assessment

21
A. Oil & Condensate processing 1. Production separator 1.1. Inlet manifold 1.1.1. Separator adalah sebuah bejana yang digunakan untuk memisahkan campuran beberapa fasa menjadi gas dan liquid fase yang bisa terpisah sendiri dengan grafitasi 1.1.2. Separator horizontal ada: V-601, 602, 603, 101, 501, 102, 103, 641, 652, 1.1.3. Separator vertical ada: V- 510, 520 1.1.4. Untuk scrubber ada: V-105, 701, 611, 621, 622, 631 1.1.5. Secara desain dibagi menjadi 3, vertical, horizontal dan spherical 1.1.6. Vertical separator digunakan untuk campuran yang rasio gas dan liquidnya tinggi, atau digunakan untuk yang total volumenya rendah 1.1.7. Separator horizontal lebih efisien digunakan untuk yang total liquidnya besar 1.2. Gas and liquid separation 1.2.1. gas dan liquid dipisahkan secara grafitasi 1.2.2. untuk separator 3 fasa maka dipisahkan gas, oil dan water. Untuk separator 2 fasa maka akan dipisahkan gas dan liquid 1.3. Gas and liquid meter 1.3.1. Liquid meter ada yang melalui turbine meter (electromagnetic), ultrasonic flowmeter, rotameter, 1.3.2. Untuk gas bisa menggunakan dp dari oriface 1.4. Protection and control equipment 1.4.1. Untuk safetynya ada PSV (pressure safety valve), ada BDV ( blow down valve), dan sdv (shutdown valve) 1.4.2. untuk control equipmentnya ada LCV (liquid control valve), ada pcv (pressure control valve) 1.4.3. protectionnya juga ada alarm high, alarm high high, alarm low, alarm low low 1.5. Instrument devices 1.5.1. Instrument air compressor 720 a dan b kemudian masuk ke dryer, kemudian masuk ke V-722, kemudian langsung ke utility air header 1.6. Hi/med/lo 1.7. Chemical treatment 1.7.1. PPP 1.7.1.1. Cortron (corrotion inhibitor) fungsinya untuk menghambat corrotion, diijectkan ke outgoing ppp to orf, serinya ada srn-6064 6gpd dan srn-6160 (nggak dipake) 1.7.1.2. Cleartron (water clarifier) inject into water outlet v602 dan 603, dengan seri szb-4690, 8gpd 1.7.1.3. Flotron (wax remover), diinject ke inlet v-601 10gpd dengan seri sfm-5668 1.7.1.4. Emulsotron (demulsifier) (ix-203) 15gpd diiject ke inlet 601 dan 602 1.7.1.5. Pour point despres (flexoil) (sfm-4805) 5gpd diiject ke v-601 1.7.1.6. Kalau di bw, cw, dw, 23, 30 diinject srn-6160 (corrotion inhibitor) 1.7.1.7. Bw, diiject corrotion inhibitor srn-6160 dan emulsotron (demulsifier)sx4801

Upload: achmad-nizar-zulmi

Post on 11-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

belajatr

TRANSCRIPT

Page 1: Assessment

A. Oil & Condensate processing1. Production separator

1.1. Inlet manifold1.1.1.Separator adalah sebuah bejana yang digunakan untuk memisahkan campuran beberapa fasa menjadi

gas dan liquid fase yang bisa terpisah sendiri dengan grafitasi1.1.2.Separator horizontal ada: V-601, 602, 603, 101, 501, 102, 103, 641, 652,1.1.3.Separator vertical ada: V- 510, 5201.1.4.Untuk scrubber ada: V-105, 701, 611, 621, 622, 6311.1.5.Secara desain dibagi menjadi 3, vertical, horizontal dan spherical1.1.6.Vertical separator digunakan untuk campuran yang rasio gas dan liquidnya tinggi, atau digunakan

untuk yang total volumenya rendah1.1.7.Separator horizontal lebih efisien digunakan untuk yang total liquidnya besar

1.2. Gas and liquid separation1.2.1.gas dan liquid dipisahkan secara grafitasi1.2.2.untuk separator 3 fasa maka dipisahkan gas, oil dan water. Untuk separator 2 fasa maka akan

dipisahkan gas dan liquid1.3. Gas and liquid meter

1.3.1.Liquid meter ada yang melalui turbine meter (electromagnetic), ultrasonic flowmeter, rotameter,1.3.2.Untuk gas bisa menggunakan dp dari oriface

1.4. Protection and control equipment1.4.1.Untuk safetynya ada PSV (pressure safety valve), ada BDV ( blow down valve), dan sdv (shutdown

valve)1.4.2.untuk control equipmentnya ada LCV (liquid control valve), ada pcv (pressure control valve)1.4.3.protectionnya juga ada alarm high, alarm high high, alarm low, alarm low low

1.5. Instrument devices1.5.1.Instrument air compressor 720 a dan b kemudian masuk ke dryer, kemudian masuk ke V-722,

kemudian langsung ke utility air header1.6. Hi/med/lo1.7. Chemical treatment

1.7.1.PPP1.7.1.1. Cortron (corrotion inhibitor) fungsinya untuk menghambat corrotion, diijectkan ke outgoing

ppp to orf, serinya ada srn-6064 6gpd dan srn-6160 (nggak dipake)1.7.1.2. Cleartron (water clarifier) inject into water outlet v602 dan 603, dengan seri szb-4690, 8gpd1.7.1.3. Flotron (wax remover), diinject ke inlet v-601 10gpd dengan seri sfm-56681.7.1.4. Emulsotron (demulsifier) (ix-203) 15gpd diiject ke inlet 601 dan 6021.7.1.5. Pour point despres (flexoil) (sfm-4805) 5gpd diiject ke v-6011.7.1.6. Kalau di bw, cw, dw, 23, 30 diinject srn-6160 (corrotion inhibitor)1.7.1.7. Bw, diiject corrotion inhibitor srn-6160 dan emulsotron (demulsifier)sx48011.7.1.8. Cw, diiject corrotion inhibitor srn-6160 dan emulsotron (demulsifier)sx48011.7.1.9. Dw, diiject corrotion inhibitor srn-6160 dan emulsotron (demulsifier)sx48011.7.1.10. 23 diinject corrotion inhibitor srn-61601.7.1.11. 30 diinject scale inhibitor st-4835 5gpd ke flowline test, flexoil sfm-4805 13gpd ke outgoing

to ppp, corrotion inhibitor srn-6160 5 gpd ke inlet test header A-6, emulsotron (demulsifier) SX-4801RD 8gpd ke inlet test header A-4, gas treat (h2s scavenger) sgt-6230 20gpd ke outgoing to PPP

1.8. Start-up proses separator Pastikan semua valve/katup dan SDV (oil, water and gas) outgoing line dalam kondisi terbuka. Check fungsi contol, PCV, LCV, dan pastikan control dalam keadaan auto Line up and open block valve dan SDV inlet line incoming separator Line up gas outlet line separator dan buka blok valvenya, dan pastikan bypass dari PCV dalam kondisi

close Line up line outlet oil and water separatordan buka blok valvenya dan SDV dari oil and water outlet

separatornya, dan pastikan bypass valve LCV dalam kondisi close. Pastikan blok valve up&down di PSV dalam kondisi open. Pastikan BDV dlm kondisi open. Pastikan PCV dari outlet gass dlm kondisi in service, valve up&down stream dari PCV dalam kondisi open

dan bypass valve dari PCV dalam kondisi close

Page 2: Assessment

By pass PSLL and LSLL switches dari separator Alirkan fluida ke separator secara gradually Naikkan pressure separator secara gradually sampai pressure dari separator perkiraan 15psig diatas

pressure of gas outgoing line. Set liquid level kira2 50% antara LSHH dan LSLL dan jaga kondisi sampai flow rate stabil. Monitor operating level dan pressure untuk meyakinkan proper fluid separation. Set level water kira2 50% antara ILSHH dan ILSLL switch Lanjutkan untuk memulai operasi produksi , pastikana semua safety device dlm kondisi in service.

2. Crude oil/condensate pump2.1. Pump unit

2.1.1. Adalah suatu unit alat yang berfungsi untuk mentransfer suatu liquid dari tempat satu ke tempat lain dengan memberikan gaya tekan.

2.1.2.Unit pompa yang digunakan di PPP: P-643 (screw pump), P-603 (centrifuge pump), P-103(Centrifuge pump), chemical pump, weldon pump.

2.2. Protection and control equipment2.2.1 contoh proteksi yang terdapat pada pompa yaitu: check valve, vibration switches.

2.3. Recycle2.4. Oil metering2.5. Pump driven2.6. Strainer / filter

3. Water treatment3.1. Water inlet3.2. Chemical treatment3.3. Hydro cyclone pump3.4. Caisson system3.5. Water metering

4. Installasi pengolahan limbah/ORF4.1. API Skimmer4.2. IPAL

5. Laboratory Offshore5.1.1.Oil, Gas and Water sample5.1.2.BSW, Water Cut & API Gravity5.1.3.Chloride content in water5.1.4.PPM Oin content in water5.1.5.PH measurement

6. Laboratory On Shore6.1.1.All Offshore +6.1.2.H2S Content6.1.3.Chromatography6.1.4.Glycol Content6.1.5.Moisture content

7. Condensate treatment7.1. Degasser7.2. Heater

8. Condensate tank and loading8.1. Condensate tank8.2. Proover meter8.3. Tank gauging8.4. Loading

9. DCS/SCADA/PLC9.1. Function9.2. HMI

9.2.1.Enable/disable9.2.2.Inhibit/uninhibited9.2.3.Trending9.2.4.Log in9.2.5.Historical data

Page 3: Assessment

9.2.6.Alarm9.2.7.Tuning process

9.3. Variable10. Metering

10.1. Type of metering10.2. Metering installation10.3. Metering calculation10.4. Manual calculation

11. Fire and gas11.1. Fire and gas11.2. Fire pump, hydrant & deluge11.3. Detection11.4. HMI11.5. Alarm11.6. Fire suppression11.7. Fire control panel

12. Shut down system12.1. Type of shutdown12.2. Shutdown loops12.3. Sd safe chart12.4. Cause effect diagram12.5. Wellhead control panel12.6. Process sd panel

B. Gas Processing1. Scrubber

1.1. Inlet manifold1.2. Gas and liquid separation1.3. Protection and control equipment1.4. Gas/liquid outlet

2. Gas turbine & compressor2.1. Gas turbine2.2. Starting system2.3. Air system/cooling system2.4. Lube oil system2.5. Fuel system2.6. Gas compressor2.7. Seal gas system

3. Fin fan cooler3.1. Gas inlet/outlet3.2. Protection and control equipment3.3. Heat transfer process

4. Heat exchanger4.1. Gas inlet/outlet4.2. Protection and control equipment4.3. Heat transfer process

5. Fuel gas5.1. Fuel gas sources

Fuel gas source di PPP berasal dari outlet header 16” discharge GTC 6245.2. Gas conditioning unit

5.3. Fuel gas scrubber

5.4. Fuel gas heater5.5. Fuel gas filter5.6. Fuel gas distribution5.7. Protection and control equipment

Page 4: Assessment

6. Gas dehydration6.1. Gas inlet6.2. Inlet scrubber\6.3. Gas contactor6.4. Gas heater6.5. Gas outlet6.6. Moister analyser

7. Teg recovery system/tgrs7.1. Burner7.2. Reboiler7.3. Filter7.4. Glycol pump7.5. Make up system7.6. Glycol exchanger

8. Slug catcher8.1. Gas incoming line8.2. Inlet slug catcher8.3. Slug catcher8.4. Liquid outlet

C. Drain & vent system1. Open drain

1.1. Sources1.2. Sump pile1.3. Pump

2. Closed drain2.1. Sources2.2. Sump tank2.3. Pump

3. Vent3.1. Sources3.2. Flame arrestor3.3. Snuffing3.4. Vent stack

4. Flare4.1. Hp/lp flare

4.1.1.Relief header4.1.2.Ko drum4.1.3.Flare assy4.1.4.Flare ignite

4.1.4.1. LP flare ingnition dari air instrument header ditambah fuel dari HE-703, ada 2 igniter, 604a dan 604b

4.1.5.Protection and control equipment5. Ground flare

5.1. Header5.2. Ko pot5.3. Burn pit unit5.4. Enclosed ground flare

D. Gathering system1. Pigging

1.1. Inlet / outlet1.2. Pig type1.3. Pig launcher1.4. Pig receiver1.5. Pigging calculation1.6. Protection and control equipment

Page 5: Assessment

2. Chemical treatment2.1. Type of chemical2.2. Chemical injection2.3. Injection rate calculation2.4. Batching2.5. Chemical pump2.6. Chemical storage2.7. Msds2.8. Protection and control equipment

3. Gas sales3.1. Gas sales agreement3.2. Gas delivery procedures

4. Gas custody meter4.1. Type of metering4.2. Flow computer4.3. Manual calculation4.4. Gas chromatography

E. Well system1. Well and manifold

1.1. Well completion diagram1.2. X-mass tree1.3. Choke valve1.4. Wh cp1.5. Header1.6. Protection and control equipment

2. Test separator2.1. Source of well2.2. Test manifold2.3. Liquid and gas separation2.4. Gas and liquid meter2.5. Sampling2.6. Protection and control equipment

3. Gas lift3.1. Gas lift sources3.2. Gas lift separator3.3. Gas lift distribution3.4. Protection and control

4. Esp4.1. Type of pump4.2. Power supply4.3. Pump unit4.4. Protection and control equipment4.5. Vsd

F. Utility1. Instrument supply

1.1. Air instrument1.2. Gas instrument1.3. N2

2. Power supply2.1. Gas engine2.2. Diesel engine2.3. Turbine generator2.4. Solar cell2.5. Pln2.6. Fuel storage

Page 6: Assessment

2.7. Dc/ups2.8. Mcc/breaker

3. Water supply3.1. Water maker system3.2. Pdam3.3. Water tank distribution

4. Waste management4.1. Labelling4.2. Waste handling4.3. B3

G. Drawing1. Drawing

1.1. P&id1.2. Flow diagram1.3. Isometric diagram1.4. E&I drawing

1. Production separator

Page 7: Assessment

Separator merupakan tabung ( vessel ) bertekanan dan pada temperatur tertentu yang digunakan untuk pemisahan fluida produksi dari sumur menjadi dua fasa yaitu cairan dan gas. Proses pemisahan dalam separator adalah berdasarkan berat jenis, berat jenis fluida lebih besar dibandingkan dengan berat jenis gas sehingga gas cenderung keatas dan cairan cenderung kebawah.Berdasarkan bentuknya1. Separator Horisontal

Separator horizontal lebih efisien digunakan untuk yang total liquidnya besar

2. Separator Vertical

Vertical separator digunakan untuk campuran yang rasio gas dan liquidnya tinggi, atau digunakan untuk yang total volumenya rendah

Pengukuran Level Fluida Pada Tangki Dan Separator1. Sight glass

Page 8: Assessment

Sight Glass merupakan salah satu metode pengukuran level fluida yang paling konvensional dan biasa disebut dengan gauge glass. Sight Glass digunakan untuk pengukuran level fluida di dalam tangki secara kontinyu, Ketika Level fluida di dalam tangki bergerak naik maka level cairan di dalam sight glass juga akan naik dan begitu juga sebaliknya.

2. Float Level Measurement

Pergerakan Float di dalam tangki akan ditransmisikan ke counter weight di dalam sight glass melalui kabel seling dan pulley. Prinsip Float hampir sama seperti halnya sight glass di atas, hanya saja logikanya yang terbalik. Ketika level fluida di dalam tangki bergerak naik maka level cairan yang berada di sight glass akan turun.

3. Hydrostatic Pressure Level Measurement

Prinsip pengukuran dari Hyrostatic Pressure Type adalah Hukum Pascal yang berbunyi tekanan yang diberikan zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Dengan memanfaatkan persamaan ΔP= ρg(Δh), Sistem pengukuran dilakukan dengan menempatkan dua unit sensor tekanan di dasar tangki (P1) dan di bagian atas tangki (P2) sehingga dengan dua parameter yang didapat dari dua unit sensor tersebut kita dapat mendapatkan parameter level fluida dengan perhitungan matematis sebagai berikut:

H=ΔP/(Ρg)Kekurangan dari metode Hydrostatic Pressure ini adalah kita hanya dapat menggunakannya pada fluida yamg homogen. Jika terdapat dua campuran fluida atau lebih maka kemungkinan pengukuran yang akurat akan berkurang karena massa jenis dari kedua fluida tersebut berbeda.

4. Displacer Level Measurement

Page 9: Assessment

Displacer merupakan metode pengukuran level fluida yang paling popular sejak beberapa tahun yang lalu. Prinsip pengukuran metode Displacer ini menggunakan Prinsip Archimedes dengan mendeteksi berat batang displacer yang direndam dalam fluida tersebut. Ketika level fluida semakin tinggi maka batang displacer akan mengalami gaya apung yang lebih besar sehingga ketika berat batang displacer semakin ringan maka controller akan membaca bahwa level fluida semakin tinggi dan begitu juga sebaliknya.

5. Capacitance Level Measurement

Minyak memiliki konstanta dari 1,8 hingga 5, Pure glycol mempunyai konstanta 37 dan larutan air berkisar antara 50 hingga 80. Prinsip Capacitance Level measurement adalah berdasarkan prinsip kerja kapasitor dimana komponen elektrik ini dapat menyimpan energi. Kapasitor terdiri dari dua plat konduktif yang dipisahkan oleh media insulator. Jumlah energi yang dapat disimpan oleh kapasitor dipengaruhi oleh Luas Plat, Jarak kedua plat dan konstanta dielektrik medianya.

Dalam aplikasi pengukuran level fluida pada tangki, Plat pertama adalah Probe yang dimasukkan ke dalam tangki, sedangkan dinding tangki akan berfungsi sebagai Plat kedua dimana jarak antara probe dengan dinding tangki tidak akan berubah maka satu-satunya parameter yang akan berubah adalah konstanta dielektrik. Udara memiliki konstanta dielektrik satu sedangkan fluida memiliki konstanta dielektrik lebih dari satu.

Ketika level fluida semakin tinggi maka konstanta dielektrik fluida yang diukur akan menggantikan udara dan menyebabkan nilai kapasitansi naik sehingga controller akan membaca bahwa level fluida semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya.

6. Ultrasonic Level Measurement

Page 10: Assessment

Ultrasonic Level Measurement bekerja menggunakan prinsip pemancaran gelombang suara yang dipancarkan oleh Piezoelectric ke dalam tangki yang berisi fluida. Alat ini mengukur lama waktu yang dibutuhkan gelombang suara yang dipantulkan kembali ke transmitter.

Dasar Sistem pengendalian dan pengontrolan pada Separator

CONTROL LOOP

PADA SISTEM LOOP INI TERDAPAT TIGA KOMPONEN UTAMA YANG DISEBUT DENGAN ELEMEN-ELEMEN, YAITU:

1. DETECTOR ELEMENT, (LEVEL TRANSMITER ATAU PRESSURE TRANSMITER)

2. CONTROLLER ELEMENT, (LEVEL CONTROL DAN / ATAU PRESSURE CONTROL)

3. CORRECTING ELEMENT, (VALVE)

• Kontrol Level

Pengendalian Level bertujuan untuk menghindari bercampurnya antara minyak dan air serta gas

Oil and waterLine Control :

LCV ( Level Control Valve), menggunakan type Fail to closed, Separator juga dilengkapi LSL, LSH, LSLL dan LSHH.

LSHH berfungsi untuk mencegah kelebihan minyak di dalam separator dengan cara menutup SDV inlet

LSLL berfungsi untuk melindungi gas Blow dengan cara menutup SDV oil out separator

Page 11: Assessment

• Kontrol Tekanan

system pengendalian tekanan pada dasarnya adalah untuk menjaga kestabilan tekanan dalam tangki separator. Apabila kondisi tekanan melebihi tekanan set point tertentu, gas akan mengalami kondensasi yang akan mengakibatkan proses pemurnian minyak menjadi semakin sulit. Sedangkan apabila tekanan kurang dari tekanan setpoint tertentu maka fase minyak akan berubah menjadi uap sehingga akan ikut mengalir bersama gas yang mengakibatkan kehilangan produk dalam skala kuantitas.

Gas Line Control :

PCV (Pressure Control Valve), menggunakan type Fail to Open, bertujuan apabila terjadi High Pressure di dalam Separator, membantu untuk merelease pressure.

Separator juga dilengkapi dengan PSL, PSH, PSLL dan PSHH

Gas and liquid meter Gas measurement:

Q= C’ √hw. Pf (Hw= Differensial pressure; Pf= Static pressure)

C’=Fb x Fr xYx Fpb xFtb x Ftf xFg x Fpv xFm x Fa xF₁ 

Fb : basic orifice flow factor

Fr : Reynolds’ number factor

Y : expansion factor

Fpb : pressure base factor

Ftf : flowing temperature factor

Fg : specific gravity factor

Fpv : supercompressibility factor

Fm:manometer factor (for mercury type meters only)

Fa : orifice thermal expansion factor

F₁ : gage location factor

Sistim Pengukuran Gas secara Lokal Sistim  Pengukuran  Gas  secara Jarak  Jauh (remote)

Page 12: Assessment

Meter Orifice

Untuk me- Record Differential Pressure (DP/Hw) digunakan Barton Chart recorder. Selain untuk DP, juga bisa untuk me Record Static Pressure (Pf) Downstream orifice dan temperature, Pergerakan recorder di transfer ke Pen yang me Record parameter – parameter tersebut ke chart.

Liquid Measurement

1. Turbine Flowmeter

flowmeter turbin adalah flowmeter yang akurat dan dapat diandalkan, untuk liquid dan gas. Dari rotor multi-blade dipasang dalam arah aliran fluida. Kecepatan rotasi adalah proporsional dengan aliran volumetrik. Putaran turbin dapat dideteksi oleh perangkat sensor solid state (induktansi, kapasitif dan Hall effect pick-up) atau dengan mekanik sensor (gear atau drive magnetik).

Turbine flowmeter sensitif dengan aliran fluidanya. Diusahakan dipasang dalam pipa lurus dengan pemasangan sejauh mungkin dari semua peralatan yang dipasang dalam pipa yang sama. Minimum adalah 5 x D (Diameter dari pipa) untuk mencegah aliran turbulen., semakin jauh semakin baik.

Untuk akurasi, dikarenakan flowmeter ini untuk “low cost market” maka akurasinya tidak cukup baik yaitu antara 1-3 %. Makanya banyak sekali tipe turbine digunakan di perusahaan air minum atau perusahaan yang hanya untuk mencari tahu jumlah flow rate yang ada di dalam pipa saja.

2. Coriolis Mass Flowmeters

Coriolis meter terdiri dari sensor - dua tabung aliran yang bergetar dalam oposisi terhadap satu sama lain dan juga dilengkapi transmitter. Frekuensi yang di hasilkan oleh osilasi dari tabung sensor di deteksi oleh kumparan disebut pick-off, satu berada di sisi inlet tabung dan satu lagi berada di sisi outlet dari tabung.

Bila tabung diisi dengan cairan, namun tidak ada aliran, inlet dan outlet sisi tabung memiliki gaya yang bekerja dalam arah yang sama. Inlet dan outlet pick-off menangkap gerakan osilasi yang terjadi pada saat yang sama. Namun, ketika ada aliran melalui tabung,

Page 13: Assessment

mengalami percepatan (mengubah arah) di sisi inlet dan perlambatan pada sisi outlet. Ini menghasilkan sedikit twist di tabung aliran, yang menyebabkan inlet pick-off untuk mendetek perubahan sebelum outlet pick-off. Besarnya waktu tunda antara inlet dan outlet sisi tabung berbanding lurus dengan aliran massa fluida.

Berat Jenis

Berat jenis cairan dapat ditentukan secara langsung oleh perubahan frekuensi alami osilasi di dalam tabung . Frekuensi alami didasarkan pada massa tabung aliran sendiri, ditambah massa fluida. Ketika kenaikan massa total, frekuensi alami menurun.

Karena volume cairan yang terkandung dalam tabung aliran konstan, dan karena massa tabung aliran konstan, satu-satunya penyebab perubahan massa total (dan dengan ekstensi frekuensi alami) adalah perubahan densitas fluida.

Suhu

Kebanyakan Coriolis meter dilengkapi juga dengan RTD untuk pengukuran suhu proses. Nilai suhu dapat digunakan untuk mengkompensasi pengukuran pengaruh suhu terhadap kekakuan tabung. Efek ini biasanya diukur di pabrik dan termasuk dalam kalibrasi pabrik

Arus Volume

Coriolis meter dapat menghitung volume aliran dengan sangat akurat berdasarkan aliran langsung massa, berat jenis, dan pengukuran suhu.

Konsentrasi

Coriolis meter juga dapat menghitung konsentrasi dengan sangat akurat ketika konsentrasi satu atau dua komponen memiliki pengaruh dominan pada densitas fluida.

Instrument devices (air supply, gas supply, water supply)1. Air supply instrument:

Page 14: Assessment

Udara instrument secara proses pembutannya sama dengan compressed air karena sama-sama dihasilkan oleh compressor, namun pada intstrument air memiliki kandungan air lebih sedikit dibandingkan compressed air. Fungsi dari air instrument sendiri didalam proses industri adalah, untuk menggerakan control valve dan alat-alat pneumatic.

Untuk aplikasi di lapangan WMO (Poleng) air supply berasal dari Instrument air compressor 720 a dan b kemudian masuk ke dryer, kemudian masuk ke V-722, kemudian langsung ke utility air header.

2. Water supply/water maker

Jika kita perhatikan ilustrasi gambar diatas, saat kita memberikan tekanan pada sisi larutan kadar garam tinggi (concentrated solution), maka terjadilah proses yang disebut reverse osmosis terjadi. Pada saat proses reverse osmosis molekul air mengalir menembus membrane semi permeable, akan tetapi pada saat yang bersamaan molekul garam tertahan di wadah sebelah kiri karena molekul garam tidak mampu melewati membran semi permeable. Sehingga setelah beberapa waktu, terjadi pengurangan vlolume air yang ada di wadah sebelah kiri, sementara itu jumlah garam tetap sama. Hal ini mengakibatkan konsentrasi garam menjadi meningkat tajam. Peningkatan konsentrasi ini akan terus berlanjut seiring berkurangnya jumlah air. Peningkatan konsentrasi garam inilah yang akan menjadi penyebab utama “scaling” di membrane semi permeable. Scaling sendiri merupakan peristiwa dimana terbentuknya padatan / endapan yang disebabkan pertemuan antara ion positif dan ion negatif. Misalnya ion Calsium yang bereaksi dengan ion karbonat, akan menghasilkan padatan Calsium Carbonat. Pada saat konsentrasi ion Calsium dan Carbonate di air masih sangat rendah, kedua ion ini tidak bisa bereaksi membentuk padatan. Tetapi pada saat konsentrasinya meningkat tajam ( karena semakin berkurangnya jumlah molekul air ), maka terbentuklah endapan. Endapan yang terbentuk ini bisa menempel pada permukaan membrane, dan menjadi penyebab terjadinya kebuntuan pada membrane

Reverse Osmosis bekerja dengan memberikan tekanan pada air hingga memiliki tekanan untuk mampu menembus membran semi-permeable yang hanya mampu dilalui oleh molekul air tanpa kontaminan-kontaminan lain. RO merupakan metode paling berkembang untuk sistem purifikasi

yang ada saat ini.

Chemical treatment

Page 15: Assessment

1. Cortron (corrotion inhibitor) fungsinya untuk menghambat corrotion, diijectkan ke outgoing ppp to orf, serinya ada srn-6064 6gpd dan srn-6160 (nggak dipake)

2. Cleartron (water clarifier) inject into water outlet v602 dan 603, dengan seri szb-4690, 8gpd3. Flotron (wax remover), diinject ke inlet v-601 10gpd dengan seri sfm-56684. Emulsotron (demulsifier) (ix-203) 15gpd diiject ke inlet 601 dan 6025. Pour point despres (flexoil) (sfm-4805) 5gpd diiject ke v-6016. Kalau di bw, cw, dw, 23, 30 diinject srn-6160 (corrotion inhibitor)7. 30 diinject scale inhibitor st-4835 5gpd ke flowline test, flexoil sfm-4805 13gpd ke outgoing to

ppp, corrotion inhibitor srn-6160 5 gpd ke inlet test header A-6, emulsotron (demulsifier) SX-4801RD 8gpd ke inlet test header A-4, gas treat (h2s scavenger) sgt-6230 20gpd ke outgoing to PPP

Start up proses separator

Pastikan semua valve/katup dan SDV (oil, water and gas) outgoing line dalam kondisi terbuka. Check fungsi contol, PCV, LCV, dan pastikan control dalam keadaan auto Line up and open block valve dan SDV inlet line incoming separator Line up gas outlet line separator dan buka blok valvenya, dan pastikan bypass dari PCV dalam

kondisi close Line up line outlet oil and water separatordan buka blok valvenya dan SDV dari oil and water

outlet separatornya, dan pastikan bypass valve LCV dalam kondisi close. Pastikan blok valve up&down di PSV dalam kondisi open. Pastikan BDV dlm kondisi open. Pastikan PCV dari outlet gass dlm kondisi in service, valve up&down stream dari PCV dalam

kondisi open dan bypass valve dari PCV dalam kondisi close By pass PSLL and LSLL switches dari separator Alirkan fluida ke separator secara gradually Naikkan pressure separator secara gradually sampai pressure dari separator perkiraan 15psig

diatas pressure of gas outgoing line. Set liquid level kira2 50% antara LSHH dan LSLL dan jaga kondisi sampai flow rate stabil. Monitor operating level dan pressure untuk meyakinkan proper fluid separation. Set level water kira2 50% antara ILSHH dan ILSLL switchLanjutkan untuk memulai operasi produksi , pastikana semua safety device dlm kondisi in service.

Crude oil/condensate pump

Pompa adalah jenis mesin fluida yang digunakan untuk memindahkan fluida melalui pipa dari satu tempat ke tempat yang lain

Yang termasuk jenis pompa Positive Displacement, yaitu :

1. Pompa skrup / Screw PumpJenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam yang berpasangan dengan roda gigi kecil dengan penggigian luar yang bebas (idler). Sebuah sekat yang berbentuk bulan sabit dapat digunakan untuk mencegah cairan kembali ke sisi hisap pompa

Keunggulan-keunggulan tersebut diantaranya :

Page 16: Assessment

• Dapat menghasilkan power density (gaya per satuan berat) yang lebih besar.

• Dan juga memberikan perpindahan fluida yang tetap/stabil di setiap putarannya

• Mampu beroperasi pada suction yang kering, sehingga tidak memerlukan proses priming

Kekurangan tersebut diantaranya :

• Kapasitas atau aliran zat cair tidak kontinyu

2. Dynamic Pump / Sentrifugal PumpMerupakan suatu pompa yang memiliki elemen utama sebuah motor dengan sudu impeller berputar dengan kecepatan tinggi. Fluida masuk dipercepat oleh impeller yang menaikkan kecepatan fluida maupun tekanannya dan melemparkan keluar volute

b Yang termasuk jenis pompa Sentrifugal, yaitu :a. Pompa Axial : Perputaran impeller akan menghisap fluida yang dipompa dan

menekannya kesisi tekan dalam arah aksial karena tolakan impeller. b. Pompa Radial : perputaran impeller akan menghasilkan tekanan vakum pada sisi isap.

Sehingga fluida yang telah terisap terlempar keluar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu sendiri

c. Pompa Mixed Flow /campuran :Head yang dihasilkan pada pompa jenis ini sebagian adalah disebabkan oleh gaya sentrifugal dan sebagian lagi oleh tolakan impeller. Aliran buangnya sebagian radial dan sebagian lagi aksial

Pengaruh kavitasi secara umum adalah sebagai berikut :

• Berkurangnya kapasitas pompa

• Berkurangnya head (pressure)

• Terbentuknya gelembung-gelembung udara pada area bertekanan rendah di dalam selubung pompa (volute)

• Suara bising saat pompa berjalan.

• Kerusakan pada impeller atau selubung pompa (volute).

Sistem Proteksi Pompa

Page 17: Assessment

Proteksi terhadap aliran balik

Proteksi terhadap overload

Proteksi terhadap vibrasi

Proteksi terhadap minimum flow

Proteksi terhadap kotoran (strainer)