askep hemoroid

13
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Konsep Medis 2.1.1 Defenisi Hemoroid adalah suatu pelebaran vena-vena di dalam pleksus hemorodialis. Walaupun kondisi ini merupakan suatu kondisi fisiologis, tetapi karena sering menyebabkan keluhan pada pasien sehingga memberikan manifestasi unutk intervensi (Muttaqin, 2011). Hemoroid mempunyai nama lain yaitu wasir, dan ambient. Memasuki usia 50-an, 50% individu mengalami berbagai tipe hemoroid berdasarkan luas vena yang terkena. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam anal kanal (Ode, 2012). Terdapat pembengkakan atau distensi vena di daerah anorektal. Sering terjadi namun kurang diperhartikan kecuali sudah menimbulkan nyeri atau perdarahan. Sesuai dengan tampilan klinis hemoroid dibedakan menjadi hemoroid interna dan hemoroid eksterna. Hemoroid interna adalah pelebaran vena pada pleksus hemorodialis superior diatas diatas garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa. Hemoroid eksterna yang merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemoroid inferior terdapat disebelah distal garis mukokutan. 2.1.2 Etiologi 3

Upload: juliana-phurbha-cdagambir

Post on 01-Jan-2016

127 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASkep Hemoroid

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1. Konsep Medis

2.1.1 Defenisi

Hemoroid adalah suatu pelebaran vena-vena di dalam pleksus

hemorodialis. Walaupun kondisi ini merupakan suatu kondisi fisiologis, tetapi

karena sering menyebabkan keluhan pada pasien sehingga memberikan

manifestasi unutk intervensi (Muttaqin, 2011). Hemoroid mempunyai nama lain

yaitu wasir, dan ambient. Memasuki usia 50-an, 50% individu mengalami

berbagai tipe hemoroid berdasarkan luas vena yang terkena.

Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam anal kanal (Ode,

2012). Terdapat pembengkakan atau distensi vena di daerah anorektal. Sering

terjadi namun kurang diperhartikan kecuali sudah menimbulkan nyeri atau

perdarahan. Sesuai dengan tampilan klinis hemoroid dibedakan menjadi hemoroid

interna dan hemoroid eksterna. Hemoroid interna adalah pelebaran vena pada

pleksus hemorodialis superior diatas diatas garis mukokutan dan ditutupi oleh

mukosa. Hemoroid eksterna yang merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus

hemoroid inferior terdapat disebelah distal garis mukokutan.

2.1.2 Etiologi

Beberapa kondisi yang menyebabkan meningkatnya hemoroid menurut Mutaqqin

(2012) adalah sebagai berikut:

1. Peradangan pada usus, seperti pada kondisi colitis kolseratif

2. Kehamilan, berhubungan dengan bayaknya masalah anorektal

3. Obesitas

4. Hipertensi portal

Beberapa faktor etiologi telah diguanakan, termasuk konstipasi, sering mengejan,

kongestif pevis pada kehamilan, pembesaran prostat. Faktor resiko hemoroid:

a. Keturunan

b. Anatomi

3

Page 2: ASkep Hemoroid

Vena darah anorektal tidak mempunyai katup dan pleksus hemoroidalis

kurang mendapat sokongan otot dan fasi sekitarnya.

c. Pekerjaan

Orang yang harus berdiri dan duduk lama atau harus mengangkat barang

berat, mempunyai predisposisi untuk hemoroid

d. Umur

Pada umur tua timbul degenarasi dari seluruh bagian tubuh, juga otot sfingter

menjadi tipis

e. Endokrin

Misalnya pada wanita hamil terjadi dilatasi vena ekstremitas dan anus

f. Mekanis

Semua keadaan yang mengakibatkan timbulnya tekanan yang meniggi dalam

rongaa perut.

2.2.2 Klasifikasi

Pada dasarnya hemoroid dibagi menjadi dua klasifikasi menurut Ode (2012),

yaitu:

1. Hemoroid interna

Merupakan varises vena hemorodialis superior media. Terdapat pembuluh darah

pada anus yang ditutupi oleh selaput lender yang basah.

Gejala-gejala dari hemoroid interna adalah perdarahan tanpa rasa sakit karena

tidak adanya serabut-serabut rasa sakit. Jika sudah parah maka akan menonjol

keluar dan terus membesar sebesar bola tenissehingga diambil tindakan operasi.

Hemoroid interna terbagi menjadi 4 derajat:

a. Derajat I

Timbul perdarahan varises, prolapsi/ tonjolan mukosa tidak melalui anus dan

hanya dapat ditemukan dengan protoskopi.

b. Derajat II

Terdapat thrombus di dalam varises sehingga varises selalu keluar saat deplikasi,

tapi setelah deplikasi selesai, tonjolan tersebut dapat masuk dengan sendirinya.

c. Derajat III

4

Page 3: ASkep Hemoroid

Keadaan dimana varises yang keluar tidak dapat masuk lagi dengan sendirinya

tetapi harus didorong.

d. Derajat IV

Keadaan dimana varises yang keluar tidak dapat dimasukkan lagi. Biasanya pada

derajat ini timbul thrombus yang diikuti infeksi dan kadang-kadang timbul

perlingkaran anus.

2. Hemoroid eksterna

Merupakan varises vena hemorodialis inferior yang umumnya berada di bawah

otot dan berhubungan dengan kulit. Biasanya wasir ini terlihat tonjolan bengkak

kebiruan ada pinggir anus yang terasa sakit dan gata.

Hemoroid eksterna jarang sekali bediri sendiri, biasanya perluasan hemoroid

interna, tetapi hemoroid eksterna dapat diklasifiaksikan menjadi 2 yaitu:

a. Akut

Bentuk pembengkakan kebiruan pada pinggir anusdan sebenarnya adalah

hemtom, walau disenut sebagai thrombus ekstrena akut. Tanda dan gejala yang

timbul adalah:

1) Sering merasa sakit dan nyeri

2) Rasa gatal pada derah hemoroid

b. Kronik

Hemoroid eksterna kronik terdiri atas satu lipatan atau lebih dari kulit anus

yang berupa jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.

2.2.3 Manifestasi klinis

Hemoroid menyebabkan rasa gatal dan nyeri dan sering menyebabkan

perdarahan berwarna merah terangpada saat defekasi. Pada hemoroid eksterna

terjadi nyeri yang hebat akibat inflamsidan edema yang disebabkan thrombosis.

Thrombosis adalah pembekuan darah dalam hemoroid. Hemoroid interna tidak

selalu menimbulkan nyeri sampai hemoroid menimbulkan perdarahan atau

prolaps (Ode, 2012).

5

Page 4: ASkep Hemoroid

2.2.4 Patofisiologi

Sebagian besar penulis setuju bahwa diet rendah serat menyebabkan

bentuk feces menjadi keras yang menyebabkan kondisi mengejan saat BAB.

Peningkatan tekanan ini menyebabkan pembengkakan dari hemoroid,

kemungkinana gangguan oleh venonus return. Kehamilan atau obesitas

membeerikan tegangan abnormal dari oto sfingter internal dapat menyebabkan

masalah hemoroid. Kondisi terlalu lama duduk di toilet (atau saat membaca)

diyakini menyebabkan penurunan relatif venonus return di daerah perianal,

mengakibatkan kongetif vena terjadilah hemoroid. Kondisi penuaan menyababkan

melemahnya struktur pendukung sudah dapat terjadi pada awal decade ketiga

(Thorton, 2009).

Kondisi hemoroid dapat memberikan berbagai manifestasi klinis berupa

nyeri dan perdarahan anus. Perdarahan merupakan tanda pertama hemoroid

interna akibat trauma oleh feces yang keras dan vena mengalami ruptur. Dengan

meningginya spasme sfingter, perdarahan dapat bersifat muncrat. Darah yang

keluar berwarna merah segar dan tidak bercampur dengan feces, mungkin hanya

berupa garis pada feces hingga terlihat menetes ke toilet. Kadang perdarahan

hemoroid yang berulang dapat berakibat tmbulnya anemia berat. Hemoroid

interna tidak menyebabkan sakit karena tidak ada inevarsi saraf. Namun, mereka

mengalami perdarahan, prolaps, dan sebagai hasil dari deposisi dari suatu iritasi

ke bagian sensitive kulit perianal sehingga menyebabkan gatal dan iritasi.

Hemoroid interna dapat mendepositkan lender ke jaringan perianal. Lendir

pada feces dapat menyebabkan dermatitis local yang disebut pruritus ani.

2.2.5 Pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaaan diagnostic yang dilakukan dapat berupa:

1. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan hhitung darah lengkap untuk mendeteksi kadar

hematokrit dan adanya anemia

2. Pemeriksaan anoskopi

6

Page 5: ASkep Hemoroid

Penilaian dengan anoskopi diperlukan untuk melihat hemoroid internal

yang tidak menonjol keluar. Anoskopidimasukkan dan diputar untuk

mengamati keempat kuadran. Apabila penderita diminta mengedan

sedikit, ukuran hemoroid akan membesar dan penonjolan prolaps akan

lebih nyata.

3. Pemeriksaan progtosigmoidoskopi

Progtosigmoidoskopi perlu dikerjakan unutk memastikan bahwa

keluhan bukan disebabkan oleh keganasan di tingkat yang lebih tinggi.

2.2.6 Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan medis

Kebanyakan penderita hemoroid derajat pertama dan kedua dapat ditolong

dengan tindakan sederhana. Makanan sebaiknya terdiri atas makanan berserat

tinggi. Makanan ini memb uat gumpalan isi usus besar, namun lunak sehingga

mempermudah defekasi dan mengurangi keharusan mengedan berlebihan.

Hemoroid internal yang mengalami prolaps oleh karena edema umumnya

dapat dimasukkan kembali secara perlahan disusul dengan istirahat tirah

baring dengan kompres loka untuk mengurangi pembengkakan. Rendam

duduk dengan cairan hangat juga dapat meringan kan nyeri.

2. Penatalaksanaan surgical

Terapi bedah dipilih untuk penderita derajat II dan III. Teraoi bedah ini juga

diberikan pada perdarahan berulang-ulang dan anemia, tidak dapat sembuh

dengan terapi lain yang lebih sederhana. Penderita hemoroid derajat IV yang

mengalami thrombosis dan kesakitan hebat, ditolong dengan hemorodeiktomi.

Dilakukan eksisi dengan hati-hati agar tidak menggangu sfingter anus.

a. Bedah konvensional

1) Teknik Millian-Morgan

Teknik ini di tiga tempat utama. Basis massa hemoroid tepat diatas

linea mukosa di retraksi dari rectum. Striktura rectum dapat merupakan

komplikasi dari eksisi tunika mukosa rectum terlalu banyak, sehinnga

lebih baik mengambil sedikit-sedikit daripada terlalu banyak.

7

Page 6: ASkep Hemoroid

2) Teknik Whitehead

Dilakukan untuk operasi sirkuler yaitu dengan mengupas seluruh

hemorois dengan membebaskan mukosa dari submukosa dan

mengadakan reseksi sirkuler terhadap mukosa daerah itu. Lalu

mengusahakan kontunuitas mukosa kembali.

3) Teknik Langenback

Pada teknik ini hemoroid internus dijepit radier dengan klem. Lakuakn

jahitan jelujur dibawah kelm kemudian eksisi jaringan lepaskan klem

dan jepitan jelujur di bawah klem diikat.

b. Bedah laser

Pada tknik pemotongan dilakuakn dengan mengguankan laser. Saat

dipotong janringan terpatri sehingaga tidak banyak mengeluarkan darah,

tidak banyak luka, nyeri minimal.

c. Bedah stapler

Jaringan hemoroid yag prolaps didorong ke atas dengan alat yaitu dilator,

kemudian diajhit ke tunika mukosa dinding anus. Kemudian alat stapler

dimasukkan ke dalam dilator. Dari dilator keluar gelang

titaniumdiselpikan ke dalam jahitan dan ditanam di bagian atas anus.

Keuntungan teknik ini mengembalikan ke posisi anatomis, tidak

menggangu fungsi anus, nyeri anus minimal.

2.2.7 Komplikasi

1. Terjadi thrombosis

Karena hemoroid kelaur sehingga lama-lama darah akan membeku dan

terjadi thrombosis.

2. Peradangan

Jika terjadi lecet karena tekanan vena hemoroid dapat terjadi infeksi

dan meradang karena disana banyak kuman.

3. Terjadi perdarahan

Pada derajat Idarah menetes dan memancar. Perdarahan akut pada

umumnya jarang, hanya terjadi apabila yang pecaha adalah pembuluh

8

Page 7: ASkep Hemoroid

darah besar. Jika perdarahan kronik dan berulang maka jumlah

produksi eritrosit akan berkurang, sehingga terjadi anemia. Apabila

hemoroid keluar, dan tidak dapat dimasukkan lagi (inkaserata/terjepit)

akan mudah terjadi infeksi yang dapat menyebabkan sepsis dan bias

mengakibatkan kematian.

2.2. Konsep Keperawatan

2.2.1. Pengkajian

Data yang perlu dikumpulkan meliputi aspek bio-psiko-sosial-kultural.

Data tersebut dapat diperoleh dari wawancara, observasi, analisis data

sekunder, catatan kesehatan, survey. Menurut Newman pengkajian

terdiri atas struktur inti dan kedelapan subsistem yang meliuti:

lingkungan fisik, sarana pelayanan kesehatan, social ekonomi,

keamanan, transportasi, politik, komuniksi, pendidikan dan rekreasi.

a. Struktur inti

System mendukung masyarakat, persepsi lanjut usia terhadap

kesehatan, riwayat kesehatan yang meliputi kapan terjadi resiko

penyakit dan bagaimana masyarakat lanjut usia menerima program

kesehatan.

Data statistic yang perlu dikaji adakah usia, jenis kelamin, tingkat

pendidiakan, morbiditas, mortalitas, tingkat penghasilan, serta

kompisisi pekerjaan. Sedngkan data cultural yang harus suku cultural,.

b. Interaksi sub system

Lingkungan fisik, pelayanan kesehatan, social ekonomi, keamanan,

transportasi, politik, komunikasi, pendidikan, serta rekreasi.

2.2.1. Diagnosa keperawatan

Diagnosis keperawatan komunitas adalah respon masyarakat/ lanjut

usia terhadap masalah kesehatan, baik aktual maupun potensial/resiko

9

Page 8: ASkep Hemoroid

yang dapat diantisipasi oleh perawat. Diagnosis keperawatan tersebut

diharapkan mampu:

1. Menggambarkan masalah, tanggapan dan kondisi masyarakat usia lanjut.

2. Mengidentifikasi faktor etiologi dan masalah.

3. Karakter, tanda dan gejala masalah.

2.2.2. Intervensi Keperawatan

Rencana asuhan keperawatan lanjut usia di komunitas adalah

kumpulan tindakan yang disusun oleh perawat bersama dengan

masyarakat lanjut usia dan dilaksanakan untuk memecahkan masalah

kesehatan dan masalah keperawatan yang telah didentifikasi. Dalam

merencanakan asuhan keperawatan lanjut usia di komunitas terlebih

dahulu ditetapkan tujuan dan sasaran. Rencana tindakan meliputi upaya

pencegahan primer dan tersier dengan tidak mengabaikan pencegahan

sekunder.

2.2.3. Implementasi kasus

Perawat dapat menggunakan tiga jenis strategi dalam

melaksanakan rencana asuhan keperawatan komunitas yang telah disusun

bersama-sama dengan masyarakat.

1. Proses kelompok. Dalam melakukan implementasi, perawat dalam

melakukan implementasi, perawat dalam melakukannya bersama satu tim

yang memiliki elemen seperti peraturan, keterpaduan, kepemimpinan, dan

kekuatan.

2. Health promotion, merupakan aktivitas yang secara langsung bertujuan

untuk meningkatkan kesehatan dan aktualisasi individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat.

3. Kemitraan adalah kemampuan mengidentifikasi dan menjalin hubungan

baik dengan klien, berkolaborasi dengan pihak terkait, mampu

memfasilitasi pertukaran informasi, dan mampu menjadi advokat dalam

masyarakat.

10

Page 9: ASkep Hemoroid

2.2.4. Evaluasi kasus

evaluasi merupakan pengukuran keberhasilan yang mencakup

perubahan dan respon masyarakat terhadap program kesehatan yang

dilaksanakan. Evaluasi dapat dilakukan setiap saat atau pada akhir

program. Hal yang perlu di evaluasi antara lain keadekuatan program,

kesesuaian, keefektifan, dan efesiensi proses keperawatan komunitas telah

dilakukan.

11