askep anak dengan dhf

23
LAPORAN PENDAHULUAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER ( DHF ) A. KONSEP DASAR Dengue Haemoragic Fever adalah penyakit yang menyerang anak dan orang dewasa yang disebabkan oleh virus dengan manifestasi berupa demam akut, perdarahan, nyeri otot dan sendi. Dengue adalah suatu infeksi Arbovirus ( Artropod Born Virus ) yang akut ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegyptiatau oleh Aedes Aebopictus . B. ETIOLOGI Virus Dengue dibawa oleh nyau! Aedes Aegypti asu! !e "ubuh anusia elalui #i#i"an nyau! "ersebu". $. PATO%IOLOGI Virus Dengue yan# dibawa oleh nyau! Aedes Aegypti asu! !e "ubuh anusia& in'e!si yan# (er"aa !ali da(a" eberi!an #e)ala seba#ai dea den#ue. A(abila oran# i"u da(a" in'e!si berulan# oleh in'e!si *ir Den#ue yan# berlainan a!a a!an enibul!an rea!si yan# berbeda& "eru"aa !onsis"ensi Retikoloindotel dan !uli" se+ara ,eo#en& "ubuh a!an eben"u! !o(le!s *irus an"ibodi dala sir!ulasi darah sehin##a en#a!"i*asi si"e !o(leen yan# bera!iba" dile(as!annya Anapilaktoksi sehin##a (ereabili"as dindin# (ebuluh darah enin#!a". Diana "er)adi a#re#asi "robosi". Trobosi" ele(as!an *aso a!"i' yan# enin#!a"!an(ereabili"as !a(iler dan ele(as!an "robosi" 'a!"or ha#een - 'a!"or II /. A!an enyebab!an (ebe!uan in"ra*es!uler dan enin#!a"!an (erebili"as dindin# (ebuluh darah. D. GA0BARAN KLINIS Gabaran !linis yan# !has adalah dea yan# "ibul endada! yan# berlan#sun# selaa 1 hari& sehin##a (enya!i" ini disebu" )u#a dea 1

Upload: peace

Post on 07-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

LANDASAN TEORITIS

LAPORAN PENDAHULUAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER ( DHF )

A. KONSEP DASAR Dengue Haemoragic Fever adalah penyakit yang menyerang anak dan orang dewasa yang disebabkan oleh virus dengan manifestasi berupa demam akut, perdarahan, nyeri otot dan sendi.Dengue adalah suatu infeksi Arbovirus ( Artropod Born Virus ) yang akut ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti atau oleh Aedes Aebopictus.B. ETIOLOGI

Virus Dengue dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut. C. PATOFIOLOGI

Virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti masuk ke tubuh manusia, infeksi yang pertama kali dapat meberikan gejala sebagai demam dengue. Apabila orang itu dapat infeksi berulang oleh infeksi virus Dengue yang berlainan maka akan menimbulkan reaksi yang berbeda, terutama konsistensi Retikoloindotel dan kulit secara Hemogen, tubuh akan membentuk kompleks virus antibodi dalam sirkulasi darah sehingga akan mengaktivasi sitem komplemen yang berakibat dilepaskannya Anapilaktoksin sehingga permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat. Dimana juga terjadi agregasi trombosit. Trombosit melepaskan vaso aktif yang bersifat meningkatkan permeabilitas kapiler dan melepaskan trombosit faktor hagemen ( faktor XII ). Akan menyebabkan pembekuan intraveskuler dan meningkatkan permebilitas dinding pembuluh darah.D. GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis yang khas adalah demam yang timbul mendadak yang berlangsung selama 5 hari, sehingga penyakit ini disebut juga demam 5 hari. Suhu tubuh menurun setelah hari pertama, hari ke 3 kemudian naik lagi selama kira-kira 2 hari, sehingga menggambarkan kurve Palana.

Timbul demam disertai Eksantema pada kulit, terutama di daerah muka dan dada. Eksantema ini mudah menghilang. Eksantema kedua muncul lagi pada demam kedua, berbentuk mukola populer timbul mulai di dada menjalar ke ekstremitas. Penderita mengeluh lesu, sakit kepala, nyeri didaerah bola mata, punggung dan sendi. Adanya nyeri tekan pada sepertiga atas pada garis umbilikalis prosesus xipoideus adalah patogenik (Olivier). Gambaran demam mungkin tidak khas.E. GEJALA KLINIK

Masa inkubasi Dengue antara 3 15 hari, rata-rata 5 8 hari dengan gejala klinis: Demam akut yang tetap tinggi ( 2 7 hari ) disertai gejala tidak spesifik seperti anoreksia, amlaise.

1. Manifestasi perdarahan : Uji Turniquet positif atau Ruple Leed positif, perdarahan gusi, Ptechiase, epistaksis, hematemesis atau malena.

2. Pembesaran hati, nyeri tekan tanpa ikterus.

3. Terjadi renjatan / tidak.

4. Kenaikan nilai hemokonsentrasi yaitu sedikitnya 205 dan penurunan nila trombosit ( trombitopenia 100.00/mm atau kurang ).

5. Pada foto rontgen : pulmonary vaskuler congestion dan plural effusion pada paru kanan.

Derajat beratnya demam berdaraha. Derajat I : Demam mendadak 2 7 hari. Gejala tidak khas, manifestasi perdarahan dengan uji Turniquet positif.b. Derajat II (sedang): Derajat I disertai manifestasi perdarahan lain.c. Derajat III: Ditemukan tanda dini renjatan, adanya kegagalan sirkulasi, nafas cepat dan lemah, tekanan darah menurun (20 mmHg) atau hipotensi, disertai kulit dingin, lembabbdan gelisah.d. Derajat IV : Renjatan berat, nadi tidak teraba, terdapat DSS dengan nadi dan tekanan darah tak terukur.F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Darah

a. Pada demam Dengue terdapat Leukopenia pada hari kedua atau hari ketiga.

b. Pada demam berdarah terdapat Trombositpenia dan Hemokonsentrasi.

c. Pada pemeriksaan kimia darah: Hipoproteinemia, hipokloremia, SGPT, SGOT, ureum dan pH darah mungkin meningkat.

2. Urine

Mungkin ditemukan albuminuria ringan.G. PENATALAKSANAAN

1. DHF tanpa Renjatan

Rasa haus dan dehidrasi timbul karena demam tinggi, anoreksia dan muntah, klien harus banyak minum kurang lebih 1,5 liter/24 jam, dapat berupa air teh, sirup atau oralit.

Panas dapat diberi kompres es atau alkohol 70 %.

Pemberian infus dilaksanakan pada klien apabila :

a. Muntah, sulit makan per oral, muntah mengancam dapat terjadinya dehidrasi dan asidosis.

b. Nilai hematokrit tinggi.

2. DHF dengan Renjatan

Prinsif: Mengatasi renjatan dengan penggantian volume cairan yaitu cairan RL.3. Pengobatan bersifat simtomatis dan supportif.H. ASUHAN KEPERAWATANa. `Pengkajian1. Identitas

DHF merupakan penyakit daerah tropis yang sering menyebabkan kematian anak, remaja dan dewasa ( Effendy, 1995 )2. Keluhan Utama

Pasien mengeluh panas, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan nafsu makan menurun.

3. Riwayat penyakit sekarang

Riwayat kesehatan menunjukkan adanya sakit kepala, nyeri otot, pegal seluruh tubuh, sakit pada waktu menelan, lemah, panas, mual, dan nafsu makan menurun.a. Riwayat penyakit terdahulu

Tidak ada penyakit yang diderita secara specific.b. Riwayat penyakit keluarga

Riwayat adanya penyakit DHF pada anggota keluarga yang lain sangat menentukan, karena penyakit DHF adalah penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk aides aigepty. c. Riwayat Kesehatan Lingkungan

Biasanya lingkungan kurang bersih, banyak genangan air bersih seperti kaleng bekas, ban bekas, tempat air minum burung yang jarang diganti airnya, bak mandi jarang dibersihkan.1. Riwayat Tumbuh Kembang

2. Pengkajian Per Sistem

i. Sistem Pernapasan

Sesak, perdarahan melalui hidung, pernapasan dangkal, epistaksis, pergerakan dada simetris, perkusi sonor, pada auskultasi terdengar ronchi, krakles.ii. Sistem Persyarafan Pada grade III pasien gelisah dan terjadi penurunan kesadaran serta pada grade IV dapat trjadi DSS

iii. Sistem Cardiovaskuler

iv. Pada grde I dapat terjadi hemokonsentrasi, uji tourniquet positif, trombositipeni, pada grade III dapat terjadi kegagalan sirkulasi, nadi cepat, lemah, hipotensi, cyanosis sekitar mulut, hidung dan jari-jari, pada grade IV nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.v. Sistem Pencernaan

Selaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri tekan pada epigastrik, pembesarn limpa, pembesaran hati, abdomen teregang, penurunan nafsu makan, mual, muntah, nyeri saat menelan, dapat hematemesis, melena.i. Sistem perkemihan Produksi urine menurun, kadang kurang dari 30 cc/jam, akan mengungkapkan nyeri sat kencing, kencing berwarna merah.ii. Sistem Integumen.

Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, pada grade I terdapat positif pada uji tourniquet, terjadi pethike, pada grade III dapat terjadi perdarahan spontan pada kulit.I. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN TIMBUL1. Kegagalan sirkulasi darah berhubungan dengan kebocoran plasma dari pembuluh darah ke dalam jaringan ekstravaskuler sekunder terhadap peningkatan permebilitas pembuluh darah dimanifestasikan dengan : Trombositopenia

Peningkatan nilai hematokrit

Manifestasi perdarahan

Rencana tindakan:a. Anjurkan klien untuk Bed rest

b. Observasi vital sign tiap 3 jam

c. Periksa HB, hematokrit dan trombosit secara periodik

d. Berikan minum 1,5 2 liter selama 24 jam

e. Kolaborasi dalam pemberian cairan intravena dan terapi medis2. Resiko terjadi perdarahan berhubungan dengan penurunan nilai trombosit dimanifestasikan dengan :

Trombositopenia

Kenaikan nilai hematokrit

Manifestasi perdarahan uji Turniquet positif

Rencana tindakan:a. Observasi vital sign, awasi terhadap penurunan tekanan darah

b. Observasi terhadap penurunan nilai trombosit dan kenaikan nilai hematokrit

c. Awasi tanda-tanda perdarahan yang terjadi dan tanda-tanda anemia

d. Kolaborasi dalam pemberian terapi anti perdarahan3. Hipertermi berhubungan dengan infeksi virus Dengue dimanifestasikan dengan :

Suhu tubuh > 37,5 0C

Nadi > 80 x/menit

Respirasi > 24 x/menit

Rencana tindakan:a. Beri kompres dingin

b. Anjurkan untuk minum yang banyak

c. Observasi perubahan tanda-tanda vital

d. Anjurkan untuk memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat

e. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik

PENGKAJIAN

I. DATA DEMOGRAFI

Tanggal Wawancara: 10 04 2004Tanggal MRS

: 10 04 2004No. RMK

: 09 11 79Nama

: Egi faisalUmur

: 7 Tahun

Jenis Kelamin

: laki-lakiSuku/Bangsa

: Banjar/Indonesia

Agama

: Islam

Pendidikan

: -Pekerjaan

: -

Status Perkawinan: -

Alamat

: Landasan Ulin

II. POLA FUNGSIONAL

1. Persepsi Kesehatan dan Penanganan Kesehatan

Keluhan Utama / Kesehatan Umum

Panas badan meninggi.

Riwayat Penyakit Sekarang ( ssi pola PGRST )

Satu hari sebelum masuk rumah sakit, klien teraba panas. Panas tidka terlalu tinggi, panas sepanjang hari, kondisi lemah, nafsu makan berkurang.

Penggunaan Obat Sekarang

Injeksi ampicillin IV 500 mg/8 jam

Paracetamol 3 x 1 cth

Infus RL 11 tetes/menit

Riwayat Penyakit Dahulu

Satu bulan yang lalu cacar air ( Varicella ).

Upaya pencegahan : Tidak ada

Imunisasi

: Lengkap

Alergi

: Tidap pernah

Kebiasaan merokok dan alkohol : Tidap pernah

Riwayat Penyakit Keluarga

Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit DM, TBC dan hypertensi.

Riwayat Sosial

Hubungan klien dan orang tua disayangi.

2. Pola Nutrisi Metabolik

Masukan Nutrisi Sebelum Sakit

Pagi: Nasi, lauk, piring

Siang: Nasi, lauk, sayur

Sore: -

Saat Sakit

Nasi bubur, 1 2 sendok.

Nafsu makan menurun

Klien tidak mengalami kesulitan dalam menelan.

Keadaan gigi atas dan bawah partial dan tidak menggunakan protesa.

Fluktuasi BB 6 bulan terakhir: Tetap

Pemeriksaan Fisik

Tanda vital: TB: -, BB: 16, 5 kg

Kulit: Warna : Normal

Suhu : 38 0C

Turgor : Baik

Edema : Tidak

Lesi : Tidak

Memar : Tidak

Mulut: Hygiene : Bersih

Gusi : Normal

Gigi : Normal

Lidah : Bersih

Mucosa : Normal

Tonsil : Normal

Wicara : Normal

Rambut dan kulit kepala: rambut tebal, warna hitam.

Temuan laboratorium :

Darah : - HB : 11,8 gr %

- Leukosit: 11.600/mm2 - LED : 55/mm jam I

- Hitung jenis:

BAS: 0,

EOS : 2

Stab : 3

Seg : 60

Limp : 30

Mono: 5

Urine: - Trombosit: 135.000/mm3

- Hematokrit: 35 %

3. Pola Eliminasi

Kebiasaan defekasi 1 kali/hari.

Abdomen: Simetris, tidak ada distensi

Frekuensi BU : Normal ( 8-12 x/menit )

Kebiasaan miksi 4 kali/hari.

Ginjal tidak teraba dan blast tidak distensi.

Keadaan uretra: Normal

4. Pola Aktivitas Latihan

Mandi

: Dibantu oleh orang lain

Berpakaian/Berhias: Dibantu oleh orang lain

Toileting

: Dibantu oleh orang lain

Mobilitas di TT

: Dibantu oleh orang lain

Berpindah

: Dibantu orang lain dan alat

Ambulansi

: Dibantu orang lain dan alat

Pemeliharaan Kesehatan: -

Klien tidak menggunakan alat bantu.

Pemeriksaan Fisik

a. Pernafasan/sirkulasi

Tanda vital: Tekanan darah : -

Nadi : 128 x/menit

Respirasi : 40 x/menit

Kualitas : Normal

Batuk : Tidak

Bunyi nafas : Normal

b. Muskuloskletal

Rentang gerak

: Penuh

Keseimbangan dan cara berjalan : Tegap

Genggaman tangan

: Sama kuat kanan dan kiri

Otot kaki

: Sama kuat

5. Pola Tidur Istirahat

Kebiasaan 8 jam/hari.

Tidur malam 2 jam.

Merasa segar : Tidak

Masalah

: Insomnia

Pemeriksaan fisik :- Penampilan umum : Lemah

- Mata: Normal

- Lingkaran hitam disekitar mata: Tidak

6. Pola Kognitif Konseptual

Pendengaran : Normal

Penglihatan : Normal

Vertigo : Ya

Pemeriksaan Fisik:Mata: Pupil : Isokor

Refleks terhadap cahaya : Ya, kiri kanan

Status mental: CM, GCS 4, 5, 6

Bicara: Normal

7. Pola Persepsi Diri / Konsep Diri

Masalah utama mengenai perawatan di RS/penyakit (finansial, perawatan)

: Askes

Keadaan emosional : Normal

Kemampuan adaptasi : Baik

Konsep diri

: Tidak ada gangguan

8. Pola Peran / Hubungan

Kepedualian keluarga mengenai perawatan : Baik. Terlihat orang tua selalu setia merawat / menjaga klien saat di RS, secara bergantian.

9. Pola Seksualitas

Klien berjenis kelamin perempuan. Tidak ada kelainan pada genetalia. Tidak ada penyakit mengenai seks.

Pemeriksaan fisik :

Genetalia

: Struktur simetris

10. Pola Koping Toleransi Stress

Kemampuan adaptasi: Klien mampu beradaptasi dengan baik.

Keputusan diambil oleh ayah dan ibu.

Koping toleransi terhadap stress: Tidak terkaji

11. Pola Nilai Kepercayaan

Pembatasan religius: Tidak

Meminta kunjungan pemuka agama: Tidak

ANALISA DATA

NoData Subyektif dan ObyektifEtiologiMasalah

1.DS : Klien mengatakan badan terasa panas dan kepala pusing.

DO: - Suhu tubuh : 38 0C.

- Nadi : 128 x/menit.

- Respirasi : 40 x/menit.

- Tampak gelisah dan lemah.Proses infeksi virus DengueHypertermi

2.DS : Klien mengatakan tidak mau makan.

DO: - BB : 16,5 kg.

- Makanan yang disediakan hanya dimakan 1-2 sendok makan.

- Klien terlihat lemah.Penurunan nafsu makan ( anoreksia )Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan

3.DS : Klien mengatakan tidak bisa duduk, mandi, jalan, ketoilet.

DO: - Klien terbaring di TT.

- Saat aktivitas selalu dibantu ibunya.

- Terpasang infus RL 11 tts/m.

- Klien terlihat masih lemah.

- Tanda-tanda vital :

Suhu : 38 0C

Nadi : 128 x/menit

Resp : 40 x/menit Peningkatan kebutuhan metabolisme sekunder terhadap infeksi virusIntoleransi aktivitas

DAFTAR MASALAH

NoDiagnosa KeperawatanTgl MunculTgl Teratasi

1.Hypertermi berhubungan dengan virus Dengue ditandai dengan :

Klien mengatakan badan terasa panas dan kepala pusing.

Suhu tubuh : 38 0C.

Nadi : 128 x/menit.

Respirasi : 40 x/menit.

Tampak gelisah dan lemah.10 04 2004

10 04 2004

2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan nafsu makan ( anoreksia ) ditandai dengan :

Klien mengatakan tidak mau makan.

BB : 16,5 kg.

Makanan yang disediakan hanya

dimakan 1-2 sendok makan.

Klien terlihat lemah.10 04 2004

-

3.Kelelahan berhubungan dengan proses penyembuhan ditandai dengan :

Klien mengatakan tidak bisa duduk, mandi, jalan, ketoilet.

Klien terbaring di TT.

Saat aktivitas selalu dibantu ibunya.

Terpasang infus RL 11 tts/m.

Klien terlihat masih lemah.10 04 2004

-

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NoTglDx.kepImpelentasiEvaluasi

1.1004-04

I1. Memberikan kompres dingi didaerah axilla / bagian kepala.

2. Memberikan pakaian yang tipis dan menyerap keringat.

3. Memberikan minuman air dingin ( aquades ) sesering mungkin.

4. Melaksanakan kolaborasi /membantu memasang cairan infus RL 11 tts/m.

5. Memberikan antipiretik ( paracetamol ).

- Suhu tubuh menurun menjadi 37,5 0C.

- Klien masih lemah.

- Terbaring di TT.

2.10 0404

II1. Menganjurkan kepada ibu klien untuk memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering.

2. Membantu dalam menyajikan makanan yang masih dalam keadaan hangat dan sesuai dengan diet yang telah ditentukan ( ahli gizi ).

3. Menganjurkan untuk menghidari makanan yang berbau dan berbumbu yang berlebihan.

4. Menganjurkan membawa makanan dari rumah yang sesuai dengan diet RS.

- Klien masih menolak untuk makan.

- Makanan yang disedikan hanya dimakan 1-2 sendok.

- BB tetap : 16,5 kg.

3.10 0404

III1. Memantau respon klien terhadap aktivitas dapat dilihat dari tanda-tanda vital.

2. Membantu klien bangun dari TT, kekamar mandi, toilet, duduk, makan atau minum.

3. Menganjurkan kepada ibunya dalam hal perawatan diri anaknya :

- Membantu membersihkan / melap tubuh klien.

- Mengganti pakaian yang kotor.

- Membantu gosok gigi / membersihkan mulut.- Klien masih belum mampu beraktivitas.

- masih terbaring lemah di tempat tidur.

CATATAN PERKEMBANGAN

NoTglDx. kepPerkembangan

1.100404

IS : Klien mengatakan panas badannya mulai berkurang dan tidak pusing lagi.

O: Suhu : 37,5 0C, nadi : 124 x/m, respirasi : 36 x/m.

A: Hypertermi.

P : Intervensi teruskan.

I : - Memberikan kompres dingin.

- Memberikan / menganjurkan pakaian yang tipis dan menyerap keringat.

- Mengawasi tetesan infus 11 tts/m.

- Memberikan obat ahsil kolaborasi ( paracetamol ).

2.10 0404

IIS : Klien mengatakan tidak mau makan.

O: Makanan yang disedikan hanya dimakan 1-2 sendok. Klien masih lemah.

A: Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan.

P : Intervensi teruskan.

I : - Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering.

- Membantu dalam menyajikan makanan yang masih dalam keadaan hangat.

- Manganjurkan untuk menghindari makanan yang berbau dan berbumbu yang berlebihan.

- Menganjurkan membawa makanan dari rumah sesuai selera klien.

3.10 0404

IIIS : Klien masih minta bantuan ibunya untuk memenuhi kebutuhannya,

O: Klien masih lemah terbaring di TT.

A: Intoleransi aktivitas.

P : Intervensi teruskan.

I : - Memantau respon klien terhadap aktivitas dari tanda-tanda vital.

- Membantu klien bangun dari TT, kekamar mandi, toilet, duduk makan, minum.

- Menganjurkan ibunya dalam perawatan diri anaknya ( membantu membersihkan / melap tubuh klien, ganti pakaian kotor, gosok gigi / membersihkan mulut ).

4.100404

IS : Klien mengatakan badannya sudah terasa nyaman.

O: Suhu : 36,4 0C, nadi : 98 x/m, respirasi : 28 x/m.

A: Masalah teratasi.

P : -

I : -

5.100404

IIS : Klien masih belim mau makan.

O: Makanan yang disediakan baru dimakan 5 sendok makan.

A: Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan.

P : Intervensi teruskan.

I : - Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering.

- Membantu dalam menyajikan makanan yang masih dalam keadaan hangat.

- Manganjurkan untuk menghindari makanan yang berbau dan berbumbu yang berlebihan.

- Menganjurkan membawa makanan dari rumah sesuai selera klien.

6.10 0404

IIIS : Klien mengatakan sudah mulai mampu duduk mandiri.

O: Klien tampak duduk bersandar pada sisi tempat tidur. Klien dapat merespon pertanyaan perawat.

A: Masalah teratasi sebagian.

P : -

I : -

7.10- 0404

IIS : Klien mengatakan nafsu makannya mulai ada.

O: Makanan yang disedikan 1/3 porsinya sudah mampu dihabiskan.

A: Masalah teratasi.

P : -

I : -

8.12-4-04-Klien minta pulang, administrasi beres.

DAFTAR PUSTAKA

Corpenito, Lynda juall. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6

Cetakan I. 1998

Doenges, E. Marylinn, dkk. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman

Untuk Perencanaan Pendokemntasian Perawatan Pasien

Edisi 3 Cetakan I. 2000

Ngostiah. Perawatan Anak Sakit 341- 350. Jakarta. 1995

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DEMAM BERDARAH

PADA RUANG ANAK RSU BANJARBARUNoTglDx. kepTujuanIntervensiRasional

1.100404

ISuhu tubuh menjadi normal mencapai 36 37 0C dalam waktu 1 ( satu ) jam.1. Beri kompres dingin disekitar axilla atau bagian kepala.

2. Beri pakaian yang tipis dan menyerap keringat.

3. Beri air minum yang dingin yang banyak / sesering mungkin.

4. Berikan cairan parenteral.

5. Kolaborasi pemberian obat antipiretik.1. Memindahkan panas tubuh kekompres yang lebih dingin.

2. Keringat tidak lengket pada kulit tetapi dapat diserap oleh kain.

3. Panas tubuh kelura melalui keringat dan BAK.

4. Menjaga keseimbangan cairan tubuh.

5. Menurunkan panas tubuh yang tinggi.

2.100404

IIKebutuhan akan resiko kekurangan nutrisi dapat terpenuhi satu kali sehari.1. Anjurkan makan seringd alam porsi kecil.

2. Sajikan makanan yang lagi hangat sesuai diet.

3. Hindari makanan berbau dan berbumbu yang berlebihan.1. Memberi makanan dalam porsi besar dapat memacu timbulnya muntah, dengan diberikan makanan dalam porsi kecil agar kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi secara perlahan-lahan sehingga memperbaiki keadaan umum klien.

2. Untuk mencegah terjadinya perasaan mual dan muntah dan dapat merubah selera makan.

3. Makanan yang berbau dan berbumbu dapat memacu timbulnya mual dan muntah.

3.100404

IIIKlien dapat menigkatkan aktivitas fisik yang dapat diukur.1. Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas ( misalnya : frekuensi jantung, respirasi, TD ).

2. Dorong klien untuk melakukan kapanpun mungkin perawatan diri, bangun dari TT, berjalan peningkatan aktivitas sesuai indikasi.

3. Bantu dalam kebutuhan perawatan diri sesuai kebutuhan.1. Toleransi sangat bervariasi, tergantung pada tahap proses penyakit, status nutrisi dan keseimbangan cairan.

2. Meningkatkan kekuatan / stamina dan memungkinkan klien menjadi lebih aktif tanpa kelelahan.

3. Kelemahan membuat aktivitas tidak mungkin untuk diselesaikan klien.