askep keluarga tn s
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. S
DI DESA REMPOAH RT 04 RW 06
KECAMATAN BATURADEN
KABUPATEN BANYUMAS
Oleh :
Akhmadi Nurcahyo, S.Kep
G1B211044
PROGRAM PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Hari, tanggal : kamis, 17 Mei 2012
Jam : 15.30-16.30 WIB
Oleh : Akhmadi Nurcahyo.
Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
A. Data Keluarga
1. Identitas Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 72 tahun
d. Agama : Islam
e. Alamat : Dusun Sokawera RT 04 RW 06
Kec.Baturaden
f. Pekerjaan kepala keluarga : Tani
g. Pendidikan kepala keluarga : SD
h. Suku/Kebangsaan : Jawa / Indonesia
i. Jumlah anggota keluarga : 2 Orang
2. Susunan anggota keluarga
No Nama JKHub dgn
KKUmur Pendidikan Agama Pekerjaan
1. Tn. S L Bapak 70 th SD Islam Tani
2. Ny. K P Ibu 65 th SD Islam Dagang
3. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal satu rumah
: Garis keturunan
: An. I dengan diare
Keluarga Tn. S merupakan keluarga lansia, karena anak hanya tinggal Tn. S
dan Ny. K yang tinggal di rumah tersebut. Sedangkan anak-anaknya sudah
mempunyai keluarga sendiri-sendiri. Didalam keluarga tidak mempunyai
penyakit keturunan namun Tn. S mempunyai penyakit darah tinggi.
4. Tipe Keluarga
Jenis keluarga ini adalah Nucklear family yaitu keluarga yang terdiri dari
Bapak, Ibu, Ayah, Ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah.
5. Suku Bangsa
Keluarga Tn. S semuanya berasal dari suku jawa asli dan masih memegang
adat kebiasaan jawa yang ditunjukkan dengan hubungan keluarga yang masih
kuat. Mereka dalam menjalani masalah kesehatan, ketika ada anggota keluarga
biasa berobat ke dokter, kadang kala hanya menggunakan obat yang dibeli di
warung. Suku jawa yang mereka anut sudah tergolong modern dan fleksibel
karena mereka tidak terlalu tergantung terhadap pengobatan tradisional dan
mengikuti perkembangan jaman termasuk juga yang berhubungan dengan
masalah kesehatan.
6. Agama
Semua anggota keluarga Tn. S beragama Islam, dan selalu menjalankan ibadah
Sholat lima waktu, dan rutin mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungannya.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Pencari nafkah dan penghasilan
Tn. S bekerja sebagai petani dan Ny. K bekerja sebagai pedagang dengan
penghasilan sekirar Rp.1.000.000,- per bulan.
b. Pemanfaatan dana keluarga
Menurut pengakuan Tn. S sebagian besar uang keluarga digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pokok. Biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan. Ny. K mempunyai tabungan,
sehingga apabila ada anggota yang sakit mereka mempunyai simpanan
untuk biaya pengobatan.
c. Sosial keluarga
Hubungan dalam keluarga baik, mereka saling mendukung dan saling
menghargai. Hubungan dengan tetangga cukup baik dan harmonis. Tn. S
aktiv mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti, arisan pertemuan-
pertemuan kemasyarakatan lain. Sedang Ny. K sendiri tidak begitu aktif
dalam kegiatan kemasyarakatan karena kesibukannya berdagang.
8. Aktivitas/rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakuakan oleh keluarga Tn. S adalah berkumpul dirumah
mengobrol dengan anggota keluarga yang lain dan menonton televisi bersama.
Keluarga Tn. S jarang pergi ke tempat rekreasi apabila ada waktu senggang.
Keluarga menghabiskan waktu senggang dengan berkunjung ke tempat anak-
anaknya.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat In
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak
balita, hal ini dikarenakan anak pertama dari keluarga Tn. R berusia 20
bulan.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Secara umum tidak ada masalah dalam tahap perkembangan keluarga saat ini,
semua anaknya telah berkeluarga, dan sudah mempunyai rumah sendiri-sendiri.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Tn. S
Pada saat pengkajian keadaan umum baik, hasil pemeriksaan fisik didapatkan
temperatur 36 0C, Tekanan Darah 170/100 mmHg, Nadi 70 x/mnt, repirasi 20
x/menit. Tn. R mengatakan bahwa saat ini dalam keadaan sehat, hanya kadang-
kadang merasa pusing jika banyak pikiran atau kecapekkan.
Ny. K
Pada saat pengkajian keadaan umum cukup, hasil pemeriksaan fisik didapatkan
temperatur 36,3C, Tekanan Darah 130/90 mmHg, Nadi 65 x/mnt, repirasi 20
x/menit tidak ditemukan kelainan. Tidak terdengar suara nafas
mengi/wheezing.
4. Riwayat penyakit dahulu
a. Penyakit keturunan
Menurut Tn. S tidak mempunyai penyakit keturunan ataupun penyakit
kongenital.
b. Penyakit kronis/menular
Menurut pengakuan Tn. S dalam keluarga Tn. S tidak memiliki penyakit
yang menular atau kronis.
c. Kecacatan anggota keluarga
Menurut pengakuan Tn. S dalam keluarga Tn. S tidak ada anggota keluarga
yang mempunyai kecacatan baik fisik maupun mental, semua anggota
keluarga Tn.S sehat dan normal.
d. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Menurut Tn. S apabila ada anggota keluarganya yang sakit yang pertama
dilakukan yaitu mengobati sendiri dengan membeli obat di warung, apabila
sakitnya tidak kunjung sembuh maka keluarga akan berobat ke dokter atau
ke mantri. Keluarga Tn. S sering berobat ke mantri setempat dan jarang
berobat ke puskesmas.
5. Riwayat Kesehatan Mental, Psikologis, Spiritual
Berdasarkan hasil pengkajian dan observasi yang dilakukan pada keluarga Tn.
S tidak ada anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan mental,
psikologis dan spiritual. Menurut pengakuan keluarga Tn. S tidak ada
keturunan dalam keluarga yang mempunyai masalah kesehatan mental dan
psikologis. Keluarga Tn. S taat beribadah dan yakin bahwa kesehatan adalah
nikmat dari Alloh SWT dan merupakan hal yang sangat penting agar aktivitas
sehari-hari dapat berjalan lancar.
6. Persepsi dan Tanggapan Keluarga Terhadap Layanan Kesehatan
Keluarga sudah mengerti tentang pentingnya arti kesehatan dengan dibuktikan
jika terdapat anggota keluarga yang sakit suka memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada. Menurut pengakuan keluarga Tn. S lebih sering berobat
mantri ataupun dokter setempat dibanding ke puskesmas.
7. Pola Pengambilan Keputusan
Menurut Tn. S yang lebih sering mengambil keputusan dalam keluarga adalah
dirinya namun sebelum mengambil keputusan semuanya dibicarakan secara
bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain.
8. Kebiasaan Anggota Keluarga Sehari-hari
a. Makan
Dalam keluarga Tn. S biasa makan tiga kali sehari tetapi waktunya tidak
teratur. Menu makan terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk dan kadang-kadang
buah-buahan. Dalam mengolah makanan, biasanya Ny. K memasak dua kali
sehari. Dalam keluarga tidak ada makanan pantangan.
b. Minum
Semua anggota keluarga Tn. S mempunyai kebiasaan minum air putih yang
sudah dimasak 6-8 gelas per hari. Ny. K mengatakan rutin mengkonsumsi
kopi pada pagi hari.
c. Cara mengolah makanan
Menurut Ny. K cara mengolah makanan sehari-hari lebih sering digoreng,
direbus tergantung dari bahan makanan dan cara pengolahan. Namun
apapun cara pengolahannya anggota keluarganya pasti suka dengan
makanan yang dihidangkan.
d. Cara penyajian
Menurut Ny. K cara menyajikan makanan lebih sering disajikan secara
langsung selagi hangat agar terasa lebih enak. Keluarga juga biasa
menghangatkan makanan jika makanan tersebut masih layak, namun sisa
makanan yang lain dibuang.
e. Pola aktivitas istirahat
Menurut Tn. S, biasa tidur pada jam 00.00 wib. Sementara Ny. K biasa
tidur pada jam 21.00 wib dan bangun pagi jam 04.00 wib dan bersiap untuk
pergi ke pasar. Untuk tidur siang, sangat jarang dan hanya kadang-kadang
kalau ada waktu senggang.
f. Kebiasaan keluarga yang merugikan
Menurut Tn. S kebiasaan keluarga yang merugikan yaitu Tn. R merupakan
perokok aktif, padahal Ny. K sering menasehatinya supaya tidak merokok,
namun Tn. K tetap tidak menurutinya karena sudah menjadi kebiasaan dan
susah untuk meninggalkannya.
g. Reproduksi
Ny. S tidak melakukan KB karena merasa tidak cocok dengan berbagai
macam KB dan Ny. S menyadari bahwa usianya sudah kepala 4.
C. Faktor Lingkungan dan Masyarakat
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah yang ditempati Tn. R sekitar 7X11 m2. Terdiri dari 1 ruang tamu, 2
kamar tidur, 1 dapur, ruang makan, ruang kelurga dan kamar mandi. Jenis
rumah permanen dengan dinding rumah terbuat dari tembok, atap terbuat dari
genting. Lantai rumah berupa keramik dengan keadaan kebersihan rumah
cukup, ventilasi cukup, sinar matahari tepenuhi. Sumber air menggunakan
sumur pompa yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Denah :
U
2. Sampah
Keluarga Tn. S biasa membuang di tempat sampah dibelakang rumah, apabila
sampah sudah menumpuk, Tn. S biasa membakarnya.
4
1
3
2
5
Keterangan :1: Ruang Tamu2 : Kamar tidur3 : Kamar tidur4 : Ruang makan5 : Dapur6 : Sumur7 : Kamar mandi.
3. Sumber air minum
Sumber air minum keluarga Tn. R berasal dari sumur pompa pribadi. Airnya
bersih tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
4. Jamban keluarga
Keluarga Tn. S mempunyai fasilitas MCK pribadi dengan jamban tertutup.
5. Pembuangan air limbah
Menurut keterangan Tn. S, limbah rumah tangganya yang berupa air bekas
mencuci, mandi ataupun keperluan lainnya dialirkan langsung ke sungai yang
berada disamping rumahnya.
6. Halaman rumah
Rumah Tn. S mempunyai sedikit halaman, bagian paling depan rumah
berbatasan dengan jalan desa, bagian samping berdempetan dengan rumah
tetangga.
7. Karakteristik tetangga dan komunitas
Jarak rumah dengan tetangga berdekatan. Lingkungan tetangga umumnya
berasal dari penduduk asli dusun sokawera. Bahkan sebagian besar tetangga
yang berada di sana masih termasuk keluarganya. Pergaulan keluarga dengan
lingkungan cukup baik.
8. Mobilitas geografis keluarga
Anggota keluarga tinggal dalam komunitas dan lingkungan sekitar rumah yang
sama selama kehidupan mereka. Keluarga belum pernah berpindah tempat,
sejak menikah tinggal di Dusun sokawera yang merupakan tanah kelahiran Tn.
R. Alat transportasi yang biasa di gunakan oleh Tn. S sekeluarga adalah sepeda
motor dan juga angkot.
9. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyrakat
Tn. S beserta istri aktif dalam kegiatan masyarakat, namun Ny K terkadang
jarang mengikuti kegiatan masyarakat apabila sedang berdagang di pasar.
10. Sistem pendukung keluarga
Tn. S menjelaskan bahwa hubungan dengan anaknya cukup dekat, walaupun
sudah berkeluarga sendiri-sendiri dikarenakan rumah anak-anaknya
berdekatan. Selain itu sistem pendukung yang lain adalah terdapatnya fasilitas
kesehatan seperti, Puskesmas berjarak +2,5 km, bidan praktek + 1km, rumah
sakit sakitar ±7 km, dan fasilitas peribadatan seperti mushola ±10 m dari
rumah.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka, keluarga Tn.
S menggunakan bahasa jawa dalam komunikasi sehari-hari. Setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan atau tanggapannya. Hal ini terlihat dari
pembicaraan keluarga saat dilakukan pengkajian. Anggota keluarga bertemu
setiap hari sehingga dapat berkomunikasi dengan baik.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga pengambilan keputusan selalu dimusyawarahkan terlebih
dahulu dan yang biasa mengambil keputusan adalah Tn. S.
3. Struktur peran keluarga
a. Tn. S : Sebagai suami sekaligus sebagai seorang
ayah mempunyai kewajiban memberi nafkah dan melindungi keluarganya.
Saat ini tugas Tn. S sebagai Kepala Keluarga sudah dipenuhinya dengan
baik.
b. Ny. K : Sebagai istri mempunyai kewajiban
melayani suami. Ny. S tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk
suaminya, meskipun hanya memasakkan makanan untuk semua
keluarganya. Selain itu, Ny. K juga ikut mencari nafkah dengan berdagang
di pasar.
4. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan budaya yang dianut oleh keluarga Tn. K adalah saling menghormati
antara anggota keluarga yang satu dan yang lainnya. Menghormati yang lebih
tua dan menyayangi yang lebih muda. Tidak terlihat adanya konflik dalam nilai
yang diyakini oleh keluarga dan juga bertentangan dengan masyarakat sekitar.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Hubungan antara anggota keluarga berjalan harmonis, saling menghargai satu
sama lain, dan saling memberikan dukungan pada anggota keluarga.
2. Fungsi sosial
Interaksi dalam keluarga berlangsung baik tanpa norma-norma kaku dan
memaksa tiap-tiap anggota keluarga, tidak ada disiplin keras dalam kehidupan
keluarga. Interaksi keluarga dengan masyarakat berlangsung baik, saling
tenggang rasa. Hubungan keluarga dengan orang lain baik. Keluarga
mengajarkan bagaimana berperilaku sesuai ajaran agama yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari dirumah dan lingkungan tempat tinggalnya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Tn. S dan Ny. K mengetahui bahwa kondisi Tn. S saat ini sedang
mengalami hipertensi. Ny. K selalu mengingatkan suaminya untuk selalu
menjaga kesehatan agar tekanan darah nya tetap terjaga.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan dalam
menghadapi masalah
Keluarga merasakan adanya masalah kesehatan. Sejauh ini, menurut
Ny. S mengatakan belum dapat merawat An. I yang sedang sakit.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Menurut Tn. R dan Ny. S mereka akan semaksimal mungkin untuk
memberikan perawatan yang terbaik untuk An. I dan An. I yang
dianggap rentang terkena penyakit, Tn. R dan Ny S memberikan
makan makan-makanan yang bergizi
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan
Keluarga memahami bahwa kebersihan rumah penting untuk kesehatan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan kondisi rumah keluarga Tn. S
terlihat cukup bersih dengan pencahayaan matahari cukup dan tempat
sirkulasi udara yang cukup.
e. Kemampuan keluarga menggunakan dan memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Menurut Tn. S apabila ada anggota keluarga yang sakit dibawa berobat ke
dokter atau mantri terdekat
.
4. Fungsi reproduksi
Tn. S mempunyai 6 orang anak dari hasil perkawinannya. Menurut Ny. K
kehidupan rumah tangganya bahagia, harmonis antar anggota keluarga yang
satu dengan anggota keluarga yang lain.
5. Fungsi ekonomi
Menurut Tn. S dari hasil kerjanya, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari, seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Ny. K lebih merasa khawatir dengan tekanan darah suaminya karena Tn. S
masih sebagai perokok aktif yang dikhawatirkan akan mengganggu
kesehatannya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga Tn. S selalu berusaha untuk memeriksakan kesehatanya ke mantri
ataupun dokter terdekat.
3. Strategi koping yang digunakan
Ny. K selalu memberikan motivasi untuk upaya perawatan Tn. S dan selalu
memperhatikan pola makan serta kebiasaan untuk hidup sehat. Jika ada
masalah, keluarga selalu membicarakan bersama-sama untuk mencari
solusinya.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Semua keluarga mengatakan khawatir dengan kesehatannya, keluarga pasrah
dengan kondisi kesehatan keluarga.
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Tn. R Ny. S An. D An. I
TDNadiRRBBTB
SuhuRambut
Mata
KonjungtivaScleraHidungTelingaKulitGigi
Leher’
Punggung
LututKuku
Keluhan
DadaParu
Abdomen
Ekstremitas
150/100 mmhg70 kali/menit20 kali/menit
62 kg165 cm
36 celsiusHitam ,lurus, bersih,
Normal
NormalNormal
Lengkap, bersihNormal
Sawo matangBersih
Kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-)
Tidak Pegal-pegalPendek Bersih
-
Simetris, tidak ada tonjolan/benjolan
Sering pusing
Wheezing (-), Ronkhi (-)
Tidak ada tonjolan, tidak keras
Kekuatan otot
5 55 5
110/80 mmhg65 kali/menit20 kali/menit
46 kg160 cm
36,3 celsiusHitam, ikal, bersih
Normal
NormalNormal
Lengkap, bersihNormal
Sawo matangBersih
Kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-)
Tidak Pegal-pegalPendek, bersih
-
Simetris, tidak ada tonjolan/benjolan
Wheezing (-), Ronkhi (-)
Tidak ada tonjolan, tidak keras
Kekuatan otot
5 55 5
-82kali/menit20 kali/menit
21 kg125 cm
36,3 celsiusHitam, Lurus, bersih
Normal
Normal Normal
Lengkap, bersih, Normal
Sawo matangkaries (+)
Kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-)
Tidak Pegal-pegalPendek, bersih
-
Simetris, tidak ada tonjolan/benjolan
Wheezing (-), Ronkhi (-)
Tidak ada tonjolan, tidak keras
Kekuatan otot
5 55 5
-95 kali/menit23 kali/menit
7 kg52 cm
37,6 celsiusHitam, Lurus,
bersihNormal
Normal Normal
Pilek, secret (+) Normal
Sawo matangBersih
Kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-)
Tidak Pegal-pegalPendek, bersih
-
Simetris, tidak ada tonjolan/benjolan
Wheezing (-), Ronkhi (-)Crecels (+)Tidak ada
tonjolan, tidak keras
Kekuatan otot
5 55 5
H. Harapan Keluarga
1. Persepsi Terhadap Masalah
Keluarga berpendapat bahwa masalah hipertensi pada Tn. S tidak terlalu
berbahaya.
2. Harapan Terhadap Masalah
Keluarga berharap keadaan Keluarga sehat dan terhindar dari penyakit.
Keluarga juga sangat mengharapkan tenaga kesehatan yang saat ini berkunjung
ke rumah bisa memberikan pengetahuan-pengetahuan atau informasi kesehatan
yang bermanfaat untuk meningkatkan status kesehatan keluarga.
II. ANALISA DATA
No Data Masalah (P) Penyebab (E)1. Data Subyektif :
a. Ny. S mengatakan An. I sering rewel dan panas pada malam hari.
b. Ny. S mengatakan An. I sudah diperiksakan di bidan desa namun belum sembuh-sembuh.
Data Obyektif :a. Pada saat dilakukan pengkajian An. I tampak
lemah,lesu dan tidak aktifb. S : 37,6 o C, Nadi: 95 x/mnt, RR: 23 x/mnt
Hipertermi pada keluarga Tn. R khususnya An. I
Ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan pada anggota keluarga dengan hipertermi (demam)
2. Data subyektif :a. Ny. S mengatakan An. I nafsu minum ASI
berkurangb. Ny. S mengatkan An. I sering berkeringat
Data Obtektif :- An. I lemas, kurang aktif dan sering rewel pada waktu
malam haari jika panas badannya meningkat- S: 37,6 oC
Risiko kekurangan volume cairan pada keluarga Tn. R khususnya
An. I
Ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang
hipertermi (demam)
3 DS:
- Klien mengatakan kadang-kadang mengalami pusing jika
banyak pikiran
DO:
- TD: 150/100 mmHg
- Nadi: 70 x/menit
Potensial Kejadian hipertensi pada
keluarga Tn. R khususnya Tn. R
-.
III. Prioritas Masalah
Diagnosa 1 : Hipertermi pada keluarga Tn. R khususnya An. I berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang hipertermi.
Diagnosa 2 : Risiko kekurangan volume cairan pada keluarga Tn. R khususnya
An. I berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang hipertermi
Diagnosa 3 : Potensial Kejadian hipertensi pada keluarga Tn. R khususnya Tn. R
NO
Dx.
KRITERIA BOBO
T
SKORING PEMBENARAN
1. Sifat
Masalah :
Aktual
Kemungkinan
diubah :
Mudah
Potensial
dicegah :
Cukup
Menonjolnya
masalah :
Perlu segera
1
2
1
1
3/3 x 1 = 1
2/2 x 2 = 2
2/3 x 1 = 0,67
2/2x 1 = 1
Total skor : 4,67
An. I mengalami demam selama 2 minggu
terutama pada malam hari dan An. I juga
tampak pucat, lesu dan lemah, S: 37,6 o C
jika tidak segera dilakukan tindakan akan
memperparah kondisi An. I
Diharapkan setelah diberikan pendidikan
kesehatan oleh tenaga medis, keluarga
akan memahami tindakan penanganan
sehingga segera dapat mengantisipasi
deoporesis
Setelah dilakukan penanganan dengan
pemberian minum ASI yang banyak oleh
keluarga maka demam pada anak akan
segera diatasi
Keluarga segera melakukan penanganan
terhadap demam yang terjadi oleh anak I
karena Ny.S mengatakan meminumkan
obat dari puskesmas.
2. Sifat
Masalah :
1 2/3 x 1 =0,66 Nafsu minum ASI An I berkurang. An. I
juga tampak pucat, lesu, dan lemah jika
Risiko
Kemungkinan
diubah :
Mudah
Potensial
dicegah :
Cukup
Menonjolnya
masalah :
Tidak perlu
segera
2
1
1
1/2 x 2 = 1
2/3 x 1 = 0,67
½ x 1 = 1/2
Total skor : 2.83
tidak dilakukan tindakan An.I mengalami
risiko kekurangan volume cairan.
Diharapkan setelah diberikan pendidikan
kesehatan oleh tenaga medis, keluarga
akan memahami tindakan penanganan
sehingga segera dapat mengantisipasi
kehilangan cairan berlebihan.
Setelah dilakukan penanganan mengganti
volume cairan yang hilang dengan larutan
yang tepat oleh keluarga maka kekurangan
cairan pada anak akan segera diatasi
Keluarga Tn. R tidak melakukan
penanganan secara nyata dalam
penanganan terhadap kekurangan cairan
pada An. I, karena Ny.S mengatakan tidak
memaksakan An.I untuk minum ASI.
3 Sifat masalah :
Potensial
Kemungkinan
diubah :
Cukup
Potensi
dicegah :
Cukup
1
2
1
1/3 x 1 = 1/3
1/2 x 2 =1/ 2
2/3 x 1 = 0,67
Keluarga Tn. R sering pusing apalagi jika
banyak pikiran, TD: 150/100 mmHg. Jika
tidak dilakukan usaha preventif lebih dini
berpotensi kejadian hipertensi.
Setelah diberikan penjelasan dari tenaga
medis, keluarga akan segera mengetahui
bagaimana tindakan untuk mencegah
hipertensi
Dengan diberikan penjelasan terhadap
pencegahan hipertensi oleh petugas medis
kepada keluarga dapat memberikan
pemahaman bahwa penyakit hipertensi
Menonjolnya
masalah :
Tidak perlu
segera
11/2 x 1 = 1/2
Total skor : 2
dapat dicegah.
Tidak terlihat oleh keluarga
ketidaktahuannya terhadap pencegahan
hipertensi sebagai masalah dikarenakan
tidak ada upaya dan kesadaran keluarga
untuk mengkonsultasikan masalah
hipertensi.
IV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Dari hasil skoring masalah diatas dapat diprioritaskan sebagai berikut :
Diagnosa 1 : Hipertermi pada keluarga Tn. R khususnya An. I berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang hipertermi.
Diagnosa 2 : Risiko kekurangan volume cairan pada keluarga Tn. R khususnya
An. I berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang hipertermi
Diagnosa 3 : Potensial Kejadian hipertensi pada keluarga Tn. R khususnya Tn. R
.
V. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No. DiagnosaTUJUAN EVALUASI
Rencana IntervensiUmum Khusus Kriteria Standar
1. Hipertermi pada keluarga Tn. R khususnya An. I berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang hipertermi.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan keluarga Tn. R mampu merawat An. I yang mengalami hipertermi
Keluarga Tn. R mampu mengenal tentang masalah hipertermi akibat infeksi yang dialami An. I
Keluarga Tn. R dapat mengambil keputusan tindakan untuk menangani masalah hipertermi yang dialami An. I agar tidak terjadi peningkatan keparahan kondisi An. I
KeluargaTn. R dapat memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga Tn. R dapat menggunakan fasilitas kesehatan untuk upaya penyembuhan anaknya yang sakit
Knowledge
Affektif
Keluarga mampu menyatakan pengertian penyakit hipertermi (demam) secara umum
Keluarga mampu menyikapi masalah kesehatan yang dialami dengan baik
Keluarga mau menerima edukasi yang diberikan petugas kesehatan
Keluarga mampu memberikan perawatan yang tepat kepada anggota keluarga yang sakit sesuai dengan edukasi yang telah diberikan oleh petugas kesehatan
1. Gali pengetahuan keluarga mengenai masalah hipertermi yang dialami An. I.
2. Diskusikan dengan keluarga dampak masalah yang dapat terjadi bila demam An. I tidak segera diatasi.
3. Beri pujian pada keluarga atas jawaban atau tindakan yang tepat
4. Beri penjelasan mengenai masalah demam yang dialami An. I
5. Motivasi keluarga untuk mengenal dampak permasalahan yang dapat timbul pada penyakit An. I
6. Bimbing keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan.
a. Beri penjelasan kepada keluarga Tn. R tindakan untuk mencegah timbulnya keparahan penyakit An. I.
b. Libatkan keluarga dalam mengambil keputusan bagi pencegahan penyakit An I.
c. Beri saran untuk secara aktif ke pelayanan kesehatan jika terdapat gangguan
VI. CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA
No DX
Tanggal dan Waktu
Implementasi Evaluasi
1 Jumat, 4 Feb 201115.00-16.00 WIB
1. Melakukan pengkajian secara umum2. Mengukur TTV An. I3. Mengkaji pengetahuan keluarga mengenai
masalah hipertermi (demam)4. Mengkaji upaya-upaya yang telah dilakukan
untuk mengurangi demam5. Memberikan pujian pada keluarga atas
jawaban atau tindakan yang tepat6. Memberikan penjelasan mengenai masalah
demam yang dialami An. I7. Menjelaskan mekanisme bagaimana bisa
terjadi demam8. Memotivasi keluarga untuk mengenal dampak
demam yang dapat timbul pada anak9. Memberikan penjelasan kepada keluarga
tindakan untuk mencegah timbulnya keparahan penyakit An. I.
10. Melibatkan keluarga dalam mengambil keputusan bagi pencegahan penyakit An I.
11. Beri penjelasan tentang pemberian perawatan pada anggota keluarga yang mengalami demam
S : Keluarga Tn. R baru mengetahui jika demam dapat
menimbulkan kejang. Keluarga Tn. R mengatakan baru mengetahui untuk
mengurangi panas badan anaknya dengan kompres hangat. Keluarga Tn. R mengatakan jika panasnya tidak kunjung
turun akan membawanya ke bidan desa lagi.
O : S: 37,6 O C, N : 95 x/mnt, RR: 23 x/mnt Tn. R dapat menjawab pertanyaan tentang demam
secaraumum Keluarga dapat mengambil keputusan setelah mendapatkan
penjelasan.
A : Masalah teratasi sebagian ditandai dengan keluarga Tn. R
mengenal cara melakukan perawatan pada anaknya yang demam
P : Mendemonstrasikan teknik yang telah diajarkan dengan
kompres hangat.
1 Sabtu, 5 Feb 201116.00-17.00 WIB
1. Mengevaluasi penjelasan diberikan pada hari sebelumnya.
2. Menjelaskan pada keluarga cara kompres
S : Keluarga Tn. R mengatakan baru mengetahui untuk
mengurangi panas badan anaknya dengan kompres hangat dan ditaruh di ketiak dan selangkangan.
hangat yang efektif dan menjelaskan manfaatnya untuk pemulihan kondisi An. I.
3. Mendemonstrasikan teknik yang telah diajarkan dengan kompres hangat
4. Melibatkan keluarga untuk berpartisipasi dalam melakukan kompres hangat
5. Memberikan kesempatan keluarga Tn. R untuk mendemonstrasikan teknik kompres hangat
6. Memberikan pujian atas demonstrasi yang dilakukan keluarga Tn. R.
7. Memotivasi keluarga untuk mempraktekan kompres hangat yang telah diajarkan
8. Mengukur TTV An. I
Keluarga Tn. R mengatakan sangat senang diajarkan cara kompres hangat
O : Keluarga Tn. R mempraktekkan cara kompres hangat
dengan benar An. I sedikit rewel ketika dikompres Suhu An. I setelah kompres hangat 36,7 OC, N: 87 x/mnt,
RR : 23 x/mnt.
A : Masalah teratasi sebagian ditandai dengan keluarga Tn. R mengatakan sudah tahu cara untuk mengurangi panas dengan kompres hangat.
P : Memotivasi keluarga untuk melakukan kompres hangat
yang telah diajarkan. Memberikan saran jika panas tidak kunjung turun segera
dibawa ke pelayanan kesehatan.1 Minggu, 6 feb
201116.00-17.00 WIB
1. Mengevaluasi penjelasan yang diberikan pada hari sebelumnya.
2. Mengevaluasi teknik kompres hangat yang telah diajarkan
3. Mengukur TTV An. I4. Memotivasi keluarga untuk mempraktekkan
kompres hangat jika An. I demam.
S : Keluarga Tn. R mengatakan sudah melakukan kompres
hangat sesering mungkin untuk mengurangi panas badan An. i
O : Keluarga Tn. R mempraktekkan cara kompres hangat
dengan benar Suhu badan An. I turun S: 36,5 OC, N: 87 x/mnt, RR : 22 x/mnt.
A :
Masalah teratasi ditandai dengan keluarga Tn. R mengatakan sudah mampu melakukan perawatan pada An. I dengan demam.
P : Memotivasi keluarga untuk melakukan kompres hangat
yang telah diajarkan.2 Jumat, 4 Feb
201115.00-16.00 WIB
1. Mengkaji pengetahuan keluarga mengenai masalah kekurangan volume cairan secara umum
2. Mengkaji upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan intake cairan
3. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban atau tindakan yang tepat
4. Menjelaskan mekanisme bagaimana bisa terjadi kekurangan volume cairan
5. Memotivasi keluarga untuk mengenal dampak kekurangan volume cairan yang dapat timbul pada anak
6. Melibatkan keluarga dalam mengambil keputusan bagi pencegahan kekurangan volume cairan
7. Beri penjelasan tentang pemberian perawatan pada anggota keluarga yang mengalami kekurangan volume cairan
S : Keluarga Tn. R baru mengetahui jika demam dapat
menyebabkan kekurangan volume cairan. Keluarga Tn. R mengatakan akan memberikan intake ASI
dengan intensitas sering
O : Tn. R belum dapat menjawab pertanyaan dengan benar
tentang penyebab kekurangan volume cairan secara umum Keluarga Tn. R sudah memberikan menawarkan ASI
sering kpd An. I
A : Masalah teratasi sebagian ditandai dengan keluarga Tn. R
mengenal cara melakukan perawatan pada anaknya yang mengalami risiko kekurangan volume cairan
P : Memberikkan intake cairan tambahan Istirahat yang cukup/ pembatasan aktivitas
2 Sabtu, 5 Feb 2011
1. Mengevaluasi penjelasan diberikan pada hari sebelumnya.
S : Keluarga Tn. R mengatakan sering memberikkan ASI
16.00-17.00 WIB
2. Menjelaskan pada keluarga perlunya intake cairan yang lebih untuk pemulihan kondisi An. I.
3. Mendemonstrasikan teknik yang telah diajarkan dengan memberikkan intake tambahan selain ASI
4. Memberikan kesempatan keluarga Tn. R untuk mendemonstrasikan hal yang diajarkan
5. Memberikan pujian atas demonstrasi yang dilakukan keluarga Tn. R.
6. Memotivasi keluarga untuk memberikkan cairan tambahan yang telah diajarkan
7. Menganjurkan untuk membatasi aktivitas An. I
O : An.I sudah tidak rewel An.I tampak lebih aktif dari hari sebelumnya An.I lebih sering minum ASI
A : Masalah teratasi sebagian ditandai dengan keluarga Tn. R mengatakan sudah dapat memberikkan intake cairan yang sering.
P : Memotivasi keluarga untuk memberikan ASI yang sering Memberikan istirahat yang cukup untuk An. i
2 Minggu, 6 feb 201116.00-17.00 WIB
1. Mengevaluasi penjelasan yang diberikan pada hari sebelumnya.
2. Mengevaluasi teknik pemberian intake cairan yang sering
3. Memotivasi keluarga untuk memberikan intake cairan yang sering
S : Keluarga Tn. R mengatakan kondisi anaknya membaik
O : Keluarga Tn. R mempraktekkan pemberian intake cairan
yang sering
A : Masalah teratasi ditandai dengan keluarga Tn. R mengatakan akan sering memberikan intake cairan yang sering
P : Memotivasi keluarga untuk melakukan kompres hangat
yang telah diajarkan.3 Jumat, 4 Feb
20111. Mengkaji pengetahuan keluarga mengenai
masalah hipertensiS : Keluarga Tn. R khususnya Tn.R mengatakkan akan
15.00-16.00 WIB
2. Mengkaji upaya-upaya yang telah dilakukan ketika pusing pada tengkuk
3. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban atau tindakan yang tepat
4. Memotivasi keluarga untuk mengenal dampak hipertensi
5. Melibatkan keluarga dalam mengambil keputusan bagi pencegahan hipertensi
6. Beri penjelasan tentang pemberian perawatan pada anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
7. Menjelaskan untuk mengurangi makanan yang asin-asin, kopi dan merokok
mengurangi minum kopinya Keluarga Tn. R khususnya Tn.R mengatakkan akan
mengurangi merokoknya.
O : TD:150/100 mmHg Tn. R belum dapat menyebutkan masalah hipertensi secara
umum.
A : Masalah teratasi sebagian ditandai dengan keluarga Tn. R
mengenal cara melakukan pencegahan hipertensi dengan control diit dan gaya hidup yang sehat.
P : Mengukur tekanan darah setiap kunjungan Memberikan penyuluhan kesehatan Demonstrasi pemilihan menu/diit makanan untuk
hipertensi.3 Sabtu, 5 Feb
201116.00-17.00 WIB
1. Mengevaluasi penjelasan diberikan pada hari sebelumnya.
2. Menjelaskan pada keluarga tentang masalah hipertensi
3. Menjelaskan pada keluarga perlunya pengontrolan diit
4. Mendemonstrasikan pemilihan menú untuk diit mencegah hipertensi
5. Memberikan kesempatan keluarga Tn. R untuk mendemonstrasikan hal yang diajarkan
6. Memberikan pujian atas demonstrasi yang dilakukan keluarga Tn. R.
S : Keluarga Tn. R mengatakan sudah mengetahui risiko yang
dapat ditimbulkan jika hipertensi tidak dicegah
O : TD:140/100 mmHg Tn.R kadang-kadang masih merasa pusing
A : Masalah teratasi sebagian ditandai dengan pengetahuan keluarga Tn. bertambah tentang hipertensi.
P :
7. Memotivasi keluarga untuk memotivasi Tn.R menjaga gaya hidup yang sea
8. Mengukur TD
Memotivasi keluarga tentang pentinganya perawatan hipertensi.