artikel msdm 3

4
REKTORAT USAKTI MINTA PN JAKBAR TUNDA EKSEKUSI Imanuel More | Eko Hendrawan Sofyan | Sabtu, 7 Januari 2012 | 04:10 WIB JAKARTA, KOMPAS.com Pihak rektorat Universitas Trisakti (Usakti) berharap Pengadilan Negeri Jakarta Barat tidak terburu-buru melaksanakan putusan Mahkamah Agung untuk mengeksekusi beberapa petinggi Usakti. Pasalnya, bila dilaksanakan, maka eksekusi tersebut bisa bertentangan dengan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) mengenai keabsahan kepengurusan Yayasan Trisakti. "Sebaiknya ditunggu sampai putusan di PN Jaksel inkracht (berkekuatan hukum tetap). Kalau sudah dieksekusi ternyata ada putusan pengadilan lain yang bertentangan kan malah bermasalah nantinya," kata juru bicara Usakti, Advendi Simangunsong, saat dihubungi di Jakarta Barat, Jumat (6/1/2012). Advendi menjelaskan, majelis hakim PN Jaksel yang diketuai Kusno SH dalam sidang kemarin mengabulkan sejumlah poin gugatan yang diajukan pihak rektorat terhadap Yayasan Trisakti. Di antaranya menyatakan para tergugat (yayasan) telah melakukan perbuatan melawan hukum; menyatakan rapat dewan pengurus Yayasan Trisakti yang diselenggarakan pada tanggal 7 September 2005 tidak sah; menyatakan Anggaran Dasar Yayasan yang termuat dalam Akta Notaris No 22 tertanggal 7 September 2005 adalah akta yang tidak sah dan batal demi hukum; menyatakan kepengurusan Yayasan Trisakti berdasarkan Akta No 22 Tahun 2005 tersebut tidak sah, dan menyatakan

Upload: akuayucantik

Post on 23-Jun-2015

677 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel msdm 3

REKTORAT USAKTI MINTA PN JAKBAR TUNDA EKSEKUSI

Imanuel More | Eko Hendrawan Sofyan | Sabtu, 7 Januari 2012 | 04:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak rektorat Universitas Trisakti (Usakti) berharap

Pengadilan Negeri Jakarta Barat tidak terburu-buru melaksanakan putusan Mahkamah Agung

untuk mengeksekusi beberapa petinggi Usakti.

Pasalnya, bila dilaksanakan, maka eksekusi tersebut bisa bertentangan dengan putusan

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) mengenai keabsahan kepengurusan Yayasan

Trisakti. "Sebaiknya ditunggu sampai putusan di PN Jaksel inkracht (berkekuatan hukum

tetap). Kalau sudah dieksekusi ternyata ada putusan pengadilan lain yang bertentangan kan

malah bermasalah nantinya," kata juru bicara Usakti, Advendi Simangunsong, saat dihubungi

di Jakarta Barat, Jumat (6/1/2012).

Advendi menjelaskan, majelis hakim PN Jaksel yang diketuai Kusno SH dalam sidang

kemarin mengabulkan sejumlah poin gugatan yang diajukan pihak rektorat terhadap Yayasan

Trisakti. Di antaranya menyatakan para tergugat (yayasan) telah melakukan perbuatan

melawan hukum; menyatakan rapat dewan pengurus Yayasan Trisakti yang diselenggarakan

pada tanggal 7 September 2005 tidak sah; menyatakan Anggaran Dasar Yayasan yang

termuat dalam Akta Notaris No 22 tertanggal 7 September 2005 adalah akta yang tidak sah

dan batal demi hukum; menyatakan kepengurusan Yayasan Trisakti berdasarkan Akta No 22

Tahun 2005 tersebut tidak sah, dan menyatakan Universitas Trisakti sebagai pembina dan

pengelola dari satuan pendidikan tinggi Usakti.

Bila putusan ini sudah berkekuatan hukum tetap, polemik akan muncul lantaran

Mahkamah Agung (MA) dalam putusannya tanggal 10 Januari 2011 mengabulkan

permohonan eksekusi yang diajukan pihak yayasan. PN Jakarta Barat bersama kuasa hukum

sempat melakukan upaya eksekusi pada 19 Mei 2011. Namun, upaya tersebut digagalkan

hadangan mahasiswa dan karyawan Usakti yang memblokade gerbang masuk salah satu

kampus swasta ternama di Jakarta Barat itu.

"Jika putusan lainnya menyatakan bahwa Yayasan Trisakti tidak sah, maka akan

bertentangan dengan putusan eksekusi karena pihak yang dimenangkan ternyata tidak sah

secara hukum," lanjut Advendi, yang juga menjabat Ketua Forum Komunikasi Karyawan

Usakti.

Ia menguraikan, sejak persiapan pembukaan Usakti yang diresmikan pada 29

November 1965, telah didirikan sebuah presidium berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 013/dar. Tahun 1965, tanggal 15 November

Page 2: Artikel msdm 3

1965. Fungsi presidium tersebut sebagai pembina, pengelola, dan penyelenggara Usakti

sebagai lembaga pendidikan tinggi. Dengan demikian, sejak berdiri, Usakti telah menjadi

lembaga yang swadaya dan swakelola.

Pengajar Fakultas Ekonomi ini menambahkan, sejak Usakti berdiri, tidak terdapat

pemisahan kekayaan kepada subyek hukum lain, baik yang berasal dari pemerintah maupun

perseorangan. "Dengan demikian, Universitas Trisakti adalah badan hukum yang otonom,

bukan di bawah subyek hukum lainnya, termasuk yayasan," kata Advendi dalam sidang pada

Kamis (5/1/2012) kemarin.

Advendi juga mengungkapkan, pihaknya tetap mengupayakan Usakti menjadi

universitas negeri. Alasannya, Usakti didirikan oleh pemerintah dan berdiri di atas tanah yang

dihibahkan negara. Nama Trisakti sendiri diberikan langsung oleh Presiden Soekarno.

"Proses ke arah itu masih terus berlangsung," pungkas Advendi.

Sumber : www.kompas.com

Analisis :

Masalah juga bisa membelit instansi kenamaan seperti Universitas Trisakti. Universitas

Trisakti merupakan salah satu universitas swasta yang cukup terkenal se-nusantara.

Keberadaan universitas Trisakti di Jakarta Barat menimbulkan polemik dengan yayasan yang

bertitel sama yaitu yayasan Trisakti.

Dari problem tersebut, terlihat bahwa pengintegrasian antara pihak yayasan dan rektorat

Usakti terbilang gagal. Bisa dikatakan demikian karena masalah ini sampai di”meja-

hijaukan”. Hal ini menunjukkan kurangnya koordinasi antara pihak yayasan dan pihak

rektorat Usakti. Seharusnya, sebagai instansi yang sudah lama berdiri, Usakti bisa melakukan

koordinasi dengan baik dengan pihak yayasan agar tidak terjadi kesalahpahaman sampai ke

ranah hukum.

Hal ini membuat reputasi Usakti akan turun di mata masyarakat. Jika sudah demikian,

maka kepercayaan masyarakat juag akan menurun. Tentu dapat dimengerti jika hal ini akan

berimbas pada proses rekruitmen dan seleksi calon mahasiswa Usakti nantinya.