materi checklist hotel

59
DEFINISI UMUM Sanitasi = adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh berbahaya terhadap perkembangan jasmani, kesehatan, dan perkembangan hidup manusia. (WHO) Tempat-tempat umum = adalah Tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan. Badan pemerintahan, swasta, perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat, mempunyai tempat dan kegiatan tetap, serta memiliki fasilitas. (Depkes RI) Sanitasi tempat-tempat umum = adalah suatu upaya pengendalian atau pengawasan terhadap faktor-faktor yang dapat mengganggu perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia yang ditimbulkan oleh tempat-tempat yang digunakan untuk kegiatan umum. Salah satu contoh tempat-tempat umum adalah penginapan.

Upload: pradana-syarif

Post on 24-Jun-2015

1.441 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Checklist Hotel

DEFINISI UMUM

Sanitasi = adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat

memberikan pengaruh berbahaya terhadap perkembangan jasmani, kesehatan, dan

perkembangan hidup manusia. (WHO)

Tempat-tempat umum = adalah Tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan.

Badan pemerintahan, swasta, perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat,

mempunyai tempat dan kegiatan tetap, serta memiliki fasilitas. (Depkes RI)

Sanitasi tempat-tempat umum = adalah suatu upaya pengendalian atau pengawasan

terhadap faktor-faktor yang dapat mengganggu perkembangan fisik, kesehatan, dan

kelangsungan hidup manusia yang ditimbulkan oleh tempat-tempat yang digunakan untuk

kegiatan umum.

Salah satu contoh tempat-tempat umum adalah penginapan.

Penginapan = adalah perusahaan yang menyewakan ruangan penginapan untuk umum,

termasuk dalam pengertian rumah penginapan adalah hotel, gubuk pariwisata (cottage),

motel (motorist hotel), losmen, wisma pariwisata, pesanggrahan (hostel), pondok

pariwisata (home stay), penginapan remaja (young hostel). (www.jakarta.go.id)

Page 2: Materi Checklist Hotel

Hotel = Suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan

yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang menginap, makan, memperoleh

pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran (DIPARDA)

Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh

bangunan untuk menyediakan jasa layanan penginapan, makan,dan minum serta

jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil. (MENPARPOSTEL

No:KM.94/HK.103/MPPT.87).

Suatu penginapan bagi umum yang terdiri atas beberapa atau banyak kamar yang

disewakan kepada masyarakat umum, untuk waktu-waktu tertentu serta

menyediakan makanan dan minuman untuk para tamunya. (Buku Pedoman STTU

AKL Pemprov Sumsel).

Gubuk pariwisata (cottage) = adalah suatu bentuk usaha akomodasi terdiri dari unit-unit

bangunan terpisah seperti rumah tinggal dengan perhitungan pembayaran harian serta

dapat menyediakan restoran/rumah makan yang terpisah (Peraturan Daerah Kota Tarakan

Nomor 12 Tahun 2003).

Motel (motorist hotel) = adalah jenis akomodasi yang dirancang khusus untuk orang-

orang atau tamu yang tengah melakukan perjalanan dengan mengendarai mobil. Dan kata

motel ini berasal dari kata “motor hotel” atau “ motor inn”,”motor court”, atau “motor

Lodge” (STIKOM BALI 2007).

Page 3: Materi Checklist Hotel

Losmen = adalah usaha komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari

bangunan yang khusus pelayanan penginapan. Losmen berasal dari kata “Lodgement”

(STIKOM BALI 2007).

Wisma pariwisata = adalah suatu usaha yang menggunakan sebagian rumah tinggal untuk

penginapan bagi setiap orang dengan perhitungan pembayaran harian (Peraturan Daerah

Kota Tarakan Nomor 12 Tahun 2007).

Pesanggrahan (hostel) = adalah suatu usaha yang menggunakan seluruh atau sebagian

dari suatu bangunan yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan

penginapan dan pelayanan lainnya (dimodifikasi dari Peraturan Daerah Kota Tarakan

Nomor 12 Tahun 2007).

Pondok pariwisata = adalah rumah-rumah pribadi yang disewakan untuk para wisatawan

(STIKOM BALI 2007).

Page 4: Materi Checklist Hotel

A. DEFINISI HOTEL.

Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin), artinya

ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan

pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah

besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan HOSTEL.

Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk

menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap para penginap

dikoordinir oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap harus

tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (HOST HOTEL).

Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan

kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana

dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata

hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel

berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita kenal sekarang.

Menurut beberapa pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Dirjen Pariwisata – Depparpostel. Hotel adalah suatu jenis akomodasi

yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk menyediakan jasa

penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara

komersial.

Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No. PM 10/PW – 301/Phb. 77,

tanggal 12 Desember 1977. Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola

secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan

penginapan, berikut makan dan minum.

Page 5: Materi Checklist Hotel

Menurut Webster. Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang

menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya

untuk umum.

Menurut Buku Pedoman Sanitasi Tempat-Tempat Umum. Hotel adalah sebagai

tempat menginap bagi umum yang dikelola secara komersial, terdiri dari beberapa

kamar dan menyediakan juga makanan dan minuman (Depkes RI, 2003).

Menurut buku Menaging Front Office Operations dari AMHA (American Hotel &

Motel Association). Hotel dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang

dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum

dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut pelayanan makan dan minum,

pelayanan kamar, pelayanan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat

menggunakan fasilitas perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada di

dalamnya.

Hotel adalah suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian

bangunan yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan,

memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Ciri

khusus dari hotel adalah mempunyai restoran yang dikelola langsung di bawah

manajemen hotel tersebut. Kelas hotel ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Diparda).

Dengan persyaratan antara lain mencakup:

Persyaratan Fisik, seperti lokasi hotel, kondisi bangunan.

Bentuk pelayanan yang diberikan (service).

Kualifikasi tenaga kerja, seperti pendidikan, dan kesejahteraan karyawan.

Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia, seperti lapangan tenis, kolam

renang, dan diskotik.

Jumlah kamar yang tersedia.

Page 6: Materi Checklist Hotel

B. KLARIFIKASI HOTEL

Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu sistem

pengelompokkan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran

penilaian tertentu. Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut

kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim digunakan.

Sistem klasifikasi atau penggolongan hotel di dunia berbeda antara negara yang satu

dengan negara yang lainnya.

Sebagai contoh, klasifikasi hotel di negara tertentu antara lain :

Republik Rakyat Cina (RRC) mempergunakan klasifikasi : Tourist Class, Standard

dan Superclass Hotel

Bulgaria, Columbia, Equador, Syria, Quait, mempergunakan klasifikasi : Hotel

kelas 3, 2, 1 dan Deluxe

Yunani menggunakan klasifikasi : Hotel kelas A, B, C, D, E

United State Lodging Industri. yang utama hotel terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

1. Transient Hotel, adalah hotel yang letak / lokasinya ditengah kota dengan jenis

tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.

2. Residential Hotel, adalah hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah

berbentuk apartemen dengan kamar-kamarnya dan disewakan secara

bulanan atau tahunan. Residential Hotel juga menyediakan kemudahan-

kemudahan, seperti : layaknya hotel, seperti : restoran, pelayanan makanan

yang diantar ke kamar, dan pelayanan kebersihan kamar.

3. Resort Hotel, adalah hotel yang pada umumnya berlokasi dan juga ruang serta

fasilitas konfrensi untuk tamu-tamunya.

Page 7: Materi Checklist Hotel

Klasifikasi atau pengolongan berdasarkan sanitasinya :

1. Grade A : keadaan sanitas = 80 % ( Internasional ) dengan minimal 1500 sanitari

item yang diperiksa

2. Grade B : keadaan sanitai = 70% - 79 % ( Nasional ) dengan minimal 1000

sanitari item yang diperiksa

3. Grade C : keadaan sanitai = 60 % - 65 % ( Lokal ) dengan minimal 500 sanitari

item yang diperiksa

4. Grade D : keadaan sanitas kurang dari 60 % ( Percobaan ) dengan minimal 500

sanitari item yang diperiksa

Di Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan klasifikasi hotel

berdasarkan penilaian-penilaian tertentu sebagai berikut :

Luas Bangunan

Bentuk Bangunan

Perlengkapan (fasilitas)

Mutu Pelayanan

Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah ditetapkan tersebut

dianggap tidak sesuai lagi. Maka dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.

PM.10/PW. 301/Pdb – 77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian

klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada :

Jumlah Kamar

Fasilitas

Peralatan yang tersedia

Mutu Pelayanan

Page 8: Materi Checklist Hotel

Pada tahun 1970-an sampai dengan tahun 2001, penggolongan kelas hotel bintang 1

sampai dengan bintang 5 lebih mengarah ke aspek bangunannya seperti luas bangunan,

jumlah kamar dan fasilitas penunjang hotel dengan bobot penilaian yang tinggi. Tetapi

sejak tahun 2002 berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. KM

3/HK 001/MKP 02 tentang penggolongan kelas hotel, bobot penilaian aspek mutu

pelayanan lebih tinggi dibandingkan dengan aspek fasilitas bangunannya.

Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelima kelas tersebut, ataupun yang

berada di bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri Perhubungan disebut

Hotel Non Bintang.

Untuk Hotel Berbintang, kriteria penggolongannya didasarkan pada persyaratan dasar

dan penilaian teknis oprasional.

Persyaratan Dasar : Perijinan (persetujuan Prinsip, Ijin Usaha).

Persyaratan Teknis :

1) Unsur Fisik : bangunan, kamar, fasilitas dan sarana hotel. (30 %)

2) Unsur Pengelolaan : Oprasional/Menejemen, penyediaan makanan dan

minuman, air bersih, limbah, sampah. (50 %)

3) Unsur Pelayanan : lahan parkir, pelayanan terhadap tamu.(20 %)

Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02

tentang penggolongan kelas hotel, hotel di Indonesia menurut jenisnya dapat digolongkan

menjadi dua, yaitu : golongan kelas hotel berbintang dan golongan hotel kelas melati.

Golongan kelas hotel menurut peraturan ini dapat dibedakan menjadi lima perjenjangan

kelas, yaitu : hotel bintang satu sampai dengan hotel bintang lima. Golongan kelas hotel

dapatditingkatkan dan diturunkan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.

Page 9: Materi Checklist Hotel

Setiap hotel berbintang maupun hotel melati dapat diberikan penghargaan

(award) tambahan setelah memenuhi persyaratan dasar dalam kriteria penggolongan

kelas hotel, yaitu “hotel berlian”( diamond ). Dengan dikeluarkannya peraturan terbaru

ini, maka akan ada hotel melati dengan kategori berlian, karena memenuhi persyaratan

tambahan yang telah ditetapkan.

Adapun penghargaan tambahan tersebut meliputi aspek-aspek :

1. ramah lingkungan,

2. sanitasi dan higiene,

3. sumber daya manusia,

4. penggunaan produk dalam negeri dan

5. pemberdayaan masyarakat sekitar.

Kriteria penggolongan kelas hotel menurut KEPMEN No KM.03/HK001/MKP.02

dibagi menjadi dua, yaitu : atas dasar penilaian persyaratan dasar,dan atas dasar penilaian

persyaratan teknis operasional.

A. Persyaratan dasar, merupakan unsur persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap

hotel untuk dapat beroperasi. Unsur perlindungan publik ini diatur olehperaturan

perundang-undangan yang berlaku, dan merupakan tanggung jawabpemerintah

untuk menyatakan dan kelayakan teknis operasional. Unsur inimeliputi:

1. Semua perijinan untuk suatu hotel, antara lain: ijin mendirikan

hotel, dan usaha perhotelan

Page 10: Materi Checklist Hotel

2. Kelayakan teknis instalasi atau peralatan yang digunakn hotel,

antara lain: lift dan instalasi listrik.

3. Sanitasi dan hygiene, pemeriksaan kualitas dan kuantitas air,

pemeriksaan yang berkaitan dengan pengolahan makanan (food

processing).Termasuk pemeriksaan kesehatan karyawan

pengolahan makanan, sistem penyimpanan makanan/minuman.

B. Persyaratan teknis perasional, merupakan unsur persyaratan yang akan

membentuk kualitas produk hotel dalam upaya pencapaian golongan kelas hotel.

Unsur ini terdiri dari unsur (i) fisik, (ii) pengelolaan dan (iii) pelayanan, masing-

masing unsur akan mempunyai persyaratan mutlak maupun tambahan.

Persyaratan mutlak merupakan unsur yang harusdipenuhi sebagai persyaratan

pokok bagi hotel untuk mendapatkan golongan kelas hotel bintang. Persyaratan

tambahan merupakan unsur yang apabila dipenuhi akan memberikan nilai tambah

untuk mencapai status golongan kelas lebih tinggi

Penetapan penilaian golongan kelas hotel bintang dilakukan dengan penggabungan dari

nilai persyaratan dasar dan persyaratan teknis. Penilaian penggolongan Hotel Bintang

dilaksanakan oleh PHRI. (http://www.denpasarkota.go.id).

Page 11: Materi Checklist Hotel

Menurut Sudiarto Mangkuwerdoyo dalam Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran,

(1999:14-17) Klasifikasi suatu hotel dapat dibagi kedalam beberapa kategori, seperti

diantaranya sebagai berikut :

Berdasarkan standar hotel

• Internasional

• Semi internasional

• nasional

Berdasarkan besar kecilnya hotel.

Ukuran besar kecilnya hotel, ditentukan oleh banyaknya jumlah kamar yang dimiliki.

1. Hotel kecil : mempunyai 100 kamar atau kurang.

2. Hotel sedang : mempunyai 100 – 300 kamar

3. Hotel menengah : mempunyai 300 – 500 kamar.

4. Hotel besar : mempunyai kamar lebih dari 1000

Meskipun demikian, sebuah pengelompokkan hotel tidak akan sama diseluruh dunia ini

kalau hanya melihat dari berapa banyaknya jumlah kamar, tetapi dari segi fasilitaspun

harus dilihat didalam menilai suatu besar kecilnya hotel.

Berdasarkan peringkat bintang :

1. Hotel berbintang satu (One Star Hotel).

2. Hotel berbintang dua (Two Star Hotel).

3. Hotel berbintang tiga (Three Star Hotel).

Page 12: Materi Checklist Hotel

4. Hotel berbintang empat (Four Star Hotel).

5. Hotel berbintang lima (Five Star Hotel).

Berdasarkan tipe tamu

• Family hotel (tamu yang menginap adalah keluarga)

• Bussines hotel (kalangan bisnis)

• Comersial hotel (tamu dari kalangan pengusaha)

• Tourist hotel (hotel yang tamunya dominan sebagai wisatawan.)

• Official hotel

• Resort Hotel (Hotel untuk tamu yang ingin menikmati keindahan alam di hotel)

• Transite hotel

• Cure hotel

• Hotel konvensional

Berdasarkan lama tinggal tamu

• Resident hotel

• Transit hotel (komersial)

• Resort

• motel

Berdasarkan Plan atau Harga Jual

European Plan : Hotel hanya menjual harga kamar saja.

American Plan : Hotel yang menjual kamar dan dengan ditambah makan dengan

tarif tertentu.

Economy Hotel : Hotel dengan harga jual terendah.

First Class Hotel : Hotel dengan harga jual menengah.

De-Luxe Hotel : Hotel dengan harga jual paling mahal.

Page 13: Materi Checklist Hotel

Berdasarkan tarif kamar

• Economy hotel

• First class hotel

• Deluxe hotel

Berdasarkan lama operasi hotel

• Seasonal hotel

• Around the yaear operation hotel

Berdasarkan lokasi hotel

• City hotel

• Resident hotel

• Resort hotel

• Motel

• Beach hotel

• Mountain hotel

• Airport hotel

• Guest facilities

Menurut SK menparpostel No. KM 34/IFIK 103/ MPPT – 87 untuk penggolongan Hotel

Melati diatur juga dari jumlah kamar :

Melati I : jumlah kamar minimal < 25

Melati II : jumlah kamar minimal 25 - 100

Melati III: jumlah kamar minimal 100 - 300

Page 14: Materi Checklist Hotel

Dengan adanya KEPMEN No KM.03/HK001/MKP.02 banyak aturan mengenai hotel yang

berbeda, perbedaan yang mendasar yaitu :

Table 1. Perbedaan dasar dari peraturan lama dengan peraturan baru

Peraturan lama Peraturan baru

Golongan hotel kelas melati dibagi menjadi

tiga golongan : melati I, melati II, melati III

Tidak adanya penggolongan hotel melati

Setelah kelas bintang 5, kelas bintang yang

lebih tinggi lagi adalah kelas berlian

Kelas berlian dapat diberikan pada hotel

kelas mana saja, termasuk kelas melati

asalkan memenuhi persyaratan, antara

lain : ramah lingkungan, sanitasi dan

higiene, sumber daya manusia,

penggunaan produk dalam negeri dan

mampu dalam pemberdayaan masyarakat

setempat.

Kriteria penggolongan hotel berdasarkan

jumlah kamar, luasan kamar, fasilitas dan

tempat parkir itu mutlak.

Kriteria penggolongan hotel didasarkan

atas sebuah matriks yang hasil

penilaiannya akan menentukan kelas hotel

tersebut, jadi semakin tinggi nilainya

semakin tinggi kelasnya.

Penilaian dilakukan pemerintah Penilaian dilakukan secara intern atau

sendiri oleh pihak hotel yang selanjutnya

akan ditinjau lagi oleh PHRI sebagai

lembaga independent.

Page 15: Materi Checklist Hotel

Dengan adanya KEPMEN No KM.03/HK001/MKP.02 kriteria penggolongan hotel lebih

fleksible dan bervariatif. Namun dengan fleksibilitas, penggolongan menjadi tidak pasti.

Walaupun demikian seorang perencana dan perancang bangunan yang ingin membuat

sebuah Hotel dapat mengacu pada Ketentuan dan Kriteria Klasifikasi Hotel yang

dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pariwisata tahun 1995. Akan tetapi untuk jumlah

kamar tidak diharuskan sesuai dengan golongan kelas hotel asalkan seimbang dengan

fasilitas penunjang serta seimbang antara pendapatan dan pengeluaran dari hotel

tersebut. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor. KM

3/HK 001/MKP/02.

Tujuan umum dari pada penggolongan kelas hotel adalah :

1. Untuk menjadi pedoman teknis bagi calon investor (penanam modal) di bidang

usaha perhotelan.

2. Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan pelayanan yang akan

diperoleh di suatu hotel, sesuai dengan golongan kelasnya.

3. Agar tercipta persaingan (kompetisi) yang sehat antara pengusahaan hotel.

4. Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (demand) dan penawaran

(supply) dalam usaha akomodasi hotel.

Page 16: Materi Checklist Hotel

C. PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN BANGUNAN HOTEL

Beberapa persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan hotel, antara lain :

1) Lingkungan dan bangunan hotel bersih.

2) Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum langsung ke area hotel dan

dekat dengan tempat wisata.

3) Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan gangguan luar yang

berasal dari suara bising, bau tidak enak, debu, atau asap.

4) Lingkungan dan konstruksi hotel tidak memungkinkan sebagai perindukan

vector dan binatang pengganggu.

5) Bangunan hotel kokoh dan utuh

6) Konstruksi

Lantai

- Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin,

dan mudah dibersihkan.

- Lantai yang kontak dengan air mempunyai kemiringan 2-3 %.

Dinding

- Mudah dibersihkan

- Terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air.

Ventilasi

- Peredaran udara di dalam kamar/ruang harus bertukar dengan baik.

- Bila ventilasi alam tidak memungkinkan, dilengkapi dengan ventilasi

mekanis ( Air Conditioner ).

- Suhu optimal 20 0 – 25 0C

- Kelembaban 40 %

Page 17: Materi Checklist Hotel

Langit-langit

- Mudah dibersihkan

- Tinggi minimal 2,50 meter dari lantai.

Pintu

- Mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang pengganggu lain.

- Dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci double lock

Pencahayaan ( Lighting system ) :

Adapun syarat-syarat penerangan kamar yaitu :

Tidak menyilaukan

Harus dipasang kop lampu agar tidak langsung menyinari

tempat tidur

Harus memberikan suasana tenang ( solf light)

Itensitas cahaya yang harus diberikan pada sumbu-sumbu cahaya yaitu :

- Ceiling ( Plafon ) Lamp : 100 watt

- Reading ( Membaca ) Lamp : 40 watt

- Curtain ( Tirai ) Lamp : 3 buah lampu @40 watt

- Table Room ( Meja Kamar ) Lamp : 40 – 60 watt

- Sleeping ( Tidur ) Lamp : 15 – 25 watt

- Toilet ( Kamar Mandi ) Lamp : 40 watt

Page 18: Materi Checklist Hotel

7) Tata ruang

Pembagian ruang hotel harus ditata dan digunakan sesuai fungsinya.

a. Kamar tamu

Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam.

Luas Minimal :

Kamar Standar = 26 m2

Kamar Suite = 52 m2

Tinggi Kamar Minimal = 2, 60 meter

Kamar tidur kedap suara (noise 40 dB)

Jendela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar.

Tersedia alat pengatur suhu kamar tidur dan ventilasi/exhaust di

kamar mandi

Tersedia instalasi air panas dan air dingin

Perlengkapan Kamar Tidur :

Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1 (satu) orang

atau untuk 2 (dua) orang sesuai dengan ukuran kamar standar :

Ukuran tempat tidur 1 (satu) orang 2, 00 m x 1, 00 meter

Ukuran tempat tidur 2 (dua) orang 2, 00 m x 1, 60 meter

Letak Tempat Tidur

tidak boleh diletakan didepan pintu masuk langsung tidak

jarak antara tempat tidur dengan dinding min 0.5 meter

jarak antara dua tempat tidur min 1meter

Page 19: Materi Checklist Hotel

Kontruksi Tempat Tidur

ringan dan mudah di pindahkan (agar mudah di bersihkan kolongnya)

tidak banyak ukiran yang menyulitkan pembersihan sarang laba-laba

tinggi tempat tidur dan kasur max 0,75 meter.

b. Jenis - jenis kamar hotel

1. Single room : Satu kamar dengan satu tempat tidur untuk satu orang.

2. Twin room : satu kamar dengan satu tempat tidur untuk dua orang

3. Double room : satu kamar dengan dua tempat tidur untuk dua orang

4. Tripple room : satu kamar dengan tiga tempat tidur untuk tiga orang atau satu kamar dengan dua tempat tidur ditambah satu extra bed untuk tiga orang.

5. Yunior suite room : satu kamar tidur di tambah dengan satu ruang tamu

6. Suite room : dua kamar tidur di tambah ruang tamu, ruang makan, dan ruang dapur kecil

7. President suite room : tiga kamar tidur besar di tambah ruang tamu, ruang makan, dan dapur kecil.

c. Toilet dan kamar mandi

Harus selalu dalam keadaan bersih.

Dinding kamar mandi harus dengan bahan kedap air.

Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin dan mudah

dibersihkan.

Letaknya tidak berhubungan langsung (harus terdapat ruang

antara)dengan tempat yang lain.

Page 20: Materi Checklist Hotel

Perlengkapan Kamar Mandi : Tersedia Bathup anti slip, Shower,

Grabbar dan tempat sabun.

Didalam toilet harus tersedia jamban. Dilengkapi penahan bau

(Bowl/Leher angsa dengan water seal)

Terdapat wastafel.

Tersedia kaca rias, tempat sampah, tempat abu rokok, sabun, kertas,

tisu, gantungan baju, pengharum ruangan, ember, gayung, dan

pengering tangan.

D. PERSYARATAN KESEHATAN FASILITAS SANITASI HOTEL

Dalam usaha perhotelan diwajibkan pemenuhan atas persyaratan fasilitas sanitasi

hotel, yang mencakup :

a. Penyediaan air bersih

Distribusi air di hotel berbintang harus memenuhi persyaratan standar

sesuai dengan Permenkes No. 416/MENKES/PU/IX/02.

Penyediaan air untuk perhotelan dapat diperoleh dari :

PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ).

Air Tanah.

Instalasi Pengolahan Air yang dimiliki hotel tersebut.

Page 21: Materi Checklist Hotel

Tabel 2. Kebutuhan Air bersih hotel.

No Jenis hotel Kapasitas air yang di gunakan (ltr/hr/tt)

1 Bintang ***** 750

2 Bintang **** 750

3 Bintang *** 500

4 Bintang ** 300

5 Bintang * 150

6 Melati ***, **, * 120

b. Pembuangan Tinja dan Limbah.

Limbah merupakan buangan atau bekas berbentuk cair, gas, dan

padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sulit untuk di hilangkan

dan berbahaya. Limbah yang di hasilkan hotel berbentuk cair yang

dihasilkan dari kegiatan hotel yang apabila di buang ke lingkungan dapat

menurunkan kualitas lingkungan.

Limbah hotel paling dominan adalah limbah jenis organic seperti

kotoran manusia dan limbah rumah tangga. Sedangkan limbah anorganik

berupa plastic dan bahan bahan kimia akibat dari penggunaan deterjen,

shampoo dan sabun. Selain itu, limbah hotel juga bis berasal dari limbah

dapur dan limbah bekas mandi. Semua limbah tersebut di kenal sebagai

“grey water” atau limbah non kakus.

Page 22: Materi Checklist Hotel

Tinja dan limbah yang dihasilkan hotel bersumber dari :

WC / Toilet/ Urinoir ( Kamar tamu, Lobby, Bar, Restourant ).

Dapur.

Kamar mandi.

Binatu ( Laundry )

Air hujan dan sisa kegiatan pembersihan serta perawatan hotel

Beberapa ahli sanitasi menamakan satu lagi untuk limbah tetesan

AC dan kulkas sebagai “clear water”. Tetesan AC tersebut di tamping dalam

wadah dan dapat langsung di gunakan untuk keperluan bersih bersih.

Sebelum di buang sebaiknya air limbah dikelola terlebih dahulu agar

tidak terjadi pencemaran dan menjadi sumber penyakit. Pengelolaan air

limbah dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan

dengan ketentuan sebagai berikut :

Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah

sekitarnya baik air permukaan tanah maupun air dibawah

permukaan tanah

Tidak mengotori permukaan tanah

Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan

tanah

Page 23: Materi Checklist Hotel

Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain

Tidak menimbulkan bau yang mengganggu

Konstruksi dibuat secara sederhana dengan bahan yang

mudah di dapat dan murah

Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 meter

Penanganan terhadap limbah cair, harus di lakukan pengelolaan air limbah

dn analisa parameter air limbah. Berdasarkan Kep.Men. LH No.

Kep-25/Men-LH/10/1995.

Tabel 3. Kadar maksimum parameter dari limbah hotel

.

No Parameter Kadar maksimum (mg/1)

1 BOD 30

2 COD 50

3 TSS 50

4 pH 6,0 – 9,0

Page 24: Materi Checklist Hotel

Dalam pembuangan tinja dan air limbah dapat dilakukan dengan berbagai

cara berdasarkan wilayah atau lokasi hotel tersebut.

1. Untuk hotel yang berada di kota besar atau perkotaan dapat membuang

limabah apabila di kota tersebut terdapat jaringan saluran induk

pembuangan air limbah kota.

2. Sedangkan untuk hotel yang berada dikota atau daerah yang tidak terdapat

jaringan induk pembuangan limbah kota harus memiliki sarana instalasi

pengolahan limbah sendiri.

c. Penampungan sampah .

Umumnya bak sampah ini terbuat dari plastik ringan lengkap dengan

penutupnya. Sebelum digunakan terlebih dahulu dilapisi dengan kantong

plastik sampah agar bila telah penuh ujung dari kantong plastic tersebut diikat

lalu diangkat keluar dari bak sampah tersebut dan diganti dengan kantong

plastic baru.

Beberapa persyaratan wadah atau tempat penampungan sampah,

antara lain :

1) Tidak terbuat dari bak beton permanen.

2) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan

mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya

Page 25: Materi Checklist Hotel

3) Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan produk sampah

yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan

4) Tidak menjadi tempat perlindungan serangga dan binatang penggerat serta

terhindar dari gangguan binatang lain.

5) Tempat pengumpul sampah sementara harus terletak di tempat yang

mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkutan sampah dan minimal

setiap 3 kali 24 jam harus dikosongkan.

6) Sampah dari setiap ruang harus dibuang setiap hari.

7) Mempunyai tutup yang mudah dibuka/ditutup tanpa mengotori tangan.

8) Mudah diisi dan dikosongkan / dibersihkan.

d. Pembuangan sampah.

Sampah yang telah ditampung atau dikumpulkan selanjutnya akan diangkut

oleh kendaraan pengangkut sampah untuk dibuang ke tempat pembuangan

akhir sampah.

Jika daerah hotel jauh atau tidak terdapat tempat pembuangan akhir

sampah maka pihak hotel harus memiliki sarana pengelolaan sampah yang

saniter.

Page 26: Materi Checklist Hotel

E. ORGANISASI PERHOTELAN

Struktur Organisasi Hotel

Page 27: Materi Checklist Hotel

General manager

RoomDivision

F & BDivision

Marketing

Executive Asst. Manager

Reservation ConventionFoodProduction

F & BService

HouseKeeping

FrontOffice

Floor Section

Public Area

Linen Section

Reception

Reservation

Information

Cashier

Restaurant

Bar

Room Service

Banquet

Organisasi yang ada diperhotelan menurut Bagyono, terdiri dari :

a. Departemen Kantor Depan (Front Office)

Bagian ini merupakan penghubung langsung antara tamu dan manajemen. Bagian

yang ada pada wilayah front office adalah :

Page 28: Materi Checklist Hotel

1. Bell Boy

Adalah Orang yang mengatur atau mengangkat barang tamu yang masuk dan

keluar.

2. Doorman

Adalah Tugasnya menjemput tamu yang berkendaraan mobil, membuka pintu

mobilnya.

3. Pick Boy

Adalah Tugasnya telex atau operator, membantu untuk memanggil tamu diluar

kamar hotel.

4. Reservation

Adalah Mengurusi pemesanan tempat baik secara langsung maupun tidak

langsung.

5. Receptionist

Adalah Bagian yang mencatat tamu-tamu yang datang.

6. Information

Adalah bagian yang memberikan penerangan kepada tamu-tamu hotel.

7. Registration

Adalah Bagian yang mencatat tamu yang datang dan keluar hotel.

Secara rinci tugas dan tanggung jawab kantor depan adalah ;

1. Menangani pemesanan kamar,

2. Memberikan informasi kepada tamu,

3. Menangani penerimaan tamu,

4. Menangani barang bawaan tamu,

5. Menangani pembayaran rekening tamu,

6. Menangani pelayanan sambungan telepon.

Page 29: Materi Checklist Hotel

b. Departemen Tata Graha (House Keeping).

Lingkup kegiatan tata graha hotel

Umum :

1. Penyediaan air bersih

2. Pembuangan sampah

3. P.T.A.L

4. (PST dan BP) Pemberantasan serangga tikus dan binatang pengganggu

5. Sanitasi perumahan pegawai hotel

Khusus :

1. Sanitasi kamar tamu hotel

2. Sanitasi kamar linen

3. Sanitasi kamar uniform

4. Sanitasi kamar jahit

5. Sanitasi ruang binatu

6. Ruang ornament

Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Menangani kebersihan, kerapian,dan kelengkapan kamar tamu,

2. Menangani kebersihan area umum,

3. Mengatur distribusi linen hotel dan pakaian seragam karyawan,

4. Menangani barang-barang tamu yang ketinggalan dan hilang,

5. Menangani barang-barang tamu yang ketinggalan dan hilang,

6. Menyediakan karangan bunga dikamar, restoran, dan ruangan umum dihotel,

Page 30: Materi Checklist Hotel

7. Menangani pencucian linen hotel dan pakaian tamu.

c. Departemen Makanan dan Minuman (Food and Baverage).

Tugas utama bagian ini adalah mengelola penyediaan serta penyajian makanan dan

minuman bagi tamu hotel meupun pemesanan diluar hotel (Katering).

Lingkup kegiatan sanitasi (Food and Baverage) tata boga

Umum :

1. Menu planning : nutrition

2. Purchasing : hygiene makanan

3. Receiving (penerimaan) : sanitasi makanan, sanitasi didaerah penerimaan

bahan-bahan makanan

4. Storing (penyimpanan) : sanitasi gudang dan refrigenerators

5. Issuing (pengolahan) : sanitasi pengolahan makanan dan sanitasi dapur

6. Transporting (pengangkutan) : sanitasi pengangkutan makanan

7. Serving (penyajian) : sanitasi makanan

Khusus :

1) Sanitasi dapur umum (main kitchen sanitation)

1. Sanitasi tempat pengolahan makanan (pantry sanitation)

2. Sanitasi ruangan pembuatan kue (pantry sanitation)

3. Sanitasi ruang es krim (ice cream room sanitation)

4. Sanitasi ruang pembuatan roti (bakery room sanitation)

5. Sanitasi ruang pembuatan makanan dingin (gardemang sanitation)

6. Sanitasi ruang pemotongan daging (butcher room sanitation)

7. Sanitasi ruang pencucian alat-alat makanan dan dapur (sculley sanitation)

Page 31: Materi Checklist Hotel

8. Sanitasi stewarding (stewarding room sanitation)

9. Sanitasi gudang dan penyimpanan daging (kitchen storage rooms sanitation

and refrigeneration)

10. Sanitasi ruang service (room service sanitation)

11. Sanitasi tempat penerimaan barang (receiving area sanitation)

2) Sanitasi hotel dan restoran

Sanitasi ruang makan (dining room sanitation)

3) Sanitasi hotel dan bar

Sanitasi bar (bar sanitation)

Tugas dan tanggung jawab :

1. Mengola dan menyiapkan makanan dan minuman

2. Menjual dan menyajikan makanan dan minuman

3. Menjual dan menyajikan makanan dan minuman didalam kamar

4. Melayani kebutuhan pesta, pertemuan, pameran, dan pertunjukan melalui

pengadaan ruangan serta penyajian hidangan baik didalam hotel maupun

didalam hotel

5. Mengatur pengadaan, pencucian, peralatan restoran, bar, dan dapur.

B. HYGIENE SANITASI HOTEL

Hygiene dan sanitasi adalah usaha preventif atau upaya pencegahan terhadap

timbulnya penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada kesehatan lingkungan

perhotelan, yaitu mencegah timbulnya berbagai macam penyakit di lingkungan hotel

akibat dari kurang atau tidak diperhatikanya aspek faktor lingkungan yang mengganggu

kesehatan.

Page 32: Materi Checklist Hotel

Sanitasi hotel perlu diawasi, dipelihara, bagaimana sanitasi yang memenuhi syarat

dan bahaya yang mungkin timbul di lingkungan hotel.

C. HUBUNGAN HYGIENE SANITASI DENGAN PELAYANAN HOTEL.

Pada dasarnya hotel adalah salah satu akomodasi yang dikelola secara komersial

yang berasal dari berbagai ras, suku, bangsa dan negara yang mempunyai kebiasaan

tersendiri. Agar hotel mampu mendatangkan tamu sebanyak mungkin sehingga mampu

mendapat keuntungan besar maka hotel harus mampu menciptakan situasi dan kondisi

yang khas yang menjadi kesan tersendiri bagi tamu yang datang. Hygiene sanitasi

merupakan salah satu faktor penting dalam memberikan kenyamanan dan rasa aman

selama berada di hotel.

a. Peranan hygiene sanitasi hotel.

Dalam hal ini mempunyai dua peranan pokok, yaitu

1. Peranan fisik.

Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan umum.

Hygiene diharapkan dapat memberikan jaminan kesehatan terhadap tamu.

2. Peranan psikologis

Peranan hygiene sanitasi disini adalah dapat menjamin rasa kepuasan dari para

tamu /pengunjung hotel tersebut, karyawan atau dari pihak pengelola hotel

( perasaan nyaman, tenang, dan aman )

Page 33: Materi Checklist Hotel

b. Sasaran sanitasi di dalam hotel.

1. sanitasi lodging.

Yaitu pengawasan sanitasi yang menyangkut urusan ke rumah tanggaan ( house

keeping ) hotel yang meliputi bangunan dan fasilitasnya.

Ruang lingkup sanitasi lodging, meliputi :

Wilayah diluar bangunan hotel : halaman, taman, tempat parkir,

pembuangan sampah, pembuangan air kotor

Wilayah didalam bangunan hotel : sanitasi umum, kamar, toilet,

ornament

2. Sanitasi catering

Segala sesuatu yang ada hubungannya dengan makanan yang diolah dan

dihidangkan dalam hotel. Catering ini biasanya berupa penyediaan makanan

dan minuman untuk keperluan hotel sendiri dan penyediaan makanan untuk

diluar hotel.

- Keadaan bahan makanan dengan persyaratan

1) Sayur mayur, buah buahan harus segar

2) Bahan makanan kaleng harus dicek kemungkinan ada kebocoran

3) Bahan pembuat kue bebas dari serangga dan di simpan yang baik

- Cara penyajian

1) Gunakan alat makan yang bersih

2) Meja makan dan lantai ruang makan bersih

Page 34: Materi Checklist Hotel

3) Dinding ruang berwarna terang

4) Pengambilan makanan melalui jendela khusus dari tempat

penyimpanan makanan masak agar bebas lalat

5) Cukup pencahayaan alam

6) Pintu ruangan dapat menutup sendiri

- Persyaratan yang lainnya

1) Karyawan catering harus mempunyai sertifikat kesehatan yang

masih berlaku

2) Pakaian catering harus bersih

3) Harus ada WC dan urinoir tersendiri bagi karyawan catering

4) Dianjurkan hotel menyediakan lemari locker untuk menyimpan

pakaian atau peralatan pribadi dari setiap karyawan hotel.

c. Sasaran sanitasi di wilayah luar bangunan hotel

1. Tempat parkir

a. tempat parkir harus cukup luas (5 kamar : 1 tempat parkir)

b. lantai parkir harus luas

c. ada lampu penerangan sesuai dengan luas tempat parkir

d. di pasang rambu rambu lalu lintas

Page 35: Materi Checklist Hotel

e. disediakan gardu parkir lengkap dengan urinoir

2. pertamanan dan pertanaman

Pertamanan merupakan sebidang tanah yang di tanami oleh berbagai

macam tanaman dengan maksud memperindah pemandangan, mencegah

terjadinya erosi dan menjaga kesegaran udara.

Pohon yang besar tidak boleh di tanam terlalu dekat dengan dinding

bangunan, karena :

- Tanah disekitar tanaman tersebut akan menjadi gembur dan menyerap

air sehingga mengakibatkan dinding menjadi lembab dan akan tumbuh

lumut yang akan mengotori dinding.

- Daun dan ranting yang rontok akan mengotori sekeliling bangunan

- Kemungkinan terjadi tempat masuknya binatang kedalam ruangan atau

kamar hotel seperti : tikus, ular, dan sebagainya

Tanaman di dalam bangunan hotel, hendaknya :

- Tanaman yang mudah hidup tanpa banyak membutuhkan sinar

matahari

- Mempunyai batang dan daun yang bagus dn warna yang indah

- Mempunyai pohon dan ranting yang artistic

- Berupa tanaman perdu

Tanaman diluar bangunan hotel :

Page 36: Materi Checklist Hotel

- Pada jarak sekurang kurangnya 5 meter dari dinding bangunan hotel

tidak boleh di tanami tanaman apapun dan dapat di pasang batu kerikil,

ubin, atau dengan plester

- Pada jarak 5-10 meter dari dinding bangunan hotel dapat di tanami

rumput

- Pada jarak 5-10 meter dari dinding hotel dapat di tanami bunga atau

tanaman sejenis

- Pada jarak 30 meter dari dinding hotel dapat di tanami pohon pohon

besar.

D. TUJUAN HYGIENE SANITASI HOTEL.

Tujuan hygiene sanitasi hotel secara umum adalah segala usaha yang dilakukan untuk

dapat mencapai hiup sehat serta pemeliharaan segala kebutuhan manusia baik berupa

barang atau jasa., antara lain :

Menyediakan air bersih dan air minum yang kualitas dan kuantitas memenuhi

standar.

Menyediakan tempat pembuangan sampah.

Mengusahakan lingkungan yang hygienis dan saniter yang mengarah pada

kehidupan yang aman, sehat dan sejahtera.

Hubungan aktivitas hotel dengan masyarakat , lingkungan hotel, dan peraturan

pemerintah.yang berkaitan dengan penyelenggaraan usaha hotel.

Kegiatan mengelola, memproduksi, serta menyajikan makanan minuman,

pelayanan binatu, penyelenggaraan hiburan dan lain – lain.

Kegiatan pribadi tamu hotel dalam pemenuhan kebutuhan fisiologis.

Page 37: Materi Checklist Hotel

Keluar masuknya berbagai macam masyarakat dari berbagai daerah dan negara

secara silih berganti serta berkesinambungan dengan berbagai budaya dan

kebiasaan.

E. MANFAAT HYGIENE SANITASI HOTEL

Secara umum manfaat hygiene sanitsi sebagai berikut :

1. Kondisi hotel yang bersih tentunya akan memberikan pengaruh terhadap daya

tarik seseorang untuk datang dan menggunakan jasa hotel tersebut.

2. Mencegah untuk terjadinya penularan dan pertumbuhan bibit penyakit

kepada semua orang yang berada di hotel, khususnya tamu.

3. Citra baik dari pada suatu hotel dapat di lihat dari kualitasnya yang

berhubungan dengan kesehatan.

Menurut Depkes RI (2001), manfaat sanitasi hotel dapat dilihat dari 2 segi, antara lain :

1. Manfaat dari segi kesehatan

1) Lingkungan kerja yang bersih

2) Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor

lingkungan yang merugikan kesehatan fisik maupun mental.

3) Mencegah timbulnya penyakit menular ( communicable desease) dan

penyakit akibat kerja ( occupational desease ).

4) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja ( work accident ).

2. Manfaat dari segi ” Businnes Operational” hotel.

a. Keadaan hotel yang saniter :

1) Alat propaganda sales promotion.

2) Menarik tamu berkunjung dan menginap.

Page 38: Materi Checklist Hotel

3) Mempertinggi gairah kerja karyawan yang mempengaruhi

produktivitas dan efesiensi kinerja.

4) Menekan angka kesakitan (morbiditas) karyawan yang berarti

menghemat biaya perawatan dan pengobatan.

5) Meningkatkan nilai peringkat dari hotel tersebut.

b. Mutu perhotelan ditentukan oleh keadaan kebersihannya.

c. Sanitasi hotel yang dilaksanakan perbaikan dan perawatan ( repair and

maintenance )

F. HOTEL BERBINTANG DAN MELATI

a. HOTEL BERBINTANG

Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02

Hotel Berbintang adalah suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh dari suatu

bangunan yang khusus di sediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan

Page 39: Materi Checklist Hotel

penginapan beserta seluruh fasilitas yang disediakan pihak hotel seperti fasilitas olah raga,

hiburan, komunikasi, tempat tidur/istirahat/rekreasi.

b. PERSYARATAN HOTEL BERBINTANG

1. Usaha hotel bintang 1 (satu) dan 2 (dua) harus berbentuk Perseroan Terbatas (PT),

Perseroan Comanditer (CV), Firma (Fa), Koperasi, atau Yayasan.

2. Sedangkan Usaha hotel bintang 3 (tiga), 4 (empat), dan 5 (lima) harus berbentuk

Perseroan Terbatas.

3. Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02

Hotel Berbintang, kriteria penggolongannya didasarkan pada persyaratan dasar dan

persyaratan teknis oprasional dari hotel tersebut.

1) Persyaratan Dasar : Perijinan (persetujuan Prinsip, Ijin Usaha). Setiap

pengusahaan hotel harus memilki beberapa izin, antara lain :

surat izin usaha hotel

izin mendirikan bangunan.

Izin undang-undang gangguan (H.O).

Izin AMDAL atau UPL/UKL sesuai ketentuan yang berlaku.

Sertfikasi keaikan lift (bila menggunakan lift).

Sertifikasi kelaikan boiler (bila menggunakan boiler).

Sertifikasi kelaikan listrik.

Sertifikasi sanitasi hotel.

Sertifikasi pemeriksaan kualitas air.

Page 40: Materi Checklist Hotel

2) Persyaratan Teknis operasional :

4) Unsur Fisik : bangunan, kamar, fasilitas dan sarana hotel. (30 %)

5) Unsur Pengelolaan : Oprasional/Menejemen, penyediaan makanan dan

minuman, air bersih, limbah, sampah. (50 %)

6) Unsur Pelayanan : lahan parkir, pelayanan terhadap tamu.(20 %)

4. Memilih lokasi yang strategis

5. Memiliki area parkir

6. Tersedia taman rekreasi dan olahraga

7. Bangunan memenuhi persyaratan perizinan

8. Memiliki restourant

9. Menyediakan bar yang terpisah

10. Tersedia ruang serbaguna

11. Tersedia lobby

12. Tersedia lounge

13. Tersedia telephone umum dilobby

14. Tersedia toilet umum dilobby

15. Menyediakan stand untuk usaha berbeda (disewakan)

16. Adanya poliklinik

17. Area dapur yang luas

18. Tersedia ruang administrasi (front office dan kantor pengelola)

19. Tersedia area tata graha (ruang room boy)

Page 41: Materi Checklist Hotel

20. Tersedia ruang operator (gudang makanan, peralatan, enginering)

c. PENGOLONGAN HOTEL BERBINTANG.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02.

hotel yang memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang dikategorikan dengan

peringkat berdasarkan jumlah bintangnya, yaitu :

1. Hotel berbintang satu (One Star Hotel)

2. Hotel berbintang dua (Two Star Hotel)

3. Hotel berbintang tiga (Three Star Hotel)

4. Hotel berbintang empat (Four Star Hotel).

5. Hotel berbintang lima (Five Star Hotel

d. HOTEL MELATI

Hotel Melati adalah suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh atau

sebagian dari bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh

pelayanan penginapan yang disediakan pihak hotel dengan fasilitas yang terbatas.

Page 42: Materi Checklist Hotel

e. PERSYARATAN DAN KLASIFIKASI HOTEL MELATI

1) Usaha hotel melati dapat berbentuk badan hukum atau perseorangan

2) Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No

KM.3/HK.001/MKP.02, usaha hotel harus memenuhi persyaratan dasar

yakni : perijinan dan persyaratan teknis oprasional.

3) Menurut SK menparpostel No. KM 34/IFIK 103/ MPPT – 87. Hotel melati pada

dasarnya dapat diklasifikasikan sesuai dengan jumlah kamar, antara lain :

a. Hotel melati I

- Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk

sambungan lokal dan interlokal.

- Memiliki jumlah kamar kurang dari 25 kamar.

- Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas.

- Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi : penerangan,

penitipan barang berharga, telepon dan pembayaran rekening

hotel.

b. Hotel melati II

- Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk

sambungan lokal dan interlokal .

- Memiliki jumlah kamar 25 – 100 kamar.

Page 43: Materi Checklist Hotel

- Menyediakan toilet umum di lobby yang terpisah untuk pria dan

wanita.

- Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas, tersedia

uraian tugas (job description) tertulis untuk setiap tingkat jabatan.

- Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi : penerangan,

penitipan barang berharga, telepon dan pembayaran rekening

hotel.

c. Hotel melati III

- Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk

sambungan lokal dan interlokal, tersedia juga saluran telepon dalam

kamar (air phone) serta menyediakan telepon di lobby.

- Memiliki jumlah kamar 100 – 300 kamar, 70 % kamar tamu

dilengkapi kamar mandi dalam.

- Menyediakan toilet umum di lobby yang terpisah untuk pria dan

wanita.

- Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas, tersedia

uraian tugas (job description) tertulis untuk setiap tingkat jabatan

serta tersedia petunjuk pelaksanaan operasional hotel (manual)

tertulis.

Page 44: Materi Checklist Hotel

- Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi : penerangan/titip

pesan, surat dan penjualan benda-benda pos, penitipan barang

berharga, penitipan koper, pemesanan kamar hotel, penanganan

keluhan tamu, telepon/telegram dan pembayaran rekening hotel.

4) Sedangkan menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No

KM.3/HK.001/MKP.02 tentang penggolongan kelas hotel, Hotel Melati terdiri

atas satu kelas dengan tanda Bunga Melati, yaitu hanya terdapat 1 kelas atau

tidak ada pembagian kelas.