artika el sonia-metode pembelajaran berbasis bk.docx

4
Artika EL Sonia/1400025/Model Pembelajaran Berbasis BK Individu akan lebih berhasil dalam belajar apabila guru/dosen menerapkan prinsip-prinsip dan memberikan bimbingan waktu belajar. Secara umum bimbingan yang dapat diberikan guru/dosen sambil mengajar adalah: (1) mengenal dan memahami individu secara mendalam, (2) memberikan perlakuan dengan memerhatikan perbedaan individual, (3) memperlakukan individu secara manusiawi, (4) member kemudahan untuk mengembangkan diri secara optimal, dan (5) menciptakan suasana kelasyang menyenangkan. Suasana kelas dan proses belajar-mengajar yang menerapkan prinsip-prinsip bernuansa bernuansa bimbingan tampak sebagai berikut. 1. Tercipta iklim kelas yang permisif, bebas dari ketegangan dan menempatkan individu sebagai subjek pengajaran. 2. Adanya arahan/orientasi agar terselenggaranya belajar yang efektif, baik dalam bidang studi yang diajarkannya, maupun dalam keseluruhanperkuliahan. 3. Menerima dan memperlakukan individu sebagai individu yang mempunyai harga diri dengan memahami kekurangan, kelebihan, dan masalah-masalahnya. 4. Mempersiapkan serta menyelenggarakan perkuliahan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu.

Upload: artikaelsn

Post on 19-Feb-2016

9 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Artika EL Sonia/1400025/Model Pembelajaran Berbasis BK

Individu akan lebih berhasil dalam belajar apabila guru/dosen menerapkan prinsip-prinsip

dan memberikan bimbingan waktu belajar. Secara umum bimbingan yang dapat diberikan

guru/dosen sambil mengajar adalah: (1) mengenal dan memahami individu secara mendalam, (2)

memberikan perlakuan dengan memerhatikan perbedaan individual, (3) memperlakukan individu

secara manusiawi, (4) member kemudahan untuk mengembangkan diri secara optimal, dan (5)

menciptakan suasana kelasyang menyenangkan.

Suasana kelas dan proses belajar-mengajar yang menerapkan prinsip-prinsip bernuansa

bernuansa bimbingan tampak sebagai berikut.

1. Tercipta iklim kelas yang permisif, bebas dari ketegangan dan menempatkan individu

sebagai subjek pengajaran.

2. Adanya arahan/orientasi agar terselenggaranya belajar yang efektif, baik dalam bidang studi

yang diajarkannya, maupun dalam keseluruhanperkuliahan.

3. Menerima dan memperlakukan individu sebagai individu yang mempunyai harga diri dengan

memahami kekurangan, kelebihan, dan masalah-masalahnya.

4. Mempersiapkan serta menyelenggarakan perkuliahan sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan individu.

5. Membina hubungan yang dekat dengan individu, menerima individu yang akan berkonsultasi

dan meminta bantuan

6. Dosen/guru berusaha mempelajari dan memahami individu untuk menemukan kekuatan,

kelamahan, kebiasaan, dan kesulitan yang dihadapinya, terutama dalam hubungannya dengan

bidang studi yang diajarkannya.

7. Memberikan bentuan kepada individu yang menghadapi kesulitan, terutama yang

berhubungan dengan bidang studi yang diajarkannya.

8. Pemberian informasi tentang masalah pendidikan, pengajaran, dan jabatan/karier

9. Memberikan bimbingan kelompok di kelas

10. Membimbing individu agar mengembangkan kebiasaan belajar yang baik

11. Memberikan layanan perbaikan bagi individu yang memerlukannya

12. Bekerja sama dengan dosen, wali kelas,konselor, dan tenaga pendidik lainnya dalam

memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh individu.

13. Memberikan umpan balik atas hasil evaluasi

14. Memberikan pelayanan rujukan (referal)bagi individu yang memiliki kesulitan yang tidak

dapat diselesaikan oleh dosen sendiri.

 

2.5          Ciri-Ciri Model Pembelajaran Berbasis Bimbingan dan konseling.

Pembelajaran berbasis bimbingan memiliki ciri-ciri berikut:

1. Diperuntukkan bagi semua peserta didik dalam arti kata merupakan suatu kinerja yang

berorientasi sepenuhnya terhadap kebutuhan individual peserta didik

2. Sangat memperhatikan keamanan psikologis peserta didik baik dalam proses pembelajaran

atau disaat prosesi istrahat

3. Memperlakukan peserta didik sebagai individu yang unik dan sedang berkembang;

4. Mengakui murid sebagai individu yang bermartabat dan berkemampuan;

5. Penuh penghargaan

6. Pemberian reward untuk semua prestasi peserta didik baik itu prestasi yang besar ataupun

yang kecil sekalipun. Contohnya disaat ada murid yang tiba- tiba bisa menjawab pertanyaan

gurunya lalu disana diberilah reward ‘pujian’. Tujuannya agar murid mampu secara

komprehensif mengendalikan emosi semangatnya agar tetap stabil dan tidak menurun. Karna

terbukti disaat seseorang dipuji atas kebisaannya maka gelora semangat akan muncul secara

menggebu. Maka dari itu hal inilah yang harus dimanfaatkan untuk pembimbingan anak.

7. Menghindari hukuman fisik agar tidak terjadi kecacatan mental dini dalam dunia pendidikan.

Disaat orang disentuh fisiknya tidak lebih baik dari pada disentuh secara psikologis atau

mental.

8. Demokratis bahwa disetiap pembelajaran yang berbau bimbingan pembimmbingan wajib

mendengarkan suara peserta didik terlebih dahulu.agarterjadi komunikasi yang baik dan

mendapat pemecahan masalah yang mendalam dan runut.

9. Terarah ke pengembangan segenap aspek perkembangan anak secara menyeluruh dan

optimal; dan

10. Disertai dengan berbagai sikap guru yang positif dan mendukung aktualisasi berbagai minat,

potensi, dan kapabilitas murid sesuai dengan norma-norma kehidupan yang dianut.

Daftar Pustaka

Makmun, A. S. (2003). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pertanyaan : Bagaimanakah kiat-kiat guru dalam menerapkan pembelajaran yang berbasis BK?