askep jiwa-gangguan penggunaan zat adiktif
TRANSCRIPT
5/8/2018 Askep Jiwa-Gangguan penggunaan Zat Adiktif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-gangguan-penggunaan-zat-adiktif 1/13
(KEPERAWATAN JIWA)
DISUSUN OLEH :
IKA AGUSTINA SETYOWATI
LILI MARCELINA
TESNAWAN KUSUMADHANI
WIWIT SETYAWATI
KELOMPOK 7 TINGKAT 2 B
AKPER RSPAU JAKARTA
2011
5/8/2018 Askep Jiwa-Gangguan penggunaan Zat Adiktif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-gangguan-penggunaan-zat-adiktif 2/13
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas berkat dan anugerah -
Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang ber -judul ³ASKEP KLIEN
DENGAN GANGGUAN PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF´.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Letkol Kes. Dyah Satwikaningsih. SKM, selaku direktur AKPER RSPAU.
2. Ibu Nita Yunita. AMK, selaku dosen pembimbing bidang study Keperawatan Jiwa.
3. Rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu hingga terselesaikan makalah ini.
Dengan adanya penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
yang bersifat membangun sehingga dapat memperbaiki isi dari kekurangan -kekurangan.
Penulis mohon maaf apabila ada penulisan dari kata -kata yang kurang tepat dalam
makalah ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa/i AKPER khususnya, dan p ara pembaca umumnya.
Jakarta,16 Maret 2011
Penulis
i
5/8/2018 Askep Jiwa-Gangguan penggunaan Zat Adiktif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-gangguan-penggunaan-zat-adiktif 3/13
DAFTAR ISI
Kata pengantar ........................................................................................................ ....i
Daftar isi......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................................1
B. Tujuan penulisan...................................................................................2
C. Ruang lingkup.......................................................................................2
D. Metode penulisan..................................................................................2
E. Sistematika penulisan...........................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian.............................. ...............................................................4
B. Proses terjadinya masalah....................................................................5
y Rentang respons kimiawi.................................................................5
y Faktor penyebab..............................................................................5
y Diagnosis medis...............................................................................6
C. Penatalaksanaan........................................................ ...........................7
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian...........................................................................................10
B. Diagnosa keperawatan........................................................................11
C. Intervensi keperawatan.......................................................................12D. Implementasi.......................................................................................14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................... .......................................................16
B. Saran...................................................................................................16
Daftar Pustaka
ii
5/8/2018 Askep Jiwa-Gangguan penggunaan Zat Adiktif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-gangguan-penggunaan-zat-adiktif 4/13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyalahgunaan dan ketergantungan zat yang termasuk dalam kategori NAPZA pada
akhir-akhir ini makin marak dapat disaksikan dari media cetak koran dan majalah serta
media elektronik seperti TV dan radio. Kecenderungan semakin banyak masyarakat yang
memakai zat tergolong kelompok NAPZA tersebut, khususnya anak remaja (15 -24 tahun)
sepertinya sudah menjadi suatu trend perilaku baru bagi kalangan kawula muda
(DepKes,2001).
Penyebab banyaknya pemakaian zat tersebut antara lain karena kurangnya
pengetahuan masyarakat akan dampak pemakaian zat tersebut serta kemudahan untuk
mendapatkannya. Kurangnya pengetahuan masyarakat bukan karena pendidikannya yang
rendah tetapi kadangkala disebabkan karena faktor individu, faktor keluarga, dan faktor
lingkungan.
Faktor individu yang tampak lebih pada kepribadian individu tersebut; faktor keluarga
lebih pada hubungan individu dengan keluarga misalnya kurang perhatian keluarga
terhadap individu, kesibukan keluarga dan lainnya; faktor lingkungan lebih pada masyarakat
yang kurang peduli tentang NAPZA (Hawari, 2000).
Dampak yang terjadi dari faktor -faktor diatas adalah individu mulai melakukan
penyalahgunaan dan ketergantungan akan zat tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan makin
banyaknya individu yang dirawat di rumah sakit kare na penyalahgunaan dan
ketergantungan zat adiktif yaitu mengalami intoksikasi zat dan withdrawal.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengambil judul makalah Askep Klien
Dengan Gangguan Penggunaan Zat Adiktif.
1
5/8/2018 Askep Jiwa-Gangguan penggunaan Zat Adiktif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-gangguan-penggunaan-zat-adiktif 5/13
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Pembaca dapat mengerti tentang faktor -faktor yang menyebabkan individu
menggunakan dan menyalahgunakan zat -zat adiktif sehingga setiap individu dapat
mengembangkan koping sistem agar tidak menggunakan zat adiktif.
Dari keefektifan koping individu, maka akan menghindarkan individu terhadap akibat
dari penggunaan zat-zat adiktif yang salah satunya adalah gangguan psikologi.
2. Tujuan khusus
Agar Mahasiswa/i Akper Rspau dapat mengerti tentang penyalahgunaan zat
adiktif.
Agar Mahasiswa/i Akper Rspau dapat mengerti tentang faktor penyebab dari
penggunaan zat-zat adiktif.
Agar Mahasiswa/i dapat mengerti penatalaksanaan klien dengan gangguan
penggunaan zat adiktif.
Agar Mahasiswa/i Akper Rspau dapat mengerti Asuhan Keperawat an pada klien
pengguna zat adiktif yang mengalami gangguan psikologi .
C. Ruang Lingkup
Makalah ini membahas tentang keperawatan individu dengan gangguan psikologi atau
gangguan jiwa, namun karena keterbatasan informasi dan pengetahuan, maka makalah ini
berfokus pada Askep klien dengan gangguan penggunaan zat adiktif.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode study kepustakaan
dimana kelompok mendapatkan data dan informasi dari beberapa referensi yang ada
hubungannya dengan pokok bahasan makalah ini.
2
5/8/2018 Askep Jiwa-Gangguan penggunaan Zat Adiktif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-gangguan-penggunaan-zat-adiktif 6/13
E. Sistematika Penulisan
BAB 1 PEND
AHULUAN A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Ruang Lingkup
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
B. Proses Terjadinya
Rentang Respon Kimiawi Faktor Penyebab Diagnosis Medis
C. Penatalaksanaan
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3
5/8/2018 Askep Jiwa-Gangguan penggunaan Zat Adiktif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-gangguan-penggunaan-zat-adiktif 7/13
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
Penyalahgunaan zat adalah penggunaan zat secara terus -menerus bahkan sampaisetelah terjadi masalah. Ketergantungan zat menunjukkan kondisi yang parah dan seringdianggap sebagai penyakit. Adiksi umumnya merujuk pada perila ku psikososial yangberthubungan dengan ketergantungan zat. Gejala putus zat terjadi karena kebutuhanbiologik terhadap obat. Toleransi adalah peningkatan jumlah zat untuk memperoleh efekyang diharapkan. Gejala putus zat dan toleransi merupakan tanda kete rgantungan fisik(Stuart dan Sundeen, 1995).
Rehabilitasi adalah upaya kesehatan yang dilakukan secara utuh dan terpadu melaluipendekatan non medis, psikologis, sosial dan religi agar pengguna NAPZA yang menderitasindroma ketergantungan dapat mencapai k emampuan fungsional seoptimal mungkin.Tujuannya pemulihan dan pengembangan pasien baik fisik, mental, sosial dan spiritual.Sarana rehabilitasi yang disediakan harus memiliki tenaga kesehatan sesuai dengankebutuhan (DepKes, 2002).
Sesudah klien penyalahgunaan/ketergantungan NAPZA menjalani program terapi(detoksifikasi) dan komplikasi medik selama 1 (satu) minggu dan dilanjutkan denganprogram pemantapan (pasca detoksifikasi) selama 2 (dua) minggu, maka yangbersangkutan dapat melanjutkan ke program beri kutnya yaitu rehabilitasi (Hawari, 2000).
Lama rawat di unit rehabilitasi untuk setiap rumah sakit tidak sama karena tergantungpada jumlah dan kemampuan sumber daya, fasilitas dan sarana penunjang kegiatan yangtersedia di rumah sakit.
Menurut Hawari (2000) bahwa setelah klien mengalami perawatan selama 1 minggumenjalani program terapi dan dilanjutkan dengan pemantapan terapi selama 2 minggu makaklien tersebut akan dirawat di unit rehabilitasi (rumah sakit, pusat rehabilitasi dan unitlainnya) selama 3 -6 bulan. Sedangkan lama rawat di unit rehabilitasi berdasarkan parameter sembuhmenurut medis bisa beragam 6 bulan dan 1 tahun, mungkin saja bisa sampai 2tahun (Wiguna, 2003).
Berdasarkan pengertian dan lama rawat di atas, maka perawatan di ruang rehabil itasitidak terlepas dari perawatan sebelumnya yaitu di ruang detoksifikasi.
4
5/8/2018 Askep Jiwa-Gangguan penggunaan Zat Adiktif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-gangguan-penggunaan-zat-adiktif 8/13
B. Proses Terjadinya
Proses terjadinya masalah penggunaan dan ketergantungan zat memfokuskan padazat yang sering disalahgunakan individu yaitu: opiat, amfetamin, canabis dan alkohol.
1. Rentang Respon Kimiawi
Perlu diingat bahwa pada rentang respons tidak semua individu yang menggunakanzat akan menjadi penyalahguna an dan ketergantungan zat. Hanya ind ividu yangmenggunakan zat berlebihan dapat mengakibatkan penyalahgunaan dan ketergantunganzat.
Penyalahgunaan zat merujuk pada penggunaan zat secara terus -menerus bahkansamapai setelah terjadi masalah. Ketergantungan zat menunjukkan kondisi yang parah dansering dianggap sebagai penyakit. Gejala putus zat terjad i karena kebutuhan biologikterhadap obat. Toleransi berarti bahwa memerlukan peningkatan jumlah zat untukmemperoleh efek yang diharapkan (Stuart dan Sundeen, 1995; Stuart dan Laraia, 1998).
2. Faktor Penyebab
Faktor penyebab pada klien dengan penyala hgunaan dan ketergantungan NAPZAmeliputi:
a. Faktor biologik
Kecenderungan keluarga, terutama penyalahgunaan alkohol. Perubahan metabolisme alkohol yang mengakibatkan respon fisiologik yang tidak
nyaman
b. Faktor psikologik
Tipe kepribadian ketergantun gan. Harga diri rendah biasanya sering berhubungan dengan penganiayaan waktu masa
kanak-kanak. Perilaku maladaptif yang dipelajari secara berlebihan. Mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit. Sifat keluarga, termasuk tidak stabil, tidak ada contoh peran yang positif, kurang
percaya diri, tidak mampu memperlakukan anak sebagai individu, dan orang tuayang adiksi.
5
5/8/2018 Askep Jiwa-Gangguan penggunaan Zat Adiktif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-gangguan-penggunaan-zat-adiktif 9/13
c. Faktor sosiokultural
Ketersediaan dan penerimaan sosial terhadap pe ngguna obat.Ambivalens sosial tentang penggunaan dan penyalahgunaan berbagai zat seperti
tembakau, alkohol dan mariyuana.Sikap, nilai, norma dan saksi kultura.Kemiskinan dengan keluarga yang tidak stabil dan keterbatasan kesempatan.
3. Diagnosis Medis
DSM-III-R (American Psychiatric Association, 1987) membagi menjadi dua kategoriyaitu psikoaktif zat yang menyebabkan gangguan mental organik dan gangguan psikoaktif pengguna zat. Psikoaktif zat yang menyebabkan gangguan mental organik mengakibatkanintoksikasi, withdrawal, delirium, halusinasi dan gangguan delusi, dan lainnya. Gangguanpsikoaktif pengguna zat mengakibatkan ketergantungan atau penyalahgunaan (Wilson danKneisl, 1992).
Sedangkan DepKes (2001) menyatakan bahwa gejala psikiatri yang timbul adalahcemas, depresi dan halusinasi. Penelitian yang dilakukan di USA menunjukkan >50%penyalahgunaan NAPZA non alkohol mengidap paling tidak satu gangguan psikiatri antaralain:
j 26% mengalami gangguan alam perasaan seperti depresi, mania
j 26% gangguan ansietas
j 18% gangguan keperibadian antisosial
j 7% skizofrenia
Mereka dengan penyalahgunaan alkohol sebanyak 37% mengalami komorbiditaspsikiatri.
Diagnosis medis dan keperawatan yang berhubungan dengan penya lahgunaan danketergantungan zat . Kurang dari 27 diagnosa keperawatan yang umumnya digunakandalam pemberian asuhan keperawatan yang dibagi menjadi 4 kategori yaitu: biologik,kognitif, psikososial dan spiritual (Stuart dan Laraia, 1998).
Gangguan yang berhubungan dengan penyalahgunaan zat yang termasuk DSM -IIIada dua cara, yaitu:
Pertama,diagnosis utama yang berhubungan dengan penggunaan alkohol atau obatdikategorikan juga sebasai gangguan yang berhubungan dengan zat. Klien gangguan yangberhubungan dengan zat juga didiagnosis sebagai gangguan psikiatrik axis I yang disebutdual diagnosis.
6
5/8/2018 Askep Jiwa-Gangguan penggunaan Zat Adiktif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-gangguan-penggunaan-zat-adiktif 10/13
Kedua,intoksikasi atau withdrawal penggunaan zat sangat berhubungan dengansalahsatu tipe gangguan mental, dimana diagnosis tergantung pada kate gori yang menjadi lokasipenyalahgunaan zat. Contoh: seseorang yang mengalami depresi berhubungan dengan
withdrawal alkohol, diagnosa medik adalah gangguan mood karena penggunaan(withdrawal) zat. Kategori yang termasuk dalam diagnosis karena penggunaan zat adalahdelirium, demensia, psikotik, mood, kecemasan, sex dan tidur.
C. Penatalaksanaan
a) Pertimbangan umum, Keputusan pengobatan, termasuk asuhan yangdirekomendasikan, bergantung pada faktor -faktor yang mempengaruhi klien, antaralain:
1. Jenis zat yang disalahgunakan dan keparahan ketergantungan
2. Resiko gejala putus zat
3. Jumlah kekambuhan sebelumnya
4. Kemauan klien untuk menerima pertolongan
b) Program rumah sakit atau residensial
1.Program-program ini biasanya dianjurkan bagi klien dengan ketergantungan yangberat terhadap zat atau gagal dalam program rehabilitasi berbasis komunitas.Pengobatan lanjutan direkomendasikan setelah pengobatan rawat inap di rumahsakit.
2. Jenis program
y Unit detoksifikasi medis terdapat di rumah sakit komunitas, menyediakan
pelayanan detoksifikasi selama beberapa hari sampai seminggu. Klien lalu dirujukke program residensial lainnya atau program lanjutan berbasis komunitas.
y Unit ketergantungan zat kimia terdapat di rumah sakit jiwa atau p usat perawatanresidensial khusus. Program jangka pendek (3 -6 minggu) memberikan pengibatanyang biasanya didasarkan pada program 12 langkah (mis, seperti yangdirekomendasikan oleh Alcoholics Anonymous / AA dan Narotics Anonymous /NA).
y Program residensial jangka panjang (3-6 bulan) direkomendasikan untuk individudengan riwayat penyalahgunaan zat yang sudah lama dan multimasalah akibatdari penyalahgunaan zat tersebut. Program ini mem -
7
5/8/2018 Askep Jiwa-Gangguan penggunaan Zat Adiktif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-gangguan-penggunaan-zat-adiktif 11/13
berikan lingkungan komunitas teraupetik untuk mengobati penyalahgunaan danmelatih berbagai keterampilan hidup.
c) Program berbasis komunitas Saat ini lebih banyak terdapat di lingkungan managed care, yang menekankan efisiensi biaya dan perawatan di lingkungan yang paling tidak restriktif.
1. Program hospitalisasi parsial memberi kan perawatan sampai 20 jam per minggu,dengan dukungan dan penyuluhan kelompok yang teraupetik tentang kecanduanzat, keterampilan koping dan pembentukan harga diri.
2. Konseling rawat jalan diberikan oleh ahli te rapi, program terapi kelompok, ataukonselor obat dan alkohol tertentu yang diperkerjakan oleh klinik obat dan alkoholsetempat atau pusat kesehatan jiwa.
3. Kelompok swadaya, seperti AA dan NA, memberikan bimbingan dan programspesifik yang dirancang untuk membina dan mempertahankan gaya hidup yang
bersih dan bebas dari obat -obatan.
d) Pencegahan
1. Deskriptif, Program pendidikan komunitas mempunyai target kelompok -kelompokyang rentan dan populasi umum. Sebagai contoh, anggota tim layanankesehatan, termasuk perawat komunitas, yang menjadi pembicara danmenggunakan materi tertulis untuk penyuluhan.
2. Unsur-unsur program pencegahan meliputi pengajaran tentang:
y Konsep penyalahgunaan dan ketergantungan zat, termasuk gejala dan tanda -tanda bahayanya.
y
Konsekuensinya dari penyalahgunaan zat dan dampak zat tersebut padatubuh dan fungsi hidup secara umum.
y Pilihan-pilihan yang ada untuk memberikan bantuan dan pengobatan.
y Alternatif mekanisme koping untuk menghindari penyalahgunaan zat.
8
5/8/2018 Askep Jiwa-Gangguan penggunaan Zat Adiktif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-gangguan-penggunaan-zat-adiktif 12/13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyalahgunaan zat adalah penggunaan zat secara terus -menerus bahkan sampaisetelah terjadi masalah. Ketergantungan zat menunjukkan kondisi yang parah dan seringdianggap sebagai penyakit. Adiksi umumnya merujuk pada perilaku psikos osial yangberhubungan dengan ketergantungan zat. Gejala putus zat terjadi karena kebutuhanbiologik terhadap zat. Toleransi adalah peningkatan jumlah zat untuk memperoleh efek yangdiharapkan. Gejala putus zat dan toleransi merupakan tanda ketergantungan fisik.
Dalam gangguan pemakaian zat adiktif terdapat proses terjadinya masalah seperti
rentang respon kimiawi, perilaku dan faktor penyebab. Dari definisi tersebut maka perlunyaperan serta tenaga kesehatan khususnya tenaga keperawatan dalam membantumasyarakat yang dirawat di rumah sakit untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuanmasyarakat. Untuk itu dirasakan perlu perawat meningkatkan kemampuan merawat kliendengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yaitu asuhan keperawatan klienpenyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA (sindrom putus zat).
B. Saran
Sebagai mahasiswa/i keperawatan, diharapkan agar dapat mengerti akan asuhankeperawatan dengan Gangguan Penggunaan Zat Adiktif kepada klien dengan benar danmenerapkan dengan baik. Penulis juga meminta kepada pembaca agar dapat memberikan
masukan saran yang positif agar makalah ini dapat lebih baik lagi dan mendekati sempurna.
5/8/2018 Askep Jiwa-Gangguan penggunaan Zat Adiktif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-gangguan-penggunaan-zat-adiktif 13/13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/askepkliendengangangguanpenggunaanNAPZA
Isaac Ann, alih bahasa Dean Praty Rahayuningsih, 2004. Kep.kes jiwa dan psikiatrik.Jakarta : EGC
Wiscarz Gail dan Sandra J Sundee. 1998. Buku saku kep.jiwa. Jakarta : EGC