zat adiktif dan respirasi pada hewan [autosaved]

29
KELOMPOK 4 Zat Adiktif dan Respirasi pada Hewan

Upload: dessy

Post on 31-Jan-2016

45 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

biologi

TRANSCRIPT

Page 1: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

KELOMPOK 4

Zat Adiktif dan Respirasi pada Hewan

Page 2: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

A. Pengertian Zat AdiktifZat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif

yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa.

Contoh: Kopi, Rokok, Miras (alkohol), dll.

Zat Adiktif

Page 3: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

B. Macam-Macam Zat Adiktif

1. Zat Pewarna, adalah bahan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan agar menarik.

Zat Pewarna dibedakan menjadi dua, yaitu: Zat Pewarna Alami

contoh: - Kunyit pemberi warna kuning

- Daun Pandan dan Suji pemberi warna hijau Zat Pewarna Buatan

contoh: - Eritrosin pemberi warna merah

- Hijau FCF pemberi warna hijau

- Kuning FCF pemberi warna kuning

Page 4: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

2. Zat Pemutih, ini baik untuk memperbaiki warna bahan makanan tanpa merusak komposisi bahan makanan.

contohnya: - Oksidaklor

- Hydrogen Peroksida (digunakan untuk memutihkan warna susu

dan untuk membuat keju)

- Benzoil Peroksida

Ada pun zat pemutih yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pemutih warna zat makanan juga sebagai pereaksi untuk menjadikan bahan makanan itu larut dalam air.

misalnya: Natrium Hipoklorit digunakan agar pati yang tidak larut dalam air menjadi larut dalam air.

Page 5: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

3. Zat Penyedap Rasa dan Pemberi Aroma Zat Penyedap Rasa

Zat yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium glutamat) atau disebut vetsin dan asam cuka. contoh penyedap rasa lainnya adalah natrium/kalium guanilat dan natrium/kalium inosinat.Jika pemakaiannya berlebihan, maka zat ini akan menimbulkan penyakit. Contohnya pada penggunaan banyak MSG di restoran Cina dan Jepang yang dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan nama Sindrom Restoran Cina (Chinese Restaurant Syndrome) dengan gejalanya pusing, lelah atau sesak napas.

Page 6: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

Zat Pemberi Aroma

Zat pemberi aroma banyak digunakan dari golongan ester dengan rasa atau aroma buah. Kebanyakan zat pemberi aroma digunakan dalam minuman.contoh: - Benzaldehida untuk pemberi aroma buah lobi-lobi

- Etil butirat untuk pemberi aroma buah nanas

- Amil asetat untuk pemberi aroma buah pisang

Page 7: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

4. Zat Pemanis, adalah zat adiktif yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, tetapi bahan ini tidak mempunyai nilai gizi. Zat manis ini tidak berkalori dan tidak ikut dalam proses metabolisme tubuh. Oleh karena itu, bahan ini digunakan sebagai bahan pengganti gula pada penderita kencing manis.

Zat pemanis yang tidak menghasilkan kalori ini misalnya: Sakarin Natrium Siklamat Sorbitol Dulsin Aspartan

Zat pemanis biasanya digunakan pada pembuatan permen, minuman ringan, es krim, dll.

Page 8: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

5. Zat Pengawet, adalah bahan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau penguraian makanan oleh mikroorganisme. Pengawet alami dapat dilakukan dengan cara memasukan bahan makanan ke dalam garam atau diasinkan.

Zat pengawet yang sering digunakan adalah zat pengawet yang mudah dibuat, misalnya natrium benzoat, natrium nitrat, asam propianat, dan kalium sorbat. Natrium benzoat digunakan untuk bahan makanan yang mudah basi, benzoat efektif pada pH 2,5-40.

Page 9: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

6. Zat Pengatur Keasaman, berfungsi untuk mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman. contoh: asam asetat, asam klorida, asam sitrat, dan natrium karbonat.

Pemakaian zat-zat adiktif pada makanan yang diperbolehkan mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:

a. Mempertahankan kualitas gizi makanan,

b. Mempertinggi mutu atau stabilitas dengan mengurangi kerusakan makanan,

c. Menambah makanan lebih menarik, dan

d. Diperlukan dalam proses pengolahan bahan makanan.

Page 10: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

7. Sekuantran, adalah bahan adiktif dalam makanan yang dapat mengikat ion-ion logam yang ada dalam makanan dan membentuk senyawa kompleks.

contoh: asam sitrat, asam fosfat dan garamnya, serta kalsium diantrium EDTA (Ethylene Diamine Tetra Atetic Acid).

8. Anti Oksidan

Minyak dan lemak akan dapat menjadi tengik bila disimpan lama. Ketengikan minyak disebabkan karena oksidasi dari udara. Untuk mencegah ketengikan minyak biasanya digunakan anti oksidan.

contoh: asam askorbat (bentuk garam kalium, natrium, dan kalsium) yang digunakan pada daging olahan, kaldu dan buah dalam keemasan kaleng.

Page 11: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

9. Penambah Gizi dan Vitamin, adalah bahan adiktif dalam makanan yang berupa asam amino, mineral ataupun vitamin. Fungsinya untuk memperbaiki gizi makanan. contoh: asam askobat, feri fosfat penyakit tertentu serta pertumbuhan misalnya iodium dan mineral (Ca2+, Mg2+, dan Fe3+).

Page 12: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

C. JENIS OBAT yang BER-ZAT ADIKTIF

Sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika menyebutkan beberapa obat yang mengandung zat adiktif di antaranya adalah:AmfetaminAmobarbital, FlunitrazepamDiahepam, Bromazepam, FenobarbitalMinuman Beralkohol / Minuman KerasTembakau / Rokok / LisongHalusinogenBahan Pelarut seperti bensin, tiner, lem, cat, solvent, dll.

Page 13: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

D. Faktor Predisposisi Ketergantungan Obat

Beberapa orang mempunyai risiko lebih besar menggunakannya karena sifat atau latar belakangnya yang disebut faktor risiko tinggi atau faktor kontributif, yang dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu faktor individu dan faktor lingkungan.

Faktor Individu, meliputi: Faktor Konstitusi, dan Faktor Kepribadian. Faktor Lingkungan, meliputi:

mudah diperolehnya zat adiktif, tekanan dari teman sebaya, lingkungan sekolah yang tidak tertib, hubungan orang tua yang tidak harmonis, dll.

Page 14: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

E. DAMPAK yang DITIMBULKAN ZAT ADIKTIF

Adapun dampak yang ditimbulkan yaitu sebagai berikut:

Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman Alkohol Efek/Dampak Penyalahgunaan Ganja Efek/Dampak Penyalahgunaan Halusinogen Efek/Dampak Penyalahgunaan Kokain Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / Opioda Efek/Dampak Penyalahgunaan Inhalasia Efek/Dampak Penyalahgunaan Non Obat

Page 15: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untuk kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.

Respirasi pada Hewan

Page 16: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

A. RESPIRASI pada HEWAN TINGKAT SEDERHANA

Pada hewan satu sel, misalnya Amoeba dan Paramecium, proses pertukaran O2 dan CO2 berlangsung melalui seluruh permukaan tubuhnya secara difusi. Proses difusi dan gerakan sitoplasma akan mengantarkan oksigen menuju ke mitokondria. Di dalam mitokondria oksigen digunakan untuk memecah senyawa organik, sehingga dihasilkan energi dan zat sisa berupa air dan CO2.

Pada cacing tanah pertukaran gas berlangsung secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh. Cacing tanah tidak mempunyai alat pernapasan khusus. Kulitnya banyak mengandung kelenjar lendir. Dengan adanya lendir, kulit cacing selalu dalam keadaan basah dan licin untuk mempermudah difusi gas. Melalui kulit yang basah ini, cacing menyerap oksigen serta mengeluarkan karbondioksida dan uap air secara difusi.

Page 17: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

AMOEBA PARAMECIUM

CACING TANAH

Page 18: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

Alat pernafasan pada hewan Arthropoda, khususnya pada serangga adalah berupa pembuluh trakea. Udara masuk dan keluar melalui lubang kecil yang disebut spirakel atau stigma yang terdapat di kanan kiri tubuhnya. Dari spirakel, udara masuk ke pembuluh trakea yang memanjang. Trakea memanjang ini selanjutnya bercabang-cabang menjadi saluran halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen yang masuk melalui saluran ini akan langsung berdifusi ke dalam jaringan. Dengan cara yang sama, CO2 dilepaskan jaringan, masuk ke pembuluh trakhea, dan dikeluarkan. Oleh sebab itu, pada sistem trakea ini pengangkutan O2 dan CO2 tidak diedarkan oleh darah, karena darah serangga tidak mengandung hemoglobin.

Page 19: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

Paru-paru buku adalah alat respirasi pada kelompok laba-laba dan kalajengking. Keduanya termasuk dalam Arthropoda (hewan yang kakinya beruas). Organ yang berada di bagian ventral (bawah perut) ini memiliki bentuk lembaran bertumpuk seperti buku. Udara yang mengalir melalui celah-celah buku tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.

Paru-paru buku pada laba-laba (kiri) & Paru-paru buku diperbesar (kanan)

Page 20: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

Sifonoglifa adalah alat respirasi pada Coenlenterata (hewan berongga) terutama yang termasuk golongan Anthozoa, misalnya pada Anemon laut.

Page 21: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

Selain hewan bersel satu, beberapa jenis hewan seperti, katak, salamander, ular, dan kura-kura air, dapat melakukan pernapasannya dengan menggunakan permukaan tubuhnya. Walaupun di antara hewan tersebut telah memiliki paru-paru, namun kulit yang tipis, berpori, lembab dan kaya kapiler darah sangat memungkinkan untuk berlangsungnya pertukaran gas. Pada kura-kura air, bagian yang membantu pernafasan adalah kulit di sekitar kloaka.

Page 22: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

B. RESPIRASI pada HEWAN TINGKAT TINGGI

Vertebrata merupakan kelompok hewan yang secara anatomis memiliki struktur tubuh paling kompleks, memiliki alat respirasi lebih lengkap. Dimulai dari yang sederhana pada ikan, sampai ke alat yang paling lengkap pada unggas dan mamalia.

Sebagai hewan akuatik, ikan memiliki alat pernapasan yang disebut insang. Jumlah insang tiap sisi ada lima sampai tujuh buah. Insang memiliki pembuluh-pembuluh darah sehingga O2 yang larut dalam air dan memasuki insang akan langsung masuk ke pembuluh darah, CO2 di insang juga dikeluarkan. Pada ikan gurame, lele, sepat, gabus, insangnya mengalami pelebaran berlipat-lipat ke atas yang disebut labirin. Lipatan-lipatan labirin itu dapat menyimpan udara cadangan, mengingat ketiga jenis ikan tersebut hidup di daerah berlumpur dan kurang oksigen.

Ikan jenis lain yang dinamakan Dipnoi (ikan pari) menyimpan cadangan oksigen dalam pulmoris, gelembung renang yang berfungsi sebagai paru-paru.

Page 23: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

Vertebrata yang memiliki struktur tubuh lebih maju daripada ikan adalah katak. Hewan ini merupakan hewan transisi antara lingkungan akuatik pada masa larva dan lingkungan terestrial pada masa dewasa.

Meskipun telah menjadi hewan daratan, katak dewasa tidak sepenuhnya dapat meninggalkan air. Hal ini ada kaitannya dengan sistem pernapasannya yang sebagian harus dilakukan oleh kulit. Telah dikatakan diatas bahwa kulit katak berperan penting dalam sistem pernapasan. Hal ini terjadi karena kulit katak mengandung banyak pembuluh darah, dan kulit tersebut tipis serta permiabel terhadap air dan gas. Akan tetapi, kulit akan berfungsi dalam pernapasan jika dalam keadaan basah sebab oksigen dari udara baru dapat berdifusi dalam bentuk larutan. Oleh karena itu, kulit katak dilapisi lendir untuk menghindari kekeringan.

Page 24: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

Sebagai hewan daratan, katak menggunakan paru-paru untuk bernapas. Paru-parunya terdiri atas dua buah kantung berdinding tipis. Paru-paru menerima udara dari rongga mulut melalui glotis.Udara yang masuk akan larut dalam cairan sel-sel epitel paru-paru, baru kemudian berdifusi ke dalam kapiler darah paru-paru. Di dalam kapiler, oksigen diikat oleh hemoglobin (HbO) dalam eritrosit. Dalam bentuk HbO inilah oksigen diedarkan oleh darah ke seluruh jaringan tubuh.

Vertebrata berikut, yaitu kelompok reptilia. Organ pernapasan sepenuhnya dilakukan oleh paru-paru. Paru-paru reptilia jauh lebih besar daripada katak. Pada saat bernapas, paru-paru dibantu dengan kontraksi otot dada yang merenggangkan tulang-tulang rusuk sehingga menyempitkan rongga dada, menekan gas CO2 keluar dari paru-paru. Kulit reptil tidak membantu proses pernapasan karena kering dan bersisik. Keadaan kulit seperti ini mencegah hilangnya cairan tubuh kulit.

Page 25: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

Kelompok unggas atau burung memiliki perangkat pernapasan lebih baik daripada ketiga kelompok vertebrata yang telah dikemukakan sebelumnya. Sebagai hewan berdarah panas (homoiothermis), burung harus mempertahankan suhu tubuhnya yang cukup tinggi (40ºC). Untuk itu tentunya dibutuhkan energi yang banyak dan harus terpenuhi dengan perolehan oksigen cukup tinggi sebagai oksidatornya. Ukuran paru-paru burung lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru pada reptil. Keistimewaan kelompok unggas adalah kebiasaan terbangnya. Hal ini menyebabkan struktur paru-paru paling berbeda dengan paru-paru vertebrata lain.

Kegiatan terbang dan mempertahankan suhu tubuh ini menyebabkan burung membutuhkan O2 yang banyak. Oleh karena itu, paru-paru burung berkembang membentuk kantung-kantung hawa di sekitar organ-organ visera untuk membantu paru-paru memperbanyak perolehan oksigen. Secara anatomis kita perlu mengetahui asal mula perkembangan kantung hawa atau sakus pneumatikus ini.

Page 26: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

Mula-mula tenggorokan (bronkus primer) bercabang di daerah paru-paru menjadi mesobronkus. Mesobronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkus sekunder. Bronkus sekunder bercabang-cabang membentuk parabronki. Tiap parabronki membentuk kapiler-kapiler udara yang saling beranyaman. Kapiler udara ini mengandung banyak pembuluh darah. Pada kapiler-kapiler udara inilah terjadi proses pernapasan (tukar-menukar gas).

Paru-paru burung dilengkapi dengan kantung-kantung udara. Kantung udara pada sistem pernapasan burung dikelompokkan menjadi kantung udara depan dan kantung udara belakang. Kantung hawa juga mengisi beberapa rongga pada tulang, dengan demikian akan mengurangi bobot badan saat terbang.

Pada waktu inspirasi udara mengalir melalui lubang hidung faring, trakea, bronkus, mesobronki. Dari mesobronki sebagian udara bersih disimpan pada kantung udara abdomen (kantung udara belakang) dan sebagian lagi mengalir melalui bronki sekunder (ventro bronki), parabronki, bronki sekunder (dorsobronki) lalu masuk ke kantung udara depan (kumpulan dari beberapa kantung udara). Pada parabronki terjadi pertukaran O2 dan CO2.

Page 27: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

Kantung udara depan berisi udara kotor (banyak mengandung CO2). Pada waktu ekspirasi udara bersih dari kantung udara belakang mengalir melalui ventrobronkis, parabronki (terjadi lagi pertukaran gas), dorsobronki, bronki, trakea dan keluar. Udara kotor dari kantung udara depan langsung keluar, melalui dorsobronki, bronki, dan trakea. Jadi, pada pernapasan burung terjadi pertukaran gas (pengambilan O2 dan pelepasan CO2) pada parabronki baik pada waktu inspirasi maupun waktu ekspirasi.Bagan proses pernapasan burung

a.Inspirasi

Pada waktu inspirasi udara dari bronki mengalir melalui mesobronki.

b.Ekspirasi

Pada mamalia, paru-parunya sama seperti pada manusia, terdiri atas beberapa gelambir. Bronkus memasuki paru-paru kemudian bercabang-cabang sampai akhirnya ke bagian yang menggelembung berdinding tipis, disebut alveoli yang selalu basah dan banyak mengandung kapiler darah.

Page 28: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

Alveoli merupakan tempat tukar-menukar O2 dengan CO2. Jumlah alveoli pada satu paru-paru sangat banyak, mencapai puluhan juta sampai ratusan juta. Dengan demikian, permukaan paru-paru sangat luas memungkinkan pengambilan O2 dengan leluasa. Mamalia yang hidup di air, seperti ikan paus dan ikan duyung, bernapas dengan paru-paru. Untuk mencegah masuknya air ke paru-paru, trakea ikan paus dan duyung bersekat-sekat. Jika air masuk saat bernapas, air akan tertahan pada sekat trakea, kemudian disemprotkan melalui lubang di kepalanya. Ikan paus dan mamalia air lainnya sering muncul ke permukaan untuk menghirup udara atmosfer. Hal ini dilakukan sebab O2 yang terlarut tidak sebanyak O2 di atmosfer. Cara lain yang diatasi oleh mamalia air untuk masalah O2 ini, yaitu dengan menyimpan cadangan O2 di otot yang terikat oleh mioglobin. Jika masuk ke permukaan air yang kandungan O2-nya sangat kurang, mioglobin akan membebaskan O2.

Page 29: Zat Adiktif Dan Respirasi Pada Hewan [Autosaved]

☺☻TERIMA KASIH ☻☺

☻ Dessy Anggarini Pratiwi☻ Garcia Rahmadita☻ Gita Dwi Lestari S.☻ Isnaini Nuryanda Putri☻ M. Danar Isyariansyah☻ Syifa Fauziah