aspek perilaku dan politik penganggaran sektor publik

21
ASPEK PERILAKU DAN POLITIK PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK Aspek Perilaku Dalam Penganggaran Sektor Publik Aspek perilaku dalam anggaran dapat mempengaruhi kinerja anggaran. Beberapa aspek perilaku dalam penganggaran sektor publik antara lain: 1. Partisipasi anggaran 2. Keterlibatan manajemen senior 3. Senjangan anggaran • Partisipasi Anggaran Merupakan pelibatan staf dan manajer dalam proses penyusunan anggaran. Partisipasi dapat meningkatkan motivasi dan tanggungjawab staf dan manajer terhadap pencapaian target anggaran. Anggaran non partisipatif berdampak negatif terhadap motivasi dan komitmen pelaksana anggaran untuk mencapai target anggaran.

Upload: rita-phinx

Post on 02-Jan-2016

146 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

ASPEK PERILAKU DAN POLITIK PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Aspek Perilaku Dalam Penganggaran Sektor PublikAspek perilaku dalam anggaran dapat mempengaruhi kinerja anggaran. Beberapa aspek perilaku dalam penganggaran sektor publik antara lain:1. Partisipasi anggaran2. Keterlibatan manajemen senior3. Senjangan anggaran

• Partisipasi AnggaranMerupakan pelibatan staf dan manajer dalam proses penyusunan anggaran. Partisipasi dapat meningkatkan motivasi dan tanggungjawab staf dan manajer terhadap pencapaian target anggaran. Anggaran non partisipatif berdampak negatif terhadap motivasi dan komitmen pelaksana anggaran untuk mencapai target anggaran.

Page 2: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

• Keterlibatan Manajemen SeniorDalam penganggaran sektor publik, keterlibatan manajemen senior tercermin dalam peran aktif Tim Anggaran Pemerintah dalam memberikan arahan, evaluasi, dan koreksi terhadap usulan anggaran yang diajukan oleh unit kerja. Keterlibaran manajemen senior dalam proses penganggaran penting untuk menghasilkan anggaran yang berkualitas.

• Senjangan AnggaranSenjangan anggaran (budgetary slack) merupakan selisih antara jumlah yang dianggarkan dengan kemampuan atau kebutuhan riil yang dimiliki pengguna anggaran. Senjangan anggaran bisa positi dan negatif.

Motivasi dilakukannya senjangan anggaran positif antara lain untuk mendapatkan penghargaan, bonus, insentif, dan kemudahan dalam mencapai target anggaran. Motivasi dilakukannya senjangan anggaran negatif antara lain agar dianggap pahlawan, suka tantangan, dan karena tekanan politik dari dewan.

Cara mengurangi senjangan anggaran antara lain dengan menerapkan anggaran partisipasi, meningkatkan peran aktif manajer senior, pengawasan perencanaan anggaran, penetapan analisis standar belanja, studi potensi pendapatan, dan transparansi anggaran publik.

Page 3: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

Senjangan Anggaran

Senjangan Anggaran Pendapatan

Senjangan Anggaran Belanja

Positif PositifNegatif Negatif

Anggaran lebih kecil daripada kemampu

an riil

Anggaran lebih besar

daripada kemampu

an riil

Anggaran lebih besar

daripada kemampu

an riil

Anggaran lebih kecil daripada kemampu

an riil

Gambar Senjangan Anggaran

Page 4: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

Aspek Politik Dalam Penganggaran Sektor PublikPenganggaran sektor publik merupakan suatu proses politik, dan mereflesikan pilihan tentang apa yang akan dilakukan pemerintah dan apa yang tidak dilakukan. Anggaran harus mendapat persetujuan dewan legislatif yang merupakan lembaga politik. Anggaran harus melalui proses politik di legislatif maupun eksekutif. Dengan demikian, anggaran sektor publik merupakan instrumen politik.

Terdapat beberapa area atau tahapan dalam siklus anggaran yang melibatkan terjadinya proses politik anggaran, antara lain pada saat:1. Penentuan kebijakan anggaran (budget policy)2. Penentuan prioritas program dan plafon anggaran3. Penentuan alokasi anggaran4. Pembahasan anggaran5. Perubahan anggaran6. Pertanggungjawaban anggaran

Page 5: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

• Penentuan Kebijakan AnggaranYang dituangkan dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) merupakan proses politik, sebab kebijakan anggaran merupakan komitmen dan kesepakatan bersama antara eksekutif dengan legislatif. Kebijakan anggaran berisi target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah yang disertai dengan proyeksi pendapatan, alokasi belanja, sumber dan pengunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang mendasarinya. Rancangan kebijakan anggaran diajukan oleh eksekutif dan dibahas bersama dengan legislatif.

• Penentuan Prioritas Program dan Plafon AnggaranTerjadinya penentuan prioritas program karena program yang dianggap prioritas atau penting oleh legislatif belum tentu sama dengan yang diajukan oleh eksekutif. Oleh karena itu mengenai prioritas program dan plafon anggaran perlu negosiasi dan kesepemahaman tentang apa yang menjadi prioritas anggaran. Selain penentuan program prioritas, penentuan plafon anggaran juga merupakan suatu permasalahan. Plafon anggaran merupakan batas maksimal anggaran yang boleh dibelanjakan untuk pelaksanaan program, kegiatan, atau fungsi. Penentuan plafon anggaran tidak hanya bersifat politis tetapi juga terdapat pertimbangan teknis.

Page 6: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

• Penentuan Alokasi AnggaranPlafon anggaran masih bersifat global. Rincian anggaran terdapat dalam penentuan alokasi anggaran untuk masing-masing urusan, fungsi, unit kerja, program, dan kegiatan. Penentuan alokasi anggaran lebih banyak terjadi di wilayah eksekutif. Politik anggaran dalam penentuan alokasi anggaran terjadi antara pengguna anggaran dengan tim anggaran aksekutif.

• Pembahasan AnggaranPolitik anggaran juga terjadi pada tahap pembahasan anggaran antara eksekutif dengan legislatif. Pembahasan anggaran di tingkat legislatif dilakukan dalam dua tahap, yaitu pada tingkat komisi atau badan anggaran legislatif dan pada sidang papipurna dewan. Pembahasan anggaran di tingkat komisi atau badan anggaran legislatif sudah sangat rinci hingga ke obyek belanja per kegiatan yang dituangkan dalam rencana kerja dan anggaran (RKA).

Page 7: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

• Perubahan AnggaranRevisi anggaran dilakukan dalam pertengahan tahun anggaran berjalan dan dilakukan jika terdapat hal-hal berikut:1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum

anggaran2. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran

anggaran (virement) antarunit organisasi, antarkegiatan, dan antarjenis belanja

3. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan

4. Keadaan darurat, seperti bencana alam5. Keadaan luar biasa, yaitu keadaan yang menyebabkan estimasi

penerimaan dan/atau pengeluaran dalam anggaran mengalami kenaikan atau penurunan lebih besar dari 50%.

Perubahan anggaran harus melalui pembahasan dan persetujuan dewan.

Page 8: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

• Pertanggungjawaban AnggaranPada tahap pertanggungjawaban anggaran, legislatif akan meminta pertanggungjawaban eksekutif dan menilai kinerja anggaran. Legislatif dapat menggunakan perannya sebagai pemegang hak anggaran (budget), hak legislasi, dan hak pengawasan untuk menekan eksekutif dalam pertanggungjawaban anggaran dengan memberikan penilaian negatif atau menolak pertaggungjawaban eksekutif tersebut. Oleh karena itu dukungan politik, koalisi, dan komunikasi politik antara eksekutif dengan legislatif sangat penting dalam setiap penganggaran.

RINGKASANAnggaran berfungsi sebagai alat alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Anggaran juga sebagai alat perencanaan, pengendalian, koordinasi, motivasi, penilaian kinerja, dan alat politik. Jenis anggaran yang bisa diterapkan yaitu line item budget, zero based budget, program budget, dan perfomance budget. Proses penganggaran terdiri atas persiapan anggaran, ratifikasi, implementasi, pelaporan, dan pertanggungjawaban. Dalam penganggaran sektor publik terdapat aspek perilaku dan politik yang perlu diperhatikan.

Page 9: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

BAB 4 PENGEMBANGAN TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

Komite ASOBAT mendefinisikan akuntansi sebagai:Accounting as the process of identifying, measuring, and communicating economic information to permit informed judgments and decisio by users of the information.

Paul Grady (1965) mendefinisikan akuntansi sebagai:Accounting is the body of knowledge concerned with

systematic originating, authenticating, recording, classifying, processing, summarizing, analyzing, interpreting and supplying of dependable and significant information covering transactions and events which are, in part at least, of a financial character, required for the management and operation of an entity and for reports that have t to be submitted thereon to meet fiduciary and other responsibilities.

Page 10: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

APB Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai:Accounting is a service activity. Its function is to provide

quantitative information, primarily financial in nature, about economic entities that is intedend to be useful in making economic decisions.

Mardiasno (2009) menyatakan bahwa suatu teori perlu didukung oleh berbagai riset yang di dalamnya terdapat hipotesis-hipotesis yang diuji kebenarannya. Suatu teori memiliki validitas keilmuan jika memenuhi tiga karakteristik dasar, yaitu:1. Teori tersebut memiliki kemampuan untuk menjelaskan

fenomena yang terjadi (the ability to explain),2. Teori tersebut memiliki kemampuan untuk memprediksi

terjadinya suatu fenomena (the ability ti predict),3. Teori tersebut memiliki kemampuan untuk mengendalikan

fenomena (the ability to control given phenomenon).

Tujuan pengembangan teori akuntansi adalah untuk memahami praktik akuntansi yang saat ini dilakukan, mempelajari kelemahan dan kekurangan dari praktik akuntansi yang ada, serta untuk memperbaiki praktik akuntansi di masa datang.

Page 11: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIKAspek-aspek pelaporan keuangan untuk pihak eksternal meliputi:1. Tujuan penyajian laporan keuangan2. Bentuk laporan keuangan3. Informasi atau elemen laporan keuangan4. Regulasi, standar, dan pedoman penyajian pelaporan keuangan5. Badan penyusun standar atau regulasi akuntansi

Secara garis besar tujuan penyajian laporan keuangan sektor publik adalah:1. Memberikan informasi kepada para pengguna laporan keuangan yang

digunakan untuk pertimbangan pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik;

2. Menunjukkan transparansi dan akuntabilitas publik;3. Memberikan informasi untuk evaluasi kinerja manajerial dan organisasi.

Tujuan Penyajian Laporan Keuangan

Page 12: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

Tujuan Pelaporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Pemerintah (PP

No. 71 tahun 2010)Pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang

bermanfaat bagi para pengguna dalam akuntabilitas dan membuat

keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan:

a. Menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan;

b. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran;

c. Menyediakan informasi mngenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;

d. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;

e. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;

Page 13: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

f. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuanga entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode berjalan.Tujuan Pelaporan Keuangan Menurut IFAC

Tujuan pelaporan keuangan pemerintah menurut IFAC PSC adalah untuk

menunjukkan akuntabilitas pemerintah atau unit kerja pemerintah

terhadap pengelolaan keuangan dan sumber daya yang dipercayakan

Kepadanya, serta memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan

keputusan meliputi:1. Mengidentifikasikan apakah sumber daya diperoleh dan

digunakan sesuai dengan ketentuan anggaran.2. Mengindikasikan apakah sumber daya diperoleh dan

dimanfaatkan sesuai dengan peraturan hukum dan peraturan kontrak, termasuk batasan finansial yang ditetapkan dengan persetujuan dewan legislatif.

3. Memberikan informasi mengenai sumber daya, alokasi, dan penggunaan sumber daya finansial.

4. Memberikan informasi mengenai bagaimanakah pemerintah atau unit organisasi membiayai aktivitas dan memenuhi kebutuhan kasnya.

Page 14: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

5. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk mengeveluasi kemampuan pemerintah atau unit organisasi untuk membiayai aktivitasnya dan memenuhi kewajiban serta komitmennya.

6. Memberikan informasi mengenai kondisi finansial pemerintah atau unit organisasi serta perubahan-perubahan yang terjadi.

7. Memberikan informasi agregat yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah atau unit organisasi dalam hal biaya layanan, efisiensi, serta prestasinya.

Manfaat Laporan Keuangan Sektor Publik Manfaat penyajian laporan keuangan adalah:1. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan

memprediksi kondisi keuangan terkait dengan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan aktivitasnya serta kebutuhan sumber keuangan jangka pendek dari suatu unit organisasi pemerintahan;

2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit organisasi pemerintahan dan perubahan-perubahan yang telah dan akan terjadi;

3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuaiannya dengan peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan;

Page 15: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

4. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran serta untuk memprediksi dampak perolehan dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan;

5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional, meliputi:a. untuk menentukan biaya program, aktivitas, fungsi, proyek, dan proses sehingga memudahkan analisis dan melakukan perbandingan dengan kriteria yang telah ditetapkan, membandingkan dengan kinerja periode-periode sebelumnya dan dengan kinerja organisasi atau unit organisasi lain;b. untuk mengevaluasi tingkat ekonomi, efisiensi, dan efektivitas operasi suatu unit organisasi, program, aktivitas, dan fungsi tertentu di pemerintahan;c. untuk mengevaluasi hasil (outcome) suatu program, aktivitas, dan fungsi serta efektivitas terhadap pencapaian tujuan dan target;d. untuk mengevaluasi tingkat pemerataan dan keadilan (equity & equality) atas penggunaan dana operasi pemerintahan yang digunakan.

Page 16: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

Pengguna Laporan Keuangan Sektor Publik dan Kebutuhannya

Pengguna laporan keuangan sektor publik antara lain:1. Masyarakat pembayar pajak (tax payer)2. Pemberi dana bantuan (donor)3. Investor dan krditor4. Masyarakat pengguna jasa pelayanan publik yang disediakan

pemerintah5. Pegawai pemerintah6. Penyedia barang dan jasa (pelaku bisnis)7. Dewan legislatif8. Masyarakat pemilih (voter)9. Badan pengawas dan advokasi10. Lembaga perating (rating agencies), analis ekonomi dan

keuangan, akademisi, pers11. Lembaga-lembaga pemerintahan pusat dan daerah12. Lembaga-lembaga internasional13. Manajemen

Page 17: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

GASB mengidentifikasi pengguna laporan keuangan pemerintah dalam tiga

bagian utama, yaitu:1. Rakyat (masyarakat)2. Wakil rakyat (dewan legislative dan badan pengawas)3. Investor dan kreditorDalam PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan,pengguna utama laporan keuangan pemerintah diidentifikasikan

sebagaiberikut:a. Masyarakat;b. Wakil rakyat, lembaga pengawas dan lembaga pemeriksa;c. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi,

investasi, dan pinjaman; dand. Pemerintah.

Page 18: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

Kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan pemerintah antara lain:

a. Masyarakat pengguna layanan publik membutuhkan informasi atas kewajaran biaya, harga yang ditetapkan, dan kualitas pelayanan yan diberikan.

b. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui keberadaaan dan penggunaan dana yang telah mereka berikan.

c. Peserta pemilu berkepentingan untuk menilai apakah presiden, kepala daerah, DPR, DPRD, dan DPD yang mereka pilih memiliki kinerja keuangan yang baik dan bersih dari korupsi.

d. Kreditor dan investor membutuhkan informasi keuangan untuk menghitung tingkat risiko investasi dan risiko kredit.

e. Dewan legislatif, kelompok politik, lembaga advokasi publik, dan pers memerlukan informasi keuangan untuk melakuka fungsi pengawasan (checks and balances).

f. Badan pemeriksa dan pengawas membutuhkan informasi keuangan untuk memeriksa apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi dan terbebas dari salah saji yang material.

g. Peneliti dan akademisi membutuhkan laporan keuangan pemerintah untuk bahan riset dan pengembangan teori.

Page 19: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

h. Manajer publik membutuhkan informasi keuangan sebagai komponen sistem pengendalian manajemen.

i. Pegawai membutuhkan informasi atas kinerja organisasi dikaitkan dengan kewajaran gaji dan kompensasi yang diterima.Secara umum, kebutuhan para pengguna laporan keuangan sektor publik

adalah untuk:1. Menilai kinerja keuangan aktual dengan yang ditargetkan2. Menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi pemerintah3. Menilai kepatuhan pengelolaan fiskal terhadap peraturan

perundangan terkait4. Menilai efisiensi dan efektivitas5. Menilai transparansi dan akuntabilitasBentuk Laporan Keuangan

PP No. 71 Tahun 2010 tentang SAP mengidentifikasikan komponen laporan

keuangan pokok yang perlu disajikan pemerintah meliputi:a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan

Perubahan SAL);c. Neraca;

Page 20: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

d. Laporan Operasional (LO);e. Laporan Arus Kas (LAK);f. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);g. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

Elemen Laporan KeuanganLaporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas

pelaporandalam hal:- Aset;- Kewajiban;- Ekuitas;- Pendapatan-LRA;- Belanja;- Transfer;- Pembiayaan;- Saldo Anggaran Lebih;- Pendapan-LO;- Beban; dan- Arus kas.

Page 21: Aspek Perilaku Dan Politik Penganggaran Sektor Publik

Regulasi, Prinsip, dan Standar Akuntansi

Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansiberterima umum (PABU). Prinsip akuntansi berterima umum

(generallyaccepted accounting principles/GAAP) merupakan rerangka

konseptualyang menjadi pedoman dalam penyusunan dan penyajian laporanKeuangan. PABU meliputi standar akuntansi, prinsip akuntansi,

pedomanakuntansi dan praktik akuntasi yang sehat.

Prinsip akuntansi merupakan ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat,

kaidah, prosedur, metoda, dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara

teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan.Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metoda, teknik

akuntansi yangsengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan

penyusunestandar.Prinsip akuntansi berterima umum (PABU) adalah suatu rerangka

pedomanyang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang

didukungberlakunya secara resmi (berkekuatan yuridis), teoretis, dan

praktis.