arus konveksi

Upload: anangsuhe

Post on 16-Oct-2015

904 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

TEORI APUNGAN BENUATeori apungan benua menjelaskan bagaimana permukaan bumi terbentuk, berdasarkan gerakan horizotal antar benua. Menurut teori itu, 5 benua, kecuali Australia dan kutub selatan, bergerak secara relatif. Pada abad ke17, Francis Bacon menegaskan bahwa 5 benua di bumi itu sebenarnya terpecah dari satu daratan skala super. Setelah itu, ilmuwan geologi dan meteorogis Jerman, Alfred Wagener membuktikan teori apungan benua tersebut. Setelah itu, berbagai fosil yang ditemui di seluruh dunia mendukung dan memberikan kepercayaan pada teori apungan benua dan teori lempeng tektonik. Menurut hipotesa Wegner, sekitar 250 juta tahun lalu, sebagian besar daratan di bumi terkumpul dalam suatu benua besar bernama Pangea yang berarti seluruh bumi. Tetapi teorinya, masih dianggap sebagai hanya khayalan karena dia gagal untuk mengidentifikasi sumber daya yang mengakibatkan apungan benua itu.TEORI KONVEKSIPada abad 19 lahirlah yang disebut Teori Konveksi. Teori Konveksi mengemukakan bahwa terjadi aliran konveksi kearah vertikal di dalam lapisan astenosfer yang agak kental. Aliran tersebut sampai ke kerak bumi yang ada di atasnya. Aliran Konveksi yang merambat ke dalam kerak bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak. Salah seorang pengikut teori konveksi adalah Harry H. Hess dari Princenton University. Pada tahun 1962 dalam bukunya History of the Ocean Basin, Hess mengemukakan pendapatnya tentang aliran konveksi yang sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah laut). Di puncak mid oceanic ridge tersebut lava mengalir terus dari dalam kemudian tersebar ke kedua sisinya dan membeku membentuk kerak baru.Menurut teori konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, menyatakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudera), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.Bukti kebenaran teori konveksi adalah terdapatnya tanggul dasar samudera (Mid Oceanic Ridge), seperti Mid Atlantic Ridge dan Pasific-Atlantic Ridge. Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang membuktikan bahwa semakin jauh dari punggung tengah samudera, umur batuan semakin tua. Artinya terdapat gerakan yang berasal dari Mid Oceanic Ridge ke arah berlawanan yang disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di bawah kulit bumi.

MODEL ARUS KONVEKSITerdapat 3 Model pergerakan arus konveksi :1. Model konveksi satu lapis (whole mantle convection) Model konveksi satu lapis konveksi terjadi pada seluruh lapisan mantel Didasarkan oleh observasi dimensi lempeng besar dengan dimensi horizontal 2000 5000 km dimensi vertikal kemungkinan sebanding Diasumsikan mantel merupakan material seragam yang memungkinkan adanya transfer panas dan transfer materi Dikuatkan oleh adanya bukti tomografi slab yang menunjam hingga CMB (2900 km dari permukaan)

2. Model konveksi dua lapis (layered mantle convection) Model konveksi dua lapis pemodelan geokimia menunjukkan tidak adanya transfer materi melalui batas mantel atas dan mantel bawah (660 km di bawah permukaan) Mantel atas dan mantel bawah dianggap terpisah dan memiliki aliran konveksi sendiri-sendiri Didukung kuat oleh pencitraan tomografi yang mengindikasikan adanya slab yang tertahan pada kedalaman 660 km.

3. Model konveksi campuran (hybrid mantle convection) Model hybrida dikemukakan Ringwood & Irifune (1988), penumpukan massa pada kedalaman 660 km dapat menyebabkan slab menembus batas antara mantel atas dan mantel bawah Batas mantel atas dan mantel bawah dianggap hanya sebagai penahan, bukan barrier yang tak dapat ditembus.