asthma bronchiale

Download asthma bronchiale

If you can't read please download the document

Upload: rafi-mahandaru

Post on 02-Jun-2015

342 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

in children

TRANSCRIPT

  • 1. Presus

2. Nama : An. F Usia : 9 tahun 8 bulan Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Bantul Datang ke RS : 11 April 2013 3. Anak demam, batuk, pilek, sesak. Anak datang dengan keluhan demam ( sejak 4 hari sebelum masuk RS) terus menerus, batuk+, pilek+, batuk sering kambuh-kambuhan dan terutama sering pada malam hari, sesak+ sedikit, muntah-, kejang-, bab, bak tak ada keluhan, nafsu makan seperti biasa. Riwayat mimisan-, gusi berdarah- 4. Anak punya riwayat memang sering batuk batuk dan sedikit sesak pada waktu tertentu, biasanya malam hari saat cuaca sering berganti. Kalau pas kumat nafas kadang berbunyi ngik ngik, terjadi kurang dari 5x setahun. Ibu mempunyai riwayat allergi terhadap makanan, sama halnya dengan kakak pasien. Tempat tinggal pasien tidak berdekatan dengan pabrik dan tidak ada keluarga yang merokok di rumah. 5. Kesan Umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Tanda utama (vital sign): Nadi : 90 x/menit, teratur. Suhu badan : 37oC Pernafasan : 32 x/menit. 6. Pemeriksaan Kulit : Turgor dan elastisitas dalam batas normal, kelainan kulit (-), sianosis (-) Pemeriksaan kepala - Bentuk kepala : Mesosefal - Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merata Pemeriksaan mata - Palpebra : Edema (-/-) - Konjungtiva : Anemis (-/-) - Sklera : Ikterik (-/-) - Pupil : Reflek cahaya (+/+), isokor 7. Pemeriksaan Telinga : Otore (-/-), nyeri tekan (-/-), serumen (-/-) Pemeriksaan Hidung : Sekret (-/-), epistaksis (-) Pemeriksaan Leher - Kelenjar tiroid : Tidak membesar - Kelenjar lnn : Membesar (+), nyeri - - Retraksi suprasternal : (-) 8. Thorax Inspeksi: retraksi -, sikatrik - Palpasi : ketinggalan gerak Perkusi : sonor pada seluruh lapang pandang paru + Auskultasi : suara dasar: vesikuler, sedikit meningkat, suara tambahan: ronkhi-, wheezing+, minimal, krepitasi- Jantung Inspeksi: Ictus cordis tak tampak Auskultasi : S1 S2 reguler, bising jantung 9. Abdomen Inspeksi : venektasi-, sikatrik-, ascites- Auskultasi : peristaltik + normal Palpasi : nyeri tekan-, hepar lien tak teraba- Perkusi : timpani Ekstremitas Akral hangat +, edema-, nadi kuat, tidak ada keterbatasan gerak. 10. Hb 12.7 gr% AL 10.3 ribu/ul AE 4.67 juta/ul AT 571 ribu/ul Hmt 37,5 % Hitung Jenis Leukosit: Eosinofil 14 % Basofil 0 % Batang 4 % Segmen 43 % Limfosit 35 % Monosit 4 % LED 25 mm/jam 11. Ro Thorax PKTB Cor dalam batas normal Observasi febris hari ke 4 dan batuk kronis berulang DF DHF ISPA PKTB Asthma Bronkiale Bronkiolitis Status Gizi Kurang 12. Tanggal 12-4-2013 S: anak demam sudah turun, batuk berkurang, pilek sudah tidak, kadang hidung tersumbat, sesak-, nafsu makan + seperti biasa, bab bak tidak ada keluhan. O: ku: baik, compos mentis hr: 88x/menit, rr: 27x/menit, t:36.6 px fisik: dalam batas normal A: ISPA (rhinitis), Asma Bronkiale, status gizi kurang P: Infus d5% 5tpm, injeksi ampicilin 3x500 mg, injeksi MP 3x20mg, nebu a ventolin + a combivent/8jam, diit nasi 3x 13. Tanggal 13-4-2013 S: anak demam sudah turun, batuk berkurang, pilek sudah tidak, kadang hidung tersumbat, sesak-, nafsu makan + seperti biasa, bab bak tidak ada keluhan. O: ku: baik, compos mentis hr: 92x/menit, rr: 25x/menit, t:36.8 px fisik: dalam batas normal A: ISPA (rhinitis), Asma Bronkiale, PKTB (ro thx:pktb), status gizi kurang P: Infus d5% 5tpm, injeksi ampicilin 3x500 mg, injeksi MP 3x20mg, nebu a ventolin + a combivent/8jam, diit nasi 3x Tanggal 14-4-2013 S: anak demam sudah turun, batuk berkurang, pilek sudah tidak, hidung tersumbat -, sesak-, nafsu makan + seperti biasa, bab bak tidak ada keluhan. O: ku: baik, compos mentis hr: 88x/menit, rr: 31x/menit, t:37 px fisik: dalam batas normal A: ISPA (rhinitis), Asma Bronkiale, PKTB, status gizi kurang P: Salbutamol 3x2mg, nebu a ventolin + a combivent/8jam, diit nasi 3x, kalau tidak panas pasien besok boleh pulang 14. Tanggal 15-4-2013 S: anak demam -, batuk -, pilek-, hidung tersumbat -, sesak -, nafsu makan + seperti biasa, bab bak tidak ada keluhan. O: ku: baik, compos mentis hr: 82x/menit, rr: 275x/menit, t:36.7 px fisik: dalam batas normal A: ISPA (rhinitis), Asma Bronkiale, PKTB, status gizi kurang P: Salbutamol 3x2mg, nebu a ventolin + a combivent/8jam, diit nasi 3x, BLPL 15. Menurut Pedoman Nasional Asma Anak (PNAA) 2004, asma adalah mengi berulang dan/atau batuk persisten (menetap) dengan karakteristik sebagai berikut: timbul secara episodik, cenderung pada malam/dini hari (nokturnal), musiman, setelah aktivitas fisik, ada riwayat asma atau atopi lain pada pasien dan/atau keluarganya. 16. Jenis Kelamin Usia Riwayat Atopi Lingkungan Outdoor air pollution Infeksi saluran pernafasan 17. bronkokonstriksi Inflamasi mukosa Hipersekresi mukus 18. Jeffery, 2003, remodelling adalah suatu perubahan dalam ukuran, massa, atau jumlah dari komponen struktur jaringan yang terjadi selama pertumbuhan atau sebagai respon terhadap cedera dan atau inflamasi. Bisa merupakan suatu hal yang normal seperti terjadi selama perkembangan paru atau sebagai respon terhadap cedera akut, atau abnormal apabila berlangsung kronik dan menyebabkan perubahan struktur atau fungsi seperti yang terjadi pada asma. 19. GINA 2006 Intermitten Gejala 2x per bulan FEV1 80% predicted atau PEF 80% nilai terbaik individu Variabilitas PEF atau FEV1 20-30% 20. Persisten sedang Gejala terjadi setiap hari Serangan mengganggu aktivitas dan tidur Gejala nocturnal > 1x dalam seminggu FEV1 60- 80% predicted atau PEF 60- 80% nilai terbaik individu Variabilitas PEF atau FEV1 >30% Persisten berat Gejala terjadi setiap hari Serangan sering terjadi Gejala nocturnal sering terjadi FEV1 60% predicted atau PEF 60% nilai terbaik individu Variabilitas PEF atau FEV1 > 30% 21. PNAA 2004. Mengi berulang dan atau batuk kronik berulang merupakan titik awal menuju diagnosis asma. 22. Fungsi Paru Pedoman Nasional Asma Anak (PNAA) 2004, untuk mendukung diagnosis asma anak, dipakai batasan: Variabilitas PEF atau FEV1> 15%, Kenaikan PEF atau FEV1> 15% setelah pemberian inhalasi bronkodilator, Penurunan PEF atau FEV1> 20% setelah provokasi bronkus. Penilaian variabilitas sebaiknya dilakukan dengan mengukur selama > 2 minggu. 23. Pemeriksaan hiperreaktivitas saluran nafas Uji provokasi bronkus dengan histamin, metakolin, latihan atau olahraga, udara kering dan dingin, atau dengan salin hipertonik sangat menunjang diagnosis asma pada anak. Pengukuran petanda inflamasi saluran nafas non-invasif Dapat dilakukan dengan cara memeriksa eosinofil sputum (dahak). Penilaian status alergi Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan faktor risiko atau pencetus asma.Pada serangan asma berat, 24. Obat pengontrol tujuannya untuk mengeliminasi gejala-gejala asma, memperbaiki QOL (Quality of Life), dan memperbaiki fungsi saluran napas. Kontroler memiliki efek antiinflamasi : kortikosteroid, Leukotriene receptor antagonist (LTRAs), Teofilin, Long acting B2 agonist 25. Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Jika keseimbangan tadi terganggu, misalnya pengeluaran energi dan protein lebih banyak dibandingkan pemasukkan maka akan terjadi kekurangan energi protein, dan jika berlangsung lama akan timbul masalah yang dikenal dengan KEP berat atau gizi buruk. (Depkes RI, 2000). 26. Menurut letak anatominya dibagi menjadi ISPA atas dan ISPA bawah : 1. ISPA atas: Rinitis, Faringitis Tonsilitis Rhinosinusitis 2. ISPA bawah: Epiglotitis CROUP, Bronkitis Bronkiolitis Pneumonia 27. 33 Inhalasi Mycobacterium tuberculosis Kuman mati Fagositosis oleh makrofag alveolus paru Kuman hidup berkembang biak Pembentukan fokus primer Penyebaran limfogen Penyebaran hematogen Kompleks primer Terbentuk imunitas seluler spesifik Uji tuberkulin (+) Masa inkubasi (2-12 minggu) Sakit TB Infeksi TB Komplikasi kompleks primer Komplikasi penyebaran hematogen Komplikasi penyebaran limfogen Imunitas optimal Meninggal Imunitas turun Reaktivasi / reinfeksi Sembuh Sakit TB 28. DF DHF ISPA ASMA PKTB Status Gizi Kurang