1 penganggaran (akuntansi sektor publik)

28
DISUSUN OLEH KELOMPOK I : 1. ABDUL RAHMAN 2. AHMAD ZAINUL MILAL 3. ANA ROCHMAWATI 4. ARFIRA PUSPITADEWI 1 M A K A L A H PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SEKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO MAGISTER AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2015

Upload: yuniantoeko78

Post on 19-Feb-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Resume Sistem Penganggaran

TRANSCRIPT

Page 1: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

DISUSUN OLEH KELOMPOK I :1. ABDUL RAHMAN2. AHMAD ZAINUL MILAL3. ANA ROCHMAWATI4. ARFIRA PUSPITADEWI

PENDAHULUAN1

M A K A L A HPERENCANAAN DAN

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

UNIVERSITAS DIPONEGOROMAGISTER AKUNTANSI PEMERINTAHAN

TAHUN 2015

Page 2: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

1.      Latar BelakangAnggaran merupakan salah satu instrumen yang berperan penting

dalam organisasi sektor publik. Anggaran sektor publik sendiri harus bersifat partisipatif yang melibatkan masyarakat dalam perencanaan anggaran agar aspirasi dan kebutuhan publik dapat diakomodasi dalam anggaran. Anggaran sektor publik merupakan blue print organisasi tentang rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan serta masa depan yang akan diwujudkan.

Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan anggaran sektor publik yang meliputi definisi anggaran sektor publik, jenis anggaran, siklus anggaran, dan pendekatan penyusunan anggaran.

2.      Rumusan MasalahRumusan masalah dari makalah ini adalah:

1.      Apa itu anggaran sektor publik?2.      Apa saja jenis-jenis anggaran?3.      Bagaimana proses siklus anggaran?4.      Apa saja pendekatan penyusunan anggaran?3.      Tujuan Kontribusi

Adapun tujuan dari makalah ini adalah:1.      Untuk mengetahui dan memahami tentang anggaran sektor publik.2.      Untuk mengetahui jenis-jenis anggaran.3.      Untuk mendeskripsikan proses dari siklus anggaran.4.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk pendekatan penyusunan anggaran.

2

Page 3: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

PEMBAHASAN PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

A. KONSEP ANGGARAN SEKTOR PUBLIKAnggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang

hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran. Dalam organisasi sektor publik, penganggaran merupakan suatu proses politik. Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik, sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan.

Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran organisasi sektor publik dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan strategik telah selesai dilakukan. Tahap penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang sudah disusun. Anggaran merupakan managerial plan for action untuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi.

Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:

1. Aspek perencanaan;2. Aspek pengendalian; dan3. Aspek akuntabilitas publik.

Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, serta pelaporan.

B. PENGERTIAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIKAnggaran publik berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan

dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.

Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan:

3

Page 4: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

1. Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja); dan

2. Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut (pendapatan)

C. PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIKAnggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat

kebutuhan masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan sebagainya agar terjamin secara layak. Anggaran merupakan blue print keberadaan sebuah negara dan merupakan arahan di masa yang akan datang.

Anggaran dan Kebijakan Fiskal PemerintahKebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk mencapai tujuan tertentu. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Angaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria berikut :

Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat

Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah, pemerintah propinsi atau pemerintah daerah.

Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu:1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan

pembangunan sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualititas hidup masyarakat.

2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. Anggaran diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya (scarcity of resources), pilihan (choice), dan trade offs.

3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrument pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.

4

Page 5: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

D. FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu:

(1) sebagai alat perencanaan, (2) alat pengendalian, (3) alat kebijakan fiskal, (4) alat politik, (5) alat koordinasi dan komunikasi, (6) alat penilaian kinerja, (7) alat motivasi, (8) alat menciptakan ruang publik.

1. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning Tool)Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai

tujuan organisasi. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.

Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:a) merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi

dan misi yang ditetapkan,b) merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai

tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya,

c) mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun, dan

d) menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapian strategi.

2. Anggaran Sebagai Alat Pengendalian (Control Tool)Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas

pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya overspending, underspending dan salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran dalam bidang lain yang bukan merupakan prioritas. Pengendalian anggaran public dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu:

a) Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan;

5

Page 6: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

b) Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavourable variances);

c) Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tak dapat dikendalikan (uncontrollable) atas suatu varians;

d) Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.

3. Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool)Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk

menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi, dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

4. Anggaran Sebagai Alat Politik (Political Tool)Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai

bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu. Oleh karena itu pembuatan anggaran publik membutuhkan political skill, coalition building, keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang prinsip manajemen keuangan publik oleh para manajer publik.

5. Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi (Coordination and Communication Tool) Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam

pemerintahan. Anggaran publik yang disusun dengan baik mampu mendeteksi inkonsistensi suatu unir kerja dalam pencapaian tujuan organisasi dan juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif. Anggaran harus dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi untuk dilaksanakan.

6. Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja (Performance Measurement Tool)

6

Page 7: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada pemberi wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran.

7. Anggaran Sebagai Alat Motivasi (Motivation Tool)Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan

stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

8. Anggaran Sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik (Public Share)Anggaran sebagai alat untuk mencipatakan ruang publik. Publik dapat

terlibat dalam penganggaran sebagai alat untuk menyampaikan suara mereka.

E. JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIKAnggaran sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Anggaran Operasional (operation/recurrent budget)Anggaran Operasional diguanakan untuk merencanakan kebutuhan

sehari-hari dalam menjalankan pemerintahan. Misalnya adalah belanja rutin (recurrent expenditure) yaitu pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah. Secara umum pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara lain Belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan.2. Anggaran Modal (capital/investment budget)

Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pada dasarnya pemerintah tidak mempunyai uang yang dimiliki sendiri, sebab seluruhnya adalah milik publik.

F. PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIKPrinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi:

7

Page 8: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

a. Otorisasi oleh legislatifAnggaran publik harus mendapat otorisasi dari legislatif terlebih dulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.

b. KomprehensifAnggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pleh karena itu, adanya dana non-budgetair pada dasarnya adalah menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.

c. Keutuhan anggaranSemua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum (general fund).

d. Nondicretionary ApropriationJumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien, dan efektif.

e. PeriodikAnggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun multi-tahunan

f. Akurat Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi (hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai pemborosan dan inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran.

g. Jelasanggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan .

h. Diketahui publikanggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

G. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProses penyusunan anggaran mempunyai 4 tujuan yaitu :1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan

8

Page 9: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintahan.2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan

barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan.3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah

kepada DPR/DPRD dan masyarakat luas.Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah :1. Tujuan dan target yang hendak dicapai2. Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki

pemerintah)3. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target4. Faktor-faktor lain yang memengaruhi anggaran, seperti: munculnya

peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam, dan sebagainya.

H. PRINSIP-PRINSIP POKOK DALAM SIKLUS ANGGARANPenganggaran dianggap sebagai isu sentral, oleh karena itu para

manajer publik perlu mengetahui prinsip – prinsip pokok yang ada pada siklus anggaran.

Siklus anggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas:a. Tahap persiapan anggaran (preparation);b. Tahap ratifikasi (approval/ratification);c. Tahap implementasi (implementation);d. Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting and evaluation).

Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas

dasar taksiran pendapatan yang tersedia. Yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran, terlebih dahulu harus dilakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat.

9

Page 10: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

Dalam persoalan estimasi, yang perlu mendapat perhatian adalah terdapatnya faktor “uncertainty“ (tingkat ketidakpastian) yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, manajer keuangan public harus memahami betul dalam menentukan besarnya suatu mata anggaran. Besarnya mata anggaran pada suatu anggaran yang menggunakan “line-item budgeting” akan berbeda pada “input-output budgeting”, “program budgeting” atau “zero based budgeting”.

Di Indonesia, proses perencanaan APBD dengan paradigma baru menekankan pada pendekatan bottom-up planning dengan tetap mengacu pada arah kebijakan pembangunan pemerintah pusat.

Tahap Ratifikasi AnggaranTahap berikutnya adalah budget ratification. Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk menjawab dan memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan – pertanyaan dan bantahan – bantahan dari pihak legislatif, sehingga dicapai kata sepakat Antara eksekutif dan legislatif.

Tahap Pelaksanaan Anggran (Budget Implementation)Setelah anggaran disetujui oleh ligislatif, tahap berikutnya adalah pelaksanaan anggaran. Dalam tahap pelaksanaan anggaran diperlukan system akuntansi yang memadai dan handal untuk perencanaan dan pengendalian anggaran yang telah disepakati.Tahap Pelaporan dan Evaluasi AnggaranTahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran. Tahap persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasional anggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntanbilitas. Jika tahap implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting and evaluation tidak akan menemui banyak masalah.

I. PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

10

Page 11: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut terutama tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian.

Sistem perencanaan anggaran publik berkembang sesuai dinamika perkembangan manajemen sektor publik dan tuntutan yang muncul di masyarakat. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar ada dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar.

a) Anggaran tradisional atau anggaran konvensionalb) New public management

a. Anggaran TradisionalAnggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan

di negara berkembang dewasa ini. Terdapat dua ciri utama dalam pendekatan ini yaitu:

a. Cara penyusunan anggaran didasarkan atas pendekatan incrementalism

b. Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item.Ciri lain yang melekat pada pendekatan anggaran tradisional tersebut adalah:

a. Cenderung sentralistisb. Bersifat spesifikasic. Tahunand. Mengggunakan prinsip anggaran bruto

IncrementalismPenekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional adalah pada

pengawasan dan pertanggungjawaban yang terpusat. Anggaran tradisional bersifat incrementalism, yaitu hanya menambah/mengurangi jumlah rupiah pada item anggaran yang ada sebelumnya dengan

11

Page 12: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang mendalam.

Masalah utama anggaran tradisional adalah berkaitan dengan tidak adanya perhatian terhadap konsep value for money. Konsep ekonomi, efesiensi dan efektivitas sering tidak dijadikan pertimbangan dalam penyusunan anggaran tradisional. Dengan ketiadaan perhatian pada konsep value for money ini, sering kali pada akhir tahun anggaran terjadi kelebihan anggaran yang pengalokasiannya kemudian dipaksakan pada aktivitas-aktivitas yang sebenarnya kurang penting untuk dilaksanakan.

Anggaran tradisional cenderung menggunakan konsep historic cost of service. Akibat digunakannya harga pokok pelayanan historis tersebut adalah suatu item, program, atau kegiatan akan muncul lagi dalam anggaran tahun berikutnya meski item tersebut sudah tidak dibutuhkan. Perubahan anggaran hanya menyentuh jumlah nominal rupiah yang disesuaikan dengan tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan lainnya.

Line-itemCiri lain anggaran tradisional adalah struktur anggaran bersifat line-

item yang didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran. Metode line-item budget tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun sebenarnya secara riil item tertentu sudah tidak relevan lagi untuk digunakan dalam periode sekarang.

Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur line-item dilandasi alasan adanya orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran. Berdasarkan hal tersebut, anggaran tradisional disusun atas dasar sifat penerimaan dan pengeluaran, seperti misalnya pendapatan dari pemerintah atasan, pendapatan dari pajak, atau pengeluaran untuk gaji, pengeluaran untuk belanja barang, dan sebagainya, bukan berdasar pada tujuan yang ingin dicapai dengan pengeluaran yang dilakukan.

Kelemahan Anggaran Tradisional

12

Page 13: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

Beberapa kelemahan anggaran tradisional antara lain:1. Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan

dengan rencana pembangunan jangka panjang2. Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran

tidak pernah diteliti secara menyeluruh efektivitasnya.3. Lebih berorientasi pada input daripada output. Hal tersebut

menyebabkan anggaran tradisional tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat kebijakan dan pilihan sumberdaya, atau memonitor kinerja.

4. Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara keseluruhan sulit dicapai

5. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi.

6. Anggaran tradisional bersifat tahunan7. Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan informasi yang

tidak memadai menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran. Sebagai akibatnya adalah munculnya budget padding atau budgetary slack.

8. Persetujuan anggaran yang terlambat, sehingga gagal memberikan mekanisme pengendalian untuk pengeluaran yang sesuai, seperti seringnya dilakukan revisi anggaran dan manipulasi anggaran.

9. Aliran informasi (sistem informasi financial) yang tdak memadai yang menjadi dasar mekanisme pengendalian rutin, mengidentifikasi masalah dan tindakan.

b. Anggaran publik dengan pendekatan NPMEra New Publik Management

New Public Management berfokus pada manajemen sector public yang berorientasi pada kinerja, bukan berorientasi kebijakan. Penggunaan paradigma New Publik Management tesebut menimbulkan beberapa konsekuensi bagi pemerintah diantaranya adalah tuntutan untuk melakukan efisiensi, pemangkasan biaya, dan kompetensi tender.

Salah satu model pemerintah di era New Publik Management adalah model pemerintah yang diajukan oleh Osbone dan Gaebler (1992) yang

13

Page 14: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

tertuang dalam pandangannya yang dikenal dengan konsep “reinventing government”. Perspektif baru pemerintah menurut Oborne dan Gaebler tersebut adalah:

1. Pemerintah katalisPemerintah sebagai pemberi arahan dan berfokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan public.

2. Pemerintah milik masyarakatPemerintah memberikan wewenang kepada masyarakat, memberdayakan masyarakat daripada melayani.

3. Pemerintah yang kompetitifMenyuntikan semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan publik.

4. Pemerintah yang digerakan oleh misiMengubah organisasi yang digerakan oleh peraturan menjadi organisasi yang digerakan oleh misi.

5. Pemerintah yang berorientasi hasilPemerintah berorientasi hasil atau kinerja, yaitu membiayai hasil dan bukan masukan.

6. Pemerintah berorientasi pada pelangganMemenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi. Pemerintah melaksanakan sistem pertanggungjawaban ganda : kepada legislatif dan masyarakat.

7. Pemerintah wirausahaMampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan.

8. Pemerintah antisipatifBerupaya mencegah daripada mengobati.

9. Pemerintah desentralisasiDari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja.

10. Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasarMengadakan perubahan mekanisme pasar ( sistem insentif) dan bukan dengan mekanisme administratif ( sistem prosedur dan pemaksaan).

14

Page 15: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

Perbandingan Anggaran Tradisional dengan Anggaran Berbasis Pendekatan NPMANGGARAN TRADISIONAL NEW PUBLIC MANAGEMENTSentralis Desentralis & devolved management

Berorientasi pada input Berorientasi pada input, output, dan outcome (value for money)

Tidak terkait dengan perencanaan jangka panjang

Utuh dan komprehensif dengan perencanaan jangka panjang

Line-item da incrementalism Berdasarkan sasaran kinerjaBatasan departemen yang kaku (rigid department)

Lintas departeman (cross department)

Menggunakan aturan klasik: vote accounting

Zero-base budgeting, planning programming budgeting system

Prinsip anggaran bruto Sistematik dan rasionalBersifat tahunan Bottom-up budgeting

Spesifik

Dengan munculnya era New Public Management telah mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang lebih sistematis dalam perencanaan anggaran sector publik. Seiring dengan perkembangan tersebut, muncul beberapa teknik penganggaran sektor publik, misalnya teknik anggaran kinerja (performance budgeting), zero based budgeting (ZBB), dan planning, programming, and budgeting system (PPBS). Pendekatan baru ini memiliki karakteristik:

1. Komprehensif/komparatif2. Terintegrasi dan lintas departemen3. Proses pengambilan keputusan yang rasional4. Berjangka panjang5. Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas6. Analisis total cost dan benefit (termasuk opportunity cost)7. Berorientasi input, output, dan outcome, bukan sekedar input8. Adanya pengawasan kinerja

1. Anggaran Kinerja15

Page 16: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya yang disebabkan oleh ketiadaan tolok ukur yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik. Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat menekankan pada konsep value for money dan pengawasan kinerja output. Pendekatan ini juga mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan serta pendekatan yang sistematik dan rasional dalam proses pengambilan keputusan.

Pendekatan ini cenderung menolak pandangan anggaran tradisional yang menganggap bahwa tanpa adanya arahan dancampur tangan, pemerintah akan menyalahgunakan kedudukan mereka dan cenderung boros. Menurut pendekatan anggaran kinerja,dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan melalui penerapan internal cost awareness, audit keuangan danaudit kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal. Dengan kata lain, pemerintah dipaksa bertindak berdasarkan cost minded, harus efisien, memakai dana secara ekonomis, dan dituntut mampu mencapai tujuan yang ditetapkan.

2. Zero Based Budgeting (ZBB)Konsep ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada

system anggaran tradisional. Penyusunan anggaran dengan menggunakan konsep ini dapat menghilangkan incrementalism dan line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol(zero-base).

Proses Implementasi ZBBTerdiri dari 3 tahap, yaitu:1. Identifikasi unit-unit keputusan

Struktur organisasi pada dasarnya terdiri dari pusat-pusat pertanggungjawaban. Setiap pusat pertanggungjawaban merupakan unit pembuat keputusan yang salah satu fungsinya adalah untuk menyiapkan anggaran. ZBB merupakan system anggaran yang berbasis pusat pertanggungjawaban sebagai dasar perencanan dan pengendalian anggaran.

2. Penentuan paket-paket keputusan

16

Page 17: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

Tahap selanjutnya adalah menyiapkan dokumen yang berisi tujuan unit keputusan dan tindakan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dokumen inilah yang disebut paket keputusan. Paket keputusan merupakan gambaran komprehensif mengenai bagian dari aktivitas organisasi atau fungsi yang dapat dievaluasi secara individual. Ada 2 jenis paket keputusan:

a. Paket keputusan mutually-exclusiveMerupakan paket keputusan yang memiliki fungsi yang sama

b. Paket keputusan incrementalMerefleksikan level usaha berbeda dalam melakukan kegiatan tertentu.

3. Meranking dan mengevaluasi paket keputusanTahap berikutnya adalah meranking semua paket berdasarkan manfaatnya terhadap organisasi. Tahap ini merupakan jemnbatan menuju proses alokasi sumber daya di antara berbagai kegiatan yang beberapa diantaranya sudah ada dan yang lainnya baru sama sekali.

Keunggulan ZBB:1. Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat menghasilkan

alokasi sumber daya secara lebih efisien2. ZBB berfokus pada value for money3. Memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan

ketidakefektifan biaya 4. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer5. Meningktkan partisipasi manajemen level bawah dalam proses

penyusunan anggaran6. Merupakan cara yang sistematik untuk menggeser status quo dan

mendorong organisasi untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan pola perilaku biaya serta tingkat pengeluaran

Kelemahan ZBB:

17

Page 18: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

1. Prosesnya memakan waktu, terlalu teoritis dan tidak praktis, membutuhkan biaya yang besar, serta menghasilkan kertas kerja yang menumpuk karena pembuatan paket keputusan

2. ZBB cenderung menekankan manfaat jangka pendek3. Implementasi ZBB membutuhakan teknologi yang maju4. Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah proses meranking dan

mereview paket keputusan. Mereview ribuan paket keputusan merupakan pekerjaan yang melelahkan dan membosankan, sehingga dapat mempengaruhi keputusan.

5. Untuk melakukan perankingan paket keputusan dibutuhkan staf yang memiliki keahlian yang mungkin tidak dimiliki organisasi. Selain itu dalam perankingan muncul pertimbangan subjektif/ mungkin terdapat tekanan politik sehingga tidak objektif lagi.

6. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan harus dalam anggaran

7. Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi

3. Planning, Progamming, and Budgeting System (PPBS)PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori

system yang berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumberdaya berdasarkan analisis ekonomi. PPBS adalah salah satu model penganggaran yang ditujukan untuk membantu menajemen pemerintah dalam membuat keputusan alokasi sumber daya secara lebih baik. Hal tersebut disebabkan sumber daya yang dimiliki pemerintah terbatas jumlahnya, sementara tuntutan masyarakat tidak terbatas.

Proses Implementasi PPBSLangkah implementasinya meliputi:

1. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas

18

Page 19: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

2. Mengidentifikasikan program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

3. Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitung cost-benefit dari masing-masing program

4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil

5. Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang disetujui

Karakteristik PPBS:1. Berfokus pada tujuan dan aktivitas (program) untuk mencapai

tujuan2. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran

yang akan datang karena PPBS berorientasi pada masa depan3. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi4. Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai program, yang

meliputi: identifikasi tujuan, identifikasi secara sistematik alternatif program untuk mencapai tujuan, estimasi biaya total dari masing-masing alternatif program, dan estimasi manfat yang ingin diperoleh dari masing-masing alternatif program

Kelebihan PPBS1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen

puncak ke manajemen menengah2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya

dalam perencanaan program4. Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi,

koordinasi, dan kerja sama antar departemen5. Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan

dengan pencapaian tujuan organisasi6. PPBS menggunakan teori marginal utility, sehingga mendorong

alokasi sumber daya secara optimal

Kelemahan PPBS

19

Page 20: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

1. PPBS membutuhkan system informasi yang canggih, ketersediaan data, adanya system pengukuran, dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi

2. Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar karena PPBS membutuhkan teknologi yang canggih

3. PPBS bagus secara teori, namun sulit untuk diimplementasikan4. PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai

kumpulan manusia yang kompleks5. PPBS merupakan teknik anggaran yang statistically oriented.

Penggunaan statistic terkadang kurang tajam untuk mengukur efektivitas program. Statistik hanya tepat untuk mengukur beberapa program saja

6. Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis sehingga menyulitkan dalam melakukan alokasi biaya

Masalah utama penggunaan ZBB dan PPBS1. Bounded rationality, keterbatasan dalam menganalisis semua

alternatif untuk melakukan aktivitas2. Kurangnya data untuk membandingkan semua alternatif, terutama

untuk mengukur output3. Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan di masa

depan, perubahan politik, dan ekonomi4. Pelaksanaan teknik tersebut menimbulkan beban pekerjaan yang

sangat berat5. Kesulitan dalam menentukan tujuan dan perankingan program

terutama ketika terdapat pertentangan kepentingan6. Seringkali tidak memungkinkan untuk melakukan perubahan

program secara cepat dan tepat7. Terdapat hambatan birokrasi dan perlawanan politik yang besar

untuk berubah8. Pelaksanaan teknik tersebut sering tidak sesuai dengan proses

pengambilan keputusan politik9. Pada akhirnya, pemerintah beroperasi dalam dunia yang tidak

rasional

20

Page 21: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

PENUTUP

1. KesimpulanDari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

penganggaran sector public merupakan proses yang sangat vital bagi 21

Page 22: 1 Penganggaran (Akuntansi Sektor Publik)

organisasi sector publik. Anggaran publik membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrument kebijakan fiscal pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi, menjamin kesinambungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran juga merupakan sarana untuk menunjukkan akuntabilitas pemerintah terhadap publik.

2. SaranAdapun saran dari pembahasan ini adalah semoga penyusunan dari

anggaran menjadi lebih baik lagi sehingga anggaran yang dialokasikan ke sektor-sektor tertentu dapat teralokasi dengan baik.

22