asuhan kebidanan keluarga resiko pada keluarga tn

32

Click here to load reader

Upload: delphiano-azzis-hervian

Post on 09-Apr-2016

354 views

Category:

Documents


216 download

DESCRIPTION

Askeb kebidanan

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kehamilan adalah sejak dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin lamanya hamil

normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) Kehamilan sebagai keadaan fisiologis

dapat diikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin. Tenaga kesehatan harus

dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga kelainan yang ada dapat dikenal

lebih dini. Misalnya perubahan yang terjadi adalah edema tungkai bawah pada trimester

terakhir dapat merupakan fisiologis. Namun bila disertai edema ditubuh bagian atas seperti

muka dan lengan terutama bila diikuti peningkatan tekanan darah dicurigai adanya pre eklamsi.

Perdarahan pada trimester pertama dapat merupakan fisiologis yaitu tanda Hartman yaitu akibat

proses nidasi blastosis ke endometrium yang menyebabkan permukaan perdarahan berlangsung

sebentar, sedikit dan tidak membahayakan kehamilan tapi dapat merupakan hal patologis yaitu

abortus, kehamilan ektopik atau mola hidatidosa

Kehamilan risiko tinggi (KRT) adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan

optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. kehamilan risiko tinggi adalah

beberapa situasi dan kondisi serta keadaan umum seorang selama masa kehamilan, persalinan,

nifas akan memberikan ancaman pada kesehatan jiwa ibu maupun janin yang dikandungnya.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan pembelajaran praktik kebidanan komunitas diharapkan mahasiswa

mampu melaksanakan manajemen kebidanan dengan menggunakan manajemen asuhan

kebidanan komunitas.

Page 2: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian terhadap keluarga dalam asuhan

kebidanan komunitas pada keluarga

b. Mahasiswa mampu melaksanakan Tipologi masalah terhadap keluarga dalam asuhan

kebidanan komunitas pada keluarga

c. Mahasiswa mampu melaksanakan Intervensi terhadap keluarga dalam asuhan kebidanan

komunitas pada keluarga

d. Mahasiswa mampu melaksanakan Implementasi terhadap keluarga dalam asuhan

kebidanan komunitas pada keluarga

e. Mahasiswa mampu melaksanakan Evaluasi terhadap keluarga dalam asuhan kebidanan

komunitas pada keluarga.

Page 3: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan patologi yang dapat

mempengaruhi keadaan ibu dan janin. Untuk menghadapi kehamilan risiko

harus diambil sikap proaktif, berencana dengan upaya promotif dan

preventif sampai dengan waktunya harus diambil sikap tegas dan cepat

untuk menyelamatkan ibu dan janinnya (Manuaba, 2007).

Penyebab dari kejadian kehamilan risiko pada ibu hamil adalah

karena kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi,

rendahnya status sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah. Dengan

adanya pengetahuan ibu tentang tujuan atau manfaat pemeriksaan

kehamilan dapat memotivasinya untuk memeriksakan kehamilan secara

rutin. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan hidup sehat

meliputi jenis makanan bergizi, menjaga kebersihan diri, serta pentingnya

istirahat cukup sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi dan tetap

mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada. Umur seseorang

dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya. Bila wanita tersebut hamil

pada masa reproduksi, kecil kemungkinan untuk mengalami komplikasi di

bandingkan wanita yang hamil dibawah usia reproduksi ataupun diatas usia

reproduksi (Rikadewi,2010).

B. Jenis-jenis kehamilan risiko tinggi :

a. Faktor IBU:

1. Kehamilan pada usia di atas 35 tahun atau di bawah 18 tahun.

Usia ibu merupakan salah satu faktor risiko yang berhubungan

dengan kualitas kehamilan. Usia yang paling aman atau bisa

Page 4: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

dikatakan waktu reproduksi sehat adalah antara umur 20 tahun

sampai umur 30 tahun. Penyulit pada kehamilan remaja salah

satunya pre eklamsi lebih tinggi dibandingkan waktu reproduksi

sehat. Keadaan ini disebabkab belum matangnya alat reproduksi

untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun

perkembangan dan pertumbuhan janin (Manuaba, 1998).

2. Kehamilan pertama setelah 3 tahun atau lebih pernikahan

3. Kehamilan kelima atau lebih

4. Kehamilan dengan jarak antara di atas 5 tahun atau kurang dari 2

tahun.

Pada kehamilan dengan jarak < 3 tahun keadaan endometrium

mengalami perubahan, perubahan ini berkaitan dengan persalinan

sebelumnya yaitu timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis di

tempat implantasi plasenta. Adanya kemunduran fungsi dan

berkurangnya vaskularisasi pada daerah endometrium pada bagian

korpus uteri mengakibatkan daerah tersebut kurang subur sehingga

kehamilan dengan jarak < 3 tahun dapat menimbulkan kelainan

yang berhubungan dengan letak dan keadaan plasenta.

5. Tinggi badan ibu kurang dari 145 cm dan ibu belum pernah

melahirkan bayi cukup bulan dan berat normal. Wanita hamil yang

mempunyai tinggi badan kurang dari 145 cm, memiliki resiko tinggi

mengalami persalinan secara premature, karena lebih mungkin

memiliki panggul yang sempit.

6. Kehamilan dengan penyakit (hipertensi, Diabetes, Tiroid, Jantung,

Paru, Ginjal, dan penyakit sistemik lainnya)

Page 5: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

Kondisi sebelum hamil seperti hipertensi kronis, diabetes, penyakit

ginjal atau lupus, akan meningkatkan risiko terkena preeklamsia.

Kehamilan dengan hipertensi esensial atau hipertensi yag telah ada

sebelum kehamilan dapat berlangsung sampai aterm tanpa gejala

mejadi pre eklamsi tidak murni. Penyakit gula atau diabetes mellitus

dapat menimbulkan pre eklamsi dan eklamsi begitu pula penyakit

ginjal karena dapat meingkatkan tekanan darah sehingga dapat

menyebabkan pre eklamsi.

7. Kehamilan dengan keadaan tertentu ( Mioma uteri, kista ovarium)

Mioma uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak berupa

kelainan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir,

kelemahan pada saat kontraksi rahim, pendarahan yang banyak

setelah melahirkan dan gangguan pelepasan plasenta, bahkan bisa

menyebabkan keguguran. Sebaliknya, kehamilan juga bisa

berdampak memperparah Mioma Uteri. Saat hamil, mioma uteri

cenderung membesar, dan sering juga terjadi perubahan dari tumor

yang menyebabkan perdarahan dalam tumor sehingga

menimbulkan nyeri. Selain itu, selama kehamilan, tangkai tumor

bisa terputar.

8. Kehamilan dengan anemia ( Hb kurang dari 10,5 gr %)

Wanita hamil biasanya sering mengeluh sering letih, kepala pusing,

sesak nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan lainnya.

Semua keluhan tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil

tersebut sedang menderita anemia pada masa kehamilan. Penyakit

terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh

semasa mengandung. Faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia

Page 6: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi, infeksi, kekurangan

asam folat dan kelainan haemoglobin. Anemia dalam kehamilan

adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai hemoglobin di bawah 11

gr% pada trimester satu dan tiga, atau kadar nilai hemoglobin

kurang dari 10,5 gr% pada trimester dua. Perbedaan nilai batas

diatas dihubungkan dengan kejadian hemodilusi.

9. Kehamilan dengan riwayat bedah caesar sebelumnya.

C. Dampak Kehamilan Resiko Tinggi

a. Keguguran.

Keguguran dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya : karena

terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja

dilakukan oleh tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan

akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan

infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan

kemandulan.

b. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan

bawaan.

1. Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi

Terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses

kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi oleh

kurangnya gizi saat hamil dan juga umur ibu yang belum 20 tahun.

Cacat bawaan dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan ibu tentang

kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi sangat rendah,

pemeriksaan kehamilan (ANC) yang kurang, keadaan psikologi ibu

kurang stabil. Selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena

keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti

Page 7: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-

loncat dan memijat perutnya sendiri.

Pengetahuan ibu hamil akan gizi masih kurang, sehingga akan

berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat

pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya

kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.

c. Mudah terjadi infeksi.

Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress

memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.

d. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.

Penyebab anemia pada saat hamil disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi

pada saat hamil karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia.

Tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah,

membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Lama kelamaan seorang yang kehilangan

sel darah merah akan menjadi anemis.

e. Keracunan Kehamilan (Gestosis).

Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin

meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia.

Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan

kematian.

f. Kematian ibu yang tinggi.

Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi.

Selain itu angka kematian ibu karena keguguran juga cukup tinggi yang kebanyakan

dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun) (Ubaydillah, 2008).

Page 8: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

BAB III

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA IBU HAMIL RESTI PADA KELUARGA Tn.J DENGAN

Ny.R HAMIL USIA > 35 TAHUN

I. PENGKAJIAN

Hari : Rabu

Tanggal : 27 Mei 2015

Page 9: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

Jam : 11.00 WIB

A. Data Umum

1. Nama KK : Tn.J

2. Umur KK : 40 Tahun

3. Alamat : Candi Rt 02 Rw 03

4. Pekerjaan : Swasta

5. Pendidikan : SMA

6. Susunan Anggota Keluarga :

Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Garis keturunan

:Garis perkawinan

: Sasaran

No Nama Umur (L/P) Pendidikan Pekerjaan Hubungan

1.

2.

3.

Tn.J

Ny.R

An. A

39 Th

36 Th

4 Th

L

P

P

SMA

SMA

SMP

Swasta

Swasta

Pelajar

Suami

Istri

Anak

Page 10: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

7. Tipe keluarga : keluarga nuclear (keluarga inti)

8. Suku bangsa : jawa

9. Agama : islam

10. Status ekonomi keluarga

- Kebutuhan keluarga : kebutuhan keluarga sudah cukup terpenuhi

- Penghasilan keluarga per bulan : penghasilan Ny.R perbulan < 700.000,-

sedangkan penghasilan Tn.J < 1.000.000 penghasilan digunakan utuk keperluan

sehari-hari.

11. Aktivitas rekreasi keluarga :

Aktivitas rekreasi keluarga adalah menonton tv bersama.

B. Riwayat tahap perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :

Tahap perkembangan saat ini adalah keluarga dengan anak memasuki masa prasekolah.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah keluarga dengan anak

sekolah, karena pada saat ini anak tertua baru berumur 4 tahun.

3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

a. Karakteristik tetangga adalah saling menolong satu sama lain jika ada anggota

keluarga yang membutuhkan

b. Komunitas RT tersebut adalah di daerah perumahan

4. Mobilitas geografi keluarga

Ny. R sudah menetap di Semarang ± 7 tahun

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Page 11: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

Perkumpulan keluarga baik, saling berinteraksi dengan masyarakat. Keluarga juga

sering berbincang-bincang di depan rumah jika ada waktu yang kosong karena rumah

mereka berhimpit-himpitan dengan tetangga, itu membuat komunikasi jadi tambah erat.

6. Sistem pendukung keluarga

Sistem pendukung keluarga antara lain : sepeda motor, TV, Puskesmas

C. Stuktur keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi keluarga baik. Di rumah ini di tempati oleh 1 KK keluarga Tn.J selalu

menjaga ucapanya kepada anggota keluarga.

2. Stuktur kekuatan keluarga

Komunikasi keluarga sangat baik, jika ada masalah maka kepala keluarga yang sering

memberikan pengertian sehingga menjadi keluarga yang harmonis.

3. Stuktur peran ( formal dan informal )

a. Peran formal :

1) Ayah : Sebagai kepala keluarga, pencari nafkah

2) Ibu : Ibu rumah tangga, merawat keluarga, mendidik anak, membantu

mencari nafkah.

3) Anak : mematuhi peraturan orang tua

b. Peran Informal :

1) Ayah : Sebagai pelindung keluarga, pendidik keluarga

2) Ibu : Memberi kasih sayang kepada keluarga

3) Anak : menyayangi kedua orang tua dengan sepenuh hati.

4. Nilai dan norma keluarga

Page 12: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

Kepala keluarga menetapkan nilai dan norma keluarga sangat baik, untuk selalu berbuat

baik kepada sesama orang, berbicara yang santun, berperilaku sopan santun kepada

yang lebih tua.

A. Fungsi keluarga

1. Fungsi afektif

Fungsi afektif dari keluarga ini adalah rasa saling melindungi satu sama lain,

sehingga keluarga merasa aman dan harmonis.

2. Fungsi sosial

Fungsi sosial keluarga dengan masyarakat sekitar baik, komunikasi selalu terjaga,

menerapkan kedisiplinan untuk mematuhi semua peraturan yang ada di masyarakat

3. Fungsi perawatan keluarga

a. Kemampuan keluarga dalam mengenali masalah :

1) Anggota keluarga hanya mengetahui penyakit yang ringan-ringan saja

2) Ny.R mengetahui masalah yang terjadi pada dirinya yaitu kehamilan dengan

resiko tinggi tetapi Ny. R tidak mengetahui bahaya hamil resiko tinggi.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat:

1) Jika ada keluarga yang sakit, langsung diperiksakan ke puskesmas. Fasilitas

kesehatan yang sering dijangkau adalah puskesmas, karena tidak ada BPM di

desa tersebut

2) Anggota keluarga bertanggung jawab penuh secara finansial

3) Ny.R selalu memeriksakan kehamilannya setiap bulan di puskesmas untuk

memantau perkembangan janinnya dan kesehatannya.

4) Tn. J sangat sulit untuk mencoba berhenti dari kebiasaan merokok.

c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit

Page 13: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

Jika ada anggota keluarga yang sakit, langsung dibawa ke puskesmas untuk

mendapatkan obat, sselanjutnya keluarga merawat keluarga yang sakit dirumah

secara intensif agar lekas sembuh.

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

Keluarga kurang mampu memelihara lingkungan rumah dengan baik, penataan

rumah sudah kurang rapi karena satu rumah dihuni oleh 1 KK.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan yang ada di

masyarakat

f. Fungsi reproduksi

Ny.R saat ini mempunyai anak 1 perempuan berumur 6 tahun,dan saat ini Ny.R

sedang hamil umur 20 minggu. Sebelumnya Ny.R pernah ber KB IUD. Ny.R

berencana memakai KB IUD lagi setelah melahirkan nanti.

g. Fungsi ekonomi

Pendapatan keluarga hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja.

h. Fungsi psikologi keluarga

Permasalahan keluarga diselesaikan bersama-sama. Yang sering terjadi adalah

ketika ada masalah, kepala keluarga yang sering menenangkan suasana supaya

tidak larut ke masalah yang lebih serius.

B. Data Kesehatan Lingkungan

Keterangan :

I : Ruang tamu

II : Ruang keluarga

III : Kamar tidur

IV : Kamar tidur

V : Dapur

VI : kamar mandi

Page 14: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

1. Tipe rumah : permanen

2. Kepemilikan rumah : milik sendiri

3. Ventilasi/jendela : cukup, disetiap ruangan ada jendela

4. Kamar mandi : ada, milik sendiri

5. Pemakaian jamban : di WC

6. Cahaya : cukup, karena ada jendela di setiap ruangan

7. Septic tank : ada

8. Kondisi jamban : bersih

9. Jarak jamban dengan sumber air : PAM

10. Sumber air minum : -

11. Tempat penyimpanan air : terbuka

12. Pengurasan air minum :setiap mau mandi selalu dikuras, karena keluarga

memakai semacam ember untuk menampung air.

13. Kualitas air : bersih

14. Jarak sumber air dengan TPL : < 10 M

15. Tempat SPAL : terbuka

16. TPS : jauh dari rumah, karena setiap hari ada jasa

pengangkut sampah kemudian dibuang di TPS kota

17. Hewan peliharaan : tidak ada

C. Status kesehatan

1. Riwayat kesehatan keluarga

Anggota keluarga Riwayat kesehatan

Keterangan :

I : Ruang tamu

II : Ruang keluarga

III : Kamar tidur

IV : Kamar tidur

V : Dapur

VI : kamar mandi

Page 15: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

Tn.J Tn.J tidak pernah menderita penyakit menular, penyakit keturunan, penyakit menahun, dll

Ny.R Ny.R mempunyai tidak mempunyai riwayat penyakit menular, penyakit keturunan, dll

An. A An.A Tidak mempunyai riwayat penyakit menular, menurun, jantung, dll.

2. Status kesehatan keluarga

Anggota keluarga Riwayat kesehatanTn.P Tn.P tidak sedang menderita penyakit

keturunan, menular, jantung, dll.

Ny.M Ny.M saat ini sedang hamil dengan usia > 35 tahun. UK : 20 mingguTD : 110/70 mmHgN : 78x/ menitS : 37,10 CRR : 20x/ menit

An. A An.A tidak sedang menderita penyakit keturunan, menular, jantung, dll.

D. Pemeriksaan fisik

a. pemeriksaan kesehatan Tn.J

TTV :

TD : 120/80 mmHg

N : 82 x/menit

b. pemeriksaan pada Ny.R

1) Status Obstetri

a) sikus menstruasi :

Menarche : 11 tahun

Siklus : 28-30 hari

Lama : 5 hari

Jumlah : Hari pertama – hari ketiga 2-3x ganti pembalut, darah

penuh. Hari kelima – hari ke tujuh bercak bercak darah

Keluhan : kadang-kadang nyeri saat menstruasi

Page 16: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

HPHT : 29 Desember 2014

b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.

No.

JK Umur kehamilan

Penolong BBL Nifas Masalah

1. P 9 bulan Bidan 2800 gram Normal -

c) Riwayat kehamilan sekarang

1. HPL : 4 Oktober 2015

2. Hamil : G2P1A0

3. Umur kehamilan : 20 minggu

4. Periksa ANC : 2 x periksa ANC di puskesmas

5. Mulai merasakan gerakan janin : sejak umur kehamilan 17 minggu

6. Imunisasi TT : 1 X

7. Penggunaan obat-obatan termasuk jamu : Ibu hanya minum obat-obatan yang

diberikan oleh bidan (Fe dan kalk ) ibu tidak pernah minum jamu , tidak

merokok.

8. Rencana persalinan : Bersalin dengan bidan

9. Keluhan :

a. Trimester I : mual di pagi hari pada bulan pertama kehamilan

b. Trimester II : tidak ada keluhan

2) Status present

Kesadaran : composmetis

Keadaan umum : Baik

Tekanan darah : 110/ 70 mmHg

Pernafasan : 20x /menit

Nadi : 78 x /menit

Suhu : 37,1 0 C

Page 17: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

BB : 52 Kg

TB : 158 cm

LILA : 24 cm

Kulit kepala : bersih, ranbut tebal, tidak ada ketombe, tidak rontok

Rambut : Tebal, tidak rontok

Muka :tidak pucat, tidak oedema, terdapat cloasma gravidarum.

Mata : conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Telinga : bersih, simetris, tidak ada kotoran

Hidung : bersih, tidak ada kotoran

Mulut : bersih, tidak pucat, lembab tidak kering

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, pembesaran kelenjar

parotis, tidak ada dan tidak ada peningkatan vena jugularis.

Dada : simetris, tidak ada benjolan abnormal pada payudara, pada

ketiak

Perut : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, epigastrium, ren kiri,

vesika urinaria, adneksa kanan, ren kanan, appendiks.

Punggung : lordosis (condong ke depan)

Ekstremitas : tidak ada oedema pada ekstremitas atas dan bawah

3) Pemeriksaan obstetrikus

a. Inspeksi

Muka : terdapat cloasma gravidarum, tidak oedema ,tidak pucat

Mammae : membesar, areola menghitam, puting susu menonjol , colostrum

belum keluar

Perut : terdapat linea nigra

b. Palpasi :

Leoplod I : pertengahan symphisis pusat

Leoplod II : balotemen +

Leoplod III : -

Page 18: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

Leoplod IV : -

c. Auskultasi : DJJ 139x/ menit

E. Prioritas masalah

1. Ny.R hamil resiko tinggi dengan usia > 35 tahun

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran 1. a.Sifat

masalah : Situasi krisis

1 1 1/3X1 = 1/3

Keadaan ibu dapat mengganggu kesehatan selama kehamilan yang dapat mengganggu kesejahteraan janinnya.

b. Kemungkinan masalah dapat di ubah : Mudah

2 2 2/2X2 = 2

Latar belakang pendidikan ibu lulusan SMA sehingga memudahkan petugas dalam memberikan informasi

c. Potensi masalah dapat di cegah : Tinggi

3 1 3/3X1 = 1

Resiko ibu hamil dapat dicegah dengan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil.

d. Menonjolnya masalah : Ada masalah dan perlu untuk segera ditangani

2 1 2/2X1 = 1

Ibu menyadari bahwa kehamilannya merupakan kehamilan dengan resiko tinggi, sehingga ibu selalu memeriksakan kehamilannya setiap bulan.

Total 4 1/3

2. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran 1. a. Sifat

masalah : Ancaman kesehatan

2 1 2/3X1 = 2/3

Keadaan ibu dapat mengganggu untuk pemberian ASI eksklusif pada bayi.

b. Kemungkinan masalah dapat di ubah : Sebagian

1 2 1/2X2 = 1

Latar belakang pendidikan ibu dan bapak lulusan SMK dan D3 sehingga memudahkan petugas dalam memberikan informasi

c. Potensi masalah dapat di cegah : Cukup

2 1 2/3X1 = 2/3

Ketidak lancaran ASI dapat dicegah dengan memberikan penyuluhan kepada ibu untuk mengkonsumsi sayuran dan makanan bergizi pada saat hamil untuk mempersiapkan ASI saat menyusui.

Page 19: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

d. Menonjolnya masalah : Ada masalah tetapi tidak perlu untuk segera ditangani

1 1 1/2X1 = ½

Ibu menyadari bahwa keadaannya sekarang tidak baik untuk ibu menyusui, dan ibu sudah melakukan berbagai cara untuk melancarkan ASI.

Total 2 4/6

Berdasarkan hasil pembobotan masalah diatas, maka urutan prioritas masalah yaitu:

1. Ny.R hamil resiko tinggi dengan usia > 35 tahun

2. Kurangnya pengetahuan Tn. J tentang bahaya merokok

F. Rencana kerja

No Diagnosa kebidanan keluarga

Tujuan Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

1. Ibu hamil resiko tinggi dengan usia > 35 tahun

Setelah diberi penyuluhan tentang kehamilan resiko tinggi dengan usia tua, keluarga tahu tentang penatalaksanannya

Diharapkan Ny.R mengerti tentang :

a. Pengertian hamil resiko tingi

b. Bahaya hamil di usia > 35 tahun

Memberikan penyuluhan tentang :

a. Pengertian resiko tinggi

b. Bahaya hamil dengan resiko tinggi

c. Menganjurkan ibu untuk selalu memeriksakan kehamilannya secara rutin

Ny.R mengerti tentang:

a. Kondisi kehamilannya

b. Ibu mengetahui tentang bahaya hamil pada usia > 35 tahun.

c. Ibu akan memeriksakan kehamilannya secara rutin di puskesmas.

BAB IV

Page 20: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

PEMBAHASAN

A. Pengkajian Data

Setelah dilakukan pengkajian dan pemeriksaan pada Ny.R didapatkan hasil bahwa

kehamilan Ny.R adalah kehamilan diusia tua. Kehamilan yang dialami Ny.R merupakan

kehamilan dengan resiko tinggi, dimana diperlukan perhatian khusus oleh keluarga dalam

penatalaksanannya, juga bidan sebagai tenaga kesehatan dalam memantau kesehatan ibu dan

janin.

Pada asuhan kebidanan komunitas yang diberikan pada keluarga Tn.J dan Ny.R yang

mengalami kehamilan resiko tinggi adanya kehamilan dengan usia 36 tahun, bidan dalam hal

ini lebih menekankan pada pemberian KIE terutama penatalaksanaan agar tidak mengalami

resiko-resiko pada hamil usia tua.

B. Interpretasi Data

Diagnosa kebidanan keluarga adalah keputusan tentang respon keluarga tentang masalah

kesehatan aktual atau potensial, sebagai dasar seleksi intervensi untuk mencapai tujuan asuhan

kebidanan keluarga sesuai kewenangan bidan.

C. Diagnosa Masalah Potensial

Melihat permasalahan yang telah ditemukan penulis dalam pengkajian data dan telah dilakukan

interpretasi data. Penulis menemukan diagnosa masalah potensial yaitu Masalah pengetahuan yang

kurang tentang kehamilan resiko tinggi akan semakin memperburuk kondisi ibu

Pada proses ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan

dimana penulis telah menentukan identifikasi diagnosa/masalah potensial sesuai diagnosa dan

masalah yang telah teridentifikasi.

D. Antisipasi Diagnosa Masalah Potensial

Antisipasi digunakan untuk identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera.

Dari identifikasi diagnosa/masalah potensial yang ada maka antisipasi/kebutuhan tindakan

segera yang harus dilakukan penulis adalah memberikan pendidikan kesehatan akan membantu

meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan resiko tinggi, meminta ibu untuk menjaga

kesehatan ibu dan bayi serta memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan terdekat untuk

memperoleh pemeriksaan lebih lanjut.

E. Intervensi

Page 21: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

Perencanaan adalah bagian dari fase pengoranisasian dalam proses asuhan kebidanan

keluarga yang akan diberikan kepada keluarga intensif/resiko tinggi. Adapun penetapan

intervensi disesuaikan dengan kriteria dan standar yang ada yaitu berfokus pada keluarga,

singkat dan jelas, dapat diobservasi dan diukur serta realistik. Sesuai kriteria dan standar

intervensi yang diberikan kepada keluarga Tn. J sebagian besar berfokus pada anjuran atau

saran dan pemberian pendidikan kesehatan dan paling utama adalah menyarankan Ny.R untuk

selalu memeriksakan kehamilannya secara teratur.

F. Implementasi

Pengelolaan dan perwujudan dari rencana (intervensi) yang telah disusun. Langkah

disesuaikan dengan teori yang ada, yang mengacu pada langkah intervensi. Dimana pada

langkah ini bidan memberikan pendidikan kesehatan tentang kehamilan resiko tinggi

sehubungan usia ibu hamil > 35 tahun, serta memberikan motivasi pada ibu untuk selalu

menjaga kesehatan ibu dan bayi.

G. Evaluasi

Evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tentang keluarga dengan

tujuan yang telah ditetapkan. Hasil asuhan kebidanan diperoleh bahwa semua tindakan dapat

dilaksanakan dengan lancar berkat antusiasme dan kerjasama yang baik dari keluarga Tn.J

bahwa keluarga Tn.J akan melaksanakan semua anjuran bidan dan mengerti semua pendidikan

kesehatan yang diberikan.

BAB V

Page 22: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Keluarga Tn.J termasuk dalam struktur keluarga nuclear family (keluarga inti)

2. Dari diagnosa diperoleh masalah Ny.R ibu hamil resiko tinggi dengan usia terlalu tua (> 35

tahun).

3. Intervensi yang diberikan difokuskan dengan pemberian anjuran atau saran kepada

keluarga Tn.J, pemberian pendidikan kesehatan tentang kehamilan resiko tinggi,

memotivasi agar rutin memeriksakan kehamilannya.

4. Implementasi diberikan sesuai dengan intervensi.

5. Evaluasi dilakukan dengan hasil keluarga mengerti dengan penyuluhan kesehatan yang

diberikan dan melaksanakan anjuran yang diberikan.

B. Saran

Perlu peningkatan penyuluhan kesehatan resiko tinggi pada kehamilan khususnya

tentang hamil pada usia terlalu tua (> 35 tahun) untuk mengurangi bahaya pada kehamilan

yang dapat menambah pada AKI dan AKB.

Perlu ditingkatkan peranan tenaga kesehatan baik di rumah sakit, klinik bersalin,

Posyandu di dalam memberikan penyuluhan atau petunjuk kepada ibu hamil, ibu baru

melahirkan dan ibu menyusui.

DAFTAR PUSTAKA

Page 23: Asuhan Kebidanan Keluarga Resiko Pada Keluarga Tn

Ambarwati, Eny Retna dan Rismintari, Y. Sriati.2010. Asuhan Kebidanan Komunitas, plus contoh Askeb.Yogyakata : Numed

Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga, Konsep Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga, Konsep Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Depkes RI. 2008. Riskesda.(Riset Kesehatan Dasar) 2007. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun 2007

Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Gosyen Publishing

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2010. Laporan Riskesda Jawa Tengah.

Jhonson dab Leny, R. 2010. Keperawatan Keluarga Plus Contoh Askep Keluarga. Yogyakarta : Numed

Manuaba, I Gde. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, edisi 2. Jakarta : EGC

Manuaba Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, Edisi Revisi.Jakarta : EGC.