asidosis dan alkalosis

6
Asidosis dan Alkalosis Oleh : Endri Pristiwadi Asidosis dan Alkalosis Dalam keadaan normal pH di tubuh relative dipertahankan pada angka 7.4. Kita mengetahui bahwa pH ini dipengaruhi oleh jumlah ion H + , sedangkan ion H + mempengaruhi semua aktivitas enzim, permeabilitas sel, dan struktur sel. Oleh karena itu pengaturan H + ini sangatlah penting sekali. Dalam keadaan normal, kadar ion H + di CES yaitu 0,00004mEq/L. Jumlah ini menyebabkan pH normal sekitar 7.4. untuk mempertahankan pH darah arteri ini tetap relative 7.4 maka tubuh memiliki 3 mekanisme pertahanan, yaitu system buffer (HCO 3 - , PO 4 2- ,dan protein/ bekerja dalam hitungan detik- menit ), respirasi (bekerrja dalam hitungan menit-jam), dan ginjal ( bekerja dalam hitungan jam-beberapa hari). Asidosis Asidosis adalah keadaan dimana pH darah Arteri dibawah 7.4. Asidosis ini terbagi menjadi dua jenis yaitu Asidosisrespiratorik dan asidosis metablolik. a. Asidosis respiratorik Secara umum asidosis repiratorik disebabkan karena naiknya PCO 2 dalam darah. Hal ini terjadi akibat hipoventilasi. Dengan peningkatan PCO 2 akan mengakibatkan terjadi peningkatan konsentrasi H 2 CO 3 dan H + .

Upload: rochy-adjah

Post on 28-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

Page 1: Asidosis Dan Alkalosis

Asidosis dan Alkalosis

Oleh : Endri Pristiwadi

Asidosis dan Alkalosis 

Dalam keadaan normal pH di tubuh relative dipertahankan pada angka 7.4. Kita mengetahui

bahwa pH ini dipengaruhi oleh jumlah ion H+, sedangkan ion H+mempengaruhi semua aktivitas

enzim, permeabilitas sel, dan struktur sel. Oleh karena itu pengaturan H+ ini sangatlah penting

sekali. Dalam keadaan normal, kadar ion H+ di CES yaitu 0,00004mEq/L. Jumlah ini

menyebabkan pH normal sekitar 7.4. untuk mempertahankan pH darah arteri ini tetap relative 7.4

maka tubuh memiliki 3 mekanisme pertahanan, yaitu system buffer (HCO3-, PO4

2- ,dan protein/

bekerja dalam hitungan detik- menit ), respirasi (bekerrja dalam hitungan menit-jam), dan ginjal

( bekerja dalam hitungan jam-beberapa hari).

Asidosis

Asidosis adalah keadaan dimana pH darah Arteri dibawah 7.4. Asidosis ini terbagi menjadi dua

jenis yaitu Asidosisrespiratorik dan asidosis metablolik.

a. Asidosis respiratorik

Secara umum asidosis repiratorik disebabkan karena naiknya PCO2dalam darah. Hal ini

terjadi akibat hipoventilasi. Dengan peningkatan PCO2akan mengakibatkan terjadi peningkatan

konsentrasi H2CO3 dan H+.

Penyebab asidosis respiratorik yaitu hal-hal yang menyebabkan hipoventilasi, yaitu

a. Hambatan pada pusat pernapasan di medulla oblongata

b. Gangguan pada otot-otot pernapasan

c. Gangguan pertukaran gas

d. Obstruksi sel-sel napas baik atas akut

Kompensasi yang terjadi dalam tubuh untuk mengurangi PCO2 yaitu pertama dengan cara

meningkatkan ventilasi alveoli. Dengan peningkatan ventilasi alveoli ini tubuh akan membuang

kelebihan CO2 yang berlebih. Kompensasi selanjutnya yaitu dengan cara peningkatan

HCO3- plasma yang disebabkan oleh penambahan bikarbonat baru ke dalam cairan ekstrasel oleh

ginjal. Peningkatan HCO3- membantu mengimbangi peningkatan PCO2

- , sehingga

mengembalikan pH plasma kembali normal.

Page 2: Asidosis Dan Alkalosis

Mekanisme penurunan H+ ini seperti ini, sel tubulus akan memberi respons secara

langsung terhadap peningkatan PCO2 darah. Peningkatan PCO2akan meningkatkan PCO2 sel

tubulus, menyebabkan peningkatan pembentukan H+ dalam sel tubulus, yang kemudian

merangsang sekresi H+lebih banyak.

b. Asidosis metabolik

Pada asidosis metabolik, kelebihan H+ melebihi HCO3- yang terjadi di dalam cairan

tubulus secara primer disebabkan oleh penurunan filtrasi HCO3-. Penurunan ini dikarenakan

penurunan konsentrasi HCO3- cairan ektrasel. Penurunan kadar HCO3 ini dapat dikarenakan

hilang melalui ekresi ginjal maupun karena diare.

Selain karena penurunan kadar HCO3-, asidosis metabolik dapat juga disebabkan oleh

penambahan asam di CES, sebagai contoh asidosis laktat, ketogenesis, asam dari TGI.

Penambahan asam ini akan meningkatkan kadar H+ secara langsung. Inti dari penyebab asidosis

metabolik yaitu terjadi penurunan rasio HCO3- /H+. baik terjadi kekurang HCO3

- maupun

peningkatan H+.

Kompensasi yang terjadi dalam tubuh paling primer yatiu dengan peningkatan ventilasi

alveoli. Peningkatan ini akan mengurangi PCO2 dan kompensasi ginjal, yang dengan

menambahkan bikarbonat baru ke dalam cairan ekstrasel, membantu memperkecil penurunan

awal konsentrasi HCO3-ekstrasel, serta meningkatakan ekskresi ion H+ untuk mengurangi kadar

ion H+ di CES.

Alkalosis

alkalosis adalah keadaan dimana pH darah Arteri diatas 7.4. Alkalosis ini terbagi menjadi

dua jenis yaitu Alakalosis respiratorik dan alkalosis metablolik.

a. Alkalosis respiratorik

Hal ini merupakan kebalikan dari asidosis respiratorik. Terjadi akibat hiperventilasi

alveolar yang menyebabkan PCO2 turun secara drastis. Selain terjadi karena rangsangan saraf

pusat, seperti hiperventilasi psikogenik, keadaan hipermetabolik, ataupun karena gangguan CNS,

dapat juga karena hipokisia. Hipoksia ini dapat berupa pneumonia, gagal jantung kongestif,

fibrosis paru, ataupun tinggal di tempat tinggi yang kadar o2nya rendah. Dikarenakan organ

tubuh kekurangan o2 maka secara fisiologis tubuh akan berusaha mengembalikannya ke keadaan

homeostasis dengan cara meningkatkan ventilasi untuk memenuhi kebutuhan o2, namun hal ini

menyebabkan banyak CO2 banyak keluar dari tubuh.

Page 3: Asidosis Dan Alkalosis

Kompensasi yang dilakukan tubuh yaitu dengan menurunkan ventilasi alveoli. Dengan

penurunan ventilasi ini diharapkan kadar CO2 di darah meningkat, sehingga dapat menurunkan

pH. Mekanisme peningkatan H+ ini seperti ini, sel tubulus akan memberi respons secara

langsung terhadap penurunan PCO2 darah. Penurunan PCO2 akan menurunkan PCO2 sel tubulus,

menyebabkan mengurangi pembentukan H+ dalam sel tubulus, yang kemudian penurunan sekresi

H+. Dengan penurunan ekresi ini berarti H+ yang direabsorbsi akan meningkat, sehingga kadar

H+ didalam darah meningkat.

Kompensasi kedua yaitu dengan cara meningkatkan ekskresi HCO3-. Dimana dengan

peningkatan eksresi HCO3- akan mengakibatkan banyak ion H+ yang tidak berikatan yang

nantinya akan direabsobsi tubulus yang kemudian didifusikan ke aliran darah. Dengan

peningkatan konsentrasi H+ di dalam darah nantinya akan menurunkan pH darah.

b. Alkalosis metabolik

Seperti dijelaskan diatas tentang asidosis metabolik yang penyebab intinya yaitu karena

terjadi penurunan rasio antara HCO3-/H+. Pada alkalosis terjadi kebalikannya yaitu terjadi

peningkatan rasio antara HCO3-/H+. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal , diantaranya

yaitu peningkatan konsentrasi HCO3- dan/atau penurunan konsentrasi H+.

Hal –hal yang menyebabkan terjadi peningkatan HCO3- salah satunya karena konsumsi

bikarbonat yang berlebihan. Sebagai contoh penambahan natrium bikarbonat yang berlebihan.

Hal-hal yang dapat menyebabakan konsentrasi H+ turun diantaranya yaitu

a. Pemberian diuretika(kecuali penghambat karbonik anhidrase)

Dengan penambahan obat diuretic akan menyebabkan aliran cairan di tubulus lebih cepat,

sehingga reabsobsi Na+ meningkat. Karena peningkatan reabsobsi Na+ selalu berpasangan

dengan sekresi H+, maka sekresi H+ meningkat pula. Selain itu reabsopsi bikarbonat meningkat

pula seiring dengan peningkatan ekskresi H+

b. Kelebihan alddosteron

Salah satu fungsi aldosteron yaitu meningkatkan reabsopsi Na+. seperti yang dijelaskan

diatas, terjadi juga alkalosis. Walaupun alkalosis yang disebabkan karena peningkatan aldosteron

merupakan alkalosis ringan.

c. Muntah

Page 4: Asidosis Dan Alkalosis

Muntah menyebabkan banyak HCl lambung keluar dari tubuh. Dengan demikian, banyak

ion H+ yang hilang dari tubuh. Alkalosis jenis ini banyak ditemukan pada neonates yang

mengalami obstruksi pylorus akibat hipertrofi sfingter pylorus.

Kompensasi primermya yaitu dengan penurunan ventilasi, yang meningkatkan PCO2, dan

peningkatan ekskresi HCO3- oleh ginjal, yang membantu mengompensasi peningkatan awal

konsentrasi HCO3- CES.

Diposkan oleh Imil Irsal Imran di 13.29 

Label: Artikel Kedokteran

http://imilirsalimran.blogspot.com/2010/12/asidosis-dan-alkalosis.html