation, checklists filling, interviews, and

    documentation. The data analysis technique was descriptive qualitative approach

    by carrying out preliminary survey, testing management control, carrying out

    detailed audit, evaluating audit results, and reporting findings and

    recommendations.

    The results showed that the sales function already runs quite well based on

    its effectiveness. In the terms of efficiency and economy, it also runs very well. The

    customer services function already runs well based on its effectiveness, while in

    terms of efficiency and economy, it also runs very well. Suggestions for

    improvements to the sales function are: forming a special team consists of

    managers from each division to compile a written SOP as supporting documents of

    sales and service activities; setting a divider for the goods stored in the warehouses;

    preparing a written market planning procedures by operational manager. For the

    customer services, it is recommended to complete the display racks with price sign

    for each product category. It is also recommended to rearrange the antiques to a

    wider area.

    Keywords: operational audit, sales function, customer services function,

    effectiveness, efficiency, economy.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Kehadiran bisnis ritel modern semakin menunjukkan bahwa begitu banyak

    persaingan dengan menawarkan berbagai kemudahan dari segi penjualan dan

    pelayanan. Dalam hal ini, ritel modern hadir dengan menawarkan berbagai pilihan

    berbelanja sehingga konsumen diberi kesempatan untuk dapat memilih toko yang

    sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Konsumen mendapatkan suasana

    nyaman dan aman selama berbelanja, mudah dalam memilih barang-barang yang

    diperlukan dengan harga yang sudah pasti dan kualitas yang lebih terjamin, serta

    dapat berbelanja berbagai keperluan dalam satu tempat saja sehingga akan

    menghemat waktu dan tenaga. Sesuai dengan orientasi bisnisnya, pengelolaan ritel

    modern lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan konsumen yang menjadi

    pasar sasarannya.

    Seiring dengan perkembangan bisnis ritel modern di Indonesia, paradigma

    penjualan industri mengalami perubahan menuju penjualan berbasis nilai. Menurut

    Töytäri (2014), perubahan paradigma penjualan industri menuju penjualan berbasis

    nilai menuntut organisasi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam mengubah

    fungsi penjualan yang berorientasi pada konsumen. Penjualan berbasis nilai

    menekankan bahwa perusahaan mengelola proses penjualan sebagai nilai bagi

    organisasi untuk mendorong proses pembelian oleh konsumen. Proses penjualan

    bergerak dimulai dengan menciptakan insentif untuk bertindak sehingga dapat

    membangun visi solusi dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Aberdeen (2011) dan Vitasek

    dkk. (2012) dalam jurnal Toytari (2014), perusahaan yang berhasil meningkatkan

    nilai penjualan dengan menggunakan pendekatan berbasis konsumen mampu

    menangkap peluang dan mencapai profitabilitas yang tinggi. Sementara bagi

    perusahaan yang tidak mampu meningkatkan nilai penjualan dengan menggunakan

    pendekatan berbasis konsumen, memiliki kecenderungan mengendalikan biaya

    yang dikeluarkan dengan memperluas penawaran atas barang dan jasa melalui

    pemasaran (promosi) sebagai upaya menghindari risiko bisnis. Hal tersebut

    membuktikan bahwa kemampuan perusahaan untuk mengelola peluang penjualan

    berbasis nilai masih sangat tertinggal.

    Berdasarkan pada pentingnya meningkatkan nilai penjualan melalui

    pendekatan berbasis pelanggan, para pelaku bisnis ritel dituntut untuk dapat

    mempertahankan eksistensinya dengan mengikuti perkembangan zaman dan

    meningkatkan kualitas pelayanan serta mengelola fungsi penjualan secara efektif,

    efisien dan ekonomis sebagai nilai bagi organisasi. Kualitas pelayanan konsumen

    menjadi salah satu faktor tercapainya penjualan yang efektif, efisien dan ekonomis

    di samping kegiatan menjual barang dan jasa. Sasarannya adalah bahwa penjualan

    didukung dengan informasi kebutuhan pemakai secara lengkap, sehingga

    kelangsungan usaha ritel memang sangat dipengaruhi oleh kemampuan melayani

    kebutuhan konsumen secara memuaskan.

    Tindakan perusahaan dalam mencapai kepuasan konsumen dipengaruhi

    oleh peran fungsi penjualan dan pelayanan konsumen, dimana para konsumen akan

    dengan mudah menilai kapabilitas dan kredibilitas perusahaan. Keberhasilan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    perusahaan dalam mengelola fungsi penjualan dan pelayanan, sangat menentukan

    loyalitas konsumen atas produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Tidak

    jarang penjualan dan pelayanan lebih efektif mengangkat citra perusahaan

    dibanding upaya iklan dan promosi.

    Toko Hamzah Batik, sebagai salah satu toko ritel yang bertindak sebagai

    penyedia barang dan jasa juga harus menyadari bahwa sesungguhnya penghasilan

    yang diperoleh merupakan timbal balik dari pemberian kepuasan kepada

    konsumennya. Kepuasan konsumen terhadap suatu produk merupakan tantangan

    dan masalah yang dihadapi oleh Toko Hamzah Batik. Menurut Irawan (2003)

    dalam Daryanto dan I Setyabudi (2014:52), kepuasan konsumen adalah perasaan

    puas yang didapatkan oleh konsumen karena mendapatkan value yang berasal dari

    produk maupun sistem pelayanan yang ditawarkan oleh penyedia barang atau jasa.

    Setiap konsumen memiliki berbagai macam selera, harapan mengenai produk yang

    akan dibeli, serta suasana yang diperoleh pada saat berbelanja (store atmosphere),

    hingga pada akhirnya merasa puas.

    Toko Hamzah Batik hadir dengan menawarkan berbagai pilihan berbelanja

    bagi konsumen, produk yang dijual antara lain seperti batik, cindera mata,

    kerajinan tangan, hingga makanan dan minuman. Apabila dilihat dari segi

    penjualan, rata-rata produk yang dijual di Toko Hamzah Batik merupakan barang

    konsinyasi. Penjualan ditentukan berdasarkan kontrak atau perjanjian antara

    pengrajin (selaku pemasok) dengan pihak toko sesuai jangka waktu penitipan

    barang yang telah disepakati bersama, sedangkan apabila dilihat dari segi

    perencanaan penjualan, Toko Hamzah Batik belum menggunakan anggaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    penjualan yang jelas sehingga tidak ada target penjualan yang harus dipenuhi.

    Dengan melihat semakin banyaknya jenis produk yang ditawarkan Toko Hamzah

    Batik, semakin sulit pula melakukan kontrol atas kualitas barang dan

    memperhatikan tata letak barang yang berada di rak display. Adapun sampai saat

    ini, Toko Hamzah Batik belum gencar melakukan penjualan secara online sehingga

    yang menjadi fokus utama adalah penjualan secara langsung melalui toko.

    Untuk memastikan bahwa Toko Hamzah Batik dapat tetap unggul di

    tengah persaingan, diperlukan adanya tanggapan dan saran perbaikan yang

    memadai. Audit operasional akan sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk

    memberikan evaluasi dan saran perbaikan atas fungsi yang telah dilaksanakan antar

    bagian dalam suatu perusahaan, demi kelangsungan bisnis di masa yang akan

    datang. Dalam hal ini, audit operasional dapat dijadikan sebagai alat bagi

    manajemen untuk mendeteksi, mencegah dan meminimalisasi ketidakefektifan,

    ketidakefisienan, dan ketidakekonomisan yang terdapat pada fungsi penjualan

    termasuk di dalamnya fungsi pelayanan konsumen sebagai aspek pendukung

    penjualan (sales support). Harapannya melalui audit operasional dapat

    meningkatkan peran fungsi penjualan dan pengawasan atas aktivitas pelayanan

    konsumen sebagai upaya mewujudkan pengelolaan manajemen yang terkendali.

    Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

    penelitian dengan judul “Audit Operasional pada Fungsi Penjualan dan

    Pelayanan Konsumen”: Studi Kasus di Toko Hamzah Batik Malioboro,

    Yogyakarta. Toko Hamzah Batik Malioboro sebagai pelaku bisnis ritel di

    Yogyakarta akan diperlakukan sebagai subjek penelitian oleh penulis serta fungsi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    penjualan dan pelayanan konsumen (Sales & Services) yang berada dalam satu

    bagian yang sama yaitu operasional toko (Store Operations) akan dijadikan sebagai

    objek penelitian.

    B. Perumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil pelaksanaan

    audit operasional terkait efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi pada fungsi

    penjualan dan pelayanan konsumen di Toko Hamzah Batik Malioboro?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan pada fungsi pelaksanaan audit operasional, tujuan dari

    penelitian ini adalah untuk memberikan analisis dan rekomendasi perbaikan yang

    diperlukan sesuai hasil temuan yang didapat dari pelaksanaan audit operasional

    pada fungsi penjualan dan pelayanan konsumen di Toko Hamzah Batik Malioboro.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Toko Hamzah Batik Malioboro, dari penelitian ini diharapkan dapat

    memberikan bahan evaluasi sebagai rekomendasi / saran perbaikan yang

    dapat digunakan manajemen toko untuk menunjang proses penjualan dan

    pelayanan konsumen yang ada di Toko Hamzah Batik Malioboro.

    2. Bagi Universitas Sanata Dharma, hasil penelitian ini diharapkan dapat

    menjadi tambahan bacaan atau bahan perbandingan dari penelitian sejenis.

    3. Bagi Penulis, menambah pengetahuan dan wawasan mengenai tata cara

    pelaksanaan audit operasional pada suatu perusahaan.

    4. Bagi Penulis Lain, dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan masukan

    dalam melakukan penelitian selanjutnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    E. Sistematika Penulisan

    Bab I Pendahuluan

    Bab ini membahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang

    masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

    manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

    Bab II Tinjauan Pustaka

    Bab ini menjelaskan secara umum mengenai dasar-dasar teori

    pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian.

    Bab III Metode Penelitian

    Bab ini menjelaskan mengenai metode yang digunakan untuk

    memecahan permasalahan yang diangkat dalam penelitian,

    diantaranya mencakup jenis penelitian, subjek dan objek

    penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

    Bab IV Gambaran Umum Toko Hamzah Batik Malioboro

    Bab ini memberikan gambaran secara garis besar objek yang akan

    diteliti, seperti: profil Toko Hamzah Batik Malioboro, visi dan misi

    serta budaya kerja Hamzah Batik, struktur organisasi, job

    description bagian operasional toko, produk perusahaan, dan daftar

    penjualan terlaris.

    Bab V Analisis Data dan Pembahasan

    Bab ini menjelaskan mengenai tahap-tahap pelaksanaan audit

    operasional pada fungsi penjualan dan pelayanan konsumen di

    Toko Hamzah Batik Malioboro.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    Bab VI Penutup

    Bab ini menjelaskan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan

    saran atas hasil yang ditemukan pada saat penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengauditan

    1. Definisi pengauditan menurut para ahli:

    Menurut Arens dan Loebbecke (1992) dalam Sunyoto (2004: 1),

    “Auditing adalah proses pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi

    untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu

    dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh pihak

    yang kompeten dan independen”.

    “Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the

    American Accounting Association” (Accounting Review, Vol.47) dalam

    Boynton dkk., (2002:5) memberikan definisi auditing sebagai

    “Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti

    secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi,

    dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi

    tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta

    penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.

    Mengenai definisi audit, Agoes (2012: 44) menyatakan sebagai

    berikut:

    “Audit adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk secara kritis dan

    sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang

    telah disusun oleh manajemen beserta catatan pembukuan dan bukti

    pendukungnya, dengan tujuan memberikan pendapat atas kewajaran

    laporan keuangan tersebut”.

    Dari beberapa definisi di atas, dapat penulis simpulkan bahwa audit

    merupakan suatu proses sistematik atas pemeriksaan yang dilakukan oleh

    pihak yang independen serta ditujukan untuk menggumpulkan,

    mengevaluasi dan melaporkan bukti tentang informasi yang telah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    disesuaikan dengan kriteria yang telah ditetapkan kepada pemakai yang

    berkepentingan.

    2. Jenis-Jenis Audit

    Menurut Jusup (2001: 15), audit pada umumnya dikelompokkan menjadi

    tiga golongan, yaitu:

    a. Audit Laporan Keuangan

    Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan

    keuangan sebagai keseluruhan - yaitu informasi kuantitatif yang akan

    diperiksa – dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah

    ditetapkan. Pada umumnya kriteria yang digunakan adalah prinsip

    akuntansi berlaku umum, meskipun audit lazim juga dilakukan atas

    laporan keuangan yang disusun berdasarkan dasar tunai (Cash Basis)

    atau dasar akuntansi lain yang cocok untuk organisasi yang diaudit.

    Laporan keuangan yang diperiksa biasanya meliputi neraca (laporan

    posisi keuangan), laporan laba-rugi, dan laporan arus kas, termasuk

    catatan kaki (Foot Notes).

    b. Audit Kesesuaian

    Tujuan audit kesesuaian adalah untuk menentukan apakah pihak yang

    diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang ditetapkan

    oleh pihak yang berwenang. Audit kesesuaian untuk suatu perusahaan

    swasta dapat berupa penentuan apakah karyawan- karyawan di bidang

    akuntansi telah mengikuti prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh

    kontroler perusahaan, mengkaji ulang tarif upah untuk disesuaikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    dengan tarif upah minimum yang ditetapkan pemerintah (UMR), atau

    memeriksa perjanjian yang dibuat dengan bankir atau pemberi pinjaman

    lainnya untuk memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi semua

    persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian.

    c. Audit Operasional

    Audit operasional adalah pengkajian (review) atas setiap bagian dari

    prosedur dan metoda yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan

    untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Hasil akhir dari suatu audit

    operasional biasanya berupa rekomendasi kepada manajemen untuk

    perbaikan operasi. Dalam audit operasional, pengkajian tidak hanya

    terbatas pada akuntansi, tapi juga bisa juga meliputi struktur organisasi,

    operasi komputer, metode produksi, pemasaran, dan bidang-bidang yang

    lain asalkan auditor menguasai bidang yang diaudit. Audit operasional

    lebih mirip suatu konsultasi manajemen daripada suatu pekerjaan audit.

    3. Program Audit

    Program audit adalah rangkaian yang sistematis dari prosedur-

    prosedur audit untuk mencapai tujuan audit. Untuk dapat melaksanakan

    audit dengan hasil yang baik diperlukan program audit yang lengkap dan

    terperinci serta terarah. Menurut Brink dan Wiltt (2006: 268), program

    audit merupakan suatu rencana langkah kerja yang harus dilakukan

    selama audit berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan serta informasi

    yang ada tentang objek yang diaudit.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    B. Audit Operasional

    1. Pengertian Audit Operasional

    Menurut Boynton dkk., (2002: 7), audit operasional berkaitan

    dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang

    efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya

    dengan pencapaian tujuan tertentu. Dalam suatu perusahaan bisnis,

    lingkup audit ini dapat meliputi seluruh kegiatan dari (1) suatu

    departemen, cabang, atau divisi atau (2) suatu fungsi yang mungkin

    merupakan fungsi lintas unit usaha, seperti pemasaran atau pengolahan

    data.

    Mengenai pengertian audit operasional, IBK Bayangkara (2016: 2)

    menyatakan sebagai berikut:

    Audit Operasional adalah evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas

    operasi perusahaan. Audit operasional meliputi seluruh operasi

    internal perusahaan yang harus dipertanggung jawabkan kepada

    berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi. Audit

    Operasional dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas,

    program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang dapat

    diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya telah

    digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan

    aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar

    ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.

    2. Tujuan Audit Operasional

    Tujuan umum manajemen audit menurut Agoes (2012: 163) yaitu:

    a. Menilai kinerja dari manajemen dan berbagai fungsi dalam

    perusahaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    b. Menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana, harta

    lainnya) yang dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan

    ekonomis

    c. Menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan oleh top management

    d. Dapat memberikan rekomendasi kepada top management untuk

    memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam penerapan

    pengendalian internal, sistem pengendalian manajemen, dan prosedur

    operasional perusahaan, dalam rangka meningkatkan efisiensi,

    keekonomisan, dan efektivitas dari kegiatan operasi perusahaan

    Mengenai tujuan audit operasional, Bayangkara (2016: 5)

    menyatakan sebagai berikut:

    Audit Operasional bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan,

    program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan sehingga

    dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai

    perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada

    perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, audit ini dititikberatkan pada

    berbagai objek audit yang diperkirakan dapat diperbaiki di masa

    yang akan datang, di samping juga mencegah kemungkinan

    terjadinya berbagai kerugian.

    3. Jenis-Jenis Audit Operasional

    Menurut Arens dkk (2010: 825) dalam Agoes (2012: 159), audit

    operasional terdiri atas tiga kategori utama yaitu:

    1) Audit Fungsional adalah kategori aktivitas dalam suatu bisnis yang

    berhubungan dengan satu atau lebih fungsi dalam suatu organisasi,

    misalnya tentang efisiensi dan efektivitas dari suatu fungsi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    2) Audit Organisasional menekankan pada seberapa efisiensi dan

    efektif masing-masing fungsi berinteraksi dalam organisasi.

    Rencana organisasi dan metode untuk mengoordinasi kegiatan-

    kegiatan sangat penting dalam audit organisasional.

    3) Audit Penugasan Khusus, timbul atas permintaan manajemen,

    misalnya untuk memeriksa penyebab tidak efektifnya sistem IT,

    menginvestigasi kemungkinan fraud di suatu divisi dan

    memberikan rekomendasi untuk mengurangi biaya produksi.

    4. Ruang Lingkup Audit Operasional

    Menurut Bayangkara (2016: 18), sesuai tujuannya audit

    operasional dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi

    pengelolaan sumber daya, dan efektivitas pencapaian tujuan

    perusahaan. Oleh karena itu, audit operasional diarahkan untuk menilai

    secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi

    manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

    pengendalian) maupun fungsi- fungsi bisnis perusahaan yang secara

    keseluruhan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

    Menurut Kumaat (2011: 45), rincian dari lingkup audit operasi

    sendiri bergantung pada karakteristik bisnis dari perusahaan. Secara

    umum dapat dibagi ke dalam 3 kategori operasi, yaitu:

    1) Business Sales & Services

    Penjualan (Sales) dan Pelayanan (Service) adalah aktivitas operasi

    utama semua institusi bisnis, karena berkaitan langsung dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    urusan making profit, revenue atau gain. Kedua aktivitas ini banyak

    terkait dengan aktivitas frontliners perusahaan, bersentuhan

    langsung dengan tingkat kepuasan konsumen dan kerap

    mempresentasikan skala citra perusahaan di tengah masyarakat.

    Menilik dari organisasi bisnis yang umum dijumpai, yang termasuk

    kategori ini adalah jajaran tim Penjualan (Sales Force, Point of

    Sales atau Retailer, Sales BtoB, Sales Mgt, dan sebagainya) dan

    jajaran tim Pelayanan (Customer Services).

    2) Business Support

    Yang termasuk kategori ini adalah semua aktivitas operasi yang

    memberikan dukungan langsung, dan memenuhi segala hal yang

    dibutuhkan aktivitas Sales & Services maupun kebutuhan operasi

    bisnis keseluruhan, seperti:

    a) Yang berada di sekitar SDM barang penjualan (Purchasing,

    Logistik, Distribusi)

    b) Bagian yang memasok SDM yang kompeten (HRD)

    c) Yang menangani bangunan beserta fasilitas di dalamnya

    d) Yang menangani infrastruktur network, hardware, dan software

    teknologi (IT)

    3) Business Administration

    Hal yang termasuk kategori ini adalah semua aktivitas yang

    memberikan dukungan tidak langsung untuk menggumpulkan,

    mencatat atau mengentry record transaksi, serta menyusun laporan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    yang semuanya berujung pada penyajian informasi keuangan atau

    manajerial perusahaan.

    5. Sasaran Audit Operasional

    Menurut Bayangkara (2016: 5), sasaran dalam audit operasional

    adalah kegiatan, aktivitas, program, dan bidang-bidang dalam

    perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih memerlukan

    perbaikan baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas.

    Menurut Agoes (2017: 189), tujuan pemeriksaan (audit objective)

    dalam audit operasional mencakup tiga elemen. Ketiga elemen tersebut

    masing-masing:

    a. Criteria

    Criteria merupakan standar yang harus dipatuhi oleh setiap bagian

    dalam perusahaan. Standar bisa berupa kebijakan yang telah

    ditetapkan manajemen, kebijakan perusahaan sejenis, atau kebijakan

    industri, dan peraturan pemerintah.

    b. Causes

    Causes adalah tindakan-tindakan yang dilakukan manajemen atau

    pegawai perusahaan, termasuk tindakan-tindakan yang seharusnya

    dilakukan untuk memenuhi criteria tetapi tidak dilakukan oleh

    manajemen atau pegawai perusahaan. Dengan kata lain, causes

    adalah tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar yang

    berlaku.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    c. Effects

    Effects adalah akibat dari tindakan-tindakan yang menyimpang dari

    standar berlaku.

    6. Tahap-tahap Audit Operasional

    Menurut Bayangkara (2016: 11), tahap dalam audit operasional

    dibagi menjadi lima tahapan diantaranya sebagai berikut:

    a. Audit Pendahuluan

    Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar

    belakang terhadap objek yang diaudit. Disamping itu, pada audit ini

    juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan

    dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta

    menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk

    mengidentifikasi hal-hal potensial yang mengandung kelemahan

    pada perusahaan yang diaudit. Dari latar belakang tersebut, auditor

    dapat menentukan tujuan audit sementara.

    b. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

    Pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap

    pengendalian manajemen objek audit dengan tujuan untuk menilai

    efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian

    tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat lebih

    memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga

    dengan lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi terjadinya

    kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. Hasil pengujian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan audit

    sementara menjadi tujuan audit sesungguhnya, atau ada beberapa

    tujuan audit sementara yang gugur karena tidak cukup bukti-bukti

    untuk mendukung tujuan audit tersebut.

    c. Audit Terinci

    Tahap ini, auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup

    kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan.

    Pada tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari

    keterkaitan antara satu temuan dengan temuan yang lain dalam

    menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan

    yang cukup, relevan, dan kompeten pada tahap ini disajikan dalam

    suatu kertas kerja audit untuk mendukung suatu kesimpulan audit

    yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan.

    d. Pelaporan

    Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit

    termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak

    berkepentingan. Hal ini penting untuk meyakinkan pihak

    manajemen tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-

    pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap

    berbagai kelemahan yang ditemukan. Laporan disajikan secara

    komprehensif (menyajikan temuan-temuan penting hasil audit untuk

    mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    e. Melakukan Tindak Lanjut

    Tindak lanjut bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang

    berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut atau perbaikan sesuai

    dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak memiliki

    wewenang untuk mengharuskan manajemen untuk melaksanakan

    tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Oleh

    karena itu, rekomendasi yang disajikan dalam laporan audit

    seharusnya sudah merupakan hasil diskusi dengan berbagai pihak

    yang berkepentingan dengan tindakan perbaikan. Suatu

    rekomendasi yang tidak disepakati oleh objek audit akan sangat

    berpengaruh pada pelaksanaan tindak lanjutnya.

    C. Efektivitas, Efisiensi dan Ekonomisasi

    1. Definisi Efektivitas, Efisiensi dan Ekonomisasi menurut para ahli

    Menurut Agoes (2012: 167), efektivitas diartikan sebagai

    perbandingan masukan-keluaran dalam berbagai kegiatan, sampai dengan

    pencapaian tujuan yang ditetapkan, baik ditinjau dari kuantitas (volume)

    hasil kerja, kualitas hasil kerja, maupun batas waktu yang ditargetkan.

    Efisiensi diartikan sebagai bertindak untuk membuat pengorbanan yang

    paling tepat dibandingkan dengan hasil yang dikehendaki.

    Ekonomisasi diartikan sebagai cara penggunaan sumber daya (masukan)

    secara hati-hati dan bijak agar diperoleh biaya yang paling murah tanpa

    merusak mutu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Menurut IBK Bayangkara (2016: 17), efektivitas dapat dipahami

    sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya.

    Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan

    operasinya, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang

    dimiliki.

    Efisiensi berhubungan dengan metode kerja (operasi). Dalam

    hubungannya dengan konsep input-proses-output, efisiensi adalah rasio

    antar output dan input. Seberapa besar output yang dihasilkan dengan

    menggunakan sejumlah tertentu input yang dimiliki perusahaan.

    Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai

    program yang dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu memperoleh

    sumber daya yang akan digunakan dalam operasi dengan pengorbanan

    yang paling kecil, berarti perusahaan telah mampu memperoleh sumber

    daya tersebut dengan cara yang ekonomis.

    2. Indikator Penentuan

    Menurut Rob Reider (2002) dalam Agoes (2012: 168), terdapat

    beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam penentuan ekonomis,

    efisien, dan efektif yaitu:

    a. Economy (pada biaya operasi)

    Dalam menilai keekonomisan operasi dan alokasi terkait penggunaan

    sumber daya, auditor dapat mempertimbangkan beberapa hal berikut

    ini:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    1) Mengikuti praktik aktivitas operasional yang umum

    2) Ketepatan jumlah staf yang bertugas dalam menjalankan fungsi-

    fungsi yang penting

    3) Ketepatan persediaan bahan di perusahaan

    4) Menggunakan peralatan yang dengan harga yang sesuai

    5) Mengurangi sumber daya yang tidak terpakai

    b. Efficiency (atas metode operasi)

    Dalam menilai efisiensi terkait tanggung jawab dalam pengeluaran

    biaya perusahaan yang minimum. Auditor melihat dari beberapa hal

    sebagai berikut:

    1) Kesesuaian prosedur manual dengan komputerisasi

    2) Keefisienan sistem dan prosedur operasi

    3) Tidak terdapat duplikasi pekerjaan

    4) Tidak adanya tahapan kerja yang tidak penting

    c. Effectiveness (hasil dari operasi)

    Dalam menilai efektivitas terkait pencapaian hasil atau manfaat

    organisasi yang didasarkan pada sasaran dan tujuan organisasi. Auditor

    dapat melihat dari beberapa hal berikut ini:

    1) Penilaian atas pencapaian sasaran, tujuan, dan rencana organisasi

    2) Penilaian kecukupan sistem manajemen dalam mengukur

    efektivitas

    3) Menentukan keluasan hasil yang ingin dicapai

    4) Mengidentifikasi faktor hasil kinerja yang memuaskan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    D. Fungsi Penjualan dan Pelayanan Konsumen

    1. Definisi Fungsi Penjualan dan Pelayanan Konsumen

    a. Fungsi Penjualan

    Penjualan merupakan tujuan dari pemasaran artinya perusahaan

    melalui departemen atau bagian pemasaran termasuk tenaga penjualan

    (sales force) nya akan berupaya melakukan kegiatan penjualan untuk

    menghabiskan produk yang dihasilkan. Kegiatan penjualan berkaitan

    dengan proses produksi, finansial, sumber daya manusia, serta riset dan

    pengembangan sehingga harus dikelola secara efektif, efisien dan

    ekonomis dengan memperhatikan berbagai aspek lainnya yang ada

    dalam suatu perusahaan.

    Menurut Mulyadi (2001: 202), kegiatan penjualan terdiri dari

    transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara

    tunai. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah

    dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk

    jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada

    pelanggannya. Kegiatan penjualan secara kredit ditangani perusahaan

    melalui sistem penjualan kredit. Dalam transaksi penjualan tunai,

    barang atau jasa baru diserahkan perusahaan kepada pembeli jika

    perusahaan telah menerima kas dari pembeli. Kegiatan penjualan

    secara tunai ditangani perusahaan melalui sistem penjualan tunai.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Berkaitan dengan pengertian dari penjualan, Arens, Elder, dan

    Beasley (2001: 6) menyatakan sebagai berikut:

    “Siklus penjualan berkaitan dengan keputusan dan proses

    penting dalam pemindahan kepemilikan barang-barang dan jasa

    kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk dijual. Di

    mulai dari permintaan pelanggan dan berakhir dengan konversi

    barang-barang atau jasa tersebut ke dalam uang tunai”.

    Berdasarkan teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa

    penjualan merupakan pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan

    atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli dengan harapan

    bahwa penjual akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi

    tersebut. Maka untuk memperoleh keberhasilan dalam mencapai tujuan

    perusahaan, aktivitas penjualan harus direncanakan sebaik mungkin

    dengan memperhatikan berbagai aspek yang mendukung tercapainya

    penjualan yang efektif.

    b. Fungsi Pelayanan Konsumen

    Mengenai fungsi pelayanan konsumen Gronroos (1990: 27)

    dalam Daryanto dan Ismanto S (2014: 135) menyatakan sebagai

    berikut:

    Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang

    bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai

    akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau

    hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan. Pemberian

    pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan

    konsumen atau pelanggan.

    Menurut Daryanto dan Ismanto S (2014: 49), apabila dilihat

    dari segi perbaikan kualitas, definisi pelanggan adalah setiap orang

    yang menuntut pemberian jasa (perusahaan) untuk memenuhi suatu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    standar kualitas pelayanan tertentu sehingga dapat memberi

    pengaruh pada performance pemberi jasa (perusahaan terkait).

    Dengan kata lain pelanggan adalah orang-orang atau pembeli yang

    tidak tergantung pada suatu produk, tetapi produk yang tergantung

    pada orang tersebut. Oleh karena pelanggan merupakan pembeli atau

    pengguna suatu produk, maka harus diberi kepuasan.

    Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat dikemukakan

    bahwa pada dasarnya pelayanan konsumen adalah sesuatu yang

    tidak berwujud tetapi dapat terjadi akibat adanya interaksi antara

    pemberi layanan (karyawan atau hal lain dalam perusahaan) dan

    yang diberi pelayanan (konsumen atau pelanggan) serta ditujukan

    untuk memberikan kepuasan bagi konsumen.

    2. Proses Penjualan dan Pelayanan Konsumen

    a. Proses Penjualan

    Menurut Swastha (2009: 11) proses penjualan meliputi:

    1) Persiapan sebelum penjualan

    Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan

    tenaga penjual dengan memberikan pengertian tentang barang

    yang dijualnya, pasar yang dituju, dan teknik-teknik penjualan

    yang harus dilakukan.

    2) Penentuan lokasi pembeli potensial

    Dari lokasi yang dipilih dapatlah dibuat sebuah daftar mengenai

    orang-orang atau perusahaan yang secara logis merupakan -

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    pembeli potensial dari produk yang ditawarkan.

    3) Pendekatan pendahuluan

    Berbagai macam informasi perlu dikumpulkan untuk

    mendukung penawaran produk kepada pembeli, misalnya

    tentang kebiasaan pembeli, kesukaan dsb. Semua kegiatan ini

    dilakukan sebagai pendekatan pendahuluan terhadap pasarnya.

    4) Melakukan penjualan

    Penjualan dilakukan berawal dari suatu usaha untuk memikat

    perhatian calon pembeli, kemudian diusahakan untuk menarik

    daya tarik mereka sehingga pada akhirnya penjual melakukan

    penjualan produknya kepada pembeli.

    5) Pelayanan sesudah penjualan

    Dalam tahap akhir ini penjual harus berusaha mengatasi

    berbagai macam keluhan atau tanggapan yang kurang baik dari

    pembeli. Pelayanan penjualan ini dimaksudkan untuk

    memberikan jaminan kepada pembeli bahwa keputusan yang

    diambilnya tepat dan barang yang dibelinya betul-betul

    bermanfaat.

    b. Proses Pelayanan Konsumen

    Pelayanan merupakan suatu proses yang menghasilkan suatu

    produk berupa pelayanan, untuk kemudian diberikan kepada

    konsumen. Menurut Foster (2008: 53), pelayanan kepada konsumen

    dilakukan untuk memberikan (a) kemudahan kepada konsumen

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    potensial dalam berbelanja atau mengenal tempat barang atau jasa

    yang disediakan, (b) kemudahan pelaksanaan transaksi pada saat

    konsumen berusaha melakukan pembelian, (c) mencapai kepuasan

    konsumen terhadap jasa atau barang setelah transaksi dengan cara:

    1) Pre transaction service, pelayanan yang disediakan untuk

    pelanggan sebelum masuk ke dalam transaksi penjualan yaitu

    information aids (bantuan informasi) dan convenience hours

    (saat yang menyenangkan).

    2) Transaction service, pelayanan yang disediakan selama

    penjualan seperti credit, lay way, gift wrapping/packaging,

    checking chasing, personal shopping, aktivitas perakitan

    bermacam-macam barang untuk langganan, merchandise

    availability (kesediaan produk barang yang ditawarkan).

    3) Past transaction service, pelayanan yang disediakan setelah

    penjualan dilakukan seperti complain handling (penanganan

    keluhan), merchandise return (pengembalian barang), serving

    and repair (pelayanan dan perbaikan) dan delivery (pengiriman

    barang).

    Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan

    pelayanan konsumen adalah karakteristik toko, persaingan, jenis

    merchandise, citra/image, harga serta biaya pelayanan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    3. Hubungan Antara Penjualan dan Pelayanan Konsumen

    Menurut Kumaat (2010: 130), umumnya kedua bidang penjualan

    dan pelayanan konsumen (Sales & Services) terpisah secara organisasi.

    Bidang penjualan difokuskan untuk memacu pertumbuhan omzet di

    lapangan melalui transaksi penjualan, sementara bidang pelayanan

    konsumen difungsikan mengurusi isu-isu sekitar sales support dan after

    sales. Meskipun memiliki standar yang berbeda, keduanya tidak boleh

    dipisahkan. Tidak jarang sejumlah masalah after sales bersumber dari

    aktivitas penjualan. Sebaliknya pelayanan yang tidak memadai dari

    bagian pelayanan konsumen merupakan penghambat terjadinya repeat

    order.

    Menurut Töytäri (2014), perubahan paradigma penjualan industri

    menuju penjualan berbasis nilai menuntut organisasi untuk dapat

    meningkatkan kemampuan dalam mengubah fungsi penjualan yang

    berorientasi pada pelanggan. Proses penjualan berbasis nilai berusaha

    mempengaruhi proses pembelian selama interaksi antara pembeli-

    penjual longitudinal. Interaksi pembeli-penjual dimulai ketika proses

    pembelian dan penjualan terlibat. Selaras dengan fokus proses

    pembelian, fokus proses penjualan bergerak dimulai dengan

    menciptakan insentif untuk bertindak sehingga dapat membangun visi

    solusi dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Menurut Cyert dan March (1992) dalam jurnal Toytari (2014),

    proses manajemen penjualan mengelola proses penjualan sebagai nilai

    bagi organisasi untuk mendorong proses pembelian konsumen.

    Tujuannya adalah untuk menciptakan dan menangkap peluang dalam

    penjualan sebagai nilai bagi perusahaan. Nilai ditentukan oleh pusat

    pembelian dalam konteks pelanggan berdasarkan situasi bisnis yang

    dialami pelanggan dan dipandu oleh aturan institusional dan sistem

    kepercayaan.

    Bonoma (2006) dalam jurnal Toytari (2014) menyatakan bahwa

    penting untuk memahami posisi di mana pembeli berada dalam proses

    pembelian, agar dapat menerapkan tindakan yang relevan untuk

    memengaruhi dan mengembangkan peluang dalam penjualan. Salah

    satu bentuk tindakan yang relevan dapat diwujudkan melalui pelayanan

    yang ditujukan untuk mendorong keinginan membeli kembali oleh

    konsumen. Dalam hal ini penjual perlu memperdalam hubungan yang

    ada dan memperluas jumlah hubungan, idealnya untuk mencakup

    seluruh pusat pembelian dengan pertimbangan yang bijaksana dari

    aspek biaya dan manfaat marjinal yang akan diperoleh.

    E. Audit Terkait Penjualan dan Pelayanan Konsumen

    Menurut Kumaat (2010: 130), penjualan dan pelayanan adalah garda

    terdepan di mana para konsumen (pelanggan/klien) akan dengan mudah menilai

    kapabilitas dan kredibilitas perusahaan. Keberhasilan perusahaan “di lapangan”

    (bidang penjualan dan pelayanan), sangat menentukan loyalitas konsumen atas

    produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Tidak jarang penjualan dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    pelayanan lebih efektif mengangkat citra perusahaan dibanding upaya iklan dan

    promosi. Atau sebaliknya, investasi yang begitu besar pada iklan dan promosi

    berbasis Corporate Brand bisa pupus tak berarti karena suatu kejadian di sekitar

    penjualan dan pelayanan yang mengecewakan pelanggan. Bagi pelayanan

    penjualan, hal yang kurang diperhatikan adalah catatan yang diselenggarakan

    hanya berkisar pada transaksi penjualan. Demikian pula disekitar pelayanan

    pelanggan, tidak jarang complain atau masukan pelanggan tidak terolah dengan

    baik.

    Manfaat audit operasional untuk penjualan dan pelayanan konsumen

    dalam hubungannya untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi

    (3E) perusahaan meliputi seluruh aspek dan kegiatan yang berkaitan dengan

    transaksi penjualan termasuk didalamnya pelayanan konsumen sebagai aspek

    pendukung penjualan (sales support). Maka audit operasional atas fungsi

    penjualan dan pelayanan konsumen menjadi penting untuk dilakukan oleh

    perusahaan. Hal ini dapat ditinjau dari tujuan audit operasional atas aktivitas

    penjualan yang dikemukakan oleh Widjayanto (2011: 121) yaitu: (1) Menilai

    pelaksanaan kegiatan penjualan (2) Mendeteksi adanya kelemahan dalam

    kegiatan penjualan serta mencari upaya penanggulangannya (3) Mencari

    alternatif dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas penjualan (4)

    Mengembangkan rekomendasi bagi penanggulangan kelemahan dan peningkatan

    prestasi. Sedangkan untuk aspek pendukung tercapainya penjualan yaitu

    pelayanan konsumen, menjadi penting untuk dijadikan sebagai objek audit

    operasional didukung oleh pendapat Buttle (2004: 12) yang menyatakan bahwa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    peningkatan kualitas layanan dapat berdampak positif pada produktivitas

    perusahaan dan mencapai kepuasan pelanggan.

    Efektivitas penjualan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara

    peningkatan kuantitas atau volume penjualan dengan melihat kemampuan

    perusahaan dalam menyalurkan barang, kebijakan, strategi yang ditetapkan

    perusahaan agar penjualan efektif. Penjualan efektif dapat tercapai dengan

    melakukan berbagai kegiatan pemasaran, pengembangan produk, penetapan

    harga dan saluran distribusi, peningkatan kualitas pelayanan serta

    mempromosikannya secara efektif sehingga akan meningkatkan penjualan

    (Kumaat, 2011: 120).

    Menurut Dunne, Lusch dan Griffith (2002: 555) yang dikutip dalam

    Foster (2008: 63), kualitas pelayanan dapat diukur dari segi kemampuan

    pramuniaga dalam melayani konsumen sebagai penunjang bagi perusahaan untuk

    dapat mempertahankan konsumen nya. Maka kriteria yang diperlukan oleh

    seorang pramuniaga untuk dapat mencapai pelayanan yang efektif antara lain

    sebagai berikut:

    1) Kelengkapan barang, prosedur keakuratan dalam menghitung dan

    mengiventarisasikan barang, menjaga agar barang/merchandise tetap

    bersih dan pengaturan secara berurutan, mengetahui desain dan

    spesifikasi, jaminan dan garansi dari tiap kelompok barang yang baru

    datang dengan cepat.

    2) Kemampuan dalam melayani (customer service ability) dan memberikan

    pelayanan yang baik kepada pelanggan dalam menangani keluhan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    berdasarkan prosedur yang ada. Mengikuti prosedur yang ada dalam hal

    pengembalian barang, menyimpan transaksi kredit, menganjurkan atau

    melengkapi merchandise untuk pelanggan

    3) Kemampuan melakukan penjualan (sales ability), promosi barang-

    barang yang dijual untuk mendapatkan profit, bertindak sebagai sumber

    bagi department atau sales people

    4) Memiliki pengetahuan tentang barang

    5) Kebijakan toko (store policy), menyediakan kertas kerja yang akurat dan

    lengkap yang berhubungan dengan jadwal kerja

    Dengan adanya analisa pengujian atas aktivitas penjualan dan pelayanan

    konsumen, akan didapat dua kemungkinan yaitu hal- hal yang dapat mendukung

    dan hal-hal yang kurang mendukung dalam peningkatan kelancaran operasi

    penjualan. Auditor dapat memberikan saran-saran untuk dapat mempertahankan

    prestasi atau menanggulangi kelemahan yang ada dalam mencapai 3E penjualan.

    Dari rekomendasi yang diberikan, perusahaan akan dapat segera mengambil

    tindakan menanggulangi kelemahan dan meningkatkan prestasinya melalui

    alternatif-alternatif yang direkomendasikan berdasarkan penilaian kegiatan dan

    analisa atas aktivitas penjualan dan pelayanan konsumen. Jadi audit operasional

    atas fungsi penjualan dan pelayanan konsumen membantu semua fungsi yang ada

    dalam perusahaan untuk mencapai efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi

    penjualan dengan mengidentifikasi masalah secara dini kemudian memberikan

    saran untuk memungkinkan diambilnya tindakan korektif, sehingga diharapkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    audit operasional dapat berperan dalam meningkatkan kualitas penjualan dan

    pelayanan konsumen.

    F. Kerangka Berpikir Penelitian

    Bisnis ritel meliputi seluruh aktivitas yang melibatkan penjualan barang

    dan jasa langsung kepada konsumen. Menurut Thoyib (1998) dalam jurnal yang

    disusun oleh Probowati (2011: 71), pengelolaan bisnis ritel tidak hanya sekedar

    membuka toko dan mempersiapkan barang-barang yang lengkap, tetapi harus

    mengikuti perkembangan teknologi dari segi pemasaran agar dapat bersaing dan

    mempunyai keunggulan bersaing. Suatu perusahaan ritel harus mampu

    menerapkan strategi yang tepat untuk dapat menarik lebih banyak pengunjung.

    Masalah kepuasan konsumen menjadi semakin kompleks karena

    perusahaan perlu memperhatikan aspek-aspek lain yang ada pada kualitas produk

    dan kualitas layanan (Wibisono 2011: 50-51). Saat ini konsumen tidak hanya

    berpedoman pada harga yang murah saja, tetapi juga pada kenyamanan,

    kebersihan, kecepatan sistem pelayanan dan kualitas barang yang dijual. Hal ini

    menunjukkan bahwa sekarang konsumen sudah mulai selektif, efisien dalam waktu

    dan rasional dalam mengambil keputusan pembelian.

    Melihat semakin banyaknya jumlah dan jenis produk yang dijual pada toko

    ritel, semakin sulit pula melakukan kontrol atas kualitas barang dan mengatur tata

    letak penyimpanan barang di gudang. Menurut Nurjannah (2013), peningkatan

    jumlah persediaan yang begitu pesat membuat risiko kehilangan dan kerusakan

    barang-barang persediaan menjadi lebih besar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Kemungkinan terbesar penyebab terjadinya kehilangan dan kerusakan persediaan

    adalah karena sistem pengendalian internal yang belum baik sehingga dapat

    berdampak pada penjualan toko.

    Pengelolaan bisnis ritel modern sangat membutuhkan sistem pengendalian

    internal pada berbagai aspek penunjang kegiatan penjualan dan pelayanan

    konsumen. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi risiko kesalahan dan kekeliruan

    yang mungkin saja dapat terjadi. Semakin kompleks aktivitas bisnis suatu

    perusahaan, maka dibutuhkan suatu sistem pengendalian internal yang memadai.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    BAB III METODE PEN ELITIAN

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Sekaran (2011: 46), studi

    kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual yang memusatkan pada suatu

    objek tertentu, pada kurun waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa

    lalunya dengan cukup mendalam dan menyeluruh, serta dilakukan secara

    langsung pada perusahaan sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya untuk

    perusahaan tersebut.

    B. Subjek dan Objek Penelitian

    1. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian adalah orang yang akan diperlakukan sebagai responden

    dalam penelitian. Pada penelitian ini yang diperlakukan sebagai subjek

    penelitian adalah konsumen yang sedang berbelanja di Toko Hamzah Batik

    Malioboro, HRD, manajer operasional, bagian keuangan, dan karyawan

    yang ada pada bagian operasional toko (Store Operation) yaitu: supervisor,

    petugas gudang, kasir, dan pramuniaga.

    2. Objek Penelitian

    Objek penelitian adalah variabel yang akan diteliti. Objek yang akan diteliti

    dalam penelitian ini adalah fungsi penjualan dan pelayanan konsumen yang

    berada dalam satu bagian yang sama yaitu bagian operasional pada Toko

    Hamzah Batik Malioboro.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    C. Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018 – Januari 2019,

    bertempat di Toko Hamzah Batik yang berpusat di Jl. Jend. A. Yani No.9 (Depan

    Pasar Beringharjo), Malioboro, Yogyakarta.

    D. Teknik Penggumpulan Data

    1. Observasi

    Observasi dilakukan sebagai tindakan awal untuk mempelajari perusahaan

    dan memproses penyusunan rencana audit. Data yang diperoleh pada tahap

    observasi adalah berupa potensi-potensi kelemahan yang dimiliki

    perusahaan pada fungsi penjualan dan pelayanan konsumen sesuai

    pengamatan penulis yang diposisikan sebagai auditor.

    2. Wawancara

    Wawancara merupakan prosedur pemeriksaan yang dilakukan dengan

    mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang

    diangkat oleh penulis dan diberikan kepada pihak perusahaan yang memiliki

    wewenang. Wawancara akan langsung dilaksanakan kepada HRD, manajer

    operasional, supervisor toko, karyawan bagian operasional toko (petugas

    gudang, pramuniaga shift A dan B, kasir shift A dan B), bagian keuangan

    serta konsumen (secara acak) yang sedang berbelanja di Toko Hamzah

    Batik.

    3. Checklist

    Checklist merupakan pengumpulan data dengan cara membuat sebuah

    daftar, di mana responden tinggal memberikan tanda check (√) pada kolom

    jawaban yang sesuai (Arikunto, 2006: 152). Checklist dalam kegiatan audit

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    yang dilaksanakan akan berdasarkan pada standar profesi audit operasional

    dan juga berdasar pada SOP yang dimiliki perusahaan atau acuan lain yang

    sesuai. Checklist akan membantu auditor untuk mengetahui sebaik apa

    pengendalian internal yang dimiliki perusahaan pada fungsi penjualan. Data

    yang diharapkan dapat diperoleh penulis sebagai auditor adalah terkait

    pengendalian internal perusahaan pada fungsi penjualan dan pelayanan

    konsumen, mencakup proses pada saat perusahaan menerima barang titipan

    dari supplier, melayani calon konsumen hingga penyerahan barang/jasa

    kepada konsumen.

    4. Dokumentasi

    Metode dokumentasi digunakan untuk menggumpulkan data-data

    dokumenter. Data dokumenter ini dapat berupa sumber tertulis meliputi

    sejarah berdirinya perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi,

    produk perusahaan, rincian job description, dan gambar (foto). Sumber data

    tersebut dapat memberikan informasi bagi proses penelitian dan digunakan

    sebagai dasar dalam analisa.

    E. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data dalam peneltian ini menggunakan pendekatan

    deskriptif kualitatif, dimana lebih menekankan pada usaha menjawab pertanyaan

    penelitian melalui cara-cara berpikir formal dan argumentatif (Saifuddin Azwar,

    2004).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Teknik analisis data digunakan untuk menjawab pertanyaan atas rumusan

    masalah mengenai pelaksanaan aktivitas pada fungsi penjualan dan pelayanan

    konsumen di Toko Hamzah Batik Malioboro untuk mencapai efektivitas, efisiensi

    dan ekonomisasi melalui audit operasional. Analisis data dilakukan melalui

    tahapan pelaksanaan audit operasional sebagai berikut:

    1. Melaksanakan Survei Pendahuluan

    Pelaksanaan audit operasional diawali dengan studi pendahuluan pada

    fungsi penjualan dan pelayanan konsumen untuk memperoleh pemahaman

    yang komprehensif mengenai struktur organisasi, karakteristik dari

    aktivitas operasinya serta fungsi penjualan dan pelayanan konsumen

    sebagai pemahaman awal. Setelah memperoleh berbagai informasi terkait

    fungsi yang akan diaudit, selanjutnya informasi tersebut dianalisis dan

    diidentifikasi berdasarkan hal-hal potensial yang mengandung kelemahan

    pada perusahaan yang diaudit. Potensi-potensi kelemahan tersebut dapat

    membantu untuk menyusun perencanaan audit. Analisis data yang akan

    dilakukan pada tahap ini adalah mendeskripsikan proses penjualan dan

    pelayanan konsumen. Proses penjualan dan pelayanan konsumen pada

    Toko Hamzah Batik dideskripsikan berdasarkan pengamatan langsung

    terhadap proses penjualan dan pelayanan konsumen serta hasil wawancara

    dengan HRD.

    2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

    Pengujian terhadap pengendalian manajemen dilakukan dengan

    mengamati aktivitas penjualan dan pelayanan yang terjadi pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    perusahaan dengan menggunakan kertas kerja berbentuk tabel. Tujuan

    akhirnya adalah untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam

    mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Hasil dari pengujian

    pengendalian manajemen dapat membantu memahami pengendalian yang

    berlaku dalam objek audit sehingga lebih mudah diketahui potensi-potensi

    terjadinya kelemahan dalam fungsi penjualan dan pelayanan konsumen.

    Selain itu dapat digunakan untuk memperkuat dugaan sementara atas

    tindakan audit yang telah dilakukan.

    3. Pengujian (Audit) Terinci

    Pada tahap ini penulis akan melakukan pemeriksaan terhadap transaksi

    perusahaan untuk mengetahui apakah prosesnya sesuai dengan prosedur

    atau kebijakan yang telah ditetapkan secara umum. Berdasarkan tahap

    tersebut, kemudian dilakukan pengumpulan bukti yang otentik untuk

    memperkuat temuan yang akan disajikan dalam suatu kertas kerja audit

    (program audit). Dalam hal ini penulis harus melakukan observasi

    terhadap kegiatan dari fungsi penjualan dan pelayanan konsumen di Toko

    Hamzah Batik Malioboro dan melakukan konfirmasi melalui wawancara

    dengan manajer operasional, bagian keuangan, dan karyawan yang ada

    pada bagian operasional toko (Store Operation) yaitu: supervisor, petugas

    gudang, kasir, dan pramuniaga sebagai bukti pendukung audit. Analisis

    data pada bagian ini dilakukan dengan tahap:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    a. Penulisan Program Audit

    Penulisan program audit merupakan langkah yang akan dilakukan

    dalam proses audit yang dimuat dalam kertas kerja berbentuk tabel yang

    berisi judul program audit, periode audit dan otorisasi. Tujuannya

    adalah untuk membandingkan kegiatan penjualan dan pelayanan

    konsumen dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah

    ditetapkan perusahaan. Pada tahap ini, penulis akan merencanakan

    terlebih dahulu program audit yang akan dibuat pada aktivitas penjualan

    dan pelayanan konsumen. Program audit pada aktivitas penjualan

    diantaranya terkait prosedur pengadaan barang, organisasi fungsi

    penjualan, perencanaan penjualan, pencatatan penjualan, dan

    pengawasan penjualan. Sedangkan program audit pada aktivitas

    pelayanan konsumen terkait pre transaction service, transaction

    service, past transaction service.

    b. Melaksanakan Audit Operasional

    Pada tahap ini penulis membuat checklist yang berisi susunan program

    audit. Checklist ini digunakan untuk membandingkan antara prosedur

    yang seharusnya dengan proses penjualan dan pelayanan konsumen

    yang terjadi secara riil. Pada tahap ini penulis tidak menggunakan SOP

    karena auditee belum selesai membuat SOP Penjualan dan Pelayanan

    Konsumen secara tertulis. Analisis data didasarkan pada pelaksanaan

    kriteria yang telah ditetapkan oleh penulis sebagai standar yang

    digunakan untuk menentukan seberapa baik hasil temuan yang didapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    oleh penulis. Apabila pelaksanaan kegiatan penjualan dan pelayanan

    konsumen sesuai dengan pernyataan pada checklist maka diberikan

    tanda centang pada kolom jawaban “Ya”, sebaliknya jika pelaksanaan

    kegiatan penjualan dan pelayanan konsumen tidak sesuai dengan

    pernyataan pada checklist maka diberikan tanda centang pada kolom

    “Tidak”.

    Data akan disajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan membandingkan antara

    SOP dengan kejadian riil sebagai berikut:

    Tabel 3.1 Tabel Checklist

    Nama Perusahaan : Periode Audit :

    Program yang di audit :

    No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan

    Diaudit Oleh:

    Tanggal:

    Jumlah

    Jawaban

    Catatan :

    Ya Tidak

    Sumber: Bayangkara, 2016: 120

    Mengacu pada Arikunto (2006: 240), pernyataan yang telah dibuat

    selanjutnya dikelompokkan ke dalam kelompok tabel berdasarkan indikator efektif,

    efisien, dan ekonomis. Pada tahap ini penulis menggunakan indikator penentuan

    dan menghitung total pernyataan dari masing-masing kelompok efektif, efisien, dan

    ekonomis. Berdasarkan total pernyataan tersebut, jika jumlah jawaban “Ya” lebih

    besar dari jumlah jawaban “Tidak” maka hasilnya dapat diinterpretasikan ke dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    tingkat efektif, efisien, dan ekonomis. Selain itu untuk memperkuat analisis,

    presentasi jawaban “Ya” pada tabel checklist untuk masing-masing indikator akan

    dihitung dalam bentuk persentase dengan menggunakan acuan dari buku Riduwan

    (2008: 28), p = f / n x 100%. P merupakan persentase, f merupakan jumlah jawaban

    “Ya” untuk masing-masing indikator, dan n merupakan total pertanyaan secara

    keseluruhan untuk masing-masing indikator. Kemudian dari hasil persentase

    tersebut akan dikategorikan berdasarkan kriteria pengukuran menurut Riduwan

    (2008: 62), yang akan dijabarkan sebagai berikut:

    90% - 100% = Sangat Baik

    80% - 89% = Baik

    70% - 79% = Cukup Baik

    < 59,99% = Tidak Baik

    Hasil checklist selanjutnya dideskripsikan untuk mengetahui proses

    penjualan dan pelayanan konsumen perusahaan yang terjadi dengan poses

    penjualan dan pelayanan konsumen yang seharusnya.

    Berikut ini akan dijabarkan indikator penilaian 3E yang digunakan sebagai dasar

    penentuan hasil pengauditan (Rob Reider, 2002) yaitu:

    a) Economy (pada biaya operasi)

    Dalam menilai keekonomisan operasi dan alokasi terkait penggunaan sumber

    daya, penulis sebagai auditor dapat mempertimbangkan beberapa hal berikut:

    1. Mengikuti praktik aktivitas operasional yang umum

    2. Ketepatan jumlah staf yang bertugas dalam menjalankan fungsi- fungsi

    yang penting

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    3. Ketepatan persediaan bahan di perusahaan

    4. Menggunakan peralatan yang dengan harga yang sesuai

    5. Mengurangi sumber daya yang tidak terpakai

    b) Efficiency (atas metode operasi)

    Dalam menilai efisiensi terkait tanggung jawab dalam pengeluaran biaya

    perusahaan yang minimum. Penulis sebagai auditor dapat melihat dari

    beberapa hal sebagai berikut:

    1. Kesesuaian prosedur manual dengan komputerisasi

    2. Keefisienan sistem dan prosedur operasi

    3. Tidak terdapat duplikasi pekerjaan

    4. Tidak adanya tahapan kerja yang tidak penting

    c) Effectiveness (hasil dari operasi)

    Dalam menilai efektivitas terkait pencapaian hasil atau manfaat organisasi yang

    didasarkan pada sasaran dan tujuan organisasi.

    Penulis sebagai auditor dapat melihat dari beberapa hal berikut ini:

    1. Penilaian atas pencapaian sasaran, tujuan, dan rencana organisasi

    2. Penilaian kecukupan sistem manajemen dalam mengukur efektivitas

    3. Menentukan keluasan hasil yang ingin dicapai

    4. Mengidentifikasi faktor-faktor hasil kinerja yang memuaskan

    Audit atas Penilaian Efektivitas, Efisiensi dan Ekonomisasi

    Menurut Moeheriono (2012: 32-34), setiap organisasi atau badan usaha

    haruslah melaksanakan pengukuran terhadap kinerja operasi atau organisasinya

    untuk menentukan tingkat keberhasilannya dalam mencapai tujuan. Salah satu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    kinerja operasi atau organisasi yang harus diukur adalah efektivitas, efisiensi dan

    ekonomisasi. Pada badan usaha, pengukuran efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi

    adalah masalah pokok untuk memastikan perolehan laba yang dapat menjaga

    kelangsungan usaha mereka.

    Menurut Andayani (2008: 95-96), efektivitas menekankan pada hasil aktual

    dari dampak atau kekuatan yang dihasilkan untuk mencapai sesuatu yang

    diinginkan. Indikator mengenai efektivitas ini menjawab pertanyaan mengenai

    apakah kita melakukan sesuatu yang sudah benar (are we doing this right?). Sesuatu

    bisa jadi efektif, tetapi tidak efisien atau ekonomis. Sebaliknya program untuk

    membuat sistem menjadi lebih efisien atau ekonomis bisa menjadi efektif. Efisiensi

    mengukur tingkat kesesuaian dalam proses menghasilkan output dengan

    menggunakan biaya serendah mungkin untuk meminimalkan kerugian atau

    pemborosan tenaga. Indikator mengenai efisiensi menjawab pertanyaan mengenai

    apakah kita melakukan sesuatu dengan benar (are we doing things right?).

    Ekonomis sering digunakan untuk mengartikan segala sesuatu yang dilakukan

    dengan biaya yang murah, tetapi sebenarnya implikasi utamanya terletak pada

    kehati-hatian manajemen dalam menggunakan sumber dayanya sehingga dapat

    memperoleh input dengan kualitas dan kuantitas tertentu.

    Tujuan audit efektivitas adalah audit yang dilakukan untuk menentukan :

    1. Sampai seberapa jauh hasil atau manfaat yang ditetapkan oleh aturan telah

    dapat dicapai

    2. Efektivitas organisasi, program, aktivitas, dan fungsi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    3. Apakah entitas telah menaati aturan dan ketentuan terkait dengan program

    yang diaudit

    Tujuan-tujuan tersebut harus dicapai oleh auditor dengan proses audit yang

    sistematis dan terencana dengan baik.

    Tujuan audit efisiensi dan ekonomisasi dalah untuk menentukan :

    1. Apakah sebuah entitas memperoleh, melindungi, dan menggunakan sumber

    daya yang dimilikinya secara ekonomis dan efisien

    2. Penyebab praktik-praktik inefisiensi, dan

    3. Apakah entitas telah menaati aturan dan ketentuan terkait dengan

    kehematan dan efisiensi

    Tujuan-tujuan tersebut dapat dirinci sesuai dengan kondisi audit dan lingkup audit.

    Judgment penulis sebagai auditor untuk melakukan penilaian terhadap

    efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi pada fungsi penjualan dan pelayanan

    konsumen didukung oleh pembuatan indikator kinerja yang menggunakan

    perspektif dan sasaran strategis pada bagian-bagian yang memegang peranan

    penting dalam menunjang aktivitas pada fungsi penjualan dan pelayanan

    konsumen. Pembuatan indikator kinerja dengan menggunakan perspektif dan

    sasaran strategis ini mengacu pada buku Moeheriono (2012: 147-157).

    Berikut ini merupakan indikator kinerja yang dibuat oleh penulis sebagai

    auditor, untuk melakukan penilaian atas efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi

    sesuai standar yang telah dibuat pada fungsi penjualan dan pelayanan konsumen di

    Toko Hamzah Batik Malioboro.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    Tabel 3.2 Indikator Kinerja untuk Menilai 3E

    No.

    Pernyataan

    Perspektif Sasaran

    Strategis

    Indikator Kinerja Penilaian

    3E

    1 Pengadaan

    Barang

    Standar kinerja

    yang efektif

    berorientasi

    pada waktu

    Ketepatan waktu

    penerimaan barang

    dari supplier ke

    gudang. (Wibowo,

    2016: 67)

    Efektif

    2 Pengadaan

    Barang

    Standar kinerja

    yang efektif

    harus mudah

    dipahami

    Persamaan

    interpretasi

    karyawan terhadap

    standar melalui

    komunikasi.

    (Wibowo, 2016: 66)

    Efektif

    3 Pengadaan

    Barang

    Desain kerja

    Hubungan antar

    bagian dalam

    organisasi dalam

    menyelesaikan

    suatu pekerjaan.

    (Wibowo, 2016: 72)

    Efisien

    4 Pengadaan

    Barang

    After sales

    services

    (garansi)

    Pemenuhan hak

    komisioner untuk

    meminta jaminan

    atas barang-barang

    yang dijual.

    (Widayat dan

    Sugito, 1991: 109)

    Efisien

    5 Pengadaan

    Barang

    Pemenuhan

    Kewajiban

    komisioner

    Cara penanganan

    barang konsinyasi di

    gudang komisioner.

    (Widayat dan

    Sugito, 1991: 110)

    Efisien

    6 Pengadaan

    Barang

    Pemenuhan

    Hak

    Komisioner

    Minimalisasi biaya

    pengangkutan.

    (Widayat dan

    Sugito, 1991: 109)

    Ekonomis

    7, 8, 9 Pengadaan

    Barang

    Quality

    Control

    Kesesuaian mutu,

    spesifikasi dan

    kuantitas barang

    yang diterima dari

    supplier. (Widayat

    dan Sugito, 1991:

    108)

    Ekonomis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Tabel 3.2 Indikator Kinerja untuk Menilai 3E (lanjutan)

    No.

    Pernyataan

    Perspektif Sasaran

    Strategis

    Indikator Kinerja Penilaian

    3E

    1 Organisasi

    Fungsi

    Penjualan

    Standar

    kinerja yang

    efektif harus

    dibuat tertulis

    Keberadaan standar

    / prosedur secara

    tertulis dalam

    aktivitas penjualan.

    (Wibowo, 2016:

    65)

    Efektif

    2 Organisasi

    Fungsi

    Penjualan

    Keberhasilan

    aktivitas

    penjualan

    Pen