aplikasi sistem antrian kapal di berlian jasa terminal

119
i APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA (PT. BJTI) DERMAGA SURABAYA BERBASIS WEBSITE Aghia Khumaesi S. PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

i

APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL

DI BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA

(PT. BJTI) DERMAGA SURABAYA BERBASIS

WEBSITE

Aghia Khumaesi S.

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 2: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

ii

APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL

DI BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA (PT. BJTI)

DERMAGA SURABAYA BERBASIS WEBSITE

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Sains

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Aghia Khumaesi .S.

107094002028

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 3: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

iii

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Aplikasi Sistem Antrian Kapal Di Berlian Jasa Terminal

Indonesia (PT. BJTI) Dermaga Surabaya Berbasis Website” yang ditulis oleh

Aghia Khumaesi S, NIM 107094002028 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam

sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi

Matematika.

Menyetujui,

Mengetahui,

Penguji I,

Bambang Ruswandi, M.Stat

NIDN. 0305108301

Penguji 2,

Hata Maulana, M.T.I

NIDN. 0323108402

Pembimbing I,

Drs.Slamet Aji Pamungkas, M.Eng

NIP. 19670618 199301 1001

Pembimbing 2,

Gustina Elfiyanti, M.Si

NIP. 19820820 200901 2 006

Ketua Program Studi Matematika,

Yanne Irene, M.Si

NIP. 19741231 200501 2 018

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.sis

NIP. 19680117 200112 1 001

Page 4: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 10 juni 2011

Aghia Khumaesi .S.

107094002028

Page 5: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

v

PERSEMBAHAN

Sebuah persembahan kecil semoga menjadi arti besar untuk

keluarga saya, untuk abi, mama, tehfini, angami, angipan,

tehfarah, egi jelek, k’tia, k’ola dan k’sayuti serta

keponakan-keponakan saya teteh nahwa, fayad, bara dan

“inocent face” fatin.

Dan sahabat-sahabat saya yang telah mendukung saya dalam

menyelesaikan skripsi ini dengan semangat persahabatan

dan persaudaraan yang terjadi diantra kita.............

MOTTO

Sabda Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasallam :

“Orang yang paling baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.

Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan apa yang diinginkan

Barang siapa yang bersabar pasti akan mendapatkan apa yang diinginkan

Be the best for everything we do

Exertion for get what we wanted. FIGHTING !!!!!^_^

Page 6: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

vi

ABSTRAK

AGHIA KHUMAESI .S., Aplikasi Sistem Antrian Kapal Di Berlian Jasa Terminal

Indonesia (PT. BJTI) Dermaga Surabaya Berbasis Website. (Dibimbing oleh Slamet

Aji Pamungkas and Gustina Elfiyanti)

Banyaknya terminal kapal di Indonesia saat ini memacu persaingan dalam

meningkatkan pelayanan kapal. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah

meningkatkan pelayanan kapal dengan membuat sistem aplikasi antrian kapal

berbasis website. Sistem aplikasi ini bertujuan untuk peningkatan pelayanan kapal di

Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT. BJTI) di Surabaya. Sistem aplikasi yang dibuat

menggunakan bahasa pemrograman PHP dan bahasa pengoperasian basis data

MYSQL. Fitur-fitur pada sistem aplikasi kapal ini dapat digunakan untuk

pengambilan data, penyimpanan data, pengaturan jadwal dan pemesanan kapal secara

online. Sistem aplikasi ini digunakan untuk mengoptimalkan sistem pelayanan pada

kapal yaitu, dengan mengefektifkan dan mengefisienkan pelayanan kapal sehingga

tidak terjadi antrian kapal yang menumpuk. Selain dapat membantu dalam proses

peningkatan pelayanan kapal, sistem aplikasi ini juga dapat mempermudah para

perusahaan kapal baik di Indonesia maupun diluar negeri agar dapat memesan

penjadwalan pelayanan kapal dan pengecekan jadwal kapal secara online tanpa harus

datang ke PT. BJTI.

Aplikasi ini juga menggunakan teori antrian dengan dua disiplin yaitu disiplin

FIFO dan disiplin prioritas. Pada antrian kapal FIFO menggunakan metode

perhitungan Model (M/M/c) : (GD/∞/∞) yaitu metode antrian populasi tidak terbatas

dengan pelayanan majemuk. Sedangkan, untuk antrian kapal prioritas menggunakan

metode prioritas (N-P) karena pelayanannya tunggal. Sehingga didapatkan

kesimpulan dari kedua disiplin antrian tersebut yang masing-masing berbeda.

Kata kunci : Basis Data, Model (M/M/c) : (GD/∞/∞), MYSQL, PHP, Teori Antrian.

Page 7: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

vii

ABSTRACT

AGHIA KHUMAESI .S., The Application of Queue System the ship services in

Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT. BJTI) Surabaya Based On Website.

(Supervised by Slamet Aji Pamungkas and Gustina Elfiyanti)

Large number of vessel terminals in Indonesia today causes a competition in

improving the ship services. One of method is used to improve the ship services by

creating a ship queue system with web-based application. This application system is

used in order to increase the ship services in Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT.

BJTI) Surabaya. The Application system was created using PHP programming

language and MySQL database operating language. It has some features with regards

the ship services which are consist of data collection, data storage, a ship schedule

and online reservation. This application is used to optimize the services effectively

and efficiently so that there is no long ships queue. In addition to assist in the process

of improving the services of ship systems, this application is also applicable for both

Indonesia and foreign ship companies which provides an online ship services such as

reservation and ship schedule check. Thus it make easier and it is not required to

come to PT. BJTI.

This application also uses queuing theory to the two disciplines are FIFO

discipline and discipline a priority. On board FIFO queue model calculation method

(M / M / c): (GD / ∞ / ∞) queuing method is not limited to populations with diverse

services. Meanwhile, to ship priority queue using a priority (NP) due to a single

ministry. Thus it was concluded from these two disciplines queue, each different.

Key word: Basis Data, Model (M/M/c) : (GD/∞/∞), MYSQL, PHP, Queue Theory.

Page 8: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

viii

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن الله بسم

Seraya memanjatkan puji serta syukur hanya bagi Allah SWT. tuhan semesta

alam, yang dengan nikmat dan karunianya kita semua bisa merasakan indahnya

kehidupan ini. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan dan selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta segenap

pengikutnya sampai akhir zaman. Alhamdulillah hirobbil a‟lamin penulis ucapkan

karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek

Kerja Lapangan ini yang berjudul, “ Aplikasi Sistem Antrian Kapal di Berlin Jasa

Terminal Indonesia (PT. BJTI) Dermaga Surabaya Berbasis Website”.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam

penulisan laporan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan untuk menuju

kesempurnaan, dan penulis mencoba berikhtiar senantiasa memberikan semaksimal

mungkin dengan harapan Laporan skripsi ini dapat memperoleh hasil yang baik.

Dalam kesempatan yang baik ini, perkenankan penulis menghaturkan ucapan

Terima Kasih kepada:

1. Yanne Irene, M.Si selaku Ketua Program Studi (Prodi) Matematika Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Semua dosen Program

Studi Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak

membantu dalam penulisan laporan skripsi ini.

2. Drs.Slamet Aji Pamungkas, M.Eng selaku Pembimbing I

Page 9: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

ix

3. Agustina Elfiyanti, M.Si selaku Pembimbing II dan sebagai dosen Prodi

Matematika FST

4. Abiku H. AM Su‟ud , Mamaku Churatus Suduriyah, Kakakku Teteh fini,

Angami, Angipan, T‟Farah, K‟Tia, K‟Sayuti serta adikku Auzan Elghifari

“iyek” yang telah memberi semangat dan do‟anya demi terselesainya skripsi

ini. I Luv U All...

5. Teman satu kamarku fiqih wulandari yang selalu membangkitkan semangat

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Mantan teman satu kamarku Hilda Sovia yang telah memberikan software

„visio‟ demi kelancaran penulisan skripsi.

7. Sahabatku Faradhila, Rika Hanifah dan Bestari Nawangsih yang telah

memberi penulis semangat dalam menyelesaikan skripsi.Thanks My Best

Friends...

8. Teman-teman Matematika angkatan 2007, yang selalu mensupport penulis

dalam menulis skripsi.Thanks guys....

Kritik dan saran konstruktif sangat penulis harapkan berkaitan dengan

penyusunan Laporan skripsi ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Semoga kita

semua senantiasa diridhoi dan mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya serta selalu

berada di jalan yang lurus. Amin .

Jakarta, 14 Juni 2011

Penulis

Page 10: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PENGESAHAN UJIAN ................................................................................. ii

PERNYATAAN .............................................................................................. iii

PERSEMBAHAN DAN MOTTO ................................................................ iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Permasalahan......................................................................... 3

1.3 Pembatasan Masalah ............................................................. 4

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 4

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 6

2.1 Teori Antrian ......................................................................... 6

2.2 Karakteristik Sistem Antrian ................................................. 8

Page 11: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

xi

2.2.1 Karakteristik Kedatangan ............................................. . 8

2.2.2 Karakteristik Pelayanan ............................................... . 10

2.3 Disiplin Antrian ..................................................................... 11

2.4 Fasilitas Pelayanan…………………………………………. 12

2.5 Fasilitas Sistem Antrian……………………………………. 13

2.6 Model Antrian(M/M/c): (GD/~/~) ........................................ 14

2.7 Disiplin Antrian Prioritas Pelayanan ..................................... 16

2.7.1 Pelayanan Tunggal N-P............................................... . 17

2.8 Peranan Distribusi Poisson dan Eksponensial ...................... 18

2.9 Konsep Dasar Database......................................................... 21

2.9.1 ERD(Entity Relationship Diagram) .......................... 21

2.9.2 Entitas dan Himpunan Entitas ................................... 21

2.9.3 Atribut ....................................................................... 22

2.9.4 Relasi(Relationship) .................................................. 23

2.9.5 Keterkaitan ................................................................ 24

2.9.6 Normalisasi ............................................................... 25

2.10 DFD...... ................................................................................. 27

2.11 PHP Dan Database Mysql...... ............................................... 27

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 29

3.1 Waktu Penelitian ................................................................... 29

3.2 Metode Pengumpulan Data ................................................... 29

Page 12: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

xii

3.3 Metode Pengolahan Data ...................................................... 30

3.3.1 Uji Distribusi ............................................................. 30

3.3.2 Metode Antrian ......................................................... 31

3.4 Rancangan Antrian ................................................................ 32

3.4.1 ERD ........................................................................... 32

3.4.2 Normalisasi ............................................................... 34

3.4.4 Kamus Data ............................................................... 37

3.4.5 DFD Level 0 .............................................................. 41

3.4.6 DFD Level 1 .............................................................. 43

3.4.6 DFD Level 2 .............................................................. 47

3.6 Site Map ................................................................................ 50

3.6 Alur Penelitian ...................................................................... 51

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 54

4.1 Data Pelayanan ..................................................................... 54

4.2 Pembahasan Data Sistem Antrian ......................................... 55

4.3 Uji Distribusi Kedatangan Kapal .......................................... 59

4.3.1 Data Kapal FIFO ....................................................... 60

4.3.2 Data Kapal PRIORITAS ........................................... 60

4.4 Uji Distribusi Keberangkatan Kapal ....................................... 62

4.4.1 Data Kapal FIFO ....................................................... 62

4.4.2 Data Kapal PRIORITAS ........................................... 63

4.5 Pemecahan Masalah Dermaga ............................................... 64

Page 13: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

xiii

4.6 Tampilan Aplikasi Antrian .................................................... 69

4.6.1 Menu Umum ............................................................. 70

4.6.2 Menu Admin ............................................................. 72

4.7 Fitur Dalam Pengembangan……………………………….. .. 76

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 77

5.1 Kesimpulan ........................................................................... 77

5.2 Saran ...................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 14: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Normalisasi Pertama.. ................................................................. 36

Tabel 3.2 Normalisasi Kedua ...................................................................... 37

Tabel 4.1 Data Kapal FIFO ......................................................................... 55

Tabel 4.2 Data Kapal PRIORITAS ............................................................. 57

Table 4.3 Uji Kedatangan Kapal FIFO ....................................................... 60

Tabel 4.4 Uji Kedatangan Kapal PRIORITAS ........................................... 61

Tabel 4.5 Uji Keberangkatan Kapal FIFO .................................................. 62

Tabel 4.6 Uji Keberangkatan Kapal PRIORITAS ...................................... 63

Page 15: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Himpunan Entitas ........................................................ 24

Gambar 2.2 Contoh Hubungan (relationship) ............................................. 25

Gambar 2.3 Contoh Keterkaitan satu ke satu ............................................... 26

Gambar 2.4 Contoh Keterkaitan satu ke banyak.......................................... 26

Gambar 2.5 Contoh Keterkaitan banyak ke banyak .................................... 27

Gambar 3.1 ERD. ......................................................................................... 33

Gambar 3.2 DFD Level 0 ............................................................................. 41

Gambar 3.3 DFD Level 1 ............................................................................. 43

Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses 1 .............................................................. 47

Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 2 .............................................................. 48

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 3 .............................................................. 48

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 4 .............................................................. 49

Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses 5 .............................................................. 49

Gambar 3.9 Site Map Publik ........................................................................ 50

Gambar 3.10 Site Map Admin ....................................................................... 51

Gambar 3.11 Flow Chart ................................................................................ 53

Gambar 4.1 Tampilan Layout Menu Umum ................................................ 70

Gambar 4.2 Tampilan Layout Menu Admin ................................................ 72

Gambar 4.3 Layout Menu Input ................................................................... 73

Gambar 4.4 Layout Menu Input Data Kapal................................................ 74

Gambar 4.5 Layout Menu Laporan .............................................................. 75

Gambar 4.6 Layout Menu Input Laporan Data Kapal FIFO........................ 75

Page 16: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Uji Distribusi Poisson

Lampiran I I : Hasil Perhitungan Kapal FIFO dan Prioritas

Lampiran III : Data Waktu Pelayanan Kapal

Lampiran IV : Script Index, FIFO dan Prioritas

Page 17: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya,

untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam (SDA) supaya dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dimanapun berada maka Indonesia

memiliki sarana transportasi untuk mensuplai kebutuhan masyarakat Indonesia dari

Sabang sampai Merauke. Sarana transportasi yang dibahas adalah transportasi laut

karena transportasi laut memiliki fungsi penting sebagai alat transportasi antar pulau

dan antar propinsi yang keberadaanya tidak kalah penting dari sarana tranportasi lain,

untuk itu banyak perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam bidang transportasi

laut yaitu, perkapalan salah satunya adalah PT. BERLIAN JASA TERMINAL

INDONESIA (PT. BJTI).

PT. BJTI merupakan salah satu anak perusahaan PT. (Persero) Pelabuhan

Indonesia III adalah Badan Usaha Milik Negara selaku penyelenggara jasa

kepelabuhanan. PT. BJTI berdiri dan mulai melakukan aktifitas sebagai “PORT

TERMINAL OPERATOR” terhitung sejak awal Januari 2002. Untuk mencapai

visinya yaitu “menjadi operator terminal terbaik di Indonesia dan mitra logistik

terpercaya” maka PT. BJTI memerlukan banyak kapal untuk memenuhi kebutuhan

Page 18: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

2

masyarakat Indonesia. Perkembangan teknologi informasi dewasa ini menuntut

pengaturan jadwal kapal supaya lebih terarah. Karena belum tersedianya penerapan

aplikasi sistem antrian (queue) terhadap kapal, maka PT. BJTI bekerja sama dengan

BPPT untuk membantu dan menjawab permasalahan tentang kurang teraturnya

penjadwalan kapal.

Hasil penelitian sebelumnya (yunitawaty, 2006) terbatas hanya melakukan

penelitian terhadap sistem antrian pelayanan dermaga tanpa membuat aplikasi sistem

antriannya sedangkan pada penelitian (Rizky,2004) sudah membuat aplikasi antrian

tetapi pada antrian bank. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk membuat

aplikasi sistem antrian kapal berbasis website dengan menggunakan software mysql

dan php dengan disiplin antrian kapal FIFO dan prioritas.

Model antrian [3] yang digunakan dalam permasalahan ini adalah model

antrian banyak saluran satu tahap [M/M/c] yaitu model atau struktur dimana hanya

ada sebuah antrian di depan fasilitas pelayanan yang berisi banyak saluran atau

pelayan. Obyek antrian dalam hal ini adalah kapal akan dilayani jika pelayan dalam

hal ini adalah dermaga yang siap dan dapat menerima kapal yang mengantri untuk

menurunkan atau bongkar muat peti kemas yang terdapat pada kapal tersebut, antrian

ini berdasarkan sifat FCFS/FIFO dan PRIORITAS(N-P) [6].

Rumusan operating research untuk model antrian [M/M/c] [6] didasarkan

pada kedatangan yang mengikuti distribusi Poisson dan pelayanan yang mengikuti

Page 19: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

3

distribusi Eksponensial negatif (infinite calling population). Setelah melakukan

perhitungan model antrian [M/M/c] maka untuk keefisienan dan keteraturan jadwal

kapal kami melakukan aplikasi antrian dengan menggunakan software database mysql

untuk keteraturan jadwal kapal di PT. BJTI.

Pengaturan konsep antrian supaya lebih efektif, efisien dan teratur dengan

menggunakan teknik database mysql [8] yaitu sebuah perangkat lunak sistem

manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS yang

multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. Dengan

menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) [8] adalah bahasa

skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai

untuk memrogram situs web dinamis.

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang terjadi dalam aplikasi antrian ini adalah :

1. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi sistem antrian kapal.

2. Bagaimana mengatur pola kedatangan dan pelayanan kapal agar efisien dan lebih

teratur.

3. Bagaimana solusi untuk mengatur jadwal antrian kapal sehingga efisien dan

teratur.

Page 20: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

4

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memberikan batasan masalah agar

lebih terarah yaitu bagaimana membuat aplikasi sistem antrian kapal di PT. BJTI

untuk pengaturan jadwal antrian kapal sehingga dapat efisien dan teratur, tetapi tidak

membahas antrian peti kemas pada kapal. Aplikasi ini berbasis website dengan

menggunakan database mysql dan bahasa pemrograman php.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan penulisan skripsi ini antara lain :

1. Membuat rancangan aplikasi sistem antrian kapal di PT. BJTI.

2. Membuat pengaturan jadwal antrian kapal di PT. BJTI menjadi lebih terarah dan

teratur.

3. Memudahkan masyarakat/perusahaan dalam melakukan pendaftaran pendaratan

kapal.

4. Mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya pihak dermaga dan perusahaan pemilik

kapal.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah awal untuk

membangun aplikasi antrian kapal di PT. BJTI dermaga Surabaya berbasis website,

yang bisa diaplikasikan pada sistem antrian lainya pada bidang apapun supaya lebih

Page 21: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

5

terarah dan terkontrol sehingga tidak terjadi kesamaan jadwal yang menyebabkan

suatu hal yang tidak diinginkan. Program aplikasi antrian berbasis website ini juga

dapat dijadikan bahan atau rujukan tambahan untuk penelitian lebih lanjut di bidang

yang berkaitan.

Dengan penyesuaian tertentu, metode yang digunakan mungkin dapat juga

dimanfaatkan untuk sistem antrian parkir mobil, motor, lampu merah, bank dan

sebagainya. Dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapat diperoleh pemahaman

yang lebih baik terhadap database dan berbagai parameter yang digunakan terhadap

unjuk kerja mysql dengan menggunakan bahasa PHP.

Page 22: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Antrian

Antrian dapat terjadi apabila orang, komponen mesin atau unit barang harus

menunggu untuk mendapatkan pelayanan dari fasilitas layanan yang sedang

beroperasi pada kapasitas tertentu sehingga tidak melayani orang, komponen mesin

atau unit barang untuk sementara waktu. Ketika para pelanggan menunggu untuk

mendapatkan jasa pelayanan, maka keberadaan sistem antrian sangat diperlukan.

Beberapa contoh berikut menunjukkan bahwa penggunaan sistem antrian sangat

membantu untuk melancarkan pelayanan kepada pelanggan atau konsumen seperti :

Pelanggan menunggu pelayanan di depan kasir.

Mahasiswa menunggu untuk registrasi.

Kendaraan berhenti berderet-deret menunggu di traffic light.

Mesin rusak antri untuk diperbaiki di sebuah bengkel.

Surat antri untuk diketik oleh sekretaris.

Program menunggu di proses oleh komputer digital.

Sebagian contoh di atas sesungguhnya dapat didesain lebih efisien dengan

menggunakan teori antrian. Teori antrian pertama kali dikemukakan oleh A.K Erlang

seorang ahli matematika Denmark pada tahun 1909. Erlang melakukan eksperimen

Page 23: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

7

tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon yang berhubungan dengan automatic

dialing equipment, yaitu peralatan penyambungan telepon secara otomatis. Dalam

waktu–waktu yang sibuk operator sangat kewalahan untuk melayani para penelepon

secepatnya, sehingga para penelepon harus antri menunggu giliran, mungkin cukup

lama. Persoalan antrian Erlang hanya memperlakukan perhitungan keterlambatan

(delay) dari seorang operator, kemudian pada tahun 1917 penelitian dilanjutkan untuk

menghitung kesibukan beberapa operator. Dalam periode ini Erlang menerbitkan

bukunya yang terkenal berjudul Solution of some problems in the theory of

probabilities of significance in Automatic Telephone Exhange. Baru setelah perang

dunia kedua, hasil penelitian Erlang diperluas penggunaannya antara lain dalam teori

antrian [3].

Pengertian antrian menurut Ma’arif dan Tanjung [3] seorang ahli teori antrian

adalah situasi barisan tunggu dimana sejumlah kesatuan fisik (pendatang) sedang

berusaha untuk menerima pelayanan dari fasilitas terbatas (pemberi pelayanan),

sehingga pendatang harus menunggu beberapa waktu dalam barisan agar dilayani.

Sedangkan menurut Heizer and Render [3] dalam bukunya Operation Management

yang diterjemahkan oleh Setyoningsih dan Almahdy adalah teori antrian adalah ilmu

pengetahuan tentang antrian dan antrian merupakan orang-orang atau barang dalam

barisan yang sedang menunggu untuk dilayani.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa antrian adalah

suatu proses yang berhubungan dengan suatu kedatangan seorang pelanggan pada

Page 24: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

8

suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu antrian dan pada akhirnya

meninggalkan fasilitas tersebut. Jadi sistem antrian adalah himpunan pelanggan,

pelayan dan suatu aturan yang mengatur kedatangan para pelanggan dan pemrosesan

masalahnya.

2.2 Karakteristik Sistem Antrian

Terdapat tiga komponen dasar dalam proses antrian, yaitu kedatangan,

pelayanan dan antrian.

2.2.1 Karakteristik Kedatangan

1. Ukuran Sumber Kedatangan

Dalam teori antrian kedatangan pelanggan yang bergabung ke dalam sistem

antrian dan tidak akan meninggalkan sistem antrian sebelum dilayani disebut sumber

kedatangan (input). Ukuran kedatangan pelanggan bisa berasal dari populasi terbatas

(limited / finite) ataupun dari populasi yang tidak terbatas (unlimited / infinite).

2. Perilaku Kedatangan

Hampir semua antrian berasumsi bahwa pelanggan yang datang adalah

pelanggan yang sabar. Pelanggan yang sabar adalah mesin atau orang-orang yang

menunggu dalam antrian sampai mereka selesai dilayani dan tidak berpindah garis

antrian. Terdapat pula pelanggan yang melakukan penolakan (balking) atau

Page 25: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

9

pembatalan (reneging) untuk mengikuti antrian. Selain itu ada juga pelanggan yang

berpindah dari satu antrian ke antrian lain (jockeying), hal ini dapat terjadi pada

sistem antrian ganda (multiple queue).

3. Distribusi Kedatangan

Bentuk kedatangan pelanggan biasanya diperhitungkan melalui waktu antar

kedatangan, yaitu waktu antar kedatangan dua pelanggan yang berurutan pada suatu

fasilitas pelayanan. Kedatangan pelanggan ini dapat terjadi dalam interval waktu yang

teratur atau dalam interval waktu yang tidak teratur (random). Model antrian adalah

model probabilistik, karena unsur-unsur tertentu proses antrian yang dimasukkan

dalam model adalah variabel random. Asumsi yang biasa digunakan dalam kaitannya

dengan distribusi kedatangan (banyaknya kedatangan per unit waktu) adalah

distribusi Poisson, dimana kedatangan pelanggan bersifat bebas, tidak terpengaruh

oleh kedatangan sebelum ataupun sesudahnya dan mempunyai rata-rata kedatangan

sebesar lamda (λ). Rumus umum distribusi Poisson[3] adalah :

P(x) = !

)(

x

ex

, untuk x=0,1,2,3.... 2.1

dengan : P (x) = probabilitas kedatangan sejumlah x

x = banyaknya kedatangan per satuan waktu

λ = rata-rata tingkat kedatangan

Page 26: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

10

2.2.2 Karakteristik Pelayanan

1. Desain Fasilitas Pelayanan

Sistem pelayanan mengikuti kedatangan pelanggan, dapat dinyatakan dengan :

1. Pelayanan tunggal dengan kedatangan tidak berhingga

2. Pelayanan majemuk dengan kedatangan tidak berhingga

3. Pelayanan tunggal dengan kedatangan terbatas

4. Pelayanan majemuk dengan kedatangan terbatas

2. Distribusi Waktu Pelayanan

Pola pelayanan serupa dengan pola kedatangan, dimana pola ini bisa konstan

ataupun acak. Jika waktu pelayanan konstan, maka waktu yang diperlukan untuk

melayani setiap pelanggan adalah sama. Asumsi umum yang biasa digunakan bagi

distribusi waktu pelayanan adalah distribusi Eksponensial negatif . Rumus umum

probabilitas distribusi Eksponensial negatif[3] adalah :

f(t) = te 2.2

dengan : f(t) : probabilitas yang berhubungan dengan t

t : waktu pelayanan

μ : rata-rata waktu pelayanan

Proses Poisson juga akan ditemukan pada proses pelayanan (services

process), yang dengan demikian juga berarti bahwa proses Poisson juga berlaku pada

pelayanan. Bentuk pelayanan dapat konstan dari waktu ke waktu. Rata-rata pelayanan

Page 27: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

11

(mean server rate) diberi simbol μ merupakan jumlah pelanggan yang dapat dilayani

dalam satuan waktu, sedangkan rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani

setiap pelanggan diberi simbol 1

unit (satuan).

2.3 Disiplin Antrian

Disiplin antrian [6] merupakan aturan antrian yang mengacu pada peraturan

pelanggan yang ada dalam barisan untuk menerima pelayanan yang terdiri atas:

1. First Come First Serve (FCFS) : merupakan disiplin antrian yang sering dipakai

pada beberapa tempat di mana pelanggan yang datang pertama akan dilayani

terlebih dahulu.

2. Last Come First Serve (LCFS) : merupakan disiplin antrian di mana pelanggan

yang datang terakhir justru dilayani pertama kali.

3. Shortest Operation Times (SOT) : merupakan sistem pelayanan di mana

pelanggan yang membutuhkan waktu pelayanan tersingkat mendapat pelayanan

pertama.

4. Service In Random Order (SIRO) : merupakan sistem pelayanan di mana

pelanggan mungkin akan dilayani secara acak (random), tidak peduli siapa yang

lebih dulu tiba untuk dilayani.

5. Proritas pelayanan : merupakan pelayanan yang dilakukan secara khusus pada

pelanggan utama.

Page 28: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

12

2.4 Fasilitas Pelayanan

Terdapat dua hal penting dalam karakteristik pelayanan adalah :

1. Desain sistem pelayanan

Pelayanan pada umumnya digolongkan menurut jumlah saluran yang ada (sebagai

contoh jumlah kasir) dan jumlah tahapan(sebagai contoh jumlah pemberhentian

yang harus dibuat). Desain sistem pelayanan [9]dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Single (jalur tunggal) terdiri dari :

Single Channel (sistem jalur tunggal, satu tahap)

Merupakan struktur yang sederhana dan formula yang singkat, cocok untuk

menyelesaikan masalah untuk distribusi kedatangan dan pelayanan yang

standar. Contoh: tukang pangkas rambut.

Multiple Channel (sistem jalur tunggal, tahap berganda)

Pelanggan menerima pelayanan tahap berganda yang mempunyai sistem

jalur tunggal. Contoh: pencucian mobil.

b. Multichannel (jalur berganda) terdiri dari:

Single Phase System (sistem jalur berganda, satu tahap)

Page 29: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

13

Sistem pelayanan dengan satu tahap, pada sistem jalur berganda. Contoh:

Bank, POS, counter tiket pada bandara

Multiphase System (jalur berganda, tahapan berganda)

Merupakan sistem pelayanan di mana pelanggan menerima pelayanan dari

beberapa loket layanan sebelum meninggalkan sistem.

2.5 Fasilitas Sistem Antrian

Untuk berbagai keadaan antrian, barisan antrian akan berkembang jika rata-

rata laju kedatangan (input) melebihi rata-rata laju pelayanan (output). Jika hal ini

terjadi, maka barisan penungguan akan terus terbentuk dan tidak akan selesai sampai

ada interval waktu yang muncul, dimana laju output lebih besar dari laju input

sehingga sistem tidak memiliki kapasitas. Seperti telah disebutkan sebelumnya, notasi

untuk rata-rata input dalam sistem antrian dinyatakan sebagai λ dan rata-rata output

meninggalkan sistem dinyatakan dengan μ. Perbandingan

adalah perbandingan

pengosongan dari sistem. Perbandingan ini secara matematika dinyatakan sebagai ρ

(rho), di mana

. Jika ρ > 1, maka rata-rata laju kedatangan pelanggan lebih

besar dari laju rata-rata pelayanan, yang berarti barisan penungguan akan berkembang

tanpa halangan.

Barisan penungguan yang terus berkembang, untuk mengatasinya maka

sistem antrian dapat direncanakan dengan merubah laju pelayanan atau menambah

Page 30: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

14

tempat pelayanan (c) yang diharapkan mempunyai batasan 1c

. Batasan ini

menunjukkan bahwa keadaan pelayanan telah memiliki rata-rata total kapasitas

pelayanan lebih besar dari laju rata-rata kedatangan. Dengan demikian, proses

kedatangan pelanggan dan pelayanan akan berjalan dalam kondisi sementara

(transient) dan secara bertahap akan mencapai kondisi tetap (steady state) setelah

melampaui waktu yang cukup lama.

Pada kondisi sementara, sistem antrian terus-menerus tergantung pada waktu.

Sedangkan pada kondisi tetap, proses antrian berlangsung dalam keadaan yang sudah

stabil dengan 1

sehingga semua kedatangan dapat dilayani. Tetapi sebaliknya,

jika rata-rata laju kedatangan lebih besar dari laju pelayanan, maka sistem antrian

tidak akan pernah mencapai kondisi tetap berapapun waktu yang dilalui, bila ukuran

antrian bertambah sejalan dengan waktu.

2.6 Model Antrian Pelayanan Ganda dengan Populasi Tidak Tebatas (M/M/c) :

(GD/∞/∞).

Penguraian untuk multichannel (server) ini juga seperti yang berlaku pada

single channel model. Perbedaan utamanya terletak pada pelanggan yang tidak perlu

menunggu lama karena paling sedikit terdapat c server untuk melayani. Keterangan

atas simbol-simbol yang akan dipakai adalah sebagai berikut :

Pn = Probabilitas dari n pelanggan dalam sistem

Page 31: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

15

C = Jumlah server (fasilitas pelayanan)

Sebelum melangkah lebih lanjut, terlebih dahulu diuraikan asumsi sebagai berikut

/ / / /M M c GD

Dengan :

M = Jumlah kedatangan berdistribusi Poisson

M = Waktu Pelayanan berdistribusi Poisson atau berdistribusi Eksponensial

c = Multichannel (pelayanan ganda)

GD = FCFS (First Come First Service)

∞ = antrian dan sumber kedatangan tak terhingga

Persamaan-persamaan yang ada pada Model Antrian Pelayanan Ganda dengan

Populasi Tidak Terbatas [6] adalah sebagai berikut :

1. Probabilitas tidak ada pelayanan

2.3

2. Jumlah rata-rata kapal yang menunggu dalam antrian

Pocc

LqC

2)()!1(

)/(

2.4

3. Jumlah rata-rata kapal yang menunggu dalam sistem

LqLs 2.5

Page 32: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

16

4. Waktu rata-rata menunggu dalam antrian

LqWq 2.6

5. Waktu rata-rata menunggu dalam sistem (antrian + pelayanan)

LsWs 2.7

Persamaan-persamaan di atas hanya dapat disimulasikan jika sistem pelayanan sudah

berada pada kondisi tetap (steady state).

2.7 Disiplin Antrian Prioritas Pelayanan

Prioritas pelayananan merupakan disiplin antrian yang dapat ditentukan

berdasarkan kebutuhan yang disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Dalam

prioritas pelayanan [6] terdapat dua aturan yang dapat diikuti, yaitu:

1. Aturan Preemptive

Aturan yang menunjukan bahwa pelanggan dengan prioritas pelayanan yang

rendah tetap dapat memasuki fasilitas pelayanan bersama-sama dengan pelanggan

yang datang pada proritas yang utama (sangat tinggi).

2. Aturan non-Preemptive (NP)

Page 33: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

17

Aturan yang menunjukan bahwa bila satu pelanggan sudah memasuki fasilitas

pelayanan maka pelanggan tersebut akan terus dilayani sampai selesai, walaupun

pelanggan dengan prioritas yang lebih tinggi datang.

2.7.1 Pelayanan Tunggal N-P

Perumusan dalam sistem antrian pelayanan tunggal N-P [6] akan diuraikan

sebagai berikut:

1. Waktu rata-rata menunggu dalam antrian

2.8

3.Waktu rata-rata menunggu dalam sistem (antrian + pelayanan)

Ws=Wq(k)+Ek(t) 2.9

4. Jumlah rata-rata kapal yang menunggu dalam antrian

Lq=ʎ .Wq 2.10

5. Jumlah rata-rata kapal yang menunggu dalam sistem

Ls=Lq + pk 2.11

Dengan pernyataan yang ditunjukkan pada:

Ekpk . k(t) 2.12

E(t) = 1/µ 2.13

Persamaan-persamaan di atas hanya dapat disimulasikan jika sistem pelayanan sudah

berada pada kondisi tetap (steady state).

Page 34: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

18

2.8 Peranan Distribusi Poisson dan Eksponensial

Pada situasi antrian dimana kedatangan dan keberangkatan (kejadian) yang

timbul selama satu interval waktu dikendalikan dengan kondisi berikut ini:

Kondisi 1: Probabilitas dari sebuah kejadian (kedatangan dan keberangkatan) yang

timbul antara t dan t + Δt bergantung hanya pada panjangnya Δt, yang berarti bahwa

probabilitas tidak bergantung pada t atau jumlah kejadian yang timbul selama periode

waktu (0, t).

Kondisi 2: Probabilitas kejadian yang timbul selama interval waktu yang sangat kecil

h adalah positif tetapi kurang dari satu.

Kondisi 3: Paling banyak satu kejadian dapat timbul selama interval waktu yang

sangat kecil h

Ketiga kondisi di atas menjabarkan sebuah proses dimana jumlah kejadian

selama interval waktu yang berturut-turut adalah eksponensial. Dengan kasus

demikian, dapat dikatakan bahwa kondisi-kondisi tersebut mewakili proses Poisson.

Berdasarkan kondisi 1, probabilitas tidak adanya kejadian yang timbul selama

t + h untuk h > 0 dan cukup kecil, kondisi 2 menunjukkan bahwa 0 < P0(h) < 1.

Interval waktu antara beberapa kejadian yang berturut-turut adalah berdistribusi

Eksponensial[7]. Dengan menggunakan hubungan yang diketahui antara

Page 35: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

19

Eksponensial dan Poisson[7], kemudian dapat disimpulkan bahwa Pn(t) pastilah

poisson.

Misalkan f(t) merupakan fungsi kepadatan peluang dari interval waktu antar

pemunculan kejadian yang berturut-turut, t ≥ 0. Misalkan bahwa t adalah interval

waktu sejak pemunculan kejadian terakhir. Dengan diketahui bahwa f(t) merupakan

sebuah distribusi eksponensial, teori peluang dapat menjelaskan bahwa Pn(t) adalah

fungsi kepadatan peluang dari distribusi poisson yaitu nilai rata-rata dari n selama

periode waktu tertentu t adalah E{n | t} = α t kejadian. Ini berarti bahwa α mewakili

laju timbulnya kejadian.

Kesimpulan dari hasil di atas adalah bahwa jika interval waktu antara

beberapa kejadian yang berturut-turut adalah eksponensial dengan rata-rata unit

waktu, maka jumlah kejadian dalam satu periode waktu tertentu pastilah poisson

dengan laju pemunculan rata-rata (kejadian per unit waktu) α, dan sebaliknya.

Distribusi Poisson merupakan proses yang sepenuhnya acak (completely

random process), karena memiliki sifat bahwa interval waktu yang tersisa sampai

pemunculan kejadian berikutnya sepenuhnya tidak bergantung pada interval waktu

yang telah berlalu. Sifat ini setara dengan pembuktian pernyataan probabilitas berikut

ini.

P (t > T + S | t > S) = P (t > T) 2.14

Page 36: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

20

Dengan S adalah interval waktu antara pemunculan kejadian terakhir. Karena t

bersifat eksponensial, maka sifat ini disebut sebagai forgetfullness atau lack of

memory dari distribusi Eksponensial, yang menjadi dasar untuk menunjukkan bahwa

distribusi Poisson sepenuhnya bersifat acak.

Satu ciri unik lainnya dari distribusi Poisson adalah bahwa ini merupakan

distribusi dengan rata-rata yang sama dengan ragam. Sifat ini kadang-kadang

digunakan sebagai indikator awal dari apakah sebuah sampel data ditarik dari sebuah

distribusi Poisson.

Dari keempat model antrian maka model yang cocok digunakan pada

penelitian ini adalah model 2: multichannel-single phase / / / /M M c GD [6]

yaitu M pertama menunjukkan tingkat kedatangan Poisson, M kedua menunjukan

tingkat pelayanan Poisson, C menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan lebih dari satu,

GD pertama menunjukkan sumber populasi tak terbatas, ∞ kedua menunjukkan

panjang antrian tak terbatas.

2.9 Konsep Dasar Basis Data

Page 37: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

21

2.9.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

Model Entity Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas

dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang

merepresentasikan seluruh fakta dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan

menggunakan Diagram Entity Relationship (Diagram E-R) [5]. Notasi-notasi

simbolik di dalam diagram E-R yang digunakan adalah:

1. Persegi panjang, menggunakan himpunan entitas, yaitu

2. Lingkaran/Elips, menyatakan atribut, yaitu

3. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi, yaitu

4. Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas

dan himpunan entitas dengan atributnya, yaitu

5. Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis panjang atau

dengan pemakaian angka.

2.9.2 Entitas dan Himpunan Entitas

Entitas [5] merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata

(eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sekelompok entitas yang

sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah himpunan entitas

(set) [5]. Entitas menunjuk pada individu suatu objek, sedang himpunan entitas

menunjuk pada rumpun dari individu tersebut.

Page 38: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

22

Jenis entitas (entity type) didokumentasikan dalam ERD dengan segiempat,

tiap segiempat dibagi label nama dari jenis entitas dan biasanya kata benda tunggal.

Misalnya terdapat banyak pelanggan, karyawan, dan kartu absensi.

Gambar 2.1 Himpunan Satu Entitas

Keterangan-keterangan dalam Himpunan Entitas :

Pelanggan :Orang yang memesan kapal atau penempatan peti kemas

Karyawan :User atau orang yang mengelola pemesanan kapal atau penempatan

peti kemas

Kartu Absen :Kartu yang didalamnya terdapat catatan pemesanan atau penempatan

peti kemas

2.9.3 Atribut

Atribut adalah keterangan khas dari suatu entitas [5]. Setiap entitas pasti

memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Pemilihan

atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting dalam

pembentukan model data. Dalam pembuatan model E-R yang relevan untuk lebih

diperhatikan adalah kedudukan atribut dalam entitas, mana atribut yang berfungsi

sebagai kunci primer (Primary key) dan yang bukan (atribut deskriptif), biasanya

Pelanggan Karyawan Kartu Absen

Page 39: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

23

primary key ditandai dengan garis bawah didekat entitasnya, misalnya pada entitas

barang, atribut kode_barang merupakan primary key, karena kode_barang merupakan

pengidentifikasi entitas yang paling unik untuk semua entitas dalam himpunan

entitas tersebut. Atribut-atribut lainnya, seperti (nama_barang, harga_barang,

harga_jual, dan stok_akhir) merupakan atribut deskriptif .

2.9.4 Relasi (Relationship)

Hubungan (relationship) adalah suatu asosiasi yang ada diantara dua jenis

entitas. Hubungan digambarkan dengan bentuk belah ketupat, tiap belah ketupat

diberi label kata kerja, misalnya seorang pegawai mengisi kartu absensi, hubungan ini

dapat juga dibaca mundur, yaitu kartu absensi diisi oleh pegawai.

Gambar 2.2 Contoh Hubungan (relationship)

2.9.5 Keterkaitan

Karyawan mengisi Kartu absensi

Page 40: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

24

Banyaknya suatu entitas berhubungan dengan entitas lain disebut keterkaitan

(connectivity) [5]. Ada tiga jenis keterkaitan, yaitu:

1. Satu ke Satu (One to One)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan satu entitas

pada himpunan entitas B, misalnya satu faktur menghasilkan satu tiket pengambilan,

yang memungkinkan pekerja gudang mengambil barang yang tertera pada faktur.

I

Gambar 2.3 Contoh keterkaitan satu ke satu

2. Satu ke Banyak (One to Many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada entitas himpunan B, misalnya suatu faktur berisi banyak barang.

Gambar 2.4 Contoh keterkaitan satu ke banyak

3. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Faktur Menghasilkan

Tiket_Pengambilan

Faktur Berisi Barang-barang

persediaan

I I

I M

Page 41: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

25

Setiap entitas pada himpunan A dapat berhubungan dengan banyak entitas

pada himpunan entitas B, misalnya banyak pelanggan membeli banyak produk.

Gambar 2.5 Contoh keterkaitan banyak ke banyak

2.9.6 Normalisasi

Normalisasi adalah sebuah teknik untuk mengoptimasi rancangan relasi basis

data dan membebaskan rancangan tersebut dari keganjilan dan persoalan yang

potensial [5]. Secara sederhana normalisasi melibatkan pemecahan data dalam tabel

kedalam tabel yang lebih kecil sampai tiap atribut dalam tiap tabel hanya bergantung

pada beberapa kunci dalam tabel tersebut. Rancangan relasi basis data yang buruk

yang tidak dapat dinormalisasi akan menyebabkan persoalan selama basis data

tersebut di tempatkan.

Model relasi basis data memberikan sejumlah teknik analitis yang kuat yang

menawarkan bantuan berharga dalam merancang dan mengoptimalkan relasi basis

data. Teknik adalah bentuk normal, dan proses yang menerapkannya adalah

normalisasi.

Pelanggan membeli Produk M M

Page 42: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

26

1. Bentuk Normal Pertama (1NF; first normal form)

Bentuk normal pertama ini mengharuskan penghilangan dari atribut-atribut

atau kelompok atribut yang berulang dari sebuah relasi.

2. Bentuk Normal Kedua (2NF; second normal first)

Sebuah rancangan basis data relasional adalah dalam bentuk normal kedua

jika rancangan tersebut sudah berada dalam bentuk normal pertama dan semua atribut

non kunci bergantung pada kunci primernya. Tujuan dari bentuk normal kedua adalah

untuk menghilangkan suatu ketergantungan fungsional parsial. Ketergantungan

fungsional parsional dapat terjadi dengan kunci terkonkatenasi (concatenated key;

kombinasi dari kunci). Bentuk normal kedua mengharuskan seluruh atribut dalam

sebuah tabel tergantung pada ekspresi kunci primer, bukan dengan bagian lain dari

padanya.

3. Bentuk Normal Ketiga (3NF; third normal form)

Bentuk normal ketiga melibatkan penghilangan ketergantungan transitif, yaitu

ketergantungan suatu atribut non-kunci terhadap artibut yang lain kecuali kunci

primer (PK).

Page 43: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

27

2.10 DFD

DFD (Date Flow Diagram) adalah suatu diagram yang menggunakan

notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya

sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang

sedang berjalan logis.

2.11 PHP(Hypertext Preprocessor) dan Basis Data MYSQL

PHP (Hypertext Preprocessor) [8] adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan

atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web

dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. MySQL [8] adalah

sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management

System) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di

seluruh dunia .

MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di

bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual di

bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok

dengan penggunaan GPL.Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana

Page 44: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

28

perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode

sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori

oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta

hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia

yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael

"Monty" Widenius.

Page 45: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2011 sampai April 2011. Data

yang diambil adalah data sekunder yang berupa data antrian kapal yang didapat dari

PT. BJTI Surabaya. Pemilihan data antrian kapal ini sebagai penelitian dikarenakan

kurang efektif dan efisiennya antrian kapal di PT. BJTI itu sendiri, sehingga

mengakibatkan ketidakteraturan pelayanan kapal dan antrian kapal.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan

data sekunder yang didapat dari data jadwal kapal, jumlah dermaga, data perusahaan,

data peti kemas pada PT. BJTI di Dermaga Surabaya itu sendiri yaitu data pada vessel

PT. BJTI. Untuk mengetahui data antrian dan pola antrian kapal di PT. BJTI tersebut

apakah sudah efektif, teratur dan efisien.

Penentuan data pada penelitian ini adalah dari data jadwal kapal, data

dermaga, data perusahaan dan data peti kemas PT. BJTI di dermaga Surabaya yang

sudah penulis dapatkan dari PT. BJTI itu sendiri yaitu data pada vessel PT. BJTI.

Page 46: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

30

3.3 Metode Pengolahan Data

Data yang penulis kumpulkan maka akan diolah dengan menggunakan bahasa

pemrograman PHP dan MYSQL yang merupakan software basis data, dan akan

diproses menggunakan tools yamg berada dalam satu paket software open source

XAMPPLITE. Adapun langkah-langkah penyusunanya sebagai berikut:

1. Membuat basis data antrian

2. Membuat form input data kapal, data dermaga, data peti kemas, data perusahaan,

data pengguna, data kapal-dermaga, data kapal-peti kemas dan data kapal-

perusahaan.

3. Menginput data kedalam kolom input yang sudah dibuat

4. Kemudian dilakukan goodness of fit untuk menentukan apakah data tersebut

menggunakan pola kedatangan poisson atau tidak.

5. Melakukan perhitungan data berdasarkan rumus yang ada dengan menggunakan

disiplin antrian FIFO dan berdasarkan disiplin antrian Prioritas.

3.3.1 Uji Distribusi

Langkah selanjutnya adalah menguji kesesuaian distribusi dari rata-rata

kedatangan (λ) dan rata-rata pelayanan (μ) antara hasil pengamatan (observasi)

dengan distribusi yang diharapkan. Untuk menguji kecocokan atau (goodness of fit)

dari suatu distribusi empirik terhadap distribusi teoritik seperti distribusi Normal,

distribusi Poisson dan lain-lain, dapat diuji dengan Kolmogorov-Smirnov.

Page 47: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

31

Hipotesis untuk uji Poisson :

H0 : F0(x) = SN(x), distribusi harapan sesuai dengan distribusi hasil pengamatan.

H1 : F0(x) ≠ SN(x), distribusi harapan tidak sesuai dengan distribusi hasil

pengamatan.

Pengujian data untuk menentukan kesesuaian distribusi populasi dengan uji

Poisson. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas p-Value di mana nilai

α = 0,05 :

Jika p-Value > 0,05 , maka H0 tidak ditolak

Jika p-Value < 0,05 , maka H0 ditolak

Uji Distribusi Poisson : 1. H0 tidak ditolak maka data berdistribusi Poisson

2. H0 ditolak maka data tidak berdistribusi Poisson

3.3.2 Metode Antrian

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum data-data hasil pengamatan

digunakan dalam Analisis Teori Antrian.

1. Distribusi kedatangan dan distribusi pelayanan ketika diuji harus sesuai dengan

distribusi yang diasumsikan.

2. Untuk dapat menggunakan formulasi dari Teori Antrian FIFO [6], maka sistem

antrian yang ada harus berada dalam kondisi tetap (steady state) dimana 1.c

,

Page 48: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

32

jika kondisi ini belum terpenuhi, maka dilakukan kombinasi-kombinasi terhadap

µ atau c sampai syarat tersebut terpenuhi.

3. Untuk dapat menggunakan formulasi dari Teori Antrian prioritas [6], maka

sistem antrian yang ada harus berada dalam kondisi tetap (steady state) dimana

Sk = untukik

i

11

k=1,2.....m dengan So=0, jika kondisi ini belum

terpenuhi, maka dilakukan kombinasi-kombinasi terhadap µ atau c sampai syarat

tersebut terpenuhi.

Apabila ketiga ketentuan tersebut sudah terpenuhi maka dapat dilakukan

simulasi dengan Analisis Teori Antrian terhadap data yang telah diperoleh. Sehingga

akan diperoleh kesimpulan yang menjadi tujuan dari penelitian ini .

3.4 Rancangan Antrian

3.4.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

Diatur

Dermaga

Perusahaan

Memuat

Terdapat

kapal

Memiliki

Pengguna PK

terdapat

Membuat

Berita

I

M

M

I

I

I

I M I I

M

I

Gambar 3.1 ERD

Page 49: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

33

Keterangan atribut :

Tabel 3.1 Atribut Tabel

Nama Tabel

Dermaga

Kapal

Peti Kemas

Perusahaan

Pengguna

Dermaga-Kapal

Atribut

Kode_dermaga

Nama_dermaga

Luas_dermaga

Arah_dermaga

Posisi_awal

Posisi_akhir

Kode_kapal

Nama_kapal

Jenis_kapal

Panjang_kapal

Id_pk

Ukuran_pk

Status_pk

Agen_pk

Id_perusahaan

Nama_perusahaan

Alamat_perusahaan

Jenis_perusahaan

Kode_pengguna

Nama_pengguna

Password

Institusi

Level

Status

Kode_dermaga

kode_kapal

estimate_awal

estimate_akhir

actual_awal

actual_akhir

kode_bongkar muat

Page 50: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

34

Perusahaan-Kapal

Kapal-Peti Kemas

Berita

Id_perusahaan

Kode_kapal

Tanggal_pemesanan

Kode_kapal

id_pk

Tanggal_Berangkat(depart)

Tanggal_Datang(arrival

id_berita

tanggal_berita

judul_berita

isi_berita

pengirim

3.4.3 Normalisasi

Bentuk normal pertama (1NF; first normal form) ditunjukkan pada Tabel 3.1,

sedangkan bentuk normal kedua (2NF; second normal form) ditunjukkan pada Tabel

3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Bentuk Normalisasi pertama

Tabel Dermaga

1. Tabel Dermaga yang tidak normalisasi

Kode

dermaga 1

Kode

dermaga 2

Kode

dermaga 3

Nama

dermaga

Luas

dermaga

Arah

dermaga

Posisi

awal

Posisi

akhir

Page 51: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

35

Penjelasan :

Terdapat anomali penyimpangan pada kode dermaga, yaitu :

a. kode dermaga 1

b. kode dermaga 2

c. kode dermaga 3

sehingga mengakibatkan terjadi anomali insert, update dan delete pada tabel dermaga

tersebut.

2. Tabel Dermaga yang sudah normalisasi

Kode

dermaga

Nama

dermaga

Luas

dermaga

Arah

dermaga

Posisi

awal

Posisi

akhir

Page 52: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

36

Bentuk normal kedua (2NF; second normal form) yaitu:

Tabel 3.3 Bentuk Normalisasi kedua

Dermaga

PK Kode_Dermaga

Nama_Dermaga

Luas_Dermaga

Arah_Dermaga

Posisi_Awal

Posisi_Akhir

kapal

PK Kode_Kapal

Nama_Kapal

Panjang_Kapal

Jenis_Kapal

Perusahaan

PK Id_Perusahaan

Nama_Perusahaan

Alamat_Perusahaan

Jenis_Perusahaan

Email

Kontak

Telephone

Dermaga_Kapal

Kode_Dermaga

Kode_Kapal

Estimate_Awal

Estimate_Akhir

Actual_Awal

Actual_Akhir

Kode_Bongkar_Muat

Peti_Kemas

PK Id_Pk

Ukuran_Pk

Status

Agen_Pk

Perusahaan_Kapal

Kode_Kapal

Id_Perusahaan

Tanggal_Pemesanan

Table1

PK Kode_Pengguna

Nama_Pengguna

Password

Insttitusi

Level

Status

Kapal_Pk

Kode_Kapal

Id_Pk

Tanggal_Datang

Tanggal_Berangkat

Berita

PK Id

Tanggal

Judul

Isi

Pengirim

Page 53: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

37

3.4.4 Kamus Data

Kamus data adalah deskripsi dari tabel- tabel yang ada dalam sistem aplikasi

dan menjelaskan tentang data-data yang ada dalam setiap tabel yang bersesuaian

dengan struktur tabel pada aplikasi.

Nama Tabel : Dermaga

Deskripsi : Terdapat data-data yang ada pada tabel dermaga

Primary key : Kode_dermaga

Field Type Size Keterangan

Kode_dermaga Varchar 10 Kode dermaga

Nama_dermaga Varchar 50 Nama dermaga

Luas_dermaga Int 10 Luas dermaga

Arah_dermaga Varchar 20 Arah dermaga saat kapal tiba

Posisi_awal Int 10 Posisi awal kapal pada

dermaga

Posisi_akhir Int 10 Posisi akhir kapal pada

dermaga

Status Varchar 10 Status dermaga

Nama Tabel : Kapal

Deskripsi : Terdapat data-data yang ada pada tabel kapal

Primary key : Kode_kapal

Field Type Size Keterangan

Kode_kapal Varchar 10 Kode pada kapal

Nama_kapal Varchar 50 Nama kapal

Panjang_kapal Int 10 Panjang kapal tersbt

Jenis_kapal Varchar 10 Jenis kapal yang dating

Page 54: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

38

Nama Tabel : Dermaga-Kapal

Deskripsi : Terdapat data-data yang berhubungan dengan tabel kapal dan

tabel dermaga

Primary key : Kode_bongkar_muat

Foreign key : Kode_dermaga dan kode_kapal

Field Type Size Keterangan

Kode_dermaga Varchar 10 Kode pada dermaga(foreign

key pada tabel dermaga)

Kode_kapal Varchar 10 Kode pada kapal(foreign key

pada tabel kapal)

Estimate_awal Date Date Tanggal estimasi awal

Estimate_akhir Date Date Tanggal estimasi akhir

Actual_awal Date Date Tanggla actual awal

Actual_akhir Date Date Tanggal actual akhir

Kode_bongkar_muat Int 10 Kode bongkar muat peti

kemas

Nama Tabel : Peti kemas

Deskripsi : Terdapat data-data yang terdapat pada tabel peti kemas

Primary key : Id_pk

Field Type Size Keterangan

Id_pk Varchar 10 Id peti kemas

ukuran_pk Int 10 Jenis peti kemas

status_pk Varchar 10 Nama peti kemas

agen_pk Varchar 10 Ukuran peti kemas

Nama Tabel : Kapal-peti kemas

Deskripsi : Terdapat data-data yang ada hubungan pada tabel kapal dan

tabel pk

Page 55: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

39

composite key : Kode_kapal,id_pk , tanggal arrival,tanggal departure

Foreign key : Kode_kapal dan id_pk

Field Type Size Keterangan

Kode_kapal Varchar 10 Kode pada kapal(foreign key

pada tabel kapal)

Id_pk Varchar 10 Id pada peti kemas(foreign

key pada tabel peti kemas)

Tanggal_arrival Date Date Tanggal kedatangan pk

Tanggal_depart Date Date Tanggal keberangkatan pk

Nama Tabel : Pengguna

Deskripsi : Terdapat data-data yang ada pada tabel pengguna

primary key : Kode_pengguna

Field Type Size Keterangan

Kode_pengguna Int 11 Kode pada pengguna

Nama_pengguna varChar 20 Nama seorang pengguna

Password Int 10 Password seorang pengguna

Institusi Varchar 20 Institusi pengguna

Level Varchar 20 Level seorang pengguna

Status Varchar 20 Status pengguna

Nama Tabel : Perusahaan

Deskripsi : Terdapat data-data yang ada pada tabel perusahaan

Primary key : Id_perusahaan

Field Type Size Keterangan

id_perusahaan Int 10 Id pada perusahaan

Nama_perusahaan Varchar 20 Nama pada perusahaan

Alamat_perusahaan Varchar 20 Alamat pada perusahaan

Email Varchar 50 Email dari perusahaan

Page 56: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

40

Telephone Int 20 Telephone perusahaan

Kontak Int 20 Kontak pj perusahaan

Jenis_perusahaan Varchar 20 Jenis pada perusahaan

Nama Tabel : Perusahaan-kapal

Deskripsi : Terdapat data-data yang berhubungan denga tabel kapal dan

tabel perusahaan

Primary key : Tanggal_pemesanan

Foreign key : Kode_kapal dan id_perusahaan

Field Type Size Keterangan

Kode_kapal Varchar 10 Kode pada kapal(foreign key

pada tabel kapal)

Id_perusahaan Int 10 Id pada perusahaan(foreign

key pada tabel perusahaan)

Tanggal_pemesanan Date Date Tanggal pemesanan kapal

Nama Tabel : Berita

Deskripsi : Terdapat data-data yang ada pada tabel berita

Primary key : Id_berita

Field Type Size Keterangan

Id Int 11 Id berita

Tanggal Date Tanggal dikeluarkannya berita

Judul Varchar 100 Judul berita

Isi Text Isi berita

Pengirim Varchar 20 Orang yang mengirim berita

Page 57: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

41

3.4.5 DFD LEVEL 0

SI

Antrian Kapal

Administrat

orPerusahaan

Login

Display menu admin

Display home

Display pemesanan

Persetujuan ajuan pmsnan

Display register

Input data

Pengelolaan ajuan pmsnan

Login

Display Menu Umum

Input ajuan pmsnan

Hasil perstjuan

Input rgster

Edit password

Display jadwal

Gambar 3.2 DFD Level 0

Penjelasan Gambar 3.2 :

a. Proses

Nama Proses : Sistem Informasi Aplikasi Antrian Kapal

b. Arus Data

Masukkan : 1. Login

2. Persetujuan Ajuan Pemesanan

3. Input Ajuan Pemesanan

4. Hasil Ajuan Pemesanan

5. Input Data

Page 58: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

42

6. Input Register

7. Edit Password

8. Pengelolaan Ajuan Pemesanan

Keluaran : 1. Login

2. Display Menu Umum

3. Display Home

4. Display Form Pemesanan

5. Display Form Register

6. Display Menu Admin

7. Display Jadwal

c. Entitas Luar

Nama Entitas : 1. Administrator

1. Perusahaan

Page 59: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

43

3.4.6 DFD LEVEL 1

1.o

Manajemen

pengguna

AdminInput,Update,Delete

Display Data

Perusahaan

Display Profile

Update Profile,

Passwrd

PenggunaInput, Update, Delete data

Display Data Pengguna

2.o

Manajemen Dermaga

Input, Update, Delete Data Dermaga

Display Data Dermaga

Dermaga

Input, Update Data

3.o

Manajemen Kapal

Input. Update, Delete Data

PerusahaanKapal

Input, Update Data

Display Kapal

4.o

Manajemen Peti KemasPerusahaan

Input, Update, Delete Data

Display Data PK

Peti Kemas

Display PK

Input, Update Data PK

5.o

Manajemen Perusahaan Perusahaan

Input, Update Data

Display Perusahaan

6.o*

Laporan

Input, Update PK

Display

Laporan Data Dermaga

Laporan Data Kapal

Laporan Data PK

Laporan Data Perusahaan

Display Data Dermaga

Display Data Kapal

Display Data PK

Display Data Perusahaan

ProfileInput, Update Profile

Display Profile

Admin

Perusahaan Update Data Dermaga Display Dermaga

Admin

Dispaly Data

Update Data

Display Data

Admin

Display

Update Data PK

Display PK

Admin Input, Update, Delete Data

Display Data Perusahaan

Admin

Perusahaan

Input, Update, Delete Data

Display Data

Update Data

Display Data

Input, Update

Kapal

Display

Data

Dermaga

Gambar 3.3 DFD Level 1

Page 60: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

44

Penjelasan Gambar 3.3 :

a. Proses 1.0

Nama Proses : Manajemen Pengguna

Masukkan : 1. Input, update, delete data Pengguna

2. Update Profile, Password Pengguna

Keluaran : 1. Display Data Pengguna

2. Display Profile Pengguna

Ringkasan proses : Administrator, Perusahaan melakukan login terlebih dahulu

untuk dapat mengakses sistem ini. Apabila login dinyatakan sukses maka

administrator dapat memasukkan, memperbaharui dan menghapus data pengguna,

begitu pula dengan perusahaan dapat memperbaharui profile dan password.

b. Proses 2.0

Nama Proses : Manajemen Dermaga

Masukkan : 1. Input, update, delete data dermaga

1. Update data dermaga

Keluaran : Display data dermaga

Ringkasan proses : Administrator dapat memasukkan dan memperbaharui serta

menghapus data dermaga, dermaga juga berkordinasi dengan kapal untuk dapat

menginput dan mengupdate data dermaga-kapal, dalam proses ini juga akan

ditampilkan data dermaga baik jenis dermaga dan luas dermaganya.

Page 61: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

45

c. Proses 3.0

Nama Proses : Manajemen Kapal

Masukkan : 1. Input, update, delete data kapal

2. Update data kapal

Keluaran : Display data kapal

Ringkasan proses : Administrator dapat memasukkan dan memperbaharui serta

menghapus data kapal, begitu juga dengan perusahaan kapal juga dapat

menginput dan mengupdate data kapal dan kapal berkordinasi dengan dermaga

dan peti kemas untuk menginput dan mengupdate data dermaga-kapal dan data

kapal-pk, dalam proses ini juga akan ditampilkan data kapal baik jenis kapal dan

kapasitas kapalnya.

d. Proses 4.0

Nama Proses : Manajemen Peti Kemas

Masukkan : 1. Input, update, delete data peti kemas

2. Update data peti kemas

Keluaran : Display data peti kemas

Ringkasan proses : Administrator dapat memasukkan dan memperbaharui serta

menghapus data peti kemas, begitu juga dengan perusahaan PK juga dapat

menginput dan mengupdate data PK dan peti kemas berkordinasi dengan kapal

untuk menginput dan mengupdate data kapal-pk, dalam proses ini juga akan

ditampilkan data peti kemas.

Page 62: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

46

e. Proses 5.0

Nama Proses : Manajemen Perusahaan

Masukkan : 1. Input, update, delete data perusahaan

2. Input, update data perusahaan kapal dan perusahaan PK

3. Update data perusahaan

Keluaran : 1. Display data perusahaan

2. Display data perusahaan kapal dan perusahaan PK

Ringkasan proses : Administrator dapat memasukkan dan memperbaharui serta

menghapus data perusahaan, baik perusahaan kapal maupun perusahaan peti

kemas dan perusahaan berkordinasi dengan kapal untuk menginput dan

mengupdate data perusahaan-kapal, dalam proses ini juga akan ditampilkan data

perusahaan baik perusahaan kapal maupun perusahaan PK.

f. Proses 6.0

Nama Proses : Laporan

Masukkan : 1. Input, update laporan data kapal

2. Input, update laporan data dermaga

3. Input, update laporan data peti kemas

4. Input, update data perusahaan

Keluaran : 1. Display laporan data kapal

2. Display laporan data dermaga

2. Display laporan data peti kemas

Page 63: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

47

Ringkasan proses : Administrator dapat memasukkan dan memperbaharui serta

menghapus data kapal, data dermaga, data peti kemas dan data perusahaan.

Kemudian dilakukan perhitungan terhadap data kapal dan data dermaga yang

didapat dan menghasilkan laporan perhitungan data kapal dan data dermaga

sesuai dengan jenis kapal yang ada. Dalam proses ini juga akan ditampilkan

laporan data kapal berdasarkan jenis kapalnya.

3.4.7 DFD LEVEL 2

1. DFD Level 2 Proses 1 (Manajemen Pengguna)

1.1*

Input

Pengguna

AdminInput

1.2*

Update

Pengguna Pengguna

1.3*

Delete

Pengguna

Searching

Update

Delete

Searching

Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses 1

Page 64: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

48

2. DFD Level 2 Proses 2 (Manajemen Dermaga)

1.1*

Input

Dermaga

AdminInput

1.2*

Update

Dermaga Dermaga

1.3*

Delete

Dermaga

Searching

Update

Delete

Searching

Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 2

3. DFD Level 2 Proses 3 (Manajemen Kapal)

1.1*

Input

Kapal

AdminInput

1.2*

Update

Kapal Kapal

1.3*

Delete

Kapal

Searching

Update

Delete

Searching

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 3

Page 65: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

49

4. DFD Level 2 Proses 4 (Manajemen Peti Kemas)

1.1*

Input Peti

Kemas

AdminInput

1.2*

Update

Peti

KemasPeti Kemas

1.3*

Delete

Peti

Kemas

Searching

Update

Delete

Searching

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 4

5. DFD Level 2 Proses 5 (Manajemen Perusahaan)

1.1*

Input

Perusahaa

n

AdminInput

1.2*

Update

Perusahaa

nPerusahaan

1.3*

Delete

Perusahaa

n

Searching

Update

Delete

Searching

Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses 5

Page 66: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

50

Pada sistem informasi sistem antrian kapal berbasis website yang dibuat

terdapat satu proses besar yang dapat dilihat pada konteks DFD Level 0 pada

gambar 3.2, selain itu terdapat enam proses yang dijelaskan pada DFD Level 1

dan pada DFD level 2. Pada DFD tersebut dapat dilihat bagaimana sistem ini

bekerja dan proses apa saja yang dilakukan oleh sistem informasi ini.

3.5 Site Map

Untuk memperjelas gambaran tentang sistem informasi pada aplikasi ini pada

Gambar 4.3 digambarkan sebuah struktur dan alur sistem yang dibagi menjadi dua

bagian, yaitu:

1. Site Map Publik

Gambar 3.9 Site Map Publik

Home

Home Pemesanan Register

Perusahaan Baru Profile Login

Form Register

Berita Kolom

Pencarian

Form

Pemesanan

Jadwal Kapal

About Us

Page 67: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

51

2. Site Map Pengguna

Kapal

Home

Home Menu Laporan Menu Input Log out

Laporan

Perhitung

an Data

FIFO

Just

Advice

Informa

si

Pelabuh

an

Laporan

Perhitungan

Data Prioritas

Derm

aga

Kapal

Input

Kapal-

PK

input

Kapal-

Dermaga

Input

Kapal –

Perusahaan

Input

Peti

Kemas

Perusa

haan

Berita

Pengg

una

Berita Input

Pengguna Input

Perusahaan Input

Perusahaan-

Kapal Input

PK Input

PK-Kapal

Input

Dermaga Input

Dermaga-Kapal Input

Gambar 3.10 Site Map Pengguna

Page 68: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

52

3.6 Alur Penelitian

Untuk memudahkan penelitian maka peneliti membuat alur yang menunjukkan

proses penelitian dari awal sampai mendapatkan kesimpulan. Adapun prosesnya

sebagai berikut:

1. Pengambilan data yang dibutuhkan untuk penelitian yang merupakan data

sekunder

2. Peneliti membuat rancangan database antrian untuk ERD, kamus data dan

DFDnya.

3. Membuat aplikasi sistem antrian kapal

4. Kemudian data tersebut akan di input pada database antrian

5. Setelah itu data di uji dengan pengujian distribusi poisson, jika data tersebut

poisson maka data dapat dihitung dengan rumus antrian yang sudah ditentukan

berdasarkan disiplin antrian FIFO dan Prioritas tetapi jika data tidak poisson

maka dilakukan pemilihan ulang.

6. Kesimpulan dari hasil simulasi web.

Page 69: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

53

Gambar 3.11 Flowchart

start

Membuat Rancangan ERD, Kamus Data dan DFD

Uji

Distribusi

Simulasi Antrian

Jika Tidak

Jika Ya

End

Pengambilan Data

Pembuatan Aplikasi Sistem Antrian kapal

Input Data Pada

Aplikasi Antrian

Kesimpulan

Page 70: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pelayanan

1. Data Kapal FIFO

Waktu pelayanan per kapal 1

diperoleh dengan melakukan perhitungan

waktu langsung terhadap setiap kapal yang masuk sampai keluar dari dermaga.

Perhitungan ini dilakukan pada waktu padat kedatangan kapal ke dermaga. Data yang

diambil sebanyak 49 kapal yang diperoleh dari data sekunder yang didapat dari PT.

BJTI Surabaya. Dari pengamatan didapatkan total waktu pelayanan terhadap 49 kapal

adalah 742.87 jam. Sehingga :

= = 15.16 jam/ kapal = 0.63 hari/ kapal

2. Data Kapal PRORITAS

Waktu pelayanan per kapal 1

diperoleh dengan melakukan perhitungan

waktu langsung terhadap setiap kapal yang masuk sampai keluar dari dermaga.

Perhitungan ini dilakukan pada waktu padat kedatangan kapal ke dermaga. Data yang

diambil sebanyak 39 kapal yang diperoleh dari data sekunder yang didapat dari PT.

Page 71: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

55

BJTI Surabaya. Dari pengamatan didapatkan total waktu pelayanan terhadap 39 kapal

adalah 707.41 jam, diperoleh :

= = 18.13 jam/kapal = 0.75 hari/kapal

4.2 Pembahasan Data Sistem Antrian Kapal

Data yang didapat dari PT. BJTI Surabaya disusun berdasarkan urutan hari

dan jam, selama 1 bulan yaitu pada bulan januari tahun 2009 dan hanya diambil pada

dermaga dengan disiplin antrian FIFO dan disiplin antrian prioritas, kemudian dalam

jumlah kapal masuk dan jumlah kapal keluar dermaga setiap hari, seperti yang terlihat

pada Tabel 4.1 dan 4.2 dibawah ini.

Table 4.1 Data Kapal FIFO Per hari Bulan Januari Tahun 2009

No Periode per hari Kapal Masuk

(xi)

Kapal Keluar

1 1-Januari-2009 2 3

2 2-Januari-2009 4 3

3 3-Januari-2009 1 1

4 4-Januari-2009 1 1

5 5-Januari-2009 1 1

6 6-Januari-2009 0 0

7 7-Januari-2009 2 2

8 8-Januari-2009 2 3

Page 72: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

56

9 9-Januari-2009 3 2

10 10-Januari-2009 2 2

11 11-Januari-2009 0 0

12 12-Januari-2009 1 1

13 13-Januari-2009 0 0

14 14-Januari-2009 2 2

15 15-Januari-2009 2 3

16 16-Januari-2009 3 2

17 17-Januari-2009 2 2

18 18-Januari-2009 0 0

19 19-Januari-2009 1 1

20 20-Januari-2009 0 0

21 21-Januari-2009 1 2

22 22-Januari-2009 3 3

23 23-Januari-2009 3 2

24 24-Januari-2009 2 2

25 25-Januari-2009 1 1

26 26-Januari-2009 1 1

27 27-Januari-2009 0 0

28 28-Januari-2009 1 1

29 29-Januari-2009 3 4

30 30-Januari-2009 4 2

31 31-Januari-2009 1 0

TOTAL 49 47

Page 73: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

57

Kemudian akan dihitung rata-rata kapal masuk dan rata-rata kapal keluar

dengan dermaga setiap hari dalam satu bulan. Maka akan diuji distribusi kapal masuk

dan distribusi kapal keluar dari dermaga.

Rata-rata kapal masuk dapat dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh nilai

kapal masuk dan membaginya dengan jumlah pengamatan, perhitungannya sebagai

berikut: Rata-rata kapal masuk = 1.58 kapal/hari

Begitu juga dengan rata-rata pelayanan kapal pada dermaga dapat dihitung

dengan waktu pelayanan per kapal, perhitungannya adalah sebagai berikut:

Karena = 0.63 hari/ kapal

Maka, rata-rata pelayanan kapal FIFO ( ) = 1.59 kapal/hari

Table 4.2 Data Kapal PRORITAS Per hari Bulan Januari Tahun 2009

No. Periode per hari Kapal Masuk

(xi)

Kapal Keluar

1 1-Januari-2009 1 2

2 2-Januari-2009 3 2

3 3-Januari-2009 3 3

4 4-Januari-2009 1 1

5 5-Januari-2009 1 1

6 6-Januari-2009 0 0

7 7-Januari-2009 1 1

Page 74: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

58

8 8-Januari-2009 2 3

9 9-Januari-2009 2 1

10 10-Januari-2009 2 2

11 11-Januari-2009 2 2

12 12-Januari-2009 0 0

13 13-Januari-2009 1 0

14 14-Januari-2009 1 2

15 15-Januari-2009 2 2

16 16-Januari-2009 2 1

17 17-Januari-2009 2 3

18 18-Januari-2009 2 1

19 19-Januari-2009 0 1

20 20-Januari-2009 1 2

21 21-Januari-2009 1 0

22 22-Januari-2009 0 1

23 23-Januari-2009 1 0

24 24-Januari-2009 0 0

25 25-Januari-2009 1 0

26 26-Januari-2009 1 2

27 27-Januari-2009 2 1

28 28-Januari-2009 0 1

29 29-Januari-2009 1 1

30 30-Januari-2009 0 1

31 31-Januari-2009 1 1

TOTAL 37 38

Page 75: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

59

Kemudian akan dihitung rata-rata kapal masuk dan rata-rata kapal keluar

dengan dermaga setiap hari dalam satu bulan. Kemudian akan diuji distribusi kapal

masuk dan distribusi kapal keluar dari dermaga.

Rata-rata kapal masuk dapat dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh nilai

kapal masuk dan membaginya dengan jumlah pengamatan, perhitungannya sebagai

berikut: Rata-rata kapal masuk = 1.19 kapal/ hari

Begitu juga dengan rata-rata pelayanan kapal pada dermaga dapat dihitung

dengan waktu pelayanan per kapal, perhitungannya adalah sebagai berikut:

Karena = 0.75 hari/ kapal

Maka, rata-rata pelayanan kapal prioritas ( ) = 1.33 kapal/hari

4.3 Uji Distribusi Kedatangan Kapal

4.3.1 Data Kapal FIFO

Uji distribusi Poisson digunakan untuk menguji kesesuaian distribusi

pengamatan dengan distribusi yang diharapkan terhadap seluruh data kedatangan

kapal ke dermaga. Pengujian ini dilakukan per satu bulan terhadap data kapal datang

yang didapat dari PT. BJTI. Dari hasil pengolahan tersebut akan diambil kesimpulan

apakah distribusi pengamatan sesuai dengan distribusi yang diharapkan. Adapun

output hasil perhitungan ditampilkan pada Tabel 4.3 berikut ini.

Page 76: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

60

Tabel 4.3 Uji Data Kedatangan Kapal FIFO

Hasil Uji Data Kedatangan Kapal FIFO

Uji Distribusi Poisson

P-Value 1.000

Untuk mendapatkan kesimpulan apakah distribusi kedatangan yang diharapkan sesuai

dengan distribusi pengamatan, maka dilakukan uji hipotesis terhadap output hasil

pengolahan yang ditampilkan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 menunjukkan uji distribusi Poisson yang dilakukan. Pada uji data

kedatangan kapal terlihat bahwa nilai dari P-Value adalah 1.00 atau probabilitas

berada di atas 0,05 (1.00 > 0,05). Maka H0 tidak ditolak, atau dengan kata lain uji

distribusi kedatangan kapal adalah berdistribusi Poisson.

Singkatnya pada Tabel 4.3, di kolom hasil pengujian terlihat bahwa uji yang

dilakukan, mempunyai hipotesa H0 tidak ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa

untuk proses kedatangan kapal ke dermaga distribusi pengamatan sesuai dengan

distribusi yang diharapkan ((F0(x) = SN(x)). Maka kedatangan kapal ke dermaga

mengikuti Distribusi Poisson.

4.3.2 Data Kapal Prioritas

Uji distribusi Poisson digunakan untuk menguji kesesuaian distribusi

pengamatan dengan distribusi yang diharapkan terhadap seluruh data kedatangan

kapal ke dermaga. Pengujian ini dilakukan per satu bulan terhadap data kapal datang

Page 77: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

61

yang didapat dari PT. BJTI. Dari hasil pengolahan tersebut akan diambil kesimpulan

apakah distribusi pengamatan sesuai dengan distribusi yang diharapkan. Adapun

output hasil perhitungan ditampilkan pada Tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Uji Data Kedatangan Kapal Prioritas

Hasil Uji Data Kedatangan Kapal Prioritas

Uji Distribusi Poisson

P-Value 0.992

Untuk mendapatkan kesimpulan apakah distribusi kedatangan yang diharapkan sesuai

dengan distribusi pengamatan, maka dilakukan uji hipotesis terhadap output hasil

pengolahan yang ditampilkan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 menunjukkan uji distribusi Poisson yang dilakukan. Pada uji data

kedatangan kapal terlihat bahwa nilai dari P-Value adalah 0,992 atau probabilitas

berada di atas 0,05 (0,992 > 0,05). Maka H0 tidak ditolak, atau dengan kata lain uji

distribusi kedatangan kapal adalah berdistribusi Poisson.

Ringkasnya pada Tabel 4.4, di kolom hasil pengujian terlihat bahwa uji yang

dilakukan, mempunyai hipotesa H0 tidak ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa

untuk proses kedatangan kapal ke dermaga distribusi pengamatan sesuai dengan

distribusi yang diharapkan ((F0(x) = SN(x)). Dengan demikian kedatangan kapal ke

dermaga mengikuti Distribusi Poisson.

Page 78: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

62

4.4 Uji Distribusi Keberangkatan Kapal

4.4.1 Data Kapal FIFO

Sama halnya dengan uji distribusi kedatangan kapal, uji distribusi

keberangkatan kapal pun memiliki karakteristik distribusi yang harus diketahui.

Berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan, diasumsikan bahwa proses

keberangkatan kapal mengikuti distribusi Poisson. Pengujian terhadap data FIFO

pelayanan kapal/satu bulan diolah menggunakan dengan metode distribusi Poisson.

Tabel 4.5 berikut adalah output hasil pengolahan untuk distribusi keberangkatan

kapal.

Tabel 4.5 Uji Data Keberangkatan FIFO

Hasil Uji Data Keberangkatan Kapal FIFO

Uji Distribusi Poisson

P-Value 0.872

Untuk memperoleh kesimpulan apakah distribusi dari proses keberangkatan yang

diharapkan sesuai dengan distribusi hasil pengamatan, maka dilakukan uji hipotesis

terhadap output hasil pengolahan yang ditampilkan pada Tabel 4.5.

Begitu juga pada pengujian distribusi kedatangan, untuk memperoleh hasil

hipotesa, pengujian dilakukan pada nilai probabilitas yang diperoleh uji per satu

bulan. Pada uji keberangkatan kapal nilai probabilitas yang didapatkan adalah 0,872

Page 79: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

63

dan hasil ini ada di atas 0,05 (0,872 > 0,05). Maka H0 untuk uji keberangkatan

kapal/satu bulan adalah tidak ditolak, dengan kata lain ada kesesuaian antara

distribusi yang diharapkan dengan distribusi pengamatan sehingga distribusi

keberangkatannya adalah distribusi Poisson.

karena pada Tabel 4.5 di kolom hasil pengujian terlihat bahwa uji yang dilakukan,

mempunyai hipotesa H0 tidak ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa, untuk proses

keberangkatan kapal ke dermaga distribusi pengamatan sesuai dengan distribusi yang

diharapkan ((F0(x) = SN(x)). Maka keberangkatan kapal ke dermaga mengikuti

Distribusi Poisson.

4.4.2 Data Kapal Prioritas

Demikian juga dengan uji distribusi kedatangan kapal, uji distribusi

keberangkatan kapal pun memiliki karakteristik distribusi yang harus diketahui.

Berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan, diasumsikan bahwa proses

keberangkatan kapal mengikuti distribusi Poisson.

Pengujian terhadap data proritas keberangkatan kapal/satu bulan diolah

menggunakan dengan metode distribusi Poisson. Tabel 4.6 berikut adalah output hasil

pengolahan untuk distribusi keberangkatan kapal.

Tabel 4.6 Uji Data Keberangkatan Kapal Prioritas

Hasil Uji Data Keberangkatan Kapal PRIORITAS

Uji Distribusi Poisson

P-Value 0.768

Page 80: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

64

Untuk memperoleh kesimpulan apakah distribusi dari proses keberangkatan yang

diharapkan sesuai dengan distribusi hasil pengamatan, maka dilakukan uji hipotesis

terhadap output hasil pengolahan yang ditampilkan pada Tabel 4.6.

Sama halnya pada pengujian distribusi kedatangan, untuk memperoleh hasil

hipotesa, pengujian dilakukan pada nilai probabilitas yang diperoleh uji data

pelayanan kapal/satu bulan. Pada uji keberangkatan kapal nilai probabilitas yang

didapatkan adalah 0,764, dan hasil ini ada di atas 0,05 (0,764 > 0,05). Maka H0 untuk

uji keberangkatan kapal/satu bulan adalah tidak ditolak, dengan kata lain ada

kesesuaian antara distribusi yang diharapkan dengan distribusi pengamatan sehingga

distribusi keberangkatannya adalah distribusi Poisson.

Sesuai pada Tabel 4.6 di kolom hasil pengujian terlihat bahwa uji yang

dilakukan, mempunyai hipotesa H0 tidak ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa,

untuk proses keberangkatan kapal ke dermaga distribusi pengamatan sesuai dengan

distribusi yang diharapkan ((F0(x) = SN(x)). Maka keberangkatan kapal ke dermaga

mengikuti Distribusi Poisson.

4.5 Pemecahan Masalah di Dermaga Kapal

Hasil pengamatan dan pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya,

diperoleh kriteria keadaan sistem antrian yang ada di dermaga kapal adalah sebagai

berikut :

Page 81: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

65

a. Distribusi kedatangan kapal ke dermaga mengikuti distribusi Poisson.

b. Distribusi pelayanan kapal mengikuti distribusi Poisson.

c. Dermaga pelayanan kapal mempunyai 2 dermaga (c = 2) untuk melayani

kedatangan kapal untuk disiplin antrian FIFO dan mempunyai 1 dermaga (c =

1) untuk disiplin antrian Prioritas.

d. Pelayanan yang diberikan dibagi dalam dua jenis yaitu, kapal yang pertama

datang akan dilayani terlebih dahulu, dan kapal yang memiliki skala proritas

yang tinggi yang dilayani terlebih dahulu.

e. Antrian yang ada di dermaga pelayanan merupakan antrian dari sederetan kapal-

kapal yang menunggu untuk dilayani.

f. Sumber kedatangan kapal tidak terbatas.

Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah disebutkan di atas, maka sistem

antrian yang ada di dermaga kapal dapat dikategorikan sebagai model antrian

Pelayanan Ganda dengan Populasi Tidak Terbatas (M/M/c) : (GD/∞/∞). Namun,

model antrian FIFO tersebut dapat disimulasikan untuk sistem yang berada dalam

kondisi tetap (steady state) di mana 1.c

dan model antrian Prioritas jika berada

pada kondisi tetap (steady state) di mana S1= dengan So=0.

Akan diperiksa apakah sistem antrian kapal dengan disiplin antrian FIFO

sudah berada pada kondisi tetap atau belum dengan nilai c = 2 : dari perhitungan

didapat : sehingga syarat kondisi tetap telah terpenuhi. Apakah

Page 82: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

66

sistem antrian kapal dengan disiplin antrian prioritas sudah berada pada kondisi tetap

atau belum dengan nilai : dengan So=0 dari perhitungan didapat S1=

sehingga syarat steady state telah terpenuhi.

Syarat uji distribusi untuk kedatangan dan pelayanan telah diketahui dengan

sesuainya distribusi yang diharapkan dengan distribusi pengamatan, yaitu mengikuti

Distribusi Poisson. Keadaan sistem untuk tingkat kedatangan yang maksimum telah

berada pada kondisi tetap sehingga simulasi model antrian pelayanan ganda dengan

populasi tidak terbatas (M/M/c): (GD/∞/∞) dan prioritas tunggal (N-P) terhadap data

yang telah didapatkan bisa dilakukan.

Berikut adalah hasil simulasi untuk model antrian FIFO (M/M/c): (GD/∞/∞):

1. Probabilitas tidak ada pelayanan :

Po = 0,318

2. Rata-rata jumlah kapal yang diharapkan menunggu dalam antrian :

Lq = 0,308 kapal ≈ 0 kapal

Jadi, rata-rata jumlah kapal yang menunggu dalam antrian adalah 0 kapal

3. Rata-rata jumlah kapal yang diharapkan menunggu dalam sistem :

Ls = 1.302 kapal ≈ 1 kapal

Jadi, rata-rata jumlah kapal yang menunggu dalam sistem adalah 1 kapal

Page 83: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

67

4. Rata-rata waktu menunggu yang diharapkan dalam antrian :

Wq= 0,195 hari = 4.68 jam

Jadi, rata-rata waktu tunggu untuk setiap kapal yang diharapkan dalam antrian

adalah selama 4.68 jam

5. Rata-rata waktu menunggu yang diharapkan dalam sistem (antrian+pelayanan) :

Ws = 0,824 hari = 19.776 jam

Jadi, rata-rata waktu tunggu untuk setiap kapal yang diharapkan dalam sistem

adalah selama 19.776 jam

Simulasi yang telah dilakukan terhadap data sekunder dengan disiplin antrian

FIFO pada Model Antrian (M/M/c) : (GD/∞/∞), berkaitan dengan tujuan dari

penelitian ini diperoleh informasi bahwa rata-rata laju kedatangan kapal (λ) adalah

1.52 kapal/hari dengan kedatangan mengikuti distribusi Poisson dan rata - rata kapal

keluar atau pelayanan kapal (µ) adalah 1.59 kapal/hari dengan pelayanan kapal

mengikuti distribusi poisson. Rata-rata laju pelayanan dermaga pada kapal (c µ)

dengan c = 2 dan µ = 1.59 adalah 3.18 kapal/hari dengan pelayanan mengikuti

distribusi Poisson. Untuk rata-rata waktu pelayanan untuk setiap kapal 1

adalah

0.63 hari/kapal atau 15.12 jam/kapal. Selanjutnya rata-rata banyaknya kapal yang

diharapkan berada dalam sistem (Ls) adalah sebanyak 1.302 kapal. Demikian juga

dengan rata-rata banyaknya kapal yang diharapkan berada dalam antrian untuk

Page 84: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

68

mendapat pelayanan (Lq) adalah sebanyak 0.308 kapal. Dan rata-rata waktu yang

digunakan oleh setiap kapal untuk menunggu dalam sistem (Ws) adalah 0.824 hari

atau 19.776 jam. Serta rata-rata waktu yang digunakan oleh setiap kapal untuk

menunggu dalam antrian (Wq) adalah 0.195 hari atau 4.68 jam.

Berikut adalah hasil simulasi untuk model antrian prioritas tunggal(N-P) :

1. Rata-rata waktu menunggu yang diharapkan dalam antrian :

Wq= 3.207 hari

2. Rata-rata waktu menunggu yang diharapkan dalam sistem :

Ws= 3.959 hari

1. Rata-rata jumlah kapal yang diharapkan dalam antrian :

Lq= 3.816 kapal ≈ 4 kapal

Jadi, rata-rata jumlah kapal yang menunggu dalam antrian adalah 4 kapal

2. Rata-rata jumlah kapal yang diharapkan dalam sistem (antrian+pelayanan) :

Ls= 4.711 kapal ≈ 5 kapal

Jadi, rata-rata jumlah kapal yang menunggu dalam sistem adalah 5 kapal

Simulasi yang telah dilakukan terhadap data sekunder dengan disiplin antrian

prioritas tunggal (N-P), berkaitan dengan tujuan dari penelitian ini diperoleh

informasi bahwa rata-rata laju kedatangan kapal (λ) adalah 1.19 kapal/hari dengan

Page 85: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

69

kedatangan mengikuti distribusi Poisson dan rata- rata kapal keluar atau pelayanan

kapal (µ) adalah 1.33 kapal/hari dengan pelayanan kapal mengikuti distribusi

Poisson. Untuk rata-rata waktu pelayanan untuk setiap kapal 1

adalah 0.75

hari/kapal atau 18.13 jam/kapal. Selanjutnya rata-rata banyaknya kapal yang

diharapkan berada dalam sistem (Ls) adalah sebanyak 4.711 kapal. Demikian juga

dengan rata-rata banyaknya kapal yang diharapkan berada dalam antrian untuk

mendapat pelayanan (Lq) adalah sebanyak 3.816 kapal. Dan rata-rata waktu yang

digunakan oleh setiap kapal untuk menunggu dalam sistem (Ws) adalah 3.959 hari.

Serta rata-rata waktu yang digunakan oleh setiap kapal untuk menunggu dalam

antrian (Wq) adalah 3.207 hari.

Semua perhitungan dari model antrian pelayanan ganda dengan populasi

tidak terbatas dan model antrian prioritas tunggal yang telah disimulasikan

merupakan alternatif optimum yang diperoleh secara analisis teori antrian untuk

memberikan pelayanan optimal terhadap kapal yang ada di Dermaga PT. BJTI,

Surabaya, Jawa Timur.

4.6 Tampilan Aplikasi Antrian

Pada tampilan aplikasi antrian ini terdapat banyak fitur diantaranya, menu

umum, menu kapal, menu dermaga, menu perusahaan, menu pelanggan dan menu

adm(administrasi).

Page 86: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

70

4.6.1 Menu Umum

Gambar 4.1 Layout Menu Umum

Pada menu umum ini terdapat beberapa fitur kolom yaitu, kolom home,

profile, register perusahaan baru, pemesanan dan kolom login. Berikut ini akan

dijelaskan dari fitur kolom :

1. Kolom home

Kolom home ini terdapat fitur login, fitur kolom pencarian, fitur about us dan

fitur berita. Pada kolom pencarian bisa digunakan untuk mencari kapal dan jadwal

kapal dengan cara mengetik kata kunci dari nama kapal yang ingin dicari.

Page 87: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

71

2. Kolom profile

Kolom profile ini masih dalam tahap pengembangan pembuatan yang akan berisi

profile dari perusahaan aplikasi antrian ini.

3. Kolom register perusahaan baru

Kolom register perusahaan baru terdapat tabel pendaftaran perusahaan kapal yang

belum terdaftar sebagai admin.

4. Kolom pemesanan

Kolom pemesanan ini terdapat tabel pemesanan tanggal estimasi awal, estimasi

akhir, actual awal dan actual akhir kapal yang akan dilayani di dermaga.

Pemesanan tanggal kapal ini berguna untuk penjadwalan kapal karena jika

tanggal kapal yang dipesan sudah ada kapal yang mengantri, maka perusahaan

kapal harus menginput dan mencari tanggal estimasi awal, estimasi akhir, actual

awal dan actual akhir kapal agar tidak terjadi penumpukan pelayanan di dermaga

dan tidak terjadi tabrakan diantara kapal.

5. Kolom login

Kolom login ini terdapat tabel login yang berisi username dan password

perusahaan-perusahaan yang sudah terdaftar sebagai admin. Jika sudah login

maka akan masuk ke menu admin dan dapat menginput fitur-fitur kapal dan yang

lainnya yang akan dijelaskan selanjutnya.

Page 88: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

72

4.6.2 Menu Admin

Gambar 4.2 Layout menu Admin

Pada menu admin ini terdapat kolom-kolom diantaranya, kolom home, kolom

menu input, kolom menu laporan dan kolom logout. Berikut ini akan dijelaskan

fitur-fitur dalam kolom-kolom menu admin tersebut:

1. Kolom home

Kolom home ini terdapat halaman awal dari menu admin yang berisi kata-kata

advise atau nasihat, informasi login yaitu informasi tentang admin yang sedang

login pada saat itu dan informasi pelabuhan yang didalamnya terdapat fitur-fitur

tentang pelabuhan, tentang dermaga, tentang server dan tentang service.

Page 89: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

73

2. Kolom menu input

Kolom menu input adalah kolom utama dalam menu admin karena terdapat

input-input yang dibutuhkan dalam aplikasi antrian kapal ini diantaranya,

terdapat input data pengguna, input data kapal, input data dermaga, input data

peti kemas, input data perusahaan, input data dermaga-kapal, input data peti

kemas-kapal, input data perusahaan-kapal dan input data berita. Pada fitur input-

input ini terdapat tabel input yang bisa di-delete dan di-update sesuai data yang

diinput.

Gambar 4.3 Layout menu Input

Page 90: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

74

Dengan contoh menu input data kapal adalah :

Gambar 4.4 Layout Data Input Kapal

3. Kolom menu laporan

Kolom menu laporan ini terdapat fitur laporan data dari hasil perhitungan kapal

pada menu input yang kemudian disimulasi berdasarkan rumus model antrian

yang terdapat pada bab 2. Hasil perhitungan ini berdasarkan disiplin antrian

kapal yang diinput yaitu disiplin antrian FIFO dan disiplin antrian prioritas.

Dalam fitur ini terdapat dua laporan yaitu, laporan data antrian FIFO dan laporan

data antrian Prioritas.

Page 91: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

75

Gambar 4.5 Layout menu Laporan

Dengan contoh menu laporan data kapal FIFO adalah :

Gambar 4.6 Layout menu Laporan Data Kapal FIFO

Page 92: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

76

4.7 Fitur-fitur dalam Pengembangan

Pada aplikasi antrian kapal ini terdapat banyak kolom-kolom dan fitur-fitur baik

di menu admin maupun menu umum. pada menu admin maupun menu umum

terdapat fitur-fitur yang dalam prosesnya masih dalam pengembangan diantaranya

fitur about us pada menu umum dan fitur informasi pelabuhan pada menu admin, dan

kolom yang msih dalam pengembangan adalah kolom profile pada menu umum.

Untuk itu, untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan fitur-fitur

tersebut.

Page 93: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Antrian kapal berbasis website ini dilakukan terhadap data sekunder yang

memiliki dua disiplin antrian yaitu, disiplin antrian FIFO dan disiplin antrian

prioritas. Rancangan aplikasi website antrian kapal ini juga dapat mempermudah

perusahaan atau instansi yang terkait untuk melakukan pemesanan kapal tanpa harus

datang ke dermaga PT. BJTI Surabaya. Aplikasi ini juga dapat memudahkan

masyarakat untuk melihat jadwal kapal di dermaga PT. BJTI. Dibawah ini

merupakan hasil simulasi web disiplin antrian FIFO dan prioritas:

1. Simulasi Web Disiplin Antrian FIFO

Pada dasarnya sistem pelayanan di dermaga PT. BJTI sudah baik, namun pada

saat-saat tertentu sering terjadi penungguan kapal di dermaga kapal terutama pada

awal bulan kedatangan. Dengan menerapkan model antrian (M/M/c) : (GD/∞/∞),

maka dapat diketahui bahwa penyediaan dermaga untuk melayani kapal dengan

disiplin antrian FIFO sekarang adalah sudah tepat, karena dengan jumlah 2 dermaga,

rata-rata tingkat kedatangan kapal (λ) pada pelayanan dermaganya sudah tepat (c µ)

sehingga sistem antrian berada dalam kondisi tetap (steady state), sehingga dapat

mengefisienkan tenaga, waktu dan biaya bagi pihak dermaga dan perusahaan pemilik

kapal. Tetapi, ini berlaku untuk kondisi jumlah kapal 49 per bulan. Karena jika

Page 94: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

78

jumlah kapal lebih dari 49 maka akan terjadi penumpukan antrian kapal sehingga

sistem antrian tidak berada dalam kondisi tetap (steady state).

2. Simulasi Web Disiplin Antrian Prioritas

Pada disiplin antrian prioritas waktu yang diharapkan menunggu untuk

pemilik kapal dalam antrian maupun dalam sistem antrian membutuhkan waktu yang

sangat lama sehingga kondisi seperti ini menimbulkan kerugian baik kerugian tenaga,

waktu dan biaya terhadap pemilik kapal. Sehingga antrian kurang efektif dan efisien.

Maka disarankan pada pihak pelabuhan untuk menambahkan dermaga atau server

untuk melayani kapal dengan disiplin antrian prioritas agar lebih efisien, efektif dan

terarah dan tidak menimbulkan banyak kerugian pada pemilik kapal.

5.2 Saran

Pihak manajemen dermaga PT. BJTI untuk dapat mempertahankan

pelayanan yang sudah baik. Dan menambah dermaga atau server baru untuk kapal

dengan disiplin antrian prioritas agar sistem antriannya lebih efisien, efektif dan

terarah.

Bagi peneliti selanjutnya agar meneliti antrian peti kemas pada kapal yang

singgah di dermaga pelabuhan PT. BJTI, baik bongkar ataupun muat peti kemas pada

kapal, dan dapat menjadi model antrian yang tepat untuk antrian peti kemas pada

kapal di dermaga Surabaya PT. BJTI, serta meneliti optimilisasi pelayanan di

pelabuhan dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan tersebut.

Page 95: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

79

DAFTAR PUSTAKA

[1] Korth. F. Henry, Database System Concept. Singapura: 1986.

[2] Cushman. K. Pauline, dan Mata-Toledo. A. Ramona, Dasar-Dasar Database

Relational. Jakarta:Erlangga, 2007.

[3] Aminudin, Riset Operasi. Jakarta: Erlangga, 2005.

[4] Arikunto. Suharsimi. Dr. Prof, Prosedur Penelitian.

[5] Prahasta. Eddy, Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi. Jakarta: Informatika

Bandung, 2002.

[6] Kakiay. J. Thomas, Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata.

Yogyakarta:Penerbit Andi, 2004.

[7] Ph.D. M.A. Usman. Mustofa. Dkk, Statsistika. Bandung: Sinar Baru Algesindo,

2009.

[8] Peranginangin. Kasiman, Aplikasi Web Dengan PHP Dan MYSQL. Yogyakarta:

Penerbit Andi, 2006.

[9] ajiew.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8624/Model+Antrian.pdf,

[10] http://lecturer.eepis-its.edu/~arna/Praktikum_RPL/DFD.pdf, 25 mei, jam

19.15, 2011.

[11] Yunitawaty, Sistem Antrian Kapal Pada Pelayanan Dermaga. Jakarta: 2006.

[12] Rizky. Fiqhy, Aplikasi Teori Antrian Dengan Sistem Multichannel, Single

Phase Pada Kcu BNI Mayestik. Jakarta: 2004.

Page 96: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 97: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Distribusi Normal Dan Distribusi Poisson

Data Kedatangan Kapal Disiplin FIFO

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 2

FIFO_COME

N 31

Poisson Parametera Mean 1.5806

Most Extreme Differences Absolute .023

Positive .023

Negative -.015

Kolmogorov-Smirnov Z .126

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

a. Test distribution is Poisson.

Data Kedatangan Kapal Disiplin PRIORITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 2

PR_COME

N 31

Poisson Parametera Mean 1.1935

Most Extreme

Differences

Absolute .077

Positive .055

Negative -.077

Kolmogorov-Smirnov Z .431

Asymp. Sig. (2-tailed) .992

a. Test distribution is Poisson.

Page 98: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

Data Pelayanan Kapal Disiplin FIFO

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

FIFO

N 31

Poisson Parametera Mean 2.4839

Most Extreme Differences Absolute .107

Positive .107

Negative -.083

Kolmogorov-Smirnov Z .594

Asymp. Sig. (2-tailed) .872

a. Test distribution is Poisson.

Data Pelayanan Kapal Disiplin PRIORITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PRIORITAS

N 31

Poisson Parametera Mean 1.1613

Most Extreme Differences Absolute .120

Positive .048

Negative -.120

Kolmogorov-Smirnov Z .666

Asymp. Sig. (2-tailed) .768

a. Test distribution is Poisson.

Page 99: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

Lampiran 2 Hasil Perhitungan Kapal FIFO Dan Prioritas

Hasil Perhitungan Data Kapal FIFO

Diketahui :

c = 2, karena terdapat 2 server

1. untuk menghitung nilai probabilitas tidak ada pelayanan :

Dengan =

=

Maka p0 adalah :

= 0.299

2. menghitung jumlah kapal dalam antrian:

Page 100: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

Pocc

LqC

2)()!1(

)/(

Dengan

= 1.08

Maka Lq adalah :

Lq = kapal

3. menghitung jumlah kapal dalam system (antrian+pelayanan):

LqLs

Maka Ls adalah :

Ls= kapal

4. menghitung waktu rata-rata kapal menunggu dalam antrian:

LqWq

Maka Wq adalah :

Wq = hari

5. menghitung waktu rata-rata kapal menunggu dalam system (antrian+pelayanan):

LsWs

Maka Ws adalah :

Ws = hari

Page 101: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

Hasil Perhitungan Data Kapal Prioritas

Diketahui :

c = 1, karena terdapat 1server

1. menghitung waktu rata-rata menunggu dalam antrian:

Wq = )1)(1(2

)(2ˆ(

1

1

sksk

tiEm

i

Dengan hari

Pk=Sk = = 0.967

S = 0

Maka Wq adalah :

Wq = hari

2. menghitung waktu rata-rata menunggu dalam sistem(antrian+pelayanan):

Ws=Wq(k)+Ek(t)

Maka Ws adalah :

Ws = hari

3. menghitung jumlah kapal yang menunggu dalam antrian:

Lq=ʎ .Wq

Maka Lq adalah:

Lq = 11.918 = 14.182 kapal ͌ 14 kapal

4. menghitung jumlah kapal yang menunggu dalam sistem(antrian+pelayanan):

Ls=Lq + pk

Page 102: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

Maka Ls adalah :

Ls = ͌ 15 kapal

Lampiran 3 Script Website

Script Tampilan Index

<?php

session_start();

?>

<title>Sistem Antrian terminal Peti Kemas</title>

<LINK HREF="style.css" TYPE="text/css" REL="stylesheet">

<LINK href="Mambo/theme.css" type=text/css rel=stylesheet>

<link href="Mambo/format.css" rel="stylesheet" type="text/css">

<SCRIPT language=JavaScript src="Mambo/JSCookMenu.js"

type=text/javascript></SCRIPT>

<SCRIPT language=JavaScript src="Mambo/theme.js"

type=text/javascript></SCRIPT>

<SCRIPT language=JavaScript1.2 src="Mambo/rollover.js"

type=text/javascript></SCRIPT>

<SCRIPT language=JavaScript src="Mambo/mambojavascript.js"

type=text/javascript></SCRIPT>

<style type="text/css">

<!--

Page 103: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

.style1 {

font-size: 18px;

color: #CCCCCC;

}

-->

</style>

<style type="text/css">

<!--

.text_header {

font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif;

font-size: 32px;

font-weight: bold;

color: #C6D2D9;

}

.linktxt{

font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;

font-size: 14px;

color: #990000;;

text-decoration: none;

font-weight: bold;

}

.linktxt:hover {

font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;

Page 104: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

font-size: 14px;

color: #3399FF;

text-decoration: none;

font-weight: bold;

}

.txt {

font-family: Arial, verdana;

font-size: 12px;

color: #000000;

text-decoration: none;

font-weight: normal;

}

.tbl_jdl {

font-family: Arial, verdana;

font-size: 14px;

color: #514F80;

text-decoration: none;

font-weight: bold;

}

-->

</style>

</head>

<body >

Page 105: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

<?

if($f4=='admin'){ include"menu_adm.php";}

else if($f4=='kapal'){ include"menu_kapal.php";}

else if($f4=='operator'){ include"menu_operator.php";}

else if($f4=='dermaga'){ include"menu_dermaga.php";}

else if($f4=='perusahaan'){ include"menu_perusahaan.php";}

else if($f4=='peti'){ include"menu_pk.php";}

else{ include"menu_umum.php";}

?>

<table bgcolor="#D0DAF4" width="95%" height="600">

<tr >

<td background="gambar/kapal.jpg" width="1000" height="100" valign="middle"

colspan="2">

<div align="center"><font color="#000000"size="+3">SISTEM ANTRIAN KAPAL

BERBASIS WEBSITE</font></div>

<div align="right"><font color='#00FF66' face="verdana" size="2"><? if($f1){echo

"= ".$f1." [".$f3."] ="; }?></font>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</div></td>

<tr bgcolor="#15037A"><td align="right" width="100%" height="25"

colspan="2"><!--<a href="?opt=01" class="style2">[ Input Kode Barang |</a>

<a href="?opt=02" class="style2">Lihat Kode Barang ]</a>-->

<DIV id=myMenuID></DIV>

<SCRIPT language=JavaScript type=text/javascript>

cmDraw ('myMenuID', myMenu, 'hbr',

cmThemeOffice, 'ThemeOffice');

Page 106: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

</SCRIPT>

</td></tr>

<tr><td colspan="2" height="10">&nbsp;</td></tr>

<tr><td valign="top" colspan="2">

<?php

//include"koneksi.php";

if($f0){

switch($opt){

case '01':

include"input.php";

break;

case '02':

include"laporan.php";

break;

case '03':

include"jadwal_kapal.php";

break;

case '04':

include"register_Data_kapal.php";

break;

case '05':

include"home.php";

break;

Page 107: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

case '06':

include"profile.php";

break;

default:

include"depan.php";

break;

}

}

else{

if($optx=='04'){include"register_Data_kapal.php";}

else if($optx=='03'){include"pemesanan.php";}

else{

?>

<table align="center" width="98%">

<tr>

<td valign="top" bgcolor="#117AEE">

<?

include"login.php";

//echo"<hr>";

include"kapal_info.php";

include"menu.php";

?>

Page 108: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

</td>

<TD>

<table>

<tr><td><? include"home.php"; ?><hr

size="1" color="#999900"></td></tr>

<tr><td width="90%" align="left"

bgcolor="#0000FF">

<BR><?

if($kapal=='yes'){

echo"<div align='center'>DATA KAPAL </div>";

include"koneksi.php";

$qry="SELECT a.*,b.nama_dermaga,c.nama_kapal FROM `dermaga-kapal`

a, dermaga b, kapal c ";

$qry.=" WHERE a.kode_dermaga=b.kode_dermaga AND

a.kode_kapal=c.kode_kapal AND c.nama_kapal like '%$kunci%'"; //echo $qry;

$rst=mysql_query($qry);// echo $qry;

while($data=mysql_fetch_row($rst))

{

Page 109: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

echo"Kode Dermaga, Nama Kapal: $data[8], $data[9] <br>";

echo"ETA, ETD, ATA, ATD: $data[2], $data[3], $data[4], $data[5]<br>";

echo"<hr>";

}

}

if($ber){

echo"<div align='center'>BERITA TERKINI </div>";

include"koneksi.php";

$qry="SELECT * FROM berita WHERE id=$ber";

$rst=mysql_query($qry);

while($data=mysql_fetch_row($rst))

{

echo"<div align=center><a href='?ber=$data[0]'>$data[2]</a></div>";

echo"$data[3]<br><font size=2 face=verdana>[ by: $data[4], $data[1] ]</font><hr>";

}

}

include"berita.php";

?>

</td></tr>

Page 110: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

</table>

</TD>

</TR>

</table>

<?

}

}

?>

</td></tr>

</table>

<?

//}

?>

Script Antrian FIFO

<form name="agregat" method="post" action="<? $PHP_SELF; ?>">

periode [yyyy-mm]: <input type="text" name="tggl"> <input type="submit"

name="agre" value="Agregat">

</form>

<table bgcolor="#FFFF99" cellspacing="1" align="center" border="1">

<tr bgcolor="#666666"><td height="25" align="center">tanggal</td><td

align="center">kapal_masuk</td><td align="center">kapal_keluar</td></tr>

<?

include"koneksi.php";

Page 111: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

function faktorial($x){

if($x<=1){ return 1;}

else{

return($x * faktorial($x-1));

}

}

if($agre){

$tang[0]=""; $kapal_masuk[0]=0; $kapal_keluar[0]=0; $tomas=0;

$tokel=0; $n=0; $myu=0; $lam=0;

for($i=1;$i<32;$i++){

echo"<tr>";

if(strlen($i)==1){ $i="0".$i;}

$tgl=$tggl."-".$i;

echo"<td>$tgl</td> ";

$tang[$n]=$tgl;

$qry="SELECT count(kode_dermaga) FROM `dermaga-kapal`

WHERE kode_dermaga!='E2' AND actual_awal LIKE '$tgl%' ";

$rst=mysql_query($qry);

while($data=mysql_fetch_row($rst)){

$kapal_masuk[$n]=$data[0];

$tomas=$tomas+$kapal_masuk[$n];

Page 112: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

echo"<td>$data[0]</td>";

}

$qry1="SELECT count(kode_dermaga) FROM `dermaga-

kapal` WHERE kode_dermaga!='E2' AND actual_akhir LIKE '$tgl%' ";

$rst1=mysql_query($qry1);

while($data1=mysql_fetch_row($rst1)){

$kapal_keluar[$n]=$data1[0];

$tokel=$tokel+$kapal_keluar[$n];

echo"<td>$data1[0]</td>";

}

$n++;

echo"</tr>";

}

$lam=round($tomas/$n,2);

$myu=round($tokel/$n,2);

echo"<tr><td colspan=3 >total masuk=$tomas, total keluar=$tokel,

myu=$myu, lamda=$lam</td></tr>";

echo"</table>";

echo " keterangan : <br>";

echo " lam = rata-rata kapal yang masuk <br>";

echo " myu = rata-rata kapal yang keluar <br>";

Page 113: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

$z=round(($lam/$myu),3);

echo "<br> z=(lam/myu)=$z<br>";

$q=round((1/(1-($lam/(3*$myu)))),3);

echo "q=(1/(1-(lam/(3*myu)))) =$q<br> ";

$r=round((0.5*(pow($z,2))),3);

echo "r=(0.5*(pow(z,2))) =$r<br> ";

$s=round((0.167*(pow($z,3))),3);

echo "s=(0.167*(pow(z,3))) =$s<br>";

$t=round(($q*$s),3);

echo "t=(q*s) =$t<br> ";

$u=round((1+$z+$r+$t),3);

echo "u=(1 + z + r +t ) =$u<br>";

$a=round((((2*$myu)-$lam)),3);

echo "a=(((2*myu)-lam)) =$a<br>";

$b=round((pow($a,2)),3);

echo "b=(pow(a,2)) =$b<br>";

$c=round(($myu*$lam),3);

echo "c=(myu*lam) =$c<br>";

$d=round((pow($z,2)),3);

echo "d=(pow(z,2)) =$d<br>";

$e=round((($c*$d)/(1*(1*$b))),3);

echo "e=((c*d)/(1*(1*b))) =$e<br>";

echo "<br>maka hasil probabilitas yang didapat adalah";

Page 114: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

$P0=round((pow($u,-1)),3);

echo "<br>P0=(pow(u,-1)) =$P0<br>";

echo "maka jumlah rata-rata kapal yang diharapkan dalam antrian

adalah";

$Lq=round(($e*$P0),3);

echo "<br>Lq=(e*P0) =$Lq";

echo "kapal<br>";

echo "maka jumlah rata-rata kapal yang diharapkan dalam sistem

adalah";

$Ls=round(($Lq+$z),3);

echo "<br>Ls=(Lq+z) =$Ls";

echo "kapal<br>";

echo "maka rata-rata waktu menunggu yang diharapkan dalam sistem

adalah";

$Ws=round(($Ls/$myu),3);

echo "<br>Ws=(Ls/myu) =$Ws";

echo "hari<br>";

echo "maka rata-rata waktu menunggu yang diharapkan dalam antrian

adalah";

$Wq=round(($Lq/$lam),3);

echo "<br>Wq=(Lq/lam) =$Wq";

echo "hari<br>";

echo"</li>";

}

Page 115: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

?>

Script Antrian PRIORITAS

<form name="agregat" method="post" action="<? $PHP_SELF; ?>">

periode[yyyy-mm]: <input type="text" name="tggl"> <input type="submit"

name="antrian" value="Antrian">

</form>

<table bgcolor="#FFFF99" cellspacing="1" align="center" border="1">

<tr bgcolor="#666666"><td height="25" align="center">tanggal</td><td

align="center">kapal_masuk</td><td align="center">kapal_keluar</td></tr>

<?

include"koneksi.php";

function faktorial($x){

if($x<=1){ return 1;}

else{

return($x * faktorial($x-1));

}

}

if($antrian){

Page 116: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

$tang[0]=""; $kapal_masuk[0]=0; $kapal_keluar[0]=0; $tomas=0;

$tokel=0; $n=0; $myu=0; $lam=0; $So=0;

for($i=1;$i<32;$i++){

echo"<tr>";

if(strlen($i)==1){ $i="0".$i;}

$tgl=$tggl."-".$i;

echo"<td>$tgl</td> ";

$tang[$n]=$tgl;

$qry="SELECT count(kode_dermaga) FROM `dermaga-kapal`

WHERE kode_dermaga LIKE '%E2%' AND actual_awal LIKE '$tgl%' ";

$rst=mysql_query($qry);

while($data=mysql_fetch_row($rst)){

$kapal_masuk[$n]=$data[0];

$tomas=$tomas+$kapal_masuk[$n];

echo"<td>$data[0]</td>";

}

$qry1="SELECT count(kode_dermaga) FROM `dermaga-

kapal` WHERE kode_dermaga LIKE '%E2%' AND actual_akhir LIKE '$tgl%' ";

$rst1=mysql_query($qry1);

while($data1=mysql_fetch_row($rst1)){

$kapal_keluar[$n]=$data1[0];

$tokel=$tokel+$kapal_keluar[$n];

Page 117: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

echo"<td>$data1[0]</td>";

}

$n++;

echo"</tr>";

}

$lam=round($tomas/$n,2);

$myu=round($tokel/$n,2);

echo"<tr><td colspan=3 >total masuk=$tomas, total keluar=$tokel,

myu=$myu, lamda=$lam</tr></td>";

echo"</table>";

echo " keterangan : <br>";

echo " lam = rata-rata kapal yang masuk <br>";

echo " myu = rata-rata kapal yang keluar <br>";

$E=round((1/$myu),3);

echo "<br>E=(1/myu) =$E<br>";

$Sk=round(($lam*$E),3);

echo "<br>Sk=(lam*E) =$Sk<br>";

$Pk=$Sk;

echo "<br>Pk=Sk =$Pk<br>";

Page 118: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

$a=round(pow($E,2),3);

echo "<br>a=pow(E,2) =$a<br>";

$b=$lam*$a;

echo "<br>b=lam*a =$b<br>";

$c=1-$So;

echo "<br>c=1-So =$c<br>";

$d=1-$Sk;

echo "<br>d=1-Sk =$d<br>";

$e=round((2*($c*$d)),3);

echo "<br>e=(2*(c*d)) =$e<br>";

echo "<br>maka rata-rata waktu menunggu yang diharapkan dalam

antrian adalah";

$Wq=round(($b/$e),3);

echo "<br>Wq=(b/e) =$Wq";

echo "hari<br>";

echo "maka rata-rata waktu menunggu yang diharapkan dalam sistem

adalah";

$Ws=round(($Wq+$E),3);

echo "<br>Ws=(Wq+E) =$Ws";

echo "hari<br>";

echo "maka jumlah rata-rata kapal yang diharapkan dalam antrian

adalah";

$Lq=round(($lam*$Wq),3);

echo "<br>Lq=(lam*Wq) =$Lq";

Page 119: APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL DI BERLIAN JASA TERMINAL

echo "kapal<br>";

echo "maka jumlah rata-rata kapal yang diharapkan dalam sistem

adalah";

$Ls=round(($Lq+$Pk),3);

echo "<br>Ls=(Lq+Pk) =$Ls";

echo "kapal<br>";

}

?>