asuhan keperawatan pada pasien dengan tumor colli

23
Asuhan keperawatan pada Pasien dengan Tumor Colli TUMOR COLLI 1. Pengertian Pengertian Tumor secara umum adalah suatu pertumbuhan yang tidak terkendali dari suatu organ tubuh. 2. Jenis-jenis Tumor a. Tumor Jinak Tumor Jinak artinya pertumbuhan tersebut terbatas pada organ tersebut saja b. Tumor Ganas. Tumor ganas akan menyebar melalui pembuluh darah atau pembuluh getah bening ke organ tubuh lainnya. Tumor ganas nama lainnya adalah kanker. 3. Gejala Tumor Colli/Tumor Leher Tumor leher yang disebabkan oleh karsinoma nasopharynx terletak di ujung processus mastoideus, di depan m. sternocleidomastoideus dan di belakang angulus mandibullae. Pembesaran tumor leher ini merupakan penyebaran terdekat secara limfogen, sedang penyebaran jauh dapat ke hati, paru- paru, tulang pinggul, os sacrum dan lain-lain.

Upload: homeland13

Post on 26-Jul-2015

2.771 views

Category:

Documents


76 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

Asuhan keperawatan pada Pasien dengan Tumor Colli

TUMOR COLLI

1. Pengertian

Pengertian Tumor secara umum adalah suatu pertumbuhan yang tidak terkendali dari

suatu organ tubuh.

2. Jenis-jenis Tumor

a. Tumor Jinak

Tumor Jinak artinya pertumbuhan tersebut terbatas pada organ tersebut saja

b. Tumor Ganas.

Tumor ganas akan menyebar melalui pembuluh darah atau pembuluh getah bening ke

organ tubuh lainnya. Tumor ganas nama lainnya adalah kanker.

3. Gejala Tumor Colli/Tumor Leher

Tumor leher yang disebabkan oleh karsinoma nasopharynx terletak di ujung processus

mastoideus, di depan m. sternocleidomastoideus dan di belakang angulus mandibullae.

Pembesaran tumor leher ini merupakan penyebaran terdekat secara limfogen, sedang

penyebaran jauh dapat ke hati, paru- paru, tulang pinggul, os sacrum dan lain-lain.

Pembesaran tumor di leher inilah yang sering mendorong penderita pergi ke dokter.

4. Pembagian mengenai Penyebaran Tumor ke kelenjar limfe

N0 : belum ada tumor di leher

N1 : ada tumor leher homolateral dan tumor masih mudah bergerak

N2 : ada tumor kontralateral atau bilateral, masih mudah bergerak.

N3 : ada tumor leher kontralateral atau bilateral, tidakdapat bergerak

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF KAMAR BEDAH PADA PASIEN DENGAN

TUMOR COLLI

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

A. Asuhan Keperawatan Pra Operatif

1. BIODATA PASIEN

a. Nama : Ny. R

b. Umur : 35 tahun

c. No Register : 156901

d. Dx Medis : Tumor Colli

e. Tindakan Operasi : Eksisi Tumor Colli

f. Kamar Op/Tanggal : II/ 4 April 2009

g. Status Kesehatan :

1) Kesadaran : Compos Mentis

2) Vital Sign : TD 130/80 mmHg

RR 23x/menit

N 92x/menit

Suhu : 36,5°C

3) Riwayat Kesehatan Dahulu : Pernah operasi ½ tahun yang lalu dengan

penyakit yang sama

Riwayat Kesehatan Saat ini : Pasien merasakan pegal di area sekitar benjolan

4) Cairan parenteral : Infus RL 500 CC

5) Kebersihan colon lambung : Puasa

6) Pencukuran daerah operasi : Sudah

7) Personal Hygiene (mandi) : Sudah

8) Kompres daerah operasi dengan kassa alcohol : Tidak

9) Pengosongan kandung kemih : Tidak terpasang DC.

10) Baju operasi : Sudah

2. PERSIAPAN PENUNJANG

Laboratorium

Darah Lengkap : Sudah

GDS : Sudah

Elektrolit : Sudah

Urine rutin : Sudah

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

3. INFORM CONSENT : Sudah

4. DEFINISI DAN PATHWAY :

Pengertian Tumor secara umum adalah suatu pertumbuhan yang tidak terkendali dari

suatu organ tubuh.

PATHWAY: Makanan yang mengandung zat karsinogenik-Menyebar ke seluurh tubuh melalui

PD, P. Limfe-Pertumbuhan jaringan abnormal (Leher)-Insisi leher

5. Status Psikososial :

Subyektif :

a. Pasien mengatakan nyeri di area sekitar benjolan

b. Pasien mengatakan tidak begitu takut menghadapi operasi

Obyektif ;

a. Pasien terlihat tenang

b. Kooperatif apabila diajak berkomunikasi

c. Pasin terlihat kurang nyaman dengan benjolan di lehernya

6. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nyeri b.d agen-agen yang menyebabkan cedera

7. RENCANA KEPERAWATAN

a. Nyeri b.d agen-agen yang menyebabkan cedera

b. Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan masalah

nyeri dapat teratasi.

Kriteria hasil :

1) Pasien merasa nyaman

2) Pasien tidak terlihat menahan nyeri

3) Nyeri pasien berkurang

8. INTERVENSI

a. Kaji tingkat nyeri pasien

b. Ajarkan pasien untuk menarik nafas dalam ketika merasa nyeri

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

c. Berikan posisi yang nyaman

9. IMPLEMENTASI

No. Implementsi

1. Mengkaji tingkat nyeri pasien, Kooperatif (nyeri ditunjukan pada tingkat 6) Respon

pasien

2. Mengajarkan pasien untuk menarik nafas dalam ketika merasa nyeri, Kooperatif

3. Memberikan posisi yang nyaman, Kooperatif

B. Asuhan Keperawatan Intra Operatif

1. Persiapan Pasien :

Posisi pasien : Supinasi

TD : 136/66 mmHg

Nadi : 93x/menit

RR :18x/menit

Pemasangan : Bed Side Monitor

2. Persiapan Alat :

Instrumen Instrumen Tambahan

Basic set : Jas Operasi

Bengkok 2 Handscone

Nailpuder2 Duk besar(2), duk lubang(1), duk sedang (2), duk klem 4

Klem arteri 10 Alkohol (3)

Kom 2 Betadine

Skapel 2 Bisturi no.22

Kooker 4 Kasa steril

Gunting jaringan 1 Cauter

Gunting benang 1 Hak Kulit

Pinset anatomis 2 Kuret

Pinset sirurgis 2 Benang, siede 2-0 (1), plan 2-0 (1)

Hipafix

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

3. Pelaksanaan Asisten/Instrumen

No. Tindakan Peralatan yang Disiapkan

1. Desinfeksi Kom, betadin, alcohol, klem, kasa

2. Drapping Duk besar(2), duk lubang(1), duk sedang (2), duk klem 4

4. Insisi area operasi (benjolan di leher) Bisturi no.22

5. Cutting Cutter

6. Klem sisi-sisinya untuk melihat tumornya Hak kulit

7. Mengambil tumor Kuret (tumor pecah menjadi bagian kecil-kecil sehingga diambil dengan

kuret)

8. Penjahitan Subkutis Nailpuder, jarum, gunting, klem, kasa, Plan 2-0

9. Penjahitan kulit Nailpuder, jarum, seide 2-0, gunting, klem, kasa

10. Desinfeksi area jahitan Betadine, kasa, kom

11. Penutupan area operasi Kasa kering 2, kasa+betadine 2, hepafix

C. Asuhan Keperawatan Post Operatif

I. Pengkajian

a. Pengkajian primer

A (Airway) : Tidak Ada sumbatan Jalan Nafas

B (Breathing) : Suara nafas vesikuler, RR : 20X/menit

C (Circulation) : Tidak ada sianosis, CR < 2 detik, TD 130/80 mmHg.

b. Pengkajian sekunder Kesadaran pasien : Compos Metis

TD : 130/80 mmHg.

Nadi : 86X/menit

Pemeriksaan fisik :

1) Kepala : Bentuk mesocepal, tidak ada benjolan, distribusi rambut baik dan bersih

2) Mata : Sklera unikterik, konjungtifa tidak anemis, mata simetris.

3) Hidung : Bersih, distribusi rambut baik, tidak ada nafas cuping hidung.

4) Mulut : Mukosa lembab, gigi bersih, tidak ada pembesaran tonsil.

5) Telinga : Simetris, tidak ada serumen

6) Leher : Terdapat luka insisi.

7) Dada : Bentuk dada normal, payudara simetris, tidak ada masa, ekspansi dada normal,

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

tidak ada otot bantu nafas.

8) Abdomen : Turgor kulit normal.

9) Genetalia : Tidak terpasang DC.

10) Ekstremitas : Tangan kiri terpasang infuse RL Jenis

Anestesi : General anestesi

Pemeriksaan Aldrette Score

Nilai > 7 tanpa nilai 0 dapat pindah ruang

II. Diagnosa Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan

Resiko tinggi cidera b.d proses pemindahan pasien

III. Rencana keperawatan

a. Tujuan

Resiko cidera berkurang

b. Kriteri hasil

Pasien merasa aman saat dilakukan pemindahan

IV. Rencana Tindakan

a. Perhatikan posisi pasien

b. Mendekatkan bed ke samping tempat tidur pasien.

c. Kolaborasi dengan 2-3 perawat yang ada

d. Mengangkat pasien secara bersamaan

e. Meninggikan penyangga yang ada disamping tempat tidur pasien.

V. Implementasi

Mendekatkan bed ke samping tempat tidur pasien, Kooperatif

Mengangkat kepala pasien, Kooperatif

Menghitung bersama-sama saat mengangkat pasien, Kooperatif

Meninggikan pegangan di samping temoat tidur Kooperatif

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

6. Evaluasi Sumatif (SOAP)

a. Subyektif: Pasien mengatakan lemes

b. Obyektif: CM

TD: 120/60 mmhg

S : 37,5 C

RR: 22 x/menit

Nadi: 76x/menit

c. Assesment: Masalah teratasi

d. Planning: Lanjutkan perawatan anestesi/spinal di ruang RR

http://musculoskeletalbedah.blogspot.com/2009/07/asuhan-keperawatan-pada-pasien-

dengan_29.html

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tumor Colli

1.1  Tinjauan Medis

          Pengertian

Tumor Colli adalah benjolan atau pembengkakan dalam tubuh pada bagian leher. ( S. Hidayat,

2001 )

Tumor Colli adalah adanya massa dalam tubuh pada bagian leher. ( Antony, 2003 )

Tumor Colli adalah benjolan yang disebabkan oleh neoplasma pada bagian leher. (Muhsin,

2005)  

Etiologi

1.    Karsinogen kimiawi dapat alami atau sintetik, misalnya Aflatoksin B1 pada kacang,

vinylklorida pada industri plastik, benzoapiran pada asap kendaraan bermotor, kemoterapi dalam

kesehatan.

2.    Karsinogen fisik, misalnya sinoar ionisasi pada nuklir, sinar radioaktif, sinar ultraviolet.

3.    Hormon, misalnya estrogen

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

4.    Viral, misalnya TBL-I, HBV, HPV, EBV

5.    Gaya hidup, misalnya diet, merokok, alcohol

6.    Parasit, misalnya schistoma hematobium

7.    Genetik

8.    Penurunan imunitas 

Manisfestasi klinis

1.       Adanya benjolan yang mudah digerakkan

2.       Pertumbuhan amat lambat

3.       Tidak memberikan keluhan

4.       Paralisis fasial unilateral 

Klasifikasi tumor

Neoplasma dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasma ganas atau kanker terjadi karena timbul

dan berkembang biaknya sel-sel secara tidak terkendali sehingga sel-sel ini tumbuh terus

merusak bentuk dan organ tempat tumbuh kanker. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas

dan tidak menyusup, tidak merusak tetapi membesar dan menekan jaringan sekitarnya

(ekspansif) dan umumnya tidak bermetastase. Klasifikasi patologik tumor dibuat berdasarkan

hasil pemeriksaan mikroskopis pada jaringan dan tumor .

Patofisiologi

Sel tumor ialah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom lepas dari

kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan

strukturnya. Perbedaan sifat sel tumor tergantung dari besarnya penyimpangan dalam bentuk dan

fungsinya, autonominya dalam pertumbuhan, kemampuan dalam berinfiltrasi dan menyebabkan

metastase

Pada umumnya tumor mulai tumbuh dari satu sel di suatu tempat (unisentrik), tetapi kadang

tumor berasal dari beberapa sel dalam satu organ (multisentrik) atau dari beberapa organ

(multiokuler) pada waktu bersamaan (sinkron) atau berbeda (metakron).

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

Selama pertumbuhan tumor masih terbatas pada organ tempat asalnya maka tumor dikatakan

mencapai tahap local, namum bilatelah infiltrasi ke organ sekitarnya dikatakan mencapai tahap

invasive atau infiltratif .

Sel tumor bersifat tumbuh terus sehingga makin lama makin besar dan mendesak jaringan

sekitarnya. Pada neoplasma sel tumbuh sambil menyusup dan merembes ke jaringan sekitarnya

dan dapat meninggalkan sel induk masuk ke pembuluh darah atau pembuluh limfe, sehingga

terjadi penyebaran hematogen dan limfatogen. 

Pemeriksaan penunjang

1.       Pemeriksaan rontgen

Foto – foto rontgen tengkorak dan leher kadang-kadang dapat menunjukan ikut sertanya tulang-

tulang. Sedangakan foto thorax diperlukan untuk penilaian kemungkinan metastasis hematogen.

Pemeriksaan rontgen glandula parotis dan submandibularis dengan bahan kontras (sialografi)

dapat menunjukan, apakah tumor yang ditetapkan klinis itu berasal dari atau berhubungan

dengan kelenjer-kelenjer ludah tersebut. Pemeriksaan ini penting untuk membedakan antara

suatu tumor dengan radang (khronik), dan kalau dapat ditambah dengan temografi. Metode ini

kurang berguna untuk membedakan antara tumor jinak dan ganas. (Zwaveling, 1985)

 2.      Pemeriksaan laboratorium

1)         Pemeriksaan darah lengkap, urin.

2)         Laboratorium patologi anatomi

3.       Pemeriksaan CT-Scan

Diagnosa dari suatu tumor dapat tergantung pada batas-batas tumor dan hasil biobsi dari lesi.

Kanker dari organ-organ visceral lebih sulit di diagnosis dan di biobsi. Informasi dari

pemeriksaan CT-Scan dapat bermanfaat untuk membantu mendiagnosis.

1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan

1.2.1 Pengkajian

1.    Identitas klien

Meliputi nama, umur ( kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan , alamat,

pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register dan diagnosa medis.

2.    Persiapan penunjang

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

Meliputi laboratorium, GDS, urine.

3.     Pemeriksaan fisik

1)       Sistem Integumen :

1) Perhatikan : nyeri, bengkak, flebitis, ulkus

2) Inspeksi kemerahan & gatal, eritema

3) Perhatikan pigmentasi kulit

4) Kondisi gusi, gigi, mukosa & lidah

2)  Sistem Gastrointestinalis

1) Kaji frekwensi, mulai, durasi, berat ringannya mual & muntah setelah pemberian kemotherapi

2) Observasi perubahan keseimbangan cairan & elektrolit

3) Kaji diare & konstipasi

4) Kaji anoreksia

5) Kaji : jaundice, nyeri abdomen kuadran atas kanan

3)   Sistem Hematopoetik

1) Kaji Netropenia

Kaji tanda infeksi

Auskultasi paru

Perhatikan batuk produktif & nafas dispnoe

Kaji suhu

2) Kaji Trombositopenia : < 50.000/m3 – menengah, < 20.000/m3 – berat

3) Kaji Anemia

Warna kulit, capilarry refill

Dispnoe, lemah, palpitasi, vertigo

4)  Sistem Respiratorik & Kardiovaskular

1) Kaji terhadap fibrosis paru yang ditandai : Dispnoe, kering, batuk non    

      produktif – terutama bleomisin

2) Kaji tanda CHF

3) Lakukan pemeriksaan EKG

5)  Sistem Neuromuskular

1) Perhatikan adanya perubahan aktifitas motorik

2) Perhatikan adanya parestesia

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

3) Evaluasi refleks

4) Kaji ataksia, lemah, menyeret kaki

5) Kaji gangguan pendengaran

6) Diskusikan ADL

6)  Sistem genitourinari

1) Kaji frekwensi BAK

2) Perhatikan bau, warna, kekeruhan urine

3) Kaji : hematuria, oliguria, anuria

4) Monitor BUN, kreatinin

1.2.2 Diagnosa Keperawatan

a. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh

Tujuan : Anak tidak mengalami gejala-gejala infeksi

Intervensi :

1). Pantau suhu dengan teliti

Rasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksi

2). Tempatkan anak dalam ruangan khusus

Rasional : untuk meminimalkan terpaparnya anak dari sumber infeksi

3). Anjurkan semua pengunjung dan staff rumah sakit untuk melaksanakan teknik mencuci tangan

dengan baik

Rasional : untuk meminimalkan pajanan pada organisme infektif

4). Gunakan teknik aseptik yang cermat untuk semua prosedur invasif

Rasional : untuk mencegah kontaminasi silang/menurunkan resiko infeksi

5). Evaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti tempat penusukan

jarum, ulserasi mukosa, dan masalah gigi

Rasional : untuk intervensi dini penanganan infeksi

6). Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut dengan baik

Rasional : rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan organisme

7). Berikan periode istirahat tanpa gangguan

Rasional : menambah energi untuk penyembuhan dan regenerasi seluler

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

8). Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usia

Rasional : untuk mendukung pertahanan alami tubuh

9). Berikan antibiotik sesuai ketentuan

Rasional : diberikan sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khusus

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia

             Tujuan : terjadi peningkatan toleransi aktifitas

             Intervensi :

1). Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dala aktifitas

sehari-hari

Rasional : menentukan derajat dan efek ketidakmampuan

2). Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa gangguan

Rasional: menghemat energi untuk aktifitas dan regenerasi seluler atau penyambungan jaringan

3). Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang diinginkan atau dibutuhkan

Rasional : mengidentifikasi kebutuhan individual dan membantu pemilihan intervensi

4). Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari dan ambulasi

Rasional : memaksimalkan sediaan energi untuk tugas perawatan diri

c. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah

             Tujuan :

Tidak terjadi kekurangan volume cairan

Pasien tidak mengalami mual dan muntah

              Intervensi :

1). Berikan antiemetik awal sebelum dimulainya kemoterapi

Rasional : untuk mencegah mual dan muntah

2). Berikan antiemetik secara teratur pada waktu dan program kemoterapi

Rasional : untuk mencegah episode berulang

3). Kaji respon anak terhadap anti emetik

Rasional : karena tidak ada obat antiemetik yang secara umum berhasil

4). Hindari memberikan makanan yang beraroma menyengat

Rasional : bau yang menyengat dapat menimbulkan mual dan muntah

5). Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering

Rasional : karena jumlah kecil biasanya ditoleransi dengan baik

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

6). Berikan cairan intravena sesuai ketentuan

Rasional : untuk mempertahankan hidrasi

d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, malaise,

mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis

Tujuan : pasien mendapat nutrisi yang adekuat

Intervensi :

1). Dorong orang tua untuk tetap rileks pada saat anak makan

Rasional : jelaskan bahwa hilangnya nafsu makan adalah akibat langsung dari mual dan muntah

serta kemoterapi

2). Izinkan anak memakan semua makanan yang dapat ditoleransi, rencanakan untuk memperbaiki

kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat

Rasional : untuk mempertahankan nutrisi yang optimal

3). Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi, seperti susu bubuk atau suplemen yang

dijual bebas

Rasional : untuk memaksimalkan kualitas intake nutrisi

4). Izinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan

Rasional : untuk mendorong agar anak mau makan

5). Dorong masukan nutrisi dengan jumlah sedikit tapi sering

Rasional : karena jumlah yang kecil biasanya ditoleransi dengan baik

6). Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient

Rasional : kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan untuk menghilangkan

produk sisa suplemen dapat memainkan peranan penting dalam mempertahankan masukan kalori

dan protein yang adekuat

7). Timbang BB, ukur TB dan ketebalan lipatan kulit trisep

Rasional : membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi protein kalori, khususnya bila BB dan

pengukuran antropometri kurang dari normal

e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi, radioterapi,

imobilitas

             Tujuan : pasien mempertahankan integritas kulit

             Intervensi :

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

1). Berikan perawatan kulit yang cemat, terutama di dalam mulut dan daerah perianal

Rasional : karena area ini cenderung mengalami ulserasi

2). Ubah posisi dengan sering

Rasional : untuk merangsang sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit

3). Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan

Rasional : mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit

4). Kaji kulit yang kering terhadap efek samping terapi kanker

Rasional : efek kemerahan atau kulit kering dan pruritus, ulserasi dapat terjadi dalam area radiasi

pada beberapa agen kemoterapi

5). Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk dan menepuk kulit yang kering

Rasional : membantu mencegah friksi atau trauma kulit

6). Dorong masukan kalori protein yang adekuat

Rasional : untuk mencegah keseimbangan nitrogen yang negative

7). Pilih pakaian yang longgar dan lembut diatas area yang teradiasi

Rasional : untuk meminimalkan iritasi tambahan

f. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan benjolan  di leher

            Tujuan : pasien atau keluarga menunjukkan perilaku koping positif

             Intervensi :

1). Dorong anak untuk memilih wig (anak perempuan) yang serupa gaya dan warna rambut anak

sebelum rambut mulai rontok

Rasional : untuk membantu mengembangkan penyesuaian rambut terhadap kerontokan rambut

2). Berikan penutup kepala yang adekuat selama pemajanan pada sinar matahari, angin atau dingin

Rasional : karena hilangnya perlindungan rambut

3). Anjurkan untuk menjaga agar rambut yang tipis itu tetap bersih, pendek dan halus

Rasional : untuk menyamarkan kebotakan parsial

4). Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh dalam 3 hingga 6 bulan dan mungkin warna atau

teksturnya agak berbeda

Rasional : untuk menyiapkan anak dan keluarga terhadap perubahan penampilan rambut baru

5). Dorong hygiene, berdan, dan alat alat yang sesuai dengan jenis kelamin , misalnya wig, skarf,

topi, tata rias, dan pakaian yang menarik

Rasional : untuk meningkatkan penampilan

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

g. Cemas berhubungan dengan persiapan operasi

Tujuan : ansietas berkurang/terkontrol.

Kriteria hasil :

     - klien mampu merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang         

                      membuat stress.

                   - klien mampu mempertahankan penampilan peran.

                   - klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori.

                   - klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik.

                   - tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan.

               Intervensi :

1). Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien.

                        Rasional : memudahkan intervensi.

       2). Kaji mekanisme koping yang digunakan pasien untuk mengatasi  

             ansietas di masa lalu.

                         Rasional : mempertahankan mekanisme koping adaftif,  

                         meningkatkan kemampuan mengontrol ansietas.

                   3). Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk  

                         mengungkapkan pikiran dan perasaan.

                         Rasional : pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk

                         mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakan.

                  4). Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat

                       ini, harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani.

                       Rasional : alat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang

                       dibutuhkan untuk mengurangi kecemasan.

5). Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari

      meskipun dalam keadaan cemas.

                        Rasional : menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya  

                        mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri

                       sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas

                       kemampuannya.

      6). Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi.

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Colli

                       Rasional : menciptakan perasaan yang tenang dan nyaman.

      7). Sediakan informasi faktual (nyata dan benar) kepada pasien dan

           keluarga menyangkut diagnosis, perawatan dan prognosis.

                       Rasional : meningkatkan pengetahuan, mengurangi kecemasan.

      8). Kolaborasi pemberian obat anti ansietas.

                        Rasional : mengurangi ansietas sesuai kebutuhan.

1.2.3 Evaluasi

Evaluasi addalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam pencapaian

tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi

keperawatan ditetapkan (Brooker, Christine. 2001).

Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan Pre Operasi Tumor adalah :

     1) Ansietas berkurang/terkontrol.

     2) Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuh.

     3) Pasien menunjukkan koping yang efektif.

     4) Pasien dan keluarga memahami perubahan perubahan dalam peran keluarga.

     5) Pasien akan memperlihatkan pengendalian ketakutan.

     6) Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal.

http://dia-sukajaya.blogspot.com/2012/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-tumor.html